View
223
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 2
1
PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) ( Formulir PK01.1 )
A. ULN dengan Nominal Komitmen paling sedikit USD 200.000,00
Untuk ULN dengan nominal komitmen paling sedikit USD 200.000,00 (dua ratus ribu
USD) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat
perjanjian kredit ditandatangani, pengisian data dan informasi adalah untuk setiap ULN.
1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru” untuk
ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN yang telah
di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu bentuk
restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan perjanjian ULN (signing
date).
3. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” sesuai perjanjian kredit pada kolom yang
tersedia.
b. Diisi dengan ”Nominal Komitmen” ULN sesuai perjanjian kredit pada kolom yang
tersedia.
4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) sesuai perjanjian dalam
format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Untuk ULN yang tidak
dinyatakan secara ekplisit tanggal jatuh temponya, ULN tersebut dinyatakan jatuh
tempo di tahun ketiga setelah tanggal penandatanganan dan harus dilaporkan
perpanjangan apabila belum ada pelunasan. Tanggal dan bulan jatuh tempo ULN
tersebut diisi dengan tanggal dan bulan penandatanganan untuk ULN atas dasar
Perjanjian Kredit (Loan Agreement) sedangkan tahunnya diisi dengan tahun
penandatanganan ULN untuk ULN atas dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement)
ditambah 3. Contoh : ULN atas dasar Loan Agreement ditandatangani pada tanggal
1 April 2005, maka tanggal jatuh temponya diisi tanggal 1 April 2008.
b. Diisi …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 2
2
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai
dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom
yang tersedia.
c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” ( Grace Period ) ULN yaitu periode tenggang waktu
untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan
pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada kolom yang
tersedia.
d. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving dan atau
automatic roll over. ULN berupa revolving yaitu ULN yang diperjanjiannya
dinyatakan bahwa pemilik ULN dapat melakukan beberapa kali penarikan dan
pembayaran sepanjang posisi tidak melebihi nominal komitmen. ULN berupa
automatic roll over yaitu ULN yang diperjanjiannya dinyatakan bahwa
perpanjangan waktu jatuh tempo adalah otomatis.
e. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila ULN dilakukan oleh kantor cabang
luar negeri.
5. a. Diisikan mengenai ”Tingkat Bunga”. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a”
apabila tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada
kolom yang tersedia.
Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah
mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang tersedia
dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di bawah”
tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu
b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,
b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.
6. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai dengan
tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi dengan
”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4) diisi nama
”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten” tempat proyek.
7. Diisi ”Nama Pemberi Pinjaman”. Apabila pinjaman sindikasi sebutkan nama
agent/lead. 8. Diisi …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 2
3
8. Diisi dengan ”Negara” domisili pemberi pinjaman. Contoh: Bank of Tokyo Mitsubishi,
Singapura maka negera pemberi pinjamannya adalah Singapura.
9. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman”.
10. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman”.
Perusahaan Induk/Investor langsung adalah saham di perusahaan penerima pinjaman
lebih besar atau sama dengan 10%.
Perusahaan Afiliasi adalah penerima pinjaman memiliki saham di perusahaan pemberi
pinjaman.
11. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman”. Apabila ”Lainnya”
sebutkan pada kolom yang tersedia.
12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN”. Apabila ”Lainnya” sebutkan
pada kolom yang tersedia.
13. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN tersebut.
14. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut;
Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk
penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila
penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN
ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana penarikan;
Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam
perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang
akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
15. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan
angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang;
Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom
(6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran
sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak
cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan
dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
16. Diisikan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 2
4
16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan
angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang;
Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom
(6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran
sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak
cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan
dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
17. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi dengan
pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi Lama” diisi
dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1
nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai lampiran.
18. Beri tanda silang ( X) pada kotak pilihan ”Informasi Tranche”. Apabila pilihan ” Ada”
maka isikan ”Jumlah Tranche” pada kolom yang tersedia. Dan selanjutnya mengisi
formulir ”Tranche” ( Formulir TR-01).
19. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada), seperti
informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian hari.
B. ULN dengan Nominal Komitmen dibawah USD 200.000,00 untuk Pelapor Bank
dan Badan Usaha Bukan Bank
Untuk setiap ULN dengan nominal komitmen dibawah USD 200.000,00 (dua ratus ribu
USD) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat
perjanjian kredit ditandatangani, dilaporkan secara gabungan.
1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”
untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN
yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu
bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang
tersedia.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan perjanjian ULN ( signing
date ) yang lebih awal ditandatangani. Contoh : ULN pertama dengan nominal
komitmen USD 50.000,00 ditandatangani tanggal 5 Februari 2004; ULN kedua
dengan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 2
5
dengan nominal komitmen USD 25.000,00 ditanda tangani tanggal 10 April 2004;
ULN ketiga dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani tanggal 5
Mei 2004. Kolom ”Signing date” diisi dengan tanggal 5 Februari 2004.
3. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” USD.
b. Diisi dengan jumlah ”Nominal Komitmen” gabungan yang telah dikonversi ke
valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .
4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari
beberapa ULN tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang
tersedia. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD 50.000,00
ditanda tangani tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5 Februari
2005; ULN kedua dengan nominal komitmen USD 25.000,00 ditanda tangani
tanggal 10 April 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 10 April 2006; ULN ketiga
dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani tanggal 5 Mei 2004
dan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2005. Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi
dengan tanggal 10 April 2006.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai
dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada
kolom yang tersedia.
c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” ( Grace Period ) ULN yaitu periode tenggang
waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai
dengan pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada
kolom yang tersedia.
5. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving dan atau
automatic roll over. ULN berupa revolving yaitu ULN yang diperjanjiannya
dinyatakan bahwa pemilik ULN dapat melakukan beberapa kali penarikan dan
pembayaran sepanjang posisi tidak melebihi nominal komitmen. ULN berupa
automatic roll over yaitu ULN yang diperjanjiannya dinyatakan bahwa
perpanjangan waktu jatuh tempo adalah otomatis.
6. Penggabungan ULN dipisahkan antara ULN yang dilakukan oleh Kantor Cabang
Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Beri tanda silang pada kotak pilihan apabila
ULN …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 2
6
ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri. Abaikan kotak pilihan
ini apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Pusat.
7. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari ULN
gabungan tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila tingkat
bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada kolom yang
tersedia.
Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah
mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang
tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di
bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu
b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,
b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.
8. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai
dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi
dengan ”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4)
diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten”
tempat proyek.
9. Diisi mengenai ”Nama Pemberi Pinjaman” yaitu ”Gabungan Beberapa Kreditur”.
10. Diisi mengenai ”Negara” yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.
11. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman” yaitu
”Lainnya”.
12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman” yaitu ”Lainnya”.
13. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman” yaitu ”Lainnya”
sebutkan pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Bentuk Ikatan Pinjaman”.
14. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN” yaitu ”Lainnya” sebutkan
pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Penggunaan ULN”.
15. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN
tersebut.
16. Diisikan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 2
7
16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor”
urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1
untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan
angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik”
dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6) diisi ”Nilai”
rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta
yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk
keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel
terpisah sebagai lampiran.
17. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi
dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk
barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”
pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”
rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila
kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan,
maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
18. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi
dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk
barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”
pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”
rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila
kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan,
maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
19. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi
dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi
Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi. Apabila
terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai
lampiran.
20. Beri …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 2
8
20. Beri tanda silang ( X) pada kotak pilihan ”Informasi Tranche”. Apabila pilihan ”
Ada” maka isikan ”Jumlah Tranche” pada kolom yang tersedia. Dan selanjutnya
mengisi formulir ”Tranche” (Formulir PK01.2).
21. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada),
seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian
hari.
C. ULN dengan Nominal Komitmen dibawah USD 200.000,00 untuk Pelapor
Perorangan
Untuk ULN dengan nominal komitmen dibawah USD 200.000,00 (dua ratus ribu USD)
atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat perjanjian
kredit ditandatangani, dilaporkan secara gabungan, dan dilaporkan pertama kali pada
saat gabungan nominal komitmen ULN tersebut telah mencapai diatas atau sama
dengan USD 200.000,00 (dua ratus ribu USD) atau equivalen dengan mata uang lain
dengan kurs yang berlaku pada saat perjanjian kredit ditandatangani.
1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”
untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN
yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu
bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang
tersedia.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan perjanjian ULN ( signing
date ) yang terakhir ( ULN yang menyebabkan nominal komitmennya mencapai
diatas atau sama dengan USD 200.000,00) dalam format hari, bulan, tahun pada
kolom yang tersedia. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD
100.000,00 ditanda tangani tanggal 5 Februari 2004; ULN kedua dengan nominal
komitmen USD 50.000,00 ditanda tangani tanggal 10 April 2004; ULN ketiga
dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani tanggal 5 Mei 2004.
Kolom ”Signing date” diisi dengan tanggal 5 Mei 2004.
3. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” USD.
b. Diisi dengan jumlah ”Nominal Komitmen” gabungan yang telah dikonversi ke
valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .
4. a. Diisi …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 2
9
4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari
beberapa ULN tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang
tersedia. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD 100.000,00
ditandatangani tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5 Februari
2005; ULN kedua dengan nominal komitmen USD 50.000,00 ditanda tangani
tanggal 10 April 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 10 April 2006; ULN ketiga
dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani tanggal 5 Mei 2004
dan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2005. Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi
dengan tanggal 10 April 2006.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai
dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada
kolom yang tersedia.
c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” ( Grace Period ) ULN yaitu periode tenggang
waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai
dengan pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada
kolom yang tersedia.
5. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving dan atau
automatic roll over. ULN berupa revolving yaitu ULN yang diperjanjiannya
dinyatakan bahwa pemilik ULN dapat melakukan beberapa kali penarikan dan
pembayaran sepanjang posisi tidak melebihi nominal komitmen. ULN berupa
automatic roll over yaitu ULN yang diperjanjiannya dinyatakan bahwa
perpanjangan waktu jatuh tempo adalah otomatis.
6. Penggabungan ULN dipisahkan antara ULN yang dilakukan oleh Kantor Cabang
Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Beri tanda silang pada kotak pilihan apabila
ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri. Abaikan kotak pilihan
ini apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Pusat.
7. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari ULN gabungan
tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila tingkat bunga
adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada kolom yang tersedia.
Beri …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 2
10
Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah
mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang
tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di
bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu :
b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,
b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.
8. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai
dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi
dengan ”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4)
diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten”
tempat proyek.
9. Diisi mengenai ”Nama Pemberi Pinjaman” yaitu ”Gabungan Beberapa Kreditur”.
10. Diisi mengenai ”Negara” yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.
11. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman” yaitu
”Lainnya”.
12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman” yaitu ”Lainnya”.
13. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman” yaitu ”Lainnya”
sebutkan pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Bentuk Ikatan Pinjaman”.
14. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN” yaitu ”Lainnya” sebutkan
pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Penggunaan ULN”.
15. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN
tersebut.
16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor”
urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1
untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3
apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana
ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana
penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada
dalam …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 2
11
dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan
informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah
sebagai lampiran.
17. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi
dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk
barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”
pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”
rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila
kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan,
maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
18. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi
dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk
barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”
pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”
rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila
kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan,
maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
19. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi
dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi
Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi. Apabila
terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai
lampiran.
20. Beri tanda silang ( X) pada kotak pilihan ”Informasi Tranche”. Apabila pilihan
”Ada” maka isikan ”Jumlah Tranche” pada kolom yang tersedia. Dan selanjutnya
mengisi formulir ”Tranche” ( Formulir TR-01).
21. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada),
seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian
hari.
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 3
12
PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
Profil Utang Luar Negeri TRANCHE ( Formulir PK01.2 )
A. ULN dengan Nominal Komitmen paling sedikit USD 200.000,00
Untuk ULN dengan nominal komitmen paling sedikit USD 200.000,00 (dua ratus ribu
USD) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat
perjanjian kredit ditandatangani, pengisian data dan informasi adalah untuk setiap ULN.
1. Diisi dengan nomor urut tranche.
2. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” sesuai perjanjian kredit pada kolom yang
tersedia.
b. Diisi dengan ”Nominal Komitmen” ULN sesuai perjanjian kredit pada kolom yang
tersedia.
3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) sesuai perjanjian dalam
format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan
last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom yang
tersedia.
c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” ( Grace Period ) ULN yaitu periode tenggang waktu
untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai dengan
pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada kolom yang
tersedia.
d. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving dan atau
automatic roll over. ULN berupa revolving yaitu ULN yang diperjanjiannya
dinyatakan bahwa pemilik ULN dapat melakukan beberapa kali penarikan dan
pembayaran sepanjang posisi tidak melebihi nominal komitmen. ULN berupa
automatic roll over yaitu ULN yang diperjanjiannya dinyatakan bahwa
perpanjangan waktu jatuh tempo adalah otomatis.
e. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila ULN dilakukan oleh kantor cabang
luar negeri.
4.a. Diisikan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 3
13
4. a. Diisikan mengenai ”Tingkat Bunga”. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a”
apabila tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada
kolom yang tersedia.
Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah
mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang tersedia
dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di bawah”
tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu
b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,
b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.
5. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai dengan
tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi dengan
”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4) diisi nama
”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten” tempat proyek.
6. Diisi ”Nama Pemberi Pinjaman”. Apabila pinjaman sindikasi sebutkan nama
agent/lead.
7. Diisi dengan ”Negara” domisili pemberi pinjaman. Contoh: Bank of Tokyo Mitsubishi,
Singapura maka negera pemberi pinjamannya adalah Singapura.
8. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman”.
9. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman”.
Perusahaan Induk/Investor langsung adalah saham di perusahaan penerima pinjaman
lebih besar atau sama dengan 10%.
Perusahaan Afiliasi adalah penerima pinjaman memiliki saham di perusahaan pemberi
pinjaman.
10. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman”. Apabila ”Lainnya”
sebutkan pada kolom yang tersedia.
11. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN”. Apabila ”Lainnya” sebutkan
pada kolom yang tersedia.
12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN tersebut.
13. Diisikan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 3
14
13. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor” urut;
Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1 untuk
penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3 apabila
penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana ULN
ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana penarikan;
Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam
perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang
akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
14. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan
angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang;
Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom
(6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran
sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak
cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan
dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
15. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi dengan
angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk barang;
Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta” pembayaran; Kolom
(6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana pembayaran
sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak
cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan
dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
16. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada), seperti
informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian hari.
B. ULN …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 3
15
B. ULN dengan Nominal Komitmen dibawah USD 200.000,00 untuk Pelapor Bank
dan Badan Usaha Bukan Bank
Untuk setiap ULN dengan nominal komitmen dibawah USD 200.000,00 (dua ratus ribu
USD) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat
perjanjian kredit ditandatangani, dilaporkan secara gabungan.
1. Diisi dengan nomor urut tranche.
2. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” USD.
b. Diisi dengan jumlah ”Nominal Komitmen” gabungan yang telah dikonversi ke
valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .
3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari
beberapa ULN tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang
tersedia. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD 50.000,00
ditanda tangani tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5 Februari
2005; ULN kedua dengan nominal komitmen USD 25.000,00 ditanda tangani
tanggal 10 April 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 10 April 2006; ULN ketiga
dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani tanggal 5 Mei 2004
dan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2005. Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi
dengan tanggal 10 April 2006.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai
dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada
kolom yang tersedia.
c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” ( Grace Period ) ULN yaitu periode tenggang
waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai
dengan pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada
kolom yang tersedia.
d. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving dan
atau automatic roll over. ULN berupa revolving yaitu ULN yang
diperjanjiannya dinyatakan bahwa pemilik ULN dapat melakukan beberapa kali
penarikan dan pembayaran sepanjang posisi tidak melebihi nominal komitmen.
ULN berupa automatic roll over yaitu ULN yang diperjanjiannya dinyatakan
bahwa perpanjangan waktu jatuh tempo adalah otomatis.
e. Penggabungan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 3
16
e. Penggabungan ULN dipisahkan antara ULN yang dilakukan oleh Kantor
Cabang Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Beri tanda silang pada kotak pilihan
apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri. Abaikan
kotak pilihan ini apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Pusat.
4. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari ULN
gabungan tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila tingkat
bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada kolom yang
tersedia.
Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah
mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang
tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di
bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu
b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,
b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.
5. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai
dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi
dengan ”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4)
diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten”
tempat proyek.
6. Diisi mengenai ”Nama Pemberi Pinjaman” yaitu ”Gabungan Beberapa Kreditur”.
7. Diisi mengenai ”Negara” yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.
8. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman” yaitu
”Lainnya”.
9. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman” yaitu ”Lainnya”.
10. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman” yaitu ”Lainnya”
sebutkan pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Bentuk Ikatan Pinjaman”.
11. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN” yaitu ”Lainnya” sebutkan
pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Penggunaan ULN”.
12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN
tersebut
13. Diisikan …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 3
17
13. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor”
urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1
untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3
apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana
ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana
penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada
dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan
informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah
sebagai lampiran.
14. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi
dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk
barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”
pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”
rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila
kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan,
maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
15. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi
dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk
barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”
pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”
rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila
kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan,
maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
16. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada),
seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian
hari.
C. ULN …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 3
18
C. ULN dengan Nominal Komitmen dibawah USD 200.000,00 untuk Pelapor
Perorangan
Untuk ULN dengan nominal komitmen dibawah USD 200.000,00 (dua ratus ribu USD)
atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat perjanjian
kredit ditandatangani, dilaporkan secara gabungan, dan dilaporkan pertama kali pada
saat gabungan nominal komitmen ULN tersebut telah mencapai paling sedikit USD
200.000,00 (dua ratus ribu USD) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs
yang berlaku pada saat perjanjian kredit ditandatangani.
1. Diisi dengan nomor urut tranche.
2. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” USD.
b. Diisi dengan jumlah ”Nominal Komitmen” gabungan yang telah dikonversi ke
valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .
3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari
beberapa ULN tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang
tersedia. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD 100.000,00
ditanda tangani tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5 Februari
2005; ULN kedua dengan nominal komitmen USD 50.000,00 ditanda tangani
tanggal 10 April 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 10 April 2006; ULN ketiga
dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani tanggal 5 Mei 2004
dan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2005. Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi
dengan tanggal 10 April 2006.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai
dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada
kolom yang tersedia.
c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” ( Grace Period ) ULN yaitu periode tenggang
waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai
dengan pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada
kolom yang tersedia.
d. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving dan
atau automatic roll over. ULN berupa revolving yaitu ULN yang
diperjanjiannya dinyatakan bahwa pemilik ULN dapat melakukan beberapa
kali …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 3
19
kali penarikan dan pembayaran sepanjang posisi tidak melebihi nominal
komitmen. ULN berupa automatic roll over yaitu ULN yang diperjanjiannya
dinyatakan bahwa perpanjangan waktu jatuh tempo adalah otomatis.
e. Penggabungan ULN dipisahkan antara ULN yang dilakukan oleh Kantor
Cabang Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Beri tanda silang pada kotak pilihan
apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri. Abaikan
kotak pilihan ini apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Pusat.
4. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari ULN gabungan
tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila tingkat bunga
adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada kolom yang tersedia.
Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah
mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang
tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di
bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.
b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu
b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,
b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.
5. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai
dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi
dengan ”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4)
diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten”
tempat proyek.
6. Diisi mengenai ”Nama Pemberi Pinjaman” yaitu ”Gabungan Beberapa Kreditur”.
7. Diisi mengenai ”Negara” yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.
8. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman” yaitu
”Lainnya”.
9. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman” yaitu ”Lainnya”.
10. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman” yaitu ”Lainnya”
sebutkan pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Bentuk Ikatan Pinjaman”.
11. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN” yaitu ”Lainnya” sebutkan
pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Penggunaan ULN”.
12. Beri …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 3
20
12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN
tersebut.
13. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor”
urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1
untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3
apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana
ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana
penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada
dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan
informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah
sebagai lampiran.
14. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi
dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk
barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”
pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”
rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila
kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan,
maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
15. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi
dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk
barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”
pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”
rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila
kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan,
maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
16. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada),
seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian
hari.
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 6
21
PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI
Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Utang Lainnya (Others Debts) ( Formulir UL01 )
A. Utang Lainnya yang mempunyai jangka waktu paling sedikit 3 bulan dan atau berjumlah paling sedikit USD 200,000.00 Utang Lainnya sebagaimana disebut diatas dilaporkan per ULN.
1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”
untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN
yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu
bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang
tersedia.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan/penerbitan fasilitas
(signing/ issuing date ).
3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) sesuai perjanjian
dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Untuk ULN yang
tidak dinyatakan secara ekplisit tanggal jatuh temponya, ULN tersebut
dinyatakan jatuh tempo di tahun pertama setelah tanggal penandatanganan
atau penerbitan fasilitas dan harus dilaporkan perpanjangan apabila belum ada
pelunasan.Tanggal dan bulan jatuh tempo ULN tersebut diisi dengan tanggal
dan bulan penandatanganan atas penerbitan fasilitas, sedangkan tahunnya diisi
dengan tahun penandatanganan atau penerbitan fasilitas ditambah 1. Contoh :
ULN atas dasar Utang Lainnya timbul pada tanggal 1 April 2005, maka
tanggal jatuh temponya diisi tanggal 1 April 2006.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai
dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada
kolom yang tersedia.
4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta” pada kolom yang tersedia.
b. Diisi dengan ”Nominal” ULN pada kolom yang tersedia.
5. Diisi dengan ”Nama Pemberi ULN”.
6. Diisi …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 6
22
6. Diisi dengan ”Nama Negara” domisili pemberi ULN. Apabila pinjaman dipegang
oleh sindikasi sebutkan nama agent/lead. Negara diisi dengan domisili pemberi
ULN. Contoh: Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura maka negara pemberi ULN
adalah Singapura.
7. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi ULN”.
8. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi ULN”.
9. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor”
urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka
1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan
angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank
Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6)
diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai
dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak
cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di
tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran” ULN. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi
dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam
bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”
pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi
”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.
Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan
diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
11. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi
dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor
Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi.
Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel
terpisah sebagai lampiran.
12. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada),
seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option
dikemudian hari.
B. Utang …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 6
23
B. Utang Lainnya yang mempunyai jangka waktu dibawah 3 bulan dan dibawah
USD 200.000,00 untuk Pelapor Badan Usaha Bukan Bank; dan Utang Lainnya
yang mempunyai jangka waktu dibawah 3 bulan dan berjumlah paling sedikit
USD 200.000,00 untuk Pelapor Perorangan
Untuk setiap Utang Lainnya sebagaimana dimaksud diatas dilaporkan secara gabungan.
1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”
untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN
yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu
bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang
tersedia.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan/penerbitan ULN
(signing/issuing date) yang lebih awal ditandatangani/diterbitkan, dalam format
hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Utang Lainnya pertama
dengan nominal USD 100.000,00 diterbitkan tanggal 5 Februari 2004; Utang
Lainnya kedua dengan nominal USD 50.000,00 diterbitkan tanggal 10 Februari
2004; Utang Lainnya ketiga dengan nominal USD 75.000,00 diterbitkan tanggal 20
Februari 2004. Kolom ”Signing/Issuing Date” diisi dengan tanggal 5 Februari
2004.
3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari
beberapa Utang Lainnya tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom
yang tersedia. Contoh : Utang Lainnya pertama dengan nominal USD
100.000,00 diterbitkan tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5
April 2004; Utang Lainnya kedua dengan nominal USD 50.000,00 diterbitkan
tanggal 10 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2004; Utang
Lainnya ketiga dengan nominal USD 75.000,00 diterbitkan tanggal 20 Februari
2004 dan jatuh tempo pada tanggal 25 April 2004. Kolom ”Tanggal Jatuh
Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2004.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing/issuing date
sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari
pada kolom yang tersedia.
4.a. Diisi …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 6
24
4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta” USD.
b. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan Utang Lainnya yang telah dikonversi
ke valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .
5. Diisi dengan ”Nama Pemberi ULN” yaitu : “Gabungan Beberapa Kreditur”.
6. Diisi dengan ”Negara” pemberi ULN yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.
7. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi ULN” yaitu ”Lainnya”.
8. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi ULN” yaitu ”Lainnya”.
9. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Utang Lainnya. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi
dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk
barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama
”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom
(6) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan
sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak
cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan
dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran” Utang Lainnya. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi
dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk
barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”
pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”
rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila
kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan,
maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
11. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Utang Lainnya”
diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor
Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Utang Lainnya yang telah
direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan
pada tabel terpisah sebagai lampiran.
12. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan penggabungan Utang Lainnya
(apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call
option dikemudian hari.
C. Utang …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 6
25
C. Utang Lainnya yang mempunyai jumlah dibawah USD 200.000,00 untuk Pelapor
Perorangan
Untuk Utang Lainnya yang mempunyai jumlah dibawah USD 200.000,00 (dua ratus
ribu USD) dilaporkan secara gabungan, dan dilaporkan pertama kali pada saat gabungan
nominal ULN tersebut telah mencapai paling sedikit USD 200.000,00.
1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”
untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN
yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu
bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang
tersedia.
2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan/penerbitan fasilitas Utang
Lainnya ( signing/issuing date ) yang terakhir ( Utang Lainnya yang menyebabkan
nominal mencapai paling sedikit USD 200.000,00) dalam format hari, bulan, tahun
pada kolom yang tersedia. Contoh : Utang Lainnya pertama dengan nominal USD
100.000,00 diterbitkan tanggal 5 Februari 2004; Utang Lainnya kedua dengan
nominal USD 50.000,00 diterbitkan tanggal 10 Februari 2004; Utang Lainnya ketiga
dengan nominal USD 75.000,00 diterbitkan tanggal 20 Februari 2004. Kolom
”Signing/Issuing Date” diisi dengan tanggal 20 Februari 2004.
3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari
beberapa Utang Lainnya tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom
yang tersedia. Contoh : Utang Lainnya pertama dengan nominal USD
100.000,00 diterbitkan tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5
April 2004; Utang Lainnya kedua dengan nominal USD 50.000,00 diterbitkan
tanggal 10 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2004; Utang
Lainnya ketiga dengan nominal USD 75.000,00 diterbitkan tanggal 20 Februari
2004 dan jatuh tempo pada tanggal 25 April 2004. Kolom ”Tanggal Jatuh
Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2004.
b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing/issuing date
sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari
pada kolom yang tersedia.
4.a. Diisi …
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/22/DLN tgl. 7 Juli 2005 Lampiran 6
26
4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta ” USD.
b. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan Utang Lainnya yang telah dikonversi
ke valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .
5. Diisi dengan ”Nama Pemberi ULN” yaitu : “Gabungan Beberapa Kreditur”.
6. Diisi dengan ”Negara” pemberi ULN yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.
7. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi ULN” yaitu ”Lainnya”.
8. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi ULN” yaitu ”Lainnya”.
9. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Utang Lainnya. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi
dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk
barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama
”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom
(6) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan
sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak
cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan
dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran ” Utang Lainnya. Kolom (1) diisi
”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi
dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk
barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”
pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”
rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila
kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan,
maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.
11. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Utang Dagang”
diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor
Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Utang Lainnya yang telah
direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan
pada tabel terpisah sebagai lampiran.
12. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan penggabungan Utang Lainnya
(apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call
option dikemudian hari.
Recommended