ppt glaukoma akut

Preview:

Citation preview

Seorang pria dengan mata kanan merah dan sakit

Kelompok 1

Pendahuluan • Glaukoma adalah penyakit mata yang ditandai ekskavasi glaukomatosa, neuropati

saraf optik, serta kerusakan lapang pandang yang khas dan utamanya karena tekanan bola mata yang tidak normal. Glaukoma akut sudut tertutup adalah gawat darurat mata, maka dari itu perlu penatalaksanaan segera untuk menurunkan tekanan intraokuler. Tonometri rutin dalam hal glaukoma akut tidak banyak manfaatnya, tetapi kewaspadaan dokter akan tanda-tanda prodromal atau tanda-tanda ketika serangan terjadi sangat diperlukan. Sering penderita dengan glaukoma akut datang terlambat karena salah diagnosis. Glaukoma akut sudah harus diobati ketika masih ditangani dokter umum, pertolongan pertama pada glaukoma akut seringkali menentukan, apakah mata yang bersangkutan akan buta atau tidak.

• Menurut Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional 2007, Prevalensi glaukoma di Indonesia sebesar 4,6‰ dan tertinggi di Provinsi DKI Jakarta (18,5‰), berturut-turut diikuti Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (12,8‰), Kep.Riau (12,6‰), Sulawesi Tengah (12,1‰), Sumatera Barat (11,4‰). Prevalensi terendah terdapat di Riau (0,4‰).

Laporan kasus dan pembahasanAnamnesis

Identitas Keluhan Utama Keluhan Tambahan

Nama : Tn. SalimUmur : 60 tahunAlamat : -Pekerjaan: Pensiunan pegawai negeri keluhan pasien bukan karena faktor pekerjaan

Mata kanan merah dan sakit sejak satu hari yang lalu. akut

Penglihatan mata kanan buram terdapat penurunan visusSatu hari yang lalu saat membaca, pasien merasakan mata kanannya seperti ditusuk. akut Mata kanannya merah dan sakit menjalar ke kepala.Merasa mual dan muntah TIO yg meningkat

Pemeriksaan Oftalmologis

OD OS

• AVOD (Acies Visus Oculi Dextra) 1/60 dapat melihat hitung jari dengan tepat pada jarak satu meter.

visus turun (normal : 6/6)• Palpebra edema, spasme• TIO (tekanan intraocular) palpasi ++ TIO

sangat meningkat• Konjungtiva bulbi hiperemis dan tampak

injeksi siliar• Kornea edema • Pupil lebar, refleks pupil (-)• COA (Camera Oculi Anterior) dangkal

kemungkinan glaucoma• Lensa agak keruh

•AVOS (Acies Visus Oculi Sinistra) 6/6 normal•Tampak semuanya normal

Diagnosa Banding (Mata merah visus turun)

Glaukoma akuta Keratitis Iritis akuta

Mulai Hari ini 1-4 hari 1-3 hari

Gejala penglihatan Hilang parah Berkurang Berkurang

Nyeri Parah Tajam Sedang

Fotofobia Ringan Ya Jelas

Sistemik Muntah melemahkan Sedikit Malaise

Nyeri tekan Jelas Sedikit Jelas

Tanda Kongesti Ungu pada limbus Merah pd limbus Merah pd limbus

Sekret Seperti air Seperti air Seperti air

Pupil Terfiksasi, berdilatasi Normal atau kecil Kecil tak aktif

Kornea Beruap Opak Refleks cemerlang

COA Dangkal Normal Eksudat

Iris Abu-abu normal Berlumpur,terinjeksi

TIO Sangat tinggi Normal Bervariasi

Mekanisme

• Mata dengan segmen anterior yang kecil, dengan meningkatnya usia akan mengalami perubahan (lensa lebih tebal, lensa lebih ke depan, pupil miosis), dan bila suatu saat ada faktor pencetus berupa dilatasi ringan dari pupil (sinar remang-remang), maka mendadak terjadi blok pupil. Aqueous humor terbendung di bilik mata belakang, mendorong iris ke depan sampai menempel pada jaringan trabekula sehingga sudut bilik mata depan mendadak tertutup akibat TIO yang meningkat mendadak pula.(4)

Prinsip Penatalaksanaan

• Glaukoma akut suatu kedaruratan oftalmologik

• Tujuan pengobatan menurunkan tekanan bola mata secepatnya kemudian bila tekanan bola mata normal dan mata tenang dilakukan pembedahan.

Penatalaksanaan • Gliserin 1ml/kgBB dalam larutan 50% untuk menurunkan TIO segera. Bila cairan

gliserin sukar diminum karena sangat mual, dapat diberi Manitol 1-2gram/kgBB 20% dalam infus dengan kecepatan 60 tetes per menit(1), (4)

• Asetazolamid 500 mg intravena, disusul dengan 250 mg tablet setiap 4 jam setelah mual hilang. Obat ini bertujuan untuk menekan produksi aqueous humor. (1),(4)

• Preparat kalium dalam KCl intravena. • Tetes Pilokarpin 2 % satu setengah jam setelah terapi dimulai, yaitu setelah iskemia

iris berkurang dan tekanan intraokular menurun sehingga memungkinkan sfingter pupil berespons terhadap obat. (2) Setelah terkontrol, stop Pilokarpin, berikan tetes mata Timolol 0,25% atau 0,5% di setiap mata, satu atau dua kali sehari bila perlu.

• Steroid topikal dapat digunakan untuk menurunkan peradangan intraokular sekunder, mengurangi bendungan, dan mengurangi rasa sakit.(2) , (4)

• Analgetik untuk meredakan rasa sakit.• Antiemetik untuk mual dan muntah.• Rujuk dokter spesialis mata.

• Setelah tekanan intraokular dapat dikontrol, dapat dilakukan iridotomi perifer dengan laser maupun iridektomi perifer dengan pembedahan pada mata kanannya untuk mencegah sudut tertutup kembali. Pada mata kirinya iridotomi atau iridektomi perifer preventif dilakukan terjadwal.

Edukasi :• Hindari membaca jarak dekat• Kontrol emosi• Jgn tidur dgn lampu

dimatikan• Memakai obat tetes mata

utk menurunkan TIO secara teratur seumur hidup

• Pemeriksaan TIO 3 bln skali• Pemeriksaan funduskopi dan

lapang pandang 6 bln sekali• Jangan mengonsumsi

minuman beralkohol

Pencegahan • Pengukuran tekanan bola mata secara rutin, terutama jika usia

kita di atas 40 tahun.Faktor risiko lainnya yang perlu diwaspadai adalah mereka yang memiliki riwayat keluarga penderita glaukoma, mata minus tinggi atau plus tinggi (miopia), serta penderita penyakit sistemik seperti diabetes atau kelainan jantung. Pemeriksaan mata secara rutin yang disarankan oleh dokter adalah setiap enam bulan sekali, khususnya bagi mereka yang memiliki risiko tinggi. Untuk mengukur tekanan bola mata, dokter akan melakukan tes lapang pandang mata. Tes itu tidak bisa dilakukan sembarangan, harus menggunakan alat. Yang diukur pun tidak hanya tekanan mata saja, tetapi juga mengukur berapa kerusakan mata yang diderita.(5)

Prognosis

Kesimpulan

• Pasien ini menderita glaukoma akut sudut tertutup. Kasus ini termasuk dalam kedaruratan oftalmologik, sehingga harus segera dilakukan tindakan gawat darurat untuk mencegah komplikasi dan kerusakan lebih lanjut. Sebagai dokter umum, kita harus bisa melakukan penanganan awal. Setelah itu, tidak lupa kita memberikan edukasi kepada keluarga dan pasien,sehingga penyakit bisa berangsur-angsur membaik. Apabila keluarga dan pasien melakukan nasehat dokter dengan baik, maka prognosis pada kasus ini secara garis besar menjadi baik.

Daftar pustaka

1. Ilyas S. Ilmu penyakit mata. 3rd ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.p.167-9.

2. Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2008.p.212-28.

3. Ilyas S, Malingkay HB, Talim H, Saman RR, Simarmata M, Widodo PS. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Sagung Seto;2002.p.239-61.

4. Prosedur Penatalaksanaan Glaukoma. Available at http://alifasalwa.com/2010/04/prosedur-penatalaksanaan-glaukoma.html. Diakses tanggal 9 Juni 2011.

5. Pencegahan glaukoma. Available at http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/glaukoma220507.htm. Diakses tanggal 9 Juni 2011.