View
244
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
1/19
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui beberapa jenis alat ukur kebulatan.2. Memilih metoda pengukuran dan alat ukur, melaksanakan pengukuran atau
pemeriksaan, menganalisis data hasil pengukuran atau pemeriksaan, dan
menyimpulkan hasil pengukuran beberapa parameter kebulatan.
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Benda ukur ; poros berongga dan poros pejal,2. Jam ukur,3. Blok V,4. udukan dua senter, dan!. Meja rata.
LEMBAR DATA PENGUKURAN
Tabel 1.1 Data kondisi ruang laboratorium
"raktikan # $ %ian &erma'an "raktikan B $ %yan (lamet %)nstruktur $ )r. Muhammad #ss.
*aboratotium
$
+emperatur
ruang
$ 24. - /elembaban $ !0
+anggal
"raktikum
$ 2 Mei 214
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
2/19
Tabel 1.2 Data pengukuran kebulatan
Poros Berongga I
Pengukuran Kebulatan engan Bl!k " an Ja# Ukur/apasitas jam ukur /e5ermatan jam ukur .1 mm
6omorobyekukur
&asil pengukuran penyimpangan, 7 dalam8m
"raktikan # 9%ian &: "raktikan B 9%yan (:Beda
# dan B%atarata
(earah jarum jam
"utaran
dibalik
%atarata
(earah jarum jam
"utarandibalik
%atarata
1 . . . . . . .
2 .32 .! .12 .20 .33 .2 .!
3 .4 .%atarata penyimpangan ; = .21 .210 .21M%> 4.!< !.4
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
3/19
Tabel 1.3 Data pengukuran kebulatan
Poros Berongga II
Pengukuran Kebulatan engan Bl!k " an Ja# Ukur/apasitas jam ukur
/e5ermatan jam ukur .1 mm
6omor
obyekukur
&asil pengukuran penyimpangan, 7 dalam8m
"raktikan # 9%ian &: "raktikan B 9%yan (:Beda
# dan B%atarata
(earah jarum jam
"utarandibalik
%atarata
(earah jarum jam
"utarandibalik
%atarata
1 . . . . . . .
2 .32 .3 .14! .
6omorobyek ukur
&asil pengukuran penyimpangan, 7 dalam8m"raktikan # 9%ian &erma'an: "raktikan B 9%yan (lamet %:
(isi kiri +engah(isi
kanan(isi kiri +engah (isi kanan
1 . . . . . .
2 .14 . .3! .2 .1 .23 .1 .2 .4 . .2 .3<4 .1 .3 .23 .1 .1 .13
=
.12!.1! .2 .3 .! .1!
M%> 2.1! 1.!32 .4
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
4/19
Diagram Polar Praktikan A poros berongga I Metode kuadrat terkecil
M! 4."#$
%esimpulan& Benda Bulat
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
5/19
Diagram Polar Praktikan B poros berrongga I Metode kuadrat terkecil
M! #.4""
%esimpulan & Benda Bulat
Diagram Polar Pratikan A poros berongga II Metode kuadrat terkecil
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
6/19
M! 33.33#1
%esimpulan& Benda tidak bulat
Diagram Polar Praktikan B poros berrongga II Metode kuadrat terkecil
M! 34.''(2
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
7/19
%esimpulan & Benda tidak bulat
Diagram Polar Pratikan A poros Pejal )isi kiri Metode kuadrat terkecil
M! 2.1'#1
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
8/19
Diagram Polar Pratikan A poros Pejal Tenga* Metode kuadrat terkecil
M! 1.#(32
Diagram Polar Pratikan A poros Pejal )isi %anan Metode kuadrat terkecil
M! ".4$$(
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
9/19
Diagram Polar Pratikan B poros Pejal )isi kiri Metode kuadrat terkecil
M! 1.'1"
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
10/19
Diagram Polar Pratikan B poros Pejal Tenga* Metode kuadrat terkecil
M! ".12($
Diagram Polar Pratikan B poros Pejal )isi %anan Metode kuadrat terkecil
M! 3.3'42
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
11/19
PERTANYAAN
1. Jelaskan perbedaan hasil perhitungan besar ketidakbulatan dengan
menggunakan blokV yang berbeda sudutnya .2. Jelaskan parameter yang sangat menentukan dalam metoda pemeriksaan
kebulatan dengan menggunakan blokV.3. (ebutkan parameter yang menentukan besar ketidakbulatan suatu benda
ukur.
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
12/19
4. #pakah metoda dengan menggunakan blokV dan dudukan dua senter dapat
digunakan untuk menentukan kualitas ketidakbulatan yang sesungguhnya,
berikan ulasan.!. Buat gambar benda ukur dan lengkapi dengan penunjukkan toleransi
kebulatan sesuai dengan a5uan gambar teknik.
Ja'aban $
1. "engukuran kebulatan dengan 5ara meletakkan poros 9benda ukur: pada
dudukan V dengan sudut o dan benda ukur diputar dengan menempelkan
jam ukur di atasnya.#pabila penampang benda ukur mendekati bentuk segitiga 93 tonjolan
beraturan: maka jarak radial antara ke dua lingkaran e?ekti? menunjukkan
penyimpangan jarum jam ukur maksimum 9@ &: adalah tiga kali harga
ketidakbulatan, yang diperlihatkan pada ga#bar a, dan b.
Jam ukur
Benda ukur 1
Blok-V
Meja rata
(a)
(b)
d
ΔH
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
13/19
(ebaliknya jika penampang benda ukur berbentuk elips maka jarum jam ukur
tidak memperlihatkan penyimpangan yang berarti, yang diperlihatkan pada
ga#bar %, dan .
&al ini menunjukkan bah'a se'aktu benda ukur diputar di atas blok V
terjadi perpindahan titik pusat dari benda ukur, sehingga mempengaruhi
jarak perpindahan sensor jam ukur.
emikian juga halnya bila digunakan blok V dengan sudut yang berbeda,
penyimpangan maksimum jarum jam ukur akan berbeda 'alaupun benda
ukurnya sama.
&arga perbandingan antara penyimpangan maksimum jarum jam ukur 9@ &:
dengan ketidakbulatan 9@ %: dari blok V dengan sudut yang berbeda yang
digunakan untuk mengukur penampang dengan jumlah tonjolan yang
berbeda.
Jumlah
tonjolan
beraturan;
n
(udut blok V; A
o 0o 1
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
14/19
! 2 2,2 2
2. "arameterparameter yang menentukan dalam mengukur ketidakbulatan
dengan metode blokV adalah penampang benda ukur9apakah mendekati
bentuk segitiga tiga tonjolan beraturan ataukah mendekati bentuk elipsyang mana pada bentuk ini jarum jam ukur tidak memperlihatkan
penyimpangan yang berarti:, sensor jam ukur itu sendiri, demikian juga
penggunaan blokV 9karena blokV tidak hanya memiliki 1 tipe sudut saja
melainkan memiliki beberapa tipe dengan sudut yang berbeda:, meja datar
pun ikut turut serta dalam hal ini, serta dalam pengambilan data juga harus
5ermat agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.
3. "arameter /ebulatanCntuk menyatakan tingkat ketidakbulatan benda ukur perlu ditetapkan suatu
parameter kebulatan. "arameter kebulatan yaitu suatu harga yang dapat
dihitung berdasarkan proDl kebulatan relati? terhadap lingkaran re?erensinya.Menurut standar terdapat empat jenis lingkaran re?erensi yang dapat
digunakan dalam penentuan parameter kebulatan, antara lain$
• L&ngkaran Luar M&nu# 'Minimum Circumscribed Circle(.
Merupakan lingkaran terke5il yang mungkin dibuat di luar proDl
kebulatan tanpa memotong proDl tersebut. /etidakbulatan adalah sama
dengan jarak radial dari lingkaran tersebut ke lekukan paling dalam.
• L&ngkaran Dala# Mak)u# 'Maximum Inscribed Circle(.
Merupakan lingkaran terbesar yang mungkin dibuat di dalam proDl
kebulatan tanpa memotong proDl tersebut. /etidakbulatan adalah sama
dengan jarak radial dari lingkaran tersebut ke tonjolan yang paling
besar. adial !one +M!,.
• L&ngkaran Daera* M&nu# 'Minimum Zone Circle(.
Merupakan dua buah lingkaran konsentrik yang melingkupi proDlkebulatan dan jarak radial antara ke dua lingkaran tersebut adalah yang
terke5il.+itik tengah dari lingkaran daerah minimum tersebut disebut
dengan Minimum !one -enter +M!-,. /etidakbulatan adalah selisih dari
radius ke dua lingkaran, dan dinamakan Minimum
• L&ngkaran Kuarat Terke%&l 'Least Squares Circle(.
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
15/19
Merupakan lingkaran yang ditentukan berdasarkan proDl kebulatan dan
jumlah kuadrat jarak dari sejumlah titik dengan interEal sudut yang
sama pada proDl kebulatan ke lingkaran re?erensi adalah yang paling
ke5il.
+itik tengah lingkaran kuadrat terke5il dinamakan east )/uare -enter
+)-,.Jarak radial harga mutlak ratarata antara proDl kebulatan dengan
lingkaran kuadrat terke5il disebut dengan Mean ine A0erage +MA,.
4. (ebenarnya metodemetode di atas bukanlah metode yang ideal yang
mampu menerangkan ketidakbulatan. &al tersebut dikarenakan oleh $
• &arga ketidak bulatan tersebut tidak memberikan in?ormasi atas bentuk
proDl kebulatan atau jumlah tonjolan.
• Minimum adial !one +M!, tidak selalu sama dengan jarak antara
tonjolan tertinggi dengan lekukan terendah, bergantung pada posisi sudut
relati? antara tonjolan dengan lekukan tersebut.
• #danya goresan atau kotoran pada permukaan obyek ukur akan
menyebabkan perubahan yang 5ukup besar bagi parameter kebulatannya.
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
16/19
ANALI$I$ DATA
Tabel 1.# Analisis Perbandingan Dua Data
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
17/19
• Banyaknya data, n dan derajat kebebasan, ? 7
? # n# 1 12 1 11 ; n# 12,
? B nB 1 12 1 11 ; nB 12,
• &arga ratarata sampel; ´ x A /B
xiA= 1
12(0+…+(−0.0285))=¿0.122292
´ x A= 1
n A∑i=1
n A
¿
´ xB= 1
nB
∑i=1
nB
xiB=
1
12(0+…+0.1145 )=0.127208
• Varian sampel; s27
SSD A =∑
i=1
n A
( x iA −´ x A )=(0−0.122292 )2+…+(−0.0285−0.0122292)2=0.1696637192
0.1145−0.127028¿¿
SSDB=∑
i=1
nB
( xiB−´ xB )=(0−0 .127028)2
+…+¿
s2
A= SSD A
n A−1=
0.1696637192
12−1=0.015423975
s2
B=SSD
B
nB−1=
0.1144252292
12−1=0.010402294
• #nalisis perbandingan dua data 9#6FV#:, sebagai berikut$
1. "emeriksaan ke dua Earian
F =varian sampelterbesar
varian sampelterkecil =
s2
A
s2
B
=0.015423975
0.010402294=1.482747558
ari tabel distribusi tingkat keper5ayaaan 0!, diperoleh
u2.0! 9? Ear. besar , ? Ear. ke5il: u2.0! 911,11: 3.4
G Es u2.0! 911,11: H 1.482747558 I 3.4 ; terjadi kesalahan rambang,
maka analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga ratarata.
/e dua 5arian dapat disatukan atau 5arian total ; s2
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
18/19
s2=
fA s2 A+fB s2 BfA+ fB
=0.012913134
eEiasi standar sampel ; s
s=√ s2=0.113635973
2. "emeriksaan ke dua harga ratarata
t =
| xA − xB|
s√ 1
nA + 1
nB
=0.10598162
ari +abel 1< Graktil istribusi t +Metrologi Industri 2"1", dengan
tingkat keper5ayaan 0! 9bilateral test:, diperoleh $
t .975 ( f =n A+nB−2 ) → t .975 (f =22)=2.074
"erhitungan t dari hasil pengukuran dibandingkan t .0! 9?n# nB 2:
t Es t.0! 9?22: H .1!0 ! 8m.
• Benda ukur )) 9poros pejal: memenuhi syarat tolernasi kebulatan, dikarenakan
dari pengukuran dua praktikan menunjukan M%> lebih ke5il dari toleransi
kebulatan yang diiLinkan sebesar .! mm 9! 8m:.
• /edua mahasis'a dapat dianggap dari satu populasi atau tidak ada perbedaan
yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan
pengukuran kebulatan dengan blok V dan mikrometer.
8/18/2019 PRAKTIKUM metrologi
19/19
DA+TAR PU$TAKA
)sd'iyanudi, (ugeng. 21. Metrologi Industri. Jurusan +eknik Mesin "oliteknik
6egeri Bandung, Bandung.
Recommended