View
260
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
1
PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA
DESA BINAAN BERBASIS EKONOMI KREATIF
”OSCAR ( ONION SAKURA CRAFT )”
MINIATUR POHON SAKURA DARI LIMBAH KULIT
BAWANG SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN IBU-IBU
RUMAH TANGGA DI KAMPUNG YUSUF, KELURAHAN
KARANGTURI, SEMARANG.
Disusun Oleh :
Amin Shofi’i : 223100004 – 2010
Dian Fatmawati : 121120039 – 2012
Sonia Amalia Sari : 121120047 – 2012
Maria Elisabet Welang : 121120034 – 2012
Irfan Nur Khaharisma : 121120028 – 2012
FORUM KOMUNIKASI ISLAM
UNIVERSITAS AKI
SEMARANG
2013
2
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : Desa Binaan Berbasis Ekonomi Kreatif “OSCAR ( Onion
Sakura Craft)” Miniatur Pohon Sakura dari Limbah Kulit
Bawang Sebagai Upaya Pemberdayaan Ibu-ibu Rumah
Tangga di Kampung Yusuf, Kelurahan Karangturi,
Semarang.
2. Tema : Industri Seni Kreatif
3. Nama Organisasi Pelaksana : Forum Komunikasi Islam
4. Ketua Pelaksana
Nama Lengkap : Amin Shofi’i
NIM/NIK : 223100004
Program Studi/Jurusan : Teknik Informatika
Perguruan Tinggi : Universitas AKI Semarang
No.Telepon/HP : 085226202202
Email : Aminvincent@outlook.com
5. Jumah Anggota Pelaksana : 5 orang
6. Dosen Pendamping
Nama Lengkap,Gelar : Mariana K,S.Kom,MM
NIP : 1299040
No.Telepon/HP : 08122823732
7. Nama Lokasi Desa Binaan
Wilayah Mitra (Kelurahan/Kec) : Karangturi
Kabupataen/Kota : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah
Jarak Lokasi PT ke Mitra : 3 km
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
9. Biaya Total : Rp 49.840.000,-
Dikti : Rp 49.840.000,-
3
4
IDENTITAS PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA
No. Data
1. Judul : Desa Binaan Berbasis Ekonomi Kreatif
“OSCAR ( Onion Sakura Craft)” Miniatur
Pohon Sakura dari Limbah Kulit Bawang
Sebagai Upaya Pemberdayaan Ibu-ibu
Rumah Tangga di Kampung Yusuf,
Kelurahan Karangturi, Semarang.
2. Tema : Industri Seni Kreatif
3. Organisasi Pelaksana : Forum Komunikasi Islam
4. Ketua Pelaksana
Nama : Amin Shofi’i
NIM : 223100004
Tahun Angkatan : 2010
Jurusan/Departemen : Teknik Informatika
Perguruan Tinggi : Universitas AKI Semarang
Alamat Perguruan Tinggi : Jl. Imam Bonjol 15-17 Semarang
No. Telepon/HP : 085226202202
Email : aminvincent@outlook.com
4.1 Nama Anggota 1 : Dian Fatmawati
NIM : 121120039
Jurusan/Departemen : Menejemen
Perguruan Tinggi : Universitas AKI Semarang
4.2 Nama Anggota 2 : Sonia Amalia Sari
NIM : 121120047
Jurusan/Departemen : Menejemen
Perguruan Tinggi : Universitas AKI Semarang
4.3 Nama Anggota 3 : Maria Elisabet Welang
NIM : 121120034
Jurusan/Departemen : Menejemen
Perguruan Tinggi : Universitas AKI Semarang
4.4 Nama Anggota 4 : Irfan Nur Khaharisma
NIM : 121120028
5
Jurusan/Departemen : Menejemen
Perguruan Tinggi : Universitas AKI Semarang
5. Nama Penanggung Jawab : Suwarno,S.Si,M.Kom
( Deputi Rektor III )
NIP : 1297002
6. Nama Dosen Pendamping : Mariana Kristiyanti
Gelar Depan : -
Gelar Belakang : S.Kom,MM
NIP Dosen Pendamping : 1299040
No. Telepon/HP : 08122823732
Email : mkristiyanti@yahoo.com
7. Biaya yangdiperlukan : Rp 49.840.000,-
Biaya yang diusulkan ke
Dikti
: Rp 49.840.000,-
6
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Identitas Proposal iv
Daftar Isi vi
A. Judul 1
B. Latar Belakang Masalah 2
C. Rumusan Masalah 3
D. Tujuan 3
E. Indikator Keberhasilan Program 4
F. Luaran Yang Diharapkan 4
G. Manfaat Program 5
H. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran 5
I. Metode Pelaksanaan 6
J. Jadwal Kegiatan 13
K. Rancangan Biaya 14
L. Lampiran
Lampiran 1 : Biodata Kelompok dan Dosen Pembimbing 16
Lampiran 2 : Gambaran Iptek yang akan Diterapkan 25
Lampiran 3 : Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Sama 27
Lampiran 4 : Denah Lokasi Desa Binaan 28
7
A. Judul
Desa Binaan Berbasis Ekonomi Kreatif “OSCAR ( Onion Sakura
Craft)” Miniatur Pohon Sakura dari Limbah Kulit Bawang Sebagai Upaya
Pemberdayaan Ibu-ibu Rumah Tangga di Kampung Yusuf, Kelurahan
Karangturi, Semarang.
B. Latar Belakang Masalah
Di era teknologi yang semakin maju, dimana masyarakat hidup modern,
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan semakin menipis. Banyak limbah
tak terpakai yang terdapat di lingkungan masyarakat terbuang percuma tanpa
adanya perhatian masyarakat untuk memanfaatkannya. Limbah yang dinilai
tidak berguna dan merusak lingkungan, apabila diolah dan dikelola dengan
lebih baik akan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berdampak positif.
Pemanfatan limbah maupun barang tak pakai menjadi sesuatu yang memiki
nilai jual sangat diperlukan untuk melestarikan lingkungan maupun menjadi
penghasilan lebih. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan limbah kulit
bawang agar memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat yang memanfaatkannya.
Kulit bawang yang biasanya di buang begitu saja oleh para ibu rumah tangga
dan hanya menimbulkan bau menyengat di pasar-pasar tradisional, dengan
pemanfaatan yang tepat dan sentuhan kreatifitas maka limbah kulit bawang
tersebut dapat diubah menjadi produk seni bernilai jual.
Tekstur kulit bawang yang unik dan warna putihnya yang cantik dapat
memberikan sentuhan seni yang luar biasa. Aneka macam kerajinan yang
dapat dipadukan dengan limbah kulit bawang ini, contohnya seperti kap
lampu, tempat tisu, bingkai foto, dan lain sebagainya. Namun, ada satu karya
inovasi yang sangat indah, yaitu “OSCAR” miniatur pohon sakura yang
berbahan baku limbah kulit bawang. Limbah kulit bawang di rangkai menjadi
susunan bunga pada tangkai kering yang menyerupai pohon sakura kemudian
hiasan lampu kerlap-kerlipnya yang indah dililitkan mengikuti alur pohon dan
di kemas dalam satu kotak seperti akuarium yang dihiasi latar belakang limbah
kertas, pelepah pisang kering, bunga-bunga kering. Dinding kotak aquarium
yang terbuat dari sisa triplek, diberi tempelan kulit bawang yang disusun
hingga menyerupai kulit kerang. Perpaduan ini sungguh memberikan nuansa
8
keindahan seni luar biasa. Produk ini benar-benar memiliki seni keunikan
yang berbeda dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Berdasarkan hasil pengamatan tim peneliti, ibu-ibu di Kampung Yusuf,
Kelurahan Karangturi Semarang Timur, termasuk golongan ekonomi
menengah ke bawah. Kebanyakan dari mereka hanya menjadi ibu rumah
tangga. Waktu senggang yang ada juga tidak digunakan untuk kegiatan-
kegiatan yang bermanfaat dan menghasilkan. Dengan memberikan pelatihan
pembuatan miniature pohon sakura, diharapkan dapat memberikan kegiatan
positif dan bermanfaat kepada ibu-ibu Rumah Tangga di Kampung Yusuf.
Di wilayah Kelurahan Karangturi, terdapat Gallery Seni, namun kurang
dikelola dengan baik. Dengan adanya pelatihan pembuatan miniatur pohon
sakura, hasilnya dapat untuk meng-aktifkan kembali kegiatan yang ada di
Galeri Seni kelurahan Karangturi. Hal ini dikarenakan, lokasi Kampung Yusuf
sangat strategis karena dikelilingi oleh kampus, sekolah dan perkantoran.
Kampung Yusuf juga berada di lintas kota, tepatnya di apit oleh dua
jalan utama yaitu Jl. Dr. Cipto dan Jl. MT. Haryono. Selain itu di dekat
Kampung Yusuf terdapat Pasar Johar yang merupakan penghasil limbah kulit
bawang terbesar di Kota Semarang. Limbah kulit bawang yang melimpah ini
juga sangat mengganggu karena menimbulkan bau tidak sedap yang
menyengat. Berdasarkan pengamatan tersebut, diharapkan melalui Program
Desa Binaan Berbasis Ekonomi Kreatif, keratifitas ibu-ibu rumah tangga di
Kampung Yusuf dapat diberdayakan dengan memanfaatkan limbah kulit
bawang yang melimpah menjadi sebuah produk ekonomi kreatif yaitu
“OSCAR”. Fasilitas Gallery yang ada dapat digunakan sebagai tempat
pameran. Selain itu Tim Peneliti juga akan membantu mempromosikan dan
mempublikasikan kerajinan yang dihasilkan oleh ibu-ibu rumah tangga di
Kampung Yusuf melalui situs WEB, Social Media dan Majalah Ilmiah
Universitas AKI agar dapat menarik minat masyarakat luar untuk membeli
produk tersebut. Masyarakat juga akan mendapat pelatihan tentang bagaimana
cara penggunaan WEB dan Social Media sebagai media promosi agar tercipta
kemandirian. Dengan demikian, selain dapat mengurangi limbah kulit bawang,
9
program ini juga dapat meningkatkan pengetahuan dan penghasilan
masyarakat Kampung Yusuf.
C. Perumusan Masalah
Melihat latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam
program ini adalah :
1. Bagaimana cara mengolah limbah kulit bawang menjadi barang
seni bernilai jual guna meningkatkan penghasilan masyarakat
Kampung Yusuf ?
2. Bagaimana cara memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di
Kampung Yusuf dengan mengolah limbah kulit bawang yang
melimpah di lingkungan sekitar ?
3. Bagaimana cara mempromosikan dan mempublikasikan produk
“OSCAR” miniatur pohon Sakura dari limbah kulit bawang
sebagai sebuah Industri seni kreatif baru serta memiliki nilai jual
yang tinggi ?
D. Tujuan
1. Mengurangi dampak buruk di lingkungan sekitar limbah kulit
bawang, berupa bau tidak sedap yang menyengat sehingga
masyarakat yang tinggal di daerah tersebut menjadi kurang
nyaman.
2. Mengolah limbah kulit bawang dari rumah tangga maupun
lingkungan sekitar Kampung Yusuf menjadi produk seni bernilai
jual tinggi.
3. Memberdayakan ibu-ibu rumah tangga Kampung Yusuf untuk
mendapatkan keterampilan dan meningkatkan penghasilan melalui
pengolahan limbah kulit bawang yang diubah menjadi “OSCAR”.
4. Mempromosikan dan mempublikasikan kepada masyarakat umum
bahwa kampung Yusuf dapat menghasilkan produk seni bernilai
jual tinggi bernama “OSCAR” berupa miniatur Pohon Sakura dari
hasil pemanfaatan limbah kulit bawang.
10
5. Direncanakan produk limbah kulit bawang “OSCAR” akan
dipublikasikan melalui situs WEB, Social Media dan Majalah
Ilmiah Universitas AKI Semarang.
6. Mengembangkan Desa Binaan Berbasis Ekonomi Kreatif sebagai
Desa percontohan yang memiliki Industri Seni Kreatif baru dalam
hal pengolahan limbah kulit bawang menjadi “OSCAR” miniatur
pohon sakura yang dapat meningkatkan penghasilan bagi
masyarakatnya.
E. Indikator Keberhasilan Program
1. Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar dalam
mengolah limbah kulit bawang menjadi produk seni yang bernilai
jual tinggi.
2. Antusias Ibu-ibu rumah tangga di Kampung Yusuf dalam
mengikuti petunjuk dan pelatihan pengolahan limbah kulit bawang
menjadi produk seni yang bernilai jual tinggi.
3. Adanya tambahan pengetahuan dan penghasilan Ibu-ibu rumah
tangga di Kampung Yusuf dengan mengolah limbah kulit bawang.
4. Keterlibatan rekan-rekan mahasiswa serta dosen-dosen dalam
melakukan pengabdian Masyarakat akan semakin tinggi dengan
memberikan pengarahan dan pelatihan dalam mengolah limbah.
5. Dengan meningkatnya penghasilan dan ketrampilan Ibu-ibu rumah
tangga di Kampung Yusuf diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di lingkungan limbah kulit bawang
(Kelurahan Karangturi).
F. Luaran yang Diharapkan
1. Mengembangkan kreatifitas ibu-ibu rumah tangga dalam mengolah
limbah kulit bawang agar semakin inovatif dan bersaing dengan
produk sejenis yang ada dipasaran.
2. Pengolahan limbah kulit bawang oleh Ibu-ibu rumah tangga di
Kampung Yusuf akan di publikasikan melalui situs WEB dan
11
Social Media agar masyarakat umum dapat mengenal produk
kerajinan dari limbah kulit bawang yang bernama “OSCAR”.
3. Mempublikasikan hasil karya ibu-ibu rumah tangga dalam
mengolah kulit bawang melalui artikel di Majalah Ilmiah
Universitas AKI mengenai pengolahan limbah kulit bawang
menjadi “OSCAR”.
G. Manfaat Program
1. Ibu-ibu rumah tangga di Kampung Yusuf mendapatkan
pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah kulit bawang menjadi
miniatur pohon sakura yang memiliki nilai seni dan bernilai jual.
2. Memberikan kegiatan yang positif untuk masyarakat Kampung
Yusuf dalam mengolah limbah kulit bawang menjadi produk seni
kreatif.
3. Meningkatkan penghasilan masyarakat Kampung Yusuf melalui
pengolahan limbah kulit bawang.
4. Mengurangi dampak limbah kulit bawang berupa bau menyengat
di lingkungan sekitar.
5. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat Kampung Yusuf
tentang cara memasarkan dan mempublikasikan hasil kerajinan
limbah “OSCAR” agar dikenal oleh masyarakat umum.
H. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Gambar 1 : Foto Daerah Sasaran
(Kantor Kelurahan Karangturi, Kampung Yusuf, dan Gedung Gallery Seni)
12
Daerah yang menjadi sasaran adalah Kampung Yusuf, Kelurahan
Karangturi, Semarang Timur. Lokasinya strategis karena dikelilingi oleh
kampus, sekolah dan perkantoran. Berada di lintas kota, tepatnya di apit oleh
dua jalan utama yaitu Jl. Dr. Cipto dan Jl. MT. Haryono. Daerah ini dikenal
sebagai daerah padat penduduk dengan mayoritas ibu-ibu rumah tangga tidak
bekerja. Waktu senggang yang ada, juga tidak digunakan untuk kegiatan yang
menghasilkan dan bermanfaat. Selain itu di dekat Kelurahan Karangturi ada
fasilitas Gallery Seni yang kurang terkelola dengan baik. Sehingga diharapkan
melalui Program Desa Binaan ini, keratifitas ibu-ibu rumah tangga di
Kampung Yusuf dapat diberdayakan dengan adanya pelatihan pembuatan
“OSCAR” Miniatur Pohon Sakura dari limbah kulit bawang. Fasilitas Gallery
Seni yang ada juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat pameran dan display
produk karya seni limbah masyarakat Kampung Yusuf. Selain itu melalui
fasilitas Gallery Karangturi ini, masyarakat dari daerah lain juga dapat
berkunjung untuk berlatih membuat kerajinan dari limbah kulit bawang.
Dengan demikian akan semakin banyak masyarakat yang tahu tentang produk
“OSCAR”. Sehingga diharapkan dengan adanya pameran dan pelatihan di
Gallery Karangturi dapat menarik minat pembeli dan berdampak pada
peningkatan penghasilan masyarakat Kampung Yusuf.
I. Metode Pelaksanaan
1. Identifikasi Masalah
Gambar 2 : Kondisi Pasar tradisional di Kampung Yusuf
(Limbah Kulit Bawang melimpah dan tercecer di jalanan pasar)
13
Kampung Yusuf adalah kampung yang letaknya tidak jauh dari
Pasar Johar yang merupakan penghasil limbah kulit bawang terbesar di
Kota Semarang. Limbah kulit bawang ini menimbulkan bau yang sangat
menyengat dan berserakan di sekitar pasar. Hal ini tentu saja menjadi
sebuah masalah yang harus diatasi. Salah satu cara untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dengan mengurangi limbah yang ada. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara mengolah limbah kulit bawang menjadi
produk seni bernilai jual seperti “OSCAR”. Sehingga jumlah limbah yang
ada akan berkurang dan dapat menambah penghasilan serta ketrampilan
masyarakat.
2. Analisis Kebutuhan
Kampung Yusuf adalah salah satu kampung di Kelurahan
Karangturi. Lokasinya strategis karena dikelilingi oleh kampus, sekolah
dan perkantoran. Berada di lintas kota, tepatnya di apit oleh dua jalan
utama yaitu Jl. Dr. Cipto dan Jl. MT. Haryono. Daerah ini dikenal sebagai
daerah padat penduduk dan mayoritas ibu-ibu rumah tangga tidak bekerja.
Waktu senggang yang ada, juga tidak digunakan untuk kegiatan yang
menghasilkan dan bermanfaat. Kelurahan Karangturi juga memiliki
fasilitas Gallery Seni namun kurang terkelola dengan baik. Sehingga
diharapkan melalui Program Desa Binaan, keratifitas ibu-ibu rumah tangga
di Kampung Yusuf dapat diberdayakan dengan kegiatan pengolahan
limbah kulit bawang. Fasilitas Gallery juga dapat dimanfaatkan sebagai
tempat pameran dan pelatihan kepada masyarakat umum yang berkunjung.
Dengan demikian secara tidak langsung juga akan membantu proses
promosi. Proses promosi dan publikasi juga akan dilakukan melalui situs
WEB, Social Media dan Majalah Ilmiah Universitas AKI Semarang agar
dapat menarik minat masyarakat umum untuk membeli dan pada akhirnya
berdampak pada peningkatan penghasilan masyarakat Kampung Yusuf.
a. Analisis kondisi masyarakat
Untuk mencapai kondisi yang ideal diperlukan transformasi
dengan melibatkan seluruh elemen terkait. Agar transformasi dapat
terwujud, selain kondisi ideal yang diinginkan, diperlukan juga
14
pemahaman terhadap kondisi masyarakat di Kelurahan Karangturi. Hal
ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara Tim Peneliti
dan masyarakat. Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan
pemetaan terhadap karakteristik masyarakat Kelurahan Karang turi,
dan setelah itu menentukan beberapa daerah Rukun Tetangga (RT)
yang dapat dijadikan daerah sasaran. Daerah RT yang akan menjadi
sasaran adalah daerah yang mayoritas ibu rumah tangganya tidak
bekerja dan tingkat ekonominya belum ideal. Setelah penilaian dan
pemetaan di lakukan, penentuan prioritas langkah dapat ditentukan.
b. Pemetaan kondisi masyarakat Karang turi
Dari analisis sebelumnya, akan ditemukan hubungan saling
terkait antara elemen yang satu dengan lainnya. Salah satunya adalah
kesejahteraan, kesejahteraan dipengaruhi oleh aspek kemampuan
ekonomi dan pendidikan. Untuk memberdayakan masyarakat dan
meningkatkan kesejahteraan maka diperlukan faktor eksternal sebagai
pemercepat seperti aspek kreatif dan mandiri.
3. Penyusunan Program
Sosialisasi
(Program Desa Binaan)
Pelatihan Pembuatan “OSCAR”
Miniatur Pohon Sakura
Pelatihan MOM (Manajemen
Organisasi Masyarakat)
Pelatihan Pemasaran dan
Publikasi Produk Melalui situs
WEB dan Social Media
Evaluasi Program Bersama TIM
Masyarakat Desa Binaan
15
Gambar 3 : Diagram Alir Susunan Program
4. Pelaksanaan Program
a. Tahap Sosialisasi Pengolahan Limbah Kulit Bawang
Pada tahap ini, akan diadakan sosialisasi tentang pengolahan limbah
khususnya kulit bawang dan bagaimana cara menerapkan Green Life
Style dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, akan dipaparkan pula
tentang pendayagunaan limbah kulit bawang menjadi “OSCAR”
miniatur pohon sakura yang bernilai seni tinggi dan bernilai jual.
Masyarakat diharapkan dapat mengubah limbah kulit bawang yang
semula tidak berguna dan terbuang begitu saja menjadi produk seni
bernilai jual tinggi. Selain itu dapat menyebarkan ilmu kreatif tersebut
pada daerah disekitarnya.
b. Tahap Pelatihan Pembuatan “OSCAR”
Dilakukan praktek langsung tentang bagaimana teknik pembuatan
minatur pohon sakura yang benar. Kegiatan ini akan didakan secara
terpusat di Kantor Kelurahan Karangturi Semarang. Acara pelatihan ini
akan dihadiri oleh ibu-ibu PKK dari RT yang telah dipilih sebagai
daerah sasaran.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain :
1. alat yang digunakan adalah infokus dan lain-lain
2. bahan yang diguanakan adalah limbah kulit bawang, koran bekas, lem
kayu, vernis, gunting, ranting pohon kering, triplek, lampu hias, dan
kaca.
3. Handout mengenai hasil pembuatan minitur pohon sakura yang terdiri
dari judul, tujuan, alat dan bahan, cara pembuatan, penjelasan
mengenai limbah kulit bawang menjadi miniatur pohon sakura ,
kelebihan dan keunikan produk minitur pohon sakura, dan hal-hal lain
yang perlu diperhatikan. Handout di sajikan dalam bentuk contoh
Pembuatan Laporan Akhir
Monitoring Keberlanjutan
Program Kepada TIM
Masyarakat Desa Binaan
16
produk jadi dan film dokumenter tentang proses pembuatan produk.
Sehingga melalui Handout yang disajikan diharapkan para peserta
pelatihan dapat lebih cepat memahami apa yang disampaikan oleh Tim
Peneliti.
4. Pelaksanaan pembuatan minatur pohon sakura dari limbah kulit
bawang. Melakukan publikasi melalui banner yang dipasang di
kelurahan dan menyebar brosur di tempat-tempat strategis. Selain itu
dari pihak kelurahan akan menyampaikan surat pemberitahuan tentang
pelatihan tersebut kepada ketua RT yang telah ditunjuk. Selanjutnya
masyarakat dilibatkan secara langsung dengan membentuk organisasi
kepanitiaan dari pihak masyrakat guna mempermudah proses
pembinaan dan mengurangi resiko ketidaksepahaman yang mungkin
akan terjadi saat program berlangsung. Sehingga dengan demikian
dapat meningkatkan jumlah peserta yang hadir dalam program
pelatihan.
c. Tahap MOM ( Manajemen Organisasi Masyarakat )
1. Musyawarah Masyarakat dan Tim Peneliti
Sosialisasi adanya pelatihan di Kelurahan Karangturi melalui
musyawarah dengan masyarakat sekitar di Kelurahan Karangturi
yang selanjutnya diadakan pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan
dari masyarakat daerah sasaran dan Tim Peneliti (Mahasiswa dan
Dosen) untuk membicarakan setiap kegiatan yang akan diadakan
dalam Program Desa Binaan. Melalui proses musyawarah yang
dilakukan untuk mencapai kesepahaman antara pihak masyarakat
dan Tim Peneliti. Dengan demikian kegiatan yang akan berlangsung
merupakan kesepakatan bersama dan masyarakat dengan senang
hati mengikuti setiap kegiatan yang ada. Keberlanjutan program
juga lebih terjamin dengan adanya kepercayaan dari masyarakat
kepada Tim Peneliti.
17
2. Pembentukan TIM Pengelola “OSCAR” dari Pihak
Masyarakat
Pembentukan Tim Pengelola “OSCAR” dilakukan untuk menjaga
kesinambungan program ini, mengingat bimbingan dan kontroling
dari Tim Peneliti tidak dapat dilakukan secara terus menerus.
Dengan adanya Tim Pengelola “OSCAR” maka setiap kegiatan
yang dilaksanakan akan lebih transparan. Tim ini akan bertugas
dalam mengelola setiap produk yang akan dihasilkan dan mengelola
kearsipan administrasi dari pihak masyarakat. Sehingga nantinya
program ini akan terkelola dengan administrasi yang benar dan
transparan. Apapun yang terjadi dalam proses pelaksanaan program
antara Tim Pengelola dan Tim Peneliti sama-sama mengetahui.
3. Pelatihan Manajemen Organisasi Masyarakat (MOM)
Adapun pelatihan yang akan diberikan adalah :
1. Memberikan penjelasan struktur Tim Pengelola yang tertata
dengan benar.
2. Penyusunan tata tertib pelaksanaan program guna
meningkatkan kedisiplinan masyarakat.
3. Mekanisme pengambilan keputusan bersama guna transparansi
program.
4. Bagaimana cara menjalankan proses organisasi dalam Tim
Pengelola dengan benar.
5. Bagaimana menjadi Pimpinan Tim Pengelola yang berkualitas
dan mampu menjalankan organisasinya dengan efektif.
Dengan adanya pelatihan MOM diharapkan proses pengelolaan
“OSCAR” oleh Tim Pengelola dari pihak masyarakat benar-benar
dapat berlangsung dengan efektif. Hal ini perlu dilakukan demi
keberlangsungan program yang berkorolasi, mengingat pihak panitia
tidak akan terus menerus melakukan kontroling. Sehingga nantinya
akan tercipta masyarakat yang mandiri dalam melanjutkan program
Desa Binaan Berbasis Ekonomi Kreatif.
18
5. Tahap Pelatihan Promosi dan Publikasi Melalui Situs WEB dan Social
Media
Dalam Tahap ini masyarakat akan mendapatkan pelatihan tentang proses
pembuatan WEB dan cara menggunakan social media guna mempromosikan
serta mempublikasikan hasil karya mereka. Dengan demikian masyarakat juga
akan menambah pengetahuannya di bidang Teknologi Informatika dalam
proses promosi.
6. Tahap Evaluasi Program
Tahap Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam
pelaksanaan program. Melalui proses evaluasi, kekurangan yang terjadi dalam
pelaksanaan program dapat diperbaiki menjadi lebih baik. Tahap ini dilakukan
oleh Tim Peneliti (Mahasiswa dan Dosen) bersama pihak panitia dari
masyarakat.
7. Tahap Monitoring
Tahap monitoring dilakukan agar proses keberlanjutan oleh Tim
Pengelola dari masyarakat tentunya masih membutuhkan pembimbingan
dalam proses pelaksanaan program. Dengan demikian tujuan dari tahap
monitoring adalah sebagai berikut :
a. Melihat perkembangan program yang telah dilaksanakan.
b. Mengetahui kendala yang ada dalam proses pelaksanaan program.
c. Mencari solusi terhadap masalah yang ada, sehingga program Desa Binaan
yang dilaksanakan benar-benar efektif dan maksimal serta bersinergis .
8. Tahap Pembuatan Laporan
1. Pembuatan Laporan Awal
Pembuatan laporan awal disesuaikan dengan hasil yang telah dicapai
selama melakukan pembinaan terhadap ibu-ibu rumah tangga di Desa
Binaan. Memaparkan proses pelaksanaan program dari awal hingga akhir
serta perkembangan dari setiap program yang telah disusun.
2. Revisi Laporan
Revisi laporan dilakukan apabila terdapat perkembangan baru saat
Program Bina Desa berlangsung atau telah selesai dilaksanakan.
19
3. Pembuatan Laporan Akhir
Pembuatan laporan akhir dilakukan setelah melakukan revisi laporan
apabila terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan agar dalam
penyusunan laporan akhir diperoleh hasil yang lebih baik dari laporan
awal.
J. Jadwal Kegiataan
Tabel 1 : Jadwal Kegiatan
Jenis Kegiatan
Bulan-ke
1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Sosialisasi
Pembentukan Kepanitiaan Warga
Pelatihan 1
Pelatihan 2
Pelatihan 3
MOM
Pelatihan WEB
Evaluasi
Monitoring
Pelaporan
20
K. Rancangan Biaya
Tabel 2 : Rancangan Biaya
Keterangan Jumlah Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
A. Biaya Habis Pakai
1 Pembuatan Proposal 7 25.000 175.000
2 Pembuatan Laporan Perkembangan 7 20.000 140.000
3 Pembuatan Laporan Akhir 7 30.000 210.000
4 Pembuatan Modul 100 10.000 1.000.000
5 Alat tulis Admin Panitia 1 paket 100.000 100.000
6 Alat Tulis Peserta 100 2.000 200.000
7 Lem Kayu 80 10.000 800.000
8 Vernis 40 10.000 400.000
9 Lampu Hias 25 40.000 1.000.000
10 Triplek 25 30.000 750.000
11 Pemasangan Kaca 25 25.000 625.000
12 Pembuatan Film Pendek 1 100.000 100.000
13 Komunikasi 5 200.000 1.000.000
14 Biaya Publikasi 1 100.000 100.000
15 Spidol Marker (1 lusin) 1 100.000 100.000
16 Tinta Board Marker 4 25.000 100.000
17 Baju Panitia 10 75.000 750.000
18 Baju Peserta 100 50.000 5.000.000
19 Akomodasi Pelatihan 6 200.000 1.200.000
20 Dokumentasi 1 1.000.000 1.000.000
B. Peralatan Penunjang
21 Batre Charge I paket 1 200.000 200.000
22 LCD Proyektor 1 4.890.000 4.890.000
23 Laptop 1 5.450.000 5.150.000
24 Banner 2 200.000 400.000
25 White Board 2 150.000 300.000
21
26 Card Memory 3 150.000 450.000
C. Transportasi
27 Persiapan 6 hari 50.000 300.000
28 Publikasi 2 hari 50.000 100.000
29 Sosialisasi 1 hari 50.000 50.000
30 Pelatihan 1,2,3 6 hari 50.000 300.000
31 MOM 5 hari 50.000 250.000
32 Evaluasi 3 hari 50.000 150.000
33 Pelaporan 3 hari 50.000 150.000
34 Logistik 6 hari 50.000 300.000
35 Controling 20 hari 30.000 600.000
D. Konsumsi
36 Persiapan 6 hari 75.000 450.000
37 Publikasi 2 hari 75.000 150.000
38 Sosialisasi 1 hari 1.500.000 1.500.000
39 Pelatihan 6 hari 2.400.000 14.400.000
40 MOM 5 hari 525.000 2.625.000
41 Evaluasi 3 hari 300.000 900.000
42 Pelaporan 3 hari 125.000 375.000
43 Controling 20 hari 30.000 600.000
44 Lain-Lain 1 500.000 500.000
Jumlah 49.840.000
22
23
24
25
26
27
BIODATA DOSEN PENDAMPING
1 NamaLengkap(dengan gelar) Mariana Kristiyanti, S.Kom, MM
2 JabatanFungsional Lektor
3 JabatanStruktural Kepala LPPM Universitas AKI
4 NIP/NIK/Identitaslainnya 1299040
5 NIDN 0618127501
6 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 18 Desember 1975
7 AlamatRumah Jl. Randusari Spaen I/241 Semarang 50244
(024)76630030/
mamahyohana@yahoo.co.id
9 NomorTelepon/Faks/HP (024) 8442711 / 0812.28.23732
10 AlamatKantor Jl. Pemuda 95-97 Semarang
11 NomorTelepon/Faks (024) 3552555/ (024) 3552111
12 Alamate-mail mkristiyanti@yahoo.com
13 Lulusan yang Telah Dihasilkan DIII = 235; S-1= 288 orang
14 Mata Kuliah yg Diampu 1. Studi Kelayakan Bisnis
2. Kecerdasan Buatan
3. Sistem Informasi Manajemen
4. Program Aplikasi Komputer
A. RiwayatPendidikan
JENJANG S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi STIMIK AKI Semarang UNDIP Semarang
BidangIlmu Manajemen Informatika Manajemen
Tahun Masuk – Lulus 1994 – 1999 2000 - 2002
28
B. Pengalaman Penelitian Dalam 5 TahunTerakhir
(Bukan Skripsi,Tesis, maupun Disertasi)
No.
Tahun
JudulPenelitia
n
Pendanaan
Sumber Jml(Rp)
1 2008 Sosialisasi Tanggap Flu Burung
Menggunakan Aplikasi Multimedia
UNAKI 2.000.000,-
2 2009 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan
Negaramada Finance Semarang dengan
Metode UML
UNAKI 2.000.000,-
3 2009 Pengaruh Kreativitas Dan Inovasi Wirausaha
Terhadap Kinerja Pemasaran dengan Orientasi
Kewirausahaan Sebagai Variabel Intervening
UNAKI 5.200,000,-
4 2010 Sistem Informasi Penilaian Siswa pada SMP
Negeri 10 Semarang berbasis Multiuser.
UNAKI 2.000.000,-
5 2011 Pengembangan Model Kompetensi Lulusan
Teknologi Informasi bagi Perguruan Tinggi di
Jawa Tengah guna Memenuhi Standart
Keahlian Tenaga Kerja
Ditlitabmas
32.000.000,-
C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 TahunTerakhir
No.
Tahun
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jml(Rp)
1 2008 Strategi Belajar Siswa SD Al Khotimah dalam
Menghadapi Ujian Nasional Tahun Ajaran
2008/2009
Ccalon Wisudawan Jurusa Semarang. (Piagam)
UNAKI 330.000,-
2 2008 Pelatihan Pendaftaran On-Line SMP Pilihan Siswa
siswi SD Alkhotimah Semarang Tahun 2008/2009
Frontliner Universitas Aki Semarang
UNAKI 500.000,-
3 2009 Strategi Belajar Siswa SD Al Khotimah dalam
Menghadapi Ujian Nasional Tahun Ajaran
2009/2010
UNAKI 450.000,-
29
4 2009 Pelatihan Aplikasi S Pelatihan Pendaftaran On-Line SMP Pilihan Siswa
siswi SD Alkhotimah Semarang Tahun 2009/2010
UNAKI 500.000,-
5 2010 Strategi Belajar Siswa SD Al Khotimah dalam
Menghadapi Ujian Nasional Tahun Ajaran
2010/2011
UNAKI 500.000,-
6 2010 Pelatihan Pendaftaran On-Line SMP Pilihan Siswa
siswi SD Alkhotimah Semarang Tahun 2010/2011
UNAKI 500.000,-
7
2012
Program Penanggulangan Kemiskinan GERDU
KEMPLING Kelurahan PURWODINATAN
Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang
Tahun 2012
Pengentasan
CSR : Bank
Danamon
115.000.000,-
D. Pengalaman Penulisan ArtikelI lmiah Dalam Jurnal Dalam 5
TahunTerakhir
No. Judul Artikel Ilmiah
Volume Nomor/Tahun Nama Jurnal
1 Internet sebagai media Pembelajaran yang
efektif
Vo.1 No.1 Jan 2010 Majalah Ilmiah
“Informatika”
2 Perguruan Tinggi Komputer di Era
Globalisasi
Vol. 1 No.2 Mei 2010 Majalah Ilmiah
“Informatika”
3 Sistem Teknologi Informasi pada
Perusahaan
Vo.2 No 1 Jan 2011 Majalah Ilmiah
“Informatika”
4 Kebutuhan Manajemen Strategi dalam
lingkungan Bisnis baru
Vol.1 No.3 Sept 2010 Majalah Ilmiah
“Informatika”
5 Blog sebagai Alternatif Media
pembelajaran
Vo. 2 no.2 Mei 2011 Majalah Ilmiah
“Informatika”
30
31
Lampiran 2 : Gambaran Iptek yang akan Diterapkan
”OSCAR ( Onion Sakura Craft )”
Miniatur Pohon Sakura dari Limbah Kulit Bawang
Yang akan dipasarkan melalui WEB dan Social Media
Alat dan Bahan Untuk Membuat “OSCAR” :
1. Limbah kulit bawang
2. Bunga Kering
3. Pelepah Pisang
4. Koran bekas
5. Air
6. Ember / Baskom
7. Kardus Bekas
8. Kawat Bendrat
9. Paku
10. Lem kayu
11. Vernis
12. Ranting pohon kering
13. Triplek
14. Lampu hias
15. Kaca
16. Gunting
17. Kuas
Proses Pembuatan :
A. Membuat Pohon Sakura
1. Limbah kulit bawang dipotong membentuk kelopak bunga sakura.
2. Rangkai susunan bunga pada tangkai kering yang menyerupai pohon
sakura mengikuti alur tangkai hingga rata keseluruh tangkai dan
gunakan lem kayu sebagai perekat.
3. Setelah seluruh bunga terpasang, olesi setiap bunga dengan lem kayu
agar terkesan mengkilat.
4. Setelah lem kering, lilitkan lampu hias mengikuti alur tangkai.
32
5. Setelah pohon sakura jadi, paku bagian bawah tangkai dengan alas
triplek.
B. Membuat Bubur Kertas untuk Isian Pot
1. Rendam koran bekas selama 3 hari di dalam ember berisi air.
2. Setelah bubur kertas berwarna abu-abu seperti adonan semen,
tiriskan dari airnya dengan cara diperas.
3. Aduk adonan bubur kertas dengan lem kayu secukupnya.
C. Membuat Pot
1. Potong kardus bekas dan buat kerangka seperti perahu.
2. Masukkan Pohon sakura yang sudah dibuat kedalam kerangka pot.
3. Isi pot dengan adonan bubur kertas hingga padat dan penuh
kemudian tekan hingga permukaannya halus.
4. Jemur hingga kering dan menyerupai pot semen.
5. Setelah kering, lapisi bagian luar pot dengan pelepah pisang kering.
6. Hiasi permukaan pot dengan bunga kering agar memberi kesan
bunga jatuh.
D. Membuat Kotak Aquarium dari Triplek
1. Untuk bagian belakang kotak, lapisi triplek dengan pelepah pisang.
Kemudian buat lubang kotak di ujung bawah sebagai tempat keluar
kabel lampu hias.
2. Untuk bagian samping lapisi dengan susunan kulit bawang yang
dipotong menyerupai kulit kerang kemudian lapisi dengan lem kayu
agar mengkilat.
3. Bagian depan di tutup dengan kaca.
4. Dan bagian atas di tutup dengan triplek.
33
Lampiran 3 : Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Sama
34
Lampiran 4 : Denah Lokasi Desa Binaan
UNAKI
Jl. Pemuda Jl. Pemuda
Pasar
Johar
Jl. Kauman
Hotel
Metro
Jl. KH Agus
salim
Lokasi
Kel.
Karangturi
Jl. MT. Haryono
Jl. Dr. Cipto Jl. Dr. Cipto
J
l
J
a
m
b
e
P
a
t
i
m
u
r
a
C
i
t
a
r
u
m
Recommended