View
231
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
PROSEDUR DAN STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN
HAJI DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG
PEMBANTU SALATIGA
TUGAS AKHIR
Oleh :
OKTAVIA FADMAWATI
NIM: 201-12-024
JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA
2015
2
PROSEDUR DAN STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN
HAJI DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG
PEMBANTU SALATIGA
TUGAS AKHIR
Disusun Dan Diajukan Guna Memenuhi
Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi Perbankan Syariah
Oleh :
OKTAVIA FADMAWATI
NIM: 201-12-024
JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA
2015
3
I
4
ii
5
iii
6
MOTTO
“Pendidikan merupakan
perlengkapan paling baik
untuk hari tua”
(Aristoteles)
“Kegagalan hanya terjadi
bila kita menyerah”
(Lessing)
iv
7
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulilahirobil’alamin kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya sehingga Tugas Akhir
berjudul “TUGAS AKHIR PROSEDUR DAN STRATEGI PEMASARAN
TABUNGAN HAJI DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG
PEMBANTU SALATIGA”dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Shalawat
serta salam kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang
kita nantikan syafaat-Nya di hari kiamat kelak.
Penulisan Tugas Akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan Jurusan Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syariah Jurusan
Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Tugas Akhir ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan,
bimbingan, dan kerjasama serta dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun
materiil. Maka dengan segenap kerendahan hati, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Syariah IAIN Salatiga.
v
8
3. Bapak AhmadMifdhol M, Lc. M. S I selaku Ketua Jurusan Diploma III
Perbankan Syariah IAIN Salatiga.
4. Bapak Mochlasin M.Ag selaku Pembimbing Tugas Akhir saya.
5. Bapak / Ibu dosen Jurusan D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan selama kami mengikuti
studi di Program Studi ini.
6. Bapak saya Tri Cinatur dan ibu saya Muji Asih, serta keluarga yang telah
memberikan motivasi dan dukungan materiil maupun spiritual.
7. Sahabat-sahabat saya Rifki, Intan, Fifi, Deni, Toher, Adi Pakde, dan Eko yang
setia mendampingi dalam proses pembuatan Tugas Akhir.
8. Kakak saya Yusi Wijayanti dan adik saya Okfinanda Ramadhani yang selalu
memberikan dukungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
9. Teman-teman D III Perbankan Syariah yang telah memberiku semangat.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesainya Tugas Akhir.
vi
9
Penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan
untuk perbaikan dimasa mendatang.Akhirnya penyusun mohon maaf atas
keterbatasan penyusun.Besar harapan penyusun, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamualalaikum Wr. Wb
Salatiga, 10 Agustus2015
Penulis
Oktavia Fadmawati
NIM: 20112024
vii
10
ABSTRAK
Fadmawati, Oktavia. 2015. Prosedur dan Strategi Pemasaran Tabungan Haji di
BankMuamalat Cabang Pembantu Salatiga. Tugas Akhir. Jurusan D
III Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Mochlasin M.Ag.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pemasaran dalam
Meningkatkan Nilai Simpanan Berjangka di BMT Al-Ijtihad Pabelan dari Tahun
2012 hingga Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
menggunakan data kualitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam
menyelesaikan Tugas Akhir di BMI Capem Salatiga adalah menggunakan metode
survei dengan menggunakan data kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara wawancara kepada para karyawan BMI Capem Salatiga. Untuk mendapatkan
porsi haji, nasabah harus menabung dengan mencapai saldo senilai Rp
25.000.000,- dan harus melengkapi persyaratan yang telah ditentukan bank.
Strategi pemasaran tabungan haji di BMI Capem Salatiga menggunakan4P yaitu;
a) Product (produk) yang ditawarkan sesuai prinsip syariah; b) Price (harga)
memberikan harga jual yang harga lebih murah dari bank lain; c) Promotion
(promosi) yang dilakukan BMI yaitu dengan pemasangan spanduk, kerjasama
dengan berbagai instansi dan menjadi sponsor pada acara tertentu, memasang
iklan melalui media elektronik ataupun cetak, serta adanya website BMI yaitu
www.bankmuamalat.co.id, memberikan tips atau bonus bagi orang yang mampu
mencari nasabah, memberikan promo dengan hadiah umroh dengan cara diundi,
memberi bonus fasilitas mengurus syarat haji. d) Place (tempat) yang tepat akan
berdampak cukup signifikan terhadap penjualan.
Kata kunci: Prosedur, Strategi, Pemasaran, Tabungan,Haji.
viii
11
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan Pembimbing ..................................................................... i
Halaman Pengesahan .......................................................................................... ii
Pernyataan Keaslian ............................................................................................. iii
Halaman Motto .................................................................................................... iv
Kata Pengantar .................................................................................................... v
Abstrak ................................................................................................................ viii
Daftar Isi .............................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................... 4
D. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 5
E. Penegasan Istilah ......................................................................................... 8
F. Metode Penelitian ........................................................................................ 9
G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran .......................................................................... 13
2. Tujuan Pemasaran ............................................................................... 13
3. Macam-macam Pemasaran .................................................................. 14
B. Tabungan
1. Konsep Tabungan ................................................................................ 17
2. Ketentuan-ketentuan Hukum Tabungan .............................................. 18
3. Persyaratan Pembuatan Rekening Tabungan ...................................... 19
4. Tabungan Wadi’ah .............................................................................. 21
5. Tabungan Haji ..................................................................................... 21
ix
12
C. Akad Wadi’ah
1. Pengertian ............................................................................................ 23
2. Landasan Teori .................................................................................... 23
3. Dasar Aplikasi Wadi’ah dalam Perbankan .......................................... 24
4. Rukun dan Syarat Al Wadi’ah ............................................................. 25
5. Hukum Menerima Benda Titipan ........................................................ 25
BAB III LAPORAN OBJEK
A. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia ........................................... 27
B. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia .................................................. 28
C. Struktur Organisasi Bank Mumalat Indonesia ........................................... 28
D. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-masing Bagian ........................ 30
E. Produk-produk Bank Muamalat Indonesia ................................................. 34
BAB IV ANALISIS DATA
A. Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan Haji ........................................ 40
B. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji ............................................. 41
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 49
B. Saran .......................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 52
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melaksanakan haji merupakan salah satu dari rukun Islam yang kelima,
yang mewajibkan kepada seluruh umat manusia yang beragama Islam bagi
yang mampu, untuk itu diperlukan dana yang cukup dan aman untuk
menunaikan salah satu rukun Islam tersebut, sekarang banyak perusahaan-
perusahaan yang membuka biro perjalanan haji, baik ONH atau ONH plus.
Begitu juga dengan perbankan syariah seperti Bank Syariah Mandiri, Bank
Danamon Syariah, dan Bank Muamalat Cabang Pembantu Salatiga ini yang
sudah mengeluarkan produknya yaitu Tabungan Haji.
Seiring dengan perputaran waktu, perkembangan perbankan syariah
mengalami booming pada era reformasi yang ditandai dengan perubahan UU
NO.7 tahun 1992 menjadi UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan. Dalam
Undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum, jenis-jenis
usaha yang dioperasikan, dan diimplementasikan oleh bank syariah.
Bank sebagai lembaga keuangan perlu mengkomunikasikan setiap
produk yang mereka tawarkan.Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui
dan memiliki minat membeli manfaat dari produk yang ditawarkan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya.Banyak bank menawarkan produknya,
baik produk baru atau suatu pengembangan dari produk lama.Diantara mereka
2
ada yang gagal dan tidak sukses dalam merebut kepuasan konsumen.Hal ini
disebabkan karena pasar pembeli yang selalu berubah-ubah.
Beberapa kepuasan nasabah yang dimaksud antara lain, yang pertama
keamanannya terjamin atau penarikannya mudah dilakukan, kemudian yang
kedua mudah dan praktis, tidak berbelit-belit jika kita ingin mendepositokan
uang dan mudah dipindahkan ke rekeninggiro atau tabungan, serta mudah
memindahkan danadalam jumlah besar maupun kecil dan yang ketiga akan
merasa bangga menabung di bank yang bersangkutan.
Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga ini merupakan
salah satu bank syariah yang mengeluarkan produk-produknya berdasarkan
prinsip syariah, salah satu produknya adalah tabungan haji. Tabungan haji
merupakan salah satu produk dari perbankan syariah yang umumnya memakai
sistemmudharabah, namun akad yang digunakan di Bank Muamalat Indonesia
Cabang Pembantu Salatigaadalah akadwadiah yad dhamanah, yang mana
pihak penerima titipan dengan izin pemilik dapat memanfaatkan barang
titipan, sehingga dengan demikian harus menanggung atas kerusakan atau
kehilangan barang titipan tersebut. Karena dalam lembaga keuangan modern,
penerima titipan (al-mustawda) tidak mungkin membiarkan begitu saja barang
titipan tanpa memberikan manfaat apapun.Karena itu untuk menciptakan
kemanfaatan melalui penggunaan barang titipan dalam usaha ekonomi,
mustawda harus meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik barang (al-
muwaddi) dan menjamin pengembalian barang secara utuh.Dengan demikian
3
jenis akad menjadi berubah dari al-wadiah yad al-amanah menjadi al-wadiah
yad al-dhamanah (Susanto, 2008: 264-265).
Lembaga Tabungan Haji (LTH) yang telah dipraktikkan di Malaysia
sejak tahun 1962 dipandang sangat tepat. Pasalnya hampir semua muslim di
negeri ini mempunyai keinginan yang kuat untuk beribadah haji, ini juga yang
mengilhamiLembaga Tabungan Haji di Malaysia.
Tabungan haji di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga
adalah tabungan yang menggunakan prinsip wadi’ah yad dhamanah yaitu
akad penitipan dimana pihak penerima titipan dengan izin pemilik dapat
memanfaatkan barang titipan, sehingga dengan demikian harus menanggung
atas kerusakan atau kehilangan barang titipan tersebut (Susanto, 2008: 264).
Karena adanya persaingan antar bank saat ini, maka Bank Muamalat
Indonesia Cabang Pembantu Salatiga menggunakan strategi pemasaran
dengan mengeluarkan produk Tabungan Haji Arafah iB, selain itu BMI juga
memberikan promo dengan mengeluarkan produk tabungan haji yang bernama
Tabungan Haji Berkah, yaitu Tabungan Haji Berhadiah Umrah, Hadiah
Umroh akan diberikan dengan cara diundi. Undian akan diberikan apabila
nasabah menyetorkan uang tunai Rp 25.000.000,- ke dalam rekening tabungan
hajinya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud ingin membahas lebih
lanjut mengenai “Prosedur dan Strategi Pemasaran Tabungan Haji Di Bank
Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga”.
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur pembukaan rekening tabungan haji di Bank
Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga?
2. Bagaimana strategi pemasaran produk tabungan haji di Bank Muamalat
Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian karya ilmiah ini adalah :
1. Untuk mengetahui prosedur pembukaan rekening tabungan haji di Bank
Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk tabungan haji di Bank
Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga.
3. Untuk mempelajari dan memahami bagaimana prosedur dan strategi
pemasaran produk tabungan haji di Bank Muamalat Indonesia (BMI)
Cabang Pembantu Salatiga.
Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis.
Penelitianinidiharapkandapatmenambahwawasandanpengetahuan
yang lebihluaslagitentang prosedur danstrategi pemasaran tabungan haji di
Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga.
2. Bagi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang PembantuSalatiga.
Penelitian ini dapatmemberikaninformasiterhadapmasalah-masalah
yang
5
dihadapisertamemberikansumbanganpemikiranterhadapkebijaksanaan
yang diambil.
3. Bagi Civitas Akademik Institut Agama Islam Negeri.
Berguna sebagai informasi dan masukan untuk penelitian yang akan
datang yang membahas topik permasalahan yang sama, serta menambah
wawasan tentang teori pemasaran.
D. Penelitian Terdahulu
Penilitian terdahulu adalah kajian tentang hasil penelitian yang relevan
dengan masalah yang diteliti. Kegunaan penelitian terdahulu adalah untuk
membedakan antara penelitian ini dengan penelitian sejenis yang telah
dilakukan serta untuk melihat persoalan yang terkait dengan permasalahan
yang diteliti. Sejauh penelusuran yang telah dilakukan, peneliti menjumpai
hasil penelitian yang memiliki titik singgung dengan judul yang diangkat
dengan penelitian karya ilmiah ini, diantaranya adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ladura (2009) yang berjudul “Prosedur
Pembiayaan Talangan Haji di Bank Syariah Mandiri Capem Klaten”,
menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembiayaan talangan haji dilakukan
dengan skim Qard Wal Ijarahyaitu akad pemberian pinjaman dari bank
untuk nasabah yang disertai dengan penyerahan tugas agar bank menjaga
barang jaminan yang diserahkan. Dalam fasilitas pembiayaan talangan
6
haji, nasabah harus menyertakan persyaratan yang diperlukan yaitu
pertama kali dengan membuka rekening tabungan MABRUR, bukti SPPH
dari Depag, fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluarga),
serta fotokopi Surat Nikah.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Khanifah (2011) yang berjudul “Prosedur
Pembiayaan Talangan Haji di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang
Salatiga”, menyimpulkan bahwa prosedur yang digunakan dalam
memperoleh talangan haji sangat mudah, yaitu diawali dengan membuka
rekening tabungan MABRUR di Bank Syariah Mandiri, kemudian
melengkapi persyaratan-persyaratan seperti: fotokopi KTP suami dan istri,
KK, Akad Nikah, serta mengisi dan menandatangani dokumen-dokumen.
Kemudian langkah selanjutnya melaporkan data nasabah dalam SID
(Sistem Informasi Debitur) yaitu melakukan pengecekan data nasabah ke
BI oleh admin sebelum melakukan droping. Setelah dokumen lengkap dan
telah ditandatangani oleh nasabah kemudian nasabah datang ke kantor
kementerian agama untuk meminta SPPH. Data nasabah akan diinput bank
dan dana talangan akan ditransferkan ke SISKOHAT untuk mendapatkan
porsi haji.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Che-awae (2013) yang berjudul “Strategi
Pemasaran Tabungan Haji Di Koperasi IBN Affan Wilayah Patani
Thailand Selatan” menyimpulkan bahwa strategi yang digunakan dalam
memasarkan produk tabungan haji di koperasi Ibn Affan yaitu dengan cara
menjalankan strategi bauran promosi, di dalamnya termasuk periklanan,
7
promosi penjualan, dan promosi melalui bakti sosial, strategi pemilihan
media, yang meliputi media cetak, elektronik, media luar ruang, dan media
lini dengan memperhatikan lima fungsi periklanan agar pesan yang hendak
disampaikan dapat tertuju pada sasaran, yaitu: memberikan informasi,
membujuk, menciptakan kesan, memuaskan keinginan dan sebagai alat
komunikasi.
Dari kesimpulan yang diambil untuk penelitian terdahulu diatas, maka
peneliti dapat membedakan antara penelitian terdahulu dengan yang diteliti
oleh penulis. Yang pertama penelitian oleh Ladura (2009), perbedaannya,
penelitian yang dilakukan oleh Ladura (2009) adalah membahas tentang
talangan haji, sedangkan yang penulis teliti adalah tentang tabungan haji, jelas
berbeda, karena pada talangan haji, hanya dengan menyimpan uang sebesar
Rp 5.000.000,- maka nasabah sudah bisa mendapatkan porsi haji, ini yang
menyebabkan dihapusnya program talangan haji karena dengan adanya
program ini antrian haji menjadi panjang, sedangkan pada tabungan haji,
nasabah harus menyimpan sebesar Rp 25.000.000,- agar bisa mendapatkan
porsi. Akad yang digunakanpun juga berbeda, pada penelitian Ladura
menggunakan Qard Wal Ijarahyaitu akad pemberian pinjaman dari bank
untuk nasabah yang disertai dengan penyerahan tugas agar bank menjaga
barang jaminan yang diserahkan, sedangkan di Bank Muamalat Indonesia
Capem Salatiga menggunakan akad Wadiah Yad Dhamanah.
Selanjutnya penelitian yang kedua, penilitian oleh Khanifah (2011),
perbedaannya terletak pada penelitian yang diteliti oleh Khanifah (2011)
8
hanya membahas tentang prosedurnya saja, sedangkan yang diteliti oeh
penulis adalah prosedur dan strateginya, tidak hanya itu, penelitian oleh
Khanifah adalah membahas tentang talangan haji, sedangkan yang penulis
teliti adalah tentang tabungan haji.
Kemudian yang ketiga yaitu penelitian oleh Che-awae (2013),
perbedaannya yaitu, jika pada penelitian Che-awae (2013) hanya membahas
tentang strategi pemasarannya saja, sedangkan yang penulis teliti ini, tidak
hanya strateginya, tetapi juga prosedur dan strategi tabungan haji.
Penelitian ini menjadi penting untuk diteliti lebih lanjut karena
penelitian ini mengkaji bagaimana menetapkan peraturan, kebijakan serta
prosedur dan strategi yang tepat dalam mencapai visi dan misi perbankan
syariah, serta optimal dalam pencapaian prestasi untuk mengembangkan dan
memajukan pertumbuhan bank di Bank Muamalat Indonesia Cabang
Pembantu Salatiga.
E. Penegasan Istilah
Dalam memahami maksud dari penelitian, maka peneliti perlu
menegaskan maksud yang terdapat dalam judul “Prosedur dan Strategi
Pemasaran Tabungan Haji di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu
Salatiga”. Adapun penjelasanya adalah sebagai berikut:
1. Prosedur
Prosedur adalah cara memecahkan sesuatu masalah yang dilakukan
langkah demi langkah, cara melakukan kegiatan yang disusun secara rapi
dan sistematis (Fajri dan Senja :672).
9
2. Strategi Pemasaran
Pemasaran strategik adalah serangkaian tindakan dan keputusan
yang mengharuskan perusahaan menentukan visi, misi, dan tujuan
perusahaan, melakukan analisis eksternal dan internal, menentukan
strategi yang sesuai, mengimplementasikan strategi, serta mengevaluasi,
memodifikasi, atau merubah strategi sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Pengertian tersebut mengandung fungsi- fungsi dasar pemasaran, yaitu
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), implementasi
(implementing), dan pengawasan (controlling) (Lestari, 2011: 2).
3. Tabungan Haji
Tabungan haji pada dasarnya merupakan tabungan dalam rangka
mempermudah masyarakat untuk menabung yang nantinya akan
digunakan oleh yang bersangkutan untuk menunaikan ibadah haji. Pada
perkembangannya, setelah adanya pembatasan/kuota jamaah haji pada
masing-masing negara pengirim jamaah, maka tabungan haji mempunyai
hubungan dengan sistem komputerisasi terpadu (Siskohat), yaitu sistem
yang dirancang untuk alat kontrol, penampungan data dan pengolahan data
dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan urusan haji antara perbankan
dengan Departemen agama RI (Widiyono, 2006: 175).
F. Metode Penelitian
10
Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk
menemukan atau memperoleh data yang diperlukan (Soeharto dalam Mahi,
2011: 30).
1. Jenis penelitian
Dalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode
kualitatif. Metode ini menggunakan data-data yang dikumpulkan dan
diolah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka sebagai suatu
kepastian bagi sebuah penyimpulan keadaan laporan penelitian akan berisi
berbagai kutipan data untuk dideskripsikan dalam kata kajian yang
komprehensif dan saling keterhubungan (Mahi, 2011: 40).
2. Lokasi Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah di Bank Muamalat
Indonesia (BMI) Cabang Pembantu, Kota Salatiga.
3. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ialah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, berkaitan dengan itu
sumber data dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis data
berikut:
a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari tempat
penelitian yang akan digunakan untuk analisis dan pembahasan
masalah. Dalam hal ini, data primer adalah data yang dihasilkan dari
wawancara dengan beberapa pegawai BMI Cabang Pembantu Salatiga.
11
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
BMI Cabang Pembantu Salatiga, antara lain dari buku-buku yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti, sumber-sumber data atau
dokumen-dokumen BMI Cabang Pembantu Salatiga yang berkaitan
dengan penulisan tugas akhir, dan lain-lain (Moleong, 2011:157).
c. Teknik pengumpulan data
a) Metode penelitian lapangan yaitu:
1) Observasi yaitu teknik pengumpulan data melalui pengamatan
secara langsung pada objek yang akan dilakukan penelitian.
2) Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan sistem
tanya jawab antara narasumber yang bersangkutan dengan
penulis penelitian tersebut (A. Black dan J. Champion, 1992:
285).
b) Metode studi kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan sumber dari luar dan
merupakan sumber kedua untuk memperoleh informasi atau teori
dari beberapa dokumen, buku, arsip, majalah ilmiah, jurnal tempat
menerbitkan penemuan-penemuan hasil penelitian yang masih
terdapat hubungan tema antara penelitian tersebut dengan sumber
kepustakaan, di mana biasanya terdapat di perpustaakaan umum
maupun perpustakaan kampus (Moleong, 2011: 159).
d. Teknik analisis data
12
Upaya yang dilakukan dalam analisis data yaitu dengan
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,
dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain
(Moleong, 2011: 248).
G. Sistematika Penulisan
Agar lebih mudah dalam memahami proses dan alur pemikiran dalam
penelitian ini maka penulis perlu menjelaskansistematika penulisan yaitu
padabab pertama berisi pendahuluan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penelitian terdahulu,
penegasan istilah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
Bab II berisi landasan teoritis, meliputi pengertian secara lebih terperinci
mengenai apakah yang dimaksud dengan prosedur dan strategi pemasaran
tabungan haji.
Bab III berisi tinjauan umum PT. Bank Muamalat Indonesia meliputi
sejarah singkat berdirinya PT. Bank Muamalat Indonesia, visi dan misi Bank
Muamalat Indonesia, struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia, prinsip
operasional Bank Muamalat Indonesia, serta prosedur dan strategi
pemasaranyang diterapkan di Bank Muamalat Indonesia.
Bab IV berisi analisis dan pembahasan yang akan memaparkan tentang
hasil penelitian yang mencakup gambaran bagaimana prosedur dan strategi
pemasaran tabungan haji di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu
Salatiga.
13
Pada Bab V berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang dapat
penulis sampaikan dalam penulisan karya ilmiah ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
a) Pengertian pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain (Philip Kotler
dalam Kasmir, 2005: 61).
b) Secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk
menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan
cara memberikan kepuasan (Kasmir, 2005: 63-64).
2. Tujuan Pemasaran Bank
Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan
usaha tentu megandung suatu maksud dan tujuan tertentu.Penetapan tujuan
ini disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen itu sendiri.Badan
usaha dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai dilakukan dengan
berbagai pertimbangan matang.Kemudian ditetapkan cara-cara untuk
14
mencapai tujuan tersebut (Kasmir, 2005: 66-67). Secara umum tujuan
pemasaran bank adalah untuk:
1) Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan
merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk
membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
2) Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan
yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung
tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan
kepada nasabah lainnya melalui ceritanya (getuk tular).
3) Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank
menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki
beragam pilihan pula.
4) Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
3. Macam-macam Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran sangat berpengaruh untuk kemajuan sebuah
perusahaan yang menawarkan barang atau jasa.Salah satu strategi
pemasaran yang ada saat ini adalah marketing mix (bauran pemasaran).
Kegiatan ini dilakukan secara bersamaaan di antara elemen-elemen yang
ada di dalam marekting mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan
sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen lainnya.
Penggunaaan bauran pemasaran di dunia perbankkan dilakukan
dengan menggunakan konsep-konsep sesuai dengan kebutuhan
15
bank.Dalam praktiknya konsep bauran pemasaran terdiri dari bauran
pemasaran produk barang maupun jasa.Khusus untuk produk yang
berbentuk barang jasa diberlakukan konsep yang sedikit berbeda dengan
produk barang.
Kotlermenyebutkan konsep bauran pemasaran terdiri dari empat P
yaitu: 1) Product; 2) Price; 3) Place; 4) Promotion.Sementara itu, Boom
dan Bitner menambah dalam analisis jasa, bauran pemasaran di samping
empat P seperti yang dikemukakan di atas, terdapat tambahan tiga P, yaitu:
1) People 2) Phsycal Eviden 3) process.Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa secara keseluruhan pengguna konsep bauran
pemasaran untuk produk jasa jika digabungkan menjadi tujuh P. Berikut
tujuh P di atas serta penjelasannya (Kotler dan Amstrong, 2012: 6).
a. Produk (product)
Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar
untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi
yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk di dalam
dunia perbankkan adalah menawarkan produk-produk yang ada di
bank tersebut (Sumarni dan Soeprihanto, 2010: 274).
b. Harga (price)
Jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanannya. Setelah produk yang diproduksi siap untuk
dipasarkan, maka perusahaan akan menentukan harga dari produk
16
tersebut.Dalam dunia perbankan yang dimaksut dengan harga adalah
penentuan biaya administrasi dari awal pembukaan rekening sampai
penutupan rekening (Sumarni dan Soeprihanto, 2010: 281).
c. Promosi (promotion)
Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari
penjual kepada konsumen atau nasabah dalam saluran penjualan
barang dan jasa yang ada di perusahhan tersebut. Melalui periklanan
suatu perusahaan mengarahkan komunikasi pada nasabah masyarakat
melalui media-media yang disebut dengan media masa seperti koran,
majalah, tabloid, radio, televisi dan direct mail (Tjiptono, 2008).
d. Lokasi/ Tempat (place)
Suatu strategi dalam penentuan lokasi atau tempat yang strategis
dan terjangkau agar nasabah dapat menjangkau setiap lokasi bank yang
ada. Demikian pula bank juga menyediakan sarana dan prasarana yang
nyaman dan aman kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan
bank (Kasmir, 2003: 186-213).
e. Orang (people)
Dalam hubungan ini orang berfungsi sebagai penyedia berupa
ativitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk diberikan
kepada nasabah.Oleh sebab itu orang/ pegawai merupakan salah satu
kunci penting keberhasilan perusahaan jasa yang langsung
memberikan kesan dalam penyampaian jasa.Untuk mencapai kualitas
terbaik maka pagawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya
17
pekerjaan mereka, yaitu memberikan pelanggan kepuasan dalam
memenuhi kebutuhannya.
f. Proses (Process)
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan
diberikan kepada nasabah. Proses merupakan gabungan semua
aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan,
mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin dimana jasa disampaikan
kepada nasabah.
g. Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti fisik di sini merupakan bukti jasa yang telah diciptakan
yakni berupa bukti transaksi yang terjadi.
B. Tabungan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,
yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
1. Konsep Dasar Tabungan
Tabungan adalah simpanan dana yang penarikannya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi
tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lain yang
dipersamakan dengannya.
18
2. Ketentuan-Ketentuan Hukum Tabungan
Berdasarkan fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000 menetapkan
bahwa tabungan itu ada dua jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Tabungan yang tidak dibenarkan secara syariah, yaitu tabungan yang
berdasarkan perhitungan tabungan.
b. Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan berdasarkan prinsip
mudharabah dan wadiah.
Ketentuan umum tabungan berdasarkan mudharabah adalah sebagai
berikut:
a. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau
pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola
dana.
b. Dalam prinsipnya, sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai
macam usaha yang tidak bertentangan prinsip syariah dan
mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan
pihak lain.
c. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan
bentuk piutang.
d. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
19
e. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional giro dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
f. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah
tanpa persetujuan yang bersangkutan.
Ketentuan umum giro berdasarkan wadiah adalah sebagai berikut:
a. Bersifat simpanan
b. Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan
kesepakatan.
c. Tidak ada imbalan yang diisyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian
(‘athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank.
Hal yang menjadi pertimbangan DSN sehingga mengeluarkan
fatwa tentang tabungan ini adalah:
a. Terkait dengan keperluan masyarakat dalam peningkatan
kesejahteraan dan dalam penyimpanan kekayaan. Pada masa kini,
memerlukan jasa perbankan, dan salah satu produk perbankan di
bidang penghimpunan dana dari masyarakat adalah tabungan, yaitu
simpanan dana yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b. Kegiatan tabungan tidak semuanya dapat dibenarkan oleh hukum
Islam (syariah) (Nawawi, 2012: 208).
3. Persyaratan PembuatanRekening Tabungan
20
Pada masing-masing bank tentu berbeda. Akan tetapi, pada
umumnya bank memberikan persyaratan yang sama pada setiap bank
yaitu setiap masyarakat yang ingin membuka rekening tabungan, perlu
menyerahkan fotokopi identitas diri, misalnya KTP, SIM, paspor dan
identitas diri lainnya. Selain itu, setiap bank akan memberikan
persyaratan tentang setoran awal (minimal) serta saldo minimal yang
harus disisakan dalam tabungan. Saldo minimal ini diperlukan apabila
tabungan akan ditutup, maka terdapat saldo yang akan digunakan untuk
membayar biaya administrasi penutupan tabungan.
Dalam abad modern, bank melakukan inovasi produk tabungan
dengan berbagai jenis.Berbagai jenis dan variasi tabungan yang
ditawarkan oleh setiap bank dengan berbagai keunggulannya karena bank
sedangmenghadapipersainganketatdalammenghimpundanamasyarakatmel
aluiproduk tabungannya (Ismail, 2010).
4. Tabungan Wadiah
Tabungan wadiahmerupakan tabungan yang dijalankan
berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan
dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya.Berkaitan
dengan produk tabungan wadiah, Bank Syariah menggunakan akad
wadiah yad adh-dhamanah. Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai
penitip yang memberikan hak kepada Bank Syariah untuk menggunakan
atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan Bank Syariah
bertindak sebagai pihak yang dititipi dana atau barang yang disertai hak
21
untuk menggunakan atau memanfaatkan dana atau barang tersebut.
Sebagai konsekuensinya, bank bertanggung jawab terhadap keutuhan
harta titipan tersebut serta mengembalikannya kapan saja pemiliknya
menghendaki. Di sisi lain, bank juga berhak sepenuhnya atas keuntungan
dari hasil penggunaan atau pemanfaatan dana atau barang tersebut.
Mengingat wadiah yad dhamanah ini mempunyai implikasi hukum
yang sama dengan qardh, maka nasabah penitip dan bank tidak boleh
saling menjanjikan untuk menghasilkan keuntungan harta tersebut.
Namun demikian, bank diperkenankan memberikan bonus kepada pemilik
harta titipan selama tidak disyaratkan di muka. Dengan kata lain,
pemberian bonus merupakan kebijakan Bank Syariah semata yang
bersifat sukarela (Karim, 2010: 345-346).
5. Tabungan Haji
Tabungan haji pada dasarnya merupakan tabungan dalam rangka
mempermudah masyarakat untuk menabung yang nantinya akan
digunakan oleh yang bersangkutan untuk menunaikan ibadah haji. Pada
perkembangannya, setelah adanya pembatasan/kuota jamaah haji pada
masing-masing negara pengirim jamaah, maka tabungan haji mempunyai
hubungan dengan sistem komputerisasi terpadu (Siskohat), yaitu sistem
yang dirancang untuk alat kontrol, penampungan data dan pengolahan
data dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan urusan haji antara
perbankan denggan departemen agama RI.
22
Dengan latar belakang yang demikian, maka tabungan haji hanya
diperuntukkan bagi orang pribadi.Sebagai tanda bukti kepemilikan, bank
menerbitkan tabungan haji. Bagi penabung yang telah menentukan tahun
keberangkatan hajinya, maka bank akan mendaftarkan penabung tersebut
dalam sistem Siskohat. Apabila penabung oleh karena ada suatu hal,
misalnya alasan kesehatan, meninggal atau alasan lainnya, maka saldo
tabungan akan dikembalikan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh
Departemen Agama RI c.q. Dirjen Bimas Islam Urusan Haji (BIUH)
tentang tata cara pendaftaran haji setiap tahun menjelang
pemberangkatan. Apabila karena suatu hal, penabung yang sudah
terdaftar dalam Siskohat yang ternyata sampai batas akhir waktu
pelunasan belum melunasi setoran tabungan haji, maka penabung harus
membatalkan/memberitahukan kepada bank dan dengan demikian BPIH
(Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) batal.
Setoran awal dan kelipatan nominal tabungan tergantung kebijakan
masing-masing bank.Dalam hal ini juga perlu diperhatikan saldo minimal
yang diperbolehkan.Artinya, terdapat minimal saldo yang harus tersisa
dalam tabungan haji. Atas dana simpanan dalam tabungan haji tersebut
diberikan jasa yang besarnya ditentukan oleh masing-masing bank. Jasa
tabungan haji tersebut tetap dikenakan pajak sesuai ketentuan yang
berlaku.
23
Adapun ketentuan yang mengatur mengenai penyelenggaraan haji
tersebut adalah UU Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji (Widiyono, 2006: 175).
C. Akad Wadiah
1. Pengertian
Istilah wadiah berasal dari kata wada’a yang berarti meninggalkan
atau menitipkan sesuatu pada seseorang untuk dipelihara.Akad wadiah
merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya
menghendaki.Penerima titipan merupakan tangan amanah (yad amanah),
dalam arti mereka tidak menanggung atas kehilangan atau kerusakan yang
terjadi pada barang titipan selama bukan akibat kelalaian atau
kecerobohan yang bersangkutan dalam menjalankan amanah (Susanto,
2008: 262). Dalam akad wadi’ah yad dhamanah ketentuan ini mengacu
pada sabda Nabi: “Jaminan pertanggungjawaban tidak diminta dari
peminjam yang tidak menyalahgunakan (pinjaman) dan penerima titipan
yang tidak lalai terhadap titipan tersebut”.
2. Landasan Syariah
24
Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka
hendaklah orang yang dipercayai itu menunaikan amanahnya. (QS.Al-
baqarah[2]:283)
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya. (QS.An-Nisa[4]:58)
3. Dasar Aplikasi Wadiah dalam Perbankan
Dari segi fungsinya, akad wadiah dapat terbagi menjadi dua kategori:
1) Wadiah yad amanah, merupakan jenis akad penitipan dimana pihak
penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang titipan,
sehingga tidak menanggung atas kerusakan atau kehilangan dari
barang titipan tersebut, kecuali akibat kelalaian dalam menjalankan
amanah. Dalam akad wadi’ah yad dhamanah ketentuan ini mengacu
pada sabda Nabi: “Jaminan pertanggungjawaban tidak diminta dari
peminjam yang tidak menyalahgunakan (pinjaman) dan penerima
titipan yang tidak lalai terhadap titipan tersebut”.
2) Wadiah yad dhamanah, yaitu akad penitipan dimana pihak penerima
titipan dengan izin pemilik dapat memanfaatkan barang titipan,
sehingga dengan demikian harus menanggung atas kerusakan atau
kehilangan barang titipan tersebut. Karena dalam lembaga keuangan
modern, penerima titipan (al-mustawda) tidak mungkin membiarkan
begitu saja barang titipan tanpa memberikan manfaat apapun. Karena
itu untuk menciptakan kemanfaatan melalui penggunaan barang
25
titipan dalam usaha ekonomi, mustawda harus meminta izin terlebih
dahulu kepada pemilik barang (al-muwaddi) dan menjamin
pengembalian barang secara utuh. Dengan demikian jenis akad
menjadi berubah dari al-wadiah yad al-amanah menjadi al-wadiah
yad al-dhamanah.
4. Rukun dan Syarat Al-Wadiah
Menurut Hanafiyah rukun al-wadiah ada satu, yaitu ijab dan qabul,
sedangkan yang lainnya termasuk syarat dan tidak termasuk
rukun.Menurut Hanafiyah dalam shigat ijab dianggap sah apabila ijab
tersebut dilakukan dengan perkataan samaran (kinayah). Hal ini berlaku
juga untuk kabul, disyaratkan bagi yang menitipkan dan yang dititipi
barang dengan mukalaf. Tidak sah apabila yang menitipkan dan yang
menerima benda titipan adalah orang gila atau anak yang belum dewasa
(Susanto, 2008: 265).
Menurut Syafi’iyah al-wadiah memiliki tiga rukun, yaitu:
a. Barang yang dititipkan, syarat barang yang dititipkan adalah barang
atau benda itu merupakan sesuatu yang dapat dimiliki menurut Syara’.
b. Orang yang menitipkan dan yang menerima titipan, disyaratkan bagi
penitip dan penerima titipan sudah baligh, berakal, serta syarat-syarat
lain yang sesuai dengan syarat-syarat berwakil.
c. Shigat ijab dan kabulal-wadhiah, disyaratkan pada ijab kabul ini
dimengerti oleh kedua belah pihak, baik dengan jelas maupun samar.
26
5. Hukum Menerima Benda Titipan
Hukum menerima benda-benda titipan ada empat macam, yaitu
sunat, haram, wajib, dan makruh (Rasyid dalam Suhendi, 2010: 182-184).
Secara lengkap dijelaskan sebagai berikut:
a. Sunat, disunatkan menerima titipan bagi orang yang percaya kepada
dirinya bahwa dia sanggup menjaga benda-benda yang dititipkan
kepadanya. Al-wadiah adalah salah satu bentuk tolong-menolong yang
diperintahkan oleh Allah dalam Al Qur’an, tolong-menolong secara
umum hukumnya sunnat. Hal ini dianggap sunah menerima benda
titipan ketika ada orang lain yang pantas pula untuk menerima titipan.
b. Wajib, diwajibkan menerima benda-benda titipan bagi seseorang yang
percaya bahwa dirinya sanggup menerima dan menjaga benda-benda
tersebut, sementara orang lain tidak ada seseorang pun yang dapat
dipercaya untuk memelihara benda-benda tersebut.
c. Haram, apabila seseorang tidak kuasa dan tidak sanggup memelihara
benda-benda titipan. Bagi orang seperti ini diharamkan menerima
benda-benda titipan sebab dengan menerima benda-benda titipan,
berarti memberikan kesempatan (peluang) kepada kerusakan atau
hilangnya benda-benda titipan sehingga akan menyulitkan pihak yang
menitipkan.
d. Makruh, bagi orang yang percaya kepada dirinya sendiri bahwa dia
mampu menjaga benda-benda titipan, tetapi dia kurang yakin (ragu)
pada kemampuannya, maka bagi orang seperti ini dimakruhkan
27
menerima benda-benda titipan sebab dikhawatirkan dia akan
berkhianat terhadap yang menitipkan dengan cara merusak benda-
benda titipan atau menghilangkannya.
BAB III
PROFIL LEMBAGA
A. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia
BankMuamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga merupakan salah
satubentuk nyata perkembangan Bank Muamalat Indonesia.PT BankMuamalat
Indonesia berdiri di Indonesia pada 24 Rabius Tsani 1412 Hatau 1 November
1991. Pendirian bank syariah pertama di Indonesia inidiprakarsai oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI), Cendikiawan muslim,serta pemerintah Indonesia. PT
Bank Muamalat Indonesia mulaiberoperasi pada 27 Syawal 1412 H atau 1
Mei 1992.Dengan dukungandari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia
(ICMI), beberapa pengusahamuslim, serta masyarakat umum.Maka bank
syariah pertama diIndonesia didirikan.
Dalam rangka memperluas jaringan, Bank Muamalat Indonesiamembuka
kantor-kantor cabang hampir di seluruh wilayah Indonesia.Salah satu kantor
cabang yang didirikan adalah kantor cabang Semarang.Karena kinerja yang
28
terus meningkat, maka Bank Muamalat Indonesiamembuka kantor cabang
pembantu. Salah satu kantor cabang pembantuyang telah dibuka adalah Bank
Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga.Bank Muamalat Indonesia
Capem Salatiga berada di JalanSukowati No. 19C Kelurahan Kali Cacing,
Sidomukti, Salatiga, yangberdiri dengan melakukan soft opening pada tanggal
31 Desember 2009dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari 2010.
B. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia
1. Visi
Visi dari Bank Muamalat Indonesia adalah:
Menjadi bank syariah di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di
pasar rasional.
2. Misi
Misi dari Bank Muamalat Indonesia adalah:
Menjadi role mode Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan
pada semangat untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.
C. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu
Salatiga
Suatu kegiatan usaha agar berjalan sesuai dengan tujuan suatu lembaga
atau perusahaan, maka diperlukan adanya struktur organisasi yang
baik.Struktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus didukung
moral karyawan untuk membantu kerja yang royal dan harmonis.
29
Dalam menentukan bentuk struktur organisasi, tentunya disesuaikan
dengan kebutuhan dan pertumbuhan lembaga atau perusahaan.Hal ini
dimaksudkan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan secara efektif dan
efisien. Adapun bagian-bagian dalam struktur organisasi Bank Muamalat
Indonesia Cabang Pembantu Salatiga, yaitu sebagai berikut :
Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu
Salatiga
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang
Pembantu Salatiga.
Sumber : Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga.
Keterangan :
Sub Brand
Manager
Kuantiti/
Business
Reletionsip
Manager
Operational
Account
Manager Costumer
Service
Teller Back
Office
Non
Banking
Staf
30
Sub Brand Manager : Sugeng Hernowo
Kuantiti Business
- Relationsip Manager : 1. Rita S
2.Yanis A.
- Account Manager : 1. Intan
2.Fadjar
- Customer service : Nur Setiawan
Operational
- Teller : Haryuni
- Back Office : R. E Wibowo
D. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing–masing Bagian
1. Sub Brand Manager
a. Memimpin jalannya Bank Muamalat sesuai dengan tujuan dan selalu
mengacu pada visi dan misi yang ingin dicapai.
b. Membuat rencana kerja dan laporan secara periodik.
c. Mengendalikan dan mengurus proses harian dan manajemen bank.
2. Account Manager (AM)
a. Mencari nasabah funding maupun landing.
b. Membina hubungan saling menguntungkan antara pihak bank dengan
nasabah seperti :
31
- Mengidentifikasi kebutuhan nasabah.
- Melakukan komunikasi yang intensif dan membantu memberikan
solusi bagi nasabah yang berhubungan dengan produk dan jasa.
c. Bertindak sebagai Komite Pembiayaan dalam upaya pengambilan
keputusan pembiayaan.
d. Melakukan monitoring, evaluasi, review terhadap kualitas portofolio
pembiayaan yang telah diberikan dalam rangka pengamanan atas
setiap pembiayaan yang telah diberikan.
e. Melayani, menerima tamu (calon nasabah atau nasabah) secara aktif
yang memerlukan pelayanan jasa perbankan.
f. Menyusun strategi dan sosialisasi kepada nasabah baik dalam rangka
penghimpunan sumber dana maupun alokasi pemberian pembiayaan
secara efektif dan terarah.
g. Berkewajiban untuk meningkatkan mutu pelayanan perbankan
terhadap nasabah maupun calon nasabah.
h. Berkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk
membantu kelancaran tugas sehari-hari.
3. Back Office (BO)
a. Melakukan instruksi pencairan deposito.
b. Memeriksa setoran kliring.
32
c. Membuat kredit nota atau instruksi yang diterima.
d. Laporan pemakaian materi terapan.
e. Menginput transaksi harian.
f. Pencadangan biaya- biaya.
g. Mendebet rekening nasabah.
4. Teller
a. Melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan dan
penarikan uang.
b. Mengatur dan memelihara saldo atau posisi uang kas yang ada dalam
tempat khasanah.
c. Melayani penyetoran pindah buku dan transfer.
d. Melayani penyetoran warkat kliring.
e. Melayani penarikan uang secara tunai.
f. Melakukan pekerjaan lain sesuai dengan ketentuan pekerjaan.
5. Customer Service (CS)
33
a. Menjelaskan produk dan jasa kepada calon nasabah yang datang atau
berkonsultasi melalui telepon.
b. Melayani pembukaan, penutupan, maupun perubahan rekening dan
memastikan bahwa semua sudah sesuai dengan standar perusahaan.
c. Menangani keluhan nasabah.
d. Menawarkan kepada nasabah produk atau jasa lain yang ada pada bank
Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga (cross selling).
e. Memonitor dan menyimpan warkat, buku tabungan dan kartu ATM ke
dalam khasanah.
f. Melakukan koordinasi dengan bagian lain.
g. Mengerjakan instruksi yang diminta atasan yang berkaitan dengan
pekerjaannya.
6. Security
a. Membukakan pintu apabila ada nasabah yang datang.
b. Menjaga keamanan dan tata tertib kantor.
c. Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta
perlengkapan atau perbekalan kantor.
d. Membantu dalam melayani nasabah.
7. Driver
a. Mengantar jemput para karyawan dalam melaksanakan tugas.
b. Menjaga agar kondisi kendaraan dinas kantor selalu dalam keadaan
siaga.
8. Office Boy (OB)
34
a. Bertanggung jawab atas kebersihan kantor.
b. Menyediakan makanan dan minuman bagi karyawan yang ada di
kantor.
c. Pembantu umum.
d. Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta
perlengkapan atau perbekalan kantor.
E. Produk–produk Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga
1. Produk Pendanaan
a. Tabungan iB Muamalat
Tabungan iB Muamalat adalah tabungan syariah yang
sepenuhnya dikelola dengan akad mudharabah muthlaqah atau bagi
hasil. Bebas riba dan menenangkan.
b. Tabungan Muamalat Prima
Tabungan muamalat prima adalah salah satu produk perbankan
unggulan dari Bank Muamalat untuk yang mendambakan hasil yang
aksimal dan kebebasan dalam bertransaksi.
c. Tabungan Muamalat Sahabat
Tabungan muamalat sahabatcadalah tabungan yang dikhususkan
untuk suatu perusahaan atau lembaga yang bertujuan untuk
35
memudahkan dalam proses penyimpanan dan penggajian bagi para
karyawan. Tabungan Muamalat Sahabat merupakan tabungan yang
bebas biaya administrasi karena diperuntuhkan khusus bagi Mitra
aliansi Bank Muamalat.
d. TabunganKu
TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan
persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan guna menumbuhkan
budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
e. Tabungan Haji Arafah
Tabungan haji arafahadalah tabungan yang membantu dalam
merencanakan ibadah haji dengan setoran yang terjangkau untuk
mendapatkan porsi haji karena terhubung langsung dengan
SISKOHAT Kementerian Agama.
f. Tabungan Muamalat Dollar
Tabungan dalam mata uang dollar (USD) yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan Bank
Muamalat.
g. Tabungan Muamalat Umroh
Tabungan Muamalat umroh merupakan tabungan yang
digunakan untuk merencanakan keberangkatan Umroh di masa yang
akan datang. Dalam Tabungan Muamalat Umroh, terdapat setoran
36
rutin yang harus disetor oleh nasabah. Sehingga dapat ditentukan target
dan juga jangka waktu yang dapat dicapai oleh nasabah.
h. Tabungan Muamalat Rencana
Tabungan muamalat rencana adalah tabungan yang
dipersembahkan kepada nasabah untuk merencanakan kebutuhan
keuangan nasabah di masa depan. Contohnya seperti perencanaan
pendidikan, pernikahan, perjalanan ibadah atau wisata, dll.
i. Deposito Mudharabah
Deposito mudharabah adalah jenis simpanan pada bank syariah
dalam mata uang rupiah dan valuta asing yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada saat jatuh tempo deposito (sesuai jangka
waktunya).
j. Deposito Fullinvest
Deposito fullinvest merupakan jenis simpanan pada bank
muamalat dalam mata uang rupiah dan valuta asing yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo.Dalam produk ini
nasabah mendapat fasilitas asuransi.
k. DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)
Pensiun terproteksi muamalat menawarkan kemudahan
perencanaan keuangan masa depan bagi karyawan maupun pekerja
mandiri yang dicover dengan asuransi syariah. Dikelola dengan
investasi jangka panjang dalam mewujudkan rekening pribadi.
Memberi jaminan keseimbangan penghasilan selama masa pensiun.
37
2. Produk Layanan
Layanan 24jammeliputi:
a. Salam Muamalat
Merupakan layanan Phone Banking 24 jam melalui 1500016 /
(021) 1500016 (jika menghubungi via telepon seluler), yang
memberikan kemudahan kepada nasabah, setiap saat dan dimanapun
nasabah berada.
b. Internet Banking
Layanan transaksi perbankan elektronik melalui akses internet
dengan menggunakan SMS Token yang dapat beroperasi 24 Jam 7 hari
seminggu dengan mudah, kapan saja dan dimana saja.
c. Virtual Account
Layanan yang disediakan Bank Muamalat untuk memudahkan
pelanggan Mitra dalam melakukan pembayaran kewajiban/ tagihan
kepada pihak Mitra melalui Delivery Channel Bank Muamalat dan
Channel Bank Lain serta membantu Mitra dalam pengelolaan dan
pelaporan transaksi pembayaran.
d. Chas Management System Muamalat
Melalui sistem yang inovatif, proses yang unik dan tim yang
spesialis, Solusi Cash Management Bank Muamalat memberikan
38
pendekatan baru yang revolusional untuk pengelolaan keuangan
perusahaan anda. Segera rasakan dan manfaatkan seluruh kelebihan
solusi Cash Management Bank Muamalat untuk pengelolaan keuangan
perusahaan anda yang lebih efektif dan efisien.
e. Gerai Mualamat
Gerai Muamalat atau lebih dikenal dengan sebutan PPOB
(Payment Point Online Bank) adalah layanan atau fasilitas sistem
pembayaran yang dilakukan secara tunai oleh masyarakat pada loket
atau Payment Point (PP) yang sudah bekerjasama dengan Bank
Muamalat.
f. Fitur Biaya Transkip Muamalat
Merupakan fasilitas Internet Banking untuk nasabah Perusahaan
yang memungkinkan nasabah memonitor maupun melakukan transaksi
perbankan atas seluruh rekening yang berada di cabang Bank
Muamalat di Indonesia secara Realtime Online.
g. Muamalat Mobile
Muamalat Mobile adalah layanan perbankan dengan
menggunakan teknologi GPRS yang dilakukan dari ponsel.Nasabah
dapat melakukan transakasi non-tunai seperti cek saldo, transfer
maupun melihat riwayat transaksi secara Real time dengan biaya yang
sangat murah.
3. Produk Pembiayaan
a. Pembiayaan KPR Syariah iB
39
Pembiayaan untuk kepemilikan hunian sesuai dengan prinsip
syariah.Dalam pembiayaan baiti jannati, akad yang digunakan adalah
murabahah/ jual beli. Dalam pembiayaan baiti jannati, dana yang ada
tidak hanya digunakan untuk pembelian rumah saja, namun juga dapat
digunakan sebagai pembelian ruko dan juga dapat digunakan untuk
renovasi.
b. Pembiayaan KPR
Merupakan fasilitas pembiayaan kepemilikan harian sesuai
dengan prinsip syariah.Tak hanya memberikan beragam keuntungan
tapi juga ketenangan hati dalam bertransaksi.
c. Al Ijaroh
Al Ijaroh adalah produk pembiayaan yang akan membantu Anda
untuk memiliki kendaraan bermotor. Produk ini adalah kerjasama
Bank Muamalat dengan Al-Ijaroh Indonesia Finance (ALIF).
d. Pembiayaan Modal Kerja
Pembiayaan Modal Kerja adalah produk pembiayaan yang akan
membantu kebutuhan modal kerja usaha Anda sehingga kelancaran
operasional dan rencana pengembangan usaha Anda akan terjamin.
e. Pembiayaan Rekening Koran Syariah
40
Pembiayaan Rekening Koran Syariah adalah produk pembiayaan
khusus modal kerja yang akan meringankan usaha Anda dalam
mencairkan dan melunasi pembiayaan sesuai kebutuhan dan
kemampuan.
BAB IV
ANALISIS
A. Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan Haji
Dalam pembukaan rekening Tabungan Haji Arafah iB menurut hasil
wawancara dengan Yanis pada tanggal 31 Maret 2015 nasabah yang ingin
membuka rekening di atas harus melalui tahap sebagai berikut:
a. Calon nasabah datang ke kantor BMI Capem Salatiga
b. Mengisi formulir pembukaan rekening yang diisi sesuai dengan identitas
diri nasabah.
c. Menyerahkan fotokopi kartu identitas (KTP/SIM untuk WNI dan
KIMS/KITAS dan Passpor untuk WNA).
d. Jika ingin langsung mendapatkan porsi haji, nasabah harus menyetorkan
uang tunai Rp 25.000.000,-. Namun apabila nasabah belum memiliki uang
41
Rp 25.000.000,-, nasabah bisa mendapatkan porsi haji dengan cara
menyetorkan uang minimal Rp 100.000,- sampai dengan mencapai saldo
Rp 25.000.000,-.
Dari pernyataan di atas prosedur pembukaan rekening tabungan Haji
Arafah iB di BMI Capem Salatiga yaitu sebagai berikut:
a. Calon nasabah datang ke kantor BMI Capem Salatiga
b. Mengisi formulir pembukaan rekening yang diisi sesuai dengan identitas
diri nasabah.
c. Menyerahkan fotokopi kartu identitas (KTP/SIM untuk WNI dan KIMS/
KITAS dan Passpor untuk WNA).
d. Jika ingin langsung mendapatkan porsi haji, nasabah harus menyetorkan
uang tunai Rp 25.000.000,-. Namun apabila nasabah belum memiliki uang
Rp 25.000.000,-, nasabah bisa mendapatkan porsi haji dengan cara
menyetorkan uang minimal Rp 100.000,- sampai dengan mencapai saldo
Rp 25.000.000,-.
B. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji
Strategi pemasaran Tabungan Haji Arafah iB yang digunakan BMI
Capem Salatiga berdasarkan hasil wawancara dengan Yanis pada tanggal 31
Maret 2015 adalah sebagai berikut:
1. Karena tujuan utama dari prinsip perbankan syariah adalah terhindar dari
transaksi riba, maka produk yang ditawarkan tentu saja berbeda dengan
produk bank umum atau konvensional. Perbedaan utama terletak pada
prinsip syariahnya. Selain produk BMI berbeda dengan bank
40
42
konvensional, perusahaan ini juga melakukan beberapa strategi guna
bersaing dengan bank konvensional dan bank berprinsip syariah yang
lainnya. Beberapa strategi yang diterapkan guna bersaing dengan bank
lain, baik konvensional maupun syariah, antara lain:
a. Sistem manajemen produk
Guna menjaga kualitas produk dari segi pelayanan maupun
kepuasan pelanggan, BMI menyiapkan sistem manajemen produk,
dimana sistem manajemen ini adalah otoritas penuh dari BMI pusat,
sehingga BMI cabang hanya menyesuaikan dengan kebijakan dari
pusat. Di mana manajemen produk ini disesuaikan dengan keinginan
konsumen, tuntutan jaman, serta persaingan yang ada sehingga mutu
dan kualitas merk tetap terjaga.
b. Strategi berbagai produk
Guna menjawab tantangan yang ada, BMI juga melakukan
strategi berbagai produk, salah satu produk unggulan yang dikeluarkan
oleh BMI adalah Tabungan Haji Arafah, yaitu tabungan haji berhadiah
umrah.
2. Dalam menentukan harga jual yang baik, BMI menerapkan beberapa
strategi, yaitu penerapan harga lebih murah dari bank lain. Strategi yang
diterapkan di BMI yaitu apabila tiba saatnya keberangkatan, saldo yang
mengendap di rekening tabungan hanya Rp 100.000,- kemudian uang
tersebut akan dikembalikan sewaktu pulang haji, harus ada yang
mengendap karena untuk pegangan dan pernyataan bahwa nasabah
43
memiliki rekening di BMI dan berangkat dari BMI, apabila meninggal di
sana, asuransi dapat dibayarkan melalui BMI. Ada bank lain yang
menentukan kebijakan dengan saldo yang mengendap adalah Rp
500.000,-, uang tersebut digunakan untuk biaya pembelian koper, jaket,
dan lain-lain tergantung kebijakan dari bank tersebut. Sedangkan di BMI
tidak menerapkan prinsip seperti di bank tersebut karena dari KEMENAG
calon jamaah haji sudah mendapat fasilitas mukena, pakaian batik,
ikhrom, dan lain-lain.
3. Dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat pada umumnya
dan masyarakat kota Salatiga khususnya, BMI menggunakan beberapa
saluran promosi baik yang secara langsung maupun tidak langsung.
Saluran promosi langsung yang digunakan antara lain dengan personal
selling (penjualan pribadi), sedangkan promosi yang secara tidak
langsung dilakukan dengan beberapa cara seperti pemasangan spanduk,
kerjasama dengan berbagai instansi, menjadi sponsor pada acara
tertentu.Selain melakukan promosi secara skala wilayah kota, BMI
melalui kantor pusatnya juga berpromosi dengan beberapa hal seperti
iklan melalui media elektronik ataupun cetak, serta adanya website BMI
yaitu www.bankmuamalat.co.id, yang memuat tentang seluk beluk BMI
mulai dari produk, keunggulan, dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan BMI.Strategi pemasaran dalam sebuah perusahaan merupakan hal
yang penting. Karena keberhasilan ataupun kegagalan suatu strategi
pemasaran akan sangat berpengaruh dalam memperoleh nasabah.
44
4. Marketing melakukan strategi pemasaran dengan sistem ”door to door”
yaitu dengan langsung mendatangi calon nasabah, di antaranya yaitu: ke
KUA, DEPAG (Departemen Agama), IPHI, Biro Haji dan Umrah, serta
ke kampung dengan mendatangi tokoh desa misalnya Kyai.
5. Memberikan tips atau bonus bagi orang yang mampu mencari nasabah,
bonus akan diberikan apabila pencari nasabah tersebut mampu
mendapatkan nasabah dengan kuota minimal 15 orang dalam waktu satu
bulan, maka orang tersebut akan mendapatkan bonus sebesar Rp
100.000,- per nasabah yang diperoleh. Dengan strategi tersebut maka
BMI akan memperoleh keuntungan dengan bertambahnya jumlah nasabah
tabungan haji.
6. Strategi yang ketiga yaitu dengan memberikan promo yang bernama
Tabungan Haji Berkah, yang artinya, daftar haji melalui BMI dengan
syarat setoran awal Rp 25.000.000,- tunai, maka akan mendapat
kesempatan umrah dengan cara diundi.
7. Promo Tabungan Haji Berkah berlaku tidak hanya bagi yang mempunyai
uang tunai Rp 25.000.000,-, namun berlaku juga apabila ada nasabah
yang hanya memiliki uang senilai Rp 10.000.000,-, caranya yaitu: Rp
5.000.000,- disetor ke rekening tabungan regular, dan Rp 5.000.000,-nya
lagi disetor ke rekening tabungan haji. Untuk dapat mencapai jumlah
saldo Rp 25.000.000,-, nasabah dapat melakukan penyetoran ke rekening
tabungan regular dengan rutin setiap bulan dengan jumlah yang telah
45
disepakati, dan kemudian bank akan mendebetkan ke dalam rekening
tabungan haji.
8. Promo berikutnya yaitu diberikan kepada nasabah yang apabila dalam
suatu wilayah terdapat 5 atau 6 orang yang memiliki dana Rp
25.000.000,- dan akan digunakan untuk pergi haji, maka pihak BMI akan
memfasilitasi dengan melalui proses sebagai berikut: 1). Mengantar
nasabah mendaftar melalui BMI; 2). Nasabah diantar ke DEPAG untuk
mengisi formulir dan mengambil SPIH; 3). Kembali ke bank untuk
mentransfer dana; 4). Kemudian pihak BMI yang akan mengirim berkas
ke DEPAG, sehingga nasabah tidak perlu kembali ke DEPAG untuk
pengiriman berkas karena sudah dibantu pihak BMI.
9. Selain marketing, customer service juga perlu menawarkan produk milik
BMI dengan sikap yang baik terhadap nasabah serta mempunyai
pengetahuan yang cukup, sehingga dapat memberikan penjelasan yang
mencukupi. Pelayanan yang memuaskan nasabah akan menjadi promosi
yang efektif bagi ban karena nasabah tersebut dapat menyampaikan
kepada keluarga, kerabat, teman, dan orang lain mengenai pelayanan yang
unggul suatu bank, dan diharapkan citra bank tersebut akan semakin
meningkat.
10. Pemilihan lokasi yang tepat akan berdampak cukup signifikan terhadap
penjualan, terutama perusahaan yang bergerak dibidang jasa, khususnya
perbankan. Sehingga Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga memilih
tempat dipusat bisnis Salatiga, tepatnya di JalanSukowati No. 19C
46
Kelurahan Kali Cacing, Sidomukti, Salatiga. Pemilihan lokasi ini
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: 1). Jalan Sukowati merupakan jalan
yang dapat dilalui untuk menuju pusat bisnis kotaSalatiga; 2). Aksesnya
cukup mudah ditempuh dengan kendaraan bermotor dan kendaraan-
kendaraan lainnya; 3). Lokasi yang bedekatan dengan jalan raya
merupakan promosi secara tidak langsung tentang keberadaan BMI
Capem Salatiga; 4). Selain pemilihan lokasi yang tepat, BMI Capem
Salatiga juga mendesain kantor tempat bertransaksi secara langsung
dengan nasabah sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman, yaitu
dengan konsep modern dan minimalis. Hal ini terlihat dari bentuk
bangunan yang simpel namun elegan, desain ruangan yang simpel namun
membawa nuansa nyaman dan modern. Sehingga diharapkan nasabah
merasa nyaman dengan situasi dan kondisi kantor yang bersih dan
nyaman.
Dari pernyataan di atas, analisis yang diperoleh penulis berdasarkan hasil
wawancara dengan Yanis pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebagai berikut:
1. Product (produk)
BMI menawarkan produk berdasarkan prinsip syariah.
2. Price (harga)
Dalam menentukan harga jual yang baik, BMI menerapkan beberapa strategi,
yaitu penerapan harga lebih murah dari bank lain. Contohnya saldo yang
mengendap di rekening tabungan saat keberangkatan haji hanya Rp 100.000,-
kemudian uang tersebut akan dikembalikan sewaktu pulang haji.
47
3. Promotion (promosi)
Dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat pada umumnya dan
masyarakat kota Salatiga khususnya, BMI menggunakan beberapa saluran
sebagai berikut: 1). Mendatangi calon nasabah; 2).Memberikan tips atau
bonus bagi orang yang mampu mencari nasabah; 3). Memberikan bonus
kepada nasabah yaitu kesempatan umrah dengan cara diundi; 4). Memberikan
fasilitas kepada nasabah yang apabila dalam suatu wilayah terdapat 5 atau 6
orang yang memiliki dana Rp 25.000.000,- dan akan digunakan untuk pergi
haji; 5). Memasang iklan melalui media cetak dan elektronik; 6).Menyebarkan
brosur; 7). Bekerjasama dengan istansi;
4. Place (tempat)
Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga memilih tempat dipusat bisnis
Salatiga, tepatnya di JalanSukowati No. 19C Kelurahan Kali Cacing,
Sidomukti, Salatiga jalan ini merupakan jalan yang dapat dilalui untuk menuju
pusat bisnis kotaSalatiga, aksesnya cukup mudah ditempuh dengan kendaraan
bermotor dan kendaraan-kendaraan lainnya, mendesain kantor tempat
bertransaksi secara langsung dengan nasabah sesuai dengan perkembangan
dan tuntutan jaman.
5. People (Orang)
Memberikan pelayanan yang ramah, mudah dan cepat karena dengan
pelayanan yang ramah, mudah dan cepat masyarakat akan merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan. Memberikan sikap yang ramah pada masyarakat
membuat masyarakat merasa dihormati dan dihargai, sehingga ketertarikan
48
masyarakat untuk bergabung menjadi calon nasabah BMIakan semakin kuat.
Karyawan berpenampilan menarik, rapi dan bersih, sehingga saat bertemu
dengan nasabah, nasabah akan merasa nyaman.
6. Process (Proses)
Memberikan pelayanan yang cepat, proses saat pembukaan sampai penutupan
rekening mudah.
7. Physical Evidence(Bukti Fisik)
BMI Capem Salatiga memberikan bukti fisik berupa slip penyetoran/
penarikan, buku tabungan, kartu ATM kepada nasabah.
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan
pada Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga mengenai prosedur dan
strategi pemasaran tabungan haji, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Prosedur pembukaan rekening Tabungan Haji Arafah iB di BMI Capem
Salatiga, yaitu sebagai berikut: Calon nasabah datang ke kantor BMI
Capem Salatiga, mengisi formulir, menyerahkan fotokopi Kartu Identitas
(KTP/SIM untuk WNI dan KIMS/KITAS dan Passpor untuk WNA),
menyetorkan uang Rp 25.000.000,-,
2. Strategi pemasaran Tabungan Haji Arafah iBdi BMI Capem Salatiga, yaitu
sebagai berikut: 1). BMI menawarkan produk berdasarkan prinsip syariah;
2). Penerapan harga lebih murah dari bank lain. 3). Mendatangi calon
50
nasabah; 4). Memberikan tips atau bonus bagi orang yang mampu mencari
nasabah; 5). Memberikan bonus kepada nasabah yaitu kesempatan umrah
dengan cara diundi; 6). Memberikan fasilitas kepada nasabah yang apabila
dalam suatu wilayah terdapat 5 atau 6 orang yang memiliki dana Rp
25.000.000,- dan akan digunakan untuk pergi haji; 7).Memasang iklan
melalui media cetak dan elektronik; 8). Menyebarkan brosur; 9).
Bekerjasama dengan istansi; 10). Membuka kantordipusat bisnis kota
Salatiga yang aksesnya cukup mudah ditempuh dengan kendaraan
bermotor dan kendaraan-kendaraan lainnya, mendesain kantor tempat
bertransaksi; 11). Memberikan pelayanan yang ramah, mudah dan cepat;
12). Karyawan berpenampilan menarik, rapi dan bersih;13). Memberikan
pelayanan yang cepat, proses saat pembukaan sampai penutupan rekening
mudah; 14). Memberikan bukti fisik berupa slip penyetoran/penarikan,
buku tabungan, kartu ATM kepada nasabah.
B. SARAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis ingin memberikan
beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan dan masukan
bagi perkembangan Perbankan Syariah pada umumnya dan BMI Capem
Salatiga pada khususnya, yaitu:
1. Berkaitan dalam hal promosi perlu adanya usaha-usaha lain yang dapat
menarik calon nasabah baru, misalnya dengan pemasangan papan nama
ditempat-tempat strategis, serta penayangan iklan di media elektronik serta
media cetak agar dapat menarik perhatian dari masyarakat luas.
51
2. Kepada pihak manajemen agar selalu melakukan perbaikan mengenai
produk-produk unggulan syariah dan teknis operasionalnya yang sudah
sesuai dengan syariat Islam ini, agar bisa lebih bersaing dengan produk-
produk bank konvensional, sehingga umat Islam dan masyarakat dunia
dapat merasakan kelebihan dan kemudahan sistem syariah.
3. Untuk sosialisasi kepada masyarakat agar lebih memahami produk-produk
Bank Muamalat, perlu dukungan dari penambahan tenaga kerja di bidang
pemasaran, supaya Bank Muamalat dapat bersaing di tengah maraknya
perkembangan lembaga keuangan saat ini, serta lebih bertambahnya calon
nasabah yang siap dalam hal materi, agar dibujuk supaya berminat untuk
pergi haji.
52
Daftar Pustaka
A. Black, James dan Dean J. Champion. 1992. Metode dan Masalah
Penelitian Sosial. Bandung: PT Eresco.
Ismail. 2010. ManajemenPerbankan. Jakarta: Prenada Media Group
Karim, Adiwarman. 2010. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
______. 2005. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana.
Khanifah, Miftakhatul. 2011. Prosedur Pembiayaan Talangna Haji di
Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga. STAIN Salatiga.
Kotler dan Amstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Penerjemah:
Hendro Prasetyo jilid 1.
Ladura, Genisma. 2009. Prosedur Pembiayaan Talangan Haji di Bank
Syariah Mandiri Capem Klaten. STAIN Salatiga.
M. Hikmat, Mahi. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nawawi, Ismail. 2012. Fikih Muamalah Klasik Dan Kontemporer. Bogor:
Ghalia Indonesia.
53
Ni-asuenah Che-awae, Miss. 2013.Strategi Pemasaran Tabungan Haji di
Koperasi IBN Affan Wilayah Patani Thailand Selatan.UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Prapti Lestari, Endah. 2011. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2010. Pengantar Bisnis (Dasar-
dasar Ekonomi Perusahaan). Edisi ke 5.Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
Susanto, Burhanuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah di Indonesia.
Yogyakarta: UII Press.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi ke 3. Yogyakarta: Andi.
Widiyono, Tri. 2006. Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk
Perbankan di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
www.bankmuamalat.co.id
Zul Fajri, Em dan Ratu Aprilia Senja. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia:
Difa Publisher.
52
54
Daftar Riwayat Hidup
Data Identitas Diri
Nama : Oktavia Fadmawati
Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang/21 Oktober 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Alamat : Mojo, Wiru Rt 02/II Kec. Bringin, Kab. Semarang
Agama : Islam
Pendidikan
Lulus pada tahun 2006 di SD N Wiru 02
Lulus pada tahun 2009 di SMP N 2 Bringin
Lulus pada tahun 2012 di SMA N 1 Bringin
55
LAMPIRAN
56
57
58
59
60
61
62
63
64
Recommended