View
233
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PROSES PEMUATAN BARANG
KE DALAM CONTAINER (STUFFING)
PADA CV. MANGGALA JAVA ART DI KLATEN
Tugas Akhir
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Persyaratan Guna
Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program D-3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh:
ELLA ERNAWATI
F3108050
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan pada diri mereka sendiri
(Q.S.Ar Ra’du : 11)
Hiduplah Seolah Kau Mati Besok Belajarlah Seolah Kau Akan Hidup Selamanya
(Mahatma Gandhi)
Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan.
Dan semua hasrat dan keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan
segala pengetahuan adalah hampa, jika tidak diikuti pekerjaan. Dan setiap
pekerjaan akan sia-sia, jika tidak disertai cinta
(Kahlil Gibran)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
PERSEMBAHAN
1. Ayahku dan Ibuku tercinta, yang selalu memberikan dukungan
dan doa hingga selesainya tugas ini, hanya kata terimakasih
yang bisa ku ucapkan.
2. Adikku yang centil dan manja, ku betapa menyayangimu dan
memperhatikanmu.
3. Nenekku yang baik hati.
4. Sahabat kecilku terimakasih atas semangatnya dalam suka dan
duka.
5. Temanku yang baik hati, terimakasih atas semangatnya.
6. Almamaterku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpah rahmat dan
hidayah Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “PROSES
PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER (STUFFING) PADA CV.
MANGGALA JAVA ART DI KLATEN”.
Dalam penyusunan tugas akhir ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenya dengan segenap kerendahan
dan ketulusan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ketua Program Studi Bisnis Internasional pada Program Diploma III FE UNS.
3. Ibu Nurul Istiqomah, SE, M. Si selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa sabar
membimbing serta memberikan pengarahan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
4. Seluruh dosen pengajar dan pengelola Program Diploma III Fakultas Ekonomi yang
telah memberikan ilmu bermanfaat dan bantuan selama penulis mengikuti kegiatan
perkuliahan.
5. Bapak Wiyadi Wangso Manggolo selaku Direktur Utama CV. Manggala Java Art
yang telah memberikan ijin magang kerja dan penelitian untuk laporan Tugas Akhir
ini.
6. Bapak Yudha Wiyadi Manggala selaku Chief Marketing CV. Manggala Java Art
yang telah membimbing dan membantu penulis dalam mengumpulkan data.
7. Mbak Chimy, Mas Remo, Pak Dwi, Pak Hendri selaku staff CV. Manggala Java Art
yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan
penulis.
8. Seluruh staff dan karyawan CV. Manggala Java Art yang telah memberikan
dukungan dalam perolehan data-data bagi penulisan Tugas Akhir.
9. Kedua orang tuaku yang telah memberikan doa dan dukungan serta semangat dalam
setiap langkahku.
10. Adikku yang tersayang Linda Febriana nakalnya dikurangi dan harus nurut sama
orang tua.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
11. Nenekku yang tersayang terimakasih atas doa restunya.
12. Saudara – saudaraku terimakasih atas semua dukungannya.
13. Temanku di rumah Mas Devi, Mas Aji, Agika, Lambang, Dara, Nova, Singgih,
Yudha, Bowo, Novi kalian memang temanku yang paling baik, terimakasih atas saran
– saran kalian semua selama ini.
14. Sahabat kecilku Putri dan Lia terimakasih kalian selalu ada dalam suka maupun duka.
15. Sahabat masa – masa kuliah (Ina, Dini, Tri, Woro, Imma) terimakasih atas semangat
dan saran yang kalian berikan selama ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis
berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi segenap pembaca.
Surakarta, Juni 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN ABSTRAKSI............................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO..................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR............................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Perumusan Masalah........................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 5
E. Metode Penelitian.............................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Perdagangan Internasional ................................................................ 8
B. Pengertian Ekspor ............................................................................. 10
C. Tahapan – Tahapan Ekspor ............................................................... 11
D. Penggunaan Petikemas...................................................................... 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
E. Jenis – Jenis Petikemas ..................................................................... 16
F. Status Petikemas................................................................................ 20
G. Tanda Pengenal Petikemas................................................................ 23
H. Packing.............................................................................................. 25
I. Shipping Mark ................................................................................... 26
J. Stuffing .............................................................................................. 28
BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan........................................................... 30
1. Sejarah Umum Perusahaan…………………………………... 30
2. Visi dan Misi Perusahaan……………………………………. 31
3. Struktur Organisasi CV. Manggala Java Art ………………… 32
4. Deskripsi Geografis dan Administrasi………………………. 36
5. Profil Sumber Daya Manusia CV. Manggala Java art………. 39
6. Produk Yang Dihasilkan…………………………………….. 39
7. Bahan Baku…………………………………………………. 40
8. Proses Produksi……………………………………………… 41
9. Peralatan Produksi…………………………………………... 44
10. Tujuan Pemasaran…………………………………………… 47
11. Volume Penjualan…………………………………………… 47
B. Pembahasan........................................................................................ 48
1. Tahapan – Tahapan Proses Stuffing CV. Manggala Java Art … 48
2. Metode Memaksimalisasikan Penataan Barang Dalam
Container Yang Digunakan CV. Manggala Java Art ................. 58
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 69
B. Saran................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Distribusi Usia Karyawan CV. Manggala Java Art..................................... 39
Tabel 3.2 Volume Penjualan CV. Manggala Java Art................................................. 48
Tabel 3.3 Perbandingan Ukuran Dalam Container Dengan Ukuran Carton Box ....... 63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Status Petikemas FCL.............................................................................. 21
Gambar 2.2 Status Petikemas LCL.............................................................................. 22
Gambar 2.3 Shipping Mark.......................................................................................... 27
Gambar 2.4 Beberapa Handling Symbol Dalam Shipping Mark ................................. 27
Gambar 3.1 Struktur Organisasi .................................................................................. 35
Gambar 3.2 6 Kemungkinan Posisi Permukaan Barang Di Dalam Container Produk
Furniture .................................................................................................. 61
Gambar 3.3 Penyusunan Carton Box Dalam Container.............................................. 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan
2. Surat Keterangan Magang
3. Surat Ijin Magang
4. Commercial Invoice
5. Packing List
6. Biil of Lading (B/L)
7. Certificate of Origin (COO)
8. Certificate of Fumigation
9. Nota Pelayanan Ekspor (NPE)
10. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
11. In Door Furniture
12. Out Door Furniture
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perdagangan internasional merupakan kegiatan keseluruhan dari proses
transaksi bisnis yang dilakukan oleh dua negara atau lebih yang meliputi perusahaan
swasta maupun pemerintah. Pelaksanaan perdagangan lintas negara sering disebut
ekspor dan impor. Berbeda dengan perdagangan dalam negeri, perdagangan
internasional dihadapkan dengan peraturan-peraturan yang lebih ketat antara lain
dalam hal peraturan kepabeanan, standar mutu produk, hukum dan politik mitra
dagang, serta peraturan perdagangan internasional lainnya yang telah ditetapkan
setiap negara.
Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean (UU
Kepabeanan No.10 th. 1995). Kegiatan ekspor mempunyai nilai ekonomi yang sangat
penting dalam membantu perkembangan perusahaan itu sendiri maupun pemerintah
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional negara.
Demikian pula bagi Indonesia, transaksi ekspor sangat penting untuk menambah
cadangan devisa negara dan mengurangi tingkat pengangguran dengan meningkatkan
produktifitas dan lapangan pekerjaan.
Prinsip utama dalam kegiatan ekspor adalah berusaha mendapatkan
keuntungan semaksimalnya dengan biaya yang seminimal mungkin. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka salah satu cara untuk mencapai
tujuan tersebut adalah dengan optimasi. Optimasi adalah pencarian nilai-nilai
variabel yang dianggap optimal, efektif dan efisien, untuk mencapai hasil yang
diinginkan (Thiang, 2004:168). Secara khusus dalam bidang ekspedisi, penerapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
optimasi ialah dengan cara memaksimumkan pengisian container. Untuk menerapkan
optimasi barang dalam container dapat dilakukan dengan memperhatikan cara stuffing
yang benar. Stuffing merupakan kegiatan memasukkan barang ekspor yang telah di
packing ke dalam container (Suyono, 2003:198). Pada prinsipnya tujuan stuffing
adalah mengoptimalisasikan sebuah container. Suatu perusahaan yang bergerak di
bidang ekspor dikatakan maju dan berkembang apabila perusahaan tersebut mampu
meningkatkan kegiatan ekspornya dengan mengoptimalisasikan penataan barang
dalam container.
CV. Manggala merupakan perusahaan ekspor yang bergerak di bidang
furniture (meubel). CV. Manggala berdiri pada tahun 1981 yang berlokasi di Jl.
Ngaran Trucuk Km.1 Jatirejo, Jatipuro Trucuk Kabupaten Klaten 57467 dan Jl.
Diponegoro (bypass) Mojayan Kabupaten Klaten 57466. Sedangkan untuk showroom
CV. Manggala berlokasi di Jl. Klaten-Solo Km. 3 Kabupaten Klaten 57465.
CV. Manggala telah melaksanakan usahanya selama 21 tahun. Perusahaan ini
telah mengekspor produk-produknya ke beberapa negara antara lain : Australia
Amerika, Australia, Turky, Timur Tengah, Korea, Spanyol, Perancis, Singapore,
Jerman, Italy, Carebian , Belanda, dan Polandia.
Produk yang diproduksi oleh CV. Manggala Java Art terdiri dari produk
indoor dan outdoor. Untuk produk indoor furniture antara lain : meja, kursi, buffet,
alamari pakaian, perabotan rumah tangga, dan sebagainya. Sedangkan untuk produk
outdoor furniture antara lain : kursi taman, meja taman, kursi malas, dan sebagainya.
Setiap perusahaan yang telah berdiri mempunyai tujuan perusahaan
didirikannya perusahaan tersebut, dimana tujuan CV. Manggala Java Art sebagai
berikut : (i) Menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran, (ii)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Mengembangkan kebutuhan konsumen. (iii) Mengembangkan bakat dan kreativitas.
(iv) Memasarkan dan mengenalkan hasil industri meubel ke luar negeri.
Dalam aktivitas shipment, CV. Manggala Java Art memanfaatkan jasa Freight
Forwading/EMKL yang telah berpengalaman & profesional. Kegiatan ekspedisi
tersebut meliputi penanganan packing, stuffing, pengurusan dokumen-dokumen
ekspor dan jasa freight. Dalam kegiatan packing dan stuffing dilakukan oleh pihak
CV. Manggala Java Art sendiri, sedang pengurusan dokumen-dokumen ekspor dan
jasa freight dibebankan kepada Freight Forwading dan EMKL. Kendati demikian,
kegiatan stuffing CV. Manggala Java Art akan mengalami suatu hambatan yaitu
hambatan tentang efektivitas dan efisiensi pola penyusunan barang dalam container
menyesuaikan dengan kondisi dan jenis barang serta optimasi stuffing barang dalam
container.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin mengangkat permasalahan
tersebut menjadi pokok permasalahan dalam penelitian yang berjudul “PROSES
PEMUATAN BARANG KE DALAM CONTAINER (STUFFING) PADA CV.
MANGGALA JAVA ART DI KLATEN”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah didalam ini dimaksudkan untuk dijadikan bagi penulis
untuk melakukan penelitian secara benar, cermat, tepat sesuai dengan prinsip-prinsip
suatu penelitian ilmiah. Dengan merumuskan masalah diharapkan dapat mengetahui
obyek-obyek yang akan diteliti, serta bertujuan agar tulisan dan ruang lingkup
penelitiannya terbatas dan terarah pada hal-hal yang berhubungan dengan masalah
yang akan diteliti. Untuk memudahkan penelitian dan pemahamannya maka penulis
merumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimana tahapan-tahapan proses stuffing pada CV. Manggala Java Art ?
2. Bagaimana cara memaksimalisasikan penataan barang dalam container pada
CV. Manggala Java Art ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat
memberikan manfaat dan menambah pengetahuan pembaca yang sesuai apa yang
dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tahapan-tahapan proses stuffing pada CV. Manggala Java
Art.
2. Untuk mengetahui cara memaksimalisasikan penataan barang dalam container
pada CV. Manggala Java Art.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini beberapa manfaat yang diperoleh
beberapa pihak yaitu :
1. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber bacaan mengenai
proses stuffing yang efektif dan efisien bagi setiap pihak akademisi, dan dapat
dijadikan tolok ukur untuk melakukan penelitian tentang kegiatan yang sama.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dan evaluasi, sehingga perusahaan dapat mengambil kebijakan
yang lebih baik dalam hal penataan dan persiapan sebelum stuffing .
3. Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi pemerintah untuk pengambilan kebijakan aturan mengenai
kegiatan atau permasalahan yang terkait dengan penelitian.
4. Dunia Usaha
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
pendorong untuk lebih memajukan dunia usaha dalam menuju era globalisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
E. Metode penelitian
Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu
penelitian. Penelitian ini tidak ada tendensi lainnya selain bersifat ilmiah guna
memperoleh data yang kongkrit dan aktual dari perusahaan. Metode ini terdiri dari:
1. Ruang Lingkup Penelitian
Metode ini digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah studi
kasus, karena mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam
dengan memfokuskan pada satu pokok permasalahan.
2. Jenis dan Alat Pengumpulan
a) Jenis data
1) Data Primer
Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya.
Data ini diperoleh dengan cara pengamatan secara langsung dan
wawancara langsung pada bagian ekspor dan karyawan CV. Manggala
Java Art.
2) Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber
lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini didapat dari pustaka lain
yaitu makalah Optimasi Pengisian Container Dengan Menggunakan
Alogaritma Genetika.
b) Metode Pengumpulan Data
1) Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
tanya jawab secara langsung atau tidak langsung yang dilaksanakan
dengan tatap muka dengan pihak CV. Manggala Java Art.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2) Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mempelajari buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti yaitu makalah Optimasi Pengisian Container Dengan
Menggunakan Alogaritma Genetika.
3) Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengadakan pengamatan secara langsung mengenai kegiatan yang
dilakukan CV. Manggala Java Art yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perdagangan Internasional
Perdagangan adalah salah satu dari kegiatan bisnis. Pengertian bisnis lebih luas
dari pada perdagangan, sebab bisnis meliputi masalah yang lebih luas dari pada
perdagangan. Yakni meliputi investasi, produksi, pemasaran dan lain-lain, sedangkan
perdagangan hanyalah salah satu kegiatan penting dari bisnis yang kaitannya dengan
transaksi barang dan jasa. Namun demikian, perdagangan merupakan inti dari
kegiatan bisnis, karena pada akhirnya setiap bisnis berujung pada kegiatan
memperdagangkan yang intinya jual dan beli.
Perdagangan internasional adalah kegiatan yang berlangsung melintasi negara
dan benua dengan peraturan-peraturan, hukum, budaya dan cara berdagang yang
berbeda. Secara terperinci perdagangan internasional merupakan suatu kegiatan
ekonomi masyarakat di suatu negara dan menjalin hubungan kegiatan ekonomi
masyarakat dengan negara-negara lain dalam bidang perdagangan. Hubungan tersebut
dijalin dalam perjanjian internasional bersifat bilateral maupu multilateral.
Perdagangan internasional dapat didefinisikan terdiri dari kegiatan-kegiatan dari
suatu negara asal yang melintasi perbatasan menuju suatu negara tujuan yang
dilakukan oleh perusahaan multinasional untuk melakukan perpindahan barang dan
jasa, perpindahan modal, perpindahan tenaga kerja, perpindahan teknologi dan
perpindahan merek dagang (Harry Waloyo, 2003:3).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Kegiatan - kegiatan perdagangan internasional dapat dirinci sebagai berikut :
1. Perdagangan International melalui perpindahan barang-barang, perpindahan jasa-
jasa dari negara asal ke negara lain (transfer of goods and service).
2. Perdagangan Internasional melalui perpindahan modal yaitu masuknya investasi
asing dari luar negeri dan sebaliknya (transfer of capital).
3. Perdagangan Internasional melalui perpindahan tenaga kerja dari negara asal ke
negara lain (transfer of labour). Tenaga kerja merupakan objek dalam
perdagangan internasional. Dengan transfer of labour mendorong masuknya
tenaga-tenaga ahli dan tenaga teknisi dari luar negeri. Suatu negara yang
melakukan transfer of labour harus melakukan pengawasan terhadap pekerja
baik dalam penetapan upah (wage rate) maupun perlindungan para pekerja.
4. Perdagangan Internasional melalui transfer of technologi dilakukan dengan cara
mendirikan pabrik dengan peralatan yang modern dan canggih di negara lain.
5. Perdagangan Internasional melalui merek dagang dari suatu perusahaan di negara
asal ke negara lain dengan memperkenalkan merek dagang dari suatu produknya
(transfer of brand).
6. Kegiatan dalam perdagangan internasional pengiriman data kepada buyer
(transfer of data) merupakan kegiatan utama dalam perdagangan internasional
untuk mencari peluang pasar dan ketersediaan bahan baku di suatu negara tujuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
B. Pengertian Ekspor
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.
146/MPP/IV/1999 tentang Ketentuan Umum di Bidang Ekspor, telah dijelaskan
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean sesuai peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku (UU Kepabeanan No.10 th.1995).
Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam masyarakat
dan mengirim ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan
pembayaran dalam valuta asing (Amir M.S, 2003:100). Ekspor adalah perdagangan
dengan mengeluarkan barang dari dalam keluar pabean Indonesia dengan memenuhi
ketentuan-ketentuan yang berlaku (Berry Punan, 1996:1). Ekspor adalah perdagangan
dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia
dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Roselyne Hutabarat, 1996:306). Ekspor
adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia, maka
pelaksanaannya harus sesuai dengan prosedur dan dokumen ekspor yang ditetapkan
baik oleh pemerintah Indonesia maupun negara pengimpor (PPEI, 2010:1).
Ekspor dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan ekspor adalah perdagangan atau penjualan barang dan jasa kepada
calon pembeli di luar negeri dengan cara mengeluarkan barang dan jasa dari dalam
keluar wilayah pabean atau keluar batas negara sesuai peraturan dan ketentuan yang
berlaku dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
C. Tahapan - Tahapan Ekspor
Tahapan ekspor adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh eksportir
apabila melakukan ekspor. Menurut sumber (Hamdani, 2003:50) tahapan ekspor
adalah sebagai berikut :
1. Eksportir melaksanakan promosi
Promosi dapat dilakukan baik secara langsung/direct promotion/dengan
mengikuti pameran dagang di dalam dan di luar negeri maupun tidak
langsung/indirect promotion/melalui media cetak dan media elektronik.
2. Korespondensi.
Eksportir mengadakan korespondensi dengan importir luar negeri untuk
menawarkan dan menegosiasikan komoditi yang akan dijualnya. Dalam surat
penawaran kepada importir harus dicantumkan jenis barang, mutunya, harganya,
kemasan, syarat-syarat pengiriman, dan sebagainya.
3. Pembuatan kontrak dagang.
Pembuatan kontrak dagang dapat dilakukan apabila importir menyetujui
penawaran yang diajukan oleh eksportir maka importir dan eksportir membuat
dan mendatangani kontrak dagang. Dalam kontrak dagang dicantumkan hal-hal
yang disepakati bersama.
4. Penerbitan Letter of credit (L/C).
Penerbitan L/C dapat dilakukan setelah kontrak dagang ditanda tangani
oleh pihak importir dan eksportir. L/C diterbitkan oleh pihak importir melalui
bank korespondensi di negaranya dan mengirim L/C tersebut ke bank devisa di
negara eksportir. Kemudian bank devisa yang ditunjuk memberitahukan
diterimanya L/C atas nama eksportir kepada eksportir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
5. Eksportir menyiapkan barang ekspor.
Eksportir mempersiapkan barang-barang yang dipesan importer setelah
ditrimanya L/C. Keadaan barang-barang yang dipersiapkan harus sesuai dengan
persyaratan yang tercantum dalam kontrak dagang dan L/C.
6. Eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) ke Bea dan
Cukai di pelabuhan muat dengan melampirkan uraian barang yang dikapalkan
sampai diperoleh Nota Pelayanan Ekspor (NPE).
7. Inspeksi barang ekspor
Inspeksi barang ekspor dilakukan oleh pembeli (importir) untuk
menginspeksi barang-barang yang sudah siap diekspor, sebelum barang dimuat ke
dalam container. Inspeksi biasanya dilakukan oleh pihak yang ditunjuk pembeli
(importir).
8. Pemesanan ruang kapal.
Eksportir memesan ruang kapal dengan mengirim Shipping Intruction ke
perusahaan pelayaran. Perusahaan pelayaran melakukan pengecekan kesediaan
ruang kapal, kemudian memberikan D/O (Delivery Order) untuk megambil
container di depo container yang di tunjuk. Sedangkan untuk Less Than
Container Load (LCL) barang dikirimkan ke Container Freight Station (CFS).
9. Pengiriman barang ke pelabuhan
Eksportir sendiri dapat mengirim barang ke pelabuhan. Pengiriman dan
pengurusan barang ke pelabuhan dan ke kapal dapat juga dilakukan oleh
perusahaan jasa pegiriman barang (freight forwarding/EMKL). Dokumen-
dokumen ekspor disertakan dalam pengiriman barang ke pelabuhan dan ke kapal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
10. Pemeriksaan Bea Cukai
Di pelabuhan dokumen ekspor diperiksa oleh pihak Bea Cukai. Apabila
diperlukan barang-barang yang akan diekspor diperiksa juga oleh Bea Cukai.
Apabila barang dan dokumen telah sesuai dengan ketentuan maka Bea Cukai
menandatangani pernyataan persetujuan muat yang ada pada PEB.
11. Pemuatan barang ke kapal
Pihak Bea Cukai menandatangani pernyataan muat yang ada di PEB
kemudian barang dapat dimuat ke atas kapal. Pihak pelayaran akan menerbitkan
Bill of Lading (B/L) yang kemudian di serahkan pada eksportir.
12. Eksportir melengkapi dokumen ekspor
Eksportir mengurus semua dokumen ekspor yang diminta/dibutuhkan
pembeli/importir sebagaimana yang tercantum dalam Sales Contract (SC) atau
Letter of Credit (L/C).
13. Pencairan L/C
Dokumen ekspor yang sudah lengkap dan benar sesuai Sales Contact (SC)
atau Letter of Credit (L/C) kemudian di sampaikan ke Bank Devisa, untuk
memperoleh pembayaran dari Bank (pencairan L/C).
14. Pengiriman barang ke importir
Selama barang dalam perjalanan dari pelabuhan muat ke pelabuhan
tujuan, Bank Devisa mengirim dokumen ekspor ke bank importir. Di samping itu
eksportir mengirim satu set lengkap copy dokumen kepada importir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
D. Penggunaan Petikemas
1. Pengertian petikemas
Petikemas adalah suatu peti empat persegi panjang, tahan cuaca, digunakan
untuk mengangkut dan menyimpan sejumlah muatan kemasan dan barang-barang
curah yang melindungi isinya dari kehilangan dan kerusakan, dapat dipisahkan
dari alat transportasi, diperlakukan sebagai satuan muat dan jika pindah kapal
tanpa harus dibongkar isinya.
Petikemas (container) adalah suatu kemasan yang dirancang secara khusus
dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang kali, dipergunakan untuk
menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan yang ada di dalamnya (Suyono
R.P, 2003:179).
2. Ukuran petikemas
Sesuai dengan International Standard Organitation (ISO) telah menetapkan
ukuran-ukuran dari petikemas sebagai berikut :
a. Container 20’ Dry Freight (20 feet)
Ukuran luar : 20’ (p) x 8’ (l) x 8’6”(l) atau
: 6.058 x 2.438 x 2.591 m
Ukuran dalam : 5.919 x 2.340 x 2.380 m
Kapasitas : Cubic Capacity : 33 Cbm
Pay load : 22,1 ton
b. Container 40’ Dry Freight (40 feet)
Ukuran luar : 40’ (p) x 8’ (l) x 8’6”(l) atau
: 12.192 x 2.438 x 2.591 m
Ukuran dalam : 12.045 x 2.309 x 2.379 m
Kapasitas : Cubic Capacity : 67,3 Cbm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Pay load : 27,396 ton
c. Container 40’ High Cube Dry
Ukuran luar : 40’ (p) x 8’ (l) x 9’6”(l) atau
: 12.192 x 2.438 x 2.926 m
Ukuran dalam : 12.056 x 2.347 x 2.684 m
Kapasitas : Cubic Capacity : 76 Cbm
Pay load : 29,6 ton
Ukuran muatan dalam pembongkaran/pemuatan kapal petikemas
dinyatakan dalam TEU (Twenty Footer Equivalent Unit) dan FEU (Forty Footer
Equivalent Unit). Oleh karena itu, ukuran standar dari petikemas dimulai dari
panjang 20 feet, untuk satu petikemas 20 feet dinyatakan sebagai 1 TEU (Twenty
Footer Equivalent Unit) dan petikemas 40 feet dinyatakan dengan 2 TEU (Twenty
Footer Equivalent Unit) atau 1 FEU (Forty Footer Equivalent Unit).
Sesuai dengan International Standard Organitation (ISO) memberikan
ketentuan mengenai petikemas (freight container) sebagai berikut :
b. Berbentuk tetap, cukup kuat untuk dipakai berkali-kali.
c. Dibuat khusus untuk mengangkut barang melalui berbagai cara moda
transportasi, dengan baik mengisi diantaranya.
d. Dibuat sedemikian rupa, sehingga mudah diisi dan dikosongkan.
e. Dilengkapi dengan perlengkapan operasional untuk segera dipakai terutama
untuk memindahkan dari moda transportasi yang satu ke moda transportasi
yang lain.
f. Mempunyai isi bagian dalam 1m3 (35,8 cu.ft) atau lebih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
E. Jenis Jenis Petikemas
Petikemas dapat dibagi dalam enam kelompok, yaitu:
1. General Cargo
General cargo container adalah petikemas yang dipakai untuk mengangkut
muatan umum (general cargo), misal : kayu, kain, rotan, marmer, gerabah,
handicraft, dll. Petikemas yang termasuk dalam general cargo adalah :
a. General purpose container
Merupakan petikemas yang digunakan untuk mengangkut barang-
barang atau muatan umum (general cargo), barang yang tidak perlu
penanganan khusus dalam pengiriman.
b. Open-side container
Merupakan petikemas yang bagian sampingnya terdapat pintu yang
dapat dibuka untuk memasukkan dan mengeluarkan barang yang karena
ukuran atau beratnya lebih mudah dimasukkan atau dikeluarkan melalui
samping petikemas.
c. Open-top container
Merupakan petikemas yang bagian atasnya dapat dibuka agar barang
dapat dimasukkan dan dikeluarkan lewat atas. Tipe petikemas ini diperlukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
untuk mengangkut barang berat yang hanya dimasukkan lewat atas dengan
menggunakan derek (crane).
d. Ventilated container
Merupakan petikemas yang memiliki ventilasi agar terjadi sirkulasi
udara dalam petikemas yang diperlukan oleh muatan tertentu, khususnya
muatan yang mengandung kadar air tinggi.
2. Thermal
Thermal container adalah petikemas yang dilengkapi dengan pengatur suhu
untuk muatan tertentu. Petikemas yang termasuk kelompok thermal adalah :
a. Insulated container
Merupakan petikemas yang dinding bagian dalamnya diberi isolasi
agar udara dingin dalam petikemas tidak merembes keluar, misal : minuman
dingin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b. Reefre container
Merupakan petikemas yang dilengkapi mesin pendingin untuk
mendinginkan udara dalam petikemas sesuai dengan suhu yang diperlukan
bagi barang yang mudah busuk, misal : buah-buahan, sayuran, daging.
c. Heated container
Merupakan petikemas yang dilengkapi dengan pemanas agar udara di
dalam petikemas dapat diatur pada suhu panas yang di inginkan, misal : hewan
dan makanan kering.
3. Tank
Tank container adalah tangki yang ditempatkan dalam kerangka petikemas
yang digunakan untuk muatan cair (bulk liquid) maupun gas (bulk gas), misal :
minyak dan gas bumi.
4. Dry bulk
Dry bulk adalah general purpose container yang dipergunakan khusus
untuk mengangkut muatan curah. Untuk memasukkan muatan melalui lubang
bagian atas petikemas sedangkan mengeluarkan muatan melalui lubang atau pintu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
di bagian bawah petikemas, misal : beras, biji gandum, pupuk urea, gula pasir,
bahan baku plastik, kedelai.
5. Platform
Platform container adalah petikemas yang terdiri dari lantai dasar.
Petikemas yang termasuk jenis platform adalah :
a. Flat rack container
Flat rack container adalah petikemas yang terdiri dari lantai dasar
dengan dinding pada ujungnya. Flat rack container dapat dibagi dua, yaitu :
1) Fixed and type : dinding pada ujungnya tidak dapat dibuka atau dilipat.
2) Collapsible type : dinding pada ujungnya dapat dilipat agar menghemat
ruangan saat diangkut dalam keadaan kosong.
b. Platform based container
Platform based container atau juga disebut artificial tween deck adalah
petikemas yang hanya terdiri dari lantai dasar saja dan apabila diperlukan
dapat dipasang dinding. Biasanya digunakan untuk muatan yang mempunyai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
lebar dan tinggi yang melebihi petikemas yang standar International Standart
Organitation (ISO), misal : alat-alat pengecoran mesin.
6. Specials
Specials container adalah petikemas yang khusus dibuat untuk muatan
tertentu, seperti petikemas untuk muatan ternak (cattle container) atau muatan
kendaraan (auto container).
F. Status Petikemas
Dalam pengangkutan petikemas dari suatu negara satu ke negara lainnya,
petikemas mempunyai dua status (Suyono, 2003:188) yaitu :
1. Full Container Load (FCL)
FCL adalah shipper menggunakan satu atau lebih petikemas untuk
digunakan mengirim barangnya sendiri. Status ini mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Petikemas berisi muatan dari satu shipper dan dikirim untuk satu consignee.
b. Petikemas diisi (stuffing) oleh shipper (shipper load and count) atau dapat
melalui perantara forwarder dan petikemas yang sudah diisi diserahkan di
container yard (CY) pelabuhan muat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
c. Di pelabuhan bongkar petikemas di ambil oleh consignee di container yard
(CY) dan di un-stuffing oleh consignee.
d. Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan
barang yang ada dalam petikemas.
Gambar 2.1 Status Petikemas FCL
FCL/FCL
Sumber : (Suyono, 2003:189)
Alur dari perjalanan petikemas status FCL/FCL (House to House) dari
gambar diatas sebagai berikut :
a. Perusahaan pelayaran bertanggung jawab hingga container yard di pelabuhan.
b. Kewajiban dari shipper di pelabuhan muat adalah mengambil (pick up)
petikemas kosong, stuffing dan haulage container yang sudah berisi ke CY di
pelabuhan.
c. Kewajiban dari consignee di pelabuhan bongkar adalah mengambil petikemas
dari CY di pelabuhan, haulage dan un-stuffing di tempatnyadi CFS dan
reposition MT container ke depot.
SHIPPER CONSIGNEE MODA
ANGKUTAN FCL FCL
CY CFS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2. Less Than Container Load (LCL)
LCL adalah shipper mengkonsolidasi/mencampur barangnya dengan
barang shipper lain dalam satu petikemas. Status ini mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Petikemas berisi muatan dari beberapa shipper dan ditujukan kepada beberapa
consignee.
b. Muatan diterima dalam keadaan breakbulk (kosong) dan diisi (stuffing) di
container freight station (CFS) oleh perusahaan pelayaran.
c. Di pelabuhan bongkar, petikemas di un-stuffing di CFS oleh perusahaan
pelayaran dan diserahkan kepada beberapa consignee dalam keadaan
breakbulk.
d. Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan
barang yang ada dalam petikemas.
Gambar 2.2 Status Petikemas LCL
FCL/LCL
LCL/FCL
SHIPPER
CONSIGNEE MODA
ANGKUTAN LCL FCL
CY CFS
SHIPPER
SHIPPER
SHIPPER CONSIGNEE
CONSIGNEE
CONSIGNEE
MODA
ANGKUTAN FCL LCL
CY CFS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
LCL/LCL
Sumber : (Suyono, 2003:189)
Alur dari perjalanan petikemas status LCL/LCL (Pier to Pier) dari gambar
di atas sebagai berikut:
a. Perusahaan pelayaran bertanggung jawab sejak barang diterima dari shipper di
CFS di pelabuhan muat sampai barang diserahkan ke consignee di CFS dari
pelabuhan bongkar.
b. Terdapat beberapa kombinasi dari FCL dan LCL dari pengiriman dan
penerimaan barang seperti FCL/LCL atau sebaliknya LCL/FCL.
G. Tanda Pengenal Petikemas
Tanda pengenal petikemas untuk mengenali sebuah yang dinyatakan di dalam
B/L dan semua dokumen-dokumen dipakai pengenal yang terdiri dari huruf dan angka
yang disebut marking code. Pengaturan marking code ditentukan oleh International
Standard Organitation (ISO) sebagai berikut (Suyono, 2003:190) :
Kode pemilik (owner code) : 4 huruf
Nomor seri (serial number) : 6 angka
Nomor periksa (check number) : 1 angka
Kode negara (country code) : 3 huruf
Ukuran dan tipe (size and type) : 4 angka
SHIPPER
MODA
ANGKUTAN LCL LCL
CY CFS
SHIPPER
SHIPPER
CONSIGNEE
CONSIGNEE
CONSIGNEE
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Contoh nomor petikemas.
DLCU 167435 – 3
(1) (2) (3)
RIX 2 3 1 5
(4) (5) (6)
Keterangan:
1) Kode pemilik : petikemas Djakarta Lloyd
2) Nomor seri : 16 : ukuran petikemas
1 : kode closed container
6 : kode petikemas 20 feet
7435 : nomor petikemas
3) Nomor pemilik : 3
Dipergunakan untuk memeriksa kebenaran nomor seri
4) Kode negara : RIX = Indonesia
5) Ukuran petikemas : 2 3
2 : kode petikemas 20 feet
3 : kode tinggi petikemas 8’6”
6) Tipe Petikemas : 1 5
1 : kode untuk closed ventilated container
5 : kode untuk mechanical ventilated
Angka digit petikemas dari tipe petikemas:
0 – closed container
1 – closed container, ventilated
2 – insulated container
3 – refrigerated container
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
4 – refrigerated container, removable equipment
5 – open top container
6 – platform
7 – tank container
8 – bulk container, cattle container, etc.
9 – air container
H. Packing
Packing merupakan kegiatan membungkus barang ekspor dengan
menggunakan berbagai jenis alat bungkus sesuai dengan kebutuhan keamanan barang
(Suyono, 2003:162). Syarat pembungkusan barang harus memenuhi 3K yaitu
keamanan, keaslian, kepuasan.
Jenis bungkusan yang diperlukan untuk membungkus barang yang dapat
merupakan kesatuan atau dalam jumlah yang banyak tergantung dari :
1. Sifat dan jenis dari barang
2. Volume
3. Berat
4. Jumlah barang
5. Jenis barang
6. Cara pengiriman
7. Tujuan terakhir barang yang diangkut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Secara umum, jenis bungkusan yang diperlukan dalam berbagai muatan adalah
sebagai berikut :
1. Karung
Bahan karung dapat menekan isi yang dalam tetapi tidak melindungi
kerusakan yang datang dari luar. Bahan karung dapatdigunakan untuk muatan
misal : pupuk, beras, jagung, gula, kopra, kopi, dan sebagainya.
2. Fiber dan karton
Bahan fiber dan karton dapat menahan tekanan dan bantingan secara
umum akan terjadi dalam pengangkutan. Bahan fiber dan karton relatif murah dan
ekonomis. Sesuai dari sifat isi barang yang di dalamnya, bahan karton
disesuaikan dengan kekuatan dan ukuran yang dipakai.
3. Peti kayu
Peti kayu merupakan bahan bungkus yang paling baik dengan dinding-
dindingnya cukup kuat untuk menahan isi maupun tekanan dari luar. Peti kayu
paling sesuai untuk pengangkutan barang secara konvensional, tahan terhadap
panas atau kelembaban. Barang di dalamnya dapat terlindungi dengan lapisan-
lapisan pelindung, seperti : lapisan plastik, kertas minyak, dan sebagainya.
I. Shipping Mark
Shipping mark merupakan tanda pengenal barang ekspor (Suyono, 2003:163).
Dalam pemberian shipping mark harus diperhatikan letak dari merk barang dan segala
keterangan yang sesuai keadaan barang dan perlu ditulis secara berurut, sebagai
contoh:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
1. Initial atau kependekan : RPS
2. Nomor Referensi : A. 427295
3. Tujuan : JAKARTA
4. Nomor Pembungkus : 1/25
Gambar 2.3
Shipping Mark
Sumber : (Suyono, 2003:163)
Gambar 2.4
Beberapa handling symbol dalam shipping mark
Sumber : posting internet
R.P.S A.427295 JAKARTA 1/25
CargoHandling marks Standard shipping marks
Information marks
225 kg Made in japan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Tujuan dari shipping mark adalah agar barang lebih mudah dikenal untuk
cepat mengenal barang dan karena itu dapat cepat sampai ke tempat tujuan. Dengan
demikian tulisan pada pembungkus harus jelas, karena pembungkus seolah berfungsi
sebagai dokumen:
1) Muatan curah, peralatan berat, mesin-mesin, dll.
2) Barang bernilai tinggi
3) Barang mudah rusak
4) Barang yang memerlukan pendinginan
5) Binatang ternak hidup
6) Muatan berbahaya
J. Stuffing
Stuffing merupakan proses penataan barang yang sudah di packing ke dalam
container dengan memberikan kode-kode yang sudah ditentukan dalam shipping mark
dan dihitung untuk dasar pembuatan packing list dan invoce. Ada beberapa cara
stuffing container (Suyono, 2003:198) :
1. Peti karton
Bila berat peti/karton tidak sama, maka peti/karton yang lebih berat
diletakkan dan disusun di bawah. Bila susunan peti kartonnya seragam, maka
tumpukan pertama disusun dari kanan ke kiri dan tumpukan dua dari kiri ke
kanan.
2. Muatan karung yang tidak dapat di palet
Susunlah karung pada tumpukan pertama dengan baris melintang
petikemas dan paling ujung membujur petikemas. Selanjutnya, pada tumpukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
kedua, dua baris melintang dimulai dari atas yang membujur dan yang paling
ujung disusun membujur.
3. Muatan drum/barrels
Drum atau barrel harus selalu disusun berdiri, selang satu baris
dipergunakan dunnage, mulai dari kiri ke kanan atau dari depan ke belakang.
Pergunakan dunnage diatas tumpukan/susunan pertama untuk mulai
tumpukan/susunan kadua. Untuk mengurangi broken space, gunakan alas papan
pada baris urutan ganjal agar benjolan drum tidak saling bersentuhan.
4. Muatan yang dipalet
Muatan diatas palet harus diikat kuat menggunakan ban, ikatan baja atau
plastik, dan diikat pada palet. Bila petikemas hanya diisi dengan satu atau dua
palet saja maka letakkan susunan palet di tengah-tengah petikemas dan diperkuat
letaknya dengan ganjal (chocking) agar muatan palet tidak bergoyang.
5. Muatan long length cargo
Muatan ini lebih baik menggunakan petikemas jenis flat-rack atau open-
top untuk memudahkan pemuatan dan pembongkarannya. Pasang chocking di
ujung-ujung petikemas. Agar mudah mengeluarkan muatan, gunakan dunnage
agar sling dapat mudah dimasukkan atau di-presling dahulu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
DESKIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Umum Perusahaan
CV. Manggala merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Manufaktur
Furniture (Meubel). CV. Manggala juga merupakan perusahaan keluarga , pendiri
sekaligus pimpinan adalah Bapak Wiyadi Wangso Manggolo. Berawal dari usaha
perdagangan komoditi hasil pertanian, batik, dan kayu gelondongan untuk
kebutuhan pasar lokal. Karier dimulai tahun 1981 ketika mendapat kesempatan
untuk memasok kusen, daun pintu dan jendela ke sebuah perusahaan developer
yang terbiasa membuat rumah mewah untuk para pejabat khususnya di Jawa
Tengah. Pada tahun 1985 perusahaan ini mendirikan workshop pekerjaan kayu
untuk keperluan bangunan di Jatirejo dan depo penjualan kayu (sekarang
Manggala Java Art) di Jl. Klaten-Solo Km 3. Pada awal berdirinya CV. Manggala
memasok kebutuhan tersebut mencakup wilayah Klaten, Solo, Yogyakarta dan
Semarang dengan merk dagang “Manggala Jati”.
CV. Manggala setelah beberapa tahun ini mengalami perkembangan, hal
ini terbukti dengan bertambahnya produk-produk furniture yang dihasilkan dan
order semakin meningkat. Pada tahun 1995 CV. Manggala mendirikan pabrik
meubel yang pertama di Klaten dengan nama “Manggala Jati” seluas 10.000 m2
dengan sistem terintegrasi mulai dari pengelolaan bahan baku, pengeringan kayu
untuk menghasilkan furniture yang berkualitas standar ekspor dan pada tahun ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
juga CV. Manggala mendapatkan pesanan order dari mancanegara yaitu Australia
dan Belanda untuk Garden Teak Furniture dan Colonial Antique Furniture.
Seiring dengan perkembangan unit usaha furniture pada tahun 1998 CV.
Manggala mendirikan pabrik kedua di wilayah Jatirejo untuk dapat lebih
maksimal dalam menangani order yang telah berkembang ke beberapa negara
lainnya seperti di Amerika, Australia, Turky, Timur Tengah, Korea, Spanyol,
Perancis, Singapore, Jerman, Italy, Carebian , Belanda, dan Polandia.
CV. Manggala untuk mendapatkan peluang-peluang baru yang ada dalam
kegiatan bisnisnya, dimana Klaten telah menjadi daerah tujuan buyer
mancanegara untuk produk-produk Indonesia furniture khususnya, maka di tahun
2001 CV. Manggala mendirikan unit usaha baru “Manggala Trade Center” yang
dikelola dibawah badan hukum “Manggala Java Art” dengan mendirikan
showroom seluas 1.000 m2 di Jl. Klaten-Solo Km 3 Central Java, No Telp / Fax :
+62-0272-325096, Email : info@manggalajavaart.com atau teak@manggala.biz.
Website : www.manggalajavaart.com. “Manggala Trade Center” adalah pasar
global di era globalisasi ini yang berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan
bebas di wilayah Klaten dan sekitarnya.
2. Visi dan Misi Perusahaan
Maksud dan tujuan didirikan perusahaan ini, selain untuk mencari
keuntungan juga diantaranya, adalah :
a. Menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran.
b. Mengembangkan kebutuhan konsumen.
c. Mengembangkan bakat dan kreativitas.
d. Memasarkan dan mengenalkan hasil industri meubel ke luar negeri.
e. Menjadi perusahaan furniture yang terpercaya dengan kualitas yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
3. Stuktur Organisasi CV. Manggala Java Art
Struktur organisasi yang baik bertujuan untuk memudahkan mekanisme
kerja dan mencapai efektifitas serta efisiensi kerja. Struktur organisasi merupakan
wewenang dan tanggung jawab dari organisasi yang mengadakan kerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun struktur organisasi pada CV. Manggala
Java Art adalah sebagai berikut:
2) Direktur Utama
a. Bertanggung jawab terhadap dalam kelangsungan hidup perusahaan.
b. Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan.
c. Memimpin perusahaan agar dapat berjalan lancar.
d. Bertanggung jawab terhadap manajemen perusahaan.
3) Sekretaris Umum
a. Bertanggung jawab kepada direktur utama.
b. Membuat surat-surat keadministrasian perusahaan.
c. Membuat laporan kemajuan perusahaan.
d. Mencatat hasil laporan meeting atau pertemuan direksi.
4) Sekretaris Gudang
a. Membuat laporan stock barang bahan dan barang jadi tiap akhir bulan atau
setiap dibutuhkan.
b. Mencatat transaksi pembelian ke dalam buku harian pembelian bahan.
c. Membuat tanda terima pembelian bahan dan dilampiri dengan surat jalan
dari supplier.
d. Mencatat surat masuk atau telephon yang berkenaan dengan pemasaran
konsumen.
e. Menyerahkan laporan pemesanan kepada menajer produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
5) Keuangan Umum dan Personalia
a. Mencatat setiap transaksi kas di perusahaan ke dalam buku harian kas.
b. Melaksanakan pengganjian karyawan.
c. Menyusun neraca dan laporan rugi laba atas kemajuan perusahaan.
d. Membantu absensi harian karyawan dengan memperhatikan surat ijin yang
bersangkutan.
e. Memantau surat keluar masuk perusahaan.
6) Manajer Produksi
a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan produksi dari great untuk
menentukan kelas kayu sampai barang masuk ke dalam container.
b. Bertanggung jawab terhadap keoptimalan kinerja perusahaan.
c. Merencanakan dan melaksanakan strategi produksi dalam rangka
memenuhi pemesanan konsumen.
d. Melakukan evaluasi hasil produksi.
e. Menangani permasalahan yang dapat menghambat produksi.
7) Manajer Barang Antic
a. Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan mutu atau kualitas
produk barang antic.
8) Garden Furniture
a. Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan mutu atau kualitas
produk garden furniture.
9) Manajer Pemasaran
a. Bertanggung jawab terhadap pemasaran hasil produksi, mempromosikan
serta mendistribusikan produk.
b. Bertanggung jawab untuk menjaga relasi perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
c. Bertanggung jawab mengembangkan merek.
10) Bagian Proses Produksi
a. Mengawasi dan mengontrol proses produksi.
b. Melakukan evaluasi terhadap hasil produksi.
c. Menangani permasalahan yang dapat menghambat proses produksi.
11) Bagian Teknisi Permesinan
a. Mengawasi dan mengontrol mesin-mesin produksi.
b. Membagi pekerjaan sesuai dengan ukuran kebutuhan mesin dengan
memperhatikan keefisienan.
c. Meminimalisir kecelakaan kerja akibat pekerjaan permesinan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
STRUKTUR ORGANISASI
CV. MANGGALA JAVA ART
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Sumber : CV. Manggala Java Art, 2011
Direktur Utama
Sekretaris :
· Umum · Order/ Gudang · KU & Personalia
Manajer
Produksi
Manajer :
· Barang antic · Garden furniture · Pemasaran
Bagian Proses Produksi Bagian Tekinisi Permesinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
4. Deskripsi Geografis dan Administrasi
CV. Manggala terletak di Jl. Klaten-Solo Km.3 Klaten 57465, Jawa
Tengah. Perusahaan ini menempati areal seluas 1.000 m2 yang digunakan untuk
kegiatan pemasaran produk. Sedangkan produksi kegiatan pembuatan produk CV.
Manggala terletak di Jl. Diponegoro (bypass) Mojayan Klaten 57466, Jawa
Tengah. Perusahaan ini menempati areal seluas 10.000 m2 dengan luas bangunan
9.000 m2 dan di Jl. Ngaran Trucuk Km.1 Jatirejo, Trucuk, Klaten 57467, Jawa
Tengah dengan areal seluas 5.000 m2 Telp/Fax : +62 272 325096, 324808,
322622. Dalam pemilihan lokasi CV. Manggala memiliki pertimbangan-
pertimbangan dalam memilih lokasi sebagai tempat produk perusahaan dan
pemasaran produk yaitu :
a. Lokasi
Lokasi perusahaan sangat strategis karena dekat dengan jalan raya
untuk mempermudah penerimaan dan pengiriman produk dan juga dilalui
banyak orang.
b. Tenaga Kerja
Tersedianya tenaga kerja yang terampil dan berkualitas merupakan
faktor terpenting dalam memilih lokasi produksi serta dapat membantu
perusahaan untuk mewujudkan cita-citanya dalam mencapai keuntungan yang
maksimal. CV. Manggala dalam menentukan tenaga kerja dengan mengambil
kebijaksanaan dengan menitikberatkan pada penarikan tenaga kerja dari
lingkungan sekitar perusahaan. Hal ini dilakukan karena di daerah sekitar
banyak tenaga kerja yang sudah terampil dan terlatih dalam menangani
pembuatan meubel kayu jati, sehingga perusahaan tidak perlu mendidiknya
dari awal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
c. Lingkungan Masyarakat
Ketersediaan masyarakat suatu daerah untuk menerima segala
konsekuensi yang bersifat positif maupun negatif terhadap keberadaan suatu
perusahaan merupakan syarat untuk dapat tidaknya suatu perusahaan
didirikan. Hal ini tidaklah sulit bagi CV. Manggala untuk diterima dengan
baik oleh masyarakat karena keseluruhan kegiatan industri tidak merugikan
maupun masyarakat, baik dalam hal keamanan, perekonomian, dan
sebagainya. Bahkan industri meubel dapat menampung tenaga kerja dari
masyarakat sekitar.
d. Sistem Pemberian Gaji
1. Upah Harian
Pengupahan ini diberikan kepada karyawan seminggu sekali pada hari
Sabtu sesuai jumlah hari bekerja dalam satu minggu.
2. Upah Bulanan
Pengupahan yang diberikan kepada karyawan setiap akhir bulan sesuai
jumlah hari bekerja dalam satu bulan.
3. Upah Lembur
Sistem pengupahan ini dihitung dengan ketentuan berapa banyak
karyawan menghasilkan atau menyelesaikan pekerjaannya. Juga yang
bekerja lebih dari jam kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan.
4. Upah Borongan
Pengupahan ini diberikan pada akhir minggu bagi tenaga kerja borongan
sesuai dengan jumlah hasil kerja mereka dalam satu minggu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
e. Jam Kerja Karyawan
Jam kerja karyawan pada CV. Manggala setiap harinya bekerja selama
tujuh jam, yaitu mulai pada jam 08.00 WIB sampai dengan jam 16.00 WIB
dengan selang waktu istirahat satu jam, yaitu jam 12.00 WIB sampai dengan
jam 13.00 WIB. Untuk hari Minggu dan hari-hari nasional lainnya libur.
f. Jaminan Sosial
CV. Manggala selain membuka kesempatan kerja, memberikan upah
juga memberikan jaminan sosial. Adapun jamian sosial yang diberikan oleh
CV. Manggala adalah sebagai berikut :
1. Jaminan Kesehatan
Jaminan yang diberikan perusahaan kepada karyawan yaitu berupa
bantuan biaya pengobatan yang terjadi akibat kecelakaan kerja.
2. Rekreasi
Rekreasi ini diadakan tiap tahun sekali oleh perusahaan dengan tujuan
mempererat hubungan antar karyawan dengan pimpinan perusahaan
maupun sesama rekan kerja.
3. Tunjangan Hari Raya
Tunjangan ini diberikan oleh perusahaan satu tahun sekali yang berupa
uang dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Tenaga kerja borongan lima belas hari kerja.
b) Tenaga kerja tetap sebesar sepuluh hari kerja dan ditambah pinjaman
sepuluh ribu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
5. Profil Sumber Daya Manusia CV. Manggala Java Art
CV. Manggala memiliki beberapa karyawan yang dapat dikelompokkan
berdasarkan tingkat usia sebagai berikut :
Tabel 3.1
Distribusi Usia Karyawan CV. Manggala Java Art
No Kelompok Usia Jumlah Karyawan
1 17 – 20 145
2 20 – 40 187
3 50 – 60 68
Sumber : CV. Manggala Java Art, 2011
Berdasarkan tabel di atas, kondisi karyawan pada CV. Manggala Java Art
jika dilihat berdasarkan tingkat usia sebagian besar berusia 20 – 40 tahun yaitu
berjumlah 187 orang dari 400 karyawan. Hal tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan produktivitas serta kualitas pelayanan dalam bisnis furniture,
mengingat perusahaan pesaing yang semakin banyak bermunculan. Usia antara
20–40 tahun merupakan usia paling produktif pada manusia, disamping fisik kuat,
masih kreatifitas dan ide-ide lebih mudah tergali dan tersalurkan demi kemajuan
perusahaan tersebut.
6. Produk Yang Dihasilkan
CV. Manggala dalam produksinya menghasilkan beberapa jenis furniture
antara lain :
a. Indoor furniture, seperti : meja, buffet, almari, tempat sampah, rak majalah,
rak sepatu, meja telephon, TV stand, sofa, meja makan, tempat tidur, meja
rias, dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
b. Outdoor furniture, seperti: kursi panjang, kursi malas, meja taman, dan lain-
lain.
7. Bahan Baku
a. Bahan baku yang digunakan CV. Manggala Java Art 100% menggunakan
kayu jati yang terdiri:
1) Kayu jati kampung (lokal)
2) Kayu jati perhutani (pemerintah)
Segi keindahan dari suatu produk yang dihasilkan bentuk cenderung lebih
sederhana (simple) dan tidak terdapat ukiran, namun tetap menarik. Produk
yang dihasilkan CV. Manggala memiliki 4 klasifikasi yaitu :
1) Kualitas 1
Biasanya kayu jati kualitas satu ini tidak terdapat bagian mata (serat
berbentuk bulat) pada produk dan kayu berwarna merah.
2) Kualitas 2
Biasanya pada permukaan produk memiliki mata (serat yang berbentuk
bulat) dan kayu berwarna merah.
3) Kualitas 3
Pada permukaan memiliki mata (serat berwarna merah) dan kayu berwarna
putih dan merah.
4) Kualitas 4
Biasanya untuk produk tidak memandang klasifikasi dari pengkategorian
kualitas di atas.
b. Bahan Baku Pembantu
Bahan baku pembantu pembuatan meubel adalah pewarna, pliteur, baut,
lem kayu, mur baut, sekrup, obat HCL, dan sebagainya. Dimana bahan ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
hanya digunakan sebagai bahan pembantu dari bahan utama untuk
menghasilkan produk yang optimal.
c. Penanganan Bahan
Penanganan bahan dalam proses produksi yang dilaksanakan merupakan
proses produksi yang merubah atau memproses bahan baku guna menjadi
produk jadi (finished goods product) yang siap didistribusikan pada
konsumen, adapun kegiatan penanganan bahan :
1) Pengangkutan bahan baku sejak dari penerimaan ke tempat pemeriksaan
bahan baku.
2) Pengangkutan ke gudang penyimpanan.
3) Bahan baku akan diproses dari logistic ke tempat pembahanan sampai
finishing.
4) Bahan baku setelah diproses menjadi barang jadi kemudian dimasukkan ke
gudang barang jadi.
5) Kemudian barang jadi akan dimasukkan ke gudang pemasaran dan
didistribusikan kepada konsumen.
8. Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan CV. Manggala Java Art melalui beberapa
tahapan-tahapan yang cukup detail memaksimalkan kualitas produk sebelum
dipasarkan, dan memenuhi kualitas produk yang baik. Sebelum melakukan
produksi tahap pertama, yaitu :
a. Pencarian kayu, dilakukan dengan 2 tahap:
1) Oleh rakyat : biasanya kayu telah dipersiapkan supplier yang berasal dari
desa (Gunung Kidul dan Ciamis).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2) Oleh pemerintah : kayu didapat dari perhutani melalui pelelangan oleh
pemerintah. Sistem pembelian kayu sebelum dibawa untuk diproduksi
yaitu kayu dipilih terlebih dahulu kemudian kayu di booking, dan setelah
itu kayu diantar ke pabrik beserta pelunasan administrasi.
b. Penggergajian
Kayu dipotong sesuai dengan ukuran setelah itu kayu ditumpuk
menjadi satu kotakan berbentuk kubus (2,5cm - 3,5cm), dijemur (maksimal 1
bulan), dan yang terakhir kayu dioven dengan kelembabannya 70C - 120C.
c. Pembahanan
Kayu disiapkan sesuai dengan komponen yang dipesan.
d. Perakitan
Proses perakitan semua komponen yang sudah dipotong sesuai dengan
model yang akan dibuat, kemudian dirakit menjadi satu rangkaian sesuai
bentuk produk yang diinginkan.
e. Teatment
Penyamaan warna / tekstur sebelum finishing.
f. Finishing
Proses finishing yang dilakukan CV. Manggala Java Art ada 5 macam,
yaitu :
1) Finishing natural
Finishing ini yang dilakukan dengan membersihkan produk un-finishing.
2) Finishing pliteur
Finishing ini yang dilakukan dengan memberikan polesan dengan
menggunakan bahan spirtus dan pewarna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
3) Finishing melamin
Finishing ini dilakukan dengan menggunakan bahan tiner.
4) Finishing duko
Finishing ini dilakukan dengan menggunakan bahan cat.
5) Finishing antic
Finishing ini dilakukan dengan proses pewarnaan soda api.
Adapun tahapan yang harus dilalui dalam proses finishing sebagai
berikut :
1) Pendempulan
2) Pengamplasan
3) Pengobatan
4) Pewarnaan awal
5) Pengamplasan halus
6) Pewarnaan akhir
7) Pliteur
g. Quality Control
Kegiatan yang dilakukan untuk menyortir sebelum pengepakan dan
mengontrol atau memeriksa produk sudah layak serta belum dengan standard
product export bermutu tinggi.
h. Packing
Proses terakhir dari keseluruhan proses produksi sampai akhirnya
produk siap dipasarkan, proses ini meliputi :
1) Dibersihkan dengan lap dan dispray.
2) Ada 2 metode yang digunakan CV. Manggala Java Art saat melakukan
packing produk, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
a.) Produk un-finishing, terlebih dahulu di packing dengan
foamsit/sterofom dan atap (atas barang) dilapisi dengan gabus serta
setiap siku dilapisi dengan corner dengan tujuan agar barang tahan
benturan kemudian barang dimasukkan dalam carton box dengan
ketebalan lima play.
b.) Barang finishing (knock down), terlebih dahulu di packing dengan
kertas minyak dengan tujuan agar barang tersebut tidak melekat pada
bahan pembungkus serta bagian top barang dilapisi dengan gabus
kemudian barang dimasukkan dalam carton box dengan ketebalan lima
play.
3) Setelah proses pembungkusan selesai langkah selanjutnya yaitu pelebelan
yang terdiri dari gambar produk, nama barang, ukuran dan kode barang.
9. Peralatan Produksi
Berbagai alat yang biasanya digunakan dalam proses produksi CV.
Manggala Java Art, yaitu :
a. Mesin Bandsaw
Mesin bandsaw adalah gergaji yang berbentuk selendang yang
digunakan untuk memotong atau membelah kayu.
b. Mesin Oven
Mesin oven adalah tempat untuk pengeringan kayu yang mampu
menampung 15 – 20 palet kayu dengan panas yang tinggi agar kayu tidak
mengembang. Pengeringan dilakukan selama 2 – 3 minggu.
c. Mesin Diesel
Mesin diesel adalah mesin untuk pembangkit tenaga listrik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
d. Mesin Laminasi
Mesin laminasi adalah mesin yang berfungsi sebagai tempat
pengeliman dan pengeringan.
e. Mesin Sanding Master
Mesin sanding master adalah mesin yang berfungsi sebagai mesin
pengamplas atau penghalusan kayu, mesin ini dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Mesin sanding master vertical
2) Mesin sanding master horizontal
f. Mesin Bor
Mesin bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang, baik
lubang sambungan, lubang paku, maupun untuk membuat aksessories.
g. Mesin Murtizer
Mesin murtizer adalah mesin yang digunakan untuk membuat alur
lubang berbentuk lonjong dengan gerakan kerja pemakanan bolak-balik.
h. Mesin Spindle
Mesin spindle adalah alat yang digunakan untuk membuat lengkungan
pada bidang diagonal papan.
i. Mesin Tenon
Mesin tenon adalah mesin yang yang memiliki prinsip kerja mata pahat
berputar pada arah tertentu, sehingga dapat digunakan untuk pembuatan purus
sambungan.
j. Mesin Router
Mesin router adalah mesin yang berfungsi untuk membuat profil daun
meja, sudut kursi, dan lain-lain. Komponen yang dibentuk bisa lurus, bengkok
dan lingkaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
k. Serut
Serut adalah alat yang berfungsi untuk membuat ketebalan papan
menjadi sama tebal.
l. Cyrcle
Cyrcle adalah alat yang berfungsi untuk memotong atau membelah
papan.
m. Bubut
Bubut adalah alat yang berfungsi untuk membuat komponen-
komponen yang berbentuk bulat memanjang.
n. Radial Drim Saw
Radial drim saw adalah alat yang berfungsi untuk memotong dimana
potongan tersebut nantinya digunakan untuk membuat sambungan.
o. Jig Saw
Jig saw adalah alat yang berfungsi untuk membuat lubang dari
komponen yang diukir atau komponen kecil-kecil.
p. Alat Pembantu
Alat pembantu adalah alat yang berfungsi dalam menunjang
kelancaran proses produksi diantanya yaitu :
1) Meteran
2) Pensil
3) Palu
4) Pasah
5) Tatah
6) Gergaji
7) Kunci-kunci
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
8) Pelamik
9) Grenda
10) Spray
10. Tujuan Pemasaran
Pemasaran adalah sebuah proses untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Tujuan pemasaran setiap perusahaan yaitu memasarkan
produk yang dihasilkan secara internasional, dari pemasaran tersebut perusahaan
mampu melakukan pemasaran global, sehingga perusahaan tidak hanya
tergantung pada pasar domestik.
Dalam hal ini, CV. Manggala Java Art lebih memfokuskan pada
pemasaran produknya dengan mencari pangsa pasar baru di pasaran internasional.
Dari pemasaran tersebut maka, produk yang dihasilkan CV. Manggala Java Art
harus mampu memenuhi selera konsumen dan memberikan pelayanan yang
memuaskan.
Daerah pemasaran yang ditinjau oleh CV. Manggala Java Art adalah
Amerika, Australia, Turky, Timur Tengah, Korea, Spanyol, Perancis, Singapore,
Jerman, Italy, Carebian, Belanda, dan Polandia.
11. Volume Penjualan
Volume penjualan CV. Manggala Java Art selama tahun 2010 sampai
2011 mengalami penurunan yaitu dari 5817 (jumlah barang yang di ekspor) turun
menjadi 2154 (tahun 2011). Hal tersebut terjadi karena perusahaan pada tahun
2011 kurang memperhatikan pentingnya strategi pemasaran daripada tahun
sebelumnya sehingga perusahaan hanya mengandalkan buyer lama saja untuk
kegiatan ekspornya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Keberhasilan penjualan perusahaan ditentukan oleh strategi pemasaran.
Besar kecilnya penjualan merupakan indikasi dan keberhasilan perusahaan dalam
menerapkan strategi pemasaran.
Volume penjualan CV. Manggala Java Art dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.2
Volume Penjualan CV. Manggala Java Art
No. Nama Produk 2010 2011
1. Produk Chair 1629 1116 2. Produk Table 558 179 3. Produk Dreesoir 614 101 4. Produk Falcon 481 320 5. Produk Typhoon 158 101 6. Produk Bench 1068 75 7. Produk Bookcase 1309 262
Jumlah 5817 2154
Sumber : CV. Manggala Java Art
B. Pembahasan
1. Tahapan – Tahapan Proses Stuffing CV. Manggala Java Art
Stuffing merupakan proses memasukkan dan menata barang ekspor yang
telah di packing ke dalam container (Suyono, 2003:198). Stuffing merupakan
kegiatan penting yang harus diperhatikan dalam kegiatan ekspor sebelum barang
tersebut dikirim melalui jasa Freight Forwading/EMKL. Pada prinsipnya tujuan
stuffing adalah mengoptimalisasikan sebuah container. Sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang ekspor dikatakan maju dan berkembang apabila mampu
meningkatkan kegiatan ekspornya dan mengoptimalisasikan penataan barang ke
dalam container. Dengan pernyataan diatas, perusahaan CV. Manggala Java Art
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
menekankan kegiatan ekspornya meningkat, sehingga kegiatan stuffing untuk
mengoptimalisasikan barang ke dalam container juga meningkat.
Stuffing yang baik (Sudijono, SH, Sarjiyanto, SE. 2010) adalah:
a) Memaksimumkan kapasitas container
b) Pembagian berat yang rata
c) Peraturan umum pemuatan barang dalam carton harus diperhatikan
d) Penataan yang berat dibawah sedangkan yang ringan diatas
e) Pengaturan ruang kosong ditempatkan diatas
f) Kemasan yang mudah pecah jangan tertekan dinding
g) Susunan jangan rubuh menimpa pintu container
h) Muatan berbahaya harus diperhatikan
i) Peraturan special cargo harus diperhatikan
j) Apabila terpaksa terdapat ruang kosong di samping, maka harus di dunnage
(diganjal) dan penyusunannya harus di selang-seling (zigzag).
Adapun manfaat kegiatan stuffing yang efektif bagi CV. Manggala Java
Art adalah :
a. Perlindungan lebih baik dari kerusakan barang ekspor.
Penataan barang harus memperhatikan panjang, lebar, dan tinggi
barang serta berat setiap barang. Dengan pernyataan diatas, penataan yang
tepat dilakukan dengan cara membagi rata berat barang, menyusun pola
stuffing yang rapi, dan menggunakan kemasan packing yang berkualitas
ekspor maka dimungkinkan tingkat kerusakan barang ekspor relatif kecil,
bahkan dapat mencapai 0 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
b. Mengurangi biaya transportasi.
Penataan barang yang maksimal yaitu penataan barang rapi dan teratur
dengan memaksimalkan kapasitas container menandakan bahwa barang yang
masuk di dalamnya dapat masuk secara optimal, sehingga mengurangi biaya
booking container dan biaya trucking.
c. Memaksimalkan jumlah barang yang masuk dalam container sesuai dengan
purchase order
Penataan barang dalam container maksimal sesuai purchase order
yaitu dengan memperhitungkan perbandingan volume container dengan
volume barang muatan container sesuai dengan kapasitas container, sehingga
barang yang dimuat dapat maksimal sesuai dengan purchase order.
d. Menambah keuntungan perusahaan
Dari berbagai manfaat proses stuffing yang efektif diatas yaitu resiko
kerusakan barang yang relatif kecil, mengurangi biaya trucking dan dapat
memaksimalkan kapasitas container sesuai purchase order, maka perusahaan
dapat memperoleh keuntungan secara nyata dengan mendapatkan pembayaran
atas kegiatan ekspor yang maksimal, sehingga laba perusahaan meningkat,
serta secara tidak langsung dapat menjalin kerjasama yang baik dengan buyer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Berikut merupakan tahapan-tahapan proses kerja stuffing sebuah produk
furniture yang dilakukan oleh CV. Manggala Java art :
a) Pemeriksaan container seperti light test, bersih, bebas bau, kering, bebas
hama, pintu dapat ditutup dengan baik dan atap tidak berkarat atau berlubang.
b) Pemasangan slica gel/super dry dengan digantungkan ke dinding-dinding
container biasanya 12 buah.
c) Mengangkut barang di depan container dengan menggunakan handpalet
kemudian stuffing dimulai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
d) Barang yang dimuat dalam container harus diperhitungkan jumlahnya
berupa checklist yang dicatat oleh divisi internal perusahaan. Checklist ini
yang akan menjadi dasar pembuatan invoice dan packing list, untuk
diserahkan kepada freight forwarding.
e) Penataan barang ke dalam container dimulai dari bagian depan ditata
sesuai pola penyusunan.
f) Penataan barang terbagi rata beratnya, yang ringan diatas dan yang berat
dibawah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
g) Penataan barang dalam container rapi dan teratur, bila ada ruang kosong
bagian samping dan tengah harus di dunnage (diganjal) agar barang dalam
container tidak bergoyang (aman dalam perjalanan).
h) Memaksimalkan kapasitas container dengan mengoptimalisasi barang
yang masuk dalam container.
i) Mengoptimalisasikan barang yang dimuat dalam container dengan
megukur panjang, lebar, dan tinggi barang dibandingkan dengan panjang,
lebar , dan tinggi container.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
j) Mengoptimalisasikan pentaaan barang dalam container.
k) Barang sudah optimal masuk dalam container, bagian paling belakang
tumpukan barang tersebut harus diikat dengan tali (rafia), agar susunan barang
tidak rutuh menimpa pintu container.
l) Stuffing selesai, pintu container ditutup satu per satu untuk dilakukan
fumigasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
m) Setelah fumigasi selesai, pintu container ditutup kedua-duanya untuk
dilakukan proses penguncian container (sealing).
n) Contoh : kunci container (seal) hanya digunakan satu kali yang disertai
dengan kode/nomor dari kepabeanan.
o) Stuffing selesai, barang/muatan siap diangkut ke pelabuhan untuk
pengiriman ke negara tujuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Tahapan-tahapan stuffing penting diperhatikan untuk menghasilkan
stuffing yang baik dan optimal serta kegiatan stuffing dapat dilakukan secara
efektif dan efisien.
1. Peralatan dan tenaga yang dibutuhkan dalam proses stuffing
a) Peralatan yang dibutuhkan dalam proses stuffing adalah tali rafia, serap
air, handpalet, forklift, buku & bolpoin pencatat.
b) Tenaga yang dibutuhkan dalam stuffing biasanya sebanyak 8orang dengan
distribusi berikut:
(1) 1 orang sebagai pencatat dalam bentuk checklist.
(2) 2 orang mengambil/mengangkat barang keatas container.
(3) 5 orang di dalam container (2 penyalur barang, 3 orang penata).
2. Waktu dan biaya
Waktu yang dibutuhkan pada saat stuffing tergantung kapasitas
container dan jumlah barang:
a) 20’ = 1 jam
b) 40’ standar = 1.5 jam
c) 40’ highcube = 2 jam
CV. Manggala Java Art saat melakukan kegiatan stuffing menggunakan
tenaga kerja sendiri dengan mengeluarkan biaya Rp 200.000,00 untuk setiap
tenaga kerja dengan upah harian. Biaya tersebut terhitung dari setiap kegiatan
stuffing per hari.
3. Hasil dari stuffing
a) Penataan barang di dalam container yang optimal.
b) Hasil perhitungan barang yang masuk ke dalam container berupa
checklist, digunakan untuk dasar penyusunan invoice & packing list.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Invoice & packing list kemudian diserahkan kepada freight forwarding
yang dipercaya untuk pengiriman barang.
4. Kegiatan Setelah Stuffing meliputi :
a) Fumigasi
Pemberian suatu zat kimia methyl bromide Gas (CH3BR) ke dalam
container yang berisi barang ekspor untuk mencegah hama dan bekteri yang
dapat mengakibatkan kerusakan selama pengangkutan, biasa untuk ekspor dari
bahan kayu.
Fumigasi dilakukan setelah stuffing selesai untuk container 40’high
cube diperlukan pemasukan zat sebesar 3 kg atau sebanyak 130 butiran zat
kimia methyl briomide Gas (CH3BR) dengan dosis 48 gram/m3 untuk 24 jam,
temperatur 210C, waktu yang dibutuhkan untuk proses fumigasi 15 menit
untuk fumigasi dengan tabung sebesar 3 kg, sedang fumigasi dengan
memasukkan butiran zat methyl briomide Gas ke dalam container sebanyak
130 butir yang ditempatkan dalam sebuah kantong, kegiatan fumigasi ini tidak
menunggu berapa waktu yang dibutuhkan.
b) Sealing
Penguncian container dengan menggunakan seal sekali pakai yang
menunjukkan keamanan container. Seal container disertai dengan kode/nomor
misal : AH80121 yang diterbitkan dari kepabeanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
2. Metode memaksimalisasikan penataan barang dalam container yang
digunakan CV. Manggala Java Art
Dalam memaksimalisasi pengisian barang dalam container membutuhkan
suatu penerapan metode untuk mendapatkan suatu pola penyusunan barang yang
paling optimal. Semakin banyak barang yang masuk atau semakin sedikit sisa
ruang di dalam container, maka dapat dikatakan optimal. Untuk mengetahui
optimal atau tidaknya pengisian barang di dalam container, dapat dilakukan
dengan melihat dari banyaknya volume barang yang dapat masuk atau juga dapat
diketahui dari banyaknya sisa ruang di dalam container.
Adapun berbagai metode yang sederhana digunakan pada CV. Manggala
Java Art yaitu:
a. Menghitung perbandingan antara volume container dengan volume barang.
Perhitungan perbandingan antara volume container dengan volume
barang tersebut menghasilkan suatu perkiraan dan kemungkinan jumlah
barang yang masuk ke dalam container. Adapun perhitungannya dapat di
hitung dengan rumus sebagai berikut:
Jumlah barang = Vc/Vb…………………………………..(1)
Keterangan:
Vc = Volume container
Vb = Volume barang (per box)
Dari perhitungan diatas dapat juga digunakan untuk dasar bagi
perusahan untuk menentukan kebijakan jenis container apa yang paling sesuai
dengan volume barang tersebut, apakah mengunakan container 20 feet, 40
feet, atau 40 feet high cube.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Sebagai contoh :
Coffee table 2dw MJA-1339, size 1290x380x420 mm, cubic meter :
0.283 M3/pcs, gross weight : 31 kg, nett weight : 28 kg, sejumlah 200pcs
(4pcs/box), maka container jenis apakah yang paling sesuai untuk jumlah
volume barang tersebut?
Jawab:
Jumlah barang = Vc/Vb
200 box = Vc/0.283M3
Vc = 56,6M3
Sesuai jumlah volume container sebesar 56,6M3, maka jenis container
yang paling sesuai adalah container 40 feet high cube. Dengan pertimbangan
bahwa volume barang pembagi tersebut adalah volume barang 4pcs belum
termasuk carton box. Sehingga volume container yang tersisa dimungkinkan
menjadi berkurang (penuh sesuai kapasitas container) karena ada penambahan
volume carton box.
b. Menentukan pengaturan posisi barang di dalam container.
Dalam menentukan pola pengisian barang ke dalam container yang
paling tepat memerlukan 2 hal sebagai pertimbangan, yaitu:
1) Persyaratan stuffing yang baik
Stuffing yang baik (Sudijono, SH, Sarjiyanto, SE. 2010) adalah:
a. Memaksimumkan kapasitas container
b. Pembagian berat yang rata
c. Peraturan umum pemuatan barang dalam carton harus diperhatikan
d. Penataan yang berat dibawah sedangkan yang ringan diatas
e. Pengaturan ruang kosong ditempatkan diatas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
f. Kemasan yang mudah pecah jangan tertekan dinding
g. Susunan jangan rubuh menimpa pintu container
h. Muatan berbahaya harus diperhatikan
i. Peraturan special cargo harus diperhatikan
j. Apabila terpaksa terdapat ruang kosong di samping, maka harus di
dunnage (diganjal) dan penyusunannya harus di selang-seling (zigzag).
2) Perbandingan ukuran container dengan ukuran carton box.
Perbandingan ukuran container dengan carton box meliputi
perbandingan panjang, lebar, tinggi masing-masing. Dari perbandingan
tersebut menghasilkan kemungkinan penataan posisi permukaan barang.
Dalam penelitian pada CV. Manggala Java Art pembahasan yang
diambil mengenai penataan barang dalam bentuk kotak yang
menggunakan kemasan carton box karena dalam hal ini CV. Manggala
Java Art bentuk barang yang dikemas tidak di batasi dengan hanya barang-
barang kemasan carton box saja, tetapi barang dapat dikemas dengan
menggunakan single face sesuai dengan bentuk barang, dengan demikian
barang setelah di packing tidak hanya berbentuk kotak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Posisi permukaan barang dalam bentuk kotak (carton box) produk
furniture dapat dimungkinkan dengan 6 posisi dan diilustrasikan dengan
gambar sebagai berikut:
Gambar 3.2 6 kemungkinan posisi permukan barang di dalam container
produk furniture
Sumber : pengamatan langsung dilapangan 2011.
Posisi permukaan barang dengan 6 kemungkinan di dalam container
untuk produk furniture dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) posisi barang berdiri dengan sisi T x L menempel pada lantai dasar
container, dan sisi P x T menempel pada dinding container baik kanan
atau kiri.
(a) (b) (c)
(d) (e) (f)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
b) posisi barang tidur dengan sisi L x P menempel pada lantai dasar
container, dan sisi T x L menempel pada dinding container baik kanan
atau kiri.
c) posisi barang tegak dengan sisi P x T menempel pada lantai dasar
container, dan sisi P x L menempel pada dinding container baik kanan
atau kiri.
d) posisi barang berdiri dengan sisi L x T menempel pada lantai dasar
container, dan sisi P x L menempel pada dinding container baik kanan
atau kiri.
e) posisi barang tegak dengan sisi T x P menempel pada lantai dasar
container, dan sisi L x T menempel pada dinding container baik kanan
atau kiri.
f) posisi barang tidur dengan sisi P x L menempel pada lantai dasar
container, dan sisi P x T menempel pada dinding container baik kanan
atau kiri.
Contoh:
Contoh soal pada no 1 yaitu:
Coffee table 2dw model MJA-1339, size 1290x380x420 mm, cubic
meter : 0.283 M3/pcs, gross weight : 31 kg, nett weight : 28 kg sejumlah
200pcs (4pcs/box), dari jawaban soal no 1 bahwa container yang paling sesuai
untuk jumlah volume barang tersebut adalah container 40 feet high cube.
Bagaimanakah pengaturan posisi barang yang paling optimal di dalam
container, jika diketahui ukuran carton box = 142 x 42 x 53 cm ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Jawab:
Dengan melihat ukuran carton box panjang = 142, lebar = 42, tinggi =
53 cm, untuk mengetahui bagaimanakah posisi permukaan barang di lantai
dasar container, terdapat beberapa langkah sebagai berikut:
1. Mengetahui perbandingan ukuran dalam container dan ukuran carton box.
Tabel 3.3 Perbandingan ukuran dalam container dengan
ukuran carton box Ukuran luar Ukuran dalam
No Jenis Ukuran carton box container 40 feet high
cube 1 Ukuran
Panjang 1420 mm 12032 mm
Lebar 420 mm 2352 mm Tingi 530 mm 2698 mm 2 Kapasitas M3 0,31 M3 76 M3
Dengan membandingkan ukuran baik panjang, lebar, dan tinggi antara
container dengan carton box dapat terlihat bagaimanakah posisi barang,
dengan pertimbangan sisi kanan dan kiri, sisi atas dan bawah bisa terisi penuh,
atau setidaknya susunan paling sedikit meninggalkan rongga sisa di dalam
container sesuai dengan persyaratan stuffing yang baik maka susunan yang
paling tepat adalah sebagai berikut:
a. Susunannya adalah:
1) Dengan memperhatikan faktor utama yaitu panjang container maka:
Perbandingan panjang container dengan panjang carton box
dapat disusun sebanyak 8 baris, dengan perhitungan sebagai berikut:
Panjang container/panjang carton box = 12032/1420
= 8,473
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Dan sisa ruang = Panjang container – (8 x panjang carton box)
= 12032 – 11360
= 672 mm
Sisa tersebut digunakan sebagai space untuk kemudahan
memasukkan carton box ke dalam container dan selebihnya dilakukan
dunnage (diganjal).
2) Dengan perhatian kedua yaitu lebar container maka:
Lantai dasar mengunakan posisi (f) (pada Gambar 6
kemungkinan posisi permukaan barang di dalam container) yaitu:
posisi barang tidur dengan sisi P x L menempel pada lantai dasar
container, dan sisi P x T menempel pada dinding container bagian
kiri.
Posisi permukaan barang seperti keadaan diatas maka di
peroleh:
a) Merbandingkan antara lebar container dengan lebar carton box,
sehingga permukaan barang dapat disusun 4 baris dengan
pertimbangan sisa ruang dapat dimaksimalkan dengan penggunaan
posisi (f) (pada Gambar 6 kemungkinan posisi permukaan barang
di dalam container). Dengan perhitungan sebagai berikut:
4 x lebar carton box = 4 x 420 = 1680 mm
Keterangan: P = 142 cm L = 42 cm T = 53 cm P. container = Panjang container L. container = Lebar container T. container = Tinggi container
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Dan sisa ruang = lebar container – (4 x lebar carton box)
= 2352 – 1680 = 672 mm
b) Perolehan sisa ruang diatas yaitu: 672 mm, maka dapat ditutup
dengan menggunakan penataan barang posisi (c) (pada Gambar 6
kemungkinan posisi permukaan barang di dalam container) yaitu:
posisi barang tegak dengan sisi P x T menempel pada lantai dasar
container, dan sisi P x L menempel pada dinding container bagian
kanan.
3) Dengan perhatian ketiga yaitu tinggi container, maka:
a) Dengan penataan barang posisi (f) (pada Gambar 6 kemungkinan
posisi permukaan barang di dalam container) yaitu: posisi barang
tidur dengan sisi P x L menempel pada lantai dasar container, dan
sisi P x T menempel pada dinding container bagian kiri.
Keterangan: P = 142 cm L = 42 cm T = 53 cm P. container = Panjang container L. container = Lebar container T. container = Tinggi container
Keterangan: P = 142 cm L = 42 cm T = 53 cm P. container = Panjang container L. container = Lebar container T. container = Tinggi container
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Di permukaan posisi di atas, maka dapat disusun carton box
sebanyak 4 baris yaitu perbandingan antara tinggi container
dengan tinggi carton box, dengan perhitungan sebagai berikut:
4 x tinggi carton box = 4 x 530 = 2120 mm
Dan sisa ruang = tinggi container – (4 x tinggi carton box)
= 2698 – 2120 = 578 mm
b) Perolehan sisa ruang yaitu: 578 mm, dapat ditutup dengan
menggunakan posisi (c) (pada Gambar 6 kemungkinan posisi
permukaan barang di dalam container) yaitu: posisi barang tegak
dengan sisi P x T menempel pada lantai dasar container, dan sisi P
x L menempel pada dinding container bagian kiri, selebihnya
dilakukan dunnage (diganjal).
Dengan demikian pada bagian kiri container telah tersusun rapat
carton box.
c) Dengan penataan barang posisi (c) (pada Gambar 6 kemungkinan
posisi permukaan barang di dalam container) yaitu: posisi barang
tegak dengan sisi P x T menempel pada lantai dasar container, dan
sisi P x L menempel pada dinding container bagian kanan.
Keterangan: P = 142 cm L = 42 cm T = 53 cm P. container = Panjang container L. container = Lebar container T. container = Tinggi container
Keterangan: P = 142 cm L = 42 cm T = 53 cm P. container = Panjang container L. container = Lebar container T. container = Tinggi container
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Dengan permukaan posisi di atas, maka dapat disusun 6 baris yaitu
perbandingan antara tinggi container dengan lebar carton box,
dengan perhitungan sebagai berikut:
6 x lebar carton box = 6 x 420 = 2520 mm
Dan sisa ruang = tinggi container – (6 x lebar carton box)
= 2698 – 2520 = 178 mm
Sisa tersebut digunakan sebagai space untuk kemudahan
memasukkan carton box kedalam container dan selebihnya di
lakukan dunnage (diganjal). Dengan demikian pada bagian kanan
telah terisi rapat carton box.
d) Dengan penataan barang posisi (c) (pada Gambar 6 kemungkinan
posisi permukaan barang di dalam container) yaitu: posisi barang
tegak dengan sisi P x T menempel pada lantai dasar container, dan
sisi P x L menempel pada dinding container bagian kanan.
Dengan permukaan posisi di atas, maka lantai atas dapat disusun 4
baris yaitu perbandingan antara lebar container dengan tinggi
carton box, dengan perhitungan sebagai berikut:
4 x tinggi carton box = 4 x 530 = 2120 mm
Dan sisa ruang = lebar container – (4 x tinggi carton box)
= 2352 – 2120 = 232 mm
Keterangan: P = 142 cm L = 42 cm T = 53 cm P. container = Panjang container L. container = Lebar container T. container = Tinggi container
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Sisa tersebut digunakan sebagai space untuk kemudahan
memasukkan carton box kedalam container dan selebihnya di
lakukan dunnage (diganjal).
e) Beberapa susunan diatas dapat di ilustrasikan dalam gambar
sebagai berikut:
Gambar 3.3 penyusunan carton box dalam container
(samping kanan container) ( depan)
b. Jumlah carton box sebanyak:
1. Lantai 1 sebanyak = 5 x 8 = 40 carton box
2. Lantai 2 sebanyak = 5 x 8 = 40 carton box
3. Lantai 3 sebanyak = 5 x 8 = 40 carton box
4. Lantai 4 sebanyak = 48 carton box
Dengan perhitungan sebagai berikut:
a) 5 x 8 = 40 carton box
b) 1 x 8 = 8 carton box
5. Lantai 5 sebanyak = 4 x 8 = 32 carton box
6. Jumlah keseluruhan = 200 carton box
Dari jumlah tersebut telah memenuhi jumlah barang yang paling
optimal dalam penataan barang di dalam container.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan antara lain:
1. Kegiatan stuffing pada CV. Manggala Java Art berdasarkan tahapan-tahapan
proses kerja stuffing sebuah produk furniture :
a. Pemeriksaan container.
b. Pemasangan slica gel/super dry.
c. Kegiatan stuffing dimulai.
d. Perhitungan jumlah barang dalam bentuk checklist.
e. Penataan barang sesuai dengan pola penyusunan.
f. Penataan barang terbagi rata beratnya.
g. Penataan barang dalam container rapi dan teratur.
h. Pemaksimalan kapasitas container.
i. Pegukuran panjang, lebar, dan tinggi barang dibandingkan dengan panjang,
lebar , dan tinggi container.
j. Pengoptimalisasian pentaaan barang dalam container.
k. Pengikatan tumpukan barang dengan tali (rafia).
l. Stuffing selesai.
m. Proses fumigasi.
n. Proses Sealing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
2. Metode memaksimalisasikan penataan barang dalam container yang digunakan
CV. Manggala Java Art ada 2 tahapan yaitu :
a. Menghitung perbandingan antara volume container dengan volume carton
box.
b. Pengaturan posisi barang didalam container
Dalam menentukan posisi barang di dalam container, CV. Manggala Java Art
mengacu pada 2 pertimbangan yaitu :
1) Persyaratan stuffing yang baik.
2) Perbandingan ukuran container dengan ukuran carton box meliputi
panjang, lebar, tinggi masing-masing.
B. Saran
1. Alur kerja tahapan-tahapan proses stuffing pada CV. Manggala Java Art selama
proses stuffing berlangsung semua tenaga kerja bagian produksi dan packing ikut
serta dalam kegiatan stuffing, hal tersebut dapat mengurangi keefisienan dan
keefektifitasan dalam kegiatan stuffing. Dalam kenyataan di atas, hendaknya CV.
Manggala Java Art melakukan pengelolaan kinerja karyawan dengan membentuk
tim stuffing yang sesuai keahliannya agar dalam kegiatan stuffing dapat memenuhi
persyaratan minimal dan kriteria tenaga yang baik untuk keberlangsungan
kegiatan stuffing. Dengan pengelolaan tersebut maka kegiatan produksi dan
packing tetap berlangsung dengan tertib ketika proses stuffing dilakukan, sehingga
tingkat efektifitas kinerja karyawan berjalan baik.
2. Proses pengadaan container dan pengurusan dokumen-dokumen ekspor CV.
Manggala Java Art mempercayakan kepada freight forwarding. Keadaan yang
sering terjadi adalah keterlambatan kedatangan container dan biaya pengurusan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
dokumen-dokumen ekspor mahal. Dalam hal ini hendaknya CV. Manggala Java
Art mengurusi sendiri dokumen-dokumen ekspor untuk menghemat biaya ekspor.
Sehingga CV. Manggala Java Art dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk
freight forwarding. Berhubungan dengan hal tersebut hendaknya CV. Manggala
Java Art melakukan pemilihan perusahaan freight forwarding yang benar-benar
professional atau membentuk departemen ekspor yang tetap yang berfungsi untuk
mengurusi semua kegiatan pegiriman barang. Sehingga keterlambatan kedatangan
container tidak terjadi lagi dan efisiensi kegiatan stuffing berjalan baik.
Recommended