View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIAREGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA
Disampaikan pada In-Depth Seminar Foodreview tentang
Ingredients for Better Quality FoodsIngredients for Better Quality Foods
Direktorat Standardisasi
B o g o r, 8 M e i
PRODUK SEASONING DI INDONESIAPRODUK SEASONING DI INDONESIA
Depth Seminar Foodreview tentang Seasoning: Key
Ingredients for Better Quality Foods, oleh:Ingredients for Better Quality Foods, oleh:
Standardisasi Pangan Olahan
8 M e i 2 0 1 8
OUTLINE01
OUTLINE
02
OUTLINEPENDAHULUAN
REGULASI TERKAIT PRODUK
OUTLINE
02REGULASI TERKAIT PRODUK
SEASONING
HASIL PENGAWASAN PRODUK 03
HASIL PENGAWASAN PRODUK
SEASONING (DATA EKSPOR DAN
IMPOR) TAHUN 2017
04 PENUTUP
2
04 PENUTUP
APA YANG PERLU DIAWASI DARI PANGAN OLAHAN? KEAMANAN
BTP, Bahan Baku, Cemaran, Bahan
MUTU
BTP, Bahan Baku, Cemaran, BahanPenolong, Kemasan pangan
GIZI
LABEL
IKLAN
4
IKLAN
KEAMANAN
PERATURAN • KUALITAS/MUTU• GIZI• LABEL• LABEL• IKLAN
EVALUASI PRE-MARKET
Batas Cemaran Mikroba danKimia
KEAMANAN
Kimia
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Penolong
Kemasan Pangan
KUALITAS/MUTU
LABEL
SNI
Kategori Pangan
LABELIKLAN
PENGAWASAN PANGAN
5
PENGAWASAN PANGAN
MARKET EVALUASI POST-MARKET
KEAMANAN PA
Cemaran
Mikrobiologi
Logam berat
kimia lain
Keamanan pangankondisi dan upaya
untuk mencegah
kimia lain
untuk mencegahkemungkinan cemarankimia dan benda
mengganggu, merugikanmembahayakan kesehatan
KemasanPangan
membahayakan kesehatan(PP No. 28 / 2004
KEAMANAN PANGAN
PenggunaanBahan
Tambahan
pangan adalahyang diperlukan
mencegah pangan dari
TambahanPangan
mencegah pangan daricemaran biologis,
lain yang dapatmerugikan, dan
kesehatan manusia.
BahanPenolong
kesehatan manusia. (PP No. 28 / 2004)
6
Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar
KUALITAS/MUTU
SNI
Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasardan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan dan minuman (PP No.28/2004)
SNI
Voluntari, kecuali yang
diberlakukan wajibdiberlakukan wajib
SNI dapat diberlakukanteknis yang
dengandengankesehatanhidup dan
dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi,
KATEGORI PANGAN
dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi, terhadap bahan makanan, makanan dan minuman (PP No.28/2004)
PANGAN
Mandatori
diberlakukan wajib oleh instansiyang terkait, dalam hal berkaitan
dengan keselamatan, keamanan, dengan keselamatan, keamanan, kesehatan, pelestarian fungsi lingkungan
dan/atau pertimbangan ekonomi.
KATPANG
• Kategori Pangan adalah pengelompokan• Kategori Pangan adalah pengelompokan• Kategori Pangan adalah pengelompokanpangan berdasarkan jenis pangan yang bersangkutan.
• Peraturan ini bersifat wajib.
• Pangan yang dibuat di dalam negeri atau
• Kategori Pangan adalah pengelompokanpangan berdasarkan jenis pangan yang bersangkutan.
• Peraturan ini bersifat wajib.
• Pangan yang dibuat di dalam negeri atau• Pangan yang dibuat di dalam negeri ataudiimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran, wajib memenuhi ketentuan mengenaiKategori Pangan.
• Pangan yang dibuat di dalam negeri ataudiimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran, wajib memenuhi ketentuan mengenaiKategori Pangan.
UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan PP No 28 Tahun Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan PP No 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan Peraturan Kepala Badan POM No 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan
Kual i tas/Mutu: Kategor i
• Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi nasional dan berlaku secara nasional
• Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi nasional dan berlaku secara nasional
• Standar ini bersifat sukarela.
• SNI dapat diberlakukan wajib oleh instansi teknisyang terkait, dalam hal berkaitan dengankeselamatan, keamanan, kesehatan, pelestarianfungsi lingkungan hidup dan/atau pertimbangan
• Standar ini bersifat sukarela.
• SNI dapat diberlakukan wajib oleh instansi teknisyang terkait, dalam hal berkaitan dengankeselamatan, keamanan, kesehatan, pelestarianfungsi lingkungan hidup dan/atau pertimbangan
SNI
fungsi lingkungan hidup dan/atau pertimbanganekonomi. fungsi lingkungan hidup dan/atau pertimbanganekonomi.
UU Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan PenilaianKesesuaian
PSN No. 301 Tahun 2011 ttg Pedoman pemberlakuan SNI Secara Wajib
8
Kategor i Pangan vs SNI
1Undang – Undang No. 18Tahun 2012 tentang Pangan1
2
Tahun 2012 tentang Pangan
PP No. 28/2004 tentangMutu, dan Gizi Pangan2
3
Mutu, dan Gizi Pangan
PP NoLabel 3 Label
DASAR HUKUM
tentang Keamanan,PanganPangan
No. 69 Tahun 1999 tentangLabel dan Iklan Pangan
4
Label dan Iklan Pangan
Permenperin No. 75/M-IND/PER/7/2010tentang Pedoman Cara Produksi Pangan
9
4 tentang Pedoman Cara Produksi PanganOlahan Yang Baik
27 PerKa BPOM tentang
PERATURAN KEPALA BADAN POMNo. 16 Tahun 2016 27 PerKa BPOM tentang
Batas MaksimumPenggunaan BahanTambahan Pangan
No.HK.00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas
No. 16 Tahun 2016 Kriteria MikrobiologiPangan Olahan
No. 23/2017 tentangMaksimum Cemaran Logam
tentang Penetapan Batas Maksimum CemaranMikroba dan Kimia (untukcemaran kimia)
No. 2 Tahun 2016 No. 10 Tahun 2016
No. 21 Tahun 2016 Kategori Pangan
Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan
No. 2 Tahun 2016 tentang Pedoman TeknisPengawasan IklanPangan Olahan
No. 8 Tahun 2016
No. 10 Tahun 2016 Penggunaan BahanGolongan EnzimPenjerap EnzimPengolahan Pangan
No. 8 Tahun 2016 tentang Persyaratan BTP Campuran
PERATURAN KEPALA BADAN POM2016 tentang No. 23/2016 tentang
Pencantuman Informasi Tanpa2016 tentang
Mikrobiologi dalamOlahan
Pencantuman Informasi TanpaBTP pada Label dan IklanPangan
No. HK.03.1.23.07.11.6664 tahun 2011 tentang
tentang Batas Maksimum Cemaran Logam
2016 tentang
2016 tentangPangan
tahun 2011 tentang Pengawasan Kemasan Pangan, dengan Amandemen Perka BPOM No 16 Tahun 2014tentang Pengawasan Kemasan Pangan
Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan
2016 tentangBahan Penolong
Enzim & GolonganEnzim dalam
Pangan
Pangan
No. 12 Tahun 2016 tentangPendaftaran Pangan Olahan(Lampiran IV: Persyaratan Label Pangan Olahan
10
Pangan Olahan
KATEGORI PANGAN
DEFINISIDEFINISI
Pangan yang dibuat di dalam negeri atau diimpor untuk
diperdagangkandalam kemasaneceran, wajibmemenuhi
Kategori Pangan adalahpengelompokan pangan
berdasarkan jenis panganyang bersangkutan.
eceran, wajibmemenuhiketentuanmengenaiKategori
Pangan.
PerKa BPOM No. 21/2016 mengatur: Kategori PanganPerKa BPOM No. 21/2016 mengatur: Kategori Pangan
Seasoning termasuk dalam Kategori Pangan salad, produk protein.
Kategori Panganberisi: Definisi Karakteristik
Kategori Pangan wajibdigunakan dalam penyusunan
ketentuan terkait standar, serta persyaratan keamanan,
mutu, dan gizi Pangan.
Pangan yang dibuat di dalam
kemasan
Karakteristik dasar pangan
mutu, dan gizi Pangan.Kategori
Kategori Pangan 01.0 – 16.0
11
Kategori Pangan 01.0 – 16.0
Kategori Pangan 12.0 Garam, rempah, sup, saus,
PENENTUANPENENTUANKATEGORI PANGANPANGAN
DATA YANG DIPERLUKAN Komposisiproduk Proses produksi Cara konsumsi/penggunaanCara konsumsi/penggunaan Peruntukan Bentukproduk (sampel)
ANALISISBerdasarkan data di atas, suatu produk pangandikategorikan berdasarkan kesesuaiannyadikategorikan berdasarkan kesesuaiannyadengan definisi dan karakteristik dasar yang tercantum dalam Kategori Pangan.
12
KATEGORI PANGAN 12.0
12.0. Garam, Rempah, Sup, Saus, Salad, Produk Protein
PRODUK SEASONING12.0. Garam, Rempah, Sup, Saus, Salad, Produk Protein
12.1. Garam dan Pengganti Garam12.1.1. Garam12.1.2. Pengganti Garam12.1.3. Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen
12.2. Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen (MisalnyaBumbu Mi Instan) Bumbu Mi Instan)
12.2.1. Herba dan Rempah12.2.2. Bumbu dan Kondimen
12.3. Cuka Makan12.4. Mustard12.5. Sup dan Kaldu
12.5.1. Sup Siap Saji dan Kaldu, Termasuk Kalengan, Botol dan12.5.1. Sup Siap Saji dan Kaldu, Termasuk Kalengan, Botol danBeku
12.5.2. Bubuk atau Campuran Untuk Sup dan Kaldu
12.6. Saus dan Produk Sejenis12.6.1. Saus Teremulsi (Misalnya Mayonais, Salad Dressing,
Onion Dips)12.6.2. Saus Non-Emulsi (Misalnya Saus Tomat, Saus Keju, Saus12.6.2. Saus Non-Emulsi (Misalnya Saus Tomat, Saus Keju, Saus
Krim, Gravi Coklat)12.6.3. Campuran Untuk Saus, Gravies, dan Dressing12.6.4. Saus Bening (Misalnya Kecap Ikan)
12.7. Produk Oles Untuk Salad (Misalnya Salad Makaroni, Salad12.7. Produk Oles Untuk Salad (Misalnya Salad Makaroni, SaladKentang) dan Sandwich, Tidak Mencakup Produk OlesBerbasis Cokelat dan Kacang Dari Kategori 04.2.2.5 dan05.1.3
12.8. Ragi dan Produk Sejenisnya12.9. Bumbu dan Kondimen dari Kedelai
12.9.1. Pasta Kedelai Fermentasi12.9.1. Pasta Kedelai Fermentasi12.9.2. Saus Kedelai
12.9.2.1. Saus Kedelai Fermentasi12.9.2.2. Saus Kedelai Non-Fermentasi12.9.2.3. Saus Kedelai Lainnya
12.10. Protein Produk
Keterangan:
: Sub Kategori
: Sub Sub Kategori
: Sub Sub Sub Kategori
13
: Sub Sub Sub Kategori
Note: Masing-masing memiliki jenis pangan
Cuka Apel Mustard Dijon Kaldu
KP 12.3. Cuka
CONTOH
Sambal Kecap Manis Tauco
KP 12.3. Cuka Makan
CONTOH SEASONING (KP 12.0)
Saus Keju Ragi
KP 12.6.2. Saus Non-Emulsi (Misalnya Saus Tomat, Saus
Sumber
(Misalnya Saus Tomat, Saus Keju, Saus Krim, Gravi Coklat)
Kaldu Ayam Mayonais
KP 12.6.1. Saus Teremulsi
CONTOH JENIS PRODUK
KP 12.6.1. Saus Teremulsi (Misalnya Mayonais, Salad Dressing, Onion Dips)
CONTOH JENIS PRODUK SEASONING (KP 12.0)
Ragi Roti Kecap Asin Wijen Miso
14Sumber: PerKa BPOM No. 21/2016 tentang Kategori Pangan
Contoh Pengaturan Jenis Pangan (KP (Misalnya Saus Tomat, Saus Keju, Saus Krim, Gravi Coklat
SAUS TOMATDefinisi: Saus tomat adalah produk saus yang diperoleh dari buah segar, bubur tomat, pasta tomat, puree tomat atau padatan tomat, yang dicampur dengan gula, bahan pengasam, garam dan dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain.
SAUS TOMAT
dan dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain.
Karakteristik dasar: Bau, rasa dan warna khas
Sumber
(KP 12.6.2. Saus Non-Emulsi (Misalnya Saus Tomat, Saus Keju, Saus Krim, Gravi Coklat)
SAUS PIZZADefinisi: Saus pizza adalah produk saus yang diperoleh dari pasta tomat, saus tomat yang diberi garam dan rempah-rempah seperti biji anis, lada, bubuk bawang putih, oregano dan parsley.
Karakteristik dasar:
SAUS PIZZA
15
Karakteristik dasar:• Total nitrogen tidak kurang dari 2,75%• Garam tidak kurang dari 10%
Sumber: PerKa BPOM No. 21/2016 tentang Kategori Pangan
REGULASI TERKAIT BAHAN TAMBAHAN PANGAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO. 722/MENKES/PER/IX/88
Mengatur: 13 Golongan BTP318 Jenis BTP318 Jenis BTP
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO. 033
Memberi kewenangankepada BPOM untukpenggunaan BTPpadaproduk pangan. Mengaturpenggunaan BTPpadaproduk pangan. MengaturJenis BTP
• 26 PERATURAN KEPALA BPOM TERKAIT BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PADA PANGANPANGAN
• 1 PERATURAN KEPALA BPOM TERKAIT PANGAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
NO. 722/MENKES/PER/IX/88 TENTANG BTP
REVISI
NO. 033/2012 TENTANG BTP
untuk menyusun regulasi terkaitMengatur: 27 Golongan BTP dan >300
2013-2016Mengatur: 27 Golongan BTP dan >300
KEPALA BPOM TERKAIT BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PADA
2016
16
KEPALA BPOM TERKAIT PERSYARATAN PENGGUNAAN BTP PERISA PADA
PERATURAN MENTERI PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO. 033/2012 TENTANG BTP, mengatur:BTP, mengatur:• Golongan BTP (27 Golongan)• Jenis BTP• Jenis BTP• Pelabelan• Pengendalian dan Pengawasan• Pengaturan Grace Periode• Pengaturan Grace Periode
17
GOLONGAN DAN JENIS PANGAN
BERDASARKAN PERMENKES 033/2012
1. Antioksidan2. Antikempal3. Pengatur Keasaman4. Pemanis: Pemanis
PERMENKES 033/2012 TENTANG BTP DAN 27
PERKA BPOM TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP
4. Pemanis: Pemanisdan Pemanis
5. Perlakuan6. Pengemulsi7. Perisa (2016)8. Pengental
PENGGUNAAN BTP8. Pengental9. Penstabil (104)10.Pengawet11.Pengeras(6)12.Pewarna: Pewarna
dan Pewarnadan Pewarna
GOLONGAN DAN JENIS BAHAN TAMBAHAN
Antioksidan (13)Antikempal (16)Pengatur Keasaman (36)
Pemanis Alami (8)
13. Penguat Rasa (4)14. Sekuestran (4)15. Antibuih (2)16. Bahan Pengkarbonasi (1)Pemanis Alami (8)
Pemanis Buatan (6)Tepung (14)
Pengemulsi (80)(2016)
(59)
16. Bahan Pengkarbonasi (1)17. Garam Pengemulsi (25)18. Gas untuk Kemasan (2)19. Humektan (7)20. Pelapis (5)21. Pembawa (4)(59)
(104)(10)
(6)Pewarna Alami (15)
Pewarna Sintetis (11)
21. Pembawa (4)22. Gelling agent (10)23. Pembuih (3)24. Pengembang (9)25. Peningkat Volume (32)26. Peretensi Warna (2)
18
Pewarna Sintetis (11) 26. Peretensi Warna (2)27. Propelan (3)
CONTOH PENGATURAN JENIS BTP ANTIKEMPALPRODUK SEASONING
NAMA JENIS BTP ANTIKEMPALNAMA JENIS BTP ANTIKEMPAL
KATEGORI PANGAN TERKAIT KATEGORI PANGAN TERKAIT PRODUK SEASONING
Sumber: PerKa BPOM No. 10/2013 tentang
BTP ANTIKEMPAL PADA
NAMA JENIS BTP ANTIKEMPALNAMA JENIS BTP ANTIKEMPAL
BATAS MAKSIMUM
19
BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN
tentang Batas Maksimum Penggunaan BTP Antikrmpal
CONTOH PENGATURAN JENIS BTP PENGAWET PRODUK SEASONING
NAMA JENIS BTP PENGAWETNAMA JENIS BTP PENGAWET
KATEGORI PANGAN TERKAIT KATEGORI PANGAN TERKAIT PRODUK SEASONING
Sumber: PerKa BPOM No. 36/2013
PENGAWET PADA
NAMA JENIS BTP PENGAWETNAMA JENIS BTP PENGAWET
BATAS MAKSIMUM
20
BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN
2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan BTP Pengawet
BTP Ikutan (Carry Over)
Air, gula
pati termodifikasi
KOMPOSISIContoh Produk:Kecap Kedelai Manis (KP 12.9.2.3).
pati termodifikasi
glutamat
natrium
Menggunakan gula (bahan baku) yang mengandung Na Sulfit (sebagai BTP Carry Over)
DEFINISI:BTP yang berasal dari bahan baku baik yang dicampurkan maupun baik yang dicampurkan maupun yang dikemas secara terpisahtetapi masih merupakan satu kesatuan produk
gula (mengandung pengawet Natrium sulfit), garam,
termodifikasi, bawang putih, penguat rasa mononatrium
KOMPOSISI
21
termodifikasi, bawang putih, penguat rasa mononatrium
glutamat, cuka, bumbu, pengawet (natrium benzoat dan
natrium metabisulfit).
PERATURAN TERKAIT CEMARAN MIKROBIOLOGI
n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis C = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan suatu m, M = Batas mikrobaALT = Angka Lempeng TotalNA = Not Applicable
MIKROBIOLOGI
Contoh Lampiran PerKa BPOMNo. 16/2016 tentang KriteriaContoh Lampiran PerKa BPOMNo. 16/2016 tentang KriteriaMikrobiologi dalam PanganOlahan (untuk produk seasoning).
Kriteria Mikrobiologi adalah:ukuran manajemen risiko yang ukuran manajemen risiko yang menunjukkan keberterimaan suatu pangan, kinerja proses, atau sistem keamanan pangan yang merupakanhasil dari pengambilan sampel danpengujian mikroba, toksin, metabolitnya atau penanda terkaitmetabolitnya atau penanda terkaitpatogenisitas atau sifat lainnya pada titik tertentu dalam suatu rantai pangan.
Catatan: Ketentuan dalam
22
Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan suatu pangan
Catatan: Ketentuan dalamPerka ini dikecualikan untukPangan Steril Komersial.
PERATURAN TERKAIT CEMARAN PerKa BPOM No. 23/2017 tentang Batas Maksimum
Mengaturbatas maksimum Arsen (As), Timbal (Pb)
pangan olahan (dikelompokkan
Batas MaksimumCemaran Logam Berat pada produkBerat pada produkseasoning.
PERATURAN TERKAIT CEMARAN LOGAM BERATMaksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan
Mengatur:), Merkuri (Hg), dan Kadmium (Cd) pada
dikelompokkan berdasarkan Kategori Pangan)2 3
PERATURAN TERKAIT CEMARAN KIMIA LAIN
1,3-Dikloropropan-2-ol (1,3-DCP) JENIS CEMARAN KIMIA
JENIS PANGAN OLAHAN
3-Monokloropropan-1,2-diol (3-MCPD)
JENIS PANGAN OLAHAN
BATAS MAKSIMUM CEMARAN KIMIA
KIMIA LAIN
Contoh Lampiran PerKa BPOM
JENIS CEMARAN KIMIAContoh Lampiran PerKa BPOMNo.HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009 tentang Penetapan Batas MaksimumCemaran Mikroba dan Kimia (untukcemaran kimia)
Cemaran kimia adalah cemaran dalammakanan yang berasal dari unsur atausenyawa kimia yang dapat merugikan danmembahayakan kesehatan manusia,dapat berupa cemaran logam berat, dapat berupa cemaran logam berat, cemaran mikotoksin, cemaran antibiotik,cemaran sulfonamida atau cemaran kimialainnya.
24
BATAS MAKSIMUM
PERATURAN TERKAIT BAHAN PENOLONG
Peraturan iniserta jenis penjerapserta jenis penjerap
Bahan Penolong: sebagai pangan, digunakan dalam proses pengolahan pangan untuk memenuhi tujuan teknologi tertentu dan tidak meninggalkan residu pada produk akhir, tetapi apabila tidak mungkin dihindari, residu dan/atau turunannya dalam produk akhir turunannya dalam produk akhir dan tidak mempunyai fungsi teknologi
Penggunaan Bahan genetik harus mengikuti ketentuan
NOTE:
Sumber:PerKa BPOM No. 10/2016 tentang Penggunaan BahanEnzim dan Golongan Penjerap Enzim dalam Pengolahan
PENOLONG
ini mengatur: jenis enzim dan sumbernya, penjerap enzim.penjerap enzim.
Untuk semua Kategori pangandengan batas maksimum CPPB.
Penolong: bahan, tidak termasuk peralatan, lazimnya tidak dikonsumsi digunakan dalam proses pengolahan pangan untuk
memenuhi tujuan teknologi tertentu dan tidak meninggalkan residu pada tetapi apabila tidak mungkin dihindari, residu dan/atau
turunannya dalam produk akhir tidak menimbulkan risiko terhadap kesehatan turunannya dalam produk akhir tidak menimbulkan risiko terhadap kesehatan tidak mempunyai fungsi teknologi.
Penggunaan Bahan Penolong yang diperoleh dengan cara rekayasa harus mengikuti ketentuan Peraturan perundang-undangan.
Bahan Penolong GolonganPengolahan Pangan 25
Upaya Penghilangan
pemanasan;
Upaya PenghilanganResidu Bahan PenolongGolongan Enzim
pemanasan;
pengaturan pH menggunakan BTP Pengatur Keasaman yang diizinkan dan diikuti dengan penyaringan atau sentrifugasi;sentrifugasi;
penyaringan molekuler yang sesuai untuk enzim; dan/atau
cara lain yang sesuai.
CONTOH ENZIM UNTUK PRODUKSI SEASONING:• Tripsin (EC 3.4.21.4) dari Pankreas babi
dan Pankreas Sapi• Endo-protease (EC 3.4.21.26) dari
PRODUKSI SEASONING:
• Endo-protease (EC 3.4.21.26) dari Aspergillus niger
• Papain (EC 3.4.22.2) Carica papaya
26
DEFINISIKEMASAN
Bahan yang digunakan untuk mewadahibersentuhan LANGSUNG dengan pangan
Kemasan Pangan
KEMASANPANGAN
bersentuhan LANGSUNG dengan pangantentang Pangan)
FUNGSI TeknisFUNGSIKEMASAN
Teknis
• Wadah
• Melindungi• Melindungi
• Mempertahankan
• Mengawetkan
• Transportasi• Transportasi
mewadahi dan/atau membungkus pangan, baik yang pangan maupun TIDAK (UU No. 18 Tahun 2012 pangan maupun TIDAK (UU No. 18 Tahun 2012
PemasaranPemasaran
• Komunikasi
• Informasi
Mempertahankan
• Informasi
• Penjualan
• Promosi
JENIS KEMASAN PANGAN UNTUK PRODUK SEASONING
1 2
PLASTIK KERTAS
Kemasan primer, diantaranya:
PLASTIK
Kemasan primer dan
KERTAS
Kemasan primer, diantaranya:
Polyethylene Terephthalate (PET),
Polypropylene (PP), Aluminium
Foil, Metalize, LDPE (Low Density
Polyethylene), LLDPE (Linear low
Kemasan primer dan
diantaranya: Ivory, kertas
Kemasan transpor
menggunakan: kertas Polyethylene), LLDPE (Linear low
density polyethylene).
menggunakan: kertas
corrugated (karton
JENIS KEMASAN PANGAN UNTUK PRODUK
3
KERTAS LOGAM
primer dan sekunder,
KERTAS
Kemasan primer, antara lain:
LOGAM
primer dan sekunder,
Ivory, kertas duplex.
emasan transpor, biasa
kertas E-flute atau
Kemasan primer, antara lain:
tin plate, aluminium.
28
kertas E-flute atau
karton bergelombang).
JENIS KEMASAN PANGAN UNTUK PRODUK SEASONING
PLASTIK PETKERTAS KARTON
DUPLEXDUPLEX
JENIS KEMASAN PANGAN UNTUK PRODUK
KALDU BUBUK
KALDU BUB
PLASTIK LAMINASI ALUMINIUM FOIL KALENG LOGAM
29
ALUMINIUM FOIL
PELABELAN PADA PRODUK SEASONING
Berat atau isi Halal bagi yang
Nama produk
Berat atau isi bersih
Halal bagi yang dipersyaratkan
2 4
3
Komposisi Nama dan alamat
2
1 5
4
KETERANGAN YANG
Komposisi Nama dan alamatpihak yang
memproduksi ataumengimpor
KETERANGAN YANG SEKURANG-KURANGNYA ADA PADA LABEL
SEASONING
yang Tanggal, bulan, &yang dipersyaratkan
Tanggal, bulan, &tahun kedaluwarsa Asal usul bahan
pangan tertentu
6 8
Nomor Izin Edar
6
7
89
asal bahan: protein kedelai, lemak babi.
Tanggal dan kodeproduksi
Nomor Izin Edar
30
asal bahan: protein kedelai, lemak babi. proses khusus, seperti jagung pangan produk
rekayasa genetik/jagung pangan PRG, tahupangan iradiasi
Kecap ManisNama Produk
BAGIAN UTAMA LABEL
Kecap Manis
DelitaNama Produk
Nama Dagang
Saran Penyajian
Halal
Diproduksi oleh:Delita MandiriJl. Madani No. 88Makassar 90141
BPOM RI MD
Berat
Saran Penyajian
Nama danAlamat
Produsen
Halal
Makassar 90141Indonesia BPOM RI MD
Isi/berat bersih No. izin edar
Produsen
BAGIAN LAIN
Komposisi: Air, gula (mengandungpengawet Natrium sulfit), garam, pati termodifikasi, bawang putih, penguat rasa mononatriumglutamat, cuka, bumbu, pengawet(natrium benzoat dan natrium
Delita(natrium benzoat dan natriummetabisulfit).
Komposisi:
Dicantumkan mulaidari komposisi yang
terbesar
Baik Digunakan
Tanggal dan Kode Produksi: 150216 ACD01
BPOM RI MD 123456789012
Berat Bersih 500 g
Saran Penyajianterbesar
Baik Digunakan Sebelum : 16 Des 18BPOM RI MD 123456789012
Tanggal Kedaluwarsa
Tanggal dan Kode produksi31
Perbedaan Nama Dagang dan Nama
Nama dagang
Nama produk(misal: SausNama dagang
(misal: ABC)
(misal: Saustomat)
Nama Produk
Nama produk
(misal : SausKeju)
Nama dagang(misal: EURO
Keju)
(misal: EURO Gourmet)
I K L A N P A N G A NDEFINISI: Setiap keterangan atau pernyataan mengenaibentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk
IKLAN
Strategi pemasaran agar produk cepat
bentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk
Strategi pemasaran agar produk cepatdikenal, diterima & menaikkan omsetpenjualan
Sarana untuk meningkatkan brand awarenessawareness
Tujuan iklan : merangsang perhatian, persepsi, sikap dan perilaku konsumensehingga tertarik untuk membeli
Sumber: Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1999 tentang
mengenai pangan dalam bentuk gambar, tulisan, atauuntuk pemasaran dan atau perdagangan pangan.
KONSEKUENSI DARI KETATNYA PERSAINGAN DALAM BERIKLAN:
Pesan/klaim yang disampaikan seringkali :
untuk pemasaran dan atau perdagangan pangan.
Pesan/klaim yang disampaikan seringkali :
berlebihan
melanggar etika iklan
melanggar peraturan
membingungkan konsumen membingungkan konsumen
mengelabui konsumen
33tentang Label dan Iklan Pangan
IKLAN PANGAN• Setiap iklan tentang pangan yang diperdagangkan
secara benar dan tidak menyesatkan baik dalamsecara benar dan tidak menyesatkan baik dalamatau bentuk apapun lainnya
• Iklan dilarang:Mendiskreditkan produk pangan lain Mendiskreditkan produk pangan lain Semata-mata menampilkan anak berusia 5 tahunusia tersebutMengiklankan pangan olahan tertentu yang mengandungmembahayakan dan mengganggu pertumbuhanmembahayakan dan mengganggu pertumbuhanditujukan untuk anak-anakMengiklankan pangan bayi usia sampai dengancetak khusus tentang kesehatan dan memuatpengganti ASIpengganti ASIMengiklankan minuman beralkohol dalam media
Sumber: PP
diperdagangkan wajib memuat keterangan mengenai pangandalam bentuk gambar dan atau suara, pernyataan, dandalam bentuk gambar dan atau suara, pernyataan, dan
tahun, kecuali bila pangan diperuntukan bagi anak
mengandung bahan berkadar tinggi yang pertumbuhan/perkembangan anak pada media yang khususpertumbuhan/perkembangan anak pada media yang khusus
dengan 1 tahun pada media masa kecuali pada media keterangan bahwa pangan tersebut bukan
34
media massa apapun
PP No.69/1999 Pasal 44 ayat (1), 47, 48, 50, 53, 54, 55, 58
Contoh Implementasi RegulasiSeasoningSeasoning
Kategori Pangan: 12.9.2.3. Saus Kedelai Lainnya
Produk 1: Kecap Kedelai Manis
Definisi: Kecap kedelai manis adalah produkyang diperoleh dari hasil fermentasi kacang kedelaimax L.) atau bungkil kedelai ditambah gula denganpenambahan bahan pangan lain.
Karakteristik dasar:• Bau dan rasa normal• Total gula sebagai sakarosa tidak kurang dari
Jenis Kemasan Pangan: Botol plastikJenis Kemasan Pangan: Botol plastik
Regulasi terkait
Lainnya
berbentuk cairkedelai (Glycine
dengan atau tanpaNama Jenis
Pangan
dari 30%
35
Contoh Penggunaan BTP pada Produk Kecap
Golongan BTP Nama Jenis BTP
Antioksidan Natrium askorbatAntioksidan Natrium askorbat
Antioksidan Kalium askorbat
Pemanis SorbitolPemanis Sorbitol sirupPengawet Natrium metabisulfit
Pengawet Kalium metabisulfitPenguat Rasa Asam L-glutamat
Penguat Rasa Mononatrium L-glutamat
Penstabil Trikalsium sitrat
Penstabil Asam alginatPenstabil Asam alginat
Kecap Kedelai Manis (KP 12.9.2.3)
INSBatas maksimum
(mg/kg)
301 1000 sebagai asamnya301 1000 sebagai asamnya
303 1000 sebagai asamnya
420(i) CPPB420(ii) CPPB223 300
224 300620 CPPB
621 CPPB
333(iii) CPPB
400 CPPB
36
400 CPPB
Contoh Kriteria Cemaran pada Produk(KP 12.9.2.3)
Jenis Mikroba n c m M Metode Analisis
Enterobacteriaceae 5 2 102
koloni/g103
koloni/gISO 21528-2:2004
CEMARAN MIKROBIOLOGI
koloni/g koloni/g 2:2004
Kapang dan Kamir 5 2 102
koloni/g103
koloni/gSNI ISO 21527SNI ISO 21527
CEMARAN LOGAM BERAT CEMARAN KIMIA LAIN
Jenis CemaranBatas
Maksimum
Arsen (As) 0,15 mg/kg
Kadmium (Cd) 0,50 mg/kg
Merkuri (Hg) 0,05 mg/kg
Jenis Cemaran
1,3-Dikloropropan-2-ol (1,3-DCP)
Merkuri (Hg) 0,05 mg/kg
Timbal (Pb) 1,0 mg/kg
Produk kecap Kedelai Manis
Analisis n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis C = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan suatu panganm, M = Batas mikroba
SNI ISO 21527-2:2012/ SNI ISO 21527-2:2012
m, M = Batas mikrobaALT = Angka Lempeng TotalNA = Not Applicable
CEMARAN KIMIA LAIN
Batas Maksimum (ppb ataumcg/kg)
5 Dihitung berdasarkan40% total padatan
37
Contoh Implementasi RegulasiSeasoningSeasoning
Kategori Pangan: 12.6.2. Saus Non-Emulsi (Misalnya
Produk 2: Saus Tiram
Kategori Pangan: 12.6.2. Saus Non-Emulsi (MisalnyaSaus Keju, Saus Krim, Gravi Coklat)
Definisi: Saus tiram adalah produk cairan kentalsampai coklat kehitam-hitaman, diperoleh darisampai coklat kehitam-hitaman, diperoleh daritiram (Crassostrea calculata sp.) dengan penambahanlain.
Jenis Kemasan Pangan: Botol plastikJenis Kemasan Pangan: Botol plastik
Regulasi terkait
Misalnya Saus Tomat, Misalnya Saus Tomat,
kental berwarna coklatdari hasil olahan daging
Nama JenisPangan
dari hasil olahan dagingpenambahan bahan pangan
38
Contoh Penggunaan BTP pada Produk
Golongan BTP Nama Jenis BTP INS
Antioksidan BHA 320Antioksidan BHA 320Antioksidan BHT 321Pemanis Laktitol 966Pemanis Silitol 967Pengawet Asam Sorbat 200Pengawet Asam Sorbat 200Pengawet Natrium sorbat 201Penguat Rasa Asam L-glutamat 620
Penguat Rasa Mononatrium L-glutamat 621Penstabil Kalsium laktat 327Penstabil Natrium dihidrogen sitrat 331(Penstabil Natrium dihidrogen sitrat 331(
Produk Saus Tiram (KP 12.6.2)
INSBatas maksimum
(mg/kg)
320 100320 100321 100966 CPPB967 CPPB200 1000200 1000201 1000620 CPPB
621 CPPB327 CPPB
331(i) CPPB
39
331(i) CPPB
Contoh Kriteria Cemaran pada Produk
Jenis Mikroba n c m M Metode
ALT 5 2 104
koloni/g105
koloni/gISO 4833-2:2004
CEMARAN MIKROBIOLOGI
koloni/g koloni/g
Enterobacteriaceae 5 2 103
koloni/g104
koloni/gISO 21528-2:2004
Salmonella 5 0 Negatif/ 25 g
NA ISO 6579:2002
CEMARAN KIMIA LAIN
Jenis Cemaran Batas Maksimum (ppb atau mcg/kg)
1,3-Dikloropropan-2-ol (1,3-DCP)
5Dihitung berdasarkan(1,3-DCP) Dihitung berdasarkan40% total padatan
Produk Saus Tiram (KP 12.6.2)
Analisis
2:2004
n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis C = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan suatu panganm, M = Batas mikroba
2:2004
ISO 6579:2002
m, M = Batas mikrobaALT = Angka Lempeng TotalNA = Not Applicable
CEMARAN LOGAM BERAT
Jenis CemaranBatas
Maksimum
Arsen (As) 0,15 mg/kg
Kadmium (Cd) 0,50 mg/kg
mcg/kg)
40
Merkuri (Hg) 0,05 mg/kg
Timbal (Pb) 1.0 mg/kg
Hasil Pengawasan PanganKategori 12.0 Garam, Rempah, Sup, SausTahun 2017Tahun 2017
Jenis pangan terbanyak TMS:1. Garam Konsumsi Beryodium2. Saus Tomat/Cabai3. Kecap Manis/Asin
Jenis pangan terbanyak TMS:1. Garam Konsumsi Beryodium2. Saus Tomat/Cabai3. Kecap Manis/Asin 30%
40%
50%
60% 51%
TMS19,70%
MS
TMS
3. Kecap Manis/Asin3. Kecap Manis/Asin
0%
10%
20%
30% 20%
MS80,30%
TMS
n = 3.843
Saus, Salad, Produk Protein
Parameter TMS
20%
10%7% 6% 3% 1% 1% 1% 1% 0% 0% 0% 0% 0%
42
ALUR PROSES PENGAJUAN SKI
Persyaratan pengajuan SKI mengacu pada:
• PERKA BPOM NO. 29/ 2017 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN BAHAN OBAT DAN MAKANAN KE DALAM WILAYAH INDONESIAKE DALAM WILAYAH INDONESIA
• PERKA BPOM NO. 30/ 2017 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN OBAT DAN MAKANAN KE DALAM WILAYAH INDONESIA
ALUR PROSES PENGAJUAN SKI
PEMASUKAN BAHAN OBAT DAN MAKANAN
PENGAWASAN PEMASUKAN OBAT DAN MAKANAN KE
Data Penerbitan Surat KeteranganTahun 2017 – Maret 2018
Sub Kategori
12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen
12.4 Mustard
12.5 Sup dan kaldu12.5 Sup dan kaldu
12.6 Saus dan Produk Sejenis
TOTAL
57,08%60%
Tahun 2017
34,04%
7,37%1,51%
0%10%20%30%40%50%60%
12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen12.6 Saus dan Produk Sejenis 12.4 Mustard12.5 Sup dan kaldu 20%
30%
40%
50%
60%
12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen12.6 Saus dan Produk Sejenis 12.4 Mustard12.5 Sup dan kaldu
0%
10%
20%
12.6 Saus dan Produk Sejenis
Keterangan Impor (SKI)
Tahun 2017(jumlah surat)
Tahun 2018 (Januari-Maret)(jumlah surat)
1402 167
181 11
37 037 0
836 212
2456 390
Tahun 2018 (Januari-Maret)
54,36%
42,82%
20%
30%
40%
50%
60%
44
2,82%0,00%
0%
10%
20%
12.6 Saus dan Produk Sejenis 12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen12.4 Mustard 12.5 Sup dan kaldu
Data SKI berdasarkan
76%80%
90%
100%
76%
50%
40%
50%
60%
70%
80%
24%20%
14%
12%4%
10%
20%
30%
40%
0%
12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen12.6 Saus dan Produk Sejenis
berdasarkan Negara Asal
100% 100%
Jepang
Jerman
Singapura
Malaysia
Cina
USA
Korsel
45
12.6 Saus dan Produk Sejenis 12.4 Mustard 12.5 Sup dan kaldu
Persyaratan SKE
MD
/ PI
RT
• Surat Permohonan
• Surat Pernyataan (jika berbedalabel local & eksikapor)
Terd
afta
rM
D/
PIR
Tlabel local & eksikapor)
• Surat perjanjian Kerjasama (jikaeksportir & produsen berbeda)
• Dokumen MD/ PIRT
• Sertifikat Analisa dr lab terakreditasi
• Sertifikat lain (missal jika logo
Terd
afta
r • Sertifikat lain (missal jika logo halal sert.halal, jika adaolahan jagung/ kedelai sertifikat GMO, dll)
• Contoh kemasan ekspor
• InvoiceTerd
afta
r
• Invoice
Acuan: PERKA BPOM NO. 39/ 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN BADAN POM
diperhatikan
Ekspor
diperhatikanRegulasi
Negara TujuanEkspor
• Surat Permohonan
• Surat perjanjian Kerjasama (jikaeksportir & produsen berbeda)
Tid
ak
Te
rda
fta
r
eksportir & produsen berbeda)
• Spesifikasi Produk
• Hasil Pemeriksaan Sarana olehBPOM/ BBPOM setempat
• Sertifikat Analisa dr lab terakreditasi
• Sertifikat lain (missal jika logo
Tid
ak
Te
rda
fta
r
• Sertifikat lain (missal jika logo halal sert.halal, jika adaolahan jagung/ kedelai sertifikat GMO, dll)
• Contoh kemasan ekspor
• Invoice• Invoice
STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN
Data Penerbitan Surat KeteranganTahun 2017
Sub Kategori
12.1 Garam dan Pengganti Garam
12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen
12.6 Saus dan Produk Sejenis
TOTAL
97,74%100%
Tahun 2017
20%
40%
60%
80%
100%
0%
20%
12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen
12.6 Saus dan Produk Sejenis
Keterangan Ekspor (SKE)
Tahun 2017 (jumlah surat)
9
1599
28
1636
Tahun 2017
1,71% 0,55%
48
1,71% 0,55%
12.6 Saus dan Produk Sejenis 12.1 Garam dan Pengganti Garam
Data SKE berdasarkan Negara
100,00%100,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
Kategori 12.0 Garam, Rempah, Sup, Saus, Salad, Produk Protein
0,00%
12.1 Garam dan Pengganti Garam 12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen
Negara Tujuan
54,55%
36,36%
NigeriaUAEChinaMalaysiaSingapura
4,55%4,55%
0,00%
SingapuraVietnam
49
0,00%
12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan 12.6 Saus dan Produk Sejenis
P E N U T U P
1. Peraturan yg telah ditetapkan diharapkan diimplementasikan dengan baik dalam
rangka perlindungan masyarakat dan peningkatan daya saing
2. Penggunaan produk seasoning harus sesuai dengan standar dan regulasi yang telah
ditetapkan.
3. Ketentuan tentang penggunaan BTP, Bahan Penolong, kemasan, dan kriteria cemaran
pada produk seasoning harus sesuai dengan
Peraturan yg telah ditetapkan diharapkan diimplementasikan dengan baik dalam
rangka perlindungan masyarakat dan peningkatan daya saing
produk seasoning harus sesuai dengan standar dan regulasi yang telah
Ketentuan tentang penggunaan BTP, Bahan Penolong, kemasan, dan kriteria cemaran
dengan regulasi yang berlaku
51
DOWNLOADDOWNLOAD
AYO CEK BTP BERBASIS ANROIDAplikasi android berbasis online untuk mempermudah dan mempercepat Aplikasi android berbasis online untuk mempermudah dan mempercepat
pengawas, produsen, dan konsumen
JENIS PENCARIAN JENIS BTP
GOLONGAN BTP KATEGORI PANGAN
INS JENIS PANGAN (NEW)
JENIS PENCARIAN
FITUR APLIKASI KAMUS ISTILAH
PERHITUNGAN RASIO 1 (NEW)
AYO CEK BTP BERBASIS ANROIDandroid berbasis online untuk mempermudah dan mempercepat
52
android berbasis online untuk mempermudah dan mempercepat pengawas, produsen, dan konsumen dalam membaca peraturan tentang
Bahan Tambahan Pangan.
AYO CEK BTP BERBASIS WEBAYO CEK BTP BERBASIS WEB
Merupakan aplikasi pengembangan dari aplikasiterdahulu yang berbasis android.
Tujuannya adalah:
• Memberikan kemudahaan bagi pengguna standar untukmendapatkan akses informasi tentang standar BTP
• Memberikan kemudahan bagi pengguna standar untukmengetahui dan membaca standar terkait BTP
• Memberikan akses terbuka kepada pengguna terkaitpersetujuan penggunaan BTP yang sudah dikeluarkan olehpersetujuan penggunaan BTP yang sudah dikeluarkan olehDirektorat Standardisasi Produk Pangan hingga tahun2017
53
e-StandardisasiPanganPangan
Merupakan Aplikasi Online berbasis web yang disusun sebagai bentuk sistem elektronik daridisusun sebagai bentuk sistem elektronik daripengajuan berkas permohonan izinpenggunaan BTP (perluasan KategoriPangan), proses verifikasi berkaspermohonan, dan pengkajian yang selama inimasih dilakukan secara manual.
54
masih dilakukan secara manual.
T H A N KT H A N KA N Y Q U E S T I O N S ?
Contact:
DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHAN
Jl. Percetakan Negara No.23 Jakarta, 10560
Telp: 021-42875584; 0214244691 ext.1090Telp: 021-42875584; 0214244691 ext.1090
Fax : 021-42875780
Email: standarpangan@pom.go.id
Subsite: standarpangan.pom.go.id
T H A N K Y O U !T H A N K Y O U !A N Y Q U E S T I O N S ?
Contact:
DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHAN
Negara No.23 Jakarta, 10560 Gedung F Lt.3
42875584; 0214244691 ext.1090-109242875584; 0214244691 ext.1090-1092
42875780
standarpangan@pom.go.id
Subsite: standarpangan.pom.go.id
Recommended