View
163
Download
13
Category
Preview:
Citation preview
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah Swt setelah melalui proses penggalian gagasan
sampai musyawarah dalam rangka Menggagas Masa Depan Desa, saya selaku
penyusun makalah berhasil menyusun Dokumen/makalah seputar tentang Desa
Panycokan.
makalah adalah bagian dari salah satu kelengkapan persyaratan calon
kepala desa panyocokan seluruh warga masyarakat Desa PANYOCOKAN yang
menginginkan perubahan yang lebih baik di segala bidang. Masa Depan akan
terlihat jika dimulai dengan perencanaan yang matang dan disertai kerja keras dan
usaha untuk mewujudkannya.
Dokumen ini mungkin masih kurang sempurna karena keterbatasan
informasi dari dokumen terdahulu yang kurang lengkap, meskipun demikian
dokumen ini sudah cukup mewakili aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang membantu
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Dokumen ini.
Harapan kami semoga Dokumen ini bisa menjadi tolak ukur Pembangunan
di Desa PANYOCOKAN Kecamatan CIWIDEY Kabupaten BANDUNG dan
semoga seluruh Rencana Pembangunan bisa terealisasi dan kemajuan pesat bisa
terlihat di Desa PANYOCOKAN Kecamatan CIWIDEY Kabupaten BANDUNG.
Wassalamu’ alaikum Wr.Wb
PANYOCOKAN, 3 DESEMBER 2012
Penyusun
ASEP DADI
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG :
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam
Sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai kesatuan masyarakat hukum, Desa perlu untuk selalu memikirkan
bagaimana kondisi Desanya dimasa yang akan datang, sehingga Desa tersebut
bertambah maju. Untuk mewujudkan harapan tersebut, berdasarkan sumberdaya
yang dimiliki Desa saat ini maka Desa perlu menyusun Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) atau langkah langkah yang perlu dilakukan
selama 5 (lima) tahun.
Sebagai bagian dari kesatuan wilayah Kabupaten, maka Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) merupakan salah satu
Dokumen pembangunan yang menjadi sasaran dari Pembangunan Kabupaten.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN :
Maksud disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDes) adalah sebagai pedoman bagi setiap Perangkat Desa dalam menyusun
sasaran, program dan kegiatan Pembangunan Desa.
Tujuan disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa adalah
untuk meningkatkan pelaksanaan Pemerintahan dan Pembangunan serta
pelayanan kepada masyarakat yang lebih berdaya guna, serta lebih untuk
memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja Pemerintah Desa sebagai wujud
pertanggung jawaban dalam mencapai Visi, Misi dan tujuan Pemerintah Desa.
1.3. LANDASAN HUKUM :
Penyusunan dokumen Perencanaan Pembangunan Desa PANYOCOKAN
didasarkan pada beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain:
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan2
a) Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
b) Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
c) Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005 tentang Desa
d) Permendagri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa
e) Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 tentang Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah di Kabupaten
bandung) (Lembaran daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005 Nomor 8 Seri D)
f) Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi
Dana Perimbangan Desa di Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2006 Nomor 2 Seri D), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan daerah Nomor 24 Tahun 2009 Tentangperubahan atasn Peraturan
daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana
perimbangan Desa di Kabupaten Bandung (Lembaran daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2009 Nomor 24);
g) Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung 2005-2010
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2006 Nomor 5 Seri D) ;
h) Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2006 tentang Badan
Permusyawaratan Desa (Lembaran daerah Kabupaten Bandung Tahun 2006
Nomor 7 Seri D);
i) Peraturan Bupati Nomor tahun tentang petunjuk pelaksanaan Peraturan
daerah Kabupaten Bandung Nomor Tahun 20 tentang pedoman
Perencanaan Pembangunan Desa di Kabupaten Bandung.
1.4. PENGERTIAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat (RPJMDesa)
adalah Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, dan program, dan program
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan,
disertai dengan rencana kerja (Permendagri No. 66 tahun 2007)
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan3
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
2.1. Kondisi Desa
2.1.1. Sejarah Desa
2.1.2. Sejarah Pemerintahan Desa
Bermula dari sebuah kampung pasir pangilo dan penduduk yang gagah perkasa
bernama H. A Wanadipura diangkat oleh penduduk dari tiga Kampung antara lain
Kampung Pasir Pangilo, Pasir Hangasa dan Pasir Eurih, dari ketiga pasir tersebut
disatukan dan namanya diganti menjadi Kadameteng yang berarti Kada = Gagah ,
Meteng = Perkasa, dimana pada waktu itu status tanah yang digunakan penduduk
Kadameteng itu seluruhnya adalah kepunyaan H.A Wanadipura sehingga pada waktu
itu keadaan masyarakat merasa aman dan tertram.
Pada tahun 1774 M oleh pemerintah Hindia Belanda, kampung Kadameteng
disyahkan menjadi Desa Kadameteng yang di pimpin H.A Wanadipura sebagai
Kepala Desa nya sampai tahun 1803 M , untuk melanjutkan pemerintahan di serahkan
kepada putranya yang bernama Elam Surajane yang mendapat julukan rakyat Embah
Petinggi.
Pada masa pemerintahan Embah Petinggi di pendopo pernah diadakan
pameran buah-buahan dari Embah Petinggi mengirimkan satu buah durian yang
besarnya modelin 30 cm dan panjang 50 cm . Pada waktu durian tersebut akan di
belah semua peralatan yang tajam tidak dapat membelahnya, kemudian Embah
Petinggi dipanggil oleh Kanjeng Dalem Bandung untuk membelah durian tersebut.
Maka dengan kesaktian yang dimiliki oleh Embah Petinggi Durian tersebut
dapat dibelah dengan mudah sehingga semua yang hadir pada waktu itu merasa kagum
pada kegagahan Embah Pertinggi.
Namun setelah durian itu dapat dibelah semua yang hadir merasa aneh karena
di dalam durian itu tidak ada isinya melainkan hanya secarik kertas dengan bertuliskan
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan4
“ KADU AGUNG “ . pada saat itu spontan Kanjeng Dalem menyuruh untuk
mengganti nama Kadameteng menjadi Kadu Agung.
Selang beberapa saat kemudian setelah pameran selesai di sebelah timur
Bandung di daerah pesawahan telah terjadi kekacauan dengan adanya karaman –
karaman ( pengacau ) yang dipimpin oleh salah seorang penduduk Ujung Berung yang
gagah perkasa, yang mana karaman – karaman tersebut selalu menggangu keamanan
dan ketentraman masyarakat.
Karena keamanan penduduk terganggu maka Kanjeng Dalem mengumumkan
kepada petinggi petinggi Kabupaten Bandung untuk melenyapkan karaman – karaman
tersebut.
Hanya ada satu Petinggi yang sanggup melawan karaman tersebut yaitu
Embah Petinggi ( Elam Surajane ) dari Desa Kadu Agung.
Dengan hanya berbekal senjata Kadu Agung pemberian Kanjeng Dalem
Embah Petinggi ( Elam Surajane ) menuju karaman – karaman tersebut dengan diiring
dan di saksikan oleh Kanjeng Dalem beserta petinggi lainnya.
Setelah tiba di tempat karaman itu yakni di sebuah tegalan gubug tempat
mereka maka karaman tersebut langsung menyerang Embah Petinggi dengan semua
senjata ampuhnya, namun Embah Petingi tetap tangguh.
Peminpinnya dapat dikalahkan dengan senjata ampuhnya sendiri yaitu sebuah
Wesi Kuning sehingga takluk kepada Embah Petinggi ( Elam Surajane ) dengan
menyerahkan Wesi Kunung tersebut beserta pedang kepada Embah petinggi, lalu
karaman tersebut di suruh pulang ke tempat asalnya yaitu Ujung Berung dan berikrak
kekalahannya di depan khalayak ramai. Semenjak itulah kabupaten bandung menjadi
aman dan tentram.
Sebagai hadiah dari Kanjeng Dalem untuk keberhasilan Embah Petinggi
( Elam Surajane ) Kanjeng Dalem memberikan nama kampung / Desa Panyocokan.
Desa Kadameteng atau / Kadu Agung pada tahun 1796 M, dibagi menjadi Dua
Desa yang masing – masing Desa Kadameteng dan Desa Pasir Hangasa. Dengan
masing – masing sebagai kepala desa nya Eyang Petinggi ( Elam Surajane ) sebagai
Kepala Desa Kadameteng sampai dengan 1812 M sedangkan untuk Kepala Desa
Pasir Hangasa bernama Bakhri sampai denga tahun 1824 M.
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan5
Pada tahun1924 Desa Kadameteng dan Pasir Hangasa di satukan menjadi Desa
Panyocokan dengan pemimpin /Kepala Desa bernama Raden Tirtawijaya.
Semasa pemerintahan Desa Panyocokan yang dipimpin oleh R.Tirtawijaya,
belaiau telah berhasil membeli sebidang tanah yang dijadikan untuk carik Desa seluas
6.670 Ha untuk di gunakan sebagai penghasilan Kepala Desa beserta
Perangkatnya.Uang yang di gunakan untuk membeli tanah tersebut yaitu hasil dari
swadaya masyarakat berupa simpanan padi di lumbung desa.
Masa bhakti pemerintahan Desa yaitu R. Tirtawijaya dari mulai tahun 1924 s/d
1942, selanjutnya dari tahun 1942 s/d 1951 pemerintahan Desa Panyocokan dipimpin
oleh putranya yang bernama R. Harun Purnawijaya, dari tahun 1951 s/d 1969
Pemerintahan Desa Pnayocokan di pimpin oleh seorang Kepala Desa terpilih bernama
Endi Natamiharja, dari tahun 1969 s/d 1983 pemerintahan Desa Panyocokan di pimpin
oleh seorang kepala desa terpilih bernama H. Ii Ishak berasal dari salah seorang
Kepala Sekolah Dasar Negri Ciwidey III.
Berkat Keuletan dan keterampilan bapak H. Ii ishak semasa memimpin
pemerintahan Desa Panyocokan dalam melaksanakan tugasnya sebagai, administrator
pemerintahan,administrator pembangunan, dan administrator kemasyarakatan dari
mulai pelita I,II dan III sehingga pada tahun 1977 / 1978 dalam mengikuti lomba Desa
sekabupaten DT II Bandung berhasil menjadi juara ke I kabupaten DT II Bandung,
kemudian dilanjutkan mengikuti lomba desa ketingkat Prov DT I Jawa Barat sehinga
berhasil menjadi juara ke II tingkat Provinsi DT I Jawa Barat dengan sebutan Desa
Swasembada Tingkat Tiga.
Pada bulan Nopember 1983 Bapak H. Ii Ishak berhenti dengan hormat dari
jabatan Kepala Desa Panyocokan, dikarenakan adanya peraturan pemerintah /
Undang-undang No 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa.Peraturan Menteri
Dalam Negeri No 06 tahun 1981 tentang tata cara pemilihan , pengesahan,
pengangkatan, pemberhentian sementara dan pemberhentian kepala Desa.Pasal 28
Bagian C berakhir masa jabatannya.
2. Silsilah Keturunan
Ketiga orang yang berjasa menyebarkan agama Islam dan membuka daerah
Ciwidey/Kadu Agung/Pekemitan adalah keturunan dari Eyang Maulana Yusuf / Eyang
Maulana Muhammad / Pangeran Ketib Salim dari daerah Banten
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan6
Para keturunan tersebut, terbagi untuk menempati beberapa daerah sampai
akhir hayatnya, sebagai berikut :
1. Eyang Ngaben Wangsa Dinata di Cidaun ;
2. Eyang Jaga Satru di Patenggang ;
3. Eyang Rangga Sadana di Kadu Agung Ciwidey ;
4. Eyang Dipanata di Naringgul Cianjur ;
5. Eyang Camat Nata Wiguna di Cihareuday.
6. H. A Wanadipura Kadameteng.
Diperkirakan masa tahun penyebaran agama Islam sampai dengan membuka
daerah Panyocokan kurang lebih pada Tahun 1774-1796 Masehi. Yang terpenting
dari ramalan itu dan mudah-mudahan sesuai perkembangan zaman, daerah
Panyocokan menjadi maju yang bisa mendatangkan aset bagi Desa Panyocokan
benar-benar terwujud.
Tabel 1. Sejarah Pemerintahan Desa
Nama-nama demang/lurah/kepala desa Sebelum dan sesudah berdirinya desa
Panyocokan adalah sebaagai berikut :
SILSILAH KEPALA DESA KADAMETENG
NO
NAMA TAHUN KET
1 R. Wanadipura 1774 s/d 1803
2 Elan Surajene 1803 s/d 1812
3 Kalsawidjaja 1812 s/d 1826
4 Muhajat 1826 s/d 1846
5 Markom 1846 s/d 1869
6 H. Ali Wanadipura 1869 s/d 1894
7 H.A Salam s 1894 s/d 1912
8 Ranudipura 1912 s/d 1913 Pjs
9 Madsan 1913 s/d 1915
10 Madasin Manadjadja 1915 s/d 1924
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan7
SILSILAH KEPALA DESA PASIR HANGASA
NO
NAMA TAHUN KET
1 Bakri 1769 s/d 1828
2 H. Djaelani 1828 s/d 1857
3 Abrurahman 1857 s/d 1884
4 Atmawijaya 1884 s/d 1914
5 Tirtawidjaja 1914 s/d 1924
SILSILAH KEPALA DESA PANYOCOKAN
NO
NAMA TAHUN KET
1 Tirtawidjaja 1924 s/d 1942
2 R.H. Purnawidjaja 1942 s/d 1951
3 Endi Natamiharja 1951 s/d 1969
4 H. Ii ishak 1970 s/d 1983
5 Uyu Somatri 1983 s/d 1984 PJS
6 H. Nana Rusmana 1985 s/d 1993
7 U Taryana 1993 s/d 2001
8 Drs. Daud Hidayat 2001 s/d 2007
9 Asep Dadi 2007 s/d 2013
2.1.3. Demografi Desa
2.1.3.1 Batas Desa
Desa PANYOCOKAN berbatasan dengan:
a. Sebelah utara : Desa Nengkelan
b. Sebelah selatan : Desa Ciwidey
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan8
c. Sebelah timur : Desa Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu
d. Sebelah barat : Desa Lebakmuncang
2.1.3.2 Luas Desa dan Peruntukkannya
a. Luas Pemukiman : 147.885 ha/m2
b. Luas Persawahan : 179.020 ha/m2
c. Luas Perkebunan : ha/m2
d. Luas Kuburan : 23.350 ha/m2
e. Luas Pekarangan : 5.838 ha/m2
f. Luas Taman : 1.945 ha/m2
g. Perkantoran : 5.828 ha/m2
h. Luas Prasarana umum lainnya : 25.296 ha/m2
i. Total Luas : 389. 172 ha/m2
2.1.3.3 Orbitasi (Jarak dan Waktu Tempuh ke Pusat Pemerintahan Kabupaten dan
Kecamatan)
a. Orbitasi ke Kecamatan :
- Jarak ke ibu kota Kecamatan Ciwidey adalah 3 km.
- Waktu tempuh ke ibu kota Kecamatan Ciwidey dengan kendaraan bermotor
adalah 1/4 jam.
- Waktu tempuh ke ibu kota Kecamatan Ciwidey dengan berjalan kaki atau
kendaraan non bermotor adalah 1 jam.
b. Orbitasi ke Ibu Kota Kabupaten
- Jarak ke ibu kota Kabupaten Bandung adalah 9 km.
- Waktu tempuh ke ibu kota Kabupaten Bandung dengan kendaraan bermotor
adalah 1 jam.
- Waktu tempuh ke bu kota Kabupaten Bandung dengan berjalan kaki atau
kendaraan non bermotor adalah 21/2 jam.
2.1.4 Demografi/Kependudukan
Jumlah dusun di Desa PANYOCOKAN terdiri atas :
NAMA DUSUN JUMLAH RT JUMLAH RW
Dusun I 27 7
Dusun II 30 8
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan9
Dusun III 25 8
2.1.4.1. KEADAAN SOSIAL
Jumlah penduduk, jumlah kepala keluarga dan kepadatan penduduk di Desa
Panyocokan :
Jumlah penduduk laki-laki 5.074 orang
Jumlah penduduk perempuan 4.970 orang
Jumlah total penduduk 10.44 orang
Jumlah kepala keluarga 3.134 KK
Kepadatan penduduk 582 /km
Tingkat Pendidikan di Desa Panyocokan adalah :
N
TINGKATAN PENDIDIKAN
LAKI-
LAKI PEREMPUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
19.
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/playgroup
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah
Usia 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah
Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat
Tamat SD/sederajat
Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP
Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTA
Tamat SMP/sederajat
Tamat SMA/sederajat
Tamat D-1/sederajat
Tamat D-2/sederajat
Tamat D-3/sederajat
Tamat S-1/sederajat
Tamat S-2/sederajat
Tamat S-3/sederajat
Tamat SLB A
Tamat SLB B
Tamat SLB C
138 orang
136 orang
-
790 orang
3
73
1799 orang
28 orang
9 orang
944 orang
766 orang
38 orang
-
3 orang
75 orang
- orang
-
-
-
-
135 orang
130 orang
-
1108 orang
5
2113
803 orang
21 orang
7 orang
871 orang
650 orang
35 orang
-
2 orang
88 orang
1 orang
-
-
-
-
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan10
Mata pencaharian pokok masyarakat di Desa Panyocokan adalah :
NO. JENIS PEKERJAAANLAKI-
LAKIPEREMPUAN
1. Petani 1345 orang 262 orang
2. Buruh Tani 1153 orang 262 orang
3. Buruh migran perempuan 1 48 orang
4. Buruh migran laki-laki 5 -
5. Pegawai Negeri Sipil 62 orang 58 orang
6. Pengerajin industri rumah tangga 24 orang 17 orang
7. Pedagang Keliling 26 orang 9 orang
8. Peternak 18 orang 11 orang
9. Nelayan - -
10. Montir 15 orang -
11. Dokter Swasta - -
12. Bidan Swasta - 1 orang
13. Perawat Swasta - -
14. Pembantu Rumah Tangga - 8 orang
15. TNI - -
16. POLRI 2 orang -
17. Pensiunan PNS/TNI/LVRI 34 orang 29 orang
18. Pengusaha Kecil dan Menengah 120 orang 60 orang
19. Pengacara Notaris - -
20. Dukun kampung terlatih - 1 orang
21. Jasa pengobatan alternative - -
22. Dosen swasta - -
23. Pengusaha besar - -
24. Arsitektur - -
25. Seniman/artis - -
26. Karyawan perusahaan swasta 12 orang 27 orang
27. Karyawan peruasahaan pemerintahan 5 orang -
Agama :
AGAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN
Islam 5043 orang 4947 orang
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan11
Kristen
Katholik
Hindu
Budha
Konghucu
Kepercayaan Kepada Tuhan Yang maha Esa
Aliran kepercayaan lainnya
11 orang
-
-
-
-
-
-
8 orang
-
-
-
-
-
-
Kewarganegaraan :
KEWARGANEGARAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
Warga Negara Indonesia
Warga Negara asing
Dwi kenegaraan
5054 orang
-
-
4955 orang
-
-
2.1.4.2 KEADAAN EKONOMI
Perekonomian Desa
Tabel 2. Tabel Sumber Penerimaan Desa
NoSumber
Penerimaan Desa
Tahun2009 2010
1 Bantuan Pemkab 110.000.000 254.000.000
2 Pendapatan Asli Desa 40.000.000 54.000.000
3 ADD 102.000.000 107.000.000
4 Bantuan Pemprov 10.000.000 15.000.000
Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerimaan bantuan dari Pemerintah Kabupaten pada tahun 2010 meningkat 409,6 %.
Adapun penyebab dari peningkatan penerimaan bantuna dari pemerintah kabupaten pada
tahun 2008 dan 2009 sebagai berikut:
a. Program kerja yang diusulkan untuk dilaksanakan lebih banyak dan lebih
menyentuh langsung kepada masyarakat.
b. APBD Kabupaten Bandung dari tahun ke tahun samakin menungkat.
2. Pendapatan Asli Desa lebih meningkat karena usaha yang dihasilkan dari tanah kas desa
bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin.
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan12
3. ADD atau Alokasi Dana Desa adalah Dana APBD Kabupaten yang bersumber dari
pemerintah, besaran Dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB.
Untuk penerimaan tahun 2010 lebih meningkat sebesar 1%.
4. Penerimaan dana bantuan provinsi ada untuk tahun 2010 ada sedangkan untuk tahun 2009
tidak ada.
2.1.5. PRASARANA DAN SARANA DESA
Tabel 3. Prasarana dan Sarana Desa
No Jenis Prasarana dan Sarana Desa Jumlah Keterangan
1 Kantor Desa 1 Perlu Rehabilitas
2 Gedung SLTA 2
3 Gedung SLTP 1
4 Gedung SD 4
5 Gedung MI 1
6 Gedung TK -
7 Masjid 22
8 Musholla 42 perlu perbaikan.
9 Pasar Desa -
10 Posyandu 2
11 Panti PKK 1
12 Poskamling 22
13 Jembatan 3
14 Gedung TPQ -
15 BUMDES 1 Belum ada gedung
Pemerintahan Umum
Tabel 4. Pemerintahan Umum
No UraianKeberadaan
KeteranganAda Tidak
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan13
1 Pelayanan kependudukan Ada
2 Pemakaman Ada
3 Perijinan Ada Ijin Rame-rame
4 Pasar tradisional - Tidak
5 Ketentraman dan tibum ada
2.2 KONDISI PEMERINTAHAN
2.2.1. PEMBAGIAN WILAYAH DESA
2.2.1.1 Batas Desa
Desa PANYOCOKAN berbatasan dengan:
e. Sebelah utara : Desa Nengkelan f. Sebelah selatan : Desa Ciwideyg. Sebelah timur : Desa Mekarmaju Kec. Pasirjambuh. Sebelah barat : Desa Lebakmuncang
2.2.1.2 Luas Desa dan Peruntukkannya
3 Luas Pemukiman : 147.885 ha/m2
4 Luas Persawahan : 179.020 ha/m2
5 Luas Perkebunan : - ha/m2
6 Luas Kuburan : 23.350 ha/m2
7 Luas Pekarangan : 5.838 ha/m2
8 Luas Taman : 1.945 ha/m2
9 Perkantoran : 5.828 ha/m2
10 Luas Prasarana Umum Lainnya : 25.296 ha/m2
11 Luas Total : 389.172 ha/m2
2.2.1.3 Jumlah dusun di Desa Panyocokan terdiri atas :
NAMA DUSUN JUMLAH RT JUMLAH RW
Dusun I 27 7
Dusun II 30 8
Dusun III 25 8
2.2.2. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA
Gambaran Umum SOTK Pemerintah Desa Panyocokan :
- - - - - - - - --
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan14
KEPALA DESAASEP DADI
BP D Drs. NANDANG KOMARA
SEKRETARIAT
SEKRETARIS DESA USEP KOMARA
Uraian tugas pokok dan fungsi serta daftar personil pemerintah desa:
a. Kepala desa
- Nama : ASEP DADI
- TTL : Bandung, 04-05-1969
- Jabatan : Kepala Desa Panyocokan
- Pendidikan : SLTA
- Karir Jabatan : Mulai 2007
- Lama Jabatan : Periode 2007-2013
- Pejabat yang mengangkat : Bupati
- Tupoksi :
- Memegang teguh dan mengamalkan pancasila,melaksanakan Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan
dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
- Melaksanakan kehidupan demokrasi.
- Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas
dari polusi,korupsi dan nepotisme.
- Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan
desa.
- Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundangan-undangan.
- Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik.
- Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan
desa.
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan15
KADUS IDUDU D
KASI PEMAYI GILI
KADUS IIIATENG
KADUS IIE RAHMAT
KAUR UMUMOOP ROPID
KAUR KEUANGANTIKA ROSTIKA
STAP DESAA TARYANA
KASI EKBANGAGENG
KASI KESRAWAWAN
KASI TRANTIBWAWAN S
KASI EKONOMIKUSTIWA
- Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa.
- Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa
- Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa.
- Membina, mengayomi, dan melestarikan nilai-nilai sosial, budaya,
dan adat istiadat.
- Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa.
- Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan
lingkungan hidup.
b. Sekretaris desa
- Nama : USEP KOMARA
- TTL : Bandung , 20-12-1979
- Jabatan : Sekretaris Desa Panyocokan
- Pendidikan : SLTP
- Karir Jabatan : Mulai 2007
- Lama Jabatan : Periode 2007-2013
- Pejabat yang mengangkat : Kepala Desa
- Tupoksi :
- Memberikan saran dan pendapat kepada kepala desa
- Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan seta mengawasi
semua kegiatan yang dilaksanakan unsur tekhnis lapangan dan unsur
pembantu kepala desa
- Memberikan informasi mengenai keadaan sekretariat desa dan
keadaan desa
- Merumuskan program kegiatan kepala desa
- Membantu kepala desa dalam penyusunan atau perumusan rancangan
peraturan desa
- Membantu kepala desa dalam menyusun laporan penyelenggaraan
pemerintahan desa kepada bupati melalui camat
- Membantu kepala desa dalam menyusun laporan keterangan
pertanggungjawaban kepada BPD
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan16
- Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil-
hasil rapat
- Menyusun rancangan anggaran penerimaan dan belanja desa
- Munyusun keuangan desa
- Mengadakan kegiatan inventarisasi
- Melaksanakan administrasi kepegawaian aparat desa
- Melakukan kegiatan pencatatan mengenai penghasilan kepala desa
dan perangkat desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
- Mengumpulkan dan menganalisa data sumber penghasilan desa baru
untuk di kembangkan
- Melakukan kegiatan administrasi pendapatan yang di kelola oleh desa
- Melakukan kegiatan administrasi keuangan desa
- Melakukan, meneriman , dan mengendalikan surat-surat serta
melaksanakan kearsipan
- Melaksanakan pengetikan surat-surat hasil-hasil persidangan dan
rapat-rapat atau naskah lainya
- Melaksanakan penyedian, penyimpanan dan pendistribusian alat-alat
tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor
- Menyusun jadwal serta mengikuti perkembanagan pelaksanan piket
- Melaksanakan dan mengusahan ketertiban dan kebersihan kantor dan
bangunan lain milik desa
- Menyelnggarakan pengeloalan administrasi umum.
- Melaksanakan persiapan penyelenggaraan rapat dan penerimaan tamu
dinas dan kegiatan kerumah tanggaan pada umumnya, dan
- Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh kepala desa
c. Kepala Urusan Umum
- Nama : OOP ROPID
- TTL : Bandung, 08-01-1967
- Jabatan : Kaur Umum
- Pendidikan : SLTA
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan17
- Karir Jabatan : Mulai 2007
- Lama Jabatan : Periode 2007-2013
- Pejabat yang mengangkat : Kepala Desa
- Tupoksi :
- Melakukan, menerima, dan mengendalikan surat-surat masuk dan
keluar serta melakukan kearsipan
- Melaksanakan pengetikan surat-surat hasil persidangan, hasil rapat-
rapat atau naskah lainnya
- Melaksanakan penyediaan penyimpanan dan pendistribusian alat tulis
kantor serta memelihara dan memperbaiki peralatan kantor
- Penyusun jadwal serta pelaksanaan perkembangan piket
- Melaksanakan dan mengusahan ketertiban dan kebersihan kantor dan
bangunan lain milik desa
- Menyelnggarakan pengelolan buku administrasi umum
- Melaksanakan persiapan penyelengaraan rapat dan penerimaan tamu
dinas dan kegiatan kerumahtanggaan pada umumnya
- Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh kepala desa
d. Kepala Urusan Pemerintahan
- Nama : AYI GILI
- TTL : Bandung, 17-12-1972
- Jabatan : Kasi Pemerintahan Pemerintahan
- Pendidikan : SMA
- Karier Jabatan : Mulai Tahun 2007
- Lama Jabatan : Periode 2007-2013
- Pejabat yang mengangkat : Kepala Desa
- Tupoksi :
- Melaksanakan administrasi pemerintahan desa
- Melaksanakan administrasi penduduk di desa
- Mengadakan kegiatan pencatatan tanah dan pencatatan administrasi
pertanahan
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan18
- Melaksanakan dan memberikan pelayanan terhadap masyaratkat
dalam hal pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
- Melaksanakan kegiatan monografi atau profil desa
- Melaksanakan penyelnggaraan buku administrasi desa dan keputusan
kepala desa, dan
- Melakukan tugas lain yang di beikan kepala desa
e. Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan
- Nama : AGENG
- TTL : Bandung , 26-02-1961
- Jabatan : Kasi Ekbang
- Pendidikan : SD
- Karir Jabatan : Mulai 2007
- Lama Jabatan : Periode 2007-2013
- Pejabat yang mengangkat : Kepala Desa
- Tupoksi :
- Mendata segala urusan masalah pembangunan di masyarakat yang
besar maupun kecil
- Mengurusi urusan pertanahan
- Merencanakan , melaksanakan, dan memonitor di lapangan dari awal
sampai akhir
f. Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat
- Nama : WAWAN
- TTL : Bandung, 01-06-1968
- Jabatan : Kasi Kesra
- Pendidikan : SLTA
- Karir Jabatan : Mulai 2007
- Lama Jabatan : Periode 2007-2013
- Pejabat yang mengangkat : Kepala Desa
- Tupoksi :
- Mengumpulkan, mengelola dan mengevaluasi data bidang
kesejahteraan rakyat.
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan19
- Melakukan bimbingan di bidang keagamaan, kesehatan, keluarga
berencana dan pendidikan masyarakat.
- Melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesejahtraan
rakyat.
- Membantu pelaksanaan bimbingan kegiatan pembinaan kesejahtraan
keluarga PKK, karang taruna, pramuka, dan organisasi
kemasyarakatan lainnya.
- Membina kegiatan pengumpulan zakat , infaq, dan shadakoh.
- Membantu pelaksanaan pemungutan dana palang merah Indonesia.
g. Kepala Dusun I
- Nama : DUDU DURAHMAN
- TTL : Bandung, 26-02-1961
- Jabatan : Kadus I
- Pendidikan : SLTA
- Karir Jabatan : Mulai 2007
- Lama Jabatan : Periode 2007-2013
- Pejabat yang mengangkat : Kepala Desa
- Tupoksi :
- Membantu Kepala Desa di wilayah kerja dusun I dalam melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunun dan kemasyarakatan.
h. Kepala Dusun II
- Nama : ENDANG RAHMAT
- TTL : Bandung , 11-07-1950
- Jabatan : Kadus II
- Pendidikan : SLTP
- Karir Jabatan : Mulai 2007
- Lama Jabatan : Periode 2007-2013
- Pejabat yang mengangkat : Kepala Desa
- Tupoksi :
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan20
- Membantu Kepala Desa di wilayah kerja dusun II dalam
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunun dan
kemasyarakatan.
i. Kepala Dusun III
- Nama : ATENG
- TTL : Bandung, 10-07-1975
- Jabatan : Kadus III
- Pendidikan : SLTP
- Karir Jabatan : Mulai 2007
- Lama Jabatan : Periode 2007-2013
- Pejabat yang mengangkat : Kepala Desa
- Tupoksi :
- Membantu Kepala Desa di wilayah kerja dusun III dalam
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunun dan
kemasyarakatan.
2.2.2 Perangkat Vertikal & UPTD yang ada di desa
UPTD yang ada di desa Panyocokan adalah:
a) Polindes
b) Posyandu
c) PAUD/KOBER
2.2.3 Kondisi Kelembagaan Desa dan Kemasyarakatan
a. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
- Dasar pembentukan : PP No. 72 Tahun 2005
- Jumlah anggota : 11 orang
- SOTK :
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan21
KETUA
WAKIL KETUA
POKJA IVPOKJA IIIPOKJA IIPOKJA I
- Tugas Pokok dan Fungsi :
“Menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat”.
- Program dan kegiatan tahun 2010
b. PKK
- Dasar pembentukan : tidak ada
- Jumah anggota : 14 orang
- SOTK :
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan22
DEWAN PENYANTUN
KETUA PKK
WAKIL KETUA PKK
SEKRETARIS BENDAHARA
KELOMPOK PKK DUSUN
BIDANG PEMBANGUNAN
SEKRETARIS
ANGGOTA
BIDANG KEAGAMAAN
WAKIL KETUA
BIDANG KEMASYARAKATAN
BIDANG KELEMBAGAAN
BD. PEMBD. WANITA
- Tugas pokok dan fungsi :
- Program dan kegiatan tahun 2010
c. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa
- Dasar pembentukan : tidak ada
- Jumah anggota : 9 orang
- SOTK :
- Tugas pokok dan fungsi :
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan23
KETUA
SEKRETARISBENDAHARAARA
PERANAN WANITAPEMBANGUNAN LEMBAGA
KETUA BIDANG
AGAMA & KEMASYARAKATAN
“Menyusun rencana pembangunan secara partisipatif, menggerakkan
swadaya gotong royong masyarakat, melaksanakan dan mengendalikan
pembangunan”.
- Program dan kegiatan tahun 2010
d. Karang Taruna
Dasar pembentukan : tidak ada
Jumlah anggota : 16 orang
SOTK :
Tugas pokok dan fungsi :
Program dan kegiatan tahun 2010
e. Kelompok Tani/Nelayan
Dasar pembentukan : tidak ada
Jumlah anggota : orang
SOTK :
Tugas pokok dan fungsi :
Program dan kegiatan tahun 2010
f. Lembaga Adat
Dasar pembentukan : tidak ada
Jumlah anggota : orang
SOTK :
Tugas pokok dan fungsi :
Program dan kegiatan tahun 2010
g. Badan Usaha Milik Desa
Dasar pembentukan : tidak ada
Jumlah anggota : 4 orang
SOTK :
Tugas pokok dan fungsi :
Program dan kegiatan tahun 2010
h. Organisasi Keagamaan
Dasar pembentukan : tidak ada
Jumlah anggota : 8 orang
SOTK :
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan24
Tugas pokok dan fungsi :
Program dan kegiatan tahun 2010
i. Organisasi Pemuda
Dasar pembentukan : tidak ada
Jumlah anggota : 5 orang
SOTK :
Tugas pokok dan fungsi :
Program dan kegiatan tahun 2010
j. Organisasi Perempuan Lain
Dasar pembentukan : tidak ada
Jumlah anggota : 16 orang
SOTK :
Tugas pokok dan fungsi :
Program dan kegiatan tahun 2010
BAB III.
POTENSI DAN MASALAH
3.1. Potensi
Potensi desa yang dimaksud dalam hal ini mengandung pengertian ketersediaan
sumber daya yang dimiliki baik yang telah dieksploitasi maupun yang belum
dieksploitasi yang keberadaaannya dapat dimanfaatkan untuk menunjang
pencapaian pembangunan desa.
Sementara kemampuan desa didefinisikan sebagai kemampuan keuangan desa, dan
seluruh komponen didalamnya seperti PAD dan Dana Perimbangan, yang dapat
digunakan dalam membiayai pencapaian pembangunan.
Berikut beberapa potensi yang dimiliki desa Panyocokan.
1. sumber daya alam
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan25
a. lahan pertanian yang masih dapat ditingkatkan produktifitasnya karena saat ini
belum dikerjakan secara optimal.
b. Adanya galian batu yang lumayan besar dan dapat dimanfaatkan umntuk diolah
oleh masyarakat untuk dijual.
c. Wilayah desa Panyocokan bagus untuk mengembangkan petrnakan: untuk beternak
sapi atau kambing sangat bagus karena kemudahan dalam hal makanan pokok
ternak; untuk unggas, beternak ayam menjadi pilihan yang sangat menjanjikan bagi
masyarakat desa Panyocokan.
d. Perikanan air tawar; lele, gurame, mujair dll.
2. sumber daya manusia
a. adanya lulusan sarjana/tamat perguruan tinggi sebanyak 75 orang.
b. Besarnya sumber daya pemuda dan pemudi usia produktif sebagai tenaga produktif
dapat mendorong potensi industri rumah tangga.
c. Kemampuan bertani yang ditrunkan orantua kepada anak sejak dulu.
d. Adanya kader-kader posyandu yang ada di setiap dusun.
e. Adanya kelembagaan baik tingkat desa misal: BPD,LPMD,PKK Desa, Posyandu,
Kelompok Tani, P3A, Pok Giat-LPMD dll.
3.2. Masalah
Inventarisasi faktor-faktor yang menjadi masalah dalam perencanaan pembangunan.
Faktor-faktor tersebut dapat berupa:
- Kewenangan dsa
- Kelembagaan pemerintah dan masyarakat
- Sumber daya manusia
- Sumber daya alam
- Keuangan desa
- Sarana dan prasarana fisik desa.
Adapun masalah yang dihadapi desa sebagai berikut:
a. Kurangnya penguasaan teknologi pertanian sehingga menyebabkan kurang
maksimalnya hasil pertanian.
b. Kurang maksimalnya pengolahan hasil pasca panen.
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan26
c. Saran insfrastruktur jalan yang berlubang-lubang dan sering terjadinya jembatan
rusak.
d. Rusaknya saluran irigasi menyebabkan aliran air irigasi diwilayah desa tidak lancar
sehingga mempengaruhi produksi hasil pertanian.
e. Sistem pengairan tidak cukup bagus.
f. Mayoritas warga masyarakat masih berpendidikan rendah, sehingga kurang mampu
bersaing dalam memperoleh pekerjaan maupun membuka/menciptakan lapangan
pekerjaan.
g. Belum maksimalnya peran dan fungsi kelembagaan yang ada di tinkat pedesaan.
h. Masyarakat desa yang melaksanakan urbanisasi sangat tinggi.
BAB IV
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1. Visi dan Misi
4.1.1Visi
Penyusunan RPJM Desa Panyocokan sebagai pedoman kerja Pemerintah Desa
bersama Lembaga-lembaga Tingkat desa dan seluruh warga masyarakat
Panyocokan maupun para pihak yang berkepentingan. RPJM Desa adalah pedoman
program kerja untuk masa lima tahun. RPJM Desa adalah pedoman program kerja
untuk masa lima tahun merupakan turunan dari sebuah cita-cita yang ingin dicapai
dimasa depan sebagai tujuan jangka panjang yang ingin diraih desa Panyocokan,
merupakan arah kebijakan dari RPJM Desa yang dirumuskan setiap lima tahun
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan27
sekali. Cita-cita masa depan desa Panyocokan disebut juga sebagai Visi Desa
Panyocokan
Adapun visi desa Panyocokan adalah:
Visi: “ Desa Panyocokan Aman ,Tentram, Demokratis, Religius, Sehat, Sejahtera.
4.1.2 Misi
Berdasarkan visi yang telah ditetapkan di atas maka dapat disusun misi dari
Desa Panyocokan sebagai berikut :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat melalui pengajian dan dakwah
2. Meningkatkan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat
3. Meningkatkan sarana dan prasarana di segala bidang
4. Mewujudkan kehidupan berpolitik yang Demokratis
5. Peningkatan SDM di semua sektor melalui pelatihan-pelatihan dan kursus
6. Mengoptimalkan pendayagunaan Sumber Daya Alam
7. Meningkatkan perekonomian masyarakat di bidang pertanian, peternakan,
perikanan, dan perdagangan
8. Meningkatkan kesejahteraan aparatur Desa melalui kewirausahaan.
4.2. Kebijakan Pembangunan
4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
Secara administratif Desa Panyocokan terbagi dalam 3 (tiga) Dusun
namun pemukiman penduduk terbagi-bagi, artinya masyarakat yang tinggal di
satu kampung itu merupakan sanak saudaranya saja. Itu hampir merata di
setiap dusun.
Pelaksanaan Pembangunan antara dusun yang satu dengan dusun yang
lain harus seimbang agar tidak terjadi kecemburuan yang mengakibatkan
ketidak harmonisan dalam masyarakat. Demi tercapainya azas "adil dan
merata" tersebut Pembangunan dilaksanakan bertahap dan bergantian antara
dusun yang satu dengan dusun yang lain meskipun dalam pelaksanaan
Pembangunan harus melibatkan warga masing-masing wilayah agar tercipta
rasa saling memiliki meskipun pembangunan tersebut berlokasi di wilayah
Dusun lain.
Selain azas "adil dan merata" kami juga lebih mengutamakan hal-hal
yang bersifat darurat atau membutuhkan penanganan yang tidak bisa ditunda.
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan28
1. Bidang sarana dan prasarana
Dalam bidang sarana dan prasarana ini arah kebijakan yang dibuat
untuk meningkatkan mobilisasi dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Adapun kebijakan yang dibuat adalah;
a. Perbaikan dan pembangunan jalan yang ada di desa.
b. Pembuatan gully plug untuk masyarakat.
c. Rehab rumah tidak layak huni bagi masyarakat yang
kurang mampu secara bertahap.
d. Pembuatan lumbung padi bagi masyarakat desa.
e. Pembuatan TKA/PAUD bagi pendidikan anak-anak usia
dini.
2. Bidang pertanian, peternakan dan perikanan
a. Pembuatan dan perbaikan saluran irigasi bagi masyarakat
desa untuk peningkatan penghasilan.
b. Pemberian bibit padi bagi para petani.
c. Pemberian bibit ikan sapi dan Kelinci bagi para peternak
dan penambak ikan.
d. Penyediaan bibit untuk penghijaun lahan atau hutan yang
sudah mulai kritis.
3. Bidang sosial budaya
a. Penambahan modal bagi BUMDes.
b. Penyediaan saprotan bagi masyarakat desa yang
membutuhkan.
c. Pemberian dana simpan pinjam bagi perempuan untuk
meningkatkan usaha kecil dan rumah tangga yang di
tekuni.
4. Bidang pelatihan dan pembinaan
a. Pelatihan bagi aparatur desa untuk meningkatkan kualitas
dan sumber daya manusia yang dimiliki untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan29
b. Pembinaan kepada kelompok tani terutama dalam
pengelolaan pertanian secara modern untuk dapat lebih
mendapatkan hasil panen.
c. Memberikan pelatihan kepada kelompok-kelompok
pemuda kreatif dan pembeian modal untuk membuka usaha
sendiri.
d. Pembinaan dan pemberian dana bagi kader posyandu untuk
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat.
e. Pembinaan dan pemberian modal bagi gakin produktif.
5. Bidang kesehatan
a. PMTAS bagi balita.
b. Pembelian/ Pemeliharaan ambulance desa untuk
memudahkan pelayanan dalam bidang kesehatan.
6. Bidang agama
a. Pemberian bantuan ke setiap ruamh ibadah baik berupa Al
Quran maupun permadani atau sajadah.
b. Peningkatan kesejahteraan guru ngaji melalui pemberian
uang tunjangan mengajar.
4.2.2 PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
4.2.2.1. Sarana dan Prasarana
1. Pembangunan jalan yang ada di desa yang mengalami rusak parah atau baru
2. Pembuatan Kirmir
3. Rehab rumah tidak layak huni
4. Jembatan dan gorong-gorong
5. Perawatan jalan paving
6. Pembuatan lumbung padi
7. rehab musolla
8. pengerasan gang desa
9. pembuatan MCK
4.2.2.2. Pertanian peternakan dan perikanan
1. pembuatan saluran irigasi
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan30
2. penyediaan bibit padi
3. Penyediaan bibit jagung
4. Penyediaan bibit kayu tanaman keras
5. Bantuan modal perikanan
6. Bantuan modal ternak sapi
7. Penghijauan Daerah (Kritis) Cieceng
4.2.2.3. Sosial Budaya
1. Penambahan modal BUMDes
2. Penyediaan Saprotan (sarana produktif pertama)
3. Penyediaan mebeler desa
4. Dana simpan pinjam perempuan
4.2.2.4. Pendidikan dan pelatihan
1. Pelatihan aparatur desa
2. Pembinaan RT/RW
3. Pembinaan kelompok tani
4. Pelatihan kelompok pemuda kreatif dan Pemodalan
5. Pembinaan Bantuan Dana Kader Posyandu
6. Pembinaan-pemberian modal gakin produktif
4.2.2.5. Kesehatan
1. PMTAS balita
2. Pembelian / Pemeliharaan ambulance desa
4.2.2.6. Agama
1. Bantuan sarana ibadah
2. Peningkatan kesejahteraan guru ngaji
4.3 Strategi Pencapaian
Program Desa diawali dari musyawarah Desa yang dihadiri oleh tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh Agama, RT / RW, Pemerintah Desa beserta BPD dalam rangka
penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan
yang ada di Desa dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat sehingga
aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung.
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan31
Sebagai wakil dari masyarakat BPD berperan aktif membantu pemerintah Desa
dalam menyusun program Pembangunan.Pemerintah Desa beserta BPD merumuskan
program Pembangunan Desa, dalam hal ini menyusun Pembangunan apa yang
sifatnya mendesak dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun skala
prioritas.
Strategi untuk mencapai program yang telah direncanakan sebagaimana yang
telaha disebutkan diatas adalah dengan memaksimalkan atau dengan menyusun
kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam pembangunan
tersebut. Selain itu juga pengajuan proposal kepada pemerintah juga tetap dilakukan
guna mendapatkan dana dalam meningkatkan kegiatan kerja yang telah
direncanakan.
4.3 Nilai-Nilai Perbup Kabupaten Bandung
PENJELASAN NILAI-NILAI
A. LATAR BELAKANG
Paska bergulirnya reformasi serta di tengah arus globalisasi, saat ini di tengah-
tengah kehidupan masyarakat terjadi pergeseran nilai yang sangat signifikan. Misalnya
berkembangnya budaya individualistis tanpa ditopang oleh penguatan gotong royong,
tumbuhnya budaya konsumtif tanpa ditunjang dengan peningkatan produktivitas, serta
berkembangnya budaya jalan pintas (instan) tanpa melalui perjuangan dan kerja keras.
Karena itu upaya pelestarian nilai sosial budaya Sunda yang relevan dan islami, dalam
kerangka untuk mengantisipasi agar jati diri Ki Sunda di Kabupaten Bandung tetap
terjaga dan “Jati Teu Kasilih Ku Junti”, perlu dioptimalkan.
Di sisi lain pembangunan-pembangunan serta pengembangan Area Bandung
Metropolitan, akan memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan strategis di
daerah. Karena itu upaya pelestarian nilai sosial budaya Sunda yang relevan dan islami,
dalam kerangka untuk membangun daya saing daerah, merupakan hal yang sangat
mendesak untuk dilakukan.
Melalui pembangunan berwawasan budaya Sunda serta dengan mengedepankan
nilai-nilai kearifan lokal sebagaimana tersebut di atas, diharapkan pembangunan di
Kabupaten Bandung dapat menguatkan harkat dan martabat manusia sebagai subjek
dalam proses pembangunan, sehingga pada gilirannya akan menciptakan tatanan
kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, mencerahkan, serta lebih adil dan manusiawi.
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan32
B. NILAI FILOSOFIS
Nilai Filosofis SPBS adalah “INSUN MEDAL INSUN MADANGAN” artinya
yaitu “AKU LAHIR UNTUK MEMBERI PENERANGAN. Nilai filosofis ini berawal
dari ucapan Prabu Tajimalela (+ 950 M) yaitu seorang Raja yang merangkap seorang
Resi. Terkenal karena pemahamannya terhadap filosofis kenegaraan dan menjadi guru
bagi para Puragabaya atau pembesar kerajaan Pajajaran. Prabu Tajimalela adalah peletak
Makna dari Nilai Filosofis ini adalah setiap warga masyarakat Kabupaten Bandung
harus memiliki semangat dan tekad untuk memberikan sumbang pikiran dan karya nyata
yang terbaik dan tanpa pamrih bagi kepentingan bangsa dan negara, kapan pun dan
dimana pun berada. Warga masyarakat Sumedang harus memiliki mental baja sebagai
pejuang pembangunan, memiliki keberanian untuk menegakkan kebenaran serta mampu
meraih prestasi atau kemenangan tanpa harus mengalahkan. Warga masyarakat
Sumedang harus memiliki kharakter Bhirawa Anoraga yaitu berani tapi rendah hati.
Semangat, tekad dan mental untuk memberikan penerangan sebagaimana diuraikan
di atas lebih jauh tergambar jelas pada do’a dan nasehat yang diungkapkan oleh
Pangeran Aria Soeria Atmadja (Pangeran Mekah) pada tahun 1920 yang bunyinya
sebagai berikut :
BARIS KA SAGALA BARUDAK SUNDA
AING NENEDA KA GOESTI NOE MAHA KAWASA MOEGA-MOEGA ATI
MARANEH DIBOEKAKEUN KANA PANEMOE ELMOE LAMOEN MARANEH
NGADENGE PAPATAH NOE HADE SOEPAYA TEREH NGAHARTI
SOEMAWONNA KANA PAPATAH-PAPATAH NOE GEUS
SABABARAHATAOEN DIPAPATAHKEUN SOEPAYA DIIMANKEUN WANTI-
WANTI PISAN.
PANEDA AING KA GOESTI ALLAH SOEPAYA MARANEH PINARINGAN
KABOENGAHAN DJEUNG REDJEKI DI DOENIA IEU TEPI KANA POE
BOENGSOENA (ADJAL), SARTA MOEGA DIDJAOEHKEUN TINA BAHLA
JEUNG PANARINGAN OEMOER PANDJANG. KITOE DEUI MASING
ROENTOET ROEKOEN DJENG BARAJA MARANEH. MOEGA OELAH AJA
SAOERANG OGE MARANEH NOE EUREUN MIKAHEMAN SAKABEHNA
NOE MAPARIN GANDJARAN KA MARANEH.
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan33
TJEKEL PAPATAH AING IEU, SOEPAJA OELAH AJA SAOERANG OGE
TINA ANTARA MARANEH NOE BOGA ATI BINGOENG LAMOEN MATAK
MANGGIH BAHJA NOE KASEBOET DI DIEU, KARANA PAPATAH AING IEU
NJA ETA BOEKTINA NOE DIPAPARINKEUN KA OERANG SAREREA.
SARTA LAMOEN AING NERANGKEUN KA MARANEH BOEKTINA TEA,
NJA ETA SAESTOE-ESTOENA MAH DIDATANGKEUNNANA KOE NOE
MAHA KAWASA.
POEGOEH MARANEH DIKAWASAKEUN PIKEUN BISA NARIMA
ISARAT NOE DIDATANGKEUN KOE GOESTI ALLAH KA MARANEH.
MARANEH BISA MAKSA NGEUREUNKEUN KALAKOEAN NOE
GORENG, KARANA GOESTI ALLAH NOE KAWASA NOEDOEHKEUN KANA
DJALAN NOE MOELOES KA MARANEH DIPILAMPAH DI DOENIA IEU.
TANGTOE MARANEH DJADI TJONTO PIKEUN DITOEROETAN KOE
SASAMA MARANEH DJENG TANGTOE SAKABEHNA MANOESA
SAROEKAEUN KA MARANEH.
SARTA BEH DITOENA MARANEH NGARASA BAGDJA TEUPI KA
ANAK-INTJOE.
MARANEH SAREREA NOE SAENDENGNA PADA NGARIMANKEUN
KANA MAKSOED AING TEA. AING NJERENKEUN ETA PAPATAH AING
NOE PANOENGTOENGAN SAKEDAH POLAH. KARANA AING NGARASA
GEUS KOLOT MOAL SABARAHA DEUI NJA OEMOER.
KOELANTARAN TOELISAN AING IEU, SOEPAJA MANGKEDIMANA
OERANG GEUS PAPISAH, MOEGA-MOEGA MARANEH DJADI DJALMA
PINTER, BISA NGADJIDJEUNG NGINGET-NGINGETKEUN TJARITA IEU;
DIPIKIR BEURANG DJEUNG PEUTING.
DJEUNG BEH DITOENA MOEGA-MOEGA MARANEH BISA
NOEROETAN KAROEHOEN MARANEH MOEGA-MOEGA BISAEUN
MINDAHKEUN NAON KAKOERANGAN DIRI MARANEH MOEGA
SALAWASNA DIRAKSA.
LAMOEN MARANEH GEUS NGARASA KAPAPATENAN DOELOER
TJARA AING KAPAPATENAN KOE KAROEHOEN AING POMA MARANEH
OELAH REK POHO NGAHORMAT. NOELOENGAN DJEUNG NOEROET
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan34
NOE WADJIB PIKEUN MARANEH NARANDAKEUN DJALAN KABENERAN
SANADJAN KOE DJALAN SEDJEN.
ETA PANGHORMAT AING NOE PANOENGTOENGAN KA MARANEH,
SAMEMEHNA NJAWA AING DIPOENDOET KOENOE KAGOENGAN.
KOESABAB ETA NJAWA AING DI AEHERAT MOAL ERA KOE BANGSA
SASAMA AING. JEN AING GEUS DITAKDIRKEUN KOE GOESTI ALLAH
DILANTARANKEUN PITOELOENGNA KANGDJENG GOUVERNEMENT
DIDJADIKEUN POERAH MAPATAHAN DJEUNG NGADJAK KA MARANEH
SAREREA.
SAKITOE ETA PAMENTA AING KA MARANEH SAREREA SOEPAJA
DITOEROET.
(PANGERAN ARIA SOERIA ATMADJA)
C. NILAI MANAJERIAL
Nilai Manajerial yaitu jati diri yang harus dijaga oleh masyarakat Kabupaten
Bandung sebagai jembatan antara dalam proses penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan, mulai dari fase perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, sampai dengan fase pengawasan dan pertanggungjawaban, menuju
tercapainya masyarakat Bandung yang Sejahtera, Agamis dan Demokratis Esensi dari
nilai manajerial serta istilah RAWAYAN JATI SUNDA ini antara lain dikutif dari
pandangan “ Sabilulungan “.
1. Fase Perencanan
a. Sirna Ning Cipta = Kesadaran tertinggi sebagai puncak tauhidullah. Urang
Sunda berujar “Hirup darma wawayangan”. Menyadari bahwa hakekatnya
kekuasaan tertinggi yang menentukan jalan hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara adalah skenario Illahi. Tetapi syariatnya manusia mempunyai tanggung
jawab untuk melakukan usaha yang dimulai dari sebuah proses perencanaan.
Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, apabila kaum itu sendiri tidak
mengupayakannya. Apabila kita gagal berencana, maka sebenarnya kita sedang
merencanakan untuk gagal.
b. Sirna NingRasa = Kesadaran sebagai hamba Allah yang diberi tugas untuk
mensejahterakan dunia. Urang Sunda berujar “Ngertakeun bumi lamba”.
Menyadari bahwa perencanaan pembangunan merupakan sebuah instrumen untuk
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan35
membidik berbagai permasalahan sehingga masyarakat dapat keluar dari
permasalahan tersebut dan mendapatkan kehidupan yang lebih sejahtera. Sebuah
perencanaan pembangunan tidak ada artinya apabila tidak bermuara pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
c. Sirna Ning Karsa = Kesadaran tertinggi sebagai kualitas aktualisasi amal ibadah
untuk memiliki niat dan kehendak yang mantap. Memiliki visi dan misi yang
jelas, terukur, terstruktur, tepat guna serta tepat waktu. Urang Sunda berujar
“Muga bareng jeung parengna, malati lingsir ku wanci campaka ligar ku
mangsa”. Menyadari bahwa perencanaan pembangunan jangka pendek daerah
harus berbanding lurus dengan visi, misi, kebijakan dan program perencanaan
pembangunan jangka menengah daerah sebagaimana dituangkan dalam RPJMD
yang merupakan penjabaran dari perencanaan pembangunan jangka panjang
daerah sebagaimana dituangkan dalam RPJPD. Artinya setiap item perencanaan
harus disusun dan diorientasikan dalam rangka mewujudkan cita-cita bersama
(visioner).
2. Fase Pengorganisasian
Sirna Ning Karya = Kesadaran tertinggi sebagai puncak kesadaran penghambaan
atas tugas yang diamanahkan Sang Khalik melalui perbuatan. Diawali dengan
keteguhan hati untuk memerankan tugas yang diemban betapapun berat dan
melelahkannya. Urang Sunda berujar “Hirup dinuhun, paeh dirampes”. Menyadari
bahwa untuk menjamin efektivitas perencanaan pembangunan diperlukan adanya
keteguhan hati atau “Henteu unggut kalinduan gedag kaanginan” dalam tindak
lanjutnya yaitu melaksanakan pengorganisasian dengan baik yang didasarkan pada
kaidah-kaidah manajemen sumber daya manusia, sehingga setiap komponen daerah
dapat memerankan tugas yang diembannya secara optimal. Dalam konteks ini juga
perlu dikembangkan nilai “Ulah pagiri-giri calik, pagirang-girang tampian” yaitu
setiap komponen daerah tidak berebut kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau
golongan, melainkan berebut perjuangan dalam medan pengabdian. Pembagian
perannya berdasarkan prinsip “Tri Tangtu Di Bumi”, yaitu :
Rama = Masyarakat umum.
Resi = Kaum berilmu, cerdik pandai, alim ulama.
Prabu = Pemimpin, birokrat atau penyelenggara negara.
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan36
3. Fase Pelaksanaan
a. Sirna Ning Diri = Kesadaran tertinggi untuk mengaktualisasikan kualitas diri
individual yang otonom. Orang Sunda berujar “Kudu pengkuh agamana/SQ,
luhung elmuna/IQ, jembar budayana/EQ, jeung rancage gawena/AQ”. Menyadari
bahwa pelaksanaan pembangunan sebagai media untuk mengoperasionalkan apa
yang sudah direncanakan, akan berjalan efektif apabila ditopang oleh individu
masyarakat yang tangguh, yang memiliki kemampuan terpadu antara SQ, IO, EQ
dan AQ. Melalui kesadaran ini diharapkan masyarakat akan menjadi subjek
pembangunan, bukan objek pembangunan.
b. Sirna Ning Hirup = Kesadaran tertinggi untuk mengaktualisasikan kualitas diri
individual yang hidup bersama dengan mahluk lain. Orang Sunda berujar “Kudu
silih asah, silih asih, jeung silih asuh”, “Kacai jadi saleuwi, kadarat jadi
salogak”, “Sareundeuk saigel, sabobot sapihanean”, “Sabilulungan”, “Rempug
jungkung sauyunan”, “Kaluhur jujur ngabantu, kagigir ngais tarapti, ka handap
cekas ngabina”. Menyadari bahwa pelaksanaan pembangunan akan memberikan
manfaat optimal apabila dilakukan secara gotong royong serta dengan penuh
semangat kebersamaan. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Melalui spirit
ini diharapkan akan tumbuh pemahaman bahwa modal sosial masyarakat
merupakan modal utama dalam pembangunan, sementara modal finansial yang
bersumber dari bantuan pemerintah merupakan modal stimulan.
c. Sirna Ning Hurip = Kesadaran tertinggi sebagai tanggungjawab keberadaan
individu secara lahir dan batin berkeselarasan dengan masyarakat komunal. Orang
Sunda berujar “Kudu cageur, bageur, bener, jeung pinter”. Menyadari bahwa
pelaksanaan pembangunan hanyalah jembatan antara untuk mewujudkan visi
bersama pembangunan yaitu terwujudnya masyarakat yang berahlak mulia, sehat,
berpendidikan dan sejahtera. Karena itu pelaksanaan pembangunan harus
memperhatikan keselarasan hidup, baik secara vertikal (antara mahluk dengan
Sang Pencipta) maupun horizontal (diantara mahluk ciptaanNya). Dengan
pemahaman demikian, diharapkan pelaksanaan pembangunan pada gilirannya
dapat mengakselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara signifikan.
4. Fase Pengawasan dan Pertanggungjawaban
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan37
Sirna Ning Wujud = Kesadaran tertinggi sebagai insan yang ditugasi Sang Khalik
untuk mempertanggungjawabkan kiprahnya di kancah lokal, nasional maupun global.
Orang Sunda berujar “Rengse pancen dipigawe, tuntas tugas dipilampah”.
Menyadari bahwa setelah apa yang akan dilaksanakan direncanakan, dan apa yang
telah direncanakan dilaksanakan, maka berikutnya adalah bagaimana kita dapat
melakukan pengawasan dan pertanggungjawaban terhadap seluruh rangkaian
pelaksanaan pembangunan, baik menyangkut administrasi, keuangan maupun
kinerjanya (keluaran, hasil, manfaat dan dampak). Dengan demikian, pelaksanaan
pembangunan benar-benar dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat, serta kita memiliki eksistensi dalam tatanan kehidupan
lokal, nasional maupun global.
D. NILAI OPERASIONAL
Nilai Operasional artinya adalah sepuluh perilaku atau sifat yang harus dimiliki
oleh masyarakat Kabupaten Bandung untuk dilaksanakan dalam praktek penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, sehingga dapat memberikan daya guna
dan hasil guna. Esensi dari nilai operasional SPBS ini diambil dari nilai-nilai sosial
budaya Sunda yang tumbuh kembang di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Bandung.
Sepuluh perilaku atau sifat dimaksud adalah sebagai berikut :
1. TAQWA
a. Memelihara dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT;
b. Menjaga keshalehan ritual;
c. Mengembangkan keshalehan sosial;
d. Menjaga dan melaksanakan akhlakul karimah;
e. Melaksanakan zakat, infak dan shodaqoh.
2. SOMEAH
a. Selalu bersikap ramah;
b. Tulus dalam tekad, ucap dan segala perbuatan;
c. Tidak berlaku diskriminatif;
d. Rendah hati (handap asor);
e. Murah senyum.
3. SURTI
a. Merasa empati dan simpati;
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan38
b. Tidak suka menyakiti orang lain;
c. Bijak;
d. Memiliki “sense of crisis”;
e. Selalu berusaha mengasah mata hati (kepekaan).
4. JEMBAR
a. Berwawasan luas;
b. Demokratis;
c. Mudah memberi maaf dan tidak keras hati;
d. Menghargai kelebihan orang lain dan mendorong orang lain untuk berkembang;
e. Sabar dan tawakal.
5. BRUKBRAK
a. Bersikap transparan;
b. Jujur;
c. Tidak mempersulit yang mudah;
d. Menjungjung tinggi supremasi hukum;
e. Tidak memendam kebencian kepada orang lain;
6. GUYUB
a. Memegang teguh komitmen;
b. Suka bekerja sama dan bergotong royong;
c. Membangun sinergitas;
d. Memelihara persatuan;
e. Suka saling membantu.
7. MOTEKAR
a. Kreatif dan inovatif;
b. Dinamis;
c. Selalu memiliki gagasan segar;
d. Mampu memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal;
e. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
8. TARAPTI, TALITI, ATI-ATI
a. Profesional;
b. Waspada, cermat dan teliti dalam mengerjakan sesuatu;
c. Menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya;
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan39
d. Tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh hasutan;
e. Matang pertimbangannya dalam mengambil suatu keputusan.
9. JUNUN-JUCUNG
a. Konsisten;
b. Berorientasi pada proses bukan semata-mata pada hasil;
c. Tidak cepat putus asa dan berani menghadapi tantangan;
d. Mengerjakan dan melakukan sesuatu sampai tuntas, tidak setengah-setengah
(totalitas);
e. Hasil kerja kerasnya dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang banyak.
10. PUNJUL-LUHUNG
a. Berani mengambil keputusan;
b. Memiliki daya kompetensi yang tinggi;
c. Berusaha melakukan dan memberikan yang terbaik;
d. Memiliki rasa malu yang tinggi untuk berbuat hal yang tidak baik;
e. Menjaga nilai-nilai luhur budayanya.
Nilai operasional tersebut, antara lain diilhami esensi dari “Pepeling Tajimalela”
sebagai berikut : “Sumanget ka-Sundaan, tara ngukut kanti risi, tara reuwasan ku beja,
sikepna titih caringcing, jauh tina hiri dengki, nyekel tetekon nu luhung, gagah bedas
tanpa lawan, handap asor hade budi, kasabaran nyata elmu katunggalan”.
Dengan memiliki 10 (sepuluh) sifat dan perilaku sebagaimana diuraikan di atas,
maka akan melahirkan suatu situasi dan kondisi kehidupan masyarakat Kabupaten
Bandung yang penuh dengan harmoni dan kebersamaan dalam balutan semangat “Silih
Asah - Silih Asih - Silih Asuh”, baik sebagai mahkluk pribadi maupun sosial. Maknanya
adalah terwujudnya sistem sosial dalam kehidupan masyarakat yang didasari oleh sikap
saling mengasihi, saling melindungi dan saling mengingatkan ke jalan kebaikan dan
mencegah melakukan kemungkaran, serta saling mengasah untuk menjadi pribadi yang
bertaqwa, berilmu dan terampil.
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan40
BAB V
PENUTUP
Semua program yang kami cantumkan hanya kebutuhan utama yang bisa menyusun
lihat pada saat ini, tidak menutup kemungkinan ada program tambahan yang sifatnya darurat
dan tidak bisa ditunda, sebagai contoh adalah bencana Alam Gempa Bumi yang terjadi pada
awal tahun 2009 ini mengakibatkan kerusakan rumah Penduduk telah diperbaiki dari bantuan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah karena menyangkut kebutuhan pokok penduduk,
karena tidak tercantum dalam rencana program maka swadaya masyarakat sangat diperlukan
berupa tenaga gotong royong maupun material yang bisa diambil dari lokal Desa.
Karena program ini hanya untuk 5 tahun maka untuk menjembatani kekosongan
dokumen perencanaan jangka menengah pada masa Jabatan Kepala Desa, penyusun
menyiapkan program yang sifatnya hanya sekunder dan tidak membutuhkan biaya dalam
jumlah besar karena masa akuisisi biasanya tidak lama. Program tersebut meliputi rehabilitasi
sarana dan prasarana yang ada selain itu menyusun juga akan melakukan evaluasi program
apa saja yang belum terealisasi sehingga bisa diteruskan untuk RPJM-Des tahun-tahun
selanjutnya sehingga program pembangunan tersebut bisa terus berkesinambungan meskipun
yang menduduki jabatan Kepala Desa silih berganti.
Demikian program - program yang kami rencanakan. Semoga Allah SWT
memberikan Ridho sehingga semua program bias terealisasi sesuai yang penyusunan
dan perencanakan.
Makalah Calon Kepala Desa Panyocokan41
Recommended