Resep kbk 10 desember 2012

Preview:

Citation preview

1

ResepDra. Susana Elya Sudradjat, M.Farm., Apt

Tahap pengobatan

Dokter

Diagnosis

Penyakit Penderita

Terapi Obat BSO Resep

2

Definisi dan arti resep

Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada Apoteker Pengelola Apotik (APA)untuk menyediakan obat dan menyerahkannya pada penderita.

Dokter resep Penderita keluhan

APA

3

Contoh resep 

RUMAH SAKIT HUSADAJl. Mangga Besar 137-139Jakarta 10730Telp : 6260108

Dokter  : WidyawatiBagian   : Ilmu Penyakit DalamTanggal  : 17 Agustus 2012

 

R/ Amoksisilin tab. 500 mg No XV S 3 dd tab.I ------#-------paraf

Pro : Ny. Benita

4

Tata cara penulisan resep

Resep yang lengkap terdiri dari :• Nama, Alamat, dan Nomor Surat Izin Praktek Dokter• Tanggal penulisan resep• Nama obat / komponen obat• Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep• Tanda tangan / paraf dokter penulis resep• Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang

obatnya melebihi dosis maksimum.

5

Pembagian resep

InscriptioTerdiri dari identitas dokter, tempat dan tanggal penulisan resep, serta tanda R/

PraescriptioMerupakan bagian utama resep, terdiri dari nama obat, BSO dan dosis obat

SignaturaBerisi cara pemakaian resep

SubscriptioTanda tangan / paraf

6

Bahasa dalam resep

• Bahasa Latin merupakan bahasa yang statis/mati

• Bahasa Latin merupakan bahasa dunia untuk ilmu kesehatan

• Bahasa Latin dapat merahasiakan sesuatu untuk kepentingan penderita.

7

Contoh singkatan bahasa Latin

• aa -ana sama banyak• a.c -ante coenam sebelum makan• ad -ad sampai• a.n -ante noctem malam sebelum

tidur• bdd -bis de die 2 kali sehari• C -Cochlear Cibarium sendok makan

(15cc)

8

Fungsi obat dalam resep

• Remedia Cardinale • Remedia Adjuvantia  • Remedia Corrigensia (RC) • R.C. Actionis • R.C. Saporis • R.C. Odoris• R.Constituen 

9

10

Cara pemberian obat

• Tablet sublingual, caranya tablet diletakkan di bawah lidah sampai larut semua

• Tablet salut enterik , harus langsung ditelan tidak boleh dikunyah

• Tablet kunyah, harus dikunyah dulu baru ditelan• Tablet hisap, tablet dihisap sampai habis, tidak

dikunyah• Tablet efferfescent, tablet dilarutkan dalam

segelas air , bila sudah larut segera diminum

11

Waktu pemberian obat

• waktu yang tepat bertujuan agar :– Efek yang optimal– Efek samping minimal– Tidak mengganggu kebiasaan penderita

12

Sebelum makan (a.c)Setelah makan (p.c)Pada waktu makan (d.c)Pagi hari (mane)Malam hari (a n)

13

Klasifikasi route sistim penghantaran obat :

1.Sistim saluran cernaOral : ditelan, diabsorbsi saluran cernaRectal : absorbsi melalui epitel colon

2.ParenteralInjeksi subcutan / intra muscular/ intra vena / intra arteriImplant

3.Transmukosa BukalSublingualMukosa saluran cerna lambung / usus

4.Transnasal : diabsorbsi epitel olfactorius5.Pelepasan obat lewat paru-paru 6.Pelepasan obat melalui kulit

Transdermal

7.Pelepasan obat transokular8.Pelepasan obat transvaginal

15

Peroral

Keuntungan penghantaran obat peroral

• Mudah dan nyaman digunakan pasien• Area absorpsi luas (area usus kecil 200 m²)• Banyak pembuluh darah• Sustained release ,mengurangi frekuensi

pemberian obat• Controlled release , kontrol kadar obat dalam

jangka waktu tertentu , mengurangi frekuensi pemberian obat

Kerugianpenghantaran obat peroral

• Variabilitas kecepatan dan jumlah obat yang diabsorpsi dari b.s.o konvensional, fluktuasi pH di lambung dan usus kecil , dll

• Reaksi tambahan ; iritasi lokal dan sensitisasi obat

• pH ; beberapa obat rusak karena asam lambung

Tablet salut enterik

• Tablet tahan terhadap cairan lambung , larut di usus kecil

• Tablet disalut polimer selulosa asetat ftalat ( larut pada PH 5,2), larut pada pH usus

• Untuk obat yang ;– mengiritasi lambung– menyebabkan muntah– rusak oleh asam / enzim lambung– Pelepasan obat diperlambat

Transmukosa peroral

Sublingual : melalui mukosa bawah dan dasar mulutBukal : melalui mukosa pipi, gusi & bibir atas/bawah

Keuntungan transmukosa peroral

• Area luas permukaan utk absorpsi• Mudah mencapai target• Mudah digunakan : sprays, tablet, patches• Banyak pembuluh darah, mudah diabsorpsi,

onset cepat• Aktifitas metabolisme < , terhindar dari enzim

lambung dan first pass effect• Variabilitas rendah, tidak ada pengaruh

motilitas, pH, makanan

BSO sublingual• Nitrogliserin : tablet, aerosol ( onset 2menit)• Fentanyl : sedasi sebelum pembedahan pada

anak-anak

BSO bukal• Prochlorperazine : antimuntah (bioavai. <)• Nitrogliserin : onset 2 menit

24

25

Levonorgestrol subdermally implanted in upper arm

Provides contraceptive protection for ~5yrs.

transdermal

Insulin pump

26

Tablet vaginal

27

Tetes /guttae

28

Penghantaran obat melalui paru-paru

• Nebulizers• Pressurized metered-dose inhaler

(pMDI)• Dry powder inhaler (DPI)

29

30

31

Efek lokal dan sistemik

• Lokal : guttae nasales Otrivin• Sistemik : tablet Paracetamol

32

Jumlah dan kecepatan obat dalam darah

Tablet dengan pelepasan terkontrol(controlled release tablet)

Pelepasan dikontrol sesuai dgn dosis & waktu yang diinginkan. Biasanya 3x1 sehari dapat 1xsehari.

34

Kadar obat dalam plasma dari pemberian obat 4 x sehari ( jam 9, jam 1, jam 5, jam 9 )

Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat

• Obat– Fisika, kimia, toksisitas

• Cara pemberian obat– Oral, parenteral, rectal, topikal

• Penderita– Umur, berat badan, kehamilan dll

35

36

Dosis

• Dosis lazim

• Dosis maksimum

Dosis obat

Sejumlah obat yang memberikan efek terapeutik pada penderita dewasa

37

Dosis maksimum ( D.M )

• Batas dosis yang relatif masih aman diberikan pada penderita

• > DM pakai ! Dan paraf

38

39

Dosis Lazim dan Dosis Maksimal Dewasa

No

Nama zat

Guna

Cara pakai

DL 1X

DL 1hari DM 1X

DM 1 hari

1

Acetaminophen

analgetik antipiretik

oral

500 mg

500 mg-2g

2

Acidum acetyl-

Salicylicum

Analgetik Antipiretik Antirematik

oral

500 mg

1,5 -8g

1g

8g

3

Aminophyllin

bronko- dilator

oral,rektal

i.v i.m

100-200mg

240mg

300- 600mg

500 mg

1,5g

4

Ephedrin HCl

bronko

simpatomi

oral s.k

10-30mg

10 mg

30-100mg

20mg

50mg 40mg

150mg 120mg

5

Codein HCl

antitusif

oral

10-20mg

30-60mg

60mg

300mg

6

Belladonnae extr. spissum

parasimpa-

tolitik

oral

10-20mg

30-60mg

20mg

80mg

7

Pulv.Doveri

ekspek-

toran

oral

100-200mg

200-600mg

1,5g

5g

8

Luminal

sedative

antikonvuepileptik

hipnotik.

oral oral i.m oral

15-30mg 50-100mg 50-100mg

100-200mg

45-90mg

150-300mg

300 mg

300 mg

9

CTM

Anti

histamin

Oral im,sk

i.v

2-4mg

5-20mg 10mg

6-16mg

40mg 40mg 40mg

10

Diazepam

sedativ

oral

5-30mg

40mg

Dosis obat untuk anak

• Fungsi organ belum sempurna• Pola ADME• Sensitivitas obat

40

41

No Nama zat Guna Cara Umur/bb DL 1X DL 1 hari Ket. 1

Acetaminophen

analgetik

antipiretik

oral

6-12 bl1-5 th

5-10 th> 10 th

50 mg

50 – 100 mg100 – 200 mg

250 mg

200 mg

200 – 400 mg400 – 800 mg

1 g

 

 2

Asetosal

antipiretik

demamrematik

oral

oral

< 1 th

1-3 th3-6 th

6-12 th

10 mg / bl

max 60 mg/th50-60 mg/th40-50 mg/th30-40 mg/th

30-40 mg/bl

150-240 mg/th

120-200 mg/th90-160 mg/th

100-120 mg/th

     

dibagi 4-6 dosis

 3

Aminophylin

bronkodilator

oral

rectali.v

5 mg/kgbb7 mg/ kgbb

3,5 mg/kgbb

 tiap 6-8 jam

 4

 Ephedrin HCl

 bronkosimpa-tomimetik

 orali.m

    

 0,8-1,6 mg/kg

 Dibagi4 dosis

 

42

 Luminal

 sedative

    

anti konvulsan

 Oral    

i.mi.v

 0 – 3bl3- 7 bl7 – 12 bl> 1 th

 0 – 6 bl6- 12 bl1 – 5 th> 5 th

 

 5 mg7,5 mg10 mg

15-20 mg 

15 mg20 mg

30 – 100 mg100 mg

 15 – 20 mg22,5 – 30 mg30 – 40 mg45 – 80 mg

 Max 200 mg

Cara menghitung dosis anak

• Dibandingkan dengan dosis dewasa– Umur– Berat badan– Luas permukaaan tubuh (L.P.T)

• Berdasarkan ukuran fisik anak– Berat badan– L.P.T. anak

43

Rumus menghitung dosis anak• Young Dws : 20 th– Da = (n/n+12).Dd

• Dilling– Da = (n/20). Dd

• Clark Dws :70 kg– Da = (w anak/w dws). Dd

• Crawford -Terry – Rourke LPT dws : 1,73 m2

– Da = (LPT anak / LPT dws).Dd 1,8 m2

44

Dihitung dari dosis dewasa

• Rumus Young utk anak ≤ 8 th, Dilling > 8th

• Dosis terapi (dewasa) glyceril guayacolat 100-200 mg/ x

• Dosis terapi untuk anak 8 th :• 8/20 x ( 100 – 200 )mgkali = 40 – 80 mg/ kali

45

BB anak ( rumus Clark)

• Dosis terapi dewasa glyceril guayacolat100 – 200 mg/ kali

• Dosis terapi : anak 8 yahun , BB 21 kg

• 21/70 x (100 – 200) mg/kali  = 30 – 60 mg/kali

46

   Luas Permukaan Tubuh anak ( Rumus Crawford-Terry-Rourke)

• Dosis terapi dewasa glyceril guayacolat 100 – 200 mg / kali

• Anak 8 tahun, LPT 0,9 m2

• 0,9/1,8 x (100-200 mg)kali   = 50-100 mg/kali

47

Tabel dosis anak dengan persentase dosis dewasa (ISO 2007)

Umur                 BB(kg)   Dosis anak /dwsBayi prematur           1,13             2,5 -5 %

       1,81             4 – 8  %                                     2,27             5 – 10 %Bayu baru lahir         3,18              12,5   %2 bulan                 4,54     15   %4 bulan                        6,35            20   %12 bulan                      9,98             25   %

48

Tabel dosis anak dengan persentase dosis dewasa (ISO 2007)

Umur                             BB(kg)   Dosis anak /dws

3 tahun 14,7 33%7 tahun 22,68 50%10 tahun 29,94 60%12 tahun 35,52 75%14 tahun 45,36 80%16 tahun 54,43 90%

49

Perhitungan dgn ukuran BB anak

• Dosis terapi Amoxycillin 10-25mg /kgBB/x diberikan 6-8 jam

• Anak umur 2 th, BB 10 kg

• Dosis terapi : 10 x (10-25 )= 100-250mg/tiap 6-8 jam

50

Perhitungan dengan ukuran LPT anak

• Dosis pemeliharaan metotreksat untuk penderita leukemia 15mg/m2 LPT/minggu

• Anak 12 th, LPT 1,20m2

• Dosis : 1,20/1,73 x 15 mg = 10,4 mg

51

Generalisasi dosis

• Dosis cyproheptadin :Anak umur < 2 tahun tidak dianjurkan

   2-6 th   : 2mg, 2-3 kali/hari, max 12 mg/hari   7-14 th : 4mg, 2-3 kali/hari, max 16 mg/hari

   Kesimpulan : anak umur 2s/d 6 th dosisnya sama .   Cara ini perlu diperhatikan terutama untuk obat dengan 

index terapi sempit   

52

DM gabungan ( obat sinergis yang memp.DM)

D.Max gabungan = %DM obat I + %DM obat II + … = sebaiknya tidak lebih dari 100%

53

R/ Sulfas atropin 0,5 mgExtract Belladonnae 10 mgSl qsmf caps. dtd No. XS 3 dd pulv I

Pro: Ny.Anna

54

• DM dws– Sulfas atropin  1mg/x 3mg/hr– Bell.extract 20 mg/x80mg/hr

• DM 1x– SA =  0,5/1 x 100% =   50%– BE =  10/20 x 100%=   50%

• DM gabungan 1x = 100%

• DM 1hr– SA = 3x0,5/3 x 100%= 50%– BE = 3x10/80 x 100%= 37,5%DM gabungan 1 hr =87,5%

• Jadi resep dapat dibuat

55

R/ Sulfas atropin 0,5 mgExtract Belladonnae 10 mgSl qsmf caps. dtd No. XS 3 dd pulv I

Pro: Anna (10 tahun)

56

• DM dws

– Sulfas atropin 1mg/x            3mg/hr– Bell.extract 20 mg/x 80mg/hr

DM anak 10 th

Sulfas atropin   1 x   = 10/20  x  1 mg = 0,5 mg

            1 hr= 10/20  x  3 mg =  1,5 mg

    Belladonnae extr 1 x =  10/20 x 20 mg  =  10 mg

                                    1 hr=  10/20 x 80 mg =  40 mg

57

DM 1x

SA =  0,5/0,5 x 100%    =  100%BE =  10/10 x 100%       =   100%

DM gabungan 1x   = 200%

DM 1hr

SA =   3x0,5/1,5x 100%     = 100%BE =    3x10/40 x 100%          = 7 5%DM gabungan 1 hr              =175%

Jadi resep  tidak dapat dibuat

58

Ukuran kekuatan preparat farmasi

• Persen bobot pervolume. %b/v (g/100ml)• Persen vol.pervolume. %v/v (ml/100ml)• Persen berat/berat. %b/b (g/100ml)• ….:….b/v (g/1000 ml)• ….:….v/v (ml/1000 ml)• ….:…b/b ( g/1000 g)• Miligram persen. mg % ( mg/100 ml)

59

60

61

Formula dalam resep

• FORMULA MAGISTRALIS / RACIKAN• FORMULA SPECIALIATIS / PATEN• FORMULA OFFICINALIS / R.STANDAR• FORMULA KOMPREHENSIF

(ES,OTT,INTERAKSI,DOSIS,BSO,WAKTU & CARA PEMBERIAN)

62

F. MAGISTRALIS

• PULVERES• POTIO• KAPSUL

63

F.SPECIALITIS

• TABLET / T. sublingual• CAPSULAE• SUPPOSITORIA• POTIO ( syrup,elixir,guttae )• INJECTIONES ( sub cutan, iv.)• AEROSOL / INHALASI ( onset < 5 ‘ )

64

F.OFFICINALIS

• POTIO ALBA CONTRA TUSSIM• POTIO NIGRA CONTRA TUSSIM• SYRUPUS THYMI

65

POTIO ALBA CONTRA TUSSIM (OBAT BATUK PUTIH)

R/ Sol. Ammon.spir.anis. 2 Sir. Simplex 10 ml

OL. Menth.pip gtt I Aq . ad 100 ml m.f potio S 3 dd cth I

Khasiat : ekspektorant untuk anak-anak

66

POTIO NIGRA CONTRA TUSSIM( OBAT BATUK HITAM )

R/ Succus Liquiritiae 3 Ammonii Chloridi 3 Sol. Ammon. Spir.anis 3 Aq. ad 150 ml mf. Potio S 3 d.d. C I

Khasiat : Ekspectorant untuk dewasa

67

BSO specialitisBricasma (Terbutaline sulfat)

• Tab 2,5 mg x 100’s• Syr. 0,3mg/ml x 100 ml• Amp. 0,5 mg/ ml x 5’s• Turbuhaler 0,25 mg/puff x 200 doses• Canister 0,25 mg /puff x 400 doses

68

Bentuk sediaan obatBSO SIRUPMetampiron 250 mg/ 5ml sirup ( 60 ml )Novalgin ( Aventis ) Paracetamol 120 mg/5ml syrup ( 60 ml )Pamol ( Interbat ) Asam mefenamat 50 mg/5ml suspensi ( 60 ml )Ponstan ( Pfizer ) BSO DROPSParacetamol 60 mg/ 0,6 ml drops ( 15 ml )Panadol ( Winthrop, Sterling )

69

F.Specialitis tablet

ASTHMA (Soho)C. Ephedrine HCl 12,5 mg

Theophylline 125 mg

EUPHYLLIN RETARD (Pharos)C. Anhydrous theophylline 250 mg

Dws. 2x sehari(Retard film –coated)

70

9 Amlodipine Antihipertensi Tablet 5mg, 10mg

10

Amoxycillin Antibakteri, sistemik

Kapsul

Kaplet

Sirup kering

250mg

500mg

125mg/5ml (60ml)

11

Ampicillin Antibakteri, sistemik

Kaplet

Sirup kering

Serbuk inj.

250mg, 500mg

125mg/5ml (60ml)

500mg/vial ;

1000mg/vial

71

BSO Tetes Oral Paracetamol(guttae/ oral drops)

Panadol drops (15ml) , 60mg/0,6mlTempra drops (15ml) , 80mg/0,8mlSanmol drops (15ml) , 100mg/1mlTermagon drops (15ml) , 120mg/1,2ml

72

73

Latihan

Tulislah resep pulveres  yang berisi Paracetamol untuk pasien anak   ( 2 tahun ) 

No Nama zat Guna Cara Umur/bb DL 1X DL 1 hari Ket.

 1

 Paracetamol

 analgetikantipiretik

 oral

 6-12 bl1-5 th5-10 th> 10 th

 50 mg

50 – 100 mg100 – 200 mg

250 mg

 200 mg

200 – 400 mg400 – 800 mg

1 g 

 

74

 Jawab : Obat : ParacetamolDosis terapi : 60 mg / XCara pemakaian : peroral , sehari 3 xLama terapi : 3 hari Pulveres yang akan diberikan : 3 x 3 bungkus = 9  dibulatkan 10 bungkus. 

75

 R/ Paracetamol 60 mg

  S.L qs 

mfla pulv. dtd No. X  S 3 dd pulv I 

  

76

Tulislah resep pulveres  yang berisi Amoxycillin  untuk pasien anak  bernama  Agus  ( 2 tahun  12 kg) Dosis terapi 50 mg/kg bb/ hari  ( pemakaian 3 x sehari )  Jawab : Obat :  …………………………. Dosis terapi : ……………………. Cara pemakaian : …………….., sehari ……… X Lama terapi : 5  hari Pulveres yang akan diberikan : …………bungkus 

77

 

PRAKTEK MENYUSUN RESEP POTIO Tentukan obat yang akan diberikanTentukan dosis terapi sesuai umur dan berat badanTentukan cara pemakaian dan lama terapi  Perhatikan penambahan corrigens   Contoh : Tulislah resep potio  yang berisi Paracetamol untuk pasien anak  ( 2 tahun )  

78

Jawab : Obat : ParacetamolDosis terapi : 60 mg / XCara pemakaian : peroral , sehari 3 x 1 cthLama terapi : 3 hari    Perhitungan jumlah obat, volume potio, corrigens dan suspending agent.Paracetamol     1 X minum :  60 mgParacetamol  10 X minum : 600 mgVolume  potio  1  X minum : 5 mlVolume  potio 10 X minum : 50 mlSyrupus simplek   : 10 %CMC   :  1 %  

79

   R/             Paracetamol     600 mg        Syrupus simplek 10  % 

 CMC                     1 % 

 Aqua                  ad 50 ml 

S  3 dd  cth  I 

80

 PRAKTEK MENULIS RESEP FORMULA SPECIALITIS  (CTH) 

Seorang anak umur 3 tahun 14 kg akan diberikan Amoxyl dry syrup dan  Paracetamol  syrup. Susunlah resep yang lengkap . Amoxyl dry syrup  Isi   :  Amoxycillin  125 mg/ 5mlKemasan   :  60 ml

Paracetamol syrupIsi :  Paracetamol  120 mg / 5 mlKemasan :  60 ml

 

81

 Dosis 1 x minum :  ( 15 X 50  ) :  3  =  250  mgVolume 1 X minum :  ( 250 mg : 125 mg )  X  5 ml  =  10 ml  (  2 Cth )Jumlah botol ( fl )  :  ( 15  x  10 ml )  : 60 ml =  2,5 botol  atau  3 botol

Anak 3 th, 15 kgDosis 1  X  minum     :  75 mg  Volume 1  X  minum :  (  75 mg / 120 mg )   =   0, 63   cth   =   0,5  cth  ( 2,5 ml )Jumlah botol  ( fl )     :   ( 10 x 2,5 ml ) :  60 ml  =  0,4  fl     =   1 fl  

82

R/Amoxycillin dry syr 125mg/5ml 60ml fl no III S 3 dd cth II------------------//------------------- parafR/Paracetamol syr 120mg/5ml 60 ml fl no I S 3 dd cth 0,5-----------------//-------------------- paraf

83

Pulv. adspersorius

R/ Salicyl talc pulv.adsp 2% 200 Sue

R/ Acid salicyl 2% Talc. Venet ad 200 mf. pulv. Adsp Sue

84

Contoh kapsul

R/ Dextrometorphan HBr 15 mg S .L. qs m f. caps. dtd no X S 3 dd caps I

85

Potio alba + obat

R/ Potio alba c. tussim 50 ml adde Dextrometorphan HBr 50 mg c.m.c 1% m.f potio S 3 dd cth I

86

Potio nigra + bahan obat

R / Potio nigra c. tussim 150 ml adde Dextrometorphan H Br 150 mg c.m.c 1% m f. potio S 3 dd C I

87

BSO TABLET GENERIK

BELLADONNAE EXTRACT 10, 20 mgEPHEDRIN 25 mgGLYCERIL GUAIACOLAS 100 mgDEXTROMETORPHAN HBr 15 mgCODEIN 10,15,20 mgDOVERI 100,150,200 mgPREDNISON 5 mgDEXAMETASON 0,5 mgCTM 4 mg

88

Inkompatibilitas

Inkompatibilitas farmaseutik : diluar tubuh

Pencegahan untuk zat-zat tersebut dengan cara :• Perubahan teknik mencampur• Diganti pelarutnya• Diganti bentuknya• Volume diubah• Dibuat emulsi atau suspensi• Menambah atau mengurangi zat indiferen• Dibuat terpisah

89

Peraturan -perUUan

Pengelolaan obat dan penulisan resep diatur oleh undang-undang

Penggolongan obat :S.P Menkes R.I. No.193/Keb/BVII/71 mengatur

tentang obat, obat jadi, obat paten, obat standar, obat asli dan obat baru.

90

Penggolongan obat berdasarkan UU

• Golongan Obat Narkotika , contoh : Morfin, Codein• Golongan Obat Keras :

Obat Keras tertentu (OKT), contoh : DiazepamObat Keras, contoh : AntibiotikaObat Keras Wajib Apotik, contoh : Oral

kontrasepsi• Golongan Obat Bebas Terbatas, contoh : CTM• Golongan Obat bebas , contoh : Vit C tablet

91

Pengelolaan obatPengadaan dan distribusi obat

 Pabrik 

Pengadaan / Permintaan Distribusi           PBF / KF

 

    Apotek        P.eceran obat    Depo             RS 

RS       Dokter    Puskesmas   Dokter RS              Penderita Penderita       Penderita        Penderita

92

Penyimpanan obat

Berdasarkan :• Sifat bahan obat• Golongan obat• Bentuk obat

93

Etiket– Nama zat, bahan obat, atau sediaan– Nama zat berkhasiat– Jumlah zat berkhasiat dalam satuan tertentu– Jumlah zat, bahan obat, atau sediaan dalam tiap kemasan– Indikasi– Cara penggunaan– Tanggal daluwarsa untuk zat, bahan obat, dan sediaan tertentu– Nomor batch, registrasi ( Dep.Kes RI )– Nama dan alamat produsen– Cara penyimpanan

94