View
51
Download
11
Category
Preview:
DESCRIPTION
Ringkasan Eksekutif KI Sei Mangkei
Citation preview
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
1. LATAR BELAKANG
Era globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa dampak yang besar
terhadap semakin ketatnya persaingan di sektor industri. Untuk dapat bersaing
di dalam sektor industri secara global, diperlukan daya saing yang sangat tinggi,
seperti kuatnya infrastruktur, tersedianya sumberdaya manusia untuk tenaga
kerja yang berkualitas, tingginya peningkatan nilai tambah dan produktivitas di
sepanjang rantai nilai produksi, sistem birokrasi yang ringkas dan cepat, dan
dukungan dari seluruh sumber daya produktif yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Peningkatan daya saing industri secara berkelanjutan membentuk
landasan ekonomi yang kuat berupa stabilitas ekonomi makro, iklim usaha dan
investasi yang seHat.
Untuk mewujudkan visi pembangunan industri nasional agar pada tahun 2020
Indonesia telah menjadi negara industri maju baru, pemerintah dalam Hal ini
diwakili oleh Kementerian Perindustrian, telah menyusun Kebijakan Industri
Nasional (KIN). Strategi yang dilakukan diantaranya adalah peningkatan nilai
tambah dan produktivitas; pengembangan klaster industri; pengembangan
lingkungan bisnis yang nyaman/kondusif; pembangunan industri yang
berkelanjutan; persebaran industri; dan pengembangan industri kecil dan
menengah.
Hasil pembangunan selama ini masih dirasakan belum cukup memadai untuk
mengatasi kesenjangan kesejehteraan di berbagai wilayah dan kelompok
masyarakat. Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah belum bisa
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang memadai. Guna mengatasi
kesenjangan dan mempercepat pembangunan perekonomian daerah, terutama
untuk mendorong penyebaran industri ke daerah, maka salah satu langkah
terobosan yang akan dilakukan adalah pengembangan kawasan industri yang
berbasis pada kompetensi inti daerah.
Kawasan Industri Sei Mangkei (KISM) yang terletak di Kawasan Sei Mangkei,
Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara,
memiliki kompetensi inti daerah yaitu berupa perkebunan kelapa sawit dengan
pengolahannya. Pertumbuhan perkelapasawitan di provinsi Sumatera Utara
dinilai cukup pesat. Dengan luas areal 7.5 juta Ha, Sumatera Utara mampu
memproduksi 20 juta ton CPO. Produktivitas CPO diproyeksikan meningkat
Page 1 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
hingga mencapai 40 juta ton di tahun 2020. Namun sebagian besar produksi
masih berupa baHan mentah. Agar tercipta nilai tambah dan stabilitas Harga,
perlu dilakukan “hilirisasi” yaitu pengolahan CPO menjadi produk-produk
turunannya.
KISM dengan luas total sebesar 2002,7 Ha dengan fungsi kawasan industri
sebagai kegiatan utamanya dan didukung dengan kawasan-kawasan penunjang
lainnya, dapat dijadikan sebagai kawasan pengolahan hilir dari kelapa sawit.
Keuntungan strategis KISM antara lain adalah:
- lokasinya yang berada di areal perkebunan kelapa sawit (raw material
oriented);
- dekat ke pelabuhan Kuala Tanjung milik PT. Inalum maupun PT. Pelindo I.
Direncanakan Pelabuhan PT. Inalum akan diserahkan kepada Pemerintah
Indonesia pada tahun 2013;
- berada dekat dengan pintu gerbang internasional Indonesia di bagian
barat karena berHadapan langsung dengan jalur pelayaran internasional
selat Malaka yang memiliki aksesibilitas ke Asia Pasific;
- adanya jalur kereta api dari Gunung Bayu – Stasiun Perlanaan yang
jaraknya dekat dengan KISM;
- terdapat sungai Bah Bolon yang mengalir dekat dengan kawasan.
Semua potensi dan keuntungan strategis ini dapat dijadikan sebagai engine of
growth dalam mempercepat pembangunan dan peningkatan daya saing
Kabupaten Simalungun sebagai kawasan rencana pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus di lokasi ini. KISM direncanakan menjadi suatu Kawasan
Ekonomi Khusus yang tertata rapi, nyaman, aman, asri dan berwawasan
lingkungan, sehingga sanggup menarik minat Mitra Patungan Usaha PTPN III
untuk bekerja sama.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dilakukannya studi ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis
tingkat kelayakan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, sedangkan tujuannya
adalah :
Page 2 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
1. Mengidentifikasi dan menganalisis kelayakan Sei Mangkei sebagai Kawasan
Ekonomi Khusus dari aspek aspek ekonomi dan aspek finansial.
2. Memberikan rekomendasi secara umum kepada Sei Mangkei tentang
kebutuhan-kebutuhan Sei Mangkei untuk dapat memenuhi persyaratan
sebagai Kawasan Ekonomi KhususMerumuskan saran-saran studi lebih lanjut
yang diperlukan Sei Mangkei dalam rangka persiapan untuk menjadikan Sei
Mangkei sebagai Kawasan Ekonomi Khusus.
3. SASARAN
Adapun sasaran dari kegiatan studi ini yaitu :
1. Terdeliniasi Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei dengan perumusan fungsi
kawasan sesuai dalam karakteristik dan arahan kebijakan yang telah
ditetapkan pada perencanaan .
2. Terumuskannya kelayakan KEK Sei Mangkei secara ekonomi dan finansial.
3. Terumuskannya rekomendasi kebutuhan pengembangan Sei Mangkei sebagai
suatu KEK.
4. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang Lingkup Substansi
Ruang Lingkup Penyusunan Rencana Strategik Pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus Sei Mangkei mencakup hal-hal antara lain sebagai berikut:
a. Melakukan desk study peraturan perundangan, konsep kawasan ekonomi
khusus, dan penerapan kawasan ekonomi khusus di negara lain.
b. Melakukan survei dan pengumpulan data ke Simalungun terutama ke PTPN III
Sumatera Utara Medan guna mengkaji kondisi wilayah perencanaan, baik
menyangkut pencapaian lokasi, tata ruang regional, kondisi daerah
perencanaan (geografi,geologi), kondisi sosial dan demografi, potensi
prasarana dan sarana.
c. Mengkaji kebijakan : Kebijakan Industri Nasional, Kebijakan Tata Ruang,
Kebijakan Sektoral, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, dan
Rencana Jangka Panjang Menengah Daerah.
Page 3 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
d. Menyusun gambaran umum wilayah perencanaan yang berisi : Profil Umum
Daerah, Profil Kegiatan Industri di Daerah, dan Lokasi Kawasan Ekonomi
Khusus
e. Mengkaji analisis internal : Analisis Rantai Nilai, Analisis Berbasis Sumber
Daya, Analisis Aspek Sosial dan Ekonomi, dan Faktor Keberhasilan (Regional
Dan Sektoral)
f. Mengkaji analisis eksternal : Profil KEK Negara Lain, Analisis Lingkungan,
Analisis Industri dan Analisa Kompetitif, Regulasi dan Insentif KEK, serta
Analisis Persaingan Kawasan Industri Di Dalam Negeri dan Di Luar Negeri.
g. Menyusun Profil Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus dan Strategi Bisnis :
Profil Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus dan Strategi Bisnis Pengelola
Kawasan Ekonomi Khusus
Ruang Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah secara umum adalah Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera
Utara sedangkan secara khusus adalah pengembangan kawasan industri Sei
Mangkei seluas 2.000 hektar yang berada pada kawasan pengembangan PTPN
III.
5. KELUARAN
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunya dokumen rencana
Studi Kelayakan Ekonomi dan Finansial Kawasan Ekonomi Khusus di Sei Mangkei
yang memuat tentang kelayakan kawasan secara ekonomi dan kelayakan
kawasan secara finansial.
Page 4 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
6. METODOLOGI
Page 5 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
7. RENCANA STRATEGIS KEK SEI MANGKEI
A. Analisis SWOT
Pada bagian ini akan dikaji faktor internal dan eksternal kawasan industri
pengolahan kelapa sawit menjadi produk turunannya. Hal ini dilakukan guna
dapat merumuskan strategi pengembangan yang tepat. Hal ini untuk
memetakan dengan baik strategi kebijakan dan arah pengembangan yang akan
dicapai serta tahapan-tahapan untuk mencapai kondisi tersebut. Analisis yang
digunakan adalah analisis SWOT. Faktor internal akan dilihat melalui kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness), sedangkan faktor eksternal akan dilihat
melalui peluang (opportunity) dan threats (ancaman).
Page 6 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Tabel 1.1
Matriks Analisis SWOT Pengembangan Kawasan Industri Sei Mangkei
Potensi Kelemahan Peluang Ancaman Potensi ketersediaan lahan.
Kawasan industri Sei Mangkei dikembangkan di kawasan perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh PTPN III seluas 2002 Ha. Luas ini cukup untuk dapat mengakomodasi semua kebutuhan sebuah kawasan industri, termasuk kebutuhan sosial budaya para pekerja yang akan tinggal di dalam kawasan ini.
Raw material oriented. Karena kawasan industri ini dikembangkan di tengah perkebunan kelapa sawit, pengolahan kelapa sawit menjadi CPO dan produk turunannya menjadi lebih efisien.
Adanya dukungan pemerintah. Kawasan industri Sei Mangkei mendapat dukungan pemerintah melalui ditetapkannya KISM sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus nasional;
Ketersediaan bahan baku yang melimpah.
Aspek Bahan Baku. Pasokan CPO untuk industri
oleokimia dalam negeri kurang terjamin karena harga ekspor yang jauh lebih menarik.
Belum terintegrasinya Industri CPO dengan industri inti, terkait dan pendukungnya.
Aspek Infrastruktur Belum memadainya pada saat ini
infrastruktur pendukung industri seperti pelabuhan, akses jalan, sarana transportasi lain, tangki timbun.
Pasokan suplai listrik belum optimal.
Aspek Kebijakan Pemerintah Peraturan pemerintah yang
kurang mendukung pengembangan turunan CPO antara lain insentif untuk pendirian industri oleokimia.
Ekonomi biaya tinggi a.l. pajak-pajak dan retribusi.
Lemahnya koordinasi dan komunikasi antara pemerintah dan sektor swasta.
Tingginya permintaan terhadap produk-produk berbasis CPO, baik di pasar domestik maupun dunia.
Permintaan (demand) terhadap minyak dan lemak meningkat 2-3 juta ton/tahun, sebagai akibat pertambahan jumlah penduduk dunia dan peningkatan pendapatan.
Berkembangnya pasar baru, terutama di China, Asia Selatan dan Tengah.
Potensi pengembangan industri hilir pengolahan minyak sawit yang cukup besar, baik untuk pangan, non pangan maupun sumber enrgi alternatif.
Kecenderungan makin meningkatnya perhatian terhadap masalah kesehatan dan lingkungan.
Sebagian besar industri pendukung (supplier) dalam produksi CPO dan turunannya berasal dari Luar Negeri.
Bahan baku untuk memproduksi mesin, peralatan
Diskriminasi tarif dan non tarif barrier;
Kompetisi dengan sumber minyak dan lemak lain;
Kampanye anti minyak sawit di pasar dunia;
Lemahnya koordinasi antara lembaga-lembaga pemangku kepentingan;
Biaya produksi yang rendah dari negara-negara pesaing baru, terutama India dan Vietnam;
Situasi sosial politik dan keamanan yang kurang mendukung;
Ketidakkonsistenan peraturan pemerintah, terutama menyangkut hak guna usaha (tata guna lahan);
Retribusi dan pungutan-pungutan liar di daerah sangat tinggi;
Fluktuasi harga CPO/PKO dan produk turunannya.
Page 7 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Potensi Kelemahan Peluang AncamanProduktivitas CPO dari daerah Sumatera Utara cukup tinggi mencapai 3,200,673 ton di tahun 2008. Pada saat ini penggunaan CPO untuk industri hilirnya di Indonesia saat ini masih relatif rendah yaitu baru sekitar 35% dari total produksi. Diharapkan dengan adanya KISM dapat meningkatkan hilirisasi pengolahan kelapa sawit.
Potensi Pelabuhan Kuala Tanjung. Pelabuhan Kuala Tanjung berpotensi sebagai alternatif utama dalam bongkar muat CPO disamping Pelabuhan Belawan karena kedekatannya dengan sentra produksi. Keunggulan geografis yang dimilikinya sangat baik bagi pelabuhan karena kedalaman pelabuhan dapat mencapai lebih dari 14 m LWS. Dalam perdagangan internasional, ekspor CPO dari Indonesia umumnya menggunakan term FOB dari lokasi Belawan, Dumai dan Kuala Tanjung. Untuk itu perlu mengoptimasi pasar PTPN dan non PTPN dalam wilayah hinterland Belawan dan Kuala Tanjung yang telah
Aspek penguasaan teknologi Lemahnya penguasaan R & D
produk oleokimia dan turunannya;
Terbatasnya sumber dana pendukung kegiatan riset dan pengembangan produk dan teknologi industri oleokimia;
Terbatasnya kemampuan di bidang engineering dan manufacturing teknologi industri oleokimia dan lambannya adaptasi teknologi baru.
Tingginya ketergantungan terhadap teknologi impor.
Aspek Pasar Adanya kampanye negatif
khususnya terkait masalah lingkungan
Ekspor dikaitkan dengan lingkungan dan biodiversity oleh parlemen Eropa (EU Directive)
Adanya kebijakan registrasi bahan kimia (REACH) untuk produk kimia yang masuk ke pasar Uni Eropa,
Fluktuasi harga CPO menyebabkan produk turunan CPO non pangan yaitu biodiesel tidak mampu bersaing secara keekonomian dengan BBM subsidi.
dan bahan penolong tersedia didalam negeri.
Peluang kerjasama (joint venture) dengan kompetitor untuk melakukan investasi dibidang teknologi dan pengolahan.
Permintaan akan biodiesel pada beberapa tahun mendatang akan semakin meningkat, terutama dengan diterapkannya kebijaksanaan di beberapa negara Eropa dan Jepang untuk menggunakan renewable energy.
Page 8 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Potensi Kelemahan Peluang Ancamanmenggunakan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan ekspor melalui penyediaan fasilitas curah cair di Kuala Tanjung. Besarnya potensi throughput CPO di wilayah hinterland Pelabuhan Kuala Tanjung adalah sebesar 1,291,080 ton pada tahun 2009 dan diproyeksikan pada tahun 2010 sebesar 1,355,634 ton dengan tingkat pertumbuhan 5% pertahun.
Potensi Jalur Kereta Api Gunung Bayu – Stasiun Perlanaan – Pelabuhan Kuala Tanjung. KEK mempunyai aksesibilitas yang baik yang ditunjang oleh jalur kereta api dari Gunung Bayu – Stasiun Perlanaan sehingga bisa dikoneksikan menuju pelabuhan Kuala Tanjung. Dengan adanya jalur kereta api memudahkan pengangkutan hasil produksi kawasan industri untuk tujuan ekspor.
Kedekatan dengan PKS. KEK berada dekat dengan beberapa pabrik kelapa sawit yang telah dibangun pada tahun 1997. PKS ini dibangun jauh dari pemukiman masyarakat umum sehingga
Terbatasnya kemampuan pemasaran : kurangnya informasi pasar, lemahnya market intelligent, kurangnya jaringan pasar.
Negara-negara Uni Eropa mengklaim tidak akan menggunakan minyak sawit karena merusak hutan (deforestasi), membunuh hewan langka, mengeluarkan emisi gas rumah kaca yang besar dan mendukung terjadinya perubahan iklim. Padahal, ini semua tak benar karena semua alasan itu hanya untuk mencari pembenaran. Mereka khawatir produk mereka tenggelam dengan sawit.
Bea keluar (pajak ekspor) minyak kelapa sawit sepenuhnya menjadi penerimaan negara, tidak ada yang dikembalikan untuk kegunaan mengembangkan bidang research and development kelapa sawit.
Page 9 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Potensi Kelemahan Peluang Ancamanmasyarakat tidak terganggu oleh polusi suara atau polusi bau. PKS tersebut adalah:
Milik PTPN III dengan produksi 165 ton TBS/jam
Milik PTPN IV dengan produksi ± 300 ton TBS/jam
Milik Swasta dengan produksi ± 104 ton TBS/jam
Dapat menyerap tenaga kerja yang banyak. Kawasan industri dapat menyerap hingga 58.800 tenaga kerja. Dengan asumsi 70% kawasan industri Sei Mangkei diisi dengan kegiatan industri, maka dengan bangkitan tenaga kerja sebanyak 70 orang per hektar, maka kawasan industri akan menyerap lebih kurang 58.800 tenaga kerja.
Suplai tenaga kerja yang memadai. Tersedianya angkatan kerja yang mencari kerja yang cukup memadai dari Kabupaten Simalungun sebesar 70.609 orang dan sebesar 554.539 orang dari Sumatera Utara (BPS SU 2008);
Potensi penerimaan pajak. Dengan beroperasinya kawasan industri Sei Mangkei
Page 10 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Potensi Kelemahan Peluang Ancamanberpotensi memberi pemasukan pajak negara hingga 680 milyar per tahun.
Suplai air yang melimpah. Sungai Bah Bolon mengalir di samping kawasan industri yang dapat menjadi sumberdaya untuk kebutuhan air kegiatan industri.
Ketersediaan limbah sawit sebagai alternatif pembangkit listrik biodiesel.
Produk minyak nabati yang efisien. Kelapa sawit merupakan salah satu minyak nabati dunia (selain kedelai, bunga matahari, rappased, minyak kelapa) yang paling efesien, sehingga produktivitasnya dapat menutupi biaya produksi.
Potensi pengolahan produk turunan kelapa sawit yang sangat luas:
Potensi pengolahan produk turunan CPO: Produk turunan CPO selain minyak goreng kelapa sawit, dapat dihasilkan margarine, shortening, Vanaspati (Vegetable ghee), Ice creams, Bakery Fats, Instans Noodle, Sabun dan Detergent, Cocoa Butter
Page 11 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Potensi Kelemahan Peluang AncamanExtender, Chocolate dan Coatings, Specialty Fats, Dry Soap Mixes, Sugar Confectionary, Biskuit Cream Fats, Filled Milk, Lubrication, Textiles Oils dan Biodiesel. Khusus untuk biodiesel, permintaan akan produk ini pada beberapa tahun mendatang akan semakin meningkat, terutama dengan diterapkannya kebijaksanaan di beberapa negara Eropa dan Jepang untuk menggunakan renewable energy.
Potensi pengolahan produk turunan Minyak Inti Sawit: Dari produk turunan minyak inti sawit dapat dihasilkan Shortening, Cocoa Butter Substitute, Specialty Fats, Ice Cream, Coffee Whitener/Cream, Sugar Confectionary, Biscuit Cream Fats, Filled Mild, Imitation Cream, Sabun, Detergent, Shampoo dan Kosmetik.
Produk Turunan Oleochemicals kelapa sawit. Dari produk turunan minyak kelapa sawit dalam bentuk oleochemical dapat dihasilkan Methyl Esters, Plastic, Textile Processing,
Page 12 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Potensi Kelemahan Peluang AncamanMetal Processing, Lubricants, Emulsifiers, Detergent, Glicerine, Cosmetic, Explosives, Pharmaceutical Products dan Food Protective Coatings.
Sisa-sisa dari industri minyak sawit, dapat digunakan sebagai bahan bakar boiler, bahan semir furniture, bahan anggur.
Potensi ekonomi ampas kelapa sawit. Selain minyaknya, ampas tandan kelapa sawit merupakan sumber pupuk kalium dan berpotensi untuk diproses menjadi pupuk organik melalui fermentasi (pengomposan) aerob dengan penambahan mikroba alami yang akan memperkaya pupuk yang dihasilkan. Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) mencapai 23 % dari jumlah pemanfaatan limbah kelapa sawit tersebut sebagai alternatif pupuk organik sehingga memberikan manfaat lain dari sisi ekonomi. Bagi perkebunan kelapa sawit, dapat menghemat penggunaan pupuk sintetis sampai dengan 50 %. Fungsi
Page 13 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Potensi Kelemahan Peluang Ancamanlain TKKS juga sebagi bahan serat untuk bahan pengisi jok mobil dan matras, polipot, dll.
Potensi ekonomi pelepah dan batang pohon kelapa sawit. Pelepah pohon dan CPO dapat dijadikan ekstrak untuk Vitamin E sedangkan batang pohon dapat dijadikan “Fiber Board” untuk bahan baku mebel, kursi, meja, lemari dan sebagainya. Sementara ampas tandan/buangan sisa pabrik dapat dijadikan serbuk pengisi kasur, bantalan kursi, dan sebagainya.
Sumber : Hasil Analisis
Page 14 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
B. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
1) Visi
Visi pengembangan Kawasan Industri Sei Mangkei adalah:
“Kota industri modern yang berdaya saing tinggi dan berwawasan
lingkungan melalui pengembangan pengolahan sumber daya alam lokal
secara optimal di tahun 2031”
2) Misi
Guna mewujudkan visi di atas, maka dirumuskan misinya sebagai berikut :
1. Menyediakan kota industri modern berbasis pengolahan kelapa sawit dan
SDA lokal lainnya dengan orientasi pada penguatan nilai tambah;
2. Menyediakan kawasan industri dengan infrastruktur yang kuat dan
terintegrasi dan berwawasan lingkungan;
3. Menyediakan kota industri modern dengan akses ke pintu gerbang
perdagangan internasional.
3) Tujuan
Penetapan tujuan selain sebagai penjabaran dari misi, juga dimaksudkan
sebagai kerangka dasar dan arah bagi pelaksanaan kebijakan, kegiatan prioritas
pengembangan KISM.
1. Mengembangkan hilirisasi komoditas lokal berpotensi ekspor
2. Mengembangkan penataan KEK untuk mendukung pembangunan 2002 ha;
3. Peningkatan investasi di KEK;
4) Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai dapat dirumuskan berdasarkan tujuan-tujuan yang
ada.
1. Terbangunnya PKS, PKO, Biodiesel + surfactant + beta carotene, Fatty
alcohol, Olein
Page 14 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
2. Terbangunnya industri biomasa untuk energi dan turunan oleokimia
3. Terbangunnya general industri basis komoditas unggulan lokal non sawit
4. Terbukanya lapangan perkerjaan yang relatif modern
5. Terbentuknya badan pengelola kawasan dan administrator
6. Terbangunnya KEK tahap
7. Terbangunnya KEK tahap I-IV
8. Terbangunnya infrastruktur utama dan infrastruktur pendukung
9. Promosi dan pemasaran KEK Sei Mangkei
Gambar 1.1
Rumusan Visi, Misi dan Sasaran
Page 15 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Gambar 2.2
Visi, Misi dan Tujuan KEK
Target Pencapaian Pembangunan KEK Sei Mangkei
Target pencapaian pembangunan KEK Sei Mangkei dibagi ke dalam empat
tahapan, yaitu tahapan jangka pendek (2011 – 2015), jangka menengah I (2016
– 2019), jangka menengah II (2020 – 2025), dan jangka panjang (2026 – 2031).
Target capaian tersebut adalah sebagai berikut:
i. Jangka Pendek (2011 – 2015)
a. Terbangunnya jaringan infrastruktur eksternal kawasan industri guna
kelancaran pemasaran;
b. Terbangunnya fasilitas kawasan industri di lahan 104 ha seperti:
Page 16 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
sistem pengolah air bersih (WTP),
sistem pengolah limbah (WWTP),
pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM),
pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBG),
perumahan expatriate dan CEO industri hilir,
bangunan komersial di area perumahan,
bangunan kantor pemasaran kawasan industri dan bea cukai,
CBD,
hotel,
dry port,
gudang curah,
container depo,
fasilitas kesehatan,
fasilitas pendidikan,
sarana ibadah;
tersedianya kapasitas listrik sebesar 7,5 MW dari PLTBM dan 2,2 MW
dari PLTBG;
terbangunnya industri beta carotene kapasitas 150 ton/tahun
terbangunnya pabrik fatty alcohol tahap I 90.000 ton/tahun;
terbangunnya pabrik fatty acid kapasitas 90.000 ton/tahun;
terbangunnya pabrik pupuk organik, dan olein (1st stage);
dikembangkannya pabrik biodiesel dengan kapasitas 300.000
ton/tahun;
dikembangkannya PKS 1 & 2 kapasitas 75 TBS/jam;
dikembangkannya PKO dengan kapasitas 400 ton/hari;
terserapnya investasi infrastruktur kawasan tahap 1 sebesar Rp.
57.324.480.787;
terbentuknya pusat inovasi dan pusat vokasi;
Page 17 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
terserapnya 8050 tenaga kerja;
terserapnya investasi industri hilir dan infrastruktur sebesar
Rp.242.324.480.787 (sumber: PTPN III);
terbentuknya iklim usaha dan investasi yang kondusif.
Sumber: PTPN III, 2011
ii. Jangka Menengah I (2016 – 2019)
Terbangunnya pabrik biodiesel kapasitas 300.000/tahun;
Terbangunnya pabrik surfactant bahan baku deterjen kapasitas 50.000
ton per tahun;
Terbangunnya pabrik fatty alkohol II kapasitas 90.000 ton/tahun;
Terbangunnya pabrik betakaroten II kapasitas 150 ton/tahun;
Terbentuknya industri kecil dan menengah yang mengolah limbah
sawit;
Terbangunnya infrastruktur pada lahan 104 Ha dengan investasi
sebesar Rp. 67.208.409.449;
Page 18 of 58
2011
2011 - 2012
2010 - 2011
Pembangunan infrastruktur kawasan industri Pembangunan PKS (75 ton TBS/jam)
Pembangunan PLTBM 2 x 3.5 MW- 400 tpd KCPPembangunan PLTBG 2.2 MW
- Biodiesel + surfactant +
beta carotene (tahap 1)
Fatty alcohol (tahap 1)
Olein (tahap 1)
Terserapnya inves-tasi sebesar Rp. 57.324.480.787,-
2015
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Terbangunnya PLTBM berkapasitas 20 MW;
Berkembangnya fasilitas sosial yang menunjang aktivitas industri.
Terserapnya tenaga kerja sebanyak 49.730 orang
Terserapnya investasi sebesar Rp. 2.471.208.409.449 (sumber: PTPN
III)
Sumber: PTPN III, 2011
iii. Jangka Menengah II (2020 – 2025)
Memperluas pengembangan produk akhir turunan oleokimia;
Terbentuknya centre of excellence industri oleokimia;
Terbangunnya infrastruktur pada 640 Ha;
Bergabungnya industri pengolahan non-CPO potensi daerah berupa
karet, kakao, dan kopi di dalam kawasan;
Terbangunnya pabrik pengolahan pupuk organik tahap 3 kapasitas
100 ton per hari;
Page 19 of 58
2012 - 2013
2015 - 2016
2014 - 2015
2016 - 2017
2013 - 2014
Biodiesel + beta carotene + surfactant (tahap 2) Fatty alcohol (tahap 2) Olein (tahap 2)
Pengembang
an PLTBMfor energy
Pengembangan PLTBM 20 MW
Pengembangan industri turunan oleochemicals*)
2017 - 2018
2018 - 2019
PembangunanInfrastruktur
kawasan 104 ha
Pengembangan PLTBM Pengembangan industri turunan oleochemicals
Pengembangan PLTBM
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Terbangunnya pabrik fatty acid tahap 3 kapasitas 90.000 ton/tahun;
Terserapnya investasi infrastruktur kawasan tahap 3 sebesar Rp.
135.163.511.811,-
Tersedianya listrik sebesar 129,2 MW di kawasan;
Terserapnya 15.050 tenaga kerja;
Terserapnya investasi sebesar Rp. 960.163.511.811 (sumber: PTPN III).
Sumber: PTPN III, 2011
iv. Jangka Panjang (2026 – 2031)
Terbentuknya kawasan industri modern dengan kota baru yang
mandiri di lahan 2002,77 Ha;
Terintegrasinya industri turunan kelapa sawit di KISM;
Bergabungnya industri pengolahan non-CPO non-potensi daerah di
kawasan;
Terserapnya total investasi sebesar Rp. 3.673.696.402.047,-
Page 20 of 58
2012 - 2013
2015 - 2016
2014 - 2015
2016 - 2017
2013 - 2014
Biodiesel + beta carotene + surfactant (tahap 2) Fatty alcohol (tahap 2) Olein (tahap 2)
Pengembang
an PLTBMfor energy
Pengembangan PLTBM 20 MW
Pengembangan industri turunan oleochemicals*)
2017 - 2018
2018 - 2019
PembangunanInfrastruktur
kawasan 104 ha
Pengembangan PLTBM Pengembangan industri turunan oleochemicals
Pengembangan PLTBM
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Terserapnya 14.550 tenaga kerja industri;
Bangkitan tenaga kerja keseluruhan: 83.304 orang;
Penguasaan pasar.
Strategi Pengembangan KEK Sei Mangkei
Ada beberapa kebijakan dan strategi pengembangan KEK Sei Mangkei ke depan
yang paling utama yaitu :
Pemantapan Rencana Pengembangan Kawasan Industri dan Sosialisasi
Dukungan Kebutuhan Sektoral (Pusat/Daerah);
Legalitas Tata Cara Penyederhanaan Prosedur Investasi di wilayah KEK dan
lebih spesifik untuk Kawasan Industri;
Pengembangan Bentuk-bentuk Kerjasama dengan Perusahaan Daerah,
Pembentukan Holding Company dan Badan Pengelola KEK;
Penjaringan dukungan perbankan dalam mengembangkan Kegiatan
Investasi;
Promosi Peluang Investasi (Dalam dan Luar Negeri);
Penanganan Nota Kesepahaman Usaha;
Manajemen KEK Sei Mangkei;
Pengkajian faktor-faktor penghambat investasi;
Pengembangan komoditas unggulan;
Pengembangan daya tarik Investasi;
Pengembangan Infrastruktur;
Pengembangan Sosial dan Kelembagaan;
Peningkatan nilai tambah dan produktivitas;
Pengembangan klaster industri;
Pengembangan lingkungan bisnis yang nyaman/kondusif;
Page 21 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Pembangunan industri yang berkelanjutan;
Pengembangan industri kecil dan menengah.
Kebijakan dan strategi pengembangan KEK Sei Mangkei secara profesionalisme
dituntut untuk dapat mandiri. Dalam rangka kemandirian tersebut kebijakan
yang akan ditempuh merupakan segala bentuk usaha dalam kawasan industri di
dalam wilayah KEK Sei Mangkei, yang didalam pengembangan industri dimaksud
didasarkan atas keberadaan Sumber Daya Alam (SDA) label yang banyak
tersedia terutama bahan-bahan dari sektor unggulan yaitu Kelapa Sawit.
Dengan demikian, beberapa kebijakan pengembangan yang akan ditempuh oleh
KEK Sei Mangkei adalah memfokuskan kawasan-kawasan yakni Perencanaan
kegiatan pengembangan diluar kawasan industri wilayah KEK Sei Mangkei dan
Perencanaan kegiatan pengembangan didalam kawasan industri wilayah.
Page 22 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Page 23 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Tabel 1.2
Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program, dan Kegiatan
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANMenyediakan kota industri modern berbasis pengolahan kelapa sawit dan SDA lokal lainnya dengan orientasi pada penguatan nilai tambah;
Mengembang hilirisasi komoditas lokal potensial skala ekspor
Terbangunnya PKS, PKO, Biodiesel + surfactant + beta carotene, Fatty alcohol, Olein
Jumlah pabrik industri terbangun
Jumlah produktifitas pengolahan sawit
Meningkatkan tercapainya pembangaunan industri pengolahan kelapa sawait
Meningkatan kepastian tata ruang untuk pengembangan kegiatan hulu-hilir kelapa sawit (perkebunan, penggilingan/pabrik kelapa sawit (PKS) dan pengolahan produk turunan kelapa sawait
Meningkatkan riset untuk memproduksi bibit sawit kualitas unggul dalam rangka peningkatan
Perumusan regulasi pengembangan industri hulu-hilir kelapa sawit
Perumusan kebijakan pengembangan industri hulu-hilir kelapa sawit
Pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit meliputi Terbangunnya PKS, PKO, Biodiesel + surfactant + beta carotene, Fatty alcohol, dan Olein
Pembangunan pusat inovasi
Melakukan pembangunan fisik kawasan industri Sei Mangkei
Membangun aksesibilitas yang baik ke kawasan industri Sei Mangkei
Membangun aksesibilitas ke pelabuhan Kuala Tanjung
Kajian regulasi dan kebijakan pengembangan industri kelapa sawit
Kajian pengembangan dan inovasi
PTPN III
Kementerian Pekerjaan Umum
PTKA Kementer
ian Pekerjaan Umum
Kementerian Perindustrian
Perguruan tinggi di Sumatera Utara
Pusat Inovasi di
Page 24 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANproduktivitas kelapa sawit
Meningkatan diversifikasi produk kelapa sawit
Meningkatkan pusat penelitian dan pengendalian sistem pengelolaan sawit
Meningkatkan perbaikan regulasi, insentif, serta disinsentif untuk pengembangan pasar hilir industri kelapa sawit.
R & D pengembangan industri kelapa sawit dan turunannya
Pengkajian prospek minyak sawit, produk turunan dan limbah kelapa sawit meliputi: kondisi dan kecenderungan penawaran dan permintaan ke depan, negara-negara pesaing, daya saing, produk substitusi, perkembanga
teknologi pengolahan sawit (hulu-hilir)
Mengkaji prospek minyak sawit, produk turunan dan limbah kelapa sawit.
Mendata potensi wilayah lokal
Mengembang
Kawasan Industri
Kementerian Perindustrian
Kementerian Pertanian
Pemda Prov. SU dan Kab. Simalungun
PTPN III
Kementerian Perindustrian
Dinas Perindust
Page 25 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANn tuntutan pasar dan selera konsumen.
Pendataan ketersediaan potensi wilayah pengembangan kelapa sawit, kondisi sumberdaya lahan (jenis dan kesuburan tanah, iklim, ketinggian, topografi, dan peluang peranan dalam pengembangan ekonomi wilayah) dan kesesuaiannya
Pengembangan sistem
kan sistem informasi
Membangun sistem informasi
rian Sumatera Utara dan SKPD terkait
Dinas Pertanian Sumatera Utara dan SKPD terkait
Bappeda Simalungun
Bappeda Sumatera Utara
PTPN III Kementer
ian Perindustrian
PTPN III
Page 26 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANinformasi yang mencakup akses untuk memperoleh dan menyebar luaskan informasi yang lengkap mengenai peluang usaha pada agribisnis kelapa sawit.
Pengembangan sistem produksi zero waste product/green product diterapkan secara kontinyu dan konsisten,
PTPN III
Terbangunnya industri biomasa untuk energy, Derivative oleochemicals
• Jumlah pabrik industri terbangun
• Jumlah produktifitas pengolahan
Meningkatkan tercapainya pembangaunan industri industri biomasa untuk
Perumusan regulasi dan kebijakan pengembangan industri biomasa
Melakukan pembangunan industri biomassa
Kajian regulasi dan
PTPN III Investor
Kementerian Perindustria
Page 27 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANsawit energy
Meningkatkan tercapainya pembangunan industri derivative oleochemicals
untuk energy Perumusan
regulasi dan kebijakan pengembangan industri derivative oleochemicals
Pembangaunan industri industri biomasa untuk energy
Pembangunan industri derivative oleochemicals
kebijakan pengembangan industri biomasa untuk energy, Derivative oleochemicals
n
Terbangunnya general industri basis komoditas unggulan local non sawit
Jumlah pabrik industri terbangun
Jumlah jenis komoditas yang dikembangkan
Meningkatkan tercapainya pembangunan general industri
Mengembangkankerjasama dengan investor terhadap pengembagan peluang investasi bisnis industri di KEK Sei Mangkei
Perumusan regulasi dan kebijakan pengembangan general industri
Promosi potensi dan peluang bisnis industri di KEK
Pembangunan industri MDF berbasis batang sawit
Melakukan pembangunan fisik kawasan industri Sei Mangkei
Kajian regulasi dan kebijakan pengembangan industri general
Melakukan promosi
PTPN III Investor
Kementerian Perindustrian
Kementerian Perindustrian
Page 28 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
AN Pembangunan
industri kertas berbasis TKS
Pembangunan industri karet
peluang industri di KISM
Membangun industri kertas berbasis TKS
Membangun industri karet
PTPN III Investor
Investor
Terbukanya lapangan perkerjaan yang relative modern
Jumlah sektor lapangan pekerjaan
Jumlah tenaga kerja yang terserap
Kualitas SDM
Meningkatkan peluang usaha dan lapangan pekerjaan
Meningkatan kualitas SDM sesuai dengan kebutuhan pengembangan KEK
Meningkatkan perbaikan regulasi dan kebijakan untuk pekerja.
Meningkatkan kualitas dan profesionalisme para calon pekerja dan buruh di KISM;
Memperluas
Perumusan regulasi dan kebijakan umum utuk pekerja
Perumusan kebijakan upah minimum untuk para pekerja
Pembangun balai latihan kerja guna melatih calon pekerja baik pelatihan teknis maupun manajerial, sehingga siap untuk
Kajian regulasi dan kebijakan terkait dengan pekerja
Membangun BLK
Membangun Pusat Vokasi di KISM
Kementerian Tenaga Kerja
Dinas Tenaga Kerja Prov SU dan Kab Simalungun
Dinas Tenaga Kerja Prov SU dan Kab Simalungun
PTPN III
Page 29 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANkesempatan untuk mendapat pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebut
Menciptakan perluasan dan pertumbuhan kesempatan kerja serta peningkatan kesejahteraan pekerja dan keluarganya secara berkelanjutan.
Memberikan perlindungan tenaga kerja yang menguntungkan kedua belah pihak, investor dan tenaga kerja.
memasuki pasar kerja baru
Pengembangan peluang kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh keterampilan dan akses terhadap pelatihan yang bisa menempatkan tenaga kerja pada posisi yang tepat di KISM
Pengembangan dan kajian keseimbangan struktur persediaan tenaga kerja dengan struktur kesempatan kerja;
Pengembanga
Melakukan Kajian Keseimbangan Struktur Persediaan TK dengan Struktur Kesempatan Kerja
Memasukkan kurikulum yang terkait dengan industri pengolahan kelapa sawit
Dinas Tenaga Kerja Prov SU dan Kab Simalungun
Dinas Pendidikan Prov SU dan Kab Simalungun
Dinas Tenaga Kerja Prov SU
Page 30 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANn program pendidikan yang ada keterkaitan antara pendidikan dengan tuntutan pasar kerja.
Pengembangan program pelatihan untuk pembentukan dan pengembangan profesionalisme atau kompetensi tenaga kerja.
Penciptaan iklim investasi yang sehat dan efisien sehingga dapat segera menarik investasi di kism
Pembentukan
Mengembangkan program-program pelatihan profesionalitas TK
Merancang prosedur perizinan yang mudah dan akuntabel
Membentuk Serikat Pekerja di KISM
Dinas Tenaga Kerja Kab. Simalungun
Badan Pengelola dan Administrator Kawasan
Badan Pengelola dan pekerja
Page 31 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANserikat pekerja di KEK Sei Mangkei.
Terbentuknya badan pengelola kawasan dan administrator
Tersusunnya struktur organisasi badan pengelola kawasan
Tersusunya tupoksi dan mekanisme manajerial badan pengelola dan administrator
• Menguatkan peran serta kelembagaan dan keterlibatannya pemerintah dan masyarakat termasuk kalangan perguruan tinggi dalam pembangunan dan pengembangan KEK Sei Mangkei
• Memperjelas peran masing–masing stakeholders dalam menyusun dan melaksanakan program dan rencana tindak yang nyata pengembangan KEK Sei
Penyusunan Struktur organisasi Badan Pengelola KEK Sei Mangkei yang dapat bergerak dan berfungsi lebih efisien
Peningkatan kemampuan SDM badan pengelola KEK serta program kerjasama Badan pengelola KEK Sei Mangkei dengan berbagai institusi bisnis.
Penyusunan dan penyerasian rencana dan
Membentuk Badan Pengelola dan Administrator KISM
Merancang dan mengadakan pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas SDM badan pengelola
Monitoring dan evaluasi
PTPN III Pemda
Kabupaten Simalungun
Dinas Tenaga Kerja Kab Simalungun
Konsultan SDM
Badan Pengelola
Page 32 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANMangkei di masa yang akan datang
•
Mengoptimalkan peran sektor swasta
• Mendayagunan Lembaga Keuangan termasuk lembaga keuangan mikro dll, dengan seoptimal mungkin dalam mewujudkan pengembangan KEK kedepan
program tahunan dalam pembangunan KEK Sei Mangeki.
Penyiapan bahan usulan program dan persiapan kerjasama dengan investor penyusunan pedoman administrasi penyelenggaraannya.
Pengembangan sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan pengembangan KEK Sei Mangkei terhadap dewan kawasan.
Merancang sistem monitoring, evaluasi, dan pelaporan pengembangan KEK thd Dewan Kawasan
Kementerian Perindustrian
Badan Pengelola
Menyediakan kawasan
Mengembangkan
Terbangunnya KEK tahap I
Jumlah zona terbangun
Meningkatkan tercapainya
Pembangunan Zona A; Oleo
Melakukan pembanguna
PTPN III Investor
Page 33 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANindustri dengan infrastruktur yang kuat dan terintegrasi dan berwawasan lingkungan
penataan KEK untuk mendukung pembangunan 2002.77 hektar
pembangaunan zona pada KEK pada tahap I
Mendorong percepatan pembangunan KEK Sei Mangkei menjadi penggerak utama bagi pembangunan wilayah sekitarnya.
base industry phase 1A
Pembangunan Zona B;Oleo base industry phase 1B
Pembangunan Zona H; Water treatment plant
Pembangunan Zona J; First cluster residential
Pembangunan Zona M; Power station
Pembangunan Zona N; Dried waste processed
Pembangunan Zona P; Dry port
Pembangunan Zona Q; Intermoda
Pembangunan Zona S; Liquid storage
n fisik kawasan
Page 34 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANcenter
Pembangunan Zona Z; Management office
Pembangunan Zona AB; Fuel station
Pembangunan Zona AC; Islamic center
Pembangunan Zona AD; Church
Pembangunan Zona AF; Waster water treatment plant
Pembangunan Zona AG; Education and research center
Pembangunan Zona Y; Hotels
Pembangunan Zona AH; Traditional market and
Page 35 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANcemetry
Pembangunan Zona F; IKM Small & Medium industries
Terbangunnya KEK tahap II
Jumlah zona terbangun
Meningkatkan tercapainya pembangaunan zona pada KEK pada tahap II
Mendorong percepatan pembangunan KEK Sei Mangkei menjadi penggerak utama bagi pembangunan wilayah sekitarnya
Pembangunan Zona J; First cluster residential
Pembangunan Zona N; Dried waste processed
Pembangunan Zona P; Dry port
Pembangunan Zona Q; Intermoda
Pembangunan Zona S; Liquid storage center
Pembangunan Zona AF; Waster water treatment plant
Pembangunan
Melakukan pembangunan fisik kawasan
PTPN III Investor
Page 36 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANZona D; Medium polluted industries cluster
Pembangunan Zona K; Medium cluster residential
Pembangunan Zona O; Community center
Pembangunan Zona R; Packaging center
Pembangunan Zona T; Office park
Pembangunan Zona U; Media center
Pembangunan Zona V; Medical center
Pembangunan Zona W; Office park
Page 37 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
AN Pembangunan
Zona X; Shopping arcade
Pembangunan Zona AA; Commercial area
Pembangunan Zona AE; Sport center
Pembangunan Zona AI; Golf course, hotels, and club house
Pembangunan Zona Aj; Golf course, hotels, and club house
Pembangunan Zona Y; Hotels
Pembangunan Zona M; Power station
Terbangunnya KEK tahap III
Jumlah zona terbangun
Meningkatkan tercapainya pembangaunan zona pada KEK
Pembangunan Zona J; First cluster residential
Melakukan pembangunan fisik kawasan
PTPN III Investor
Page 38 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANpada tahap III
Mendorong percepatan pembangunan KEK Sei Mangkei menjadi penggerak utama bagi pembangunan wilayah sekitarnya
Pembangunan Zona N; Dried waste processed
Pembangunan Zona S; Liquid storage center
Pembangunan Zona E; Low polluted industries cluster
Pembangunan Zona L; Blue cluster residential
Pembangunan Zona Y; Hotels
Pembangunan Zona K; Medium
Pembangunan Zona R; Packaging center
Pembangunan Zona T; Office park
Pembangunan
Page 39 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANZona U; Media center
Pembangunan Zona V; Medical center
Pembangunan Zona W; Office park
Pembangunan Zona X; Shopping arcade
Pembangunan Zona AF; Waster water treatment plant
Pembangunan Zona M; Power station
Terbangunnya KEK tahap IV
Jumlah zona terbangun
Meningkatkan tercapainya pembangaunan zona pada KEK pada tahap IV
Mendorong percepatan pembangunan KEK Sei Mangkei
Pembangunan Zona J; First cluster residential
Pembangunan Zona N; Dried waste processed
Pembangunan Zona S; Liquid
Melakukan pembangunan fisik kawasan
PTPN III Investor
Page 40 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANmenjadi penggerak utama bagi pembangunan wilayah sekitarnya
storage center
Pembangunan Zona L; Blue cluster residential
Pembangunan Zona K; Medium
Pembangunan Zona R; Packaging center
Pembangunan Zona T; Office park
Pembangunan Zona U; Media center
Pembangunan Zona V; Medical center
Pembangunan Zona W; Office park
Pembangunan Zona X; Shopping arcade
Pembangunan
Page 41 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANZona Y; Hotels
Pembangunan Zona AF; Waster water treatment plant
Pembangunan Zona M; Power station
Terbangunnya infrastruktur utama
Jaringan jalanKereta apiPelabuhan
Mendorong percepatan pembangunan infastuktur utama di KEK Sei Mangkei
Mendorong pembangunan infrastruktur kunci bagi pengembangan sektor unggulan dan untuk mendorong keterkaitan wilayah KEK Sei Mangkei dengan wilayah disekitarnya
Pembangunan jaringan jalan internal kawasan
Pembangunan jaringan jalan eksternal kawasan (aksesbilitas dari KISM menuju pelabuhan kuala tanjung)
Peningkatan status jalan dan pengelolanya
Pembangunan jaringan kereta api (aksesbilitas
Melakukan pembangunan fisik kawasan
Melakukan pembangunan jaringan jalan: Ruas jalan
Sp. Mayang – KISM
Sp. Lontong – KISM
Membangun jaringan kereta api menuju Kuala Tanjung
PTPN III
Kementerian Pekerjaan Umum
Kementerian Pekerjaan Umum
PT Kereta Api
Page 42 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANdari KISM menuju pelabuhan kuala tanjung melalui jalur kereta api)
Pengembangan pelabuhan kuala tanjung
Melakukan perluasan dan pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung
Kementerian Perhubungan
Investor
Terbangunnya infrastruktur pendukung
Drainase Telkomunikasi Air ListrikLimbah
Mendorong percepatan pembangunan infastuktur pendukung di KEK Sei Mangkei
Pembangunan jaringan drainase KEK Sei Mangkei
Pembangunan jaringan telepon SST KEK Sei Mangkei
Pembangunan jaringan air bersih
Pembangunan sumber energy
Pemantapan pengelolaan air limbah
Melakukan pembangunan fisik kawasan
PTPN III PT Telkom Investor
Menyediakan kota
Peningkatan investasi di
Promosi dan pemasaran
Daya saing Meningkatkan sistem regulasi dan kebijakan
Perumusan regulasi dan kebijakan
Kajian regulasi dan kebijakan
Kementerian Perindustria
Page 43 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANindustri modern dengan akses ke pintu gerbang perdagangan internasional
KEK untuk mempermudah kemudahan investasi di KEK
Mengembangkan promosi peluang investasi nasional dan internasional
Merumuskan tata cara perizinan
Menyediakan perlakuan khusus di bidang fiscal berupa fasilitas kepabean dan fasilitas penghasilan
untuk berinvestasi di KEK
Perumusan program promosi investasi
Perumusan tata cara perizinan mengutamakan penyederhanaan tanpa mengurangi factor keselamatan, keamanan, kesehatan, dan perlindungan lingkungan dari kegiatan penanamn modal
Pemantapan rencana pengembanga
terkait dengan investasi dan perijinan
Melakukan promosi investasi di KISM di dalam dan luar negeri
Melakukan perumusan tata cara perizinan
Merumuskan kebijakan fiskal
Melakukan sosialisasi dukungan sektoral
n PTPN III
PTPN III Kementeria
n Perindustrian
Kementerian Perindustrian
Dinas Perindustrian
Kementerian Keuangan
Kementerian Perindustrian
PTPN III Pemda Kab
Simalungun
Page 44 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANn KEK dan sosialiassi dukungan kebutuhan sektoral
Peningkatan dan pengamanan status tanah dalam mendukung pembangunan KEK Sei Mangkei
Penyederhanaan prosedur investasi melalui aplikasi secara online
Penjaringan dukungan perbankan dalam
Menetapkan status tanah di KISM
Mengembangkan situs aplikasi investasi secara online
Melakukan kerjasama dengan perbankan
Dinas Perindustrian Kab Simalungun
Dinas Tenaga Kerja Kab Simalungun
Bappeda Kab Simalungun
BPN Kab Simalungun
PTPN III Konsultan
web
Page 45 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
MISI TUJUAN
SASARAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN
URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPEMANGKU KEPENTING
ANmengembangkan kegiatan investasi
Promosi peluang investasi secara kontinyu
Page 46 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
Tabel 1.3
Indikasi Program
No
PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR KINERJA TARGET
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2030
1 Perumusan regulasi pengembangan industri hulu-hilir kelapa sawit
Regulasi Keluarnya regulasi
2 Perumusan kebijakan pengembangan industri hulu-hilir kelapa sawit
Kebijakan Keluarnya kebijakan
3 Penciptaan iklim investasi yang sehat dan efisien sehingga dapat segera menarik investasi di kism
iklim investasi yang sehat
Meningkatnya investasi di kawasan
4 Pembangunan pabrik pengolahan kelapa
sawit meliputi Terbangunnya PKS, PKO, Biodiesel + surfactant + beta carotene, Fatty alcohol, dan Olein
Pabrik Pabrik berdiri dan beroperasi
5 Pembangunan pusat inovasi dan pusat
pelatihan vokasiPusat Inovasi dan Pusat vokasi
Terbangunnya dan beroperasinya Pusat Inovasi dan vokasi
6 Pengkajian prospek minyak sawit, produk turunan dan limbah kelapa sawit meliputi: kondisi dan kecenderungan penawaran dan permintaan ke depan, negara-negara pesaing, daya saing, produk substitusi, perkembangan tuntutan pasar dan selera konsumen.
Hasil kajian Hasil kajian ditindaklanjuti
Page 47 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
No
PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR KINERJA TARGET
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2030
7 Pendataan ketersediaan potensi wilayah pengembangan kelapa sawit, kondisi sumberdaya lahan (jenis dan kesuburan tanah, iklim, ketinggian, topografi, dan peluang peranan dalam pengembangan ekonomi wilayah) dan kesesuaiannya
Data Data tersedia
8 Pengembangan sistem informasi yang
mencakup akses untuk memperoleh dan menyebar luaskan informasi yang lengkap mengenai peluang usaha pada agribisnis kelapa sawit.
Sistem informasi Sistem informasi terbangun dan berfungsi
9 Penyederhanaan prosedur investasi
melalui aplikasi secara onlineWeb aplikasi online
Web terbangun dan berfungsi
10
Pengembangan industri biomasa untuk energy
PLTBM Keluarnya regulasi dan kebijakan bidang energi biomasa
11
Pengembangan industri derivative oleochemicals
Pabrik derivative oleochemicals
Terbangunnya dan beroperasinya industri derivative oleochemicals
12 Promosi potensi dan peluang bisnis industri di KEK
promosi Promosi terlaksana
13 Pembangunan industri MDF berbasis batang sawit
pabrik MDF Pabrik berdiri dan beroperasi
14 Pembangunan industri kertas berbasis TKS
pabrik kertas pabrik berdiri dan beroperasi
15 Pembangunan industri karet pabrik pengolahan karet
Pabrik berdiri dan beroperasi
16 Perumusan kebijakan upah minimum untuk para pekerja
kebijakan Keluarnya kebijakan dan dijalankan
Page 48 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
No
PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR KINERJA TARGET
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2030
17 Pembangun balai latihan kerja guna melatih calon pekerja baik pelatihan teknis maupun manajerial, sehingga siap untuk memasuki pasar kerja baru
BLK BLK berdiri dan beroperasi
18 Pengembangan peluang kesempatan
kepada masyarakat untuk memperoleh keterampilan dan akses terhadap pelatihan yang bisa menempatkan tenaga kerja pada posisi yang tepat di KISM
Keterampilan masyarakat
TK lokal yang terampil dan siap kerja
19 Pengembangan dan kajian keseimbangan
struktur persediaan tenaga kerja dengan struktur kesempatan kerja;
Pengembangan dan Hasil kajian
Hasil kajian ditindaklanjuti
20 Pengembangan program pendidikan yang
ada keterkaitan antara pendidikan dengan tuntutan pasar kerja.
Program pendidikan
Program pendidikan berjalan
21 Pembentukan serikat pekerja di KEK Sei
Mangkei.Serikat pekerja Serikat pekerja terbentuk
22 Penyusunan Struktur organisasi Badan
Pengelola KEK Sei Mangkei yang dapat bergerak dan berfungsi lebih efisien
Struktur organisasi badan pengelola
Badan pengelola terbentuk dan beroperasi
23 Peningkatan kemampuan SDM badan
pengelola KEK serta program kerjasama Badan pengelola KEK Sei Mangkei dengan berbagai institusi bisnis.
SDM berkualitas SDM yang efektif dan efisien
24 Penyusunan dan penyerasian rencana dan
program tahunan dalam pembangunan KEK Sei Mangkei.
Rencana dan program
Rencana dan program tersusun dan berjalan
25 Pengembangan sistem monitoring,
evaluasi dan pelaporan pengembangan KEK Sei Mangkei terhadap dewan kawasan.
Sistem monitoring & evaluasi
Sistem tersedia dan berjalan
Page 49 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
No
PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR KINERJA TARGET
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2030
26 Pembangunan zona A; Oleo Based Industries Phase 1A
Industri oleo bsed phase 1A
industri terbangun dan beroperasi
27 Pembangunan zona B; Oleo Based Industries Phase 1B
industri oleo based phase 1B
industri terbangun dan beroperasi
28 Pembangunan zona C; Polluted Industries Cluster
industri polluted Sumber Daya Alam
29 Pembangunan zona D; Medium Polluted Industries Cluster
industri med pol Sumber Daya Alam
30 Pembangunan zona E; Low Polluted Industries Cluster
industri low pol Sumber Daya Alam
31 Pembangunan zona F; IKM/Small and Medium Industries Center
IKM Sumber Daya Alam
32 Pembangunan zona G; Exhibition Center Exhibition ctr Exhibition center terbangun dan berfungsi
33 Pembangunan zona H; Water Treatment Plant
WTP WTP terbangun dan beroperasi
34 Pembangunan zona I; Convention Center CC CC terbangun dan berfungsi
35 Pembangunan zona J; First Cluster Residential
First cluster res Perumahan terbangun dan digunakan
36 Pembangunan zona K; Medium Cluster Residential
Med Cluster Res Sumber Daya Alam
37 Pembangunan zona L; Blue Cluster Residential
Blue Cluster Res Sumber Daya Alam
38 Pembangunan zona M; Power Station Power Station Terbangun dan beroperasi
39 Pembangunan zona N; Dried Waste Processing
DWP Sumber Daya Alam
40 Pembangunan zona O; Community Center Com Center Sumber Daya Alam 41 Pembangunan zona P; Dry Port Dry Port Sumber Daya Alam 42 Pembangunan zona Q; Intermoda Intermoda Sumber Daya Alam
Page 50 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
No
PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR KINERJA TARGET
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2030
43 Pembangunan zona R; Packaging Center Pack. Ctr Sumber Daya Alam 44 Pembangunan zona S; Storage Center Storage Ctr Sumber Daya Alam 45 Pembangunan zona S; Office Park Office Park Sumber Daya Alam 46 Pembangunan zona T; Media Center Media Ctr Sumber Daya Alam 47 Pembangunan zona U; Medical Center Med Ctr Sumber Daya Alam 48 Pembangunan zona V; Office Park Office park Sumber Daya Alam 49 Pembangunan zona W; Shoping Arcade Shopping arcade Sumber Daya Alam 50 Pembangunan zona X; Hotels Area Hotel Sumber Daya Alam 51 Pembangunan zona Y; Management Office Management Off Sumber Daya Alam 52 Pembangunan zona Z; Commercial bangunan
komersialterbangun dan beroperasi
53 Pembangunan zona AA; Fuel Station fuel station Sumber Daya Alam 54 Pembangunan zona AB; Islamic Center islamic ctr Sumber Daya Alam 55 Pembangunan zona AC; Church gereja Sumber Daya Alam 56 Pembangunan zona AD; Sport Center sport ctr Sumber Daya Alam 57 Pembangunan zona AE; Waste Water
Treatment PlantWWTP Sumber Daya Alam
58 Pembangunan zona AF; Education and
Research CenterGdg pdkkn & riset Sumber Daya Alam
59 Pembangunan zona AG; Traditional
Market and Cemeterypasar & kaw. Pemakaman
Sumber Daya Alam
60 Pembangunan zona AH; Golf Course, Hotel and Club House
Golf course dll Sumber Daya Alam
61 Pembangunan zona AI; Recreation Kaw. Rekreasi Sumber Daya Alam 62
Pembangunan jaringan jalan internal kawasan
jar jln Sumber Daya Alam
Page 51 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
No
PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR KINERJA TARGET
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2030
63 Pembangunan jaringan jalan eksternal kawasan (aksesbilitas dari KISM menuju pelabuhan kuala tanjung)
jar jln Sumber Daya Alam
64 Peningkatan status jalan Sumber Daya Alam 65 Pembangunan jaringan kereta api
(aksesibilitas dari KISM menuju pelabuhan kuala tanjung melalui jalur kereta api)
jar rel KA Sumber Daya Alam
66 Pengembangan pelabuhan kuala tanjung pelabuhan Sumber Daya Alam 67 Pembangunan jaringan drainase KEK Sei
Mangkeijar drainase Sumber Daya Alam
68 Pembangunan jaringan telepon SST KEK
Sei Mangkeijar telp Sumber Daya Alam
69 Pembangunan jaringan air bersih jar air bersih Sumber Daya Alam 70 Pembangunan sumber energy jar listrik Sumber Daya Alam 71 Perumusan tata cara perizinan
mengutamakan penyederhanaan tanpa mengurangi faktor keselamatan, keamanan, kesehatan, dan perlindungan lingkungan dari kegiatan penanaman modal
tata cara perizinan tata cara terbit dan digunakan
72 Pemantapan rencana pengembangan KEK
dan sosialiassi dukungan kebutuhan sektoral
sosialisasi sosialisasi berjalan
73 Pemberian HGB kepada calon investor
selama 30 tahun dan dapat diperpanjangKetentuan HGB HGB diperjualbelikan
74 Penjaringan dukungan perbankan dalam mengembangkan kegiatan investasi
Kerjasama dengan bank
Kerjasama terjalin dan keluarnya MOU
75 Promosi peluang investasi secara kontinyu
76 Pengembangan sistem produksi zero waste product/green product diterapkan
Sistem ZWP Sistem ZWP terbangun dan berjalan
Page 52 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
No
PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT INDIKATOR KINERJA TARGET
2011-2015
2016-2020
2021-2025
2026-2030
secara kontinyu dan konsisten
Page 53 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
C. Strategi Implementasi d an Pengendalian
1) Strategi Implementasi
Rumusan rencana strategis pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei
Mangkei yang sudah ditetapkan dalam kerangka pelaksanaan strategis yang
terdiri dari tahap jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang akan
memberikan konsekwensi implementasi rencana pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus Sei Mangkei. Implikasi terhadap implementasi tersebut adalah
peran dan pelaku yang akan menjalankan rencana strategis tersebut yaitu
penyiapan kelembagaan yang memiliki badan hukum dan system keorganisasian
dalam bentuk suatu badan pengelola kawasan dengan fungsi sebagai pelaksana
dalam pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan Kawasan Ekonomi
Khusu Sei Mangkei.
2) Konsep Badan Pengelola
Badan pengelola adalah lembaga yang akan menjalankan roda kegiatan
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei dari mulai tahap
pembangunan, tahap pengembangan dan tahap pemeliharaan KISM.
Konsep badan pengelola berupa BUMN di bawah naungn PTPN III tetapi
mempunyai otoritas sebagai pelaksana kawasan sebagaiman diatur dalam
Undang-undang dan peraturan pemerintah tentang kawasan ekonomi kehusus.
Bentuk kelembagaan yaitu :
1. Badan pengelola KEK Sei Mangkei, dan
2. Administrator
Badan pengelola kawasan berperan sebagai pelaksana operasional kegiatan KEK
Sei mangkei yang secara otoritas dibentuk berdasarkan surat keputusan dari
badan usaha milik negara PTPN III, sementara lembaga administrator kawasan
berperan dalam rangka:
Memberikan ijin usaha di KEK melalui PTSP (Persyaratan teknis & non
teknis, tahapan memperoleh perizinan, fasilitas,&kemudahan, mekanisme
pengawasan & sanksi)
Pengawasan & pengendalian operasionalisasi KEK oleh Badan Pengelola
Menyampaikan laporan operasionalisasi ke Dewan Kawasan
Page 54 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
3) Struktur Organisasi Badan Pengelola
Struktur organisasi badan pengelola dan pelaksana kawasan KEK Sei Mangkei terlihat pada diagram berikut :
Struktur Organisasi Badan Pengelola Kawasan
Page 55 of 58
RINGKASAN EKSEKUTIFPenyusunan Rencana Strategis Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei
8. PENUTUP
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah kawasan dengan batas tertentu dalam
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk
menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.
Dalam UU No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal telah menyebutkan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada Bab XIV dalam Pasal 31. KEK
dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan
geoekonomi dan geostrategi dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri,
ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan
daya saing internasional.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei terpilih sebagai model KEK di
wilayah Sumatera Utara. Pengembangan KEK dalam rangka memacu
kesejahteraan masyarakat dilakukan dengan beberapa strategi yaitu :
1) Strategi Umum
2) Strategi Fungsional
Berdasarkan konsep dan rumusan strategi umum pengembangan KEK Sei
Mangkei di tidak akan dapat terimplementasi tanpa dukungan dan keseriusan
dari semua pihak yang terlibat.
Page 56 of 58
Recommended