View
230
Download
2
Category
Preview:
DESCRIPTION
finish mill
Citation preview
8
JENISSEMEN
Ordinary Portland Cement (OPC) 30%
Pozzolan Portland Cement (PPC) 70%
Dipakai untuk semua konstruksi
Tidak memerlukan persyaratan khusus
Punya sifat pozzolan Ada penambahan
trass Tahan terhadap asam
& garam Cocok untuk
bangunan dekat laut
9
PROSESPEMBUATAN SEMEN
ADA
5
TAHAPAN4
32
1
5
PENYEDIAAN BAHAN MENTAH
PENGGILINGAN BAHAN MENTAH
PEMBAKARAN
PENGGILINGAN AKHIR
PENGANTONGAN / PENGEMASAN
17
HORIZONTAL MILLOVERVIEW
Pada Horizontal Mill terdapat 3 gaya yang bekerja (Impact, press, attrition)
Terdiri dari 2 Chamber Material masuk dari chamber 1 untuk dihancurkan kemudian bergerak
menuju chamber 2 untuk proses penghalusan dengan kehalusan tertentu
Metode penggilingan dengan menggunakan media grinding ball dengan ukuran bervariasi (70mm – 40mm)
Pada chamber 1 digunakan grinding ball ukuran 70mm-40mm, sedamgkan pada chamber 2 digunakan grinding ball berukuran 20mm-17mm
18
HORIZONTAL MILLOVERVIEW
Pada bagian dalam Mill terdapat liner yang berfungsi untuk mengangkat grinding ball untuk menumbuk material
Diantara chamber 1 & 2 terdapat sekat (Screen chamber) yang berfungsi sebagai media penyaring material yang telah halus, sehingga material yang masih kasar tidak terbawa menuju chamber 2
OVERVIEW
19
HORIZONTAL MILLOVERVIEW
LIFTING LINER CHAMBER 1
SCREEN CHAMBER 1
WAVING LINER CHAMBER 2
SCREEN CHAMBER 2
GRINDING BALL
20
( Standart FULLER )
CEMENT MILL 1,2,3,4 dan 6 CEMENT MILL 5 Dia = 4.6 m Dia = 4.6 m Panjang chamber 1 = 2,5 m Panjang chamber 1 = 4 m Panjang chamber 2 = 10,5 m Panjang chamber 2 = 9 m Power = 36 kwh/ton semen Power = 36 kwh/ton semen CHAMBER SIZE KOMPOSISI CHAMBER SIZE KOMPOSISI
I
70 mm 15.6 ton
I
70 mm 29ton 60 mm 21.4 ton 60 mm 35ton 50 mm 11.7 ton 50 mm 20ton 40 mm 9.7 ton 40 mm 13ton 58.4ton 97ton CHAMBER SIZE KOMPOSISI CHAMBER SIZE KOMPOSISI
II20 mm 128 ton
II
25 mm 48ton 17 mm 128 ton 20 mm 96ton 257 ton 17 mm 96ton 240ton
Total 315.2 ton
Total 337 ton
HORIZONTAL MILLOVERVIEWSTANDAR KOMPOSISI GRINDING BALL
22
OTHEREQUIPMENTHYDRAULIC ROLLER CRUSHER
Sebagai penggilingan awal (pregrinding) untuk terak sebelum masuk ke dalam mill sehingga ukuran terak dapat direduksi dan tidak memberatkan kerja mill
Bagian-bagian HRC
23
OTHEREQUIPMENTSEPARATOR
Sebagai pemisah material dengan memanfaatkan gaya aliran udara yang akan memisahkan material berdasar ukuran dan densitasnya
Back to mill
FeedProduct
Tiap Partikel
Menerima 3 Gaya
Gaya Sentrifugal (Fc)
Gaya Hambat (FL)
Gaya Gravitasi (Fg)
24
OTHEREQUIPMENTCYCLONE
Untuk memisahkan antara produk dengan udara yang akan dibuang kelingkungan
Material kasar (Produk) akan keluar melalui bottom akibat gaya sentrifugal & perbedaan densitas
Material halus akan keluar melalui immersion tube
25
OTHEREQUIPMENTBAG FILTER
Untuk menangkap debu yang masih terbawa oleh udara yang akan dibuang ke lingkungan
Udara & debu akan mengair melalui bag-bag yang ada disepanjang Bag filter
Debu akan menempel pada bag sedangkan udara bersih dibuang ke lingkungan
Metode pembersihan bag menggunakan pulse jet (Udara bertekanan) secara periodik
30
VERTICAL MILLOVERVIEW
Loesche Mill Type 56.3+3Memiliki 6 Roller (3 Main Roller & 3 Support Roller)
Main Roller berfungsi untuk mengiling material
Support Roller berfungsi untuk menyiapkan grinding bed untuk M-roller dengan cara mengurangi rongga (dearating) antar material sehingga menghasilkan material yang lebih mampat
32
VERTICAL MILLGRINDINGWORKING PRINCIPLE
• M-Roller (Main- Roller)Merupakan roller utama yang
berfungsi untuk menggiling material dan diberi working pressure.
• S-Roller (Support-Roller)• S-roller menyiapkan grinding bed untuk
M-roller dengan cara mengurangi rongga (dearating) antar material sehingga menghasilkan material yang lebih mampat
• S-roller tidak memiliki fungsi untuk menggiling sehingga tanpa working pressure
• S-roller di kendalikan dengan memperhatikan speed dan ketinggian bed
S-Roller
M-Roller
33
VERTICAL MILLGRINDINGWORKING PRINCIPLE
• M-Roller digerakkan oleh sistem hidrolis (HSLM)
• Dengan sistem hidrolis inilah grinding force dapat disesuaikan dengan kebutuhan proses
• Control unit HSLM berfungsi untuk:
1. mengendalikan grinding force2. menaikkan/menurunkan roller
(M-roller)3. menambah/mengurangi
working pressure
34
VERTICAL MILLDRYINGWORKING PRINCIPLE
Proses pengeringan dilakukan oleh dua sumber panas:1.Sumber eksternal (HGG)2. Sumber internal (clinker dan gesekan pada proses penggilingan)
35
VERTICAL MILLTRANSPORTINGWORKING PRINCIPLE
Material yang sudah digiling melewati tepian table menuju louvre ring. Material tersebut kontak dengan gas panas menuju classifier
Contact antara gas panas dan material memungkinkan terjadinya proses penguapan
Material yang tidak mampu terangkat oleh gas panas jatuh masuk ke dalam ring duct dan menjadi material reject
Material yang memiliki karakteristik kehalusan tertentu keluar mill dan classifier bersamaan dengan aliran gas panas
Material yang kehalusannya tidak sesuai dengan ukuran yang dikehendaki akan di reject dari classifier dan kembali lagi menuju mill
3737
Workshop Biro Pengelolaan Persediaan
Main Office:Main Building of Semen Gresik
Jln. Veteran Gresik 61122 – IndonesiaPhone: (62-31) 3981731 -2, 3981745
Fax: (62-31) 3983209, 3972264
Representative Office:Graha Irama Building, 11th Floor,Jln. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta 12950 – IndonesiaPhone : (62-21) 5261174 – 5Fax : (62-21) 5261176
www.semengresik.com
Recommended