View
21
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
SILABUS STASE KARDIOPULMONAL
2019
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
PEDOMAN PERKULIAHAN
Abstrak
Fisioterapi Kardiopulmonal merupakan rangkaian pembelajaran proses asuhan fisioterapi
berupa: assessment, diagnose, planning, intervensi, serta evaluasi pada kondisi kasus fisioterapi
kardiopulmonal. Adapun capaian pembelajaran yang diharapkan yaitu: Menjunjung tunggi nilai
kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika; Menghargai
keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan serta pendapat atau temuan
orisinal orang lain; Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliaanya
secara mandiri. (CP Sikap). Menguasai teori aplikasi pada bidang keilmuan fisioterapi dasar
(fundasi), ilmu gerak manusia, fisioterapi yang berkaitan dengan kesehatan manusia secara
umum yang berkaitan dengan gerak dan fungsi; Menguasai teori aplikasi pelaksanaan asuhan
Fisioterapi yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok pada bidang keilmuan Fisioterapi
Kardiopulmonal; Menguasai teori aplikasi konsep dan prinsip Clinical Reasoning dalam
pemecahan masalah fisioterapi dan masyarakat. (CP Pengetahuan). Mampu bekerja di bidang
keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang
minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya; Mampu bekerja sama dengan
profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya; Mampu
mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan
informasi untuk keperluan ngembangan hasil kerja profesinya. (CP Ketrampilan umum). Mampu
menerapkan IPTEK laboratorium Biomedik Dasar yang berhubungan dengan masalah gerak dan
fungsinya yang diperlukan sebagai dasar pelayanan fisioterapi dan mampu beradaptasi dengan
sumberdaya yang tersedia; Mampu menerapkan IPTEK komunikasi, psikososial yang
berhubungan dengan masalah gerak dan fungsinya yang diperlukan sebagai dasar pelayanan
fisioterapi dan mampu beradaptasi dengan sumber daya yang tersedia; Mampu menerapkan
pendokumentasian, dan informasi layanan fisioterapi sebagai dasar rujukan bagi fisioterapis (Ftr)
dalam menetapkan tindakan Fisioterapi lanjutan/rujukan. (CP Ketrampilan khusus)
Tujuan
Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk dapat melakukan assessment
menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan
intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi kasus fisioterapi kardiopulmonal, serta melakukan
rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait
patologi kardiopulmonal: PPOK, Asma Bronchial, Bronchitis, Gangguan Pleura, Pneumonia,
Bedah Thorax, Bronchiectasis, Emphysema, TB Paru, Asma Cardiale, Pneumothorax.
SILABUS BERBASIS KOMPETENSI
I. IDENTITAS MATA KULIAH
Jurusan/Program Studi : Profesi Fisioterapi
Mata Kuliah : Fisioterapi Kardiopulmonal
Kode : PFT1003
SKS : 3 SKS
Semester : I
Prasyarat : -
II. STANDAR KOMPETENSI
Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai proses asuhan fisioterapi pada
kasus kardiopulmonal.
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi Pokok/
Rincian Materi
1.
Mahasiswa dapat
melakukan assessment,
menetapkan diagnose
fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning,
melakukan intervensi,
serta evaluasi dan
rujukan ke profesi
terkait apabila
dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi
kardiopulmonal
(PPOK, Asma
Bronchial, Bronchitis)
- Melakukan assessment terkait
patologi kardiopulmonal (PPOK,
Asma Bronchial, Bronchitis)
- Melakukan diagnosa fisioterapi
secara ICF terkait patologi
kardiopulmonal (PPOK, Asma
Bronchial, Bronchitis)
- Menetapkan planning terkait
patologi kardiopulmonal (PPOK,
Asma Bronchial, Bronchitis)
- Melakukan intervensi terkait
patologi kardiopulmonal (PPOK,
Asma Bronchial, Bronchitis)
- Melakukan evaluasi terkait
patologi kardiopulmonal (PPOK,
Asma Bronchial, Bronchitis)
- Melakukan rujukan ke profesi
lainnya apabila dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi
kardiopulmonal (PPOK, Asma
Bronchial, Bronchitis)
Proses asuhan fisioterapi
pada PPOK, Asma
Bronchial, Bronchitis
2 Mahasiswa dapat
melakukan assessment,
menetapkan diagnose
- Melakukan assessment terkait
patologi kardiopulmonal (gangguan
pleura, pneumonia)
Proses asuhan fisioterapi
pada gangguan pleura,
pneumonia
fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning,
melakukan intervensi,
serta evaluasi dan
rujukan ke profesi
terkait apabila
dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi
kardiopulmonal
(gangguan pleura,
pneumonia)
- Melakukan diagnosa fisioterapi
secara ICF terkait kardiopulmonal
(gangguan pleura, pneumonia)
- Menetapkan planning terkait
patologi kardiopulmonal (gangguan
pleura, pneumonia)
- Melakukan intervensi terkait
patologi kardiopulmonal (gangguan
pleura, pneumonia)).
- Melakukan evaluasi terkait
patologi kardiopulmonal (gangguan
pleura, pneumonia)
- Melakukan rujukan ke profesi
lainnya apabila dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi
kardiopulmonal (gangguan pleura,
pneumonia)
3
Mahasiswa dapat
melakukan assessment,
menetapkan diagnose
fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning,
melakukan intervensi,
serta evaluasi dan
rujukan ke profesi
terkait apabila
dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi
kardiopulmonal (bedah
thorax dan
bronchiectasis)
- Melakukan assessment terkait
patologi kardiopulmonal (bedah
thorax dan bronchiectasis)
- Melakukan diagnosa fisioterapi
secara ICF terkait patologi
kardiopulmonal (bedah thorax dan
bronchiectasis)
- Menetapkan planning terkait
patologi kardiopulmonal (bedah
thorax dan bronchiectasis)
- Melakukan intervensi terkait
patologi kardiopulmonal (bedah
thorax dan bronchiectasis)
- Melakukan evaluasi terkait
patologi kardiopulmonal (bedah
thorax dan bronchiectasis)
- Melakukan rujukan ke profesi
lainnya apabila dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi
kardiopulmonal (bedah thorax dan
bronchiectasis)
Proses asuhan fisioterapi
pada bedah thorax dan
bronchiectasis
4 Mahasiswa dapat
melakukan assessment, - Melakukan assessment terkait
patologi kardiopulmonal
Proses asuhan fisioterapi
pada emphysema dan TB
menetapkan diagnose
fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning,
melakukan intervensi,
serta evaluasi dan
rujukan ke profesi
terkait apabila
dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi
kardiopulmonal
(emphysema dan TB
paru)
(emphysema dan TB paru)
- Melakukan diagnosa fisioterapi
secara ICF terkait patologi
kardiopulmonal (emphysema dan
TB paru)
- Menetapkan planning terkait
patologi kardiopulmonal
(emphysema dan TB paru)
- Melakukan intervensi terkait
patologi kardiopulmonal
(emphysema dan TB paru)
- Melakukan evaluasi terkait
patologi kardiopulmonal
(emphysema dan TB paru)
- Melakukan rujukan ke profesi
lainnya apabila dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait kardiopulmonal
(emphysema dan TB paru)
paru
5
Mahasiswa dapat
melakukan assessment,
menetapkan diagnose
fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning,
melakukan intervensi,
serta evaluasi dan
rujukan ke profesi
terkait apabila
dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi
kardiopulmonal (asma
cardiale dan
pneumothorax)
- Melakukan assessment terkait
patologi kardiopulmonal (asma
cardiale dan pneumothorax)
- Melakukan diagnosa fisioterapi
secara ICF terkait patologi
kardiopulmonal (asma cardiale dan
pneumothorax)
- Menetapkan planning terkait
patologi kardiopulmonal (asma
cardiale dan pneumothorax)
- Melakukan intervensi terkait
patologi kardiopulmonal (asma
cardiale dan pneumothorax)
- Melakukan evaluasi terkait
patologi kardiopulmonal (asma
cardiale dan pneumothorax)
- Melakukan rujukan ke profesi
lainnya apabila dibutuhkan
terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi
kardiopulmonal (asma cardiale dan
pneumothorax)
Proses asuhan fisioterapi
pada asma cardiale dan
pneumothorax
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Fisioterapi Kardiopulmonal
Kode/SKS : PFT1003 / 3 SKS
Semester : I
Minggu ke : 1
Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi
kardiopulmonal
Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana PPOK, Asma
Bronchial dan Bronchitis
Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit
Dosen Pengajar : Ni Komang Ayu Juni Antari, S.Ft., M.Fis
KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait
apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiopulmonal (PPOK, Asma Bronchial dan
Bronchitis)
B. INDIKATOR
1. Melakukan assessment terkait patologi kardiopulmonal (PPOK, Asma Bronchial, Bronchitis)
2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi kardiopulmonal (PPOK, Asma Bronchial, Bronchitis)
3. Menetapkan planning terkait patologi kardiopulmonal (PPOK, Asma Bronchial, Bronchitis)
4. Melakukan intervensi terkait patologi kardiopulmonal (PPOK, Asma Bronchial, Bronchitis)
5. Melakukan evaluasi terkait patologi kardiopulmonal (PPOK, Asma Bronchial, Bronchitis)
6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi kardiopulmonal (PPOK, Asma Bronchial, Bronchitis)
C. MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran :
- Bed side teaching - Tugas lapangan
D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board Marker
3. Laptop
4. Multi Media Projector/LCD
E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian
Pembukaan Materi tentang assessment,
menetapkan diagnose fisioterapi
secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam
tatalaksana kardiopulmonal
(PPOK, Asma Bronchial,
Bronchitis)
Mendengarkan,
mencatat
Soft skill
mahasiswa
Penyajian Bed side teaching
Mendengarkan,
melihat, mencatat
dan bertanya jika
tidak jelas
Soft skill
mahasiswa
Penutup Merangkum uraian dalam bentuk
tugas lapangan.
Mendengarkan dan
mencatat
Tugas
lapangan dan
morning
report.
Sumber Belajar :
1. Basuki, Nur. 2007. Hand Out FT Kardiopulmonal.surakarta. 2. Price, S.A. Wilson, L.M. Pathophysiology: clinical concepts of disease process. 6
edition, Elsevier Science 2006.
3. Wenzel, S.E., Larsen, G.L.. Assesment of lung function. In: Bierman, C.W., Pearlman, D.S., Shapiro, G.G., Busse, W.W., ed. Allergy, asthma and immunology
from infancy to adulthood. Philadelphia 1996 : WB Saunders, 157-172.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Fisioterapi Kardiopulmonal
Kode/SKS : PFT1003 / 3 SKS
Semester : I
Minggu ke : 2
Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi
kardiopulmonal.
Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana gangguan
pleura dan pneumonia
Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit
Dosen Pengajar : Ni Komang Ayu Juni Antari, S.Ft., M.Fis
KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait
apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiopulmonal (gangguan pleura, pneumonia)
B. INDIKATOR
1. Melakukan assessment terkait patologi kardiopulmonal (gangguan pleura, pneumonia)
2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait kardiopulmonal (gangguan pleura, pneumonia)
3. Menetapkan planning terkait patologi kardiopulmonal (gangguan pleura, pneumonia)
4. Melakukan intervensi terkait patologi kardiopulmonal (gangguan pleura, pneumonia)).
5. Melakukan evaluasi terkait patologi kardiopulmonal (gangguan pleura, pneumonia)
6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi kardiopulmonal (gangguan pleura, pneumonia)
C. MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran :
- Bed side teaching - Tugas lapangan
D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board Marker
3. Laptop
4. Multi Media Projector/LCD
E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian
Pembukaan Materi tentang assessment,
menetapkan diagnose fisioterapi
secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi
kardiopulmonal (gangguan pleura,
pneumonia).
Mendengarkan,
mencatat
Soft skill
mahasiswa
Penyajian Bed side teaching
Mendengarkan,
melihat, mencatat
dan bertanya jika
tidak jelas
Soft skill
mahasiswa
Penutup Merangkum uraian dalam bentuk
tugas lapangan.
Mendengarkan dan
mencatat
Tugas
lapangan dan
morning
report.
Sumber Belajar :
1. Basuki, Nur. 2007. Hand Out FT Kardiopulmonal.surakarta. 2. Price, S.A. Wilson, L.M. Pathophysiology: clinical concepts of disease process.
6 edition, Elsevier Science 2006.
3. Wenzel, S.E., Larsen, G.L.. Assesment of lung function. In: Bierman, C.W.,
Pearlman, D.S., Shapiro, G.G., Busse, W.W., ed. Allergy, asthma and
immunology from infancy to adulthood. Philadelphia 1996 : WB Saunders, 157-
172.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Fisioterapi Kardiopulmonal
Kode/SKS : PFT1003 / 3 SKS
Semester : I
Minggu ke : 3
Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi
kardiopulmonal.
Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana bedah thorax
dan bronchiectasis
Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit
Dosen Pengajar : Ni Komang Ayu Juni Antari, S.Ft., M.Fis
KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait
apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiopulmonal (bedah thorax dan
bronchiectasis).
B. INDIKATOR
1. Melakukan assessment terkait patologi kardiopulmonal (bedah thorax dan bronchiectasis)
2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi kardiopulmonal (bedah thorax dan bronchiectasis)
3. Menetapkan planning terkait patologi kardiopulmonal (bedah thorax dan bronchiectasis)
4. Melakukan intervensi terkait patologi kardiopulmonal (bedah thorax dan bronchiectasis)
5. Melakukan evaluasi terkait patologi kardiopulmonal (bedah thorax dan bronchiectasis)
6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait patologi kardiopulmonal (bedah thorax dan bronchiectasis)
C. MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran :
- Bed side teaching
- Tugas lapangan
D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board Marker
3. Laptop
4. Multi Media Projector/LCD
E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian
Pembukaan Materi tentang assessment,
menetapkan diagnose fisioterapi
secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi
kardiopulmonal (bedah thorax dan
bronchiectasis).
Mendengarkan,
mencatat
Soft skill
mahasiswa
Penyajian Bed side teaching
Mendengarkan,
melihat, mencatat
dan bertanya jika
tidak jelas
Soft skill
mahasiswa
Penutup Merangkum uraian dalam bentuk
tugas lapangan.
Mendengarkan dan
mencatat
Tugas
lapangan dan
morning
report.
Sumber Belajar :
1. Basuki, Nur. 2007. Hand Out FT Kardiopulmonal.surakarta. 2. Price, S.A. Wilson, L.M. Pathophysiology: clinical concepts of disease process.
6 edition, Elsevier Science 2006.
3. Wenzel, S.E., Larsen, G.L.. Assesment of lung function. In: Bierman, C.W.,
Pearlman, D.S., Shapiro, G.G., Busse, W.W., ed. Allergy, asthma and
immunology from infancy to adulthood. Philadelphia 1996 : WB Saunders, 157-
172.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Fisioterapi Kardiopulmonal
Kode/SKS : PFT1003 / 3 SKS
Semester : I
Minggu ke : 4
Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi
kardiopulmonal.
Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana emphysema
dan TB paru
Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit
Dosen Pengajar : Ni Komang Ayu Juni Antari, S.Ft., M.Fis
KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait
apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiopulmonal (emphysema dan TB paru).
B. INDIKATOR
1. Melakukan assessment terkait patologi kardiopulmonal (emphysema dan TB paru)
2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi kardiopulmonal (emphysema dan TB paru)
3. Menetapkan planning terkait patologi kardiopulmonal (emphysema dan TB paru)
4. Melakukan intervensi terkait patologi kardiopulmonal (emphysema dan TB paru)
5. Melakukan evaluasi terkait patologi kardiopulmonal (emphysema dan TB paru)
6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait kardiopulmonal (emphysema dan TB paru)
C. MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran :
- Bed side teaching
- Tugas lapangan
D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board Marker
3. Laptop
4. Multi Media Projector/LCD
E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian
Pembukaan Materi tentang assessment,
menetapkan diagnose fisioterapi
secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi
kardiopulmonal (emphysema dan
TB paru).
Mendengarkan,
mencatat
Soft skill
mahasiswa
Penyajian Bed side teaching
Mendengarkan,
melihat, mencatat
dan bertanya jika
tidak jelas
Soft skill
mahasiswa
Penutup Merangkum uraian dalam bentuk
tugas lapangan.
Mendengarkan dan
mencatat
Tugas
lapangan dan
morning
report.
Sumber Belajar :
1. Basuki, Nur. 2007. Hand Out FT Kardiopulmonal.surakarta. 2. Price, S.A. Wilson, L.M. Pathophysiology: clinical concepts of disease process.
6 edition, Elsevier Science 2006.
3. Wenzel, S.E., Larsen, G.L.. Assesment of lung function. In: Bierman, C.W.,
Pearlman, D.S., Shapiro, G.G., Busse, W.W., ed. Allergy, asthma and
immunology from infancy to adulthood. Philadelphia 1996 : WB Saunders, 157-
172.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Fisioterapi Kardiopulmonal
Kode/SKS : PFT1003 / 3 SKS
Semester : I
Minggu ke : 5
Materi Pokok : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi
kardiopulmonal.
Sub Pokok Bahasan : Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan
diagnose fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam tatalaksana asma cardiale
dan pneumothorax.
Waktu Pertemuan : 3 x 50 menit
Dosen Pengajar : Ni Komang Ayu Juni Antari, S.Ft., M.Fis
KOMPETENSI DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. KOMPETENSI
Mahasiswa dapat melakukan assessment, menetapkan diagnose fisioterapi secara ICF,
menetapkan planning, melakukan intervensi, serta evaluasi dan rujukan ke profesi terkait
apabila dibutuhkan dalam tatalaksana patologi kardiopulmonal (asma cardiale dan
pneumothorax).
B. INDIKATOR
1. Melakukan assessment terkait patologi kardiopulmonal (asma cardiale dan pneumothorax)
2. Melakukan diagnosa fisioterapi secara ICF terkait patologi kardiopulmonal (asma cardiale dan pneumothorax)
3. Menetapkan planning terkait patologi kardiopulmonal (asma cardiale dan pneumothorax)
4. Melakukan intervensi terkait patologi kardiopulmonal (asma cardiale dan pneumothorax)
5. Melakukan evaluasi terkait patologi kardiopulmonal (asma cardiale dan pneumothorax)
6. Melakukan rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose
penunjang terkait patologi kardiopulmonal (asma cardiale dan pneumothorax)
C. MODEL PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran :
- Bed side teaching
- Tugas lapangan
D. MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
1. White Board
2. Board Marker
3. Laptop
4. Multi Media Projector/LCD
E. SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Penilaian
Pembukaan Materi tentang assessment,
menetapkan diagnose fisioterapi
secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi, serta
evaluasi dan rujukan ke profesi
terkait apabila dibutuhkan dalam
tatalaksana patologi
kardiopulmonal (asma cardiale dan
pneumothorax).
Mendengarkan,
mencatat
Soft skill
mahasiswa
Penyajian Bed side teaching
Mendengarkan,
melihat, mencatat
dan bertanya jika
tidak jelas
Soft skill
mahasiswa
Penutup Merangkum uraian dalam bentuk
tugas lapangan.
Mendengarkan dan
mencatat
Tugas
lapangan dan
morning
report.
Sumber Belajar :
1. Basuki, Nur. 2007. Hand Out FT Kardiopulmonal.surakarta.
2. Price, S.A. Wilson, L.M. Pathophysiology: clinical concepts of disease process. 6 edition, Elsevier Science 2006.
3. Wenzel, S.E., Larsen, G.L.. Assesment of lung function. In: Bierman, C.W.,
Pearlman, D.S., Shapiro, G.G., Busse, W.W., ed. Allergy, asthma and
immunology from infancy to adulthood. Philadelphia 1996 : WB Saunders, 157-
172.
KONTRAK PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah : Fisioterapi Kardiopulmonal
Kode Mata Kuliah : PFT1003
Pengajar : Ni Komang Ayu Juni Antari, S.Ft., M.Fis.
Semester : 1
Hari pertemuan/Jam :
Tempat Pertemuan : RSUP Sanglah Denpasar, BRSUD Tabanan.
1. Manfaat Mata Kuliah
Mata kuliah ini diberikan pada mahasiswa untuk dapat melakukan assessment
menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning, melakukan
intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi sistem saraf pusat dan tepi, serta melakukan
rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait
patologi kardiopulmonal.
2. Deskripsi Perkuliahan
Mata kuliah ini membahas tentang diantaranya :
1. PPOK
2. Asma Bronchial
3. Bronchitis
4. Gangguan Pleura
5. Pneumonia
6. Bedah Thorax
7. Bronchiectasis
8. Emphysema
9. TB Paru
10. Asma Cardiale
11. Pneumothorax.
3. Tujuan Instruksional
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester), mahasiswa mampu
melakukan assessment menegakkan diagnosa fisioterapi secara ICF, menetapkan planning,
melakukan intervensi,melakukan evaluasi terkait patologi kardiopulmonal, serta melakukan
rujukan ke profesi lainnya apabila dibutuhkan terapi/pemeriksaan diagnose penunjang terkait
patologi kardiopulmonal.
4. Organisasi Materi
Organisasi materi dapat dilihat pada jadwal perkuliahan.
5. Strategi Perkuliahan
Perkuliahan berupa kuliah tutorial morning report, bed side teaching, dan penugasan
lapangan. Selain itu, mahasiswa akan dievaluasi melalui presentasi kasus, presentasi jurnal,
dan ujian bagian.
6. Materi/Bacaan Perkuliahan
Buku/bacaan pokok dalam perkuliahan ini adalah:
1. Basuki, Nur. 2007. Hand Out FT Kardiopulmonal.surakarta. 2. Price, S.A. Wilson, L.M. Pathophysiology: clinical concepts of disease process. 6
edition, Elsevier Science 2006.
3. Wenzel, S.E., Larsen, G.L.. Assesment of lung function. In: Bierman, C.W., Pearlman, D.S., Shapiro, G.G., Busse, W.W., ed. Allergy, asthma and immunology from infancy to
adulthood. Philadelphia 1996 : WB Saunders, 157-172.
7. Tugas
Dalam perkuliahan, diberikan beberapa tugas sebagai berikut:
1. Morning Report (MR)
a. MR di lakukan bersama CE dengan sistem SGD
b. Topik MR dapat ditentukan kemudian oleh CE dan/atau Mahasiswa
c. Jumlah minimal pelaksanaan MR berbeda di setiap stase
d. Mahasiswa wajib menyiapkan FORM PENILAIAN MORNING REPORT
(perkelompok) di setiap pelaksanaan MR (form code : 1.FTR.MR)
e. Form Penilaian MR yang telah diisi nilai tetap dibawa oleh CE
f. Mahasiswa berhak dan wajib mengingatkan CE untuk mengumpulkan Nilai MR
kepada Preseptor disetiap akhir praktik di tempat terkait
2. Tugas Lapangan (TL)
a. TL di lakukan setiap hari praktik dengan arahan atau pengawasan dari CE
b. Mahasiswa akan diberikan tanggung jawab untuk mengawasi beberapa pasien atas petunjuk CE
c. Mahasiswa wajib mencatat perkembangan pasien yg menjadi tanggung jawabnya dalam FORM TUGAS LAPANGAN tiap hari / kali (form code : 1.FTR.TL) dan
melengkapi laporan pembelajaran TL yang ada pada buku log
d. Mahasiswa wajib melakukan diskusi dengan CE berkaitan dengan perkembangan pasien
e. Di minggu akhir di tempat terkait, Mahasiswa wajib mengumpulkan FORM TL dilengkapi dengan FORM PENILAIAN TUGAS LAPANGAN (perorang) untuk
dilakukan penilaian oleh CE (form code : 2.FTR.TL )
f. Form TL yang telah dinilai oleh CE daoat diminta kembali untuk berikutnya dikumpulkan ke Kordik Profesi Fisioterapi FK Unud
g. Mahasiswa wajib mengingatkan CE untuk mengumpulkan Nilai TL kepada Preseptor disetiap akhir praktik di tempat terkait
3. Presentasi Kasus (Presus)
a. Jumlah presentasi kasus berbeda di setiap stase
b. Mahasiswa wajib melakukan minimal 4 kali bimbingan dengan CE dan/atau Preseptor terkait kasus yang akan dipresentasikan dan mencatatnya dalam form bimbingan pada
buku log
c. Jadwal presentasi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Mahasiswa dengan CE dan/atau Preseptor
d. Mahasiswa wajib mengisi FORM STATUS KLINIS untuk kasus yang akan di presentasikan (form code : 1.FTR.STAKIS)
e. Mahasiswa wajib membuat PPT untuk sarana presentasi (format disesuaikan dgn isi STAKIS)
f. Mahasiswa wajib mengirimkan/upload tugas Status Klinis (WORD dan PPT) beserta Jurnal Pendukung (PDF) melalui Google Classroom Profesi Fisioterapi batch 3 2018
(max H-3 ujian)
g. Mahasiswa masing-masing wajib menyiapkan 2 (Dua) FORM PENILAIAN PRESUS (perorang) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.PRESUS)
h. Nilai Presus akan langsung dibawa oleh Preseptor/CE
4. Presentasi Jurnal (Presjur)
a. Jumlah presentasi jurnal berbeda di setiap stase
b. Pemilihan jurnal dapat ditentukan oleh Mahasiswa/CE
c. Mahasiswa dapat mereview 1 atau lebih jurnal
d. Mahasiswa wajib melakukan minimal 4 kali bimbingan dengan CE dan/atau Preseptor terkait jurnal yang akan dipresentasikan dan mencatatnya dalam form bimbingan pada
buku log
e. Jadwal presentasi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Mahasiswa dengan CE dan/atau Preseptor
f. Mahasiswa wajib mereview jurnal sesuai FORM REVJUR (form code : 1.FTR.REVJUR
g. Mahasiswa wajib mengumpulkan hardcopy JURNAL ASLI , HASIL REVIEW, FORM PENILAIAN REVJUR (perorang) (form code : 2.FTR.REVJUR) ke CE (max
H-3)
i. Mahasiswa wajib mengirimkan Hasil Review (WORD) dan Jurnal Asli (PDF) melalui Google Classroom Profesi Fisioterapi batch 3 2018 (max H-3 ujian)
h. CE akan memilih 1 jurnal terbaik untuk di presentasikan perkelompok
i. Mahasiswa wajib menyiapkan 2 (Dua)/ 3 (Tiga) FORM PENILAIAN PREJUR (perkelompok) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.PRESJUR)
j. Nilai Presus akan langsung dibawa oleh Preseptor/CE
5. Kuliah Kepakaran
a. Kuliah kepakaran bersifat isidental
b. Kuliah kepakaran dapat dilakukan apabila terdapat kasus baru atau kasus sulit dan lain lain
c. Mahasiswa wajib berdiskusi secara aktif dengan CE terkait kasus atau permasalahan yang akan diangkat pada kuliah kepakaran
d. Jadwal kuliah kepakaran ditentukan oleh Kordik Profesi Fisioterapi FK Unud
e. Kuliah kepakaran diberikan oleh dr. spesialis atau bidang ilmu lain
f. Mahasiswa wajib menyiapkan ABSENSI KULIAH KEPAKAKARAN (form code : 1.FTR.ABS.KK)
6. Ujian Bagian
a. Jumlah pelaksanaan Ujian Bagian berbeda di setiap stase
b. Jadwal Ujian Bagian ditentukan CE dan/atau Preseptor
c. Preseptor akan meminta CE untuk memilihkan kasus yang akan di Ujikan kepada Mahasiswa
d. Penilaian Ujian Bagian akan dilakukan oleh CE dan Preseptor
e. Mahasiswa masing-masing wajib menyiapkan 2 (Dua) FORM PENILAIAN UJIAN BAGIAN (perorang) untuk CE dan Preseptor (form code : 2.FTR.UB)
f. Apabila pada Mahasiswa tidak lulus U1 di tempat terkait, maka Mahasiswa berhak mengajukan U2 kepada CE di tempat terkait dengan persetujuan Preseptor
8. Kriteria Penilaian
Penilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Nilai Angka Huruf Mutu Angka Mutu Gabungan
Kemampuan
≥ 80 – 100 A 4,0 Istimewa
≥ 75 – 79 B+ 3,5 Sangat Baik
≥ 70 – 74 B 3,0 Baik
≥ 62 – 69 C+ 2,5 Cukup Baik
≥ 56 – 61 C 2,0 Cukup
≥ 50 – 55 D+ 1,5 Kurang Cukup
≥ 40 – 49 D 1,0 Kurang
0 – 39 E 0 Sangat Kurang
Pembobotan nilai adalah sebagai berikut:
1. Nilai Total (100%) = Morning Report (10%) +Tugas Lapangan (20%) + Presentasi
Kasus (20%) + Presentasi Jurnal (15%) + Ujian Bagian (20%) + Sikap (15%)
Demikian kontrak perkuliahan ini dibuat, agar disetujui dan ditaati oleh semua pihak.
Menyetujui
Mahasiswa Dosen pengampu
(……………………………) (…………………………………….)
Recommended