View
163
Download
7
Category
Preview:
DESCRIPTION
semoga ber manfaat
Citation preview
SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS LAPANGAN OLAHRAGA KOTA
BANJARMASIN
PROPOSAL SKRIPSI
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT KELULUSAN
MEMPEROLEH GELAR
S1 TEKNIK INFORMATIKA PADA UNISKA BANJARMASIN
Oleh :
PAJRIAN
NPM. 10.63.0011
PROGRAM STUDY FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD
AL – BANJARY BANJARMASIN
2012 – 2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil alamin puji syukur atas ke hadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingg penulis dapat menyelesaikan proposal
ini dengan judul “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LAPANGAN
OLAHRAGA KOTA BANJARAMSIN”. Semoga proposal ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, namun penulis juga menyadari masih banyak kekurangan yang
terdapat pada proposal yang telah dibuat ini dan penulis juga sadar bahwa
proposal yang dibuat ini jauh dari kesempurnaan, karena di dalam penulisan ini
banyak sekali terdapat kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, penulis
memerlukan kritik dan saran dari teman-teman semua, karena kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat diperlukan untuk memperbaiki proposal ini agar
dapat membuat proposal ini menjadi sempurna dan bermanfaat bagi banyak orang.
Banjarmasin, 18 juni 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga adalah sebuah permainan yang dilakukan oleh banyak orang hal
ini terbukti bahwa olahraga tak hanya dilihat dan dimengerti sebagai suatu
permainan saja, akan tetapi juga menjadi salah satu kegiatan untuk menjalin
hubungan bagi kemanusian dan persahabatan bagi seluruh masyarakat yang ada
didunia, bahkan lebih jauh telah berkembang menjadi ilmu pengetahuan olahraga,
yang dapat memutar roda ekonomi suatu negara melalui kegitan industri olahraga,
pariwisata, pendidikan, kesehatan, budaya, hiburan, teknologi informasi, dan lain-
lain, sehingga hal ini dapat membuka peluang pekerjaan bagi semua masyarakat
di dunia.
Selanjutnya permainan olahraga disamping memiliki nilai ekonomi dan budaya
juga memiliki manfaat bagi kesehatan diri sendiri, yaitu menjaga tubuh tetep aktif
sehat bergerak dan tidak lemah atau kaku dalam melakuan pergerakan pada
bagian-bagian yang terdapat pada tubuh.
Di era komputerisasi yang berkembang pesat saat ini telah membuka wawasan
untuk melakukan pengambilan keputusan dalam proses penyebaran informasi.
Informasi yang diberikan kedapa masyarakat dijadikan inputan yang baik agar
masyarakat dapat mengembangkan potensi yang ada. Pentingnya informasi
menjadi pilihan utama para pengguna dan pengelola informasi. Karena diliat dari
antusiasme masyarakat pada dunia komputer yang belakangan ini begitu pesat
perkembangannya, sehingga membuat kota Banjarmasin sebagai kota yang
memiliki wilayah luas dituntut untuk memberikan informasi yang cepat dan
akurat pada masyarakat. Dalam perkembangannya kota Banjarmasin dapat
menyediakan berbagai lapangan yang dapat diakses masyarakat secara cepat dan
akurat yang tidak hanya terdapat pada bidang tertentu saja. Teapi mencakup
sagala bidang, tidak terkecuali langan dalam bidang olahraga.
Menjamurnya lapangan-lapangan olahraga yang ada di kota Banjarmasin saat ini,
maka sering kali membuat kesulitan bagi para pemakai lapangan olahraga tertuma
bagi para pendatang baru di kota Banjarmasinyang ingi menggunakan lapagan
olahraga tersebut karena belum mengerti keadaan geografis di kota Banjarmasin.
Untuk mengatasi masalah ini, maka perlu dibangun suatu Sistem Informasi
Geografis yang mampu menampilkan informasi geografis lapangan olahraga yang
ada di kota Banjarmasin agar para pemakai lapangan olahraga dapat dengan
mudah mengetahui letak geografis lapangan olahraga yang ada di kota
Banjarmasin.
Dari pengerjaan aplikasi ini, hasil yang diperoleh adalah sebuah software
tentang letak geografis lapangan olahraga yang ada di kota Banjarmasin dengan
ketentuan:
Letak goegrafis lapangan olahraga yang ada di kota Banjarmasin,
informasi yang berhubungan dengan lapangan olahraga yang ada di kota
Banjramsin. Kesimpulan yang dapat diambil dari program ini adalah suatu
program yang dapat digunakan untuk mengetahui letak geografis dan informasi
lapangan olahraga yang ada di kota Banjarmasin sehingga para pengguna
lapangan olahraga dapat dengan mudah mengetahui letak geografis lapangan yang
ada di kota Banjarmasin.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada diatas dapat dirumuskan bahwa suatu permasalahan
yang terjadi adalah “Bagaimana memetakan lokasi lapangan olahraga di kota
Banjarmasin?”
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permaslahan yang ada, serta keterbatasan ilmu dan
kemampuan penulis maka:
A. Sistem ini hanya membahas letak geografis lapangan olahraga serta
informasi lapangan olahraga yang ada di kota Banjarmasin.
B. Sistem informasi geografis lapangan olahraga ini hanya dibuat untuk kota
Banjarmasin.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memetakan lokasi lapangan olahraga yang
ada di kota Banjarmasin.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini untuk mengetahui letak geografis lapangan olahraga yang
ada di kota Banjarmasin agar para pemakai lapangan olahraga di kota Banjarmsin
dapat dengan mudah mengetahui letak geografis lapangan-lapangan yang ada di
kota Banjarmasin, khususnya bagi para pendatang baru dari luar kota Banjarmsin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Olahraga
Olahraga adalah sebuah permainan yang dilakukan oleh banyak orang hal
ini terbukti bahwa olahraga tak hanya dilihat dan dimengerti sebagai suatu
permainan saja, akan tetapi juga menjadi salah satu kegiatan untuk menjalin
hubungan bagi kemanusian dan persahabatan bagi seluruh masyarakat yang ada
didunia, bahkan lebih jauh telah berkembang menjadi ilmu pengetahuan olahraga,
yang dapat memutar roda ekonomi suatu negara melalui kegitan industri olahraga,
pariwisata, pendidikan, kesehatan, budaya, hiburan, teknologi informasi, dan lain-
lain, sehingga hal ini dapat membuka peluang pekerjaan bagi semua masyarakat
di dunia. Namun Selanjutnya permainan olahraga disamping memiliki nilai
ekonomi dan budaya juga memiliki manfaat bagi kesehatan diri sendiri, yaitu
menjaga tubuh tetep aktif sehat bergerak dan tidak lemah atau kaku dalam
melakuan pergerakan pada bagian-bagian yang terdapat pada tubuh.
2.2 Sistem Informaasi Geografis
Sistem Informasi Geografis adalah merupakan suatu sistem informasi yang
dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkordinat
geografis atau dengan kata lain SIG adalah suatu sistem basis data dengan
kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan(spasial)
bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Dan disamping itu juga SIG dapat
menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya
akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografis.
Sedangakan menurut Demers (1997) dan GUO (2002) adalah sebagai berikut :
• Menurut Demers (1997), SIG adalah sistem komputer yang digunakan
untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa
informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi.
• Sedangkan menurut GUO (2002), SIG adalah teknologi informasi yang
menganalisa, menyimpan, dan menampilkan baik data pasial maupun non-
spasial. SIG mengkombinasikan kekuatan perangkat lunak basis data
relasional dan paket perangkat unak CAD.
2.2.1 Unsur SIG
Sesuai dengan namanya Sistem Informasi Geografis, SIG terdiri dari beberapa
unsur. Dan yang menjadi unsur pertama adalah sistem. Sistem, banyank orang
mendefinisikannya sehingga dalam tulisan ini tidak akan mengambil definisi-
definisi dari sistem tersebut. Namun sistem diartikan sebagai berbagai hal yang
saling berkaitan atau saling mempengaruhi dalam mengerjakan proses untuk satu
tujuan dalam SIG. Secara umum SIG dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya
sebagai berikut :
a. Manusia
Manusia adalah orang yang memiliki kedudukan pertama dalam posisi ini karena
teknologi GIS memerlukan orang untuk mengatur sistem dan membangun
rencana- rencana supaya teraplikasi dalam hal yang nyata terutama dalam
memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada disekitarnya.
Pemakai GIS adalah teknikal khas yang medesain dan memelihara sistem dan
pemakai untuk membantu meningkatkan nilai kerja - kerja yang mereka lakukan
sehari-hari.
b. Komputer
Komputer adalah merupakan alat elektronik yang digunakan oleh manusia setiap
harinya. Dan SIG tentu saja merupakan bagian di dalam komputer. Awal dari
munculnya SIG oleh Roger Tomlinson yang disebut “bapak SIG” seorang ahli
pemetaan dari kanada, dia menciptakan prinsip-prinsip SIG tidak dengan
menggunakan komputer, namun dia hanya mengumpulkan berbagai data(peta-
peta manual) yang begitu banyak bisa ditampilkan, dianalisis, dan dibuat seefisien
mungkin. Namun kemudian ESRI sebuah perusahaan dari Amerika pembuat
program komputer untuk riset lingkungan dengan presidennya yang inovatif Jack
Dangermond berhasil menciptakan program-program komputer untuk SIG yang
menunjukan bahwa SIG banyak manfaatnya dalam kehidupan manusia, dengan
produk inovatifnya arcinfo, arcview, dan sekarang arcGIS yang sudah menyebar
keseluruh dunia bahkan ke latin. Hal tersebut mendorong pihak lain untuk
memunculkan produk-produk lain seperti Er Mapper, Erdas, dll. Namun komputer
ini pulalah yang sedikit menghambat pemahaman orang-orang tentang SIG dan
gunanya dalam kehidupan. Karena dilihat dengan menggunakan teknologi yang
tinggi serta dengan prorgram yang mahal hingga ribuan dollar membuat orang
sulit untuk menggunakannya. Padahal prinsip-prinsip SIG tidak sesulit yang
dibayangkan.
c. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hal yang diperlukan didalam kehidupan manusia,
sehingga hal ini dapat membentuk pengetahuan, cara pandang, pengalaman dan
tentu saja kehidupannya secara luas. Sehingga hal tersebut mendorang manusia
secara alamia mempunyai rasa ingin tahu dan tidak pernah puas, untuk bisa
memecahkan persoalan yang ada secara tepat dan akurat. Dan dari pengetahuan
inilah banyak lahir ilmu-ilmu pengetahuan sekarang. Hal ini pulalah yang
mempengaruhi bentuk proses SIG yang berjalan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Seperti lahirnya metode-metode(cara), program-program komputer
yang disebutkan pada point b, dan alat-alat yang diperlukan.
Unsur kedua SIG adalah informasi. Sesuai dengan karakter SIG, informasi disini
tentu saja adalah informasi tentang bumi (geografis) dengan apa yang ada di bumi.
SIG merupakan media untuk menggambarkan apa yang ada di bumi dengan
segala yang ada sesuai dengan tenpat atau lokasi dia berada. Informasi inilah yang
menjadi obyek kerja SIG. Informasi itu bisa tentang manusia, gejala alam,
binatang, tumbuhan. Jadi peta disini tidak hanya yang sering kita lihat, gambar,
sketsa, atau media apapun yang menggambarkan lokasi atau yang berhubungan
sudah bisa dikatakan sebagai peta dan bisa dijadikan sebagai informasi untuk SIG.
Informasi sangat dipengaruhi oleh kualitas dari sumber yang didapat. Banyak
sekali sumber yang bisa dijadikan sebagai peta dan diproses dalam SIG(tidak
berupa dalam peta). Pengetahuan manusia adalah sumber informasi utama untuk
peta, apa yang dia ketahui tentang satu lokasi yang ada didalamnya, apa yang dia
lihat dan apa yang dia dengar adalah hal utama. Maka hal itu akan digambarkan
dengan peta yang bagus, jika tidak mungkin cukup dengan gambar-gambar asal di
secarik kertas atau ditulis di tanah seperti pada diskusi-diskusi petani di lahan
garapannya.
Jika dia ingin menggambarkan seperti kenyataannya dia mungkin akan
melakukan pengukuran sesuai dengan apa yang dia ketahui dan fahami atau
dengan bantuan orang lain (misal menggunakan kompas,meteran,dbs).
Peta atau pun gambar/sketsa yang telah ada sebelumnya (mungkin dibuat orang
yang terdahulu atau sebelumnya) bisa juga menjadi sumber informasi untuk SIG.
Zaman sekarang ini, pengumpulan informasi geografis dilakukan dengan tidak
bersentuhan langsung (mendatangi langsung) lokasi atau obyeknya (remote
sensing). dengan menggunakan satelit dari luar angkasa, bisa didapat informasi
tentang geografi secara cepat dan aktual (terbaru) misal dengan satelit ikonos,
quickbird, landsat, dll.
Namun ada juga satu alat yang merupakan sumber informasi geografis
yaitu GPS, suatu alat yang menggunakan satelit untuk merekam lokasi sesuatu di
muka bumi lengkap dengan koordinatnya. Ini yang sekarang paling sering
digunakan oleh kebanyakan orang karena menggabungkan kemampuan dua alat
sekaligus yaitu kompas dan meteran.
Informasi lain juga bisa bersumber dari sesuatu yang tidak digambarkan atau tidak
bisa digambarkan dengan peta tetapi masih bisa digunakan. Misalkan cerita
tentang pernah terjadinya suatu bencana alam di lokasi tersebut tetapi tidak jelas
lokasi persis di mana (misal satu kabupaten namun tidak jelas di desa mana atau
kampung mana), bisa digambarkan dengan peta wilayah (menggunakan
kabupaten) yang pernah dapat bencana dan tidak (dibandingkan dengan kabupaten
lain-satu level). Ini disebut atribut, contoh ini adalah angka-angka misal jumlah
penduduk, jumlah tenaga kerja dari satu kabupate, kecamatan, atau desa.
Unsur ketiga adalah geografis, geografis dalam SIG berarti sifat dari informasinya
yaitu mengenai obyek-obyek atau hal-hal yang ada atau terjadi atau diperkirakan
terjadi di muka bumi, tepatnya disuatu lokasi entah itu wilayah yang luas atau
kecil kecil, bisa rumah, kampung, desa, kota, hutan, sawah, negara, bahkan dunia,
tergantung dari maksud. Geografis atau informasi geografis bisa juga ditandai
dengan data-data seperti koordinat.
Informasi geografis secara umum hanya berupa tiga obyek (untuk keperluan peta)
yaitu:
1. Titik (menerangkan lokasi atau tempat sesuatu berada atau terjadi) misal
lokasi rumah yang digambarkan dengan titik di tepi jalan.
2. Garis (menerangkan obyek di muka bumi yang memanjang baik nyata
maupun tidak) misal jalan, sungai, dan yang tidak nyata seperti batas
administrasi.
3. Area disebut juga polygon (menerangkan obyek yang berupa luasan dan
mempunyai batas seperti pulau, kabupaten, desa, sawah, hutan, dsb)
Ketiga hal tersebut kemudian dalam peta juga dibedakan dengan warna-warna
agar lebih memberi makna dan ketegasan sehingga terbentuklah informasi pola
ruang (spasial) yaitu ruang mua bumi.
2.2.2 Fungsi SIG
Inilah yang menjadi tujuan utama dari SIG sebagai tools atau alat untuk
membantu memecahkan persoalan-persoalan kehidupan yang berkaitan dengan
lokasi atau ruang. Fungsi dasar peta adalah menempatkan sesuatu sesuai
keberadaan atau kejadiannya di muka bumi.
Beberapa keuntungan lain yang didapat dari SIG antara lain; dingan SIGterutama
jika menggunakan komputer maka perubahan yang terjadi bisa digambarkan
dengan cepat jika dibandingkan dengan cara manual yang harus menggambarkan
segala sesuatunya dari awal semisal menggambar peta desa lagi dan kemudian
menambahkan informasi baru tersebut. Dengan SIG, sejak awal peta desa menjadi
obyek tersendiri yang terpisah dari obyek lainnya misal lokasi satu rumah, di
mana bisa dipakai lagi untuk keperluan lain. SIG mempunyai fungsi penyimpanan
yang terstruktur sesuai keinginan si pemakai.
Sehingga dengan begitu beberapa hal yang tidak perlu (misal penggambaran
manual dan pengulangan) menjadi tidak selalu diperlukan, sehingga pekerjaan
bisa lebih sederhana dan efektif.
Selain itu perubahan-perubahan informasi bisa dimasukan dan
digambarkan secara cepat karena menggunakan komputer.
Disamping itu semua, fungsi sangat penting adalah kemampuan SIG untuk
menganalisis informasi-informasi geografis dalam memahami fenomena ruang
yang terjadi dan kemudian hal tersebut menjadi acuan untuk pengambilan
keputusan di berbagai tingkatan kehidupan.
Hal ini juga ditunjang dengan maksud, latar belakang, dan metode-metode
atau pengetahuan yang terlibat di dalam proses melakukan SIG.
Selain itu juga SIG menghasilkan alat komunikasi yang efektif, peta bisa
digunakan sebagai alat negosiasi dan bahkan bisa mempengaruhi keputusan-
keputusan di tingkat pemerintah atas suatu lokasi. Sebagai alat berbagi informasi.
(Muhammad Aziz,2006)
2.3Arc View
ArcView salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi Geografis dan
pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI(Enviromental Systems Reasearch
Institute. Inc). Dengan ArcView, pengguna dapat memiliki kemampuan-
kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore, menjawab query (baik
basisdata apasial maupun non spasial), menganalisis data secara geografis dan
sebagainya. Untuk lebih jelasnya lagi kemampuan perangkat SIG ArcView ini
secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Pertukaran data: membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam
perangkat lunak SIG lainnya.
a. ArcView sapat membaca data spasial rasteryang ditulis dalam format-
format perangkat lunak SIG dan pengidraan jauh: misalnya JPEG, BMP,
TIFF, GeoTIFF, BSQ, BIL, BIP, ERDAS (LAN & GIS ), ERDAS Image,
GRID ArcInfo(data grid-cell),raster SUN, dan sebagainya.
b. ArcView dapat membaca data spasial vektor yang dituliskan dalam
format-format perangkat lunak SIG lainnya (import): misalnya ArcInfo
(coverage), MapInfo (MIF), AoutoCad (DWG dan DXF), dan lain
sebagainya.
c. ArcView dapat menuliskan basisdata spasial vector (coverage dan shape
files) baik ke dalam format shape file sendiri maupun ke dalam perangkat
lunak SIG lainya, misalnya MapInfo
2. Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis
3. Menampilkan informasi (basisdata) spasial maupun atribut:
a. ArcView dapat menampilkan informasi (basisdata dengan format
sendiri) baik yang terdapat pada sistem lomputer yang bersangkutan
maupun yang tersebar di jaringan komputer (network)
b. ArcView dapat mengakses dan menampilkan basisdata eksternal
c. Menampilkan informasi atau data dalam bentuk View (tampilan untuk
dilayar monitor). Layout (tata letak peta siap cetak). Table (table data).
Char (grafik)
4. Menjawab query spasial maupun atrubut
a. Menghubungkan informasi spasial dengan atribut-atribut yang terdapat
(disimpan) di dalam basisdata atribut: (1) memilih feature (entitas)
spasial, muncul informasi spasialnya. (2) memilih data atribut, muncul
representasi spasial dari feature yang dipilih. (3) memilih data atribut,
muncul data-data atribut lainnya yang terdapat di dalam basisdata
atribut. (4) memilih suatu feature spasial, muncul feature spasial
lainnya yang terkait.
b. Menggunakan SQL sebagai standard untuk melakukan query terhadap
basisdatanya
5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG menyediakan alat Bantu spasial
sederhana untuk menjawab pertnyan-pertanyaan seperti berikut:
(1) Berapa jumlah sumur bor yang terdapat di dalam suatu area
pertambangan? (2) berapa jumlah rumah yang terdapat didalam
buffer(area) 50 meter dari pinggiran sungai
6. Membuat peta tematik menyediakan pustaka symbol dan warna (feature)
untuk membuat peta tematik.
Menggunakan simbol dan warna untuk merepresentasikan feature-nya
berdasarkan atribut-atributnya (membuat peta tematik turunan). Misalnya peta
sauatu wilayah administrasi (contohnya kecamatan) dapat diberi arsiran yang
rapat dan warna yang agak gelap untuk mempresentasikan populasi penduduk
yang padat. Sementara pada peta tematik lainnya, untuk wilayah administrasi
yang sama, dapat diberi(pola) arsiran yang jarang dan warna agak muda untuk
merepresentasikan atribut pendapatan perkapita yang berada di bawah rata-rata.
7. Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip.
Menyediakan bahasa peprograman sederhana atau skrip (Avenue) untuk
mengotomasikan pengoprasian rutin dan meng-customize aplikasi-aplikasi
SIG yang dikembangkan dengan menggunakan perangkay lunak ArcView.
8. Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya(dengan menggunakan
extension yang dapat ditujukan untuk mendukung penggunaan perangkat
lunak SIG ArcView)
a. Network analyst: modul perangkat lunak yang digunakan untuk
melakukan analisis-analisis yang berhubungan dengan
jaringan(routing).
b. Interner map server(IMS) : module perangkat lunak yang digunakan
untuk mempublikasikan peta (basisdata digital) ke jaringan internet
(web-base GIS) sehingga dapat diakses dengan menggunakan program
browser
c. 3D analysst: modul peranglat lunak yang digunakan untuk membuat,
menganalisa, dan menampilkan data spasial tiga dimensi(permukaan
digital)
d. Tracking analyst: modul perangkat lunak yang digunakan untuk
melakukan perekaman tampilan, dan pemantauan data, baik secara
langsung (real time) maupun tidak langsung(playback, atau replay)
yang memiliki kecendrungan perubahan possisi geografis dari waktu
ke waktu. Contoh yang umum adalah pengamatan terhadap suatu objek
(misalnya kendaraan) bergerak yang dipasang receiver GPS. Dengan
extention ini, posisi-posisi objek yang bergerak dapat
direpresentasikan dengan menggunakan symbol dan warna tertentu di
direpresentasikan dengan menggunakan symbol dan warna tertentu di
atas pete yang menjadi latar belakangnya.
e. Image analyst: modul perangkat lunak yang digunakan untuk
melakukan analisis-analisis yang berhubungan dengan citra
digital(pengindraan jauh)
ArcViewsecara default membaca, menggunakan, dan mengolah data
spasial dengan format yang disebut sebagai shapefile. Format yang dikembangkan
dan dipublikasikan oleh ESRI ini digunakan untuk menyimpan informasi-
informasi atribut dan geometri nin-topologi feature spasial di dalam sebuah
kumpulan data. Geometri feature ini disimpan sebagai shape yang terdiri dari
sekumpulan koordinat-koordinat fektor[ESRI97]. Shapefile dapat mendukung
representasi berbagai features baik titik(point), garis(line), maupun polygon
(area). Setiap feature polygon direpresentasikan sebagai loop tertutup. Data atribut
disimpan dalam format perangkat lunak DBMS Dbase. Setiap record, memkliki
relasi one to one terhadap feature data spasial yang bersangkutan.
Shapefile ESRI terdiri dari beberapa file: file utama, file, indeks, dan sebuah table
Dbase. File utama merupakan direct-access, file dengan panjang record yang
bervariasi dimana setiap record-nya mendeskripsikan sebuah shape(feature)
dengan sebuah list (daftar) verteks-berteksnya. Pada file indeks, setiap record
mengandung offset record file utama yang bersesuaian dari awal ke file utama.
Table Dbase berisi atribut-atribut feature, satu record per feature. Relasi one to
one antara feature (geometri) dengan atributnya didasarkan pada nomor
recordnya. Record atribut, urutannyam harus sama sebagaimana di dalam file
utama.
Sesuai dengan konvensi penamaannya, file utama, file indeks, dan
fileDbase memiliki nama depan (suffix) yang sama, tetapi nama-nama
belakangnya (suffix atau extension) berbeda. Nama-nama belakangnya berturut-
turut adalah “SHP”(file utama),”SHX”(file indeks), dan “DBF” (file table atribut).
Shapefile ESRI dapat dibat atau dihasilkan dengan menggunakan empat cara
berikut:
a. Eksport: format data spasial ini dapat dihasilkan dari proses eksport
perangkat lunak SIGlainnya, misalnya dengan menggunakan ArcInfo,
SDE13,MapInfo.
b. Dijitasi:shapefile depan secara langsung dubuat melalui proses dijitasi
c. Semi pemprograman: shapefile dapat secara langsung dibuat, dibaca,
atau dituliskan dengan mengunakan salah satu bahasa (semi)
pemprograman skrip/makro yang dimiliki oleh beberapa perangkat
SIG serumpun (misalnya Aveneu-nya ArcView, MapObjects, ARC
Macro Language/AML ArcInfo, simple macro Language/AML PC
ArcInfo)
d. Bahasa pemprograman: dengan memahami spesifikasi teknisnya,
shapefile dapat secara langsung dibuat, dibaca, atau dituliskan dengan
menggunakan salah satu bahaasa pemprogrman yang ada (misalnya
C/C++,pascal/Delphi,basic)
Keuntungan-keuntungan jika bekerja dengan menggunakan data spasial shapefile
ArcView adalah sebagai berikut:
a. Proses pengambilan (draw) atau penggambaran kembali (redraw dari
feature petanya dapat dilakukan dengan relattive cepat setidaknya lebih
cepat dari proses penggambaran coverage milik ArcInfo
b. Informasi atribut dan geometrinya dapat di edit
c. Dapat dikonversikan ke dalam format-format data spasial lainnya
d. Memungkinkan untuk proses on-screen digitizing.
2.4 Mapsever
Mapserver merupakan aplikasi freeware dan open source yang
memungkinkan kita menampilkan data spasial(peta) pada halaman web. Aplikasi
ini pertama kali di kembangkan di Universitas Munesotta, Amerika Serikat untuk
proyek ForNet(sebuah projek manajemen sumber daya alam) yang didukung oleh
NASA dilanjutkan dengan dikembangkan projek TerraSIP untuk menajemen data
lahan.
Pengembangan MapServer menggunalan berbagai aplikasi open source atau
freeware seperti shapelib yang digunakan untuk baca tulis format data shapefile,
freetype untuk merender karakter, GDAL/OGR untuk baca atau tulis format data
vektor maupun raster, dan proj.4 untuk mengganti beragram proyeksi peta.
Pada bentuk paling dasar MapSever merupakan sebuah program
CGI(common Gateway Iterface). Program tersebut akan dieksekusi di web serve,
dan berdasarkan parameter tertentu terutama konfigurasi dalam bentuk file *MAP
alan menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam
bentuk peta atau dalam bentuk lain.
Fitur-fitur dari mapserver diantaranya adalah:
a. Menampilkan data spasial dalam format fektor lain dengan
menggunakan library OGR.
b. Menampilkan data spasial dalam bentuk format raster seperti
TIFF/GeoTIFF, APPL7 dan berbagai format data raster lain degan
menggunakan library GDAL
c. Menggunakan quadtree dalam indexing data spatial, sehingga operasi-
operasi spasial dapat dilakukan dengan cepat.
d. Dapat dikembangkan dengan tampilan keluaran yang dapat diatur
dengan menggunakan filetamplate.
e. Dapat melakukan seleksi objek berdasarkan nilai, titik, area, atau
berdasarkan sebuah objek spasial tertentu.
f. Mendukung rndering karakter berupa font true type.
g. Mendukung penggunaan data raster maupun vektor yang dibagi-bagi
menjadi sub bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil
dan menampilkan gambar dapat dipercepat.
h. Dapat menggambarkan peta termatik yang dibangun menggunakan
ekpresi lojik atau ekspresi reguler.
i. Dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat diatur
sedemikian rupa sehingga tidak salin tumpang tindih.
j. Konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang
ditentukan pada URL.
k. Dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly
(Nuryadn, Ruslan 2005)
Saat ini, selain dapat mengalses mapserver sebagai program CGI, kita
dapat mengakses map server sebagai modul mapscript, melalui
berbagai bahasa skrip: PHP, Perl, Python atau Java sehingga akses
fungsi-fungsi mapserver melalui skrip akan lebih memudahkan
pengembangan aplikasi. Pengembang dapat memilih bahasa yang
paling familiar.
2.4.1 Sejarah Perkembangam Mapserver
Sampai mencapai status seperti sekarang, mapserver berevolusi melalui
berbagai tahapan. Di bawah ini tahun-tahun penting perkembangan mapserver:
1. Tahun 1994
Xerox parc map viewer dibuat. Aplikasi ini merupakan aplikasi web
pertama yang menampilkan data spasial secara interaktif. Kode
programaplikasi ini sendiri bersifat tertutup, tetapi keberadaannya
memunculkan ide untuk pengembangan mapserver selanjutnya.
2. Tahun 1995
BW CAW Innteractive Mapping dibuat. Aplikasi ini digunakan untuk
sistem pengambilan keputusan berbasis GIS, dengan komponen
pemetaan di web.
3. Tahun 1996
Projek fornet dilaksanakan. Projek ini dilaksanakan oleh universitas
minesotta dan minesotta DNR, atas dana dari NASA.
4. Tahun 1997
Mapserver versi 1.0 dirilis. Ditulis dalam bahas C, dan merupakan
produk dari projek fornet di tahun sebelumnya. Versi ini menggunakan
library GD(http://www.boutell.com/gd) untuk penggambaran peta, dan
shapelib untuk akses data spasial dalam format shapefile.
5. Tahun 1998
Mapserver versi 2.0 dirilis. Versi ini merupakan versi pertama yang
dishare di luar projek fornet, tepatnya australia’s environmental
resource information network (ERIN). Pada versi ini ditambahkan
dukungan sistem proyeksi dengan menggunakan library proj.4 yang
dikembangkan USGS(united states geological survey).
6. Tahun 2000
Projek terrasip dilaksanakan, sekaligus MapServer versi 3.0 dirilis.
Versi ini merupakan versi pertama yang dirilis ke publik sebagai
progam open source. Versi ini sudah mendukung data raster dalam
format TIFF menggunakan library libTIFF, dan karakter true type
sudah didukung menggunakan library freetypoe.
7. Tahun 2001
Mapscript versi 1.0dirilis, bersamaan dengan rilis mapserver versi 3.2.
aplikasi tersebut dibangun menggunakan tool SWIG (simplified
wrapper and interface generator, http://swig.org). Beberapa
pengembang dari kanada mengembangkan versi pertama dengan
bahasa pemrograman skrip PHP (http://www.php.net)
8. Tahun 2002
Mapserver versi 3.5 dirilis, dengan dukungan terhadap data spasial
bebasis DBMS, baik postgreSQL postGIS maupun SDE (spatial
database engine) dari ESRI. Mapvever versi 3.6 juga dirilis tahun ini
dengan dukungan terhadap spesifikasi WMS (web mapping services)
yang dikeluarkan oleh OGC (open geospatial consortium).
9. Tahun 2003
Mapserver user meeting (MUM) yang pertama dilaksanakan.
Mapserver versi 4.0 dirilis. Versi ini mendukung keluaran dalam 24 bit
warna (true color), juga memungkinkan keluaran dalam format PDF
dan SWF.
10. Tahun 2004
Mapserver versi 4.4 dirilis. Versi ini mengikuti spesifikasi WMS (web
mapping sevices) yang dikeluarkan oleh OGC (open geospatial
consortium)
2.4.2 Arsitektur MapServer
Bentuk umum arsitektur aplikasi berbasis peta dalam halam web dapat
jelaskan sesuai dengan gambar 2.1.
Pada gambar diatas, interaksi antara klien dengan server berdasarkan
skenario request dan respon. Web browser di sisi klien mengirim request ke server
web. Karana server web tidak memiliki kemampuan pemprosesan peta, maka
request yang berkaitan dengan pemprosesan peta akan diteruskan oleh server web
ke server aplokasi dan mapserver. Hasil pemprosesan akan dikembalikan lagi
melalui server webm yang terbungkus dalam bentuk file HTML atau applet.
Arsitektur aplikasi pemetaan di web dibagi menjadi dua pendekatan, diantaranya
sebagai berikut:
a. Pendekatan Thin Client
Pendekatan ini memfokuskan diri pada sisi server. Hampir semua proses
dan analisis data dilakukan berdasarkan dari sisi server. Data hasil
pemprosesan kemudian dikirim ke klien atau pengguna dalam format
standar HTML, yang didalamnya terdapat file gambar dalam format
standar misalnya GIF, PNG, JPG, sehingga dapat dilihat dengan
menggunakan berbagai web browser. Kelemahan utama pendekatan ini
menyangkut keterbatasan opsi interaksi dengan user yang kurang fleksibel
dalam penggunaannya.
b. Pendekatan Thick Client
Pada pendekatan ini, pemprosesan data dilakukakan di sisi klien yang
menggunakan beberapa kontrol seperti kontrol Activex atau applet.
Kontrol Activex atau applet akan dijalankan oleh klien untuk
memungkinkan web browser menangani format data yang tidak dapat
ditangani oleh web browser dengan kemampuan yang standar. Dengan
adanya pemprosesan di klien, maka transfer data antara klient dan web
server akan berkurang.
Tidak seperti pada pendekatan Thin client, data dikirim ke klien dalam bentuk
data vektor yang disederhanakan. Pemprosesan dan penggambaran kembali akan
dilakukan di sisi klien. Dengan cara demikian, pengembangan aplikasi dapat lebih
fleksibel dalam menentukan prosedur interaksi aplikasi dengan user. Dan
kelemahan dari pendekatan ini, harus ada tambahan aplikasi yang dipasang
dikomputer klien (Kontrol Activex atau applet).
Sedangkan Mapserver menggunakan pendekatan Thin Client. Sehingga dalam
pemprosesan dilakukan di sisi server. Informasi peta dikirim ke web browser di
sisi klien dalam bentuk file gambar (JPG, PNG, GIF, atau TIFF). Dan pada saat
ini kelemahan pendekatan thin clien sudah dapat diatasi dengan adanya
Framework aplikasi seperti Chameleon CartoWeb, Kmap.
2.5 Mapscript
2.5.1 Mapscript Environment
Mapscript atau Php, atau juga sering kita sebut dengan Mapscript saja,
adalah sebuah modul yang digunakan untuk membuat fungsi-fungsi dan class-
class Mapscript agar dapat dijalankan di PHP3 atau PHP4. Sedangkan Mapserver
sendiri adalah sebuah servis untuk memproses atau menampilkan data spasial, dan
lengkap dengan proyeksi-proyeksi serta koordinatnya. Mapserver dikembangkan
oleh universitas Minnesota (http://mapserver. gis.umn.edu) dan merupakan
freeware sehingga dapat dipakai oleh semua orang secara gratis. Mapscript dapat
berjalan di sistem operasi(os) windows maupun linux. Dan juga dapat dijalankan
dibeberapa web server. Secara garis besar, proses yang dilakukan oleh mapscript
dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah.
Proses pemintaan gambar diawali dengan permintaan(request) dari cliet
atau pengguna ke server. Web server akan menjalankan fungsi-fungsi yang ada di
library Mapscript. Data spatial yang akan digunakan berupa data bertipe shapefile,
sebagai pengatur setting dari data yang akan ditampilkan, dan MapScript akan
membaca data spatial di shapefile ini, memprosesnya sesuai requets dari client,
kemudian menyimpannya dalam bentuk file gambar berupa(GIF, JPG, atau PNG).
File gambar ini kemudian akan di load atau dikirim ke client dalam bentuk object
Image HTML. Karena bentuk peta yang akan ditampilkan merupakan file gambar
maka kerja client berat, terutama jika dibandingkan dengan cara lain yang
menggunakan ActiveX.
2.5.2 Map Script Objek
MapScript digunakan sebagai interface untuk class-class yang terdapat di
MapServer. Secara garis besar, peta tersusun dari beberapa layer. Layer tersusun
dari bentuk-bentuk yang polygon, garis, atau titik yang di sebut dengan Shape.
Class-class yabg terdapat di MapServer melingkupi manipulasi untuk Peta, Layer,
dan Shape ini. Class-class didalam MapServer yang sering digunakan untuk
mengembangkan Web GIS antara lain adalah :
a. MapObj Class
Class untuk berhubungan dengan MapFile, atau secara tidak langsung berhubung
dengan data peta. Class ini juga sebagai class utama di MapScript untuk
memperoses dan menyimpan data peta ke file gambar.
Beberapa fungsi dan class penting yang terdapat pada class ini, antara lain:
1. Mempunyai kumpulan class layerObj yang menyusun peta dan fungsi
untuk mengatur urutan peta.
2. Fungsi untuk menggambar peta, disimpan ke dalam class ImageObj.
3. Fungsi untuk menggambar legend, dan disimpan kedalam class ImageObj
4. Fungsi untuk menggambar scalebar, dan disimpan kedalam class
ImageObj
5. Fungsi SetExtent untuk menentukan Extent dari Peta.
6. Fungsi ZoomPoin, ZoomRectangle, ZoomScale untuk melakukan
pembesaran (zoom in) atau pengecilan (Zoom out peta).
7. Fungsi untuk mengeset proyeksi peta
8. Fungsi QueryByPoint, QueryByRect, QueryByShape, QueryByFeature.
Untuk mencari object di peta yang ada di posisi tertentu dengan Rectange,
Shape, dan dengan peta lain.
b. LayerObj Class
Class yang mewakili satu layer yang menyusun peta. Fungsi-fungsi yang
penting pada class ini antara lain
1. Fungsi GetShape untuk mengambil sebuah shape yang ada pada
layer.Disimpan dalam shapeObj class.
2. Fungsi AddFeature, untuk menambah layer dengan sebuah shape baru.
c. imageObj Class
Adalah class yang menyimpan gambar hasil pengolahan dari peta.
d. LabelObj Class
Class yang mengatur label-label yang akan ditampilkan dipeta.
e. WebObj Class
Adalah merupakan class yang berhubungan dengan alamat-alamat pada
internet.
f. PointObj, LineObj, RectObj Class, ShapeObj Class
1. Berturut-turut merupakan class yang digunakan untuk manipulasi Titik
koordinat, Garis, Kotak, dan
2. Polygon
g. ScaleBar Class
Merupakan tempat untuk menggambar Scalebar.
h. LegendObj Class
Adalah class untuk menggambar legenda.
(Prasetyo, Daniel Hary. 2004)
2.6 PHP
PHP adalah bahasa interpreter yang hampir sama dengan bahasa C dan
perl yang memiliki kesederhanaan dalam perintah. PHP dapat digunakan bersama
dalam WML sehingga pembangunan situs website dapat dilakukan dengan cepat
dan mudah. PHP dapat digunakan untuk mempebaharui database, membuat
database, dan mengerjakan perhitungan matematika.
Kelebihan dari PHP adalah mampu membuat aplikasi web dengan koneksi
database yang cukup banyak, seperti Adabas D, Dbase, Empress, FilePro (read
only), Hyperwave, IBM DB2, Informix, Ingres, InterBase, FrontBase, MYSQL,
Direct MS-SQL, MYSQL, ODBC, Oracle (OCI7 and OCI8), Ovrimos,
PostgreSQL, SQLite, Solid, Sybase, Velocis, Unix dbm.
(Prasetya Ambang Utomo, 2006)
Selain kehandalan dalam database PHP juga bersifat Cross-platform yaitu dapat
mendukung berbagai jenis sistem operasi misalnya semua varian Linux, semua
turunan unix, termasuk HP/UX, Solaris dan BSD, tanpa terkecuali untuk jenis
Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. Selain itu jenis webserver yang
didukung, selain apache, adalah Microsoft Internet Server, Personal Webserver,
Netscape dan Planet Sever, Orielly Webside Pro Server, Caudium, Xitmi,
OmniHTTPd.
(Syafii,M:2005)
2.7 PostgreSQL
PostgreSQL atau postgres adalah server Object Relational-Database
Management System (ORDBMS) open source. Postgres lahir dan dikembangkan
oleh Universitas of California, Berkeley(1977-1985). Postgres berawal dari kode
Ingres, yang kemudian dikembangkan menjadi database server relational yang
berhasil dikomersialkan oleh Relational Tecnologies/Ingres Corporation.
Dan Object-relational tersebut dinamakan Postgres. Kemudian Postgres diambil
oleh illustra Information Tecnologies, untuk dikembangkan sebagai produk
database komersial. Kemudian diambil alih lagi oleh Informix dan di integrasikan
ke dalam Informix Universal Server.
Kemudian pada tahun 1986-1994, postgres telah banyak digunakan untuk
penelitian dan produk aplikasi, Postgre juga digunakan sebagai bahan belajar
diberbagai Universitas dan berhenti pada Postgres versi 4.2.
Dan pada tahun 1994-1995, dua orang lulusan mahasiswa Berkeley, yaitu Jolly
Chen dan Andrew YU, menambahkan kemampuan SQL pada Postgres dan diberi
nama Postgres95 dengan menggunakan kode ANSI C. Perubahan internal
dilakukan pada postgres95, untuk meningkatkan kinerja dan kemudahan dalam
pengembangan sehingga postgres95 dapat berjalan lebh cepat dibandingkan
dengan postgres versi 4.2.
Pembahan yang dilakukan padaPostgres95 diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Bahasa query PostQUEL diganti menjadi SQL (implementasi pada
server). sunQuery belum didukung namun dapat dilakukan dengan
menggunakan fungsi-fungsi SQL yang didefinisakan . dan dimasukan
perintah klausa GROUP BY pada SQL.
b. Tersedianya program psql untuk interactif query dengan SQL. Program
psql ini menggunakan GNU readline.
c. Interface object besar ditinggalkan. Mekanisme yang digunakan untuk
menyimpan object besar yaitu menggunakan inversion.
d. Penghapusan system instance- level.
e. Tutorial singkat digunakan fitur SQL, disertakan dengan contoh
progamnya.
f. GNU make digunakan untuk proses buid. Postgres95 bisa dikomplikasikan
dengan GCC.
Pada awal tahun 1996, dibentuklah sebuah tim dimana yang tergabung dalam
sebuah komunitas yang dipersiapkan untuk menangani lonjakan permintaan yang
besar, bagi sebuah database server yang bersifat open source. Sehingga dengan
adanya tim tersebut PostgresSQL dikembangkan lagi dengan mengevaluasi
kesalahan-kesalahan yang ditemukan. Dan pada tahun 1996 nama database server
Postgres95 dihapus dan diganti dengan nama PostgresSQL. Relaese PodtgresSQL
dilakukan tiap tiga hingga lima bulan, dimana tiap priode dilakukan
pengembangan salama dua hingga tiga bulan.
Beberapa prestasi yang telah diperoleh oleh PostgreSQL, diantaranya
adalah telah terpilih sebagai Best Database Management System Linux world
Editor’s pada tahun 1999 dan sebagai Best Database oleh Linux Jornal Editor’s
Choise Award paada tahun 2000.
PostgreSQL menawarkan fitur-fitur yang dimiliki DBMS komersial diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Dukungan tipe data yang banyak digunakan pada database komersial,
seperti floting point, integer, character string, money, date/time dan tipe
data binary.
2. Dukungan data yang semakin beragram, seperti tipe data untuk geometri
(seperti point, polygon, circle, dan line), tipe data jaringan(TCP/IP) untuk
menyimpan data pada IP4, IP6 dan Mac Address(Lnet, cidr, maddr).
3. Didukung tipe data array dan tipe data komposit serta konsep tipe data
Object Identifiers (OIDS), yang digunakan oleh PostgreSQL sebagai
primary key pada beberapa table. Pada PosgreSQL versi 8.x, OIDS
digunakan sebagai defaul pada pembuatan table pada database.
4. Dukungan penyimpanan binary large object(gambar, suara, vidio). Kinerja
PostgreSQL sebagai server database object-relational semakin
memudahkan user untuk mengimplementasikan sistem aplikasi yang
dibuat.
5. Dukungan fitur Foreign Key dan referential integrity, membuat
PostgreSQL banyak dipilih sebagai databse server dalam pengembangan
aplikasi.
6. postgreSQL telah mengimplementasikan tipe join SQL99: inner join, left,
right, full outer join, natural join, yang mempermudah proses query.
7. Dukungan fitur view trigger menyeferhanakakn proses query yang
kompleks pada sisi server. Fungsi triggre bisa ditulis dalam bahasa C,
Procedural Langguage.
8. Dukungan fungsi Full-text indexing.
9. Tersediannya fungsi ODBC.
10. Fitur rule yang dapat digunakan untuk memanipulasi data pada operasi
SQL yang dilakukan, serta fungsi yang bekenaan dengan keamanan data,
seperti fungsi hash cryptograpich(MD5, SHAI).
11. Dukungan standar regular expression (full POSIX) dan case intensitive
regular expression matching.
12. Dukungan dari bahasa pemprograman pada sisi server, seperti: C, SQL,
PL/pgSQL, Tcl, PERL, Python, dan ruby.
13. Temporary table yang digunakan sebagai table temporer, dimana akan
dihapus pada saat koneksi database berakhir.
14. Dukungan fitur schema yang memungkinkan seperti:
a. Banyak user yang menggunakan database yang sama tanpa mengganggu
yang lainnya.
b. Untuk memudahkan mengorganisasikan database dalam satu program
tertentu.
c. Dukungan tools dalam proses backup semua objek database bukan hanya
table saja tetapi termasuk juga fungsi, trigger, privillages, tipe, dan data
costum.
d. Operasi beckup data dan kebalikannya(restore) data dilakukan oleh user
database yang mempunyai privillages superuser.
e. Dukungan beckup data yang menggunakan database cluster dengan WAL
archive.
f. Dukungan kerberos untuk proses authentification.
g. koneksi database yang terenkripsi dengan menggunakan SSL dan SSH.
h. Dukungan koneksi lewat TCP/IP atau local unix dimain socket.
i. Dukungan database replikasi dengan menggunakan aplikasi open source
DBMIRROR.
j. Dukungan Tablespace yang memungkinkan administrator server memilih
file sistem dan media penyimpanan untuk tabel tertentu dalam database .
postgreSQL berjalan dibanyak platform sistem operasi, sehingga database server
ini banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi, diantaranya:
a. FreeBSD (x86,Alpha)
b. BSD/OS (x86,Sparc)
c. OpenBSD (x86,Sparc)
d. NetBSD (x86, Alpha, ARM, m68k, Power PC, Sparc, VAX).
e. Digital Unix
f. Linux (x86, Alpha, ARM, MIPS, Power PC, Sparc. s/390).
g. SCO Open Server.
h. SCO Unix Ware.
i. SunOS 4
j. Sun Solaris (x86, Sparc).
k. Compaq Tru64 Unix.
l. AIX.
m. BeOS.
n. Windows (XP, WIN 2000, WIN 2003).
Dukungan dari database pemprograman berupa library yang bisa digunakan untuk
koneksi ke server database PostgreSQL, menyebabkan pengguna database
PostgreSQL berasal dari berbagai latar belakang, dan penguasaan bahasa
pemprograman, diantaranya sebagai berikut:
1. Python (lewat PyGreSql/Popy)
2. JDBC (java Database Connectivity)
3. PHP Librar php-pgsql
4. Tcl
5. Standar SQL embeded C
6. Perl (Standard DBI/DBD)
7. Native Cdan C++ API
8. ODBC
BAB IIIANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI
3.1 Analisis SistemAnalisis sistem bertujuan untuk melakukan identifikasi persoalan- persoalan yang muncul dalam pembuatan sistem, hal ini dilakukan agar saat proses perancangan aplikasi tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang berartisehingga sistem dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat pada waktu yangtelah ditentukan. Dalam analisis sistem ini, sistem yang akan dianalisa meliputi,analisis kebutuhan sistem, spesifikasi aplikasi, dan lingkungan operasi.
3.1.1 Analisis Kebutuhan SistemAnalisis kebutuhan sistem membahas secara garis besar kebutuhansistem aplikasi “Sistem Informasi Geografis Pelayanan Kesehatan Kota MalangBerbasis WebGis” Dalam membangun sistem tata letak lokasi pelayanankesehatan Kota Malang, data-data yang dibutuhkan untuk data masukan sistemmeliputi. Data letak beserta pelayanan rumah sakit, puskesmas, dokter praktek,dan apotek untuk menentukan hasil masukan (input ) admin.
3.1.2 Spesifikasi AplikasiSistem Informasi Geografis Pelayanan Kesehatan di kota Malang akanmemberikan data dan memiliki kemampuan sebagai berikut:1.Memberikan informasi lokasi-lokasi pelayanan kesehatan di Kota Malang.2.Memberikan informasi pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, puskesmas, dokter praktek, dan apotek di Kota Malang.3. Memiliki kemampuan navigasi peta seperti zoom in, zoom out, identify feature, dan legenda.
3.1.3 Lingkungan OperasiUntuk membangun aplikasi web sesuai dengan spesifikasi kebutuhan,dibutuhkan lingkungan operasi sebagai berikut:a. Sistem operasi Windows 7Sistem operasi windowsSeven digunakan karena perancang sistem sudahterbiasa menggunakan sistem operasi ini sehingga lebih familiar dan mudahdalam mengoperasikannya.b. Web Server Web server digunakan untuk memberikan layanan web sehingga dapat diaksesoleh pengguna baik yang berada pada jaringan lokal maupun pada jaringanInternet. Web server yang digunakan adalah Apache. Perangkat lunak inidigunakan karena Apache adalah freeware yang memiliki kemampuan kerjatinggi dibanding dengan perangkat lunak web server lainnya.
c. MapServer MapServer digunakan sebagai perangkat lunak visualisasi peta digital jalandan posisi. Alasan dipilih perangkat lunak ini adalah:1. Merupakan aplikasi open source untuk membangun aplikasi internet-based (aplikasi berbasis internet) yang cukup handal.2. Mendukung format peta digital SIG yang banyak digunakan yaitu format Shapefile (SHP).3. Selain format SHP, Map Server juga mendukung format data yang berasal dari basis data PostgreSQL/PostSIG sehingga memungkinkan petadigital disimpan dalam basisdata yang bisa diintegrasikan dengan data-data atribut.4. memiliki API dalam bahasa pemrograman PHP.5. Banyak tutorialnya.d. MySQLpengertian MySQL adalah ....e. interpreter PHPf. pengertian PHP adalah ...
3.2 PERANCANGAN SISTEMTahap ini diajukan untuk mencapai sebuah bentuk yang baik dan optimal pada aplikasi yang dibangun berdasarkan pada analisis sietem seperti yang telah dijaleskan sebelumnya.pembangunan aplikasi ini dengan berbagai pertimbangan faktor2 permasalahan dalam kebutuhan sistem. Upaya yang dilakukan adalah dengan berusaha mencari kombinasi penggunaaan teknologi, perangkat keras (hardware), dan perangkat lunak(software) yang tepat sehingga diperoleh hasilyang optimal dan mudah untuk diimplementasikan.
3.3 PERANCANGAN APLIKASI WEBBagian ini aan membahas tentang proses perancangan aplikasi web dengan mempertimbangkan berbagai kebutuhan atau beberapa spesifikasi yang telah ditetapkan ditahap sebelumnya, yakni tahap analisis sistem. Dalam proses ini rancangan meliputi modul aplikasi, rancangan basisdata dan rancangan antarmuka(interface).
3.3.1 perancangan modul aplikasiDalam perancangan modul aplikasi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu modul aplikasi peta dan modul aplikasi web.
3.3.1.1 modul aplikasi petaModul aplikasi peta dibagi menjadi 2 buah modul yaitu : a. Visualisasi data, modul query peta.
1. Modul visualisasi dataModul ini berfungsi untuk memvisualisasikan peta digital dari lokasi lapangan olah raga, jalan, sungai, administarsi kota, kecamatan, besrta atribut2 peta seprti peta referensi, legenda, scalebar, inputan tinggi, air, dan inputan pencarian rute. Modul ini dibangun dengan menggunakan PHP atau Mapscript dan scriptPHP.denagn mapscript dapat dibuat objek peta dengan format *MAP yang kemudian dapat render menjadi format PNG. Sumber data untuk semua peta adalah tabel basisdata, mysql/postGIS, data spasial maupun atribut informasi petanya. Data tersebut merupakan hasil konversi dari data SHP ke SQL dengan menggunakan apikasi SHP 2 SQL data loeder yang sudah terdapat diaplikasi mysql. Alur proses modul ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :Alur proses ini dapat dilihat pada gambar 3.1:
2. Modul Query PetaFungsi dari modul ini adalah untuk menangani proses query yang artinya proses ini untuk menampilkan informasi yang terkandung oleh data spasial(peta) yang dilakukan pengguna saat salah satu titik yang ada pada interface peta. Hasil dari klik adobe query ini adalah informasi yang
melekat pada objek spasial, yang ada aplikasi ini adalah administarsi lapangan olahraga. Aplikasi ini akan menampilkan informasi yang melekat pada layer administrasi lapangan olahraga sesuai posisi klik user. Dan modul ini dibangun dengan scriptPHP/mapscript, yang dibantu oleh bahasa pemrograman PHP. Alur keja ini bisa dilihat pada gambar :
3.1.1.2Modul ini berfunsi sebagai acuan aliran data secara umum dimana terdapat tiga entitas yang terdiri dari pengunjung, user, dan admin, dengan menggunakan databse mysql.
3.4 Perancangan Basis data
Aplikasi yang akan di bangun membutuhkan basis data untuk menyimpan data-data spasial beserta data atribut dan data informasi yang terkait dengan aplikasi ini. Agar basis data yang dibangun dapat diimplementasikan dengan baik, maka terlebih dahulu di lakukan proses perancangan basis data. Untuk melakukan proses desain secara umum di gunakan DFD(Data Flow Diagram). Yang menjelaskan tentang fungsi-fungsi dan alur kerja yang terdapat dalam sistem informasi tersebut secara logika. Untuk mendesain relasi antar entitas dan tabel di gunakan ERD(Entiti Relation Ship Diagram).
Data flow diagram, menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Data flow diagram akan menginterpretasikan logikal model dari suatu sistem.
3.4.1. Konteks Diagram
Konteks diagram (Diagrams konteks) adalah diagram yang terdiri dari suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks
merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.
Pada konteks diagram diatas dapat dilihat bahwa proses yang terjadi dalam aplikasi SIG lapangan olahraga kota banjarmasin melibatkan pengunjaung dan admin bagian admin bertugas diantaranya input user name dan password, input berita, agenda dan ediet informasi lapangan olahraga kota banjarmasin. Sementara pengunjung dalam aplikasi ini dapat memperoleh informasi berita dan agenda dengan memilih menu yang sudah di sediakan.
3.4.2 Data flow diagram(DFD)
DFD terperinci adalah penjabaran dari konteks diagram bentuk DFD terperinci level 1 dari SIG lapangan olahraga kota banjarmasin adalah sebagai berikut:
Dalam level1 SIG lapngan olahraga kota banjarmasin terdapar empat proses yang dilakukan oleh admin dan pengguna.
a. Proses 1 yaitu login admin. Proses ini digunakan untuk mengecek login user untuk mendapatkan hak akses untuk mengelola contein database. Setiap kali user melakukan login, data yang dimasukan akan di cocok akan dengan data yang ada dalam data base. Apabila data tersebut cocok dengan database, maka user dapat akses untuk mengelola contain database. Namun, apabila tidak cocok maka sistem akan menolak user tersebut untuk masuk kedalam sistem.
b. Proses 2 yaitu informasi merupakan proses yang menangani semua informasi yang akan ditampilkan dalam website. Informasi tersebut di ambail dari database. Diantaranya adalah bertiata dan agenda, DLL...
c. Proses 3 yaitu administrator sistim yang menangani manajemen data yang akan ditampilkan dalam website. Data-data disimpan dalam data base yang ada.
d. Proses 4 yaitu peta merupakan proses yang menangani semua yang berhubungan dengan peta yang di tampilkan dalam website. Namun admin dapat melakukan penambahan data peta sesuai keperluan. Dan pengguna juga dapat memperoleh informasi letak lapangan olahraga kota banjarmasin dengan memasukan inputan yang dibutuhkan oleh si pengguna atau user. Untuk lebih jelasnya, sub proses ini selanjutnya akan di jabarkan dalam DFD level 2.
Pada DFD level 2 proses login ini menjelaskan tentang proses login sebagai admin. Ketika login, data inputan akan di cocokkan dengan stor atau data yang sudah ada. Jika cocok maka diberi hak untuk masuk.
Pada DFD level 2 proses informasi saat ini menjelaskan tentang proses sebuah informasi. Pengunjung berhak untuk mengakses, untuk mengetahui informasi lapangan olahraga kota banjarmasin. Sementara ketika pengunjung memilih salah satu menu itu, maka sistem akan memperoses dan mengambil setor di data base yaqng telah disediakan. Sentara untuk menu menghubungi, pengunjung bisa mengirim pesan yang kemudian akan di simpan di database. Kemudian setelah tersimpan admin akan menanggapi pesan dari pengunjung dengan mengambil data yang sudah tersimpan di databae.
Pada DFD level 2 proses administrator dibagi menjadi tiga sub sistem proses informasi, proses peta, proses admin. Subsistem Manajemen informasi menjelaskan admin dapat memanajemen beberapa menu berita, agenda, dll. Dan kemudian manajemen proses peta menjelaskan tentang bagaimana meng-update data lapangan olahraga kota banjarmsin. Subsistem selanjutnya, manajemen proses admin digunakan untuk proses pengaturan dan penambahan admin.
Pada DFD level 2 proses peta SIG lapangan olahraga kota banjarmasin ini merupakan pengembangan peta yang terdapat pada DFD level 1. Disini terlihat bahwa dalam proses peta, pengunjung dapat mengakses peta(informasi lapangan olahraga kota banjarmasin). Sedangakan pengguna juga dapat melihat lokasi lapangan olahraga yang diinginkan, dll.
Pada DFD level 3 proses SIG lapangan olahraga ini merupakan pengembangan dari proses peta yang terdapat pada DFD level 2
Administrator, dalam proses ini admin dapat memodifikasi data yang ada.
3.4.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) atau bisa juga kita sebut dengan diagram E-R merupakan model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak, diagram E-R merupakan sebuah diagram yang menggambarkan hubungan atau relasi antar entity, diagram E-R lebih menekankan pada struktur dan hubungan antar data, berbeda dengan DFD yang merupakan model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem.
Entity Relationship Diagram SIG lapangan olahraga kota banjarmasin dapat dilihat pada gambar berikut ini:
3.4.4. Tabel data
Pembuatan desain sistem program melalui Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram dapat dibuat tabel-tabel database yang akan dikelola dan digunakan untik menjelankan aplikasi.
Aplikasi database yang akan digunakan dalam tugas ini adalah menggunakan database mysql dengan nama database “lapangan”.
Berikut ini nama-nama tabel yang digunakan beserta field-field yang terdapat pada masing-masing tabel.
1. Tabel AdministratorTabel 3.2 User1
Name Data Type Not Null? Primary Keyid Int
auto_incromentNo Yes
Nama Varchar(50) No NoUser Varchar(100) No Nopass Varchar(100) No No
2. Tabel EventTabel 3.3 Agenda
Name Data Type Not Null? Primary KeyId Interpst No No
Tgl Character varying(50)
No No
Judul Character varying(50)
No No
Text No No
3. Tabel Informasi
Tabel 3.4 Informasi
Name Data Type Not Null? Primary KeyId Interger No YesTgl Character verying
35No No
Judul Character verying(250)
No No
Desk Text No NoIsi Text No Noimage Character
verying(250)
4. Tabel Kecamatan
Tabel 3.5 Kecamatan
Name Data Type Not null? Primary KeyId Interger No YesKode Interger No NoKec Character
verying(100)No No
Profil Text No No5. Tabel Ranges
Tabel 3.5 Ranges
Name Data Type Not Null? Primary KeyId interger No Yes
No NoNo NoNo NoNo No
Recommended