View
244
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
SKRIPSI
PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA
SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
Program Studi S-1 Budidaya Perairan
Oleh :
SLAMET ANDRIAWAN BANYUWANGI – JAWA TIMUR
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA 2014
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
SKRIPSI
PERBANDINGAN UNSUR HARA NITROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA
SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
Sebagai Salah Satu untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga
Oleh :
SLAMET ANDRIAWAN NIM. 141011032
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Pembimbing Utama Pembimbing Serta
Boedi Setya Rahardja, Ir., MP Moch. Amin Alamsjah, Ir., M. Si., Ph.D.
NIP 19580117 198601 1 001 NIP 19700116 199503 1 002
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
SKRIPSI
PERBANDINGAN UNSUR HARA NITROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA
SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
Oleh :
SLAMET ANDRIAWAN NIM. 141011032
Telah diujikan pada
Tanggal : 24 Juni 2014
KOMISI PENGUJI SKRIPSI
Ketua : Agustono, Ir., M.Kes
Anggota : Wahju Tjahjaningsih, Ir., M.Si
Prof. Dr. Hari Suprapto., Ir., M.Agr
Boedi Setya Rahardja, Ir., MP
Moch. Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D.
Surabaya,
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga
Dekan,
Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA NIP. 19520517 197803 2 001
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
RINGKASAN
SLAMET ANDRIAWAN. Perbandingan Unsur Hara Nitrogen dan Fosfor Tanah Terhadap Jenis Keanekaragaman Mangrove di Muara Sungai Gunung Anyar Surabaya dan Bancaran Bangkalan. Dosen Pembimbing Boedi Setya Rahardja, Ir., MP. dan Moch. Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D.
Salah satu unsur hara yang terkandung dalam sedimen tanah di ekosistem
mangrove ad alah nitrogen dan fosfor. P ada d asarnya m enurut H arahab ( 2010)
serasah yang di hasilkan oleh hut an m angrove a ntara l ain m engandung N da n P
yang tinggi. Mahmudi (2010) menjelaskan bahwa unsur hara yang dihasilkan dari
proses de komposisi s erasah di da lam t anah s angat pe nting da lam pe rtumbuhan
mangrove da n s ebagai sumber de tritus ba gi e kosistem l aut da n e stuari da lam
menyokong kehidupan berbagai organisme akuatik.
Penelitian i ni be rtujuan unt uk m engetahui j enis, ke anekaragaman s erta
perbandingan unsur hara nitrogen dan fosfor tanah terhadap jenis keanekaragaman
mangrove di m uara s ungai G unung Anyar S urabaya d an Bancaran Bangkalan.
Hasil s ampel t anah di a nalisis m enggunakan uj i T unt uk m engetahui p erbedaan
unsur N da n P . D ata v egetasi m angrove di ambil de ngan m enggunakan metode
transek kua drat be rukuran ( 10 x 10) m 2 untuk kr iteria pohon, ( 5 x 5) m 2 untuk
kriteria pancang dan (1 x 1) m2 untuk kriteria semai.
Hasil dari pengambilan sampel tanah di dua lokasi penelitian tersebut tidak
ada pe rbedaan yang n yata ( P < 0,05) a ntara uns ur ha ra N da n P t anah, dimana
kandungan N dan P tertinggi terdapat di stasiun E sebesar 0,295 mg/g dan 0,233
mg/g. M angrove yang d itemukan te rdiri d ari tu juh s pesies yaitu A. marina, A.
alba, S. alba, A. ebracteatus, A. ilicifolius, R. apiculata, dan B. gymnorrhiza.
Keanekaragaman m angrove d i l okasi p enelitian m uara s ungai Gunung A nyar
untuk kr iteria pohon da n pancang rendah dengan H’ sebesar 0,9183 dan 0,9224
untuk kr iteria s emai k eanekaragamannya m elimpah de ngan H’ s ebesar 1,1912.
Sedangkan ke anekaragaman m angrove di l okasi pe nelitian m uara s ungai
Bancaran untuk kr iteria pohon dan semai r endah dengan H’ sebesar 0,83 35 dan
0,2868 untuk kriteria pancang keanekaragamannya melimpah dengan H’ 1,2265.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
SUMMARY SLAMET ANDRIAWAN. The Comparison of Nitrogen and Phosphor Nutrient to The Mangrove Diversity in Estuaries Gunung Anyar Surabaya and Bancaran Bangkalan. Academic Advisor Boedi Setya Rahardja, Ir., MP. and Moch. Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D.
Some of nut rients w hich c ontained i n s oil sediment i n m angrove
ecosystem ar e n itrogen and phosphor. Basically according Harahab (2010) l itter
which i s produced b y mangrove forest contain such as high N and P . Mahmudi
(2010) explains that nutrient which produced from litter decomposition process in
soil i s ve ry i mportant i n m angrove growth and as d etritus s ource f or s ea w ater
ecosystem and estuary in supporting the life of many aquatic organisms.
This r esearch a ims t o know t ype, di versity a nd nut rient c omparison of
nitrogen and phos phor t o m angrove di versity t ype i n c reek o f G unung A nyar
Surabaya an d Bancaran Bangkalan. T he r esult o f s oil s ample w as an alyzed b y
using T-Test t o know the di fference of N and P nut rients. Mangrove ve getation
data taken by using squares t ransect method in the s ize of (10 x 10) m2 for t ree
criteria (5 x 5) m2 for stake criteria and (1 x 1) m2 for seedling criteria.
The result f rom soil s ample t aking in t he two research locations showed
that there was no significant difference (P < 0.05) between nutrient of N and P of
soil, w here t he hi ghest c ontent of N a nd P f ound i n s tation E i n t he a mount of
0.295 m g/g and 0.233 mg/g. M angrove which w ere f ound c onsisted of s even
species n amely A. marina, A. alba, S. alba, A. ebracteatus, A. Ilicifolius, R.
apiculata, and B. gymnorrhiza. Mangrove di versity i n t he r esearch l ocation o f
Gunung Anyar creek for tree criteria and stake were low with H’ in the amount of
0.9183 and 0.9224 for seedling criteria the diversity was abundant with H’ in the
amount of 1.1912. W hereas t he m angrove di versity i n t he r esearch l ocation of
Bancaran creek for t ree criteria and seedling were low with H’ in the amount of
0,8335 and 0,2868 for stake criteria the diversity was abundant with H’ 1.2265.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya yang tak terhingga sehingga penulis
dapat m enyelesaikan penelitian da n pe nyusunan s kripsi yang b erjudul
“Perbandingan U nsur Hara N itrogen da n Fosfor T anah t erhadap J enis
Keanekaragaman M angrove di M uara S ungai Gunung Anyar S urabaya dan
Bancaran B angkalan”. Skripsi i ni di susun s ebagai s alah s atu s yarat unt uk
memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada program studi S-1 Budidaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga
kritik da n s aran yang m embangun, s angat p enulis ha rapkan. S emoga skripsi in i
bermanfaat da n da pat memberikan i nformasi ba gi s emua pi hak, khu susnya
mahasiswa pr ogram s tudi B udidaya P erairan, F akultas P erikanan d an Kelautan
Universitas Airlangga dan kemajuan ilmu dan teknologi dalam bidang perikanan.
Surabaya, Juni 2014
Penulis
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada k esempatan i ni p enulis m enyampaikan r asa h ormat s erta u capan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Airlangga.
2. Bapak Boedi S etya R ahardja, Ir., M P. s elaku D osen W ali da n D osen
Pembimbing yang t elah m emberikan m asukan, kr itik da n s aran d emi
kesempurnaan m asa s tudi da n bi mbingan s ejak pe nyusunan us ulan hi ngga
selesainya penyusunan skripsi.
3. Bapak M och. A min A lamsjah, Ir., M .Si., P h.D. s elaku D osen P embimbing
yang t elah memberikan masukan, kritik dan saran demi kesempurnaan masa
studi dan bimbingan sejak penyusunan usulan hingga selesainya penyusunan
skripsi.
4. Bapak Agustono, Ir., M.Kes., Ibu W ahju T jahjaningsih, Ir., M.Si. dan P rof.
Dr. Hari Suprapto., Ir., M.Agr. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
masukan, kritik serta saran demi kesempurnaan skripsi.
5. Bapak K ustiawan T ripursetyo, S .Pi., M .Vet. yang t elah m emberikan
masukan, kritik serta dukungan baik moril dan materil dalam pengerjaan dan
penyelesaian s kripsi da n B apak A nnur A hadi Abdillah, S .Pi., M .Si. yang
telah memberikan motivasi dan inspirasi dalam pengerjaan dan penyelesaian
skripsi.
6. Bapak dan Ibu Dosen FPK UNAIR. Terima kasih atas semua ilmu yang telah
diberikan.
7. Kedua o rang t ua t ercinta, B apak Mohammad R idwan, Ibu Nurmawati dan
adik Bayu Pradana serta Khofifa Ayu Indriawan, terima kasih atas doa yang
tulus, c inta da n ka sih s ayang, s emangat yang ku at da n ke rja ke rasnya yang
menjadi mo tivasi dan p erhatian s elama p enelitian b erlangsung h ingga
penyusunan skripsi.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
8. Tim penelitian, Ardhito Himawan, Didya Sinatryani, dan Sofy Heliza, terima
kasih telah mendukung penulis selama kuliah dan motivasi serta semangatnya
selama penelitian berlangsung hingga penyusunan skripsi.
9. Ajeng, C ris, F irman, Inkboz, N ovel, N usa, R uri, U ne’, W iworo s erta M as
Aris dan Mbak Vivi, terima kasih telah mendukung penulis selama kuliah dan
motivasi s erta s emangatnya s elama p enelitian b erlangsung h ingga
penyusunan skripsi.
10. Teman-teman B udidaya P erairan U nair a ngkatan 2010: A ida, Andy, A yu
Lana, Deriva, Dita, Dyo, Fifit, Gagan, Ikek, Kiki, Lingga, Ully serta teman-
teman BP angkatan 2010 lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima
kasih t elah m enemani p enulis s elama m asa s tudi s erta motivasi s erta
semangatnya selama penelitian berlangsung hingga penyusunan skripsi.
11. Semua pi hak yang t elah m embantu pe nulis da lam pe laksanaan m aupun
penyelesaian skripsi.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ..................................................................................................... iv
SUMMARY ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakanng .................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. 3
1.3 Tujuan ................................................................................................... 4
1.4 Manfaat ................................................................................................. 4
II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5
2.1 Unsur Hara Nitrogen dan Fosfor ............................................................. 5
2.2 Muara Sugai ............................................................................................ 6
2.3 Mangrove ................................................................................................ 7
2.3.1 Karakteristik dan Zonasi Hutan Mangrove ................................. 7 2.3.2 Ekosistem Hutan Mangrove ........................................................ 10 2.3.3 Fungsi dan Dampak Kerusakan Ekosistem Mangrove................ 10
2.4 Faktor Lingkungan .................................................................................. 12
2.5 Parameter Kuantitatif .............................................................................. 13
2.4.1 Indeks Keanekaragaman ............................................................. 13 2.4.2 Indeks Dominansi ....................................................................... 14 2.4.3 Indeks Keseragaman ................................................................... 14
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
2.4.4 Indeks Nilai Penting .................................................................... 14
III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS .................................... 16
3.1 Kerangka Konseptual ............................................................................ 16
3.2 Hipotesis ............................................................................................... 17
IV METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 19
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 19
4.2 Peralatan dan Bahan .............................................................................. 19
4.3 Metode Penelitian ................................................................................. 19
4.3.1 Tahap Observasi Lapangan ......................................................... 19 4.3.2 Prosedur Kerja ............................................................................. 21
A. Pengamatan Sampel Mangrove ............................................ 21 B. Pengamatan Sampel Tanah .................................................. 22 C. Pengambilan Data ................................................................. 22
4.3.3 Analisis Data ............................................................................... 22
V HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 27
5.1 Hasil ........................................................................................................ 27
5.1.1 Kandungan Unsur Hara Nitrogen dan Fosfor Tanah ................... 27 5.1.2 Struktur Komunitas Mangrove .................................................... 28 5.1.3 Keanekaragaman .......................................................................... 30 5.1.4 Dominansi .................................................................................... 32 5.1.5 Keseragaman ................................................................................ 33 5.1.6 Indeks Nilai Penting ..................................................................... 35 5.1.7 Parameter Lingkungan ................................................................. 37
5.2 Pembahasan ............................................................................................. 37
VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 45
6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 45
6.2 Saran ..................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 47
LAMPIRAN ........................................................................................................ 50
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Hasil beberapa penelitian jumlah serasah daun mangrove di wilyah perairan estuari ............................................................................................ 6
5.1 Kandungan unsur hara nitrogen dan fosfor di muara sungai Gunung Anyar dan Bancaran ............................................................................................. 27
5.2 Daftar jenis-jenis mangrove di enam stasiun penelitian ............................ 28
5.3. Komposisi jenis mangrove yang ditemukan di Gunung Anyar dan Bancaran .................................................................................................... 29
5.4. Jumlah dan jenis mangrove di seluruh stasiun ........................................... 29
5.5. Indeks keanekaragaman akumulatif di seluruh stasiun penelitian ............. 30
5.6. Indeks keanekaragaman di setiap stasiun penelitian .................................. 31
5.7. Indeks dominansi akumulatif di seluruh stasiun penelitian ....................... 32
5.8. Indeks dominansi di setiap stasiun ............................................................. 32
5.9. Indeks keseragaman akumulatif di seluruh stasiun penelitian ................... 33
5.10. Indeks keseragaman di setiap stasiun ......................................................... 34
5.11. INP Struktur vegetasi hutan mangrove kriteria pohon di muara sungai Gunung Anyar dan Bancaran ......................................................... 35
5.12. INP Struktur vegetasi hutan mangrove kriteria pancang di muara sungai Gunung Anyar Dan Bancaran......................................................... 35
5.12. INP Struktur vegetasi hutan mangrove kriteria semai di muara sungai Gunung Anyar Dan Bancaran......................................................... 36
5.14. Data parameter lingkungan ....................................................................... 37
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Bagan Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................ 18
4.1 Stasiun Pengambilan Sampel Di Muara Sungai Gunung Anyar ................... 20
4.2 Stasiun Pengambilan Sampel Di Muara Sungai Bancaran Bangkalan ......... 20
4.3 Desain Transek .............................................................................................. 21
4.4 Diagram Alir Penelitian ................................................................................ 26
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Hasil uji lab nitrogen dan fosfor...................................................................... 50
2. Output hasil uji-T nitrogen .............................................................................. 51
3. Output hasil uji-T fosfor.................................................................................. 52
4. Data jumlah jenis mangrove ........................................................................... 53
5. Diameter batang mangrove di enam stasiun ................................................... 54
6. Data keanekaragaman (H’) mangrove di muara sungai Gunung Anyar ......... 58
7. Data keanekaragaman (H’) mangrove di muara sungai Bancaran .................. 59
8. Data dominansi (D) mangrove di muara sungai Gunung Anyar..................... 60
9. Data dominansi (D) mangrove di muara sungai Bancaran ............................. 61
10. Data keseragaman (J’) mangrove di muara sungai Gunung Anyar ............. 62
11. Data keseragaman (J’) mangrove di muara sungai Bancaran ....................... 63
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki wilayah pesisir dan lautan dengan luas areal mencakup
5,8 j uta km 2 kaya de ngan be ragam s umberdaya alamnya (Darajati, 2004) .
Purnobasuki ( 2005) m enjelaskan ba hwa w ilayah Indonesia t erdiri atas 17.508
pulau dan memiliki panjang garis pantai sekitar 81.000 km.
Wilayah p esisir d an l autan m empunyai p eranan yang s angat p enting,
Supriadi ( 2001) m enjelaskan ba hwa s alah s atu ba gian pe sisir yang m emiliki
tingkat ke suburan c ukup t inggi a dalah estuari ( muara s ungai) da n menurut
Pariyono ( 2006) m enjelaskan ba hwa s alah s atu s umber da ya a lam yang c ukup
penting adalah hutan mangrove. Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem
pesisir yang memiliki karakteristik khas. Keberadaan hutan mangrove di kawasan
pesisir secara ekologi dapat berfungsi sebagai penahan lumpur dan sediment trap
termasuk limbah-limbah beracun yang dibawa oleh aliran air permukaan.
Salah satu unsur hara yang terkandung dalam sedimen tanah di ekosistem
mangrove adalah N dan P. Pada dasarnya menurut Harahab (2010) serasah yang
dihasilkan ol eh hut an m angrove a ntara l ain m engandung N d an P yang tinggi.
Mahmudi ( 2010) m enjelaskan ba hwa uns ur ha ra yang di hasilkan d ari pr oses
dekomposisi serasah di dalam tanah sangat penting dalam pertumbuhan mangrove
dan s ebagai s umber de tritus ba gi e kosistem l aut da n e stuari da lam m enyokong
kehidupan berbagai organisme akuatik.
Ekosistem mangrove merupakan suatu sistem yang terdiri atas organisme
(tumbuhan dan hewan) yang berinteraksi dengan faktor l ingkungannya di da lam
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
suatu ha bitat m angrove ( Onrizal, 2008) . M enurut P urnobasuki ( 2005), hut an
mangrove m erupakan e kosistem yang uni k ka rena pa da pe rairan yang ka dar
garamnya s angat k ecil (payau) t ersebut t ergabung empat u nsur b iologi yang
sangat mendasar yaitu daratan, air, pepohonan, dan fauna.
Kementerian Lingkungan H idup me ncatat b ahwa Indonesia me miliki
hutan m angrove t erluas ke dua duni a s etelah B razil. P urnobasuki (2005)
menyebutkan bahwa mangrove di Indonesia tersusun atas lebih dari 45 j enis dari
20 genus mangrove. Menurut Majalah Gapura Volume XLIV No. 71 Edisi Maret
2013 m enyebutkan b ahwa di S urabaya, hut an mangrove t umbuh cukup ba nyak
hingga m encapai kur ang l ebih 2.503,9 ha . S ebagian be sar t erdapat di kawasan
pantai t imur S urabaya (Pamurbaya). K awasan P amurbaya t erdiri d ari em pat
kecamatan da n t ujuh ke lurahan. S alah s atunya a dalah da erah Gunung A nyar.
Sedangkan unt uk w ilayah M adura, ka wasan yang t erdapat ek osistem m angrove
adalah d i d aerah Bancaran, B angkalan. Untuk w ilayah B ancaran s endiri belum
ada da ta yang m enunjukkan j umlah hut an m angrove yang t umbuh di da erah
tersebut.
Supriadi ( 2001) m enyebutkan ba hwa be berapa h asil pe nelitian
menunjukkan s umbangan s erasah d aun m angrove di w iliyah pe rairan estuari
tropik m enunjukkan j umlah c ukup t inggi. S aat i ni j umlah m angrove s udah
menurun, m enurut ( Waryono, 2000 ) adanya pe rtambahan p enduduk yang t erus
meningkat, memacu berbagai jenis kebutuhan yang pada akhirnya bertumpu pada
sumberdaya al am yang ad a. E kosistem m angrove m erupakan s alah s atu
sumberdaya al am yang tidak t erlepas d ari t ekanan t ersebut. P ada s aat i ni t elah
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
terjadi konve rsi e kosistem m angrove m enjadi l ahan pe rtanian, pe rikanan
(pertambakan), da n p emukiman yang t ersebar ha mpir di s eluruh Indonesia
termasuk d i al iran m uara S ungai G unung A nyar S urabaya d an Bancaran
Bangkalan.
Hutan m angrove yang rusak be rakibat b erkurangnya uns ur ha ra yang
terkandung dalam tanah yang berasal dari t imbunan daun dan ranting. Mangrove
di a liran sungai Bancaran Bangkalan masih jauh dari pemukiman penduduk dan
jumlah mangrove masih banyak dibandingkan di Gunung Anyar.
Penurunan kua litas l ingkungan i ni j uga m enyebabkan be rkurangnya
populasi be nur da n ne ner s erta b erkurangnya daerah asuhan i kan. S elain i tu
eksploitasi k awasan m angrove yang t erus m enerus d apat j uga m enyebabkan
berkurangnya keanekaragaman mangrove yang memiliki peran dan fungsi secara
ekologis dan ekonomi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka disusun rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Jenis m angrove a pa s aja yang t erdapat di m uara S ungai G unung A nyar
Surabaya dan Bancaran Bangkalan?
2. Bagaimana ke anekaragaman m angrove yang t erdapat di m uara S ungai
Gunung Anyar Surabaya dan Bancaran Bangkalan ?
3. Bagaimana pe rbandingan uns ur ha ra ni trogen d an f osfor t anah t erhadap
jenis ke anekaragaman mangrove di m uara Sungai G unung A nyar
Surabaya dan Bancaran Bangkalan?
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui jenis mangrove apa saja yang terdapat di muara Sungai
Gunung Anyar Surabaya dan Bancaran Bangkalan.
2. Untuk m engetahui k eanekaragaman m angrove yang t erdapat di m uara
Sungai Gunung Anyar Surabaya dan Bancaran Bangkalan.
3. Untuk m engetahui pe rbandingan uns ur ha ra ni trogen dan f osfor tanah
terhadap jenis keanekaragaman mangrove di muara Sungai Gunung Anyar
Surabaya dan Bancaran Bangkalan.
1.4 Manfaat
Manfaat d ari p enelitian i ni ad alah d apat m emberikan i nformasi d ata
tentang j enis d an k eanekaragaman m angrove s erta ka ndungaan uns ur ha ra
nitrogen dan fosfor yang terkandung dalam tanah di kawasan aliran muara Sungai
Gunung Anyar Surabaya dan Bancaran Bangkalan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Unsur Hara Nitrogen dan Fosfor
Salah satu faktor penting dalam habitat mangrove adalah kandungan hara
dalam t anah ( Kathiresan a nd K han, 2009 ). U nsur ha ra yang t erkandung da lam
tanah m engandung N d an P yang d ihasilkan o leh s erasah m angrove ( Harahab,
2010). S alah s atu s umber nut rien di e kosistem m angrove b erasal d ari s edimen
yang terperangkap oleh mangrove itu sendiri.
Unsur ni trogen di t anah be rasal da ri ba han or ganik da n N 2 di a tmosfer.
Kandungan Nitrogen dalam tanah berkisar 0,03 – 0,3% dari keseluruhan senyawa
pada tanah. Unsur Fosfor didapatkan dari ion-ion Ca-, Al -, dan Fe-. Ketersediaan
Fosfor di tanah sekitar 0,01 – 0,1 % dari keseluruhan senyawa di tanah (Sutanto,
2005). D alam s istem pe rairan, f osfat be rada d alam be ntuk f osfat t erlarut da n
fosfor organik yang terkandung dalam organisme plankton. Sumber utama fosfat
adalah batuan yang mengandung fosfor (Michael, 1995)
Harahab ( 2010) menyebutkan serasah yang di hasilkan ol eh hut an
mangrove a ntara l ain m engandung N da n P yang t inggi. M ahmudi ( 2010)
menjelaskan bahwa unsur hara yang dihasilkan dari proses dekomposisi serasah di
dalam t anah s angat p enting da lam pe rtumbuhan m angrove dan s ebagai sumber
detritus bagi ekosistem laut dan dan estuari dalam menyokong kehidupan berbagai
organisme akuatik.
Supriadi ( 2001) m enyebutkan ba hwa be berapa h asil p enelitian
menunjukkan s umbangan s erasah d aun m angrove di w iliyah pe rairan estuari
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
tropik m enunjukkan j umlah c ukup t inggi. P ada T abel 2.1 m enunjukkan ha sil
serasah daun mangrove di wilayah perairan estuari.
Tabel 2.1. Hasil be berapa pe nelitian j umlah s erasah da un m angrove di wilayah perairan estuari
Lokasi Jumlah Serasah
(ton/ha/th.)
Muara Angke Kapuk, Jakarta 13,08
Teluk Kotania, Seram-Barat, Maluku Tengah 12,75
Handeuleum, Ujung Kulon, Jawa Barat 10,39
Suaka Margasatwa-Sembilang, Sumatera Selatan 13,76
Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah 7,77
Pulau Rambut 8,53
South Florida 4,77
Rovill – NSW 5,8
Western Port Bay, Victoria Australia 2,0 Sumber : Supriadi (2001)
2.2 Muara Sungai
Muara sungai atau yang sering disebut estuari adalah wilayah pesisir semi
tertutup ( semi-enclosed coastal) de ngan ba dan air m empunyai hubun gan be bas
dengan laut terbuka (open sea) (Supriadi, 2001).
Genisa ( 2003) m enjelaskan ba hwa d aerah m uara s ungai s angat s ubur
karena m engandung s ejumlah z at-zat h ara yang b erasal dari d arat. Kesuburan
muara sungai dapat mengalami penurunan karena adanya gangguan, dimana yang
umum di jumpai a dalah ke rusakan hut an m angrove, pe ncemaran, a nomali de bit
aliran terutama pada daerah industri, perkotaan atau pemukiman yang padat.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
2.3 Mangrove
Kata m angrove d ilaporkan b erasal d ari k ata mangal yang m enunjukkan
komunitas suatu tumbuhan. Ada juga yang menyebutkan bahwa mangrove berasal
dari k ata mangro, yaitu na ma um um unt uk Rhizophora mangle d i S uriname
(Purnobasuki, 2005).
Definisi hut an m angrove m enurut O nrizal ( 2008) a dalah s ebagai s uatu
tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut terutama di pantai yang terlindung,
laguna, muara sungai yang tergenang pasang dan bebas dari genangan pada saat
surut yang komunitas tumbuhnya bertoleransi terhadap garam.
Hutan m angrove di kenal j uga de ngan i stilah tidal forest, coastal
woodland, vloedbosschen, dan hutan payau. Selain itu, oleh masyarakat Indonesia
dan ne gara A sia T enggara l ainnya de ngan r umpun ba hasa M elayu, hut an
mangrove s ering di sebut dengan hut an b akau. Namun de mikian, pe nggunaan
istilah hut an ba kau unt uk s ebutan hut an m angrove s ebenarnya ku rang t epat da n
rancu, karena bakau hanyalah nama lokal dari marga Rhizophora, sementara hutan
mangrove disusun dan ditumbuhi oleh banyak marga dan jenis tumbuhan lainnya.
Dengan d emikian, pe nggunaan i stilah hut an m angrove h anya t epat m anakala
hutan tersebut hanya di susun oleh jenis-jenis dari marga Rhizophora, s edangkan
apabila hutan tersebut juga disusun bersamaan dengan jenis dari marga yang lain,
maka istilah tersebut tidak tepat lagi untuk digunakan (Onrizal, 2008).
2.3.1 Karakteristik dan Zonasi Hutan Mangrove
Tumbuhan m angrove t umbuh di a tas da taran l umpur di genangi a ir l aut
atau air payau sewaktu pasang atau digenangi air sepanjang hari (Fachrul, 2008).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Berdasarkan perawakannya, Onrizal (2008) menjelaskan flora mangrove dibagi ke
dalam lima kategori, yaitu: pohon ( tree), semak (shrub), liana (vine), paku/palem
(fern/palm), da n h erba/rumput ( herb/grass). F lora ma ngrove me miliki s istem
perakaran yang khas, sehingga bisa digunakan untuk pengenalan di lapangan.
Bentuk-bentuk pe rakaran t umbuhan m angrove yang kh as t ersebut a dalah
sebagai be rikut: a)Akar pasak ( pneumotophore), a kar p asak be rupa akar yang
muncul dari sistem akar kabel dan memanjang keluar ke arah udara seperti pasak.
Akar pasak ini terdapat pada Avicennia, Xylocarpus dan Sonneratia. b)Akar lutut
(knee root), akar lutut merupakan modifikasi dari akar kabel yang pada awalnya
tumbuh ke arah permukaan substrat kemudian melengkung menuju susbtrat lagi.
Akar lutut seperti ini terdapat pada Bruguiera spp. c)Akar tunjang (stilt root), akar
tunjang m erupakan a kar ( cabang-cabang ak ar) u ang k eluar d ari b atang d an
tumbuh ke dalam substrat. Akar ini terdapat pada Rhizophora spp. d)Akar papan
(suttress root), a kar p apan h ampir s ama d engan ak ar t unjang t etapi akar i ni
melebar m enjadi be ntuk l empeng, m irip s truktur s ilet. A kar i ni t erdapat pa da
Heritiera. e)Akar ga ntung ( aerial root), a kar g antung a dalah a kar yang t idak
bercabang yang m uncul d ari b atang atau c abang b agian b awah t etapi b iasanya
tidak mencapai substrat. Akar gantung t erdapat pada Rhizophora, Avicennia dan
Acanthus.
Dijelaskan oleh Purnobasuki (2005) bahwa berdasarkan jenis-jenis pohon
penyusun hut an m angrove, um umnya m angrove di Indonesia j ika di runut da ri
arah laut ke arah daratan biasanya dibedakan menjadi 4 zonasi, yaitu :
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
A. Zona Api-api – Prapat (Avicenia – Sonneratia)
Terlatak p aling l uar/jauh at au t erdekat d engan l aut, keadaan t anah
berlumpur agak lembek (dangkal, sedikit bahan organik dan kadar garam
agak t inggi. Zona i ni bi asanya di dominasi oleh j enis-jenis ap i-api
(Avicennia spp.) d an pr epat ( Sonneratia spp.), dan bi asanya b erasosiasi
dengan jenis bakau (Rhizophora spp.).
B. Zona Bakau (Rhizophora)
Biasanya terletak di belakang api-api dan prepat, keadaan tanah berlumpur
lembek ( dalam). Pada um umnya di dominasi ol eh j enis-jenis ba kau
(Rhizophora spp.) da n di be berapa t empat di jumpai be rasosiasi de ngan
jenis la in s eperti t anjang ( Bruguiera spp.), n yirih ( Xylocarpus spp.), da n
dungun (Heritiera spp.).
C. Zona Tanjang (Bruguiera)
Terletak di belakang zona bakau, agak jauh dari laut dekat dengan daratan.
Keadaan b erlumpur a gak ke ras, a gak j auh dari garis pa ntai. Pada
umumnya d itumbuhi j enis t anjang (Brugueira spp.) da n di be berapa
tempat berasosiasi dengan jenis lain seperti tingi (Ceriops spp.) dan duduk
(Lumnitzera spp.). Jenis Brugueira gymnorrhiza merupakan j enis pohon
penyusun terakhir formasi mangrove.
D. Zona Nipah (Nypa fructicane)
Terletak p aling j auh d ari l aut at au p aling d ekat k e ar ah d arat. Zona i ni
mengandung a ir de ngan s alinitas s angat r endah di bandingkan z ona
lainnya, t anah ke ras, ku rang di pengaruhi p asang s urut, da n ke banyakan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
berada di tepi-tepi sungai dekat laut. Pada umumnya ditumbuhi jenis nipah
(Nypa fructicane), Deris spp. dan sebagainya.
2.3.2 Ekosistem Hutan Mangrove
Ekosistem mangrove merupakan suatu sistem yang terdiri atas organisme
(tumbuhan dan hewan) yang berinteraksi dengan faktor l ingkungannya di da lam
suatu ha bitat m angrove ( Onrizal, 2008) . M enurut P urnobasuki ( 2005), hut an
mangrove m erupakan e kosistem yang uni k ka rena pa da pe rairan yang ka dar
garamnya s angat k ecil (payau) t ersebut t ergabung empat u nsur b iologi yang
sangat mendasar yaitu daratan, air, pepohonan, dan fauna.
Menurut K apludin ( 2009), m angrove m emiliki ka rakteristik yang
dipengaruhi oleh topografi pantai baik estuari atau muara sungai dan daerah delta
yang t erlindung. D aerah t ropis da n s ub t ropis m angrove m erupakan ekosistem
yang t erdapat d i an tara daratan d an l autan. P ada k ondisi s esuai m angrove ak an
membentuk hut an yang e kstensif da n pr oduktif. S ecara ka rakteristik hut an
mangrove mempunyai habitat dekat pantai.
2.3.3 Fungsi dan Dampak Kerusakan Ekosistem Mangrove
Keberadaan h utan m angrove d i ek osistem s angat p enting k arena m ereka
memiliki potensi ekologis dan ekonomi (Sulistiyowati, 2009). Fungsi bio-ekologis
dan s osio-ekonomis da ri hut an m angrove s ebagai be rikut : t empat pe mijahan,
tempat b erlindung f auna, h abitat a lami me mbentuk k eseimbangan e kologis,
penunjang kondi si l ingkungan, pe rlindungan pantai t erhadap ba haya a brasi,
perangkap s edimen, p enyerap b ahan p encemaran, p encegahan t erjadinya
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
keasaman tanah, penahan angin l aut, penghambat intrusi ai r l aut, t empat wisata,
dan sumber bahan obat-obatan (Purnobasuki, 2005; Setyawan dan Winarno, 2006)
Eksploitasi hut an m angrove yang di lakukan s elama i ni t elah m enimbulkan
kerusakan s ehingga t elah m ereduksi ke mampuannya da lam m enjalankan f ungsi
ekologi dan biologisnya (Graha dkk., 2009).
Mangrove mengangkut nutrien da n de tritus ke perairan pa ntai s ehingga
produksi pr imer pe raian di s ekitar m angrove c ukup t inggi da n p enting ba gi
kesuburan pe rairan. D edaunan, ranting, bun ga, da n bua h d ari t anamanan
mangrove yang mati dimanfaatkan oleh mikrofauna, misalnya kepiting sesarmid,
kemudian di dekomposisi ol eh be rbagai j enis m ikroba yang m elekat di da sar
mangrove dan secara bersama-sama membentuk rantai makanan (Gunarto, 2004).
Hutan mangrove hidup di sepanjang pantai, beradaptasi di da lam air l aut
dengan c ara desalinasi melalui p roses u ltra-filtrasi. A kar m angrove um umnya
tumbuh di dalam lumpur dan berfungsi menyerap oksigen melalui suatu jaringan
aerasi yang k ontak d engan u dara, yang d inamakan breathing roots. B ila s uatu
kawasan p antai t ercemar o leh m inyak b umi, l umpur a kan t ertutup ol eh de posit
minyak da n da pat m erusak s istem a kar m angrove, s ehingga di fusi oks igen da ri
udara ke dalam jaringan aerasi terhambat (Kamaluddin, 2002).
Menurunnya kualitas dan kuantitas hutan mangrove telah mengakibatkan
dampak yang sangat mengkawatirkan, seperti abrasi yang meningkat, penurunan
tangkapan perikanan pantai dan instrusi air laut yang semakin jauh ke arah darat
(Onrizal dkk., 2008) . K amaluddin ( 2002) m enjelaskan ba hwa ke rusakan hut an
mangrove biasanya diakibatkan oleh pembukaan tambak (aquaculture), reklamasi
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
pantai, pemukiman penduduk di kawasan pesisir pantai, serta penebangan untuk
keperluan bahan bangunan dan kayu bakar rumah tangga.
2.4 Faktor Lingkungan
Dahuri ( 2003) m enjelaskan ba hwa ada t iga pa rameter l ingkungan ut ama
yang m enentukan ke langsungan hi dup da n p ertumbuhan m angrove, yaitu s uplai
air tawar dan salinitas, pasokan nutrien, serta stabilitas substrat.
Input p enting da lam pr oduktivitas s istem m angrove a da air t erutama
keseimbangan air tawar dan air asin (Harahab, 2010). Dahuri (2003) menjelaskan
bahwa k etersediaan ai r t awar d an k onsentrasi k adar garam m engendalikan
efiseiensi matabolik vegetasi hutan mangrove.
Nugroho dkk. (2013) menjelaskan bahwa sedimen yang terjadi di kawasan
mangrove berbeda dengan l ingkungan pengendapan lainnya. Sumber sedimen di
kawasan m angrove be rasal da ri da ratan m aupun l autan ( allocthonus) da n da ri
kawasan mangrove itu sendiri (autocthonous).
Waryono ( 2000) m enjeskan e kosistem m angrove da pat be rkembang
dengan baik pada lingkungan dengan ciri-ciri ekologik sebagai berikut:
A. Jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir dengan bahan-bahan
yang berasal dari lumpur, pasir atau pecahan kerang.
B. Lahannya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari maupun hanya
tergenang p ada s aat pur nama. F rekuensi ge nangan i ni a kan m enentukan
komposisi vegetasi ekosistem mangrove itu sendiri.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
C. Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat (sungai, mata air atau
air tanah) yang berfungsi untuk menurunkan salinitas, menambah pasokan
unsur hara dan lumpur.
D. Suhu udara dengan frekuensi musiman tidak lebih dari 5oC dan suhu rata-
rata di bulan terdingin lebih dari 20oC.
E. Airnya p ayau d engan salinitas 2 -22 ppt a tau a sin de ngan s alinitas
mencapai 38 ppt.
F. Arus laut tidak terlalu deras.
G. Tempat-tempat yang terlindung dari angin kencang dan gempuran ombak
yang kuat.
H. Topografi pantai yang datar/landai.
2.5 Parameter Kuantitatif
Parameter kua ntitatif d apat di gunakan unt uk m endiskripsikan s uatu
komunitas, ba ik da ri s egi s truktur kom unitas m aupun t ingkat kesamaannya
dengan kom unitas l ainnya ( Indriyanto, 2006) . P arameter yang di maksud unt uk
kepentingan t ersebut a dalah i ndeks ke anekaragaman, i ndeks dom inansi, i ndeks
keseragaman serta indeks nilai penting.
2.5.1 Indeks Keanekaragaman
Keanekaragaman spesies merupakan ciri tingkatan komunitas berdasarkan
organisasi bi ologinya (Indriyanto, 2006 ). Indeks ke anekaragaman a dalah
parameter v egetasi yang s angat b erguna u ntuk m embandingkan b erbagai
komunitas, t erutama unt uk m empelajari pe ngaruh f aktor-faktor l ingkungan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
terhadap kom unitas a tau unt uk m engetahui k eadaan s uksesi atau s tabilitas
komunitas (Fachrul, 2007).
2.5.2 Indeks Dominansi
Fachrul ( 2007) m enyatakan ba hwa dom inansi menyatakan s uatu j enis
tumbuhan ut ama yang m empengaruhi da n melaksanakan kont rol t erhadap
komunitas de ngan cara ba nyaknya j umlah j enis, be sarnya ukur an maupun
pertumbuhannya yang dominan.
Indeks dom inansi ( indeks of dominance) adalah p arameter yang
menyatakan t ingkat t erpusatnya d ominansi ( penguasaan) s pesies d alam s uatu
komunitas. P enguasaan atau dom inansi s pesies dalam kom unitas bi sa t erpusat
pada s atu s pesies, b eberapa s pesies, atau p ada b anyak s pesies yang d apat
diprakirakan dari tinggi rendahnya indeks dominansi (Indriyanto, 2006)
2.5.3 Indeks Keseragaman
Indeks i ni m enunjukkan pol a s ebaran s pesies, yaitu s eragam at au t idak.
Jika nilai indeks ini relatif tinggi maka keberadaan setiap jenis di suatu ekosistem
dalam kondisi seragam (Fachrul, 2007).
2.5.4 Indeks Nilai Penting
Indeks nilai penting (importance value index) adalah parameter kuantitatif
yang d apat di pakai unt uk m enyatakan t ingkat d ominansi da lam s atu kom unitas.
Spesies-spesies yang dominan dalam suatu komunitas akan memiliki indeks nilai
penting yang t inggi, s ehingga s pesies yang pa ling dom inan t entu s aja m emiliki
indeks nilai penting yang paling besar (Indriyanto, 2006).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Fachrul (2007) menjelaskan bahwa indeks nilai penting ini berguna untuk
menentukan dominansi j enis t umbuhan t erhadap jenis t umbuhan l ainnya, karena
dalam suatu komunitas yang bersifat heterogen nilai parameter v egetasi sendiri-
sendiri da ri ni lai frekuensi, ke rapatan d an dom inansinya t idak da pat
menggambarkan s ecara menyeluruh, m aka unt uk m engetahui ni lai pe ntingnya
yang mempunyai kaitan dengan struktur komunitasnya dapat diketahui dari indeks
nilai pentingnya.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual
Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan
ekosistem laut. Fachrul (2008) menyebutkan tumbuhan mangrove tumbuh di atas
dataran lumpur digenangi air l aut at au air payau sewaktu pasang atau d igenangi
air sepanjang hari.
Salah satu unsur hara yang terkandung dalam sedimen tanah di ekosistem
mangrove adalah N dan P. Pada dasarnya menurut Harahab (2010) serasah yang
dihasilkan ol eh hut an m angrove a ntara l ain m engandung N d an P yang tinggi.
Mahmudi ( 2010) m enjelaskan ba hwa uns ur ha ra yang di hasilkan d ari pr oses
dekomposisi serasah di dalam tanah sangat penting dalam pertumbuhan mangrove
dan s ebagai s umber d etritus b agi e kosistem la ut d an e stuari d alam me nyokong
kehidupan berbagai organisme akuatik.
Saat i ni j umlah m angrove s udah m enurun, m enurut ( Waryono, 2000 )
adanya pe rtambahan pe nduduk yang t erus m eningkat, m emacu b erbagai j enis
kebutuhan yang pada akhirnya bertumpu pada sumberdaya alam yang ada. Graha
dkk. ( 2009) m enjelaskan ba hwa e ksploitasi hu tan m angrove yang di lakukan
selama i ni t elah m enimbulkan ke rusakan s ehingga t elah m ereduksi
kemampuannya dalam menjalankan fungsi ekologi dan biologisnya.
Berkurangnya l uas hut an m angrove i ni s elain be rdampak pa da f ungsi
ekologi dan biologisnya juga menyebabkan perubahan zonasi vegetasi mangrove
berkurangnya j enis m angrove. P engamatan j enis k eanekaragaman m angrove d i
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
muara S ungai G unung A nyar da n Bancaran B angkalan di lakukan de ngan
mengamati v egetasi m angrove yang a da di sana s erta pa rameter pe dukung ba ik
fisik m aupun ki mia. Selain i tu di lihat j uga ka ndungan uns ur N da n P yang
terkandung d alam t anah di pengaruhi ol eh s erasah da ri d aun m aupun r anting
mangrove.
3.2 Hipotesis
H 1 : T erdapat p erbedaan k eanekaragaman m angrove di m uara S ungai G unung
Anyar Surabaya dan Bancaran Bangkalan.
H 2 : T erdapat p erbedaan pe rbandingan uns ur hara ni trogen da n f osfor tanah
terhadap j enis ke anekaragaman m angrove di m uara S ungai G unung A nyar
Surabaya dan Bancaran Bangkalan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konseptual Penelitian
= aspek yang tidak diteliti
= aspek yang diteliti
Keanekaragaman Jenis
Mangrove
Salinitas pH Indeks Keanekaragaman
N dan P Kecepatan air
Suhu
Kimia Fisika Biologi
Jenis
Vegetasi
Kualitas
Lingkungan
Ekosistem Mangrove
Jumlah Mangrove
Perairan Muara Sungai Gunung Anyar Surabaya
Perairan Muara Sungai Bancaran
Bangkalan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian di laksanakan di m uara S ungai G unung A nyar S urabaya da n
Bancaran Bangkalan, Laboratorium Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas
Airlangga S urabaya s erta B adan Lingkungan H idup P rovinsi Jawa T imur pa da
bulan April 2014.
4.2 Peralatan dan Bahan
Peralatan yang d igunakan p ada p enelitian i ni ad alah al at p emotong
(cutter), ta li, r ol me ter, s ekop, k antong p lastik, k amera d igital, k ertas la bel,
refraktometer, p H m eter, bol a pl astik, hand tally counter, buku l apangan, a lat
tulis. S edangkan ba han yang di gunakan pa da p enelitian i ni a dalah s ampel da un
maupun bunga mangrove, formalin 4%, aquades, alkohol 70% untuk pengawetan
dan sedimen tanah untuk meneliti kandungan unsur hara.
4.3 Metode Penelitian
4.3.1 Tahap Observasi Lapangan
Sebelum mengadakan pengumpulan data, dilakukan pengamatan lapangan
yang meliputi keseluruhan kawasan muara Sungai Gunung Anyar Surabaya dan
Bancaran Bangkalan dengan tujuan untuk melihat secara umum keadaan dan
komposisi tegakan hutan serta keadaan pasang surut daerah setempat. Selanjutnya
dilakukan pembagian daerah pengamatan enam stasiun, tiga stasiun di muara
Sungai Gunung Anyar Surabaya (Gambar 4.1) dan tiga stasiun di muara Bancaran
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Bangkalan (Gambar 4.2). Stasiun pertama diberi simbol A, stasiun kedua diberi
simbol B, stasiun ketiga diberi simbol C, dan seterusnya hingga simbol F. Stasiun
dengan simbol A, B dan C terletak di kawasan Gunung Anyar Surabaya
sedangkan stasiun dengan simbol D, E dan F terletak di kawasan Bancaran
Bangkalan. Pengambilan lokasi stasiun-stasiun ini didasarkan atas titik terdekat
dengan pemukiman (stasiun C dan F), kemudian titik berikutnya selisih 200 meter
dari stasiun awal (stasiun C dan F) dekat pemukiman (Stasiun B dan E) adalah
jarak relatif penguraian limbah, sedangkan titik terakhir yaitu titik akhir muara
sungai yang langsung berhadapan dengan laut (stasiun A dan D). Sesudah itu pada
setiap stasiun dapat dilakukan pengambilan sampel mangrove dan tanah serta
parameter lingkungan lainnya.
Gambar 4.1 Stasiun Pengambilan Sampel Di Muara Sungai Gunung Anyar
Gambar 4.2 Stasiun Pengambilan Sampel Di Muara Sungai Bancaran Bangkalan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Stasiun A : 7°20'4.66" LS 112°49'45.80" BT
Stasiun B : 7°19'52.98"LS 112°49'33.30"BT
Stasiun C : 7°19'50.77" LS 112°49'26.51" BT
Stasiun D : 7°0'37.29" LS 112°45'21.57" BT
Stasiun E : 7° 0'39.32" LS112°45'29.33" BT
Stasiun F : 7°0'43.96" LS 112°45'33.76" BT
4.3.2 Prosedur Kerja
A. Pengamatan Sampel Mangrove
Pengamatan sampel menurut Fachrul (2007) dilakukan pada setiap transek,
data vegetasi diambil dengan menggunakan metode kuadrat berukuran (10 x 10)
m2 untuk pohon be rdiameter > 10 c m. P ada s etiap pe tak t ersebut di buat pe tak
yang lebih kecil dengan ukuran (5 x 5) m2. Di dalam petak itu dikumpulkan data
tentang anak pohon berdiameter 2 -10 c m. A dapun t ingkat s emai, da ta
dikumpulkan dari setiap petak yang berukuran (1 x 1) m2 yang ditempatkan dalam
petak ukur an (5 x 5) m 2. P arameter-parameter yang d icatat ad alah n ama j enis
tumbuhan, jumlah jenis dan jumlah plot ditemukannya suatu jenis tumbuhan.
Gambar 4.3 Desain Transek
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
B. Pengambilan Sampel Tanah
Pengambilan sampel tanah dilakukan pada saat a ir surut di setiap s tasiun.
Adapun cara pengambilannya yaitu dengan menggunakan sekop dan dimasukkan
ke dalam kantong be rlabel lalu dianalisis d i Badan L ingkungan Hidup P rovinsi
Jawa T imur untuk m engetahui ka ndungan uns ur ha ra ni trogen da n f osfor pada
tanah.
C. Pengambilan Data
Variabel yang d iamati d i l apangan adalah j enis mangrove ap a s aja yang
ditemukan di da lam stasiun, d ari ma sing-masing je nis yang d itemukan
dimasukkan dalam tabel untuk keperluan identifikasi. Disamping itu, di lapangan
dilakukan pengukuran faktor lingkungan yang meliputi parameter fisika dan kimia
perairan. Parameter fisika yang diamati adalah suhu dan kecepatan air sedangkan
parameter kimia yang diamati meliputi pH, salinitas dan unsur hara nitrogen dan
fosfor.
4.4 Analisis Data
Data yang di peroleh da ri l apangan di masukkan dalam t abel pe ngamatan.
Data p engamatan yang b erkaitan d engan p enentuan n ama j enis m angrove
dianalisis s ecara de skriptif de ngan i dentifikasi be rdasarkan buku panduan
pengenalan mangrove di Indonesia.
Keanekaragaman s pesies da pat di ambil unt uk menandai j umlah s pesies
dalam s uatu d aerah t ertentu at au s ebagai j umlah s pesies d iantara j umlah t otal
individu dari seluruh spesies yang ada (Michael, 1995). Untuk mengetahui indeks
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
keanekaragaman m enggunakan i ndeks K eragaman ( Diversity) S hannon-Wiener
(Krebs, 1989) :
H′ = −� 𝑝𝑝𝑝𝑝 ln 𝑝𝑝𝑝𝑝S
𝑝𝑝=1
Keterangan : H′ : Indeks keanekaragaman N : jumlah total individu pi : ni/N S : jumlah jenis
ni : jumlah individu suatu jenis Fachrul (2008) menjelaskan bahwa besarnya indeks keanekaragaman jenis
Shannon-Wiener didefinisikan sebagai berikut :
a. Nilai H ’ > 3 m enunjukkan ba hwa ke anekaragaman s pesies pa da s uatu
transek adalah melimpah tinggi.
b. Nilai H ’ 1 ≤ H’ ≤ 3 menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies pada
suatu transek adalah sedang melimpah.
c. Nilai H ’ < 1 m enunjukkan ba hwa ke anekaragaman s pesies pa da suatu
transek adalah sedikit atau rendah.
Dominansi m erupakan p erbandingan a ntara j umlah i ndividu da lam s uatu
spesies de ngan j umlah t otal i ndividu da lam s eluruh s pesies ( Fachrul, 2008) .
Dominansi bi asanya di tunjukkan de ngan r umus i ndeks dom inansi Simpson
(Krebs, 1989), yaitu:
D = � 𝑝𝑝𝑝𝑝S
𝑝𝑝=1
Keterangan rumus :
D : dominansi ni : jumlah individu suatu jenis pi : ni/N N : jumlah total individu S : jumlah jenis
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
a. Jika nilai 0 < D ≤ 0,5 maka dominansi rendah
b. Jika nilai 0,5 < D ≤ 0, 75 maka dominansi sedang
c. Jika nilai 0,75 < D ≤ 1,00 maka dominansi tinggi
Indriyanto ( 2006) m enyebutkan ba hwa apabila ni lai i ndeks dom inansi
tinggi, m aka dom inansi t erpusat pa da s atu s pesies. T etapi a pabila ni lai i ndeks
domiansi rendah, maka dominansi terpusat pada beberapa spesies.
Krebs ( 1989) m enyatakan ba hwa i ndeks ke seragaman yang s ering
digunakan berdasarkan fungsi Shannon-Wiener adalah :
J′ = H′
H′ max
Keterangan :
J′ : indeks keseragaman H′max : ln S H′ : indeks keanekaragaman S : jumlah jenis
Fachrul ( 2008) m enjelaskan bahwa n ilai i ndeks k eseragaman ( J’)
mempunyai nilai kisaran antara 0 – 1.
J’ = 0 m aka keseragaman antar spesies rendah, artinya kekayaan individu
yang dimiliki masing-masing spesies sangat jauh berbeda
J’ = 1 m aka k eseragaman an tar s pesies r elatif s eragam atau ju mlah
individu masing-masing spesies relatif sama
Dimana nilai 1 m enggambarkan s uatu k eseragaman an tar s pesies r elatif
merata atau ju mlah in dividu ma sing-masing s pesies r elatif s ama b egitu ju ga
sebaliknya.
Besarnya p engaruh yang di berikan s uatu jenis m angrove t erhadap
komunitasnya, maka di cari i ndeks ni lai pentingnya d engan menggunakan rumus
sebagai berikut :
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Indeks Nilai Penting : INP = KR + DR + FR Keterangan: KR : Kerapatan Relatif DR : Dominansi Relatif FR : Frekuensi Relatif Kerapatan relatif :
Kerapatan suatu jenisKerapatan seluruh jenis
x 100%
Dominansi relatif :
Dominansi suatu jenisDominansi seluruh jenis
x 100%
Frekuensi relatif :
Frekuensi suatu jenisFrekuensi seluruh jenis
x 100%
Kerapatan :
Jumlah total individu spesiesLuas petak pengamatan (ha)
Dominansi :
Luas basal area (m2) Luas petak pengamatan (ha)
Frekuensi : Jumlah petak ditemukannya suatu jenis
Jumlah seluruh petak
Data hasil jenis keanekaragaman mangrove di kawasan mangrove Gunung
Anyar Surabaya dan kawasan Bancaran Bangkalan akan dianalisis secara
deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel. Uji-T statistika akan digunakan untuk
mengetahui perbedaan unsur nitrogen dan fosfor tanah di kawasan Gunung Anyar
Surabaya dan Kawasan Bancaran Bangkalan.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
4.5 Diagram Alir Penelitian
Gambar 4.4 Diagram Alir Penelitian
Pengukuran • Suhu • Salinitas • pH • Kecepatan air
Uji Laboratorium
Kandungan N dan P
Tanah
Pengawetan Sampel
Identifikasi Sampel
Pengambilan Data
Parameter Lingkungan
Pengambilan Sampel
Pengambilan Sampel
Daun dan Bunga Mangrove
Survei Lokasi
Penentuan Stasiun
Pengambilan Data
• Letak geografis • Jarak penguraian
limbah
Analisis Data
• Indeks Keaneragaman
• Indeks Dominansi • Indeks
Keseragaman • Indeks Nilai
Penting
• Jumlah jenis
• Luas petak ukur
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.1.1 Kandungan Unsur Hara Nitrogen dan Fosfor Tanah
Data k andungan uns ur hara ni trogen (N) da n fosfor ( P) pada T abel 5 .1
dianalisis dengan uji-T independen. Hasil dari analisis uji-T independen tersebut
dengan s elang ke percayaan 95% ( Lampiran 2 da n 3) menunjukkan ba hwa t idak
ada pe rbedaan ka ndungan uns ur ha ra N da n P yang t erdapat di m uara s ungai
Gunung Anyar dan Bancaran.
Tabel 5.1. K andungan u nsur ha ra N d an P di m uara s ungai G unung A nyar da n Bancaran
Lokasi Stasiun N (mg/g)
P (mg/g)
Gunung Anyar
A 0,075 0,107 B 0,078 0,093 C 0,123 0,129
Bancaran D 0,068 0,040 E 0,295 0,233 F 0,108 0,115
Berdasarkan T abel 5.1 kandungan N d an P yang t ertinggi d an t erendah
terdapat di lokasi penelitian muara sungai Bancaran. Kandungan N yang tertinggi
yaitu di stasiun E (0,295 mg/g) dan terendah di stasiun D (0,068 mg/g) sedangkan
untuk ka ndungan P yang t ertinggi t erdapat di s tasiun E ( 0,233 m g/g) yang
terdapat di muara sungai Bancaran dan terendah di stasiun D (0,040 mg/g) yang
terdapat di muara sungai Gunung Anyar.
5.1.2 Struktur Komunitas Mangrove
Data tentang struktur mangrove di ekosistem muara sungai Gunung Anyar
dan Bancaran d iambil d engan m etode an alisis v egetasi d engan m engambil d ata
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
jumlah da n j enis m angrove. A nalisis ve getasi t ersebut di lakukan dengan
menggunakan m etode t ransek k uadrat. A dapun h asil an alisis v egetasi s ecara
umum di tiga stasiun (stasiun A, B dan C) Gunung Anyar dan tiga stasiun (stasiun
D, E dan F) Bancaran diperoleh tujuh jenis mangrove yang dikelompokkan dalam
empat famili seperti pada Tabel 5.2
Tabel 5.2. Daftar jenis-jenis mangrove di enam stasiun penelitian No Nama Spesies Nama Indonesia Famili 1 Avicennia marina Api-api putih Avicenniaceae 2 Avicennia alba Api-api Avicenniaceae 3 Sonneratia alba Bogem Sonneratiaceae 4 Acanthus ilicifolius Jeruju hitam Acanthaceae 5 Acanthus ebracteatus Jeruju putih Acanthaceae 6 Rhizophora apiculata Bakau Rhizophoraceae 7 Bruguiera gymnorrhiza Tanjang merah Rhizophoraceae
Dari k eseluruhan s tasiun di G unung A nyar m aupun di s tasiun Bancaran
didapatkan j umlah j enis m angrove yang b ervariasi unt uk s etiap s tasiunnya
(Lampiran 4 ), ada s tasiun yang me miliki ju mlah je nis ma ngrove s ebanyak lima
dan ada pula stasiun yang ditemukan hanya dua jenis mangrove. Komposisi jenis
mangrove yang di temukan di G unung A nyar m aupun di B ancaran da pat di lihat
pada Tabel 5.3.
Dilihat da ri j umlah j enis m angrove yang di temukan t idak j auh be rbeda
antara m angrove yang t erdapat di m uara s ungai G unung A nyar dan B ancaran.
Namun ad a m angrove ada b eberapa j enis m angrove yang t idak d itemukan d i
wilayah m uara s ungai B ancaran b egitu j uga s ebaliknya. Perbedaan j enis
mangrove antara dua lokasi penelitian tersebut yaitu d i transek penelitian muara
sungai G unung A nyar ditemui je nis A. ebracteatus, A. ilicifolius dan t idak
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
dijumpai je nis B. gymnorhiza dan s ebalikya d engan t ransek p enelitian y ang d i
muara sungai Bancaran.
Tabel 5 .3. Komposisi j enis m angrove yang di temukan di G unung A nyar d an Bancaran
Spesies Gunung Anyar Bancaran
Stasiun A
Stasiun B
Stasiun C
Stasiun D
Stasiun E
Stasiun F
A. marina + + + + + + A. alba + + - + + + S. alba - + + + - - A. ilicifolius - + + - - - A. ebracteatus - + + - - - R. apiculata - - - + + - B. gymnorrhiza - - - - + +
Keterangan : (+) = ditemukan (-) = tidak ditemukan
Hasil analisis vegetasi di enam stasiun penelitian tersebut dikelompokkan
kedalam t iga k riteria b erdasarkan u kuran d iameter b atang. P engelompokan i ni
bertujuan a gar d ata yang d iperoleh d apat m enggambarkan d engan l ebih j elas
struktur komunitas mangrove di setiap pertumbuhan. Data tentang jumlah setiap
jenis mangrove berdasarkan kriteria diameter batang dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Jumlah dan jenis mangrove di seluruh stasiun
No Nama Spesies Gunung Anyar Bancaran Pohon Pancang Semai Pohon Pancang Semai
1 A. marina 40 33 19 36 47 66 2 A. alba 7 9 6 13 20 6 3 Sonneratia 24 11 0 0 3 0 4 A. ilicifolius 0 0 36 0 0 0 5 A. ebracteatus 0 0 48 0 0 0 6 R. apiculata 0 0 0 0 4 0 7 B. gymnorrhiza 0 0 0 5 15 0
Total 71 53 109 54 89 72
Dari T abel 5 .4 dapat di lihat da ri t ujuh j enis m angrove di dua l okasi
penelitian yang b erbeda b ahwa A. marina memiliki j umlah t egakan po hon da n
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
pancang paling banyak baik di lokasi Gunung Anyar maupun di lokasi Bancaran.
Di l okasi G unung A nyar kr iteria pohon A. marina terdapat 40 t egakan da n
pancang 33 t egakan. Sedangkan di lokasi Bancaran kr iteria pohon A. marina 36
tegakan d an p ancang 4 7 t egakan. U ntuk k riteria s emai yang p aling b anyak d i
lokasi Gunung Anyar adalah A. ebracteatus dengan jumlah 48 tegakan sedangkan
untuk lokasi di Bancaran yang paling banyak adalah A. marina dengan jumlah 66
tegakan.
5.1.3 Keanekaragaman
Untuk mengetahui tingkat keanekaragaman suatu spesies digunakan rumus
indeks S hanon-Wiener ( H’). A pabila n ilai H ’ tin ggi ( H’ > 3) ma ka
keanekaragaman disuatu ekosistem tersebut dapat dikatakan stabil karena tersusun
atas banyak jenis. Hasil perhitungan indeks keanekaragaman Shanon-Wiener (H’)
secara akumulatif di seluruh stasiun dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Indeks keanekaragaman akumulatif di seluruh stasiun penelitian
Lokasi Tingakat Pertumbuhan
Indeks Keanekaragaman
(H') Keterangan
Gunung Anyar
Pohon 0,9183 Sedikit atau rendah Pancang 0,9224 Sedikit atau rendah Semai 1,1912 Sedang melimpah
Bancaran Pohon 0,8335 Sedikit atau rendah
Pancang 1,2265 Sedang melimpah Semai 0,2868 Sedikit atau rendah
Keterangan melimpah tinggi : H’ > 3 sedang melimpah : H’ 1 ≤ H’ ≤ 3 sedikit atau rendah : H’ < 1
Dari T abel 5.5 da pat di ketahui ba hwa ni lai i ndeks ke anekaragaman
mangrove berdasarkan tingkat pertumbuhan dengan kriteria pohon dan pancang di
muara s ungai Gunung Anyar d an kr iteria po hon s erta s emai d i m uara s ungai
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Bancaran mempunyai H’< 1. Menurut Fachrul (2008), nilai tersebut menunjukkan
bahwa k eanekaragaman spesies p ada s uatu t ransek s edikit at au r endah. Kriteria
semai d i m uara sungai Gunung A nyar s erta kr iteria pa ncang di m uara sungai
Bancaran m empunyai H ’ 1 ≤ H’ ≤ 3. Menurut Fachrul (2008), nilai tersebut
menunjukkan b ahwa k eanekaragaman s pesies p ada s uatu t ransek ad alah s edang
melimpah.
Tabel 5.6. Indeks keanekaragaman di setiap stasiun penelitian
Lokasi Stasiun Indeks
Keanekaragaman (H')
Keterangan
Gunung Anyar
A 0,5831 Sedikit atau rendah B 1,5499 Sedang melimpah C 1,341 Sedang melimpah
Bancaran D 0,4717 Sedikit atau rendah E 0,8859 Sedikit atau rendah F 0,980 Sedikit atau rendah
Keterangan melimpah tinggi : H’ > 3 sedang melimpah : H’ 1 ≤ H’ ≤ 3 sedikit atau rendah : H’ < 1
Dari T abel 5.6 da pat di ketahui ba hwa s tasiun yang m empunyai i ndeks
keanekaragaman sedang melimpah dengan nilai H’ 1 ≤ H’ ≤ 3 adalah di stasiun B
dan C. Sedangkan untuk stasiun A, D, E dan F keanekaragamannnya sedikit atau
rendah dengan nilai H’ < 1.
5.1.4 Dominansi
Dominansi adalah suatu perbandingan antara jumlah individu dalam suatu
spesies de ngan j umlah t otal i ndividu pa da s eluruh s pesies. U ntuk m engetahui
tingkat dominansi suatu jenis dalam suatu komunitas yaitu menggunakan indeks
dominansi Simpson (D). Hasil perhitungan indeks dominansi Simpson (D) secara
akumulatif di seluruh stasiun dapat dilihat pada Tabel 5.7.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Tabel 5.7. Indeks dominansi akumulatif di seluruh stasiun penelitian
Lokasi Tingakat Pertumbuhan
Indeks Dominansi
(D) Keterangan
Gunung Anyar
Pohon 0,441 Rendah Pancang 0,46 Rendah Semai 1,1912 Tinggi
Bancaran Pohon 0,551 Sedang
Pancang 0,361 Rendah Semai 0,847 Tinggi
Keterangan Rendah : 0 < D ≤ 0,5 Sedang : 0,5 < D ≤ 0, 75 Tinggi : 0,75 < D ≤ 1,00
Dari T abel 5 .7 dapat diketahui ba hwa i ndeks dom inansi m angrove
berdasarkan t ingkat pe rtumbuhan de ngan kr iteria pohon da n pa ncang di m uara
sungai G unung Anyar s erta k riteria p ancang di m uara s ungai B ancaran
mempunyai n ilai in deks 0 < D ≤ 0,5 maka dominansi pada kriteria tersebut
rendah. M angrove yang m empunyai kr iteria po hon di m uara s ungai B ancaran
mempunyai nilai indeks 0,5 < D ≤ 0, 75 maka dominansi pada kriteria tersebut
sedang, sedangkan untuk kriteria semai di muara sungai Gunung Anyar maupun
di muara sungai Bancaran mempunyai nilai indeks 0,75 < D ≤ 1,00 maka
dominansi pada kriteria tersebut tinggi.
Tabel 5.8. Indeks dominansi di setiap stasiun
Lokasi Stasiun Indeks
Dominansi (D)
Keterangan
Gunung Anyar A 0,606 Sedang B 0,220 Rendah C 0,753 Tinggi
Bancaran D 0,787 Tinggi E 0,495 Rendah F 0,417 Rendah
Keterangan Rendah : 0 < D ≤ 0,5 Sedang : 0,5 < D ≤ 0, 75 Tinggi : 0,75 < D ≤ 1,00
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Dari T abel 5.8 da pat di ketahui ba hwa s tasiun yang m empunyai i ndeks
dominansi yang tinggi dengan nilai 0,75 < D ≤ 1,00 adalah stasiun C di muara
sungai Gunung Anyar dan D di muara sungai Bancaran. Stasiun yang mempunyai
indeks dominansi sedang (0,5 < D ≤ 0, 75) terdapat di stasiun A yang berlokasi di
muara s ungai Gunung A nyar, s edangkan unt uk s tasiun yang m empunyai indeks
dominansi y ang rendah ( 0 < D ≤ 0,5) terdapat di stasiun B yang berlokasi di
muara sungai Gunung Anyar dan stasiun E dan F yang berlokasi di muara sungai
Bancaran
5.1.5 Keseragaman
Keseragaman s uatu j enis s pesies da lam s uatu kom unitas da pat di hitung
dengan i ndeks ke seragaman Shannon-Wiener ( J’). Indeks ke seragaman i ni
mempunyai nilai berkisar 0 – 1. Hasil perhitungan indeks keseragaman Shannon-
Wiener (J’) secara akumulatif di seluruh stasiun dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Indeks keseragaman akumulatif di seluruh stasiun penelitian
Lokasi Tingakat Pertumbuhan
Indeks Keseragaman
(J') Keterangan
Gunung Anyar
Pohon 0,8359 Tinggi Pancang 0,8396 Tinggi Semai 0,8592 Tinggi
Bancaran Pohon 0,7586 Tinggi
Pancang 0,762 Tinggi Semai 0,4138 Rendah
Dari T abel 5.9 di ketahui ba hwa ke seragaman j enis m angrove di m uara
sungai G unung A nyar da n B ancaran p ada tingkat pe rtumbuhan b erbeda.
Keseragaman j enis t inggi t erdapat pa da ha mpir s emua kr iteria (kecuali unt uk
kriteria s emai d i m uara s ungai Bancaran) b aik m uara s ungai G unung A nyar
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
maupun B ancaran, s edangkan unt uk kr iteria s emai di m uara s ungai Bancaran
mempunyai indeks keseragaman yang rendah yaitu 0,4138.
Dari T abel 5 .10 d apat d iketahui b ahwa k eseragaman yang t inggi b erada
pada semua stasiun (A, B dan C) yang berada di muara sungai Gunung Anyar dan
pada stasiun E dan F muara sungai Bancaran, sedangkan untuk keseragaman yang
rendah berada pada stasiun D yang berada di muara sungai Bancaran.
Tabel 5.10. Indeks keseragaman di setiap stasiun
Lokasi Stasiun Indeks
Keseragaman (J')
Keterangan
GunungAnyar A 0,8412 Tinggi B 0,963 Tinggi C 0,9673 Tinggi
Bancaran D 0,3403 Rendah E 0,6391 Tinggi F 0,8929 Tinggi
5.1.6 Indeks Nilai Penting
Indeks ni lai pe nting ( INP) m erupakan nilai ke pentingan yang
menggambarkan pe ntingnya pe ranan s uatu j enis ve getasi da lam ekosistemnya.
Apabila in deks n ilai p enting ( INP) b ernilai tin ggi, ma ka v egetasi itu s angat
mempengaruhi k estabilan e kosistem t ersebut. Indeks N ilai P enting di tentukan
oleh n ilai kerapatan r elatif, dominansi relatif dan f rekuensi relatif karena Indeks
Nilai Penting didapat de ngan cara m enjumlahkan ni lai da ri ke tiga da ta t ersebut.
Indek Nilai Penting suatu jenis berkisar antara 0 – 300.
Tabel 5.11 m enunjukkan j enis kr iteria pohon pada s eluruh t ransek di
lokasi m uara s ungai Gunung A nyar da n B ancaran. J enis m angrove yang
mempunyai Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi di muara sungai Gunung Anyar
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
dan B ancaran ad alah A. marina dengan ni lai 142,4% da n 138,17% . J enis
mangrove dengan kriteria pohon yang mempunyai nilai INP paling rendah untuk
di muara sungai Gunung Anyar maupun di muara sungai Bancaran adalah A. alba
dengan nilai 46,64% dan 72,29%.
Tabel 5.11. INP Struktur vegetasi hutan mangrove kriteria pohon di muara sungai
Gunung Anyar dan Bancaran
Lokasi Jenis Kerapatan Frekuensi Dominansi INP
(%) Spesies Relatif (%) Spesies Relatif
(%) Spesies Relatif (%)
Gunung Anyar
A. marina 1333,33 56,34 1 50 5,90 36,06 142,40 A. alba 233,33 9,86 0,33 16,67 3,29 20,12 46,64 S. alba 800,00 33,80 0,67 33,33 7,18 43,83 110,96
Total 2366,67 100 2 100 16,37 100 300
Bancaran
A. marina 1200,00 66,67 1 42,86 6,25 28,65 138,17 A. alba 433,33 24,07 0,67 28,57 4,29 19,65 72,29 B. gymnorrhiza 166,67 9,26 0,67 28,57 11,28 51,70 89,53
Total 1800 100 2,33 100 21,81 100 300 Tabel 5.12. INP S truktur ve getasi hut an m angrove kr iteria pa ncang d i m uara
Sungai Gunung Anyar Dan Bancaran
Lokasi Jenis Kerapatan Frekuensi Dominansi INP
(%) Spesies Relatif (%) Spesies Relatif
(%) Spesies Relatif (%)
Gunung Anyar
A. marina 13200 62,26 1 50 1,10 31,31 143,57 A. alba 3600 16,98 0,67 33,33 1,03 29,28 79,59 S. alba 4400 20,75 0,33 16,67 1,38 39,42 76,84
Total 21200 100 2 100 3,51 100 300
Bancaran
A. marina 18800 52,81 1 37,50 1,21 27,87 118,18 A. alba 8000 22,47 0,33 12,50 0,75 17,37 52,35 R. apiculata 1600 4,49 0,67 25,00 1,29 29,88 59,37 S. alba 1200 3,37 0,33 12,50 0,30 6,90 22,77 B. gymnorrhiza 6000 16,85 0,33 12,50 0,78 17,98 47,33
Total 35600 100 2,67 100 4,33 100 300
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Tabel 5.12 menunjukkan untuk jenis kriteria pancang pada seluruh transek
di l okasi m uara s ungai G unung A nyar d an B ancaran. J enis m angrove y ang
mempunyai INP tertinggi di muara sungai Gunung Anyar dan Bancaran adalah A.
marina dengan ni lai 14 3,57% da n 118,18 %. J enis m angrove de ngan kriteria
pancang yang mempunyai nilai INP paling rendah untuk di muara sungai Gunung
Anyar dan Bancaran adalah S. alba dengan nilai 76,84% dan 22,77%.
Tabel 5.13. INP Struktur vegetasi hutan mangrove kriteria semai di muara sungai Gunung Anyar dan Bancaran
Lokasi Jenis Kerapatan Frekuensi INP
(%) Spesies Relatif (%) Spesies Relatif
(%)
Gunung Anyar
A. marina 190000 17,43 0,33 16,67 34,10 A. alba 60000 5,50 0,33 16,67 22,17 A. ilicifolius 360000 33,03 0,67 33,33 66,36 A. ebracteatus 480000 44,04 0,67 33,33 77,37
Total 1090000 100 2 100 200
Bancaran A. marina 660000 91,67 1 75 166,67 A. alba 60000 8,33 0,33 25 33,33
Total 720000 100 1,33 100 200
Dari T abel 5.13 m enunjukkan unt uk j enis kr iteria s emai pa da s eluruh
transek di lokasi muara sungai Gunung Anyar dan Bancaran. Jenis mangrove yang
mempunyai Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi di muara sungai Gunung Anyar
adalah A. ebracteatus dengan ni lai 77,37% s edangkan unt uk m uara s ungai
Bancaran adalah A. marina dengan nilai 166,67%. Jenis mangrove dengan kriteria
semai yang mempunyai nilai INP pa ling r endah untuk di muara sungai Gunung
Anyar dan Bancaran adalah A. alba dengan nilai 22,17% dan 33,33%.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
5.1.7 Parameter Lingkungan
Nilai p arameter l ingkungan s etiap s tasiun d i d ua lo kasi p enelitian tid ak
jauh be rbeda. H asil pe ngukuran pa rameter l ingkungan yang di jadikan f aktor
pendukung setiap stasiun di dua lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.14.
Tabel 5.14 Data parameter lingkungan
Lokasi Stasiun Suhu (0C)
Salinitas (ppt) pH
Kecepatan Air
(m/s)
Gunung Anyar
A 30 17 6,9 0,032 B 31 15 7,1
C 30 12 6,9
Bancaran D 31 22 6,8
0,033 E 32 18 7 F 32 15 6,9
Dari Tabel 5.14 menunjukkan bahwa suhu di enam stasiun peneletian yang
berbeda berkisaran an tara 3 0–310C. S alinitas yang t erukur di e nam s tasiun
panelitian j uga t idak j auh b erbeda b erkisaran an tara 1 5-17 ppt . U ntuk p H yang
terukur di di e nam s tasiun pe nelitian be rkisar antara 6,9 -7,1. K ecepatan a ir di
muara s ungai G unung A nyar da n Bancaran j uga t idak j auh be rbeda yaitu 0,032
m/s dan 0,033 m/s.
5.2 Pembahasan
Estuari m erupakan ekosistem pr oduktif yang s etara d engan hut an huj an
tropik da n t erumbu k arang, k arena pe rannya s ebagai s umber z at h ara, m emiliki
komposisi t umbuhan y ang be ragam s ehingga pr oses f otosintesis da pat
berlangsung s epanjang t ahun, s erta t empat t erjadinya f luktuasi pe rmukaan air
akibat aksi pasang surut (Supriadi, 2001). Salah satu unsur hara yang terdapat di
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
estuari ad alah N d an P . H arahab ( 2010) m enjelaskan b ahwa s erasah yang
dihasilkan oleh hutan mangrove antara lain mengandung N dan P yang tinggi.
Kandungan unsur hara nitrogen (N) dan fosfor (P) di dua lokasi penelitian
ini t idak t erdapat pe rbedaan yang n yata ( P > 0 ,05) ( Lampiran 2 da n 3 ) a ntara
unsur hara N dan P yang ada di muara sungai Gunung Anyar dengan unsur hara N
dan P yang ad a d i m uara sungai B ancaran. Tidak a danya pe rbedaan yang
signifikan di dua w ilayah m uara s ungai G unung A nyar da n B ancaran t ersebut
disebabkan beberapa hal salah satunya adalah jumlah mangrove yang dijumpai di
dua l okasi t ersebut, di mana s alah s atu s umber hara yang ada di m uara s ungai
dihasilkan ol eh s erasah m angrove. H artoko dkk. ( 2013) da lam pe nelitiannya
menjelaskan bahwa daun mangrove yang jatuh ke sedimen menjadi sumber bahan
organik, dan selanjutnya terdekomposisi menjadi unsur hara.
Nitrogen yang t erkandung di d alam t anah d ienam s tasiun p enelitian
tertinggi dan terdapat di stasiun E yaitu 0,295 mg/g, sedangkan untuk stasiun yang
memiliki ka ndungan uns ur ha ra ni trogen t erendah t erdapat pa da s tasiun D yaitu
0,068 m g/g. K edua s tasiun t ersebut t erdapat di m uara s ungai B ancaran.
Kandungan fosfor tertinggi dan terendah juga terdapat di muara sungai Bancaran
yaitu stasiun E (0,233 mg/g) dan stasiun D (0,04 mg/g).
Rendahnya ka ndungan u nsur ha ra ni trogen d an f osfor di s tasiun D bi sa
dikarenakan stasiun tersebut berdasarkan letak geografisnya yang terletak di titik
akhir m uara s ungai yang l angsung be rhadapan dengan l aut dimana pa sang di
stasiun i ni t inggi, s ehingga uns ur ha ra yang t erkandung p ada s edimen a kan
langsung menuju ke laut terbawa pasang surut air laut.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Arus yang t erdapat di l okasi pe nelitian ba ik di m uara s ungai G unung
Anyar dan Bancaran termasuk lambat, yaitu 0,032 m/s dan 0,033 m/s. Lambatnya
kecepatan arus yang ada di dua lokasi penelitian ini dikarenakan akar dan batang
mangrove yang dapat memperlambat arus sebagaimana yang yang dijelaskan oleh
Noor dkk. (2006) bahwa akar mampu mengikat dan menstabilkan subtrat lumpur,
pohonnya mengurangi energi gelombang dan memperlambat arus.
Dari h asil a nalisis v egetasi d i d alam tr ansek d i d ua lo kasi p enelitian
ditemukan t ujuh j enis m angrove ( Tabel 5.2) yang di kelompokkan da lam e mpat
famili, y aitu A. marina, A. alba, S. alba, A. ilicifolius, A. ebracteatus, R.
apiculata, dan B. gymnorrhiza. A. marina merupakan j enis m angrove yang
dominan di hampir s eluruh s tasiun penelitian dan di s etiap t ingkat pe rtumbuhan
baik di analisis s ecara t erpisah di e nam s tasiun dua l okasi pe nelitian m aupun
dianalisis s ecara a kumulatif di s eluruh s tasiun ( Tabel 5.4) . Ditemukannya A.
marina di enam stasiun dikarenakan jenis mangrove ini mempunyai toleransi yang
tinggi t erhadap s alinitas, di mana m uara s ungai G unung A nyar m aupun m uara
sungai B ancaran m empunyai r entang s alinitas sebesar 1 2-22 ppt . N oor dkk.
(2006) m enjelaskan b ahwa Avicennia merupakan ma rga yang memiliki
kemampuan t oleransi t erhadap ki saran s alinitas y ang l uas di bandingkan dengan
marga lainnya dimana A. marina mampu tumbuh pada salinitas hingga 90‰
Stasiun yang m emiliki j umlah t egakan t inggi ( Lampiran 4) ba ik pohon,
pancang d an s emai ad alah s tasiun C yang t erdapat d i m uara s ungai Gunung
Anyar. Stasiun tersebut memiliki kandungan unsur hara N dan P yang terkandung
dalam subtrat tertinggi dari ketiga stasiun yang terdapat di muara sungai Gunung
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Anyar, yaitu 0,123 m g/g d an 0,953 m g/g. S tasiun C i ni pa ling t inggi a dalah
mangrove kriteria semai sebanyak 46 yang terdiri dari jenis Acanthus lalu kriteria
pancang dengan A. marina sebanyak 14 pohon dan S. alba sebanyak 11 pohon,
sedangkan kriteria pohon, A. marina sebanyak 17 pohon da n S. alba sebanyak 12
pohon. Unsur hara N dan P tertiggi dari keenam stasiun di dua lokassi penelitian
terdapat di stasiun E dengan nilai 0,295 mg/g dan 0,233 mg/g.
Jenis mangrove yang mempunyai kerapatan tertinggi adalah A. marina dan
jenis ini hampir dari semua kriteria mangrove baik pohon, pancang, dan semai di
muara sungai Bancaran. Kerapatan mangrove dengan kriteria pohon dan pancang
di m uara s ungai G unung Anyar j uga p aling t inggi adalah A. marina sedangkan
untuk kerapatan mangrove kriteria semai yang tinggi adalah A. ebracteatus dan A.
ilicifolius masing mempunyai INP s ebesar 77,3 7% da n 66,37% , a rtinya j enis
Acanthus ini me ndominasi ma ngrove d engan k riteria s emai di m uara s ungai
Gunung Anyar.
Tingginya je nis Acanthus ebracteatus dan Acanthus ilicifolius untuk
kriteria s emai d ijelaskan o leh S etyawan d kk. ( 2005) ba hwa j enis t ersebut da pat
berkembangbiak s ecara vegetatif s erta m embentuk m assa l ebat at au t ebal yang
dapat m enghambat pe rtumbuhan s pesies l ain. Oleh ka rena i tu, unt uk kr iteria
semai di m uara s ungai G unung A nyar j enis A. marina dan A. alba sangat k ecil
keraptannya. S etyawan dkk. ( 2005) m enambahkan ba hwa de ngan be rkurangnya
jenis m angrove yang l ainnya yang di a kibatkan ol eh pe nebangan, j enis s eperti
Acanthus dapat t umbuh l ebat da n m endominasi di ka wasan t ersebut. Hal i ni
merupakan langkah awal proses suksesi sekunder.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Kerapatan yang be rbeda di s etiap s tasiun s elain mempengaruhi pr oduksi
banyaknya serasah juga mempegaruhi suhu disekitarnya. Kisaran suhu pada setiap
stasiun penelitian sesua dengan kondisi habitat mangrove yang ada. Kisaran suhu
bergantung pada kerapatan mangrove pengamatan. Pada stasiun pengamatan yang
kerapatan m angrovenya jarang m enyebabkan i ntensitas s inar m atahari l angsung
menembus air yang ada disekitarnya dan menyebabkan suhu menjadi tinggi pada
siang hari, seperti pada di stasiun E dan F yang mempunyai suhu 32 oC.
Dilihat da ri di stribusi d an ke ragaman j enisnya, m uara s ungai Gunung
Anyar dan Bancaran memiliki jumlah jenis yang sama yaitu lima jenis mangrove
namun m empunyai pe rbedaan kom posisi j enis ( Tabel 5.3 ). T aqwa ( 2010)
menjelaskan ba hwa pe rbedaan kom posisi j enis m angrove di t iap ke rapatan
disebabkan oleh karakteristik dari masing-masing jenis terhadap habitatnya. Jarak
setiap k erapatan d ari garis p antai b erbeda, sehingga d apat m engakibatkan
perbedaan s alinitas s ubstrat, frekwensi pe nggenangan ol eh air pa sang d an
komposisi substrat.
Salinitas m erupakan s alah s atu f aktor yang s angat m enentukan
perkembangan mangrove, sehingga zonasi setiap habitat mangrove berbeda sesuai
dengan kondi si l ingkungan s etempat. S alinitas yang a da d i s tasiun p enelitian
mempunyai rentang 12 – 17 ppt untuk muara sungai Gunung Anyar dan 15 – 22
ppt unt uk m uara s ungai B ancaran. H al i ni di karenakan l okasi pe nelitian s elain
dipengaruhi oleh air tawar yang berasal dari aliran sungai, lokasi penelitian juga
dipengaruhi o leh p asang ai r l aut d imana l okasi penelitian berada p ada a liran ai r
yang menuju ke laut.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
INP t ertinggi di l okasi penelitian ba ik di m uara s ungai G unung A nyar
maupun d i m uara s ungai B ancaran d i s emua k riteria ad alah A. marina kecuali
kriteria semai di muara sungai Gunung Anyar tertinggi adalah A. ebracteatus. INP
terendah kedua lokasi penelitian adalah A. alba (Tabel 5.11, 5.12, 5.13). INP rata-
rata A. marina di muara sungai Gunung Anyar dan Bancaran adalah 142,99% dan
128,175%. Tingginya INP pada A. marina dibandingkan dengan jenis yang lain,
menandakan b ahwa A. marina mempunyai pe ngaruh yang t inggi t erhadap
kestabilan ekosistem yang ada di dua wilayah tersebut. Tidak semua spesies yang
tercakup d alam an alisis m emiliki INP yang b esar, S etyawan dkk. ( 2005)
menjelaskan ad a b eberapa m angrove yang mempunyai INP r endah k arena
penyebarannya yang t erbatas d an n ilai k eraptannya yang k ecil s ehingga
pengaruhnya terhadap ekosistem relatif dapat diabaikan.
Hasil dari penghitungan rata-rata indeks keanekaragaman (H’) dan indeks
keseragaman (J’) di muara sungai Gunung Anyar sebesar 1,158 da n 0,924 lebih
besar dibandingkan mangrove yang ada di muara sungai Bancaran yaitu 0,779 dan
0,624. H al i ni m enunjukkan ba hwa ke aneragaman j enis m angrove di m uara
sungai Gunung A nyar t ergolong s edang m elimpah s edangkan di m uara sungai
Bancaran sedikit a tau rendah, sedangkan untuk untuk keseragaman mangrove di
muara sungai Gunung Anyar dan Bancaran tergolong sedang.
Wilayah m uara s ungai Gunung A nyar pa ling b anyak di temukan ukuran
semai di bandingkan uk uran pohon da n pa ncang, h al i ni m enandakan ba hwa
mangrove di daerah muara sungai Gunung Anyar ini didominasi mangrove yang
masih berumur muda. Mangrove yang terdapat di muara sungai Bancaran sendiri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
dominasi ol eh m angrove yang k riteria pa ncang a tau m angrove yang b erumur
menengah unt uk j umlah m angrove kr iteria s emai s endiri l ebih s edikit
dibandingkan dengan jumlah mangrove kriteria pohon.
Menganalisis m enggunakan i ndeks D ominansi-Simpson da pat di ketahui
indeks dominansi yang paling tinggi pada setiap spesies. Data hasil penghitungan
indeks Dominansi-Simpson dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6. Rata-
rata ni lai indeks Dominansi-Simpson A. marina di muara sungai Gunung Anyar
dan B ancaran adalah 0 ,288 da n 0,506. N ilai t ersebut te rtinggi d ibandingkan
dengan ni lai i ndeks do minansi j enis m angrove l ainnya yang di temukan, ha l i ni
menunjukkan ba hwa e kosistem di muara s ungai G unung A nyar da n B ancaran
terpusat pada jenis A. marina.
Serasah yang di hasilkan g uguran da un d ari A. marina lebih ba nyak
dibandingkan de ngan jenis m angrove l ainnya ( Hastuti, 2013) . T ingginya
dominansi yang diberikan A. marina terhadap ekosistem di muara sungai Gunung
Anyar d an Bancaran i ni m enyebabkan ka ndungan uns ur h ara N da n P yang
terkandung di hasilkan ol eh serasah d ari A. marina itu sendiri. D ijelaskan ol eh
Dahuri (2003) bahwa proses dekomposisi daun Avicennia berlangsung lebih cepat
dibandingkan dengan jenis mangrove lainnya.
Kandungan r ata-rata N da n P yang t erkandung di m uara s ungai G unung
Anyar adalah 0,092 mg/g dan 0,11 mg/g lebih kecil dibandingkan rata-rata N dan
P yang terkandung di muara sungai Bancaran yaitu sebesar 0,157 mg/g dan 0,129
mg/g. R endahnya k andungan N da n P yang t edapat di w ilayah m uara sungai
Gunung Anyar ini disebabkan oleh rendahnya kerapatan mangrove kriteria pohon
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
dan pancang yang terdapat di muara sungai Gunung Anyar tersebut yaitu 23.566
ind/ha s edangkan d i m uara s ungai Bancaran mempunyai k erapatan mangrove
kriteria pohon d an pa ncang s ebesar 37.400 i nd/ha. H artoko dkk. ( 2013)
menjelaskan bahwa kecilnya kerapatan mangrove mengakibatkan nitrat dan fosfat
yang t erkandung da lam sedimen a kan s angat m udah t erbawa ol eh a rus pa sang
surut.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pada lo kasi p enelitian muara s ungai G unung Anyar te rdapat lima je nis
mangrove y aitu A. marina, A. alba, S. alba, A. ebracteatus, da n A.
ilicifolius sedangkan pada lokasi penelitian muara sungai Bancaran terdiri
dari lima jenis mangrove yaitu A. marina, A. alba, S. alba, R. apiculata,
dan B. gymnorrhiza.
2. Keanekaragaman m angrove di l okasi pe nelitian m uara s ungai G unung
Anyar untuk kriteria pohon da n pancang rendah sedangkan untuk kriteria
semai k eanekaragamannya m elimpah. K eanekaragaman m angrove d i
lokasi pe nelitian m uara sungai Bancaran unt uk kr iteria pohon da n s emai
rendah sedangkan untuk kriteria pancang keanekaragamannya melimpah.
3. Perbandingan unsur hara nitrogen (N) dan fosfor (P) tanah terhadap jenis
keanekaragaman mangrove di muara sungai Gunung Anyar dan Bancaran
tidak terdapat perbedaan yang nyata, artinya bahwa kandungan unsur hara
N dan P yang terdapat di lokasi penelitian mengandung nitrogen (N) dan
fosfor ( P) yang t idak berbeda s ecara s ignifikan s erta di tumbuhi j enis
mangrove yang hampir sama.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
5.2 SARAN
Perlu dilakukan penelitian yang lebih spesifik mengenai faktor yang paling
mempengaruhi t erhadap j enis ke anekaragaman da n pe rtumbuhan m angrove
seperti kualitas l ingkungan serta unsur-unsur mikro (Co, Mn dan Zn) dan makro
lainnya (K, C a, M g d an S ) yang t erdapat d i d alam t anah p ada ekosistem
mangrove.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. PT Gramedia Pustaka. Utama. Jakarta. hal 63, 64.
Darajati, W . 2 004. S trategi P engelolaan W ilayah P esisir D an Kelautan S ecara
Terpadu Dan Berkelanjutan. M akalah S osialisasi N asional M FCDP, 2 2 September 2004. Jakarta. 7 hal.
Fachrul, M . F . 2008. M etode S ampling B ioekologi. B umi A skara. J akarta. H al
142-146. Gapura. 2 013. P entingnya P enyelamatan M angrove. M ajalah P emerintah K ota
Surabaya. XLIV(71): 9-11. ISSN 1978-3663. Genisa, A . S . 2003. S ebaran D an S truktur K omunitas Ikan D i S ekitar E stuaria
Digul, Irian Jaya. Jurnal Ilmu Kelautan Dan Perikanan. I (13). 1-9. Graha, Y. I., Z. Hidayah, W. A. Nugraha. 2009. Penentuan Kawasan Lahan Kritis
Hutan Mangrove Di Pesisir Kecamatan Modung Memanfaatkan Teknologi Sistem Informasi Geografis Dan Penginderaan Jauh. Jurnal Kelautan. II (2) : 23-35.
Gunarto. 2004. K onservasi M angrove S ebagai P endukung S umber Hayati
Perikanan Pantai. Jurnal Litbang Pertanian. I (23) : 15-21. Hanafiah, K . A. 2010. D asar-Dasara Ilmu T anah. P T. R ajagrafindo Persada.
Jakarta. hal. 263. Harahab, N. 2010. P enilaian Ekonomi Hutan Mangrove Dan Aplikasinya Dalam
Perencanaan Wilayah Pesisir. Graha Ilmu. Yogyakarta. hal 58. Hartoko, A., P. Soedarsono dan A. Indrawati. 2013. Analisa klorofil-α, Nitrat Dan
Fosfat P ada Vegetasi Mangrove B erdasarkan Data Lapangan D an D ata Satelit G eoeye D i P ulau P arang, K epulauan Karimunjawa. J ournal of Management of Aquatic Resources. II (2). 10 hal.
Hastuti, E. D. 2013. P engaruh Perbedaan Struktur Komunitas Vegetasi Terhadap
Kualitas Kimia Lingkungan Di Hutan Mangrove Kabupaten Demak. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. PT Bumi Aksara. Jakarta. Kamaluddin, L. M . 2002. P embangunan E konomi M aritim D i I ndonesia.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. hal 248, 253,254.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Kapludin, Y. 2009. Karakteristik Dan Keragaman Biota Pada Vegetasi Mangrove
Dusun W ael K abupaten S eram Bagian Barat. U niversitas Darussalam Ambon. hal 2. (tidak diterbitkan).
Kathiresan, K . A nd S . A . K han. 2009. C oastal B iodiversity In M angrove
Ecosystem. Ecology and Environment of Mangrove Ecosystems. Annamalai University. p. 153,154, 160
Kementerian Lingkungan H idup.2012. S tatatus Lingkungan H idup Indonesia.
Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta. hal 50 Krebs, C . J . 1989. E cological M ethodology. N ew Y ork: H arper Collins
Publishers. Mahmudi, M . 2010 E timasi P roduksi Ikan Melalui N utrien S erasah D aun
Mangrove di K awasan Reboisasi R hizophora, Nguling, P asuruan, J awa Timur. Ilmu Kelautan. XV(4). 5 hal.
Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium.
Universitas Indonesia Press. Depok. Hal. 93-195, 269. Niartiningsih, A ., M arhayana, S ., R . Idrus. 2012 . M anfaat E konomi E kosistem
Mangrove Di T aman Wisata P erairan P adaido K abupaten B iak N umfor, Papua.Universitas Hasanuddin Makasar. Hal 3.
Noor, Y . R ., M . K hazali da n I. N . N . S uryadiputra. 2006. P anduan P engenalan
Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP. Bogor. hal. 5, 21. Nugroho, R. S. S. Widada dan R. Pribadi. 2013. Studi Kandungan Bahan Organik
Dan Mineral (N, P , K, Fe dan Mg) Sedimen Di Kawasan Mangrove Desa Bedono, K ecamatan S ayung, Kabupaten D emak. J ournal O f M arine Research. II (1). 62-70.
Onrizal dan C. Kusumana. 2008. Studi Ekologi Hutan Mangrove di Pantai Timur
Sumatera Utara. Biodiversitas. IX (1) : 25-29. Onrizal. 2008. P anduan P engenalan D an A nalisis V egetasi Hutan M angrove.
Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Hal 1-5. Pariyono. 2006. Kajian Potensi K awasan M angrove D alam Kaitannya Dengan
Pengelolaan W ilayah P antai D i D esa P anggung, B ulakbaru, T anggultlare, Kabupaten J epara. T esis. P rogram P asca S arjana. U niversitas D iponegoro. Semarang. 89 hal.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Purnobasuki, H. 2005. T injauan Perspektif Hutan Mangrove. Surabaya Airlangga University Press. Surabaya. hal 2-32
Setyawan, A . D., K . W inarno, P . C . P urnama. 2003. E kosistem M angrove D i
Jawa: 1. Kondisi Terkini. IV (2) : 130-142. Setyawan, A. D., Indrowuryatno, Wiryanto, K. Winarno, dan A. Susilowati. 2005.
Tumbuhan M angrove di P esisir Jawa T engah: 2 . K omposisi da n Struktur Vegetasi. Biodiversitas. VI (3). 5 hal.
Setyawan, A. D., K. Winarno. 2006. Pemanfaatan Langsung Ekosistem Mangrove
Di J awa T engah D an P enggunaan Lahan D i S ekitarnya; K erusakan D an Upaya Restorasinya. Biodiversitas. VII (3) : 282-291.
Sulistiyowati, H . 2009. B iodiversitas M angrove D i C agar A lam P ulau S empu.
Jurnal Saintek. VIII (1) : 59-64. Supriadi, I. H. 2001. Dinamika Estuari Tropik. Oseano. XXVI (4). 1-11. Sutanto, R . 2005. D asar-Dasar Ilmu T anah, K onsep da n K enyataan. K anisius.
Yogyakarta. Hal. 36. Taqwa, A . 2010. A nalisis Produktifitas P rimer F itoplankton da n S truktur
Komunitas F auna M akrobenthos Berdasarkan K erapatan M angrove d i Kawasan K onservasi M angrove d an B ekantan Kota T arakan, K alimantan Timur. T esis. M agister M anajemen S umberdaya P antai. U niversitas Diponegoro. Semarang. Hal. 42.
Waryono, T . 2000. K eanekaragaman H ayati D an K onservasi E kosistem
Mangrove.Kumpulan Makalah Periode 1987-2008. Hal 2-3. Wijiyono. 2009. Keanekaragaman Bakteri Serasah Daun Avicennia marina Yang
Mengalami Dekomposisi Pada Berbagai Tingkat Salinitas Di Teluk Tapian Nauli. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Medan. 77 hal.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Lampiran 1. Hasil uji lab nitrogen dan fosfor tanah
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Lampiran 2. Output hasil uji-T Nitrogen
Group Statistics
Lokasi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil_Uji Gunung_anyar 3 .09200 .026889 .015524
Bancaran 3 .15700 .121173 .069960
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig.
(2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil_Uji Equal variances assumed 7.377 .053 -.907 4 .416 -.065000 .071661 -.263963 .133963
Equal variances not assumed -.907 2.196 .453 -.065000 .071661 -.348353 .218353
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Lampiran 3. Output hasil uji-T Fosfor
Group Statistics
Lokasi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil_Uji Gunung_Anyar 3 .10967 .018148 .010477
Bancaran 3 .12933 .097295 .056173
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig.
(2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Hasil_Uji Equal variances assumed 3.981 .117 -.344 4 .748 -.019667 .057142 -.178319 .138985
Equal variances not assumed -.344 2.139 .762 -.019667 .057142 -.250837 .211503
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Lampiran 4. Data jumlah jenis mangrove
No Nama Spesies
Gunung Anyar Bancaran
Jumlah Stasiun A Sasiun B Stasiun C Stasiun D Stasiun E Stasiun F
10 x 10
5 x 5
1 x 1
10 x 10
5 x 5
1 x 1
10 x 10
5 x 5
1 x 1
10 x 10
5 x 5
1 x 1
10 x 10
5 x 5
1 x 1
10 x 10
5 x 5
1 x 1
1 Avicennia marina 12 15 19 11 4 - 17 14 - 10 16 35 21 14 8 5 17 23 241 2 Avicennia alba 7 4 6 - 5 - - - - - 4 - 6 7 6 7 9 - 61 3 Sonneratia alba - - - 12 - - 12 11 - - 3 - - - - - - - 38 4 Achanthus ilicifolius - - - - - 12 - - 14 - - - - - - - - - 26 5 Achanthus ebracteatus - - - - - 16 - - 32 - - - - - - - - - 48 6 Rhizophora apiculata - - - - - - - - - - 1 - - 3 - - - - 4 7 Bruguiera gymnorrhiza - - - - - - - - - - - - 2 - - 3 15 - 20
Jumlah 19 19 25 23 9 28 29 25 46 10 24 35 29 24 14 15 41 23 438
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Lampiran 5. Diameter batang mangrove di enam stasiun
Transek A
Transek Spesies Diameter (cm) Jumlah Spesies
10 x 10
Avicennia marina
10; 11,5; 11; 12;
12,5; 10; 10;
12,25; 15,75; 12,5;
10,5; 11,5
12
Avicennia alba 12; 10,5; 10; 11;
13; 12; 10 7
5 x 5 Avicennia marina
7,5; 8,5; 4,5; 3; 4;
7,5; 5; 6; 4; 5; 4;
9,5; 6,5; 5,5; 7,5
15
Avicennia alba 5; 4,75; 8,5; 9,5 4
Transek B
Transek Spesies Diameter (cm) Jumlah Spesies
10 x 10
Avicennia marina
27,5; 26,5; 26,5;
26, 22,5; 16,5;
10,5; 11; 26; 21,5;
17,5
11
Sonneratia alba
25,5; 16,5; 22,5;
26; 25,5; 26,5; 13;
14; 14,5; 17; 17,5;
18,5
12
5 x 5 Bruguiera gymnorrhiza
5; 5,5; 6,5; 4; 3,5;
2,5 6
Avicennia marina 6,5; 7,5; 3,5; 4 4
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Transek C
Transek Spesies Diameter (cm) Jumlah
Spesies
10 x 10
Avicennia marina
12,5; 16,5; 11,5;
12; 11;10,5;
11,75; 10,75; 17,5;
15,5; 12; 11,5;
10,75; 11; 11,5;
11; 12;25
17
Sonneratia alba
16,5; 15,75; 10,25;
11,5; 13,5; 14,5;
16,5; 10,5; 12,25;
11,5; 12,5
12
5 x 5
Avicennia marina
6,5; 8; 7,25; 6;
6,5; 9; 9,25; 4,5;
3,75; 2,5; 9; 6;
7,75; 5
14
Sonneratia alba
8,5; 7,75; 6; 7,5;
4,5; 5,25; 5,5;
5,25; 6,5
11
Transek D
Transek Spesies Diameter (cm) Jumlah Spesies
10 x 10 Aviccennia marina
22,5; 22,5; 26,5;
25; 13; 28; 18,5;
34,5; 18; 26,5
10
5 x 5 Avicennia marina
2,75; 3,5; 6,5;
5,5; 5,5; 5,5; 5,5;
2,25; 2,5; 4,5;
3,5; 3,25; 2,75;
16
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
2,75; 2,25; 3,25
Avicennia alba 2,75; 2,25; 2,25;
2,75 4
Rhizophora apiculata 6 1
Sonneratia alba 3,5; 3; 2,75 3
Transek E
Transek Spesies Diamameter (cm) Jumlah Spesies
10 x 10
Avicennia marina
11; 12; 13,5; 12,5;
11; 11; 11; 11;
9,5; 10,5; 11,5;
8,5; 9; 10,5; 11,5;
11; 9,5; 10,5;
10,5; 11,5; 8,5
21
Avicennia alba 13,5; 12,5; 11;
11,5; 13,5; 10,5 6
Bruguiera gymnorrhiza 34,5; 27,5 2
5 x 5
Avicennia marina
6; 3,5; 4,5; 5; 5;
7,5; 7,5; 8,5; 8;
7,5; 6,5; 7,5; 6,5;
8,5
14
Avicennia alba 6,5; 6; 6,5; 8,5;
7,5; 4,5; 5,5 7
Rhizophora apiculata 6,5; 5,5; 8,5 3
Stasiun F
Transek Spesies Diameter (cm) Jumlah Spesies
10 x 10 Avicennia marina
11; 12; 13,5; 12,5;
11; 11;11; 11; 9,5;
10,5; 11,5; 8,5; 9;
21
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
10,5; 11,5; 11;
9,5; 10,5; 10,5;
11,5; 8,5
Avicennia alba 13,5; 12,5; 11;
11,5; 13,5; 10,5 6
Bruguiera gymnorrhiza 34,5; 27,5 2
5 x 5
Avicennia marina
6; 3,5; 4,5; 5; 5;
7,5; 7,5; 8,5; 8;
7,5; 6,5; 7,5; 6,5;
8,5
14
Avicennia alba 6,5; 6; 6,5; 8,5;
7,5; 4,5; 5,5 7
Rhizophora apiculata 6,5; 5,5; 8,5 3
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Lampiran 6. Data keanekaragaman (H’) mangrove di muara sungai Gunung Anyar
Stasiun Spesies Jumlah (N)
pi (ni/N) ln(pi) pi x ln(pi) H'
-[pi x ln(pi)]
A
Avicennia marina 46 0,73015873 -0,31449 -0,22963005 0,22963005
Avicennia alba 17 0,26984127 -1,30992 -0,35347085 0,353470849
Jumlah 63 1 -1,62441 -0,5831009 0,5831009
B
Avicennia marina 15 0,25 -1,38629 -0,34657359 0,34657359
Sonneratia 12 0,2 -1,60944 -0,32188758 0,321887582
Avicennia alba 5 0,083333333 -2,48491 -0,20707555 0,207075554
Achanthus ilicifolius 12 0,2 -1,60944 -0,32188758 0,321887582
Achanthus ebracteatus 16 0,266666667 -1,32176 -0,35246822 0,352468224
Jumlah 60 1 -8,41183 -1,54989253 1,549892533
C
Avicennia marina 31 0,31 -1,17118 -0,36306672 0,363066724
Sonneratia alba 23 0,23 -1,46968 -0,33802547 0,338025473
Achanthus ilicifolius 14 0,14 -1,96611 -0,2752558 0,2752558
Achanthus ebracteatus 32 0,32 -1,13943 -0,36461897 0,364618971
Jumlah 100 1 -5,74641 -1,34096697 1,340966968
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Lampiran 7. Data keanekaragaman (H’) mangrove di muara sungai Bancaran
Stasiun Spesies Jumlah (N)
pi (ni/N) ln(pi) pi x ln(pi) H'
- [pi x ln(pi)]
D
Avicennia marina 61 0,884057971 -0,12323 -0,1089448 0,108944798
Avicennia alba 4 0,057971014 -2,84781 -0,16509056 0,165090559
Rhizophora apiculata 1 0,014492754 -4,23411 -0,06136386 0,061363862
Sonneratia alba 3 0,043478261 -3,13549 -0,13632584 0,136325835
Jumlah 69 1 -10,341 -0,4717251 0,471725055
E
Avicennia marina 43 0,641791045 -0,44349 -0,28462952 0,284629517
Avicennia alba 19 0,28358209 -1,26025 -0,35738536 0,357385361
Bruguiera gymnorrhiza 2 0,029850746 -3,51155 -0,10482225 0,104822252
Rhizophora apiculata 3 0,044776119 -3,10608 -0,13907822 0,139078224
Jumlah 67 1 -8,3214 -0,8859154 0,885915354
F
Avicennia marina 45 0,569620253 -0,56279 -0,32057394 0,320573941
Avicennia alba 16 0,202531646 -1,59686 -0,32341451 0,323414507
Bruguiera gmnorrhiza 18 0,227848101 -1,47908 -0,33700468 0,33700468
Jumlah 79 1 -3,63872 -0,98099313 0,980993128
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Lampiran 8. Data dominansi (D) mangrove di muara sungai Gunung Anyar
Stasiun Spesies Jumlah (N)
pi (ni/N)
D (pi x pi)
A
Avicennia marina 46 0,730 0,533131771
Avicennia alba 17 0,270 0,072814311
Jumlah 63 1 0,605946082
B
Avicennia marina 15 0,250 0,0625
Sonneratia alba 12 0,200 0,04
Avicennia alba 5 0,083 0,006944444
Achanthus ilicifolius 12 0,200 0,04
Achanthus ebracteatus 16 0,267 0,071111111
Jumlah 60 1 0,220555556
C
Avicennia marina 31 0,517 0,266944444
Sonneratia alba 23 0,383 0,146944444
Achanthus ilicifolius 14 0,233 0,054444444
Achanthus ebracteatus 32 0,533 0,284444444
Total 100 1,666666667 0,752777778
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Lampiran 9. Data dominansi (D) mangrove di muara sungai Bancaran
Stasiun Spesies Jumlah (N)
pi (ni/N)
D (pi x pi)
D
Avicennia marina 61 0,884 0,781558496 Avicennia alba 4 0,058 0,003360639 Rhizophora apiculata 1 0,014 0,00021004 Sonneratia alba 3 0,043 0,001890359
Jumlah 69 1 0,787019534
E
Avicennia marina 43 0,641791045 0,411895745 Avicennia alba 19 0,28358209 0,080418802 Bruguiera gymnorrhiza 2 0,029850746 0,000891067 Rhizophora apiculata 3 0,044776119 0,002004901
Jumlah 67 1 0,495210515
F
Avicennia marina 45 0,569620253 0,324467233 Avicennia alba 16 0,202531646 0,041019067 Bruguiera gymnorrhiza 18 0,227848101 0,051914757
Jumlah 79 1 0,417401058
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Lampiran 10. Data keseragaman (J’) mangrove di muara sungai Gunung Anyar
Stasiun Spesies Jumlah (N) H' Jumlah Jenis
(S) lnS E' (H’ / lnS)
A Avicennia marina 46 0,22963005
2 0,693147 0,331286134
Avicennia alba 17 0,353470849 0,509950641 Jumlah 63 0,5831009 0,841236775
B
Avicennia marina 15 0,34657359
5 1,609438
0,215338279 Sonneratia 12 0,321887582 0,2 Avicennia alba 5 0,207075554 0,128663276 Achanthus ilicifolius 12 0,321887582 0,2 Achanthus ebracteatus 16 0,352468224 0,219000821
Jumlah 60 1,549892533 0,963002375
C
Avicennia marina 31 0,363066724
4 1,386294
0,261897281 Sonneratia alba 23 0,338025473 0,243833837 Achanthus ilicifolius 14 0,2752558 0,198555089 Achanthus ebracteatus 32 0,364618971 0,263016991
Jumlah 100 1,340966968 0,967303197
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Lampiran 11. Data keseragaman (J’) mangrove di muara sungai Bancaran
Stasiun Spesies Jumlah (N) H' Jumlah Jenis
(S) lnS E' (H’ / lnS)
D
Avicennia marina 61 0,108944798
4 1,386294
0,07858706 Avicennia alba 4 0,165090559 0,119087665 Rhizophora apiculata 1 0,061363862 0,04426467 Sonneratia alba 3 0,136325835 0,098338303
Jumlah 69 0,471725055 0,340277698
E
Avicennia marina 43 0,284629517
4 1,386294
0,205316796 Avicennia alba 19 0,357385361 0,257799044 Bruguiera gymnorrhiza 2 0,104822252 0,075613272 Rhizophora apiculata 3 0,139078224 0,100323732
Jumlah 67 0,885915354 0,639052844
F
Avicennia marina 45 0,320573941
3 1,098612
0,291798976 Avicennia alba 16 0,323414507 0,294384571 Bruguiera gmnorrhiza 18 0,33700468 0,306754879
Jumlah 79 0,980993128 0,892938426
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi PERBANDINGAN UNSUR HARA NTROGEN DAN FOSFOR TANAH TERHADAP JENIS KEANEKARAGAMAN MANGROVE DI MUARA SUNGAI GUNUNG ANYAR SURABAYA DAN BANCARAN BANGKALAN
SLAMET ANDRIAWAN
Recommended