View
23
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
SKRIPSI
MAHMUDAH EKA ARIYANTI
STUDI PENGGUNAAN ASAM FOLAT PADA
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK
(Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Iskak
Tulungagung)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
iii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul STUDI
PENGGUNAAN ASAM FOLAT PADA PASIEN GAGAL GINJAL
KRONIK (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Iskak Tulungagung). Skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Berkenaan dengan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
dengan segala kerendahan hati kepada pihak yang telah memberi bantuan,
dukungan, dan bimbingan dari awal masa perkuliahan hingga pada penyusunan
skripsi ini, kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesabaran dan juga
kelancaran selama proses pengerjaan hingga skripsi ini terselesaikan.
2. Bapak Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp.Kep.MB., selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan masukan dan motivasi selama perkuliahan.
3. Direktur dan seluruh karyawan bagian PSDM serta Ruang Rekam Medik
di RSUD Dr. Iskak Tulungagung yang telah memberikan kesempatan
untuk melakukan penelitian dan kerjasama serta bantuan waktu serta
tenaga sehingga pencatatan data dapat terselesaikan.
4. Ibu Dian Ermawati, M.Farm., Apt., selaku Kepala Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi nasehat,
masukan, motivasi selama perkuliahan dan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Ika Ratna Hidayati, S. Farm., Apt., M.Sc. selaku dosen wali dan dosen
penguji II yang telah memberi nasehat, masukan, motivasi selama
perkuliahan dan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., M.S., selaku dosen pembimbing I yang
telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing, mengarahkan,
v
memberi nasehat, serta motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan
skripsi ini.
7. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS., selaku dosen pembimbing
II yang dengan penuh perhatian dan kesabarannya telah meluangkan
banyak waktu untuk memberi nasehat, bimbingan, masukan, serta
dorongan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
8. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS., selaku dosen penguji I yang telah
meluangkan waktunya untuk menilai dan memberikan kritik serta saran
demi kesempurnaan skripsi ini.
9. Ibu Binti Muzayyanah, M.Farm.Klin., Apt., selaku dosen pembimbing di
rumah sakit yang dengan kesabarannya telah meluangkan banyak waktu
untuk memberi nasehat, bimbingan, masukan, serta dorongan motivasi
dalam penyusunan skripsi ini.
10. Untuk seluruh dosen, petugas biro skripsi, laboran, dan staf tata usaha
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan
dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Kedua orang tua tercinta Ibu Ismini dan Bapak Suraji yang tanpa henti
terus memberikan kasih sayang, doa, dan motivasi. Terima kasih banyak
atas semua curahan kasih sayang dan kerja kerasnya dalam mendidik saya
sehingga mampu mendapat ilmu dengan baik.
12. Teman-teman kos, Wiwid, mbak Erna, mbak Fina, mbak Lutvi, mbak
Mifta, Ryzka, Alifya, dan Nisa semoga kelak kita semua bisa menjadi
orang yang sukses.
13. Teman-teman seperjuangan kelompok skripsi bidang klinis, Ais, Annisa,
Khori, Vivi, Anis, Anggia, Kukuh yang telah membantu dan memotivasi
dalam mengerjakan skripsi.
14. Seluruh teman-teman farmasi angkatan 2014 yang telah berjuang bersama
dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
15. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu
proses penyelesaian skripsi ini.
vi
Bantuan dari semua pihak pada akhirnya penulis ucapkan terima kasih,
semoga apa yang telah kalian berikan selama ini dibalas oleh Allah SWT dengan
sesuatu yang lebih baik. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dapat
membantu menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi
pengembangan ilmu pengetahuan di dunia kefarmasian dan masyarakat luas pada
umumnya.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Malang, 21 Juli 2018
Mahmudah Eka Ariyanti
vii
RINGKASAN
Gagal ginjal kronik merupakan suatu ketidaknormalan struktur maupun
fungsi ginjal yang terjadi selama 3 bulan atau lebih. Tanda ketidaknormalan
struktur meliputi adanya kadar albuminuria yang lebih dari 30 mg/hari, adanya
hematuria atau endapan sel berwarna merah dalam urin, abnormalitas elektrolit
yang disebabkan oleh penyakit tubular, serta riwayat transplantasi ginjal.
Ketidaknormalan fungsi ginjal ditandai dengan adanya penurunan laju filtrasi
glomerulus yang kurang dari 60 mL/menit/1,73 m2 (Schonder et al., 2016). Angka
kejadian gagal ginjal kronik di Indonesia meningkat seiring dengan bertambahnya
usia (Riskesdas, 2013). Umumnya gagal ginjal kronik disebabkan oleh diabetes
melitus, hipertensi dan glomerulonefritis yang kemudian menyebabkan hilangnya
massa nefron. Akibatnya, nefron yang tersisa akan mengalami hipertrofi yang
menghasilkan peningkatan filtrasi glomerulus yang lama kelamaan menyebabkan
hilangnya massa nefron secara progresif dan nefron yang tersisa tidak mampu lagi
mempertahankan stabilitas klinis dan terjadi penurunan GFR (Schonder et al.,
2016; Derebail et al., 2011). Manifestasi klinik yang biasanya muncul pada pasien
gagal ginjal kronik yaitu kelebihan natrium dan air, gangguan keseimbangan
kalium, asidosis metabolik, gangguan keseimbangan kalsium dan fosfat, kelainan
hematologi, kelainan pada sistem endokrin dan metabolisme (Perlman et al.,
2014). Salah satu komplikasi yang terjadi pada pasien gagal ginjal kronik adalah
anemia. Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin <13 g/dl pada laki-laki dan <12
g/dl pada perempuan (KDIGO, 2012). Anemia pada pasien gagal ginjal kronik
terjadi karena adanya pengurangan massa nefron yang kemudian menyebabkan
penurunan produksi eritropoietin. Hormon eritropoetin digunakan untuk
merangsang produksi sel darah merah, sehingga ketika produksi eritropoetin
menurun maka produksi sel darah merah pun menurun dan menyebabkan anemia
(Schonder et al., 2016). Penyebab umum anemia lainnya pada pasien gagal ginjal
kronik ialah kehilangan darah akibat hemodialisis, defisiensi zat besi dan
defisiensi asam folat. Terapi farmakologi pada gagal ginjal kronik dengan anemia
salah satunya dengan pemberian asam folat (National Institute of Diabetes and
Digestive and Kidney Disease, 2014). Pemberian terapi asam folat diperlukan
untuk membantu pemulihan dan pemeliharaan hematopoiesis normal pada pasien
gagal ginjal kronik (Alvionita et al., 2016).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan asam
folat yang meliputi dosis, kombinasi, rute, frekuensi dan lama penggunaan yang
dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik pasien gagal ginjal kronik di
RSUD Dr. Iskak Tulungagung.
Metode penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dan
dilakukan secara retrospektif. Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data
Rekam Medik Kesehatan (RMK) pasien gagal ginjal kronik periode 01 Juli 2017–
30 September 2017 di RSUD Dr. Iskak Tulungagung.
Dari hasil penelitian ini diperoleh 102 sampel penelitian dengan jumlah
pasien laki-laki sebanyak 48 pasien (47%) dan sampel perempuan sebanyak 54
pasien (53%) dengan rentang usia pasien paling banyak yaitu 55-64 tahun
sebanyak 38 pasien (37%). Etiologi pasien terdiagnosa gagal ginjal kronik
berdasarkan data riwayat penyakit pasien paling banyak adalah hipertensi
sebanyak 54 pasien (62%). Berdasarkan nilai GFR sebagian besar sampel
penelitian mengalami gagal ginjal kronik stadium 5 dengan nilai GFR <15
viii
ml/menit/1,73 m2 yaitu sebanyak 101 pasien (99%). Sampel penelitian tidak
hanya didiagnosa gagal ginjal kronik, namun juga penyakit penyerta lainnya.
Penyakit penyerta yang paling banyak ialah anemia sebanyak 77 pasien (43%).
Penggunaan terapi asam folat tunggal sebanyak 107 pasien (58%), dan
penggunaan terapi asam folat kombinasi sebanyak 79 pasien (42%). Penggunan
terapi asam folat tunggal yang paling adalah asam folat (1x3 mg) PO sebanyak 77
pasien (72%). Penggunaan terapi kombinasi yang paling banyak adalah terapi
kombinasi 2 (26%), yaitu asam folat (1x3 mg) PO dengan PRC (1x200 ml) IV
sebanyak 30 pasien (63%).
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
HALAMAN PENGUJIAN ............................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
RINGKASAN .................................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
ABSTRACT ......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
1.4.1 Bagi Peneliti........................................................................... 5
1.4.2 Bagi Rumah Sakit .................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6
2.1 Ginjal .................................................................................................... 6
2.1.1 Anatomi Ginjal ....................................................................... 6
2.1.2 Fisiologi Ginjal....................................................................... 7
2.2 Gagal Ginjal Kronik ............................................................................. 9
2.2.1 Definisi Gagal Ginjal Kronik .................................................... 9
2.2.2 Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik ............................................... 9
2.2.3 Epidemiologi Gagal Ginjal Kronik ......................................... 10
2.2.4 Etiologi Gagal Ginjal Kronik ................................................... 12
xii
2.2.5 Patofisiologi Gagal Ginjal Kronik ........................................... 13
2.2.6 Manifestasi Klinik Gagal Ginjal Kronik ................................. 15
2.2.7 Komplikasi Gagal Ginjal Kronik ............................................. 17
2.2.7.1 Hipernatremia ............................................................. 17
2.2.7.2 Hiperkalemia .............................................................. 17
2.2.7.3 Hipertensi.................................................................... 17
2.2.7.4 Asidosis Metabolik ......................................................... 17
2.2.7.5 Mineral and Bone Disorder ......................................... 18
2.2.7.6 Anemia .............................................................................. 18
2.2.8 Data Laboratorium ............................................................... 19
2.2.9 Penatalaksanaan Terapi ......................................................... 20
2.2.9.1 Hipernatremia ............................................................. 21
2.2.9.1.1 Diuretik ........................................................... 21
2.2.9.2 Hiperkalemia .............................................................. 22
2.2.9.2.1 Insulin ............................................................. 22
2.2.9.2.2 Natrium Polistiren Sulfonat ............................ 22
2.2.9.3 Hipertensi.................................................................... 23
2.2.9.3.1 ACE Inhibitor .............................................. 25
2.2.9.3.2 Angiotensin II Receptor Blocker (ARB) ....... 25
2.2.9.3.3 Calcium Channel Blocker (CCB) ................. 25
2.2.9.4 Terapi Asidosis Metabolik ............................................. 26
2.2.9.5 Mineral and Bone Disorder ........................................... 27
2.2.9.5.1 Phosphate-Binding-Agents ................................ 27
2.2.9.5.2 Suplementasi Vitamin D .................................... 27
2.2.9.6 Terapi Anemia ............................................................ 28
2.3 Anemia pada Gagal Ginjal Kronik ...................................................... 28
2.3.1 Definisi Anemia pada Gagal Ginjal Kronik .......................... 28
2.3.2 Epidemiologi Anemia pada Gagal Ginjal Kronik ................. 29
2.3.3 Etiologi Anemia pada Gagal Ginjal Kronik .......................... 29
2.3.4 Patofisiologi Anemia pada Gagal Ginjal Kronik ................... 30
2.3.5 Terapi Anemia pada Gagal Ginjal Kronik ............................. 31
2.3.5.1 Terapi Besi ................................................................ 32
2.3.5.2 Terapi Asam Folat ..................................................... 33
2.3.5.3 Eritropoietin .............................................................. 34
2.3.5.4 Packed Red Cell ......................................................... 35
2.4 Tinjauan Asam Folat ............................................................................. 35
xiii
2.4.1 Struktur dan Nama Kimia Asam Folat ...................................... 35
2.4.2 Sifat Fisika Kimia Asam Folat .................................................. 35
2.4.3 Aktivitas Farmakologi Asam Folat .......................................... 36
2.4.3.1 Mekanisme Kerja Asam Folat ....................................... 36
2.4.3.2 Farmakokinetika Asam Folat ......................................... 37
2.4.4 Permasalahan pada Penggunaan Terapi Asam Folat ............. 38
2.4.4.1 Efek Samping Asam Folat ............................................. 38
2.2.4.2 Interaksi Asam Folat ...................................................... 38
2.4.5 Bentuk Sediaan dan Dosis Asam Folat ................................... 39
2.4.5.1 Bentuk Sediaan Asam Folat ........................................... 39
2.4.5.2 Dosis Asam Folat ........................................................ 43
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL. .......................................................... 45
3.1 Uraian Kerangka Konseptual ................................................................ 45
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................... 48
4.1 Rancangan Penelitian. .......................................................................... 48
4.2 Populasi dan Sampel ............................................................................ 48
4.2.1 Populasi ................................................................................. 48
4.2.2 Sampel ................................................................................... 48
4.3 Bahan Penelitian .................................................................................... 48
4.3.1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ................................................... 49
4.4 Instrumen Penelitian ........................................................................... 49
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 49
4.6 Definisi Operasional Parameter Penelitian .......................................... 49
4.7 Metode Pengumpulan Data.................................................................. 50
BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 51
5.1 Data Demograsi Pasien ........................................................................ 51
5.1.1 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 51
5.1.2 Distribusi Berdasarkan Usia .................................................. 52
5.1.3 Status Penjamin ..................................................................... 52
5.2 Etiologi Pasien Terdiagnosa Gagal Ginjal Kronik .............................. 52
5.3 Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik ......................................................... 53
5.4 Penyakit Penyerta ................................................................................ 53
5.5 Pola Penggunaan Terapi Asam Folat pada Pasien Gagal Ginjal
Kronik ................................................................................................. 54
xiv
5.5.1 Pola Penggunaan Terapi Tunggal pada Pasien Gagal Ginjal
Kronik ..................................................................................... 54
5.5.2 Pola Penggunaan Terapi Kombinasi Dua pada Pasien Gagal
Ginjal Kronik ........................................................................... 55
5.5.3 Pola Penggunaan Terapi Kombinasi Tiga pada Pasien Gagal
Ginjal Kronik .......................................................................... 55
5.5.4 Pola Penggunaan Terapi Kombinasi Empat pada Pasien Gagal
Ginjal Kronik .......................................................................... 56
5.5.5 Pola Pergantian (Switch) Terapi pada Pasien Gagal
Ginjal Kronik .......................................................................... 56
5.5.4 Lama Penggunaan Terapi Asam Folat pada Pasien Gagal
Ginjal Kronik selama MRS ..................................................... 63
5.6 Pola Terapi selain Asam folat yang diterima Pasien Gagal Ginjal
Kronik .................................................................................................. 63
5.9 Lama Masuk Rumah Sakit .................................................................... 63
5.10 Kondisi Keluar Rumah Sakit .............................................................. 64
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................. 65
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 81
7.1 Kesimpulan ........................................................................................... 81
7.2 Saran ..................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 82
LAMPIRAN ....................................................................................................... 88
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Katergori GFR pada Gagal Ginjal Kronik..................................................... 10
II.2 Kategori Albuminuria pada Gagal Ginjal Kronik ......................................... 10
II.3 Prevalensi oleh Etiologi Gagal Ginjal Kronik di Amerika Serikat 2010 ...... 12
II.4 Data laboratorium pada kondisi normal dan GGK ........................................ 19
II.5 Sediaan dan Dosis Loop Diuretik ................................................................. 22
II.6 Sediaan dan Dosis ACE Inhibitor ................................................................. 25
II.7 Sediaan dan Dosis ARB ................................................................................ 25
II.8 Sediaan dan Dosis CCB................................................................................. 26
II.9 Terapi Phosphate-Binding Agents pada Pasien GGK ................................... 27
II.10 Beberapa Jenis Sediaan Besi Oral beserta Dosis ......................................... 33
II.11 Sediaan Asam Folat Tunggal....................................................................... 39
II.12 Sediaan Asam Folat Kombinasi .................................................................. 39
V.1 Jenis Kelamin Pasien Gagal Ginjal Kronik ................................................... 52
V.2 Distribusi Usia Pasien Gagal Ginjal Kronik ................................................. 52
V.3 Status Penjamin Pasien Gagal Ginjal Kronik ................................................ 52
V.4 Etiologi Pasien Terdiagnosa Gagal Ginjal Kronik ........................................ 53
V.5 Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik .................................................................... 53
V.6 Penyakit Penyerta dari Pasien Gagal Ginjal Kronik ..................................... 54
V.7 Pola Penggunaan Terapi Asam Folat pada Pasien Gagal Ginjal Kronik ........ 54
V.8 Pola Penggunaan Terapi Tunggal pada Pasien Gagal Ginjal Kronik.............. 55
V.9 Pola Penggunaan Terapi Kombinasi Dua pada Pasien Gagal Ginjal
Kronik ............................................................................................................ 55
V.10 Pola Penggunaan Terapi Kombinasi Tiga pada Pasien Gagal Ginjal
Kronik ............................................................................................................ 56
V.11 Pola Penggunaan Terapi Kombinasi Empat pada Pasien Gagal Ginjal
Kronik ............................................................................................................ 56
V.12 Pola Pergantian (Switch) Terapi pada Pasien GGK ...................................... 57
V.13 Lama Penggunaan Terapi Asam Folat selama MRS ..................................... 63
V.14 Terapi selain Asam Folat yang Diterima Pasien Gagal Ginjal Kronik ......... 63
V.16 Lama Pasien Gagal Ginjal Kronik MRS ....................................................... 64
V.17 Kondisi Pasien Gagal Ginjal Kronik KRS .................................................... 64
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Posisi Ginjal .................................................................................................. 6
2.2 Anatomi Ginjal .............................................................................................. 7
2.3 Prevalensi Gagal Ginjal Kronik .................................................................... 11
2.4 Mekanisme Kerusakan pada Penyakit Ginjal ............................................... 15
2.5 Algoritma Terapi Hipertensi ......................................................................... 24
2.6 Patofisiologi anemia pada gagal ginjal kronik .............................................. 30
2.7 Reaksi enzimatik folat ................................................................................... 37
3.1 Kerangka Konseptual .................................................................................... 46
3.2 Kerangka Operasional ................................................................................... 47
5.1 Skema Inklusi ................................................................................................ 50
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................ 88
2 Surat Pernyataan ................................................................................................ 89
3 Surat Keterangan Ijin Penelitian ........................................................................ 90
4 Ethical Clearence ............................................................................................... 91
5 Daftar Nilai Normal Data Laboratorium dan Data Klinik ................................. 93
6 Lembar Pengumpul Data.................................................................................... 94
7 Tabel Induk ........................................................................................................ 95
xviii
DAFTAR SINGKATAN
ACE : Angiotensin-Converting Enzyme
ACEI : Angiotensin-Converting Enzyme Inhibtors
ACR : Albumin to Creatinine Ratio
AER : Albumin Excretion Rate
ALO : Acute Lung Oedema
ARB : Angiotensin II Receptor Blockers
BUN : Blood Urea Nitrogen
Ca2+ : Kalsium
CaCO3 : Kalsium karbonat
CCB : Calcium Channel Blockers
CES : Cairan Ekstrasel
CGA : Cause, GFR, Albumin
CKD : Chronic Kidney Disease
Clcr : Creatinine Clearance
DNA : Deoxyribonucleic Acid
EPO : Erythropoietin
ESA : Erythropoiesis Stimulating Agent
ESF : Erythropoietic Stimulating Factors
ESRDS : End Stage Renal Disease
Fe : Ferrum
FL : Femtoliter
GFR : Glomerular Filtration Rate
GGK : Gagal Ginjal Kronik
HCO3 : Bikarbonat
ISDN : Isosorbide Dinitrate
IV : Intravena
IVFD : Intravenous Fluid Drip
K+ : Kalium
KDIGO : Kidney Disease Improving Global Outcomes
KRS : Keluar Rumah Sakit
LPD : Lembar Pengumpul Data
MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin
MCP : Monocyte ChemoattractanProtein
MCV : Mean Corpuscular Volume
MDRD: Modification of Diet in Renal Disease
MRS : Masuk Rumah Sakit
Na+ : Natrium
NaHCO3 : Natrium bikarbonat
NS : Normal Saline
NTG : Nitroglycerin
xix
NRBM : Non Rebreathing Mask
PO : Per Oral
PRC : Packed Red Cell
PZ : Physiological Zouth
RAAS : Renin-Angiotensin-Aldosteron-System
RANTES : regulated upon action, normal T cell expressed and secreted
RL : Ringer Laktat
RMK : Rekam Medik Kesehatan
RRT : Renal Replacement Therapy
SC : Subcutaneus
Scr : Serum Kreatinin
SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase
SGPT : Serum Glutamic Pyruvate Transaminase
TD : Tekanan Darah
WBC : White Blood Cell
WHO : World Health Organization
82
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, Syed and Gerad Lowder. 2012. Severity and Stages of Chronic Kidney
Disease. USA: Internal Medicine, Harbor Hospital, Baltimore. p. 14.
https://pdfs.semanticscholar.org/5215/ea7be0e1bd48edf0f157496ff4c70d
80ac4.pdf Diakses pada 21 Desember 2017 pukul 10.18 WIB.
Alvionita, Welinda Dyah Ayu, Muhammad Amir Masruhim. 2016. Pengaruh
Asam Folat Terhadap Kadar Hemoglobin Pasien Penyakit Ginjal
Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Abdul Wahab
Sjahranie. Samarinda: Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman. J.
Trop. Pharm. Chem. 2016. Vol 3. No. 3 p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN:
2407-6090.
Babitt, Jodie L., Herbert Y. Lin. 2012. Mechanisms of Anemia in CKD.
American Society of Nephrology. ISSN: 1046-6673/2310-1631. J Am Soc
Nephrol 23: 1631–1634, 2012. doi: 10.1681/ASN.2011111078.
Bhatta S., Aryal G., Kafle RK. 2011. Anemia in Chronic Kidney Disease
Patients in Predialysis and Postdialysis Stages. Journal of Pathology of
Nepal. Vol. 1, 26-29.
Braga, Sonia Faria M., Sergio Viana P., Isabel Cristina G., Francisco de Assis A.,
Eli lola Gurgel A., Mariangela Leal C. 2011. Factors Associated with
health-related quality of life in elderly patiens on hemodialysis. Brasil:
Rev Saude Publica. p. 8.
Derebail, Vimal K., Abhijit V. Kshirsagar, Melanie S. Joy., Joseph T DiPiro,
Robert L. Talbert, Gary C. Yee, Gary R. Matzke, Barbara G. Wells, L.
Michael Posey. 2011. Chronic Kidney Disease: Progression-Modifying
Therapies In Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. 8th
Edition. The McGraw Hill Companies, Inc.
DiPiro, Joseph T., Barbara G. Wells, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. DiPiro.
2015. Chronic Kidney Disease In Pharmacotherapy Handbook, 9th
Edition. McGraw-Hill Education. ISBN: 978-0-07 182129-2, p. 787-797.
Fakhruddin, Ahmad. 2013. Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Ginjal. Jurnal
Media Medika Muda. Semarang: Universitas Diponegoro.
Febriana, Lida. 2015. Hubungan antara Kondisi Komorbid dan Mortalitas Pada
Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSU dr.
Soedarso Pontianak. Pontianak: Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura.
Fraser, Simon D. S., Paul J. R., Carl R. May, Natasha Mclntyre, Cristopher
Mclntyre, Richard J. Fluck, Adam Shardlow and W. Taal. 2015. The
Burden of Comorbidity in People with Chronic Kidney Disease stage 3:
A Cohort Study. BMC Nephrology. DOI 10.1186/s12882-015-0189-z.
83
Goldberg, Idan and Ilan Krause. 2016. The Role of Gender in Chronic Kidney
Disease. European Medical Journal. https://pdfs.semanticscholar.org/98ef/a56fe0dce6b4bf8dfdd411f8176a859a628
4.pdf Diakeses pada 10 Juli 2018 pukul 4.50 WIB.
Hall, John E. and Arthur C. Guyton. 2011. Textbook of Medical Physiology.
United States of America: Saunders, an imprint of Elsevier Inc. ISSN:
978-1-4160- 4574-8. p. 303-322.
Haryanti, Ika Agustin Putri dan Khairun Nisa. 2015. Terapi Konservatif dan
Terapi Pengganti Ginjal sebagai Penatalaksanaan pada Gagal Ginjal
Kronik. Volume 4. Lampung: Universitas Kedokteran. p. 3.
Hassan, Kamal. 2015. Association of low potassium diet and folic acid deficiency
in patients with CKD. Dove Medical Press Limited.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4445697/ Diakses pada
29 September 2017 pada pukul 06.58 WIB.
Hidayat, Rahmat, Syaiful Azmi, Dian Pertiwi. 2016. Hubungan Kejadian
Anemia dengan Penyakit Ginjal Kronik pada Pasien yang Dirawat di
Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP dr M Djamil Padang Tahun 2010.
Jurnal Kesehatan Andalas: 2016. http://jurnal.fk.unand.ac.id Diakses pada
30 Desember 2017 pada pukul 06.36 WIB.
Hidayati, Agung Endro Nugroho, Inayati. 2011. Evaluasi Penggunaan Terapi
Anemia pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis
Rutin di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Manajemen dan
Pelayanan Farmasi. Volume 1 No. 3.
Henry Ford Health System. 2011. Chronic Kidney Disease (CKD) Clinical
Practice Recommendations for Primary Care Physicians and Healthcare
Providers, 6th Edition. p. 5.
Herlina, Intan, Bambang Purwanto, Sugiarto. 2017. Pengaruh Pemberian 1,25
dihidroxyvitamin D (Calcitriol) terhadap Kadar Fibroblast Growth
Factor-23 dan Albuminuria pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik
Stadium V yang menjalani hemodialisis. Biomedika, Volume 9 Nomor 1.
Hillman, Robert S., Alferd Goodman Gilman, Joel G.Hardman, Lee E. Limbird.
2012. Obat-Obat Hematopoietik In Goodman & Gilman Dasar
Farmakologi Terapi. Vol. 4. Alih bahasa: Amalia H. Hadinata et al.
Jakarta: EGC. ISBN: 978-979-044-263-4. p. 1482-1486.
Hudson, Joanna Q., Joseph T DiPiro, Robert L. Talbert, Gary C. Yee, Gary R.
Matzke, Barbara G. Wells, L. Michael Posey. 2011. Chronic Kidney
Disease: Management of Complications In Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach. 8th Edition. The McGraw-Hill Companies,
Inc.
84
Hutagaol, Emma Veronika. 2017. Peningkatan Kualitas Hidup pada Penderita
Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa Melalui
Psychological Intervention di Unit Hemodialisa RS Royal Prima Medan
Tahun 2016. Jurnal JUMANTIK Volume 2, Nomor 1. p. 46-47.
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/kesmas/article/download/968/775
Diakses pada 3 April 2018 pukul 15.44 WIB.
ISO. 2014. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia. Vol. 48. Jakarta: PT. ISFI
Penerbitan. p. 235-253.
Joachim H.Ix, MD., Vishwanath R. Lingappa, MD. PhD., Stephen J. McPhee,
MD., William F. Ganong, MD., 2010. Penyakit Ginjal In Patofisiologi
Penyakit Pengantar Menuju Kedokteran Klinis. Alih bahasa: Brahm U.
Pendit et al. Jakarta: EGC. ISBN: 978-979-044-089-0. p. 506-512.
Kasper, Dennis L., Fauci, Anthony S., Hauser, Stephen L., Dan L., Jameson, J.
Larry, Loscalzo, Joseph. 2016. Chronic Kidney Disease and Uremia In
Harrison’s Manual of Medicine, 19th Edition. McGraw-Hill
Education. ISBN: 978-007-182854-3. p. 752-753.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. p.
95-96.
Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO). 2012. Clinical Practice
Guideline for the Evaluation and Management of Chronic Kidney
Disease. Vol. 3. International Society of Nephrology. p. 5-10.
Lacy, Charles F., Lora L. Armstrong, Morton P. Goldman, Leonard L. Lance.
2009. Drug Information Handbook A Comprehensive Resource for all
Clinicians and Healthcare Professionals. 17th Edition. Lexi-Comp Inc.
Lukela, Jennifer R., R. Van Harrison, Masahito Jimbo, Ahmad Mahallati, Rajiv
Saran, Annie Z. 2014. Management of Chronic Kidney Disease. USA:
University of Michigan. p. 18-19.
http://www.med.umich.edu/1info/FHP/practiceguides/kidney/CKD.pdf
Diakses pada 21 April 2018 pukul 17.36 WIB.
Latifah, Ismatul, Dwi Linna Suswardany, Yuli Kusumawati. 2012. Hubungan
Kadar Hemoglobin, Kadar Albumin, Kadar Kreatinin dan Status
Pembayaran dengan Kematian Pasien Gagal Ginjal Kronik di RSUD
Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Volume 5,
Nomor 1.
Lukito, Benyamin. 2008. Anemia pada Gagal Ginjal Kronik. Vol. 2 No. 1
Februari 2008-Mei 2008.. Universitas Pelita Harapan.
Magriatin, Diana Laila Rahmatillah, Aprilita Rinayanti Eff. 2014. A Case Study
Chronic Kidney Disease Stage V On Hemodialysis In International
85
Journal of Pharmacy Teaching & Practise. Vol. 5. Bosnia: DRUNPP
Association of Sarahejo. ISSN: 1986-8111. p. 1174- 1180.
Masters, Susan B., Bertram G. Katzung, Antony J. Trevor. 2013. Farmakologi
Dasar dan Klinik. Edisi 12. Alih bahasa: Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC.
ISBN: 978-979-044-469-0. p. 653-673.
Nakashima, Akio, Keitaro Yokoyama, Takashi Yokoo, Mitsuyoshi Urashima.
2016. Role of vitamin D in diabetes melitus and chronic kidney disease.
World Journal of Diabetes, volume 7. ISSN 1948-9358.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. 2014. Anemia
in Chronic Kidney Disease. NIH Publication.
https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/chronic
kidney-disease-ckd/anemia Diakses pada 10 Januari 2018.
Pagana, Kathleen Deska, Timothy J. Pagana, Theresa Noel Pagana. 2015.
Mosby’s Diagnostic and Laboratory Test Reference. Twelfth Edition.
United States of America: an imprint of Elsevier Inc. ISBN: 978-0-323
22576-2.
Paliliewu, Novita & Reginald L. Lefrandt. 2010. Sistem Kardiorenal. Jurnal
Biomedik. Volume 2, Nomor 2. p. 95-104.
Pardede, Dimas Kusnugroho Bonarde. 2012. Gangguan Gastrointestinal pada
Penyakit Ginjal Kronik. CKD-195/Volume 39, Nomor 7.
Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI). 2014. 7th Report Of Indonesian
Renal Registry. Jakarta: Perhimpunan Nefrologi Indonesia.
Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI). 2015. 8th Report Of Indonesian
Renal Registry. Jakarta: Perhimpunan Nefrologi Indonesia.
Perlman, Rachel L., Michael Heung, Gary D. Hammer, Stephen J. McPhee. 2014.
Pathophysiology of Disease An Introduction to Clinical Medicine.
McGraw-Hill Education. ISBN: 978-007-180600-8. p. 793-804.
Pranandari, Restu dan Woro Supadmi. 2015. Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronik
di Unit Hemodialisis RSUD Wates Kulon Progo. Majalah Farmaseutik,
Volume 11, Nomer 2.
https://jurnal.ugm.ac.id/majalahfarmaseutik/article/download/24120/15776
Diakses pada 29 Maret 2018 pukul 20.55 WIB.
Price, Sylvia A. and Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Alih bahasa: Brahm U. Pendit et al.,
Jakarta: EGC. ISBN: 979-448-732-5. p. 964-990.
Purnamasari, Lina. 2017. Faktor Resiko, Klasifikasi, dan Terapi Sindrom
Dispepsia. CKD-259/Volume 44 Nomor 12.
86
Rini, Sandra, Achmad Taruna, Evy Kurniawaty. 2016. Laki-Laki 58 Tahun
dengan Gagal Ginjal Kronik Ec. Nefropathy Diabetik dan Ulku
Diabetik. JPM Ruwa Jurai. Volume 2, Nomor 1.
Rivandi, Janis dan Ade Yonata. 2015. Hubungan Diabetes Melitus dengan
Kejadian Gagal Ginjal Kronik. Majority, Volume 4, Nomor 9.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1404
Diakses pada 29 Maret 2018 pukul 21.23 WIB.
Ryu, Sang-Ryol, Sue K. Park, Ji Yong Jung, Yeong Hoon Kim, Yun Kyu Oh, Tae
Hyun Yoo, Suah Sung. 2017. The Prevalence and Managemen of
Anemia in Chronic Kidney Disease Patiens: Result from the Korean
Cohort Study for Outcomes in Patiens with Chronic Kidney Disease
(KNOW-CKD). The Korean Academy of Medical Sciences. PISSN: 1011-
8934. eISSN: 1598-6357.
Schonder, Kristine S., Marie A. Chisholm-Burns, Terry L. Schwinghammer,
Barbara G. Wells, Patrick M. Malone, Jill M. Kolesar, Joseph T. DiPiro.
2016. Chronic And End Stage Renal Disease In Phamacotherapy
Principles and Practice Fourth Edition. United States: McGraw-Hill
Education. ISBN: 978-0-07-183502-2 MHID: 0-07-183502-4 p. 399-426.
Senduk, Cindy R., Stella Palar, Linda W. A. Rotty. 2016. Hubungan Anemia
dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Sedang
Menjalani Hemodialisis Reguler. Manado: Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manadp. Jurnal e-Clinic (eCl), volume 4,
Nomor 1, Januari-April 2016.
Shier, David, Jackie Butler, Ricki Lewis. 2016. Hole’s Human Anatomy and
Physiology Fourteenth Edition. New York: McGraw-Hill Education.
ISBN: 978-0-07-802429-0. MHID: 0-07-802429-3. p. 769-773.
Snell, Richard S. 2011. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Alih bahasa: Liliana
Sugiharto. Jakarta: EGC. ISBN: 978-979-044-126-2. p. 749-752.
Stauffer, ME and Fan, T. 2014. Prevalence of Anemia in Chronic Kidney
Disease in the United States. Vol. 9. PLoS ONE 9(1): e84943.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3879360/ Diakses pada
29 September 2017 pukul 07.50.
Sukandar, Elin Yulinah, Retnosari Andrajati, Joseph I Sigit, I Ketut Adnyana,
Adji Prayitno Setiadi, Kusnandar. 2008. ISO FARMAKOTERAPI.
Jakarta: PT. ISFI Penerbitan. ISBN: 978-979-18514-1-1. p. 12-13.
Sukandar, Elin Yulinah, Retnosari Andrajati, Joseph I Sigit, I Ketut Adnyana,
Adji Prayitno Setiadi, Kusnandar. 2011. ISO FARMAKOTERAPI Buku
2. Jakarta: Ikatan Apoteker Indonesia.
Sweetman, Sean C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference Thirty-
Sixth edition. Pharmaceutical Press. London: Pharmaceutical Press.
87
Syarif et al., 2012. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI. ISBN: 978-979-16104-0-7.
Tatro, S. David, Larry R. Borgsdorf, Joseph T. Catalano, Jennifer C. Lahl, Julio R.
Lopez, Kristina Frederick, Stephanie G. Metzger, Marilyn Nelsen Pase.
2003. A to Z Drug Facts. Facts and Comparisons.
United States Renal Data System (USRDS). 2016. USRDS Annual Data Report:
Epidemiologi of Kidney Disease in the United States. Volume 1: CKD in
the United States.
Yu, Margaret K., Courtney Rees Lyles, Luis A. Bent-Shaw, Bessie A. Young.
2012. Risk factor, age, and sex differences in chronic kidney disease
prevalence in a diabetic cohort: The Pathways Study. National Institutes
of Health. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3510352/pdf/nihms412285.pdf
Diakses pada 10 Juli 2018 pukul 4.36 WIB.
Recommended