View
227
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 1/75
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 2/75
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 3/75
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 4/75
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 5/75
KATA PENGANTAR
Penyelenggaraan akuntansi dan penyajian Laporan Keuangan (LK) serta
penyelenggaraan audit oleh pihak yang kompeten dan independen merupakan unsur
pokok akuntabilitas, yang menjadi salah satu pilar perwujudan tata pemerintahan yang
baik (good governance). Akuntabilitas menjadi pasangan erat dari hak dan kewenangan di
sektor publik sehingga diharapkan dapat mencegah penyimpangan-penyimpangan yang
mengarah pada perbuatan korupsi. Oleh karena itu menjadi penting bagi Badan Pusat
Statistik (BPS) untuk menjalankan perannya secara transparan dan akuntabel, khususnya
dalam hal penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LK sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP).
Dalam rangka melakukan pembenahan tersebut, Aparat Pengawasan
Pengendalian Intern Pemerintah (APIP) BPS dituntut aktif untuk mendorong dan
membantu terselenggaranya akuntasi dan pelaporan keuangan yang lebih baik dan sesuai
standar yang berlaku. Reviu LK yang dilakukan oleh APIP tidak cukup untuk memberikan
jaminan terbatas kepada Kepala BPS bahwa LK BPS telah disajikan sesuai SAP saja, namun
lebih jauh lagi untuk meyakinkan Kepala BPS dalam membuat Pernyataan Tanggung Jawab
(Statement of Responsibility) dan menghadapi pemeriksaan BPK. Oleh karena itu, APIP
dituntut untuk menguasai aturan dan penerapan akuntansi seperti SAP, Sistem Akuntansi
Keuangan (SAK), Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-
BMN), serta memahami proses bisnis unit akuntansi yang direviu dan analisis basis data.
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS ini disusun dalam rangka menunjang peran
APIP sebagaimana disebutkan di atas. Standar ini menjadi panduan bagi auditor
Inspektorat Utama untuk melakukan reviu LK di lingkungan BPS seluruh Indonesia agar
tercipta kualitas reviu yang lebih baik.
Jakarta, 21 Mei 2012
Inspektur Utama
Arizal Ahnaf, MA
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI iii
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 6/75
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ......................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................... iv
Daftar Tabel ............................................. ................................................................ v
Daftar Lampiran ....................................... ............................................................... vi
Daftar Istilah ............................................................................................................. vii
Bab I. Pendahuluan .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Landasan Hukum ........................................................................................... 2
C. Tujuan Reviu ................................................................................................. 3
D. Ruang Lingkup Reviu .................................................................................... 4
E. Sasaran Reviu ................................................................................................ 5
F. Waktu Pelaksanaan Reviu ............................................................................. 5
G. Kompetensi ................................................................................................... 6
Bab II. Perencanaan Reviu ........................................................................................ 7
Bab III. Pelaksanaan dan Prosedur Reviu . ................................................................ 9
A. Pelaksanaan Reviu ......................................................................................... 9
B. Prosedur Reviu Tingkat UAKPA ..................................................................... 10
C. Prosedur Reviu Tingkat UAPPA-W ................................................................ 12
D. Prosedur Reviu Tingkat UAPPA-E1 ................................................................ 13
E. Prosedur Reviu Tingkat UAPA ....................................................................... 14
Bab IV. Pelaporan Reviu ........................... ................................................................ 42
Bab V. Penutup ...................................................................................................... 44
Lampiran ................................................................................................................... 45
iv Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 7/75
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Langkah-langkah Reviu untuk Seluruh Akun LRA ......................................... 15
Tabel 2. Langkah-langkah per Akun LRA ............................... .................................... 16
Tabel 3. Langkah-langkah Reviu untuk Seluruh Akun Neraca .................................. 20
Tabel 4. Langkah-langkah Reviu per Akun Neraca ................ .................................... 21
Tabel 5. Langkah-langkah Reviu CaLK ................................... .................................... 34
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI v
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 8/75
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kertas Kerja Reviu Neraca (KKR Neraca) ......................................................
Halaman
45
Lampiran 2. Kertas Kerja Reviu LRA (KKR LRA) ................................................................ 48
Lampiran 3. Kertas Kerja Reviu CaLK (KKR CaLK) .............................................................. 50
Lampiran 4. Catatan Hasil Reviu (CHR) ............................................................................. 53
Lampiran 5. Daftar Isi Laporan Hasil Reviu (LHR) ........................ .................................... 54
Lampiran 6. Laporan Hasil Reviu (LHR) ............................................................................. 55
Lampiran 7. Pernyataan Telah Direviu tanpa Paragraf Penjelas ..................................... 59
Lampiran 8. Pernyataan Telah Direviu dengan Paragraf Penjelas ................................. 60
vi Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 9/75
DAFTAR ISTILAH
1. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) BPS adalah Inspektorat Utama yang
secara fungsional melaksanakan pengawasan intern yang bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Badan Pusat Statistik.
2. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
3. Arsip Data Komputer (ADK) adalah arsip data berupa disket atau media
penyimpanan digital lainnya yang berisikan data transaksi, data buku besar,
dan/atau data lainnya.
4. Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang berasal dari perolehan
lainnya yang sah.
5. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) adalah laporan yang menyajikan informasi
tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka
pengungkapan yang memadai.
6. Dokumen Sumber (DS) adalah dokumen yang berhubungan dengan transaksi
keuangan yang digunakan sebagai sumber atau bukti untuk menghasilkan data
akuntansi.
7. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan Pengguna Anggaran/Pengguna
Barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan laporan
keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
8. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang – undangan
wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
9. Keabsahan informasi adalah penyajian informasi dalam laporan keuangan yang
didukung dengan dokumen sumber transaksi yang sah dan memenuhi persyaratan
ketentuan perundang – undangan.
10. Kehandalan informasi adalah penyajian informasi dalam LK BPS yang didasarkan
fakta secara jujur, dapat diverifikasi, bebas dari pengertian menyesatkan, dan
bebas dari kesalahan material.
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI vii
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 10/75
11. Laporan Keuangan (LK) adalah bentuk pertanggungjawaban Kementerian
Negara/Lembaga atas pelaksanaan yang berupa Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, dan CaLK yang dihasilkan dari proses akuntansi.
12. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) adalah laporan yang menyajikan informasi
realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan, sisa
lebih/kurang pembiayaan anggaran yang masing – masing dibandingkan dengan
anggarannya dalam satu periode.
13. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan entitas
akuntansi, yaitu aset, utang, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
14. Penyajian Laporan Keuangan BPS adalah pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pada BPS.
15. Penyelenggaraan akuntansi adalah serangkaian kegiatan pemrosesan data untuk
menghasilkan laporan keuangan, mulai dari pengumpulan, pencatatan, dan
pengikhtisaran data.
16. Pereviu adalah Aparat Pengawasan Intern BPS yang ditunjuk oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan tugas reviu laporan keuangan.
17. Reviu adalah penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LK BPS
oleh auditor Aparat Pengawas Intern BPS yang kompeten untuk memberikan
keyakinan terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan Sistem
Akuntansi Instansi dan LK BPS telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan, dalam upaya membantu Kepala BPS untuk menghasilkan LK BPS
yang berkualitas.
18. Satuan Kerja adalah Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang yang merupakan
bagian dari suatu unit organisasi pada BPS yang melaksanakan satu atau beberapa
kegiatan dari suatu program.
19. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) adalah serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran
sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada BPS.
20. Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh
manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam
pencapaian efektivitas, efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang –
undangan yang berlaku, dan kehandalan penyajian laporan keuangan.
21. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip –prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan BPS sesuai
viii Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 11/75
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Buletin Teknis (Bultek)
yang diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan.
22. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah Unit Akuntansi Instansi
(UAI) yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja.
23. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) adalah UAI
yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang
seluruh UAKPA yang berada dalam wilayah kerjanya.
24. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1) adalah UAI
yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang
seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta UAKPA yang langsung
berada di bawahnya.
25. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) adalah UAI pada tingkat Kementerian
Negara/Lembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan penggabungan
laporan, baik keuangan maupun barang seluruh UAPPA-E1 yang berada di
bawahnya.
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI ix
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 12/75
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 13/75
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reformasi pengelolaan keuangan negara ditandai dengan terbitnya paket
perundang-undangan di bidang keuangan negara yaitu Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara. Salah satu hal
penting yang diatur dalam paket perundang-undangan tersebut adalah adanya
kewajiban Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai pengguna anggaran dan pengguna
barang untuk menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga (LK K/L). LK K/L dimaksud meliputi Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan serta dilampiri dengan laporan keuangan
Badan Layanan Umum (BLU) yang ada pada Kementerian Negara/Lembaga tersebut.
Dalam rangka menjamin bahwa LK K/L telah disusun berdasarkan SAI dan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan, serta berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka Aparat PengawasanIntern Pemerintah harus melakukan reviu atas LK K/L sebelum disampaikan
Menteri/Pimpinan Lembaga kepada Kementerian Keuangan.
Reviu adalah penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian
Laporan Keuangan oleh auditor BPS-RI yang kompeten untuk memberikan keyakinan
terbatas bahwa akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan SAI dan LK BPS telah
disajikan sesuai dengan SAP, dalam upaya membantu Pimpinan BPS menghasilkan LK
BPS yang berkualitas. Reviu dilaksanakan oleh Inspektorat Utama sebagai APIP BPS
untuk kepentingan Kepala BPS dalam memberikan keyakinan terbatas mengenai
akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi LK BPS serta pengakuan, pengukuran,
dan pelaporan transaksi sesuai SAP sehingga dapat menghasilkan LK yang berkualitas.
LK yang berkualitas adalah target pemerintah, yang telah mencanangkan komitmen
kuat untuk mendapatkan opini “unqualified ” atau “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”
paling lambat tahun 2011 terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Pencapaian target “unqualified ” terhadap LKPP sangat dipengaruhi oleh perolehan
opini setiap LK Kementerian/Lembaga sebagai salah satu unsur pembentuk LKPP.
Tugas dan fungsi Inspektorat Utama BPS RI dalam melakukan reviu LK
tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 1
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 14/75
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Dirjen Perbendaharaan
Nomor 65 Tahun 2010 Pasal 7 tentang Pelaksanaan Reviu. Merujuk pada kedua
peraturan tersebut maka dianggap perlu membuat Standar Reviu LK bagi Inspektorat
Utama BPS-RI sebagai panduan dalam melaksanakan reviu LK dan penyamaanpersepsi bagi seluruh auditor Inspektorat Utama BPS-RI.
Standar Reviu LK ini diharapkan dapat menjadi standar pelaksanaan yang lebih
komprehensif bagi APIP dalam melakukan reviu Laporan Keuangan. Dengan ini maka
APIP dituntut untuk tidak hanya mengenal tetapi harus menguasai aturan dan
penerapan akuntansi pemerintahan seperti SAP, SAK, SIMAK BMN, serta memahami
proses bisnis atau kegiatan pokok unit akuntansi yang direviu dan analisis basis data.
B. Landasan Hukum
Standar Reviu LK Inspektorat Utama BPS RI ini didasarkan pada:
1. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme.
2. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.
3.Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara.
4. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 Tahun 2007 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2010 tentang
Standar Reviu Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
9. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas
Akuntabilitas Keuangan Negara.
10. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.
2 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 15/75
11. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 26 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan
Pusat Statistik.
12.Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor 47 Tahun 2009 tentangJuklak Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Kementerian/Lembaga atau Satuan Kerja.
13. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor 62 Tahun 2009 tentang
Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual pada
Laporan Keuangan.
14. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor 65 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga.
C. Tujuan Reviu
Tujuan dari reviu Laporan Keuangan ini adalah:
1. Membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LK BPS.
2. Memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan
informasi LK BPS serta pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi sesuai
dengan SAP kepada Pimpinan BPS, sehingga dapat menghasilkan LK BPS yang
berkualitas.Untuk mencapai tujuan tersebut, maka apabila pereviu menemukan kelemahan
dalam penyelenggaraaan akuntansi dan/atau kesalahan dalam penyajian LK, maka
pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi (tingkat UAPPA E-1, dan UAPA)
dan/atau operator SAI dan SIMAK-BMN (tingkat UAKPA UAPPA-W) harus segera
melakukan perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut
secara berjenjang.
Reviu tidak memberikan dasar untuk memberikan opini atau pendapat
sebagaimana audit Laporan Keuangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK). Reviu tidak mencakup pengujian atas pengendalian intern,
penetapan risiko pengendalian, pengujian catatan akuntansi dan pengujian atas
respon terhadap permintaan keterangan dengan cara pemerolehan barang bukti yang
menguatkan melalui inspeksi, pengamatan, atau konfirmasi, dan prosedur tertentu
lainnya yang biasa digunakan dalam penugasan suatu audit.
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 3
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 16/75
D. Ruang Lingkup Reviu
Ruang lingkup reviu adalah penelahaan atas penyelenggaraan akuntansi dan
penyajian LK BPS, termasuk penelahaan atas catatan akuntansi dan dokumen sumberyang diperlukan. Reviu menitikberatkan pada unit akuntansi dan/atau akun LK BPS
yang berpotensi tinggi terhadap permasalahan dalam penyelenggaraan akuntansi
dan/atau penyajian LK BPS. Reviu dilakukan dengan menggunakan pendekatan
berjenjang yang mencakup unit-unit akuntansi pada BPS, yaitu UAKPA, UAPPA-W,
UAPPA-E1 dan UAPA serta UAKPB, UAPPB-W, UAPPB-E1, dan UAPB. Reviu terutama
dilakukan melalui serangkaian aktivitas:
1. Penelusuran LK BPS ke catatan akuntansi dan dokumen sumber.
2. Permintaan keterangan mengenai proses pengumpulan, pencatatan,
pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan transaksi, serta proses kompilasi
dan rekonsiliasi LK BPS antara unit akuntansi dengan Kanwil DJPB/DJKN dan/atau
antara unit akuntansi dengan KPPN – L tingkat UAKPA.
3. Analitik dijelaskan sebagai penelusuran untuk mengetahui hubungan antar pos
dan hal –hal yang tidak kelihatan biasa.
4 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 17/75
Gambar 1. Bagan Alur Pelaksanaan Reviu Berjenjang dan Paralel
UAPPA/B – E1
Pernyataan
Telah Direviu
R R R
E E E
V V VI I I
U U U
R R R
E E E
V V VI I I
U U
Statement of Responsibility
Perbaikan kelemahan penyelenggaraan akuntansi dan/atau
kesalahan dalam penyajian laporan keuangan
E. Sasaran Reviu
Sasaran Reviu adalah Kepala BPS-RI pada tingkat UAPA, UAPPA-E1, Kepala BPS
Provinsi pada tingkat UAPPA-W dan Kepala BPS Kabupaten/Kota pada tingkat UAKPA,
agar memperoleh keyakinan bahwa penyelenggaraan akuntansi telah sesuai dengan
SAI dan LK BPS disajikan sesuai dengan SAP, serta dapat menghasilkan LK BPS yang
berkualitas.
F. Waktu Pelaksanaan Reviu
Pelaksanaan reviu LK BPS dilakukan dalam 2 (dua) periode, yaitu:
1. Reviu LK semester dilaksanakan setelah LK diterima Inspektorat Utama dengan
jangka waktu yang telah ditentukan. Reviu dilaksanakan dengan metode desk
review .
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 5
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 18/75
2. Reviu LK tahunan dilaksanakan dalam 2 (dua) metode, yaitu desk review dan field
review (asistensi).
G. Kompetensi
Untuk mendukung dan menjamin efektivitas reviu atas LK BPS, perlu
dipertimbangkan kompetensi pereviu yang akan ditugaskan. Sesuai dengan tujuan
reviu atas LK BPS, maka pereviu seharusnya memenuhi kompetensi sebagai berikut:
1. Menguasai SAP;
2. Mengetahui Sistem Akuntansi Instansi (SAK dan SIMAK BMN);
3. Memahami proses bisnis atau kegiatan pokok unit akuntansi yang direviu;
4. Menguasai dasar-dasar audit;
5. Menguasai teknik komunikasi; dan
6. Memahami analisa basis data.
6 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 19/75
BAB II PERENCANAAN
REVIU
Tahapan perencanaan reviu diawali dengan pembangunan komitmen pada tingkat
pimpinan Badan Pusat Statistik untuk menghasilkan LK K/L yang berkualitas, diantaranya
melalui penetapan target opini LK K/L yang akan dicapai. Tahapan perencanaan reviu
selanjutnya merupakan aktivitas individual yang meliputi penyusunan tim reviu,
pemahaman obyek reviu, dan pemilihan prosedur reviu berbasis risiko yang akan
digunakan.
Penyusunan tim reviu dilaksanakan dengan mempertimbangkan persyaratankompetensi yang secara kolektif harus terpenuhi. Tim reviu sekurang-kurangnya terdiri dari
2 (dua) orang. Sebagai dasar pelaksanaan penugasan reviu atas LK BPS, maka pimpinan
Inspektorat Utama BPS RI membuat dan menandatangani Surat Tugas Reviu. Surat Tugas
Reviu sekurang-kurangnya menjelaskan mengenai pemberi tugas (pimpinan Inspektorat
Utama BPS-RI) dan susunan tim, tujuan, ruang lingkup, lokasi, serta jangka waktu
pelaksanaan reviu.
Penyeleksian dan penentuan obyek reviu dilakukan dengan menggunakan kriteria –kriteria
antara lain:
a. Materialitas
Satker yang mempunyai saldo akun LRA atau neraca yang relatif besar, yang tercermin
dalam data LK BPS Satker tersebut periode pelaporan sebelumnya.
b. Kepatuhan penyampaian LK serta kualitas LK
Unit akuntansi yang tidak mematuhi batas waktu penyampaian LK, tidak disusun
berdasarkan SAI dan tidak disajikan sesuai SAP, meski memenuhi batas waktu
penyampaian LK.
c. Signifikansi
Satker yang menghadapi permasalahan LK yang signifikan yang antara lain tercermin
dalam hasil audit Inspektorat Utama, serta hasil audit BPK atas LK Satker dan/atau hasil
reviu sebelumnya.
d. Ketersediaan Sumber Daya
Penentuan jumlah Satker yang akan direviu disesuaikan dengan ketersediaan sumber
daya pereviu.
Pemahaman atas obyek reviu dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran
mengenai proses bisnis dan penyelenggaraan akuntansi pada unit akuntansi yang
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 7
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 20/75
bersangkutan (UAKPA, UAPPA-W, UAPPA-E1, dan UAPA) guna memahami garis besar sifat
transaksi sistem dan prosedur akuntansi, bentuk catatan akuntansi, dan basis akuntansi
yang digunakan untuk penyajian LK. Pemahaman tersebut antara lain dilakukan dengan
mendalami:
a. LK Satker Semesteran/Tahunan untuk periode berjalan atau periode sebelumnya.
b. Hasil reviu dan/atau audit atas LK Satker sebelumnya.
c. Bagan organisasi unit akuntansi, khususnya unit organisasi yang menangani
pengelolaan BMN dan penyelenggaraan akuntansi, termasuk pengamatan atas
kompetensi pegawai yang bertugas menangani penyelenggaraan akuntansi dan
pelaporan BMN.
d. Peraturan dan ketentuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan operasional
unit akuntansi.e. Standar Akuntansi Pemerintahan, kebijakan akuntansi, dan SAI beserta aturan terkait
lainnya.
8 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 21/75
BAB III
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR REVIU
A. Pelaksanaan Reviu
Rangkaian kegiatan dalam tahap pelaksanaan reviu dilakukan melalui
koordinasi dengan penyusun LK BPS RI pada tingkat UAPA dan penyusunan LK BPS
pada tingkat UAPPA-E1. Koordinasi tersebut diperlukan terkait dengan pembahasan
mengenai komunikasi atas rencana pelaksanaan reviu kepada unit-unit vertikal,
pembahasan hasil reviu, dan penyelesaian masalah pada tingkat kebijakan. Tahap
pelaksanaan reviu meliputi identifikasi permasalahan pada proses penyelenggaraan
akuntansi dan penyajian LK serta pemberian saran perbaikan dan bantuan agar
segera dapat memperbaiki kesalahan dan kelemahan yang terjadi. Apabila
diperlukan, APIP dapat melakukan koordinasi dengan BPK. Kegiatan yang tercakup
pada tahap ini meliputi pengumpulan data dan informasi, penelaahan
penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan, serta penyusunan kertas kerja
reviu.
Berkaitan dengan konsep dasar reviu yang dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan berjenjang yang meliputi tingkat UAKPA, UAPPA-W, UAPPA-E1 sampai
dengan UAPPA, pereviu perlu mempertimbangkan metode pengumpulan data
dan/atau informasi yang efektif untuk mendukung pelaksanaan reviu secara optimal.
Apabila lokasi UAKPA yang menjadi obyek reviu tersebar secara geografis, maka
aktivitas pengumpulan data dan informasi dapat dilakukan dengan meminta para
penanggung jawab dan petugas akuntansi pada masing-masing UAKPA untuk hadir di
UAPPA-W dengan terlebih dahulu menyiapkan dan membawa data dan informasi
yang diperlukan oleh pereviu.
Setelah menetapkan metode pengumpulan data dan informasi, maka pereviu
melakukan penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan.
Dalam tahapan ini, pereviu melakukan penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi
dan LK BPS pada unit akuntansi yang telah ditetapkan sebelumnya pada tahap
perencanaan reviu. Penelaahan dilaksanakan dengan berpedoman pada prosedur
reviu dimasing-masing unit akuntansi yang disusun dengan menggunakan tahapan
sebagai berikut:
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 9
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 22/75
1. Tentukan langkah-langkah reviu untuk seluruh akun LK BPS.
2. Tentukan langkah-langkah reviu per akun LK BPS, yang berisi:
a. Tujuan serta prosedur reviu, yaitu memastikan kesesuaian pengakuan,
pengukuran, dan pelaporan transaksi dengan SAP dan terpenuhinya akurasi,kehandalan dan keabsahan informasi dalam LK BPS.
b. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu akun LK BPS.
c. Langkah-langkah reviu akun LK BPS.
d. Prinsip dasar reviu, yaitu apabila pereviu menemukan kelemahan dalam
penyelenggaraan akuntansi atau kesalahan dalam penyajian LK, maka pereviu
bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan
dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Pereviu dapat memilih prosedur reviu yang dibutuhkan berdasarkan berbagai
pertimbangan sebagaimana diuraikan pada tahap perencanaan reviu. Selanjutnya,
pereviu dapat menambah, mengurangi atau memperdalam langkah-langkah reviu.
Apabila menurut pertimbangan dan justifikasi pereviu hal tersebut harus dilakukan.
B. Prosedur Reviu Tingkat UAKPA
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Prosedur reviu LRA tingkat UAKPA bertujuan untuk memastikan bahwapengakuan, pengukuran, pelaporan akun LRA telah sesuai dengan SAP serta
akurasi, kehandalan dan keabsahan LRA telah dipenuhi. Prosedur reviu LRA
UAKPA disusun dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:
a. Langkah-langkah reviu untuk seluruh akun LRA.
b. Langkah-langkah reviu per akun, yang bersisi:
1) Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan kesesuaian pengakuan,
pengukuran, dan pelaporan akun dengan SAP serta terpenuhinya akurasi,
kehandalan dan keabsahan informasi dalam LRA.
2) Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu akun LRA.
3) Langkah-langkah reviu akun LRA.
4) Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat
transaksi keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi
(termasuk keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka
pereviu bersama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut
secara berjenjang.
10 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 23/75
2. Neraca
Prosedur reviu neraca tingkat UAKPA bertujuan untuk memastikan bahwa
pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun neraca telah sesuai dengan SAP dan
akurasi, kehandalan dan keabsahan neraca telah dipenuhi. Prosedur reviu neracaUAKPA disusun dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:
a. Langkah - langkah reviu untuk seluruh akun neraca
b. Langkah - langkah reviu per akun, yang berisi:
1) Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan kesesuaian pengakuan,
pengukuran, dan pelaporan akun dengan SAP serta terpenuhinya akurasi,
kehandalan dan keabsahan informasi dalam neraca.
2) Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu akun neraca.
3) Langkah - langkah reviu akun neraca.
4) Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat
transaksi keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi
(termasuk keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka
pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut
secara berjenjang.
3. Catatan atas Laporan Keuangan dan Lampiran LK UAKPA
Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAKPA bertujuan untuk memastikan bahwa
aspek formal LK UAKPA dan kecukupan pengungkapan informasi dalam CaLKUAKPA telah terpenuhi. Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAKPA disusun
dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:
a. Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan terpenuhinya aspek formal LK
UAKPA dan kecukupan pengungkapan informasi dalam CaLK UAKPA.
b. Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu CaLK dan lampiran LK
UAKPA.
c. Langkah - langkah reviu segmen CaLK dan lampiran LK UAKPA.
d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dan ketidaklengkapanpengungkapan informasi keuangan, maka pereviu bersama-sama dengan unit
akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan
dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 11
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 24/75
C. Prosedur Reviu Tingkat UAPPA – W
1. Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca
Prosedur reviu LRA dan neraca tingkat UAPPA-W dititikberatkan pada penelaahanatas proses kompilasi LRA dan neraca UAKPA yang berada di bawahnya serta
proses rekonsiliasi LRA dan neraca UAPPA-W dengan Kantor Wilayah (Kanwil)
DJPB. Prosedur reviu LRA dan neraca UAPPA-W disusun dengan menggunakan
tahapan sebagai berikut:
a. Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan terpenuhinya akurasi,
kehandalan, dan keabsahan LRA dan neraca UAPPA-W.
b. Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu LRA dan neraca UAPPA-W.
c. Langkah - langkah reviu LRA dan neraca UAPPA-W.
d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat transaksi
keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi (termasuk
keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka pereviu bersama-
sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau
koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
2. CaLK dan Lampiran LK UAPPA-W
Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAPPA-W bertujuan untuk memastikan
bahwa aspek formal LK UAPPA-W dan kecukupan pengungkapan informasi dalam
CaLK UAPPA-W telah terpenuhi. Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAPPA-Wdisusun dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:
a. Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan terpenuhinya aspek formal LK
UAPPA-W dan kecukupan pengungkapan informasi dalam CaLK UAPPA-W.
b. Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu CaLK dan lampiran LK
UAPPA-W.
c. Langkah - langkah reviu CaLK dan lampiran LK UAPPA-W.
d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat transaksi
keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi (termasuk
keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka pereviu bersama
dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau koreksi
atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
12 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 25/75
D. Prosedur Reviu Tingkat UAPPA – E1
1. Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca
Prosedur reviu pelaporan keuangan tingkat UAPPA-E1 dititikberatkan padapenelaahan atas proses kompilasi LRA dan neraca UAPPA-W dan Badan Layanan
Umum (BLU) yang berada di bawahnya serta proses rekonsiliasi LRA dan neraca
UAPPA-E1 dengan Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Prosedur reviu
LRA dan neraca UAPPA-E1 disusun dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:
a. Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan terpenuhinya akurasi,
kehandalan dan keabsahan LRA dan neraca UAPPA-E1.
b. Dokumen - dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu LRA dan neraca
UAPPA-E1.
c. Langkah - langkah reviu LRA dan neraca UAPPA-E1.
d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat transaksi
keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi (termasuk
keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka pereviu bersama-
sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau
koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
2. CaLK dan Lampiran LK UAPPA-E1
Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAPPA-E1 bertujuan untuk memastikan
bahwa aspek formal LK UAPPA-E1 dan kecukupan pengungkapan informasi dalamCaLK UAPPA-E1 telah terpenuhi. Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAPPA-E1
disusun dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:
a. Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan terpenuhinya aspek formal LK
UAPPA-E1 dan kecukupan pengungkapan informasi dalam CaLK UAPPA-E1.
b. Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu CaLK dan lampiran LK
UAPPA-E1.
c. Langkah-langkah reviu CaLK dan lampiran LK UAPPA-E1.
d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat transaksi
keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi (termasuk
keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka pereviu bersama-
sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau
koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 13
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 26/75
E. Prosedur Reviu Tingkat UAPA
1. Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca
Prosedur reviu LRA dan neraca tingkat UAPA dititikberatkan pada penelaahan atasproses kompilasi LRA dan neraca UAPPA-E1 yang ada di bawahnya serta proses
rekonsiliasi LRA UAPA dengan Direktorat Jenderal Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan (Dit. APK). Prosedur reviu LRA dan neraca UAPA disusun dengan
menggunakan tahapan sebagai berikut:
a. Tujuan prosedur reviu, yaitu memastikan terpenuhinya akurasi, kehandalan,
dan keabsahan LRA dan neraca UAPA.
b. Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu LRA dan neraca UAPA.
c. Langkah-langkah reviu LRA dan neraca UAPA.
d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat transaksi
keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi (termasuk
keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka pereviu bersama-
sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau
koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
2. CaLK dan Lampiran LK UAPA
Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAPA bertujuan untuk memastikan bahwa
aspek formal LK UAPA dan kecukupan pengungkapan informasi dalam CaLK UAPA
telah terpenuhi. Prosedur reviu CaLK dan lampiran LK UAPA disusun denganmenggunakan tahapan sebagai berikut:
a. Tujuan prosedur reviu, yaitu untuk memastikan terpenuhinya aspek formal LK
UAPA dan kecukupan pengungkapan informasi dan CaLK UAPA.
b. Dokumen yang diperlukan untuk kepentingan reviu CaLK dan lampiran LK
UAPA.
c. Langkah - langkah reviu segmen CaLK dan lampiran UAPA.
d. Prinsip dasar reviu, yaitu jika ditemukan kesalahan dalam mencatat transaksi
keuangan dan kelemahan proses pelaporan akuntansi (termasuk
keterlambatan dalam penyampaian LK unit akuntansi), maka pereviu bersama-
sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan perbaikan dan/atau
koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
14 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 27/75
Tabel 1
Langkah-Langkah Reviu untuk Seluruh Akun LRA UAKPA
PROSEDUR REVIU
Desk Reviu
Field Reviu
1. Pastikan bahwa rincian akun LRA telah disajikan sesuai BAS
dengan melakukan perbandingan terhadap klasifikasi BAS.
√ √
2. Pastikan bahwa angka Estimasi Pendapatan dan Belanja pada
LRA telah disajikan sesuai DIPA dengan melakukan penelusuran
ke DIPA atau revisinya dan/atau dokumen yang dipersamakan
dengan DIPA.
√ √
3. Pastikan bahwa saldo akun LRA telah sesuai dengan saldo
normal (misalnya: akun Pendapatan memiliki saldo normalKredit positif dan akun Belanja memliki saldo normal Debit
positif) dengan melakukan penelusuran ke Buku Besar LRA.
√ √
4. Pastikan secara uji petik bahwa setiap transaksi jurnal koreksi
telah didukung dengan SKTJM/Memo Koreksi dengan
menelusuri keberadaan SKTJM/Memo Koreksi beserta
dokumen pendukungnya.
√ √
5. Pastikan hasil rekonsiliasi berupa BAR dengan KPPN tidak ada
selisih dan telah ditindaklanjuti seluruhnya
√ √
Prinsip Dasar :
Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam
penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 15
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 28/75
Tabel 2
Langkah-Langkah Reviu per Akun LRA
PROSEDUR REVIU
Desk Reviu
Field Reviu
Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP)
Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan
bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai
dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah
terpenuhi, yaitu :
1. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) diakui pada saat
diterima pada Kas Umum Negara.2. Realisasi PNBP pada satu periode laporan adalah sebesar total
capaian atau persentase capaian dari anggarannya (estimasi
penerimaan).
3. Akuntansi PNBP dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat
jumlah netonya/jumlah setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran.
4. PNBP juga berasal dari pengembalian Belanja atas Belanja
yang terjadi pada tahun anggaran lalu, yang dibukukan
sebesar nilai pengembaliannya sebagai Pendapatan Lain-lain.
√ √
Dokumen yang Diperlukan :
1. Estimasi Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Dialokasikan,
berdasarkan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) revisi
dan/atau dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA;
2. Dokumen setoran bukan pajak, misalnya Surat Setoran Bukan
Pajak (SSBP)/Surat Tanda Bukti Setor (STBS), dan dokumen lain
yang dipersamakan;3. Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB);
4. Bukti Penerimaan Negara (BPN);
5. Laporan PNBP;
6. Memo Penyesuaian untuk PNBP;
7. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) atau dokumen lain yang
dianggap sah.
√ √
Langkah-langkah Reviu :
16 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 29/75
1. Pastikan bahwa saldo PNBP di LRA telah sesuai dengan laporan
PNBP dan telah disajikan dalam LRA melalui penelusuran ke
laporan PNBP maupun BAR internal dan eksternal.
√ √
2. Pastikan bahwa setiap transaksi PNBP telah didukungdokumen terkait melalui penelusuran ke dokumen setoran
bukan pajak (SSBP)/ SPM terkait.
√ √
3. Pastikan bahwa setiap transaksi pengembalian Belanja tahun
anggaran lalu telah dibukukan ke dalam akun PNBP, melalui
penelusuran dokumen SSBP.
√ √
Prinsip Dasar :
Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam
penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Penerimaan Hibah
Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan
bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai
dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah
terpenuhi, yaitu :
1. Penerimaan Hibah adalah penerimaan yang berasal daribadan/lembaga dalam negeri atau perorangan, pemerintah
negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga
internasional baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun
barang dan atau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang
tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
2. Penerimaan Hibah diakui pada saat kas diterima pada Kas
Umum Negara. Transaksi Penerimaan Hibah yang terjadi tanpa
diterima pada Kas Umum Negara, dapat diakui pada saat
dilakukan pengesahan atas transaksi Penerimaan Hibah.
3. Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring)
atas Penerimaan Hibah pada periode penerimaan maupun
pada periode sebelumnya telah diinput seluruhnya.
4. Akuntansi Penerimaan Hibah dilaksanakan berdasarkan asas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak
mencatat jumlah netonya/jumlah setelah dikompensasikan
dengan pengeluaran.
√ √
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 17
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 30/75
Dokumen yang Diperlukan:
1. Estimasi Penerimaan Hibah yang Dialokasikan, berdasarkan
DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) revisi dan/atau
dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA;2. Bukti Penerimaan Negara (BPN);
3. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) atau dokumen lain yang
dianggap sah.
√ √
Langkah-langkah Reviu:
1. Pastikan dan lakukan pengujian bahwa saldo dan transaksi
Penerimaan Hibah di LRA telah sesuai dengan dokumen
pendukung.
√ √
2. Pastikan telah dilakukan rekonsiliasi penerimaan hibah denganKPPN melalui penelusuran ke Berita Acara Rekonsiliasi
√ √
Prinsip Dasar :
Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam
penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Belanja
Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan
bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai
dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah
terpenuhi, yaitu :
1. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Kas
Umum Negara.
2. Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran,
pengakuannya dilakukan pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut telah disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan.
√ √
Dokumen yang Diperlukan :
1. Surat Kuasa Penggunaan Anggaran (SKPA), SKO, dan dokumen
lain yang dipersamakan;
2. Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D);
3. Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB);
4. Memo Penyesuaian untuk Belanja;
5. Laporan Realisasi Belanja;
√ √
18 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 31/75
6. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) atau dokumen lain yang
dianggap sah.
Langkah-langkah Reviu :
1. Pastikan bahwa rekonsiliasi Belanja telah dilakukan antara
unit akuntansi dengan KPPN melalui penelusuran ke Berita
Acara Rekonsiliasi.
√ √
2. Lakukan uji petik atas transaksi Belanja Barang dan pastikan
bahwa setiap transaksi tersebut telah didukung dokumen
pengeluaran yang sah, melalui penelusuran ke dokumen SPM
dan SP2D.
√ √
3. Pastikan bahwa pengembalian Belanja hanya merupakan
transaksi pengembalian Belanja untuk periode berjalan dan
seluruhnya telah dicatat, melalui penelusuran ke dokumen
SSPB dan LRA PB.
√ √
4. Pastikan bahwa setiap Belanja Modal telah dicatat dan
menambah Aset Tetap, dengan melakukan penelusuran
dokumen SPM dan SP2D.
Terhadap Belanja Modal yang tidak menjadi Aset Tetap agar
dilakukan Jurnal Penyesuaian, dijelaskan dalam CaLK
berdasarkan hasil konsultasi dan rekonsiliasi dengan
DJPB/KPPN maupun DJKN/KPKN-L.
√ √
Prinsip Dasar :
Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam
penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 19
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 32/75
Tabel 3
Langkah-Langkah Reviu untuk Seluruh Akun Neraca
PROSEDUR REVIU Desk Reviu Field Reviu
1. Pastikan bahwa rincian akun Neraca telah disajikan sesuai BAS
dengan melakukan perbandingan terhadap klasifikasi BAS.
√ √
2. Pastikan bahwa saldo awal akun Neraca telah sama dengan
saldo akhir akun Neraca periode sebelumnya, dengan
melakukan penelusuran ke Neraca periode sebelumnya.
√ √
3. Pastikan bahwa saldo akun Neraca telah sesuai dengan saldo
normal (misalnya : akun Aset memiliki saldo normal Debet
positif dan akun Kewajiban memiliki saldo normal Kreditpositif), dengan melakukan penelusuran ke Buku Besar
Neraca.
√ √
4. Pastikan bahwa saldo akun Neraca telah sesuai dengan Buku
Besar, dengan melakukan penelusuran ke Buku Besar Neraca.
√ √
5. Pastikan secara uji petik bahwa setiap transaksi jurnal koreksi
akun Neraca telah didukung dengan Memo Penyesuaian,
dengan menelusuri keberadaaan Memo Penyesuaiannya.
√ √
6. Pastikan bahwa rekonsiliasi internal akun Neraca telah
dilakukan antara operator SIMAK-BMN dengan SAKPA, melalui
penelusuran ke dokumen hasil rekonsiliasi internal.
√ √
7. Pastikan bahwa rekonsiliasi eksternal telah dilakukan antara
satuan kerja (satker) dengan Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL), melalui penelusuran ke Berita
Acara Rekonsiliasi.
√ √
Prinsip Dasar :
Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam
penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukanperbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
20 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 33/75
Tabel 4
Langkah-Langkah Reviu per Akun Neraca
PROSEDUR REVIU Desk Reviu Field Reviu
Kas di Bendahara Pengeluaran
Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan
bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai
dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah
terpenuhi, yaitu :
1. Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai,
dikelola, dan di bawah tanggung jawab Bendahara
Pengeluaran, yang berasal dari sisa Uang Persediaan (UP) dan
Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang belum
dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas
Negara per tanggal Neraca.
2. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup seluruh saldo
rekening Bendahara Pengeluaran, uang logam, uang kertas
dan lain-lain kas termasuk bukti pengeluaran yang belum
dipertanggungjawabkan yang sumbernya berasal dari dana UP
yang belum disetor kembali ke Kas Negara per tanggal Neraca.
3. Kas di Bendahara Pengeluaran disajikan sebesar nilai
rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, maka
dikonversi ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah
Bank Indonesia pada tanggal Neraca.
√ √
Dokumen yang Diperlukan :
1. Rekening Koran;
2. Buku Kas Umum;
3. Buku Kas Pembantu;
4. Berita Acara Pemeriksaan Kas;
5. Register Penutupan Kas;
6. Surat Setoran Bukan Pajak(SSBP)/Surat Setoran Pajak(SSP);
7. SPM, SP2D-UP dan SP2D-TUP;
8. Memo Penyesuaian Kas di Bendahara Pengeluaran;
9. Bukti-bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan.
√ √
Langkah-langkah Reviu :
1. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang
√ √
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 21
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 34/75
disajikan di Neraca hanya mencakup UP dan TUP dengan
membandingkan saldo kas (Uang Tunai di Brankas, Saldo
rekening Koran di Bank, bukti-bukti pengeluaran yang belum
dipertanggungjawabkan, dan tidak termasuk Jasa Giro) denganBKU, Buku Pembantu dan SP2D-UP serta SP2D-TUP.
2. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran telah
disajikan sebesar nilai rupiahnya, dengan melakukan
penelusuran ke BKU, Buku Pembantu, Berita Acara Rekonsiliasi
dan Pemeriksaan Kas.
√ √
3. Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara Pengeluaran pada
akhir tahun anggaran adalah nihil, melalui penelusuran ke
BKU, Buku Pembantu, Berita Acara Rekonsiliasi dan
Pemeriksaan Kas. Apabila saldo kas tidak nihil, maka pastikan
bahwa saldo tersebut telah disetorkan ke Kas Negara, melalui
penelusuran ke dokumen SSBP-nya.
√ √
4. Pastikan bahwa jumlah pengeluaran yang belum
dipertanggungjawabkan adalah sesuai dengan BKU, Buku
Pembantu, Berita Acara Pemeriksaan Kas, Register Penutupan
Kas, dan bukti-bukti pengeluarannya, melalui penelusuran ke
dokumen-dokumen dimaksud.
√ √
Prinsip Dasar : Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam
penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Kas di Bendahara Penerimaan
Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan
bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai
dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah
terpenuhi, yaitu :
1. Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu
saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada
di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang
sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan.
2. Kas di Bendahara Penerimaan yang disajikan dalam neraca
adalah kas yang benar-benar menjadi hak negara pada tanggal
Neraca.
3. Kas di Bendahara Penerimaan disajikan sebesar nilai
√ √
22 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 35/75
rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, maka
dikonversi menjadi rupiah dengan menggunakan kurs tengah
Bank Indonesia pada tanggal Neraca.
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan diperoleh dari LaporanKeadaan Kas (LKK) Bendahara Penerimaan yang dilampiri bukti
penerimaan kas dari wajib pungut. Pada akhir tahun, saldo Kas
di Bendahara Penerimaan harus nihil, namun apabila tidak
nihil maka harus disajikan dalam Neraca.
Dokumen yang Diperlukan :
1. Rekening Koran;
2. Buku Kas Umum;
3. Buku Kas Pembantu;
4. Berita Acara Pemeriksaan Kas;
5. Register Penutupan Kas;
6. Memo Penyesuaian Kas di Bendahara Penerimaan;
7. SSBP dan SSP.
√ √
Langkah-langkah Reviu :
1. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Penerimaan yang
disajikan di Neraca hanya mencakup hak negara yang belum
disetorkan dan tidak mencakup uang milik pihak ketiga
(seperti uang jaminan), melalui penelusuran ke Buku Kas
Umum (BKU) maupun Buku Pembantu Bendahara
Penerimaan.
√ √
2. Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara Penerimaan pada akhir
tahun anggaran adalah nihil, melalui penelusuran ke BKU,
Buku Pembantu, Berita Acara Pemeriksaan Kas. Apabila saldo
kas tidak nihil, maka pastikan bahwa saldo tersebut telah
disetorkan ke Kas Negara, melalui penelusuran ke dokumen
SSBP-nya.
√ √
3. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Penerimaan telah
disajikan sebesar nilai rupiahnya dengan menelusuri BKU,
Buku Pembantu, Berita Acara Pemeriksaan Kas. Apabila
terdapat saldo kas dalam valuta asing, pastikan bahwa saldo
tersebut telah dikonversi ke dalam Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
Neraca, melalui permintaan keterangan dan perbandingan ke
kurs tengah Bank Indonesia per tanggal Neraca.
√ √
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 23
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 36/75
Prinsip Dasar :
Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam
penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
KAS LAINNYA DAN SETARA KAS
Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan
bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai
dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah
terpenuhi, yaitu :
1. Kas Lainnya dan Setara Kas terdiri dari Setara Kas dan Kas
Lainnya di Bendahara Pengeluaran.
2. Setara Kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid
yang siap dijabarkan menjadi kas dan bebas dari risiko
perubahan nilai yang signifikan.
3. Setara Kas dicatat sebesar nilai rupiah nominal. Apabila
terdapat setara kas dalam valuta asing, maka dikonversi
menjadi rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal Neraca.
4. Setara Kas ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka
pendek atau untuk tujuan lainnya. Suatu investasi disebutsetara kas jika investasi tersebut memiliki masa jatuh tempo
paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehannya.
5. Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran adalah Kas yang
dikelola oleh Bendahara Pengeluaran selain pengelolaan Uang
Persediaan.
√ √
Dokumen yang Diperlukan :
1. Untuk Setara Kas berupa: Sertifikat Deposito atau sertifikat
lain yang berkaitan dengan investasi jangka pendek – paling
lama 3 bulan.
2. Untuk Kas Lainnya berupa :
1) Buku Kas Umum;
2) Buku Kas Pembantu;
3) Berita Acara Pemeriksaan Kas;
4) Register Penutupan Kas;
5) Memo Penyesuaian Kas di Bendahara Pengeluaran;
√ √
24 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 37/75
Langkah-langkah Reviu :
1. Pastikan bahwa saldo Setara Kas yang disajikan di Neraca
hanya mencakup investasi jangka pendek yang sangat likuid
seperti Deposito yang berjangka waktu paling lama 3 (tiga)
bulan, melalui penelusuran ke Sertifikat Deposito.
√ √
2. Pastikan bahwa saldo Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran
yang disajikan di Neraca hanya mencakup selain dari
pengelolaan UP :
1) Pendapatan yang bukan berasal dari anggaran BPS yang
telah diterima sebelum tanggal neraca (seperti bunga
jasa giro, hibah langsung atau pungutan perpajakan),
namun sampai dengan tanggal neraca belum disetorkanke Kas Negara.
2) Kewajiban satker kepada pihak lain (sepertil SPM LS
Honor yang belum dibayarkan atau SPPD yang belum
dibayarkan).
√ √
3. Lakukan penelusuran ke dalam BKU dan Buku Pembantu
bahwa Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas telah dicatat dan
didukung dengan BA Pemeriksaan Kas.
√ √
Prinsip Dasar :
Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam
penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Persediaan
Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan
bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai
dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah
terpenuhi, yaitu :
1. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat dan tidak dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan.
2. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa
depan telah diperoleh dan mempunyai nilai atau biaya yang
dapat diukur dengan andal. Persediaan diakui pada saat
√ √
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 25
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 38/75
diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya
berpindah.
3. Persediaan disajikan sebesar biaya perolehan (apabila
diperoleh dengan cara pembelian), biaya standar (apabiladiperoleh dengan memproduksi sendiri) dan nilai wajar
(apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan).
Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada
akhir periode akuntansi dan disajikan di Neraca sebesar nilai
moneternya.
Dokumen yang Diperlukan :
1. Berita Acara Opname Fisik Persediaan;
2. Daftar Rekapitulasi Persediaan/laporan persediaan (SIMAK-
BMN);
3. Surat penetapan lelang;
4. Memo Penyesuaian Persediaan.
√ √
Langkah-langkah Reviu :
1. Pastikan bahwa saldo Persediaan di Neraca telah sesuai
dengan saldo di Berita Acara Opname Fisik Persediaan
√ √
2. Pastikan bahwa Persediaan yang dalam kondisi rusak atau
usang telah dikeluarkan dari saldo Persediaan, melalui
penelusuran ke Berita Acara Opname Fisik Persediaan, Neraca
(SAK), Laporan Posisi BMN di Neraca (SIMAK BMN) dan
Aplikasi Persediaan dan dijelaskan dalam CaLK.
√ √
3. Pastikan bahwa saldo Persediaan yang disajikan di Neraca
adalah sama dengan saldo fisik Persediaan dikalikan dengan
biaya perolehan terakhir sesuai Berita Acara Opname Fisik
Persediaan, melalui permintaan keterangan dan penelusuran
ke Berita Acara Opname Fisik Persediaan, Neraca (SAK),
Laporan Posisi BMN di Neraca (SIMAK BMN) dan Aplikasi
Persediaan.
√ √
4. Pastikan bahwa satuan kerja (satker) telah menggunakan
Aplikasi Persediaan secara optimal (Inputasi up to date)
melalui penelusuran pada aplikasi Persediaan.
Terhadap hambatan dan kendala penggunaan aplikasi
persediaan agar dijelaskan dalam CaLK.
√ √
26 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 39/75
5. Pastikan bahwa terhadap pelelangan persediaan telah
dilaksanakan sesuai dengan Surat Penetapan Pelelangan.
√ √
Prinsip Dasar :
Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalampenyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Aset Tetap
Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan
bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai
dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah
terpenuhi, yaitu :
1. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan
dalam kegiatan pemerintah atau digunakan oleh masyarakat
umum, biaya perolehannya dapat diukur secara andal, dan
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas.
2. Pengakuan Aset Tetap akan sangat andal jika Aset Tetap telah
diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada
saat penguasaannya berpindah, dan bukti kepemilikannya
terdokumentasi dengan memadai, serta dikuasai oleh Negaradan dimanfaatkan.
3. Untuk keperluan penyusunan neraca awal, biaya perolehan
Aset Tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca
awal tersebut disusun. Untuk periode selanjutnya, untuk
setiap perolehan Aset Tetap baru, entitas menggunakan biaya
perolehan atau harga wajar (bila tidak ada biaya
perolehannya).
4. Biaya perolehan Aset Tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung dalam rangka
memperoleh aset tersebut ke kondisi yang membuat aset
tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
5. Aset Tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap
tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.
6. Apabila penyelesaian pekerjaan suatu Aset Tetap melebihi dan
atau melewati satu periode tahun anggaran, maka Aset Tetap
yang belum selesai tersebut digolongkan dan disajikan sebagai
√ √
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 27
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 40/75
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) sampai dengan aset
tersebut selesai dan siap dipakai.
7. Biaya perolehan dari Aset Tetap yang diperoleh secara
gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungantersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing
aset yang bersangkutan.
8. Biaya Aset Tetap yang diperoleh melalui pertukaran atau
pertukaran sebagian Aset Tetap yang tidak serupa atau aset
lainnya, diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh
(nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah
disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang
ditransfer/ diserahkan).
9. Suatu Aset Tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas
suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa
dan memiliki nilai wajar yang serupa. Suatu Aset Tetap juga
dapat dilepas dalam pertukaran dengan kepemilikan aset yang
serupa. Dalam keadaan tersebut, tidak ada keuntungan dan
kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset yang baru
diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount ) atas
aset yang dilepas.
10. Aset Tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harusdicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan.
11. Pengeluaran setelah perolehan awal suatu Aset Tetap yang
memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar
memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam
bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar
kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang
bersangkutan.
12. Penilaian kembali atau revaluasi Aset Tetap pada umumnya
tidak diperkenankan karena SAP menganut penilaian aset
berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran.
Penyimpangan dari peraturan ini mungkin dilakukan
berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku secara
nasional. Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian
kembali, maka Aset Tetap disajikan dengan penyesuaian pada
masing-masing akun Aset Tetap dan akun Diinvestasikan
Dalam Aset Tetap.
13. Aset bersejarah (heritage assets) tidak harus disajikan di
28 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 41/75
Neraca, namun aset tersebut harus diungkapkan dalam CaLK.
Beberapa aset bersejarah yang memberikan potensi manfaat
lainnya kepada pemerintah selain nilai sejarahnya, seperti
bangunan bersejarah yang digunakan sebagai ruangperkantoran, maka aset ini ditetapkan prinsip-prinsip yang
sama seperti aset lainnya.
14. Aset Tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas dan
tidak ada manfaat ekonomis di masa yang akan datang harus
direklasifikasi ke akun Aset Lainnya sesuai dengan nilai
tercatatnya.
Dokumen yang Diperlukan :
1. Daftar Barang Milik Negara dan Catatan Ringkas Barang Milik
Negara;
2. Daftar Realisasi Belanja Modal, SP2D/SPM Belanja Modal,
Kuitansi, Faktur Pembelian;
3. Berita Acara Serah Terima BMN, Bukti Kepemilikan BMN;
4. Surat Keputusan Penghapusan;
5. Kartu Inventaris Barang (KIB) Tanah, Kartu Inventaris Barang
(KIB) Bangunan Air, Kartu Inventaris Barang (KIB) Gedung dan
Bangunan, Kartu Inventaris Barang (KIB) Alat Besar, Kartu
Inventaris Barang (KIB) Alat Angkutan, Kartu Inventaris Barang(KIB) Alat Persenjataan, Daftar Barang Lainnya (DBL), Daftar
Barang Ruangan (DBR), Laporan Barang Kuasa Pengguna
(LBKP), Laporan Kondisi Barang (LKB), dan Laporan BMN;
6. Memo Penyesuaian Aset Tetap;
7. Laporan Inventarisasi dan Penilaian (IP) BMN (oleh Tim
Pelaksana DJKN dan Tim Kementerian Negara/Lembaga), yang
terdiri dari :
a) Laporan BA01 Rekapitulasi Laporan Hasil Inventarisasi;
b) Laporan BA02 Laporan Hasil Inventarisasi Barang Rusak
Ringan dan Rusak Berat;
c) Laporan BA03 Laporan Hasil Inventarisasi Barang Berlebih;
Laporan BA04 Laporan Hasil Inventarisasi Barang Tidak
Ditemukan.
√ √
Langkah-langkah Reviu :
1. Pastikan bahwa saldo awal Aset Tetap di Neraca telah
menunjukkan nilai wajar, melalui penelusuran pada Berita
√ √
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 29
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 42/75
Acara Rekonsiliasi BMN dengan KPKNL dan Neraca periode
sebelumnya.
2. Pastikan bahwa jika ada hasil inventarisasi BMN oleh Tim
Penertiban Aset telah masuk pada LK.
√ √
3. Pastikan bahwa saldo Aset Tetap di Neraca telah sesuai
dengan rincian Aset Tetap di CaLK, melalui penelaahan CaLK.
√ √
4. Pastikan bahwa saldo dan rincian Aset Tetap pada CaLK telah
sesuai dengan Laporan BMN (Laporan Intrakomptabel).
√ √
5. Pastikan bahwa Aset Tetap (misalnya Tanah, Gedung dan
Bangunan, Kendaraan Operasional) yang tidak didukung
dengan dokumen yang sah telah diungkapkan dalam CaLK.
√ √
6. Pastikan bahwa Aset Tetap yang tidak dimanfaatkan dan atau
dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berhak telah diungkapkan
dalam CaLK melalui permintaan keterangan.
√ √
7. Pastikan bahwa setiap Belanja Modal telah dibukukan sebagai
penambahan Aset Tetap atau Aset Lain-lain, melalui
penelusuran LRA dengan Laporan BMN (Laporan
Intrakomptabel).
√ √
8. Pastikan bahwa mutasi tambah dan mutasi kurang yang telah
dibukukan dalam SIMAK-BMN telah didukung dengan
dokumen sumber untuk transaksi Pembelian, Transfer Masuk,Reklasifikasi Masuk, Pertukaran, Perolehan Lainnya,
Pengurangan Nilai Aset, Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas,
Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset, Penerimaan Aset Tetap
Renovasi, Penghapusan, Transfer Keluar, Hibah (Keluar),
Reklasifikasi Keluar, Koreksi Pencatatan, Penghentian Aset dari
Penggunaan, Saldo Akhir Tahun Berjalan, melalui penelusuran
ke dokumen-dokumen yang terkait.
√ √
9. Pastikan bahwa untuk Aset Tetap yang dalam kondisi Rusak
Berat/Usang telah direklasifikasi ke Aset Lainnya, melalui
penelusuran dokumen Berita Acara Penghentian Penggunaan
Aset Tetap ke akun Aset Lainnya.
√ √
10. Pastikan jumlah dan kondisi BMN telah konsisten antara
Laporan Kondisi Barang dengan Laporan BMN (Laporan
Gabungan Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel).
√ √
Prinsip Dasar :
Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam
penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
30 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 43/75
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Aset Lainnya
Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan
bahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai
dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah
terpenuhi, yaitu:
1. Aset Lainnya terdiri dari Piutang Jangka Panjang, Kemitraan
Dengan Pihak Ketiga, Aset Tak Berwujud, TP/TGR, dan Aset
Lain-lain.
2. Setiap transaksi Aset Lainnya telah didukung dokumen yang
sah.
3. TP/TGR yang jatuh tempo 1 (satu) tahun telah direklasifikasi ke
akun Bagian Lancar TP/TGR.
4. Seluruh aset tak berwujud telah tercatat dalam SIMAK-BMN.
√ √
Dokumen yang Diperlukan :
1. Dokumen ketetapan TP/TGR;
2. Memo Penyesuaian Aset Lainnya;
3. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) internal atau dokumen lain
yang dianggap sah.
√ √
Langkah-langkah Reviu :
1. Pastikan bahwa saldo Aset Lainnya di Neraca telah sesuai
dengan dokumen sumber dan pendukung (seperti Laporan
BMN Intrakomptabel, Laporan TP/TGR dan Hasil Rekonsiliasi
KPKNL)
√ √
2. Pastikan setiap transaksi Aset Lainnya telah didukung
dokumen yang sah, melalui penelusuran ke dokumen-
dokumen terkait (misalnya dokumen ketetapan TP/TGR).
√ √
3. Pastikan bahwa akun TGR yang jatuh tempo 1 (satu) tahuntelah direklasifikasi ke akun Bagian Lancar TP/TGR pada akhir
tahun, melalui permintaan keterangan dan penelusuran ke
Memo Penyesuaiannya.
√ √
4. Pastikan Aset Tak Berwujud telah dilakukan inventarisasi dan
direkam pada SIMAK BMN.
√ √
Prinsip Dasar :
Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam
penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 31
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 44/75
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Kewajiban
Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikanbahwa pengakuan, pengukuran, dan pelaporan akun telah sesuai
dengan SAP serta akurasi, kehandalan dan keabsahan LK telah
terpenuhi, yaitu :
1. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber
daya ekonomi pemerintah.
2. Karakterisitik esensial kewajiban adalah bahwa pemerintah
mempunyai kewajiban masa kini yang dalam penyelesaiannya
mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa
yang akan datang.
3. Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos
kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan
akan diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas bulan) dan lebih
dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
4. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau
pada saat kewajiban timbul.
5. Kewajiban diakui/dicatat jika besar kemungkinan bahwapengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah
dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang
dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai
penyelesaian yang dapat diukur.
6. Kewajiban dapat timbul dari :
a) transaksi dengan pertukaran (exchange transaction);
b) transaksi tanpa pertukaran (non exchange transaction),
sesuai hukum yang berlaku dan kebijakan yang
diterapkan belum lunas dibayar sampai dengan tanggal
pelaporan;
c) kejadian yang berkaitan dengan pemerintah
(government-related events);
d) kejadian yang diakui pemerintah (government-
acknowledgement events).
7. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam
mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang
rupiah. Penjabaran dalam mata uang asing menggunakan kurs
√ √
32 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 45/75
tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.
8. Dalam restrukturisasi utang melalui modifikasi persyaratan
utang, debitur harus mencatat dampak restrukturisasi secara
prospektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan dan tidakboleh mengubah nilai tercatat utang pada saat restrukturisasi
kecuali jika nilai tercatat tersebut melebihi jumlah
pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dengan
persyaratan baru.
Dokumen yang Diperlukan :
1. Laporan rekapitulasi kewajiban;
2. Dokumen tagihan;
3. Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D);
4. Memo Penyesuaian Kewajiban;
5. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) atau dokumen lain yang
dianggap sah.
√ √
Langkah-langkah Reviu :
1. Pastikan bahwa saldo Kewajiban di Neraca telah sesuai dengan
laporan rekapitulasi kewajiban dari unit teknis dan bahwa
seluruh akun Kewajiban yang dikelola oleh unit teknis telah
disajikan dalam LRA, melalui permintaan keterangan dan
penelusuran ke laporan rekapitulasi kewajiban dan dokumen
sumber maupun pendukung lainnya yang sah.
√ √
2. Lakukan uji petik atas transaksi Kewajiban dan pastikan bahwa
setiap transaksi tersebut telah didukung dokumen yang sah,
melalui penelusuran ke dokumen-dokumen yang terkait
(seperti Laporan Rekap Akrual dan dokumen tagihan).
√ √
Prinsip Dasar :
Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalam
penyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 33
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 46/75
Tabel 5
Langkah-Langkah Reviu CaLK
PROSEDUR REVIU
Desk Reviu
Field Reviu
Tujuan prosedur reviu berikut ini adalah untuk memastikan
bahwa aspek formal LK dan kecukupan pengungkapan informasi
dalam CaLK telah terpenuhi, yaitu :
1. CaLK harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam
Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca harus mempunyai
referensi silang dengan informasi terkait dalam CaLK.
2. CaLK menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos LK
dalam rangka pengungkapan yang memadai, antara lain :a. Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan,
ekonomi makro, pencapaian target Undang-undang
APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang
dihadapi dalam pencapaian target;
b. Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama
tahun pelaporan;
c. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan LK dan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk
diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
penting lainnya;
d. Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum
disajikan dalam lembar muka LK;
e. Mengungkapkan informasi untuk pos-pos aset dan
kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan
basis akrual atas pendapatan dan belanja dan
rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas;f. Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk
penyajian yang wajar, yang tidak disajikan di lembar muka
LK.
3. CaLK harus dapat menjelaskan perubahan anggaran yang
penting selama periode berjalan dibandingkan dengan
anggaran yang pertama kali disahkan, hambatan dan kendala
yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan, serta
masalah lainnya yang dianggap perlu oleh manajemen entitas
√ √
34 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 47/75
pelaporan untuk diketahui pembaca LK.
4. Dalam menyajikan CaLK, entitas pelaporan harus
mengungkapkan dasar penyajian LK dan kebijakan akuntansi.
5. Pengungkapan kebijakan akuntansi harus mengidentifikasikandan menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan
oleh entitas pelaporan dan metode-metode penerapannya
yang secara material mempengaruhi penyajian Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas.
Pengungkapan juga harus meliputi pertimbangan-
pertimbangan penting yang diambil dalam memilih
prinsip-prinsip yang sesuai. Secara umum, kebijakan
akuntansi pada CaLK menjelaskan hal-hal berikut ini :
a. Entitas pelaporan;
b. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan LK;
c. Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan
LK;
d. sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang
berkaitan dengan ketentuan-ketentuan masa transisi
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan diterapkan
oleh suatu entitas pelaporan;
6. Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untukmemahami LK.
7. Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempunyai
pengaruh material dalam tahun perubahan juga harus
diungkapkan jika berpengaruh secara material terhadap
tahun-tahun yang akan datang.
8. Entitas pelaporan yang menyusun LK berbasis akrual atas
pendapatan dan belanja harus mengungkapkan pos-pos aset
dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan
basis akrual dan menyajikan rekonsiliasinya dengan penerapan
basis kas.
9. CaLK juga harus mengungkapkan informasi yang bila tidak
diungkapkan akan menyesatkan bagi pembaca laporan.
Dokumen yang Diperlukan :
1. LRA versi Cetak yang sudah dilengkapi dengan Pernyataan
Tanggung Jawab (khusus untuk LK semesteran dan tahunan).
2. Neraca versi Cetak yang sudah dilengkapi dengan Pernyataan
Tanggung Jawab (khusus untuk LK semesteran dan tahunan).
√ √
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 35
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 48/75
3. CaLK dan Lampiran-lampirannya versi Cetak yang sudah
dilengkapi dengan Pernyataan Tanggung Jawab (khusus untuk
LK semesteran dan tahunan).
Langkah-langkah Reviu :
Pastikan bahwa LK Semesteran dan Tahunan telah memuat
informasi mengenai :
√ √
1. Identitas unit kerja Pengguna Anggaran dan periode
penyampaian LK.
√ √
2. Gambaran ringkas mengenai LK yang ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang.
√ √
3. Daftar tabel (nama tabel, nomor tabel dan nomor halaman). √ √
4. Daftar grafik (nama grafik, nomor dan nomor halaman). √ √
5. Daftar lampiran (nama lampiran, nomor lampiran dan nomor
halaman).
√ √
6. Daftar singkatan (singkatan-singkatan yang digunakan dalam
LK).
√ √
7. Pernyataan tanggung jawab dari Pengguna Anggaran/ Kuasa
Pengguna Anggaran (PA/KPA) terhadap penggunaan anggaran
pada lingkup unit kerjanya yang ditandatangani oleh pimpinan
unit kerja dan memuat pernyataan tanggung jawab terhadap
penyusunan dan isi LK yang disampaikan; bahwa LK telah
disusun sesuai dengan SAP dan bahwa LK telah disusun
berdasarkan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang memadai.
√ √
8. Gambaran ringkas mengenai kondisi LK yang
dipertanggungjawabkan, yang mencakup gambaran mengenai
anggaran, realisasi anggaran, neraca dan CaLK.
√ √
9. Realisasi pendapatan dan belanja, masing-masingdibandingkan dengan anggarannya dalam satu periode
berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI (laporan semester I atau
laporan komparatif dengan membandingkan anggaran dan
realisasi tahun anggaran yang lalu dengan tahun anggaran
berjalan).
√ √
a. Jumlah rupiah dan persentase dari target yang
direncanakan dalam DIPA Penerimaan telah dijelaskan di
CaLK. Realisasi Penerimaan juga dibandingkan antara
periode dengan menjelaskan terjadi kenaikan/penurunan
√ √
36 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 49/75
(dalam bentuk tabel per jenis penerimaan).
b. Jumlah rupiah dan persentase dari target yang
direncanakan dalam DIPA Belanja (Belanja Pegawai,
Belanja Barang, Belanja Modal, Belanja Bantuan Sosial)telah dijelaskan dalam CaLK. Realisasi Belanja juga
dibandingkan antara periode dengan menjelaskan terjadi
kenaikan/penurunan.
√ √
c. CaLK telah disertai Catatan Penting Lainnya yang
menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan
anggaran seperti sebab-sebab terjadinya perbedaan
yang material antara anggaran dan realisasinya serta
daftar-daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka yang
dianggap perlu untuk dijelaskan.
√ √
10. Posisi aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal pelaporan
berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI (Neraca komparatif yang
membandingkan posisi per semester I/ tahunan dengan posisi
akhir periode tahun sebelumnya).
√ √
a. Kas di Bendahara Pengeluaran
Menjelaskan Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran tahun
anggaran berjalan dan membandingkan dengan tahun
anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.
Apabila terdapat Saldo UP yang disetor sesudah tanggal
31 Desember, harus diungkapkan tanggal setor,
dilampirkan bukti SSBP-nya, dan dilengkapi dengan tabel
penyetoran UP tahun berjalan dan tahun sebelumnya.
√ √
b. Kas di Bendahara Penerimaan
Menjelaskan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan tahun
anggaran berjalan dan membandingkan dengan tahunanggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.
Apabila terdapat penyetoran PNBP sesudah tanggal 31
Desember, harus diungkapkan tanggal setor, dilampirkan
bukti SSBP-nya, dan dilengkapi dengan tabel penyetoran
PNBP tahun berjalan dan tahun sebelumnya.
√ √
c. Kas Lainnya dan Setara Kas
Menjelaskan Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas tahun
√ √
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 37
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 50/75
anggaran berjalan dan membandingkan dengan tahun
anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas harus diungkapkan
dalam tabel.
Apabila terdapat penyetoran/ pembayaran sesudah
tanggal 31 Desember, harus diungkapkan tanggal
pembayarannya, dilampirkan buktinya, dan dilengkapi
dengan tabel penyetorannya.
d. Piutang Bukan Pajak
Menjelaskan Saldo Piutang Bukan Pajak tahun anggaran
berjalan dan membandingkan dengan tahun anggaran
yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.
√ √
e. Bagian Lancar TP/TGR
Menjelaskan Saldo Bagian Lancar TP/TGR tahun anggaran
berjalan dan membandingkan dengan tahun anggaran
yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.
√ √
f. Uang Muka Belanja
Menjelaskan Saldo Uang Muka Belanja tahun
anggaran berjalan dan membandingkan dengan tahun
anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.
√ √
g. Persediaan
Menjelaskan Saldo Persediaan tahun anggaran berjalan
dan membandingkan dengan tahun anggaran yang lalu,
dan dilengkapi dengan tabel.
Mengungkapkan dalam bentuk tabel daftar persediaan
beserta kondisinya per tanggal neraca.
√ √
h. Aset Tetap
Menjelaskan Saldo Aset Tetap dan mutasinya pada tahun
anggaran berjalan dan membandingkan dengan tahun
anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel dan
grafik.
Apabila terdapat perolehan aset tetap yang bukan berasal
√ √
38 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 51/75
dari Belanja Modal harus diungkapkan.
Perbandingan aset tetap tahun berjalan antara SIMAK
BMN dan Neraca (SAK) harus dijelaskan dalam bentuk
tabel dan jika terdapat selisih harus diungkapkan.
i. Tanah
Menjelaskan saldo Tanah tahun anggaran berjalan dan
membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan
dilengkapi dengan tabel.
√ √
j. Peralatan dan Mesin
Menjelaskan saldo Peralatan dan Mesin serta mutasinya
pada tahun anggaran berjalan dan membandingkan
dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan
tabel.
Mutasi peralatan dan mesin dijelaskan dalam bentuk
tabel mutasi/ perubahan.
Apabila terdapat perolehan Peralatan dan Mesin yang
bukan berasal dari Belanja Modal harus diungkapkan jenis
dan nilainya.
√ √
k. Gedung dan Bangunan
Menjelaskan saldo Gedung dan Bangunan serta
mutasinya pada tahun anggaran berjalan dan
membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan
dilengkapi dengan tabel.
√ √
l. Jalan, Irigasi dan Jaringan
Menjelaskan saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan serta
mutasinya pada tahun anggaran berjalan danmembandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan
dilengkapi dengan tabel.
√ √
m. Aset Tetap Lainnya
Menjelaskan saldo Aset Tetap Lainnya serta mutasinya
pada tahun anggaran berjalan dan membandingkan
dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan
tabel.
√ √
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 39
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 52/75
n. Konstruksi Dalam Pengerjaan
Menjelaskan saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan serta
mutasinya pada tahun anggaran berjalan dan
membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dandilengkapi dengan tabel.
√ √
o. Aset Lainnya
Menjelaskan saldo dan rincian Aset Lainnya (TP/ TGR,
Aset Tak Berwujud, Kemitraan Dengan Pihak Ketiga, dan
Aset Lain-Lain) tahun anggaran berjalan dan
membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan
dilengkapi dengan tabel.
√ √
p. Kewajiban
Menjelaskan saldo Kewajiban (Utang Kepada Pihak Ketiga,
Uang Muka dari KPPN, Pendapatan yang Ditangguhkan,
Pendapatan Diterima Dimuka, Utang Jangka Pendek
Lainnya) tahun anggaran berjalan dan membandingkan
dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan
tabel.
√ √
q. Ekuitas
Menjelaskan saldo Ekuitas sebagai akun penyeimbang
(Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Diinvestasikan)
tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan
anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel.
√ √
11. Catatan Penting Lainnya menjelaskan hal-hal yang
berhubungan dengan LK termasuk hambatan dan kendala
serta hal-hal lainnya dalam rangka full disclousure
√ √
12. Lampiran pendukung yaitu Ringkasan LRA, LRA Pendapatan
Negara dan Hibah, LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja,
serta Neraca Percobaan berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI.
√ √
13. Lampiran laporan BMN Semesteran/Tahunan (Laporan
Intrakomptabel, Ekstrakomptabel dan Gabungan), Laporan
Kondisi Barang, CRBMN, dan Laporan Persediaan.
√ √
14. Pengungkapan Penting Lainnya terdiri dari :
a. Tindak Lanjut atas Temuan BPK , dengan menjelaskan
temuan-temuan BPK dan tindak lanjut yang telah
dilakukan beserta daftar temuan BPK dan tindak lanjutnya
√ √
40 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 53/75
b. Laporan dan Daftar Rekening Pemerintah
c. Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual
Prinsip Dasar :
Apabila ditemukan kelemahan dalam penyelenggaraan akuntansi dan/atau kesalahan dalampenyajian LK, maka pereviu bersama-sama dengan unit akuntansi harus segera melakukan
perbaikan dan/atau koreksi atas kelemahan dan/atau kesalahan tersebut secara berjenjang.
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 41
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 54/75
BAB IV
PELAPORAN REVIU
Rangkaian aktivitas dalam pelaporan reviu dititikberatkan pada
pertanggungjawaban pelaksanaan reviu yang pada pokoknya mengungkapkan prosedur
reviu yang dilakukan, kesalahan atau kelemahan yang ditemui, langkah perbaikan yang
disepakati, langkah perbaikan yang telah dilakukan, dan saran perbaikan yang tidak atau
belum dilaksanakan. Laporan tersebut merupakan dasar penyusunan Pernyataan Telah
Direviu.
Pelaporan reviu pada pokoknya mengungkapkan tujuan dan alasan pelaksanaan
reviu, prosedur reviu yang dilakukan, kesalahan atau kelemahan yang ditemui, langkah-
langkah perbaikan yang disepakati, langkah perbaikan yang telah dilakukan, dan saran
perbaikan yang tidak atau belum dilaksanakan. Pelaporan reviu dibuat pada setiap
tingkatan unit akuntansi mulai dari UAKPA sampai dengan UAPA yang disajikan dalam
bentuk Catatan Hasil Reviu. Adapun pada tingkat UAPPA-E1 dan UAPA disusun Laporan
Hasil Reviu (LHR) yang merupakan kompilasi dari CHR dan pada seluruh unit akuntansi di
bawahnya.
Dalam hal penyusunan CHR, pereviu menyimpulkan terdapat penyusunan LK yangbelum diselenggarakan berdasarkan SAI dan/atau penyajian LK belum sesuai SAP, maka
pereviu harus membuat CHR kepada unit akuntansi yang terkait. Hal-hal yang harus
diuraikan dalam CHR antara lain:
a. Penyelenggaraan akuntansi yang harus diperbaiki dan dikoreksi.
b. Permasalahan yang dihadapi oleh unit akuntansi dalam penyusunan LK berdasarkan
SAI dan/atau penyajian sesuai SAP.
c. Tindakan perbaikan yang disepakati oleh pereviu dan unit akuntansi serta telah atau
akan dilakukan oleh unit akuntansi.
Hasil pelaporan reviu merupakan dasar bagi Aparat Pengawasan Intern BPS untuk
membuat Pernyataan Telah Direviu pada tingkat UAPA yang antara lain menyatakan
bahwa:
a. Reviu telah dilakukan atas LK BPS berupa neraca, LRA, dan CaLK untuk periode yang
berakhir pada tanggal pelaporan keuangan.
b. Reviu dilaksanakan sesuai dengan Standar Reviu Laporan Keuangan BPS.
c. Semua informasi yang dimuat dalam Laporan Keuangan adalah penyajian manajemen
BPS.
42 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 55/75
d. Tujuan reviu adalah untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi,
kehandalan, dan keabsahan informasi LK BPS serta pengakuan, pengukuran, dan
pelaporan transaksi sesuai dengan SAP kepada Kepala BPS-RI.
e. Ruang lingkup reviu jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yangdilakukan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan secara
keseluruhan.
f. Simpulan reviu, yaitu apakah LK BPS telah atau belum disajikan sesuai SAP.
g. Paragraf penjelas (apabila diperlukan), yang mengurangi perbaikan material dalam
penyelenggaraan akuntansi dan/atau koreksi penyajian LK BPS yang belum atau belum
selesai dilakukan oleh unit akuntansi.
Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI 43
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 56/75
BAB V
PENUTUP
Untuk melengkapi Standar Reviu LK Badan Pusat Statistik, dalam buku ini
dilampirkan format Kertas Kerja Reviu (KKR), CHR, dan Laporan Hasil Reviu (LHR) yang
mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 41/PMK.09/2010. Buku standar
ini akan dievaluasi dan direvisi apabila terdapat perubahan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku dalam rangka mengakomodasi setiap perkembangan dan dinamika
dalam penerapannya.
Demikian, buku standar ini disusun dengan harapan dapat menjadi panduan dan
mempermudah APIP BPS-RI untuk melakukan reviu Laporan Keuangan secara berjenjang,
mulai dari tingkat satker sampai dengan tingkat instansi. Reviu LK diharapkan mampu
menjadikan LK BPS semakin berkualitas dan mampu menghasilkan opini “Wajar Tanpa
Pengecualian” dari BPK RI.
44 Standar Reviu Laporan Keuangan BPS-RI
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 57/75
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 58/75
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 59/75
x x
Lampiran 1
Kertas Kerja Reviu Neraca (KKR-Neraca)
Badan Pusat Statistik
Inspektorat Utama
BadanPusatStatistikRepublik Indonesia
InspektoratUtama
No. Indeks KKR NRC
Disusun Oleh/Tanggal
Direviu Oleh/Tanggal
Disetujui Oleh/Tanggal
UAPA (Unit Akuntansi Pengguna Anggaran) Badan Pusat Statistik RI
UAPPA – E1 Badan Pusat Statistik
UAPPA – W Badan Pusat Statistik Provinsi .....
UAKPPA Badan Pusat Statistik Kota/Kabupaten .....
Komponen LK LRA x Neraca CaLK
Akun/Segmen Penyelenggaraan Akuntansi Asetlancar, AsetTetap, Kewajiban, Ekuitas
Langkah – langkah Reviu
Seluruh Akun Neraca:
1. Pastikan bahwa rincian akun Neraca telah disajikan sesuai BAS dengan melakukan
perbandingan terhadap klasifikasi BAS.
2. Pastikan bahwa saldo awal akun Neraca telah sama dengan saldo akhir akun Neraca periode
sebelumnya, dengan melakukan penelusuran ke Neraca periode sebelumnya.3. Pastikan bahwa saldo akun Neraca telah sesuai dengan saldo normal (misalnya : akun Aset
memiliki saldo normal Debet positif dan akun Kewajiban memiliki saldo normal Kredit
positif), dengan melakukan penelusuran ke Buku Besar Neraca.
4. Pastikan bahwa saldo akun Neraca telah sesuai dengan Buku Besar, dengan melakukan
penelusuran ke Buku Besar Neraca.
5. Pastikan secara uji petik bahwa setiap transaksi jurnal koreksi akun Neraca telah didukung
dengan Memo Penyesuaian, dengan menelusuri keberadaaan Memo Penyesuaiannya.
6. Pastikan bahwa rekonsiliasi internal akun Neraca telah dilakukan antara operator SIMAK-
BMN dengan SAKPA, melalui penelusuran ke dokumen hasil rekonsiliasi internal.
7. Pastikan bahwa rekonsiliasi eksternal telah dilakukan antara satuan kerja (satker) dengan
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), melalui penelusuran ke Berita Acara
Rekonsiliasi.
Kas di Bendahara Pengeluaran:
8. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang disajikan di Neraca hanya
mencakup UP dan TUP dengan membandingkan saldo kas (Uang Tunai di Brankas, Saldo
rekening Koran di Bank, bukti-bukti pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan, dan
tidak termasuk Jasa Giro) dengan SP2D-UP dan SP2D-TUP.
9. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Pengeluaran telah disajikan sebesar nilai rupiahnya,
dengan melakukan penelusuran ke Berita Acara Rekonsiliasi dan Pemeriksaan Kas.
45
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 60/75
10. Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara Pengeluaran pada akhir tahun anggaran adalah nihil,
melalui penelusuran ke Berita Acara Rekonsiliasi dan Pemeriksaan Kas. Apabila saldo kas
tidak nihil, maka pastikan bahwa saldo tersebut telah disetorkan ke Kas Negara, melalui
penelusuran ke dokumen SSBP-nya.
11. Pastikan bahwa jumlah pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan adalah sesuai
dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas, Register Penutupan Kas, dan bukti-bukti
pengeluarannya, melalui penelusuran ke dokumen-dokumen dimaksud.
Kas di Bendahara Penerimaan:
12. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Penerimaan yang disajikan di Neraca hanya
mencakup hak negara yang belum disetorkan dan tidak mencakup uang milik pihak ketiga
(seperti uang jaminan), melalui penelusuran ke Buku Kas Umum (BKU) Bendahara
Penerimaan.
13. Pastikan bahwa saldo kas di Bendahara Penerimaan pada akhir tahun anggaran adalah nihil,
melalui penelusuran ke Berita Acara Pemeriksaan Kas. Apabila saldo kas tidak nihil, maka
pastikan bahwa saldo tersebut telah disetorkan ke Kas Negara, melalui penelusuran kedokumen SSBP-nya.
14. Pastikan bahwa saldo Kas di Bendahara Penerimaan telah disajikan sebesar nilai rupiahnya
dengan menelusuri Berita Acara Pemeriksaan Kas. Apabila terdapat saldo kas dalam valuta
asing, pastikan bahwa saldo tersebut telah dikonversi ke dalam Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca, melalui permintaan
keterangan dan perbandingan ke kurs tengah Bank Indonesia per tanggal Neraca.
Kas Lainnya dan Setara Kas
15. Pastikan bahwa saldo Setara Kas yang disajikan di Neraca hanya mencakup:
a. Pendapatan yang bukan berasal dari anggaran BPS yang telah diterima sebelum tanggal
neraca (seperti bunga jasa giro atau hibah langsung), namun sampai dengan tanggalneraca belum disetorkan ke Kas Negara.
b. Kewajiban satker kepada pihak lain (sepertil SPM LS Honor yang belum dibayarkan).
Persediaan
16. Pastikan bahwa saldo Persediaan di Neraca telah sesuai dengan saldo di Berita Acara
Opname Fisik Persediaan.
17. Pastikan bahwa Persediaan yang dalam kondisi rusak atau usang telah dikeluarkan dari saldo
Persediaan, melalui penelusuran ke Berita Acara Opname Fisik Persediaan.
18. Pastikan bahwa saldo Persediaan yang disajikan di Neraca adalah sama dengan saldo fisik
Persediaan dikalikan dengan biaya perolehan terakhir sesuai Berita Acara Opname Fisik
Persediaan, melalui permintaan keterangan dan penelusuran ke Berita Acara Opname FisikPersediaan.
19. Pastikan bahwa satuan kerja (satker) telah menggunakan Aplikasi Persediaan secara optimal
(Inputasi up to date) melalui penelusuran pada aplikasi Persediaan.
Aset Tetap
20. Pastikan bahwa saldo awal Aset Tetap di Neraca telah menunjukkan nilai wajar, melalui
penelusuran pada Berita Acara Rekonsiliasi BMN dengan KPKNL dan Neraca periode
sebelumnya.
21. Pastikan bahwa saldo Aset Tetap di Neraca telah sesuai dengan rincian Aset Tetap di CaLK,
melalui penelaahan CaLK.
46
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 61/75
22. Pastikan bahwa saldo Aset Tetap pada CaLK telah sesuai dengan Lampiran BMN (Laporan
Intrakomptabel).
23. Pastikan bahwa Aset Tetap (misalnya Tanah, Gedung dan Bangunan, Kendaraan Operasional)
yang tidak didukung dengan dokumen yang sah telah diungkapkan dalam CaLK.
24. Pastikan bahwa Aset Tetap yang tidak dimanfaatkan dan atau dimanfaatkan oleh pihak yang
tidak berhak telah diungkapkan dalam CaLK melalui permintaan keterangan.
25. Pastikan bahwa setiap Belanja Modal telah dibukukan sebagai penambahan Aset Tetap atau
Aset Lain-lain, melalui penelusuran LRA dengan Lampiran BMN (Laporan Intrakomptabel).
26. Pastikan bahwa mutasi tambah dan mutasi kurang yang telah dibukukan dalam SIMAK-BMN
telah didukung dengan dokumen sumber untuk transaksi Transfer Masuk, Reklasifikasi
Masuk, Pertukaran, Perolehan Lainnya, Pengurangan Nilai Aset, Koreksi Pencatatan
Nilai/Kuantitas, Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset, Penerimaan Aset Tetap Renovasi,
Penghapusan, Transfer Keluar, Hibah (Keluar), Reklasifikasi Keluar, Koreksi Pencatatan,
Penghentian Aset dari Penggunaan, Saldo Akhir Tahun Berjalan, melalui penelusuran ke
dokumen-dokumen yang terkait.
27. Pastikan bahwa untuk Aset Tetap yang dalam kondisi Rusak Berat/Usang telah direklasifikasike Aset Lainnya, melalui penelusuran dokumen Berita Acara Penghentian Penggunaan Aset
Tetap ke akun Aset Lainnya.
28. Pastikan jumlah dan kondisi BMN telah konsisten antara Laporan Kondisi Barang dengan
Lampiran BMN (Laporan Gabungan Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel).
Aset Lainnya
29. Pastikan bahwa saldo Aset Lainnya di Neraca telah sesuai dengan Lampiran pendukung
(seperti Laporan Intrakomptabel dan Laporan TP/TGR)
30. Pastikan setiap transaksi Aset Lainnya telah didukung dokumen yang sah, melalui
penelusuran ke dokumen-dokumen terkait (misalnya dokumen ketetapan TP/TGR).
31. Pastikan bahwa akun TGR yang jatuh tempo 1 (satu) tahun telah direklasifikasi ke akunBagian Lancar TP/TGR pada akhir tahun, melalui permintaan keterangan dan penelusuran ke
Memo Penyesuaiannya.
Kewajiban
32. Pastikan bahwa saldo Kewajiban di Neraca telah sesuai dengan laporan rekapitulasi
kewajiban dari unit teknis dan bahwa seluruh akun Kewajiban yang dikelola oleh unit teknis
telah disajikan dalam LRA, melalui permintaan keterangan dan penelusuran ke laporan
rekapitulasi kewajiban.
33. Lakukan uji petik atas transaksi Kewajiban dan pastikan bahwa setiap transaksi tersebut
telah didukung dokumen yang sah, melalui penelusuran ke dokumen-dokumen yang terkait
(seperti Laporan Rekap Akrual dan dokumen tagihan).
Simpulan
Komentar
KKR telahlengkap
47
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 62/75
B
Lampiran 2
Kertas Kerja Reviu Laporan Realisasi Anggaran (KKR-LRA)
Badan Pusat Statistik
InspektoratUtama
BadanPusatStatistikRepublik Indonesia
InspektoratUtama
No. Indeks KKR LRA
Disusun Oleh/Tanggal
Direviu Oleh/Tanggal
Disetujui Oleh/Tanggal
UAPA (Unit Akuntansi Pengguna Anggaran) Badan Pusat Statistik RI
UAPPA – E1 Badan Pusat Statistik
UAPPA – W Badan Pusat Statistik Provinsi .....
UAKPA adan Pusat Statistik Kota/Kabupaten .....
Komponen LK x LRA Neraca CaLK
Akun/SegmenPenyelenggaraanAkuntansi PNBP danBelanja
Langkah –langkahReviu
1. Pastikan bahwa rincian akun LRA telah disajikan sesuai BAS dengan melakukan perbandingan
terhadap klasifikasi BAS.
2. Pastikan bahwa angka Estimasi Pendapatan dan Belanja pada LRA telah disajikan sesuai DIPA
dengan melakukan penelusuran ke DIPA atau revisinya dan/atau dokumen yang dipersamakan
dengan DIPA.
3. Pastikan secara uji petik bahwa setiap transaksi jurnal koreksi telah didukung dengan
SKTJM/Memo Koreksi dengan menelusuri keberadaan SKTJM/Memo Koreksi beserta dokumen
pendukungnya.
4. Pastikan bahwa saldo PNBP di LRA telah sesuai dengan laporan PNBP dan telah disajikan dalam
LRA melalui penelusuran ke laporan PNBP.
5. Pastikan bahwa setiap transaksi PNBP telah didukung dokumen terkait melalui penelusuran ke
dokumen setoran bukan pajak (SSBP)/ SPM terkait.
6. Pastikan bahwa setiap transaksi pengembalian Belanja tahun anggaran lalu telah dibukukan ke
dalam akun PNBP, melalui penelusuran dokumen SSBP.
7. Pastikan bahwa saldo Penerimaan Hibah di LRA telah sesuai dengan dokumen pendukung.
8. Pastikan telah dilakukan rekonsiliasi penerimaan hibah dengan KPPN melalui penelusuran Berita Acara Rekonsiliasi.
9. Pastikan bahwa rekonsiliasi Belanja telah dilakukan antara unit akuntansi dengan KPPN melalui
penelusuran ke Berita Acara Rekonsiliasi.
10. Lakukan uji petik atas transaksi Belanja Barang dan pastikan bahwa setiap transaksi tersebut telah
didukung dokumen pengeluaran yang sah, melalui penelusuran ke dokumen SPM dan SP2D.
11. Pastikan bahwa pengembalian Belanja hanya merupakan transaksi pengembalian Belanja untuk
periode berjalan, melalui penelusuran ke dokumen SSPB.
12. Pastikan bahwa setiap Belanja Modal telah dicatat dan menambah Aset Tetap, dengan melakukan
penelusuran dokumen SPM dan SP2D .
48
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 63/75
Simpulan
Komentar
(Diisi oleh pereviu KKR LRA/Pemberi Persetujuan KKR LRA)
KKR telah lengkap
49
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 64/75
B
Lampiran 3
Kertas Kerja Reviu Cacatan atas Laporan Keuangan (KKR-CaLK)
Badan Pusat Statistik InspektoratUtama
BadanPusatStatistikRepublik
IndonesiaInspektoratUtama
No. Indeks KKR CALK
DisusunOleh/Tanggal
DireviuOleh/Tanggal
DisetujuiOleh/Tanggal
UAPA (Unit Akuntansi Pengguna Anggaran) Badan Pusat Statistik RI
UAPPA – E1 Badan Pusat Statistik
UAPPA – W Badan Pusat Statistik Provinsi .....
UAKPA adan Pusat Statistik Kota/Kabupaten .....
Komponen LK LRA Neraca x CaLK
Akun/SegmenPenyelenggaraanAkuntansi PNBP danBelanja
Langkah –langkah Reviu
Pastikan bahwa LK Semesteran dan Tahunan telah memuat informasi mengenai :
1. Identitas unit kerja Pengguna Anggaran dan periode penyampaian LK.
2. Gambaran ringkas mengenai LK yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
3. Daftar tabel (nama tabel, nomor tabel dan nomor halaman).
4. Daftar grafik (nama grafik, nomor dan nomor halaman).
5. Daftar lampiran (nama lampiran, nomor lampiran dan nomor halaman).
6. Daftar singkatan (singkatan-singkatan yang digunakan dalam LK).
7. Pernyataan tanggung jawab dari Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA)
terhadap penggunaan anggaran pada lingkup unit kerjanya yang ditandatangani oleh
pimpinan unit kerja dan memuat pernyataan tanggung jawab terhadap penyusunan dan isi LK
yang disampaikan; bahwa LK telah disusun sesuai dengan SAP dan bahwa LK telah disusun
berdasarkan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang memadai.
8. Gambaran ringkas mengenai kondisi LK yang dipertanggungjawabkan, yang mencakup
gambaran mengenai anggaran, realisasi anggaran, neraca dan CaLK.
9. Realisasi pendapatan dan belanja, masing-masing dibandingkan dengan anggarannya dalam
satu periode berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI (laporan semester I atau laporankomparatif dengan membandingkan anggaran dan realisasi tahun anggaran yang lalu dengan
tahun anggaran berjalan).
a. Jumlah rupiah dan persentase dari target yang direncanakan dalam DIPA Penerimaan
telah dijelaskan di CaLK. Realisasi Penerimaan juga dibandingkan antara periode dengan
menjelaskan terjadi kenaikan/penurunan (dalam bentuk tabel per jenis penerimaan).
b. Jumlah rupiah dan persentase dari target yang direncanakan dalam DIPA Belanja (Belanja
Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Belanja Bantuan Sosial) telah dijelaskan dalam
CaLK. Realisasi Belanja juga dibandingkan antara periode dengan menjelaskan terjadi
kenaikan/penurunan.
c. CaLK telah disertai Catatan Penting Lainnya yang menjelaskan hal-hal yang mempengaruhipelaksanaan anggaran seperti sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara
50
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 65/75
anggaran dan realisasinya serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka yang
dianggap perlu untuk dijelaskan.
10. Posisi aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal pelaporan berdasarkan cetakan dari aplikasi
SAI (Neraca komparatif yang membandingkan posisi per semester I/ tahunan dengan posisi
akhir periode tahun sebelumnya).
a. Kas di Bendahara PengeluaranMenjelaskan Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran tahun anggaran berjalan dan
membandingkan dengan tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.
Apabila terdapat Saldo UP yang disetor sesudah tanggal 31 Desember, harus
diungkapkan tanggal setor, dilampirkan bukti SSBP-nya, dan dilengkapi dengan tabel
penyetoran UP tahun berjalan dan tahun sebelumnya.
b. Kas di Bendahara Penerimaan
Menjelaskan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan tahun anggaran berjalan dan
membandingkan dengan tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.
Apabila terdapat penyetoran PNBP sesudah tanggal 31 Desember, harus diungkapkan
tanggal setor, dilampirkan bukti SSBP-nya, dan dilengkapi dengan tabel penyetoranPNBP tahun berjalan dan tahun sebelumnya.
c. Kas Lainnya dan Setara Kas
Menjelaskan Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas tahun anggaran berjalan dan
membandingkan dengan tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas harus diungkapkan dalam tabel.
d. Piutang Bukan Pajak
Menjelaskan Saldo Piutang Bukan Pajak tahun anggaran berjalan dan membandingkan
dengan tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.
e. Bagian Lancar TP/TGR
Menjelaskan Saldo Bagian Lancar TP/TGR tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.
f. Uang Muka Belanja
Menjelaskan Saldo Uang Muka Belanja tahun anggaran berjalan dan
membandingkan dengan tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.
g. Persediaan
Menjelaskan Saldo Persediaan tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan
tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel.
Mengungkapkan dalam bentuk tabel daftar persediaan beserta kondisinya per tanggal
neraca.
h. Aset Tetap
Menjelaskan Saldo Aset Tetap tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan
tahun anggaran yang lalu, dan dilengkapi dengan tabel dan grafik.
Apabila terdapat perolehan aset tetap yang bukan berasal dari Belanja Modal harus
diungkapkan.
Perbandingan aset tetap tahun berjalan antara SIMAK BMN dan Neraca harus
dijelaskan dalam bentuk tabel. Dan jika terdapat selisih harus diungkapkan.
i. Tanah
Menjelaskan saldo Tanah tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan
anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel.
j. Peralatan dan Mesin
Menjelaskan saldo Peralatan dan Mesin tahun anggaran berjalan dan membandingkan
51
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 66/75
dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel.
Mutasi peralatan dan mesin dijelaskan dalam bentuk tabel mutasi/ perubahan.
Apabila terdapat perolehan Peralatan dan Mesin yang bukan berasal dari Belanja
Modal harus diungkapkan jenis dan nilainya.
k. Gedung dan Bangunan
Menjelaskan saldo Gedung dan Bangunan tahun anggaran berjalan dan
membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel.
l. Jalan, Irigasi dan Jaringan
Menjelaskan saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan tahun anggaran berjalan dan
membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel.
m. Aset Tetap Lainnya
Menjelaskan saldo Aset Tetap Lainnya tahun anggaran berjalan dan membandingkan
dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel.
n. Konstruksi Dalam Pengerjaan
Menjelaskan saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan tahun anggaran berjalan dan
membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan tabel.o. Aset Lainnya
Menjelaskan saldo Aset Lainnya (TP/ TGR, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-Lain)
tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan
dilengkapi dengan tabel.
p. Kewajiban
Menjelaskan saldo Kewajiban (Utang Kepada Pihak Ketiga, Uang Muka dari KPPN,
Pendapatan yang Ditangguhkan, Utang Jangka Pendek Lainnya) tahun anggaran
berjalan dan membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan dilengkapi dengan
tabel.
q. EkuitasMenjelaskan saldo Ekuitas (Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Diinvestasikan)
tahun anggaran berjalan dan membandingkan dengan anggaran yang lalu, dan dan
dilengkapi dengan tabel.
11. Lampiran pendukung yaitu Ringkasan LRA, LRA Pendapatan Negara dan Hibah, LRA Belanja
dan LRA Pengembalian Belanja, serta Neraca Percobaan berdasarkan cetakan dari aplikasi
SAI.
12. Lampiran laporan barang kuasa pengguna yaitu Laporan Barang Kuasa Pengguna
Semesteran/Tahunan (Laporan Intrakomptabel, Ekstrakomptabel dan Gabungan), Laporan
Kondisi Barang, CRBMN, dan Laporan Persediaan.
13. Lampiran Laporan Rekening Bendahara Pengeluaran.14. Lampiran Tindak Lanjut atas Temuan BPK , dengan menjelaskan temuan-temuan BPK dan
tindak lanjut yang telah dilakukan beserta daftar temuan BPK dan tindak lanjutnya.
Komentar
(Diisi dengan komentar-komentar pereviu KKR CALK atau pemberi persetujuan KKR)
Simpulan:
Komentar
(Diisi dengan komentar-komentar pereviu KKR CALK atau pemberi persetujuan KKR)
52
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 67/75
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Inspektorat Utama
Disusun Oleh/Tanggal
Direviu Oleh/Tanggal
Disetujui Oleh/Tanggal
UAPA Badan Pusat Statistik RI
UAPPA – E1 Badan Pusat Statistik
UAPPA – W Badan Pusat Statistik Provinsi
UAKPA Badan Pusat Statistik Kota/Kabupaten
Uraian Catatan Hasil Reviu Index KKR
Penyelenggaraan Akuntansi:
Penyajian LK:
A. LRA
KKR – LRA
B. Neraca
KKR – NRC
C. CaLK
KKR – CaLK
Koreksi/Perbaikan yang belum Dilakukan/Tidak Disetujui
Auditor: Mengetahui:
Inspektur Wilayah xx
Badan Pusat Statistik InspektoratUtama
Lampiran 4
Catatan Hasil Reviu (CHR)
53
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 68/75
Lampiran 5
Daftar Isi Laporan Hasil Reviu
Daftar Isi
Halaman
1. Ringkasan Eksekutif
2. Dasar Hukum
3. Tujuan dan Ruang Lingkup Reviu
4. Metodologi Reviu
5. Gambaran Umum Objek Reviu
6. Hasil Reviu atas Laporan Realisasi Anggaran
7. Hasil Reviu atas Neraca
8. Hasil Reviu atas CaLK dan Lampiran LK
9. Hal – hal Lain yang Perlu Diungkapkan
10. Apresiasi
Daftar Lampiran
a. Catatan Hasil Reviu (CHR)
b. Kertas Kerja Reviu (KKR)
54
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 69/75
Lampiran 6
Laporan Hasil Reviu (LHR)
Ringkasan Eksekutif : Berisi mengenai ringkasan umum Laporan Hasil Reviu InspektoratUtama sebagai Aparat Pengawasan Intern BPS-RI telah melakukan reviu atas Laporan
Keuangan BPS untuk Tahun Anggaran 20xx berupa Neraca per tanggal xxx, Laporan
Realisasi Anggaran, dan Catatan atas laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada
tanggal tersebut. BPS-RI sebagai unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) terdiri dari
(jumlah UAPPA-E1) Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1),
(jumlah UAPPA-W) Unit Akuntansi Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W), dan (jumlah
UAKPA) Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA).
Reviu ditujukan untuk: (1) membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan
penyajian LK K/L, dan (2) memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan,
dan keabsahan informasi LK K/L serta pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi
sesuai dengan SAP kepada Menteri/Pimpinan Lembaga, sehingga dapat menghasilkan LK
K/L yang berkualitas. Ruang lingkup reviu meliputi penelaahan atas penyelenggaraan
akuntansi dan penyajian Laporan Keuangan, termasuk penelaahan atas catatan akuntansi
dan dokumen sumber yang diperlukan pada (UAPPA-E1, UAPPA-W, dan UAKPA). Dalam
pelaksanaan reviu, kami telah melakukan serangkaian aktivitas untuk menelusuri angka –
angka Laporan Keuangan ke catatan akuntansi dan dokumen sumber, permintaan
keterangan mengenai proses pengumpulan, pencatatan, pengklarifikasian, pengikhtisaran,dan pelaporan data transaksi, serta analitik untuk mengetahui hubungan dan hal – hal yang
kelihatan tidak biasa.
Berdasarkan hasil reviu yang kami lakukan, kami menyimpulkan hal-hal sebgai berikut:
1. Terdapat koreksi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. xxx, pada
UAPPA-E1 (sebutkan nama UAPPA-E1) atas kelebihan pencatatan penerimaan dari
denda keterlambatan penerbitan SP2D yang sudah ditindaklanjuti oleh unit
akuntansi.
2. Terdapat koreksi realisasi belanja sebesar Rp. xxx, atas belum dicatatnya hasil
rekonsiliasi belanja dengan direktorat akuntansi dan pelaporan keuangan yang sudah
ditindaklanjuti oleh unit akuntansi.
3. Terdapat koreksi Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp. xxx,- untuk kekurangan
pencatatan di (nama UAPPA-E1) yang sudah ditindaklanjuti oleh unit akuntansi.
4. Terdapat koreksi Piutang Pajak sebesar Rp. xxx,- atas kesalahan pencatatan pada
(nama UAPPA-E1) yang belum ditindaklanjuti oleh unit akuntansi.
5. Terdapat koreksi Piutang Bukan Pajak sebesar Rp. xxx,- atas duplikasi pencatatan
pada (nama UAPPA-E1) yang belum ditindaklanjuti oleh unit akuntansi.
55
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 70/75
6. Terdapat koreksi aset tetap sebesar Rp. xxx,- atas kekurangan dan kelebihan
pencatatan tanah, gedung dan bangunan serta konstruksi dalam pengerjaan, namun
unit akuntansi hanya mengakui dan menindaklanjuti sebesar Rp. xxx,-.
7. Terdapat (jumlah UAKPA/UAPPA-W, UAPPA-E1) yang terlambat menyampaikan LK
secara berjenjang.
Dasar hukum: Berisi mengenai ketentuan perundang – undangan yang mendasari
pelaksanaan reviu atas Laporan Keuangan Kementeraian/Lembaga, termasuk surat tugas
reviu.
1. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Keuangan Pemerintah Pasal 33 ayat (3).
2. Peraturan Pemerintah no. 60 Tahun 2008 tentang sisitem Pengendalian Intern
Pemerintah, Pasal 57 ayat (1).
3. Peraturan Menteri Keuangan no. 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan, pasal 66 ayat (6).
4. Surat Tugas Inspektur Utama/Inspektur Wilayah xxx nomor xxx
Tujuan dan Ruang Lingkup Reviu: Berisi mengenai tujuan dan ruang lingkup reviu atas LK
K/L
Tujuan reviu adalah untuk (1) membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan
penyajian LK K/L, dan (2) memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan,
dan keabsahan informasi LK K/L serta pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi
sesuai dengan SAP kepada Menteri/Pimpinan Lembaga, sehingga dapat menghasilkan LK
K/L yang berkualitas.
Ruang lingkup reviu meliputi penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LK
K/L, termasuk penelaahan atas catatan akuntansi dan dokumen sumber yang diperlukan
pada (UAPPA-E1, UAPPA-W, UAKPA). Ruang lingkup reviu tidak mencakup pengujian atas
Sistem Pengendalian Internal, catatan akuntansi, dan dokumen sumber, serta pengujian
atas respon permintaan keterangan, yang biasanya dilaksanakan dalam audit.
Metodologi Reviu: Berisi mengenai tahapan – tahapan dan langkah – langkah reviu atas LK
K/L
Reviu atas LK (nama kementerian/lembaga) dilakukan secara pararel dengan pelaksanaan
anggaran dan penyusunan LK dan dengan menggunakan pendekatan berjenjang mulai dari
tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA), Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W), Unit Akuntansi Pembentu Pengguna Anggaran
Eselon 1 (UAPPA-E1), dan Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA), yaitu:
1. UAKPA: (Uraikan UAKPA yang direviu)
2. UAPPA-W: (Uraikan UAPPA-W yang direviu)
56
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 71/75
3. UAPPA-E1: (Uraikan UAPPA-E1 yang direviu)
Reviu terutama dilakukan melalui serangkaian aktivitas untuk:
1. Menelusuri angka – angka LK ke catatan akuntansi dan dokumen sumber
2. Permintaan keterangan mengenai proses pengumpulan, pencatatan,
pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan data transaksi
3. Analitik untuk mengetahui hubungan dan hal – hal yang kelihatannya tidak biasa
Reviu dititikberatkan pada akun LK yang mempunyai potensi tinggi terhadap kesalahan
dalam mencatat transaksi keuangan dan kelemahan proses keuangan pelaporan keuangan.
Gambaran Umum Objek Reviu: Berisi mengenaik identitas objek reviu dan informasi
keuangan secar umum.
Laporan Keuangan (nama K/L) disusun berdasarkan LK (jumlah UAPPA-E1) UAPPA-E1,
yaitu:
No Nama UAPPA-E1 Nama UAPPA-W Jumlah UAKPA
1
2
3
4
5
Jumlah
Hasil Reviu atas Laporan Realisasi Anggaran: Berisi mengenai catatan reviu atas akun LRA
Penerimaan Negara Bukan Pajak
Terdapat kelebihan pencatatan atas akun Penerimaan Negara Buka Pajak pada (nama
UAPPA-E1) sebesar Rp. xxx,- yang berupa denda atas keterlambatan penerbitan SP2D.
Belanja
Terdapat realisasi belanja yang kurang dicatat sebesar Rp. xxx, karena belum dibukukannya
hasil rekonsiliasi antara (nama UAPPA-E1) dengan Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan.
Hasil Reviu atas Neraca: Berisi mengenai catatan reviu atas akun neraca Kas di Bendahara
Penerimaan
Terdapat transaksi Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp. xxx,- yang belum dibukukan
oleh (nama UAPPA-E1).
Piutang Pajak
Terdapat kelebihan pencatatan piutang pajak sebesar Rp. xxx,- oleh (nama UAPPA-E1)
sehingga terjadi salah saji pada Neraca LK Semester I tahun 20xx.
Aset Tetap
57
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 72/75
Terdapat kekurangan dan kelebihan pencatatan aset tetap sebesar Rp. xxx yang terdiri
dari:
Kekurangan pencatatan tanah pada (nama UAPPA-E1) sebesar Rp. xxx,-
Kekurangan pencatatan tanah pada (nama UAPPA-E1) sebesar Rp. xxx,-
Kelebihan pencatatan gedung dan bangunan pada (nama UAPPA-E1) sebesar Rp. xxx
Kekurangan pencatatan konstruksi dalam pengerjaan sebesar Rp. xxx
Hasil Reviu atas CaLK dan Lampiran LK: Berisi mengenai catatan reviu atas CaLK
Hal-hal Lain yang Perlu Diungkapkan: Berisi mengenai catatan reviu atas penyelenggaraan
akuntansi dan hal-hal lain seperti status temuan BPK-RI yang belum ditindaklanjuti,
kelengkapan lampiran LK, serta ketidaktepatan waktu penyampaian LK.
Terdapat (jumlah UAPPA-E1, UAPPA-W, UAKPA) yang terlambat menyampaikan LK secaraberjenjang, yaitu:
No Nama Unit Akuntansi Tanggal
Penyampaian
Jadwal
Penyampaian
Keterlambatan
1
2
3
Apresiasi: Berisi mengenai apresiasi terhadap objek reviu, pejabat/petugas yang aktif
mendukung tugas reviu.
58
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 73/75
Lampiran 7
Pernyataan Telah Direviu Tanpa Paragraf Penjelas
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA
TAHUN ANGGARAN 20XX
Kami telah mereviu Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Republik Indonesia untuk
tahun anggaran 20xx berupa Neraca per tanggal 30 Desember 20xx, Laporan Realisasi
Anggaran, dan Catatan atas Lapran Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan Standar Reviu atas Laporan Keuangan Badan Pusat StatistikRepublik Indonesia. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalah
penyajian manajemen Badan Pusat Statistik.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan
keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi
sesuai dengan SAP. Reviu mempunyai lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan
lingkup audit yang dilakukan sesuai dengan peraturan terkait dengan tujuan untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami
tidak memberikan pendapat semacam itu.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa
laporan keuangan yang kami sebutkan di atas disajikan sesuai dengan Undang – Undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan lain yang terkait.
Jakarta, ................... 20xx
Inspektur Utama Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Arizal Ahnaf, MA
59
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 74/75
Lampiran 8
Pernyataan Telah Direviu Dengan Paragraf Penjelas
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA
TAHUN ANGGARAN 20XX
Kami telah mereviu Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Republik Indonesia untuk
tahun anggaran 20xx berupa Neraca per tanggal 30 Desember 20xx, Laporan Realisasi
Anggaran, dan Catatan atas Lapran Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan Standar Reviu atas Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik
Republik Indonesia. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalahpenyajian manajemen Badan Pusat Statistik.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan
keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi
sesuai dengan SAP. Reviu mempunyai lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan
lingkup audit yang dilakukan sesuai dengan peraturan terkait dengan tujuan untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami
tidak memberikan pendapat semacam itu.
Kami memberikan catatan atas terdapatnya: (1) kelemhan administrasi piutang bukan
pajak pada beberapa stauan kerja berkenaan dengan daluwarsa penagihan; (2) kelemahan
pengelolaan aset tetap berkenaan dengan penambahan aset yang berasal dari belanja
barang, penggunaan aplikasi input revaluasi aset pada satuan kerja tertentu. Terhadap
catatan pengecualian tersebut, meskipun materialitasnya rendah, tetap harus
ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa
laporan keuangan yang kami sebutkan di atas disajikan sesuai dengan Undang – Undang
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan lain yang terkait.
Jakarta, ................... 20xx
Inspektur Utama
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Arizal Ahnaf, MA
60
7/22/2019 STANDAR REVIU LAPORAN KEUANGAN BPS-RI
http://slidepdf.com/reader/full/standar-reviu-laporan-keuangan-bps-ri 75/75
Recommended