View
219
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
VOLUME CAIRAN PADA AN. N DENGAN
GASTROENTERITIS AKUT (GEA)
DI RUANG MELATI RSUD
KARANGANYAR
DISUSUN OLEH:
SANTI AMELIA ANGGRAINI
P.09098
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
�
i �
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
VOLUME CAIRAN PADA AN. N DENGAN
GASTROENTERITIS AKUT (GEA)
DI RUANG MELATIRSUD
KARANGANYAR
KaryaTulisIlmiah
UntukMemenuhi Salah SatuPersyaratan
DalamMenyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DISUSUN OLEH:
SANTI AMELIA ANGGRAINI
P.09098
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
ii �
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawahini:
Nama :Santi Amelia Anggraini
Nim : P.09098
Program studi : DIII KEPERAWATAN
Judulkaryatulis : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN VOLUME CAIRAN PADA AN.N DI
RUANG MELATI RSUD KARANGANYAR
Menyatakandengansebenarnyabahwatugasakhir yang sayatulisinibenar-
benarkaryatulissayasendiri, bukanmerupakanpengambilalihantulisanataupikiran
orang lain yang sayaakuisebagaitulisanataupikiransayasendiri.
Jikadikemudianharidapatdibuktikanbahwatugasakhiriniadalahhasiljiplakan
,makasayabersediamenerimasanksiatasperbuatantersebutsesuaidenganketentuanak
ademik yang berlaku
Surakarta, April 2012
Yang Membuat Pernyataan
Santi Amelia.A
NIM:P.09098
iii �
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini di ajukan oleh :
Nama :SANTI AMELIA ANGGRAINI
NIM :P.09098
Program studi : D III KEPERAWATAN
Judul:ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHANVOLUME
CAIRAN PADA AN.N DI RUANG MELATI RSUD
KARANGANYAR
Telah disetujui untuk diajukan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : STIKes Kusuma Husada
Hari/Tanggal : Jum’at, 27 April 2012
Pembimbing : MushlihahMuliana U,S.Kep.,Ns (..................................)
NIK.201187086
iv �
HALAMAN PENGESAHAN
KaryaTulisIlmiahinidiajukanoleh :
Nama : SANTI AMELIA ANGGRAINI
NIM : P. 09098
Program studi : DIII KEPERAWATAN
Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
VOLUME CAIRAN PADA AN.N DI RUANG MELATI RSUD
KARANGANYAR
TelahdiujikandandipertahankandihadapanDewanPengujiKaryaTulisIlmiah
Prodi DIII KeperawatanSTIKesKusumaHusada Surakarta
Ditetapkan di : STIKes Kusuma Husada Surakarta
Hari/ Tanggal : Kamis, 3 Mei 2012
DEWAN PENGUJI
Penguji I :MushlihahMuliana U, S.Kep., Ns ( )
NIK.201187086
Penguji II :Dyah Eka Rini.S.Kep.,Ns ( )
NIK.20017900
Penguji III :Tyas Ardi.S.S.Kep., Ns ( )
NIK.201185077
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKesKusumaHusadaSurakarta
Setiyawan,S.Kep.Ns
NIK. 201084050
v �
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
KaryaTulisIlmiahdenganjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN CAIRAN PADA AN.N DI RUANG MELATI RSUD
KARANGANYAR.”
DalampenyusunanKaryaTulisIlmiahinipenuliasbanyakmendapatkanbimb
ingandandukungandariberbagaipihak,
olehkarenaitupadakesempataninipenulismengucapkanterimakasihdanpenghargaan
setinggi-tingginyakepada yang terhormat:
1. BpkSetiyawan,S.kep.,Ns selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan yang telah
memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada
Surakarta
2. IbuErlinaWindyastuti, S.Kep.,Ns, selakuSekretarisKetua Program studi
DIII Keperawatan yang
telahmemberikankesempatanuntukdapatmenimbailmu di
STIKesKusumaHusada Surakarta
3. IbuMushlihahMuliana
U.S.Kep.,NSSelakudosenpembimbingsekaligussebagaipenguji yang
telahmembimbingdengancermat,memberimasukan-
masukaninspirasi,perasaannyamandalambimbingansertamemfasilitasi
demi sempurnanyastadikasusini.
vi �
4. Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns selaku dosen penguji yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan
nyaman dalam bimbingan memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus
ini.
5. Tyas Ardi S.Kep.,Ns selaku dosen penguji yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan
nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurananya studi
kasus ini.
6. Semuadosen Program Studi DIII Keperawatan STIKesKusumaHusada
Surakarta yang telahmemberikanwawasansertailmu yang bermanfaat.
7. Kedua Orang tuaku,yang
selalumenjadiinspirasidanmemberikansemangatuntukmenyelesaikanpendi
dikan.
8. Teman–temanMahasiswaProgram Studi DIII Keperawatan
STIKesKusumaHusada Surakarta danberbagaipihak yang
telahmemberidukunganmorildan spiritual
Semogalaporanstudikasusinibermanfaatuntukperkembanganilmuke
perawatandankesehatan .Amien.
Surakarta,April 2012
Penulis
vii �
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PERNYATAAN TIDAK .............................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Tujuan penulisan .............................................................. 4
C. Manfaat penulisan ............................................................ 5
BAB II LAPORAN KASUS
A. Identitas klien .................................................................. 6
B. Pengkajian ....................................................................... 6
C. Perumusan masalah keperawatan ..................................... 9
D. Perencanaan keperawatan ................................................ 9
E. Implementasi ................................................................... 10
F. Evaluasi keperawatan ....................................................... 11
BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan ..................................................................... 13
B. Simpulan .......................................................................... 18
C. Saran ............................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii �
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Asuhan keperawatan
Lampiran 2 : log book
Lampiran 3 : Format pendelegasian pasien
Lampiran4 : Surat Keterangan selesai pengambilan data
Lampiran 5 :Lembar konsultasi karya tulis ilmiah
1 �
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan
penyakit, utamanya penyakit infeksi. Salah satu penyakit infeksi pada balita
adalah diare dan ISPA (inspeksi saluran pernafasan atas) (Soedjiningsih,
2005:15). Menurut catatan WHO, diare membunuh 2 juta anak di dunia,
bahkan tiap tahunnya penderita diare mengalami peningkatan (Anonim,
2003:2). Data Departemen Kesehatan RI menunjukkan 5.051 kasus diare
sepanjang tahun 2005 lalu di 12 provinsi. Jumlah ini meningkat drastis
dibandingkan dengan jumlah pasien diare pada tahun sebelumnya, yaitu
sebanyak 1.436 orang (Depkes RI, 2005 :3).
Berdasarkan data profil kesehatan 2003, jumlah kasus diare di
Kab. Karanganyar tahun 2003 berdasarkan laporan puskesmas sebanyak
20.587, sedangkan kasus diare di rumah sakit sebanyak 7.648 sehingga
jumlah keseluruhan penderita yang terdeteksi adalah 28.235 (Anonim, 2003
:5). Menurut kepala instalasi RSUD Karanganyar (2004), jumlah penderita
diare di tahun 2004 mengalami peningkatan sebanyak 136 orang yaitu
jumlah penderita diare tahun 2003 sebanyak 1.018 orang, sedangkan tahun
2004 yaitu 1.154 orang (Purnomo, 2004:6).
Menurut Rahmawati dkk (2008 :111), penyakit diare disebabkan
karena infeksi bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi dari makanan atau
2 �
minuman, infeksi karena virus, alergi makanan khususnya susu atau laktosa,
dan parasit yang masuk melalui makanan atau minuman yang kotor.
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya
frekuensi defekasi lebih dari biasanya (lebih dari 3 kali per hari) disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi cair, dengan atau tanpa darah dan lendir
(Suraatmaja, 2007 : 1).
Menurut Ngastiah (2004: 224), d44iare adalah keadaan frekuensi
buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak,
konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur
lendir atau darah atau lendir saja. Sedangakan menurut Mirzanne ( 2006
hal. 41), diare adalah buang air besar dengan frekuensi lebih dari 3 kali
dengan konsistensi tinja cair, bersifat mendadak dan berlangsung dalam
waktu kurang dari 2 minggu ( 14 hari).
Dampak yang ditimbulkan dari diare adalah terjadinya kekurangan
cairan atau dehidrasi, gangguan gizi akibat muntah dan gangguan sirkulasi
darah yang berupa renjatan hipovolemik (Mansjoer, 2005:43).
Diare biasanya berlangsung hingga berhari-hari sehingga
perbandingan cairan yang masuk dan keluar jadi tidak seimbang. Hilangnya
sejumlah mineral penting, seperti sodium, potasium, dan klorida inilah yang
menambah risiko dehidrasi. Dengan kata lain diare dapat menyebabkan
kekurangan volume cairan (Wawa, 2012 : 12).
Gangguan volume cairan adalah suatu keadaan ketika individu
beresiko mengalami penurunan, peningkatan, atau perpindahan cepat dari
3 �
satu kelainan cairan intravaskuler, interstisial dan intraseluler (Carpenito,
2002 : 46).
Kekurangan air atau dehidrasi primer pada peradangan
gastroenteritis, fungsi usus besar dalam melakukan absorpsi cairan
terganggu sehingga masuknya air sangat terbatas. Gejala- gejala yang khas
pada dehidrasi primer adalah haus, saliva sedikit sekali sehingga mulut
kering, oliguria sampai anuri, sangat lemah. Pada stadium awal kekurangan
cairan, ion natrium dan klorida ikut menghilang dengan cairan tubuh, tetapi
akhirnya terjadi reabsorpsi ion melalui tubulus (Muttadin, 2011 :459).
Diare dengan dehidrasi berat dapat mengakibatkan renjatan (syok )
hipovolemik. Syok adalah suatu keadaan yang di sebabkan oleh defisiensi
sirkulasi akibat disparitas (ketidakseimbangan) antara volume darah dan
ruang veskuler. Gejala-gejalanya adalah rasa lesu dan lemas, nadi cepat dan
lemah, oliguria, dan disertai muntah (Muttadin, 2011: 460).
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian atau studi kasus tentang pemenuhan kebutuhan
volume cairan pada An. N dengan gastroenteritis akut, di bangsal Melati
Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.
4 �
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaporkan kasus pemenuhan kekurangan volume cairan pada An. N
dengan gastrienteritis akut (diare) di bangsal Melati Rumah Sakit Umum
Daerah Karanganyar.
2. Tujuan Khusus
a) Penulis mampu melakukan pengkajian pemenuhan kebutuhan
volume cairan pada An. N dengan gastroenteritis akut dibangsal
melati Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.
b) Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pemenuhan
kebutuhan volume cairan pada An. N dengan gastroenteritis akut
cairan di bangsal melati Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.
c) Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pemenuhan
kebutuhan volume cairan pada An. N dengan gastroenteritis akut di
bangsal melati Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.
d) Penulis mampu melakukan implementasi pemenuhan kebutuhan
volume cairan pada An. N dengan gastroenteritis akut di bangsal
melati Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.
e) Penulis mampu melakukan evaluasi pemenuhan kebutuhan volume
cairan pada An. N dengan gastroenteritis akut di bangsal melati
Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.
5 �
f) Penulis mampu menganalisa kondisi pemenuhan kebutuhan volume
cairan pada pasien dengan gastroenteritis akut di bangsal melati
Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.
C. Manfaat
1. Bagi penulis
Untuk mendapatkan pengetahuan lebih lanjut tentang tindakan
keperawatan yang dibutuhkan bagi penderita yang mengalami
kekurangan volume cairan.
2. Bagi institusi
Menambah referensi baru sebagai bahan ajar di mata kuliah ,
khususnya pada kasus pasien dengan pemenuhan kebutuhan volume
cairan.
3. Bagi pelayan kesehatan
Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam
pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan pada anak dengan kasus
kekurangan volume cairan yang mengalami gangguan pemenuhan
volume cairan.
6 �
BAB II
LAPORAN KASUS
Bab ini menjelaskan tentang ringkasan asuhan keperawatan yang
dilakukan pada An. N dengan diare akut dehidrasi sedang, dilaksanakan
pada tanggal 2 April 2012, asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian
secara komprehensif, diagnosa keperawatan yang menjadi prioritas,
intervensi, implementasi dan evaluasi untuk masalah prioritas.
A. Identitas Pasien
Identitas klien yang mencakup nama An. N, usianya 3 tahun 6
bulan, berjenis kelamin laki-laki, beragama Islam, alamat Belang 1/8
Jumantono, Jumapolo, kabupaten Karanganyar, tanggal masuk 2 April, cara
masuk rujukan dari puskesmas daerah Karanganyar, diagnosis
Gastroenteritis Akut (GEA), penanggung jawab Tn. M, berusia 42 tahun,
alamat belang 1/8 jumantoro, jumpolo, Kab Karanganyar, hubungan dengan
klien ayah.
B. Pengkajian Pasien
Pengkajian yang dilakukan penulis tanggal 2 April 2012 jam 11.00
diperoleh dengan cara alloanamnesa, mengadakan pengamatan atau
observasi langsung, pemeriksaan fisik, menelaah catatan medis dan catatan
perawat. Pengkajian yang dilakukan dengan wawancara kepada ibu pasien,
7 �
penulis memperoleh data ibu pasien mengatakan anaknya sejak 2 hari yang
lalu (31 maret 2012) buang air besar lebih dari 10 kali (tiap kali buang air
besar kurang lebih 15 cc), konsitensi cair, berlendir, sedikit darah, pasien
muntah 1 gelas belimbing ( kurang lebih 100 cc), lalu oleh keluarga pasien
di bawa ke puskesmas setempat, tetapi oleh puskesmas pasien lalu dirujuk
ke Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar dibawa ke ruang IGD
mendapatkan terapi infus Rl 14 tetes per menit, paracetamol 3 kali 1 cth,
ampicillin 3 kali 300 mg, zink 2 kali 1, lalu dipindahkan ke bangsal melati,
saat dilakukan pengkajiaan keadaan umum pasien composmetis, turgor kulit
jelek lebih dari 3 detik, warna konjungtiva anemis, mukosa bibir kering,
anak lemas. Tanda-tanda vital suhu 38ºC, pernafasan 20 kali/menit, nadi 110
kali/menit, tekanan darah 60/40 mmHg.
Pada pengkajian riwayat kesehatan yang lalu, An. N merupakan
anak ke 2 dari 2 bersaudara, usia saat melahirkan An. N yaitu 37 minggu,
selama hamil ibu pasien tidak mengkonsumsi obat tertentu. An. N lahir
dengan normal di rumah bidan, lahir dengan berat badan 2700 kg, panjang
42 cm, pasien lahir dengan keadaan sehat tidak ada suatu kelainan bawaan.
An. N juga tidak memiliki alergi apapun. Pengobatan saat ini yang diberikan
oleh An. N pada tanggal 2 April 2012 adalah paracetamol 3 kali 1 cth,
ampicilin 3 kali 300 mg, zink 2 kali 1. An. N sudah mendapatkan imunisasi
lengkap. Pertumbuhan dan perkembangan An. N adalah BBL lahir dengan
berat 2700 gram, sekarang An. N 15 kg. Tinggi badan 87 cm, lingkar kepala
47 cm, lingkar dada 64 cm, lingkar lengan atas 15 cm. Pengkajian DDST
8 �
didapatkan hasil akhir normal. An. N tidak memiliki kebiasaan yang aneh
atau tidak wajar.
Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan diperoleh data pengukuran
pertumbuhan panjang badan atau tinggi badan 87 cm, berat badan 15 kg,
lingkar kepala 47 cm, lingkar lengan 15 cm, lingkar dada 64 cm, kulit sawo
matang, turgor kulit jelek lebih dari 3 detik, struktur aksesoris rambut
warna hitam, kuku pendek bersih, kelenjar limfe tidak ada pembesaran
kelenjar limfe, kepala bentuk mesocepale, mata warna sklera putih, warna
konjungtiva amenis, mata simetris kanan dan kiri, mata tidak juling.
Telinganya bersih, kemampuan pendengaran baik, mulut warna bibir pucat,
mukosa bibir kering, gigi terdapat karies. Hidung simetris, tidak ada polip.
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada gangguan menelan.
Pemeriksaan dada bentuk dada datar, simetris kanan dan kiri, tidak
menggunakan otot bantu pernafasan, vocal premitus kanan dan kiri
seimbang, perkusi sonor, tidak terdapat suara tambahan ( vesikular). Jantung
pulsasi ictus cordis tidak nampak, teraba dan tidak terlalu kuat, palpasi
pekak, bunyi jantung I dan II murni tidak ada bising. Abdomen simetris,
turgor kulit jelek lebih dari 3 detik, bising usus, 45 kali/ menit, hipertimpani,
ada nyeri tekan di kuadran 3. Pemeriksaan pertumbuhan pada An. N, nutrisi
diperoleh data dari penghitugan Z-score untuk WAZ adalah 0,2 (interpretasi
gizi baik), HAZ -2,9 (pendek), WHZ 1,7(normal). Pada biomical data
peroleh data HB 11 g/dl, �l 6,3x10³/mm³, Hct 33,3%, �T 185x10³/mm³
9 �
C. Perumusan Masalah Keperawatan
Berdasarkan dari hasil pengkajian diatas, maka ditemukan data
subjektif dan objektif untuk mengangkat masalah yang menjadi prioritas
digunakan pada studi kasus tentang kekurangan volume cairan berhubungan
dengan kehilangan cairan aktif, yaitu ibu pasien mengatakan anaknya buang
air besar lebih dari 10 kali, muntah 1 kali. Data obyektif diperoleh pasien
muntah 100cc, buang air besar lebih dari 10 kali (tiap buang air besar kurang
lebih 15cc), lembek, berlendir, anak terlihat lemas, mukosa bibir kering,
suhu 38°C, tekanan darah 60/40 mmHg, nadi 110 kali/menit, turgor jelek
lebih dari 3 detik, balance cairan -260cc.
D. Intervensi Keperawatan
Berdasarkan masalah yang di angkat yaitu kekurangan volume
cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif. Maka penulis
menggunakan perencanaan dengan metode smart (spesifik, measurable,
archievable, rasional, time) yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 kali 24 jam diharapkan cairan dapat seimbang dengan kriteria hasil
buang air besar tidak lebih dari 3 kali, konsistensi padat, intake dan output
seimbang, mata tidak anemis, mukosa bibir tidak kering, anak kembali
aktif. Intervensi yang dilakukan adalah kaji adanya dehidrasi (penurunan
turgor kulit, nadi lemah), rasionalnya adalah menunjukan kehilangan cairan
berlebihan/dehidrasi, Monitor TTV, rasionalnya untuk mengetahui tanda-
tanda vital pasien, catat intake dan output, rasionalnya memberikan
10 �
informasi tentang keseimbangan cairan fungsi ginjal dan kontrol penyakit
usus juga merupakan pedoman untuk penggantian cairan. Berikan cairan
parenteral, rasionalnya adalah mempertahankan istirahat usus akan
memerlukan penggantian cairan untuk memperbaiki kehilangan / anemia
((Doengoes , 2005 : 171)
E. Implementasi Keperawatan
Berdasarkan perencanaan yang dilakukan maka penulis melakukan
implementasi yang sesuai dilakukan yaitu pada tanggal 2 April 2012 Jam
07.00 memonitor TTV, respon ibu pasien mengatakan anaknya panas,
objektifnya anak lemas, suhu 38°C, nadi 110 kali /menit, pernafasan 21
kali /menit. Jam10.00 yaitu mengkaji adanya dehidrasi (penurunan turgor
kulit, nadi lemah), respon ibu pasien mengatakan anaknya tidak mau
minum, objektifnya yaitu pasien tampak pucat, mukosa kering. Jam 11.00
mencatat intake dan output, respon ibu pasien mengatakan anaknya buang
air besar lebih dari 10 kali, muntah 1 kali, objektifnya anak terlihat lemas,
buang air besar 10 kali berlendir. Jam 14.00 memberikan cairan parenteral
responnya ibu pasien mengatakan infus anaknya habis, objektifnya infus 14
tpm masuk.
Tanggal 3 April 2012 jam 07.00 memonitor TTV, respon ibu pasien
mengatakan anaknya sudah tidak panas, objektifnya anak lemas, suhu
37°C, nadi 110 kali /menit, pernafasan 21 kali /menit. jam 09.00 yaitu
mengkaji adanya dehidrasi (penurunan turgor kulit, nadi lemah), respon, ibu
11 �
pasien mengatakan anaknya minum 4 sendok makan, objektifnya yaitu
pasien tampak pucat, mukosa kering. Jam 10.00 mencatat intake dan output,
respon, ibu pasien mengatakan anaknya buang air besar lebih dari 7 kali,
muntah 1 kali, objektifnya anak terlihat lemas, buang air besar 7 kali
berlendir. Jam 13.00 memberikan cairan parenteral responnya ibu pasien
mengatakan infus anaknya habis, objektifnya infus 14 tpm masuk.
Tanggal 4 April 2012 jam 07.00 memonitor TTV, respon ibu pasien
mengatakan anaknya tidak panas, objektifnya anak lemas, suhu 36°C, nadi
100 kali /menit, pernafasan 20 kali /menit jam 08.00 yaitu mengkaji adanya
dehidrasi (penurunan turgor kulit, nadi lemah), responnya ibu pasien
mengatakan anaknya minum 1/4gelas belimbing, objektifnya yaitu pasien
sedik tampak segar, mukosa sedikit kering. Jam 10.00 mencatat intake dan
output, respon ibu pasien mengatakan anaknya buang air besar lebih dari 4
kali, objektifnya anak, buang air besar lebih dari 4 kali lendir sedikit. Jam
13.00 memberikan cairan parenteral responnya ibu pasien mengatakan infus
anaknya habis, objektifnya infus 14 tpm masuk.
F. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi yang penulis lakukan yaitu perhari dengan menggunakan
metode SOAP dari tanggal 2 april 2012 adapun hasil evaluasinya yaitu ibu
pasien mengatakan anaknya buang air besar lebih dari 10 kali, muntah 1kali,
obyektifnya buang air besar lebih dari 10 kali berlendir, muntah 1 kali, anak
lemas, analisa masalah belum teratasi, rencana lanjutkan intervensi yaitu kaji
12 �
adanya dehidrasi, catat intake dan output, selanjutnya evaluasi tanggal 3
April 2012 yaitu ibu pasien mengatakan anaknya buang air besar lebih dari
7 kali muntah 1 kali, obyektifnya pasien buang air besar lebih dari 7 kali,
konsistensi lembek, pasien tampak lemas, nadi 110 kali/menit, suhu 37°c,
pernafasan 21 kali/menit, analisanya masalah belum teratasi, planing
lanjutkan intervensi yaitu kaji adanya tanda – tanda dehidrasi catat intake
dan output, berikan cairan parenteral. Evaluasi tanggal 4 april 2012 yaitu ibu
pasien mengatakan anaknya buang air besar lebih dari 4 kali, sudah tidak
muntah, obyektifnya pasien buang air besar lebih dari 4 kali, analisa masalah
teratasi sebagian, planing masih kaji adanya tanda dehidrasi, catat intake dan
output.
�
�
13 �
BAB III
PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan
Bab ini penulis membahas proses keperawatan pada asuhan
keperawatan terhadap An.N dengan kasus kekurangan volume cairan yang
di lakukan pada tanggal 2- 4 april 2012 di ruang Melati Rumah Sakit
Umum Daerah Karanganyar. Prinsip dari pembahasan ini dengan
memperhatikan teori asuhan keperawatan yang terdiri dari tahap
pengkajian, perumusan masalah atau diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan dan dari ilmu keperawatan.
Diare adalah peradangan pada lambung, usus kecil dan usus besar
dengan berbagai kondisi patologis dari saluran gastrintestinal dengan
manisfestasi diare, dengan atau tanpa disertai muntah (muttadin, 2007:
459). Sedangkan menurut Hidayat (2008:34), diare adalah sutu keadaan
pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai
dengan peningkatan volume, keenceran, serta frekuensi lebih dari 3 kali
sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atu tanpa lendir
darah.
Penyebab diare menurut Meadow (2005:171), adalah kesalahan
pemberian makanan yaitu terlalu banyak, terlalu sedikit, atau jenis
makanan yang salah, infeksi virus atau bakteri, intoleransi makanan/alergi.
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, penulis menemukan penyebab
14 �
�
�
diare yaitu ibu pasien mengatakan sebelum An. N sakit An. N memakan
jelly yang dibelikan oleh kakaknya dari penjual sayur keliling di
kampungnya.
Menurut Suraatmaja (2007:1), manifestasi klinis dari diare yaitu
mula- mula anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin
meningkat, mafsu makan berkurang, atau tidak ada, kemudian timbul
diare, mual muntah, lemah, pucat. Hasil pengkajian yang didapatkan pada
An. N yaitu nafsu makan pada An. N menurun, lemah, pucat, tetapi
penulis tidak menemukan tanda gejala An. N mual dan muntah.
Riwayat kesehatan masa lalu, pada pertumbuhan dan
perkembangan penulis hanya melakukan pengkajian bayi baru lahir pada
waktu lahir dan saat ini saja, sedangkan pada usia 6 bulan, dan usia 1
tahun tidak dilakukan pengkajian oleh penulis karena kekurangan dan
kelalaian penulis.
Pada pemeriksaan fisik kepala, penulis hanya menuliskan bentuk
kepala mecocepale, penulis tidak menuliskan kebersihan rambut. Pada
pemeriksaan mata penulis hanya menuliskan konjungtiva anemis,
sedangkan penulis tidak menuliskan mata cowong, karena saat dilakukan
pengkajian belum terlihat mata An. N yang cowong. Pada pemeriksaan
hidung penulis hanya menuliskan lubang hidung simetris, tidak ada polip,
penulis tidak mencantumkan tidak ada sekret, pasien tidak menggunakan
oksigen. Pada pemeriksaan mulut penulis hanya mencantumkan mukosa
bibir kering, penulis belum mencantumkan mulut bersih.
15 �
�
�
Perumusan masalah keperawatan tanggal 2-4 april 2012 penulis
memprioritaskan diagnosa keperawatan yaitu kekurangan volume cairan
berhubungan dengan kehilangan cairan aktif. Diagnosa tersebut sudah
sesuai dengan teori yang ada karena pada An. N sudah terdapat tanda-
tanda kekurangan volume cairan, yaitu ibu pasien mengatakan anaknya
buang air besar lebih dari 10 kali, muntah 1 kali, dari hasil balance cairan
adalah -260 cc, tanda klinis yang tampak adalah anak terlihat lemas,
mukosa bibir kering, turgor lebih dari 3 detik.
Kekurangan volume cairan adalah keadaan individu yang
mengalami penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan intrasel
(Wilkinson, 2006). Sedangkan menurut Mubaraq (2002:70), adalah suatu
kondisi ketidakseimbangan yang ditandai dengan defisiensi cairan dan
elektrolit diruang ekstrasel, namun proporsi antara keduanya (cairan dan
elektrolit) mendekati normal.
Menurut Muscari (2005:111), manisfestasi klinis dari kekurangan
volume cairan adalah haus, keletihan, penurunan berat badan, membran
mukosa kering, turgor kulit tidak elastis dan waktu pengisian kembali
(capillari refill) kapiler meningkat, mata cekung. Pada An. N data yang
mendukung untuk ditegakkan diagnosa adalah membran mukosa bibir
kering, turgor kulit tidak elastis dan waktu pengisian (capillari refill)
kapiler meningkat, mata cekung.
Penulis menetapkan diagnosa kekurangan volume cairan sebagai
diagnosa prioritas karena jika anak atau bayi kehilangan cairan secara
16 �
�
�
mendadak dapat terjadi berbagai komplikasi yaitu dehidrasi ( ringan,
sedang, berat, isotonis, atau hipertonik), renjatan hipovolemik,
hipokalemia, kejang pada dehidrasi hipertonik (Nursalam, 2008:168).
Perencanaan yang penulis lakukan adalah yang sesuai dengan
kondisi yang sedang dialami oleh pasien, berikut ini adalah pembahasan
dari perencanaan yang dilakukan meliputi tujuan, kriteria hasil dan rencana
tindakan untuk masalah kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif.
Tujuan penulis melakukan tindakan keperawatan selama 3 kali 24
jam karena setiap orang membutuhkan cairan di dalam tubuhnya jika
cairan tersebut berkurang di dalam tubuh maka akan menyebabkan orang
tersebut mengalami dehidrasi yang berarti akan kehilangan volume cairan,
diharapkan pasien akan mendapatkan kebutuhan cairannya kembali. Dan
cairan dapat seimbang dengan kriteria hasil buang air besar tidak lebih 3
kali ( konsistensi padat, warna kuning), intake dan output seimbang, mata
tidak anemis, mukosa tidak kering, anak aktif. Intervensinya adalah kaji
adanya dehidrasi (penurunan turgor kulit,nadi lemah), catat intake dan
output, berikan cairan parenteral.
Rencana tindakan yang akan dilakukan pada diagnosa kekurangan
volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif adalah kaji
adanya dehidrasi (penurunan turgor kulit, nadi lemah ), monitor TTV,
Catat intake dan output, Berikan cairan parenteral, adapun rencana
keperawatan yang seharusnya ada dalam rencana keperawatan adalah
17 �
�
�
timbang BB setiap hari. Rencana tersebut tidak diambil penulis
dikarenakan penulis tidak menyadari dan hali ini adalah kelalaian penulis.
Implementasi keperawatan adalah melaksanakan intervensi yang
telah ditentukan. Penulis melakukan implementasi keperawatan pada
tanggal 2-4 April 2012. Di dalam melaksanakan implementasi An. N,
penulis tidak melakukan implementasi selama 24 jam. Implementasi yang
dilakukan oleh penulis adalah mengkaji adanya dehidrasi (penurunan
turgor kulit, nadi lemah),memonitor TTV, mencatat intake dan output,
memberikan cairan parenteral.
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang
digunakan untuk menentukan seberapa baik respon pasien atau keluarga
pasien. Berikut ini adalah pembahasan evaluasi. Pada tanggal 2 april 2012
adapun hasil evaluasinya yaitu ibu pasien mengatakan anaknya buang air
besar lebih dari 10 kali, muntah 1 kali, dari hasil tersebut terlihat bahwa
masalah belum teratasi maka penulis melanjutkan intervensi yaitu kaji
adanya dehidrasi, catat intake dan output, selanjutnya hasil evaluasi
tanggal 3 April 2012 yaitu ibu pasien mengatakan anaknya buang air besar
lebih dari 7 kali, muntah 1 kali, dari data diatas terlihat bahwa masalah
belum teratasi maka penulis masih melanjutkan intervensi yaitu kaji
adanya tanda–tanda dehidrasi catat intake dan output, berikan cairan
parenteral. Hasil evaluasi tanggal 4 april 2012 yaitu ibu pasien mengatakan
anaknya buang air besar lebih dari 4 kali, sudah tidak muntah, dari data
tersebut masalah teratasi sebagian.
18 �
�
�
B. Simpulan
Berdasarkan apa yang telah penulis dapatkan dalam laporan kasus
dan pembahasan pada asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan volume
cairan pada A. N dengan gastroenteritis akut di ruang melati Rumah Sakit
Umum Daerah Karanganyar , maka penulis mengambil kesimpulan :
Data pengkajian yang penulis peroleh adalah, data subyektif ibu
pasien mengatakan anaknya buang air besar lebih dari 10 kali, muntah 1
kali. Data obyektif diperoleh pasien muntah 100cc, buang air besar 10 kali
(tiap buang air besar kurang lebih 15cc), lembek, berlendir, anak terlihat
lemas, mukosa bibir kering, suhu 38°C, tekanan darah 60/40 mmHg, nadi
110 kali/menit, turgor jelek lebih dari 3 detik, balance cairan -260cc.
Berdasarkan hasil pengkajian tersebut maka pada kasus An. N penulis
menegakkan prioritas diagnosa kekurangan volume cairan berhubungan
dengan kehilangan cairan aktif .
Intervensi keperawatan untuk diagnosa kekurangan volume cairan
adalah kaji adanya dehidrasi (penurunan turgor kulit, nadi lemah), catat
intake dan output. Berikan cairan parenteral. Implementasi yang dilakukan
oleh penulis adalah mengkaji adanya dehidrasi (penurunan turgor kulit,
nadi lemah). Mencatat intake dan output. Memberikan cairan parenteral.
Evaluasi hari terakhir pada tanggal 4 april 2012 yaitu ibu pasien
mengatakan anaknya buang air besar lebih dari 4 kali, sudah tidak muntah,
obyektifnya pasien buang air besar 4 kali, analisa dari masalah tersebut
19 �
�
�
adalah teratasi sebagian, planing masih kaji adanya tanda dehidrasi, catat
intake dan output.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyampaikan
beberapa saran antara lain:
1.Bagi rumah sakit
Diharapkan kepada rumah sakit untuk lebih meningkatkan
pelayanan kesehatan, khususnya pemenuhan kebutuhan kekurangan
volume cairan pada An. N dengan gastroenteritis akut.
2. Bagi institusi
Dengan mengetahui permasalahan yang timbul pada An. N
dengan kekurangan volume cairan dapat dijadikan bahan referensi
untuk bahan ajar dikemudian hari.
3. Bagi tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan hendaknya lebih teliti dalam menangani
masalah khususnya pada anak yang mengalami kekurangan volume
cairan dan Perlu adanya peningkatan pelayanan kesehatan dengan cara
mengadakan diskusi ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2004. www.freetechebooks.com/download/angka -kejadian-diare-di-
dunia .di akses tanggal 6 mei 2012
Anonim. 2003. www. Dinkes jateng prov.go.id/ dokumen/ profil/ 2003/ bab4.
html diakses tanggal 6 mei 2012
Purnomo A. 2004. Jumlah penderita diare naik .harian joglo
semar.com/berita/jumlah penderita diare naik.34435 html .
Carpenito,L.J. 2002. Nursing Diagnosis Application to clinical practice.(ed.9).
Philadelphia:Lippincott.
Judit Wilkinson. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan
Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC.Jakarta : EGC
Mirzanne Hanifah dkk. 2006. Buku Saku Anak.Jogjakarta, Indonesia.
Mubarraq Wahid Iqbal. 2007. Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit.
Jakarta : EGC
Muscari Mary E. 2005. Panduan Belajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta:
EGC.
Muttadin arief. 2011. Gangguan gastrointestinal. Jakarta : Salemba Medika.
Ngastiah. 2003. Perawatan anak sakit edisi 2. Jakarta: EGC.
Nursalam Rekawati dkk. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak. Jakarta :
Salemba Medika.
Rahmawati Elfi, Padmawati Ratna Siwi Widyatama Rendra. 2008. Need
Assesment Of Diarea Prevention Promotion Program For Children
Under Two Years Old. FK Ugm, Jogjakarta.
Meadow S.Roy,Newell J .Simon. 2005. Pediatri, edisi ke 7. Jakarta: Erlangga
Santoso Budi. 2005. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Nanda. Jakarta : EGC
Suraatmaja Sudarat. 2007. Gastroenterologi Anak. Jakarta: Kapita Selekta
Soetjiningsih. 2005. Tumbuh kembang anak. Jakarta : EGC
Wawa.2012. 5 penyebab dehidrasi pada anak.kompas.com
Female.kompas.com/read/2012/04/02/204000377/5.Penyebab.Dehidra
si.Pada.Bayi di akses tanggal 10 April 2012.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : SANTI AMELIA ANGGRAINI
Tempat,tanggal lahir : PALAS,11 MARET 1990
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Alamat Rumah : BUMIDAYA, KEC. PALAS, KAB. KALIANDA
LAMPUNG SELATAN
Riwayat Pendidikan : SDN 1 BUMIDAYA Lulus Tahun 2002
SMP NEGERI 1 PALAS Lulus Tahun 2005
SMA NEGERI 1 KALIANDA Lulus Tahun 2008
Saat ini penulis masih menempuh pendidikan D3
Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta
Riwayat pekerjaan : Belum pernah kerja
Riwayat Organisasi : -
�
Recommended