View
231
Download
4
Category
Preview:
DESCRIPTION
Â
Citation preview
SUARA ANANDAMedisi spesial
NyepiKampus
Beryadnya Melalui
Memperkuat Persaudaraan
Tawur Agung
Bersinergi
Siap Siaga
Bakti Sosial
Melalui Perlombaan
di Candi Prambanan
dalam Kebhinekaan
SBMPTN 2016
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam
CONTENTSMengenal Dunia Perkuliahan Lewat Sepenggal Pengalaman
Education Fair 2016
Siap Siaga SBMPTN 2016
Rubrik Foto
Beryadnya Melalui Bakti Sosial
Menguatkan Persaudaraan Melalui Perlombaan
Melasti Ala Yogyakarta
Tawur Agung di Candi Prambanan
Bersinergi dalam Kebhinekaan
1
2
3
4
6
10
11
12
14
Photo by : HD
Sosialisasi dilaksanakan di beberapa
diantaranya adalah Kabupaten Gianyar, Buleleng,
serta Kota Denpasar. Sosialisasi ini dilaksanakan
untuk memberikan informasi tentang UGM dan
Yogyakarta kepada siswa SMA yang duduk di kelas
XII.
Sosialisasi ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi
pertama adalah sesi pengenalan UGM dan sesi kedua
adalah tanya jawab. Pada sesi pertama, beberapa
informasi dibagikan oleh KMHD UGM. Informasi
yang dibagikan antara lain bagaimana UGM dan
Yogyakarta secara general, informasi try out,
SNMPTN, dan SBMPTN. Respon adik-adik yang
mendapat sosialisasi cukup baik. Mereka aktif
bertanya baik secara langsung maupun melalui social
media. Pertanyaan yang sering kali terlontar adalah
perihal jalur masuk ke UGM, peluang masuk UGM,
informasi tentang Uang Kuliah Tungga (UKT),
beasiswa, hingga kehidupan di Yogyakarta.
Salah satu pertanyaan tentang kehidupan
kampus dan kehidupan di Yogyakarta ditanyakan
oleh Ni Kadek Sri Jayanti, siswa kelas XII SMAN
Bali Mandara. Sri menanyakan tentang jam kuliah
dan juga biaya hidup selama di Yogyakarta.
Pertanyaan ini dijawab oleh pemateri sosialisasi
berdasarkan pengalaman dan apa yang telah mereka
lalui selama kurang lebih satu dan dua tahun
menjalani kehidupan di Yogyakarta.
Sosialisasi yang dilakukan ini mendapat
respons yang baik dari siswa dan pihak sekolah. Hal
ini membuat sosialisasi berjalan dengan baik dan
cukup kondusif. Beberapa dari mereka menyatakan
kesenangannya mendapatkan sosialisasi dari UGM.
“Sosialisasinya seru sehingga pendengar tidak merasa
bosan, terlebih apa yang dipresentasikan sangat
bagus,” jelas Diyas Putri, siswa kelas XII SMAN 1
Singaraja.
Tidak hanya memberikan respons yang baik,
siswa juga memiliki harapan yang besar tentang
berkuliah ke luar daerah. Salah satu siswa kelas XII
SMAN 1 Gianyar, Putri Wiyantari, menyatakan
harapannya tentang merantau ke Yogyakarta,
khususnya UGM. “Semoga ditahun berikutnya lebih
banyak lagi anak Gianyar yang merantau ke UGM,”
tuturnya.
Selain siswa, pihak panitia juga memiliki kesan
tersendiri setelah melakukan sosialisasi. Kadek
Sudiarsana selaku koordinator Sosialisasi di Buleleng
mengatakan bahwa sosialisasi telah berlangsung
dengan baik dan lancar. Namun, baginya ada
beberapa kekurangan selama sosialisasi berlangsung.
“Waktu pelaksanaan sosialisasi yang kurang tepat
membuat adanya kekurangan pada sosialisasi ini,”
pungkasnya. (Jul/SA)
egiatan sosialisasi tentang perguruan tinggi merupakan salah satu agenda rutin yang Kdilakukan oleh keluarga mahasiswa di masing-masing daerah ketika masa liburan semester
ganjil. Salah satunya adalah Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) UGM. Pada awal tahun
2016 ini KMHD UGM melakukan sosialisasi di beberapa Kabupaten di Bali.
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 1
Mengenal Dunia Perkuliahan Lewat Sepenggal Pengalaman
Di Bali, khususnya, mahasiswa yang
berkuliah ke berbagai daerah mengadakan sebuah
acara Education Fair (Edufair). Acara ini
dilaksanakan oleh mahasiswa dari berbagai
perguruan tinggi seperti Universitas Brawijaya,
Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran,
STAN, dan lainnya. Tahun ini, Edufair dilaksanakan
di SMAN 1 Denpasar pada hari Minggu (24/01).
Edufair yang dilaksanakan setiap tahun ini
bertujuan untuk memberikan informasi tentang
perguruan tinggi yang ada di Jawa. Selain itu,
menurut ketua panitia Edufair, I Wayan Surya
Hamijaya J., Edufair juga dapat membangun kerja
sama yang baik antar-KMHD peserta Edufair Bali
2016. “Selain memberi informasi, Edufair juga
membangun kerjasama antar-KMHD, ” tutur
mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Brawijaya
tersebut. Surya juga menambahkan bahwa kegiatan
ini telah dipersiapkan selama kurang lebih 2 bulan.
Pada acara Edufair ini, dilaksanakan sosialisasi
dari masing-masing perguruan tinggi. Selain
melakukan sosialisasi, setiap perguruan tinggi juga
memiliki stand untuk memfasilitasi siswa SMA yang
ingin tahu lebih banyak tentang perguruan tinggi
tersebut. Tidak hanya itu, pada acara ini juga
dilaksanakan Talkshow dari alumni yaitu Ngakan
Yudha, alumni Jurusan Ilmu Politik dan
Pemerintahan Universitas Gadjah Mada. Sesi ini
bertujuan untuk memberi motivasi kepada siswa
SMA. “Talkshow ini untuk memotivasi adik-adik
SMA agar berani kuliah ke luar Bali,” ungkap Surya
Hamijaya. Di samping menyediakan informasi dan
Talkshow, Edufair juga menyediakan stand musik dan
makanan bagi peserta dan panitia.
Edufair 2016 ini memperoleh respons yang
baik dari siswa SMA dilihat dari pendaftar yang
mencapai 1790 orang. Mereka tidak hanya datang
dari SMA yang ada di Denpasar, tetapi juga Kuta,
Tabanan, Gianyar, Semarapura, dan Amlapura. Tidak
hanya itu, antusiasme siswa SMA juga terlihat dari
pengunjung stand perguruan tinggi dan pertanyaan-
pertanyaan yang dilontarkan. “Peserta sangat
antusias, mereka bergerombol mendatangi stand dan
bertanya tentang perguruan tinggi, “ kata Anggara,
mahasiswa STAN '15, yang merupakan Humas
Edufair 2016.
Respons yang baik terhadap acara ini juga
diberikan oleh siswa SMA yang datang ke Edufair
2016. Dharma, siswa SMAN 1 Gianyar, mengatakan
bahwa acara ini membantu memberikan informasi
tentang perguruan tinggi yang ingin dia masuki.
“membantu memberi informasi tentang perguruan
tinggi, alumni, dan jalur masuk,” pungkasnya.
(Jul/SA)
Education Fair 2016Photo by : HD
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam2
ahasiswa merupakan sebutan Myang sangat istimewa dikalangan
masyarakat saat ini. Penambahan kata “maha” di
depan kata siswa menjadikannya berbeda dari
tingkatan pelajar SD hingga SMA. Untuk
memperoleh gelar yang istimewa ini tentunya
memerlukan usaha dan semangat yang sangat kuat.
Seleksi masuk perguruan tinggi kian lama kian sulit.
Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
membuat persaingan makin ketat.
Isitilah SNMPTN (Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan SBMPTN
(Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)
menjadi perbincangan yang tidak habis-habisnya
dibahas oleh siswa khusunya kelas XII. Usaha keras
dan latihan sangat diperlukan untuk bisa lolos.
Try Out SBMPTN merupakan salah satu
agenda rutin yan dilaksanakan oleh KMHD UGM
khususnya yang berasal dari Bali. Pada tahun ini
KMHD UGM bekerjasama dengan Ganesha
Operation (GO) dan Bank Negara Indonesia (BNI)
kembali melaksanakan try out SBMPTN . Kegiatan
try out ini bertujuan untuk membantu adik-adik kelas
XII dalam mempersiapkan tes SBMPTN.
Tahun 2016 ini, tepatnya pada 31 Januari
2016 kegiatan try out dilaksanakan di 2 tempat yaitu
di SMA Negeri 4 Denpasar dan SMA Negeri 1
Singaraja. Kegiatan yang sudah dipersiapkan kurang
lebih semenjak 1,5 bulan yang lalu ini tidak hanya
berisi latihan tes SBMPTN saja namun juga ada sesi
sharing
dengan kakak-kakak yang sudah merasakan
bagaimana rasanya kuliah di UGM dari berbagai
jurusan.
Menurut I Gde Putu Prema Dhananjaya
selaku ketua try out, antusiasme adik-adik sangat
bagus, terbukti dari banyaknya jumlah peserta yang
melampaui targetnya. Pada awalnya target peserta
hanya 900 peserta, namun karena tingginya
antusiasme peserta hingga membludak menjadi
1200an peserta. Pada tahun ini, try out dilaksanakan
di 2 tempat unutk mengakomodasi adik-adik yang
bertempat tinggal jauh dari Denpasar. Di Singaraja
sendiri, try out diikuti oleh sekitar 205 peserta.
Kategori IPA atau Saintek masih menjadi
favorit pada try out kali ini yaitu sekitar 707 peserta
memilih kategori saintek, 339 peserta memilih
soshum dan 155 peserta memilih kategori campuran
atau yang dikenal dengan IPC. Selama mengerjakan
soal-soal yang diberikan peserta terlihat bersemangat
meski soal-soal yang diberikan terasa sangat sulit.
Prema berharap semoga try out ini dapat
bermanfaat untuk adik-adik yang mengikuti try out
dan mengetahui sejauh manakan kemanpuan mereka.
Dewasa ini persaingan sangat ketat unutk
mendapatkan universitas yang diinginkan. Prema
selaku ketua merasa sangat senang dan bangga dapat
mengenal dan bersama berproses dengan seluruh
panitia try out, ditambah lagi antusisasme peserta
saat diadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
“Pengalaman ini sangat berharga dan tidak akan
pernah saya lupakan” ucap Prema. (Jul/SA)
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 3
Siap Siaga SBMPTN 2016
Photo by : Dok. TO SBMPTN
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam4
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 5
budaya yang membudayaPenampilan Tari Condong@Malioboro Mall
In frame : Inda PratiwiPhoto by : Hendiliana
Minggu (21/2), Keluarga
Mahasiswa Hindhu Dharma
Universitas Gadjah Mada
melaksanakan kegiatan bakti sosial.
Kegiatan ini dilaksanakan di Pura
Sri Gading, Seyegan, Sleman Barat.
Bakti sosial dengan tema berbagi
bersama, bersama berbagi ini
merupakan salah satu rangkaian
dari pelaksanaaksanaan kegiatan
Nyepi Kampus Tahun Caka 1938.
Bakti sosial ini mencakup kegiatan
bersih-bersih pura, pelayanan
kesehatan, dan penyuluhan cara
meggosok gigi yang benar kepada
anak-anak.
Dalam kegiatan ini, para
panitia terbagi menjadi beberapa
kelompok untuk melaksanakan
tugas. Panitia yang berasal dari
Klaster Medika (Fakultas
Kedokteran, Farmasi, Kedokteran
Gigi) bertugas di bagian pelayanan
kesehatan dan penyuluhan. Panitia
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam6
Beryadnya Mela
lainnya membantu di meja
pendaftaran peserta pelayanan
kesehatan dan membersihkan pura.Pelayanan kesehatan yang
diberikan ini mencakup pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat, dan pemeriksaan khusus oleh dokter. Pengobatan gratis ini diberikan kepada 39
warga yang datang dan mendaftarkan diri pada panitia. Peserta yang merupakan warga di sekitar pura diberikan pelayanan kesehatan dan obat secara gratis.
I Gede Angga Maha Diputra, selaku penanggung jawab dalam kegiatan bakti sosial menyatakan bahwa kegiatan ini berjalan dengan
lancar. “Acara berjalan lancar, teman-teman KMHD juga banyakyang berpartisipasi, selain itu sambutan dari warga juga baik,” katanya. Angga juga menuturkan bahwa anak- anak sangat antusias dengan kegiatan ini.
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 7
lui Bakti So�ialPhoto by : Tebuana
Hal ini terlihat dari antusias mereka saat dilaksanakannya demo menggosok gigi. Selain didatangi oleh warga
yang beragama Hindu, Angga juga menyatakan bahwa banyak warga yang non Hindu datang untuk berobat.
“Saya senang mereka datang, hal ini membuat terwujudnya tema kita yaitu tentang toleransi beragama,”
tuturnya. Meskipun acara ini berjalan lancar, Angga menyatakan bahwa dia agak sedikit kecewa karena banyak
warga yang tidak bisa hadir karena ada rapat di Pura Dero.
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam8
Photo by : HD
Kegiatan bakti sosial ini mendapatkan dukungan yang besar dari wasi di pura tersebut. Beliau mengatakan
senang dengan kehadiran mahasiswa yang melakukan kegiatan bakti sosial. “Saya senang karena Pura ini
banyak didatangi mahasiswa dan umum untuk melakukan kegiatan sosial ataupun sekadar sembahyang,” tutur
Sunarno.(Jul/SA)
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 9
Photo by : HD
Menguatkan Per�audaraan
Melalui Perlombaan
Photo by : DDD NyepiK
abtu (27/2) panitia Nyepi Kampus STahun Caka 1938 menyelenggarakan
Lomba Futsal KMHD se-Jawa. Lomba ini
merupakan salah satu rangkaian acara Nyepi
Kampus. Lomba Futsal ini diikuti oleh 16 tim futsal
yang berasal dari KMHD yang ada di Jawa. Dari 16
tim yang berpartisipasi, ada 6 tim yang berasal dari
luar wilayah Yogyakarta dan 10 tim yang berasal dari
Yogyakarta. Perlombaan ini dilaksanakan di
Jogokaryan Futsal, Yogyakarta selama dua hari.
Sebelum pertandingan dimulai, acara ini
dibuka oleh ketua panitia Nyepi Kampus dan ketua
KMHD UGM. Pada pembukaan ini Pande Nyoman
Oka Astawan selaku ketua panitia mengatakan bahwa
lomba ini bukan hanya sekadar pertandingan antara
satu tim dengan yang lain. Pertandingan ini juga
merupakan sebuah ajang untuk silaturahmi antar-
KMHD se-Jawa. “Melalui acara ini kita bisa
membangun pertemanan dengan umat se-Dharma
yang lain,” katanya. Hal ini juga diamini oleh Wayan
Robi Suryana selaku ketua KMHD UGM. Robi
mengatakan bahwa perlombaan ini tidak hanya
sekadar perlombaan tapi juga sarana untuk lebih
mendekatkan diri dengan KMHD lainnya.
Seusai pembukaan, acara ini langsung
dilanjutkan ke perlombaan. Masing-masing tim yang
berlomba memasuki lapangan yang sudah
dipersiapkan. Dalam penyisihan ini keenambelas tim
bertanding dalam grup masing-masing untuk
memperoleh pemenang yang maju ke perdelapan
final. Setelah pertandingan berlangsung sekitar
sembilan jam, akhirnya diperoleh beberapa nama tim
yang akan bermain di babak berikutnya. Tim itu
yakni STPN Yogyakarta, Asrama Bali, KMHD
UGM, KMHD Universitas Airlangga, STIE YKPN
Yogyakarta, KMHD Telkom University, KMHD
UPN, serta KMHD Atma Jaya.
Kedelapan tim tersebut kembali berlomba di
hari berikutnya. Mereka bertanding agar bisa masuk
ke babak final. Setelah melewati proses yang cukup
panjang akhirnya terdapat empat tim yang berhasil
menjadi finalis dalam pertandingan ini. Keempat tim
itu adalah STPN Yogyakarta, Asrama Bali, KMHD
UPN, serta KMHD Telkom University. KMHD UPN
dan KMHD Telkom University bertanding
terlebihdahulu untuk memperebutkan juara tiga.
Setelah pertandingan itu selesai dilaksanakan lagi
pertandingan antara STPN Yogyakarta dengan
Asrama Bali untuk memperebutkan juara satu dan
dua. Berdasarkan kedua pertandingan tersebut
diperoleh pemenang untuk perlombaan futsal ini.
Juara pertama dimenangkan oleh STPN Yogyakarta,
juara kedua dimenangkan oleh Asrama Bali, dan
juara ketiga dimenangkan oleh KMHD UPN.
Dalam perlombaan kali ini, STPN
Yogyakarta mampu mempertahankan gelar juara satu
yang dia raih satu tahun silam. STPN Yogyakarta
juga berhasil meraih top score dalam pertandingan
ini. Perasaan gembira akan kemenangan ini
diekspresikan dengan melakukan push up massal.
Ketika ditanya tentang pendapatnya selama
mengikuti futsal, Putu Mahardika Widya Utama,
salah satu pemain STPN Yogyakarta menyatakan
bahwa acara futsal ini sudah berjalan dengan baik.
“Kinerja panitia sudah bagus, tapi masih perlu
ditingkatkan lagi,” ucapnya. (Jul/SA)
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam10
Photo by : DDD NyepiK
Melasti
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 11
Melastiada tanggal 6 Maret 2016, umat Hindu Pdi DIY melaksakan upacara Melasti
ke Pantai Parangkusumo, Bantul. Melasti merupakan
salah satu rangkaian acara Nyepi yang tahun ini
dilaksanakan tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi.
Tujuan dari Melasti itu sendiri adalah untuk
melakukan penyucian diri terhadap semesta dan
menghilangkan segala kotoran duniawi yang melekat
pada diri manusia. Dalam kata lain, Melasti sebagai
wujud pembuangan kotoran berupa sifat-sifat buruk
yang menempel pada diri manusia, nantinya semua
sifat tersebut akan dihanyutkan dalam samudera.
Ada hal yang menarik dan berbeda pada
Melasti tahun ini, yaitu hadirnya Bupati Bantul
Suharsono, yang untuk pertama kali datang
menghadiri upacara tersebut. Para wartawan pun
banyak yang hadir untuk meliput jalannya upacara
dan sekaligus menyimak kehadiran Suharsono. Tidak
lupa juga beliau memberikan sambutan terkait
perayaan Nyepi kali ini.
Suharsono menuturkan bahwa sebagai umat
beragama, sudah seharusnya saling menghargai dan
saling menghormati, sehingga bisa menciptakan
masyarakat yang damai dan tentram. Beliau juga
memberikan ucapan selamat kepada umat Hindu
yang sedang melaksanakan upacara Melasti dan juga
Hari Raya Nyepi. Hal menarik yang bisa dikutip dari
sambutan beliau adalah “Kalau ada yang
mengganggu umat Hindu dalam proses menjalankan
ibadahnya, lapor ke saya, akan saya terjunkan
personil untuk mengamankan.”Upacara Melasti ini
dimulai sekitar jam 13.00 sampai 17.00 WIB.
Terkesan lama, namun prosesi upacaranya memang
berlangsung sedemikian rupa. Dengan alunan
Gentha, kidung, mantram dan desiran angin serta
ombak, menambah kekhusukan yang mengiringi
jalannya upacara, sehingga diharapkan apa tujuan
dari melasti ini bisa tercapai. (Ok/SA)
Ala Yogyakarta
Photo by : pinterest.com
Tawur Agung ada tanggal 8 Maret 2016, seluruh umat PHindu di Jateng dan DIY memadati
Komplek Candi Prambanan untuk melaksanakan
upacara Tawur Agung. Tawur Agung merupakan
upacara yang dilaksanakan satu hari sebelum Hari
Raya Nyepi, yang bertujuan untuk melakukan
perbersihan diri dan mengamalkan ajaran Tri Hita
Karana agar senantiasa tetap terjalin hubungan yang
harmonis, selaras dan seimbang antara manusia, Ida
Sang Hyang Widhi Wasa dan juga lingkungan.
Sesuai dengan ema Nyepi tahun ini yaitu t
Keberagaman Perekat Persatuan, ada hal yang
menarik tersaji sebelum upacara dimulai. Biasanya
pada Nyepi tahun lalu, hanya menampilkan kesenian
dan tarian bernuansa Hindu saja, namun pada Nyepi
tahun ini menampilkan banyak arian daerah yang t
merupakan representasi dari keberagaman itu sendiri.
Selain itu, tidak lupa dengan ciri khas dari perayaan
Nyepi itu sendiri, yaitu adanya pengarakan ogoh-
ogoh di sekitar komplek Candi yang juga turut
mengiringi jalannya upacara.
Namun, satu hal yang sangat
disayangkan pada perayaan Tawur
Agung tahun ini adalah
ketidakhadiran Presiden
Joko Widodo yang
berhalangan karena
sedang menghadiri
Konferensi
Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Tidak seperti
tahun lalu ketikaBapak Jokowi hadir dengan
memakai udeng dan memberikan sambutan, yang
kemudian dilanjutkan berkeliling untuk menyapa
umat Hindu yang hadir dan menyalaminya secara
bergantian.
Absennya pak Jokowi tidak mempengaruhi Ba
euforia jalannya upacara yang dihadiri oleh Gubernur
Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Menteri Agama
Lukman Hakim Syaifudin, Menteri Koperasi dan
UKM AAGN Puspayoga, Perwakilan Pemerintah
DIY dan Bupati Klaten Sri Hartini. Sambutan-
sambutan juga mengiringi acara tersebut. Menteri
Agama Lukman Hakim menyatakan bahwa Tawur
Agung ini menjadi momen yang sangat penting dan
menjadi puncak perayaan Hari Raya Nyepi yang
penuh makna, apalagi Nyepi tahun ini bertepatan
dengan gerhana matahari total yang meruapakan
Nyepi yang istimewa. Bagi umat Hindu, momen
Nyepi ini adalah momen dimana kita melakukan
introspeksi, evaluasi, dan mawas diri sebagai
manusia dan makhluk ciptaan Tuhan. Beliau juga
mengapresiasi tema yang diangkat yaitu
“Keberagaman
Perekat Persatuan”.
Tema ini
diharapkan
menjadi
pedoman dalam
Tawur Agung di Candi Prambanan
Photo by : liputan6.comEdisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam12
mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan Nyepi untuk memelihara perbedaan dan memperkuat
ikatan persatuan di tengah keberagaman.
Senada dengan Lukman Hakim, Ganjar Pranowo juga berkesempatan memberikan sambutan. Hal
menarik yang bisa dikutip dari sambutan beliau adalah “orang Indonesia diciptakan dalam keberagaman,
karena itu kebhinekaan adalah rahmat. Jadi jangan kita hanya rumangsa bisa, tapi bisa a rumangsa.” Intinya
kita tidak boleh merasa diri paling bisa atau jumawa, tapi harus bisa juga merasakan apa yang ada disekitar kita.
Nilai spritual dalam Nyepi ini bukanlah untuk pribadi, namun satu kesatuan untuk kebersamaan. Lanjutnya,
perkuat tekad dan semangat dengan melakukan kegiatan bermanfaat untuk persatuan bangsa.
Meskipun sedang dilangsungkan upacara Tawur Agung,namun objek wisata Candi Prambanan tetap
dibuka untuk umum. Wisatawan bisa menyaksikan secara langsung upacara yang digelar umat
Hindu setahun sekali tersebut. (Ok/SA)
Photo by : wikipedia.com
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 13
Bersinergi Kebhinekaan
dalam
Dharma Shanti merupakan
acara puncak dari rangkaian acara
Nyepi Kampus 1937 Caka yang
diselenggarakan oleh Keluarga
Mahasiwa Hindu Dharma
(KMHD) UGM. Acara ini
merupakan acara tahunan, dengan
tema yang berbeda-beda setiap
tahunnya. Pada tahun 2016 ini,
Dharma Santhi menganggkat
tema “Bersinergi Dalam
Kebhinekaan”. Tema ini dipilih
karena mengingat Yogyakarta
memiliki tingkat keberagamaman
yang sangat tinggi baik dari segi
suku, ras, dan agama. Perbedaan
ini harus dapat berjalan
beriringan agar kehidupan dapat
berjalan harmonis.
Dharma Shanti pada tahun
2016 ini menggunakan konsep
diskusi yang dimoderatori oleh
Putu Putrayasa. Berbagai
kalangan hadir dalam acara ini,
mulai dari akademisi,
stakeholder, mahasiswa dan
masyarakat umum. Diskusi
Photo by : HD
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam14
berjalan sangat dinamis dan menarik. Pendapat dari
berbagai sudut pandang disampaikan secara
bergantian.
Sebuah pendapat datang dari seorang
akademisi bernama Budi, yang menekankan pada
toleransi. Menurut beliau, cara untuk
mengharmoniskan keberagaman itu adalah dengan
saling mengenal satu sama lain antar agama.
Ditambahkan lagi oleh audience lainnya yaitu adalah
pentingnya komunikasi antar umat beragama.
Pendapat demi pendapat terus bergulir
hingga terdengar salah satu pendapat yang cukup
unik. Pendapat ini diutarakan oleh Rangga, seorang
mahasiswa UGM yang mengkaitkan kasih dan cinta
dengan diri manusia. “Ada tiga hal yang harus
diperbaiki guna mencegah adanya konflik ialah
perbaikan intelektual, hati, dan perut. Jika
intelektualnya (pikiran) diperbaiki, hatinya paham
dengan cinta kasih serta perut sudah terisi dengan
baik melalui perputaran ekonomi, maka niscaya tidak
akan muncul konflik-konflik yang memicu
perpecahan” begitu ungkapnya.
Ternyata, keberagaman juga dapat dipandang
dari sisi seni. Menurut Agus dari Institit Seni
Indonesia (ISI) Yogyakarta, keberagaman itu adalah
keindahan dan keindahan adalah seni. Melalui
keberagamanlah kita dapat melihat keindahan. Salah
satu wuud nyatanya adalah dengan saling kerja sama
dan bekerja bersama.
Diskusi ini ditutup oleh Made Andi Arsana
dengan penyataan bahwa “Jika kita tidak berbeda,
kita tidak perlu bersinergi.” Dari sini dapat ditarik
kesimpulan bahwa keberagaman itu ada untuk saling
melengkapi, bukan untuk saling memecah.
Ditambahkan pula oleh moderator bahwa perlu
adanya komunikasi antar kelompok (suku, ras,
agama). Kita tidak bisa begitu saja mengeneralisir
suatu permasalahan yang diperbuat oleh beberapa
orang. Jangan sampai akibat perbuatan beberapa
orang tersebut langsung mengeneralisir bahwa
perbuatan tersebut dilakukan oleh satu kelompok
utuh. (Hen/SA)
Photo by : HD
Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 15I Made Andi Arsana
Do
ku
me
nta
si L
om
ba
Fu
tsa
l S
e-J
aw
ab
y :
DD
D N
ye
piK
Suara AnandamKeluarga Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Gadjah Mada
Recommended