View
377
Download
29
Category
Preview:
Citation preview
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 1/38
TEKNIK PENYELAMAN SCUBA
(Self Contained Breathing Apparatus)
MAKALAH
AGUS TRI ASKAR
NPM 230210130040
JOANA VIVIANI
NPM 230210130054
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JATINANGOR
2014
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 2/38
TEKNIK PENYELAMAN SCUBA
(Self Contained Breathing Apparatus)
MAKALAH
Diajukan untuk Pengganti Praktikum Widya Selam
AGUS TRI ASKAR
NPM 230210130040
JOANA VIVIANI
NPM 230210130054
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
JATINANGOR
2014
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 3/38
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul
“TEKNIK PENYELAMAN SCUBA” dengan baik dan tepat waktu.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada : Syawaludin Alisyahbana Harahap, S.Pi., M.Sc sebagai dosen mata kuliah
Widya Selam, kepada orang tua dan teman-teman yang telah mendukung kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan untuk itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penlis
menyampaikan terima kasih.
Jatinangor, Juni 2014
Penulis
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 4/38
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Buddy System
1.3
Sistem Dasar SCUBA
1.4
Peralatan SCUBA
BAB II. KETERAMPILAN SCUBA
2.1 Teknik Entry
2.2
Desccent dan Anti Squeeze
2.3 Buoyancy Control
2.4 Mask Clear
2.5
Regulator Recovery
2.6 Fin Pivot dan Hovering
2.7 Ascent
2.8
Deep Water Exit
2.9 Dive Table
BAB III. PROSEDUR EMERGENCY
3.1 Free Flow
3.2
Buddy Breathing3.3 Cramp Release
3.4 Emergency Swimming Ascent (ESA)
DAFTAR PUSTAKA
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 5/38
DAFTAR TABEL
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 6/38
DAFTAR GAMBAR
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 7/38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang berbentuk kepulauan dengan laut
sebagai penghubung antar pulau-pulaunya. Luas garis pantai Indonesia adalah
81.000 kilometer. Dengan keadaan geografis yang seperti ini bukan tidak
mungkin bahwa Indonesia memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kesejahteraan yang berasal dari laut.
Selain sebagai sumber daya baik makanan maupun mineral, daerah
perairan Indonesia dapat dijadikan sebagai salah satu sistem pertahanan
negara.namun untuk dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang
ada didalam laut maka kita harus memiliki suatu kemampuan menyelam atau
diving.
Menyelam merupakan kegiatan yang dilakukan didalam air dengan
tujuan wisata, penelitian maupun pemeliharaan biota laut. Terdapat dua jenis
penyelaman, yaitu skin diving dan SCUBA diving. Skin diving adalah
penyelaman yang dilakukan tanpa alat bantu oernapasan secara khusus, dan
dilakukan dipermukaan air dengan menggunakan peralatan dasar seperti
snorkel, masker, dan fins. Berbeda dengan SCUBA diving. SCUBA diving
memerlukan peralatan khusus untuk melakukan penyelaman karena
penyelaman dilakukan di kedalaman lebih dari 5 meter dibawah permukaan
laut. Selain peralatan dasar yang digunakan, terdapat peralatan tambahan yang
digunakan sebagai alat bantu napas saat berada didalam air seperti regulator
dan tabung yang berisi udara yang dimampatkan.
Untuk melakukan SCUBA diving seseorang harus mempunyai kemampuan
dan harus bisa menguasai teknik SCUBA, karena menyelam merupakan
kegiatan yang beresiko tinggi dan bila dilakukan sebarangan akan mengancam
keselamatan. Selanjutnya akan dibahas secara lebih jelas mengenai Teknik
Menyelam SCUBA.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 8/38
1.2. Buddy System
Menyelam merupakan salah satu kegiatan yang mempunyai resiko
yang tinggi, terlebih lagi bila dilakukan seorang diri. Bila saat penyelaman
terjadi keadaan darurat atau membutuhkan pertolongan tidak ada yang
mengetahui dan tidak ada yang dapat menolong secara cepat. Dengan
pertimbangan tersebut maka dunia penyelaman manganut dan mempraktekan
prinsip penyelaman never dive alone, maksudnya adalah ketika melakukan
penyelaman kita tidak boleh melakukannya sendiri, tetapi menyelamlah
dengan satu tim dengan sistem mitra atau lebih dikenal dengan buddy sistem.
Dengan sistem buddy in maka kita dapat meminimalisir resiko celaka.
Keadaan darurat pada penyelaman identik dengan keadaan tanpa udara atau
kehabisan udara saat masih berada didalam perairan. Salah satu cara yang
efektif untuk mengggulanginya adalah dengan melakukan buddy breathing.
Jika keadaan memungkinkan dan dapat dikendalikan maka udara dapat
dipakai secara bersama di dalam air atau ketika naik ke atas.
1.3.Sistem Dasar SCUBA
1.3.1. Sistem Sirkuit Tertutup
Suatu sistem yang menggunakan zat asam atau oksigen murni
dilengkapi penyerap kimia untuk memnghalau zat arang atau karbon
dioksida yang keluar dari paru-paru. Unit ini pada hakekatnya meniup
kembali oksigen tanpa membuang udara ke dalam air. Unit ini digunakan
terbatas hingga kedalaman 33 feet. Pengguna SCUBA jenis ini dituntut
mempunyai keahlian tertentu karena sangat berbahaya.
1.3.2. Sistem Sirkuit Terbuka
Terdiri dari Demand regulator dantabung udara yang simampatkan
adalah jenis SCUBA yang pada saat ini merupakan alat yang paling aman
dipergunakan. Udara yang dimampatkan disalurkan melalui regulator ke
penyelam dan udara yang telah dihisap dibuang langsung ke air tanpa
dipergunakan lagi.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 9/38
1.3.3. Sistem Sirkuit Semi Tertutup
Jenis SCUBA ini biasanya dipakai untuk operasi militer dan merupakan
kombinasi sirkuit terbuka dan tertutup. Sistem ini mempunyai kantung
udara, motak kimiawi, regulator dan tabungudara yang dimampatkan.
Sistem ini memungkinkan penyelam militer untuk bekerja pada kedalaman
dan janka waktu yang lama. Sistem ini memerlukan pemanasan khusus
terlebih dahulu serta membutuhkan peralatan pendukung yang khusus
pula, hingga unit ini jarang dipergunakan secara umum.
1.3.4. Sistem Sirkuit Tertutup Gas Campuran
Sistem ini sangat rumit, memerlukan pemeliharaan khusus dan cukup
mahal. Unti ini mempunyai kantong pernafasan, kotak kimiawi dan suatu
alat elektronis penyaring oksigen yang dapat mengontrl jumlah oksigen
pada kedalaman 1.000 feet, yang memerlukan cukup udara untuk turun
dan naik kepermukaan untuk pekerjaan-pekerjaan ilmiah dalam
penggunaannya memerlukan latihan yang khusus.
1.4. Peralatan SCUBA
Dalam penyelaman selain kemampuan selam yang diperlukan tetapi juga di
perlukan alat bantu selam. Peralatan-peralatan yang digunakan adalah :
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 10/38
1.4.1. Mask
Gambar 1.
SCUBA dive Masks ( model mask skin diving dan scuba)
www.omsdive.com
Mask atau face mask merupakan peralatan selam yang menutupi
sebagian wajah terutama mata dan hidung yang berfungsi :
a.
Menciptakan kantung udara antara mata dengan air, sehingga
memungkinkan penyelam melihat benda dibawah air.
b. Mask mencengah masuknya iar kedalam hidung dan mata, sekaligus
mencegah terjadinya iritasi, mask haruslah nyaman bagi penggunanya,
selain itu ukurannya harus pas dan kedap air.mask harus sesuai dengan
bentuk wajah si pemakai. Cara menguji mask yang sesuai dengan
wajah adalah dengan mengenakan mask tersebut diwajah tanpa
mengenakan tali kepala, tarik napas sedikit melalui hidung dan
lepaskan tangan yang memegang mask tersebut. Jika mask tidak jatuh
maka mask cocok untuk anda.
Ciri-ciri :
Dalam pemilihan masker, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Safety tempered glass,
b. Frame terbuat dari bahan anti karat,
c.
Memilliki double seal yang lentur untuk wajah,
d. Dilengkapi dengan ikat kepala yang memiliki gesper pengencang.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 11/38
1.4.2. Snorkel
Gambar 2
Sport SCUBA Dive (Model snorkel)
www.sportscuba.com
Snorkel merupakan alat survival penting yang digunakan seorang skin
maupun scuba diver, sebab berfungsi :
a. Membantu penyelam bernafas dipermukaan air tanpa mengangkat
kepalanya,
b.
Membantu penyelam berenang menuju sasaran penyelaman tanpa
menggunakan udara dalam tabung scuba,
c.
Memungkinkan penyelam melihat pemandangan bawah air dengan
cara berenang dan mencelupkan muka dipeemukaan air.
Cara memilih snorkel:
a.
Pas dan nyaman,
b. Panjang antara 12 sampai 14 inci,
c.
Semi fleksibel, tidak dilengkapi alat penutup apapun pada ujung atas.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 12/38
1.4.3. Fins
Gambar 3
Boss Frog’s Snorkeling Gear (Model fins)
snorkel-gear.com
Fin dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah “sirip selam” atau
“kaki katak”yang diciptakan untuk memberi kekuatan pada kaki danmerupakan piranti penggerak. Fins dibuat bukan untuk menambah
kecepatan berenang namun menambah daya kayuh. Dengan bantuan fins
kemampuan renang kita bertambah 10 kali lebih besar dibandingkan tanpa
menggunakan fins.
Ada tiga macam jenis fins :
1) Jenis Foot Pocket
Fin jenis ini cocok digunakan untuk melakukan skin diving atau
fins swimming, karena ini lebih fleksibel, dengan letak lempeng
lebih menyudut, yang menyebabkan kaki tidak mudah lelah.
2) Jenis Open Heel
Fins dengan jenis ini sangat sesuai digunakan untuk scuba diving,
biasanya berlempeng lurus, semi kaku dengan lempeng lebih
panjang. Jenis ini memberikan kekuatan lebih besar, namun
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 13/38
membutuhkan waktu untuk penyesuaian bagi otot-otot kaki. Fins
jenis ini memiliki kelebihan yaitu lebih mudah dalam mengenakan
dan melepaskannya.
3) Adjustable Open Heels
Jenis ini juga dapat digunakan untuk scuba diving karena dibuat
mempunyai kantong yang cukup besar untuk kaki yang memakai
boots, mempunyai lempengan yang lebih besar untuk
menghasilkan tenaga yang lebih besar dan biasanya terdapat
lobang-lobang alur air di bagian atas lempengan tersebut yang
fungsinya untuk mengurangi kelelahan kaki yang disebabkan
oleh daerah negatif pada lempeng.
4) Boots
Gambar 4
Scuba Boots (Model Boots SCUBA)
www.diveremporium.com
Boots adalah sejenis kaos kaki yang digunakan untuk melindungi
kaki pada saat menyelam, khususnya saat menyelam diperairan
yang berkarang dan berbatu juga dapat berfungsi sebagai
perlindungan kaki dari kejang yang disebabkan kedinginan dan
kemungkinan kaki lecet. Boots terbuat dari bahan karet busa
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 14/38
dengan sol keras dibagian bawah. Hal yang perlu diperhatikan
adalah pemilihan ukuran fins agar cocok dengan kaki jika
menggunakan boots.
1.4.4. Wet Suit
Gambar 5
SCUBAlab (model wetsiut)
www.scubadiving.com
Wet suit merupakan pakaian pelindung penyelam yang terbuat dari bahan
karet. Pakaian ini tidak mudah menyerap air dan dibuat dengan berbagai
ukuran ketebalan bahan.
Fungsi wet suit adalah untuk melindungi penyelam dari goresan karang
dan pengurangan panas badan dibawah permukaan air. Namun wet suit
tidak menghangatkan penyelam, hanya mencegah penyelam dari
kedinginan, dan bukan berarti penyelam tidak basah.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 15/38
1.4.5. Weight Belt
Gambar 6
SCUBA Weight Belt
www.scuba-snorkeling-adventures.com
Weight belt atau sabuk pemberat diperlukan untuk mengatur daya
apung. Setiap penyelam mempunyai daya apung yang berbeda. Seorang
penyelam di air laut tanpa menggunakan wet suit memerlukan berat antara
4-6 pounds untuk mengimbangi daya apung positifnya, sedangkan jika
menggunakan wet suit memerlukan tambahan pemberat antara 10-12
pounds di atas daya apung normal. Weight belt harus dilengkapi dengan
Quick Release Buckle yaitu suatu gesper pengancing yang dapat dilepas
secara cepat. Cara pemakaian weight belt dipasang paling akhir namun
dilepas paling awal dalam keadaan darurat.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 16/38
1.4.6. Buoyancy Vest
Gambar 7
SCUBA diving (model Buoyency Control Demage)
www.scubadiving.com
Buoyancy vest adalah perlengkapan penting bagi seorang penyelam .
fungsinya adalalah :
a.
Untuk memberikan daya apung positif selama berenang di permukaan
air , dengan demikian seorang penyelam dapat bergerak tanpa banyak
mengeluarkan tenaga.
b. Untuk memberikan daya apung agar beristirahat atau menyangga
penyelam yang mengalami keadaan darurat.
c. Untuk memberi daya apungnetral terkendali di dalam air.
1.4.7. Tabung Selam
Sebuah tabung selam yang
bertekanan tinggi dibuat untuk menampung
udara yang dimampatkan secara aman.
Tabung-tabung ini dibuat dari baja atau
campuran alumunium dan dapat diperoleh
dalam berbagai ukuran.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 17/38
Macam-macam jenis tabung :
a. Tabung Baja 71,2 Cuft
Standart panjang tabung baja adalah 25 inchi, mempunyai berat kira-
kira 30 Lbs dalam keadaan kososngdan dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat melayang di air laut. Bila dimampatkan ke dalam
tabung sampai tekanan maksimum sebesar 2250 Psi itu berarti
kira-kira 65 Cuft udara bebas yang ditampung.
b. Tabung Alumunium 71,2 Cuft
Silinder alumunium 71.2 cuft dengan panjang 28 inchi dan mempunyai
berat kira-kira 27 Lbs dalam keadaan kosong. Tabung ini mempunyai
ukuran 3 inchi lebih panjang dan 3 Lbs lebih ringan dibandingkan
dengan jenis tabung yang sama dengan bahan yang berbeda. Tabung
ini tidak melayang didalam air laut, tetapi mempunyai daya apung 5
pounds dalam keadaan penuh dan 9 pounds dalam keadaan kosong.
c.
Tabung Alumunium 3000 Psi 72,0 cuft
Tabung ini mempunyai panjang 26 inchi dengan berat 30 Lbs dan
berbobot netral dalam air laut. Kapasitas tabung adalah 72,0 cuft pada
tekanan maksimum 3000 Psi.
d.
Unit Tabung Ganda
Unit tabung ganda ini disiapkan untuk persediaan yang lebih lama. Ini
dapat disatukan dengan katup ganda atau dua tabung tunggal yang
digabungkan dengan pipa penyambung.
Tipe ini snagat cocok untuk penyelaman air dalam, fotografi bawah air
atau penyelaman penyelamatan yang memerlukan waktu yang lama.
Unit in biasa digunakan bila menyelam dari kapal dan sangat jarang
digunakan bila penyelaman dari pantai.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 18/38
1.4.8. Regulator
Gambar 8
The-blues (model regulator SCUBA)
the-blues.me
Ada beberapa jenis regulator, yaitu :
a. Two Hose atau Pipa Ganda
Regulator demand yang biasa dikenal di Amerika sejak tahun 1949
terdiri dari satu bagian yang dipasang diatas katup tabung dengan
sebuah pipa penyalur udara napas, mouthpiecedan sebuah pipa buang
udara.
b. Two Stage
Tekanan dalam tabung dibagi menjadi dua tingkatan. Dari tekanan
tinggi pada tingkat pertama ke tekanan rendah kira-kira 140 Psi pada
tingkat kedua. Hal ini diatur di dalam ruang kecil pada regulator.
Pada saat penyelam menarik napas, ia akan menciptakan keadaan
vacum dalam pipa pernapasan dan juga pada ruang regulator. Sekat
karet yang terkena langsung dengan air akan menekan pengungkit
tingkat kedua yang menyebabkan udara tertekan rendah mengalir ke
penyelam. Apabila penyelam berhenti bernapas, aliran udara secara
cepat menjadi seimbang dalam pipa dan ruang regulator, lalu sekat
akan kembali ke letak dimana pengungkit tingkat kedua menutup
jalannya aliran udara.
Suatu demand regulator sebenarnya merupakan suatu mekanisme
sederhana, dimana udara mengalir hanya bila penyelam menarik napas
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 19/38
dan langsung menyesuaikan secara otomatis dengan tekanan aor pada
kedalaman tersebut melalui cara equalization sederhana.
c. Single Hose
Regulator yang paling umum digunakan pada saat ini, single hose
terdiri dari :
1. First stagedengan tekanan tinggi yang dikembangkan oleh
katup tabung.
2. Pipa bertekanan antara.
3. Second stage yang terdiri dari sekat karet pengungkit tingkat
kedua, katup buang udara dan mouthpiece.
Regulator in bekerja dengan dua tahap sama halnya dengan
regulator two hose. Perbedaan utamanya adalah bahwa kedua
tingkatnya terpisah. Second stage terletak dekat mulut penyelam
umtuk memudahkan bernapas, oleh katena itu sekat karet berada pada
permukaan yang sama dengan paru-paru dalam posisi berenang biasa.
Gelembung udara yang dihembuskan malalui saluran pembuang
terbuat dari karet yang letaknya dibawah second stage. Regulator two
hose untuk perbandingan , membuang udara buangan kembali
melalui bagian badan regulator yang terletak di belakang melalui
pipa pembuang terpisah.
d. Single Stage
Salah satu jenis regulator dengan pipa ganda yang menggunakan
sistem pengungkt sederhana, yang merubah tekanan langsung pada
first stage.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 20/38
1.4.9. Katup tabung (Valve)
Gambar 9
Paradise :peralatan selam
paradiseunpad.blogspot.com
Ada dua jenis katup standart yang dpakai dalam tabung selam, yaitu:
a.
Tipe Non Reserve atau “K” Valve
Katup K tanpa candangan adalah katup yang mudah ditutup dan
dibuka. Tabung dengan katup ini mewajibkan penyelam
menggunakan peralatan tambahan untuk memonitor seberapa
banyak udara yang masih ada didalam tabung. Alat yang
digunakan itu adalah Submersibke Pressure Gauge (SPG).
b.
Tipe Constant Reserve atau “J” valve
Katuo jenis ini deilengkapi dengan perle ngkapan mekanisme
cadangan pada tekanan 300 Psi. Apabilatekanan dalam tabung
sudah mencapai 300 Psi maka secara otomatis pegas akan
menutup katup dan menimbulkan kontraksi dalam pengadaan
udara untuk pernapasan dan dengan menarik kebawah batang
penghubung yang tersambung pada katup cadangan disisi kiri
tabung, dapat melepaskan kembali katup yang tertutup, maka
mengalirlah sisa udara terakhir pada tabung. Katup cadangan
menyiapkan udara yang cukup untuk naik ke permukaan.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 21/38
1.4.10. O-Ring Seal
O-ring seal merupakan cincin karet yang kecil yang terletak
pada permukaan katup membuat suatu keadaan yang kedap terhadap
tekanan tinggi antara regulator dengan katup tabung. Apabila o-ring hilang
maka regulator tidak dapat dipakai.
1.4.11. Pelat Keamanan (Savety disc)
Pelat ini terletak dibelakang katup tabung yang berfungsi untuk
mencegah kerusakan pada saat pengisian udara yang berlebihan atau
apabila terjadi kebakaran. Keadaan tekanan pengisian yang dapat merusak
pelat keamanan :
1800 Psi akan pecah pada tekanan 2800 Psi
2250 Psi akan pecah pada tekanan 3400 Psi
3000 Psi akan pecah pada tekanan 3900 Psi
Pada keadaan tertentu pelat dapat pecah pada tekanan yang
rendah. Hal ini terjadi karena pengisisan yang telalu cepat atau pengisian
panas tanpa merendam tabung dalam air.
1.4.12. Back Pack
Peralatan yang dilengkapi dengan penyandang yang biasanya
dihubungkan pada tabung dan sabuk dari logam. Penyandang ini berfungsi
untuk menjaga posisi tabung agat tidak bergesar atau lepas saat dipakai
menyelam. Backpack dan sabuk penyandang harus memounyai gesper
luncur cepat pada ikat bahu kiri ikat pinggang. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan penyelam melepas dan memakainya kembali tabung didalam
air.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 22/38
1.4.13. Katup Pembuang
Udara dan air keduanya dapat dibuang keluar melalui katup
pembuang yang terbuat dari karet, yang terletak pada bagian dalam
regulator.
1.4.14. Submersible Pressure Gauge
Alat ini merupakan alat yang penting dalam penyelaman karena
fungsinya sebagai indikator isi udara yang terdapat di dalam tabung secara
langsung.
1.4.15. Adaptor
Kebanyakan first stage memiliki Low Pressure Port yang
digunakan sebaga pirantiyang memakai udara bagi penyelam
pekerja, atau pemasangan second stage regulator.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 23/38
BAB II
KETERAMPILAN SCUBA
2.1 Teknik Entry
2.1.1 Standing Front Entry
Gambar 10
Teknik SCUBA Diving (teknik entry)
www.tourkarimunjawa.net
Seorang penyelam masuk ke dalam air dari geladak kapal,
perahu dan dermaga dengan menggunakan posisi masuk berdiri.Cara ini merupakan cara yang paling aman untuk digunakan.
Penyelam masuk dengan kaki terlebih dahulu, dengan posisi
melangkahkan kaki (Giant step). Pada saat menyentuh air, kedua
kaki kembali dikatupkan untuk menjaga posisi agar teteap
dipermukaan. Satu tangan memegang mask dan regulator agar
tidak lepas padas aat bersentuhan dengan air, sedangkan tangan
yang satunya memegang bagian bawah Buoyancy Control untuk
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 24/38
mencegah tabung mengenai tengkuk seandainya tabung tidak
terikat benar pada B.C kemudian merunduk. Jika sudah siap maka
langkahkan kaki kedepan tanpa adanya gerakan tambahan
melompat. Jangan miringkan badan kedepan atau kebelakang.
Biarkan kaki tetap terbuka sampa menyentuh air.
2.1.2 Sitting Front Entry
Cara ini akan sangat berguna jika akan masuk air dari
dermaga yang rendah ataupun plat form. Dalam posisi duduk, fins
berjuntai keluar, tempatkan tangan pada kedua sisi, berputarlah dan
masuk kedalam air, kedua kaki mengayuh agar tidak muncul
kepermukaan.
2.1.3 Back Roll Entry
Jika akan masuk kedalam air dari kaal kecil atau perahu
karet, maka back roll entry adalah cara terbaik dan termudah yang
dapat dilakukan. Dengan cara duduk di pinggir perahu, posisi kaki
rapat, satu lengan memegang mask dan regulator sedangkan lengan
yang lain di B.C. langkah terakhir gulingkan badan ke belakang.
2.1.4 Said Roll Entry
Cara lain untuk masuk ke air adalah dengan said roll entry.
Dengan cara membaringkan badan di pinggiran perahu kemudian
bergulir ke air. Cara ini lazim digunakan oleh under water
domolation team atau regu penghancur bawah air, yang harus
masuk kedalam air sementara perahu tetap melaju.
2.1.5 Rear Step-In Methode
Modikasi dari Step-In . Bedanya penyelam menghadap
kapal, dan kemudian melangkah ke belakang menjauhi kapal.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 25/38
2.1.6 Water Entry Daerah Pantai
Tergantung dari kondisi gelombang dan landasan pantai. Jika
ombak tenang dan landasan pantai landai, dapat berjalan di air dengan fin
dilepas sampai air cukup dalam untuk berenang.
Jika ombak besar dan landasan pantai curam, gunakan fin dan
jalan mundur membelakangi gelombang. Setelah cukup dalam untuk
berenang balikkan tubuh ke belakang dan berenang memecah gelombang.
2.2 Desccent dan Anti Squeeze
Untuk turun ke bawah penyelam dapat berenang ke dalam, menggunakan
tali turun untuk menarik tubuh ke bawah, atau menelusuri lengkung landas
pantai. Kecepatan turun tergantung proses equalising yang dilakukan tetapi
tidak boleh lebih dari 75 feet/menit (25 m/menit 0,42 m/detik). Jika salah satu
teman mengalami kesulitan equalising, maka lebih baik jangan turun ke
bawah, naik sedikit sehingga lebih enak dan lakukan equalizing kembali. Jika
tetap mengalami equalizing segera naik ke atas dan batalkan penyelaman.
Apabila jarak penglihatan dalam air sangat kurang, rentangkan tangan untuk
menghindari rintangan.
Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan maka cek dan lihat lingkungan
sekitar.
2.3 Buoyancy Control
Buoyancy Control merupakan suatu pengaturan atau penyesuaian
keseimbangan tubuh agar tetap berada dipermukaan air atau dalam
keadaan mengapung dan tidak tenggelam saat sebelum melakukan
penyelaman. Biasanya seseorang yang akan menyelam di laut akan
mengapung lebih tinggi jika dibandingkan dnegan saat mengapung
diooerairan air tawar. Hal ini disebabkan paru-paru mengembang
sepenuhnya dan akan membuat penyelam mengapung di permukaan.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 26/38
Kemampuan seseorang untuk bertahan dipermukaan atau biasa
deikenal dengan daya apung berbeda-beda. Ada yang sangat mudah untuk
mengapung dipermukaan tanpa harus mengembangkan BCD, namun ada
juga yang tubuhnya cenderung tenggelam walaupun BCD sudah
dikembangkan. Ini disebabkan oleh daya apung masing-masing orang.
Daya apung sendiri dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
a) Daya Apung Positif
Kecenderungan tubuh untuk terus berada dipermukaan. Hal ini
akan menyulitkan penyelam saat turun, tetapi sangat membantu
saat akan naik ke permukaan.
b) Daya Apung Negatif
Keadaan dimana tubuh seseorang cenderung tenggelam saat berada
di dalam air, atau bisa juga disebut kemampuan daya apungnya
rendah. Keadaan ini akan memudahkan penyelam saat turun namun
sedikit memberi kesulitan saat akan naik kepermukaan.
c) Daya Apung Netral
Keadaan dimana tubuh tidak kencerung mengapung atau
tenggelam, atau tubuh dappat menyesuaikan dengan keadaan, saat
akan turun tubuh dapat turun ke dalam air dengan mudah dan saat
naik tubuh akan naik kepermukaan dengan mudah.
Tingkat daya apung setiap penyelam dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu berat alat yang digunakan dapat menyebabkan penyelam
tenggelam. Pakaian selam yang terbuat dari bahan karet yang terisi udara
didalamnya juga dapat mempengaruhi daya apung penyelam. Dalam hal
ini apabila kedalamannya betrtambah maka volume udara didalam sel-sel
yang berisi udara akan berkurang. Selain itu faktor yang
mempengaruhinya adalah volume paru-paru penyelam, saat penyelam
menarik napas, volume di dada akan meningkat dan keadaan ini akan
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 27/38
menyebabkan tubuhnya cenderung mengapung. Sebalknya, apabila
penyelam menghembuskan napas maka volume dadanya akan berkurang
hal ini pula yang menyebabkan tubuhnya tenggelam. Keadaan seperti ini
biasa dimanfaatkan oleh penyelam pada saat akan meniggalkan
permukaan air untuk membantunya turun.
2.4 Mask Clear
Tujuan mask clearing adalah untuk menghilangkan pengembunan
pada mask saat penyelaman di kedalaman. Pengembunan terjadi karena
adanya perbedaan suhu dalam air dan juga karena udara yang
dihembuskan dari hidung. Cara untuk melakukan mask clearing, yaitu
membuka bagian atas masker sedikit agar air dapat masuk dan
menghilangkan embun. Setelah masker terisi air, buang air yang berada
didalam mask dengan menghembuskan melalui hidung dengan keadaan
kepala sedikit ditegakan ke atas dan membuka bagian bawah masker,
maka air akan keluar sehingga pemandangan menjadi jelas kembali.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 28/38
2.5 Regulator Recovery
Gambar 11
Regulator Recovery
www.diveschoolcapetown.co.za
Selama menyelam bukan hal yang tidak mungkin jka regulator
terlepas atau kemasukan air. Regulator recovery adalah proses yang
dilakukan untuk mengambil regulator yang terlepas saat berada didalam
air.
Caranya dengan :
1. Mengambil naps dari regulator dan kemudian melepasnya dari
mulut dengan keadaan tubuh condong kebawah,
2. Hembuskan napas sedikit-sedikit untuk menjaga agar jalan napas
terbuka,
3. Ambil regulator dibelakang bahu kanan,
4.
Condongkan badan ke sisi kanan dan mengambil regulatordengan cara memutar tangan yang direntangkan ke arah depan,
5. Kososngkan air dari second stage sebelum mengambil napas
dengan menekan tombol pembersih.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 29/38
2.6 Fin Pivot dan Hovering
Gambar 12
About.com SCUBA diving (prses fins pivot dan hovering)
http://scuba.about.com/od/certificationopenwater/ht/finpivot.html
Hovering atau melaang dapat diartikan sebagai keadaan tidak
bergerak di dalam air tanpa menggunakan fin ataupun lengan untuk
mempertahankan keadaan. Hal ini sama seperti melayang di luar angkasa,
tanpa gravitasi dan merupakan salah satu aspek penting dalam
penyelaman. Teknik ini hanya mengandalkan BCD. Hovering
memugkinkan penyelam untuk menghemat energi dan udara yang berada
dalam tabung. Selain itu memungkinkan penyelam untuk melakukan
pengamatan karang atau biota laut dari dekat tanpa membuat objek yang di
amati terganggu. Fin pivot dan hovering dapat dilakukan di kedalaman 3-4
meter di bawah permukaan air.
Cara melakukan fin pivot dan hovering adalah :
1.
Setelah erada dikedalaman 3 atau 4 meter, penyelam
mengambil posisi berlutut sambil memegang deflator BCD
di atas kepala,
2. Buang udara yang berada di dalam BCD dengan cara
menekan tombol abu-abu pada deflator yang dipegang,
3. Menambahkan sedikit udara dalam BCD dengan cara
mengembungkan BCD atau menambah udara didalam
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 30/38
BCD, cara lain yang dapat dilakukan dengan menarik napas
untuk menambah volume udara dalam dada.
4. Setelah keadaan stabil dan penyelam berada didasar dengan
keadaan tertelungkup fin pivot dapat dilakukan.
5. ambil napas menggunakan regulator dan tubuh akan mulai
naik dari bawah saat penyelam mengambil napas, dan
setelah napas dibuang penyelam akan kembali tenggelam.
2.7 Ascent
Untuk menghindari cedera pada waktu muncul kepermukaan
penyelam harus selalu melihat keatas, menggapai dan kemudian muncul
perlahan-lahan berputar 360° sambil tetap mengawasi permukaan. Hal ini
sngat penting dilakukan terutama 10 feet terakhir untuk sampai ke
permukaan. Ada beberapa teknik yang digunakan untuk muncul
kepermukaan, yaitu :
a.
Teknik muncul terkendali
Penyelam harus selalu naik ke permukaan dengan lambat. Kecapatan
aman untuk naik adalah 60 feet per menit. Cara mengetahui kecepatan
yang paling mudah adalah melihat gelembung udara yang paling kecil
dan tidak boleh mendahuluinya.
b. Teknik muncul bebas
Penyelam melakukan surface dive, berenang kedasar kemudian
melepaskan snorkel dan naik ke permukaan secara perlahan-lahan
sambil menghembuskan naspas terus-menerus hingga muncul
kepermukaan. Dengan posisi kepala menengadah, pandangan dan
tangan mengarah ke atas.
2.8 Deep Water Exit
Setelah selesai menyelam, penyelam akan kembali naik ke permukaan.
Namun saat naik kepermukaan tidak dengan cara yang sembarangan. Cara
untuk keluar dari laut dalam adalah :
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 31/38
1.
Sebelum muncul kepermukaan, penyelam harus memastikan bahwa
keadaan dipermukaan sama seperti saat penyelam turun. Terutama
melihat peningkatan gelombang dan arus. Selain itu hal yang harus
dieprhatikan saat naik ke permukaan keadaan dipermukaan. Kita
harus sedikit menghindar jika terdapat perahu tepat diatas posisi
kita saat akan naik.
2. Penyelam tidak doperbolehkan langsung menuju ke permukaan
secara langsung, namun harus berhenti setiap 3 meter untuk
mengembalikan tekanan dan volume paru-paru.
3.
Setelah sampai dipermukaan, penyelam harus mengembangkan BCD
sehingga daya apungnya bertambah.
4. Lalu melepaskan peratan selam untuk kemudian di masukan
kedalam perahu, dan penyelam mempertahankan keadaannya
dengan cara water trapen.
5. Setelah semua penyelam melepas peralatannya maka satu — persatu
dapat naik ke kapal.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 32/38
2.9 Dive Table
Gambar 13
Dive table
http://www.divekid.com/images/dive_tables_PADI.jpg
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 33/38
Konsep Haldane
Pada tahun 1900 seorang profesor dokter Inggris yaitu Haldane yang
banyak berkecimpung dalam penyelaman, menemukan bahwa zat gas yang
diserap oleh tubuh penyelam dapat ditahan didalamnya bila penurunan tekanan
adalah 2:1 gantinya perbandingan tekanan permukaan dengan tekanan sekeliling
selisih bandingnya tidak lebih dari 2.
Dengan demikian pada kedalaman 10 meter (33 feet) dalam waktu lama,
seorang penyelam tidak akan mengalami dekompresi (tidak terjadi pembentukan
gelombang saat muncul). Bila sudah melebihi 10 meter karena melebihi
perbandingan 2:1 maka semakin dalam menyelam, makin singkat waktu dasar
(BT). Untuk itu diperlukan tabel selam agar penyelaman terhindar dari penyakit
decompressi.
Tabel Selam
Di dalam tabel USN 1-10 disamping terdapat empat kolom yang terdiri
dari.
Depth (feet) yaitu penunjukkan kedalaman penyelaman dalam satuan feet.
Bottom time (min) yaitu waktu dasar adalah waktu penyelaman dihitung
saat mulai masuk dalam air hingga pada saat akan naik ke permukaan
dalam menit.
Decompression stop (min) yaitu pada kedalaman tertentu dalam waktu
tertentu seorang penyelam harus berhenti dalam perjalanan naik ke
permukaan dalam menit, terdiri dari kedalaman 20 feet dan 10 feet sebagaistation pemberhentian.
Repetitif group yaitu abjad petunjuk tabel.
Pada kolom pertama tertulis kedalaman mulai dengan 40 feet, penambahan
kedalaman sebesar 10 feet bagi seorang penyelam harus menjadi patokan untuk
penentuan kedalaman selam. Bila kedalaman sebesar 62 feet maka harus dihitung
menjadi 70 feet, dan bila kedalamannya 75 feet maka dihitung menjadi 80 feet
dan seterusnya. Selalu harus dihitung kedalaman paling besar yang dicapai.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 34/38
Misalnya bila kedalaman penyelaman 60 feet tetapi karena sesuatu hal tiba-tiba
harus turun ke 80 feet untuk beberapa saat saja, maka kedalaman penyelaman
harus dihitung menjadi 80 feet.
Kolom kedua ditulis waktu di dasar (Bottom time) dalam menit. Bila
waktu penurunan sampai kedalaman yang hendak dicapai 5 menit dan waktu yang
digunakan sebelum naik adalah 20 menit, maka waktu BT adalah 25 menit. Pada
kolom ini setiap kedalaman dimulai dengan angka yang menunjukkan waktu
maksimal pada kedalaman tersebut yang belum memerlukan dekompresi, artinya
muncul sampai di permukaan dapat dilakukan tanpa perlu berhenti untuk
membiarkan kelebihan gas yang diserap oleh tubuh dapat lepas secara wajar. Laju
kecepatan naik adalah 60 feet / menit atau 1 feet / detik. Waktu maksimal ini
disebut "Batas Tanpa Dekompresi" atau lazim disebut "No Decompressi Limit"
atau "Waktu Nol".
Bila melampaui batasan tersebut maka harus dilihat BT yang bersangkutan
dan perlu berhenti untuk dekompresi. Kolom ketiga adalah waktu sampai
pemberhentian dekompresi pertama (dalam menit dan detik). Kecepatan naik 1
feet/detik harus diambil sebagai patokan.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 35/38
BAB III
PROSEDUR EMERGENCY
3.1 Free Flow
Free flow adalahan keadaan darurat ketika regulator terus
mengeluarkan udara walaupun penyelam tidak menghisapnya. Hal
ini berbahaya karena udara yang terdapat dalam tabung akan cepat
habis dan bila terus dipaksakan akan membahayakan penyelam
akibat kelebihan oksigen di dalam paru-paru.
Cara untuk menanggulanginya dengan cara berenang
kebawah selanjutya lepas regulator dan berenang menuju
permukaan dengan terus membuang napas. Penyelam harus terus
membuang napas agar tidak ada udara yang mengendap dalam
darah, karena perbedaan tekanan.
3.2 Buddy Breathing
Gambar 14.
Diving Emergency (proses buddy Breathing)
www.pa-divingidc.com
Di lakukan dengan cara bergantian bernafas melalui satu
“second stage” dari satu regulator si penolong (donor). Hendaknya
terus menerus dilakukan sambil naik kepermukaan secara
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 36/38
terkendali, karena itu Buddy Breathing sering juga disebut buddy
breathing ascent (BBA).
Cara yang dilakukan untuk proses ini adalah pendonor
diharapkan dapat dengan tenang menghadapai masalah ini dan
tidak terlihat panik. Dekati buddy selanjutnya setelah pengambilan
napas, lepas regulator yang berada di mulut dan diberrikan pada
buddy sambil tetap tenangkan buddy. Seletah buddy mengambil
napas pakai kembali regulator dan lakukan ini secara bergantian
hingga sampai dipermukaan. Disarankan jika berada dalam
keadaan seperti ini penyelam harus cepat naik ke permukaan
karena penggunaan udara secara bersamaan menyebabkan lebih
cepat habis udara yang berada ditabung.
3.3 Cramp Release
Kram merupakan kejadian yang sering kali dirasakan, baik
oleh penyelam maupun orang lain. Kram biasanya disebabkan
akibat tegangnya otot sevara tiba-tiba. Dalam dunia selam
penyebab tegang otot biasanya karena kurangnya pemanasan yang
dilakukan sebelum menyelam.
Untuk mencegah terjadinya kram, pennyelam harus
melakukan peregangan otot dan penyesuaian otot terhadap
lingkungan yang akan menjadi spt selam. Namun jika keadaan ini
terjadi kita dapat menanganinya dengan cara meluruskan kaki dan
memegang ujung jari, selanjutnya jika saitnya berkurang, berdiri
dan berjalan pelan-pelan dengan bertumpu pada kaki bagian depan
untuk melemaskan otot kaki.
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 37/38
3.4 Emergency Swimming Ascent (ESA)
Gambar 15 .Youtube (emergency Swimming Ascent)
www.youtube.com
Ini adalah cara menghadapi keadaan darurat secara sendiri
yang terpenting dimana si penyelam yang kehabisan udara
berenang kepermukaan secara terkendali sambil terus menerus
menghembuskan udara keluar, untuk menjaga agar tidak terjadi
pengembangan paru-paru yang berlebihan.
Prosedur ini dapat dilakukan jika keadaan sekitar juga
menguntungkan bagi penyelam dan kapasitas manahan napas yang
cukup hingga sampai dipermukaan.
Keuntungan dengan menggunakan prosedur ini adalah, ketika
diterapkan tiadak memerlukan bantuan dari luar atau peralatan
tambahan. Tetapi terdapat kerugian, yaitu penyelam harus sampai
di permukaan air dengan waktu yang relatif cepat dan dapat
menyebabkan dekompresi.
3.5 Buoyancy Ascent (BA)
Ini adalah prosedur penyelamatan yang dilakukan sendiri tanpa
bantuan orang lain atau buddy. Ini adalah pilihan terahkir yang
dapat dilakukan. Caranya dengan melepas Weight belt dan
menggunakan daya apung positif yang diperoleh dengan
7/27/2019 Teknik Penyelaman Scuba
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-penyelaman-scuba 38/38
mengembangkan BC di kedalaman. Buoyency ascent dipraktekan
jika penyelam serius melakukan bahwa ia tidak mungkin dapat
mencapai permukaan dengan berenang. Buoyency ascent dari
kedalaman sangat berbahaya karena ada kemungkinan gerak laju
kepermukaan akan menjadi tidak terkendali. Buoyency ascent ini
sering disebut juga emergency atau exhaling buoyency ascent.
Recommended