TEKNOLOGI PERBANYAKAN BENIH BAWANG MERAHsumbar.litbang.pertanian.go.id/images/TekBawangMerah.pdf ·...

Preview:

Citation preview

TEKNOLOGI PERBANYAKAN BENIH

BAWANG MERAH

BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN

Jl. Tangkuban Parahu No. 517, Lembang - Bandung Barat 40791

PENDAHULUAN

Bawang Merah → komoditas

penting, pemicu inflasi

● Permintaan tinggi

● Produksi fluktuatif→ dibatasi

musim

● Rantai pasok panjang

● Sentra produksi: 70% di P.Jawa

● Daerah pengembangan baru

yang potensial: Luar P. Jawa

● Penyebarluasan teknologi

budidaya bawang merah

Syarat Tumbuh

1. Ketinggian tempat

● tumbuh mulai dataran rendah –

dataran tinggi

● optimal di dataran rendah (0-450 m

dpl)

- pembentukan umbi (T > 250 C)

- T > 300 C, ketinggian 15 m dpl

→ ukuran umbi lbh besar

(Brebes, Tegal, Cirebon)Dataran Rendah-Brebes

● di dataran medium-tinggi

(T < 220 C)

- ukuran umbi lebih kecil

(kecuali varietas DT: Karet,

Batu, Sembrani)

- tidak berumbi, pertumbuhan

daun (seperti varietas

Kuning)

- di dataran tinggi umur

tanaman lebih lama

Syarat Tumbuh

Dataran Tinggi-Lembang

Syarat Tumbuh

● Tumbuh di lahan sawah

(seperti di Brebes, Cirebon,

Tegal) pada jenis tanah

Alluvial

● Tumbuh di lahan kering

(tegalan, kebun, pekarangan)

latosol, podsolik, Andisol

Sumber: Foto Rini Rosliani (2008)

Dataran Rendah-Cirebon

2. Jenis Lahan

Syarat Tumbuh

● Media tumbuh tanah

- bertekstur sedang sampai liat,

- mengandung BO yang cukup,

- reaksi tanah tidak masam (pH 5.6-6.5)

- tanah yang cukup lembab dan air

tidak menggenang.

3. Iklim

- iklim kering/tidak banyak hujan, cahaya matahari penuh

(minimal 70% cahaya) pembentukan umbi optimal

- MK + ketersediaan air yang cukup → waktu tanam yang

tepat untuk bawang merah

- Perlu cahaya penuh untuk pertumbuhannya, jk

ternaungi pepohonan /kurang cahaya → etiolasi (daun

memanjang, lemah, permukaan bergelombang) shg

pembentukan umbi kurang

- Peka terhadap iklim dengan curah hujan tinggi dan

cuaca berkabut → penyakit Antraknose/otomatis, mati

pucuk/Trotol, embun tepung/lodoh → menyebabkan

gagal panen

Syarat Tumbuh

Pemilihan Varietas

Berdasarkan:

• Permintaan pasar (rasa, warna, penampakan, ukuran, dll.): - var lokal : aroma lebih tajam; warna lebih merah

- var impor: ukuran besar, aroma dan warna kurang menarik

• Produktivitas tinggi

• Adaptif terhadap kondisi agroekosistem dan iklim setempat (DR, DM dan DT atau MH/MK)

MK: Bima Brebes, Sembrani, Trisula, Katumi, dan Maja

MH: Bangkok, Filipin, Bima Brebes, Trisula, Sembrani, dan

Katumi

Lahan Gambut: Sumenep, Moujung dan Bima, Sembrani,

Pancasona

Balai Penelitian Tanaman sayuran telah melepas 11

varietas unggul bawang merah yaitu Katumi, Bima

Brebes, Kuning, Kramat-1, Kramat-2, Sembrani, Maja

Cipanas, Trisula, Pikatan, Pancasona dan Mentes.

Jatim : Bauji, Biru Lancor, Super Phillips

NTB : Keta Monca

Pemilihan Varietas

1. Bima Brebes 2. Maja Cipanas

Umur Panen : 60 hari

Potensi Hasil : 9,9 ton/ha

Keunggulan :cukup tahan terhadap busuk umbi

(Botrytis allii)

Umur Panen : 60 hari

Potensi Hasil : 10,9 ton/ha

Keunggulan : cukup tahan terhadap busuk umbi

(Botrytis allii)

VARIETAS BAWANG MERAH

MAJA CIPANAS

VARIETAS BAWANG MERAH

3. Pikatan 4. Trisula

Umur Panen : 55 hari

Potensi Hasil : 23.31 ton/ha

Keunggulan : Tahan simpan sampai 6 bulan

Umur Panen : 55 hari

Potensi Hasil : 23.21 ton/ha

Keunggulan : Tahan simpan sampai 5 bulan

5. Pancasona 6. Mentes

Umur Panen : 57 hari

Potensi Hasil : 23.70 ton/ha

Keunggulan : Tahan simpan 3 – 4 bulan

Umur Panen : 58 hari

Potensi Hasil : 27.58 ton/ha

Keunggulan : Tahan simpan 3 - 4 bulan

VARIETAS BAWANG MERAH

7. Kuning 8. Sembrani

Umur Panen : 56-66 hari

Potensi Hasil : 21,39 ton/ha

Keunggulan : Cocok ditanam pada dataran

rendah

Umur Panen : 54 – 56 hari

Potensi Hasil : 24,4 ton/ha

Keunggulan : Beradaptasi dengan baik di

dataran rendah (6–80 m) dpl

pada musim kemarau

VARIETAS BAWANG MERAH

9. Katumi

Umur Panen : 60 hari

Potensi Hasil : 17,60 ton/ha

Keunggulan : Baik untuk dataran rendah - dataran medium

pada musim kemarau

VARIETAS BAWANG MERAH

Pemilihan Benih yang Baik

Kriteria :

1. Cukup umur tanam di lapangan

( > 65 hari)

2. Cukup umur simpan (3-4 bulan)

dengan ciri tunas sudah sampai

ujung.

Apabila bawang merah belum

cukup umur simpan, dilakukan

pemotongan ujung umbi (0,5 cm)

dengan tujuan untuk memecah

masa dormansi

Pemilihan Benih yang Baik

3. penampilan segar dan sehat,

tidak mengandung penyakit,

bernas (padat atau kompak,

tidak keriput) dan kulit

umbinya tidak luka, serta

warnanya berkilau dan cerah

(tidak kusam)

4. umbi berukuran sedang

(Ø1,5 – 1,8 cm)

→ 2 siung

• Bibit (umur 3 bulan) sudah diprotol dan dibersihkan dari kulit luar yang

mengelupas

• untuk mencegah serangan penyakit layu fusarium dilakukan perlakuan

benih dengan cara setiap 1 kg benih bawang ditaburi dengan fungisida

Mankozeb sebanyak 1-2 g

• Benih yang telah ditaburi fungisida disimpan dalam karung plastik selama 1

– 2 hari sebelum tanam

+

Perlakuan benih

Persiapan Tanam

Pengolahan Tanah

● Tujuan: untuk membuat lapisan olah yang

gembur dan sesuai untuk pertumbuhan

tanaman bawang merah (untuk perkembangan

akar dan menekan populasi OPT tanah)

● Lahan dibersihkan dari sisa tanaman dan

gulma

● Lahan bekas padi sawah: lebar bedengan

1.50-1.75 m kedalaman parit 0,5 – 0,6 m, lebar

parit 0,4 – 0,5 m, panjang disesuaikan dengan

kondisi lapangan.

● Lahan tegalan : lebar bedengan 1.-1.2 m

kedalaman parit 0,3 – 0,4 m, lebar parit 0,4 –

0,5 m, panjang disesuaikan dengan kondisi

lapangan

Persiapan Tanam

Pengapuran. Tanaman dapat tumbuh

baik pada tanah yang mempunyai

kisaran pH tertentu, karena pH tanah

berpengaruh terhadap penyerapan unsur

hara oleh tanaman. Beberapa unsur hara

tersedia/tidak tersedia di dalam tanah,

tergantung pH tanah. Jika pH tanah tidak

sesuai, maka pertumbuhan tanaman

menjadi kurang optimum. Tanaman juga

rentan terhadap serangan OPT. Pada

umumnya kemasaman tanah untuk

tanaman bawang merah pada pH 5,6-

6,5. Jika pH tanah kurang dari kisaran

angka tersebut dapat dilakukan

pengapuran menggunakan dolomit atau

kaptan yang dilakukan minimal 1 bulan

sebelum tanam.

● Tujuan : memodifikasi iklim mikro. Aplikasi mulsa dapat meningkatkan suhu

tanah, mempertahankan kelembaban tanah, menghindari erosi tanah bedengan,

menekan pertumbuhan gulma di sekitar tanaman yang menjadi pesaing tanaman

utama dalam pengambilan unsur hara dan air.

● Bedengan yang telah diberi pupuk dasar dan insektisida kemudian ditutup

dengan mulsa plastik hitam perak.

● Di lahan Tegalan Dataran rendah: menggunakan jerami pada musim kemarau

● Di lahan kering Dataran Tinggi menggunakan mulsa plastik hitam perak (MH/MK)

Pemulsaan

• Untuk mencegah serangan penyakit layu fusarium, sebelum ditanam benih bawang merah diberi perlakuan dengan fungisida Mankozeb (100 kg benih + 100 g fungisida), selanjutnya benih disimpan di dalam karung plastik selama 1-2 hari

• Jarak tanam yang dianjurkan adalah 15 cm x 20 cm (MK) atau 20 cm x 20 cm (MH) → Modifikasi iklim mikro dapat dilakukan dengan pengaturan jarak tanam,

• Benih ditanam dengan cara dibenamkan seluruh bagian umbi ke dalam tanah

PENANAMAN BAWANG MERAH

Jarak tanam15 cm x 20 cm

Tanaman memerlukan unsur makro dan mikro yang sesuai dengan

kebutuhannya agar dapat tumbuh optimal. Tanaman yang kelebihan

atau kekurangan unsur hara akan rentan terhadap serangan OPT.

Pemupukan Nitrogen yang berlebihan akan mengakibatkan ukuran

sel tanaman membesar dengan dinding sel yang lebih tipis. Akibatnya

patogen dan hama lebih mudah menembus. Kekurangan unsur Fosfat

dan Kalium akan mengakibatkan tanaman mudah terserang oleh

penyakit. Fosfat dan Kalium juga berperan dalam pembentukan umbi

dan kualitasnya. Dengan demikian pemupukan harus berimbang.

Oleh karena itu sebelum tanam perlu dilakukan analisis tanah terlebih

dahulu agar pemberian pupuk tepat.

PEMUPUKAN

Cara Pemupukan

• Lakukan penyiangan sebelum

dilakukan pemupukan

• Cara Pemupukan:

- Disebar diatas bedengan pertanaman

Lakukan penyiraman dengan segera

setelah dilakukan pemupukan

- Digarit pada barisan antar tanaman

- Dicor/disiramkan ke lubang tanam

(pake mulsa plastik hitam perak)

Dosis Pemupukan

Waktu

pemupukan

Jenis

pupuk

Dosis (kg) Cara Aplikasi

hektar 1000 m2

3 hari sebelum

tanam

SP-36 250 25 Disebar dan diaduk

rata dengan tanah di

atas bedengan

pertanaman

10-15 hst Urea 200 20 Disebar /dialur di atas

bedengan

pertanaman dan

ditutup tanah

ZA 90 9

KCl 100 10

30-35 hst Urea 200 20

ZA 90 9

KCl 100 10

I. Lahan bekas padi sawah atau tebu

Dosis Pemupukan

Waktu pemupukan Jenis pupuk Dosis (kg) Cara

Aplikasihektar 1000 m2

Seminggu sebelum

Tanam

Pukan sapi/kuda/

Domba atau

15.000-20.000 1500 -2000 Disebar dan

diaduk rata

dengan tanah

di atas

bedengan

pertanaman

Pukan ayam atau 7.500-10.000 750 -1000

kompos 2.500-5.000 250-500

SP-36 200-250 20-25

umur 10-15 Urea 75-100 7,5-10

Pada barisan

antar

tanaman

ZA 150-250 15-25

KCl 100-125 10-12,5

umur 30-35 hari Urea 75-100 7,5-10

Pada barisan

antar

tanaman

ZA 150-250 15-25

KCl 100-125 10-12,5

II. Lahan tegalan

Dosis Pemupukan

Waktu pemupukan Jenis pupuk Dosis (kg) Cara

Aplikasihektar 1000 m2

7 hari

sebelum tanam

Pukan sapi/kuda/

Domba atau

15.000-20.000 1500 -2000 Disebar dan

diaduk rata

dengan tanah

di atas

bedengan

pertanaman

Pukan ayam atau 7.500-10.000 750 -1000

kompos 2.500-5.000 250-500

SP-36 200-250 20-25

umur 15 hari NPK 300 30 Dicor ke

lubang tanam

umur 35 hari NPK 300 30 Dicor ke

lubang tanam

III. Lahan kering (Dataran Tinggi)

• Tanaman bawang merah membutuhkan air yang cukup banyak selama pertumbuhan dan pembentukan umbi, terutama pada musim kemarau

• Pada musim hujan, penyiraman ditujukan untuk membilas daun tanaman dari tanah yang menempel dan menghilangkan embun di ujung daun yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit.

• Umur 0-5 HST, dilakukan 2 kali penyiraman/hari (pagi dan sore hari) Umur 6-25 HST, dilakukan 1 kali penyiraman/ hari pada pagi hari

• Umur 26-50, dilakukan 2 kali penyiraman/ hari (pagi dan sore hari)

• Umur 51-60 HST, dilakukan 1 kali penyiraman/ hari pada siang hari

PENYIRAMAN BAWANG MERAH

• Penyiangan bertujuan untuk

menghilangkan tumbuhan

pengganggu (gulma) yang

dijadikan inang bagi OPT.

• Penyiangan dilakukan 2-3 kali selama satu musim tanam, terutama pada umur 2 minggu setelah tanam

• Jika tanpa mulsa, Perbaikan pinggir bedengan dilakukan bersamaan dengan waktu penyiangan

PENYIANGAN GULMA

• Panen pada umur 50-60 hari

(konsumsi)

• Panen umur 60-70 hari (untuk

benih)

• Keadaan tanah kering dan cuaca

cerah untuk mencegah serangan

penyakit busuk umbi.

PANEN BAWANG MERAH

Ciri-ciri fisik tanaman bawang merah yang siap dipanen

• Pangkal daun sudah lemas- leher

batang kosong /gembos

• 80% daun rebah menguning

• Umbi sudah kompak, menyembul

ke permukaan tanah

• Umbi berwarna merah

PENANGANAN SEGARBawang merah :

• Pelayuan dengan cara penjemuran daun untuk mendapatkan kulit umbi

berwarna merah dan berkilau (2-3 hari) di bawah sinar matahari

langsung

• Pengeringan dengan cara menjemur umbi bawang merah di bawah

sinar matahari langsung (7-14 hari) dengan melakukan pembalikan

setiap 2-3 hari

PERBENIHAN BAWANG MERAH DARI BIJI/

TSS (TRUE SHALLOT SEED)

Balai Penelitian Tanaman Sayuran

Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)

Pendahuluan

Sumber benih Bawang merah

A. Umbi

● Umumnya sbg bhn perbanyakan

● Pada periode tanam setelah

“off-season” (Feb-Mei) terbatas

ketersediaan sbg benih,

● Dormansi benih

● Nisbah perbanyakan benih (bulb to bulb) rendah (1:10)

● Umur simpan pendek

Pendahuluan

B. Biji/TSS (True Shallot Seed)

● alternatif teknologi ● penyediaan benih sepanjang tahun

● nisbah perbanyakan benih (bulb to seed):

tinggi (1:200-300)

● daya simpan : > 2 tahun

● tidak ada masa dormansi

● tidak perlu ruang simpan yang luas

Pendahuluan

● perlu penangkar khusus

● Tanaman asal TSS lebih sehat dan subur

shg produktivitas lebih tinggi

● waktu produksi lebih lama (4 bulan)

●TSS potensial untuk Indonesia ?- Wilayah pengembangan tersebar

- Ada kendala distribusi antar daerah

- off-season ---produksi benih umbi rendah

Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)

Pendahuluan

● Kendala utama dalam perbenihan

bawang merah menggunakan TSS

adalah ketersediaan benih TSS

dengan varietas yang diminati

petani masih sangat terbatas.

●Pendekatan pemecahan masalah

1. Pemilihan varietas

2. Teknologi Produksi Benih TSS

3. Teknologi Produksi Benih Umbi asal TSS

4. Alur Produksi Benih TSS

- varietas yang disukai

konsumen (warna merah,

aroma tajam), adaptif thd

hujan

- varietas yang berbunga

banyak (: Agrihort 1 & 2,

Trisula, Bima Brebes,

Maja, Pancasona dll)

Pemilihan Varietas

Teknologi Produksi TSS

Persyaratan Tumbuh:

1. Lokasi Produksi TSS: Dataran Tinggi (> 1000 m dpl), tidak

berkabut

● untuk inisiasi bunga perlu suhu 17-19o C

(TSS berkembang di negara sub-tropis)

DT (1250 m dpl) DR (100 m dpl)

Sumber: Rini Rosliani (2012) Sumber: Foto Rini Rosliani (2013)

2. Waktu Tanam: Musim Kemarau

● tdk ada serangan penyakit utama (antraknose, trotol,

embun tepung)

● waktu yang cocok untuk berkemibang serangga

penyerbuk (lebah, lalat)

● panen dan prosesing lebih cepat

HUJANKEMARAU BERKABUT

1. Vernalisasi

● Perlakuan umbi bibit di Ruang

Pendingin (100 C) selama 3-4

minggu

● Tujuan : menginduksi

pembungaan (perubahan

meristem daun menjadi meristem

bunga antara 7 – 120 C)

● Umur bibit + 2 bulan masuk

Ruang Pendingin

Sumber: Foto Rini Rosliani

(2012)

Sumber: Foto Rini Rosliani

(2012)

Sumber: Foto Rini Rosliani

(2012)

TEKNIK PRODUKSI TSS

● Aplikasi benzylamino purine

(BAP) untuk meningkatkan

umbel bunga

● Aplikasi unsur hara

boron untuk

memperbaiki pembijian

dan kualitas biji

2. Aplikasi BAP dan Boron

Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)

Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)

3. Aplikasi Mulsa Plastik Hitam Perak

● Bedengan ditutup dengan mulsa plastik

hitam perak yang diberi lubang tanam

dengan jarak 20 cm x 20 cm

Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)

Sumber: Foto Rini Rosliani

(2012)

4. Penggunaan Naungan Plastik Putih

● Fungsi :

- melindungi bunga dari kerusakan oleh terpaan air hujan

- mengurangi butiran embun pada ujung daun

- meningkatkan pembentukan buah dan biji

- tanaman lebih tegak dan lebih kekar

Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)

● Menggunakan lebah madu

Apis cerana dan/atau lalat

hijau

● Atraktan lalat hijau dapat

berupa udang, ikan, terasi

dengan ditempatkan dalam

wadah dan digantung

5. Penyerbukan

Sumber: Foto Rini Rosliani (2013)

Sumber: Foto Rini Rosliani (2013)

Sumber: Foto Rini Rosliani (2012)

● Menggunakan

tanaman tagetes untuk

menarik serangga di

alam berupa macam-

macam lebah

6. Panen

● Panen pertama umur + 110

HST, 5 – 6 kali, interval 4 – 7

hari tergantung cuaca

● Ciri umbel siap panen :

- sudah ada buah merekah,

- warna buah sebagian

berwarna kuning,

- tangkai berwarna hijau agak

kuning

Sumber: Foto Rini Rosliani (2013)

7. Prosesing benih

● Pengeringan Umbel Buah

- dijemur di rumah plastik

- menggunakan alat/gudang

pengering → mendung/

banyak hujan

Sumber: Foto Rini Rosliani (2013) Sumber: Foto Rini Rosliani (2015)

umbel kering Perontokan biji Pembersihan biji

Seleksi biji bernas Pengemasan

Panen umbi

Sumber: Foto Rini Rosliani (2013) Sumber: Foto Rini Rosliani (2013)

TERIMA KASIH

Recommended