View
215
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG
MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN
MARGOMULYO KECAMATAN NGAWI
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh:
ERVI DWI ABRIANI
B 10 020
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG
MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN
MARGOMULYO KECAMATAN NGAWI
TAHUN 2013
Diajukan Oleh:
ERVI DWI ABRIANI
NIM : B 10.020
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal : 12 Juli 2013
Pembimbing
(ARISTA APRIANI, S.ST)
NIK. 201188069
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG
MIOMA UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN
MARGOMULYO KECAMATAN NGAWI
TAHUN 2013
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh :
ERVI DWI ABRIANI
B 10 020
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal : 12 Juli 2013
PENGUJI I
(RETNO WULANDARI, S.ST)
NIK.200985034
PENGUJI II
(ARISTA APRIANI, S.ST)
NIK. 201188069
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)
NIK. 200582015
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur
tentang Mioma Uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan
Ngawi Tahun 2013”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Stikes
Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Arista Apriani, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ketua RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi yang
telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data dan
penelitian.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
v
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2013
Penulis
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Ervi Dwi Abriani
B. 10.020
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG MIOMA
UTERI DI RT 003 RW 001 KELURAHAN MARGOMULYO
KECAMATAN NGAWI
TAHUN 2013
(xiii + 40 halaman + 20 lampiran + 5 tabel + 2 gambar)
ABSTRAK
Latar Belakang: Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot rahim
atau jaringan ikat yang tumbuh pada dinding atau didalam rahim, pembesaran
mioma uteri sangat berkaitan dengan hormon estrogen dan kebanyakan terjadi
pada wanita usia subur, 27 % wanita berumur 25 tahun, sebelum menarce 0 % dan
setelah menoupause hanya 10%. Mioma uteri ini termasuk tumor jinak yang
banyak ditemukan pada alat reproduksi wanita diperkirakan satu dari lima wanita
usia reproduksi terserang mioma uteri yang bisa menyebabkan menstruasi tidak
teratur atau darah yang keluar terlalu banyak dan juga dapat menyebabkan
kualitas hidup seorang wanita berkurang. Berdasarkan survey pendahuluan
melalui wawancara langsung yang dilakukan di RT 003 RW 001 Kelurahan
Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013 sebanyak 10 wanita usia subur
semuanya belum mengerti tentang mioma uteri
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 kelurahan
margomulyo kecamatan ngawi.
Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian
di RT 003 RW 001 kelurahan margomulyo, kecamatan ngawi pada tanggal 28
februari sampai dengan 3 maret 2013. Populasi sejumlah 84 wanita usia subur
dengan jumlah sampel 84 wanita usia subur, teknik pengambilan sampel
menggunakan sampel jenuh. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner dan menggunakan analisa univariat.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 84 wanita usia subur tentang mioma
uteri di di RT 003 RW 001 kelurahan margomulyo, kecamatan ngawi diperoleh
hasil yang memiliki pengetahuan kategori baik sebanyak 25 responden (29,8%),
kategori cukup ada 44 responden (52,4%) dan ketegori kurang ada 15 responden
(17,8%).
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 kelurahan margomulyo
kecamatan ngawi mempunyai pengetahuan yang cukup tentang mioma uteri yaitu
sebanyak 44 responden (52,4%).
Kata Kunci : Pengetahuan, wanita usia subur, mioma uteri
Kepustakaan : 26 literatur (2004 s/d 2011)
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Segala sesuatu hal apabila dikerjakan dengan ikhlas akan terasa lebih mudah.
2. Tidur untuk bermimpi bangun untuk mewujudkan.
3. Sukses datang pada mereka yang sadar akan kesuksesan.
PERSEMBAHAN
Ø Allah SWT yang telah memberikan kemudahan di
setiap kesulitan, sehingga penulis mampu
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
Ø Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih atas kasih
sayang yang tulus dan doa yang selalu mengiringi
langkahku sehingga membuat ku selalu tabah dan
semangat dalam menghadapi setiap cobaan hidup.
Ø Kakak dan adikku tersayang, dan seluruh keluarga
besarku.
Ø Untuk “soulmate”ku yang slalu memberikan
semangat dan dukungan saat aku terjatuh hingga
aku bangkit kembali.
Ø Sahabatku yang selalu ada dalam suka maupun
duka, kalian sangat berharga dalam hidupku ( Lely,
Indah, Margi, Suci, Ila dan Nia).
Ø Pembimbing Akademik Leni Kurniawati, S.ST
M.Kes.
Ø Pembimbing tercinta Ibu Arista Apriani, S.ST yang
selalu sabar dalam membimbing pembuatan KTI ini.
Ø Teman-teman Kelas 3A Prodi DIII Kebidanan
STIKES Kusuma Husada Surakarta.
Ø Almamaterku tercinta.
viii
CURRICULUM VITAE
Nama : Ervi Dwi Abriani
Tempat/ Tgl. Lahir : Ngawi, 5 Oktober 1991
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : JL KH Ahmad Dahlan No 9 Ngawi
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri I Ngawi Tahun 2004
2. SMP Negeri II Ngawi Tahun 2007
3. SMA Negeri I Ngawi Tahun 2010
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Tahun 2010/2011
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vii
CURRICULUM VITAE ............................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
E. Keaslian Penelitian ................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan ............................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ........................................................................ 8
1. Pengetahuan ..................................................................... 8
2. Wanita Usia Subur ........................................................... 12
x
3. Mioma Uteri ..................................................................... 13
B. Kerangka Teori....................................................................... 20
C. Kerangka Konsep Penelitian .................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 22
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 22
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 23
D. Instrumen Penelitian............................................................... 23
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 27
F. Variabel Penelitian ................................................................. 28
G. Definisi Operasional............................................................... 28
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 29
I. Etika Penelitian ...................................................................... 31
J. Jadwal Penelitian .................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................... 34
B. Hasil Penelitian ...................................................................... 34
C. Pembahasan ........................................................................... 36
D. Keterbatasan .......................................................................... 38
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 39
B. Saran ...................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ....................................................................... 24
Tabel 3.2 Definisi Operasional ...................................................................... 28
Tabel 4.1 Data deskriptif penelitian .............................................................. 35
Tabel 4.1 Hasil analisis data .......................................................................... 35
Tabel 4.2 Kuantitas responden berdasarkan kategori Pengetahuan Wanita Usia
Subur Tentang Mioma Uteri ......................................................... 35
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................ 20
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 21
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas
Lampiran 5. Surat Keterangan Uji Validitas
Lampiran 6. Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Keterangan Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Lembar Permohonan Responden
Lampiran 9. Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan
Wanita Usia Subur tentang Mioma Uteri Di RT 003 RW 001
Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Tabulasi Kuesioner Penelitian
Lampiran 16. Perhitungan Manual Penelitian
Lampiran 17. Hasil Uji Statistik Perhitungan Penelitian
Lampiran 18. Tabel r Product Moment
Lampiran 19. Prosentase Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Lampiran 20. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk semakin meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat, kualitas sumber daya manusia, pemantauan
jangkauan pelayanan kesehatan serta kualitas kehidupan. Di negara
berkembang seperti Indonesia sekitar 25-50 % kematian wanita usia subur
disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan
serta penyakit sistem reproduksi misalnya mioma uteri. WHO (World Health
Organization) memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari
585.000 orang meninggal karena hal tersebut (DepKes RI, 2011).
Penelitian di Amerika Serikat yang dilakukan Schwartz, angka kejadian
mioma uteri adalah 2-12 orang per1000 wanita tiap tahunnya. Schwartz
menunjukan angka kejadian mioma uteri 2-3 kali lebih tinggi wanita kulit
hitam dibanding wanita kulit putih (Victory et-al, 2006). Penelitian Ran Ok
di pusat Saint Benedict Hospital Korea menemukan 17% kasus mioma uteri
dari 4786 kasus-kasus bedah ginekologi yang diteliti (Ran Ok et-al, 2007).
Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27 % wanita berumur 25 tahun
mempunyai potensi mioma uteri, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan
lebih banyak. Mioma uteri belum pernah terjadi sebelum menarce dan setelah
menoupause hanya 10% mioma uteri yang masih tumbuh. Di Indonesia
mioma uteri ditemukan 2,39% sampai dengan 11,7% pada semua penderita
2
2
ginekologi yang dirawat (Hanafi, 2005). Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Susilo Raharjo di Surabaya, angka kejadian mioma uteri adalah sebesar
11,87% dari semua penderita ginekologi yang di rawat (Yuad, 2005).
Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot rahim atau
jaringan ikat yang tumbuh pada dinding atau didalam rahim, pembesaran
mioma uteri sangat berkaitan dengan hormon estrogen dan kebanyakan juga
terjadi pada usia subur. Mioma uteri ini termasuk tumor jinak yang banyak
ditemukan pada alat reproduksi wanita hal ini diperkirakan satu dari lima
wanita usia reproduksi biasa terserang mioma uteri yang bisa menyebabkan
menstruasi tidak teratur atau darah yang keluar terlalu banyak dan juga dapat
menyebabkan kualitas hidup seorang wanita berkurang seperti gangguan
kesuburan. Wanita hamil terserang mioma uteri dapat menyebabkan
keguguran atau prematuritas (Mardiana, 2008).
Meskipun angka mioma uteri melakukan penurunan tetapi masih dalam
kategori yang tinggi. Komplikasi dari penyakit mioma uteri mengakibatkan
terjadinya pendarahan pervaginam, anemia, dan abortus. Dalam hal ini
sangatlah penting bagi tenaga kesehatan untuk menanggulangi terjadinya
mioma uteri. Banyaknya jumlah wanita usia subur yang menderita penyakit
mioma uteri dapat dilihat dari data pasien mioma uteri di rekam medik rumah
sakit pada saat stadium lanjut. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan
wanita usia subur tentang penyakit mioma uteri ini (Yatim, 2011).
Berdasarkan survey pendahuluan melalui wawancara langsung yang
dilakukan peneliti di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan
3
Ngawi Tahun 2013 sebanyak 10 wanita usia subur semuanya belum mengerti
tentang mioma uteri. Berdasarkan hasil tersebut peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur
Tentang Mioma Uteri Di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo,
Kecamatan Ngawi Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Mioma Uteri di RT 003 RW 001
Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang
mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan
Ngawi Tahun 2013.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang
mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan
Ngawi Tahun 2013 pada tingkat baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang
mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan
Ngawi Tahun 2013 pada tingkat cukup.
4
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang
mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan
Ngawi Tahun 2013 pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan
ilmu pengetahuan kebidanan tentang tingkat pengetahuan wanita usia
subur tentang mioma uteri.
2. Bagi Diri Sendiri
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan tentang mioma uteri.
3. Bagi Institusi
a. Bagi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
lembaga pendidikan dan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya
khususnya yang berhubungan dengan mioma uteri.
b. Bagi RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi
Diharapakan agar penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan di
RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi terhadap
pengetahuan tentang mioma uteri pada wanita usia subur.
5
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang mioma uteri pada wanita usia subur yang pernah
dilakukan antara lain sebagai berikut:
1. Lasmi Gartina (2011) melakukan penelitian dengan judul “Gambaran
Kejadian Mioma Uteri Berdasarkan Umur dan Paritas Ibu di Ruang
Flamboyan RSUD Kabupaten Subang Periode Januari 2011– Mei 2011”.
Penelitian ini Bersifat deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah
sampel jenuh. Hasil dari pelitian tersebut penelitian dari 39 orang
penderita mioma uteri jumlah pasien yang mengeluh adanya perdarahan
abnormal sebanyak 22 orang (56,1%), mengeluh nyeri pinggang sebanyak
12 orang (30,8%), mengeluh benjolan di perut bawah sebanyak 2 orang
(5,1%), mengeluh keputihan 2 orang (5,1%) serta yang mengalami
prematur kontraksi pada kehamilannya sebanyak 1 orang (2,6%).
2. Hal yang membedakan Latifa Hanum Siregar (2003) melakukan penelitian
dengan judul “Karakteristik Penderita Mioma Uteri yang Dirawat Inap di
Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 1999-2002”.
Penelitian ini merupakan studi deskriptif. teknik sampling yang digunakan
adalah sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita
mioma uteri terbanyak berusia 35-45 tahun (50,94%) dan kawin (99,06%).
Perbedaan penelitian ini yaitu tempat, sampel, waktu penelitian dan
hasil penelitian. Persamaan penelitian ini yaitu dalam pengambilan sampel
menggunakan sampel jenuh.
6
F. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan
sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan teori- teori dari masalah yang akan
diteliti, meliputi pengetahuan, wanita usia subur, mioma uteri,
kerangka teori, kerangka konsep penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan
sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel
penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data,
etika penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas hasil penelitian dan dibandingkan dengan
teori yang ada pada tinjauan pustaka untuk menyelesaikan masalah
penelitian serta keterbatasan penelitian.
7
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil
penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba, sebagai besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2010).
Pengetahuan termasuk kelompok kognitif dan menempatkan
sebagai urutan pertama dari kognitif karena pengetahuan merupakan
unsur dasar untuk membentuk tingkat berikutnya. Selanjutnya apabila
seseorang dapat menjawab pertanyaan mengenai bidang tertentu dengan
lancar, baik lisan maupun tulisan maka sudah dapat di katakan
mengetahui bidang tersebut. Sekumpulan jawaban verbal yang
diberikan sudah dinamakan pengetahuan. Pengetahuan adalah segala
sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hasil (Notoadmodjo, 2005).
b. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2007), mengatakan bahwa pengetahuan
mempunyai 6 tingkat yaitu :
9
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan dengan
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan
materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
4) Analisa (Analysis)
Analisa diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan atau suatu
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis diartikan menujukan kepada suatu kemampuan untuk
melakukan atau menghubungkan bagian-bagian suatu bentuk
keseluruhan yang baru.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian
terhadap suatu materi atau objek penelitian didasarkan suatu kriteria
10
yang telah ditentukan sendiri atau mengunakan kriteria yang telah
ditentukan sendiri atau mengunakan kriteria yang ada.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Health (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang, antara lain:
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi
pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima
informasi. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan
rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan
seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu
aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan
menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak
aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap
makin positif terhadap obyek tersebut.
2) Media massa / informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non
formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)
sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti
11
televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh
besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Adanya
informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif
baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
3) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan
demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak
melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh
terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada
dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi
timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan
oleh setiap individu.
5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
12
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi
masa lalu.
6) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap
dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin baik.
2. Wanita Usia Subur
Wanita usia subur adalah wanita yang mengalami haid, disertai
perubahan jasmani dan rohani. Perubahan jasmani seperti mendapat haid
setiap bulan, buah dada mulai membesar, pinggul besar, dan tumbuh bulu-
bulu halus, perubahan rohani yaitu ditandai dengan adanya perasaan
tertarik pada lawan jenis. Usia subur wanita di mulai sejak datangnya haid
yang pertama sampai menjelang masa mati haid (menopouse) (Lutfi, 2008).
Menurut Lutfi (2008), juga mengatakan usia subur reproduksi bagi
seorang wanita dapat dibagi kedalam 3 (tiga) fase yaitu:
a. Reproduksi muda, yaitu bila seorang wanita hamil dan melahirkan anak
dalam usia antara 15-19 tahun.
b. Reproduksi sehat, yaitu apabila seorang wanita hamil kemudian
melahirkan anak pada usia sekitar 20-35 tahun.
c. Reproduksi tua yaitu, apabila seorang wanita hamil dan melahirkan anak
pada usia 35-45 tahun.
13
3. Mioma Uteri
a. Pengertian
Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot rahim
(miometrium) atau jaringan ikat yang tumbuh pada dinding atau di
dalam rahim (Mardiana, 2009).
Mioma uteri adalah bungkus otot rahim yang berubah menjadi
tumor jinak. Istilah sederhananya adalah daging tumbuh di rahim.
Mioma uteri penyakit yang berbentuk tumor berbeda dengan kanker,
mioma uteri tidak mempunyai kemampuan menyebar keseluruh tubuh
konsistensinya padat dan sering mengalami degenerasi dalam
kehamilan dan sering kali di temukan pada wanita berumur 35-45 tahun
(Setiati, 2012).
b. Macam Mioma Uteri
Menurut Sarwono (2009), mioma uteri dapat di bagi menjadi tiga
yaitu:
1) Mioma Submukosa, pertumbuhannya kearah rongga rahim dan
menonjol kedalam rongga.
2) Mioma Intramural, pertumbuhannya berada dalam otot dinding
rahim.
14
3) Mioma Subserosa, pertumbuhannya ke arah luar dan menonjol pada
permukaan rahim.
c. Faktor Risiko Timbulya Mioma Uteri
Penyebab utama timbulnya mioma pada rahim dan sekitarnya
belum diketahui hingga saat ini. Namun demikian mioma uteri banyak
ditemukan pada wanita usia reproduksi. Faktor terjadinya mioma uteri
adalah adanya perangsang hormon estrogen terhadap sel-sel yang ada di
otot rahim. Jadi, mioma uteri ini merupakan akibat pengaruh estrogen.
Oleh karena itu mioma ini sangat jarang ditemukan bahkan nyaris tidak
pernah pada usia yang belum reproduksi atau belum menarce. Meskipun
tidak bersifat ganas sebagaimana kanker, mioma uteri harus tetap
diwaspadai karena dapat menganggu kehamilan seperti keguguran dan
kelainan letak janin. Selain itu wanita yang terlalu gemuk (obesitas),
tidak memiliki keturunan, tidak menikah, faktor genetik (keturunan),
terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang diawetkan, makanan
setengah matang, menggunakan KB suntik dan pil KB juga memiliki
faktor resiko terkena mioma uteri, sehingga sangat penting untuk cek
kesehatan secara teratur dan berkala (Mardiana, 2009).
Menurut Setiati (2012), ada beberapa faktor resiko yang diduga
kuat merupakan faktor predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu :
1) Umur
15
Mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun.
Ditemukan sekitar 10% pada wanita berusia lebih dari 50 tahun.
Tumor ini paling sering memberikan gejala klinis pada usia
reproduksi tua antara 35-45 tahun.
2) Paritas
Lebih sering terjadi pada multipara atau pada wanita yang tidak
subur. Tetapi pada saat ini belum di ketahui apakah wanita yang tidak
subur menyebabkan mioma uteri atau sebaliknya. Atau apakah kedua
keadaan ini saling mempengaruhi.
3) Faktor ras dan genetik
Pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit hitam. Terlepas
dari faktor ras, kejadian tumor ini tinggi pada wanita dengan riwayat
keluarga ada yang menderita mioma.
4) Fungsi ovum
Diperkirakan ada kolerasi antara hormon estrogen dengan
pertumbuhan mioma uteri. Dimana mioma uteri muncul setelah
menarce, berkembang setelah kehamilan dan mengalami regresi
setelah menoupuse.
d. Komplikasi Mioma Uteri
Menurut Yatim (2005), mioma uteri bila tidak ditangani akan
menyebabkan komplikasi antara lain:
16
1) Menimbulkan kondisi kurang darah (Anemia), yang disebabkan oleh
pendarahan pervagina yang berat.
2) Susah buang air besar (konstipasi).
Komplikasi mioma uteri pada kehamilan antara lain abortus,
persalinan prematurus, gangguan jalan persalinan, dan terjadinya
perdarahan post partus (setiati, 2012).
Menurut Manuaba (2007), pada saat inpartu bisa terjadi :
1) Terjadinya gangguan his dalam bentuk inersia uteri primer, sehingga
kemajuan persalinan menjadi lambat.
2) Atonia Uteri postpartum.
3) Gangguan lepasnya plasenta atau retensio placenta.
4) Mioma Uteri servikal atau bertangkai dapat menimbulkan gangguan
persalinan yaitu dapat menghambat turunnya kepala janin.
5) Mioma uteri dapat menyebabkan kualitas hidup seorang wanita
berkurang seperti gangguan kesuburan. Bahkan, wanita hamil yang
terserang mioma uteri dapat menyebabkan keguguran atau
prematuritas.
e. Gejala Mioma Uteri
Menurut Manuaba (2007), gejala yang timbul tergantung pada
lokasi dan besarnya tumor, tetapi yang paling sering di temukan adalah
gejala-gejala berikut :
17
1) Pendarahan yang lama selama masa menstruasi ataupun di luar masa
menstruasi.
2) Terjadinya penekanan pada organ di sekitar tumor, seperti gangguan
buang air besar dan buang air kecil.
3) Gangguan sulit hamil karena terjadinya penekanan pada saluran
indung telur.
4) Bagian bawah perut bawah rahim terasa kenyal.
5) Nyeri menstruasi yang hebat dan terus menerus.
6) Pembesaran di perut. Kadang-kadang tumor belum teraba karena
ukuranya yang masih kecil. Namun, jika tumor membesar, benjolan
teraba saat di raba.
7) Pendarahan saat menstruasi lebih banyak.
f. Cara Penanganan Mioma Uteri
1. Tanpa Pengobatan
Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah,
karena 55 % dari semua mioma uteri tidak membutuhkan suatu
pengobatan dalam bentuk apapun, terutama apabila mioma uteri itu
masih kecil dan tidak menimbulkan gangguan atau keluhan.
Walaupun demikian mioma uteri memerlukan pengamatan setiap 3
sampai 6 bulan. Dalam menopause dapat berhenti pertumbuhannya
atau menjadi kecil. Apabila terlihat adanya perubahan yang
18
berbahaya dapat mendeteksi dengan cepat agar dapat dilakukan
tindakan segera (Sarwono, 2009).
2. Dengan Obat-obatan
Pada wanita usia subur selama mioma uteri masih relatif kecil
dan tidak menganggu berikan terapi obat-obatan, penanganan mioma
uteri tergantung pada usia penderita, paritas, status kehamilan dan
ukuran tumor, lokasi dan derajat keluhan. Pada kehamilan bila
tumornya masih berukuran kecil dan tidak membesar, cukup
dilakukan pemeriksaan rutin dan diberikan obat-obatan GnRH
agonis (GnRHa) yang bisa dipakai untuk mengurangi estrogen yang
beredar dalam darah dan bisa membuat tumor mengecil
(Achadiat, 2005).
3. Dengan Operasi (Miomektomi)
Apabila mioma uteri mulai terasa mengganggu dan sampai
menghambat terjadinya kehamilan, perlu dilakukan operasi
pengangkatan mioma (Miomektomi) dan kehamilan bisa dilanjutkan,
jika mioma uteri terlanjur besar dan menganggu, bahkan sampai
merusak fungsi rahim serta organ-organ didekatnya, kehamilan tidak
bisa dilanjutkan karena bisa membahayakan pasien, untuk itu perlu
dilakukan operasi pengangkatan janin dan seluruh rahim
(histerektomi) (Hanifa, 2005).
g. Pencegahan Mioma Uteri
19
Sampai saat ini, penyebab pasti mioma uteri belum diketahui
sehingga pencegahan sulit dilakukan. Mioma uteri sering di sebabkan
oleh faktor genetik. Untuk itu pentingnya melakukan pemeriksaan
umum, kesehatan reproduksi dan melakukan pemeriksaaan (USG)
secara teratur bagi setiap wanita. Terutama pada wanita yang
keluarganya mempunyai riwayat mioma uteri, diharapkan
meminimalkan resiko terjadinya mioma uteri (Indarti, 2004).
Menurut Indarti (2004), selain rajin memeriksakan kesehatan,
juga diharapkan untuk melakukan gaya dan pola hidup sehat seperti :
1) Makanan-makanan yang bergizi dan segar seperti buah-buahan dan
sayuran yang tinggi serat seperti: apel, jeruk, pepaya, kentang, wortel
dan lain-lain.
2) Mengurangi makanan yang berlemak dan menghindari makanan
yang banyak mengunakan bahan pengawet.
3) Menghindari makanan instant atau siap saji, karena dapat memicu
tumbuhnya mioma uteri, seperti: mie instant, ikan kaleng, minuman
bersoda dan lain-lain.
20
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber Modifikasi Machfoedz (2008)
Pengetahuan Wanita Usia Subur Mioma Uteri
a. Pengertian
b. Tingkatan Pengetahuan
c. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
pengetahuan
a. Pengertian
b. Macam Mioma Uteri
c. Faktor Risiko
Timbulnya
Mioma Uteri
d. Komplikasi Mioma
Uteri
e. Gejala Mioma Uteri
f. Cara Penanganan
Mioma Uteri
g. Pencegahan Mioma
Uteri
h. Pengobatan Mioma
Uteri
21
C. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Mempengaruhi
Pengetahuan Wanita Usia
Subur tentang Mioma Uteri
Baik
Cukup
Kurang
1. Pendidikan
2. Media
massa/Informasi
3. Sosial Budaya
Ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif disebut deskriptif karena
peneliti berusaha memberikan gambaran sedetail mungkin tentang objek
penelitian, sedangkan kuantitatif karena penelitian ini didasarkan pada angka
yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner. deskriptif kuantitatif adalah
metode penelitian yang menggambarkan objek penelitian sedetail mungkin
berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan. Metode ini digunakan untuk
memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang
(Notoadmodjo, 2010). Jenis penelitian ini menggambarkan tingkat
pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001
Kelurahan Margomulyo Kecamtan Ngawi tahun 2013.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian
(Notoadmodjo, 2010). Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk
pelaksanaan penelitian (Notoadmodjo, 2010). Penelitian dilaksanakan pada
28 Februari - 2 Maret 2013.
23
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya
(Hidayat, 2007). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wanita usia subur di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan
Ngawi sejumlah 84 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).
Penentuan pengambilan sampel sebagai berikut apabila kurang dari 100
lebih baik semua diambil (Arikunto, 2008). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Wanita Usia Subur di RT 003 RW 001 Kelurahan
Margomulyo, Kecamatan Ngawi sejumlah 84 orang.
3. Teknik Pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan sampling jenuh. teknik pengambilan sampel jenuh yaitu
teknik pengambilan sampel jika seluruh jumlah populasi dijadikan sampel
dalam penelitian (Arikunto, 2010).
D. Instrumen Penelitian
Alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data mengenai
pengetahuan. Instrumen penelitian ini berupa: kuesioner (daftar pertanyaan)
(Notoadmodjo, 2010). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabanya, sehingga responden
24
tinggal memilih jawaban yang tersedia. Jawaban yang tersedia dalam
kuesioner ini ada 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah. Skala pengukuran
data yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala Guttman yaitu skala
yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas
seperti jawaban dari pertanyaan-pernyataan : Ya dan tidak, positif dan
negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah (Hidayat, 2007).
Kuesioner pada penelitian ini terdapat 2 pernyataan yaitu pernyataan
positif dan negatif. Untuk penyataan positif jawaban benar mendapat nilai 1
dan jawaban salah mendapat nilai 0. Untuk pernyataan negatif jawaban benar
mendapat nilai 0 dan jawaban salah mendapat nilai 1. Pengisian kuesioner
tersebut dengan memberi tanda centang ( ü ) pada jawaban yang dianggap
benar. Sebelum membuat kuesioner, peneliti terlebih dahulu membuat kisi-
kisi kuesioner, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan
Variabel Indikator No. soal Jumlah
soal (+) (-)
Pengetahuan
Wanita Usia
Subur
tentang
mioma uteri
1. Pengertian
2. Macam mioma uteri
3. Faktor risiko timbulnya
mioma uteri
4. Komplikasi mioma
uteri
5. Gejala mioma uteri
6. Cara penanganan
mioma uteri
7. Pencegahan mioma
uteri
1,21
3,23
5,6,10
27,30
31*,36
9,14*,
28
16,18
20,40
11,35*
24,37
4,25
2,22
7,8,26
13,29*
33,34
17,19
39
15,38
12,32
4
4
10
7
7
4
4
Jumlah 40
Keterangan : * : tidak valid dalam validitas
25
Untuk mengetahui apakah kuesioner penelitian ini dapat digunakan
untuk penelitian. terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas
dengan karakteristik yang sejenis di luar lokasi penelitian yang di lakukan di
RT 013 RW 003 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi Tahun 2013.
Menurut Sugiyono (2010), Mengatakan bahwa beberapa ahli menggunakan
30 orang sebagai sampel dalam uji coba instrumen.
1. Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrument
pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Riwidikdo, 2010).
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus Korelasi Pearson
Product Moment dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.
Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel.
Rumus product moment adalah:
rxy = })({)({
))((
2222 YYNXXN
YXXYN
S-SS-S
SS-S
Keterangan:
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Setelah diperoleh harga rxy hasilnya dikonsultasikan dengan harga rtabel
jika harga rhitung > rtabel maka dikatakan butir soal valid (Arikunto, 2006).
Setelah dilakukan uji validitas di RT 013 RW 003 Kelurahan
26
Margomulyo, Kecamatan Ngawi kepada 30 wanita usia subur dengan
menggunakan taraf signifikan 5 % dan hasil rtabel (0,361) dari 40 item 36
valid dan 4 tidak valid yaitu nomor 14 (rhitung 0,064), 29 (rhitung 0,207), 31
(rhitung 0,207), 35 (rhitung -0,057). Pernyataan yang tidak valid sebanyak 4
pertanyaan dihilangkan karena pernyataan yang valid sudah memenuhi
kriteria kisi-kisi kuesioner.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel
akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010).
Banyak rumus uji yang dapat digunakan dalam uji reliabilitas alat
ukur, namun dalam penelitian ini menggunakan pengujian Alpha
Cronbach dengan SPSS. Instrument dikatakan reliabel jika nilai alpha >
0,75 (Riwidikdo, 2010).
R11 = úû
ùêë
é S-
-=
2
2
11
t
i
iS
S
k
kr
Keterangan:
r1 = Reliabilitas internal seluruh instrumen
k = mean kuadrat antara subjek
S 2
iS = jumlah mean kuadrat kesalahan
S 2
tS = varian total
27
Hasil dari olah data nilai Alpha Chronbach pengetahuan wanita usia
subur tentang mioma uteri adalah 0,944 jadi instrument dalam penelitian
ini adalah reliable karena rhitung > rtabel yaitu 0,944 > 0,75.
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk
mengumpulkan data dalam penelitian (Hidayat, 2007). Cara pengumpulan
data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan
membagikan kuesioner atau angket pada wanita usia subur di RT 003 RW
001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi. Kemudian menjelaskan
tentang cara pengisiannya. Responden dipersilahkan mengisi kuesioner
sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data
yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung diambil dari
obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009).
Dalam penelitian ini yang termasuk data primer adalah identitas responden
dan jawaban kuesioner tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan
Margomulyo, Kecamatan Ngawi yang diperoleh dari Kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari
subyek penelitian (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data yang
diambil yaitu jumlah wanita usia subur di RT 003 RW 001 Kelurahan
Margomulyo, Kecamatan Ngawi diperoleh dari Ketua RT.
28
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Variabel
dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu pengetahuan wanita
usia subur tentang mioma uteri RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo,
Kecamatan Ngawi Tahun 2013.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang membatasi ruang
lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti
(Notoadmodjo, 2010).
Tabel 3.2 Definisi Operasional
No Variabel Definisi
Operasional
Alat
Ukur
Skala
Ukur
Hasil Ukur
1 Variabel
tunggal:
Pengetahuan
wanita usia
subur tentang
mioma uteri.
Kemampuan
Wanita Usia
Subur dalam
menjawab
kuesioner
tentang mioma
uteri meliputi
pengertian,
macam, faktor
risiko,
komplikasi,
gejala,cara
penanganan,
pencegahan
Kuesioner Ordinal Baik
(x)> mean +
1SD
Cukup
Mean - 1 SD
£ x £ mean +
1SD
Kurang
(x) < mean -
1 SD
Riwidikdo
(2010)
29
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2010),
adalah :
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban
dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing
dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak
sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-
tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data
selanjutnya.
c. Entry data
Kegiatan ini memasukan data dalam program komputer untuk
dilakukan analisis lanjutan.
d. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukan ke
dalam tabel.
30
2. Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisa univariat yaitu menganalisis tiap variabel dari hasil
tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari
tiap variabel (Notoadmodjo, 2005).
Menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui tingkat
pengetahuan wanita usia subur ditunjukan pada skala pengukuran sebagai
berikut :
a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD
b. Pengetahuan cukup : Mean – 1SD ≤ x ≤ mean +1SD
c. Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD
Sebelum menentukan tingkat pengetahuan wanita usia subur,
terlebih dahulu peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation.
Menurut Riwidikdo (2010), rumus untuk menghitung nilai mean dan
Standard Deviation yaitu :
a. Mean
x = n
xin
0i
å=
Keterangan :
x : Mean
n : Jumlah responden
xi : Nilai responden
31
b. Standard Deviation
SD =
( )
1n
n
xixi
2
2
-
å å
Keterangan :
SD : Standard Deviation
xi : Nilai responden
n : Jumlah responden
Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap
responden kemudian hasil tersebut dimasukan dalam skala pengetahuan
yang sudah tercantum diatas. Adapun rumus prosentase untuk jumlah
wanita usia subur menurut tingkat pengetahuan (Riwidikdo, 2009) :
Skor Prosentase:
X 100%
Keterangan :
n : Skor yang diperoleh responden
N : Skor yang maksimal yang harusnya diperoleh
I. Etika Penelitian
Sebelumnya peneliti membuat informed consent atau persetujuan
kepada responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan
peneliti, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam
penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapat ijin dari
32
STIKes Kusuma Husada Surakarta, Ketua RT 003 RW 001 Kelurahan
Margomulyo, Kecamatan Ngawi dan dari responden sendiri melalui informed
consent yang terjamin kerahasiaannya.
Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus
diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberiakan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
33
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
J. Jadwal Penelitian
Terlampir
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo,
Kabupaten Ngawi, Propinsi Jawa Timur, pada tanggal 28 februari sampai
dengan 2 maret 2013 dengan responden wanita usia subur sebanyak 84 orang.
Secara geografis terletak di 7 derajat 28’0” sampai dengan 7 derajat 28’2”
lintang selatan dan 110 derajat 75’0” sampai dengan 110 derajat 75’2” bujur
timur. Berbatasan sebelah timur desa Dungus dan sebelah selatan desa
Mbalong. Sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian
wiraswasta dan memiliki 1 pelayanan kesehatan yaitu puskesmas ngawi yang
memberikan pelayanan rawat jalan.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dimana
pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner tentang pengetahuan
wanita usia subur tentang mioma uteri. Penelitian ini dimulai dari penyebaran
kuesioner setelah data terkumpul, langkah yang dilakukan berikutnya adalah
pengolahan data. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 februari sampai
dengan 2 maret tahun 2013 terhadap 84 responden wanita usia subur di RT
003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi.
35
1. Data Deskriptif Penelitian
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No Umur Jumlah Prosentase (%)
1. 15- 19 19 22,6
2. 20- 35 30 35,7
3. 35- 49 35 41,7
Jumlah 84 100
2. Hasil Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS
berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4. 2. Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat pengetahuan wanita
usia subur tentang mioma uteri
29 6,7
Berdasarkan tabel di atas tingkat pengetahuan wanita usia subur
tentang mioma uteri diperoleh mean 29 dan standar deviasi 6,7.
Tabel 4. 3. Kuantitas Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Wanita Usia Subur Tentang Mioma Uteri Di RT 003 RW 001
Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013
No. Kategori Jumlah Prosentase (%)
1.
2.
3.
Baik
Cukup
Kurang
25
43
16
29,8
51,2
19
Jumlah 84 100
Berdasarkan tabel 4.3. menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan
Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 dengan kategori baik ada 25
responden (29,8%), kategori cukup ada 43 responden (51,2%), dan
ketegori kurang ada 16 responden (19%).
36
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan wanita usia subur
tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo Kecamatan
Ngawi tahun 2013 didapatkan bahwa pengetahuan wanita usia subur tentang
mioma uteri dalam kategori baik ada 25 wanita usia subur (29,8%), kategori
cukup ada 43 wanita usia subur (51,2%) dan kategori kurang ada 16 wanita
usia subur (19%).
Kategori pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003
RW 001 Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi tahun 2013 dalam
kategori cukup kemungkinan dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan,
Lingkungan, pengalaman, informasi, dan sosial budaya dan ekonomi. Dimana
usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
muda umur seseorang semakin sedikit pengalaman yang dimiliki, namun
sebaliknya semakin tinggi tingkatan umur seseorang pengalaman yang
didapat semakin banyak (Hartanto, 2004).
Tingkat pendidikan berpengaruh juga terhadap pengetahuan seseorang
tentang mioma uteri Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Health
(2009) yaitu semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah orang
tersebut untuk menerima informasi.
Lingkungan berpengaruh terhadap pengetahuan wanita usia subur
karena proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam
lingkungan (Health, 2009)
37
Pengalaman seorang individu tentang mioma uteri bisa diperoleh dari
lingkungan kehidupan. Baik itu dari pengalaman pribadinya, orang tua,
saudara perempuan, keluarga ataupun teman. Hal ini sesuai dengan teori yang
dijelaskan oleh Health (2009) yang menyebutkan bahwa pengalaman sebagai
sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan dengan cara mengulangi kembali pengetahuan yang diperoleh
dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. pengalaman ini kurang
didapat dari wanita usia subur sehingga pengetahuannya cukup tentang
mioma uteri.
Informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang karena semakin
banyak informasi yang diperoleh semakin tinggi pengetahuan seseorang. Hal
ini seperti teori yang diungkapkan oleh Notoadmojo (2007) yaitu informasi
dapat menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Informasi bisa
diperoleh melalui media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,
dan lain-lain.
Banyak yang beranggapan bahwa tanda-tanda atau gejala dari mioma
uteri adalah hal yang wajar dan tidak berbahaya padahal apabila dibiarkan
atau tidak segera ditangani akan berakibat buruk terhadap kesehatan
reproduksi wanita. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Health
(2009) yang menyebutkan bahwa kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-
orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.
38
D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini pun mempunyai keterbatasan, yaitu:
1. Kendala Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan waktu yang terbatas.
2. Keterbatasan Penelitian
a. Dalam penelitian ini hanya mengukur tingkat pengetahuan wanita usia
subur tentang mioma uteri, jadi peneliti tidak melakukan intervensi
secara langsung terhadap responden.
b. Penelitian ini ada kelemahan dalam penyusunan alat (kuesioner) yang
menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat
menguraikan jawaban selain dari jawaban yang tersedia.
39
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang
mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi
tahun 2013 dapat disimpulkan bahwa :
1. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003
RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 termasuk
dalam kategori baik yaitu sebanyak 25 responden (29,8%).
2. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003
RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 termasuk
dalam kategori cukup yaitu sebanyak 43 responden (51,2%).
3. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang mioma uteri di RT 003
RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi tahun 2013 termasuk
dalam kategori kurang yaitu sebanyak 16 responden (19%).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan wanita usia
subur tentang mioma uteri di RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo,
Kecamatan Ngawi tahun 2013, maka saran yang dapat penulis sampaikan
adalah :
40
1. Bagi diri sendiri
Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan tentang mioma uteri
2. Bagi Institusi
a. Bagi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi
peneliti selanjutnya khususnya yang berhubungan dengan mioma uteri.
b. Bagi RT 003 RW 001 Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan di RT
003 RW 001 Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi terhadap
pengetahuan tentang mioma uteri pada wanita usia subur.
DAFTAR PUSTAKA
Achadiat, crisdiono. 2004. Prosedur Tetap Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta:
ECG
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Depkes RI, 2011. Mioma uteri. http://www.medinuc.com. 29 April 2010
Lutfi, 2008 dalam ervariyati, 2005. Gambaran Pengetahuan WUS Tentang
Osteoporosis Dipuskesmas Payung Sekaki. 2009
Hanafi, Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo
Hartanto. 2004. KB, Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Health, Pro. 2009. Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.
Available online: http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/04/19/
pengetahuan-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi/. Diakses tanggal
12 November 2012
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika
Indarti, Junita. 2004. Panduan Kesehatan Wanita . Jakarta : Puspa Swara
Manuaba, 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: ECG
Mardiana, L. 2009. Kanker Pada Wanita. Jakarta: penebar swadaya
__________, L. 2008. Kanker Pada Wanita. Jakarta: penebar swadaya
Notoatmodjo. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
__________, 2007. Ilmu Kesehatan dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
__________,2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Ran Ok at-al, 2007. Mioma Uteri Kumpulan Askeb-askeb. http://www.
Detikhealt.com./html.17 desember 2009
Riwidikdo, Handoko. 2009. Stasistik Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia
Sarwono, 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta : Bina Pustaka
Setiati, Eni. 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta:
Andi
, 2012.Kenali penanganan Tumor dan Kanker pada Wanita: Pustaka
Rama
Viktori, 2006. Indonesia Sehat. http://www.medinuc.com. 17 Desember 2010
Yatim, Faisal, 2008. Penyakit Kandungan. Jakarta : Pustaka Populer Obor
Recommended