View
44
Download
4
Category
Preview:
DESCRIPTION
Tugas Ibu Rimba ENDOKARDITIS
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Endokarditis pertama kali ditemukan oleh Rivera tahun 1946. Endokarditis di
bagi menjadi dua yaitu endokarditis infektif dan endokarditis non infektif. Prevalensi
paling sering terjadi pada kelainan katup oleh karena rhematik, dan ini sering terjadi
pada negara sedang berkembang. Juga pada anak-anak yang dilakukan operasi
jantung untuk mengkoreksi kelainan jantung kongenital.
Pada pasien endokarditis tanpa penyakit jantung sebelumnya kejadian ini sering pada
ABE (Akut Bakterial Endokarditis) terutama anak-anak di bawah 2 tahun, dan
pecandu narkotik. Resiko yang lain untuk terjadinya endokarditis, terutama pada
pasen dengan kelainan kongenital pada jantungnya. Pada negara berkembang insiden
endokarditis 1,6 – 4,3 diantara 100.000 penduduk. Angka kematian 20%-40%,
meskipun diberikan antibiotik yang cukup. Komplikasi neurologis endokarditis
berkisar 20%-40%, hal ini akan mempertinggi angka kematian (41%-86%). Maka
perlu diketahui gejala klinik secara dini dari endokarditis,maupun komplikasi
neurologisnya dengan harapan angka kematiannya dapat ditekan.
1.2 Rumusan masalah
1.1.1 Apakah yang dimaksud dengan penyakit Endokarditis ?
1.1.2 Klasifikasi penyakit Endokarditis ?
1.1.3 Etiologi apakah yang menyebabkan penyakit Endokarditis ?
1.1.4 Apa saja gejala penyakit Endokarditis ?
1.1.5 Patofisiologi penyakit Endokarditis ?
1.1.6 Apa saja komplikasi dari penyakit Endokarditis ?
1.1.7 Apa saja diagnosa penunjang penyakit Enokarditis ?
1.1.8 Apa saja diagnosa banding penyakit Endokarditis ?
1.1.9 Apa saja pengobatan penyakit Endokarditis ?
1.1.10 Insiden terjadinya penyakit Endokarditis ?
1
2
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui pengertian penyakit Endokarditis.
1.3.2 Mengetahui Klasifikasi penyakit Endokarditis.
1.3.3 Mengetahui etiologi penyakit Endokarditis.
1.3.4 Mengetahui apa saja gejala Endokarditis.
1.3.5 Mengetahui patofisiologi penyakit Endokarditis.
1.3.6 Mengetahui apa saja komplikasi dari penyakit Endokarditis.
1.3.7 Mengetahui apa saja diagnosa penunjang penyakit Enokarditis.
1.3.8 Mengetahui apa saja diagnosa banding penyakit Endokarditis.
1.3.9 Mengetahui apa saja pengobatan penyakit Endokarditis.
1.3.10 Mengetahui insiden terjadinya penyakit Endokarditis.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
wawasan para mahasiswa keperawatan, khususnya keluarga besar Stikes Eka Harap
agar dapat lebih mengetahui dan mengerti Trend Dan Isu Tentang Sistem
Kardiovaskular Endokarditis
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Endokarditis
Endokritis infektif adalah penyakit infeksi oleh mikroorgenisme pada
endokran atau katub jantung dan bisa disebut juga merupakan peradangan pada
katub dan permukaan endotel jantung. Infeksinya biasanya paling banyak mengenai
katub jantung, namun juga dapat terjadi pada defek septal atau korda tendinea atau
endokardium mural. Nama lain endokarditis infektif adalah endokarditis bakterial.
Lesi yang khas pada endokritis infektif adalah vegetasi pada katub, tetapi lesi juga
ditemukan pada endokard dan pembuluh darah besar. Endokarditis infektif biasanya
terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit jantung yang
mendahului endokarditis, bisa berupa penyakit jantung bawaan maupun penyakit
jantung yang didapat . Dahulu diduga infeksi pada endokard hanya disebabkan oleh
bakteri, sehingga disebut endokarditis bakterial. Kemudian ternyata bahwa infeksi
bukan saja diseababkan oleh mikroorgonisme lain, seperti jamur. Virus dll.
Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah
mengalami kerusakan lebih dahulu, akan tetapi juga pada endokard dan katub yang
sehat, misal endokarditis yang terjadi pada penyalahgunaan narkotik intravena atau
penyakit kronik.
Sebelum era antobiotik, endokarditis infektif sub-akut hampir selalu fatal
dalam beberapa bulan sampai dua tahun, sedangkan endokarditis hiperakut dan akut
hampir tidak dikenal, karena pasien telah meninggal lebih dahulu disebabkan sepsis,
sebelum gejla klinis jantung yang terkena infeksi timbul, walau pada autopsi jelas
terlihat vegetasi infeksi pada endokard dan katup jantung. Edokarditis infektif kronir
hampir tidak dapat dibuat diagnosisnya sewaktu pasien masih hidup, karena
gejalanya tidak khas dan yang ditemukan hanyalah gejala-gejala infeksi saja.
3
4
2.2 Klasifikasi endokarditis
1. Endokarditis infektif
- Endokarditis infektif adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada
endokardium jantung atau pada pembuluh darah besar ditandai dengan
adanya vegetasi (Team Fakultas Kedokteran UI)
- Endokarditis infektif adalah suatu infeksi ayng disebabkan oleh mikroba
pada jaringan endothelial jantung (Barbara Engran ; 1998)
- Endokarditis adalah infeksi permukaan endokardial yang biasanya meliputi
dinding ventrikel, katup-katup jantung, dinding arteri besar, septum, yang
ditandai dengan mudah terjadinya aggregasi dari trombin dan platelet yang
disebut vegetasi, ini berisi makro organisme. Vegetasi tersebut dapat terjadi
didaerah endokardial yang manapun, juga didaerah arteri besar.
- Endokarditis Infektif adalah infeksi pada endokardium (selaput jantung) dan katup
jantung .
1 Endokarditis Non Infektif.
- Endokarditis non infektif adalah penyakit yang disebabkan oleh trombosit
yang disertai dengan vegetasi (Team Fakultas Kedokteran UI)
- Endokarditis Non-infektif adalah suatu keadaan yang ditandai dengan adanya
bekuan-bekuan darah pada katup jantung yang rusak.
2 Berdasar jenis katub jantung yang terkena infeksi dibedakan menjadi dua
yaitu :
1. native valve endokartis adalah infeksi pada katub jantung alam.
2. prostfektic valve endokarditis adalah infeksi pada katub jantung
buatan.
2.3 Etiologi
Endokarditis subakut paling banyak disebabkan oleh streptococcusviridans,
yaitu suatu mikro-organisme yang biasa hidup dalam saluran napas bagian atas.
Sebelum ditemukan antibiotik, 90-95 % endokarditis infektil sub-akut disebabkan
oleh streptococcusviridans dan sesudah ditemukan antibiotik hanya kira-kira 50 %
yang merupakan sepertiga dari seluruh endokarditis infektif.
Penyebab endokarditis infeksi akut ialah mikroganisme yang relatif lebih
patogen. Yaitu staphylcoccus aures. staphylcoccus aures selain menyebabkan
5
endokarditis infeksi adalah streptococcus fecalis, streptococcus dan staphylcoccus
lain. Bakteri gram negatif aerob dab anaerob , jamur, virus, ragi dan kandida.
staphylcoccus aures yang menyebabkan endokarditis biasanya berasal dari
selulitis, abses, penahan atau fokus lain yang sering tidak diketahui crypotococus
fecalis sering menyebabkan endokardit pada lelaki tua dengan kelainan prostat atau
pada wanita dengan infeksi saluran kemih dan ginjal. Candida, aspergilus atau basil
coli, sering menyebabkan endokardit infektif sebagai komplikasi tindakan bedah dan
pemakaian obat intravena. Stertococcus viridans sering ditemukan dalam darah
sesudak ekstrasi gigi atau manipulasi terimia sepintas ini mungkin merupakan faktor
perrmulaan yang penting bagi timbulnya endokarditis.
2.4 Gejala
2.4.1 Gejala umum atau toksemia
Gejala umum yang paling sering ditemukan ialah demam. Demam biasanya
berlansung terus, remitmen ataupun intermiten atau sama sekali tidak teratur.
Umunya puncak panas 38°- 40° C dan terjadi pada sore atau malam hari. Sering
disertai mengigil pada pasien dengan suhu badan yang tinggi, dan waktu mengigil
sering diikuti dengan keringat banyak. Anemia sering ditemukan, terutama pada
infeksi yang telah berlangsung lama. Mungkin anemia inilah yang menyebabkan
keluhan lesu, letih dan lemah. Anemia biasanya progresif pada sebagian pasien
ditemukan pembesaran hati dan limpa.
2.4.2 Gejala Emboli dan Vaskular
petekie biasanya timbul pada mukosa tenggorokan, mata dan juga pada
semua bagian kulit,tapi [aling sering dibagian dada, kadang-kadang sukar
dibedakan dengan angioma. Bagian tengah biasanya lebih pucat, dan bisa terjadi
diretina yang disebut Roth’s spot. Petekie dikulit biasanya akan berubah menjadi
kecoklatan dan kemudian menghilang. Petekia sering berlanjut, bahkan sampai
pada masa penyembuha. Emboli yang timbul dibawah kuku jari tangan dan kaki
berbentuk linier disebut splinter hemorrhage.
Lesi yang lebih spesifik adalah osler’s nodes, yaitu penonjolan kulit
bewarna merah jambu atau merah, yang terdapat dibagian dalam jari, otot tenar
dan hipotenar. Sifat khas osler’s nodes adalah nyeri yang sering merupakan
6
keluhan utama pasien. Ada yang menyebut osler’s nodes ini patogomonis untuk
endokarditis sub akut lesi atau emboli infeksius ini pada kulit bisa menjadi abses.
Emboli besar bisa menyangkut diotak sehingga bisa menimbulkan hemipelgia,
atau gangguan saraf sentral lain atau atau gagguan psikiatris. Bilamana emboli
menyangkut diarteri koroner, akan menyebabkan infark miokard akut, sedangkan
emboli yang menyangkut divasa-vasorum akaan menyebabkan aneurisma
mikotik. Emboli yang menyangkut pada paru akan menyebabkan sesak napas,
sakit ada dan batuk-batuk yang kadang-kadang berdarah.
Pada endokarditis infektif sub-akut sering ditemukan glomerulonefritis dan
kegagalan ginjal. Dahulu diduga glomerulonfritis ini timbul karena emboli, akan
tetapi berkurang sekarang dugaanya lebih kearah imun nologis. Hal ini dapat
dibuktikan dengan pemeriksaan imunofluoresensi pada biopsi ginjal dimana
ditemukan deposit imunoglobil M (IgM) dan (komplemen) C3 pada glomerulus.
Limpa sering membesar pada penyakit yang sudah berlansung, tetapi tidak
nyeri tekan. Sakit perut tiba-tiba muncul dibagian kiri atas perut, tegang dan
sangat nyeri tekan mungkin disebabkan oleh infark limpa.
2.4.3 Gejala Jantung
Tanda – tanda kelainan jantung penting sekali menentukan adanya kelainan
katup atau menentukan adanya kelainan katup atau kelainan bawaan, seperti
stenokatup atau kelainan bawaan, seperti stenosis mitral, insufisiensi aorta, patent
ductus arterisus (PDA), ventricular septal defect (VSD), sub-aortik stenosis,
prolaps katup mitral. Sebagian besar endokrinditis sub-akut didahului oleh
penyakit jantung lain ialah ditemukannya sesak nafas, tarikardia, aritmia,
sianosis, atau jari tabuh. Perubahan bising menolong sekali untuk menegakkan
diagnosis endokarditis yang fulminan. Pada penyakit yang sudah berjalan
menahun, perubahan bising dapat disebabkan karena terjadinya anemia. Gagal
jantung terjadi pada stadium akhir endokrditis infektif sub-akut dan lebih sering
terjadi pada insufesiensi aorta dan insufensiensi miral, jarang pada kelainan katub
pulmonal dan penyakit bawaan non valvular.
7
2.5 Patofisiologi
Kuman paling sering masuk melalui saluran napas bagian atas selain itu juga
melalui alat genital dan saluran pencernaan, serta pembuluh darah dan kulit.
Endokard yang rusak dengan permukaannya tidak rata mudah sekali terinfeksi dan
menimbulakan vegetasi yang terdiri atas trombosis dan fibrin. Vaskularisasi
jaringan tersebut biasanya tidak baik, sehingga memudahkan mikroorganisme
berkembang biak dan akibatnya akan menambah kerusakan katub dan endokard,
kuman yang sangat patogen dapat menyebabkan robeknya katub hingga terjadi
kebocoran.
Infeksi dengan mudah meluas ke jaringan sekitarnya, menimbulkan abses miokard
atau aneurisme nekrotik. Bila infeksi mengenai korda tendinae maka dapat terjadi
ruptur yang mengakibatkan terjadinya kebocoran katub.
Pembentukan trombus yang mengandung kuman dan kemudian lepas dari endokard
merupakan gambaran yang khas pada endokarditis infeksi. Besarnya emboli
bermacam-macam. Emboli yang disebabkan jamur biasanya lebih besar, umumnya
menyumbat pembuluh darah yang besar pula. Tromboemboli yang terinfeksi dapat
teranggkut sampai di otak, limpa, ginjal, saluran cerna, jantung, anggota gerak,
kulit, dan paru. Bila emboli menyangkut di ginjal. akan meyebabkan infark ginjal,
glomerulonepritis. Bila emboli pada kulit akan menimbulkan rasa sakit dan nyeri
tekan.
2.6 Komplikasi
Jantung :
Abses.
Penyakit katup jantung.
Miokarditis.
Embilisasi
Serebral
Ginjal
Splenik
Koroner
8
2.7 Diagnosa Penunjang
Laboratorium
Leukosistosis dengar, jenis neutrofil yang lebih banyak, anemia
normokrom normositer, laju endap darah meningkat, uji fraksi gamaglobulin
positif, total hemolitik komplemen dan komplemen C3 dalam serum menurun,
kadar bilirubin darah sedikit meningkat. Pemeriksaan urin umumnya
ditemukan proteinuria dan hematuria secara mikroskopik.
Yang terpenting adalah pembiakan mikroorganisme darah. Untuk
menemukan bakteri dan mikro-organisme lain, pada pembiakan harus
diperhatikan bahwa darah diambil tipa hari berturut-turut 2-5 hari dan diambil
sebanyak 10 ml. Darah dibiakkan dalam waktu agak lama (1-3 mingggu),
untuk mencari mikro-organisme yang mungkin berkemang agak telambat.
Untuk pembiakan bakteri anaerob, aerob, jamur dan ragi haruslah dalam
media yang sesuai. Darah diambil sebelum pemberian antibiotik, dan bilamana
telah diberikan antibiotik, haruslah dihentikan selama 3-7 hari, sebelum
diambil darah untuk pembiakan memberikan hasil kuman yang sama. Pada
pembiakan. Paling kurang dua kali pembiakan memberikan hasil kuman yang
sama. Pada pembiakan yang positif dilakukan uji resintensi terhadap
antibiotik.
Elektrokardiografi
EKG diperlukan untuk mencari infark yang tersemsunyi (silent
myocardial infarction) yang disebabkan emboli atau vegetasi pada arteri
koronaria dan gngguan hantaran yang disebabkan endokarditis, ini
menunjukan adanya perluasan infeksi kotot jantung.
Pemeriksaan Rotgen
Penting membuat foto dada untuk mencari tanda-tanda gagal jantung
kongestif, yang sering ditemukan sebagai salah satu komplikasi endokarditis.
Adanya multiple small patchy infitrate diparu pada pasien penyalahgunaan
narkotik intravena menyokong adanya emboli septik diparu. Pemeriksaan
rotgen dapat pula dipakai untuk melihat adanya klasifikasi pada katub.
Floroscopy dapat melihat gerakkan katub prostetik yang kurang baik.
Diagnosa
9
Bila gejala klinis dan laboratorium jelas, diagnosis endokarditis sub-akut
tidak sulit. Akan tetapi bila gejala klinis tidak jelas , untuk tidaklah mudah,
apalagi bila pembiakan kuman tidak memberikan hasil positif.
Diagnosa endokarditis sub-akut dapat ditegagkan dengan sempurna
bilamana ditemukan kelainan katub atau kelainan bawaan dengan bising,
fenomena emboli, demam dan pembiakan darah positif. Disamping itu
diagnosis endokarditis infeksi sub-akut dapat ditegakkan juga jika memenuhi
kriteria berikut:
1. Septikermia pada pasien yang sebelumnya telah diketahui menderita
penyakit jantung bawaan atau kelainan katub, tanpa diketahui sumber
infeksi
2. Pasien dengan kelainan jantung bawaan atau kelainan katub,
memderita demam lebih 7 hari tanpa diketahui sebab demamnya
3. Demam yang lama timbul bising yang bermakna dan sebeluumnya
tidak ada penyakit jantung, serta mempunyai respons terhadap
pengobatan.
1.1 Gambar Siklus Jantung
10
1.2 Gambar Endokarditis
11
2.8 Diagnosa Banding
Endokarditis infeksi harus dibedakan dengan penyakit yang dapat
menimbulkan demam lama atau dengan sepsis yang disebabkan oleh penyakit lain,
misalnya demam reumatik akut dan karditis. Demam reumatik akut ditegakkan
diagnosisnya berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (kriteria Jones). Bakterimia
dapat disebakan oleh pneumonia , sepsis karena tromboflebitis, meningitis, selulitis
dan lain lain. Tapi harus diingat bahwa infeksi berasal katub yang terkena infeksi
pada katub yang sakit.
Turberkolosis milier dapat menimbulkan demam yang lama, akan tetapi
ini dapat dibedakan dengan membuat foo rotgen paru pembiakan kuman tahan asam.
Lupus eritematosus dibedakan dengan endokarditis infektif dengan membedakan
kelainan kulit, ditemukan sel LE dan diuji antibbodi antinukleus yang positif.
Penyakit lain yang sering dikacaukan dengan endokarditis infektif adalah pasca
glomerulonefritis streptokokal, pielonefritis, periarteritis nodosa, dan reaksi obat.
Penyakit ini dibedakan dengan endokarditis dimana pada endokarditis ditemukan
kelainan jantung melalui pemeriksaan ekokardiografi dan andiografi. Pada orang
tua, endokarditis sukar dibedakan dengan neonplasma tersembunyi, yang juga
mempunyai gejala anoreksi, demam, berat, badan menurun dan anemia.
12
2.9 Pengobatan
Pengobatan endokarditis infektif akan berhasil baik, bilaman pengobatan
dimulai sedini mungkin, serta memilih obat yang tepat dan pemberian dalam waktu
yang cukup lama. Pemilihan obat yang sesuai dengan uji resintensi yang dilakukan
pada waktu pembiakan kuman positif. Bila pembiakan mikrooganisme negatif,
dipakai obat yang diperkirakan sensitif terhadap mikro-organisme yang diduga.
Endokarditis pada orang dewasa atau anak-anak dengan kelainan jantung reumatik
dan bawaan, sering disebabkan oleh streptococcus viridans yang sensitif terhadap
penisilin G. Deberikan dengan diagnosis penislin G2,4-6 juta unit perhari dan
diteruskan selama 4 minggu. Penisilin diberikan parenteral 2 minggu, kemudian
dapat diberikan paranteral atai per oral berupa penisilin, maka dapat ditambahkan 0,5
gram tiap 12 jam untuk 2 minggu.
Endokarditis infektif pada orang tua atau wanita sesudah tindakan obsentrik-
ginekologis sering disebabkan oleh streptococcus fecalis dan kuman relatif resisten
terhadap penisilin, sering kambuh, risiko embilo lebih besar dan risiko kematian
lebih tinggi, oleh karena itu sering dipakai penisilin bersama-sama gentamisin yang
juga merupakan obat pilihan karena efek sinergis terhadap streptococcus fecalis
dengn hasil pengobatan baik. Dosis penisilin G 1,2-2,4 juta unit tiap hari parenteral
ditambah gentasimin 3-5 mg/kg berat badan dibagi dalam 2 atau 3 dosis. Ampisilin
dapat dipakai untuk mengganti penisilin dengan dosis 6-12 gram per hari. Lama
pengobatan minimum 4 minggu dan dianjurkan sampai 6 minggu.
Bila kuman resisten terhadap penisilin dapat dipakai sefalotin 1,5 gram tiap
hari 3 jam intra-vena atau pun nafin1, gram tiap 4 jam, oksasilin 12 gram per hari
atau vankomisin 0,5 gram tiap 6 jam atau eritromisin 0,5 gram tiap 8 jam. Lama
pemberian obat minimum 4 minggu dan di anjurkan sampai 6 minggu.
Untuk endokarditis infektif yang disebabkan kuman gram negatif, dapat
diberikan obat golongan aminoglikosid misalnya gentamisin5-7 mg/kg berat
badan/hari. Gentamisin sering dikombinasikan dengan sefalotin, cefazolin 2-4 gram
per hari, atau ampisilin atau karbinasi.
13
Endokarditis yang terjadi pada katub prostetik atau gagal jantung yang tidak
dapat diatasi dengan obat biasa (intectable heart failure) biasanya memerlukan
tindakan bedah.
Selain mengobati endokarditis dengan anti biotik, penting sekali untuk
mengobati penyakit lain yang menyertai endokarditis, seperti gagal jantung. Juga
perlu menjaga keseimbangan air dan elektrolit, memberikan makan yang cukup
kalori dan vitamin.
2.10 Insiden
Terjadinya endokarditis karena menempelnya mikro organisme dari sirkulasi
darah pada permukaan endokardial, kemudian mengadakan multiplikasi, terutama
pada katup-katup yang telah cacad. Penempelan bakteri-bakteri tersebut
akanmembentuk koloni, dimana nutrisinya diambil dari darah. Adanya koloni bakteri
tersebut memudahkan terjadinya thrombosis, kejadian tersebut dipermudah oleh
thromboplastin, yang ditimbulkan oleh lekosit yang bereaksi dengan fibrin. Jaringan
fibrin yang baru akan menyelimuti koloni-koloni bakteri dan menyebabkan vegetasi
bertambah. Daerah endokardium yang sering terkena yaitu katup mitral, aorta.
Vregetasi juga terjadi pada tempat-tempat yang mengalami jet lessions, sehingga
endothelnya menajdi kasar dan terjadi fibrosis, selain itu terjadi juga turbulensi yang
akan mengenai endothelium. Bentuk vegetasi dapat kecil sampai besar, berwarna
putih sampai coklat, koloni dari mikroorganisme tercampur dengan platelet fibrin
dimana disekelilingnya akan terjadi reaksi radang. Bila keadaan berlanjut akan
terjadi absces yang akan mengenai otot jantung yang berdekatan, dan secara
hematogen akan menyebar ke seluruh otot jantung. Bila absces mengenai sistim
konduksi akan menyebabkan arithmia dengan segala manifestasi kliniknya. Jaringan
yang rusak tersebut akan membentuk luka dan histiocyt akan terkumpul pada dasar
vegetasi. Sementara itu endothelium mulai menutupi permukaan dari sisi peripher,
proses ini akan berhasil bila mendapat terapi secara baik. Makrophage akan
memakan bakteri, kemudian fibroblast akan terbentuk diikuti pembentukan jaringan
ikat kolagen. Pada jaringan baru akan terbentuk jaringan parut atau kadang-kadang
terjadi ruptur dari chordae tendinen, oto papillaris, septum ventrikel. Sehingga pada
katup menimbulkan bentuk katup yang abnormal, dan berpengaruh terahdap
14
fungsinya. Permukaan maupun bentuk katup yang abnormal/cacad ini akan
memudahkan terjadinya infeksi ulang. Vegetasi tersebut dapat terlepas dan
menimbulkan emboli diberbagai organ. Pasen dengan endokarditis biasanya
mempunyai titer antibodi terhadap mikroorganisme penyebab, hal tersebut akan
membentuk immune complexes, yang menyebabkan gromerulonephritis, arthritis,
dan berbagai macam manifestasi kelainan mucocutaneus, juga vasculitis
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Endokritis infektif adalah penyakit infeksi oleh mikroorganisme pada
permukaan endotel jantung. Infeksinya biasanya paling banyak mengenai katub
jantung, namun juga dapat terjadi pada defek septal atau korda tendinea atau
endokardium mural. Nama lain endokarditis infektif adalah endokarditis bakterial.
Banyak jenis bakteri dan jamur, mycobacteria, rickettsia, chlamydiae dan
mikoplasma menjadi penyebab EI, namun streptococci, stshylococci dan cocobacili
gram negatif yang berkembang lambat (fastidious) merupakan penyebab tersering.
Pengobatan endokarditis infektif akan berhasil baik, bila mana pengobatan
dimulai sedini mungkin, serta memilih obat yang tepat dan pemberian dalam waktu
yang cukup lama.
3.2 Saran
Penulis berharap dengan makalah ini, semoga mahasiswa dapat mengerti
tentang pengertian endokarditis, Klasifikasi, etiologi, gejala, patofisiologi,
komplikasi, diagnosa penunjang, diagnosa banding, pengobatan, serta insiden
terjadinya penyakit Endokarditis. Sehingga bisa berpikir kritis dalam melakukan
tindakan keperawatan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Udjianti,Wajan Juni. 2010. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.
Sudoyo, W. Aru, Bambang Setiyohadi, dkk.2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Internal Publishing.
15
Recommended