View
26
Download
7
Category
Preview:
Citation preview
TUGAS KAJIAN ISLAM“ADAB TERHADAP RASULULLAH
SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM”
DISUSUN OLEH:
RIDWANSYAH
PESANTREN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Segala puji bagi Allah, kita memujinya, memohon ampunan dan perlindungan-Nya. Kita berlindung dari kejahatan diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang mampu menyesatkannya.Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan Haq kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-nya.Alhamdulillah berkat limpahan nikmat dan karunia Allah, saya bisa menyelesaikan pembahasan Adab Terhadap Rasulullah Shallallahu ‘Aliihi wa SallamSaya sadar bahwa tulisan ini walau masih jauh dari sempurna.Saya berharap saran/kritik dari para ulama dan thalabul ilmi sebagai bahan pengkoreksian tulisan ini.Semoga Allah meridhai kita semua.
Depok, 14 Januari 2015Penyusun
Ridwansyah
Muqaddimah
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian adab
menurut para ulama. Setidaknya saya menemukan 5
pendapat yaitu:
A. Definisi Adab
adab adalah menggunakan perkataan, perbuatan, dan hal ihwal yang bagus.
adab adalah meninggalkan sesuatu yang membawa ke jelekan (aib).
adab adalah menghiasi diri dengan hiasan orang-orang yang memiliki keutamaan
adab adalah tidak bermaksiat kepada Allah dan tidak merusak harga diri.
adab berarti takwa kepada Allah. Jadi, orang yang bertakwa kepada Allah adalah orang yang beradab.
• Imam Asy-Syafi’i rahimahullah
“Barangsiapa yang ingin Allah membukakan hatinya atau
meneranginya, hendaklah ia ber-khalwat (menyendiri), sedikit
makan, meninggalkan pergaulan dengan orang-orang bodoh, dan membenci ahli ilmu yang tidak memiliki inshaf (sikap obyektif)
dan adab.” (Muqaddimah al-Majmuu’ Syarah Muhadzdzab,
I/31)
B. Kedudukan Adab Menurut Ulama
“Para salaf mempelajari adab sebagaimana mereka mempelajari ilmu.” (Tadzkiratus Saami’ wal Mutakallim, hlm. 2
• Ibnu Sirin rahimahullah
“Bahwasanya majelis Imam Ahmad bin Hanbal dihadiri oleh lima ribu orang. Lima ratus di antaranya mencatat, sedangkan selebihnya mengambil manfaat dari perilaku, akhlak, dan adab beliau.” • Adz-Dzahabi rahimahullah
Salah satu tanda kesempurnaan adab seseorang terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala, adalah juga memelihara adab yang baik dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Jika kedua bentuk adab ini telah terpatri pada diri seseorang maka kepribadiannya akan sempurna, demikian juga
dengan keimanan, keyakinan, serta ketakwaannya akan tumbuh kuat.
Urgensi Adab terhadap Rasulullah
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:“Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di
tanganNya! Tidak seorangpun yang mendengar tentang aku dari umat (manusia) ini, seorang
Yahudi atau Nasrani, kemudian meninggal dunia dan tidak beriman kepada yang aku diutus
karenanya, kecuali ia termasuk menjadi penduduk Neraka”. (HR. Muslim).
Dalilnya
Itulah pentingnya beriman kepada Rasul yang merupakan pondasi agama dan amal-amal ibadah. Sehingga tanpa mengimani Rasul alias ingkar kufur pada Rasul, maka gugurlah amal kebaikan serta jauh dari rahmat Allah.Allah berfirman:“Dan barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amal-amalnya dan ia di hari akhirat termasuk orang-orang yang merugi”. (Al-Maidah: 5)“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya”.
Bagaimana cara kita beradab
terhadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?
Menaati perintah Rasulullah
CالCو CولHس Jالر CطPيعHوا وCأ CهJ الل CطPيعHوا أ Hوا آمCن CينPذJ ال [هCا يC أ Cا ي
[ محمد aمH Cك CعaمCال أ Hوا aطPل Hب 33 : ت
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah
kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.(Muhammad (47) : 33
2. Mencintai Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Mencintai Rasulullah adalah kewajiban yang
dibebankan kepada setiap mukmin
disamping kewajiban-
kewajiban syariat Islam lainnya. Bahkan cinta
kepada Rasululah serta mengikuti
tuntunannya adalah bukti cinta
kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala
Suatu hari Umar bin Khattab Radhiyalahu’anhu bersama Rasulullah saw, sebagaimana biasa beberapa hal menjadi
pembicaraan Rasulullah dan para sahabat lainnya.”Ya Rasulullah, aku lebih mencintai engkau dari segala sesuatu
kecuali dari diriku sendiri”, ucap Umar saat itu kepada Rasulullah. “Wahai Umar, cintamu itu belum bisa diterima,
sampai engkau mencintai aku dari segala sesuatu termasuk dari dirimu sendiri”, sahut Rasululah.
Mendengar jawaban Rasulullah itu, seketika itu juga Umar bin Khattab mengatakan, “Ya Rasulullah kini aku mencintai engkau
lebih dari mencintai diriku sendiri”, maka Rasululah menyambung, “Barulah sekarang benar wahai Umar”. Dari
dialoq itu, Rasulullah lantas bersabda, “Tidak sempurna iman salah seorang diantara kamu sehingga aku lebih dicintai baginya dari dirinya, orangtuanya, anak-anaknya dan semua manusia”
[HR. Bukhari].
Diawal sejarah Islam, seorang Abu Bakar disiksa oleh kafir Quraisy karena berani
membaca ayat-ayat Al Qur’an dihadapan mereka, sampai babak belur dan
pingsan. Begitu siuman, yang ditanyakan Abu Bakar adalah Rasulullah,
“Bagaimana keadaan Muhammad Rasulullah?” .
2. Membenarkan apa yang dibawakan Rasulullah
“…Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang
beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya)
dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.” (QS. Al-A’raaf: 158)
4. Meneladani Akhlak Rasulullah
Seorang muslim berkewajiban untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam seluruh aspek kehidupan karena memang kehadiran beliau di dunia ini untuk memperbaiki akhlak
manusia, lebih jauh Allah menjelaskan tentang beliau
“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”[Al Ahzab 33;21]
Beberapa contoh akhlak Rasulullah yang perlu diteladani
beliau hidup di dunia ini semata-mata hanya mencari
ridha Allah, tidak ada motivasi dunia, berupa harta dan
kedudukan serta status sosial, walaupun semua itu dapat
diperoleh.
Kedua, beliau adalah seorang nabi, setiap perkataan yang keluar dari mulutnya adalah
perkataan yang benar, sehingga bercanda beliaupun
tidak pernah keluar kedustaan,
Ketiga, peran nabi Muhammad di dunia ini adalah menegakkan keadilan yaitu sikap dan sifat yang menempatkan sesuatu sesuai pada proforsinya. Selama ini kezhaliman telah menyengsarakan
manusia, hukum hanya berpihak kepada penguasa sementara rakyat diabaikan, inilah yang sangat
dibenci oleh Rasulullah sehingga keluarlah ucapan beliau,”seandainya anakku Fatimah mencuri maka
pasti aku potong tangannya”.
Allah berfirman dalam surat An Nahl 16;90
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran.”
5. Banyak Bershalawat Kepada Nabi Shallallahu ’Alaihi wa Sallam
Pada hakikatnya, wajibnya bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
ketika disebut nama beliau, akan muncul dai ma’rifah (kepahaman) seorang Mukmin.
Firman Allah Ta’ala: “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat untuk
Nabi. Hai, orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
Kerusakan yang terjadi di tengah kaum Muslimin; kekurangan dalam berbagai sisi kehidupan mereka; musush-musuh berkuasa, menimpakan adzab, serta mengambil apa yang ada di tangan mereka; harga-harga melambung tinggi,
tersebarnya berbagai macam penyakit dan wabah; serta munculnya virus-virus penyakit yang tidak pernah dikenal sebelumnya, itu terjadi karena ummat telah berpaling dari petunjuk Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam. Padahal,
petunjuk Nabi sudah cukup untuk memperbaiki keadaan mereka di dunia, mengangkat kedudukan mereka,
mengalahkan musuh, dan meraih kemenangan di akhirat. Yaitu, dengan mengikuti petunjuk tersebut dan berpegang
teguh dengannya.
Inilah yang dapat saya sajikan dari beberapa cara beradab terhadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Semoga dapat bermanfaat untuk kebaikan
umat.
PENUTUP
Recommended