View
7
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Volume 4, Tahun 2016. ISSN 2338-8315
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. .............. i
KATA SAMBUTAN .............................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ......................... iv
PEMBICARA UTAMA
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA INOVATIF MELALUI DESIGN
RESEARCH
Oleh : Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si ...............................................................................
1
RESILIENSI MATEMATIK(MATHEMATICAL RESILIENCE)
Oleh : Utari Sumarmo ...........................................................................................................................
23
PEMAKALAH
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN
RESILIANASI DAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA SMA
Oleh : Adi Nurjaman1, Indah Puspita Sari
2 ........................................................................................
43
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMP DENGAN
PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING
Oleh : M. Afrilianto1, Tina Rosyana
2 ...................................................................................................
50
PEMBELAJARAN BILANGAN DESIMAL MENGGUNAKAN KONTEKS PENGUKURAN DI
KELAS V
Oleh : Ari Puspita Rahayu 1, Ratu Ilma Indra Putri
2, Darmawijoyo
2 .............................................
54
PENERAPAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMA
Oleh : Asep Ikin Sugandi ......................................................................................................................
62
DESAIN PEMBELAJARAN MATERI REFLEKSI MENGGUNAKAN MOTIF KAIN BATIK
UNTUK SISWA KELAS VII
Oleh : Dina Novrika1)
, Ratu Ilma Indra Putri2)
dan Yusuf Hartono2)
..............................................
73
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK SISWA SMK
DENGAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING.
Oleh : Eka Senjayawati .........................................................................................................................
88
DESAIN PEMBELAJARAN MATERI MERANCANG MODEL MATEMATIKA DARI
MASALAH PROGRAM LINEAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
Oleh : Eli Yuliana ………………..........................................................................................................
95
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN DISKURSIFUNTUK MENGEMBANGKAN
PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN HABITS OF MIND MAHASISWA
Oleh : Elsa Komala.................................................................................................................................
104
PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME GUNA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMPETENSI STRATEGIS SISWA SMP
Oleh : Eva Dwi Minarti .........................................................................................................................
111
TABEL RASIO DAN GRAFIK DALAM DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PMRI UNTUK
MENGEMBANGKAN PENALARAN PERBANDINGAN (PROPORTIONAL REASONING)
Oleh : Haniful Muttaqin1, Ratu Ilma Indra Putri
2 ............................................................................
119
Volume 4, Tahun 2016. ISSN 2338-8315
v
PENGEMBANGAN INSTRUMEN UNTUK MENINGKATKANKEMAMPUAN BERPIKIR
REFLEKTIFMATEMATIS SISWA SMADENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DISERTAI
STRATEGI WHAT IF
Oleh : Harry Dwi Putra .........................................................................................................................
131
PEMBELAJARAN PERKALIAN PECAHAN MENGGUNAKAN PLASTIK MIKA DI KELAS V
Oleh : Helni Indrayati1, Ratu Ilma Indra Putri
2, Somakim
3 ………………………………………
139
PENGEMBANGAN SOAL OPEN-ENDED PADA POKOK BAHASAN LUAS PERMUKAAN
DAN VOLUME BALOK
Oleh : Henry Kurniawan1, Ratu Ilma Indra Putri
2, Yusuf Hartono
2 ……………………………..
145
PENGGUNAAN LENGHT MODELSDAN METODE BALANCING PADA PEMBELAJARAN
PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
Oleh: Hermaini1 Ratu Ilma
2, Darmawijoyo
3 ......................................................................................
152
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO UNTUK
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS MAHASISWA
Oleh: Ika Wahyu Anita .........................................................................................................................
161
PENGARUH VISUAL BASIC APPLICATION FOR EXCEL TERHADAP KEMAMPUAN
KREATIF MAHASISWA TENTANG DEFINISI DAN TEOREMA MATEMATIKA
Oleh: Martin Bernard............................................................................................................................
167
ANALISA TERHADAP KECEMASAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA
Oleh: Masta Hutajulu.............................................................................................................................
176
PENERAPAN PENDEKATAN INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA
Oleh: Maya Siti Rohmah .......................................................................................................................
183
PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN
PERSONALIZED SYSTEM OF INSTRUCTION
Oleh: Ratni Purwasih ............................................................................................................................
187
PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER UNTUK MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI PERKALIANSISWA SEKOLAH DASAR
Oleh: Siti Chotimah................................................................................................................................
197
OPTIMALISASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY
REPETITION (AIR)
Oleh: Sukasno, Drajat Friansah, & Intiana Hijrah Yumanif .......................................................
202
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOMETRI RUANG MELALUIPROBLEM BASED
LERNING (PBL) BERBANTUAN GEOGEBRA 5.0 UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
VISUAL-SPATIAL THINKING MAHASISWA
Oleh: Sumarni 1)
, Anggar Titis Prayitno2)
...........................................................................................
210
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA
MATERI VOLUME KUBUS UNTUK SISWA SMP
Oleh: Tarsudin1, Zulkardi
2, Darmawijoyo
2 ........................................................................................
221
OPTIMALISASI PENGGUNAAN VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Oleh: Usman Aripin ...............................................................................................................................
225
PENERAPAN METODE CONNECTING ORGANIZING REFLECTING EXTENDING
TERHADAP DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP
Oleh: Wahyu Setiawan ..........................................................................................................................
232
Volume 4, Tahun 2016. ISSN 2338-8315
vi
DESAIN PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL
DENGAN PENDEKATAN PMRI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
Oleh: Yuliarti Effendy1)
, Ratu Ilma Indra Putri2)
, Ely Susanti3)
…...................................................
241
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA SMP
Oleh: Gida Kadarisma ..........................................................................................................................
251
Volume 4, Tahun 2016. ISSN 2338-8315
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 251
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA SMP
Gida Kadarisma STKIP Siliwangi Bandung
gidakadarisma@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman matematika
siswa SMP di Kab. Sumedangi, hal ini berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti
lakukan sebelumnya. Peneliti mengajukan Pendekatan Matematika Realistik sebagai
alternatif dalam memecahkan masalah tersebut. Tujuan Penelitian ini untuk
mengetahui peningkatan pemahman matematika siswa SMP yang pembelajarannya
menggunakan PMR dengan yang menggunakan pembelajaran biasa Sampel dari
penelitian ini adalah dua kelas dari salah satu SMP di Kab. Sumedang yang dipilih
secara acak, kelas pertama mendapatkan pembelajaran dengan PMR sedangkan kelas
kedua sebagai kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian ini berupa soal uraian
sebanyak 7 soal. Hasil dari penelitian ini menunjukan peningkatan pemahaman
matematika siswa yang menggunkan pendekatan matematika realistik lebih baik dari
yang menggunaka pembelajaran biasa.
Kata Kunci:Pemahaman Matematik, Pendekatan Matematika Realistik.
1. PENDAHULUAN
Belajar matematika salah satunya adalah untuk melatih pola berpikir yang deduktif
sebaimana Ruseffendi (2010) menyatakan Hakekat matematika itu bisa berupa studi
deduktif, ratunya ilmu, bahasa, seni, pelayan ilmu, dan aktivitas manusia. Alasan utama
mengapa matematika dijarkan di sekolah ialah karena kegunaannya untuk berkomunikasi di
antara manusia-manusia itu sendiri (Ruseffendi, 2002).
Menurut Bloom (Armiza, 2007) Pada dasarnya belajar matematika merupakan belajar
konsep. Konsep-konsep pada matematika menjadi kesatuan yang bulat dan
berkesinambungan. Agar dapat memahami suatu konsep siswa harus membentuk konsep
sesuai dengan stimulus yang diterimanya dari lingkungan atau sesuai dengan pengalaman
yang diperoleh semasa hidupnya. Pengalaman-pengalaman yang harus dilalui oleh siswa
merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dapat menunjang terbentuknya konsep-
konsep tersebut. Dalam pemahaman konsep siswa tidak sebatas hanya mengenal tetapi siswa
harus dapat menghubungkan antara satu konsep dan konsep lainnya .
Pemahaman matematis merupakan landasan penting untuk berfikir dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan matematika maupun permasalahan-permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari. Seseorang yang telah paham tentang suatu permasalahan matematika
akan lebih mudah menyelesaikan permasalahan tersebut daripada orang yang belum
memahaminya
Volume 4, Tahun 2016. ISSN 2338-8315
252 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
Pemahaman matematik juga dipengaruhi oleh aktivitas matematisasi dalam belajar
matematika. Freudenthal (dalam Panhuizen, 1985) menyebutkan dua jenis matematisasi
yaitu matematisasi horisontal dan vertikal. Matematisasi horisontal menyangkut proses
transformasi masalah nyata/ sehari-hari ke dalam bentuk simbol. Sedangkan matematisasi
vertikal merupakan proses yang terjadi dalam lingkup simbol matematika itu sendiri.
Mengacu kepada dua jenis kegiatan matematisasi di atas terdapat empat pendekatan yang
dipakai dalam mengajarkan matematika, yaitu pendekatan mekanistik (tidak vertikal dan
tidak horizontal), empiristik (hanya horizontal saja), strukturalistik (hanya vertikal saja) dan
realistik (vertikal dan horizontal).
Di Indonesia Pemahaman matematik siswa tingkat tinggi masih rendah, Kondisi ini secara kasat
mata ditunjukkan oleh hasil survey internasionalThe Third International Mathematicsand Science
Study (TIMSS) bahwa kemampuan siswa SMP kelas dua Indonesia dalam menyelesaikan soal-soal tidak
rutins angat lemah, namun relatif baik dalam menyelesaikan soal-soal tentang fakta dan prosedur
(Mullis, Martin, Gonzales, Gregory, Garden,O‟Connor, Krostowski, & Smith, 2000)
Rendahnya pemahaman matematik siswa tingkat tinggi tersebut mungkin dikarenakan pendekatan yang
digunakan di Indonesia semula adalah pendekatan mekanistik (konvensional) kemudian matematika modern
dan akhirnya Cara Belajar Siwa Aktif (CBSA). Tetapi terlihat guru-guru seperti kembali kepada metode yang
lama yaitu pengajaran konvensional. Berbeda dengan Belanda yang sebelum menerapkan RME mereka itu
sepenuhnya menganut pendekatan mekanistik.
Pemilihan metode mengajar yang tepat adalah salah satu faktor utama untuk meningkatkan pemahaman dan
kreativitas siswa. Tetapi metode mengajar yang diterapkan itu harus efektif dan efesien. Ruseffendi ( 2006)
mengatakan, metode mengajar dikatakan efektif bila menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan kata lain, tujuannya tercapai.
Jadi kelihatannya yang dapat meningkatkan pemahaman matematik dan kreativitas siswa ialah caranya yang
harus menjadi budaya mereka dan guru. Caranya yang bisa seperti itu antara lain adalah pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik (PMR).
Pendidikan Matematika Realistik menghubungkan pengetahuan informal matematika yang
diperoleh siswa dari kehidupan sehari-hari dengan konsep formal matematika. Realistik tidak
hanya bermakna keterkaitan dengan fakta atau kenyataan tetapi juga berarti permasalahan
kontekstual yang dipakai harus bermakna bagi siswa. Seperti yang telah diuraikan
sebelumnya bahwa dalam pendekatan realistik terkandung matematis vertikal dan horizontal.
Berdasar hal ini tampak bahwa jika dibandingkan dengan pendekatan yang lain pembelajaran
matematika dengan pendekatan realistik memberi perhatian yang cukup besar, baik pada
kegiatan matematisasi horisontal maupun vertikal.
Selain itu peneliti sudah melakukan observasi pembelajaran dengan PMRI di MIN Cicendo
dengan pokok bahasan jaring-jaring kubus. Peneliti dapat melihat secara langsung
bagaimana penerapan kontekstual dengan terlebih dahulu guru menghubungkan topik
dengan benda-benda di dalam kelas yang berbentuk kubus dan balok. Bahan ajar yang dibuat
yaitu model kubus dari karton kemudian kontribusi siswa dapat dilihat ketika siswa berkreasi
membentuk jaring-jaring dari kertas persegi warna-warni; berbagai bentuk jaring-jaring
tercipta dari kreativitas mereka. Siswa aktif dan interaktif mengeluarkan pendapatnya. Disini
guru pun dituntut untuk kreatif mengembangkan bahan ajar. Setelah pembelajaran selesai
mereka mengaku lebih memahami jaring-jaring kubus dengan baik.
Volume 4, Tahun 2016. ISSN 2338-8315
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 253
Karena itu peneliti ingin memecahkan permasalahan rendahnya pemahaman dan siswa SMP
dengan PendekatanPendidikan Matematika Realistik.
2 Metode Penelitian
2.1 Metode dan Desain Penelitian
Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena ada pemanipulasian
perlakuan, dimana kelas yang pertama memperoleh pembelajaran dengan pendekatan
matematika realistik dan kelas yang kedua memperoleh pembelajaran biasa. Pada awal dan
akhir pembelajaran kedua kelas diberi tes. Sehingga desain penelitiannya adalah sbb :
A O X O
A O O
Dimana
A : Pengambilan sampel secara acak menurut kelas
O : Pre tes = post tes
X : Perlakuan dengan pembelajaran PMR
2.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP di Kab. Sumedang, sedangkan sampel
dipilih dua kelas dari sekolah yang dipilih acak (dilotre)
2.3 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah soal uraian (essay) sebanyak 7 soal yang telah diuji
coba terlebih dahulu dan dikonsultasikan kepada ahlinya. Peneliti memilih istrumen berupa
soal uraian agar dapat melihat sejauh mana siswa memahami materi melalui proses yang
terlihat dari jawaban siswa.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
3.1 Hasil Penelitian
Setelah peneliti melakukan eksperimen kepada kedua kelas sebanyak 7 kali pertemuan
termasuk pretes dan postes, berikut statistika deskriptifnya :
Tabel 3.1 Statistika Deskriptif Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen Kontrol
SB Min Max n
SB Min Max N
Pretes 41,48 11,58 20 60 27 38,03 13,07 20 65 28
Postes 54,44 15,33 30 80 43,39 16,10 20 80
Gain 0,23 0,16 0,00 0,54 0,09 0,11 0,00 0,44
Dari tabel 3.1 kita dapat menganalisIS pretes eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol
walaupun perbedaannya tidak terlalu signifikan. Kemudian pada tes akhir atau postes rata-
rata kelas eksperimen 54,44 lebih besar daripada kelas kontrol yaitu 43,39, yang menjadi
fokus dalam penelitian ini adalah gain atau peningkatan dari kedua kelas, pada kelas
ekspeimen peningkatan sebesar 0,23 sedangkan pada kelas kontrol 0,09. Uji perbedaan rata-
rata dilakukan untuk melihat sejauh mana perbedaan rata-rata peningkatan kedua kelas,
Volume 4, Tahun 2016. ISSN 2338-8315
254 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
sebelumnya telah diuji normalitas dan homogenitasnya dan didapat kedua data berdistribusi
normal dan homogen. Berikut hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS
Dari Tabel 3.2 dapat dilihat Sig (2-tailed) sebesar 0.001, maka Sig (1-tailed) sebesar 0.0005,
ini lebih kecil dari alpha 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya peningkatan
kemampuan pemahaman matematik siswa SMP yang menggunakan PMR lebih baik dari
yang menggunakan pembelajaran biasa.
3.2 Pembahasan
Penelitian dilakukan untuk melihat peningkatan pembelajaran antara yang menggunakan
PMR dengan yang menggunakan pembelajaran biasa. Pada awal pembelajaran siswa masih
belum bisa beradaptasi dengan pendekatan pembelajaran yang baru yaitu PMR, namun
setelah beberapa kali pertemuan siswa malah merasa antusias mengikuti pembelajaran,
sayangnya peneliti tidak fokus kepada bagaimana sikap siswa pada saat pembelajaran,
mungkin akan menjadi fokus pada penelitian berikutnya. Pada pembelajaran dengan
pendekatan matematika realistik siswa berfikir dari informal kepada yang formal, sehingga
pengetahuan tidak begitu saja siswa dapatkan melainkan melalui proses berpikir yang
sedimikan rupa yang terjadi pada diri siswa. Peneliti jelas mengutamakan kepada 3 prinsip
dari PMR yaitu, Guided reinvention and progresive mathematizing (penemuan terbimbing
dan matematika progresf). Prinsip ini sesuai dengan konstruktivisme yang menghendaki
bahwa dalam Pembelajaran Matematika realistik, guru tidak hanya sekedar transfer ilmu
kepada siswa saja seperti menuangkan air ke gelas kosong dari masalah konstektual yang
diberikan oleh guru diawal pembelajaran, kemudian dalam menyelasaikan masalah siswa
diarahkan dan diberi bimbingan terbatas, sehingga siswa mengalami proses menemukan
kembali konsep, prinsip, sifat – sifat dan rumus – rumus matematika sebagaimana ketika
konsep, prinsip, sifat – sifat dan rumus – rumus itu ditemukan.
Prinsip yang kedua yaitu Didactical phennomenology (fenomena didaktik). Prinsip ini terkait
dengan suatu gagasan fenomena pembelajaran, yang menghendaki bahwa di dalam
menentukan masalah konstektual untuk digunakan dalam pembelajaran dengan pendekatan
metode pembelajaran matematika realistik didasarkan atas dua alasan.Prinsip yang ketiga
adalah Self development models ( Diri sendiriyang membangun model), dalam prinsip ini,
model – model yang dibangun berfungsi sebagai jembatan pengetahuan informal dan formal
matematika. Dalam pemecahan konstektual siswa diberi kebebasan untuk menemukan
sendiri model matematika terkait dengan masalah kontekstual yang dipecahkan. Sebagai
Tabel 3.2Uji Perbedaan Dua Rata-rata Peningkatan Pemahaman Matematik
t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std.
Error
Differe
nce Lower Upper
Gain Equal variances
assumed
3.572 53 .001 .13516 .03784 .05926 .21106
Volume 4, Tahun 2016. ISSN 2338-8315
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi 255
konsekuensinya sangat dimungkinkan mucul berbagai model matematika yang dibangun
siswa. Berbagai model tersebut pada mulanya mungkin masih mirip dengan masalah
kontekstualnya. Ini merupakan langkah lanjutan dari penemuan ulang dan sekaligus
menunjukan bahwa sifat bottom up(dari bawah ke atas) mulai terjadi. Dengan adanya model-
model yang dilibatkan dalam pembelajaran siswa akan sampai kepada tahap berpikir formal
4. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan pemahaman matematim
siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan matematika realistik lebih baik
daripada yang menggunakan pembelajaran biasa
Daftar Pustaka
Armiza (2007). Model Siklus Belajar Abduktif Empiris untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa SMP pada Materi
Pemantulan Cahaya. Tesis pada PPS UPI. Bandung : tidak diterbitkan.
Mullis, dkk. T.A. (2000).TIMSS 1999: International Mathematics Report. Boston: ISC
Ruseffendi E.T. (2002). Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer untuk Guru. Edisi
5. Bandung : Tarsito.
Ruseffendi E.T.(2006). Pengantar Kepada Membantu Guru mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung :
Tarsito
Ruseffendi E.T. (2010). Perkembangan Pendidikan Matematika. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Van den Heuvel – Panhuizen, M. (1985). Assesment and Realistic Mathematics Education.
Freudenthal Institute. Utrecht University
Volume 4, Tahun 2016. ISSN 2338-8315
256 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi
Recommended