Anatomi penciuman

Preview:

Citation preview

Anatomi Penciuman

Indera penciuman adalah indera yang kita

gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar

melalui aroma yang dihasilkan.

Seseorang mampu dengan mudah mengenali

makanan yang sudah busuk dengan yang masih

segar dengan mudah hanya dengan mencium

aroma makanan tersebut.

Di dalam hidung kita terdapat banyak sel

kemoreseptor untuk mengenali bau.

Di dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut

halus yang berfungsi untuk menyerap kotor an

yang masuk melalu i sistem pernafasan

( respiratory ).

Selain itu, terdapat konka nasal superior, intermediet

serta inferior. Pada bagian konka nasal superior terdapat

akar se l-sel dan jaringan syaraf penciuman ( nervus

olfaktorius ) yang merupakan syaraf kranial pertama) ya

ng berfungsi untuk mendeteksi bau-bauan yang masuk

melalui hirupan nafas.

Tanggung jawab sistem pembau (sistem olfaction )

adalah mengindikasikan molekul-molekul kimia yang

dilepaskan di udara yang mengakibatkan bau. Molekul

kimia diudara dapat dideteksi bila ia masuk ke

reseptor olfactory epithelia melalui proses penghirupan.

Alat pembau biasa juga disebut dengan organon olfaktus , yang dapat menerima stimulus benda-benda kimia sehingga reseptornya disebut pula chemoreceptor. Organon olfaktus terdapat pada hidung bagian atas, yaitu pada concha superior

dan membran ini hanya menerima rangsang benda- benda yang dapat menguap dan berwujud gas.

Reseptor olfaktori hanya mampu berfungsi selama 35 hari. Bila mati, baik karena sebab yang alami, maupun karena kerusakan fisik, maka reseptor tersebut akan digantikan oleh reseptor-reseptor baru yang axonnya

akan berkembang ke lapisan olfactory bulbs yang akan dituju, dan bila telah sampai pada lapisan yang

dimaksud, mereka akan memulihkan koneksi sinapsis yang terputus.

a. Susunan rongga hidung.

Bentuk concha dan septum nasi tempat reseptor pembau pada masing-masing orang tidak sama. Contohnya pada orang yang berhidung mancung akan lebih luas daripada yang berhidung pesek.

Kemampuan membau makhluk hidup tergantung pada :

b. Variasi fisiologis

Contohnya pada wanita, saat sebe lum menstruasi atau pada s aat hamil muda akan menjadi sangat peka.

Kemampuan membau makhluk hidup tergantung pada :

c. Spesies

Pada spesies tertentu yang kemampuan survivalnya tergantung pada pembauan, akan memiliki indera pembau yang lebih peka contohnya anjing.

Kemampuan membau makhluk hidup tergantung pada :

d. Besarnya konsentrasi dari substansi yang berbau

Misalnya skatol (bau busuk yang terdapat pada kotoran atau faeces) memiliki konsentrasi yang kuat karena memiliki kemampuan menguap yang tinggi. Bila konsentrasinya kuat maka baunya busuk, sebaliknya bila konsentrasinya rendah akan menimbulkan bau yang berbeda (contohnya pada bunga yang mengandung skatol dalam konsentrasi rendah maka baunya akan harum).

Kemampuan membau makhluk hidup tergantung pada :

1. Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa

sebagai proteksi. 2. Struktur konka yang berfungsi sebagai

proteksi terhadap udara luar karena strukturnya yang berlapis.

3. Sel silia yang berperan untuk melemparkan benda asing ke luar dalam usaha untuk membersihkan jalan napas.

Rongga hidung terdiri atas :

Terima kasih