View
1.430
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
MAKALAH
STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN
KEMAMPUAN BERPIKIR (SPPKB)Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran
Dosen Pengampu :
Afiful Ikhwan, M.Pd.I.
Oleh :
ARSITA DEWI2013471917
MITA ALIFAH2013471935
PAI – SMT 5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG OKTOBER 2015
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikanmakalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. yang
telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyyah.
Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak yang membantu terhadap usaha kami, mengingat hal itu dengan segala
hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung
Bpk. Nurul Amin, M.Ag.
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan
makalah ini Bpk. Afiful Ikhwan, M.Pd.I.
3. Teman – teman, dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah.
Atas bimbingan tersebut kami hanya dapat berdo'a kepada Allah SWT semoga
amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT.
Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun, sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi saya
dan umumnya bagi seluruh pembaca. Aamiin Yaa Robbal 'Alamin.
(PENYUSUN)
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….…..… i
Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii
Daftar Isi …………………………………………………..…. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………….. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………….. 2
C. Tujuan Masalah ……………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian SPPKB ............................................................... 4
B. Karakteristik SPPKB ...................................................... 5
C. Tahapan- Tahapan SPPKB ............................................... 6
1. Tahap Orientasi .................................................... 6
2. Tahap Pelacakan ................................................... 6
3. Tahap Konfrontasi ................................................ 6
4. Tahap Inkuiri ....................................................... 7
5. Tahap Akomodasi ................................................ 7
6. Tahap Transfer .................................................... 7
D. Metode Pembelajaran Yang Dapat Diterapkan Dalam
SPPKB .........................................................................................
.... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………......... 9
B. Saran ........................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa
perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan
manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budya maupun pendidikan. Oleh karena
itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu
penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaiatan dengan faktor-
faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah strategi
pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru
Belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.1 Perubahan
tingkah laku terjadi setelah kegiatan belajar dilalui dengan berbagai proses,
seperti mendengar, mengamati, melihat dan sebagainya. Mahmud
mengungkapkan, “belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan.”2
Berdasarkan pengertian tersebut, belajar merupakan suatu proses, aktivitas
atau kegiatan yang didapat melalui pengalaman.
SPPKB merupakan setrategi pembelajaran yang menekankan kepada
kemampan berpikir siswa. Dalam SPPKB, materi pelajaran tidak disajikan
begitu saja ke pada siswa. Akan tetapi, siswa dibimbing untuk menemukan
sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus-
menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa.
1H. Mahmud, Psikologi Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), hal. 63. 2Ibid, hal. 61.
1
2
Walaupun tujuan SPPKB sama dengan strategi pembelajaran inkuri (SPI),
yaitu agar siswa dapat mencari dan menemukan materi pelajaran sendiri, akan
tetapi keduanya memiliki perbedaan yang mendasar. Perbedaan tersebut
terletak pada pola-pola pembelajaran yang digunakan.
Hasil penelitian telah memperlihatkan strategi pembelajaran yang tepat
akan membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan
pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa.
Strategi belajar yang tepat juga memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan
sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka kearah
perubahan yang kreatif dan dinamis. Dan akan lebih membantu tercapainya
hasil belajar yang maksimal yaitu terciptanya anak yang pandai dari segi ilmu
pengetahuan dan teknogi akan tetapi juga memilik akhlak yang mulia
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir?
2. Apa saja karakteristik Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir?
3. Apa saja tahapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir?
4. Metode apa yang di gunakan dalam Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berpikir?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengertian Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir.
2. Menjelaskan karakteristik Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir.
3
3. Menjelaskan apa saja tahapan dalam Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berpikir.
4. Menjelaskan metode yang digunakan dalam Strategi Pembelajaran
Peningkatan Kemampuan Berpikir.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB)
adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan
kemampuan berpikir siswa melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak
sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan. Dengan metode ini
diharapkan siswa tidak hanya menguasai materi pelajaran namun juga dapat
mengembangkan ide dan gagasan melalui kemampuan berbahasa secara
verbal.
Menurut Sizer, menggunakan keahlian berpikir dalam tingkatan yang
lebih tinggi dalam konteks yang benar mengajarkan kepada siswa kebiasaan
berpikir mendalam, kebiasaan menjalani hidup dengan pendekatan yang
cerdas, seimbang, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan menerapkan
mata pelajaran akademik seperti matematika, bahasa inggris dan sejarah ke
dalam tugas-tugas yang berhubungan dengan dunia nyata dan kedalam
masalah yang mereka alami, siswa sedikit demi sedikit akan membangkitkan
kebiasaan berpikir dengan baik, berpikiran terbuka, mendengarkan orang
dengan tulus, berpikiran sebelum bertindak, mendasari kesimpulan dengan
bukti kuat, dan melatih imajinasi.3 Sesuai dengan penjelasan diatas, maka
dalam proses pembelajaran berpikir, pengetahuan tidak diperoleh sebagai
hasil transfer dari orang lain, akan tetapi pengetahuan di peroleh melalui
interaksi mereka dengan objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungan yang
ada.
3Elaine B. Johnson, Contextual Teaching & Learning (Jakarta: Kaifa Learning, 2010), hal. 182.
4
5
Berpikir dalam tingkatan yang lebih tinggi mendidik baik berpikir kritis
maupun berpikir kreatif. Sebagian besar orang tua dan pendidik setuju bahwa
dalam masyarakat modern saat ini, anak-anak harus menguasai keterampilan
berpikir dalam tingkatan yang lebih tigngi. Anak muda melihat iklan di
televisi yang mengacaukan logika untuk memanipulasi sentimen publik,
mendengarkan debat politik yang berubah menjadi adu mulut, membaca
editorial koran yang berat sebelah, dan menjelajahi situs-situs di internet
hanya untuk menemukan hal-hal yang dikotori oleh prasangka dan logika
yang lemah. Mereka harus mampu membedakan antara alasan yang baik dan
buruk dan membedakan kebenaran dari kebohongan. Mereka harus
mengetahui bagaimana berpikir dengan kritis dan kreatif.4
B. Karakteristik Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
(SPPKB)
Sebagai strategi Pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, SPPKB memiliki tiga karakteristik utama , yaitu :
1. Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan pada mental siswa
secara maksimal. SPPKB bukan hanya menuntut siswa mendengar dan
mencatat, tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses berpikir. Setiap
kegiatan belajar yang berlangsung disebabkan dorongan mental yang
diatur oleh otak.
2. SPPKB dibangun dalam suasana dialogis dan proses tanya jawab secara
terus – menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu
diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir
siswa sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan
yang mereka konstruksi sendiri.
4Ibid.
6
3. SPPKB menyandarkan pada dua sisi yang sama pentingnya, yaitu sisi
proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk
mengkonstruksi pengetahuan atau penguasaan materi pembelajaran baru.5
C. Tahapan – Tahapan pembelajaran SPPKB
Penerapan SPPKB memiliki 6 tahapan, yaitu :
1. Tahap Orientasi
Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa pada posisi siap untuk
melakukan pembelajaran. Tahap orientasi dilakukan dengan menjelaskan
tujuan pembelajaran dan menjelaskan proses pembelajaran yang harus
dilakukan siswa. Pemahaman siswa terhadap arah dan tujuan yang harus
dicapai dalam proses pembelajaran sangat menentukan keberhasilan
SPPKB. Untuk itulah dialog yang dikembangkan guru pada tahapan ini
harus mampu menggugah dan menumbuhkan minat belajar siswa.
2. Tahap Pelacakan
Tahapan pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk memahami
pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok
persoalan yang akan dibicarakan. Melalui tahapan ini guru
mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk mengungkap pengalaman
apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema
yang akan dikaji.
3. Tahap Konfrontasi
Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus
dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa.
Pada tahap ini guru harus dapat mengembangkan dialog agar siswa benar-
benar mamahami persoalan yang harus dipecahkan.
5Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Prenada Media, 2008), hal. 231-232.
7
4. Tahap Inkuiri
Tahap inkuiri adalah tahap terpenting dalam SPPKB. Pada tahap
inilah siswa belajar berpikir dengan sesungguhnya. Melalui tahapan
inkuiri, siswa diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Melalui
berbagai teknik bertanya guru harus dapat menumbuhkan keberanian
siswa agar mereka dapat menjelaskan, mengungkap fakta sesuai dengan
pengalamannya, memberikan argumentasi yang meyakinkan,
mengembangkan gagasan dan lain sebagainya.
5. Tahap Akomodasi
Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru
melalui proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat
menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topik atau tema pembelajaran.
Tahap akomodasi bisa juga disebut sebagai tahap pemantapan hasil
belajar, karena pada tahap ini siswa diarahkan untuk mampu
mengungkapkan kembali pembahasan yang dianggap penting dalam
proses pembelajaran.
6. Tahap Transfer
Tahap transfer adalah tahap penyajian masalah baru yang sepadan
dengan masalah yang disajikan. Tahap transfer dimaksudkan agar siswa
mampu mentransfer kemampuan berpikirnya untuk memecahkan
masalah-masalah baru.6
D. Metode Pembelajaran Yang Dapat Digunakan Dalam SPPKB
Salah satu metode yang sesuai untuk diterapkan dalam strategi ini adalah
metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran
dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu.
6Ibid, hal. 234-236.
8
Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran
akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian
dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan
apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.7
Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur
sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses
mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk
sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui
atau melihat kebenaran sesuatu. Metode demonstrasi mempunyai kelebihan
dan kekurangan, sebagai berikut:
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
1. Dapat membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret,
sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau
kalimat).
2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
3. Proses pengajaran lebih menarik.
4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
b. Kekurangan Metode Demonstrasi
1. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus.
2. Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak
selalu tersedia dengan baik.
3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di
samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin
terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.8
7Syaiful Bahri Djamarah dkk, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2013) hal. 90. 8Ibid, hal. 91.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir atau SPPKB merupakan
model pembelajaran yang bertumpu pada proses perbaikan dan peningkatan
kemampuan berpikir siswa. Mengingat pada dasarnya hanya melibatkan usaha
penyimpanan sesuatu yang telah dialami untuk suatu saat dikeluarkan kembali
atas permintaan, sedangkan memahami memerlukan pemerolehan apa yang
didengar dan dibaca serta melihat keterkaitan antar-aspek dalam memori.
Berpikir adalah istilah yang lebih dari keduanya. Berpikir menyebabkan
seseorang harus bergerak hingga diluar informasi yang didengarnya. Misalkan
kemampuan berpikir sesorang untuk menemukan solusi baru dari suatu
persoalan yang dihadapi.
2. Karateristik SPPKB
a. Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan pada mental siswa secara
maksimal.
b. SPPKB dibangun dalam suasana dialogis dan proses tanya jawab secara
terus – menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu
diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa
sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang
mereka konstruksi sendiri.
c. SPPKB menyandarkan pada dua sisi yang sama pentingnya, yaitu sisi proses
dan hasil belajar.
3. Tahap-tahap SPPKB
a. Tahap Inkuiri
b. Tahap Akomodasi
c. Tahap Orientasi
d. Tahap Konfrontasi
e. Tahap Pelacakan
f. Tahap Transfer
10
4. Metode Pembelajaran SPPKB yang paling tepat yaitu menggunakan Metode
Demonstrasi, karena metode ini dalam penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu.
d. Saran
Dalam mempraktekan metode ini guru harus memperhatikan keadaan
siswa, baik dalam bentuk kecerdasan maupun lingkungan sekitar. Guru
sebaiknya menguasai metode ini sebelum menerapkannya, karena strategi
yang baik tidak akan berjalan dengan baik jika tidak dibelaki kemampuan
yang cukup.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka saran dan kritik yang membangun senantiasa kami harapkan demi
perbaikan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Mahmud, H. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung; CV. Pustaka Setia.
Djamarah, Syaiful Bahri dkk. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta; Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. 2009. Bandung.
Johnson, Elaine B. 2010. Contextual Teaching & Learning. Jakarta; Kaifa Learning.
Fikr, Sholih. 2015. Strategi Pembelajaran Peningkatan, dalam http://sholihfikr.blogspot.co.id/2015/03/strategi-pembelajaran peningkatan.html diakses pada 08 Oktober 2015.
Putra, Iwan Suryadi. 2012. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir, dalam http://ihwansp.blogspot.co.id/2012/05/tugas-kelompok-strategi-pembelajaran.html diakses pada 08 Oktober 2015
Recommended