Materi bahasa indonesia full

Preview:

DESCRIPTION

Materi bahasa Indonesia full fungsi bahasa,Sejarah dan kedudukan bahasa Indonesia, Hakikat bahasa, Keterampilan berbahasa, Menulis sebagai proses, Penulisan ilmiah

Citation preview

MATERI BAHASA INDONESIAMATERI BAHASA INDONESIA

UNIVERSITAS SEBELAS MARETUNIVERSITAS SEBELAS MARETTAHUN 2009TAHUN 2009

DAFTAR ISI

• Sejarah dan kedudukan bahasa Indonesia• Hakikat bahasa• Keterampilan berbahasa• Menulis sebagai proses• Penulisan ilmiah

SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

• Sejarah Bahasa IndonesiaSebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek bahasa Melayu. Telah berabad-abad bahasa Melayu dipakai sebagai alat perhubungan antarpenduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bahasa. Pada masa penjajahan Belanda , bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan yang luas. Bahkan komunikasi antara pemerintah Belanda dan penduduk Indonesia yang memiliki berbagai macam bahasa juga menggunakan bahasa Melayu..

• Pada tahun 1928 saat dilangsungkannya Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober, bahasa Melayu diubah namanya menjadi bahasa Indonesia dan diikrarkan sebagai bahasa persatuan atau bahasa nasional dalam sumpah pemuda.

• Pada masa penjajahan Jepang, pemerintah Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda. Pelarangan ini mempunyai dampak yang positif terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Saat itu pemakaian bahasa Indonesia semakin meluas. Bahasa Indonesia dipakai dalam berbagai aspek kehidupan termasuk kehidupan politik dan pemerintahan yang sebelumnya lebih banyak menggunakan bahasa Belanda.

• Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan UUD 1945 yang di dalamnya terdapat pasal yang menyatakan bahwa “Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia”. Pernyataan dalam pasal tersebut mengandung konsekuensi bahwa selain menjadi bahasa nasional bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa Negara sehingga dipakai dalam semua urusan yang berkaitan dengan pemerintahan dan negara.

• Pada masa kemerdekaan ,bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang amat pesat. Setiap tahun jumlah pemakai bahasa Indonesia semakin bertambah. Perhatian pemerintah Indonesia terhadap perkembangan bahasa Indonesia juga sangat besar. Hal ini terbukti dengan dibentuknya sebuah lembaga yang mengurus masalah kebahasaan yang saat ini dikenal dengan nama Pusat Bahasa. Berbagai upaya mengembangkan bahasa Indonesia telah ditempuh oleh Pusat Bahasa seperti adanya perubahan ejaan bahasa Indonesia dari ejaan Van Ophuijsen, ejaan Suwandi, hingga sekarang berlaku Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia• Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan

yaitu sebagai bahasa Nasional dan sebagai bahasa Negara.

• Bahasa nasional suatu negara memiliki dasar hukum yang kuat / dicantumkan dalam UUD 1945. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sudah dimiliki bahasa Indonesia sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda .Kedudukan ini dimungkinkan karena bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah dipakai sebagai lingua franca.

• Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku bangsa, dan (4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya (Amran Halim, 1977:22).

• Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia merupakan cerminan dari nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia.

• Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sejajar dengan bendera negara. Dengan demikian bahasa Indonesia haruslah memiliki identitas sendiri yaitu sebagai bahasa yang bersih dari unsur-unsur bahasa yang lain yang tidak benar-benar diperlukan.

• Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara,

bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan di tingkat nasional, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

• Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai untuk urusan kenegaraan. Pidato resmi , dokumen resmi negara, maupun pelaksanaan upacara kenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia dalam forum resmi kenegaraan bersifat mutlak karena telah diatur dalam UUD 1945.

• Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia digunakan bukan hanya untuk menyampaikan ilmu pengetahuan secara lisan namun juga untuk penulisan bahan ajar dan dokumen pendidikan yang lain. Digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan dapat menjembatani peserta didik yang berasal dari berbagai suku bangsa.

• Sebagai alat perhubungan di tingkat nasional, bahasa Indonesia digunakan untuk berkomunikasi dalam hubungannya dengan pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor. Sosialisasi program dan kebijakan pemerintah ke daerah-daerah yang memiliki berbagai macam bahasa akan menghadapi kendala apabila tidak ada satu bahasa yang sama .

• Kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi tidak mungkin dapat berkembang tanpa adanya bahasa. Untuk mengembangkan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi kepada masyarakat yang multi etnis diperlukan satu bahasa yang dipahami oleh berbagai masyarakat. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dikenal oleh hampir seluruh rakyat Indonesia .

• Sebagai alat pemersatu, bahasa Indonesia mampu menyatukan berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia dan memungkinkan mereka mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu tanpa meninggalkan nilai sosial budaya dan identitas sukunya masing-masing.

• Sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya, bahasa Indonesia mampu menjembatani perbedaan bahasa dan budaya yang ada di Indonesia.Bahasa Indonesia digunakan untuk mensosialisasikan dan mengembangkan berbagai budaya yang ada di daerah-daerah dalam wilayah Indonesia.

• Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan di tingkat nasional, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

• Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai untuk urusan kenegaraan. Pidato resmi , dokumen resmi negara, maupun pelaksanaan upacara kenegaraan harus menggunakan bahasa Indonesia..

• Sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia digunakan bukan hanya untuk menyampaikan ilmu pengetahuan secara lisan namun juga untuk penulisan bahan ajar dan dokumen pendidikan yang lain. Digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan dapat menjembatani peserta didik yang berasal dari berbagai suku bangsa.

• Sebagai alat perhubungan di tingkat nasional, bahasa Indonesia digunakan untuk berkomunikasi dalam hubungannya dengan pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor. Sosialisasi program dan kebijakan pemerintah ke daerah-daerah yang memiliki berbagai macam bahasa akan menghadapi kendala apabila tidak ada satu bahasa yang sama . Kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi tidak mungkin dapat berkembang tanpa adanya bahasa.

HAKIKAT BAHASAHAKIKAT BAHASA

• Adalah sistem lambang bunyi yang digunakan Adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.mengidentifikasikan diri.

• Sifat : (a) sistemis yaitu terdiri atas pola-pola Sifat : (a) sistemis yaitu terdiri atas pola-pola yang beraturan dan saling berkaitan; (b) yang beraturan dan saling berkaitan; (b) arbitrer yaitu bentuk dan makna bersifat arbitrer yaitu bentuk dan makna bersifat manasuka sesuai dengan masyarakat manasuka sesuai dengan masyarakat pemakainya; (c) konvensionalpemakainya; (c) konvensional

• Yaitu bentuk dan makna ditentukan berdasarkan Yaitu bentuk dan makna ditentukan berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakai;(d) dinamis yaitu kesepakatan masyarakat pemakai;(d) dinamis yaitu bentuk dan makna berkembang/berubah sesuai bentuk dan makna berkembang/berubah sesuai perkembangan.perkembangan.

• Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi dan kondisinya (dalam hal sesuai dengan situasi dan kondisinya (dalam hal pilihan kata dan penyusunan kalimat).pilihan kata dan penyusunan kalimat).

• Bahasa yang benar adalah bahasa yang digunakan Bahasa yang benar adalah bahasa yang digunakan sesuai aturan yang berlakusesuai aturan yang berlaku

• DISKUSI : apakah bahasa yang baik pasti benar dan DISKUSI : apakah bahasa yang baik pasti benar dan bahasa yang benar pasti baikbahasa yang benar pasti baik ??

KETERAMPILAN BERBAHASAKETERAMPILAN BERBAHASA

• Dibedakan atas keterampilan reseptif Dibedakan atas keterampilan reseptif (menerima) dan keterampilan produktif (menerima) dan keterampilan produktif (menghasilkan karya)(menghasilkan karya)

• Ket resetif adalah kemampuan seseorang Ket resetif adalah kemampuan seseorang untuk menerima, memahami, menganalisis, untuk menerima, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi ide yang disampaikan oleh dan mengevaluasi ide yang disampaikan oleh orang lain melalui bahasa lisan maupun tulis.orang lain melalui bahasa lisan maupun tulis.

• Keterampilan reseptif dibedakan menjadi dua Keterampilan reseptif dibedakan menjadi dua yaitu keterampilan menyimak (apabila yang yaitu keterampilan menyimak (apabila yang diterima adalah bahasa lisan) dan diterima adalah bahasa lisan) dan keterampilan membaca (bahasa tulis)keterampilan membaca (bahasa tulis)

• Keterampilan produktif adalah kemampuan Keterampilan produktif adalah kemampuan seseorang untuk menyampaikan ide dengan seseorang untuk menyampaikan ide dengan menggunakan bahasa secara tertib dan menggunakan bahasa secara tertib dan sistematis sehingga idenya dapat dipahami sistematis sehingga idenya dapat dipahami orang lain dengan mudah.orang lain dengan mudah.

• Keterampilan produktif dibedakan atas Keterampilan produktif dibedakan atas keterampilan berbicara (apabila yang keterampilan berbicara (apabila yang digunakan adalah bahasa lisan) dan digunakan adalah bahasa lisan) dan keterampilan menulis (bahasa tulis).keterampilan menulis (bahasa tulis).

• Antara keempat keterampilan berbahasa Antara keempat keterampilan berbahasa tsb.memiliki hubungan yang positif artinya tsb.memiliki hubungan yang positif artinya sebuah keterampilan akan memberikan sebuah keterampilan akan memberikan kontribusi kepada pengembangan kontribusi kepada pengembangan keterampilan yang lainnya.keterampilan yang lainnya.

Manfaat Ket.MenyimakManfaat Ket.Menyimak

• Menambah kekayaan pembentukan kalimatMenambah kekayaan pembentukan kalimat• Menambah kosa kataMenambah kosa kata• Menambah pengetahuan berkaitan dengan Menambah pengetahuan berkaitan dengan

intonasi, pelafalan, jeda.intonasi, pelafalan, jeda.• Menambah wawasan berkaitan dengan topik Menambah wawasan berkaitan dengan topik

yang disimakyang disimak• Menambah pengetahuan ttg sistematika Menambah pengetahuan ttg sistematika

berbicara yang baik.berbicara yang baik.

Manfaat Ket.MembacaManfaat Ket.Membaca

• Menambah kosa kataMenambah kosa kata• Menambah pengetahuan ttg.bentuk-bentuk Menambah pengetahuan ttg.bentuk-bentuk

kalimat.kalimat.• Menambah pengetahuan ttg.bentuk-bentuk Menambah pengetahuan ttg.bentuk-bentuk

paragraf dan pengembangannyaparagraf dan pengembangannya• Menambah wawasan berkaitan dengan tema Menambah wawasan berkaitan dengan tema

tertentutertentu

MENULIS SBG PROSESMENULIS SBG PROSES

• Kegiatan menulis merupakan sebuah proses Kegiatan menulis merupakan sebuah proses artinya unt menghasilkan sebuah tulisan yang artinya unt menghasilkan sebuah tulisan yang baik seseorang harus melalui beberapa baik seseorang harus melalui beberapa tahapan kegiatan yang saling berhubungan tahapan kegiatan yang saling berhubungan dan berkesinambungan.dan berkesinambungan.

• Proses menulis ada tiga yaitu (1) tahap Proses menulis ada tiga yaitu (1) tahap prapenulisan; (2) tahap penulisan; dan (3) prapenulisan; (2) tahap penulisan; dan (3) tahap pascapenulisantahap pascapenulisan

TAHAP PRAPENULISANTAHAP PRAPENULISAN

• Pada tahap ini penulis merumuskan tema, judul, Pada tahap ini penulis merumuskan tema, judul, tujuan, membuat kerangka tulisan, dan mencari tujuan, membuat kerangka tulisan, dan mencari bahan tulisan.bahan tulisan.

• Tema adl.masalah umum yang akan dibahas dalam Tema adl.masalah umum yang akan dibahas dalam sebuah tulisan. Tema yang baik haruslah (1)didukung sebuah tulisan. Tema yang baik haruslah (1)didukung bahan,(2) mengandung permasalahan yang harus bahan,(2) mengandung permasalahan yang harus dipecahkan, (3) sesuai dengan penulis/pembaca, (4) dipecahkan, (3) sesuai dengan penulis/pembaca, (4) tdk terlalu luas/sempit.tdk terlalu luas/sempit.

Contoh analisis temaContoh analisis tema

• PendidikanPendidikan 1. Ada bahan yang mendukung1. Ada bahan yang mendukung 2. Ada masalah yang harus dibahas2. Ada masalah yang harus dibahas 3. Sesuai apabila dibahas oleh mhs3. Sesuai apabila dibahas oleh mhs 4 Terlalu luas karena masalah yang4 Terlalu luas karena masalah yang ada dlm tema tsb sangat kompl.ada dlm tema tsb sangat kompl. Kesimp : tema tidak baikKesimp : tema tidak baik

JudulJudul• Judul disebut juga nama karangan.Judul disebut juga nama karangan.• Syarat judul yang baik adalah : (1) sesuai dengan Syarat judul yang baik adalah : (1) sesuai dengan

tema; (2) singkat; (3) jelas; (4) denotatif; (5) frase tema; (2) singkat; (3) jelas; (4) denotatif; (5) frase benda.benda.

• Singkat artinya judul tidak boleh menggunakan kata Singkat artinya judul tidak boleh menggunakan kata yang mubazir.yang mubazir.

• Jelas artinya judul tidak boleh bermakna Jelas artinya judul tidak boleh bermakna ambigu/berinterpretasi banyakambigu/berinterpretasi banyak

• Denotatif artinya judul menggunakan kata Denotatif artinya judul menggunakan kata lugas/bukan ungkapan.lugas/bukan ungkapan.

• Judul harus dirumuskan dalam bentuk frase Judul harus dirumuskan dalam bentuk frase benda.benda.

• Contoh : Studi Hubungan Antara Tingkat Contoh : Studi Hubungan Antara Tingkat Intelegensi dengan Prestasi Belajar Ekonomi Intelegensi dengan Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VII SMP Kota Surakartapada Siswa Kelas VII SMP Kota Surakarta

• Penggunaan kata “studi” dan “pada” Penggunaan kata “studi” dan “pada” menjadikan rumusan judul di atas tidak hemat menjadikan rumusan judul di atas tidak hemat sebaiknya dibuang. Penggunaan kata sebaiknya dibuang. Penggunaan kata “dengan” tidak tepat seharusnya “dan”. “dengan” tidak tepat seharusnya “dan”.

• Judul harus jelasJudul harus jelas Contoh : Penanganan Anak Istimewa di Contoh : Penanganan Anak Istimewa di

SurakartaSurakarta Judul di atas tidak baik karena kata “istimewa” Judul di atas tidak baik karena kata “istimewa”

bermakna ambigu (tidak jelas) sebaiknya diganti bermakna ambigu (tidak jelas) sebaiknya diganti kata yang telah memiliki arti yang jelas misal kata yang telah memiliki arti yang jelas misal “autis”.“autis”.

BAHAN TULISANBAHAN TULISAN

• Dibedakan atas bahan tertulis dan tak tertulis.Dibedakan atas bahan tertulis dan tak tertulis.• Bahan tak tertulis adalah peristiwa, Bahan tak tertulis adalah peristiwa,

pengalaman, hasil wawancara, pendapat lisan pengalaman, hasil wawancara, pendapat lisan seseorang yang memiliki kewenangan seseorang yang memiliki kewenangan (otoritas)(otoritas)

• Bahan tertulis dapat diambil dari buku, jurnal, Bahan tertulis dapat diambil dari buku, jurnal, internet.internet.

KERANGKA TULISANKERANGKA TULISAN• Kerangka topik : sub judul dirumuskan dalam bentuk Kerangka topik : sub judul dirumuskan dalam bentuk

frase biasa digunakan untuk tulisan ilmiah seperti frase biasa digunakan untuk tulisan ilmiah seperti makalah dan skripsi.makalah dan skripsi.

Contoh :Contoh : BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang MasalahA. Latar Belakang Masalah• B. Perumusan MasalahB. Perumusan Masalah• Kerangka kalimat : subjudul dirumuskan dalam Kerangka kalimat : subjudul dirumuskan dalam

bentuk kalimat lengkap. Tidak digunakan untuk bentuk kalimat lengkap. Tidak digunakan untuk makalah dan skripsimakalah dan skripsi

TAHAP PENULISANTAHAP PENULISAN

• Pada tahap ini penulis mulai Pada tahap ini penulis mulai mengembangkan paragraf dengan mengembangkan paragraf dengan menggunakan kalimat efektif.menggunakan kalimat efektif.

• Dalam tulisan ilmiah digunakan kata baku.Dalam tulisan ilmiah digunakan kata baku.• Kalimat ditulis sesuai dengan EYD (lihat buku Kalimat ditulis sesuai dengan EYD (lihat buku

EYD).EYD).• Pengetahuan tentang sinonim, antonim, Pengetahuan tentang sinonim, antonim,

polisemi, homonim, dll sangat diperlukan polisemi, homonim, dll sangat diperlukan pada tahap inipada tahap ini

Kosa KataKosa Kata

• Sinonim : kata-kata yang memiliki kemiripan Sinonim : kata-kata yang memiliki kemiripan makna sehingga satu dengan yang lain belum makna sehingga satu dengan yang lain belum tentu dapat saling menggantikan. tentu dapat saling menggantikan.

Contoh : Dia meninggal kemarin.Contoh : Dia meninggal kemarin. Tanaman bayam ibu mati.Tanaman bayam ibu mati. “ “meninggal” dan “mati” adalah sinonim dalam meninggal” dan “mati” adalah sinonim dalam

kalimat di atas keduanya tidak dapat saling kalimat di atas keduanya tidak dapat saling menggantikan menggantikan

• Antonim adalah kata-kata yang memiliki Antonim adalah kata-kata yang memiliki keberlawanan makna. Ada berbagai jenis keberlawanan makna. Ada berbagai jenis antonim. Antonim majemuk adalah antonim antonim. Antonim majemuk adalah antonim yang mempunyai rumus “antonim A adalah yang mempunyai rumus “antonim A adalah bukan/selain A” misal antonim hitam adalah bukan/selain A” misal antonim hitam adalah bukan hitam jadi bisa “putih,biru,merah”. bukan hitam jadi bisa “putih,biru,merah”. Antonim gradasi adalah antonim yang Antonim gradasi adalah antonim yang memiliki jenjang “sangat,agak,tidak” misal memiliki jenjang “sangat,agak,tidak” misal antonim panas adalah “agak panas/hangat, antonim panas adalah “agak panas/hangat, atau tidak panas/dingin”atau tidak panas/dingin”

Ciri Kalimat Efektif

• Minimal memiliki unsur Subjek dan Predikat. Dia/cantik (S/P) Kepada hadirin/dipersilahkan duduk

(Ket.tujuan/P) Bukan kalimat efektif• Hemat (tidak mengandung kata mubazir).• Memiliki kesejajaran bentuk dan makna.• Menggunakana pilihan kata yang tepat.

• Hakikat Kalimat Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks

yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru, dan di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma, titik koma, ataupun titik dua. Kelengkapan unsur sebuah kalimat sangat menentukan kejelasan makna sehingga sebuah kalimat minimal harus terdiri atas subjek dan predikat.

Sebuah kalimat terdiri atas beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut meliputi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan

• Unsur Kalimat• Subjek dalam suatu kalimat pada umumnya diduduki

oleh kata benda atau kata lain yang mengalami proses pembendaan.atau kata lain yang setelah menduduki jabatan ini akan dianggap atau digolongkan menjadi kata benda.

Contoh : (1) Menipu berdosa (2) Menyanyi menyegarkan pikiran

• Kata menipu dan menyanyi dilihat dari bentuknya adalah kata kerja akan tetapi dalam kedua kalimat tersebut, masing-masing kata itu dianggap sebagai kata benda. Untuk mencari subjek sebuah kalimat kita dapat menggunakan pertanyaan siapa atau apa. Contoh kalimat (a) dan (b) di atas, kata menipu dan menyanyi dapat menjawab pertanyaan apa sehingga keduanya disebut subjek. Subjek sebuah kalimat dapat berupa kata atau gabungan kata.

Predikat adalah unsur inti suatu kalimat yang berisi kata kerja, kata keterangan, atau kata penggolong yang menerangkan subjek.Predikat sebuah kalimat dapat dikenali dari ciri-cirinya yaitu : (1) jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana; (2) berupa kata adalah/ialah; (3) dapat diingkarkan; (4) dapat disertai kata telah, sudah, belum, akan, dan sedang.

• Objek adalah unsur kalimat dapat diperlawankan dengan subjek. Objek bersifat wajib dalam kalimat yang berpredikat verba aktif (kata kerja berawalan me-). Ciri-ciri objek adalah :

Langsung di belakang predikat. Contoh : Anto membeli buku. Kata ”buku” adalah objek karena terletak di belakang kata membeli yang berfungsi sebagai predikat

• Dapat menjadi subjek kalimat pasif. Contoh : Dina membeli buku. Kata buku adalah objek karena dapat menjadi subjek kalimat pasif Buku dibeli Dina.

• Tidak didahului preposisi. Contoh : W.S.Rendra menulis dalam puisi. Kata puisi bukan objek karena didahului preposisi dalam. Apabila kalimat diubah menjadi W.S.Rendra menulis puisi maka kata puisi berubah fungsi menjadi objek.

• Keterangan dibedakan atas dasar peran yang dimiliknya dalam kalimat.Dalam kalimat terdapat berbagai jenis keterangan antara lain keterangan waktu, keterangan cara, keterangan cara dan sebagainya.

• Keterangan Waktu• Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau

anak kalimat. Keterangan waktu yang berupa kata atau frasa digunakan dalam kalimat tunggal sedangkan keterangan waktu yang berupa kalimat terdapat dalam kalimat majemuk.

Contoh : (3) Kemarin dia mengajak saya melihat pameran buku.

(4) Dia datang tadi pagi.Kata kemarin pada kalimat (3) dan tadi pagi pada

kalimat (4) adalah keterangan waktu yang berbentuk kata dan frase. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat dapat dilihat pada contoh : (5) Ketika melihat dia datang saya menangis terharu.

Klausa (anak kalimat) ketika melihat dia adalah keterangan waktu, kata saya adalah subjek, dan menangis terharu adalah predikat.

• Keterangan TempatKeterangan tempat berbentuk frasa yang menyatakan tempat dan ditandai oleh preposisi di, pada, dan dalam. Preposisi selalu terdapat di depan kata benda yang menjadi keterangan tempat.

Contoh: (6) Di Solo terdapat banyak pengrajin batik.Preposisi di berada di depan kata benda Solo yang

menyatakan tempat.

• Keterangan Cara Keterangan cara berbentuk kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata dengan dan dalam. Contoh(7) Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan pengetahuan kita.

(8) Dia berjalan cepat-cepat (9) Dia menerima hadiah itu dengan gembira.

Anak kalimat dengan banyak membaca, kata ulang cepat-cepat, dan frasa dengan gembira adalah keterangan cara.

• Keterangan SebabKeterangan sebab dapat berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata karena atau lantaran.

Contoh : (10) Karena bodoh, dia dikeluarkan dari sekolah.

(11) Karena dia nakal, dia dihukum guru.Kalimat (10) mengandung keterangan sebab berupa frasa sedangkan kalimat (11) berupa anak kalimat

Jenis Kalimat

• Berdasarkan isinya kalimat dibedakan atas kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Kalimat berita sering pula disebut kalimat deklaratif adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu, dan yang pada umumnya menimbulkan tanggapan berupa isyarat atau sikap.

• berita kepastian : (12) Paman akan datang besok pagi

• berita pengingkaran : (13) Bukan dia yang mengambil bukumu

• berita kesangsian : (14) Barangkali mereka tidak datang hari ini.

Kalimat tanya atau disebut juga kalimat interogatif adalah kalimat yang isinya berupa pertanyaan dan reaksinya berupa jawaban. Berdasarkan isinya kalimat tanya dibedakan atas

• Kalimat tanya biasa yaitu kalimat yang memerlukan jawaban : (15) Siapa namamu?

• Kalimat retoris yaitu kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban : (16) Adakah orang yang tidak ingin bahagia?

• Kalimat perintah yaitu kalimat yang isinya berupa perintah agar seseorang melakukan atau berbuat sesuatu dan reaksinya berupa tindakan. Dilihat dari bentuk dan isinya, kalimat perintah dibedakan atas dua jenis yaitu kalimat perintah kasar dan kalimat perintah halus. Kalimat perintah kasar memiliki ciri-ciri :Menggunakan kata kerja yang tidak berimbuhanContoh : (17) Baca pengumuman itu!

(18) Hapus papan tulis ini

• Tidak menyebutkan nama orang yang diperintah Contoh : (19) Tunggu di sini!• Kalimat perintah halus memiliki ciri-ciri: Menggunakan akhiran –kan dan –lah. Contoh : (20) Ambilkan buku itu!• Menyebut orang yang diperintah. Contoh : (21) Saudara tunggu saya di sini!• Menggunakan kata penghalus perintah seperti

tolong,maaf, sudilah kiranya, dsb. Contoh : (22) Tolong ambilkan buku saya

Berdasarkan Jenis Kata yang Menduduki Fungsi Predikat

• Berdasarkan bentuk kata kerja yang menduduki fungsi predikat kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya kata kerja aktif. Berdasarkan perlu atau tidaknya objek langsung bagi predikat kalimat aktif dibedakan menjadi kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang predikatnya memerlukan objek langsung.

Contoh : (23) Ia membeli buku.• Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif

yang predikatnya tidak memerlukan objek langsung.

• Contoh : (24) Pada hari libur saya berdarmawisata ke Bali.

• Kalimat pasif adalah kalimat yang predikatnya terdiri dari kata kerja pasif.

• Contoh : (25) Buku itu ditulis Dina

Berdasarkan Unsur Pembentuk Kalimat• Berdasarkan unsur pembentuknya kalimat

dibedakan atas dua yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yangunsur-unsur pembentuknya tunggal.

Contoh : (26) Ayah membaca buku di ruang keluarga

• Kalimat majemuk adalah kalimat yang di dalamnya mengandung lebih dari satu pola kalimat. Kalimat majemuk merupakan gabungan dari beberapa kalimat. Kalimat majemuk dibedakan menjadi kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran. Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang sifat hubungan masing-masing kalimat pembentuknya setara atau sederajat.

Contoh : (27) Saya, ayah, dan ibu tertawa gembira. Kalimat (27) adalah kalimat majemuk setara rapatan

predikat. Kalau kita cermati kalimat (27) terdiri dari tiga kalimat yang mempunyai predikat yang sama yaitu :

(a) Saya tertawa gembira. (b) Ayah tertawa gembira. (c) Ibu tertawa gembira. Karena predikat ketiga kalimat sama maka kalimat-

kalimat tersebut kemudian disejajarkan dengan melesapkan (merapatkan) unsur yang sama.

• Kalimat majemuk bertingkat adalah gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal yang sifat hubungan atau kedudukannya tidak sederajat. Itu sebabnya dalam kalimat majemuk bertingkat ada unsur yang disebut induk kalimat dan anak kalimat. Contoh kalimat majemuk bertingkat dapat dilihat dari contoh berikut.

• (28) Dia meminjam buku yang dipinjamnya dari perpustakaan.

• Kalimat (28) adalah kalimat majemuk bertingkat karena kalimat tersebut merupakan gabungan dua kalimat yaitu (a) Dia meminjam buku.

• (b) Buku itu dipinjamnya dari perpustakaan.• Kalimat (a) adalah induk kalimat sedangkan

kalimat (b) adalah anak kalimat.

• Jenis kalimat majemuk yang lain adalah kalimat majemuk campuran. Kalimat majemuk campuran adalah gabungan dari paling sedikit tiga kalimat dimana dua kalimat memiliki kedudukan sejajar sedangkan yang satu bertingkat.

• (29) Dia pindah ke Jakarta ketika ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi.

• Kalimat (29) terdiri dari tiga kalimat yaitu :• Dia pindah ke Jakarta.• Ibunya meninggal.• Ayahnya menikah lagi.• Kalimat (b) mempunyai kedudukan yang

sejajar dengan kalimat (c) sedangkan kalimat (a) tidak sehingga kalimat (a) merupakan induk kalimat.

Kalimat Efektif• Tulisan ilmiah harus dikembangkan dengan kalimat

efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan gagasan pada pikiran pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis. Kalimat efektif memiliki ciri : (a) kepaduan dan kesatuan; (b) penekanan; (c) hemat dalam mempergunakan kata; dan (d) kesejajaran (Sabarti,1989).

• Ciri pertama kalimat efektif adalah memiliki kepaduan dan kesatuan. Sebuah kalimat dikatakan memiliki kepaduan apabila terdapat hubungan yang padu antara unsur-unsur yang membentuk kalimat (S-P-O-Pelengkap-Ket). Sebuah kalimat dikatakan memiliki kesatuan apabila hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam kalimat mendukung satu ide pokok. Penulis boleh saja menggabungkan dua atau lebih kalimat tunggal dengan catatan kalimat-kalimat tersebut tidak keluar dari ide pokok kalimat tunggalnya. Agar dapat menghasilkan sebuah kalimat yang memiliki kesepadanan (kepaduan) penulis harus memperhatikan

• (1) subjek dan predikat kalimatnya; (2) kata penghubung intra dan antarkalimat yang dipilih.

Contoh : (30) Kepada mahasiswa yang kehilangan kartu ujian diharap melapor.

Kalimat (30) bukanlah kalimat efektif karena tidak memiliki subjek. Apabila akan dijadikan kalimat efektif maka kalimat tersebut harus diubah menjadi : (31) Mahasiswa yang kehilangan kartu ujian diharap melapor

• Ciri kedua kalimat efektif adalah adanya kesejajaran. Kesejajaran (paralelisme) adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial. Apabila dalam sebuah kalimat gagasan kalimatnya dinyatakan dalam bentuk frasa atau kata kerja berimbuhan tertentu maka gagasan lain yang sederajat juga harus dinyatakan dalam bentuk frasa dan kata kerja dengan imbuhan tertentu. Contoh : (32) Penyakit Lupus merupakan penyakit yang ditakuti karena cara mencegah dan pengobatannya belum diketahui secara pasti.

• Kalimat di atas tidak memiliki kesejajaran karena kata mencegah tidak sejajar dengan pengobatan. Kalimat di atas menjadi sejajar kalau diubah menjadi : (33) Penyakit Lupus merupakan penyakit yang ditakuti karena cara pencegahan dan pengobatannya belum diketahui secara pasti.

Ciri ketiga kalimat efektif adalah adanya penekanan dalam kalimat. Untuk memberikan penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat penulis dapat menempuh beberapa cara yaitu (1) mengemukakan bagian yang ditekankan pada bagian depan kalimat; (2) mengulang kata yang dianggap penting. Contoh : (34) Dr.Sujono membuka seminar penanggulangan Aids yang diselenggarakan di auditorium UNS pagi ini (yang ditekankan Dr.Sujono).

(35) Seminar penanggulangan Aids yang diselenggarakan di auditorium UNS pagi ini dibuka oleh Dr.Sujono (yang ditekankan seminar penanggulangan Aids).

(36) Kemiskinan merupakan faktor utama kemunduruan suatu bangsa karena kemiskinan dapat menjadi pemicu tindak kriminal. (penekanan pada kata kemiskinan

Ciri keempat kalimat efektif adalah kehematan. Sebuah kalimat dikatakan efektif apabila tidak mengandung kata mubazir (kata yang tidak diperlukan.

Contoh : (37) Gadis itu segera mengubah pendapatnya setelah dia berdiskusi dengan gurunya itu. Kalimat (4) tidak efektif karena tidak hemat. Kalimat tersebut akan menjadi efektif bila diubah menjadi (5) Gadis itu segera mengubah pendapatnya setelah berdiskusi dengan gurunya. Kata dia dan itu dihilangkan.

CIRI-CIRI KARYA ILMIAHCIRI-CIRI KARYA ILMIAH• ReproduktifReproduktif• Tidak ambiguTidak ambigu• Tidak emotifTidak emotif• Penggunaan bahasa bakuPenggunaan bahasa baku• Penggunaan istilah keilmuanPenggunaan istilah keilmuan• Bersifat denotatifBersifat denotatif• RasionalRasional

• Ada kohesi antarkalimat pada setiap Ada kohesi antarkalimat pada setiap paragraf dan koherensi paragraf dan koherensi antarparagraf dalam setiap babantarparagraf dalam setiap bab

• Bersifat straightforwardBersifat straightforward• Penggunaan kalimat efektifPenggunaan kalimat efektif

BAHASA BAKUBAHASA BAKU

• Ragam bahasa dalam dunia pendidikanRagam bahasa dalam dunia pendidikan• Sifat: kemantapan dinamis, kecendekiaan, Sifat: kemantapan dinamis, kecendekiaan,

penyeragaman kaidahpenyeragaman kaidah• Bahasa baku digunakan dalam penulisan Bahasa baku digunakan dalam penulisan

karya ilmiah dan laporan penelitiankarya ilmiah dan laporan penelitian

JENIS KARYA ILMIAHJENIS KARYA ILMIAH

I. MAKALAH I. MAKALAH • Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasannya Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasannya

berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris objektif objektif

2. Berupa tugas matakuliah, saran pemecahan masalah 2. Berupa tugas matakuliah, saran pemecahan masalah secara ilmiah, hasil penelitian yang dibahas dalam secara ilmiah, hasil penelitian yang dibahas dalam pertemuan ilmiahpertemuan ilmiah

3. Terdiri bagian awal (halaman sampul, daftar isi, daftar 3. Terdiri bagian awal (halaman sampul, daftar isi, daftar tabel atau daftar gambar (jika ada) tabel atau daftar gambar (jika ada)

• Halaman sampul memuat judul makalah, maksud Halaman sampul memuat judul makalah, maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, tempat ditulisnya makalah, nama penulis makalah, tempat dan waktu penulisan makalahdan waktu penulisan makalah

• Daftar isi terdiri judul makalah yang ditulis dengan Daftar isi terdiri judul makalah yang ditulis dengan huruf kecil, kecuali awal kata selain kata tugas ditulis huruf kecil, kecuali awal kata selain kata tugas ditulis dengan huruf besardengan huruf besar

• Judul bagian dan judul subbagian dilengkapi nomor Judul bagian dan judul subbagian dilengkapi nomor halaman. Penulisan daftar isi dengan spasi tunggal halaman. Penulisan daftar isi dengan spasi tunggal dan antarbagian 2 spasidan antarbagian 2 spasi

4.4. Bagian inti: isi (materi) yang dibahas dalaBagian inti: isi (materi) yang dibahas dala makalah. Bagian inti terdiri dari latar belakangmakalah. Bagian inti terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisanmasalah, perumusan masalah, tujuan penulisan makalah, pembahasan, kesimpulan dan saran.makalah, pembahasan, kesimpulan dan saran.• Latar Belakang masalah berisi alasan perlunya Latar Belakang masalah berisi alasan perlunya makalah itu ditulis. Masalah atau topik hendaknya makalah itu ditulis. Masalah atau topik hendaknya

layak dibahas. Masalah dideskripsikan dalam bentuk layak dibahas. Masalah dideskripsikan dalam bentuk perumusan masalah. Tujuan penulisan berkaitan perumusan masalah. Tujuan penulisan berkaitan dengan fungsi yang ingin dicapai melalui penulisan dengan fungsi yang ingin dicapai melalui penulisan makalah. makalah.

• Pembahasan merupakan jawaban dari Pembahasan merupakan jawaban dari perumusan masalah. Bagian penutup inti perumusan masalah. Bagian penutup inti adalah simpulan dan saran. adalah simpulan dan saran.

5. Bagian akhir: daftar pustaka dan lampiran (jika 5. Bagian akhir: daftar pustaka dan lampiran (jika ada)ada)

IIII. PROPOSAL PENELITIAN. PROPOSAL PENELITIAN1.1. Proposal adalah bentuk usulan penelitian yang disusun Proposal adalah bentuk usulan penelitian yang disusun

sebelum dilaksanakannya penelitian.sebelum dilaksanakannya penelitian.2.2. Proposal penelitian terdiri dari bagian awal, bagian inti, Proposal penelitian terdiri dari bagian awal, bagian inti,

dan bagian akhir.dan bagian akhir.3.3. Bagian awal terdiri dari: Judul dan daftar isi Bagian awal terdiri dari: Judul dan daftar isi 4.4. Bagian inti terdiri dari: pendahuluan, landasan teoretis, Bagian inti terdiri dari: pendahuluan, landasan teoretis,

metode penelitian. metode penelitian. • Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, perumusan Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitianmasalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian• Landasan teoretis berisi tinjauan pustaka, hasil penelitian Landasan teoretis berisi tinjauan pustaka, hasil penelitian

yang relevan, dan kerangka pemikiran yang relevan, dan kerangka pemikiran

• Metode penelitian berisi: tempat dan waktu Metode penelitian berisi: tempat dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, sumber data, teknik pengumpulan data, validitas data, teknik analisis data validitas data, teknik analisis data

5. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka5. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka

TAHAP PENYUSUNANTAHAP PENYUSUNAN KARYAKARYA ILMIAHILMIAH

1. Tahap persiapan1. Tahap persiapan• Mempersiapkan topik. Pemilihan topik memenuhi Mempersiapkan topik. Pemilihan topik memenuhi

kriteria berikut.kriteria berikut. a. Topik ada manfaatnya dan layak dibahasa. Topik ada manfaatnya dan layak dibahas b. Topik menarik terutama bagi penelitib. Topik menarik terutama bagi peneliti c. Topik dikenal baik oleh penulisc. Topik dikenal baik oleh penulis d. Bahan dapat diperoleh dan cukup memadaid. Bahan dapat diperoleh dan cukup memadai

e. Topik tidak terlalu luas atau terlalu sempit. e. Topik tidak terlalu luas atau terlalu sempit. • Menentukan judul. Menentukan judul dapat dengan Menentukan judul. Menentukan judul dapat dengan

melontarkan pertanyaan masalah apa, mengapa, melontarkan pertanyaan masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, kapan. bagaimana, di mana, kapan.

• Pembuatan kerangka karanganPembuatan kerangka karangan• Membuat daftar isiMembuat daftar isi2. Tahap Pengumpulan Data2. Tahap Pengumpulan Data• Pengamatan peristiwa, wawancara informan, Pengamatan peristiwa, wawancara informan,

pencatatan dokumen, eksperimen laboratorium, pencatatan dokumen, eksperimen laboratorium, rekamanrekaman

3. Tahap pengonsepan3. Tahap pengonsepan4. Tahap penyuntingan4. Tahap penyuntingan5. Penyajian5. Penyajian

TATATULIS DALAM KARYA ILMIAHTATATULIS DALAM KARYA ILMIAH1.1. Bahan dan Jumlah HalamanBahan dan Jumlah Halaman Kertas HVS kuarto 70-80 gram.Huruf times new Kertas HVS kuarto 70-80 gram.Huruf times new

roman 12 point, kecuali judul dapat 14 atau 16 roman 12 point, kecuali judul dapat 14 atau 16 point. Jumlah halaman proposal 15-20 halaman, point. Jumlah halaman proposal 15-20 halaman, makalah 15-25 halaman makalah 15-25 halaman

2. Pola ukuran kertas: margin atas 4 cm, margin 2. Pola ukuran kertas: margin atas 4 cm, margin bawah 3 cm, margin kiri 4 cm, dan margin bawah 3 cm, margin kiri 4 cm, dan margin kanan 3 cm.kanan 3 cm.

3. Penomoran3. Penomoran Angka yang lazim digunakan adalah angka Angka yang lazim digunakan adalah angka

Romawi kecil (i,ii,iii, dst) digunakan untuk Romawi kecil (i,ii,iii, dst) digunakan untuk penomoran judul, daftar isi, daftar tabel.Angka penomoran judul, daftar isi, daftar tabel.Angka Romawi besar (I,II,III, dst.) digunakan untuk Romawi besar (I,II,III, dst.) digunakan untuk penomoran bab pendahuluan, landasan penomoran bab pendahuluan, landasan teoretis, metode penelitian, pembahasan, teoretis, metode penelitian, pembahasan, simpulan dan saran.simpulan dan saran.

Angka Arab (1,2,3,dst.) digunakan untuk menomori Angka Arab (1,2,3,dst.) digunakan untuk menomori halaman naskah mulai pendahuluan sampai halaman halaman naskah mulai pendahuluan sampai halaman terakhir.Diketik di sebelah kanan atas, kecuali terakhir.Diketik di sebelah kanan atas, kecuali halaman judul bab ditulis di tengah bawah. halaman judul bab ditulis di tengah bawah.

• Sistem penomoran mengikuti standar berikut. Sistem penomoran mengikuti standar berikut. a. Tingkat pertama dengan angka Romawia. Tingkat pertama dengan angka Romawi besarbesar b. Tingkat kedua dengan huruf latin besar,b. Tingkat kedua dengan huruf latin besar, misal A,B,C,D misal A,B,C,D

c. Tingkat ketiga dengan angka Arab misal 1,2,3c. Tingkat ketiga dengan angka Arab misal 1,2,3d. Tingkat keempat dengan huruf Latin kecil d. Tingkat keempat dengan huruf Latin kecil

misal a, b, c,dmisal a, b, c,de. Tingkat lelima dengan angka Arab satu e. Tingkat lelima dengan angka Arab satu

kurung tutup misal 1), 2), 3)kurung tutup misal 1), 2), 3)f. Tingkat keenam dengan huruf Latin kecil f. Tingkat keenam dengan huruf Latin kecil

dengan satu kurung tutup, misal a,b,cdengan satu kurung tutup, misal a,b,cg. Tingkat ketujuh dengan angka Arab dua g. Tingkat ketujuh dengan angka Arab dua

kurung misal (1), (2), (3) kurung misal (1), (2), (3)

h. Tingkat kedelapan dengan huruf Latin kecil dua h. Tingkat kedelapan dengan huruf Latin kecil dua kurung misal (a), (b)kurung misal (a), (b)

4. Penulisan judul bab, subbab, dan anak subbab4. Penulisan judul bab, subbab, dan anak subbaba.a. Judul bab diketik dengan huruf kapital Judul bab diketik dengan huruf kapital

seluruhnya, letak di tengah halaman, huruf times seluruhnya, letak di tengah halaman, huruf times new roman yang ditebalkan.new roman yang ditebalkan.

Misal BAB IMisal BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

b. Judul subbab, huruf pertama setiap kata b. Judul subbab, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata depan atau kata sambung) dan diletakkan di depan atau kata sambung) dan diletakkan di tengah halaman. Misaltengah halaman. Misal

A. Latar Belakang MasalahA. Latar Belakang Masalahc. Judul subsubbab, huruf pertama setiap kata c. Judul subsubbab, huruf pertama setiap kata

ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan di ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan di sebelah kiri halaman. Misalsebelah kiri halaman. Misal

1. Pengertian Ejaan 1. Pengertian Ejaan

5. Penulisan Kutipan5. Penulisan Kutipana.a. Kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip Kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip

sebagai bagian dari teks utama, diikuti nama sebagai bagian dari teks utama, diikuti nama penulis, tahun, nomor halaman. Misalpenulis, tahun, nomor halaman. Misal

Suharno (1998:124) menyimpulkan “ada hubungan Suharno (1998:124) menyimpulkan “ada hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.belajar”.

b. Kutipan 40 kata atau lebih ditulis terpisah dari teks b. Kutipan 40 kata atau lebih ditulis terpisah dari teks yang mendahului dan diketik spasi tunggal. yang mendahului dan diketik spasi tunggal.

c. Merujuk kutipan tidak langsung ditulis tanpa tanda c. Merujuk kutipan tidak langsung ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Misal kutip dan terpadu dalam teks. Misal

Scmid (2005:6) mengatakan bahwa kegiatan olah Scmid (2005:6) mengatakan bahwa kegiatan olah tubuh akan menyebabkan seseorang tubuh akan menyebabkan seseorang mengekspresikan gagasan dan emosi melalui mengekspresikan gagasan dan emosi melalui gerakan.gerakan.

d. Menulis daftar pustaka berupa bukud. Menulis daftar pustaka berupa buku Gorys Keraf. 2005. Gorys Keraf. 2005. Komposisi.Komposisi. Flores: Nusa Flores: Nusa Indah atau Indah atau

Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores: NusaKeraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores: Nusa IndahIndahe. Daftar pustaka dari kumpulan artikele. Daftar pustaka dari kumpulan artikel Dick Hartoko (Ed.). 2004. Dick Hartoko (Ed.). 2004. Golongan Cendekiawan: Golongan Cendekiawan:

Mereka yang Berumah diMereka yang Berumah di AnginAngin. Jakarta: Gramedia. Jakarta: Gramediaf. Daftar pustaka dari artikel jurnalf. Daftar pustaka dari artikel jurnal Ali Hanafi. 2005. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan Ali Hanafi. 2005. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan

dan Pengadopsian Inovasi”. dan Pengadopsian Inovasi”. Forum PenelitianForum Penelitian, , 1(1):33-471(1):33-47

g. Daftar pustaka dari artikel koran atau majalahg. Daftar pustaka dari artikel koran atau majalah Henry James. 2006.”Do Babies Sing A Universal Henry James. 2006.”Do Babies Sing A Universal

Song?”. Song?”. Psychological TodayPsychological Today, hal.2 , hal.2 h. Daftar pustaka dari koran tanpa nama penulish. Daftar pustaka dari koran tanpa nama penulis Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, tanpa Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, tanpa

Basis Sumber Daya Lokal”hal. 4Basis Sumber Daya Lokal”hal. 4

i.Daftar pustaka dari skripsi, tesis, disertasii.Daftar pustaka dari skripsi, tesis, disertasi Pradnya Paramita. 2008. “Pengaruh Bioteknologi Pradnya Paramita. 2008. “Pengaruh Bioteknologi

Pertanian terhadap Pematangan Tomat”. Skripsi. Pertanian terhadap Pematangan Tomat”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas MaretMaret

j. Daftar pustaka dari internetj. Daftar pustaka dari internet Herusatoto. 2002. “Bioteknologi Pertanian” (online), Herusatoto. 2002. “Bioteknologi Pertanian” (online),

((http://www.chang.jaya-Heru.com) Biotek-) Biotek-pertan04htm/,diakses 12 Januari 2009 pertan04htm/,diakses 12 Januari 2009