View
1.254
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
Metode perubahan mindset
Citation preview
SOSIALISASI KURIKULUM 2013
Madiun, 7 -11 November 2013
Pengembangan Kurikulum 2013
Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum
• Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yang sedang berjalan
• Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik• Kurang sosialisasi• Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan global
(Bahasa Inggris dan TIK) • Mengabaikan kemampuan guru didalam membuat RPP dan
silabus • Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik• Berkembangnya stigma negatif terhadap guru• Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum• Anggaran sangat besar , khawatir seperti kasus hambalang • Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dan DPR• Implementasi bakal terhambat karena anggaran belum disetujui
2
Landasan Pengembangan Kurikulum
3
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN• Perubahan metodologi pembelajaran• Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010• Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional:
Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa
Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
Kronologi Pengembangan Kurikulum 2013DASAR HUKUM:Amanah RPJMN 2010-2014 mengarahkan untuk memantapkan pelaksanaan sistem pendidikan nasional, melalui penyediaan sistem pembelajaran, penyempurnaan kurikulum pendidikan dasar dan menengah serta pembelajaran.Sasaran : Penyempurnaan kurikulum sekolah dasar-menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014.
KRONOLOGI: 31 Juli 2012Rapat Sidang TerbatasArahan Presiden RI“Penguatan Kurikulum dengan penekanan memasukkan pendidikan karakter”
4 Agustus 2012Komite PendidikanLaporan awal :Penataan dan Penyempurnaan (Pengembangan) Kurikulum Komite Pendidikan Menyetujui
19 September 2012Rapat Koordinasi Menghadapi Panja Belanja Pemerintah Pusat Banggar DPR RIUsulan Kriteria Pemanfaatan Optimalisasi Anggaran Pendidikan :“Program telah dibahas dan disetujui oleh Komite Pendidikan Nasional”
22 November 2012Raker Komisi X DPR RI:“sepakat pembahasan pengembangan kurikulum dalam panja Kurikulum”
14 Desember 2012Raker Komisi X DPR RI:“menyetujui anggaran Kurikulum untuk Satker Dikdas dan Dikmen”
4
18 Februari 2013Sidkab ParipurnaArahan Presiden:“kurikulum 2013 lebih disosialisasikan secara masif untuk pelaksanaannya mulai TA 2013/2014”
RPJMN 2010-2014INPRES 1/2010
4
Alasan Pengembangan KurikulumTantangan Masa Depan• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC,
CAFTA• Masalah lingkungan hidup• Kemajuan teknologi informasi• Konvergensi ilmu dan teknologi• Ekonomi berbasis pengetahuan• Kebangkitan industri kreatif dan budaya• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia• Pengaruh dan imbas teknosains• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan• Hasil TIMSS dan PISA
Kompetensi Masa Depan
• Kemampuan berkomunikasi• Kemampuan berpikir jernih dan kritis• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan• Kemampuan menjadi warga negara yang
bertanggungjawab• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal• Memiliki minat luas dalam kehidupan • Memiliki kesiapan untuk bekerja • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Fenomena Negatif yang Mengemuka
Perkelahian pelajarNarkobaKorupsiPlagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif• Beban siswa terlalu berat• Kurang bermuatan karakter
5
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
6
Elemen PerubahanElemen Deskripsi
SD SMP SMA SMKKompetensi Lulusan
• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata pelajaran(ISI)
• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan (ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:• Tematik
Integratif dalam semua mata pelajaran
• Mata pelajaran
• Mata pelajaran wajib dan pilihan
• Mata Pelajaran wajib, pilihan, dan vokasi
7
Elemen PerubahanElemen
DeskripsiSD SMP SMA SMK
Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu)(ISI)
• Holistik dan integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya)
• Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains
• Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6
• Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• TIK menjadi media semua matapelajaran
• Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler
• Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10
• Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Perubahan sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan
• Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa
• Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini
• Penyeragaman mata pelajaran dasar umum
• Produktif disesuaikan dengan tren perkembangan Industri
• Pengelompokkan mata pelajarn produktif sehingga tidak terlau rinci pembagiannya
88
Elemen Perubahan
ElemenDeskripsi
SD SMP SMA SMK
Proses pembelajaran
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
• Tematik dan terpadu
• IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu
• Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya
• Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri
9
Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi (lebih cepat memakai mesin)
Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21Model PembelajaranCiri Abad 21
10
Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training
Pemahaman Lama Pemahaman BaruTerbatas untuk seni Untuk semua mata pelajaranMurni bakat Keterampilan yang dapat
dipelajari
Originalitas Originalitas dan nilai (asas manfaat)
Tidak perlu pengetahuan pendukung
Pengetahuan lapangan sangat diperlukan
Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi dalam pengembangan)
Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan discovery
Pergeseran Pengertian tentang KreativitasBanyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif
11
Pengertian Kreativitas % Setuju
Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan 98Berlaku untuk tiap mata pelajaran 96Tidak terbatas pada seni 86Tiap orang dapat menjadi kreatif 88Bakat bawaan lahir 21Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah
95
Dapat diajarkan 70Dapat dinilai 50
R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports.
Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas
12
(tidak mudah menilai kreativitas tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari)
13
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamat]- Questioning [menanya]- Experimenting [mencoba] - Associating [menalar]- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba
[observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
13
Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
Tujuan Pendidikan Nasional(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
SikapSpiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha EsaSosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawabPengetahuan berilmuKeterampilan cakap dan kreatif
14
Pembelajaran
Peran Kurikulum sebagai Integrator Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Sistem Nilai
Kompetensi:- Sikap
- keterampilan- Pengetahuan
Peng
etah
uan
&
Kete
ram
pila
nAktualisasi
(Action)Internalisasi (Reflection)
Watak/Perilaku Individu
Kurikulum
PTK dan dukungan lain: SarPras,...
-Produktif-Inovatif-Peduli-...
Watak/Perilaku Kolektif
15
Peran Pendidikan dan Kebudayaan Pe
ndid
ikan
Bang
sa y
ang
Cerd
as
Intelektual
Spiritual
Sosial
Kinestesis
Produktif
Inovatif
Bang
sa y
ang
Kola
bora
tif-K
ompe
titif
Bang
sa B
erpe
nget
ahua
n da
n Be
rbud
aya
Bang
sa y
ang
Bera
dab
Kebu
daya
an
Kultural Afektif16
Kreatif
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan
indonesia yang:Produktif, Kreatif,
Inovatif, Afektif
melalui penguatan Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan yang terintegrasi
ProduktifKreatifInovatifAfektif
17
Tema Pengembangan Kurikulum 2013 (Sesuai UU 20/2003)
Creative Pedagogy
Creative Teaching
Creative Learning
Teaching for
Creativity
Peran Guru
Peran Kurikulum
Peran Buku (Sarpras) dan Budaya Sekolah
Dukungan Pembelajaran Kreatif
18
Reviu Bagian III
1. REKONSTRUKSI POLA PIKIR DAN ASPEK LEGAL
Standar Isi
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
21
Mapel 1
SKL Mapel 1
SK-KD Mapel 1
Mapel 2
SKL Mapel 2
SK-KD Mapel 2
Mapel 3
SKL Mapel 3
SK-KD Mapel 3
Mapel n
SKL Mapel n
SK-KD Mapel n
....
....
....
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan
SK-KD: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Lengan Kiri
Muka Kiri
Kerah
Lengan Kanan
Muka Kanan
Saku
Belakang
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006
22
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan
58 cm)
58 cm38 cm
83 cm92 cm
86 cm
Lengan Kiri Lengan KananMuka KananMuka Kiri Belakang
saku
kerah
Pola Pikir Kurikulum 2013
23
Apa pembelajaran tematik itu?
• Pembelajaran tematik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran terpadu (integrated learning) dari Fogarty
• Pembelajaran yang memadukan beberapa konsep mata pelajaran dengan menggunakan tema sebagai pemersatu.
Mengapa pembelajaran tematik?
PSIKOLOGI ANAK SD• Siswa kelas awal berpikir dengan cara
HOLISTIK (menyeluruh/satu kesatuan)• Tidak paham konsep abstrak• Kontekstual (contextual teaching and
learning)
GAYA BELAJAR
Kenali tiga gaya belajar siswa:• AUDITORI
Lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan
• VISUALSuka membaca, mengamati, melihat contoh/gambar
• KINESTETIKSuka bergerak dan menyentuh
Ciri-Ciri Pembelajaran Tematik1. Berpusat pada anak2. Memberikan pengalaman langsung3. Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak4. Menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran
dalam satu PBM5. Bersifat luwes6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dg
minat dan kebutuhan anak
Pembelajaran Tematik
TEMA
PEMETAANANALISIS SKL, KI, KD, INDIKATOR JARINGAN TEMA
RPP SILABUSSISWA
Langkah Penyusunan Perangkat Tematik
1. Memilih & Menetapkan tema2. Melakukan analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar, dan
membuat indikator, 3. Melakukan pemetaan hubungan KD, Indikator dg
tema satu tahun4. Membuat jaringan KD, indikator5. Melakukan penyusunan silabus tematik6. Menyusun RPP tematik
TEMA KELAS 1
1. DIRIKU2. KEGEMARANKU3. KEGIATANKU4. KELUARGAKU
5. PENGALAMANKU 6. LINGKUNGAN BERSIH,
SEHAT DAN ASRI7. BENDA BINATANG DAN
TANAMAN DI SEKITARKU8. PERISTIWA ALAM
TEMA KELAS 4
1. INDAHNYA KEBERSAMAAN2. SELALU BERHEMAT ENERGI3. PEDULI TERHADAP MAKHLUK
HIDUP4. BERBAGAI PEKERJAAN5. MENGHARGAI JASA PAHLAWAN
6. INDAHNYA NEGERIKU7. CITA-CITAKU8. DAERAH TEMPAT
TINGGALKU9. MAKANAN SEHAT
DAN BERGIZI
Prosentase Penyajian• Alokasi waktu yang tersedia dimaksudkan agar guru
tidak terfokus pada salah satu mata pelajaran• Diperhatikan alokasi waktu per minggu komulatif.• Setiap hari dirasionalkan selalu memadukan
berbagai mata pelajaran dengan tema sebagai pemersatu
Kekuatan Pembelajaran Tematik1. Memberikan pengalaman dan KBM yg relevan
dg tingkat perkembangan dan kebutuhan anak
2. Menyenangkan, karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak
3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
4. Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yg dihadapi
CONTOH JADWAL KELAS 4WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU
07.00-07.35 UPACARA TEMA TEMA TEMA AGAMA PJOK
07.35-08.10 TEMA TEMA TEMA TEMA AGAMA PJOK
08.10-08.45 TEMA TEMA TEMA TEMA AGAMA PJOK
08.45-09.00 - - - - - -
09.00-09.35 TEMA TEMA TEMA TEMA AGAMA PJOK
09.35-10.10 TEMA TEMA TEMA TEMA TEMA TEMA
10.10-10.25 - - TEMA TEMA - -
10.25-11.00 TEMA TEMA
TERIMA KASIH
Recommended