View
3.601
Download
8
Category
Preview:
DESCRIPTION
Pedoman Penelitian Tindakan Kelas oleh I Wayan Dasna Universitas Negeri Malang
Citation preview
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)(CLASSROOM ACTION RESEARCH)
I Wayan Dasna
Pusat Penelitian Pendidikan-Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Malang
Kasus Pembelajaran di kelas Prestasi belajar rendah…..
Nilai murid rendah, rata-rata kelas < 50; Sebagian besar murid tidak tuntas……..
Banyak siswa tidak mengerjakan tugas……..
Banyak siswa sering tidak masuk……….
Lain-lain…………. MASALAH
PTK
Ebbut (1985) : Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan studi sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut.
PTK adalah bentuk penelitian praktis yang membumi yang dilaksanakan oleh pengajar untuk menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya agar dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran di kelas.
Apakah PTK itu??
Apakah karakteristik PTK?
Dilakukan oleh pengajar sendiri sebagai pengelola kelas
Berangkat dari masalah aktual dalam pembelajaran di kelas
Adanya tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
memiliki kerangka kerja yang teratur dengan berdasarkan hasil observasi nyata dan data perilaku.
Fleksibel dan adaptif (mungkin ada perubahan selama penelitian)
Apakah Tujuan PTK? Untuk meningkatkan praktik
pembelajaran di kelas PTK merupakan cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan layanan pendidikan melalui penyempurnaan praktik pembelajaran di kelas
Untuk meningkatkan relevansi pendidikanPTK dapat meningkatkan relevansi unsur-unsur dalam proses pembelajaran dengan karakteristik pribadi siswa, tuntutan masy., perkembangan pengetahuan dll. sehingga terjadi perbaikan atau peningkatan kualitas proses pembelajaran
Apakah Tujuan PTK?
3. Meningkatkan mutu hasil pendidikan artinya meningkatkan motivasi siswa sehingga bersifat positif terhadap perkuliahan / pembelajaran (Kasbolah, 2001)
Semakin positif sikap mahasiswa thd perkuliahan, ketrampilan yang dikuasai bertambah, penguasaan materi semakin mantap.... Berarti proses pembelajaran di kelas makin baik shg mutu hasil pendidikan lebih baik.
4. Meningkatkan efesiensi pengelolaan pendidikan yaitu memanfaatkan sumber-sumber daya yang terintegrasi dalam pendidikan (Gunter, Estes, dan Schwab, 1995)
PTK selalu mencari alternatif baru agar proses pembelajaran menjadi efektif dan efesien
MENGAPA KITA PERLU MELAKUKAN PTK? Agar guru menjadi profesional dan ilmuwan perlu melakukan inovasi
pendidikan dan pengajaran….salah satunya dengan melakukan penelitian sesuai konteks tempat bekerja
PTK sangat kondusif untuk membuat pengajar menjadi peka dan
tanggap terhadap dinamika pembelajarannya.
PTK membuat pengajar mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam dan intens terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
PTK merupakan suatu kegiatan yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga tidak mengganggu tugas pengajar.
PTK membuat pengajar kreatif karena selalu berlibat dengan upaya-upaya inovasi dengan cara mengimplementasikan dan mengadaptasi berbagai teori, teknik pembelajaran, dan bahan ajar yang mutakhir
BAGAIMANA PROSEDUR PELAKSANAAN PTK?
PTK dimulai dengan refleksi awal, yaitu pengajar merefleksikan masalah-masalah yang ada di kelasnya.
Kegiatan ini meliputi: identifikasi masalah, analisis masalah, perumusan masalah, dan perumusan hipotesis tindakan.
BAGAIMANA PROSEDUR PELAKSANAAN PTK?
Setelah melakukan refleksi tentang pembelajaran yang terjadi sebelumnya, selanjutnya dilakukan: (1) planning (perencanaan), (2) acting (pelaksanaan), (3) observing (pengamatan) (4) reflecting (refleksi).
PERENCANAAN
TINDAKAN
OBSERVASI
REFLEKSI
PERENCANAAN
TINDAKAN
OBSERVASI
REFLEKSI
Ke SIKLUS II
Refleksi
R E F L E K S I
REFLEKSI REFLEKSI
Refleksi awal Identifikasi masalah:
Menemukan masalah yang mengganggu proses belajar dan menghalangi tercapainya tujuan
Caranya: Renungkan, pikirkan, dan refleksikan kekurangan-kekurangan
dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan yang berdampak pada kurang optimalnya proses dan hasil belajar.
Pengajar juga perlu mengidentifikasi kelebihan dan keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan sebagai acuan tindakan yang akan dilakukan.
Jika pengajar mengalami kesulitan mengidentifikasi masalah, gunakanlah pertanyaan berikut sebagai panduan!
Apakah yang terjadi dalam proses belajar-mengajar yang sedang berlangsung?
Apakah proses belajar-mengajar tersebut mengalami permasalahan?
Jika “ya”apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasinya?
MASALAH APA YANG ADA DI KELAS SAYA? PERIODE ON TASK ANAK-ANAK SANGAT PENDEK SEHINGGA KELAS GADUH
DENGAN KEBISINGAN YANG TIDAK PRODUKTIF waktu yg terbatas untuk setiap siswa untuk mendapat giliran berbicara dlm kelas
yang berjumlah lebih dr 30 Dalm roleplay anak-anak tidak memperhatikan grup yang tampil Banyak anak yang menganadalkan teman lain untuk mengerjakan tugas inidividual
maupun kelompok Anak-anak cendaearung mebe4ntuk kelompok eksklusif Anak-anak memiliki kesulitan dlm listening comprehension Materi dirasakan terlalu sulit bagi beberapa anak Anak malas membuka kamus Ketrampilan menggunakan kamus rendah Anak-anak malas mengikuti ekstra bhs inggris Anak-anak memiliki sikap negatif thd bhs inggris Penguasaan ketrampilan mengajar guru rendah Kesulitan belajar dalam topik telling time Amostfir kelas tidak mendukung pembelajaran (students like to make fun of their
friends who make mistakes)
Refleksi awal
Analisis Masalah Masalah yang perlu dipilih adalah:
yang sangat strategis, mendesak untuk segera diatasi, bisa dilaksanakan oleh pengajar, sesuai dengan prioritas.
Jika pengajar mengalami kesulitan menganalisis masalah, gunakanlah pertanyaan berikut sebagai panduan!
Apa yang Anda prihatinkan? Mengapa Anda memprihatinkannya? Menurut Anda apa yang dapat Anda lakukan untuk
mengatasi hal itu? Bukti-bukti apa yang Anda perlukan untuk menilai apa
yang terjadi? Bagaimana Anda mengumpulkan bukti-bukti tersebut? Bagaimana Anda mengecek kebenaran dan keakuratan
apa yang terjadi?
Refleksi awal
Perumusan Masalah Rumusan masalah hendaknya jelas, spesifik, dan operasional
Dalam merumuskan masalah perlu diperhatikan: Masalah dirumuskan secara jelas, tidak mempunyai
makna ganda Masalah dapat dituangkan dalam kalimat tanya Rumusan masalah pada umumnya menunjukan
hubungan antar dua atau lebih variabel Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik
yaitu memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
Menunjukan secara jelas subjek penelitian Contoh: Apakah banyaknya latihan melukis dapat meningkatkan
aktivitas kreatif berkarya mahasiswa seni rupa yang mengambil matakuliah dasar-dasar melukis?
Hipotesis tindakan.Setelah masalah dirumuskan, kegiatan
berikutnya adalah merumuskan hipotesis. Hipotesis ini berupa dugaan yang akan
terjadi jika tindakan dilakukan. Hipotesis dikembangkan berdasarkan
masalah yang telah dirumuskan. Hipotesis yang baik harus dapat diuji secara
empiris, artinya dampak tindakan yang dilakukan dapat diukur, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Contoh: Banyaknya latihan melukis dapat meningkatkan aktivitas kreatif berkarya mahasiswa seni rupa yang mengambil matakuliah dasar-dasar melukis!
Refleksi awal
Perencanaan Tindakaan Rencana tindakan ini disusun untuk menguji secara
empiris hipotesis tindakan yang telah dirumuskan.
Rencana tindakan berupa langkah-langkah tindakan secara sistematis dan rinci.
Rencana tindakan meliputi: materi (bahan ajar), metode atau teknik mengajar, teknik dan instrumen observasi dan evaluasi, kendala yang mungkin timbul pada saat implementasi, dan alternatif pemecahannya.
Untuk membantu penyusunan rencana tindakan,
gunakanlah pertanyaan berikut: apa (yang akan dilakukan beserta rasionalnya), di mana , kapan, dan bagaimana sebagai panduan.
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Setelah menyusun rencana tindakan, kegiatan berikutnya adalah mengimplementasikan tindakan dan mengamati hasilnya (aktivitas pengajar, mahasiswa, dan suasana kelas).
Pada tahap inilah pengajar berperan ganda, yaitu sebagai praktisi (pelaksana pembelajaran) dan sekaligus sebagai peneliti (pengamat).
Tahap Pengamatan Tindakan
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Pada tahap ini, data-data tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran dikumpulkan dengan bantuan instrumen pengamatan yang dikembangkan.
Pengajar boleh dibantu oleh pengamat dari luar (teman sejawat atau pakar pendidikan). Kehadiran pengamat pembantu ini menjadikan PTK bersifat kolaboratif.
Tahap Refleksi terhadap Tindakan
Tahap ini meliputi kegiatan: menganalisis, memaknai, menjelaskan, dan menyimpulkan data yang diperoleh dari pengamatan (bukti empiris), serta mengaitkannya dengan teori yang digunakan (kerangka konseptual). Hasil refleksi ini dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan tindakan siklus berikutnya.
Refleksi yang tajam dan terpercaya akan diperoleh masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan tindakan berikutnya. Kadar ketajaman refleksi ditentukan oleh tingkat ketajaman dan keragaman instrumen observasi yang digunakan.
Tahap Refleksi terhadap TindakanGuna mendapatkan hasil refleksi yang optimal, beberapa pertanyaan berikut dapat dimanfaatkan sebagai pemandu.
Bagaimana persepsi Anda (dosen, mahasiswa, pengamat lain) terhadap tindakan yang dilakukan ?
Apakah efek tindakan tersebut? Isu kependidikan apa saja yang muncul sehubungan dengan
tindakan yang dilakukan? Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tindakan?
Mengapa kendala tersebut muncul? Apakah terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran? Perlukah perencanaan ulang? Jika “ya”, alternatif tindakan manakah yang paling tepat? Jika “ya” apakah diperlukan siklus berikutnya?
Secara keseluruhan keempat tahapan dalam PTK : Perencanaan, Tindakan, observasi, dan refleksi membentuk suatu siklus (Tiap siklus minimal 3 kali pertemuan).
Siklus ini kemudian diikuti siklus-siklus lain secara berkesinambungan seperti sebuah spiral.
Kapan siklus-siklus tersebut berakhir? Jawabannya adalah, kalau hasil pelaksanaan tindakan sudah sesuai dengan criteria yang ditetapkan oleh peneliti.
Beberapa contoh Lembar Pengamatan
Kualitas Pembelajaran dapat diketahui dari: Aktifitas mahasiswa: perubahan perilaku, sikap,
motivasi seperti: keaktifan berdiskusi, bertanya, mencoba, mengerjakan tugas, …
(pengumpulan data……memerlukan lembar pengamatan)
(contoh terlampir)
Hasil Belajar: nilai, kualitas tugas
……..hasil tes atau tugas
Struktur Proposal PTKSampul Usulan Penelitian
Halaman Pengesahan
A. Judul Penelitian
B. Mata Pelajaran dan Bidang Kajian
C. Pendahuluan
D. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Hasil Penelitian
G. Kajian Pustaka
H. Prosedur Penelitian
I. Jadwal Penelitian
J. Biaya Penelitian (bila ada)
K. Personalia Penelitian (bila ada)
L. Daftar Pustaka
M. Lampiran-Lampiran: 1. Instrumen Penelitian 2. ……..
Isi laporan:
CoverHalaman PengesahanAbstrak (Ringkasan)Kata PengantarDaftar IsiDaftar Tabel (kalau ada)Daftar Gambar (kalau ada)
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Rumusan MasalahC.Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIANA. Rancangan Penelitian
a. Jenis penelitian (PTK), banyak siklus yang dilakukanb. Subyek Penelitian (siswa, kelas,)c. Waktu Penelitiand. Langkah-langkah Penelitian (uraikan langkah-langah pada siklus I,
II, dst yang meliputi: perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi)
B. Instrumen PenelitianC. Teknik Analisis
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian: Siklus I, Siklus II, dstB. Pembahasan Hasil
BAB V PENUTUPA. KesimpulanB. SaranDAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANRPP, Hasil Pengamatan, Daftar Nilai/Hasil Belajar Siswa tiap siklus, Foto-
foto
Tugas
Identifikasi masalah pembelajaran yang ada di sekolah Bapak/Ibu!
Analisis masalah, pilihlah satu masalah yang paling penting dan tentukan tindakan pemecahan masalah.
Buatlah satu proposal PTK untuk memecahkan masalah tersebut. Tulis pada kertas Folio garis, tiap peserta antara 5 – 10 halaman.
Penilaian Tugas
No Komponen Kriteria Bobot SkorBobot X
Skor
1 Judul Penelitian Maksimal 15 kata Menggambarkan masalah yang akan diteliti Menggambarkan apa yang akan dilakukan
5
2 Latar Belakang Masalah nyata dalam pembelajaran diperkuat data Penyebab munculnya masalah Alternatif pemecahan relevan masalah
20
3 Rumusan Masalah
Spesifik dan operasional Dilengkapi dengan definisi operasional, asumsi dan lingkup
penelitian (batasan masalah)
10
4 Tujuan dan Manfaat
Mendasar pada permasalahan Tampak manfaatnya bagi guru dan siswa
10
5 Kajian Pustaka Relevan dengan tindakan yang akan dilakukan dalam memecahkan masalah
Berkaitan dengan substansi mata kuliah yang diteliti ada kerangka pikir dan kejelasannya
15
6 Metodologi Menggambarkan tindakan penyelesaian yang relevan Teknik pengambilan dan analisis data serta instrumen yang
digunakan jelas dan relevan dengan masalah Uraian tersusun sistematis dan jelas Ada target indikator keberhasilan
30
7 Lain-lain Jadwal penelitian jelas menggambarkan waktu pelaksanaan Daftar pustaka relevan dan penulisannya sesuai dengan
ketentuan.
10
Jumlah 100
Recommended