View
610
Download
7
Category
Preview:
Citation preview
NUR ARFAH MEGA(Workshop Pengembangan Konten untuk SME E-Learning Indosat)
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Setelah mendapatkan materi Prinsip Pengembangan Instruksional, peserta
workshop Pengembangan Konten untuk SME E-Learning diharapkan akan dapat
mengembangkan konten e-learning sesuai subject matter yang dibidanginya
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
Peserta Workshop Pengembangan Konten untuk SME E-Learning akan dapat:
1. Menganalisis kebutuhan instruksional2. Mengidentifikasi karakteristik pemelajar (user)3. Merumuskan TIU4. Menganalisis instruksional5. Merumuskan TIK6. Menentukan pokok bahasan7. Mengidentifikasi sub-pokok bahasan8. Menyusun tes pencapaian yang relevan9. Membuat strategi instruksional10. Menulis konten e-learning 11. Membuat story board berdasarkan desain instruksional yang telah
dirancang
PEMBELAJARAN (INSTRUCTIONAL)?
Usaha dalam memfasilitasi proses belajar seseorang.
Usaha untuk membuat proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien salah satunya adalah dengan mendesain suatu pembelajaran melalui proses yang sistematis dan sistemik.
Melalui pembelajaran, proses belajar bisa direncanakan, diawasi, dan dikontrol sehingga dapat diperoleh hasil yang berkualitas.
PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL?
Twelker (1972): Cara yang sistematis dalam mengidentifikasikan, mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Association for Educational Communications and Technology/ AECT (1977): ”A systematic approach to the design, production, evaluation, and utilization of complete systems of instruction, including all appropriate components and a management pattern for using them.”
PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL?
Seels dan Richey (1994):”An organized procedure that includes the steps of analyzing, , designing, developing, implementing, and evaluating instruction”
Atwi Suparman (1997):Suatu proses yang sistematis dalam mengidentifikasi masalah, mengembangkan bahan dan strategi instruksional, serta mengevaluasi efektifitas dan efisiensinya dalam mencapai tujuan instruksional.
JADI, PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL?
Proses sistematis dalam mengidentifikasi masalah belajar,mendesain kegiatan instruksional,
mengembangkan bahan dan strategi instruksional dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber belajar
dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran,serta mengevaluasi efektifitas dan efisiensi
yang diarahkan untuk mencapai tujuan instruksional tertentu
MODEL PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL
Model Pengembangan Instruksional
Berfungsi mengarahkan tenaga pendidik dalam mendesain pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran
Pembelajaran yang efektif, efisien, berdaya tarik dan humanis.
BEBERAPA MODEL PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL
Briggs Banathy PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) Kemp Gerlach dan Ely Dick dan Carey MPI (Model Pengembangan Instruksional) IDI (Instructional Development Institute), dll.
PENDEKATAN DALAM MEMILIH MODEL
Pemilihan model didasarkan pada PENDEKATAN yang digunakan oleh seorang desainer, apakah: CLASSROOM, PRODUCT, atau SYSTEM oriented.
Classroom orientation: umumnya digunakan para guru dalam membuat suatu bentuk pembelajaran bagi para siswanya.
Product orientation: diasumsikan bahwa produk instruksional diperlukan, sesuatu yang BARU akan dihasilkan, menekankan pada uji coba (tryout) dan revisi, produk yang dihasilkan harus dapat digunakan oleh fasilitator pembelajaran, dll.
System orientation: berorientasi pada keseluruhan proses instruksional (sistemik) melalui prosedur yang sistematis.
KARAKTERISTIK MODELPENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL
PERBEDAAN:Terletak pada istilah yang dipakai, urutan, kelengkapan langkahnya dan tingkat penggunaannya (institusi/ mata pelajaran).
PERSAMAAN:Setiap model mengandung tiga kegiatan pokok: 1. Kegiatan menentukan masalah dalam pembelajaran dan
mengorganisasikan alat untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Kegiatan menganalisa dan mengembangkan pemecahan masalah.
3. Kegiatan mengevaluasi pemecahan masalah tersebut.
MEMILIH MODELPENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL
Tidak ada satupun model yang paling baik untuk segala situasi, sebab setiap model itu baik dan sesuai untuk kondisi tertentu.
Setiap model itu dimaksudkan untuk menghasilkan suatu sistem instruksional.
Seorang pengembang instruksional dapat memilih salah satu di antara model yang dianggap sesuai, atau mengkombinasikan beberapa model untuk menyusun suatu model baru.
Hal yang terpenting adalah efektivitas dan efisiensi model dalam penerapannya.
No single model is useful for all settings
and all purposes
ADDIE’ MODEL
ANALYZE DESIGN DEVELOPMENT IMPLEMENTATION EVALUATION
Analisis Kebutuhan
Pertimbangkan apakah suatu program instruksional memang diperlukan sebagai alternatif solusi dalam memecahkan masalah tertentu.
Apakah terjadi kesenjangan antara apa yang menjadi harapan (institusi atau personal) dengan apa yang terjadi sebenarnya (realita).
Pertimbangkan pula: 1. Technically feasible 2. Economically profitable3. Socially acceptable
Ada Apa dengan Design?
Tahapan Design:1. Rumuskan Tujuan Instruksional2. Analisis Karakteristik Pemelajar 3. Analisis Instruksional
4. Tentukan Pokok Bahasan5. Susun Bentuk Tes yang Relevan6. Pilih Strategi Instruksional
Tujuan Instruksional?
Menunjukkan tujuan yang akan dicapai pemelajar setelah menyelesaikan satu mata pelajaran atau melakukan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu
Tujuan umum dari suatu pembelajaran harus merupakan suatu kemampuan yang utuh dari domain-domain tertentu (pengetahuan, keterampilan, atau sikap)
TIU yang Baik?
Unsur Audience dan Behaviour Sintesis dari beberapa kompetensi khusus Terdiri dari kata kerja (verb) dan diikuti kata
benda (object) Menggunakan kata kerja operasional, agar TIU:
measurable dan observable Penulisan kata benda harus dapat memberi
keterangan dari perilaku yang akan dicapai
Analisis Karakteristik Pemelajar
Learner NEEDS Cognitive Characteristics Psychosocial Characteristics Physiological Characteristics
Analisis Instruksional?
Proses penjabaran kompetensi umum (TIU) menjadi kompetensi khusus, serta mencari hubungan atau keterkaitan antara kompetensi satu dengan kompetensi lainnya.
Dimaksudkan untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku khusus yang dapat menggambarkan perilaku umum secara lebih terperinci.
4 Jenis Keterkaitan
HierarkialSuatu perilaku hanya dapat dilakukan bila perilaku lain telah dikuasai.
Bagan:
ProseduralKeterkaitan yang tersusun secara prosedur atau menggambarkan suatu proses.
Bagan:
Menerapkan Statistika Dasar
Menerapkan Statistika Lanjutan
Menem-patkan
transpa-ransi di
atas OHP
Menyala-kan OHP
Mengatur Fokus
4 Jenis Keterkaitan
PengelompokanKeterkaitan yang bercirikan himpunan.
Bagan:
KombinasiGabungan dari ketiga keterkaitan sebelumnya.
BURUNG ITIK ANGSA BEBEKAYAM
UNGGAS
Peta Kompetensi?
Hasil penggabungan antar kompetensi sesuai dengan jenis keterkaitan akan menghasilkan peta kompetensi.
Gambar atau struktur suatu mata pelajaran yang memberi informasi tentang: jumlah kompetensi khusus yang harus dikuasai untuk mencapai TIU; urutan-urutan cara mengajarkan/ menyampaikan; sebagai acuan untuk merumuskan TIK.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)?
Tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai pemelajar setelah mengikuti tahapan tertentu
Tujuan-tujuan yang harus dikuasai untuk mencapai TIU
Dirumuskan secara sederhana, dapat diukur (measurable) dan diamati (observable), dan hanya mengandung satu kompetensi khusus
Selain unsur Audience dan Behaviour, TIK akan semakin lengkap bila ditambah unsur Condition dan Degree ABCD
CONTOH RUMUSAN TIK
A = Peserta pelatihan penyusunan GBPP,B = dapat merumuskan TIU untuk mata ajaran yang
dikelolanya,
C = bila kepada peserta diberi acuan mengenai target yang akan dicapai, dan
D = dengan bentuk perumusan yang benar.
Bila diberi acuan mengenai target yang akandicapai untuk setiap mata ajaran (C)
peserta pelatihan penyusunan GBPP (A) Dapat merumuskan TIU (B)
dengan perumusan yang benar (D)
Tentukan Pokok Bahasan
Menentukan POKOK BAHASAN pada hakikatnya adalah membuang kata kerja yang terdapat dalam TIK
Pokok bahasan harus dapat diurai menjadi lebih dari satu
sub-pokok bahasan
Identifikasi Sub-Pokok Bahasan
SUB POKOK BAHASAN merupakan penjabaran dari Pokok Bahasan
danUntuk menjabarkan Pokok Bahasan menjadi
Sub Pokok Bahasan digunakan ANALISIS ISIdengan
melibatkan ahli materi atau ahli bidang studi (Subject Matter Expert)
Susun Tes yang Relevan
Mengapa?Untuk mengetahui dan menilai ketercapaian
tujuan instruksional oleh pemelajar
Untuk itu, Penilaian dilakukan dengan merujuk pada tujuan
instruksional yang telah dirumuskan
Jadi, setelah tujuan instruksional dirumuskan,
lanjutkan dengan mendesain pertanyaan-pertanyaan yang akan mengukur ketercapaian pemelajar
Strategi Instruksional?
Pendekatan dalam mengelola kegiatan intruksional untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematis, sehingga kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh pemelajar secara efektif dan efisien.
Perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi dengan pemelajar, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Komponen Strategi Instruksional
1. Urutan Kegiatan Instruksional- Pendahuluan: deskripsi, relevansi, tujuan- Penyajian: uraian, contoh, latihan- Penutup: tes formatif, tindak lanjut
2. Metode Instruksional
ceramah, demonstrasi, unjuk kerja, diskusi, self-learning, dll.
Komponen Strategi Instruksional
3. Media Instruksional- Kesesuaian media dengan: TUJUAN, JENIS PENGETAHUAN, SASARAN, KEMUDAHAN MEMPEROLEH.
- Media yang VISUALS: Visible, Interisting, Simple, Usefull, Accurate, Legitimate, Structure
4. Waktujumlah waktu yang diperlukan oleh learner untuk menyelesaikan setiap langkah dalam urutan kegiatan instruksional
Ada Apa dengan Pengembangan?
Pengembangan adalah proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan pembelajaran (instructional materials)
Media instruksional: by Utilization dan by Design
Keputusan untuk mengembangkan suatu bahan instruksional dipengaruhi oleh ketersediaan bahan di lapangan serta relevansinya dengan tujuan instruksional
QUESTIONS?
“Apakah bahan instruksional yang telah dikembangkan atau dipilih berdasarkan proses yang
sistematis benar-benar efektif dalam mencapai tujuan instruksional?”
atau”Apakah bahan instruksional perlu direvisi
agar pemelajar dapat menggunakan dengan
lebih efektif dan efisien?”
Evaluasi Formatif ?
Pada tahap implementasi dilakukan UJI COBA terhadap prototipe program instruksional melalui tahapan seperti: experts review, dan evaluasi pada tingkat one to one, small group, dan field evaluasi formatif !
Evaluasi formatif bertujuan untuk mencari kekurangan atau kelemahan dari suatu bahan instruksional maupun komponen lain dalam kegiatan instruksional, dan kemudian melakukan revisi untuk meningkatkan kualitasnya.
EVALUATION?
Bagaimana anda dapat memastikan bahwa kegiatan instruksional yang anda
desain berlangsung efektif?
EVALUASI
Proses pengumpulan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam rangka
pengambilan suatu keputusan
Mengapa Evaluasi Sumatif?
Jika pada tahap pelaksanaan (implementation) telah dilakukan evaluasi formatif, maka pada tahap akhir dilakukan evaluasi sumatif.
Evaluasi sumatif dilakukan setelah semua komponen instruksional dikembangkan dan dilaksanakan.
Evaluasi sumatif bertujuan untuk mempelajari efektifitas dari suatu system instruksional secara keseluruhan (system as a whole).
Evaluasi sumatif berguna untuk menentukan tindak lanjut dari suatu sistem instruksional, termasuk di dalamnya media dan bahan instruksional apakah dapat terus digunakan dalam kegiatan instruksional atau tidak.
AKHIRNYA …
Pengembangan instruksional pada intinya memiliki lima tahap utama yaitu: ANALYZE, DESIGN, DEVELOPMENT, IMPLEMENTATION, dan EVALUATION
Pengembangan instruksional merupakan proses sistematis dalam mengidentifikasi masalah belajar,mendesain kegiatan instruksional, mengembangkan bahan dan strategi instruksional dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber belajar dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran,serta mengevaluasi efektifitas dan efisiensi yang diarahkan untuk mencapai tujuan instruksional tertentu
AKHIRNYA …
Model apapun yang digunakan dalam mengembangkan sistem instruksional, yang terpenting adalah efektifitas dan efisiensi model dalam penerapannya.
KARENA, tak ada satu pun model, metode, atau media yang TERBAIK untuk segala situasi, sebab masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, dan sangat tergantung pada kondisi atau setting di mana suatu sistem instruksional itu akan dikembangkan!
Recommended