Sistem Koloid (Pengertian)

Preview:

Citation preview

Kelompok

Sistem KoloidŠistem KoloidPresentation

Presentation By :

o Gracius Jeremia / 04

o Richard Ardi P / 07

o Yoky Setya Hadi / 10

Istilah koloid pertama kali diutarakan oleh seorang ilmuan Inggris, Thomas Graham, sewaktu mempeajari sifat difusi melalui membran kertas parkemen.

Sistem Koloid

Apabila suatu zat dicampurkan dengan zat lain, maka akan terjadi penyebaran secara merata dari suatu zat ke dalam zat lain yang disebut sistem dispersi atau campuran. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.

Dispersi dan Pendispersi

Dipersi Molekuler (larutan)Dispersi halus (koloid)Disperi kasar (suspensi)

Sistem dispersi

Larutan

Koloid Suspensi

Larutan (dispersi molekuler) Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran diameter partikel zat terdispersinya sangat kecil < 1 nm, sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi.

Contoh: Larutan gula, larutan garam, udara bersih

Larutan ,Koloid,dan Suspensi

Koloid

Koloid merupakan sistem dispersi yang ukuran diameter partikel zat terdispersinya 1 – 100 nm, secara makroskopis tampak homogen, tetapi sebenarnya heterogen (dengan mikroskop ultra dapat dibedakan antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi).

Contoh: susu cair, asap, dan kabut.

Larutan ,Koloid,dan Suspensi

Suspensi Suspensi merupakan sistem dispersi yang

ukuran diameter partikel zat terdispersinya relatif besar > 100 nm dan tersebar merata dalam medium pendispersinya. Pada umumnya suspensi merupakan campuran heterogen.

Contoh: pasir yang dicampur dengan air, air sungai, dan air kopi.

Larutan ,Koloid,dan Suspensi

Perbedaan Larutan Sejati Suspensi,dan Koloid

Larutan Sejati Koloid Suspensi Kasar

1. Homogen 1. Kurang Homogen 1. Heterogen

2. Jernih 2. Tidak Jernih 2. Tidak Jernih

3. Satu Fase 3. Dua Fase 3. Dua fase

4. Tidak mengendap 4. Sulit Mengendap 4. Mudah mengendap

5. Tidak dapat disaring

5. Dapat disaring dengan kertas saring ultra

5. Dapat disaring dengan kertas saring biasa

6. Stabil 6. Umumnya Stabil 6. Tidak Stabil

7. Meneruskan Cahaya

7. Menghamburkan cahaya

7. Menghamburkan cahaya

8. Ukuran Partikel < 8. Ukuran Partikel 8. Ukuran partikel >

Makanan : es krim, kecap, selai, dll. Kosmetik : parfum, alas bedak, dan

hairspray Industri : minyak bumi, lateks, cat, dll Obat – obatan : salep dan obat sirup

Contoh Penggunaan koloid dalam bidang :

Jenis Sistem Koloid

No.

Fase Terdispersi

MediumPendispersi

Nama Koloid Contoh

1. Gas Cair Buih atau Busa

Buih sabun, sampo

2. Gas Padat Buih padat Batu Apung, karet

3. Padat Padat Sol padat Logam campuran, Intan

4. Padat Cair Sol Yinta, cat, kanji

5. Padat Gas Aerosol padat

Debu, asap

6. Cair Padat Emulsi padat

Keju, mentega, mutiara

7. Cair Cair Emulsi Susu, santan

8. Cair Gas Aerosol Cair

Kabut, parfum

Berikut merupakan contoh dari Jenis Koloid

Busa atau Buih

Aerosol Cair Buih Padat

Sol Padat Sol Emulsi

A. Yang berhubungan dengan optik : efek Tyndal dan gerak Brown.

B. Yang berhubungan dengan kelistrikan : Koagulasi elektroforesis dan dialisis

C. Berhubungan dengan gejala permukaan : Adsorbsi

D. Sifat yang lain : yaitu Opalesensi dan sifat koligatif yang tidak jelas

Sifat-Sifat Koloid

Efek Tyndal Gejala pemantulan cahaya oleh partikel koloid dinamakan efek Tyndall. Dengan demikian, efek Tyndall dapat digunakan sebagai petunjuk untuk membedakan sistem koloid dan larutan sejati.

A. Sifat Koloid berhubungan dengan Optik

Gambar Efek Tyndal pada Koloid

Visualisasi Efek Tyndal

Gerak BrownPartikel koloid bergerak terus menerus

secara acak menurut jalan yang zig-zag. Gerakan acak partikel koloid dalam suatu medium disebut gerak Brown.

A. Sifat Koloid berhubungan dengan Optik

Gerak Brown

home

Elektroforesis :gerakan partikel koloid di bawah

pengaruh medan listrik..• Manfaat :

Untuk menentukan muatan partikel koloidUntuk memproduksi barang industri dan karetMengurangi pencemaran udara dengan pengendap elektrostatika

B. Yang berhubungan dengan kelistrikan

Visualisasi Elektrofisis

+

Sumber listrik

Ion negatif

Ion positif

air

Dialisis :Dialisis adalah proses penghilangan Ion-on

penggangu kestabilan koloid Dengan menggunakan selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput yang hanya daoat dilewati oleh ion dan air, tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel koloid

Adsorpsi penyerapan terhadap partikel atau ion atau

senyawa yang lain sehingga partikel koloid bermuatan.• Contoh :

Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.

C. Berhubungan dengan gejala permukaan

Visualisasi Adsorbsi

Fe(OH)

3H+

H+

H+

H+

H+

H+Cl-

Cl-

Cl-

Cl-

Cl-

Cl-

Fe3

+

(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S2.

Contoh Adsorbsi

Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid sehingga membentuk endapan karena kerusakan stabilitas sistem koloid

Koagulasi atau penggumpalan

Visualisasi Koagulasi

Fe(OH)2+

++

+ +

-

-

-

-

-

-

Dialisis : proses penghilangan ion ion yang menganggu kestabilan koloid dengan cara penyaringan

Contoh : proses pemisahan hasil metabolisme dari darah oleh ginjal

Diaslisis

Visualisasi Dialisis

+

+++

--

-

Air masuk

Air keluar dengan ion

-+

Koloid

Ion- ion

• Koloid liofil : Koloid yang partikel terdispersinya menarik medium pendispersinya

• Koloid liofob : koloid yang partikel terdispersinya tidak menarik medium pendispersinya

• Jika medium pendispersi berupa air maka disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob

Koloid Liofil dan Liofob

Sol hidrofi l Sol Hidrofob

Efek tyndall lemahStabilBersifat reversibelTerdiri atas zat

organikMengadsorbsi

mediumnyaViskositas lebih

besar dari mediumnya

Dapat dibuat dengan konsentrasi relatif besar

Tidak mudah digumpal dengan penambahan elektrolit

Ex : Sabun, agar2, kanji

Efek tyndall lebih jelas

Kurang stabil Tidak reversibelTerdiri dari zat

anorganikTidak mengadsorbsi

mediumnyaViskositas hampir

sama dengan medium

Hanya stabil pada konsentrasi kecil

mudah digumpal dengan penambahan elektrolit

Ex : Sol belerang, sol logam

1. Cara kondensasi Adalah penggabungan partikel halus

menjadi partikel yang berukuran koloid – Pendinganan :proses ini akan

menggumpalkan ion larutan menjadi koloid – Penggantian pelarut :cara membuat koloid

dengan mengganti zat– Pengembunan uap Ex: uap raksa dialirkan melalui air dingan

sehingga membentuk sol raksa

Pembuatan Koloid

Pembuatan Koloid ada 3 :

A. Cara Kondensasi

B. Cara Dispersi

C. Koloid Asosiasi

Pembuatan Koloid

Kestabilan koloid pada umumnya disebabkan oleh adanya muatan

listrik pada permukaan partikel koloid, akibat mengadsorpsi ion-ion dari

medium pendispersi.

1.Kestabilan Koloid

Oleh karena kestabilan koloid disebabkan oleh muatan listrik pada permukaan partikel koloid maka penetralan muatan partikel koloid dapat menurunkan bahkan menghilangkan kestabilan koloid.

2.Destabilisasi Koloid

Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan dan susupensi, sehingga sistem partikel koloid

dapat dibuat dengan pengelompokkan (agregasi) partikel larutan (cara ini disebut cara kondensasi) atau

dengan menghaluskan partikel-partikel kasar dari suspensi, kemudian mendispersikannya ke dalam medium

pendispersi (cara dispersi).

Peembuatan Koloid

1. Cara kondensasi Adalah penggabungan partikel halus

menjadi partikel yang berukuran koloid – Pendinganan :proses ini akan

menggumpalkan ion larutan menjadi koloid – Penggantian pelarut :cara membuat koloid

dengan mengganti zat– Pengembunan uap Ex: uap raksa dialirkan melalui air dingan

sehingga membentuk sol raksa

A. Cara Kondensasi

• Reaksi Pengendapan : 2 larutan yang mengandung larutan elektrolit dicampurkan sehingga menghasilkan endapan berukuran koloid

A. Cara Kondensasi

Reaksi redok

2H2S(g)+SO2(aq) 2H2O(l)+3SHidrolisis

FeCl3(aq)+3H2O(l) Fe(OH)3+3HCl(aq)

Dekomposisi rangkap

AgNO3(aq)+3HCl(l) AgCl+HNO3(aq)

Reaksi penggaraman Untuk membuat koloid garam yang sukar larut

AgNO3(aq) + NaCl(Aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)

Adalah memecah partikel kasar menjadi partikel koloid

1. Cara mekanik : Partikel kasar digerus sampai tingkat kehalusan tertentu lalu didespersikan ke medium

Ex : pembuatan sol belerang

2. Cara peptisasi : Endapan dipecah dengan zat pemecah mjd partikel koloid

Ex : Agar-agar dipeptisasi dg air

B. Cara Dispersi

3. Cara Busur Bredig ( Elektrodispersi)

hanya untuk membuat sol logam

• Proses :

– Logam dicelupkan ke dalam medium disperrsi– Kedua ujung elekroda dialiri listrik– Shg uap logam yang timbul akan terdispersi ke

medium dan mengalami kondensasi mjd koloid4. Cara Homogenisasi

Dipakai untuk membuat emulsi

B. Cara Dispersi

Contoh : sabun, detergen

Molekul sabun( Natrium Stearat ) terdiri dari :

Kepala atau bagian polar bersifat hidrofilik.

Ekor atau nonpolar bersifat hidrofobik.

C. Koloid Asosiasi

Suka air / Hidrofilik

Benci air / Hidrofobik Ekor

Kepala

O

CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-- C-O-Na+

Koloid Asosisasi

1 2

Kotoran terangkatMolekul deterjen menempel

Penerapan Pembuatan Koloid

Desinfeksi

Koagulasi

Penyaringan

Adsorbsi

Skema Pengelolaan Air Bersih

• Air sungai di endapkan lumpurnya lalu tambahkan tawas / Al2(SO4)3 dan gas klorin / kaporit.

• Fungsi tawas : menggumpalkan lumpur koloid shg mudah disaringMembentuk koloid Al(OH)3 yang dapat mengadsorbsi zat pencemar dan mengendapkannya

• fungsi kaporit : pembasmi kuman

Koagulasi• Koagulasi adalah penggumpalan

partikel koloid sehingga membentuk endapan karena kerusakan stabilitas sistem koloid

Fe(OH)2+

++

+ +

-

-

-

-

-

-

Air disaring dengan saringan yang terdiri dari lapisan kerikil dan pasir

Penyaringan

• Penyerapan dilakukan oleh Al(OH)3 dan karbon aktif

• Fungsi karbon aktif yaitu menghilangkan bau, warna, rasa, dan zat-zat kimia.

Proses Adsorbsi

Air yang sudah cukup bersih ditambahkan kapur untuk menaikkan Ph dan gas Klorin guna mematikan hama

Proses Disinfeksi

Terimakasih Ada Pertanyaan ???