View
1.756
Download
5
Category
Preview:
DESCRIPTION
Citation preview
MAX WEBER: AGAMA DAN RASIONALITAS
• Point 1. Pengelompokan agama
• Point 2. Perkembangan Kristen. Sifat agama bukan refleksi kondisi, tapi suatu projeksi ideal.
• Point 3. Menghormati keagungan moral. Etika agama yang mengalami perubahan. Memenuhi kepentingan internal maupun eksternal
NABI
• Point. Memcapai kekuatan super dengan pencucian dosa (cult). Dalam komunitas cult ada “penasehat spiritual”. Penjamin keselamatan para pengikut.
• Point. Perkembangan agama dipengaruhi kenabian.
• Point: Kekuatan dari semua faktor individual seiring berkembangnya rasionalitas konsepsi, dan pemikiran individu tersebut.
• Point: Kebutuhan rasional.
• Dalam masyarakat tradisional, sikap keagamaan itu terbentuk karena keinginan untuk survive dan sejahtera dalam kehidupan material ini.
• Semua aktivitas keagamaan punya tujuan akhir ekonomi.
POINTERS KEL 2
• Point 1. Pengelompokan agama• Point 2. Teori Kebencian Nietzche: Menghormati
keagungan moral• Point 3. Pencucian diri, ada cult, superhuman
being menjadi perantara antara manusia dengan Tuhan.
• Point 4: Teodisi: harapan akan keselamatan• Point 5: Kebahagiaan abadi akan diterima oleh
mereka yang alim, sementara pendosa akan dihukum.
• Point: seorang nabi sebagai juru selamat atau penebus dosa
• Point: penganut aliran empiris. Tidak semua agama meyakini ada sesuatu di luar manusia
• Point: mengalami rasionalisasi.• Point: reinkarnasi• Point: kelas petani dan militer, bisnis dan
intelektual punya kecenderungan keagamaan yang berbeda.
• Point: Rasionalisasi birokrasi: cult dan penebusan dosa
Magic dan agama
• Magic menganggap dewa dan roh sebagai bagian yang tak terpisahkan dari dunia ini, sedangkan agama mempunyai konsepsi yang lebih transendental tentang roh dan Tuhan.
• Agama primitive lebih bersifat magis• Evolusi sikap keagamaan, dr magic ke
agama• Magic menjadi agama ketika objek-objek itu
menjadi tidak lagi dihuni roh lagi.
Rasionalitas
• Roh-roh ini menjadi semakin tersingkirkan dari dunia
• Manusia menjadi sangat tergantung pada usahanya sendiri agar sukses
• Tuhan dan dewa lebih dibicarakan dalam pertimbangan etis
• Tuhan/Dewa lebih menuntut pada manusia agar manusia hidup sesuai dengan prinsip moral dan etis tertentu.
Kemunculan Nabi
• Munculnya Nabi berkaitan dengan tuntutan akan rasionalitas etis seiring bertambahnya kompleksitas sosial
• Dalam situasi sosial yang kompleks, diperlukan aturan dan prosedur formal
• Diperlukan upaya merumuskan prinsip-prinsip etis, mengulang2nya dan memecahkan kontradiksi, dan menjawab masalah baru.
Kemunculan Intellektual
• Peran Intelektual sangat penting dalam perkembangan dan penjabaran konsep-konsep relijius
• Agama-agama berkembang karena peran intelektual
• Dunia terbentuk oleh gagasan bukan kondisi material.
ETIKA PROTESTAN
• The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism (1904)
• Ajaran John Calvin tentang predestinasi (takdir)
• Sebelum manusia lahir manusia bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu mereka yang selamat dan mereka yang celaka.
• Karena manusia tidak tahu mana yang selamat, maka mereka akan mencari “tanda bumi” untuk menunjukkan bahwa merekalah yang terpilih.
• Menurut etika protestant, mereka yang beriman, bekerja keras dan mencapai kesuksesan ekonomilah yang selamat
• Akibatnya orang menabung, berinvestasi dalam bentuk tanah dan usaha.
• Inilah yang dinamakan “The Spirit of Capitalism”
• Ketika orang bekerja keras untuk menunjukkan kesalehan mereka, kondisi struktural yang menjadi basis revolusi industri di Eropa terbentuk.
• Kekayaan adalah konsekuensi dari kesalehan dan kerja keras.
“Temple Capitalism”
• Kritik Randall Collins:• Menurut Weber, spirit kapitalisme hanya
terjadi di Eropa, sedangkan Randall mengatakan hal seperti itu juga terjadi di Asia
• “Temples were the first enterprenerial organizations in Japan: the first to combine control of the factors of the labor, capital and land so as to allocate them for enhancing production.
Recommended