Karakterisasi sifat fisika batu kapur di desa labaha

Preview:

Citation preview

KARAKTERISASI SIFAT FISIKA BATU KAPUR DI DESA LABAHA KECAMATAN WATOPUTE

KABUPATEN MUNALa Hamimu, Hasria, Jahidin

Oleh:Nurul Fitri

(1208102010003)

JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA

DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM , BANDA ACEH

November, 2015

OUTLINE

Pendahuluan

Tinjauan Pustaka

Metodelogi Penelitian

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Loading…..

PENDAHULUAN

Batu Kapur

Karakterisasi Sifat Fisika Batu KapurDesa Labaha

Kelimpahan Bahan Tambang & Sumber Energi

TINJAUAN PUSTAKA

Batu Kapur

Sifat-sifat Fisika Batu Kapur

-Magnesium=Batu Kapur Dolomite-Lempung=Batu Kapur Lempungan

-Pasir=Batu Kapur Pasiran

- Penguapan air laut- Sisa-sisa Organik

Bahan Pengotor

Mineral Karbonat

Sifat-Sifat Fisika Batu Kapur

Warna Warna putih susu, abu-abu muda, coklat, hitam, kemerah-merahan.

Spesific Gravity Kerapatan (Bulk Density)

Kadar Air (Moisture Content)Kekerasan

)( 21 mmm

mGss

s

Vmm 12

%100x

mmw

s

w

%100x

mmmimpacts

A

BA

Lanjutan…..

Derajat Kejenuhan

Angka Pori (Void Ratio)

Porositas (Porosity)

%100xVVSr

v

w

%100xVVn

t

v

s

v

vve

METODOLOGI PENELITIAN

Sampel batu kapur diambil di Desa Labaha Kecamatan Watopute sebanyak 5 titik sampel dengan jarak antar titik sampel 1 meter.

Langkah-langkah dalam penelitian:

Specific Grafity

Angka Pori, Porositas, Derajat Kejenuhan

Kekerasan Batu Kapur

Kadar Air Batu Kapur

Kerapatan Batu Kapur

Langkah Kerja

Sampel disaring dengan ayakan 4 mesh, lalu dimasukkan ke dalam piknometer dan ditimbang (mps).

Ditimbang massa piknometer 500 ml (mp).

Sampel ditambahkan air dan didihkan selama 20 menit, kemudian didinginkan dalam densikator selama 24 jam

Ditambahkan air kedalam piknometer sampai penuh dan ditimbang (m2)

Ditimbang massa piknometer yang berisi air tanpa sampel batu kapur (mpa)

Langkah Kerja

Sampel disaring dengan ayakan 3/8 mesh, lalu dimasukkan ke dalam mould dan ditimbang (m2).

Ditimbang massa mould (m1).

Dilakukan pemadatan 3 lapisan: 1/3 bagian sampel dimasukkan kedalam mould, lalu ditumbuk sebanyak 25 kali.

Diukur diameter dan tinggi mould untuk menghitung volume

Dihitung nilai kerapatan

Langkah Kerja

Sampel disaring dengan ayakan 4 mesh, lalu dimasukkan ke dalam thin box dan ditimbang (mts).

Ditimbang massa thin box (mt).

Sampel dikeringkan dalam oven (suhu konstan=110 5 0C) selama 24 jam

Sampel dikeringkan dan didinginkan dalam densikator selama 24 jam, lalu ditimbang (ms).

Dihitung nilai kadar air batu kapur

Langkah Kerja

Sampel disaring & dilakukan pemadatan 3 lapisan: 1/3 bagian sampel dimasukkan kedalam mould, lalu ditumbuk sebanyak 25 kali dan ditimbang (m2).

Ditimbang massa soul (m1).

Sampel dimasukkan ke dalam mesin impact test, ditumbuk 15 kali dan disaring menggunakan ayakan 8 mesh. Disimpan dalam talam dan ditimbang (m3).

Ditimbang talam dalam keadaan kosong (m4)

Dihitung nilai kekerasan

Langkah Kerja

Sampel disaring dengan ayakan 3/8 mesh, lalu dimasukkan ke dalam mould dan ditimbang (m2).

Ditimbang massa mould (m1).

Sampel dikeringkan dalam oven dan didinginkan dalam densikator selama 24 jam, lalu ditimbang (ms).

Dihitung nilai m4 dan m5, volume solid (Vs), volume volid (Vv), dan volume air (Vw)

Dihitung nilai angka pori, porositas dan kejenuhan

HASIL DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN

Batu kapur di desa Labaha berwarna putih susuNilai rata-rata specific gravity 2,14, nilai kerapatan lepas 1,052 gr/cm3, dan nilai

kerapatan padat 1,14 gr/cm3Nilai kekerasan batu kapur antara 20,27%-35-92% dengan rata-rata 25,254%Nilai rata-rata nilai kadar airnya 28,41%Nilai rata-rata angka pori batu kapur adalah e = 0,8Nilai rata-rata porositas adalah n = 49,63% Nilai rata-rata derajat kejenuhan Sr = 8,11%.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Adjad, 1999. Bahan Galian Industri : Batu Kapur, Jurnal Departemen Pertambangan Indonesia [2]. Bowles, H., 1995. Geoteknis, Erlangga, Jakarta. [3]. Carr donal dan Rooney,1985 . Limestome and Dolomit Industrial Mineral, March. [4]. Crishtopherson R.W., 2002. Geosystem, Prentice Hall Inc, New Jersey . [5]. Harjowigeno, S., 1996. Klasifikasi Pedogenesis, Pustaka Jaya, Jakarta. [6]. Haryadi, 2000. Bahan Galian Industri : Batu Kapur, Jurnal Departemen Pertambangan Indonesia [7]. Hendri , 1991. Dasar – Dasar Ilmu Tanah, Gajah Mada University Pres, Yogyakarta.

[8]. Ilman 2004. Analisa Komposisi CaO dan MgO Hasil Kalsinasi Batu Gamping Koral Dari Daerah Gonda Lama, Lapanda dan Wabula Kecamatan Pasar Wajo Kabupaten Buton, Skripsi Fakultas MIPA Unhalu, Kendari [9]. Lars, 1998. Kompaksi Urukan Tanah dan Batuan dengan Getaran, Bina Aksara, Jakarta. [10]. Madyanti , 1992. Mekanika Tanah, Edisi IV, Erlangga, Jakarta. [11]. Munir, M., 1995. Geologi dan Minerologi Tanah, Pustaka Jaya, Jakarta. [12]. Pettijohn , f,j., 1992. Sedimentary Rock, Prentice Hall Inc, New Jersey.[13]. Plumer dan Geary, 1991. Physical Geology, Fith edition Wm.c Brown Publisher, USA. [14]. Roning, 2004. Pengujian Batu Material Gamping Madampi Sebagai Bahan Perkerasan Jalan Raya , Skripsi Fakultas Teknik Unhalu, Kendari.[15].Suhendar, 1999. Bahan Galian Industri : Batu Kapur, Jurnal Departemen Pertambangan Indonesia[16]. Veorhoef,1995. Geologi Untuk Teknik Sipil, Erlangga, Jakarta.

Ada yang ingin bertanya???

Recommended