Hal-Hal yang Menurut Saya Anda Perlu Tahu tentang 26 Desember

Hal-Hal yang Menurut Saya Anda Perlu

Tahu tentang 26 Desember

#26Des #selaluadaharapan#ceritazahraakhyar

Terima kasih sudah hadir bersama kami

di sini.

Payung Teduh: “Untuk Perempuan yang SedangDalam Pelukan”

#26Des #selaluadaharapan #ceritazahraakhyar

Kami percaya doa yang Anda

panjatkan malam ini adalah

hadiah terbaik untuk kami.



Dan berkaitan dengan itu,

saya mewakili keluarga memohon maaf

sebesar-besarnya.



“Hanya ada sedikit bintang malam ini.

Mungkin karena kau sedang cantik-

cantiknya.”



LINI MASA1987-2015

#26Des #selaluadaharapanSherina: “Ku Bahagia”

Sherina: “Ku Bahagia”#26Des #selaluadaharapan

#ceritazahraakhyar

2015

1987

1992

1998

2007

2006 2013

20132009


#ceritazahraakhyar

2015

1987

Muhammad Akhyar lahir di Tanjung Balai, sebuah

kota di Pesisir Timur Sumatera Utara.


#ceritazahraakhyar

2015

1987

Ia menghabiskan masa kecilnya di Batu Bara.

Kabupaten di sebelah kota Tanjung Balai.


#ceritazahraakhyar

2015

1987

Banyak hal menyenangkan yang ia jalani sewaktu kecil. Di tahun 2013 ini menuliskannya

dalam sebuah buku.


2015

1992

Padi: “Begitu Indah”

Haniva Az Zahra lahir di Yokohama, sebuah kota

di Selatan Tokyo, Jepang.


2015

1992


Tahun-tahun awal kehidupannya ia jalani di

Negeri Sakura.


2015

1992


Meskipun agak lindap, ia masih bisa merasakan betapa

menyenangkannya diajak berjalan –jalan di taman-

taman kota oleh Umi-nya kala itu.


2015

1992


Setelah kuliah doktoral Abi-nya selesai, ia ikut diboyong pulang ke Jawa, tepatnya di

Serpong.


2015

1992


Ia selalu bersemangat ketika menceritakan bagaimana ia

bermain hingga sore di lapangan rumput penuh

dandelion dekat rumahnya.


2015

1992


Ia juga tak bosan bercerita kebiasaan keluarganya

mengadakan semacam pentas kecil. Pesertanya: ia dan Asma,

adiknya. Penontonnya: Abi dan Ummi


2015

1992


Ritual itu membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang

penuh percaya diri. Ia tak pernah sungkan untuk maju

ke depan.


2015

1992


Rasa percaya diri yang tinggi membuatnya selalu terbuka untuk mencoba hal-hal baru, bertemu orang-orang baru.

Merdeka.


2015

2007

Letto: “Sampai Nanti Sampai Mati”

Ia tak hanya menumpang lahir di Jepang. Nilai hidup orang

Jepang mengendap banyak di dalam dirinya. Tentu hal ini dipengaruhi oleh Abi-nya.


2015

2007


Baginya waktu adalah hal krusial. Harus digunakan

dengan efektif. Target harus jernih. Rencananya untuk

menuju itu juga harus jelas.


2015

2007


Di usianya yang masih belia, ia sudah tahu akan berkuliah di

mana.


2015

2007


Akan tetapi tentu saja hidup tak selamanya linear. Sesuai

dengan apa-apa yang dibayangkan.


2015

2007


Ia sempat kecewa ketika gagal masuk ke SMA yang ia

inginkan. Tapi itu tak lama. Hidup harus terus dijalani.


2015

2007


Kegagalan itu justru jadi cambuk. Ia memutuskan ikut

program akselerasi.


2015

1998

Sheila on 7: “Tunggu Aku di Jakarta”

Salah satu hal yang paling ia syukuri dari masa kecilnya di

kampung adalah ia berkesempatan membaca

Bobo.


2015

1998


Bobo membuatnya tahu anak-anak di Jakarta sedang demam Tamagotchi meskipun (hingga

sekarang) tak pernah memegang mainan itu.


2015

1998


Kemudian ia tiba-tiba harus jadi saksi mata bergolaknya

negeri. Tiba-tiba banyak istilah baru hilir-mudik.


2015

1998


Ia bahkan sampai harus bertanya di kelas (guru kelas itu adalah ayahnya sendiri)

apa perbedaan krisis moneter dan krisis ekonomi.


2015

1998


Ia semakin suka melihat berita di televisi. Ia punya idola baru, yang ia anggap

lebih hebat dari Ksatria Baja Hitam: Pak Amien Rais


2015

1998


Asal tahu saja, saking sukanya, ia mulai meniru-niru tekenen Pak Amien, untuk dijadikan

tanda tangan sendiri.


2015

1998


Tentu dia pun melihat seorang berjaket kuning yang

tampaknya jadi pemimpin gerakan mahasiswa di gedung

beratap hijau di Senayan.


2015

1998


Semenjak itu ia bertekad untuk sampai ke Jakarta.

Belajar di UI. Agar bisa demonstrasi dengan jaket

kuning yang keren itu.


2015

2006

Sheila on 7: “Tunjuk Satu Bintang”

Setelah sempat singgah setahun di Unimed akhirnya ia

berlabuh juga di Universitas Indonesia, Fakultas Psikologi.


2015

2006


Kegembiraan begitu membuncah ketika pertama

kali ia memakai jaket almamater kesayangan.


2015

2006


Di kampus ini ia bertemu dengan orang-orang baru.

Dari berbagai tempat di negeri ini. Ia juga bertemu dengan

pikiran-pikiran baru.


2015

2006


Ia tentu saja tak pernah lupa dengan cita-cita masa

kecilnya. Turun ke jalan dalam berbagai isu ia jalani.


2015

2006


Berbagai pikiran pun mulai ia pelajari. Diskusi-diskusi pun

ia ikuti. Berorganisasi pun mulai ia geluti.


2015

2009

Banda Neira: “Di Atas Kapal Kertas”

Bukan perkara mudah menyelesaikan SMA dalam

dua tahun.


2015

2009


Tak sekadar kognisi, butuh juga keteguhan hati.


2015

2009


Lelah tentu ada. Berjibaku setiap hari. Masih harus

belajar ketika yang lain sudah berlibur. Ia banyak belajar

dari dua tahun itu.


2015

2009


Waktu lulus pun tiba. Tak bisa dikatakan tak terasa. Ia

berlabuh jua di program studi yang dicita. Fakultas Psikologi

Universitas Indonesia.


2015

2006

Akses internet gratis dan maraknya penggunaan media

sosial membuat ia pelan-pelan menulis. Hujan dan senja

selalu jadi favoritnya.

Efek Rumah Kaca: “Desember”


2015

2006

Hidup di lingkungan budaya Melayu membuatnya mau tak mau harus bisa meramu kata.

Siap tak siap harus sigap bersilat lidah.



2015

2006

Ia selalu menganggap sebagai orang Melayu sungguh

memalukan jika tak bisa lancar meminang diksi.



2015

2006

Agar bisa menulis sesuatu, ia merasa butuh suatu

perjalanan.



2015

2006

Pertengahan tahun 2009, terjadilah perjalanan itu.

Perjalanan hampir setengah bulan menuju Bali. Backpackeran!



2015

2009

Letto: “Senyumanmu”

Sebagaimana lazimnya semua mahasiswa baru ia pun

mengikuti kegiatan demi kegiatan untuk mahasiswa

baru.


2015

2009


Ia diminta untuk menjadi Komite Pengawas Panitia kegiatan mahasiswa baru.


2015

2009


Tentu saja kegiatan-kegiatan itu dijalaninya dengan percaya

diri, dan selalu dengan senyum. Ia terlampau mudah untuk dilihat di kerumunan.


2015

2009

Suatu ketika, tanpa sengaja, ia melihat juga perempuan yang

mulai diceritakan di antara para panitia.

Raisa: “Jatuh Hati”


2015

2009

Perempuan dengan senyum yang mampu memuaikan

jarak antara pukul lima dan enam sore. Dunianya tak lagi

sama.

Raisa: “Jatuh Hati”


2015

2009

Ia tak bisa menyatakan apa yang ia rasakan. Untungnya ia berteman akrab dengan kata-

kata. Ia menitipkan semua kepada mereka.

Ten2Five: “Hanya Untukmu”


2015

2009

Suatu hari ia tahu bahwa perasaannya harus

ditindaklanjuti dengan serius. Apa daya, jalan tak pernah

selalu lurus.

Dewi Lestari: “Malaikat Juga Tahu”


2015

2009

Ia beruntung. Terlampau beruntung malah. Ia tak bisa membayangkan hidup dalam

bayang-bayang senyuman perempuan itu.

Sheila on 7: “Buat Aku Tersenyum”


2015

2009

Baginya semua tempat adalah tempat belajar. Semua waktu

adalah waktu untuk belajar. Ia mulai aktif berorganisasi.

Tulus: “Jangan Cintai Aku Apa Adanya”


2015

2009

Bergabung di Departemen Kemahasiswaan BEM

Psikologi. Pelan-pelan ia belajar bagaimana sistem

pendidikan dan keuangan di kampusnya.



2015

2009

Lebih jauh, ia pun sadar tak semua anak di negeri ini

punya kesempatan mencicipi pendidikan terbaik.



2015

2009

Tiga tahun tinggal di asrama saat SMP tak membuatnya urung mendaftarkan diri

mengikuti program PPSDMS selama dua tahun.



2015

2009

Di program itu ia makin terpacu untuk belajar

bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Dengan tambahan tujuan akhir: Indonesia yang

lebih baik.



2015

2009

2011, ia menjajaki pengalaman baru.

Berkecimpung di BEM UI. Ia makin terpapar dengan isu-isu politik, kampus ataupun

negara.



2015

2009

2010, (akhirnya) pulang dan berkeliling ke beberapa

kabupaten di Sumatera Utara untuk melakukan penelitian

akhir, ia lulus juga.



2015

2009

Salah satu kelemahannya adalah tak pernah memilih

peluang belajar. Jika beberapa pilihan hadir ia akan raup

semuanya.

Sheila on 7: “Kita”


2015

2009

2012, adalah salah satu tahun tersibuk dalam hidupnya.



2015

2009

Mengikuti program Kuliah Kerja Nyata UI ia berangkat

menuju Desa Paking, Kalimantan Timur.



2015

2009

Di Benua Etam ia tahu, Indonesia bukan hanya Jawa melalui segenap inderanya

sendiri.



2015

2009

Di sana ia juga semakin tahu arah hidupnya: pendidikan

dan anak-anak.



2015

2009

Sebagai salah satu Mahasiswa Berprestasi Fakultas

Psikologi, ia berhak mewakili UI menuju Jepang. PULANG

KAMPUNG!!!



2015

2009

Ke sana ke mari, masih berorganisasi, tak

membuatnya lupa satu hal: lulus 3.5 tahun.



2015

2009

Di akhir masa-masa kampus, a masih gemar dalam perkara

tulis-menulis. Ia aktif dan mengaktifkan Langit Sastra.

Dewi Lestari feat Arina Mocca: “Aku Ada”


2015

2009

Asal tahu saja, eksemplar pertama majalah Katajiwa

yang diterbitakan selalu dilampirkan ke tangan Haniva.



2015

2009

2012, di tengah kuliahnya di program Intervensi Sosial, temannya Naya dan Tery

mengajak membuat sebuah sekolah.



2015

2009

Belakangan ia selalu menyebut Sekolah Bermain

Matahari bukan sekadar lembaga pendidikan anak usia

dini non profit.



2015

2009

Baginya SBM adalah ikhtiar merawat harapan, bahwa

amanah konstitusi bisa dan musti dicapai.



2015

2013

Sheila on 7: “Itu Aku”

Setelah bergelut dengan para ibu di belasan Posyandu, ia

akhirnya menyelesaikan program pascasarjananya.


2015

2013


Intervensi yang ia lakukan tak akan pernah berhasil

dijalankan dan tesis tak akan mungkin selesai jika Haniva

tak membantunya.


2015

2013


Karena itulah ia menulis kalimat ini di awal tesisnya

itu...


2015

2013


Sembari mempersiapkan diri untuk masuk ke program profesi, ia bersama rekan-

rekannya membangun Flohope Indonesia.


2015

2013


Produk Flohope Indonesia sedang anda pegang sekarang

:)


2015

2013


Dan ia akhirnya menempuh perkuliahan di Program

Profesi Psikologi Pendidikan.


2015

2013


Walau ia merasa perkuliahan seringkali tak

tertanggungkan, ia tahu pilihan ini layak dijalani.


2015

2013


Dan meskipun dengan banyak air mata, ia lulus juga di

pertengahan tahun 2015.


2015

Maliq & D’Essential: “Pilihanku”

Waktu tak bisa kita tunda, kita berkelindan di dalamnya.


2015

Maliq & D’Essential: “Pilihanku”

Beberapa hal yang bisa kita pilih pada akhirnya harus kita

pilih.


2015

Sheila on 7: “Temani Aku”

Perjalanan hidup terlalu panjang untuk ditempuh

sendirian.


2015

Sheila on 7: “Temani Aku”

Pada titik ini teman seperjalanan, kawan berbincang, mutlak

diperlukan.

SIMPULAN-SIMPULAN (SEMENTARA)

2015-nanti

#26Des #selaluadaharapanSheila on 7: “Anugerah terindah yang Pernah Kumiliki”

Kamu tahu panggilan apa yang paling

bikin melambung?

“you are my emergency contact!”

Sheila on 7: “Anugerah terindah yang Pernah Kumiliki”#26Des #selaluadaharapan

#ceritazahraakhyar

Beberapa orang berdoa agar diberkahi

keluarga yang berbahagia.

Padi : “Tempat Terakhir”#26Des #selaluadaharapan

#ceritazahraakhyar

Doaku agak berbeda.


#ceritazahraakhyar

“Tuhanku, Engkau pastilah tahu hambu-

Mu ini sungguhlah sederhana. Jika

Engkau berkenan memasukkanku ke

dalam surga, aku mohon di tempatku

nanti Engkau tak perlu memberiku

bidadari. Bidadariku hanya satu. Dan

sudah kutemui di Bumi.


#ceritazahraakhyar

Beberapa orang menyatakan bahagia itu

sederhana.

Bagaimana mungkin aku setuju.

Wina Natalia feat Abdul Coffee Theory: “bahagia Itu Sederhana”


Salah satu sumber kebahagiaanku

adalah kamu.



Memulai dan merawat hubungan

denganmu tak pernah sederhana.



doasejak kapan doa mengenal waktu?

#26Des #selaluadaharapanSheila on 7: “Musim yang Baik”

26 Desember bagi negeri ini tentu

menyimpan kisah duka.

Float: “Sementara”#26Des #selaluadaharapan

#ceritazahraakhyar

Akan tetapi kita juga sama-sama

mengetahui, hidup tak hanya tentang

mala, duka, dan air mata.


#ceritazahraakhyar

Bahkan jika tiap hela napas kita adalah

derita, masih ada jeda tiap hela, tempat

kita bisa bahagia.


#ceritazahraakhyar

Untuk itu keluarga sebagai unsur terkecil

masyarakat haruslah ikut dalam ikhtiar

merawat harapan. Terus dan terus.


#ceritazahraakhyar

Harapan bahwa kita bisa hidup di

negeri, di Bumi yang lebih baik dari hari

ini. Bersama-sama.


#ceritazahraakhyar

Terima kasih sekali lagi. Kehadiran anda

malam ini sungguh memperkuat kami.

Hingga nanti.

Sheila on 7: “Saat Aku Lanjut Usia”#26Des #selaluadaharapan

#ceritazahraakhyar

Hingga lanjut usia. Semoga.

Sheila on 7: “Saat Aku Lanjut Usia”#26Des #selaluadaharapan

#ceritazahraakhyar

Art & Photos

Hal-Hal yang Menurut Saya Anda Perlu Tahu tentang 26 Desember