23

Pengelolaan Proses

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengelolaan Proses
Page 2: Pengelolaan Proses

• Proses bisnis (business process) dapat didefinisikansebagai kumpulan dari proses yang mendukungproses-proses operasional dalam perusahaan. Prosesbisnis berisi kumpulan aktifitas (tasks) yang salingberelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatukeluaran yang mendukung pada tujuan dan sasaranstrategis dari organisasi.

• Proses bisnis adalah tranformasi dari input menjadioutput yang bernilai tambah

Page 3: Pengelolaan Proses
Page 4: Pengelolaan Proses
Page 5: Pengelolaan Proses
Page 6: Pengelolaan Proses

• Suatu proses bisnis yang baik harus memiliki tujuan-tujuan seperti mengefektifkan, mengefisienkan danmembuat mudah untuk beradaptasi pada proses-proses didalamnya. Artinya proses bisnis tersebutharus merupakan proses bisnis yang berorientasikanpada jumlah dan kualitas produk output, minimal dalam menggunakan sumber daya dan dapatberadaptasi sesuai dengan kebutuhan bisnis danpasar. Serta memberikan nilai tambah bagipelanggan.

Page 7: Pengelolaan Proses
Page 8: Pengelolaan Proses

• Organisasi dapat lebih memfokuskan diri padakebutuhan customer.

• Organisasi mampu mengendalikan dan memprediksisetiap perubahan yang terjadi di lingkungan dalamataupun luar.

• Organisasi mampu melakukan pengukuran padasetiap perubahan pada kondisi perusahaan.

• Organisasi mampu memperbaiki tingkat penggunaansumber dayanya sehingga dapat menekan biayapemakaian serendah mungkin.

Page 9: Pengelolaan Proses

• Organisasi dapat mengelola dengan baik integrasiproses-proses antar bagian yang ada.

• Organisasi dapat memonitor secara sistematikaktifitas-aktifitas pada setiap proses operasionaldalam perusahaan.

• Organisasi dapat dengan mudah menemukankesalahan dalam proses dan memperbaikinyasecepat mungkin.

• Organisasi dapat memahami setiap proses danmetode dari proses yang benar

Page 10: Pengelolaan Proses
Page 11: Pengelolaan Proses

• Memperoleh gambaran aktivitas bisnis secara horizontal - lintasfungsional, dengan demikian dapat membantu perusahaanmenghindari kemungkinan terjadinya fragmentasi koordinasiatas proses-proses inti sebagaimana terjadi pada sistemmanajemen vertikal - fungsional yang umumnya diterapkan

• Menguraikan proses bisnis di perusahaannya ke dalam suatusistem hierarki proses, sehingga manajemen perusahaan dapatmenentukan core processes, yang selanjutnya akan menjadifokus bagi usaha peningkatan mutu dan efektivitas prosestermasuk menentukan siapa yang seharusnya menjadi process owner yang bertanggung-jawab untuk pengendaliannya

Page 12: Pengelolaan Proses

• Memberikan gambaran praktis bagaimana langkah-langkah yang diperlukan dalam mengembangkan rancangan pengelolaan SDM dan proses bisnisnya secara horizontal di perusahaan

• Sebagai input dalam implementasi otomasi sistem (SAP dansebagainya) untuk integrasi proses bisnis perusahaan dan input dalam penyusunan SOP perusahaan

• Data dan informasi business process akan membuat upaya job description, job analysis, job evaluation, bahkan analisa dalamrangka pendefinisian kompetensi organisasi, baik yang soft competence maupun yang technical competence, menjadi jauhlebih mudah dan lebih terukur.

Page 13: Pengelolaan Proses

• Ketersediaan business process juga upaya membuat, mengembangkan ataupun melakukan improvement terhadapbusiness application software menjadi tidak rumit, karena mulaidari user requirement, program specification, application blueprint, sampai dengan application prototyping; akan selaludapat di check-and-recheck keabsahan dan ketepat gunaannyamelalui business process yang ada.

• Inisiatif process based KPI (Key Performance Indicators) akanmenjadi dasar dari organization performance managementsystem mulai dari KPI Individual, KPI Departemen, KPI Divisi, sampai dengan KPI Organisasi; yang dalam pemanfaatanselanjutnya akan menjadi dasar utama dari pengembanganimplementasi sistem Balanced Scorecard (BSC) di organisasi

Page 14: Pengelolaan Proses

• Data dan informasi business process akan membuat upaya job description, job analysis, job evaluation, bahkan analisa dalamrangka pendefinisian kompetensi organisasi, baik yang soft competence maupun yang technical competence, menjadi jauhlebih mudah dan lebih terukur.

• Ketersediaan business process juga upaya membuat, mengembangkan ataupun melakukan improvement terhadapbusiness application software menjadi tidak rumit, karena mulaidari user requirement, program specification, application blueprint, sampai dengan application prototyping; akan selaludapat di check-and-recheck keabsahan dan ketepat gunaannyamelalui business process yang ada.

Page 15: Pengelolaan Proses

• Inisiatif process based KPI (Key Performance Indicators) akanmenjadi dasar dari organization performance managementsystem mulai dari KPI Individual, KPI Departemen, KPI Divisi, sampai dengan KPI Organisasi; yang dalam pemanfaatanselanjutnya akan menjadi dasar utama dari pengembanganimplementasi sistem Balanced Scorecard (BSC) di organisasi

Page 16: Pengelolaan Proses
Page 17: Pengelolaan Proses

• Business process mapping (BPM)

• Business process re-engineering (BPR)

• Inovasi proses Bisnis

• Integrasi proses Bisnis

• Key performance Indicator

• Continous Improvement

• Master Improvement Story

• Balanced Scorecard

• Lean Six Sigma

Page 18: Pengelolaan Proses
Page 19: Pengelolaan Proses
Page 20: Pengelolaan Proses

• Profil proses Bisnis Perusahaan PT Kereta Api (Persero)• Kerangka kerja generik Pemetaan Proses Bisnis

Perusahaan• Kerangka kerja generik Perbaikan Proses bisnis Perusahaan• Kerangka kerja generik Integrasi Proses binsis perusahaan• Kerangka kerja generik Rekayasa ulang dan inovasi proses

bisnis• Identifikasi kebutuhan prosedur (SOP), training

peningkatan kompetensi, dan permasalahan obyektifperusahaan serta solusinya

• Identifikasi atribut, instrument, parameter, indikator, dananalisis

• Job discription, Job Analyst, dan Job evaluation

Page 21: Pengelolaan Proses
Page 22: Pengelolaan Proses
Page 23: Pengelolaan Proses