Upload
adekdewa
View
437
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
PEMBAHASAN
HURUF
1. PENGERTIAN HURUF
Dalam kaidah Bahasa Arab didefinisikan sebagai berikut :
غيرها مع إال معناها يفهم ال كلمة أو الكلمة منه ب يترك ماHuruf adalah unsur yang merangkai kata yang tidak dipahami maknanya sebelum
terangkai dengan unsur lain.
Dari pengertian diatas, maka dapat dipahami bahwa huruf adalah sesuatu
yang unsur yang tidak akan sempurna maknanya kecuali bila sudah berhubungan
dengan yang lain.
2. PEMBAGIAN HURUF
Dalam Bahasa Arab dikenal beberapa kategori huruf, yang secara
garis besarnya dapat dikelopokkan menjadi 2 (dua) macam :
a) Huruf Mabani ( المباني yaitu huruf-huruf yang merangkai ,( حروف
sebuah kata. Huruf-huruf seperti ini juga biasa disebut dengan huruf
hijaiyyah atau huruf ejaan. Huruf-huruf seperti ini tidak termasuk kategori
kata, sehingga tidak termasuk dalam kategori pembagian kata dalam
Bahasa Arab. Contoh :
خ – – – – – – ح ج ث ت ب أb) Huruf Ma’ani ( المعاني ,(حروف yaitu huruf yang pada prinsipnya
membawa makna yang melekat pada dirinya, meskipun makna tersebut
belum bias dipahami sebelum dirangkaikan dengan kata yang lain. Jenis
huruf inilah yang menjadi salah satu kategori kata dalam pembagian kata
dalam Bahasa Arab.
19
Huruf-huruf yang masuk dalam kategori ini cukup banyak, antara lain :
a) Huruf jar yaitu huruf yang secara umum menyebabkan kata benda
(isim mufrad) yang mengikutinya berharokat akhir kasroh, dalam
Bahasa Indonesia mungkin identik dengan kata depan : – – إلى من
لــ - – – - - بــ كـ في على seperti yang telah disebutkan عن
sebelumnya.
Huruf jar adalah Huruf-huruf yang megejerkan makna pekerjaan pada
kata sebelumnya kepada kata benda sesudahnya.Huruf jar juga bisa dikatakan
huruf sambung yang menyambungkan kata kerja sebelumnya kepada kata benda
sesudahnya.Huruf jar ini bisa sebagai jembatan kata kerja pasif yang menghendaki
objek.Sedangkan Huruf jar sendiri berjumlah 20 huruf yaitu, من (dari), إلى (ke/kepada), ,(atas) على ,(dari)عن di/di) في dalam), رب (kadang), حت
,(selain/kecuali) خال,(sampai/sehingga) ى ,(selain/kecuali) حاشا عدا (selain/kecuali)
و, ت ,(seperti) ك,(demi,kata sumpah) ب ,(dengan) ب ,(untuk) ل , نذ م مذ(sejak,dari), آي (supaya), متى (dari).Akan tetapi Huruf jar yang ada pada Kitab
HIKAM karya Ibnu Athaillah al-Sakandari adalah huruf إلى ,(dari) من (ke/kepada), ,(di/didalam) في ,(atas) على ,(dari) عن ,(seperti) ك ب
(dengan), ل (untuk).
Penghubung huruf jar adalah kata yang berhubungan dengan huruf
jar dalam persesuaian makna yang berupa فعل (kata kerja), الفعل kata) شبه
yang serupa dengan kata kerja) berupa مصدر (geround), الفاعل atau اسم
,صفة
المفعول, ,(pelaku,pekerjaan),مشبهة ,(objek) اسم
, , , المشتق, باسم المؤول الجامد kata),اسم baku yang ditafsirkan
19
dengan kata yang mempunyai pecahan), ,المشتق kata yang mempunyai) اسم
pecahan kata), dan ,الفعل .(kata benda yang mempunyai arti pekerjaan) اسم
Penghubung Huruf Jar tersebut ada jika Huruf Jar huruf yang asli, tidak tambahan
ataupun penyerupa. Jika Huruf Jar tidak asli maka tidak ada penghubung adapun
penghubung yang ada dalam kitab HIKAM karya Ibnu ‘ Athaillah al-Sakandari
adalah الفعل, ,(kata kerja) فعل (kata yang serupa dengan kata kerja) شبه
berupa مصدر (geround), اسم.b) Huruf Athaf (kata sambung), seperti : و (dan)
Huruf athaf ada sepuluh yaitu :
ata) إما ,(atau) ام ,(atau) او ,(kemudian) ثم ,(kemudian) الفاء ,(dan) الواو :
u), بل (tetapi), ال(tidak),لكن (akan tetapi), dan حتى (hingga) pada sebagian
tempat. Jika mengathafkan sebuah kata kepada ma’thuf yang marfu’ engkau harus
merafa’kannya.Demikian pula halnya jika ma’thuf tersebut manshub,engkau harus
menashabkan athafnya. Begitu pula jika ma’thuf beri’rab makhfudh atau majzum,
maka engkau harus menjadikannya khafadh atau jazm. Sebagai contoh : ل يقعدعم و، رايت زيدا و عمرا و، مررت بزيد و عمرو زيدو لم يقم و م
[1]“ قام زيد و رو MAKNA ATHAF
Athaf terbagi kedalam dua makna, yaitu :
1. Secara etimologi bermakna الم (condong),contoh ع فالن على فالنطف
2. Secara terminology Athaf terbagi menjadi dua, yaitu :
Athaf bayan
Athaf Nasq
19
Macam-macam Athaf
Athaf Bayan
Athaf bayan adalah tabi’ yang berupa isim jamid dan berfungsi
menjelaskan matbu’nya jika berupa isim ma’rifat, dan berfungsi
menthakhis (mengkhususkan) matbu’nya jika berupa isim nakirah.
Contoh : [3] من ماء صديد Athaf Nasq
Athaf Nasq adalah athaf yang diantara tabi’ dan matbu’nya
terdapat salah satu dari sepuluh Huruf-huruf athaf.Huruf-huruf
tersebut, yaitu :
(dan) الواو Huruf ini mutlak digunakan untuk
menghubungkan dua kata yang setara, baik berupa isim
ataupun berupa fi’il.
Contoh : جاء محمود و احمد Huruf ini berfungsi menunjukan makna (kemudian) الفاء
tartib (urutan) dan ta’qib (penyusulan). Ta’qib menunjukan
bahwa kata yang kedua datang setelah yang pertama tanpa
tenggang waktu yang.
Contoh : قدم الفرسان فالمشاة (kemudian) ثم huruf ini berfungsi menunjukan makna
tartib dan tarakhi. Tarakhi berbeda dengan ta’qib dari segi
adanya tenggang waktu antara kata pertama dan kedua.
Contoh: عيس ثم محمدا عليهم الصالة و السالماللهارسل موسى ثم ى
19
huruf (atau) او ini berfungsi menunjukan makan takhyir
(pilihan) atau ibahah (mubah), Perbedaannya jika takhyir
harus memilih salah satu pilihan dan ibadah boleh memilih
kedua pilihan yang ada.
Contoh : ادرس الفقه او النحو huruf ini berfungsi untuk meminta ta’yin (atau) ام
(penentuan sesuatu) dari seseorang. Dan huruf ini terletak
pada huruf hamzah istifham.
Contoh : ا درست الفقه او النحو ؟ huruf ini dapat digunakan dalam kalimat dengan syarat (atau) إما
harus didahului dengan huruf إما lainnya dan huruf ini memiliki
makna yang sama dengan huruf او (atau).
Contoh : تزوج إما هندا و إما اختها Huruf ini digunakan untuk idhrab, yaitu mengalihkan (tetapi) بل
perhatian dari kata yang terletak sebelum بل.Contohnya : ما جاء محمد بل بكر
(tidak)ال Huruf ini berfungsi menafikan kesetaraan hukum pada
kata yang terletak diantara huruf tersebut.
Contoh : جاء بكر ال خالد huruf ini menunjukan penetapan suatu hukum (akan tetapi) لكن
(keadaan) pada sebuah kata yang terletak sebelum huruf لكنSekaligus menetapkan kebalikan dari kata yang terletak sesudah
Huruf tersebut.
Contoh : ال احب الكسالى لكن المجتحدين
19
huruf ini (hingga) حتى digunakan untuk At Tadrij (pemberian
tahapan) dan Al Ghoyah (penentuan tujuan). Makna At Tadrij
adalah dalalah/Indikasi berlalunya sesuatu setahap demi setahap.
Contoh : يموت الناس حتى االبياء
Kaidah Hukum Huruf-huruf Athaf
Sepuluh huruf diatas mempengaruhi athaf sehingga mengikuti
Ma’thufnya dalam segi pengi’rabannya didalam kalimat. Para ulama ahli nahwu
menyebutkan ada beberapa kaidah yang harus diperhatikan dalam hokum Huruf-
huruf athaf (4), diantaranya yaitu :
مرفوعا التابع كان مرفوعا المتبوع كان فإنApabila matbu’nya marfu’ (berada dalam keadaan rafa’) maka tabi’nya
pun harus berada dalam keadaan marfu’ . Contoh : خالد و محمد قابلني
منصوبا التابع كان منصوبا المتبوع كان وإنApabila matbu’nya manshub (berada dalam keadaan nashab) maka
tabi’nya pun harus berada dalam keadaan nashab.Contoh : محمدا قابلت
[6] خالدا
مخفوضا التابع كان مخفوضا المتبوع كان إن وApabila matbu’nya makhfudl (berada dalam keadaan khafadl) maka
tabi’nya pun harus berada dalam keadaan khafadl.Contoh : و بمحمد مررت
[7] خالد .
مجزوما التابع كان مجزوما المتبوع كان إن وApabila matbu’nya majzum (berada dalam keadaan jazm) maka
19
Maka tabi’nya pun harus berada dalam keadaan jazm. Contoh : خالد يحضر لميرسل [8] ارسول او
Dan dari berbagai contoh-contoh diatas kita dapat mengetahui bahwa isim
hanya dapat diathafkan pada isim dan fi’il hanya dapat diathafkan pada fi’il [9].
]1[ Lihat Tuhfatus Saniyah Syarah Ajurumiyah, karya Muhammad Muhyidin Abdul Hamid, cetakan pertama, hal. 201, bab
huruf-huruf athaf.
2 Lihat Tuhfatus Saniyah Syarah Ajurumiyah, karya Muhammad Muhyidin Abdul Hamid, cetakan pertama, hal. 201, bab
huruf-huruf athaf.
c) Huruf Nashab
Huruf Nashab yaitu terbagi dua :
Huruf Nashab Ta’rif Huruf Nashab
Huruf Nashab adalah huruf yang hanya terletak sebelum fi’il mudhari’ untuk
menashabkannya.
Jenis Huruf Nashab
Huruf Nashab yang biasa terdapat di awal fi’il mudhari ada 8 jenis :
.namanya Huruf Nashab dan Huruf Mashdariyyah ,(An) أن
Ta’rif adalah أن Huruf yang terdapat diawal fi’il Mudhari untuk
menashabkannya dan mengubahnya menjadi mashdar.
Contoh : Ghibah adalah menyebut perilah saudaramu dengan suatu yang dibenci
يكره بما أخاك تذكر أن = الغيبة
Faidah secara lafazh adalah untuk menashabkan fi’il mudhari sesudahnya.
Secara makna adalah untuk mengubah jumlah sesudahnya bersamanya menjadi
mashdar.
I’rab :
Lan , namanya adalah huruf nashab dan nafy
Ta’rif adalah huruf yang terdapat diawal fi’il Mudhari untuk menashabkannya
dan meniadakannya.
Contoh :
19
Faidah secara lafazh adalah untuk menashabkan fi’il Mudhari sesudahnya.
Secara makna adalah untuk meniadakan pekerjaan sesudahnya.
I’rab :
Idzan , namanya adalah Huruf nashab dan huruf jawab.
Ta’rif adalah Huruf yang terdapat di awal fi’il Mudhari untuk
menashabkannya dan menjawab ungkapan sebelumnya.
Contoh :
Faidah secara lafazh adalah untuk menashabkan fi’il mudhari sesudahnya.
Secara makna adalah untuk menjawab ungkapan sebelumnya.
I’rab :
Kay , namanya adalah huruf nashab dan huruf mashdariyah.
Contoh :
Ta’rif adalah huruf yang terdapat diawal fi’il mudhari untuk
menashabkannya dan mengubahnya menjadi mashdar.
Faidah secara lafazh adalah untuk menashabkannya fi’il mudhari
sesudahnya. Secara makna adalah untuk mengubah jumlah sesudahnya
bersamanya menjadi mashdar.
I’rab :
Lam ta’lil , namanya adalah Huruf nashab dan Huruf ta’lil.
Contoh :
Ta’rif adalah huruf yang terdapat di awal fi’il mudhari untuk
menashabkannya dan menunjukkan alasan.
Faidah secara lafafzh adalah untuk menashabkan fi’il mudhari sesudahnya.
secara makna adalah untuk menunjukan alasan terjadinya suatu pekerjaan.
I’rab :
Lam Juhud , namanya adalah huruf nashab dan Huruf juhud/Inkari.
Contoh :
Ta’rif adalah Huruf yang terdapat di awal fi’il mudhari untuk
menashabkannya dan menunjukan pengingkaran dan harus didahului oleh lafazh
atau
19
Faidah secara lafadzh adalah untuk menashabkan fi’il mudhari
sesudahnya. Secara makna adalah untuk mengingkari suatu pekerjaan.
I’rab :
Fa’ Sababiyyah , namanya adalah Huruf nashab dan Huruf sababiyyah.
Contoh :
Ta’rif adalah Huruf yang terdapat diawal fi’il mudhari untuk
menashabkannya dan menunjukan sebab.
Faidah secara lafazh adalah untuk menashabkan fi’il mudhari
sesudahnya.secara makna adalah untuk menunjukan sebab terjadinya suatu
pekerjaan.
I’rab :
Hatta , namanya adalah Huruf nashab dan Huruf ghayah.
Contoh :
Ta’rif adalah Huruf yang terdapat di awal fi’il mudhari untuk
menashabkannya dan menunjukan akhir/batas.
Faidah secara lafazh adalah untuk menashabkan fi’il mudhari
sesudahnya.secara makna adalah untuk menunjukan batasan sesuatu.
I’rab :
Pada hakikatnya pada Huruf Lam ta’lil, Lam Juhud/Inkar, Fa’Sababiyah
dan Hatta yang menashabkannya fi’il mudhari adalah Huruf yang
tersembunyi/ mudhmaroh wujuban/mesti di dalam Huruf-huruf tersebut.
19
3.CIRI-CIRI ADA HURUF ARAB
Ciri yang Nampak dominan pada huruf-huruf Bahasa Arab adalah :
1. Bahasa Arab memiliki ragam huruf dalam penempatan susunan kata, yaitu
ada Huruf terpisah , ada bentuk huruf di awal kata, di tengah dan di akhir
kata.
2. Setiap satu huruf hanya melambangkan satu bunyi.
3. Cara penulisan berbeda dengan penulisan Huruf latin, yakni dari arah
kanan ke kiri.
Disamping itu, ada beberapa Huruf yang tidak dibunyikan seperti pada
kata-kata : – – - طالب أنا ال، أنا الزكوة dan أولئك sebaliknya, ada
beberapa bunyi yang tidak dilambangkan dalam bentuk huruf seperti – ذلك هذا
؟– أنت .a. Aspek bunyi
Bahasa pada hakekatnya adanya bunyi, yaitu berupa gelombang udara
yang keluar dari paru-paru melalui pipa suara dan melintasi organ-organ speech
atau alat bunyi. Proses terjadinya bahasa apapun di dunia ini adalah sama.Maka
tidak asing apabila ada beberapa bunyi bahasa yang hamper dimiliki oleh
beberapa bahasa di dunia seperti bunyi m,n,l,k, dan s.
Bahasa Arab, sebagai salah satu rumpun bahasa semit, memiliki cirri-ciri
khusus dalam aspek bunyi yang tidak dimiliki bahasa lain, terutama bila
19
dibandingkan dengan bahasa Indonesia atau bahasa-bahasa daerah yang banyak
digunakan di seluruh pelosok tanah air Indonesia.Ciri-ciri khusus itu adalah :
1. Vokal panjang dianggap sebagai fonem ( أ ، ، ي ( أو2. Bunyi tenggorokan ( الحلق ع dan ح yaitu,(أصوات
3. Bunyi tebal ( مطبقة ط , , yaitu,(أصوات ص . ظ dan ض
4. Tekanan bunyi dalam kata atau stress (النبر )5. Bunyi bilabial dental ( أسنـانى ف yaitu,( شفوى
b. Aspek Kosa Kata
Ciri khas ketiga yang dimiliki Bahasa Arab adalah pola pembentukkan
kata yang sangat fleksibel, baik melalui derivasi ( استـقاقى ( تصريف
maupun dengan cara infleksi ( إعرابـى Dengan melalui dua cara .( تصريف
pembentukan kata ini, Bahasa Arab menjadi sangat kaya sekali dengan kosa kata.
Misalnya dari akar kata علم, bila dikembangkan dengan cara اشتقاقى ,maka
akan menjadi :
يعلم – ) dan seterusnya علم اصطالحى Kata 10 = ( تصريف
علم – dan seterusnya = 10 kata يعلم
يعلم – .dan seterusnya = 10 kata أعلم
يتعلم – dan seterusnya = 10 kata تعلم
يتعالم – dan seterusnya = 10 kata تعالم
استعلم– dan seterusnya = 10 kata يستعلم
19
c. Aspek Kalimat
Kalimat dalam Bahasa Arab tidak sama pengertiannya dengan kalimat
dalam Bahasa Indonesia.Kalimat dalam Bahasa Indonesia adalah kumpulan dua
data atau lebih yang menunjukan kepada suatu maksud, sedangkan dalam Bahasa
Arab yang dimaksud dengan kalimat adalah sebuah kata atau lafazh yang terdiri
dari satu Huruf Hijaiyyah atau lebih yang menunjukan suatu arti
tersendiri/mufrad.
Contoh : “ Ali “ adalah sebuah kata dalam Bahasa Indonesia dan disebut sebuah
kalimat dalam Bahasa Arab.
“ Ali hadir adalah sebuah kalimat dalam Bahasa Indonesia dan disebut sebuah
jumlah dalam Bahasa Arab.
Pengertian Kalimat menurut Ilmu Nahwu adalah :
معنى على يدل مفرد لفظ“ Sebuah lafazh mufrad yang menunjukan sebuah makna“.
Seperti kalimat-kalimat yang ada pada Basmalah berikut ini :
حيم الر حمن الر ه الل بسمadalah salah satu kalimat dalam Bahasa Arab ب
adalah satu kalimat dalam Bahasa Arab اسم
ه adalah satu kalimat dalam Bahasa Arab الل
حمن adalah satu kalimat dalam Bahasa Arab الر
حيم adalah satu kalimat dalam Bahasa Arab الر
d. Pembagian Kalimat
Kalimat dalam Bahasa Arab terbagi kepada 3 macam, yaitu :
Huruf Ma’ani, dinamakan Ma’ani karena Huruf-huruf tersebut mempunyai
arti tersendiri berbeda dengan Huruf hijaiyah/Mabani yang tidak
mempunyai arti .Huruf mabani dalam Bahasa Arab kurang lebih ada 80
macam.
19
Fi’il adalah sebuah kalimat dalam Bahasa Arab yang mengandung makna
pekerjaan atau sifat yang dalam Bahasa Indonesia disebut dengan istilah
Kata Kerja atau Kata Sifat.
Isim adalah sebuah kalimat dalam Bahasa Arab yang mengandung makna
benda atau terkadang mengandung makna Sifat yang didalam Bahasa
Indonesia disebut dengan istilah Kata Benda.
e. Fungsi Kalimat
Dalam Bahasa Arab kalimat berfungsi membangun sebuah jumlah atau
Syibhu jumlah untuk menyampaikan suatu maksud atau tujuan.
Contoh : , , , وق الس أحمد ذهب masing-masing adalah kalimat , إلى
dengan arti tersendiri, dan bila kita rangkai menjadi sebuah jumlah menjadi :
وق الس إلى أحمد .Ahmad pergi kepasar = ذهب
19
4. HURUF-HURUF KHAFADH
, والباء،: ورب، وفي وعلى، وعن، وإلى، من، وهي
: والباء، الواو، وهي القسم وحروف والالم، والكاف،
والتاء
Wa Hiya : Min, Wa Ilaa, Wa’an,Wa’Ala,Wa Fiy, Wa Ruuba, Wal-Baa’u, Wal-
Kaafu, Wal-laamu, Wa Huruuful-Qosami Wahiya: Al-Waawu, Wal-Baa’u,Wat-
taa’u.
Huruf Khofadh (tanda isim) ada Sembilan yaitu : MIN (dari),ILAA (ke), AN
(dari), ALAA (diatas), FIY (didalam), RUBBA (jarang/sering), BA’
(dengan),KAF (seperti), LAM (bagi), Huruf Qosam (Huruf sumpah) yaitu :
WAWU (demi), BA’ (demi) dan TA’ (demi).
Keterangan :
Huruf-huruf khofadh bertugas sebagai mengkhofadhkan kalimat isim, sekaligus
sebagai tanda kalimat isim itu sendiri semuanya berjumlah sembilan huruf.dalam
kitab lain sering disebutkan dalam Bab Makhfudhatul-asmaa (isim-isim yang
dikhofadhkan).
Huruf-huruf Khofadh/Jar yaitu :
MIN (من)
19
Dalam penggunaan huruf Jar MIN ini, sering mempunyai faidah atau fungsi
pemaknaan yang berbeda-beda tergantung konteks kalimat, diantaranya adalah :
1. Ibtida’ul-Ghayah/Permulaan batas, baik secara zaman atau tempat,
Contoh : الغد من = سرت Sirtu Minal Ghodi (aku pergi mulai
besok) البيت من Khrojtu minal baiti = Aku keluar = خرجت
dari rumah.
2. Tab’iidh/ pembagian dari, contoh الدراهم : من أخذتAkhodztu minad daroohimi = Aku mengambil sebagian dari dirham
3. Tabdil/pergantian dari,contoh : من الدنيا بالحياة أرضيتمArodhiitum Bil-hayaatid-dunyaa اآلخرة minal aakhiroti = Apakah
kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai pengganti kehidupan di
akhirat ?
4. Bayanul-Jinsi/penerangan jenis, contoh من : الرجس فاجتنبوا
Fajtanibu Ar-Rijsa Minal Autsaani = Maka jauhilah olehmu األوثان
berhala-berhala yang najis itu
5. Ta’lil/ pengajuan sebab atau alasan أغرقوا خطيئاتهم مما
نارا = min maa khothii’aatihim ughriquu fadkhulu naaran فأدخلوا
disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu
dimasukkan ke neraka,
6. Sebagai Shilah Apabila masuk pada isim nakirah dan disebelumnya
ada Nafi, Nahi atau Istifham, contoh : أحد من جاء ما
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengetahuan karakteristik suatu bahasa merupakan salah satu cara
memasuki pintu gerbang pemahaman bahasa tersebut. Begitu juga halnya dengan
bahasa Arab yang memiliki ciri dan kekhususan yang berbeda dan mungkin juga
tidak dimiliki oleh bahasa lain di dunia.Hal ini sangat perlu diketahui oleh para
pengajar Bahasa Arab dari segala tingkatan dan jenjang pendidikan. Namun factor
penting yang tidak bisa dinafikan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran
Bahasa Arab adanya sense of belonging yang harus ada pada diri setiap umat
Islam pada Bahasa Arab.
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih jauh dari harapan,
oleh karena itu kami masih perlu kritik dan saran yang membangun serta
bimbingan, terutama dari Dosen.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis,
terutamanya :
1. Bagi Mahasiswa hendaknya lebih mendalami dalam belajar Bahasa Arab.
19
2. Bagi pihak kampus hendaknya mendirikan sebuah club Bahasa Arab di
STAI AL-HIKMAH MEDAN.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahnih.blogspot.co.id/2014/06/huruf-ataf.html
http://bediono.blogspot.co.id/2011/10/makalah-bahasa-karakteristik-
huruf.html
http://hendraislami.blogspot.co.id/2009/10/ilmu-nahwu.html
http://forsanplus.blogspot.co.id/2012/03/bab-2-pengertian-dan-penjelasan-
isim.html
Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengakaran Bahasa Arab,Malang :
Misykat, 2004.
Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengakaran Bahasa Arab,Malang :
Misykat, 2004.html.31.
19