Upload
nikolas-anova
View
211
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pada kegiatan sensus atau survei yang berkaitan dengan data kuantitatif seperti Sensus Penduduk, Sensus Ekonomi, dan Susenas, BPS menggunakan
pendekatan rumah tangga
Karena setiap individu mempunyai sifat yang berbeda dalam mengimplementasikan nilai-nilai
budaya dalam kehidupan bermasyarakat, digunakan anggota rumah tangga sebagai unit analisis.
Latar Belakang
•Memberikan jumlah beban yang sama kepada petugas pencacah.•Perencanaan biaya survei lebih efisien.•Menghasilkan responden yang lebih representatif.
Kelebihan menggunakan ART
sebagai unit analisis:
Karenanya dirancang suatu kajian untuk membandingkan
keefisienan dan keakuratan antara pendekatan anggota
rumah tangga dengan pendekatan rumah tangga
perbandingan tersebut dapat dilihat dari beberapa hal,
yaitu:•Kesamaan isian•Respons dan nonrespons•Penyelesaian dari sisi waktu•Beban responden,•Kualitas data yang dihasilkan
Identifikasi dan Batasan Masalah
Bagaimana gambaran perbandingan keefisienan dan keakuratan survei antara menggunakan pendekatan anggota rumah tangga dengan pendekatan rumah tangga di Kecamatan Candisari?
Rumusan Masalah
menggambarkan dan mengkaji perbandingan keefisienan dan keakuratan penggunaan pendekatan anggota rumah tangga dengan pendekatan rumah tangga di Kecamatan Candisari.
Tujuan Penelitian
Manfaat
Bagi mahasiswa Bagi peneliti lain Bagi Badan Pusat Statistik
Rumah tangga dibedakan menjadi dua berdasarkan
konsep BPS, yaitu:•Rumah Tangga Biasa•Rumah Tangga Khusus
Kajian Pustaka
Dalam SDKI, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel dua tahap. Pada tahap pertama adalah memilih sejumlah blok sensus secara sistematik PPS dengan size jumlah anggota rumah tangga hasil P4B untuk Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas (Sakernas) 2007
Selanjutnya pada tahap kedua memilih 25 rumah tangga untuk setiap blok sensus terpilih SDKI 2007 secara sistematik dari Daftar SDKI07-L(II). Lalu dilakukan lagi pengambilan sampel fase kedua dengan memilih 8 rumah tangga secara sistematik dari 25 rumah tangga terpilih SDKI 2007 (untuk sampel PK).
Penelitian Terkait
Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan anggota rumah tangga lebih efisian dan akurat dibandingkan dengan menggunakan pendekatan rumah tangga.
•ART yang berumur 15 tahun ke atas.Objek Penelitian
Cakupan Survei
Unit penarikan sampel dalam penelitian ini adalah:
Responden
Focused Group Discussion (FGD)Peserta FGD dalam penelitian ini yang terdiri atas tiga kelompok:
• dosen pembimbing seksi metodologi dan sampling,• mahasiswa pendesain pencacahan,• serta mahasiswa pencacah dengan pendekatan rumah tangga. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, dibentuk tiga informan/kelompok/grup diskusi yaitu:
Metode Pengumpulan Data
Respons
• Dikatakan respons apabila seluruh anggota rumah tangga yang yang eligible dapat diperoleh informasinya dan seluruh isian pada kuesioner terisi sempurna.
Nonrespons
• Dikatakan nonrespons rumah tangga apabila seluruh anggota rumah tangga yang eligible tidak dapat diperoleh informasinya.• Dikatakan nonrespons anggota rumah tangga apabila tidak semua anggota rumah tangga yang eligible dapat diperoleh informasinya.• Dinyatakan nonrespons variabel apabila terdapat satu atau lebih isian pada dokumen pencacahan tidak terisi.• Dikatakan nonrespons variabel dan anggota rumah tangga apabila tidak semua anggota rumah tangga yang eligible dapat diperoleh informasinya dan terdapat satu atau lebih isian pada dokumen pencacahan tidak terisi.
Metode Analisis
Formula Kesamaan Isian
Gambaran Umum Candisari
Adanya saling mempengaruhi jawaban kuesioner antar anggota rumah tangga dalam satu rumah tangga yang terpilih sebagai sampel.
Kesamaan Isian Hasil FGD
Persentase kesamaan isian pada setiap BS
NR-ART5%
Respon ART95%
Persentase Non-Respon Anggota Rumah Tangga dalam Pendekatan Rumah Tangga
Hal ini memberi informasi bahwa pendekatan rumah tangga lebih baik dibandingkan pendekatan anggota rumah tangga dalam responsibilitas.
Berdasarkan hasil FGD, beberapa peserta diskusi yang merupakan pencacah lapangan pendekatan anggota rumah tangga dan pendekatan rumah tangga mengatakan bahwa tidak ada perbedaan kesulitan pada kedua pendekatan tersebut.
Permasalahan utama yang ditemukan adalah permasalahan non-teknis seperti reponden yang tidak koorperatif dan sulit ditemui. Jika suatu daerah memiliki masyarakat yang koorperatif, maka tidak ada kesulitan yang berarti pada kedua jenis pendekatan tersebut.
Perbandingan Waktu Pencacahan
Ruta:• dibutuhkan rata-rata 27,58 menit untuk mewawancara satu rumah tangga
dengan beberapa ART dengan standar eror sebesar 12,13 menit. Durasi paling lama yang dibutuhkan untuk mewawancara satu rumah tangga adalah sebesar 45 menit dan paling cepat adalah 17 menit.
ART pada PKL52:
• pencacahan ART membutuhkan waktu rata-rata sebesar 23,25 menit dengan standar eror sebesar 16,98 menit.
FGD• Pencacahan dengan pendekatan anggota rumah tangga petugas menempuh
jarak yang cukup jauh untuk berpindah dari satu responden ke responden lainnya sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan ART dengan jumlah responden yang sama.
Pada Pendekatan ruta: •pada pencacahan menggunakan pendekatan rumah tangga akan memberatkan rumah tangga tersebut karena seluruh anggota ruta yang eligible harus diwawancara. Selain itu, pencacah sering berkunjung (revisit) dan cenderung mengganggu kenyamanan anggota rumah tangga tersebut dan menambah beban bagi reponden
Pada pendekatan ART:•Komunikasi dapat difokuskan kepada responden individu dengan membuat janji sebelumnya sehingga saat revisit tidak mengganggu kenyamanan rumah tangga tersebut.
Beban Responden
Kualitas Data Yang Dihasilkan•Tidak saling mempengaruhi jawaban antar responden•Karakteristik responden dapat terwakili lebih baik•Sesuai dengan tujuan Survei yang menekankan pada implementasi budaya individu•Sampel lebih menyebar
Kelebihan Pendekatan ART
Pendekatan Ruta Pendekatan ART
Saran1. Bagi Badan Pusat Statistik, badan survei, atau peneliti lain, apabila ingin melakukan survei yang bertujuan menjaring informasi dari individu langsung, bisa digunakan pendekatan anggota rumah tangga karena pada pendekatan anggota rumah tangga, sampel lebih menyebar dan karakteristik lain dapat didesain terwakili dengan baik. Selain itu jawaban responden lebih dapat menjawab tujuan penelitian.
2. Apabila ingin melakukan survei untuk mendapatkan informasi individu melalui rumah tangga, harus diperhatikan masalah saling mempengaruhi jawaban anggota rumah tangga. Sehingga perlu diupayakan dalam mewawancarai dilakukan secara pribadi tanpa campur tangan dari anggota rumah tangga yang lain.
3.Apabila ingin melakukan penelitian dengan pendekatan anggota rumah tangga, dalam perencanaan survei perlu lebih banyak waktu pencacahan dan akomodasi bagi petugas, karena dengan pendekatan ini diperlukan moving yang lebih banyak (antar responden) serta menghabiskan waktu yang lebih banyak daripada pendekatan rumah tangga.
TERIMA KASIH