Upload
al-isyad
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian yang disebabkan oleh infark miokardium,
keadaan yang sama juga bisa dialami di Indonesia
khususnya diperkotaan dimana pola penyakit infark
miokardium sudah sama dengan pola penyakit negara-
negara maju. Setiap dua detik satu orang meninggal
karena penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler
adalah penyebab utama kematian dan kecacatan diseluruh
dunia.
Menurut WHO (2008), pada tahun 2002 penyakit
infark miokard akut, merupakan penyebab kematian utama
di dunia. Terhitung sebanyak 7.200.000 (12,2%) kematian
terjadi akibat penyakit infark miokard akut di seluruh
dunia. Penyakit infark miokard akut adalah penyebab
utama kematian pada orang dewasa. Infark miokard akut
adalah penyebab kematian nomor dua di negara
berpenghasilan rendah, dengan angka mortalitas
2.470.000 (9,4%). Di Indonesia pada tahun 2002 penyakit
infark miokard akut merupakan penyebab kematian pertama
dengan angka mortalitas 220.000 (14%).
Direktorat Jendral Yanmedik Indonesia meneliti
pada tahun 2007, jumlah pasien penyakit jantung yang
menjalani rawat inap dan rawat jalan di RS di Indonesia
adalah 239.548 jiwa. Kasus terbanyak adalah penyakit
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 1
jantung iskemik, yaitu 110,183 kasus. Care fatelity rate
(CFR) tertinggi terjadi pada infark miokard akut
(13,49%) dan kemudian diikuti oleh gagal jantung
(13,42%) dan penyakit jantung lainnya (13,37%) (Depkes,
2009).
Infark miokard akut (IMA) adalah nekrosis
miokardium yang disebabkan ischemia intraselluler yang
bersifat ireversibel (Martinez and Newsfancher, 2000),
Infark miokard akut adalah Nekrosis miokard akibat
aliran darah ke otot jantung terganggu. Nekrosis
miokard hampir selalu terjadi akibat penyumbatan total
arteri kraina oleh trombus yang terbentuk pada
arteosklerosis yang tidak stabil.
Artherosklerosis dimulai ketika kolestrol berlemak
tertimbun di intima arteri besar. Timbunan ini
dinamakan ateroma atau plaque yang akan mengganggu
obstruksi natrium oleh sel-sel indotel yang menyusun
lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat
aliran darah karena timbunan ini menuju ke lumen
pembuluh darah (Smeltzer, 2002).
Banyak penelitian yang menunjukkan pasien dengan
infark miokard akut biasanya pria diatas 40 tahun, dan
mengalami arterosklerosis pada pembuluh darah
koronernya, sering disertai hipertensi arterial.
Serangan juga tertjadi pada wanita dan pria muda diawal
30-an dan 20-an. Wanita yang memakai kontrasepsi pil
dan perokok mempunyai resiko sangat tinggi. Namun
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 2
secara keseluruhhan angka kejadian infark miokardium
pada pria lebih tinggi dibanding wanita pada semua
usia, karena pria tidak mempunyai hormon pelindung yang
disebut hormon estrogen, ini juga disebabkan rokok,
pada seseorang yang merokok, asap rokok akan merusak
dinding pembuluh darah. Kemudian nikotin yang
terkandung dalam asap rokok akan merangsang hormon
adrenalin yang akibatnya akan mengubah metabolism lemak
dimana kadar HDL akan menurun. Adrenalin juga akan
menyebabkan perangsangan kerja jantung dan menyempitkan
pembuluh darah. Disamping itu adrenalin akan
menyebabkan terjadinya pengelompokan trombosit.
Sehingga proses penyempitan akan terjadi, faktor stres
juga mempengaruhi (Smeltzer, 2001).
Kematian jantung mendadak (sudden cardiac death)
memiliki banyak definisi berkisar dari kematian yang
terjadi pada 24jam. Kematian jantung mendadak (sudden
cardiac death) menyebabkan sekitar 300.000 kematian setiap
tahun di Dunia. 50% dari semua kematian adalah penyakit
kardiovaskuler, iskemik kronis menyebabkan infark
miokardium mengalami aritmia ventrikel letal. Kematian
mendadak disebabkan karena gangguan irama jantung
(aritmia), aritmia jantung adalah jantung berdenyut
secara tidak teratur, bisa terlalu cepat dan terlalu
lambat ketika melakukan aktivitas yang berat kecepatan
denyut jantung meningkat hingga 200 sampai 300 denyut
per menit, jantung yang berdenyut sangat cepat
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 3
mengganggu kemampuan jantung secara benar, bahkan
berhenti, pada saat beraktivitas otot jantung
memerlukan oksigen sebanyak-banyaknya, jika kebutuhan
oksigen tidak terpenuhi maka otot jantung akan
mengalami infark miokard (Rubonis,2007).
B. Identifikas Masalah
Melihat banyakanya penduduk di Indonesia yang
menderita penyakit infark miokard akut, banyak angka
kematian di Indonesia akibat infark miokard akut maka
penulis tertarik untuk melakukan pembuatan makalah yang
berjudul “ ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
MIOCARD INFARK AKUT”.
C. Tujuan
1. Mahasiswa Mengerti atau paham tentang miocard
infark akut.
2. Mahasiswa Mampu Merumuskan dan menegakkan diagnosa
keperawatan pada pasien dengan infark miokard
akut.
3. Penyusunan intervensi keperawatan pada pasien
dengan infark miokard akut.
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 4
BAB II
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Infark Miokard Akut (IMA) adalah nekrosis miokard
akibat aliran darah ke otot jantung terganggu (Suyono,
2001).
Infark miokard mengacu pada proses rusaknya
jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat
sehingga aliran darah koroner kurang (Smeltzer & Bare,
2000).
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 5
B. Fisiologi Sirkulasi Koroner
Arteri koroner kiri memperdarahi sebagaian
terbesar ventrikel kiri, septum dan atrium kiri. Arteri
koroner kanan memperdarahi sisi diafragmatik ventrikel
kiri, sedikit bagian posterior septum dan ventrikel
serta atrium kanan. Nodus SA lebih sering diperdarahi
oleh arteri koroner kanan daripada kiri. (cabang
sirkumfleks). Nodus AV 90% diperdarahi oleh arteri
koroner kanan dan 10% diperdarahi oleh arteri koroner
kiri (cabang sirkumfleks). Dengan demikian, obstruksi
arteri koroner kiri sering menyebabkan infark anterior
dan infark inferior disebabkan oleh obstruksi arteri
koroner kanan.
C. Patogenesis
Umumnya IMA didasari oleh adanya ateroskeloris
pembuluh darah koroner. Nekrosis miokard akut hampir
selalu terjadi akibat penyumbatan total arteri
koronaria oleh trombus yang terbentuk pada plak
aterosklerosis yang tidak stabil, juga sering mengikuti
ruptur plak pada arteri koroner dengan stenosis ringan
(50-60%).
Kerusakan miokard terjadi dari endokardium ke
epikardium, menjadi komplit dan ireversibel dalam 3-4
jam. Secara morfologis, IMA dapat terjadi transmural
atau sub-endokardial. IMA transmural mengenai seluruh
dinding miokard dan terjadi pada daerah distribusi
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 6
suatu arteri koroner. Sebaliknya pada IMA sub-
endokardial, nekrosis terjadi hanya pada bagian dalam
dinding ventrikel.
D. Etiologi
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 7
Umumnya AMI didasari oleh adanya aterosklerosis
pembuluh darah koroner. Nekrosis miokard akut, hampir
selalu terjadi akibat penyumbatan total arteri
koronaria oleh trombus yang terbentuk pada plaque
aterosklerosis yang tidak stabil; juga sering mengikuti
ruptur plaque pada arteri koroner dengan stenosis
ringan (50-60%). Kerusakan miokard terjadi dari
endokardium ke epikardium, menjadi komplit dan
ireversibel dalam 3 – 4 jam. Meskipun nekrosis miokard
sudah komplit, proses remodelling miokard yang
mengalami injury terus berlanjut sampai beberapa minggu
atau bulan karena daerah infark meluas dan daerah non-
infark mengalami dilatasi. Secara morfologis AMI dapat
transmural atau sub-endokardial. AMI transmural
mengenai seluruh dinding miokard dan terjadi pada
daerah distribusi suatu arteri koroner. Sebaliknya pada
AMI sub-endokardial, nekrosis hanya terjadi pada bagian
dalam dinding ventrikel dan umumnya berupa bercak-
bercak dan tidak konfluens seperti AMI transmural. AMI
sub-endokardial dapat regional (terjadi pada distribusi
satu arteri koroner) atau difus (terjadi pada
distribusi lebih dari satu arteri koroner). Patogenesis
dan perjalanan klinis dari kedua AMI ini berbeda
AMI subendokardial
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 8
Daerah subendokardial merupakan daerah miokard
yang amat peka terhadap iskemia dan infark. AMI
subendokardial terjadi akibat aliran darah
subendokardial yang relatif menurun dalam waktu yang
lama sebagai akibat perubahan derajat penyempitan
arteri koroner atau dicetuskan oleh kondisi-kondisi
seperti hipotensi, perdarahan dan hipoksia. Derajat
nekrosis dapat bertambah bila disertai peningkatan
kebutuhan oksigen miokard, misalnya akibat takikardia
atau hipertrofi ventrikel. Walaupun pada mulanya
gambaran klinis dapat relatif ringan, kecenderungan
iskemik dan infark lebih jauh merupakan ancaman besar
setelah pasien dipulangkan dari rumah sakit.
AMI transmural
Pada lebih dari 90 % pasien AMI transmural
berkaitan dengan trombosis koroner. Trombosis sering
terjadi di daerah yang mengalami penyempitan
arteriosklerotik. Penyebab lain lebih jarang ditemukan.
Termasuk disini misalnya perdarahan dalam plaque
aterosklerotik dengan hematom intramural, spasme yang
umunya terjadi di tempat aterosklerotik dan emboli
koroner. AMI dapat terjadi walau pembuluh koroner
normal, tetapi hal ini amat jarang.
E. Patofisiologi
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 9
Dua jenis kelainan yang terjadi pada IMA adalah
komplikasi hemodinamik dan aritmia. Segera setelah
terjadi IMA daerah miokard setempat akan memperlihatkan
penonjolan sistolik (diskinesia) dengan akibat
penurunan ejection fraction, isi sekuncup (stroke
volume) dan peningkatan volume akhir distolik ventrikel
kiri. Tekanan akhir diastolik ventrikel kiri naik
dengan akibat tekanan atrium kiri juga naik.
Peningkatan tekanan atrium kiri di atas 25 mmHg yang
lama akan menyebabkan transudasi cairan ke jaringan
interstisium paru (gagal jantung). Pemburukan
hemodinamik ini bukan saja disebakan karena daerah
infark, tetapi juga daerah iskemik di sekitarnya.
Miokard yang masih relatif baik akan mengadakan
kompensasi, khususnya dengan bantuan rangsangan
adrenergeik, untuk mempertahankan curah jantung, tetapi
dengan akibat peningkatan kebutuhan oksigen miokard.
Kompensasi ini jelas tidak akan memadai bila daerah
yang bersangkutan juga mengalami iskemia atau bahkan
sudah fibrotik. Bila infark kecil dan miokard yang
harus berkompensasi masih normal, pemburukan
hemodinamik akan minimal. Sebaliknya bila infark luas
dan miokard yang harus berkompensasi sudah buruk akibat
iskemia atau infark lama, tekanan akhir diastolik
ventrikel kiri akan naik dan gagal jantung terjadi.
Sebagai akibat IMA sering terjadi perubahan bentuk
serta ukuran ventrikel kiri dan tebal jantung ventrikel
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 10
baik yang terkena infark maupun yang non infark.
Perubahan tersebut menyebabkan remodeling ventrikel
yang nantinya akan mempengaruhi fungsi ventrikel dan
timbulnya aritmia.
Perubahan-perubahan hemodinamik IMA ini tidak
statis. Bila IMA makin tenang fungsi jantung akan
membaik walaupun tidak diobati. Hal ini disebabkan
karena daerah-daerah yang tadinya iskemik mengalami
perbaikan. Daerah-daerah diskinetik akibat IMA akan
menjadi akinetik, karena terbentuk jaringan parut yang
kaku. Miokard sehat dapat pula mengalami hipertropi.
Sebaliknya perburukan hemodinamik akan terjadi bila
iskemia berkepanjangan atau infark meluas. Terjadinya
penyulit mekanis seperti ruptur septum ventrikel,
regurgitasi mitral akut dan aneurisma ventrikel akan
memperburuk faal hemodinamik jantung.
Aritmia merupakan penyulit IMA tersering dan
terjadi terutama pada menit-menit atau jam-jam pertama
setelah serangan. Hal ini disebabkan oleh perubahan-
perubahan masa refrakter, daya hantar rangsangan dan
kepekaaan terhadap rangsangan. Sistem saraf otonom juga
berperan besar terhadap terjadinya aritmia. Pasien IMA
inferior umumnya mengalami peningkatan tonus
parasimpatis dengan akibat kecenderungan bradiaritmia
meningkat, sedangkan peningkatan tonus simpatis pada
IMA inferior akan mempertinggi kecenderungan fibrilasi
ventrikel dan perluasan infark.
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 11
F. Gejala Klinis
Keluhan yang khas ialah nyeri dada retrosternal,
seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk, panas atau
ditindih barang berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan
(umumnya kiri), bahu, leher, rahang bahkan ke punggung
dan epigastrium. Nyeri berlangsung lebih lama dari
angina pectoris dan tak responsif terhadap
nitrogliserin. Kadang-kadang, terutama pada pasien
diabetes dan orang tua, tidak ditemukan nyeri sama
sekali. Nyeri dapat disertai perasaan mual, muntah,
sesak, pusing, keringat dingin, berdebar-debar atau
sinkope. Pasien sering tampak ketakutan. Walaupun IMA
dapat merupakan manifestasi pertama penyakit jantung
koroner namun bila anamnesis dilakukan teliti hal ini
sering sebenarnya sudah didahului keluhan-keluhan
angina, perasaan tidak enak di dada atau epigastrium.
Kelainan pada pemeriksaan fisik tidak ada yang
spesifik dan dapat normal. Dapat ditemui BJ yakni S2
yang pecah, paradoksal dan irama gallop. Adanya
krepitasi basal menunjukkan adanya bendungan paru-paru.
Takikardia, kulit yang pucat, dingin dan hipotensi
ditemukan pada kasus yang relatif lebih berat, kadang-
kadang ditemukan pulsasi diskinetik yang tampak atau
berada di dinding dada pada IMA inferior.
G. Komplikasi
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 12
1. Aritmia
2. Bradikardia sinus
3. Irama nodal
4. Asistolik
5. Takikardia sinus
H. Penatalaksanaan
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 13
Sasaran pengobatan IMA pertama adalah
menghilangkan rasa sakit dan cemas. Kedua mencegah dan
mengobati sedini mungkin komplikasi (30-40%) yang
serius seperti payah jantung, aritmia, thrombo-
embolisme, pericarditis, aneurisma ventrikel, infark
ventrikel kanan, iskemia berulang dan kematian
mendadak. Untuk sakit diberikan sulfas morphin 2,5-10
mg IV.
Pethidin kurang efektif dibandingkan Morphin dan
dapat menyebabkan sinus tachycardia. Obat ini banyak
dipakai pada infark inferior dengan sakit dada dan
sinus bradycardia. Dosis 25-50 mg dapat diulang sesudah
2-4 jam dengan perlahan-lahan .
Pada sakit dada dengan lMA terutama infark
anterior dengan sinus tachycardia dan tekanan darah
sistolik di atas 100 - 100 mm Hg B-Blocker dapat
dipakai. Dosis kecil B-Blocker mulai dengan 1/2 - 5 mg
Inderal. IV. Dikatakan bahwa pemberian B-Blocker dalam
5 jam pertama bila tidak ada kontra indikasi dapat
mengurangi luasnya infark (1,4,7,12) Nitrat baik
sublingual maupun transdermal dapat dipakai bila sakit
dada pada hari-hari pertama.
Nifedipin,C-antagonist yang sering dipakai bila
diduga penyebabnya adalah spasme koroner, khusus angina
sesudah hari ke-2 dan sebelum pulang. Istirahat,
pemberian 02,diet kalori rendah dan mudah dicernakan
dan pasang infus untuk siap gawat.
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 14
Pemberian anti koagulansia hanya pada penderita
yang harus dimobilisasi agak lama seperti gagal
jantung, syok dan infark anterior yang luas. Sekitar
60-70% dari infark tidak terdapat komplikasi dan
dianjurkan penanganan sesudah 2-3 minggu untuk uji
latih jantung beban (ULJB) yang dimodifikasikan.
Kalau normal untuk rehabilitasi biasa tetapi kalau
abnormal agar diperiksa arteriogram koroner untuk
mengetahui tepat keadaan pembuluh darah koronernya agar
dapat ditentukan sikap yang optimal.
I. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Interpretasi Hasil
EKG
Laboratorium:
Enzim/Isoenzim Jantung
Beberapa jam: variasi
normal, perubahan tidak
khas sampai adanya Q
patologis dan elevasi
segmen ST
seminggu: inversi
gelombang T dan elvasi ST
berkurang
beberapa bulan: gelombang
Q menetap
Setahun: pada 10% kasus
dapat kembali normal.
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 15
Radiologi
Ekokardiografi
Radioisotop
Peningkatan kadar enzim
(kreatin-fosfokinase atau
aspartat amino
transferase/SGOT, laktat
dehidrogenase/-HBDH) atau
isoenzim (CPK-MB)merupakan
indikator spesifik IMA.
Tidak banyak membantu
diagnosis IMA tetapi
berguna untuk mendeteksi
adanya bendungan paru
(gagal jantung), kadang
dapat ditemukan
kardiomegali.
Dapat tampak kontraksi
asinergi di daerah yang
rusak dan penebalan
sistolik dinding jantung
yang menurun.
Dapat mendeteksi daerah
dan luasnya kerusakan
miokard, adanya penyulit
seperti anerisma
ventrikel, trombus, ruptur
muskulus papilaris atau
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 16
korda tendinea, ruptur
septum, tamponade akibat
ruptur jantung,
pseudoaneurisma jantung.
Berguna bila hasil
pemeriksaan lain masih
meragukan adanya IMA.
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 17
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN MIOCARD INFARK AKUT (MIA)
A. Riwayat Keperawatan dan Pengkajian Fisik:
Riwayat keperawatan yang perlu dikaji adalah:
1. Aktivitas/istirahat:
Gejala:
- Kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur
- Riwayat pola hidup menetap, jadual olahraga tak
teratur
Tanda:
- Takikardia, dispnea pada istirahat/kerja
2. Sirkulasi:
Gejala:
- Penyakit arteri koroner, GJK, masalah TD, DM.
Tanda:
- TD dapat normal atau naik/turun; perubahan
postural dicatat dari tidur sampai duduk/berdiri.
- Nadi dapat normal; penuh/tak kuat atau lemah/kuat
kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat;
tidak teratur (disritmia) mungkin terjadi.
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 18
- BJ ekstra (S3/S4) mungkin menunjukkan gagal
jantung/penurunan kontraktilitas atau komplian
ventrikel
- Murmur bila ada menunjukkan gagal katup atau
disfungsi otot papilar.
- Friksi; dicurigai perikarditis
- Irama jantung dapat teratur atau tak teratur.
- Edema, DVJ, edema perifer, anasarka, krekels
mungkin ada dengan gagal jantung/ventrikel.
- Pucat atau sianosis pada kulit, kuku dan membran
mukosa.
3. Integritas ego:
Gejala:
- Menyangkal gejala
- Takut mati, perasaan ajal sudah dekat
- Marah pada penyakit/perawatan yang ‘tak perlu’
- Kuatir tentang keluarga, pekerjaan dan keuangan.
Tanda:
- Menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata
- Gelisah, marah, perilaku menyerang
- Fokus pada diri sendiri/nyeri.
4. Neurosensori:
Gejala:
- Pusing, kepala berdenyut selama tidur atau saat
bangun (duduk/istirahat)
Tanda:
- Perubahan mental
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 19
- Kelemahan
5. Nyeri/ketidaknyamanan:
Gejala:
- Nyeri dada yang timbul mendadak (dapat/tidak
berhubungan dengan aktifitas), tidak hilang
dengan istirahat atau nitrogliserin.
- Lokasi nyeri tipikal pada dada anterior,
substernal, prekordial, dapat menyebar ke tangan,
rahang, wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti
epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung,
leher.
- Kualitas nyeri ‘crushing’, menusuk, berat,
menetap, tertekan, seperti dapat dilihat.
- Instensitas nyeri biasanya 10 pada skala 1-10,
mungkin pengalaman nyeri paling buruk yang pernah
dialami.
- Catatan: nyeri mungkin tak ada pada pasien pasca
operasi, dengan DM, hipertensi dan lansia.
Tanda:
- Wajah meringis, perubahan postur tubuh.
- Menangis, merintih, meregang, menggeliat.
- Menarik diri, kehilangan kontak mata
- Respon otonom: perubahan frekuensi/irama jantung,
TD, pernapasan, warna kulit/kelembaban,
kesadaran.
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 20
6. Pernapasan:
Gejala:
- Dispnea dengan/tanpa kerja, dispnea nokturnal
- Batuk produktif/tidak produktif
- Riwayat merokok, penyakit pernapasan kronis
Tanda:
- Peningkatan frekuensi pernapasan
- Pucat/sianosis
- Bunyi napas bersih atau krekels, wheezing
- Sputum bersih, merah muda kental
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan
arteri koroner.
2. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai
oksigen miokard dengan kebutuhan tubuh.
3. Kecemasan (uraikan tingkatannya) b/d
ancaman/perubahan kesehatan-status sosio-ekonomi;
ancaman kematian.
4. Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan/sumbatan
aliran darah koroner.
C. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan
arteri koroner.
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL1. Pantau nyeri Nyeri adalah pengalaman
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 21
(karakteristik,
lokasi, intensitas,
durasi), catat setiap
respon verbal/non
verbal, perubahan
hemo-dinamik
2. Berikan lingkungan
yang tenang dan
tunjukkan perhatian
yang tulus kepada
klien.
3. Bantu melakukan
teknik relaksasi
(napas dalam/perlahan,
distraksi,
visualisasi, bimbingan
imajinasi)
4. Kolaborasi
pemberian obat sesuai
indikasi:
-Antiangina seperti
nitogliserin (Nitro-
subyektif yang tampil
dalam variasi respon
verbal non verbal yang
juga bersifat individual
sehingga perlu
digambarkan secara rinci
untuk menetukan
intervensi yang tepat.
Menurunkan rangsang
eksternal yang dapat
memperburuk keadaan
nyeri yang terjadi.
Membantu menurunkan
persepsi-respon nyeri
dengan memanipulasi
adaptasi fisiologis
tubuh terhadap nyeri.
Nitrat mengontrol nyeri
melalui efek
vasodilatasi koroner
yang meningkatkan
sirkulasi koroner dan
perfusi miokard.
Agen yang dapat
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 22
Bid, Nitrostat,
Nitro-Dur)
- Beta-Bloker seperti
atenolol (Tenormin),
pindolol (Visken),
propanolol (Inderal)
- Analgetik seperti
morfin, meperidin
(Demerol)
- Penyekat saluran
kalsium seperti
verapamil (Calan),
diltiazem
(Prokardia).
mengontrol nyeri melalui
efek hambatan rangsang
simpatis.(Kontra-
indikasi: kontraksi
miokard yang buruk)
Morfin atau narkotik
lain dapat dipakai untuk
menurunkan nyeri hebat
pada fase akut atau
nyeri berulang yang tak
dapat dihilangkan dengan
nitrogliserin.
Bekerja melalui efek
vasodilatasi yang dapat
meningkatkan sirkulasi
koroner dan kolateral,
menurunkan preload dan
kebu-tuhan oksigen
miokard. Beberapa di
antaranya bekerja
sebagai antiaritmia.
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 23
2. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai
oksigen miokard dengan kebutuhan tubuh.
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL1. Pantau
HR, irama, dan
perubahan TD sebelum,
selama dan sesudah
aktivitas sesuai
indikasi.
2. Tingkatk
an istirahat, batasi
aktivitas
3. Anjurkan
klien untuk
menghindari
peningkatan tekanan
abdominal.
4. Batasi
pengunjung sesuai
Menentukan respon klien
terhadap aktivitas.
Menurunkan kerja
miokard/konsumsi
oksigen, menurunkan
risiko komplikasi.
Manuver Valsava seperti
menahan napas, menunduk,
batuk keras dan mengedan
dapat mengakibatkan
bradikardia, penurunan
curah jantung yang
kemudian disusul dengan
takikardia dan
peningkatan tekanan
darah.
Keterlibatan dalam
pembicaraan panjang
dapat melelahkan klien
tetapi kunjungan orang
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 24
dengan keadaan klinis
klien.
5. Bantu
aktivitas sesuai
dengan keadaan klien
dan jelaskan pola
peningkatan aktivitas
bertahap.
6. Kolabora
si pelaksanaan program
rehabilitasi pasca
serangan IMA.
penting dalam suasana
tenang bersifat
terapeutik.
Mencegah aktivitas
berlebihan; sesuai
dengan kemampuan kerja
jantung.
Menggalang kerjasama tim
kesehatan dalam proses
penyembuhan klien.
3. Kecemasan (uraikan tingkatannya) b/d
ancaman/perubahan kesehatan-status sosio-ekonomi;
ancaman kematian.
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL1. Pantau respon verbal
dan non verbal yang
menunjukkan kecemasan
klien.
Klien mungkin tidak
menunjukkan keluhan
secara langsung tetapi
kecemasan dapat dinilai
dari perilaku verbal dan
non verbal yang dapat
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 25
2. Dorong klien untuk
mengekspresikan
perasaan marah,
cemas/takut terhadap
situasi krisis yang
dialaminya.
3. Orientasikan klien dan
orang terdekat
terhadap prosedur
rutin dan aktivitas
yang diharapkan.
4. Kolaborasi pemberian
agen terapeutik anti
cemas/sedativa sesuai
indikasi
(Diazepam/Valium,
Flurazepam/Dal-mane,
menunjukkan adanya
kegelisahan, kemarahan,
penolakan dan
sebagainya.
Respon klien terhadap
situasi IMA bervariasi,
dapat berupa cemas/takut
terhadap ancaman
kematian, cemas terhadap
ancaman kehilangan
pekerjaan, perubahan
peran sosial dan
sebagainya.
Informasi yang tepat
tentang situasi yang
dihadapi klien dapat
menurunkan
kecemasan/rasa asing
terhadap lingkungan
sekitar dan membantu
klien mengantisipasi dan
menerima situasi yang
terjadi.
Meningkatkan relaksasi
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 26
Lorazepam/Ativan). dan menurunkan
kecemasan.
4. Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan/sumbatan
aliran darah koroner.
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL1. Pantau perubahan
kesadaran/keadaan
mental yang tiba-tiba
seperti bingung,
letargi, gelisah,
syok.
2. Pantau tanda-tanda
sianosis, kulit
dingin/lembab dan
catat kekuatan nadi
perifer.
3. Pantau fungsi
pernapasan (frekuensi,
kedalaman, kerja otot
Perfusi serebral sangat
dipengaruhi oleh curah
jantung di samping kadar
elektrolit dan variasi
asam basa, hipoksia atau
emboli sistemik.
Penurunan curah jantung
menyebabkan
vasokonstriksi sistemik
yang dibuktikan oleh
penurunan perfusi perifer
(kulit) dan penurunan
denyut nadi.
Kegagalan pompa jantung
dapat menimbulkan distres
pernapasan. Di samping
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 27
aksesori, bunyi napas)
4. Pantau fungsi
gastrointestinal
(anorksia, penurunan
bising usus, mual-
muntah, distensi
abdomen dan
konstipasi)
5. Pantau asupan caiaran
dan haluaran urine,
catat berat jenis.
6. Kolaborasi
pemeriksaan
laboratorium (gas
darah, BUN, kretinin,
elektrolit)
7. Kolaborasi pemberian
itu dispnea tiba-tiba
atau berlanjut
menunjukkan komplokasi
tromboemboli paru.
Penurunan sirkulasi ke
mesentrium dapat
menimbulkan disfungsi
gastrointestinal
Asupan cairan yang tidak
adekuat dapat menurunkan
volume sirkulasi yang
berdampak negatif
terhadap perfusi dan
fungsi ginjal dan organ
lainnya. BJ urine
merupakan indikator
status hidrsi dan fungsi
ginjal.
Penting sebagai indikator
perfusi/fungsi organ.
Heparin dosis rendah
mungkin diberikan mungkin
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 28
agen terapeutik yang
diperlukan:
- Hepari / Natrium
Warfarin (Couma-din)
- Simetidin (Tagamet),
Ranitidin (Zantac),
Antasida.
- Trombolitik (t-PA,
Streptokinase)
diberikan secara
profilaksis pada klien
yang berisiko tinggi
seperti fibrilasi atrial,
kegemukan, anerisma
ventrikel atau riwayat
tromboplebitis. Coumadin
merupakan antikoagulan
jangka panjang.
Menurunkan/menetralkan
asam lambung, mencegah
ketidaknyamanan akibat
iritasi gaster khususnya
karena adanya penurunan
sirkulasi mukosa.
Pada infark luas atau IM
baru, trombolitik
merupakan pilihan utama
(dalam 6 jam pertama
serangan IMA) untuk
memecahkan bekuan dan
memperbaiki perfusi
miokard.
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 29
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Kematian yang disebabkan oleh infark miokardium,
keadaan yang sama juga bisa dialami di Indonesia
khususnya diperkotaan dimana pola penyakit infark
miokardium sudah sama dengan pola penyakit
negara-negara maju.
2. Infark miokard akut (IMA) adalah nekrosis
miokardium yang disebabkan ischemia intraselluler
yang bersifat ireversibel (Martinez and
Newsfancher, 2000),
3. Keluhan yang khas ialah nyeri dada retrosternal,
seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk, panas
atau ditindih barang berat.
4. Sasaran pengobatan IMA pertama adalah
menghilangkan rasa sakit dan cemas. Kedua
mencegah dan mengobati sedini mungkin komplikasi
(30-40%) yang serius seperti payah jantung,
aritmia, thrombo-embolisme, pericarditis,
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 30
aneurisma ventrikel, infark ventrikel kanan,
iskemia berulang dan kematian mendadak.
5. Aritmia merupakan penyulit IMA tersering dan
terjadi terutama pada menit-menit atau jam-jam
pertama setelah serangan.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito (2000), Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik
Klinis, Ed.6, EGC, Jakarta
Doenges at al (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Ed.3,
EGC, Jakarta
Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, Ed.4, EGC, Jakarta
Soeparman & Waspadji (1990), Ilmu Penyakit Dalam, BP FKUI,
Jakarta.
Infark Miocard Akut | Doc. AKPER AL HIKMAH BREBES 31