37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai mana kita tahu, bahwa Negara Amerika Serikat ini merupakan Negara yang sekarang ini menjadi the most powerfull nation, hal ini karena kekuatan ekonominya yang merupakan salah satu terbesar yang ada di dunia. Meskipun demikian, sejarah mencatat bahwa Amerika Serikat pun pernah jatuh dalam krisis ekonomi yang dikenal dengan The Great Depression. Namun yang perlu kita pelajari ialah kebijakan yang dikenal dengan New Deal.Ketika Franklin Delano Roosevelt di angkat sebagai presiden, Amerika sedang mengalami suatu kondisi yang sangat memprihatinkan, yang diperparah dengan susunan perbankan yang tidak menentu, namun berkat kehebatan dan kecerdasannya, masa depresi yang di alami oleh Amerika dapat dilalui dengan tindakan tegas yang ditempuhnya yaitu dibentuklah suatu reformasi yang dikenal dengan sebutan New Deal. Mengapa dilakukanya suatu reformasi tersebut, karena pada masa itu jaringan bank dan kredit diseluruh negara berada dalam keadaan lumpuh.Namun karena kehebatan dan kecepatan yang luar biasa dari perencanaan tersebut, maka bank- bank dapat dibuka kembali. 1

Analisis Kebijakan New Deal sebagai sebuah kompromi antara Laissez Faire dan Sosialisme

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai mana kita tahu, bahwa Negara Amerika

Serikat ini merupakan Negara yang sekarang ini menjadi

the most powerfull nation, hal ini karena kekuatan

ekonominya yang merupakan salah satu terbesar yang ada

di dunia. Meskipun demikian, sejarah mencatat bahwa

Amerika Serikat pun pernah jatuh dalam krisis ekonomi

yang dikenal dengan The Great Depression. Namun yang perlu

kita pelajari ialah kebijakan yang dikenal dengan New

Deal.Ketika Franklin Delano Roosevelt di angkat sebagai

presiden, Amerika sedang mengalami suatu kondisi yang

sangat memprihatinkan, yang diperparah dengan susunan

perbankan yang tidak menentu, namun berkat kehebatan

dan kecerdasannya, masa depresi yang di alami oleh

Amerika dapat dilalui dengan tindakan tegas yang

ditempuhnya yaitu dibentuklah suatu reformasi yang

dikenal dengan sebutan New Deal. Mengapa dilakukanya

suatu reformasi tersebut, karena pada masa itu

jaringan bank dan kredit diseluruh negara berada dalam

keadaan lumpuh.Namun karena kehebatan dan kecepatan

yang luar biasa dari perencanaan tersebut, maka bank-

bank dapat dibuka kembali.

1

Sebagai suatu peristiwa yang mengubah haluan

ekonomi Amerika, New Deal merupakan sesuatu yang menarik

untuk dikaji. Akan tetapi meskipun Franklin Delano

Roosevelt sukses mengatasi dampak depresi ekonomi,

namun beberapa pihak memandang telah melanggar prinsip

dasar Amerika, yakni Liberisme khususnya konsep Laissez-

faire. Apalagi program New Deal memiliki kemiripan ciri

dengan program-program Sosialisme. Berdasarkan hal-hal

tersebut kami bermaksud menyusun sebuah makalah dengan

judul “Analisis Kebijakan New Deal sebagai Hasil Kompromi antara

Laissez-faire dan Sosialisme”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan

masalahnya adalah

1. Apakah latar belakang munculnya New Deal?

2. Apakah isi, tujuan, dan manfaat dari New Deal?

3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari New Deal?

4. Bagaimana posisi New Deal sebagai hasil dari sebuah

kompromi antara Laissez Fair dan Sosialisme.

C. Tujuan

2

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai

berikut.

1.Mendeskripsikan latar belakang munculnya kebijakan

New Deal

2.Mendeskripsikan isi, tujuan dan manfaat kebijakan

New Deal

3.Mendeskripsikan dampak yang ditimbulkan kebijakan

New Deal

4.Mendeskripsikan posisi New Deal sebagai hasil dari

sebuah kompromi antara Laissez Fair dan Sosialisme

D. Manfaat

Kami berharap dengan disusunnya makalah ini dapat

memberi manfaat, baik bagi penyusun maupun bagi

pembaca. Kami berharap materi dalam makalah ini dapat

menambah cakrawala keilmuan pembaca, terutama mengenai

hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan New Deal serta

pengaruhnya bagi perekonomian Amerika serta dapat

menjadi cerminan dalam menghadapi permasalahan ekonomi

yang mungkin akan datang.

E. Sistematika Penulisan

3

Makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu Bab I

Pendahuluan, Bab II Pembahasan, dan Bab III Penutupan.

Dengan perincian sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan, bab ini berisi mengenai latar

belakang kami menyusun makalah tentang Analisis Kebijakan

New Deal sebagai Hasil Kompromi antara Laissez Faire dan Sosialisme

ini, berikutnya terdapat juga rumusan masalah yakni

batasan materi yang akan dibahas dalam makalah ini,

tujuan dan manfaat penulisan, serta terdapat

pemaparan mengenai sistematika penulisan makalah.

2. Bab II Pembahasan, bab ini berisi mengenai Profil

Negara Amerika Serikat dan F. D. Roosevelt, latar

belakang munculnya kebijakan New Deal, isi, tujuan,

serta manfaat New Deal, dampak pelaksanaan kebijakan

New Deal, New Deal, serta analisis New Deal sebagai hasil

dari kompromi antara Laissez Faire dan Sosialisme.

3. Bab III Penutupan, pada bab ini berisi mengenai

kesimpulan yang kami ambil dari penjelasan yang

telah paparkan pada bab sebelumnya. Selain itu, bab

ini pun berisi mengenai rekomendasi, yakni merupakan

suatu penegasan manfaat disusunnya makalah ini.

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Amerika Serikat dan Riwayat Franklin Delano

Roosevelt

Ibu kota : Washington D.C

Kota terbesar : New York City

Bahasa Nasional : Inggris

Demonim : Bangsa Amerika, Republik

Konstitusional

Pemerintahan : Federal, Dua partai, Presidensial

Presiden : Barack Obama

5

Wakil Presiden : Joe Biden

Kemerdekaan : dari Kerajaan Inggris

Deklarasi : 04 Juli 1776

Diakui : 03 September 1783

Konstitusi : 21 Juni 1788

Luas wilayah : 9.826.675 km2

Penduduk (2012) : 315.585.000

PDB : 15,6097 triluin dollar Amerika,

(perkapita : 49,601)

(sumber : id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat)

Amerika Serikat (AS) adalah salah satu negara

terkaya dan terkuat di dunia. Produk domestik bruto

(PDB) AS hampir dua kali lipat dari negara-negara

lain. Dalam hal populasi, Amerika Serikat menempati

urutan ketiga, setelah China dan India.Dari segi luas

wilayah, AS menempati urutan keempat, setelah Federasi

Rusia, Kanada, dan China.

Amerika Serikat memiliki lebih dari 313 juta

penduduk.Mereka mewakili hampir setiap ras, bahasa,

dan bangsa dunia.Banyak bagian dari Amerika Serikat

dulu dikenal dengan karakteristik berbeda.Misalnya,

New England dahulu adalah rumah bagi orang Yankees

6

yang pekerja keras dan.Daerah Selatan terkenal dengan

keanggunannya atau bahkan perbudakan, sementara Barat

terkenal sebagai daerah liar.Hari ini perbedaan itu

telah sangat memudar. Kebanyakan orang Amerika tinggal

di kota dan daerah di sekitarnya. Lima kota terbesar

memiliki populasi gabungan lebih dari 18 juta. Kota-

kota itu adalah New York City di New York, Los Angeles

di California, Chicago di Illinois, Houston di Texas,

dan Phoenix di Arizona.

Sejarah memang membicarakan tentang fakta-fakta,

selain fakta berupa tanggal terjadinya sebuah

peristiwa penting, sejarah juga akan mencatat tokoh

yang berpengaruh terhadap peristiwa tersebut, apa yang

coba kami bahas berkaitan

dengan New Deal tidak terlepas

dari adanya sosok Franklin

Delano Roosevelt. Berikut

merupakan riwayat singkat

Roosevelt:

Dikenal dengan nama Franklin

Delano Roosevelt atau FDR dia merupakan seorang

presiden Amerika Serikat ke-32, dia menjabat presiden

di Amerika Serikat dari tahun 1933 – 1945. Lahir pada

30 Januari 1882 di Hyde Park, New York dan meninggal

7Sumber :

http://lapersonnes.com/biografi-franklin-delano-roosevelt/

di Warm Springs, Georgia pada 12 April 1945 pada umur

63 tahun. Franklin adalah satu-satunya Presiden

Amerika Serikat yang terpilih selama empat kali

berturut-turut dalam masa jabatan dari tahun 1933

hingga 1945.

Beliau merupakan salah satu tokoh abad ke-20 dan

menempati urutan ketiga dalam sejarah kepresidenan

Amerika Serikat, lahir dalam keadaan berkecukupan ia

juga melewati maa-masa sakit yang membuatnya cacat.

Franklin juga adalah tokoh penting dalam pendukung

reformasi.Dia adalah seseorang yang mampu membawa

Amerika Serikat pulih dalam masa “Depresi yang

Hebat”.Franklin Delano Roosevelt pertama kali menjabat

sebagai Presiden pada tahun 1933, saat ia menjabat

sebagai presiden, AS mengalami puncak depresi yang

sangat hebat bahkan lebih dari 13 juta rakyatnya tak

memiliki pekerjaan serta ekonominya kurang baik. Dia

bertindak cepat dan berusaha untuk memulihkan Amerika

Serikat.FDR mengusulkan rencana besar-besaran untuk

menghidupkan kembali keguatan perusahaan dan pertanian

dan memberikan bantuan kepada para menganggur serta

mereka yang terancam kehilangan ladang serta tempat

tinggalnya.Banyak sekali yang puas dengan kinerja FDR

dan memutuskan untuk melantiknya kembali menjadi

8

seorang Presiden, Saat perang menjelang akhir

kesehatan Roosevelt memburuk dan tepat tanggal 12

April 1945 di Warm Springs beliau meninggal.

B. Latar Belakang Munculnya New Deal

Perlu diketahui bahwa istilah New Deal ini merupakan

serangkaian rencana yang diambil ketika Franklin

Delano Roosevelt kampanye untuk menjadikan dirinya

sebagai calon presiden AS.Berbicara mengenai latar

belakang munculnya New Deal berarti kita akan berbicara

mengenai permasalahan ataupun kondisi Amerika Serikat

sebelum diterapkannya kebijakan tersebut. Munculnya

New Deal tidak terlepas dari krisis ekonomi yang melanda

Amerika Serikat, peristiwa ini dinamakan dengan

periode The Great Depression yang terjadi pada masa

presiden Herbet Hoover. Mengenai hal ini dapat kita

sandingkan bahwa terjadi hubungan kausalitas antara

The Great Depression dengan kebijakan New Deal yang

dikeluarkan oleh Roosevelt kala itu, memang dua hal

tersebut ibarat Chalenge and Response, berikut pemaparan

lebih jelasnya.

Berawalnya The Great Depression ialah ketika pada

tanggal 24 Oktober 1929 bursa saham Amerika Serikat

mengalami collapse,collapse juga didukung oleh jatuhnya

9

harga saham Wall Street (New York) pada tanggal 29

Oktober 1929 yang hari itu dikenal dengan peristiwa

Black Tuesday. Akibatnya banyak harga barang turun

drastis, meninggalkan permasalahan finansial yang

hancur dan mengalami kepanikan, mengingat belum pernah

terjadinya peristiwa collapse saham yang mengefek pada

sector ekonomi jangka panjang, banyak bisnis yang

gulung tikar diperparah juga oleh gagalnya cicilan

jatuh tempo pembayaran di bank yang mengakibatkan

pengangguran, selain itu nilai mata uang dolar kala

itu menurun drastis.

Didalam buku Franklin Roosevelt and the New Deal oleh

William E. Leuchtenburg, memandang bahwa :

"In the three years of Herbert Hoover's Presidency, the bottom haddropped out of the stock market and industrial production had beencut more than half.. By 1932, the unemployed numbered upward ofthirteen million. Many lived in the primitive conditions of apreindustrial society stricken by famine.”

Berikut kondisi sebelum diterapkannya kebijakan New

Deal (Peristiwa besar sebelum dilantiknya Franklin

Delano Roosevelt):

Pada tahun 1930 Pengangguran naik dari sekitar 4

juta penduduk pada bulan Januari menjadi 7 juta

10

penduduk pada bulan Desember. Pada tahun 1933 angka

pengangguran menjadi 14 juta penduduk.

Pada tahun 1932 produksi industry AS menurun hampir

setengahnya. Hal ini karena satu perempat buruh atau

sekitar 15 juta penduduk berhenti bekerja, dan pada

kala itu tidak ada asurasni pengangguran. Pendapatan

perjam pekerja menurun sekitar 50 persen, ribuan

bank mengalami kegagalan. Harga untuk produk

agrikultur menurun pada titik paling rendah sejak

Perang Sipil. Dan ada lebih dari 90.000 usaha yang

mengalami kebangkrutan. Selain itu orang-orang akan

sangat beruntung apabila ia memiliki sedikit uang

karena dapat membeli sebuah rumah dengan harga

kurang dari 3000 dollar AS, hal ini karena nilai

mata uang dollar kala itu menurun drastic.

Permasalahan pada sektor perbankan ialah macetnya

system kredit yang membuat bank-bank se-nasional

mengalami kelumpuhan.

Setidaknya permasalahan diataslah yang menyebabkan

munculnya gagasan New Deal sebagai janji kampanye dari

Franklin Delano Rossevelt untuk membawa Amerika

Serikat bangkit dari keterpurukan ekonomi. Mengutip

kutipan yang menjadi pemacu semangat penduduk Amerika

11

kala itu yaitu : "The only thing we have to fear is fear itself," –

Roosevelt, 1931

Setidaknya perkataan itulah yang membawa semangat

optimistis dan rasa percaya diri masyarakat Amerika

untuk melalui masa-masa kelam dalam krisis ekonomi

yang terjadi.Kepercayaan diri masyarakat Amerika kala

itu tercermin ketika aspirasi masyarakat Amerika yang

memilih Roosevelt sebagai presiden mereka kala itu.

Dan akhirnya Roosevelt terpilih menjadi presiden AS

pada 1932 dan mulai menginisiasi New Deal mulai dari

tahun 1933 yang isinya akan dibahas di subbab

selanjutnya.

C. Isi Kebijakan New Deal

Isi dari kebijakan New Deal sendiri adalah sederetan

tindakan untuk membangkitkan kegiatan perekonomian

melalui kebijakannya dalam berbagai bidang, yakni

diantaranya ialah (Nengsih, 2008:59-65) :

1. CCC (Civilization Concervative Corp)

CCC ini merupakan kebijakan pertama yang

dikeluarkan pada program New Deal tepatnya pada 30

Maret 1933. CCC ditugaskan untuk memberikan

pekerjaan berupa konservasi alam di daerah

pedalaman negara Amerika Serikat kepada pemuda yang

12

tidak bekerja dan berusia antara 18 higga 25 tahun

agar mereka terhindari dari hal-hal negatif dan

kriminalitas. Dengan pelaksanaaan program ini dapat

membantu kehidupan perekonomian keluarga yang

menjadi tanggungan dari pemuda-pemuda tadi. Hingga

akhir tahun 1041, program ini telah berhasil

mempekerjakan 2 juta tenaga kerja dengan upah 30

ribu dollar Amerika per bulan.

2. CWA (Civil Works Act)

Sama halnya dengan CCC, CWA pun berperan dalam

penyerapan tenaga kerja. Namun, bidang yang digarap

dalam CWA lebih pada perkembangan infrastruktur.

Program ini telah berhasil memperbaiki 1000

bandara, 500.000 mil jalan raya, dan 40.000 gedung

sekolah (Robetson dalam Ningsih, 2008:62).

3. AAA (Agricultural Adjustment Act)

Undang-undang ini dikeluarkan pada tanggal 12 Mei

1933 yang bertujuan untuk memberikan bantuan

ekonomi kepada petani dan juga membantu

meningkatkan pendapatan petani yang terus berjuang

pada masa depresi. Pada intinya peraturan ini

berencana untuk menaikan harga hasil panen dengan

memberikan subsidi kepada petani. Subsidi tersebut

13

diberikan sebagai kompensasi pengurangan pada

penggunaan lahan dan jumlah hasil produksi yang

disengaja agar tidak terjadi penumpukan sehingga

harga produk pertanian tidak jatuh. Selain itu

dengan adanya undang-undang ini pemerintah dapat

menetapkan harga hasil dan pemberlakuan kua\ota

luas tanah yang boleh disewakan oleh pemilik tanah

agar hasil panen tidak banjir di pasaran. Undang-

undang ini juga membebaskan hutang petani dengan

menyediakan pembayaran kembali pada tanah-tanah

maupun perlengkapan pertanian yang telah digadaikan

petani melalui perwakilan Federal Land Bank.

4. TVA (Tennessee Valley Authority)

Senada dengan CCC dan CWA, TVA pun merupakan

program penyerapan tenaga kerja yang bergerak dalam

perbaikan bendungan yang digunakan untuk tenaga

listrik. Program pembangunan lembah Tennessee ini

telah berhasil mempekerjakan 40.000 pekerja untuk

membangun 20 bendungan baru dan memperbaiki lima

bendungan lama.

5. HOLC (Home Owners Loan Corporation)

14

HOLC ini merupakan kebijakan mengenai tempat

tinggal rakyat Amerika yang pada masa sebelumnya

banyak disita oleh bank. Tujuan dari HOLC ini

adalah untuk membantu rakyat Amerika yang kesulitan

dalam urusan rumah tinggal.

6. National Recovery Administration (Lembaga Pemulihan

Nasional) dan National Industrial Recovery Act (Undang-

Undang Pemulihan Industri Nasional)

Kebijakan ini dikeluarkan pada 16 Juni 1933.

Kebijakan ini dibentuk untuk menyegarkan kembali

aktivitas industri dan bisnis dengan berdasarkan

pada prinsip-prinsip dari pengaturan sendiri oleh

industri dan dijalankan dibawah pengawasan

pemerintahan melalui sistem kompetisi yang adil

berdasarkan perundang-undangan. Kebijakan ini pada

intinya berusaha untuk mengakhiri persaingan sengit

antara kaum industriawan dengan menetapkan aturan

main secara sehat. Hal ini bertujuan untuk

memperbanyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat

yang akan berdampak pada peningkatan daya beli

masyarakat dan secara tidak langsung dapat

mempercepat proses pemulihan bidang industri.

7. WPA (Works Progress Administration)

15

Program ini diarahkan pada sebuah proyek jangka

panjang untuk penciptaan lapangan pekerjaan dari

pada bersedah pada pengangguran. Dibawah proyek WPA

sejumlah gedung.

8. SSA (Social Security Act)

Undang-undang ini memberikan jaminan atau tunjangan

asuransi yang diberikan pada pekerja setelah ia

berusia tua. Selain pensiunan program ini juga

membantu wanita-wanita yang menjadi orang tua

tunggal dan orang-orang cacat. Program ini dibiayai

dari pajak penghasilan dari pengusaha dan pekerja

yang disesuaikam dengan penghasilannya. Program New

Deal yang dikeluarkan oleh Roosevelt yang memuat

banyak peraturan yang memihak pada kaum pekerja ini

mendapatkan tanggapan baik dari serikat-serikat

pekerja Amerika Serikat.

D. Tujuan Kebijakan New Deal

Secara umum, kebijakan New Deal ini memiliki tiga

tujuan pokok yakni 3 R (Relief, Recovery, Reform). Relief

sendiri berarti pemberian bantuan, pemberian bantuan

ini ditujukan kepada korban yang timbul sebagai akibat

dari depresi ekonomi. Pemberian bantuan ini dilakukan

oleh pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang

16

dikeluarkan. Diantaranya ialah penyerapan tenaga kerja

dan pemberian bantuan kepada masyarakat untuk

mendapatkan rumahnya kembali dengan kebijakannya yang

dikenal dengan sebutan HOLC (Home Owners Loan

Corperation).

Pada ranah recovery, pemerintah banyak memberikan

kebijakan-kebijakan yang sifatnya universal. Dimana,

pemuliahan yang dilakukan tidak saja dalam bidang

ekonomi namun juga dalam bidang perkembangan

infrastruktur. Sedangkan reform berkaitan dengan

reformasi-reformasi serta perubahan dan pengembangan

peraturan-peraturan yang berfungsi sebagai payung

hukumnya, misalnya seperti pemberlakuan Social Security Act.

E. Pelaksanaan Kebijakan New Deal

Pelaksanaan program New Deal ini dilakukan dalam dua

tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Program New Deal tahap I

Program New Deal yang pertama ini berkaitan dengan

tujuan relief dan recovery, hal ini dapat terlihat dari

program-program yang dikeluarkan oleh Rossevelt

yakni diantaranya adalah Civilization Concervative Corp, Civil

Works Act, Tennessee Valley Authority, Agricultural Adjustment Act,

Home Owners Loan Corporation,serta lainnya. Yang pada

17

dasarnya program-program tersebut memberikan

bantuan serta memulihkan perekonomian masyarakat

Amerika pasca depresi ekonomi yang menderanya.

2. Program New Deal tahap II

Program New Deal kedua ini pada dasarnya memiliki

kesamaan sasaran dengan New Deal pertama. Namun, New

Deal kedua ini lebih berusaha dengan maksimal untuk

membantu masyarakat yang butuh pertolongan dan

berusaha untuk menyeimbangkan anggaran belanja yang

akan digunakan pada program kedua ini. Karena pada

program New Deal pertama, Roosevelt pernah

menghabiskan dana sebesar 3,3 milyar dollar Amerika

untuk program PWA (Public Works Administration).

Salah satu bentuk baru dari New Deal ini adalah

usaha dari Roosevelt untuk menyediakan lapangan

pekerjaan dengan skala besar. Dan pada April 1935,

Kongres mengalokasikan dana sekitar 4,8 milyar

dollar Amerika untuk menciptakan lapangan pekerjaan

dan menyediakan proyek-proyek yang berguna. Dibawah

proyek ini, sejumlah gedung, jalan raya, bandara,

sekolah, dan taman bermain dibangun. Selain itu,

program ini pun memberikan pekerjaan pada pekerja-

pekerja “kerah putih” seperti pustakawan, guru,

aktor, wartawan, dan musisi.

18

Selain itu, pada New Deal kedua ini, tepatnya pada

tahun 1935 Roosevelt mengeluarkan Social Security Act

(SSA). SSA merupakan sebuah kebijakan terkait

pemberian jaminan atau tunjangan asuransi yang

diberikan kepada pekerja setelah ia berusia diatas

65 tahun (Ningsih, 2008:55). Selain tunjangan bagi

pekerja, kebijakan ini pun berlaku bagi wanita-

wanita yang menjadi orang tuan tunggal dan bagi

orang-orang cacat. Program ini dibiayai daripajak

penghasilan dari pengusaha dan pekerja yang

disesuaikan dengan penghasilannya. Kebijakan lain

yang tidak kalah penting yang dikeluarkan pada masa

New Deal kedua ini adalah National Labor Relation Act,

yakni sebuah kebijakan yang menjamin hak pekerja

untuk membentuk organisasi atau serikat kerja

maupun bergabung dengan serikat kerja yang telah

ada.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pola yang

dilakukan oleh Roosevelt dalam menjalankan

kebijakannya. Dimana, pada program New Deal pertama

Roosevelt memberikan bantuan dana dan pekerjaan secara

langsung kepada rakyat Amerika. Sedangkan pada New Deal

kedua, Roosevelt lebih memberikan wadah kepada rakyat

19

Amerika agar dapat berkembang dan berjuang sendiri

dalam menjalankan kehidupan perekonomiannya.

F. Dampak Kebijakan New Deal

Program-program yang dilaksanakan atau yang

dicanangkan dalam New Deal membawa hasil dan manfaat

yang sangat signifikan bagi Amerika pasca Perang Dunia

I dalam berbagai bidang, seperti:

1. Masalah Penuntasan Pengangguran

Pelaksanaan program-program New Deal yang telah

dipaparkan

sebelumnya membuat

jumlah pengangguran

di Amerika

berkurang, karena

program-program

tersebut mampu

menyerap banyak

tenaga kerja. Berdasarkan statistik tersebut dapat

kita lihat bahwa jumlah pekerja sejak

diberlakukannya New Deal sejak tahun 1933 terus

mengalami peningkatan.

20

Grafik 1. Jumlah Pekerja di Amerika Serikat daritahun 1920-1940 (tidak termasuk Petani dan WPA) Sumber: Wikipedia.org

2. Masalah Pertanian

Sebelum diberlakukannya New Deal, setidaknya aspek

pertanian ini dapat dikategorikan dalam dua

permasalahan, yang pertama dalam masalah petani

sendiri, dan kedua masalah Petani Sewa. Karena

dalam masalah ini terbagi menjadi 2 permasalahan,

maka akan disubkan sendiri-sendiri, yakni :

Masalah Petani:

1. Diberikanya subsidi kepada para petani 

2. Dilakukanya pemitraan antara pemerintah dan

petani

3. Pinjaman bagi hasil

4. Dibentuknya asuransi gandum

5.   Dan diberlakukanya perlindungan harga.

Masalah Petani Sewa:

1. Diberlakukanya adminstrasi jaminan pertanian

2. Memberikan modal atau memodali pinjaman

pertanian

3. Adanya gadai usaha pertanian.

Jadi dalam permasalahan yang ada di Amerika dalam

bidang pertanian ini dapat diselesaikan dengan

bantuan-bantuan yang telah disebutkan tersebut,

21

dan hal itu menjadikan stabilitan ekonomi petani

menjadi mulai nampak kembali dengan baik

3. Masalah Buruh

Dalam permasalahan ini, organisasi buruh mencapai

kemajuan yang lebih besar dari pada waktu manapun

dalam Sejarah Amerika. Dan diperkuat dengan adanya

Undang-Undang Adminstrasi Pemulihan Nasional dengan

jaminan:

1. Memberi jaminan kepada buruh hak untuk

berunding secara kolektif

2. Dan kongres juga mengeluarkan Undang-undang

tata hubungan perburuhan nasional yang

mendirikan suatu dewan buruh yang mana untuk

mengawasi perundingan kolektif tersebut

3. Mengatur pemulihan dan menjamin kepada kaum

buruh hak untuk memilih organisasi yang akan

mewakili mereka dalam mengahadapi kaum

majikan.

Sehingga dengan permasalahan mengenai buruh

tersebut dapat diselesaikan dan hal itu menjadikan

buruh mempunyai perserikatan buruh, dan mempunyai

hal dalam memilih dan menghadapi kaum majikan

mereka sendiri.

4. Masalah Jaminan Sosial

22

Dalam permasalahan ini diperkuat dengan diadakanya

Undang-undang Jaminan Sosial (1935), dengan

memberikan jaminan-jaminan sebagai berikut:

1. Menjamin pemberian uang pensiunan secukupnya

kepada para pekerja dari berbagai bidang .

2. Setiap negara-negara bagian sudah mempunyai

bentuk asuransi pengangguran tertentu.

Jadi sangat jelas, bahwa dengan melihat

permasalahan-permasalahan yang adat tersebut,

dengan Konsep New Deal kehidupan permasalahan dapat

diatasi, politik dan ekonomi bangsa Amerika

mengalami perubahan dan tanggung jawab yang lebih

besar dari pemerintah bagi kesejahteraan rakyat

semakin diterima secara luas.

G. Pro-Kontra Pelaksanaan New Deal

Meskipun kebijakan yang dilakukan oleh Roosevelt

banyak memperoleh keberhasilan namun tidak sedikit

orang yang menentangnya. Seperti yang terjadi pada

pertengahan tahun 1930-an, dimana pemerintahan

Roosevelt dianggap membahayakan konstitusi secara

perlahan-lahan dan dianggap menjalankan perilaku

kediktatoran. Anggapan ini muncul dari kelompok Liberty

League, yakni kelompok yang beranggotakan orang-orang

23

konglomerat yang sebagian besar merupakan pengusaha

yang telah lama mendominasi perekonomian (Ningsih,

2008:51). Kelompok ini tidak menyukai kebijakan yang

dikeluarkan oleh Roosevelt karena mereka khawatir akan

munculnya saingan-saingan baru bagi mereka dalam

bidang bisnis.

Selain pelaku bisnis, penentang Roosevelt yang lain

datang dari seorang pemuka agama yaitu Father

Coughlin. Beliau memiliki anggapan bahwa langkah yang

diambil oleh Roosevelt terlalu lamban dalam mengatasi

kemiskinan dan penanganan keadilan sosial. Hingga

akhirnya beliau mendirikan suatu badan untuk mengatasi

hal tersebut dan menggunakan setengah juta dollar

uangnya setiap tahun. Pihak lain yang menentang

Roosevelt adalah golongan tua yang menjadi korban

depresi yang diwakili oleh Dr. Francis E. Townsend.

Beliau menuntut agar pemerintah memberikan 200 dollar

per bulan kepada para manula yang berusia diatas 60

tahun yang pembiayaannya beliau usulkan diambil 2%

dari pajak setiap transaksi bisnis. Namun, semua

tuntutan dan penentangan ini masih dapat diatasi oleh

Roosevelt dan program New Deal masih dapat berjalan.

Namun, pada tahun 1938, pertentangan yang muncul

bukan lagi dari golongan atau perorangan. Pertentangan

24

ini muncul dari Kongres yang mempermasalahkan

kebijakan New Deal. Kongres beranggapan bahwa New Deal

telah membatasi kebebasan rakyat dan menyebabkan

hilangnya kebebasan berdemokrasi karena terlalu

kuatnya peran pemerintah. Untuk menjawab kritikan

tersebut, dalam sebuah pidatonya, Roosevelt mengatakan

bahwa (Cincotta. 2004. Hlm. 298):

“Demokrasi telah lenyap di sejumlah Negara besar, bukan karenaorang-orang disana benci demokrasi, tapi mereka bosan dengantingkat pengangguran dan tiadanya jaminan, bosan karena melihatanak-anak mereka kelaparan sementara mereka tidk bisa berbuatapa-apa… Akhirnya , ditengah keputusasaan mereka memilihmengorbankan kemerdekaan demi mendapat makanan. Kita tahubetul bahwa institusi demokrasi kita bisa dijaga dan berhasil, namununtuk menjaganya kita peril… langkah pertama pertahan terletakpada perlindungan keamanan ekonomi”.

H. Posisi New Deal sebagai sebuah Kompromi antara Laissez

Faire dan Sosialisme

Sebelum penyusun memaparkan bagaimana posisi New

Deal sebagai sebuah Kompromi antara Laissez Faire dan

Sosialisme, terlebih dahulu akan penyusun paparkan

mengenai konsep dari Laissez Faire dan Sosialisme itu

sendiri. Laissez faire, dalam Encyclopedia Britannica, diartikan

sebagai “policy of minimum governmental interference in the economic

affairs of individuals and society”

(http://www.britannica.com/EBchecked/topic/328028/lais

25

sez-faire). Senada dengan hal tersebut Supardan (2011.

Hlm. 394) menyatakan bahwa semboyan Laissez fair

mengandung arti konotatif “biarkan orang berbuat

seperti yang mereka sukai tanpa campur tangan

pemerintah”.

Meskipun konsep Laissez faire ini berasal dari Vincent

de Gourney yang bermazhab fisiokrat (Supardan. 2011.

Hlm. 394), namun dalam perkembangannya, konsep ini

juga digunakan dalam teori klasik Adam Smith

(Kathleen. 1981. Hlm. 78). Adapun pokok-pokok teori

ekonomi klasik Adam Smith ini diantaranya adalah

sebagai berikut (Supardan. 2011. Hlm. 416).

a. Kebijaksanaan Pasar BebasSuatu bentuk persaingan yang sempurna akantercapai apabila campur tangan pemerintahminimum. Oleh karena itu teori ini berasumsibahwa yang akan memaksimalkan pendapatan nasionaladalah “tangan-tangan tak terlihat (invisible hand)”.

b. Keuntungan Merangsang bagi InvestasiMenurut teori ini, semakin besar keuntungan makaakan semakin besar pula akumulasi modal daninvestasi.

c. Keuntungan cenderung menurunMaksudnya keuntungan tidak akan naik secara terusmenerus, namun cenderung menurun apabilapersaingan untuk menghimpun modal antarkapitalismeningkat.

26

d. Keadaan StatisionerKeadaan stasioner akan timbul pada akhir proses

pemupukan modal.

Dari pokok-pokok teori klasik Adam Smithh diatas,

menunjukan bahwa terjadi proses peminggiran peran

pemerintah, karena di dalam bukunya Wealth of Nation, Adam

Smith mengatakan bahwa tugas Negara tidak lebih dari

kegiatan untuk: (1) melindungi masyarakat dari

kejahataan dan sebuan Negara lain, (2) melindungi

setiap warga Negara dari ketidakadilan dan pemaksaan

yang dilakukan arga lain, serta (3) mengadakan dan

mempertahankan prasarana publik (Deliarnov. 2006. Hlm.

31).

Sedangkan yang dimaksud Sosialisme dalam makalah ini

ialah Sosialisme sebagai suatu sistem ekonomi-politik

yang artinya sebuah sistem sosial yang dilandaskan pada

prinsip komune atau kebersamaan, dimana pemilikan alat-

alat produksi dan distribusi bersifat kolektif. Dalam

masyarakat sosialis, yang menonjol adalah kebersamaan

dimana setiap keputusan-keputusan ekonomi disusun,

direncanakan dan sekaligus dikontrol oleh Negara

(Deliarnov. 2006: 40). Inti ajaran sosialisme sendiri

sebenarnya sulit dijelaskan karena luasnya cakupan

sosialisme yang meliputi sosialisme, yaitu sosialisme

27

utopis, sosialisme anarkis, sosialisme revisionis,

sosialisme serikat pekerja dan sebaginya, namun umumnya

sosilialisme ini tidak berpihak kepada kebebasan

individu yang luas (Supardan. 2011. Hlm. 396).

Sebelum terjadinya depresi ekonomi tahun 1929,

Ideologi ekonomi liberalisme yang didasari mazhab

klasik Adam Smith dengan ciri Laissez-fair merupakan sebuah

sistem ekonomi mapan dalam corak perekonomian

masyarakat Amerika, hal ini sesuai dengan isi Declarattion

of Independence yang menjunjung tinggi prinsip kebebasan

individu termasuk dalam hal ekonomi masyarakatnya. Oleh

karena itulah, pemerintah tidak boleh melakukan campur

tangan, melainkan tugasnya hanya mendorong usaha swasta

sesuai karena dengan begitu kemakmuran bagi penduduk

Amerika pun akan tercapai (Cincotta. 2004. Hlm. 280).

Namun, kondisi perekonomian yang memburuk pada tahun

1929 membuat F. D. Roosevelt mengeluarkan kebijakan New

Deal, yang merubah struktur perekonomian yang telah

mapan sebelumnya.

Program-program yang terdapat dalam New

Deal,menunjukan adanya upaya pemerintah untuk masuk ke

dalam sistem perekonomian guna mengatasi dampak depresi

ekonomi. Hal ini jelas bertentangan dengan prinsip

Laissez-faire yang telah penyusun paparkan sebelumnya.

28

Bahkan lebih jauh lagi ada yang berpendapat bahwa New

Deal memiliki kesamaan dengan Sosialisme yakni tedapat

kesamaan tentang adanya intervensi yang dilakukan oleh

pemerintah. terlepas dari hal tersebut penyusun menilai

bahwa New Deal merupakan sebuah kompromi antara Laissez-

faire dan sosialisme. Hal ini dikarenakan setelah New Deal

ini diterapkan tidak lantas mengubah Amerika menjadi

Negara sosialis, melainkan New Deal-lah yang membangun

landasan bagi Negara sejahtera “Walfer State” modern di

Amerika Serikat (Cincotta. 2004. Hlm.298).

Intervensi pemerintah yang dilakukan dalam kebijakan

New Deal pada dasarnya merupakan implementasi dari

pemikiran John Maynard Keynes yang menyatakan bahwa

teori klasik banyak memiliki kelemahan dan tidak bisa

menyelesaikan dampak depresi ekonomi 1929, sehingga

Keynes merekomendasikan agar perekonomian tidak

sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme pasar seperti

prinsip invisible hand (Deliarnov. 2007. Hlm:167). Dan

pemikiran Keynes yang mendasari New Deal juga, seolah

menjadi jalan tengah bagi Amerika, dimana tidak

kehilangan laissez-faire, tetapi tidak masuk pula ke dalam

sistem perekonomian Sosialisme (Deliarnov. 2006.

Hlm.58)

29

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Munculnya New Deal tidak terlepas dari krisis

ekonomi yang melanda Amerika Serikat, peristiwa ini

dinamakan dengan periode The Great Depression yang

terjadi pada masa presiden Herbet Hoover. lebih

jelasnya. Berawalnya The Great Depression ialah ketika

pada tanggal 24 Oktober 1929 bursa saham Amerika

Serikat mengalami collapse,collapse juga didukung oleh

jatuhnya harga saham Wall Street (New York) pada

tanggal 29 Oktober 1929 yang hari itu dikenal dengan

peristiwa Black Tuesday. Akibatnya banyak harga barang

turun drastis, meninggalkan permasalahan finansial

yang hancur dan mengalami kepanikan, mengingat belum

30

pernah terjadinya peristiwa collapse saham yang

mengefek pada sector ekonomi jangka panjang, banyak

bisnis yang gulung tikar diperparah juga oleh

gagalnya cicilan jatuh tempo pembayaran di bank yang

mengakibatkan pengangguran, selain itu nilai mata

uang dolar kala itu menurun drastis.

Untuk mengatasi dampak dari Greet Depression, maka

pemerintahan Fraanklin Delano Roosevelt mengularkan

serangkaian kebijakan yang disebut dengan New Deal.

Kebijakan-kebijakan tersebut meliputi Civilization

Concervative Corp, Civil Works Act, Tennessee Valley Authority,

Agricultural Adjustment Act, Home Owners Loan Corporation, Social

Security Act, serta National Recovery Administration dan National

Industrial Recovery Act. Secara umum, kebijakan New Deal ini

memiliki tiga tujuan pokok yakni 3 R (Relief, Recovery,

Reform), yakni untuk melakukan pemberian bantuan,

pemulaihan, serta pereformasian perekonomian Amerika

Serikat. Untuk melaksanakan tujuan-tujuan tersebut,

maka pelaksanaan New Deal dilakukan dalam dua tahap.

Pada program New Deal pertama lebih diarahkan pada

pemberikan bantuan dana dan pekerjaan secara

langsung kepada rakyat Amerika. Sedangkan pada New

Deal kedua, Roosevelt lebih memberikan wadah kepada

31

rakyat Amerika agar dapat berkembang dan berjuang

sendiri dalam menjalankan kehidupan perekonomiannya.

Program New Deal tersbut sukses mengatasi berbagai

mengatasi persoalan ekonomi yang mendera Amerika

pasca Great Depression. Diantaranya ialah, berkurangnya

jumlah pengangguran, mulai membaiknya kehidupan

petani, adanya jaminan sosial serta berbagai

kebaikan lainnya. Namun meskipun begitu ada beberapa

pihak yang menyebutkan bahwa program New Deal ini

mencederai sifat dasar bangsa Amerika yang liberal.

Program New Deal dipandang merusak prinsip Laissez-

Faire dalam sistem ekonomi Amerika, karena pemerintah

telah mengintervensi ekonomi yang seharusnya

diserahkan kepada mekanisme. Namun sejarah mencatat

bahwa program New Deal merupakan landasan bagi

tercapainya Negara sejahtera Amerika Serikat saat

ini. Karena program New Deal berhasil mengkombinasikan

antara kesejahteraan komunal masyarakat tanpa

menghilangkan sifat liberalismenya.

B. Saran

Pemberlakuan program New Deal tidak hanya

mengajarkan kepada kita bagaimana cara Amerika

mengatasi depresi ekonominya, tetapi lebih jauh

32

pemberlakuan program ini merekomendasikan kepada

kita agara selalu kreatif dalam mengahdapi suatu

masalah, tanpa kreatifitas dari para perancang

program ini, rasanya mustahil bagi Amerika untuk

lepas dari dampat depresi ekonomi dalam waktu yang

relatif singkat. Hal lain yang harus kita pelajari

ialah keberanian dari Roosevelt untuk mendobrak

tradisi laissez-faire -faire yang telah begitu mapan dalam

sistem perekonomian Amerika, dan mengkombinasikannya

dengan prinsip sosialisme yang mengutakan

kesejahteraan komunal, tanpa menjadikan Amerika

menjadi Negara Sosialis, sehingga bisa membuat

keputusan cemerlang yang menjadi dasar bagi sistem

ekonomi Amerika saat ini. Oleh karena itulah kita

hendaknya bisa meniru keberanian, kecerdasan,

kecermelangan, serta kreatifitas yang dicontohkan

dalam program New Deal ini dalam menghadapi berbagai

persoalan yang akan muncul.

33

DAFTAR PUSTAKA

Bureau of International Information Programs U.S

Departement of State. (2005). Outline Of U.S History.

34

Cincotta, Howard. (Eds). 2004. Garis Besar Sejarah Amerika

(terjemahan: Yusi A. Pereanom). USA: Departemen Luar

Negeri Amerika Serikat.

Deliarnov. 2006. Ekonomi Politik.Jakarta: Erlangga

Deliarnov. 2007. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT.

Raja Grafindo.

Cotrunnada, Z. C. (2014). Program New Deal di Amerika diterapkan di

Indonesia. Tersedia di :

http://zizkakhofsyah.blogspot.com/2014/06/tugas-uas-

amerika-program-new-deal-di.html. Diakses 20 Februari

2015.

Hardman, John. (1999). The Great Depression and the New Deal.

[Online]. Tersedia di :

https://web.stanford.edu/class/e297c/poverty_prejudic

e/soc_sec/hgreat.htmLeuchtenburg, William E.

(1963).Franklin D. Roosevelt and the New Deal. New York :

Harper and Row. Diakses 20 Februari 2015.

Kathleen. E. Hug. 1981. Garis Besar Ekonomi Amerika. Jakarta:

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Ningsih, Y. (2008). Program New Deal: Suatu Usaha Perbaikan

Kondisi Ekonomi Amerika Serikat 1920-1930-an. (Skirpsi),

35

Fakutas Ilmu Bahasa, Universitas Indonesia. Tersedia

di : http://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&v

ed=0CB8QFjAA&url=http%3A%2F%2Flib.ui.ac.id%2Ffile

%3Ffile%3Ddigital%2F126062-RB04Y434k-Kondisi

%2520pekerja-Analisis.pdf&ei=-YLlVO-

hNdLauQTU8ILoBQ&usg=AFQjCNEheqPDMUrZWHRQlPpyHw5yJpqSf

A&sig2=aIYwpWLQGdOrfJCESVI2hw&bvm=bv.85970519,d.c2E.

Diakses 19 Februari 2015.

Putri, Ariska. (2014). Penerapan Kebijakan New Deal Presiden

Franklin Delano Roosevelt Pada Pemerintahan Indonesia [Online].

Tersedia di

http://ariskaputri88.blogspot.com/2014/06/penerapan-

kebijakan-new-deal-presiden.html . Diakses 20 Februari

2015.

Supardan, Dadang. 2011. Peengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian

Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara.

The Editors of Encyclopædia Britannica. _____. Laissez-Faire.

[Online] Tersedia di:

http://www.britannica.com/EBchecked/topic/328028/lais

sez-faire. Diakses 20 Februari 2015.

36

_______, _____. The New Deal.[Pdf]. Tersedia di

http://www.loc.gov/teachers/classroommaterials/primar

ysourcesets/newdeal/pdf/teacher_guide.pdf. Diakses 20

Februari 2015.

________, (2014). Profil Singkat Negara Amerika Serikat.

[Online]. Tersedia di

http://www.kembangpete.com/2014/08/24/profil-singkat-

negara-amerika-serikat/. Diakses 20 februari 2015.

________. _____. New Deal. [online]. Tersedia di

http://en.wikipedia.org/wiki/New_Deal . Diakses 20

Februari 2015.

________, (2015).Amerika Serikat. [online]. Tersedia di

http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat. Diakses

20 Februari 2015.

_______, (2013).Biografi Franklin Delano Roosevelt.

[Online].Tersedia di http://lapersonnes.com/biografi-

franklin-delano-roosevelt/. (diakses 20 Februari

2015).

37