Upload
independent
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai mana kita tahu, bahwa Negara Amerika
Serikat ini merupakan Negara yang sekarang ini menjadi
the most powerfull nation, hal ini karena kekuatan
ekonominya yang merupakan salah satu terbesar yang ada
di dunia. Meskipun demikian, sejarah mencatat bahwa
Amerika Serikat pun pernah jatuh dalam krisis ekonomi
yang dikenal dengan The Great Depression. Namun yang perlu
kita pelajari ialah kebijakan yang dikenal dengan New
Deal.Ketika Franklin Delano Roosevelt di angkat sebagai
presiden, Amerika sedang mengalami suatu kondisi yang
sangat memprihatinkan, yang diperparah dengan susunan
perbankan yang tidak menentu, namun berkat kehebatan
dan kecerdasannya, masa depresi yang di alami oleh
Amerika dapat dilalui dengan tindakan tegas yang
ditempuhnya yaitu dibentuklah suatu reformasi yang
dikenal dengan sebutan New Deal. Mengapa dilakukanya
suatu reformasi tersebut, karena pada masa itu
jaringan bank dan kredit diseluruh negara berada dalam
keadaan lumpuh.Namun karena kehebatan dan kecepatan
yang luar biasa dari perencanaan tersebut, maka bank-
bank dapat dibuka kembali.
1
Sebagai suatu peristiwa yang mengubah haluan
ekonomi Amerika, New Deal merupakan sesuatu yang menarik
untuk dikaji. Akan tetapi meskipun Franklin Delano
Roosevelt sukses mengatasi dampak depresi ekonomi,
namun beberapa pihak memandang telah melanggar prinsip
dasar Amerika, yakni Liberisme khususnya konsep Laissez-
faire. Apalagi program New Deal memiliki kemiripan ciri
dengan program-program Sosialisme. Berdasarkan hal-hal
tersebut kami bermaksud menyusun sebuah makalah dengan
judul “Analisis Kebijakan New Deal sebagai Hasil Kompromi antara
Laissez-faire dan Sosialisme”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan
masalahnya adalah
1. Apakah latar belakang munculnya New Deal?
2. Apakah isi, tujuan, dan manfaat dari New Deal?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari New Deal?
4. Bagaimana posisi New Deal sebagai hasil dari sebuah
kompromi antara Laissez Fair dan Sosialisme.
C. Tujuan
2
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai
berikut.
1.Mendeskripsikan latar belakang munculnya kebijakan
New Deal
2.Mendeskripsikan isi, tujuan dan manfaat kebijakan
New Deal
3.Mendeskripsikan dampak yang ditimbulkan kebijakan
New Deal
4.Mendeskripsikan posisi New Deal sebagai hasil dari
sebuah kompromi antara Laissez Fair dan Sosialisme
D. Manfaat
Kami berharap dengan disusunnya makalah ini dapat
memberi manfaat, baik bagi penyusun maupun bagi
pembaca. Kami berharap materi dalam makalah ini dapat
menambah cakrawala keilmuan pembaca, terutama mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan New Deal serta
pengaruhnya bagi perekonomian Amerika serta dapat
menjadi cerminan dalam menghadapi permasalahan ekonomi
yang mungkin akan datang.
E. Sistematika Penulisan
3
Makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu Bab I
Pendahuluan, Bab II Pembahasan, dan Bab III Penutupan.
Dengan perincian sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan, bab ini berisi mengenai latar
belakang kami menyusun makalah tentang Analisis Kebijakan
New Deal sebagai Hasil Kompromi antara Laissez Faire dan Sosialisme
ini, berikutnya terdapat juga rumusan masalah yakni
batasan materi yang akan dibahas dalam makalah ini,
tujuan dan manfaat penulisan, serta terdapat
pemaparan mengenai sistematika penulisan makalah.
2. Bab II Pembahasan, bab ini berisi mengenai Profil
Negara Amerika Serikat dan F. D. Roosevelt, latar
belakang munculnya kebijakan New Deal, isi, tujuan,
serta manfaat New Deal, dampak pelaksanaan kebijakan
New Deal, New Deal, serta analisis New Deal sebagai hasil
dari kompromi antara Laissez Faire dan Sosialisme.
3. Bab III Penutupan, pada bab ini berisi mengenai
kesimpulan yang kami ambil dari penjelasan yang
telah paparkan pada bab sebelumnya. Selain itu, bab
ini pun berisi mengenai rekomendasi, yakni merupakan
suatu penegasan manfaat disusunnya makalah ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Amerika Serikat dan Riwayat Franklin Delano
Roosevelt
Ibu kota : Washington D.C
Kota terbesar : New York City
Bahasa Nasional : Inggris
Demonim : Bangsa Amerika, Republik
Konstitusional
Pemerintahan : Federal, Dua partai, Presidensial
Presiden : Barack Obama
5
Wakil Presiden : Joe Biden
Kemerdekaan : dari Kerajaan Inggris
Deklarasi : 04 Juli 1776
Diakui : 03 September 1783
Konstitusi : 21 Juni 1788
Luas wilayah : 9.826.675 km2
Penduduk (2012) : 315.585.000
PDB : 15,6097 triluin dollar Amerika,
(perkapita : 49,601)
(sumber : id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat)
Amerika Serikat (AS) adalah salah satu negara
terkaya dan terkuat di dunia. Produk domestik bruto
(PDB) AS hampir dua kali lipat dari negara-negara
lain. Dalam hal populasi, Amerika Serikat menempati
urutan ketiga, setelah China dan India.Dari segi luas
wilayah, AS menempati urutan keempat, setelah Federasi
Rusia, Kanada, dan China.
Amerika Serikat memiliki lebih dari 313 juta
penduduk.Mereka mewakili hampir setiap ras, bahasa,
dan bangsa dunia.Banyak bagian dari Amerika Serikat
dulu dikenal dengan karakteristik berbeda.Misalnya,
New England dahulu adalah rumah bagi orang Yankees
6
yang pekerja keras dan.Daerah Selatan terkenal dengan
keanggunannya atau bahkan perbudakan, sementara Barat
terkenal sebagai daerah liar.Hari ini perbedaan itu
telah sangat memudar. Kebanyakan orang Amerika tinggal
di kota dan daerah di sekitarnya. Lima kota terbesar
memiliki populasi gabungan lebih dari 18 juta. Kota-
kota itu adalah New York City di New York, Los Angeles
di California, Chicago di Illinois, Houston di Texas,
dan Phoenix di Arizona.
Sejarah memang membicarakan tentang fakta-fakta,
selain fakta berupa tanggal terjadinya sebuah
peristiwa penting, sejarah juga akan mencatat tokoh
yang berpengaruh terhadap peristiwa tersebut, apa yang
coba kami bahas berkaitan
dengan New Deal tidak terlepas
dari adanya sosok Franklin
Delano Roosevelt. Berikut
merupakan riwayat singkat
Roosevelt:
Dikenal dengan nama Franklin
Delano Roosevelt atau FDR dia merupakan seorang
presiden Amerika Serikat ke-32, dia menjabat presiden
di Amerika Serikat dari tahun 1933 – 1945. Lahir pada
30 Januari 1882 di Hyde Park, New York dan meninggal
7Sumber :
http://lapersonnes.com/biografi-franklin-delano-roosevelt/
di Warm Springs, Georgia pada 12 April 1945 pada umur
63 tahun. Franklin adalah satu-satunya Presiden
Amerika Serikat yang terpilih selama empat kali
berturut-turut dalam masa jabatan dari tahun 1933
hingga 1945.
Beliau merupakan salah satu tokoh abad ke-20 dan
menempati urutan ketiga dalam sejarah kepresidenan
Amerika Serikat, lahir dalam keadaan berkecukupan ia
juga melewati maa-masa sakit yang membuatnya cacat.
Franklin juga adalah tokoh penting dalam pendukung
reformasi.Dia adalah seseorang yang mampu membawa
Amerika Serikat pulih dalam masa “Depresi yang
Hebat”.Franklin Delano Roosevelt pertama kali menjabat
sebagai Presiden pada tahun 1933, saat ia menjabat
sebagai presiden, AS mengalami puncak depresi yang
sangat hebat bahkan lebih dari 13 juta rakyatnya tak
memiliki pekerjaan serta ekonominya kurang baik. Dia
bertindak cepat dan berusaha untuk memulihkan Amerika
Serikat.FDR mengusulkan rencana besar-besaran untuk
menghidupkan kembali keguatan perusahaan dan pertanian
dan memberikan bantuan kepada para menganggur serta
mereka yang terancam kehilangan ladang serta tempat
tinggalnya.Banyak sekali yang puas dengan kinerja FDR
dan memutuskan untuk melantiknya kembali menjadi
8
seorang Presiden, Saat perang menjelang akhir
kesehatan Roosevelt memburuk dan tepat tanggal 12
April 1945 di Warm Springs beliau meninggal.
B. Latar Belakang Munculnya New Deal
Perlu diketahui bahwa istilah New Deal ini merupakan
serangkaian rencana yang diambil ketika Franklin
Delano Roosevelt kampanye untuk menjadikan dirinya
sebagai calon presiden AS.Berbicara mengenai latar
belakang munculnya New Deal berarti kita akan berbicara
mengenai permasalahan ataupun kondisi Amerika Serikat
sebelum diterapkannya kebijakan tersebut. Munculnya
New Deal tidak terlepas dari krisis ekonomi yang melanda
Amerika Serikat, peristiwa ini dinamakan dengan
periode The Great Depression yang terjadi pada masa
presiden Herbet Hoover. Mengenai hal ini dapat kita
sandingkan bahwa terjadi hubungan kausalitas antara
The Great Depression dengan kebijakan New Deal yang
dikeluarkan oleh Roosevelt kala itu, memang dua hal
tersebut ibarat Chalenge and Response, berikut pemaparan
lebih jelasnya.
Berawalnya The Great Depression ialah ketika pada
tanggal 24 Oktober 1929 bursa saham Amerika Serikat
mengalami collapse,collapse juga didukung oleh jatuhnya
9
harga saham Wall Street (New York) pada tanggal 29
Oktober 1929 yang hari itu dikenal dengan peristiwa
Black Tuesday. Akibatnya banyak harga barang turun
drastis, meninggalkan permasalahan finansial yang
hancur dan mengalami kepanikan, mengingat belum pernah
terjadinya peristiwa collapse saham yang mengefek pada
sector ekonomi jangka panjang, banyak bisnis yang
gulung tikar diperparah juga oleh gagalnya cicilan
jatuh tempo pembayaran di bank yang mengakibatkan
pengangguran, selain itu nilai mata uang dolar kala
itu menurun drastis.
Didalam buku Franklin Roosevelt and the New Deal oleh
William E. Leuchtenburg, memandang bahwa :
"In the three years of Herbert Hoover's Presidency, the bottom haddropped out of the stock market and industrial production had beencut more than half.. By 1932, the unemployed numbered upward ofthirteen million. Many lived in the primitive conditions of apreindustrial society stricken by famine.”
Berikut kondisi sebelum diterapkannya kebijakan New
Deal (Peristiwa besar sebelum dilantiknya Franklin
Delano Roosevelt):
Pada tahun 1930 Pengangguran naik dari sekitar 4
juta penduduk pada bulan Januari menjadi 7 juta
10
penduduk pada bulan Desember. Pada tahun 1933 angka
pengangguran menjadi 14 juta penduduk.
Pada tahun 1932 produksi industry AS menurun hampir
setengahnya. Hal ini karena satu perempat buruh atau
sekitar 15 juta penduduk berhenti bekerja, dan pada
kala itu tidak ada asurasni pengangguran. Pendapatan
perjam pekerja menurun sekitar 50 persen, ribuan
bank mengalami kegagalan. Harga untuk produk
agrikultur menurun pada titik paling rendah sejak
Perang Sipil. Dan ada lebih dari 90.000 usaha yang
mengalami kebangkrutan. Selain itu orang-orang akan
sangat beruntung apabila ia memiliki sedikit uang
karena dapat membeli sebuah rumah dengan harga
kurang dari 3000 dollar AS, hal ini karena nilai
mata uang dollar kala itu menurun drastic.
Permasalahan pada sektor perbankan ialah macetnya
system kredit yang membuat bank-bank se-nasional
mengalami kelumpuhan.
Setidaknya permasalahan diataslah yang menyebabkan
munculnya gagasan New Deal sebagai janji kampanye dari
Franklin Delano Rossevelt untuk membawa Amerika
Serikat bangkit dari keterpurukan ekonomi. Mengutip
kutipan yang menjadi pemacu semangat penduduk Amerika
11
kala itu yaitu : "The only thing we have to fear is fear itself," –
Roosevelt, 1931
Setidaknya perkataan itulah yang membawa semangat
optimistis dan rasa percaya diri masyarakat Amerika
untuk melalui masa-masa kelam dalam krisis ekonomi
yang terjadi.Kepercayaan diri masyarakat Amerika kala
itu tercermin ketika aspirasi masyarakat Amerika yang
memilih Roosevelt sebagai presiden mereka kala itu.
Dan akhirnya Roosevelt terpilih menjadi presiden AS
pada 1932 dan mulai menginisiasi New Deal mulai dari
tahun 1933 yang isinya akan dibahas di subbab
selanjutnya.
C. Isi Kebijakan New Deal
Isi dari kebijakan New Deal sendiri adalah sederetan
tindakan untuk membangkitkan kegiatan perekonomian
melalui kebijakannya dalam berbagai bidang, yakni
diantaranya ialah (Nengsih, 2008:59-65) :
1. CCC (Civilization Concervative Corp)
CCC ini merupakan kebijakan pertama yang
dikeluarkan pada program New Deal tepatnya pada 30
Maret 1933. CCC ditugaskan untuk memberikan
pekerjaan berupa konservasi alam di daerah
pedalaman negara Amerika Serikat kepada pemuda yang
12
tidak bekerja dan berusia antara 18 higga 25 tahun
agar mereka terhindari dari hal-hal negatif dan
kriminalitas. Dengan pelaksanaaan program ini dapat
membantu kehidupan perekonomian keluarga yang
menjadi tanggungan dari pemuda-pemuda tadi. Hingga
akhir tahun 1041, program ini telah berhasil
mempekerjakan 2 juta tenaga kerja dengan upah 30
ribu dollar Amerika per bulan.
2. CWA (Civil Works Act)
Sama halnya dengan CCC, CWA pun berperan dalam
penyerapan tenaga kerja. Namun, bidang yang digarap
dalam CWA lebih pada perkembangan infrastruktur.
Program ini telah berhasil memperbaiki 1000
bandara, 500.000 mil jalan raya, dan 40.000 gedung
sekolah (Robetson dalam Ningsih, 2008:62).
3. AAA (Agricultural Adjustment Act)
Undang-undang ini dikeluarkan pada tanggal 12 Mei
1933 yang bertujuan untuk memberikan bantuan
ekonomi kepada petani dan juga membantu
meningkatkan pendapatan petani yang terus berjuang
pada masa depresi. Pada intinya peraturan ini
berencana untuk menaikan harga hasil panen dengan
memberikan subsidi kepada petani. Subsidi tersebut
13
diberikan sebagai kompensasi pengurangan pada
penggunaan lahan dan jumlah hasil produksi yang
disengaja agar tidak terjadi penumpukan sehingga
harga produk pertanian tidak jatuh. Selain itu
dengan adanya undang-undang ini pemerintah dapat
menetapkan harga hasil dan pemberlakuan kua\ota
luas tanah yang boleh disewakan oleh pemilik tanah
agar hasil panen tidak banjir di pasaran. Undang-
undang ini juga membebaskan hutang petani dengan
menyediakan pembayaran kembali pada tanah-tanah
maupun perlengkapan pertanian yang telah digadaikan
petani melalui perwakilan Federal Land Bank.
4. TVA (Tennessee Valley Authority)
Senada dengan CCC dan CWA, TVA pun merupakan
program penyerapan tenaga kerja yang bergerak dalam
perbaikan bendungan yang digunakan untuk tenaga
listrik. Program pembangunan lembah Tennessee ini
telah berhasil mempekerjakan 40.000 pekerja untuk
membangun 20 bendungan baru dan memperbaiki lima
bendungan lama.
5. HOLC (Home Owners Loan Corporation)
14
HOLC ini merupakan kebijakan mengenai tempat
tinggal rakyat Amerika yang pada masa sebelumnya
banyak disita oleh bank. Tujuan dari HOLC ini
adalah untuk membantu rakyat Amerika yang kesulitan
dalam urusan rumah tinggal.
6. National Recovery Administration (Lembaga Pemulihan
Nasional) dan National Industrial Recovery Act (Undang-
Undang Pemulihan Industri Nasional)
Kebijakan ini dikeluarkan pada 16 Juni 1933.
Kebijakan ini dibentuk untuk menyegarkan kembali
aktivitas industri dan bisnis dengan berdasarkan
pada prinsip-prinsip dari pengaturan sendiri oleh
industri dan dijalankan dibawah pengawasan
pemerintahan melalui sistem kompetisi yang adil
berdasarkan perundang-undangan. Kebijakan ini pada
intinya berusaha untuk mengakhiri persaingan sengit
antara kaum industriawan dengan menetapkan aturan
main secara sehat. Hal ini bertujuan untuk
memperbanyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat
yang akan berdampak pada peningkatan daya beli
masyarakat dan secara tidak langsung dapat
mempercepat proses pemulihan bidang industri.
7. WPA (Works Progress Administration)
15
Program ini diarahkan pada sebuah proyek jangka
panjang untuk penciptaan lapangan pekerjaan dari
pada bersedah pada pengangguran. Dibawah proyek WPA
sejumlah gedung.
8. SSA (Social Security Act)
Undang-undang ini memberikan jaminan atau tunjangan
asuransi yang diberikan pada pekerja setelah ia
berusia tua. Selain pensiunan program ini juga
membantu wanita-wanita yang menjadi orang tua
tunggal dan orang-orang cacat. Program ini dibiayai
dari pajak penghasilan dari pengusaha dan pekerja
yang disesuaikam dengan penghasilannya. Program New
Deal yang dikeluarkan oleh Roosevelt yang memuat
banyak peraturan yang memihak pada kaum pekerja ini
mendapatkan tanggapan baik dari serikat-serikat
pekerja Amerika Serikat.
D. Tujuan Kebijakan New Deal
Secara umum, kebijakan New Deal ini memiliki tiga
tujuan pokok yakni 3 R (Relief, Recovery, Reform). Relief
sendiri berarti pemberian bantuan, pemberian bantuan
ini ditujukan kepada korban yang timbul sebagai akibat
dari depresi ekonomi. Pemberian bantuan ini dilakukan
oleh pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang
16
dikeluarkan. Diantaranya ialah penyerapan tenaga kerja
dan pemberian bantuan kepada masyarakat untuk
mendapatkan rumahnya kembali dengan kebijakannya yang
dikenal dengan sebutan HOLC (Home Owners Loan
Corperation).
Pada ranah recovery, pemerintah banyak memberikan
kebijakan-kebijakan yang sifatnya universal. Dimana,
pemuliahan yang dilakukan tidak saja dalam bidang
ekonomi namun juga dalam bidang perkembangan
infrastruktur. Sedangkan reform berkaitan dengan
reformasi-reformasi serta perubahan dan pengembangan
peraturan-peraturan yang berfungsi sebagai payung
hukumnya, misalnya seperti pemberlakuan Social Security Act.
E. Pelaksanaan Kebijakan New Deal
Pelaksanaan program New Deal ini dilakukan dalam dua
tahapan yaitu sebagai berikut:
1. Program New Deal tahap I
Program New Deal yang pertama ini berkaitan dengan
tujuan relief dan recovery, hal ini dapat terlihat dari
program-program yang dikeluarkan oleh Rossevelt
yakni diantaranya adalah Civilization Concervative Corp, Civil
Works Act, Tennessee Valley Authority, Agricultural Adjustment Act,
Home Owners Loan Corporation,serta lainnya. Yang pada
17
dasarnya program-program tersebut memberikan
bantuan serta memulihkan perekonomian masyarakat
Amerika pasca depresi ekonomi yang menderanya.
2. Program New Deal tahap II
Program New Deal kedua ini pada dasarnya memiliki
kesamaan sasaran dengan New Deal pertama. Namun, New
Deal kedua ini lebih berusaha dengan maksimal untuk
membantu masyarakat yang butuh pertolongan dan
berusaha untuk menyeimbangkan anggaran belanja yang
akan digunakan pada program kedua ini. Karena pada
program New Deal pertama, Roosevelt pernah
menghabiskan dana sebesar 3,3 milyar dollar Amerika
untuk program PWA (Public Works Administration).
Salah satu bentuk baru dari New Deal ini adalah
usaha dari Roosevelt untuk menyediakan lapangan
pekerjaan dengan skala besar. Dan pada April 1935,
Kongres mengalokasikan dana sekitar 4,8 milyar
dollar Amerika untuk menciptakan lapangan pekerjaan
dan menyediakan proyek-proyek yang berguna. Dibawah
proyek ini, sejumlah gedung, jalan raya, bandara,
sekolah, dan taman bermain dibangun. Selain itu,
program ini pun memberikan pekerjaan pada pekerja-
pekerja “kerah putih” seperti pustakawan, guru,
aktor, wartawan, dan musisi.
18
Selain itu, pada New Deal kedua ini, tepatnya pada
tahun 1935 Roosevelt mengeluarkan Social Security Act
(SSA). SSA merupakan sebuah kebijakan terkait
pemberian jaminan atau tunjangan asuransi yang
diberikan kepada pekerja setelah ia berusia diatas
65 tahun (Ningsih, 2008:55). Selain tunjangan bagi
pekerja, kebijakan ini pun berlaku bagi wanita-
wanita yang menjadi orang tuan tunggal dan bagi
orang-orang cacat. Program ini dibiayai daripajak
penghasilan dari pengusaha dan pekerja yang
disesuaikan dengan penghasilannya. Kebijakan lain
yang tidak kalah penting yang dikeluarkan pada masa
New Deal kedua ini adalah National Labor Relation Act,
yakni sebuah kebijakan yang menjamin hak pekerja
untuk membentuk organisasi atau serikat kerja
maupun bergabung dengan serikat kerja yang telah
ada.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pola yang
dilakukan oleh Roosevelt dalam menjalankan
kebijakannya. Dimana, pada program New Deal pertama
Roosevelt memberikan bantuan dana dan pekerjaan secara
langsung kepada rakyat Amerika. Sedangkan pada New Deal
kedua, Roosevelt lebih memberikan wadah kepada rakyat
19
Amerika agar dapat berkembang dan berjuang sendiri
dalam menjalankan kehidupan perekonomiannya.
F. Dampak Kebijakan New Deal
Program-program yang dilaksanakan atau yang
dicanangkan dalam New Deal membawa hasil dan manfaat
yang sangat signifikan bagi Amerika pasca Perang Dunia
I dalam berbagai bidang, seperti:
1. Masalah Penuntasan Pengangguran
Pelaksanaan program-program New Deal yang telah
dipaparkan
sebelumnya membuat
jumlah pengangguran
di Amerika
berkurang, karena
program-program
tersebut mampu
menyerap banyak
tenaga kerja. Berdasarkan statistik tersebut dapat
kita lihat bahwa jumlah pekerja sejak
diberlakukannya New Deal sejak tahun 1933 terus
mengalami peningkatan.
20
Grafik 1. Jumlah Pekerja di Amerika Serikat daritahun 1920-1940 (tidak termasuk Petani dan WPA) Sumber: Wikipedia.org
2. Masalah Pertanian
Sebelum diberlakukannya New Deal, setidaknya aspek
pertanian ini dapat dikategorikan dalam dua
permasalahan, yang pertama dalam masalah petani
sendiri, dan kedua masalah Petani Sewa. Karena
dalam masalah ini terbagi menjadi 2 permasalahan,
maka akan disubkan sendiri-sendiri, yakni :
Masalah Petani:
1. Diberikanya subsidi kepada para petani
2. Dilakukanya pemitraan antara pemerintah dan
petani
3. Pinjaman bagi hasil
4. Dibentuknya asuransi gandum
5. Dan diberlakukanya perlindungan harga.
Masalah Petani Sewa:
1. Diberlakukanya adminstrasi jaminan pertanian
2. Memberikan modal atau memodali pinjaman
pertanian
3. Adanya gadai usaha pertanian.
Jadi dalam permasalahan yang ada di Amerika dalam
bidang pertanian ini dapat diselesaikan dengan
bantuan-bantuan yang telah disebutkan tersebut,
21
dan hal itu menjadikan stabilitan ekonomi petani
menjadi mulai nampak kembali dengan baik
3. Masalah Buruh
Dalam permasalahan ini, organisasi buruh mencapai
kemajuan yang lebih besar dari pada waktu manapun
dalam Sejarah Amerika. Dan diperkuat dengan adanya
Undang-Undang Adminstrasi Pemulihan Nasional dengan
jaminan:
1. Memberi jaminan kepada buruh hak untuk
berunding secara kolektif
2. Dan kongres juga mengeluarkan Undang-undang
tata hubungan perburuhan nasional yang
mendirikan suatu dewan buruh yang mana untuk
mengawasi perundingan kolektif tersebut
3. Mengatur pemulihan dan menjamin kepada kaum
buruh hak untuk memilih organisasi yang akan
mewakili mereka dalam mengahadapi kaum
majikan.
Sehingga dengan permasalahan mengenai buruh
tersebut dapat diselesaikan dan hal itu menjadikan
buruh mempunyai perserikatan buruh, dan mempunyai
hal dalam memilih dan menghadapi kaum majikan
mereka sendiri.
4. Masalah Jaminan Sosial
22
Dalam permasalahan ini diperkuat dengan diadakanya
Undang-undang Jaminan Sosial (1935), dengan
memberikan jaminan-jaminan sebagai berikut:
1. Menjamin pemberian uang pensiunan secukupnya
kepada para pekerja dari berbagai bidang .
2. Setiap negara-negara bagian sudah mempunyai
bentuk asuransi pengangguran tertentu.
Jadi sangat jelas, bahwa dengan melihat
permasalahan-permasalahan yang adat tersebut,
dengan Konsep New Deal kehidupan permasalahan dapat
diatasi, politik dan ekonomi bangsa Amerika
mengalami perubahan dan tanggung jawab yang lebih
besar dari pemerintah bagi kesejahteraan rakyat
semakin diterima secara luas.
G. Pro-Kontra Pelaksanaan New Deal
Meskipun kebijakan yang dilakukan oleh Roosevelt
banyak memperoleh keberhasilan namun tidak sedikit
orang yang menentangnya. Seperti yang terjadi pada
pertengahan tahun 1930-an, dimana pemerintahan
Roosevelt dianggap membahayakan konstitusi secara
perlahan-lahan dan dianggap menjalankan perilaku
kediktatoran. Anggapan ini muncul dari kelompok Liberty
League, yakni kelompok yang beranggotakan orang-orang
23
konglomerat yang sebagian besar merupakan pengusaha
yang telah lama mendominasi perekonomian (Ningsih,
2008:51). Kelompok ini tidak menyukai kebijakan yang
dikeluarkan oleh Roosevelt karena mereka khawatir akan
munculnya saingan-saingan baru bagi mereka dalam
bidang bisnis.
Selain pelaku bisnis, penentang Roosevelt yang lain
datang dari seorang pemuka agama yaitu Father
Coughlin. Beliau memiliki anggapan bahwa langkah yang
diambil oleh Roosevelt terlalu lamban dalam mengatasi
kemiskinan dan penanganan keadilan sosial. Hingga
akhirnya beliau mendirikan suatu badan untuk mengatasi
hal tersebut dan menggunakan setengah juta dollar
uangnya setiap tahun. Pihak lain yang menentang
Roosevelt adalah golongan tua yang menjadi korban
depresi yang diwakili oleh Dr. Francis E. Townsend.
Beliau menuntut agar pemerintah memberikan 200 dollar
per bulan kepada para manula yang berusia diatas 60
tahun yang pembiayaannya beliau usulkan diambil 2%
dari pajak setiap transaksi bisnis. Namun, semua
tuntutan dan penentangan ini masih dapat diatasi oleh
Roosevelt dan program New Deal masih dapat berjalan.
Namun, pada tahun 1938, pertentangan yang muncul
bukan lagi dari golongan atau perorangan. Pertentangan
24
ini muncul dari Kongres yang mempermasalahkan
kebijakan New Deal. Kongres beranggapan bahwa New Deal
telah membatasi kebebasan rakyat dan menyebabkan
hilangnya kebebasan berdemokrasi karena terlalu
kuatnya peran pemerintah. Untuk menjawab kritikan
tersebut, dalam sebuah pidatonya, Roosevelt mengatakan
bahwa (Cincotta. 2004. Hlm. 298):
“Demokrasi telah lenyap di sejumlah Negara besar, bukan karenaorang-orang disana benci demokrasi, tapi mereka bosan dengantingkat pengangguran dan tiadanya jaminan, bosan karena melihatanak-anak mereka kelaparan sementara mereka tidk bisa berbuatapa-apa… Akhirnya , ditengah keputusasaan mereka memilihmengorbankan kemerdekaan demi mendapat makanan. Kita tahubetul bahwa institusi demokrasi kita bisa dijaga dan berhasil, namununtuk menjaganya kita peril… langkah pertama pertahan terletakpada perlindungan keamanan ekonomi”.
H. Posisi New Deal sebagai sebuah Kompromi antara Laissez
Faire dan Sosialisme
Sebelum penyusun memaparkan bagaimana posisi New
Deal sebagai sebuah Kompromi antara Laissez Faire dan
Sosialisme, terlebih dahulu akan penyusun paparkan
mengenai konsep dari Laissez Faire dan Sosialisme itu
sendiri. Laissez faire, dalam Encyclopedia Britannica, diartikan
sebagai “policy of minimum governmental interference in the economic
affairs of individuals and society”
(http://www.britannica.com/EBchecked/topic/328028/lais
25
sez-faire). Senada dengan hal tersebut Supardan (2011.
Hlm. 394) menyatakan bahwa semboyan Laissez fair
mengandung arti konotatif “biarkan orang berbuat
seperti yang mereka sukai tanpa campur tangan
pemerintah”.
Meskipun konsep Laissez faire ini berasal dari Vincent
de Gourney yang bermazhab fisiokrat (Supardan. 2011.
Hlm. 394), namun dalam perkembangannya, konsep ini
juga digunakan dalam teori klasik Adam Smith
(Kathleen. 1981. Hlm. 78). Adapun pokok-pokok teori
ekonomi klasik Adam Smith ini diantaranya adalah
sebagai berikut (Supardan. 2011. Hlm. 416).
a. Kebijaksanaan Pasar BebasSuatu bentuk persaingan yang sempurna akantercapai apabila campur tangan pemerintahminimum. Oleh karena itu teori ini berasumsibahwa yang akan memaksimalkan pendapatan nasionaladalah “tangan-tangan tak terlihat (invisible hand)”.
b. Keuntungan Merangsang bagi InvestasiMenurut teori ini, semakin besar keuntungan makaakan semakin besar pula akumulasi modal daninvestasi.
c. Keuntungan cenderung menurunMaksudnya keuntungan tidak akan naik secara terusmenerus, namun cenderung menurun apabilapersaingan untuk menghimpun modal antarkapitalismeningkat.
26
d. Keadaan StatisionerKeadaan stasioner akan timbul pada akhir proses
pemupukan modal.
Dari pokok-pokok teori klasik Adam Smithh diatas,
menunjukan bahwa terjadi proses peminggiran peran
pemerintah, karena di dalam bukunya Wealth of Nation, Adam
Smith mengatakan bahwa tugas Negara tidak lebih dari
kegiatan untuk: (1) melindungi masyarakat dari
kejahataan dan sebuan Negara lain, (2) melindungi
setiap warga Negara dari ketidakadilan dan pemaksaan
yang dilakukan arga lain, serta (3) mengadakan dan
mempertahankan prasarana publik (Deliarnov. 2006. Hlm.
31).
Sedangkan yang dimaksud Sosialisme dalam makalah ini
ialah Sosialisme sebagai suatu sistem ekonomi-politik
yang artinya sebuah sistem sosial yang dilandaskan pada
prinsip komune atau kebersamaan, dimana pemilikan alat-
alat produksi dan distribusi bersifat kolektif. Dalam
masyarakat sosialis, yang menonjol adalah kebersamaan
dimana setiap keputusan-keputusan ekonomi disusun,
direncanakan dan sekaligus dikontrol oleh Negara
(Deliarnov. 2006: 40). Inti ajaran sosialisme sendiri
sebenarnya sulit dijelaskan karena luasnya cakupan
sosialisme yang meliputi sosialisme, yaitu sosialisme
27
utopis, sosialisme anarkis, sosialisme revisionis,
sosialisme serikat pekerja dan sebaginya, namun umumnya
sosilialisme ini tidak berpihak kepada kebebasan
individu yang luas (Supardan. 2011. Hlm. 396).
Sebelum terjadinya depresi ekonomi tahun 1929,
Ideologi ekonomi liberalisme yang didasari mazhab
klasik Adam Smith dengan ciri Laissez-fair merupakan sebuah
sistem ekonomi mapan dalam corak perekonomian
masyarakat Amerika, hal ini sesuai dengan isi Declarattion
of Independence yang menjunjung tinggi prinsip kebebasan
individu termasuk dalam hal ekonomi masyarakatnya. Oleh
karena itulah, pemerintah tidak boleh melakukan campur
tangan, melainkan tugasnya hanya mendorong usaha swasta
sesuai karena dengan begitu kemakmuran bagi penduduk
Amerika pun akan tercapai (Cincotta. 2004. Hlm. 280).
Namun, kondisi perekonomian yang memburuk pada tahun
1929 membuat F. D. Roosevelt mengeluarkan kebijakan New
Deal, yang merubah struktur perekonomian yang telah
mapan sebelumnya.
Program-program yang terdapat dalam New
Deal,menunjukan adanya upaya pemerintah untuk masuk ke
dalam sistem perekonomian guna mengatasi dampak depresi
ekonomi. Hal ini jelas bertentangan dengan prinsip
Laissez-faire yang telah penyusun paparkan sebelumnya.
28
Bahkan lebih jauh lagi ada yang berpendapat bahwa New
Deal memiliki kesamaan dengan Sosialisme yakni tedapat
kesamaan tentang adanya intervensi yang dilakukan oleh
pemerintah. terlepas dari hal tersebut penyusun menilai
bahwa New Deal merupakan sebuah kompromi antara Laissez-
faire dan sosialisme. Hal ini dikarenakan setelah New Deal
ini diterapkan tidak lantas mengubah Amerika menjadi
Negara sosialis, melainkan New Deal-lah yang membangun
landasan bagi Negara sejahtera “Walfer State” modern di
Amerika Serikat (Cincotta. 2004. Hlm.298).
Intervensi pemerintah yang dilakukan dalam kebijakan
New Deal pada dasarnya merupakan implementasi dari
pemikiran John Maynard Keynes yang menyatakan bahwa
teori klasik banyak memiliki kelemahan dan tidak bisa
menyelesaikan dampak depresi ekonomi 1929, sehingga
Keynes merekomendasikan agar perekonomian tidak
sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme pasar seperti
prinsip invisible hand (Deliarnov. 2007. Hlm:167). Dan
pemikiran Keynes yang mendasari New Deal juga, seolah
menjadi jalan tengah bagi Amerika, dimana tidak
kehilangan laissez-faire, tetapi tidak masuk pula ke dalam
sistem perekonomian Sosialisme (Deliarnov. 2006.
Hlm.58)
29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Munculnya New Deal tidak terlepas dari krisis
ekonomi yang melanda Amerika Serikat, peristiwa ini
dinamakan dengan periode The Great Depression yang
terjadi pada masa presiden Herbet Hoover. lebih
jelasnya. Berawalnya The Great Depression ialah ketika
pada tanggal 24 Oktober 1929 bursa saham Amerika
Serikat mengalami collapse,collapse juga didukung oleh
jatuhnya harga saham Wall Street (New York) pada
tanggal 29 Oktober 1929 yang hari itu dikenal dengan
peristiwa Black Tuesday. Akibatnya banyak harga barang
turun drastis, meninggalkan permasalahan finansial
yang hancur dan mengalami kepanikan, mengingat belum
30
pernah terjadinya peristiwa collapse saham yang
mengefek pada sector ekonomi jangka panjang, banyak
bisnis yang gulung tikar diperparah juga oleh
gagalnya cicilan jatuh tempo pembayaran di bank yang
mengakibatkan pengangguran, selain itu nilai mata
uang dolar kala itu menurun drastis.
Untuk mengatasi dampak dari Greet Depression, maka
pemerintahan Fraanklin Delano Roosevelt mengularkan
serangkaian kebijakan yang disebut dengan New Deal.
Kebijakan-kebijakan tersebut meliputi Civilization
Concervative Corp, Civil Works Act, Tennessee Valley Authority,
Agricultural Adjustment Act, Home Owners Loan Corporation, Social
Security Act, serta National Recovery Administration dan National
Industrial Recovery Act. Secara umum, kebijakan New Deal ini
memiliki tiga tujuan pokok yakni 3 R (Relief, Recovery,
Reform), yakni untuk melakukan pemberian bantuan,
pemulaihan, serta pereformasian perekonomian Amerika
Serikat. Untuk melaksanakan tujuan-tujuan tersebut,
maka pelaksanaan New Deal dilakukan dalam dua tahap.
Pada program New Deal pertama lebih diarahkan pada
pemberikan bantuan dana dan pekerjaan secara
langsung kepada rakyat Amerika. Sedangkan pada New
Deal kedua, Roosevelt lebih memberikan wadah kepada
31
rakyat Amerika agar dapat berkembang dan berjuang
sendiri dalam menjalankan kehidupan perekonomiannya.
Program New Deal tersbut sukses mengatasi berbagai
mengatasi persoalan ekonomi yang mendera Amerika
pasca Great Depression. Diantaranya ialah, berkurangnya
jumlah pengangguran, mulai membaiknya kehidupan
petani, adanya jaminan sosial serta berbagai
kebaikan lainnya. Namun meskipun begitu ada beberapa
pihak yang menyebutkan bahwa program New Deal ini
mencederai sifat dasar bangsa Amerika yang liberal.
Program New Deal dipandang merusak prinsip Laissez-
Faire dalam sistem ekonomi Amerika, karena pemerintah
telah mengintervensi ekonomi yang seharusnya
diserahkan kepada mekanisme. Namun sejarah mencatat
bahwa program New Deal merupakan landasan bagi
tercapainya Negara sejahtera Amerika Serikat saat
ini. Karena program New Deal berhasil mengkombinasikan
antara kesejahteraan komunal masyarakat tanpa
menghilangkan sifat liberalismenya.
B. Saran
Pemberlakuan program New Deal tidak hanya
mengajarkan kepada kita bagaimana cara Amerika
mengatasi depresi ekonominya, tetapi lebih jauh
32
pemberlakuan program ini merekomendasikan kepada
kita agara selalu kreatif dalam mengahdapi suatu
masalah, tanpa kreatifitas dari para perancang
program ini, rasanya mustahil bagi Amerika untuk
lepas dari dampat depresi ekonomi dalam waktu yang
relatif singkat. Hal lain yang harus kita pelajari
ialah keberanian dari Roosevelt untuk mendobrak
tradisi laissez-faire -faire yang telah begitu mapan dalam
sistem perekonomian Amerika, dan mengkombinasikannya
dengan prinsip sosialisme yang mengutakan
kesejahteraan komunal, tanpa menjadikan Amerika
menjadi Negara Sosialis, sehingga bisa membuat
keputusan cemerlang yang menjadi dasar bagi sistem
ekonomi Amerika saat ini. Oleh karena itulah kita
hendaknya bisa meniru keberanian, kecerdasan,
kecermelangan, serta kreatifitas yang dicontohkan
dalam program New Deal ini dalam menghadapi berbagai
persoalan yang akan muncul.
33
DAFTAR PUSTAKA
Bureau of International Information Programs U.S
Departement of State. (2005). Outline Of U.S History.
34
Cincotta, Howard. (Eds). 2004. Garis Besar Sejarah Amerika
(terjemahan: Yusi A. Pereanom). USA: Departemen Luar
Negeri Amerika Serikat.
Deliarnov. 2006. Ekonomi Politik.Jakarta: Erlangga
Deliarnov. 2007. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT.
Raja Grafindo.
Cotrunnada, Z. C. (2014). Program New Deal di Amerika diterapkan di
Indonesia. Tersedia di :
http://zizkakhofsyah.blogspot.com/2014/06/tugas-uas-
amerika-program-new-deal-di.html. Diakses 20 Februari
2015.
Hardman, John. (1999). The Great Depression and the New Deal.
[Online]. Tersedia di :
https://web.stanford.edu/class/e297c/poverty_prejudic
e/soc_sec/hgreat.htmLeuchtenburg, William E.
(1963).Franklin D. Roosevelt and the New Deal. New York :
Harper and Row. Diakses 20 Februari 2015.
Kathleen. E. Hug. 1981. Garis Besar Ekonomi Amerika. Jakarta:
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Ningsih, Y. (2008). Program New Deal: Suatu Usaha Perbaikan
Kondisi Ekonomi Amerika Serikat 1920-1930-an. (Skirpsi),
35
Fakutas Ilmu Bahasa, Universitas Indonesia. Tersedia
di : http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&v
ed=0CB8QFjAA&url=http%3A%2F%2Flib.ui.ac.id%2Ffile
%3Ffile%3Ddigital%2F126062-RB04Y434k-Kondisi
%2520pekerja-Analisis.pdf&ei=-YLlVO-
hNdLauQTU8ILoBQ&usg=AFQjCNEheqPDMUrZWHRQlPpyHw5yJpqSf
A&sig2=aIYwpWLQGdOrfJCESVI2hw&bvm=bv.85970519,d.c2E.
Diakses 19 Februari 2015.
Putri, Ariska. (2014). Penerapan Kebijakan New Deal Presiden
Franklin Delano Roosevelt Pada Pemerintahan Indonesia [Online].
Tersedia di
http://ariskaputri88.blogspot.com/2014/06/penerapan-
kebijakan-new-deal-presiden.html . Diakses 20 Februari
2015.
Supardan, Dadang. 2011. Peengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian
Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara.
The Editors of Encyclopædia Britannica. _____. Laissez-Faire.
[Online] Tersedia di:
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/328028/lais
sez-faire. Diakses 20 Februari 2015.
36
_______, _____. The New Deal.[Pdf]. Tersedia di
http://www.loc.gov/teachers/classroommaterials/primar
ysourcesets/newdeal/pdf/teacher_guide.pdf. Diakses 20
Februari 2015.
________, (2014). Profil Singkat Negara Amerika Serikat.
[Online]. Tersedia di
http://www.kembangpete.com/2014/08/24/profil-singkat-
negara-amerika-serikat/. Diakses 20 februari 2015.
________. _____. New Deal. [online]. Tersedia di
http://en.wikipedia.org/wiki/New_Deal . Diakses 20
Februari 2015.
________, (2015).Amerika Serikat. [online]. Tersedia di
http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat. Diakses
20 Februari 2015.
_______, (2013).Biografi Franklin Delano Roosevelt.
[Online].Tersedia di http://lapersonnes.com/biografi-
franklin-delano-roosevelt/. (diakses 20 Februari
2015).
37