35
1

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA USAHA BUDIDAYA UDANG SECARA INTENSIF DI PT PERMATA CITRA NUSA PROBOLINGGO JAWA TIMUR

Embed Size (px)

Citation preview

1

2

3

4

5

Mengetahui produktivitas udang vannamei dengan sistem budidaya secara intensif di PT Permata Citra Nusa Probolinggo, Jawa Timur

Mengetahui analisa usaha budidaya udang vannamei dengan sistem budidaya secara intensif di PT Permata Citra Nusa Probolinggo, Jawa Timur

6

7

8

9

Sistem Budidaya Udang Vannamei secara Intensif Produksi udang di tambak dapat ditingkatkan melalui penerapan teknologi intensif. Sistem ini dilakukan dengan teknik yang canggih dan memerlukan masukan (input) biaya yang besar. Ciri – ciri dari sistem budidaya ini adalah memiliki petakan yang kecil berukuran 0,2 – 0,5 ha/petak dengan padat tebar yang cukup tinggi yaitu berkisar 50.000 – 60.000 ekor/ha (Suyanto, 2002).

10

Persyaratan LokasiTeknis

Terletak di daerah pantai

Jenis tanah liat berpasir

Memiliki sumber air tawar yang cukup

Memiliki green belt berupa mangrove diantara lokasi tambak & pantai

Non Teknis Dekat dengan produswn

benih Dekat dengan sumber

tenaga kerja Dekat sentra

perekonomian Lokasi bisa dijangkau

oleh saluran penerangan dan komunikasi

(Haliman dan Adijaya, 2005)

11

Konstruksi Tambak Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tambak dilihat dari segi konstruksi, antara lain : petakan, kedalaman air, saluran air masuk dan saluran pembuangan (Haliman dan Adijaya, 2005).

Bentuk petakan yang ideal adalah bujur sangkar. Ukuran panjang dan lebar

disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia. Kedalaman air tambak yang baik untuk budidaya udang vannamei berkisar antara 150-180 cm

12

13

14

Seleksi benur Penebarab Benur Ketika Benih udang vannamei

sampai dilokasi tambak dilakukan adaptasi suhu (aklimatisasi) dengan cara mengapungkan kantong pengangkutan benih pada air tambak

Tebar benur dilakukan setelah air siap, yaitu setelah plankton tumbuh yang ditandai dengan kecerahan air kurang lebih 30-40 cm

Penebaran benur dilakukan dengan hati-hati, karena benur masih lemah dan mudah stress pada lingkungan yang baru.

 

15

uji visual seperti keseragaman ukuran, warna, gerakan lincah dan bersih patogenUkuran benih yang baik diatas PL 12Uji ketahanan benur dengan menggunakan larutan formalin dengan dosis 100 cc/lt yaitu dengan meletakkan sejumlah benur dalam wadah panci kemudian diaduk selam 1-3 menitBenur yang baik dan sehat akan tahan terhadap adukan dengan berenang melawan arus putaran airUji PCR untuk mengetahui infeksi virus(Sumantri dkk, 2008)

Pemeliharaan secara intensif pada prinsipnya hanya mengandalkan pakan buatan

Manajemen pakan pada prinsipnya adalah memberikan pakan secara tepat sesuai kebutuhan udang untuk hidup dan tumbuh optimal

Pemilihan jenis pakan harus disesuaikan dengan tingkatan umur dan berat udang

Pemberian pakan baik jumlah maupun ukuran pakan harus dilakukan secara cermat dan tepat agar tidak mengalami kekurangan pakan (underfeeding) atau kelebihan pakan (over feeding)

16

Kegiatan budidaya udang vannamei dengan metode intensif mengakibatkan udang yang dibudidayakan menjadi mudah stres karena padat tebar yang tinggi, penanganan, dan turunnya mutu kualitas air (Hendrajat et al., 2007).

Parameter kualitas air media harus berada pada kondisi yang optimal. Parameter yang berpengaruh dalam budidaya tersebut adalah pH, oksigen terlarut,nitrat, amonia, bahan organik, suhu, salinitas, dan nitrit 17

. Pada pemeliharaan intensif udang dapat mencapai ukuran 350 mm pada udang windu dan 250 mm pada udang putih

Cara pemanenan itu sendiri biasanya tergantung pada sistem tambaknya. Dalam tambak intensif pemanenan dilakukan setiap 4 bulan setelah penebaran benur, dengan jalan mengeringkan tambak melalui saluran buangan yang dipasangi pintu panen model monik (Darmono, 1993). 18

Menurut Riyanto (1982) modal adalah semua bentuk yang dapat digunakan dalam proses produksi dan dihasilkan terlebih dahulu

Modal dibagi menjadi dua kelompok, yaitu modal investasi atau tetap dan modal kerja

19

Menurut Winardi (1985) biaya adalah nilai uang dari alt-alat produksi yang dikorbankan dalam proses produksi

Ada dua macam biaya, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap

Biaya tetap adalah biaya yang sebagian atau seluruhnya tidak berubah dengan adanya perubahan volume produksi

biaya tidak tetap, adalah biaya yang sebagian atau seluruhnya ikut berubah dengan adanya perubahan pada volume produksi

20

Menurut Kadariah (1988), rumus yang digunakan untuk membandingkan biaya dan manfaat (kriteria kelayakan investasi) yang dipakai dalam penilaian kelayakan suatu proyek adalah

Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value) Rasio Manfaat Biaya Bersih (Net Benefit and Cost Rasio)

Tingkat Pengembalian Investasi (Internal Rate of Return)

Masa Pengembalian Investasi (Payback Period).

21

Laporan laba rugi menggambarkan kinerja perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu

Laporan laba rugi akan memudahkan untuk menentukan besarnya aliran kas tahunan yang diperolah suatu perusahaan dan juga digunakan untuk menghitung jumlah penjualan minimum baik dari kuantitas atau pun nilai uang dari suatu aktifitas bisnis, nilai produksi atau penjualan tersebut merupakan titik impas (break even point). 22

Penerimaan / pendapatan sebuah rumah tangga usaha adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah produksi yang dihasilkan, pendapatan tersebut dibentuk dan diperoleh melalui pertukaran pada saat hasil produksi dipasarkan (Winardi, 1985).

penerimaan pada usaha budidaya di tambak adalah hasil penjualan dari semua produksi yang dihasilkan tambak tersebut, dan dinyatakan dalam bentuk uang.

23

Menurut Nurmalina et al. (2009), analisis sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap hasil suatu analisis kelayakan

Tujuan analisis ini adalah untuk menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat 24

25

Waktu dan Tempat

26

27

Sumber Data

28

Rumus Perhitungan Analisa Usaha

Bt = Penerimaan total Ct = Biaya total i = interest rate Dengan kriteria: • Bila NPV ≥ 0, maka usaha tersebut layak dilaksanakan. • Bila NPV < 0, maka usaha tersebut tidak layak dilaksanakan.

29

Internal Rate Of Return

Dimana: i1 = adalah tingkat discount rate yang

menghasilkan NPV1

i2 = adalah tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2

Dengan kriteria: Bila IRR > tingkat suku bunga berlaku, maka

usaha tersebut layak dilaksanakan. Bila IRR < tingkat suku bunga berlaku, maka

usaha tersebut tidak layak dilaksanakan.  

30

Payback Period (PP) Analisis payback period dalam studi kelayakan perlu juga diperhitungkan untuk mengetahui berapa lama proyek/usaha yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi. Menurut Ibrahim (2009) secara singkat, formula untuk menghitung PP yaitu:

31

Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio)

Net benefit cost ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah didiscount positif (+) dengan net benefit yang telah didiscount negatif (-). Menurut Ibrahim (2009) secara singkat, formula untuk menghitung B/C yaitu:

Dimana: NB = Net benefit Dengan kriteria: • Bila Net B/C > 1, maka usaha tersebut layak

dilaksanakan. • Bila Net B/C < 1, maka usaha tersebut tidak

layak dilaksanakan 32

Break Event Point (BEP)

Sutiyoso (2004), menjelaskan bahwa Break Event Point (BEP) merupakan titik impas karena pada titik tersebut usaha tidak memeperoleh keuntungan dan tidak pula rugi. Ada dua cara perhitungan BEP, yaitu BEP harga dan BEP produksi

33

Analisis Keuntungan Analisis keuntungan usaha digunakan untuk mengetahui komponen-komponen input dan output yang terlibat dalam usaha dan besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan (Sugiarto, 2000; Umar, 2001). Secara matematis analisis keuntungan usaha dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan π = Keuntungan TR = Total revenue TC = Total Cost 34