15
1 ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KOMITE AUDIT, DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN Iqbal Rijalul Fikri Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Unswagati 2015 Abstrak Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan-perusahaan berskala kecil hingga besar banyak menyajikan informasi keuangan dengan integritas yang rendah, dimana informasi disajikan bias dan tidak sesuai bagi beberapa pihak pengguna laporan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat integritas dalam penyajian laporan keuangan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu kepemilikan institusional, komite audit dan leverage. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian dasar (Basic Research). Metode penelitian yang digunakan statistik inferensial. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur dan sektor keuangan periode tahun 2010-2013 yang diperoleh dari situs resmi www.idx.co.id dan dianalisis dengan analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil penelitian berikutnya menunjukkan komite audit dan leverage berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Apabila secara parsial kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Komite audit dan leverage berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Kata Kunci: Kepemilikan Intitusional, Komite Audit, Leverage, Integritas Laporan Keuangan.

analisis pengaruh kepemilikan institusional, komite audit dan leverage terhadap integritas laporan keuangan

Embed Size (px)

Citation preview

1

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,

KOMITE AUDIT, DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS

LAPORAN KEUANGAN

Iqbal Rijalul Fikri

Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi

Unswagati

2015

Abstrak

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu

perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja

keuangan perusahaan. Perusahaan-perusahaan berskala kecil hingga besar banyak menyajikan

informasi keuangan dengan integritas yang rendah, dimana informasi disajikan bias dan tidak

sesuai bagi beberapa pihak pengguna laporan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui tingkat integritas dalam penyajian laporan keuangan beserta faktor-faktor yang

mempengaruhinya yaitu kepemilikan institusional, komite audit dan leverage. Jenis penelitian ini

menggunakan penelitian dasar (Basic Research). Metode penelitian yang digunakan statistik

inferensial. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan

manufaktur dan sektor keuangan periode tahun 2010-2013 yang diperoleh dari situs resmi

www.idx.co.id dan dianalisis dengan analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS versi

21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap

integritas laporan keuangan. Hasil penelitian berikutnya menunjukkan komite audit dan leverage

berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Apabila secara parsial kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Komite audit dan leverage

berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.

Kata Kunci: Kepemilikan Intitusional, Komite Audit, Leverage, Integritas Laporan Keuangan.

2

Abstract

The financial report is an information describing the financial condition of a company, and more

information can be used as a description of the company's financial performance. Company

which is have small scale to large a lot of present financial information with low integrity, how

that information served refraction and not appropriate for some of the users financial reports.

The aim ofthis study was to determine the level integrity inserve the financial report along with

the factors that influence that institutional ownership, the audit committee and leverage. This

research used basic research. Research method that used is inferential statistic. This research

used secondary data that is manufacturing company financial report and the financial sector

period 2010-2013 gained from the official website www.idx.co.id and be analyzed with multiple

linear regression analysis using SPSS version 21. The result of the research shows that

Institutional ownership does not affect the integrity of the financial reports. The next research

results indicatethe audit committee and the leverage effect on the integrity of financial reports. If

the partial institutional ownership does not affect the integrity of the financial reports. The audit

committee and the leverage effect on the integrity offinancial reports.

Keywords: Ownership institutionally, the Audit Committee, Leverage, Integrity Financial

Report.

I. PENDAHULUAN

Laporan keuangan sudah menjadi

kewajiban bagi perusahaan untuk membuat

dan melaporkan keuangan perusahaan pada

setiap periode tertentu. Tujuan dari laporan

keuangan menyediakan informasi yang

berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja,

serta perubahan posisi keuangan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

laporan keuangan dalam pengambilan

keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga

menunjukkan apa yang dilakukan

manajemen, atau pertanggungjawaban

manajemen atas sumber daya yang

dipercayakan kepadanya. Pencapaian kualitas

laporan keuangan akan meningkatkan tingkat

keandalan laporan keuangan.

Menurut PSAK No. 1 revisi 2009

Keandalan adalah informasi yang bermanfaat

dengan kualitas yang andal serta bebas dari

pengertian yang menyesatkan. Keandalan

informasi yang relevan dalam laporan

keuangan jika penyajiannya tidak dapat

diandalkan maka penggunaan informasi

secara potensial dapat menyesatkan.

Perusahaan-perusahaan berskala kecil hingga

besar banyak menyajikan informasi

keuangan dengan integritas yang rendah,

dimana informasi disajikan bias dan tidak

sesuai bagi beberapa pihak pengguna laporan

keuangan (Wulandari dkk, 2013). Fenomena

kasus yang dilakukan oleh tiga perusahaan

kelompok usaha bakrie, yakni PT Bakrie &

Brothers Tbk (BNBR), PT Bakrie Sumatera

Plantations Tbk (UNSP), dan PT Energi

Mega Persada (ENRG), terkait adanya dana

selisih yang cukup besar dalam penempatan

investasi tiga emiten tersebut di PT Bank

Capital Tbk (BACA). Kecurigaan atas

manipulasi informasi itu muncul lantaran

berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2010

BNBR tercatat menyimpan dana investasi di

BACA, UNSP, dan ENRG dan beberapa

anak usaha lainnya dengan total mencapai Rp

3

9,05 triliun. Dengan adanya masalah tersebut

maka penulis akan meneliti tentang Analisis

Pengaruh Kepemilikan Institusional, Komite

Audit, Dan Leverage Terhadap Integritas

Laporan Keuangan.

Menurut Hardiningsing (2010)

kepemilikan institusional memiliki

kemampuan untuk mengurangi intensif para

manajer yang mementingkan diri sendiri

melalui tingkat pengawasan yang intensif.

Komite audit berfungsi untuk memberikan

pandangan mengenai masalah-masalah yang

berhubungan dengan kebijakan keuangan,

akuntansi dan pengendalian intern. Menurut

(Fahmi, 2014) Rasio leverage adalah

mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai

dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu

tinggi akan membahayakan perusahaan

karena perusahaan akan masuk dalam

kategori utang ekstrim yaitu perusahaan

terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan

sulit untuk melepaskan utang tersebut.

Sebaiknya perusahaan harus

menyeimbangkan berapa utang yang layak

diambil dan dari mana sumber-sumber yang

dapat dipakai untuk membayar utang.

Integritas laporan keuangan merupakan

laporan keuangan yang berdasarkan atas

kepercayaan dan diukur dalam bentuk apa

yang benar dan adil merupakan laporan

keuangan yang dapat dipercaya oleh publik

dan menunjukkan informasi yang jujur dan

benar tidak disajikan secara bias. Tujuannya

agar menyediakan informasi yang berkaitan

dengan posisi keuangan, kinerja, serta

perubahan posisi keuangan yang bermanfaat

bagi sejumlah besar pemakai laporan

keuangan dalam pengambilan keputusan

ekonomi.

Penelitian yang dilakukan Gayatri

dan Saputra (2013) membuktikan

kepemilikan institusional dan komite audit.

Komite audit tersebut setelah diteliti memiliki

pengaruh signifikan terhadap integritas

laporan keuangan. Hasil pengujian hipotesis

untuk leverage menunjukkan hasil statistik

signifikan. Hanya kepemilikan institusional

yang tidak signifikan terhadap integritas

laporan keuangan. Penelitian yang

dilakukkan Wulandari dan Budiartha (2014)

menunjukkan bahwa variabel kepemilikan

intitusional berpengaruh terhadap integritas

laporan keuangan. Komite audit tidak

memiliki pengaruh terhadap integritas

laporan keuangan.

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh penelitian terdahulu

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

kembali dengan judul “Analisis Pengaruh

Kepemilikan Institusional, Komite Audit,

dan Leverage terhadap Integritas Laporan

Keuangan”.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kepemilikan

intitusional terhadap integritas laporan

keuangan.

2. Bagaimana pengaruh komite audit

terhadap integritas laporan keuangan.

3. Bagaimana pengaruh leverage

terhadap integritas laporan keuangan.

II. KAJIAN PUSTAKA,

KERANGKA PEMIKIRAN

DAN HIPOTESIS

Menurut Zarkasyi (2008) tata kelola

perusahaan yang baik merupakan struktur

yang oleh stakeholder, pemegang saham,

komisaris dan manajer menyusun tujuan

perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan

tersebut dan mengawasi kinerja. Mekanisme

corporate governance ditujukkan untuk

mengatasi masalah keagenan yang pada

akhirnya akan membatasi kecenderungan

manajemen untuk berprilaku curang atau

tidak semestinya. Hal ini tidak terlepas pula

dari kepemilikan institusional yang dapat

menjadi pengawas laporan keuangan secara

implinsit sehingga akan dapat menghasilkan

4

integritas laporan keuangan yang baik

(Wahyudi, dkk, 2014).

Berdasarkan pendapat para ahli di

atas dapat disimpulkan bahwa tata kelola

perusahaan merupakan suatu sistem yang

mempengaruhi kinerja organisasi dalam

suatu perusahaan untuk mencapai kinerja

perusahaan seoptimal mungkin. Kepemilikan

institusional memiliki peran dalam hal

mengawasi laporan keuangan sehingga akan

dapat mengurangi tindakan kecurangan

manipulasi angka-angka akuntansi. Adapun

beberapa bagian yang termasuk kedalam tata

kelola perusahaan seperti kepemilikan

institusional dan komite audit beserta

tambahan rasio leverage.

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional memiliki

pengaruh keberadaan pemegang saham

isntitusional terhadap kinerja manajemen,

terkait dengan pelaporan keuangan. Saputra,

dkk (2014) menyatakan bahwa ―kepemilikan

Institusional menunjukkan pengaruh

keberadaan pemegang saham institusional

terhadap kinerja manajemen, terkait

dengan pelaporan keuangan perusahaan”.

Menurut (Efrianti, 2012) menyatakan bahwa:

“Kepemilikan intitusional

memiliki kemampuan untuk

mengendalikan pihak manajemen melalui

proses monitoring secara efektif sehingga

dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Persentase saham tentu yang dimiliki oleh

institusi dapat mempengaruhi proses

penyusunan laporan keuangan yang

merupakan salah satu alat ukur kinerja

perusahaan“.

Berdasarkan pendapat para ahli

diatas dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan

institusional dapat mengendalikan pihak

manajemen dalam hal mengawasi pelaporan

keuangan perusahaan. Dengan pengawasan

melalui proses monitoring tersebut dapat

mengurangi terjadinya kecurang dalam

proses penyusunan laporan keuangan

sehingga dapat menghasilkan integritas

laporan keuangan yang baik.

Komite Audit

Perusahaan-perusahaan yang go

public telah membentuk komite audit yang

anggotanya seluruh atau terutama terdiri dari

pihak luar perusahaan. Pembentukan komite

audit ditujukan untuk memperkuat idepedensi

auditor yang oleh masyarakat dipercaya

untuk menilai kewajaran

pertanggungjawaban keuangan yang

dilakukan oleh manajemen.

Menurut Zarkasy (2008)

mengungkapkan bahwa “komite audit

adalah suatu komite yang berpandangan

tentang masalah akuntansi, laporan

keuangan dan penjelasannya, sistem

pengawasan internal serta auditor

independen”.

Tujuan Komite Audit

Menurut Kepmen Nomer 117 Tahun

2002, tujuan dibentuknya Komite Audit

membantu Komisaris atau Dewan Pengawas

dalam memastikan efektivitas sistem

pengendalian internal dan efektivitas

pelaksanaan tugas auditor eksternal dan

auditor internal. Badan Pengawasan Pasar

Modal (Bapepam) dalam surat edarannya

(2003) mengatakan bahwa tujuan Komite

Audit adalah membantu Dewan Komisaris

untuk:

1. Meningkatkan kualitas laporan

keuangan,

2. Menciptakan iklim disiplin dan

pengendalian yang dapat mengurangi

kesempatan terjadinya penyimpangan

dalam pengelolaan perusahaan,

3. Meningkatkan efektivitas fungsi audit

internal maupun eksternal audit,

mengidentifikasi hal-hal yang

5

memerlukan perhatian Dewan

Komisaris.

komite audit merupakan lembaga

yang dibentuk oleh dewan direksi untuk

mengaudit laporan keuangan dan untuk

memastikan laporan keuangan yang

dihasilkan tidak menyesatkan dalam arti tidak

memiliki unsur manipulasi data. Maka sedikit

banyak keberadaan dan efektivitas komite

audit dalam perusahaan berpengaruh

terhadap kualitas dan integritas laporan

keuangan yang dihasilkan.

Leverage

Rasio ini dapat melihat seberapa jauh

perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak

luar dengan kemampuan perusahaan yang

digambarkan oleh modal. Perusahaan-

perusahaan yang baik mestinya memiliki

komposisi modal yang lebih besar dari

utang.

Menurut Fahmi (2014) mendefinisikan

sebagai berikut:

“Rasio Leverage adalah mengukur

seberapa besar perusahaan dibiayai

dengan utang. Penggunaan utang yang

terlalu tinggi akan berdampak

membahayakan bagi perusahaan karena

perusahaan akan masuk kategori utang

ekstrim”.

Menurut Kasmir (2014) “Rasio

leverage merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur sejauh manaaktiva

perusahaan dibiayai dengan utang”.

Berdasarkan menurut pendapat para

ahli diatas dapat disimpulkan bahwa rasio

leverage mengukur besarnya jumlah uang

yang digunakan perusahaan untuk membiayai

kegiatan usahannya jika dibandingkan

dengan menggunakan modal sendiri.

Pembiayaan dengan utang mempunyai

pengaruh bagi perusahaan karena utang

mempunyai beban yang bersifat tetap.

Kegagalan perusahaan dalam membayar

bunga atas utang dapat menyebabkan

kesulitan keuangan yang berakhir dengan

kebangkrutan perusahaan. Penggunaan utang

juga memberikan subsidi pajak atas bunga

yang dapat menguntungkan pemegang

saham. Karena penggunaan utang harus

seimbang antara keuntungan dan kerugian.

Integritas laporan keuangan

Integritas laporan keuangan

merupakan salah satu sumber informasi yang

secara formal wajib dipublikasikan sebagai

sarana pertanggung jawaban pihak

manajemen terhadap pengelolaan sumber

daya pemilik. Informasi akuntansi yang

memiliki integritas yang tinggi akan dapat di

andalkan karena merupakan suatu penyajian

yang jujur sehingga memungkinkan

pengguna informasi akuntansi bergantung

pada informasi tersebut.

integritas laporan keuangan

menunjukkan informasi yang jujur dan akurat

serta bebas dari tindakan atau kegiatan yang

dilakukan dan disengaja oleh pihak

manajemen perusahaan dalam memanipulasi

angka-angka akuntansi yang terdapat dalam

laporan keuangan untuk menyesatkan bagi

pemakai laporan keuangan dalam menilai

perusahaannya.

Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis

Pengaruh Kepemilikan Institusional

terhadap Integritas Laporan Keuangan

Menurut (Cornet, et al 2006) dalam

Efrianti (2012) menyatakan bahwa

kepemilikan intitusional memiliki

kemampuan untuk mengendalikan pihak

manajemen melalui proses monitoring secara

efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja

perusahaan. Persentase saham tertentu yang

dimiliki oleh intitusi dapat mempengaruhi

proses penyusunan laporan keuangan yang

merupakan salah satu alat ukur kinerja

perusahaan. Berdasarkan teori dan penelitian

6

terdahulu, maka hipotesis pada penelitian ini

adalah sebagai berikut.

H1: Kepemilikan Intitusional Berpengaruh

Terhadap Integritas Laporan Keuangan.

Pengaruh Komite Audit Terhadap

Integritas Laporan Keuangan

Menurut Hardiningsih (2010)

mengungkapkan bahwa sesuai dengan fungsi

dan tujuan dibentuknya komite audit, yang

salah satunya yaitu memastikan laporan

keuangan yang dihasilkan tidak menyesatkan

dan sesuai dengan praktik akuntansi yang

berlaku umum, maka sedikit banyak

keberadaan dan efektivitas komite audit

dalam perusahaan berpengaruh terhadap

kualitas dan integritas laporan keuangan yang

dihasilkan. komite audit merupakan

idepedensi auditor yang oleh masyarakat

dipercaya untuk menilai kewajaran

pertanggungjawaban laporan keuangan.

Memastikan laporan keuangan yang disajikan

tidak menyesatkan dan sesuai dengan praktik

akuntansi yang berlaku umum. Berdasarkan

teori dan penelitian terdahulu maka hipotesis

pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

H2: Komite Audit Berpengaruh Terhadap

Integritas Laporan Keuangan.

Pengaruh Leverage Terhadap Integritas

Laporan Keuangan

Menurut Fahmi (2014) menyatakan

bahwa Rasio Leverage adalah mengukur

seberapa besar perusahaan dibiayai dengan

utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi

akan berdampak membahayakan bagi

perusahaan karena perusahaan akan masuk

kategori utang ekstrem. Karena itu

perusahaan harus menyeimbangkan berapa

utang yang layak diambil dan dari mana

sumber-sumber yang dapat dipakai untuk

membayar utang.

Rasio leverage yang digunakan

sebagai aktiva perusahaan yang dibiayai

dengan utang. Pembiayaan dengan utang

mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena

itu perusahaan harus menyeimbangkan

berapa utang yang layak diambil.

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu

maka hipotesis pada penelitian ini adalah

sebagai berikut.

H3: Leverage Berpengaruh Terhadap

Integritas Laporan Keuangan.

Paradigma Penelitian

III. METODOLOGI

PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan

penelitian dasar (Basic Research). Karena

peneliti ingin mengetahui faktor integritas

laporan keuangan yang di pengaruhi oleh

kepemilikan institusional, komite audit dan

leverage. Menurut Sekaran (2014)

menyatakan bahwa penelitian dasar (Basic

Research) yaitu penelitian untuk

Leverage

(X3)

Kepemilikan

Intitusional

(X1)

Komite Audit

(X2)

Integritas laporan

keuangan

(Y)

7

menghasilkan pokok pengetahuan dengan

berusaha memahami bagaimana masalah

tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat

diselesaikan. Penelitian ini menggunakan alat

bantu SPSS 21 melalui analisis regresi.

Analisis regresi digunakan untuk mengukur

kekuatan hubungan antara dua variabel atau

lebih. Selain itu analisis regresi dilakukan

untuk menunjukkan arah hubungan antara

variabel dependen dengan variabel

independen.

Operasionalisasi Variabel

1.Variabel Dependen

Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah Integritas Laporan Keuangan.

Integritas laporan keuangan merupakan salah

satu sumber informasi yang secara formal

wajib dipublikasikan sebagai sarana

pertanggungjawaban pihak manajemen

terhadap pengelolaan sumber daya pemilik.

Informasi akuntansi yang memiliki integritas

yang tinggi akan dapat di andalkan karena

merupakan suatu penyajian yang jujur

sehingga memungkinkan pengguna informasi

akuntansi bergantung pada informasi

tersebut. Dalam penelitian ini integritas

laporan keuangan diukur dengan

menggunakan indeks coservatism yang

dikemukakan Susiana dan Herawaty (2007).

Sumber: Efrianti (2014)

C = Indeks Conservatism.

RP =Jumlah biaya riset dan

pengembangan yang ada dalam

laporan keuangan.

DEPR =Biaya depresiasi yang terdapat

dalam laporan keuangan.

NOA =Net operating asset yang diukur

dengan rumusan kewajiban

keuangan bersih: (total hutang + total

saham + total dividen) – (kas +total

investasi).

2.Variabel Independen

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional dapat

mengendalikan pihak manajemen dalam hal

mengawasi pelaporan keuangan perusahaan.

Dengan pengawasan melalui proses

monitoring tersebut dapat mengurangi

terjadinya kecurang dalam proses

penyusunan laporan keuangan sehingga dapat

menghasilkan integritas laporan keuangan

yang baik. Kepemilikan institusional diukur

dengan menggunakan rumus dibawah ini:

Sumber: Saputra dkk

Komite Audit

Perusahaan-perusahaan yang go

public telah membentuk komite audit yang

anggotanya seluruh atau terutama terdiri dari

pihak luar perusahaan. Pembentukan komite

audit ditujukan untuk memperkuat idepedensi

auditor yang oleh masyarakat dipercaya

untuk menilai kewajaran

pertanggungjawaban keuangan yang

dilakukan oleh manajemen (Mulyadi, 2014).

Rumus yang digunakan pada komite audit ini

adalah:

Sumber: Saputra, dkk (2014)

C it = (RP res

it + DEPRres

it)

NOAit

KI= Jumlah Saham Milik Institusional X 100% Total Saham Beredar

Komite Audit = Jumlah komite audit dalam sebuah

perusahaan setiap tahunnya.

8

Leverage

Leverage dalam arti luas besarnya

jumlah uang yang digunakan perusahaan

untuk membiayai kegiatan usahannya jika

dibandingkan dengan menggunakan modal

sendiri. Pembiayaan dengan utang

mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena

utang mempunyai beban yang bersifat tetap.

Kegagalan perusahaan dalam membayar

bunga atas utang dapat menyebabkan

kesulitan keuangan yang berakhir dengan

kebangkrutan perusahaan. Penggunaan utang

juga memberikan subsidi pajak atas bunga

yang dapat menguntungkan pemegang

saham. Karena penggunaan utang harus

seimbang antara keuntungan dan kerugian.

Rumus dari leverage ini dapat di rumuskan

dalam bentuk:

Sumber: Fahmi (2014)

Populasi dan sampel

Menurut Sekaran (2014) populasi

adalah keseluruhan kelompok orang,

kejadian, atau yang ingin peneliti insvetigasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah

perusahaan manufaktur dan sektor keuangan

yang listing pada periode 2010-2013. Jumlah

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama tahun 2010-2013 sebanyak

140 perusahaan manufaktur dan 78 dari

sektor keuangan. Yang menjadi sampel

dalam penelitian ini sebanyak 11 perusahaan.

Adapun kriteria sampel yang akan

digunakan, yaitu:

1. Perusahaan manufaktur dan sektor

keuangan yang konsisten terdaftar di BEI

pada periode 2010-2013.

2. Perusahaan yang menyajikan jumlah

kepemilikan institusional.

3. Perusahaan yang menyajikan jumlah

komite audit.

4. Perusahaan yang menyajikan biaya riset

dan pengembangan.

5. Perusahaan yang mempublikasikkan

laporan keuangan selama periode 2010-

2013.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KI 44 .35 30.00 1.7039 4.53684

KA 44 3.00 10.00 4.0000 1.71179

LEV 44 .16 .91 .4793 .25352

ILK 44 .00 .21 .0495 .04640

Valid N

(listwise)

44

Sumber: Data Skunder yang diolah, 2015

Hasil pengujian statistik deskriptif

menunjukkan nilai minimum kepemilikan

intitusional (KI) sebesar 0,35, nilai maximum

sebesar 30,00. Nila mean (rata-rata) sebesar

1,7039, dengan nilai standar deviasi sebesar

4,53684. Artinya nilai standar deviasi lebih

besar dari mean (rata-rata) (4,53684 >

1,7039).

Total Liabilities

Total Assets

9

Berdasarkan hasil statistik deskriptif

menunjukkan nilai maximum Komite Audit

(KA) sebesar 10,00, nilai minimum sebesar

3,00. Komite Audit memiliki nilai mean

(rata-rata) sebesar 4,0000, dengan nilai

standar deviasi sebesar 1,71179. Artinya nilai

standar deviasi lebih kecil dari mean (rata-

rata) (1,71179<4,0000).

Variabel leverage (LEV) memiliki

nilai minimum sebesar 0,16, sedangkan nilai

maximum leverage sebesar 0,91. Nilai mean

(rata-rata) sebesar 0,4793 dan nilai standar

deviasi sebesar 0,25352 artinya nilai mean

lebih besar dari nilai standar deviasi

(0,4793<0,25352).

Variabel integritas laporan keuangan

memiliki nilai maximum sebesar 0,21, nilai

minimum sebesar 0,00. Nilai standar deviasi

sebesar 0,04640, dan nilai mean (rata-rata)

sebesar 0,0495, nilai mean lebih besar dari

nilai standar deviasi. Artinya sampel yang

dimiliki besarnya hampir sama antar masing-

masing sampel perusahaan (0,0495 >

0,04640).

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 44

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .03029146

Most Extreme

Differences

Absolute .149

Positive .149

Negative -.092

Kolmogorov-Smirnov Z .988

Asymp. Sig. (2-tailed) .283

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Data Skunder yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel diatas hasil uji

normalitas K-S sebesar 0,988, sedangkan

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,283 nilai

tersebut lebih besar dari 0,05. Artinya

variabel Kepemilikan Intitusional (KI),

Komite Audit (KA), Leverage (LEV) dan

Integritas Laporan Keuangan (ILK) tersebut

terdistribusi Normal.

10

Uji Multikolonieritas

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) .138 .014 9.666 .000

KI .001 .001 .052 .475 .637 .887 1.127

KA -.008 .003 -.286 -2.667 .011 .929 1.077

LEV -.122 .020 -.665 -6.110 .000 .900 1.111

a. Dependent Variable: ILK

Sumber: Data skunder yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel variance inflation

factor (VIF) Kepemilikan Initusional, Komite

Audit dan Leverage sebesar 1,127, 1,077 dan

1,111. Untuk Tolerance Kepemilikan

Institusional, Komite Audit dan Leverage

sebesar 0,887, 0,929 dan 0,900. Jika nilai

tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10 maka tidak

terjadi multikolinieritas. Dapat disimpulkan

bahwa nilai variance inflation factor (VIF)

kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari

atau sama dengan 0,1. Artinya model regresi

dalam penelitian ini tidak terjadi

multikolinieritas antar variabel independen.

Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1 .758a .574 .542 .03141 2.506

a. Predictors: (Constant), LEV, KA, KI

b. Dependent Variable: ILK

Sumber: data yang diolah, 2015

Berdasarkan hasil uji autokorelasi

Durbin-Watson, nilai Durbin-Watson sebesar

2,506, nilai dl sebesar 1,6647 dan du sebesar

1,3749. Karena nilai Durbin-Watson sebesar

2.506 lebih besar dari batas atas (du) 1,6647

dan kurang dari 4-du (4-1.3749) atau 2,6251.

Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi

autokorelasi sesuai dengan kondisi Du<d<4-

du atau (1,6647<2,506<2,6251).

11

Uji Heteroskedatisitas

Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .037 .010 3.828 .000

KI 7.664E-005 .001 .016 .100 .921

KA -.001 .002 -.078 -.505 .616

LEV -.027 .014 -.310 -1.973 .055

a. Dependent Variable: AbsUtRes_4

Sumber: data yang diolah, 2015

Berdasarkan hasil pengujian

heteroskedastisitas dengan menggunakan uji

Glejser nilai signifikansi untuk Kepemilikan

Institusional sebesar 0,921, nilai signifikansi

untuk variabel Komite Audit sebesar 0,616,

nilai signifikasi Leverage sebesar 0,055.

Dapat disimpulkan bahwa variabel

independent tidak terjadi heteroskedastisitas

karena nilai signifikansinya lebih dari 0,05

(Sig > 0,05).

Pengujian Hipotesis

Uji t

Hasil Uji Analisis Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .138 .014 9.666 .000

KI .001 .001 .052 .475 .637

KA -.008 .003 -.286 -2.667 .011

LEV -.122 .020 -.665 -6.110 .000

a. Dependent Variable: ILK

Sumber: data yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasil

sebagai berikut:

1. Hubungan parsial antara kepemilikan

institusional terhadap integritas laporan

keuangan dapat dilihat pada nilai t yang

memiliki nilai positif sebesar 0,475 yang

berarti bahwa kepemilikan institusional

bernilai positif terhadap integritas laporan

keuangan. Tingkat signifikansi kepemilikan

institusional dapat dilihat pada tabel 4.9 yaitu

0,637, sehingga 0,637 > 0,05 artinya H1

ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan

kepemilikan institusional tidak berpengaruh

terhadap integritas laporan keuangan.

2. Hubungan parsial antara komite audit

terhadap integritas laporan keuangan dapat

12

dilihat pada nilai t yang memiliki nilai negatif

-2,667 yang berarti bahwa variabel komite

audit bernilai negatif terhadap integritas

laporan keuangan. tingkat signifikansi komite

audit dapat dilihat pada tabel 4.9 yaitu 0,011,

sehingga 0,011 < 0,05 artinya H2 diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan komite

audit berpengaruh terhadap integritas laporan

keuangan.

3. Hubungan parsial antara leverage terhadap

integritas laporan keuangan dapat dilihat

pada nilai t yang memiliki nilai negatif

terhadap integritas laporan keuangan. tingkat

signifikansi leverage dapat dilihat pada tabel

4.9 yaitu 0,000, sehingga 0,000 < 0,05

artinya H3 diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan leverage berpengaruh terhadap

integritas laporan keuangan.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan didalam penelitian ini

menggunakan satu variabel dependen yaitu

integritas laporan keuangan dan tiga variabel

independen yaitu kepemilikan institusional,

komite audit dan leverage. Untuk menguji

signifikan atau tidaknya variabel

Kepemilikan Intitusional, Komite Audit dan

Leverage terhadap Integritas Laporan

Keuangan digunakan uji hipotesis yang dapat

diintepretasikan.

Pengaruh Kepemilikan Institusional

Terhadap Integritas Laporan Keuangan

Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis variabel independen kepemilikan

intitusional terhadap integritas laporan

keuangan. Menyatakan bahwa kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap

integritas laporan keuangan. Dengan

demikian (H1) yang menyatakan bahwa

―kepemilikan institusional berpengaruh

terhadap integritas laporan keuangan‖

ditolak.

Hasil penelitian ini tidak konsisten

dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Wulandari dan Budiartha (2014) yang

menyatakan bahwa Kepemilikan Institusional

berpengaruh terhadap Integritas Laporan

Keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa

dengan meningkatnya kepemilikan

intitusional kurang berpengaruh dalam proses

penyusunan laporan keuangan. Tindakan

pengawasan perusahaan oleh pihak investor

institusional kurang dapat mempengaruhi

manajer untuk lebih memfokuskan

perhatiannya terhadap kinerja perusahaan

sehingga akan mengurangi perilaku

mementingkan diri sendiri.

Pengaruh Komite Audit Terhadap

Integritas Laporan Keuangan

Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis variabel komite audit terhadap

integritas laporan keuangan. Menyatakan

bahwa komite audit berpengaruh terhadap

integritas laporan keuangan. Dengan

demikian (H2) yang menyatakan ―komite

audit berpengaruh terhadap integritas laporan

keuangan‖ diterima.

Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian terdahulu yang dilakukan Gayatri

dan Saputra (2014) komite audit memiliki

pengaruh terhadap integritas laporan

keuangan. Komite Audit yang berfungsi

dengan baik di dalam perusahaan tentunya

akan memberikan dampak kepada lebih

transparannya laporan keuangan yang

disajikan dan hal ini dapat meningkatkan

integritas laporan keuangan.

Pengaruh Leverage Terhadap Integritas

Laporan Keuangan

Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis variabel leverage terhadap integritas

laporan keuangan. Menyatakan bahwa

leverage berpengaruh terhadap integritas

laporan keuangan. Dengan demikian (H3)

yang menyatakan ―leverage berpengaruh

terhadap intergritas laporan keuangan‖

diterima.

13

Hasil penelitian ini konsisten dengan

penelitian terdahulu yang dilakukan Gayatri

dan Suputra (2014) hasil pengujian hipotesis

untuk leverage menunjukkan hasil statistik

signifikan. Hal ini menunjukkan tingkat

hutang yang tinggi dapat di ukur dengan

menggunakan leverage sehingga dengan

rasio ini dapat diketahui posisi perusahaan

dalam menyajikan laporan keuangan

dilakukan secara jujur dan tidak bias.

V. KESIMPULAN DAN

IMPLIKASI

Implikasi Teori

1. Bagi Peneliti

Peneliti ini menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai pentingnya

integritas laporan keuangan di dalam

suatu perusahaan dan mengetahui

lembaga-lembaga yang mengawasi

proses penyusunan laporan keuangan.

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini menunjukkan

kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap integritas

laporan keuangan. Sehingga

disarankan bagi peneliti selanjutnya

dapat meneliti kembali mengenai

kepemilikan institusional dan

menambahkan proksi kepemilikan

manajerial dan ukuran perusahaan

yang diduga berpengaruh terhadap

integritas laporan keuangan.

3. Bagi investor

Bagi Investor dengan memperhatikan

variabel-variabel yang berpengaruh

terhadap integritas laporan keuangan.

Maka dapat mengetahui aspek-aspek

apa saja yang perlu di perhatikan

ketika akan berinvestasi.

5.2.2 Implikasi Praktis

1. Bagi Akademisi

Sebagai akdemisi dapat menambah

ilmu pengetahuan tentang integritas

laporan keuangan pada perusahaan dan

juga dapat dijadikan rujukan bagi

peneliti selanjutnya yang tertarik

membahas tema sejenis.

2. Bagi perusahaan

Bagi perusahaan dapat meningkatkan

tata kelola perusahaan yang baik

dengan memaksimalkan kepemilikan

institusional.

3. Bagi Investor

Dapat menganalisis tingkat integritas

laporan keuangan yang dibuat

perusahaan, karena setelah

menganalisa tingkat integritas laporan

keuang maka dapat mengambil

keputusan dengan tepat.

Semua penelitian tidak ada yang

sempurna, dengan demikian pasti terdapat

keterbatasan yaitu keterbatasan waktu

penelitian sehingga sedikitnya rentang waktu

yang digunakan sebagai periode pengamatan

yaitu dari tahun 2010 hingga 2013.

Berdasarkan keterbatasan penelitian tersebut,

maka peneliti memberikan saran yang dapat

digunakan bagi pihak yang ingin melanjutkan

penelitian ini antara lain:

1. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan

lebih memahami rumus yang

digunakan sehingga tidak terjadi

kesulitan dalam melakukan tabulasi

data dan lebih menambah periode

penelitian yang digunakan agar hasil

yang didapat lebih akurat.

2. Bagi peneliti selanjutnya, pengukuran

terhadap variabel komite audit pada

penelitian selanjutnya diharapkan

dapat menambahkan biaya gaji komite

audit.

3. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat

menambahkan variabel lainnya karena

masih banyak faktor-faktor lain yang

mampu menjelaskan variabel integritas

14

laporan keuangan sehingga perlu

dikembangkan dalam review penelitian

selanjutnya.

Daftar Pustaka

Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba:

"Studi Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance dan Dampak

Manajemen Laba Dengan

Menggunakan Analisis Jalur".

Simposium Nasional Akuntansi

VIII,IAI.

Efrianti, Desi. 2012. Pengaruh Kepemilikan

Institusional, Komisaris Independen

dan Komite Audit Terhadap Integritas

Informasi Laporan Keuangan. Jurnal

Ilmiah Ranggagading, Bogor.

Fahmi, Irham. 2014. Analisis Laporan

Keuangan. Alfabeta, Bandung.

Gayatri, Suputra. 2013. Pengaruh Corporate

Governance, Ukuran Perusahaan Dan

Leverage Terhadap Integritas Laporan

keuangan. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana:345-360.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis

Multivariate Dengan Program IBM

SPSS 21. Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, Semarang.

Hardiningsih, Pancawati. 2010. Pengaruh

Idepedensi, Corporate Governance

dan Kualitas Audit Terhadap

Integritas Laporan Keuangan. Jurnal,

ISSN: 1979-4886.

Mayangsari. 2003. Analisis Pengaruh

Idependensi, Kualitas Audit, Serta

Mekanisme Corporate Governance

Terhadap Integritas Laporan

Keuangan. Simposium Nasional

Akuntansi VI, PP:1255-1273.

Mulyadi. 2014. Auditing Edisi Ke Enam

Cetakan Pertama. Salemba Empat,

Jakarta.

Sekaran, Uma. 2014. Research Methods For

Business, Buku 1. Salemba Empat,

Jakarta.

—. 2014. Research Methods For Business,

Buku 2. Salemba Empat, Jakarta.

Susiana, Herawaty. 2007. Analisis Pengaruh

Idependensi, Mekanisme Corporate

Governance Dan Kualitas Audit

Terhadap Integritas Laporan

Keuangan. Simposium Nasional

Akuntansi X, Makasar.

Saputra, Desmiawati, dan Yuneita.2014.

Pengaruh Mekanisme Good

Corporate Governance, Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Integritas

Laporan Keuangan (Studi Kasus pada

Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2012). Pekanbaru: Faculty of

Economics Riau University.

15

Zarkasyi, Wahyudin. 2008. Good Corporate

Governance. Alfabeta, Bandung.

www.idx.com.