Upload
unswagati
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,
KOMITE AUDIT, DAN LEVERAGE TERHADAP INTEGRITAS
LAPORAN KEUANGAN
Iqbal Rijalul Fikri
Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi
Unswagati
2015
Abstrak
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja
keuangan perusahaan. Perusahaan-perusahaan berskala kecil hingga besar banyak menyajikan
informasi keuangan dengan integritas yang rendah, dimana informasi disajikan bias dan tidak
sesuai bagi beberapa pihak pengguna laporan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat integritas dalam penyajian laporan keuangan beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya yaitu kepemilikan institusional, komite audit dan leverage. Jenis penelitian ini
menggunakan penelitian dasar (Basic Research). Metode penelitian yang digunakan statistik
inferensial. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan
manufaktur dan sektor keuangan periode tahun 2010-2013 yang diperoleh dari situs resmi
www.idx.co.id dan dianalisis dengan analisis regresi linier berganda menggunakan SPSS versi
21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap
integritas laporan keuangan. Hasil penelitian berikutnya menunjukkan komite audit dan leverage
berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Apabila secara parsial kepemilikan
institusional tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Komite audit dan leverage
berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.
Kata Kunci: Kepemilikan Intitusional, Komite Audit, Leverage, Integritas Laporan Keuangan.
2
Abstract
The financial report is an information describing the financial condition of a company, and more
information can be used as a description of the company's financial performance. Company
which is have small scale to large a lot of present financial information with low integrity, how
that information served refraction and not appropriate for some of the users financial reports.
The aim ofthis study was to determine the level integrity inserve the financial report along with
the factors that influence that institutional ownership, the audit committee and leverage. This
research used basic research. Research method that used is inferential statistic. This research
used secondary data that is manufacturing company financial report and the financial sector
period 2010-2013 gained from the official website www.idx.co.id and be analyzed with multiple
linear regression analysis using SPSS version 21. The result of the research shows that
Institutional ownership does not affect the integrity of the financial reports. The next research
results indicatethe audit committee and the leverage effect on the integrity of financial reports. If
the partial institutional ownership does not affect the integrity of the financial reports. The audit
committee and the leverage effect on the integrity offinancial reports.
Keywords: Ownership institutionally, the Audit Committee, Leverage, Integrity Financial
Report.
I. PENDAHULUAN
Laporan keuangan sudah menjadi
kewajiban bagi perusahaan untuk membuat
dan melaporkan keuangan perusahaan pada
setiap periode tertentu. Tujuan dari laporan
keuangan menyediakan informasi yang
berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
laporan keuangan dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
menunjukkan apa yang dilakukan
manajemen, atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Pencapaian kualitas
laporan keuangan akan meningkatkan tingkat
keandalan laporan keuangan.
Menurut PSAK No. 1 revisi 2009
Keandalan adalah informasi yang bermanfaat
dengan kualitas yang andal serta bebas dari
pengertian yang menyesatkan. Keandalan
informasi yang relevan dalam laporan
keuangan jika penyajiannya tidak dapat
diandalkan maka penggunaan informasi
secara potensial dapat menyesatkan.
Perusahaan-perusahaan berskala kecil hingga
besar banyak menyajikan informasi
keuangan dengan integritas yang rendah,
dimana informasi disajikan bias dan tidak
sesuai bagi beberapa pihak pengguna laporan
keuangan (Wulandari dkk, 2013). Fenomena
kasus yang dilakukan oleh tiga perusahaan
kelompok usaha bakrie, yakni PT Bakrie &
Brothers Tbk (BNBR), PT Bakrie Sumatera
Plantations Tbk (UNSP), dan PT Energi
Mega Persada (ENRG), terkait adanya dana
selisih yang cukup besar dalam penempatan
investasi tiga emiten tersebut di PT Bank
Capital Tbk (BACA). Kecurigaan atas
manipulasi informasi itu muncul lantaran
berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2010
BNBR tercatat menyimpan dana investasi di
BACA, UNSP, dan ENRG dan beberapa
anak usaha lainnya dengan total mencapai Rp
3
9,05 triliun. Dengan adanya masalah tersebut
maka penulis akan meneliti tentang Analisis
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Komite
Audit, Dan Leverage Terhadap Integritas
Laporan Keuangan.
Menurut Hardiningsing (2010)
kepemilikan institusional memiliki
kemampuan untuk mengurangi intensif para
manajer yang mementingkan diri sendiri
melalui tingkat pengawasan yang intensif.
Komite audit berfungsi untuk memberikan
pandangan mengenai masalah-masalah yang
berhubungan dengan kebijakan keuangan,
akuntansi dan pengendalian intern. Menurut
(Fahmi, 2014) Rasio leverage adalah
mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai
dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu
tinggi akan membahayakan perusahaan
karena perusahaan akan masuk dalam
kategori utang ekstrim yaitu perusahaan
terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan
sulit untuk melepaskan utang tersebut.
Sebaiknya perusahaan harus
menyeimbangkan berapa utang yang layak
diambil dan dari mana sumber-sumber yang
dapat dipakai untuk membayar utang.
Integritas laporan keuangan merupakan
laporan keuangan yang berdasarkan atas
kepercayaan dan diukur dalam bentuk apa
yang benar dan adil merupakan laporan
keuangan yang dapat dipercaya oleh publik
dan menunjukkan informasi yang jujur dan
benar tidak disajikan secara bias. Tujuannya
agar menyediakan informasi yang berkaitan
dengan posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai laporan
keuangan dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
Penelitian yang dilakukan Gayatri
dan Saputra (2013) membuktikan
kepemilikan institusional dan komite audit.
Komite audit tersebut setelah diteliti memiliki
pengaruh signifikan terhadap integritas
laporan keuangan. Hasil pengujian hipotesis
untuk leverage menunjukkan hasil statistik
signifikan. Hanya kepemilikan institusional
yang tidak signifikan terhadap integritas
laporan keuangan. Penelitian yang
dilakukkan Wulandari dan Budiartha (2014)
menunjukkan bahwa variabel kepemilikan
intitusional berpengaruh terhadap integritas
laporan keuangan. Komite audit tidak
memiliki pengaruh terhadap integritas
laporan keuangan.
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh penelitian terdahulu
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
kembali dengan judul “Analisis Pengaruh
Kepemilikan Institusional, Komite Audit,
dan Leverage terhadap Integritas Laporan
Keuangan”.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh kepemilikan
intitusional terhadap integritas laporan
keuangan.
2. Bagaimana pengaruh komite audit
terhadap integritas laporan keuangan.
3. Bagaimana pengaruh leverage
terhadap integritas laporan keuangan.
II. KAJIAN PUSTAKA,
KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS
Menurut Zarkasyi (2008) tata kelola
perusahaan yang baik merupakan struktur
yang oleh stakeholder, pemegang saham,
komisaris dan manajer menyusun tujuan
perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan
tersebut dan mengawasi kinerja. Mekanisme
corporate governance ditujukkan untuk
mengatasi masalah keagenan yang pada
akhirnya akan membatasi kecenderungan
manajemen untuk berprilaku curang atau
tidak semestinya. Hal ini tidak terlepas pula
dari kepemilikan institusional yang dapat
menjadi pengawas laporan keuangan secara
implinsit sehingga akan dapat menghasilkan
4
integritas laporan keuangan yang baik
(Wahyudi, dkk, 2014).
Berdasarkan pendapat para ahli di
atas dapat disimpulkan bahwa tata kelola
perusahaan merupakan suatu sistem yang
mempengaruhi kinerja organisasi dalam
suatu perusahaan untuk mencapai kinerja
perusahaan seoptimal mungkin. Kepemilikan
institusional memiliki peran dalam hal
mengawasi laporan keuangan sehingga akan
dapat mengurangi tindakan kecurangan
manipulasi angka-angka akuntansi. Adapun
beberapa bagian yang termasuk kedalam tata
kelola perusahaan seperti kepemilikan
institusional dan komite audit beserta
tambahan rasio leverage.
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional memiliki
pengaruh keberadaan pemegang saham
isntitusional terhadap kinerja manajemen,
terkait dengan pelaporan keuangan. Saputra,
dkk (2014) menyatakan bahwa ―kepemilikan
Institusional menunjukkan pengaruh
keberadaan pemegang saham institusional
terhadap kinerja manajemen, terkait
dengan pelaporan keuangan perusahaan”.
Menurut (Efrianti, 2012) menyatakan bahwa:
“Kepemilikan intitusional
memiliki kemampuan untuk
mengendalikan pihak manajemen melalui
proses monitoring secara efektif sehingga
dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Persentase saham tentu yang dimiliki oleh
institusi dapat mempengaruhi proses
penyusunan laporan keuangan yang
merupakan salah satu alat ukur kinerja
perusahaan“.
Berdasarkan pendapat para ahli
diatas dapat disimpulkan bahwa Kepemilikan
institusional dapat mengendalikan pihak
manajemen dalam hal mengawasi pelaporan
keuangan perusahaan. Dengan pengawasan
melalui proses monitoring tersebut dapat
mengurangi terjadinya kecurang dalam
proses penyusunan laporan keuangan
sehingga dapat menghasilkan integritas
laporan keuangan yang baik.
Komite Audit
Perusahaan-perusahaan yang go
public telah membentuk komite audit yang
anggotanya seluruh atau terutama terdiri dari
pihak luar perusahaan. Pembentukan komite
audit ditujukan untuk memperkuat idepedensi
auditor yang oleh masyarakat dipercaya
untuk menilai kewajaran
pertanggungjawaban keuangan yang
dilakukan oleh manajemen.
Menurut Zarkasy (2008)
mengungkapkan bahwa “komite audit
adalah suatu komite yang berpandangan
tentang masalah akuntansi, laporan
keuangan dan penjelasannya, sistem
pengawasan internal serta auditor
independen”.
Tujuan Komite Audit
Menurut Kepmen Nomer 117 Tahun
2002, tujuan dibentuknya Komite Audit
membantu Komisaris atau Dewan Pengawas
dalam memastikan efektivitas sistem
pengendalian internal dan efektivitas
pelaksanaan tugas auditor eksternal dan
auditor internal. Badan Pengawasan Pasar
Modal (Bapepam) dalam surat edarannya
(2003) mengatakan bahwa tujuan Komite
Audit adalah membantu Dewan Komisaris
untuk:
1. Meningkatkan kualitas laporan
keuangan,
2. Menciptakan iklim disiplin dan
pengendalian yang dapat mengurangi
kesempatan terjadinya penyimpangan
dalam pengelolaan perusahaan,
3. Meningkatkan efektivitas fungsi audit
internal maupun eksternal audit,
mengidentifikasi hal-hal yang
5
memerlukan perhatian Dewan
Komisaris.
komite audit merupakan lembaga
yang dibentuk oleh dewan direksi untuk
mengaudit laporan keuangan dan untuk
memastikan laporan keuangan yang
dihasilkan tidak menyesatkan dalam arti tidak
memiliki unsur manipulasi data. Maka sedikit
banyak keberadaan dan efektivitas komite
audit dalam perusahaan berpengaruh
terhadap kualitas dan integritas laporan
keuangan yang dihasilkan.
Leverage
Rasio ini dapat melihat seberapa jauh
perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak
luar dengan kemampuan perusahaan yang
digambarkan oleh modal. Perusahaan-
perusahaan yang baik mestinya memiliki
komposisi modal yang lebih besar dari
utang.
Menurut Fahmi (2014) mendefinisikan
sebagai berikut:
“Rasio Leverage adalah mengukur
seberapa besar perusahaan dibiayai
dengan utang. Penggunaan utang yang
terlalu tinggi akan berdampak
membahayakan bagi perusahaan karena
perusahaan akan masuk kategori utang
ekstrim”.
Menurut Kasmir (2014) “Rasio
leverage merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh manaaktiva
perusahaan dibiayai dengan utang”.
Berdasarkan menurut pendapat para
ahli diatas dapat disimpulkan bahwa rasio
leverage mengukur besarnya jumlah uang
yang digunakan perusahaan untuk membiayai
kegiatan usahannya jika dibandingkan
dengan menggunakan modal sendiri.
Pembiayaan dengan utang mempunyai
pengaruh bagi perusahaan karena utang
mempunyai beban yang bersifat tetap.
Kegagalan perusahaan dalam membayar
bunga atas utang dapat menyebabkan
kesulitan keuangan yang berakhir dengan
kebangkrutan perusahaan. Penggunaan utang
juga memberikan subsidi pajak atas bunga
yang dapat menguntungkan pemegang
saham. Karena penggunaan utang harus
seimbang antara keuntungan dan kerugian.
Integritas laporan keuangan
Integritas laporan keuangan
merupakan salah satu sumber informasi yang
secara formal wajib dipublikasikan sebagai
sarana pertanggung jawaban pihak
manajemen terhadap pengelolaan sumber
daya pemilik. Informasi akuntansi yang
memiliki integritas yang tinggi akan dapat di
andalkan karena merupakan suatu penyajian
yang jujur sehingga memungkinkan
pengguna informasi akuntansi bergantung
pada informasi tersebut.
integritas laporan keuangan
menunjukkan informasi yang jujur dan akurat
serta bebas dari tindakan atau kegiatan yang
dilakukan dan disengaja oleh pihak
manajemen perusahaan dalam memanipulasi
angka-angka akuntansi yang terdapat dalam
laporan keuangan untuk menyesatkan bagi
pemakai laporan keuangan dalam menilai
perusahaannya.
Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis
Pengaruh Kepemilikan Institusional
terhadap Integritas Laporan Keuangan
Menurut (Cornet, et al 2006) dalam
Efrianti (2012) menyatakan bahwa
kepemilikan intitusional memiliki
kemampuan untuk mengendalikan pihak
manajemen melalui proses monitoring secara
efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja
perusahaan. Persentase saham tertentu yang
dimiliki oleh intitusi dapat mempengaruhi
proses penyusunan laporan keuangan yang
merupakan salah satu alat ukur kinerja
perusahaan. Berdasarkan teori dan penelitian
6
terdahulu, maka hipotesis pada penelitian ini
adalah sebagai berikut.
H1: Kepemilikan Intitusional Berpengaruh
Terhadap Integritas Laporan Keuangan.
Pengaruh Komite Audit Terhadap
Integritas Laporan Keuangan
Menurut Hardiningsih (2010)
mengungkapkan bahwa sesuai dengan fungsi
dan tujuan dibentuknya komite audit, yang
salah satunya yaitu memastikan laporan
keuangan yang dihasilkan tidak menyesatkan
dan sesuai dengan praktik akuntansi yang
berlaku umum, maka sedikit banyak
keberadaan dan efektivitas komite audit
dalam perusahaan berpengaruh terhadap
kualitas dan integritas laporan keuangan yang
dihasilkan. komite audit merupakan
idepedensi auditor yang oleh masyarakat
dipercaya untuk menilai kewajaran
pertanggungjawaban laporan keuangan.
Memastikan laporan keuangan yang disajikan
tidak menyesatkan dan sesuai dengan praktik
akuntansi yang berlaku umum. Berdasarkan
teori dan penelitian terdahulu maka hipotesis
pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
H2: Komite Audit Berpengaruh Terhadap
Integritas Laporan Keuangan.
Pengaruh Leverage Terhadap Integritas
Laporan Keuangan
Menurut Fahmi (2014) menyatakan
bahwa Rasio Leverage adalah mengukur
seberapa besar perusahaan dibiayai dengan
utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi
akan berdampak membahayakan bagi
perusahaan karena perusahaan akan masuk
kategori utang ekstrem. Karena itu
perusahaan harus menyeimbangkan berapa
utang yang layak diambil dan dari mana
sumber-sumber yang dapat dipakai untuk
membayar utang.
Rasio leverage yang digunakan
sebagai aktiva perusahaan yang dibiayai
dengan utang. Pembiayaan dengan utang
mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena
itu perusahaan harus menyeimbangkan
berapa utang yang layak diambil.
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu
maka hipotesis pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
H3: Leverage Berpengaruh Terhadap
Integritas Laporan Keuangan.
Paradigma Penelitian
III. METODOLOGI
PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan
penelitian dasar (Basic Research). Karena
peneliti ingin mengetahui faktor integritas
laporan keuangan yang di pengaruhi oleh
kepemilikan institusional, komite audit dan
leverage. Menurut Sekaran (2014)
menyatakan bahwa penelitian dasar (Basic
Research) yaitu penelitian untuk
Leverage
(X3)
Kepemilikan
Intitusional
(X1)
Komite Audit
(X2)
Integritas laporan
keuangan
(Y)
7
menghasilkan pokok pengetahuan dengan
berusaha memahami bagaimana masalah
tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat
diselesaikan. Penelitian ini menggunakan alat
bantu SPSS 21 melalui analisis regresi.
Analisis regresi digunakan untuk mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel atau
lebih. Selain itu analisis regresi dilakukan
untuk menunjukkan arah hubungan antara
variabel dependen dengan variabel
independen.
Operasionalisasi Variabel
1.Variabel Dependen
Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah Integritas Laporan Keuangan.
Integritas laporan keuangan merupakan salah
satu sumber informasi yang secara formal
wajib dipublikasikan sebagai sarana
pertanggungjawaban pihak manajemen
terhadap pengelolaan sumber daya pemilik.
Informasi akuntansi yang memiliki integritas
yang tinggi akan dapat di andalkan karena
merupakan suatu penyajian yang jujur
sehingga memungkinkan pengguna informasi
akuntansi bergantung pada informasi
tersebut. Dalam penelitian ini integritas
laporan keuangan diukur dengan
menggunakan indeks coservatism yang
dikemukakan Susiana dan Herawaty (2007).
Sumber: Efrianti (2014)
C = Indeks Conservatism.
RP =Jumlah biaya riset dan
pengembangan yang ada dalam
laporan keuangan.
DEPR =Biaya depresiasi yang terdapat
dalam laporan keuangan.
NOA =Net operating asset yang diukur
dengan rumusan kewajiban
keuangan bersih: (total hutang + total
saham + total dividen) – (kas +total
investasi).
2.Variabel Independen
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional dapat
mengendalikan pihak manajemen dalam hal
mengawasi pelaporan keuangan perusahaan.
Dengan pengawasan melalui proses
monitoring tersebut dapat mengurangi
terjadinya kecurang dalam proses
penyusunan laporan keuangan sehingga dapat
menghasilkan integritas laporan keuangan
yang baik. Kepemilikan institusional diukur
dengan menggunakan rumus dibawah ini:
Sumber: Saputra dkk
Komite Audit
Perusahaan-perusahaan yang go
public telah membentuk komite audit yang
anggotanya seluruh atau terutama terdiri dari
pihak luar perusahaan. Pembentukan komite
audit ditujukan untuk memperkuat idepedensi
auditor yang oleh masyarakat dipercaya
untuk menilai kewajaran
pertanggungjawaban keuangan yang
dilakukan oleh manajemen (Mulyadi, 2014).
Rumus yang digunakan pada komite audit ini
adalah:
Sumber: Saputra, dkk (2014)
C it = (RP res
it + DEPRres
it)
NOAit
KI= Jumlah Saham Milik Institusional X 100% Total Saham Beredar
Komite Audit = Jumlah komite audit dalam sebuah
perusahaan setiap tahunnya.
8
Leverage
Leverage dalam arti luas besarnya
jumlah uang yang digunakan perusahaan
untuk membiayai kegiatan usahannya jika
dibandingkan dengan menggunakan modal
sendiri. Pembiayaan dengan utang
mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena
utang mempunyai beban yang bersifat tetap.
Kegagalan perusahaan dalam membayar
bunga atas utang dapat menyebabkan
kesulitan keuangan yang berakhir dengan
kebangkrutan perusahaan. Penggunaan utang
juga memberikan subsidi pajak atas bunga
yang dapat menguntungkan pemegang
saham. Karena penggunaan utang harus
seimbang antara keuntungan dan kerugian.
Rumus dari leverage ini dapat di rumuskan
dalam bentuk:
Sumber: Fahmi (2014)
Populasi dan sampel
Menurut Sekaran (2014) populasi
adalah keseluruhan kelompok orang,
kejadian, atau yang ingin peneliti insvetigasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur dan sektor keuangan
yang listing pada periode 2010-2013. Jumlah
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2010-2013 sebanyak
140 perusahaan manufaktur dan 78 dari
sektor keuangan. Yang menjadi sampel
dalam penelitian ini sebanyak 11 perusahaan.
Adapun kriteria sampel yang akan
digunakan, yaitu:
1. Perusahaan manufaktur dan sektor
keuangan yang konsisten terdaftar di BEI
pada periode 2010-2013.
2. Perusahaan yang menyajikan jumlah
kepemilikan institusional.
3. Perusahaan yang menyajikan jumlah
komite audit.
4. Perusahaan yang menyajikan biaya riset
dan pengembangan.
5. Perusahaan yang mempublikasikkan
laporan keuangan selama periode 2010-
2013.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KI 44 .35 30.00 1.7039 4.53684
KA 44 3.00 10.00 4.0000 1.71179
LEV 44 .16 .91 .4793 .25352
ILK 44 .00 .21 .0495 .04640
Valid N
(listwise)
44
Sumber: Data Skunder yang diolah, 2015
Hasil pengujian statistik deskriptif
menunjukkan nilai minimum kepemilikan
intitusional (KI) sebesar 0,35, nilai maximum
sebesar 30,00. Nila mean (rata-rata) sebesar
1,7039, dengan nilai standar deviasi sebesar
4,53684. Artinya nilai standar deviasi lebih
besar dari mean (rata-rata) (4,53684 >
1,7039).
Total Liabilities
Total Assets
9
Berdasarkan hasil statistik deskriptif
menunjukkan nilai maximum Komite Audit
(KA) sebesar 10,00, nilai minimum sebesar
3,00. Komite Audit memiliki nilai mean
(rata-rata) sebesar 4,0000, dengan nilai
standar deviasi sebesar 1,71179. Artinya nilai
standar deviasi lebih kecil dari mean (rata-
rata) (1,71179<4,0000).
Variabel leverage (LEV) memiliki
nilai minimum sebesar 0,16, sedangkan nilai
maximum leverage sebesar 0,91. Nilai mean
(rata-rata) sebesar 0,4793 dan nilai standar
deviasi sebesar 0,25352 artinya nilai mean
lebih besar dari nilai standar deviasi
(0,4793<0,25352).
Variabel integritas laporan keuangan
memiliki nilai maximum sebesar 0,21, nilai
minimum sebesar 0,00. Nilai standar deviasi
sebesar 0,04640, dan nilai mean (rata-rata)
sebesar 0,0495, nilai mean lebih besar dari
nilai standar deviasi. Artinya sampel yang
dimiliki besarnya hampir sama antar masing-
masing sampel perusahaan (0,0495 >
0,04640).
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 44
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .03029146
Most Extreme
Differences
Absolute .149
Positive .149
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .988
Asymp. Sig. (2-tailed) .283
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data Skunder yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas hasil uji
normalitas K-S sebesar 0,988, sedangkan
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,283 nilai
tersebut lebih besar dari 0,05. Artinya
variabel Kepemilikan Intitusional (KI),
Komite Audit (KA), Leverage (LEV) dan
Integritas Laporan Keuangan (ILK) tersebut
terdistribusi Normal.
10
Uji Multikolonieritas
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) .138 .014 9.666 .000
KI .001 .001 .052 .475 .637 .887 1.127
KA -.008 .003 -.286 -2.667 .011 .929 1.077
LEV -.122 .020 -.665 -6.110 .000 .900 1.111
a. Dependent Variable: ILK
Sumber: Data skunder yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel variance inflation
factor (VIF) Kepemilikan Initusional, Komite
Audit dan Leverage sebesar 1,127, 1,077 dan
1,111. Untuk Tolerance Kepemilikan
Institusional, Komite Audit dan Leverage
sebesar 0,887, 0,929 dan 0,900. Jika nilai
tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10 maka tidak
terjadi multikolinieritas. Dapat disimpulkan
bahwa nilai variance inflation factor (VIF)
kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari
atau sama dengan 0,1. Artinya model regresi
dalam penelitian ini tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel independen.
Uji Autokorelasi
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 .758a .574 .542 .03141 2.506
a. Predictors: (Constant), LEV, KA, KI
b. Dependent Variable: ILK
Sumber: data yang diolah, 2015
Berdasarkan hasil uji autokorelasi
Durbin-Watson, nilai Durbin-Watson sebesar
2,506, nilai dl sebesar 1,6647 dan du sebesar
1,3749. Karena nilai Durbin-Watson sebesar
2.506 lebih besar dari batas atas (du) 1,6647
dan kurang dari 4-du (4-1.3749) atau 2,6251.
Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi
autokorelasi sesuai dengan kondisi Du<d<4-
du atau (1,6647<2,506<2,6251).
11
Uji Heteroskedatisitas
Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .037 .010 3.828 .000
KI 7.664E-005 .001 .016 .100 .921
KA -.001 .002 -.078 -.505 .616
LEV -.027 .014 -.310 -1.973 .055
a. Dependent Variable: AbsUtRes_4
Sumber: data yang diolah, 2015
Berdasarkan hasil pengujian
heteroskedastisitas dengan menggunakan uji
Glejser nilai signifikansi untuk Kepemilikan
Institusional sebesar 0,921, nilai signifikansi
untuk variabel Komite Audit sebesar 0,616,
nilai signifikasi Leverage sebesar 0,055.
Dapat disimpulkan bahwa variabel
independent tidak terjadi heteroskedastisitas
karena nilai signifikansinya lebih dari 0,05
(Sig > 0,05).
Pengujian Hipotesis
Uji t
Hasil Uji Analisis Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .138 .014 9.666 .000
KI .001 .001 .052 .475 .637
KA -.008 .003 -.286 -2.667 .011
LEV -.122 .020 -.665 -6.110 .000
a. Dependent Variable: ILK
Sumber: data yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasil
sebagai berikut:
1. Hubungan parsial antara kepemilikan
institusional terhadap integritas laporan
keuangan dapat dilihat pada nilai t yang
memiliki nilai positif sebesar 0,475 yang
berarti bahwa kepemilikan institusional
bernilai positif terhadap integritas laporan
keuangan. Tingkat signifikansi kepemilikan
institusional dapat dilihat pada tabel 4.9 yaitu
0,637, sehingga 0,637 > 0,05 artinya H1
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan
kepemilikan institusional tidak berpengaruh
terhadap integritas laporan keuangan.
2. Hubungan parsial antara komite audit
terhadap integritas laporan keuangan dapat
12
dilihat pada nilai t yang memiliki nilai negatif
-2,667 yang berarti bahwa variabel komite
audit bernilai negatif terhadap integritas
laporan keuangan. tingkat signifikansi komite
audit dapat dilihat pada tabel 4.9 yaitu 0,011,
sehingga 0,011 < 0,05 artinya H2 diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan komite
audit berpengaruh terhadap integritas laporan
keuangan.
3. Hubungan parsial antara leverage terhadap
integritas laporan keuangan dapat dilihat
pada nilai t yang memiliki nilai negatif
terhadap integritas laporan keuangan. tingkat
signifikansi leverage dapat dilihat pada tabel
4.9 yaitu 0,000, sehingga 0,000 < 0,05
artinya H3 diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan leverage berpengaruh terhadap
integritas laporan keuangan.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan didalam penelitian ini
menggunakan satu variabel dependen yaitu
integritas laporan keuangan dan tiga variabel
independen yaitu kepemilikan institusional,
komite audit dan leverage. Untuk menguji
signifikan atau tidaknya variabel
Kepemilikan Intitusional, Komite Audit dan
Leverage terhadap Integritas Laporan
Keuangan digunakan uji hipotesis yang dapat
diintepretasikan.
Pengaruh Kepemilikan Institusional
Terhadap Integritas Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis variabel independen kepemilikan
intitusional terhadap integritas laporan
keuangan. Menyatakan bahwa kepemilikan
institusional tidak berpengaruh terhadap
integritas laporan keuangan. Dengan
demikian (H1) yang menyatakan bahwa
―kepemilikan institusional berpengaruh
terhadap integritas laporan keuangan‖
ditolak.
Hasil penelitian ini tidak konsisten
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Wulandari dan Budiartha (2014) yang
menyatakan bahwa Kepemilikan Institusional
berpengaruh terhadap Integritas Laporan
Keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan meningkatnya kepemilikan
intitusional kurang berpengaruh dalam proses
penyusunan laporan keuangan. Tindakan
pengawasan perusahaan oleh pihak investor
institusional kurang dapat mempengaruhi
manajer untuk lebih memfokuskan
perhatiannya terhadap kinerja perusahaan
sehingga akan mengurangi perilaku
mementingkan diri sendiri.
Pengaruh Komite Audit Terhadap
Integritas Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis variabel komite audit terhadap
integritas laporan keuangan. Menyatakan
bahwa komite audit berpengaruh terhadap
integritas laporan keuangan. Dengan
demikian (H2) yang menyatakan ―komite
audit berpengaruh terhadap integritas laporan
keuangan‖ diterima.
Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan Gayatri
dan Saputra (2014) komite audit memiliki
pengaruh terhadap integritas laporan
keuangan. Komite Audit yang berfungsi
dengan baik di dalam perusahaan tentunya
akan memberikan dampak kepada lebih
transparannya laporan keuangan yang
disajikan dan hal ini dapat meningkatkan
integritas laporan keuangan.
Pengaruh Leverage Terhadap Integritas
Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis variabel leverage terhadap integritas
laporan keuangan. Menyatakan bahwa
leverage berpengaruh terhadap integritas
laporan keuangan. Dengan demikian (H3)
yang menyatakan ―leverage berpengaruh
terhadap intergritas laporan keuangan‖
diterima.
13
Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan Gayatri
dan Suputra (2014) hasil pengujian hipotesis
untuk leverage menunjukkan hasil statistik
signifikan. Hal ini menunjukkan tingkat
hutang yang tinggi dapat di ukur dengan
menggunakan leverage sehingga dengan
rasio ini dapat diketahui posisi perusahaan
dalam menyajikan laporan keuangan
dilakukan secara jujur dan tidak bias.
V. KESIMPULAN DAN
IMPLIKASI
Implikasi Teori
1. Bagi Peneliti
Peneliti ini menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai pentingnya
integritas laporan keuangan di dalam
suatu perusahaan dan mengetahui
lembaga-lembaga yang mengawasi
proses penyusunan laporan keuangan.
2. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini menunjukkan
kepemilikan institusional tidak
berpengaruh terhadap integritas
laporan keuangan. Sehingga
disarankan bagi peneliti selanjutnya
dapat meneliti kembali mengenai
kepemilikan institusional dan
menambahkan proksi kepemilikan
manajerial dan ukuran perusahaan
yang diduga berpengaruh terhadap
integritas laporan keuangan.
3. Bagi investor
Bagi Investor dengan memperhatikan
variabel-variabel yang berpengaruh
terhadap integritas laporan keuangan.
Maka dapat mengetahui aspek-aspek
apa saja yang perlu di perhatikan
ketika akan berinvestasi.
5.2.2 Implikasi Praktis
1. Bagi Akademisi
Sebagai akdemisi dapat menambah
ilmu pengetahuan tentang integritas
laporan keuangan pada perusahaan dan
juga dapat dijadikan rujukan bagi
peneliti selanjutnya yang tertarik
membahas tema sejenis.
2. Bagi perusahaan
Bagi perusahaan dapat meningkatkan
tata kelola perusahaan yang baik
dengan memaksimalkan kepemilikan
institusional.
3. Bagi Investor
Dapat menganalisis tingkat integritas
laporan keuangan yang dibuat
perusahaan, karena setelah
menganalisa tingkat integritas laporan
keuang maka dapat mengambil
keputusan dengan tepat.
Semua penelitian tidak ada yang
sempurna, dengan demikian pasti terdapat
keterbatasan yaitu keterbatasan waktu
penelitian sehingga sedikitnya rentang waktu
yang digunakan sebagai periode pengamatan
yaitu dari tahun 2010 hingga 2013.
Berdasarkan keterbatasan penelitian tersebut,
maka peneliti memberikan saran yang dapat
digunakan bagi pihak yang ingin melanjutkan
penelitian ini antara lain:
1. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan
lebih memahami rumus yang
digunakan sehingga tidak terjadi
kesulitan dalam melakukan tabulasi
data dan lebih menambah periode
penelitian yang digunakan agar hasil
yang didapat lebih akurat.
2. Bagi peneliti selanjutnya, pengukuran
terhadap variabel komite audit pada
penelitian selanjutnya diharapkan
dapat menambahkan biaya gaji komite
audit.
3. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat
menambahkan variabel lainnya karena
masih banyak faktor-faktor lain yang
mampu menjelaskan variabel integritas
14
laporan keuangan sehingga perlu
dikembangkan dalam review penelitian
selanjutnya.
Daftar Pustaka
Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba:
"Studi Pengaruh Mekanisme
Corporate Governance dan Dampak
Manajemen Laba Dengan
Menggunakan Analisis Jalur".
Simposium Nasional Akuntansi
VIII,IAI.
Efrianti, Desi. 2012. Pengaruh Kepemilikan
Institusional, Komisaris Independen
dan Komite Audit Terhadap Integritas
Informasi Laporan Keuangan. Jurnal
Ilmiah Ranggagading, Bogor.
Fahmi, Irham. 2014. Analisis Laporan
Keuangan. Alfabeta, Bandung.
Gayatri, Suputra. 2013. Pengaruh Corporate
Governance, Ukuran Perusahaan Dan
Leverage Terhadap Integritas Laporan
keuangan. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana:345-360.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 21. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.
Hardiningsih, Pancawati. 2010. Pengaruh
Idepedensi, Corporate Governance
dan Kualitas Audit Terhadap
Integritas Laporan Keuangan. Jurnal,
ISSN: 1979-4886.
Mayangsari. 2003. Analisis Pengaruh
Idependensi, Kualitas Audit, Serta
Mekanisme Corporate Governance
Terhadap Integritas Laporan
Keuangan. Simposium Nasional
Akuntansi VI, PP:1255-1273.
Mulyadi. 2014. Auditing Edisi Ke Enam
Cetakan Pertama. Salemba Empat,
Jakarta.
Sekaran, Uma. 2014. Research Methods For
Business, Buku 1. Salemba Empat,
Jakarta.
—. 2014. Research Methods For Business,
Buku 2. Salemba Empat, Jakarta.
Susiana, Herawaty. 2007. Analisis Pengaruh
Idependensi, Mekanisme Corporate
Governance Dan Kualitas Audit
Terhadap Integritas Laporan
Keuangan. Simposium Nasional
Akuntansi X, Makasar.
Saputra, Desmiawati, dan Yuneita.2014.
Pengaruh Mekanisme Good
Corporate Governance, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Integritas
Laporan Keuangan (Studi Kasus pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2012). Pekanbaru: Faculty of
Economics Riau University.