71
ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS PADA MEGA JAYA EMBROIDERY) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Disusun oleh : Nama : Andreas Surya Hardiman NIM : 04.30.0127 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2008

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS PADA MEGA JAYA EMBROIDERY) FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

(STUDI KASUS PADA MEGA JAYA EMBROIDERY)

S K R I P S I

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang

Disusun oleh :

Nama : Andreas Surya Hardiman

NIM : 04.30.0127

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

2008

ii

����� �������� ���� �������� ���� �������� ���� �������� �������

�������

� ���� ������� ��� ������ �� �����������

����������� � �����������������

� �������

iii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Andreas Surya Hardiman

NIM : 04.30.0127

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Manajemen

Judul : ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS PADA MEGA JAYA

EMBROIDERY)

Disetujui di Semarang, Januari 2008

Pembimbing,

(Drs. R. Bowo Harcahyo, MBA)

iv

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS PADA MEGA JAYA

EMBROIDERY)

Disusun Oleh:

Nama : Andreas Surya Hardiman

NIM : 04.30.0127

Program Studi : Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Katolik Soegijapranata

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji pada tanggal: Maret 2008

Tim Penguji,

Koordinator, (Anggota), (Anggota),

(DR. Ben Karno Budi P) (Bertha Bekti Retnowati, SE, MSi)(Drs. R. Bowo Harcahyo, MBA)

Dekan Fakultas Ekonomi,

Universitas Katolik Soegijapranata,

(Sentot Suciarto, A, Ph.D)

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Andreas Surya Hardiman

NIM : 04.30.0127

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Manajemen

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri. Apabila dikemudian

hari ditemukan adanya bukti plagiasi, manipulasi dan atau bentuk-bentuk kecurangan

yang lain, saya bersedia untuk menerima sanksi dalam bentuk apapun dari Fakultas

Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

Semarang, Maret 2008

Andreas Surya Hardiman

vi

KATA PENGANTAR

Pada kesempatan yang berbagia ini, penulis ingin menghaturkan puji syukur

kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang

besarlah, penulis akhirnya dapat dengan baik menyelesaikan skripsi yang berjudul:

“ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS

PELANGGAN (STUDI KASUS PADA MEGA JAYA EMBROIDERY)”.

Penulis melakukan penelitian tentang kepuasan konsumen terhadap loyalitas

pelanggan karena issue tentang kepuasan konsumen adalah selalu menarik untuk

dibahas sebab berhubungan dengan kelanggengan dan kontinuitas dari sebuah

perusahaan. Jika konsumen tidak puas terhadap produk atau jasa sebuah perusahaan

maka ia tidak akan loyal terhadap perusahaan tersebut dan perusahaan akan

mengalami kebangkrutan.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai

gelar Sarjana S-1 pada fakultas ekonomi, jurusan manajemen, Universitas Katolik

Soegijapranata, Semarang.

Dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit hambatan yang dialami oleh

penulis, oleh sebab itu dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan. Maka pada

kesempatan ini pulalah penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada

berbagai pihak, yaitu:

1. Bapak Sentot Suciarto, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

vii

2. Bapak Drs. R. Bowo Harcahyo, MBA, selaku dosen pembimbing yang

dengan penuh perhatian telah membimbing, memberikan petunjuk, saran

dan waktu luangnya kepada peneliti hingga terselesainya skripsi ini.

3. Bapak dan Ibu dosen beserta staff dan karyawan Fakultas Ekonomi

Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

4. Keluargaku, dan teman-teman kuliah yang telah memberikan semangat

dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

membantu hingga tersusunnya skripsi ini.

Seperti kata peribahasa “ Tiada Gading Yang Tidak Retak”, begitu pula

dengan skripsi ini, masih terdapat kekurangan di sana-sini. Maka jika terdapat

kesalahan pada skripsi ini, maka penulis meminta kritik dan saran yang membangun.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi berbagai pihak yang membutuhkan.

Semarang, Januari 2008

Peneliti

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………...…. i

Halaman Motto ……………………………..……………………………………… ii

Halaman Persetujuan Skripsi ……………………………………………………… iii

Halaman Pengesahan Skripsi .................................................................................... iv

Halaman Keaslian Skripsi ......................................................................................... v

Kata Pengantar …………………………………………………………………….. vi

Daftar Isi ………………………………………………………………………….. viii

Daftar Gambar ….………………………….…………………………………….… x

Daftar Tabel ……………………………….………………………………..….….. xi

Abstraks .……………………………………………………………....…….....….. xii

BAB I: PENDAHULUAN …………………………………….……………………. 1

1.1. Latar Belakang Masalah………………………………….……………..…......... 1

1.2. Perumusan Masalah …………………………………….……………………… 5

1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………….…………………....….5

1.4. Manfaat Penelitian …………………………………….………………….……. 5

1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................................... 6

BAB II: LANDASAN TEORI .....................................................................................8

2.1. Kepuasan Pelanggan..............................................................................................8

2.2. Loyalitas Pelanggan............................................................................................10

2.3. Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Pelanggan..........................19

ix

2.4. Business to Business (B2B) ..................................................................................20

2.5. Perilaku Pebisnis ………………………………………………………………..21

2.6. KERANGKA PIKIR............................................................................................25

2.7. DEFINISI OPERASIONAL ................................................................................27

2.8. HIPOTESIS..........................................................................................................26

BAB III: METODE PENELITIAN............................................................................ 27

3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian............................................................................... 27

3.2. Populasi dan Sampel ............................................................................................27

3.3. Metode Pengumpulan Data ..................................................................................28

3.4. Jenis Data .............................................................................................................29

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas ...............................................................................29

3.6. Desain Analisis Data ……………………………………………………………33

BAB IV: HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………………….36

4.1. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................................36

4.2. Gambaran Umum Responden ..............................................................................39

4.3. Tanggapan Responden..........................................................................................41

4.4. Hasil Analisis Data ..............................................................................................50 BAB V: PENUTUP ....................................................................................................53

5.1. Kesimpulan .........................................................................................................53

5.2. Saran ...................................................................................................................53

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................55

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Kerangka Pikir Penelitian ......................................................................25

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Laba Mega Jaya Embroidery .......................................................................1

Tabel 3.1. Hasil Pengujian Validitas Kepuasan Konsumen .......................................30

Tabel 3.2. Hasil Pengujian Validitas Loyalitas Pelanggan .........................................31

Tabel 3.3. Hasil Pengujian Reliabilitas Kepuasan Konsumen ……..……………… 32

Tabel 3.4. Hasil Pengujian Reliabilitas Loyalitas Pelanggan ……………………….33

Tabel 4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………………………………….40

Tabel 4.2. Responden Berdasarkan Umur …………………………………………..40

Tabel 4.3. Skor Tanggapan Responden Tentang Variabel Kepuasan Konsumen…...41

Tabel 4.4. Skor Tanggapan Responden Tentang Variabel Loyalitas Pelanggan........46

Tabel 4.5. Hasil Analisis Regresi ...............................................................................50

xii

ABSTRAK

Semakin maraknya persaingan yang ada dalam setiap bisnis dewasa ini mendorong bagi setiap pebisnis untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada setiap konsumennya sehingga mereka merasa puas. Jika seorang konsumen merasa puas maka ia akan menjadi loyal terhadap sebuah produk atau suatu perusahaan. Hubungan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas pelanggan seakan-akan telah menjadi suatu pola hubungan yang hampir menjadi hukum dalam perilaku konsumen. Mega Jaya Embroidery merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa bordir. Dengan adanya kepuasan yang semakin tinggi dari seorang konsumen terhadap suatu perusahaan, maka akan dapat semakin meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan atau organisasi yang bersangkutan. Maka berdasarkan pada uraian di atas, penelitian ini berjudul: ”PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS PADA MEGA JAYA EMBROIDERY)”.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan dengan studi kasus pada Mega Jaya Embroidery?

Sedangkan tujuan pada penelitian ini adalah : untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan pada Mega Jaya Embroidery.

Obyek penelitian ini adalah salah satu perusahaan jasa bordir di Semarang yang Mega Jaya Embroidery. Lokasi perusahaan adalah di Jl. Saidan No. 2, Semarang.

Mengingat jumlah populasi yang tidak diketahui secara pasti, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Quota Sampling. Adapun kriteria sampel adalah merupakan pelanggan tetap dari Mega Jaya Embroidery dan merupakan grosir yang menggunakan jasa Mega Jaya dalam 2 bulan terakhir ini. Jumlah responden ditetapkan sebanyak 30 responden yaitu pemilik butik.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : data primer. Data primer dikumpulkan dengan melakukan penyebaran kuesioner. Sedangkan untuk melakukan pengujian hipotesis, dilakukan alat analisis dengan menggunakan perhitungan regresi linier sederhana.

Dari hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan dengan studi kasus pada Mega Jaya Embroidery. Hal ini dapat dilihat pada nilai sig. t sebesar 0,003 yang nilainya lebih kecil daripada 0,05. Berarti Ho ditolak dan hipotesis penelitian ini diterima.

Maka saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini adalah: (1) Sebaiknya pihak Mega Jaya Embroidery dapat lebih meningkatkan kepuasan konsumennya sehingga mereka semakin loyal dan menggunakan jasa Mega Jaya Embroidery kembali di masa mendatang. Misalnya dengan meningkatkan keramahan

xiii

karyawan kepada pelanggan (karena nilai untuk keramahan karyawan ini pada tabel tanggapan responden memiliki nilai terendah); (2) Selain itu juga dapat mempertimbangkan untuk tidak memberlakukan harga yang mahal karena berdasarkan pada tanggapan responden akan loyalitas pelanggan nilai terendahnya adalah pada pertanyaan konsumen mungkin akan berpindah jika ada jasa bordir lain yang harganya lebih murah.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Semakin maraknya persaingan yang ada dalam setiap bisnis dewasa ini

mendorong bagi setiap pebisnis untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan

yang diberikan kepada setiap konsumennya sehingga mereka merasa puas. Jika

seorang konsumen merasa puas maka ia akan menjadi loyal terhadap sebuah produk

atau suatu perusahaan.

Dalam industri yang matang ini, penting bagi setiap perusahaan untuk

memiliki keunggulan kompetitif. Untuk suatu mencapai keunggulan kompetitif,

maka perusahaan akan mencoba untuk meningkatkan pangsa pasarnya dengan

menurunkan tarif atau harga produknya sehingga konsumen merasa puas akan tarif

yang dibebankan. Tetapi tentunya hasil dan kualitas pelayanan juga menjadi

pertimbangan lain bagi konsumen untuk dapat menjadi loyal pada suatu perusahaan.

Hubungan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas pelanggan seakan-

akan telah menjadi suatu pola hubungan yang hampir menjadi hukum dalam perilaku

konsumen. Pola tersebut jika disederhanakan berupa kondisi konsumen akan merasa

puas. Selanjutnya, kepuasan tersebut menentukan loyalitas atau keinginan konsumen

untuk melakukan pembelian ulang. (Suara Merdeka, 27 September 2004).

2

Untuk itu pihak perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa maupun

manufaktur harus dapat senantiasa memberikan fasilitas dan pelayanan yang sesuai

dengan harapan pelanggan. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan menjadi loyal dan

kembali menggunakan jasa atau membeli produk mereka di kemudian hari, serta

memberikan promosi berupa word of mouth kepada teman dan kerabat mereka.

Apalagi pelanggan yang loyal akan lebih menguntungkan perusahaan daripada

pelanggan baru, karena untuk mendapatkan pelanggan baru diperlukan biaya yang

tidak sedikit (untuk promosi).

Pelanggan sangat peka terhadap mutu dan pelayanan atas produk atau jasa

yang dipilihnya. Loyalitas pelanggan terhadap kualitas jasa tersebut dapat diukur dari

terpenuhi tidaknya kebutuhan pelanggan, yang tampak dari sikap perilaku pelanggan

terhadap suatu produk atau jasa. Agar dapat memberikan pelayanan yang

memuaskan sehingga konsumen merasa puas, maka pihak perusahaan harus

mengetahui harapan pelanggan terhadap mereka. Biasanya sederhana saja yang

diminta oleh pelanggan atau konsumen yaitu mereka menyukai jasa yang

memuaskan dan produk yang baik dengan harga yang sesuai dengan hal itu. Setelah

mengetahui harapan pelanggan, pihak perusahaan dapat melakukan upaya-upaya

yang efektif dan efisien dalam meningkatkan loyalitas pelanggannya.

Mega Jaya Embroidery merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di

bidang pelayanan jasa bordir. Jasa bordir yang ditawarkan berupa bordir untuk kain,

kaos dan terutama lebih difokuskan pada partai besar atau grosir, bukan untuk

3

eceran. Mega Jaya Embroidery didirikan pada tahun 2004 oleh Bapak Handy

Gunawan dan berlokasi di Jl. Saidan No. 2, Semarang.

Selama ini pertumbuhan konsumen yang menggunakan jasa bordir pada

perusahaan secara garis besar adalah sebagai berikut: untuk masa-masa dari bulan

Februari hingga September perusahaan biasanya ramai pesanan sedangkan setelah itu

agak sepi. Oleh sebab itu masih sangat perlu untuk meningkatkan kualitas pelayanan

dengan hasil yang bagus serta harga yang terjangkau sehingga konsumen merasa

puas dan menjadi loyal di kemudian hari. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan

laba perusahaan dalam 6 bulan terakhir:

Tabel 1.1. Laba Mega Jaya Embroidery

No. Keterangan Laba (Keuntungan) 1. Mei 2007 Rp 7.523.000,- 2. Juni 2007 Rp 7.950.000,- 3. Juli 2007 Rp 8.250.000,- 4. Agustus 2007 Rp 8.625.000,- 5. September 2007 Rp 8.400.000,- 6. Oktober 2007 Rp 7.700.000,-

Sumber: Bagian Keuangan Mega Jaya Embroidery (2007)

Berdasarkan dari tabel di atas diketahui bahwa kentungan atau laba yang

diperoleh Mega Jaya Embroidery cenderung mengalami peningkatan dan penurunan

untuk bulan-bulan tertentu. Maka perusahaan harus tetap mempertahankan kepuasan

konsumennya sehingga tetap loyal di kemudian hari. Selama ini yang menjadi

pelanggan pada Mega Jaya Embroidery adalah para pemilik butik tailor, penjual

kain, dan distributor konveksi.

4

Kepuasan konsumen adalah suatu perasaan senang atau kecewa seseorang

yang timbul setelah membandingkan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil)

suatu produk dan harapannya (Kotler, 1997: 36).

Gremler dan Brown (1997) menggunakan istilah loyalitas jasa atau pelayanan

menunjuk pada sikap dan perilaku konsumen terhadap penyedia atau provider jasa.

Bagi suatu organisasi atau perusahaan, terdapat empat manfaat utama yang berkaitan

dengan loyalitas pelanggan atau loyalitas konsumen, yaitu: (Sugandini, 2003: 183)

1. Loyalitas meningkatkan pembelian konsumen.

2. Loyalitas konsumen menurunkan biaya yang ditanggung perusahaan

untuk melayani konsumen.

3. Loyalitas konsumen meningkatkan komunikasi yang efektif dari mulut

ke mulut.

4. Retensi karyawan.

Karyawan-karyawan pada bisnis jasa sering dipengaruhi oleh interaksi

harian mereka dengan konsumen perusahaan. Karena orang cenderung

lebih suka bekerja dengan organisasi-organisasi yang konsumennya

puas dan loyal, maka perusahaan yang menunjukkan konsumen dengan

loyalitas dan tingkat kepuasan yang tinggi cenderung memiliki tingkat

pergantian staf yang lebih rendah. Penelitian menunjukkan bahwa

loyalitas merupakan suatu konstruk (bangun) multidimensional, yang

terdiri atas dua dimensi yaitu perilaku dan sikap (Julander, et. al, 1997).

5

Dengan adanya kepuasan yang semakin tinggi dari seorang konsumen

terhadap suatu perusahaan, maka akan dapat semakin meningkatkan loyalitas mereka

terhadap perusahaan atau organisasi yang bersangkutan.

Maka berdasarkan pada uraian di atas, penelitian ini berjudul: ”PENGARUH

KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI

KASUS PADA MEGA JAYA EMBROIDERY)”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan dengan studi

kasus pada Mega Jaya Embroidery?

1.3. Tujuan Penelitian

Sedangkan tujuan pada penelitian ini adalah : untuk mengetahui pengaruh

positif dan signifikan antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan pada

Mega Jaya Embroidery.

1.4. Manfaat Penelitian

a) Bagi Perusahaan:

6

Sebagai bahan masukan dalam mengetahui pengaruh antara kepuasan

konsumennya terhadap loyalitas pelanggan, sehingga di masa mendatang

dapat semakin meningkatkan pelayanan dan kepuasan konsumen.

b) Bagi peneliti lain:

Sebagai referensi, sumber informasi dan masukan bagi penelitian lain

dengan topik yang serupa di masa mendatang.

1.5 Sistematika Penulisan

Sedangkan sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas tentang konsep teoritis sebagai dasar untuk

menganalisis permasalahan yang ada yang merupakan hasil studi pustaka,

kerangka pikir, dan definisi operasional.

BAB III: METODE PENELITIAN

Metode penelitian meliputi: obyek dan lokasi penelitian, jenis dan sumber

data, teknik pengumpulan data, serta metode analisis data.

7

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meliputi gambaran umum responden, dan hasil analisa data sesuai dengan

metode analisis yang digunakan.

BAB V: PENUTUP

Penutup berisi kesimpulan dan saran yang dapat dirangkumkan dari bab-

bab sebelumnya.

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kepuasan Pelanggan

Saat ini konsumen atau pelanggan menghadapi banyak pilihan dalam

memilih suatu produk atau jasa yang dapat mereka beli atau konsumsi. Pelanggan

akan membeli dari perusahaan yang mereka anggap menawarkan nilai bagi

pelanggan (customer delivered value) yang tertinggi, yaitu selisih antara total

customer value (total manfaat yang diharapkan diperoleh pelanggan dari produk) dan

total customer cost (total pengorbanan yang diperkirakan pelanggan akan terjadi

dalam mengevaluasi, memperoleh dan menggunakan produk tersebut ).

Definisi kepuasan menurut Kotler (1997: 36) merupakan suatu perasaan

senang atau kecewa seseorang yang timbul setelah membandingkan antara kesannya

terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapannya.

Konsumen ingin membeli suatu produk dengan harapan akan memberikan

manfaat pada saat digunakan yang dibagi atas tiga kategori yaitu kinerja atau

manfaat produk yang telah dibeli dan dipakainya, diperbandingkan dengan harapan,

dan hasil penilaiannya, yang dibagi atas tiga ketegori yaitu :

a. Diskonfirmasi positif

Dimana kinerja melebihi harapan yang menghasilkan respon kepuasan yang tinggi

dan akan kembali untuk membeli lagi

9

b. Diskonfirmasi sederhana

Dimana kinerja sesuai dengan harapan yang menyiratkan suatu respon netral dan

mempengaruhi keinginan untuk membeli lagi

c. Diskonfirmasi negatif

Dimana kinerja lebih rendah dari harapan sehingga tidak ada keinginan kembali

untuk membeli lagi

Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang

dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja tidak memenuhi harapan maka pelanggan

akan merasa kecewa, bila kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas dan

bila kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan sangat puas. Harapan pelanggan

merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk yang

akan dijadikan standar acuan untuk menilai kinerja produk tersebut. Harapan

pelanggan dibentuk melalui pengalaman pada masa lampaunya, informasi dari

kenalan dan iklan.

Pelanggan yang sangat puas akan loyal terhadap produk yang dipakainya

(loyal) membeli lebih banyak, merekomendasikan produk kepada kerabat dan teman

-temannya, kurang peka terhadap harga dan memberi ide – ide tentang pelayanan

yang lebih baik. Pelanggan yang tidak puas akan kecewa sehingga mereka

memutuskan untuk tidak membeli produk perusahan itu, mengajukan klaim kepada

perusahaan dan mengadu ke lembaga pembela konsumen.

10

Ada beberapa alasan dari Richard F Gerson (2001:60) mengapa pengukuran

kepuasan pelanggan sangat penting bagi penyedia jasa :

a. Untuk menentukan harapan pelanggan

Mengukur kepuasan pelanggan tidak hanya untuk menetukan bagaimana

pelanggan menikmati produk yang mereka gunakan dan pelayanan yang mereka

terima, tetapi juga harus mengidentifikasi apa yang diharapkan pelanggan dari

proses penjualan dan pelayanan yang diberikan.

b. Untuk menutup kesenjangan antara penyedia jasa dengan pelanggan dalam

penyampaian jasa yang dapat mempengaruhi penilaian pelanggan atas kualitas

jasa.

c. Untuk memeriksa apakah peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan

harapannya atau tidak

Salah satu cara utama yang membedakan apakah perusahaan jasa adalah

memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaing secara konsisten.

2.2. Loyalitas Pelanggan

Gremler dan Brown (1997) menggunakan istilah loyalitas jasa atau pelayanan

menunjuk pada sikap dan perilaku konsumen terhadap penyedia atau provider jasa.

Bagi suatu organisasi atau perusahaan, terdapat empat manfaat utama yang

berkaitan dengan loyalitas pelanggan atau loyalitas konsumen, yaitu: (Sugandini,

2003: 183)

11

1. Loyalitas meningkatkan pembelian konsumen.

2. Loyalitas konsumen menurunkan biaya yang ditanggung

perusahaan untuk melayani konsumen.

3. Loyalitas konsumen meningkatkan komunikasi yang efektif dari

mulut ke mulut.

4. Retensi karyawan.

Karyawan-karyawan pada bisnis jasa sering dipengaruhi oleh

interaksi harian mereka dengan konsumen perusahaan. Karena

orang cenderung lebih suka bekerja dengan organisasi-organisasi

yang konsumennya puas dan loyal, maka perusahaan yang

menunjukkan konsumen dengan loyalitas dan tingkat kepuasan

yang tinggi cenderung memiliki tingkat pergantian staf yang lebih

rendah. Penelitian menunjukkan bahwa loyalitas merupakan suatu

konstruk (bangun) multidimensional, yang terdiri atas dua dimensi

yaitu perilaku dan sikap (Julander, et. al, 1997).

Dimasa lalu ketika permintaan pelanggan lebih besar dari penawaran dimana

pelanggan tidak memiliki banyak pilihan produk sehingga perusahaan tidak khawatir

akan kepuasan pelanggannya. Saat ini sudah jauh berbeda dimana perusahaan harus

lebih memperhatikan tingkat kepuasan dan juga loyalitas pelanggannya.

1. Memperhatikan pelanggan

12

Hubungan antara perusahaan dan pelanggan harus tetap dibina dengan baik

karena itu merupakan faktor yang menentukan untuk memperhatikan pelanggan

agar dapat menghindari kehilangan pelanggan. Kehilangan pelanggan dapat

mempengaruhi laba perusahaan, karena biaya untuk menarik pelanggan baru

lebih besar dari pada mempertahankan pelanggan yang ada. Untuk menghindari

kehilangan pelanggannya (customer defection rate) yaitu tingkat kehilangan

pelanggan dan mengambil langkah – langkah untuk mengurangi kehilangan

pelanggan. Menurut Philip Kotler terdapat empat langkah dalam proses ini yaitu

(1997: 41):

a. Perusahaan harus mendefinisikan dan mengukur tingkat ketahanannya

(retention rate), yaitu tingkat keloyalan pelanggan pada produk perusahaan.

Misalnya untuk majalah tingkat ketahanan itu dapat berupa tingkat

pendaftaran siswa tahun pertama ke tahun kedua atau tingkat kelulusan

siswanya.

b. Perusahaan harus membedakan penyebab berkurangnya pelanggan dan

mengidentifikasikan hal – hal yang dapat dikelola dengan baik. Apakah

berkurangnya pelanggan tersebut karena pelayanan yang buruk atau

pelanggan pindah kedaerah lain atau keluar dari usahanya.

c. Perusahaan perlu memperkirakan berapa laba yang hilang bila kehilangan

pelanggan.

13

d. Perusahaan harus memperhitungkan berapa besarnya biaya untuk mengurangi

tingkat peralihan pelanggannya. Bila biaya itu lebih kecil daripada laba yang

hilang, perusahaan harus mengeluarkan biaya tersebut untuk mengurangi

tingkat peralihan pelanggannya.

Menurut Berry dan Parasuraman untuk mempertahankan pelanggan ada tiga

pendekatan yang dipakai adalah ( Kottler, 1997 : 44 ):

a. Menambahkan manfaat keuangan

Pendekatan ini dapat menumbuhkan nilai bagi pelanggan dengan

memberikan reward kepada pelanggan.

Contoh : - Bank memberikan voucher belanja kepada pelanggan yang

menempatkan deposito lebih dari Rp 100.000.000,00

- Semakin banyak menggunakan kartu kredit untuk berbelanja

semakin banyak mendapatkan point

b. Menambahkan manfaat sosial

Karyawan perusahaan berusaha meningkatkan ikatan sosial kepada

pelanggan dengan cara meneliti kebutuhan dan keinginan pelanggan serta

mewujudkannya.

Contoh : Memberi salam dengan senyum dan ramah kepada pelanggan yang

datang untuk dilayani.

c. Menambahkan manfaat struktural

Memberikan kemudahan kepada pelanggan dalam bertransaksi.

14

Contoh : Adanya mesin ATM yang memudahkan pelanggan melakukan

transaksi pada hari libur atau diluar jam buka bank.

2. Tipe Loyalitas Pelanggan

Ada empat tipe loyalitas pelanggan yang dikemukakan oleh Jones & Sasser

(1995:96):

a. Loyalist

Merupakan pelanggan yang sangat puas dan sangat loyal kepada produk. Mereka

memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu produk dan

merekomendasikan serta mempromosikan produk tersebut kepada pihak lain.

b. Defector

Meliputi pelanggan yang sangat tidak puas dan pelanggan yang puas sehingga

pelanggan ini sangat tidak loyal dan mudah beralih ke produk pesaing. Jika

perusahaan memiliki kemampuan untuk mengerti kebutuhan pelanggan dan

mampu memberikan perhatian lebih maka pelanggan ini dapat diubah menjadi

pelanggan yang sangat loyal. Misalnya: Nasabah A puas terhadap produk Bank

Permata tetapi ia tetap menggunakan produk tabungan dari Bank lainnya untuk

portofolio investasinya.

c. Mercenary

Pelanggan yang menentang hukum kepuasan dan loyalitas. Mereka sangat puas

tapi sangat tidak loyal dan mudah beralih ke produk pesaing. Pada tipe ini dalam

menarik pelanggan membutuhkan biaya yang tinggi dan dalam jangka panjang

15

perusahaan belum tentu mendapatkan keuntungan dari pelanggan ini. Pelanggan

ini menginginkan harga yang paling murah dan membeli bila ada diskon

d. Hostage

Meliputi pelanggan yang sangat tidak puas dan pelanggan yang puas tetapi

memiliki loyalitas yang sangat tinggi walaupun pelayanan yang diberikan oleh

perusahaan sangat buruk.

3. Pengukuran Loyalitas Pelanggan

Cara pengukuran loyalitas menurut Jones dan Sasser, Jr.(1995: 94) yaitu :

1. Intent to Repurchase

Setiap kali dalam membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan

pelanggan, memungkinkan untuk bertanya kepada pelanggan tentang niat mereka

untuk melakukan pembelian kembali produk yang ditawarkan untuk masa yang

akan datang, meskipun tanggapan yang diberikan oleh pelanggan tidak antusias

atau biasa saja dan tidak bisa dipastikan bahwa pelanggan tersebut akan kembali

lagi untuk membeli. Perusahaan dapat memperoleh informasi ini ketika melakukan

pengukuran kepuasan. Pengukuran memudahkan untuk tujuan membangun

hubungan dengan pelanggan dan kepuasan untuk maksud analisis. Dengan

demikian keinginan untuk membeli kembali sebenarnya merupakan petunjuk

perilaku yang sangat kuat dikemudian hari.

2. Primary Behavior

16

Perusahaan selalu mempunyai akses untuk informasi dari bermacam-macam

transaksi pada tingkat pelanggan dan dapat diukur oleh lima kategori yang

menunjukkan perilaku pembelian yang sebenarnya, yaitu:

a. Recency (hal yang terbaru)

Pelanggan yang sering melakukan pembelian atau tidak pada suatu produk

b. Frekuency (frekuensi)

Berapa kali pelanggan mengunjungi dan melakukan pembelian suatu produk

c. Amount (jumlah)

Berapa banyaknya produk yang dibeli oleh pelanggan

d. Retention (ketahanan)

Berapa lama pelanggan masih menggunakan produk itu tanpa beralih ke produk

yang lain.

e. Longevity (umur panjang)

Pelanggan yang tidak melakukan pembelian suatu produk ditempat lain

3. Secondary Behavior

Hubungan pelanggan (customer referrals), persetujuan (endorsement) dan

perkembangan (spreading) merupakan bentuk yang penting dalam perilaku

konsumen untuk perusahaan. Dalam banyak kategori barang dan jasa,

pembicaraan dari mulut ke mulut merupakan faktor yang penting dalam

memperoleh pelanggan baru. Sering kali itu mempermudah pelanggan uuntuk

menanggapi dengah mudah pertanyaan tentang apakah pelanggan akan

17

merekomendasikan barang atau jasa dari pada bertanya tentang tahukah apa yang

diharapkan pelanggan untuk melakukan pembelian kembali barang atau jasa.

Sedangkan menurut Aaker (1991: 43) mengukur loyalitas adalah:

1. Behavior measures (pengukuran perilaku)

Suatu cara langsung untuk menentukan loyalitas, khususnya perilaku yang

dilakukan dengan cara memperhitungkan pola pembelian yang aktual. Beberapa

ukuran yang dapat digunakan adalah :

a. Repurchase rates (tingkat pembelian kembali)

Adalah tingkat persentase pelanggan yang membeli merek yang sama pada

kesempatan membeli pada jenis produk tersebut

b. Percent of Purchases (persentase pembelian)

Adalah tingkat persentase pelanggan untuk setiap merek yang dibeli dari

beberapa pembelian terakhir.

c. Number of brands purchase (jumlah merek yang dibeli)

Adalah tingkat persentase pelanggan dari suatu produk untuk hanya membeli

satu merek, dua merek, tiga merek dan seterusnya.

Loyalitas pelanggan sangat bervariasi diantara beberapa kelas produk, tergantung

pada jumlah merek yang bersaing dan sifat produk tersebut. Data mengenai

perilaku walaupun objektif tetap memiliki keterbatasan dalam kaitannya dengan

kompleksitas ataupun biaya perolehannya.

2. Switching cost

18

Pengukuran terhadap variabel ini dapat mengindikasikan loyalitas pelangan

terhadap suatu merek. Pada umumnya jika biaya untuk berganti merek sangat

mahal, pelanggan akan enggan untuk berganti merek sehingga laju penyusutan

dari kelompok pelanggan dari waktu ke waktu akan rendah

3. Measuring satisfaction (pengukuran kepuasan)

Pengukuran terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan suatu merek

merupakan indikator penting dari loyalitas merek. Bila ketidakpuasan pelanggan

terhadap suatu merek rendah, maka pada umumnya tidak cukup alas an bagi

pelanggan untuk beralih mengkonsumsi merek lain kecuali bila ada faktor –

faktor penarik yang sangat kuat. Dengan demikian sangat perlu bagi perusahaan

untuk mengeksplor informasi dari pelanggan yang memindahkan pembeliannya

ke merek lain dalam kaitannya dengan permasalahan yang dihadapai oleh

pelanggan

4. Measuring liking the brand (pengukuran kesukaan terhadap merek)

Kesukaan terhadap merek, kepercayaan, perasaan-perasaan hormat atau

bersahabat dengan suatu merek membangkitkan kehangatan dalam perasaan

pelanggan. Akan sangat sulit bagi merek lain untuk dapat menarik pelanggan

yang sudah mencintai merek hingga pada tahap ini

5. Commitment (pengukuran komitmen)

Merek dengan ekuitas merek yang tinggi akan memiliki sejumlah besar

pelanggan yang setia dengan segala bentuk komitmennya. Salah satu indikator

19

kunci adalah jumlah interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan produk

tersebut. Kesukaan pelanggan terhadap suatu merek akan mendorong mereka

untuk membicarakan merek tersebut kepada pihak lain, baik dalam taraf sekedar

menceritakan mengenai alasan pembelian mereka terhadap merek tersebut atau

tiba pada taraf merekomendasikannya kepada orang lain untuk membeli merek

tersebut. Indikator lain adalah sejauh mana tingkat kepentingan merek tersebut

bagi seseorang berkenaan dengan aktifitas dan kepribadian mereka, misalnya

manfaat atau kelebihan yang dimiliki dalam kaitannya dengan penggunaannya.

2.3. Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Pelanggan

Pengaruh antara kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan berbanding

lurus dan sederhana saja. Apabila kepuasan meningkat maka loyalitas akan

meningkat pula. Pandangan ini berdasarkan pandangan lama.

Jika dihubungkan maka semakin seorang konsumen merasa puas akan

kualitas jasa atau produk yang mereka beli dari suatu perusahaan maka ia akan

semakin merasa puas dan akan menjadi loyal di kemudian hari terhadap perusahaan

tersebut. Dan sebaliknya jika seorang konsumen merasa tidak puas karena kinerja

perusahaan lebih jelek daripada yang mereka harapkan atau inginkan maka

konsumen tersebut tidak akan kembali menggunakan jasa atau produk yang

dihasilkan oleh perusahaan tersebut karena mereka tidak akan menjadi loyal.

20

2.4. Business to Business (B2B)

Model Business to Business memiliki karakteristik yang identik dengan

saluran pemasaran. Sebuah saluran pemasaran melaksanakan tugas memindahkan

barang dari produsen ke konsumen. Hal itu mengatasi kesenjangan waktu, tempat,

dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari orang-orang yang

membutuhkan atau mengingkannya. Anggota saluran pemasaran melakasanakan

sejumlah fungsi utama: (Kotler, 2000: 559)

1. Mereka mengumpulkan informasi mengenai pelanggan, pesaing serta pelaku dan

kekuatan lain yang ada saat ini meupun yang potensial dalam lingkungan

pemasaran.

2. Mereka mengembangkan dan menyebarkan komnikasi persuasif untuk

merangsang pembelian.

3. Mereka mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga

transfer kepemilikan dapat dilakukan.

4. Mereka melakukan pemesanan ke perusahaan manufaktur.

5. Mereka memperoleh dana untuk membiayai persediaan pada berbagai level

saluran pemasaran.

6. Mereka menanggung risiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi

saluran pemasaran tersebut.

7. Mereka mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari

bahan mentah sampai ke pelanggan akhir.

21

8. Mereka mengatur pelunasan tagihan pembeli lewat bank/institusi keuangan.

9. Mereka mengawasi transfer kepemilikan aktual dari suatu organisasi atau orang

kepada organisasi atau orang yang lain.

2.5. Perilaku Pebisnis

Dalam konsep pemasaran konvensional, konsep dan orientasi pemasaran

berawal dari: (1) Orientasi Produksi, (2) Orientasi Produk, (3) Orientasi Pemasaran,

(4) Orientasi Pemasaran dan Tanggung Jawab Sosial yang bertahan dan berjalan

cukup lama dalam konteks manajemen pemasaran moderen. Dengan adanya

perubahan peradaban di era milenium yang mengakibatkan tuntutan terhadap

pebisnis semakin tinggi, dan harus mampu menciptakan bisnis yang dapat unggul

bersaing dan berkelanjutan, maka konsep dan orientasi pemasaranpun telah

melangalami pergeseran kearah yang lebih spesifik, khususnya yang bersifat

behavioural (perilaku).

Berdasarkan pengertian diatas, maka suatu organisasi bisnis seharusnya

mencoba memuaskan kebutuhan pelanggan atau klien melalui serangkaian aktivitas

yang terkoordinasi yang pada gilirannya dapat membawa organisasi mencapai

tujuannya, kepuasan pelanggan adalah tujuan utama dari konsep pemasaran. Hal ini

berarti secara esensial konsep pemasaran menekankan pada kepentingan pelanggan

dan menitik beratkan mulai dan berakhirnya aktivitas pemasaran dari kepentingan

pelanggan (konsep pemasaran dinamis). Oleh karena itu ada tiga hal penting yang

22

perlu dilakukan dalam mengimplementasikan konsep pemasaran, yaitu : (Sabrina,

2002)

1. Mengidentifikasi dan merumuskan kebutuhan dan keinginan pelanggan dan

kemudian memutuskan untuk dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Pada

langkah ini perusahaan harus menemukan kepuasan apa yang diharapkan

oleh mereka.

2. Menentukan bagaimana kebutuhan dan kinginan pelanggan akan dipuaskan.

Dalam hal ini semua anggota perusahaan harus bertanggung jawab, bukan

hanya sekedar tanggung jawab bagian pemasaran. Jadi tanggung jawab

kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab seluruh komponen/elemen dalam

organisasi atau perusahaan.

3. "Mengawinkan" sasaran perusahaan dengan usaha perusahaan untuk

memuaskan pelanggan. Konsep ini, merupakan implementasi dari hasil

analisis kebutuhan dan keinginan pelanggan (konsumen) kemudian

dipadukan dengan kemampuan dan ketersediaaan sumberdaya yang dimiliki

oleh perusahaan/organisasi atau seseorang, maka perusahaan (pebisnis) /

seseorang dapat menciptakan produk (barang atau jasa) yang sesuai dengan

harapan konsumen. Apabila terjadi kesesuaian antara harapan dan kenyataan

maka konsumen akan menjadi puas.

23

Konsep kepuasan adalah apabila :

Hope = Performance Puas

Hope < Performance Sangat Puas

Hope > Performance Tidak Puas / Sangat Tidak Puas

Dalam usaha memuaskan pelanggan perusahaan tidak hanya

mempertimbangkan kubutuhan dan kinginan jangka pendek, jangka menengah saja,

tetapi juga jangka panjang. Untuk memadukan kebutuhan dan keinginan jangka

pendek dan jangka panjang, perusahaan harus melakukan koordinasi terhadap semua

kegiatannya. Kebutuhan dan keinginan konsumen jangka panjang adalah bagaimana

setiap produk (barang atau jasa) yang dibelinya memberikan nilai (value) yang tinggi

terhadap dirinya, sehingga pengorbanan yang mereka keluarkan untuk mendapatkan

produk tersebut akan sangat tidak berarti dibanding dengan manfaat (benefit) yang

mereka terima. Apabila nilai konsumen ini semakin tinggi, maka loyalitas konsumen

akan semakin tinggi pula. Untuk itu, maka pebisnis / organisasi harus mengerahkan

seluruh sumberdaya dan kemampuan yang mereka miliki secara totalitas, terpadu

dan terintegrasi secara terus menerus dalam rangka memuaskan konsumen dan

memeliharanya.

Konsep pemasaran di era global ini, menetapkan bahwa orientasi pemasaran

merupakan pemasaran yang dapat memuaskan seluruh pihak yang berkepentingan

24

bagi perusahaan, sehingga sasaran yang harus dicapaipun tidak hanya sasaran

ekonomis tapi tiga sasaran yang harus dicapai yaitu :

1. Economic objectives ( Sasaran ekonomis), adalah orientasi pada keuntungan

ekonomis daris suatu perusahaan yang didirikan meliputi : Survive

(kontinyuitas usaha), Growth (pertumbuhan perusahaan), Developement

(perkembangan perusahaan ), dan Nilai Perusahaan (corporate value) , yang

didapat dari kinerja efektif, efisien dan produktif.

2. Social Objectives: adalah sasaran yang ditujukan untuk mencapai

keselarasan, keserasian dan kseimbangan dengan lingkungtan sosial,

maksudnya: apabila dilingkungan perusahaan tersebut ada sumberdaya alam

atau manusia maka perusahaan melibatkan secara proaktif pada lingkungan

sekitar, atau bahkan melibatkan diri secara nasional dalam mengembangkan

keandalan suatu bangsa, sehingga perusahaan/organisasi bukanlah sebuah

institusi yang asing dan terasing bagi lingkungannya. Sasaran sosial tersebut

antara lain adalah : pemberdayaan lingkungan masyarakat, keterlibatan

sosisal, kepedulian terhadap budaya setempat, nasional / bangsa.

3. Ecological objectives adalah sasaran perusahaan haruslah berwawasan

lingkungan, dimana pebisnis setiap menciptakan produk, proses dan hasil

sampingan harus mempertimbangkan atau memperhatikan keberlangsungan

lingkungan hidup (manusia, tumbuhan atau binatang) baik yang ada di darat,

laut/sungai maupun udara). Sehingga sasaran ekologi ini meliputi :

25

biodeversity (keragaman hayati), zero emission (emisi nol / limbah nol ),

renewing (Keterbaruan sumberdaya alam).

2.6. KERANGKA PIKIR

Berdasarkan landasan teori diatas dapat disusun suatu kerangka pemikiran

sebagaimana dapat dilihat pada gambar. Peneliti ingin mengetahui apakah variabel

independent yaitu kepuasan konsumen akan berpengaruh terhadap variabel

dependent loyalitas pelanggan pada Mega Jaya Embroidery.

Gambar 1.1. Kerangka Pikir Penelitian

2.7. DEFINISI OPERASIONAL

(1) Kepuasan konsumen merupakan sikap konsumen yang merasa puas atau tidak

puas karena kinerja sesuai atau tidak sesuai dengan harapan mereka. Indikator

pengukurannya adalah dengan :

� Ketepatan waktu selesainya pesanan

� Kecepatan pelayanan

� Harga yang ditetapkan

Kepuasan Konsumen

Loyalitas Pelanggan

26

� Hasil atau kualitas bordir

� Fasilitas layanan antar (delivery) yang disediakan

� Desain yang telah disediakan

� Keluhan konsumen (komplain) ditanggapi dengan cepat

� Puas akan keramahan karyawan

(2) Loyalitas pelanggan merupakan perilaku dari konsumen bahwa ia menjadi ingin

selalu menggunakan jasa perusahaan Mega Jaya Embroidery. Indikator

pengukurannya adalah dengan:

� Berpindah kepada jasa bordir lain

� Promosi dari mulut ke mulut (WOM)

� Kemauan mendorong orang lain berbisnis dengan Mega

Jaya Embroidery

� Kemauan menggunakan jasa bordir kembali

2.8. HIPOTESIS

Hipotesis pada penelitian ini adalah: terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan pada Mega Jaya

Embroidery.

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian

Obyek penelitian ini adalah salah satu perusahaan jasa bordir di Semarang

yang Mega Jaya Embroidery. Lokasi perusahaan adalah di Jl. Saidan No. 2,

Semarang.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekumpulan orang atau obyek yang memiliki kesamaan

dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset

khusus. Populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen pengguna jasa bordir

pada Mega Jaya Embroidery Semarang. Mengingat identitas populasi sudah

diketahui, tetapi jumlahnya secara pasti tidak diketahui dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, waktu, dan

tenaga, maka peneliti akan menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Mengingat jumlah populasi yang tidak diketahui secara pasti, maka dalam penelitian

ini peneliti menggunakan metode Quota Sampling yaitu metode memilih sampel

yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau quota yang diinginkan. Adapun

sampelnya yaitu para konsumen pengguna jasa bordir pada Mega Jaya Embroidery.

Adapun kriteria sampel adalah merupakan pelanggan tetap dari Mega Jaya

28

Embroidery dan merupakan grosir yang menggunakan jasa Mega Jaya dalam 2 bulan

terakhir ini. Jumlah responden ditetapkan sebanyak 30 responden yaitu pemilik butik

dan tailor, dengan mempertimbangkan jumlah tersebut dirasakan sudah cukup

memenuhi tingkat representatif dari populasi karena penyebaran kuesioner dilakukan

terhadap 30 orang agen grosir.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data primer dikumpulkan dengan melakukan penyebaran kuesioner.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner penelitian ini diberikan kepada individu yang menjadi pengguna jasa

bordir pada Mega Jaya Embroidery Semarang. Setiap responden diminta untuk

mengisi kuesioner dan mengembalikannya secara langsung kepada peneliti.

Pengukuran data kuesioner ini menggunakan metode pengukuran Skala

Likert, yaitu:

1. Jawaban SS (Sangat Setuju) diberi skor 5.

2. Jawaban S (Setuju) diberi skor 4.

3. Jawaban N (Netral) diberi skor 3.

4. Jawaban TS (Tidak Setuju) diberi skor 2.

5. Jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1.

29

3.4. Jenis Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : data primer, yaitu

data yang diperoleh langsung dari sumbernya tanpa melalui perantara.

Tanggapannya adalah mengenai kepuasan dan loyalitas konsumen pada jasa Mega

Jaya Embroidery Semarang.

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas dan reliabilitas diperoleh dari uji coba kuesioner untuk memperoleh

informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan, yaitu informasi mengenai

sudah atau belumnya instrumen yang bersangkutan memenuhi persyaratan sebagai

alat pengumpul data. Kuesioner dapat dikatakan memenuhi persyaratan apabila

instrumen-instrumen dalam kuesioner tersebut valid dan reliabel.

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu alat ukur yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas yang rendah. Dalam uji validitas digunakan perhitungan Product Moment

dan dibandingkan dengan r kritisnya.

( )[ ] ( )[ ]2222 ..

.

YYnXXn

YXXYnRxy

�−�−�−�

��−�=

Keterangan :

Rxy = koefisien korelasi (r hitung)

30

X = instrumen indikator

Y = variabel yang bersangkutan

N = jumlah

Angka korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan angka tabel korelasi pada baris

N dan taraf signifikan 5 %.

Apabila r hitung > r tabel korelasi antara butir dengan skor total (pada taraf

signifikasi 5 %), maka pertanyaan yang digunakan tersebut valid. Sebaliknya,

apabila r hitung < r tabel korelasi antara butir dengan skor total (pada taraf

signifikasi 5 %), maka pertanyaan yang digunakan tersebut tidak valid.

Hasil Pengujian Validitas

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil pengujian validitas pada

penelitian ini:

Tabel 3.1. Hasil Pengujian Validitas Kepuasan Konsumen

No. Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

X1 0,593 0,361 Valid

X2 0,485 0,361 Valid

X3 0,532 0,361 Valid

X4 0,511 0,361 Valid

X5 0,477 0,361 Valid

X6 0,391 0,361 Valid

X7 0,626 0,361 Valid

X8 0,502 0,361 Valid

31

Tabel 3.2. Hasil Pengujian Validitas Loyalitas Pelanggan

No. Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan

X1 0,776 0,361 Valid

X2 0,599 0,361 Valid

X3 0,624 0,361 Valid

X4 0,621 0,361 Valid

Kedua tabel di atas menunjukkan bahwa nilai r hitung > r tabel untuk semua

item pertanyaan kuesioner. Maka dengan demikian dikatakan bahwa kuesioner pada

penelitian ini valid.

b. Uji Reliabilitas

Konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Secara empirik, tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang

disebut koefisien reliabilitas. Tinggi rendahya reliabilitas tes dicerminkan oleh

koefisien korelasi antara skor pada dua tes yang paralel yang dikenakan pada

sekelompok individu yang sama. Semakin tinggi koefisien korelasi termaksud,

berarti konsistensi antara hasil pengenaan dua tes tersebut semakin baik dan hasil

ukur kedua tes itu dikatakan semakin reliabel. Sebaliknya, apabila dua tes yang

dianggap paralel ternyata menghasilkan skor yang satu dengan yang lain berkorelasi

rendah, maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas hasil ukur tes tersebut tidak tinggi.

Rumus uji reliabilitas :

32

( )KrrK

11.−+

Keterangan :

α = banyaknya belahan tes / koefisien reliabilitas

i = bilangan konstan

r = rata-rata korelasi antar butir

k = jumlah butir

Ukuran reliabilitas adalah :

1. Apabila nilai α lebih besar dari 0,5 maka item pertanyaan x tersebut dapat

dinyatakan reliabel.

2. Apabila nilai α lebih kecil dari 0,5 maka item pertanyaan x tersebut dapat

dinyatakan tidak reliabel.

Hasil Pengujian Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa nilai untuk α lebih besar

dari 0,5 (yaitu untuk kepuasan konsumen sebesar 0,788 dan untuk loyalitas nasabah

sebesar 0,818) maka item pertanyaan x tersebut dapat dinyatakan reliabel. Hasilnya

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3. Hasil Pengujian Reliabilitas Kepuasan Konsumen

Reliability Statistics

.788 8

Cronbach'sAlpha N of Items

33

Tabel 3.4. Hasil Pengujian Reliabilitas Loyalitas Pelanggan

Reliability Statistics

.818 4

Cronbach'sAlpha N of Items

3.6. Desain Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

rentang skala dan analisis kuantitatif. Dalam menentukan rentang skala digunakan

rumus sebagai berikut:

nilai terbesar – nilai terkecil RS =

jumlah jawaban 5 – 1

= = 0,80 5

Penilaian unsur diklasifikasikan sebagai berikut :

Rata-rata Kategori

1,00 – 1,80

1,81 – 2,60

2,61 – 3,40

3,41 – 4,20

4,21 – 5,00

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Netral

Setuju

Sangat Setuju

Sedangkan analisis kuantitatif adalah suatu analisis data yang digunakan

untuk mengolah data yang diperoleh dari daftar pertanyaan yang sudah diolah dalam

34

bentuk angka-angka dan pembahasannya melalui perhitungan statistik. Analisis

kuantitatif ini dilakukan dengan menggunakan perhitungan regresi linier sederhana.

Analisis regresi linier pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan antara

variabel dependen (variabel terikat) dengan variabel independen (variabel bebas)

dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel kepuasan

konsumen terhadap loyalitas pelanggan. Bentuk persamaan teknik analisis ini adalah

sebagai berikut (E. Setiawan, 2005) :

Y = a + bx

Dimana :

Y = Loyalitas pelanggan

x = kepuasan konsumen

a = konstanta regresi

b = koefisien regresi

� Uji Signifikansi

a. Menentukan formulasi Ho dan Ha.

Ho = tidak ada pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas

pelanggan.

Ha = ada pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas

pelanggan.

b. Level of signifikan (� = 0,05)

c. Menentukan kriteria pengujian

35

Ho diterima jika Sig. t > 0,05

Ho ditolak jika Sig. t < 0,05

d. Kesimpulan :

Bila probabilitas > 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak terdapat

pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan.

Bila probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh

antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan.

36

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT Mega Jaya Emroidery merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di

bidang jasa bordir. Lokasinya di Jl. Saidan No. 2, Semarang dan perusahaan ini

didirikan oleh Bapak Handy Gunawan pada tanggal 3 Juli 2004. Perusahaan ini

memiliki lebih dari 30.000 koleksi yang dapat memenuhi bermacam-macam aplikasi

dan dapat diaplikasikan untuk:

1. Busana Muslim

2. Kemeja, T-Shirt, Celana

3. Taplak meja, bendera, handuk

4. Topi, tas

5. Label Logo atau simbol sekolah atau perusahaan

6. Hiasan dinding, dan lain-lain

PT Mega Jaya Embroidery merupakan perusahaan bordir pertama di

Semarang dengan Bordir Komputer 9 warna yang menggunakan mesin teknologi

terbaru, dan dilengkapi dengan program-program terbaru yang canggih sehingga

mampu menghasilkan bordir pada area 1300 mm x 700 mm, mencetak gambar foto,

mencetak huruf lebih sempurna dan bermacam-macam profil jahitan untuk

menghasilkan efek yang lebih kaya dalam satu warna.

37

Perusahaan ini memiliki karyawan sebanyak 30 orang dan terbagi menjadi 2

shift, yaitu:

1. Shift 1, dari jam 7 pagi – 7 malam.

2. Shift 2, dari jam 7 malam – 7 pagi.

Karyawan pada perusahaan ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Bagian mesin, ada 8 orang (jam 7 pagi – 7 malam), ada 8 orang

lainnya (jam 7 pagi – 7 malam) � total ada 16 orang. Bagian mesin

ini bertugas menjalankan mesin produksi.

2. Bagian batil, ada 5 orang (jam 7 pagi – 7 malam), ada 5 orang

lainnya (jam 7 pagi – 7 malam) � total ada 10 orang. Bagian batil ini

bertugas untuk merapikan hasil bordiran yang telah dibordir lewat

mesin.

3. Bagian accounting, sejumlah 1 orang (jam 7 pagi – 7 malam).

4. Bagian program, sejumlah 1 orang (jam 7 pagi – 7 malam).

5. Mandor, sejumlah 1 orang (jam 8 pagi – 2 pagi), datang lagi jam 11

malam – 4 pagi.

6. Karyawan freelance : 1 orang.

Jumlah mesin yang dimiliki oleh PT Mega Jaya Embroidery ada 4 mesin

dengan kapasitas mesin yang dapat menghasilkan 10 jahitan setiap sekali kerja.

Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan struktur organisasi pada PT Mega Jaya

Embroidery:

38

Keterangan:

1. Pimpinan

Bertugas untuk melakukan perencanaan, mengevaluasi program yang

telah ditetapkan, dan membawahi bagian program, mandor serta

administrasi atau accounting.

2. Program

Bagian program ini bertugas menangani desain pada sistem

komputerisasi perusahaan, seperti pemilihan desain bordir oleh

konsumen, dan sebagainya. Bagian ini bertanggung jawab langsung

kepada pimpinan perusahaan atas hasil kerjanya.

3. Mandor

Pimpinan

Mandor Administrasi/ Accounting

Program

Karyawan Pabrik

39

Mandor bertugas untuk mengawai karyawan pabrik dalam

menjalankan pekerjaannya, yaitu sebagai operator mesin, dan bagian

batil.

4. Administrasi/Accounting

Bagian administrasi atau accounting bertugas untuk merekapitulasi

transaksi keuangan yang terjadi dalam keseharian atau operasional

perusahaan dan untuk mempertanggung jawabkan hasil laporan

keuangan kepada pimpinan perusahaan.

5. Karyawan pabrik

Bagian ini bertugas untuk menjalankan tugasnya dalam

mengoperasikan mesin perusahaan (bagian mesin), dan untuk

merapikan hasil bordir (bagian batil), serta untuk pekerja freelance

(bagian umum).

4.2. Gambaran Umum Responden

Pada penelitian ini gambaran umum responden meliputi karakteristik

responden berdasarkan umur dan jenis kelamin. Berikut ini adalah gambaran umum

responden pada Mega Jaya Embroidery berdasarkan jenis kelamin:

40

Tabel 4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)

1. Laki-laki 18 orang 60%

2. Perempuan 12 orang 40%

Total: 30 orang 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa sebagian besar

pelanggan Mega Jaya Embroidery berjenis kelamin laki-laki yaitu ada 60% dan

sisanya sebanyak 12 orang atau 40% adalah perempuan.

Sedangkan tabel berikut ini adalah gambaran umum responden berdasarkan

umur mereka:

Tabel 4.2. Responden Berdasarkan Umur

No. Umur Frekuensi Prosentase (%)

1. < 30 tahun 6 orang 20%

2. 30-40 tahun 15 orang 50%

3. > 40 tahun 9 orang 30%

Total: 30 orang 100%

Sumber: Data primer yang diolah

41

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa sebagian besar

pelanggan Mega Jaya Embroidery berumur antara 30-40 tahun (ada 50%) dan

kemudian pada urutan kedua adalah mereka yang berusia > 40 tahun (30%) dan yang

paling sedikit adalah mereka yang berumur <30 tahun (hanya 20% saja).

4.3. Tanggapan Responden

Pada bagian ini akan disampaikan mengenai tanggapan konsumen akan

kepuasan mereka pada Mega Jaya Embroidery yang tercermin pada jawaban mereka

terhadap 8 item pertanyaan kuesioner mengenai kepuasan konsumen:

Tabel 4.3. Skor Tanggapan Responden Tentang Variabel Kepuasan Konsumen

Kategori Keterangan

Rata-rata

Skor x1: Ketepatan waktu selesainya pesanan 3.60 Setuju x2: Kecepatan pelayanan 3.60 Setuju x3: Harga yang ditetapkan 3.43 Setuju x4: Hasil atau kualitas bordir 3.93 Setuju x5: Fasilitas layanan antar (delivery) yang disediakan 3.57 Setuju x6: Desain yang telah disediakan 3.97 Setuju x7: Keluhan konsumen (komplain) ditanggapi dengan cepat 3.37 Netral x8: Puas akan keramahan karyawan 3.23 Netral

Rata-rata: 3.59 Setuju Sumber: Data primer yang diolah

42

Dari tabel di atas maka dapat diketahui bahwa secara keseluruhan nilai rata-

rata dari variabel kepuasan konsumen ini adalah sebesar 3,59 yang termasuk dalam

kategori Setuju. Artinya konsumen merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh

Mega Jaya Embroidery selama ini.

Kepuasan konsumen (dalam hal ini adalah para grosirnya) terhadap Mega

Jaya Embroidery ini diukur dengan delapan item pertanyaan, yaitu ketepatan waktu

selesainya pesanan, kecepatan pelayanan, harga yang ditetapkan, hasil atau kualitas

border, fasilitas layanan antar (delivery) yang disediakan, desain yang telah

disediakan, keluhan konsumen atau komplain yang ditanggapi dengan cepat, dan

puas akan keramaham karyawan Mega Jaya Embroidery.

Untuk ketepatan waktu selesainya pesanan mendapatkan nilai rata-rata skor

sebesar 3,60 yaitu termasuk dalam kategori Setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa

pesanan dari para grosir kepada Mega Jaya Embroidery diselesaikan sesuai dengan

waktu yang dijanjikan atau tepat waktu, sehingga mendapatkan nilai rata-rata yang

baik di mata konsumennya (grosirnya). Misalnya pihak Mega Jaya berjanji pekerjaan

atau pesanan akan selesai dalam 1 minggu, maka pihak Mega Jaya menepatinya

sehingga 1 minggu kemudian pesanan telah selesai dan dapat diambil oleh

konsumen. Hal ini membuat para grosir memberikan nilai yang cukup tinggi yaitu

3,60 untuk item pertanyaan ketepatan waktu selesainya pesanan.

Sedangkan untuk kecepatan pelayanan mendapatkan nilai yang sama yaitu

3,60 yang masuk dalam kategori Setuju. Artinya konsumen (para grosir) Mega Jaya

43

Embroidery juga memiliki kecepatan pelayanan yang baik. Jadi jika grosir memesan

produk bordir kepada pihak Mega Jaya Embroidery maka pihak Mega Jaya

Embroidery langsung menanggapinya dengan cepat dan sesuai dengan keinginan

konsumen, sehingga mereka merasa puas.

Harga adalah hal yang paling sensitif bagi konsumen. Untuk variabel ketiga

ini yaitu harga yang ditetapkan mendapatkan nilai sebesar 3,43 yang juga masuk

dalam kategori Setuju. Artinya selama ini tarif harga yang ditetapkan oleh pihak

Mega Jaya Embroidery kepada para grosirnya adalah terjangkau sehingga para grosir

merasa puas terhadap kebijakan harga perusahaan ini.

Hasil atau kualitas bordir merupakan hasil output atau keluaran dari produksi

bordir perusahaan. Dimana untuk kualitas atau hasil bordir ini memperoleh nilai rata-

rata skor sebesar 3,93 yang termasuk dalam kategori Setuju. Hal ini berarti hasil atau

kualitas bordir yang selama ini dihasilkan oleh Mega Jaya Embroidery baik sehingga

mampu membuat para grosir merasa puas.

Berikutnya untuk fasilitas layanan antar adalah salah satu fasilitas dan

keungulan yang ditawarkan oleh pihak Mega Jaya Embroidery. Fasilitas layanan

antar (delivery) yang disediakan oleh pihak Mega Jaya Embroidery mendapatkan

nilai rata-rata skor sebesar 3,57 yang juga termasuk dalam kategori Setuju. Hal ini

mengindikasikan bahwa untuk fasilitas delivery ini membuat kosumen perusahaan

merasa puas. Dengan adanya fasilitas layanan antar ini maka konsumen (dalam hal

ini adalah para grosir) tidak perlu repot-repot mengambil pesanannya yang telah jadi,

44

tetapi menunggu barang tersebut dikirim oleh pihak Mega Jaya Embroidery. Dengan

adanya keunggulan ini maka menjadikan konsumen juga semakin puas.

Selain itu, pihak Mega Jaya Embroidery juga menyediakan desain bordir

yang menarik di mata konsumennya. Dengan adanya berbagai pilihan desain bordir

membuat para grosir bebas untuk memilih desain yang menurut seleranya adalah

yang terbaik. Selama ini terbukti desain yang ditawarkan mampu membuat

konsumen merasa puas yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata skor sebesar 3,97.

Nilai ini adalah yang tertinggi jika dibandingkan dengan item pernyataan lainnya.

Sedangkan untuk keluhan konsumen (komplain) ditanggapi dengan cepat

memperoleh nilai sebesar 3,37 yang berarti masuk dalam kategori Setuju. Artinya

selama ini jika ada grosir yang melakukan komplain, misalnya mengenai produk,

pelayanan, dan sebagainya, pihak Mega Jaya langsung menanggapi dan

memperbaikinya sehingga konsumen merasa puas. Contoh: jika ada grosir yang

menelepon mengapa barangnya belum dikirim padahal telah tiba waktunya untuk

selesai, maka pihak Mega Jaya Embroidery akan langsung mengirimnya dengan

segera jika produk telah selesai. Contoh lain jika akan grosir yang komplain

mengenai karyawan yang kurang ramah dan tidak jelas dalam memberikan informasi

tertentu, maka pihak pimpinan Mega Jaya langsung menegur karyawan tersebut

sehingga di kemudian hari tidak terulang lagi kejadian yang sama.

Sedangkan untuk kepuasan akan keramahan karyawan memiliki nilai rata-

rata skor sebesar 3,23 yang termasuk dalam kategori Netral. Maka artinya menurut

45

para grosir selama ini karyawan Mega Jaya Embroidery kurang ramah dalam

melayani konsumen atau biasa saja dalam hal keramahan terhadap konsumen. Nilai

ini adalah yang terendah dibandingkan dengan item pernyataan lainnya. Maka

sebaiknya di kemudian hari pihak Mega Jaya Embroidery dapat meningkatkan

keramahan karyawannya, misalnya dengan melakukan training karyawan. Jika

karyawan ramah maka hal ini akan membuat konsumennya merasa semakin puas.

Tetapi secara keseluruhan untuk variabel kepuasan konsumen, mendapatkan

nilai rata-rata skor sebesar 3,59 yang termasuk dalam kategori Setuju. Maka artinya

selama ini para grosir merasa puas terhadap produk, desain, harga, fasiltias, dan

pelayanan yang diberikan oleh pihak Mega Jaya Embroidery.

Sedangkan untuk nilai tertinggi adalah pada pertanyaan x6, yaitu desain

border yang disediakan bervariasi. Artinya menurut responden desain bordir yang

disediakan oleh Mega Jaya Embroidery bervariasi dan bagus. Nilai terendah adalah

pada x8, yaitu karyawan Mega Jaya Embroidery selalu ramah terhadap pelanggan.

Maka dalam hal keramahan perlu ditingkatkan lagi.

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan tanggapan responden akan

variabel loyalitas nasabah pada Mega Jaya Embriodery:

46

Tabel 4.4. Skor Tanggapan Responden Tentang Variabel Loyalitas Pelanggan

Keterangan

Rata-rata

Skor

Kategori

x1: Tidak berpindah kepada jasa bordir lain 3.03 Netral x2: Mempromosikan dari mulut ke mulut (WOM) 3.23 Netral x3: Kemauan mendorong orang lain berbisnis dengan Mega Jaya Embroidery 3.30 Netral x4: Kemauan menggunakan jasa bordir kembali 3.60 Netral

Rata2 3.29 Netral Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel di atas maka dapat diketahui bahwa secara keseluruhan nilai rata-

rata dari variabel loyalitas pelanggan adalah sebesar 3,29 yang termasuk dalam

kategori Netral. Artinya selama ini tingkat loyalitas pelanggan pada Mega Jaya

Embroidery adalah biasa saja.

Untuk item pertanyaan pertama yaitu tidak berpindah kepada jasa bordir lain

memperoleh nilai rata-rata skor sebesar 3,03 yang masuk dalam kategori Netral.

Nilai ini juga yang terendah dibandingkan dengan item pertanyaan lainnya. Artinya

selama ini para grosir selaku konsumen Mega Jaya Embroidery mungkin akan

berpindah kepada jasa border lain jika ada yang menawarkan harga yang lebih

murah. Berdasarkan hasil wawancara dengan para responden penelitian ini yang

merupakan para grosir pada Mega Jaya Embroidery diketahui hal ini disebabkan

karena karakter dari para grosir yang memang mencari harga yang termurah karena

produk tersebut akan dijual kembali kepada konsumen, sehingga memang mereka

47

sengaja mencari jasa bordir dengan harga terendah untuk menekan ongkos produksi

mereka. Hal ini sesuai dengan prinsip ekonomi dimana dengan menggunakan biaya

seminimal mungkin akan dicapai hasil seoptimal mungkin. Selain itu responden juga

menyatakan bahwa selama ini harga pada Mega Jaya Embroidery bersaing dan

cukup murah sehingga para grosir tetap menggunakan jasa bordir ini. Hanya saja

mereka tidak menjamin di kemudian hari tetap menggunakan jasa Mega Jaya jika

dikemudian hari ada jasa bordir lain yang menawarkan harga yang lebih murah

dengan kualitas yang sama. Mereka menyatakan akan berpindah jika dengan harga

yang lebih murah dapat memperoleh kualitas yang sama, dan tidak berpindah jika

harga lebih mahal dengan kualitas yang sama atau harga lebih murah tetapi kualitas

lebih jelek.

Sedangkan untuk pertanyaan kedua yaitu tentang mempromosikan dari mulut

ke mulut (WOM) mendapatkan nilai sebesar 3,23 yang juga termasuk dalam kategori

Netral. Artinya selama ini para grosir yang juga konsumen Mega Jaya Embroidery

malas untuk melakukan promosi mulut ke mulut tentang hasil yang baik dari Mega

Jaya Embroidery yang telah membuat mereka puas. Berdasarkan hasil wawancara

peneliti dengan para responden penelitian ini yang merupakan para grosir mereka

menuturkan bahwa mereka tidak melakukan atau malas melakukan promosi dari

mulut ke mulut karena hal ini dapat membuat pesaing mereka yang juga para grosir

mendapatkan kualitas dan harga yang sama dengan mereka sehingga secara otomatis

mereka akan menambah pesaing mereka sendiri dalam bisnis. Hal inilah yang

48

menjadikan alasan mengapa promosi dari mulut ke mulut jarang dilakukan oleh para

konsumen (grosir) Mega Jaya Embroidery.

Kemauan mendorong orang lain berbisnis dengan Mega Jaya Embroidery

mendapatkan nilai rata-rata skor sebesar 3,30 yang masuk dalam kategori Netral.

Artinya selama ini para grosir juga jarang mendorong orang lain untuk berbisnis

dengan pihak Mega Jaya. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

kepada responden pada penelitian ini yang juga para grosir perusahaan, mereka

menyatakan bahwa jika mereka mendorong orang lain untuk berbisnis dengan pihak

Mega Jaya Embroidery, berarti mereka menambah pesaing bisnis mereka sendiri.

Hal ini disebabkan karena mereka adalah para grosir yang menggunakan jasa border

untuk dijual kembali kepada konsumen akhir. Jika mereka mendorong orang lain

untuk berbisnis kepada Mega Jaya berarti mereka mendorong para pesaing mereka

untuk mendapatkan harga dengan kualitas yang baik dari Mega Jaya. Inilah yang

menjadi alasan mengapa para grosir (responden) biasa saja atau jarang mendorong

orang lain berbisnis dengan Mega Jaya Embroidery.

Kemauan menggunakan jasa bordir kembali memperoleh nilai rata-rata skor

sebesar 3,60 yang masuk dalam kategori Netral tetapi yang tertinggi jika

dibandingkan dengan item pertanyaan lainnya pada variabel loyalitas pelanggan.

Dengan demikian, artinya mereka (para grosir) memiliki kemauan untuk

menggunakan jasa bordir kembali yang biasa saja. Berdasarkan hasil wawancara

yang dilakukan oleh peneliti terhadap para responden pada penelitian ini diketahui

49

bahwa ternyata mereka akan menggunakan jasa bordir Mega Jaya Embroidery

kembali di masa mendatang dengan asumsi harga tetap terjangkau dan dengan

kualitas yang tetap baik seperti sekarang ini. Hal ini tentunya adalah hal yang

memang seharusnya dituntut oleh para grosir sebab mereka juga memperhitungkan

ongkos produksi dan mempertahankan kualitas bordir juga sehingga produk yang

akan mereka jual tetap disukai konsumennya masing-masing dan berkaitan dengan

pernyataan nomor satu yaitu tidak berpindah kepada jasa bordir lain jika harga sama

tetapi kualitas lebih jelek.

Item pertanyaan tertinggi adalah pada x3 yaitu konsumen akan kembali

menggunakan jasa Mega Jaya Embroidery dengan nilai 3,60. Artinya konsumen

memang senang untuk kembali menggunakan jasa Mega Jaya Embroidery.

Sedangkan nilai terendah adalah pada item pertanyaan x1 yaitu pada konsumen tidak

akan mudah berpindah pada jasa bordir lain meskipun harganya lebih murah dengan

nilai rata-rata sebesar 3,03. Artinya jika ada jasa bordir lain yang harganya lebih

murah maka konsumen mungkin akan menggunakannya.

Namun secara keseluruhan nilai rata-rata skor untuk variabel loyalitas

pelanggan adalah sebesar 3,29 yang masuk dalam kategori Netral. Hal ini

menunjukkan bahwa konsumen Mega Jaya Embroidery (dalam hal ini adalah para

grosir mereka) akan loyal dengan asumsi harga tetap bersaing dengan kualitas yang

baik, tetapi tidak mempromosikan Mega Jaya dan jarang mendorong orang lain

50

untuk berbisnis dengan Mega Jaya Embroidery sebab hal ini akan menambah

pesaing dalam bisnis mereka.

4.3. Hasil Analisis Data

Hasil analisis data pada penelitian ini akan menguji apakah terdapat pengaruh

kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan Mega Jaya Embroidery.

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teknik regresi dengan bantuan

program komputer yaitu SPSS 13.0 maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5. Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa

1.176 .646 1.818 .080.590 .179 .529 3.302 .003

(Constant)x

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: ya.

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa nilai untuk Sig. t adalah

sebesar 0,003 yang nilainya lebih kecil daripada 0,05. Berarti Ho ditolak dan

hipotesis penelitian ini diterima. Artinya terdapat pengaruh antara kepuasan

konsumen terhadap loyalitas pelanggan Mega Jaya Embroidery. Pengaruh ini

bersifat positif yang seperti ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi yang bertanda

positif, yaitu sebesar +0,590. Jadi konsumen semakin merasa puas, maka akan

berpengaruh dan meningkatkan tingkat loyalitasnya terhadap Mega Jaya

Embroidery.

51

Maka apabila pihak Mega Jaya Embroidery dalam melakukan pelayanan

terhadap konsumennya cepat, tepat waktu, dengan harga yang bersaing dan

terjangkau, terlebih lagi didukung dengan kualitas bordir yang baik maka konsumen

tidak akan mudah berpindah ke jasa bordir lain meskipun ada yang menawarkan jasa

bordir dengan harga yang lebih murah. Kemudian jika pihak Mega Jaya Embroidery

memiliki fasilitas yang lengkap, desain bordir yang bervariasi, menanggapi keluhan

konsumen dengan cepat dan karyawannya ramah dalam melayani konsumen, maka

konsumen juga akan berpromosi dari mulut ke mulut bahwa Mega Jaya Embroidery

adalah sebuah perusahaan jasa bordir yang berkualitas dan berkompeten. Selain itu

konsumen juga akan kembali menggunakan jasa bordir pada Mega Jaya Embroidery

karena ia merasa puas.

Kepuasan adalah suatu perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul

setelah membandingkan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk

dan harapannya. Sedangkan loyalitas adalah sikap dari seorang konsumen untuk

terus menerus menggunakan kembali jasa atau mengkonsumsi produk yang

dihasilkan oleh sebuah perusahaan dan mempromosikan atau mendorong orang lain

untuk berbisnis dengan perusahaan tersebut.

Pengaruh antara kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan berbanding

lurus dan sederhana saja. Apabila kepuasan meningkat maka loyalitas akan

meningkat pula. Pandangan ini berdasarkan pandangan lama. Jika dihubungkan

maka semakin seorang konsumen merasa puas akan kualitas jasa atau produk yang

52

mereka beli dari suatu perusahaan maka ia akan semakin merasa puas dan akan

menjadi loyal di kemudian hari terhadap perusahaan tersebut. Dan sebaliknya jika

seorang konsumen merasa tidak puas karena kinerja perusahaan lebih jelek daripada

yang mereka harapkan atau inginkan maka konsumen tersebut tidak akan kembali

menggunakan jasa atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut karena

mereka tidak akan menjadi loyal.

Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini diketahui bahwa nilai

signifikansi t adalah sebesar 0,003 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh antara

kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan Mega Jaya Embroidery. Semakin

konsumen merasa puas maka akan semakin tinggi tingkat loyalitasnya. Dari hasil

analisis deskriptif tanggapan responden diketahui nilai untuk kepuasan konsumen

adalah puas dan loyalitasnya netral (biasa saja). Hal ini disebabkan karena selama ini

meskipun konsumen merasa puas tetapi mereka cenderung jarang mempromosikan

kepada orang lain tentang perusahaan karena takut menambah pesaing mereka dan

mereka juga memperhitungkan penggunaan jasa Mega Jaya kembali dengan asumsi

harganya tetap terjangkau.

Dilihat dari nilai uji koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,255

artinya kepuasan konsumen berpengaruh sebesar 25,5% terhadap loyalitas

pelanggan. Sedangkan sisanya sebesar 74,5% dipengaruhi faktor lain, seperti: harga,

ketepatan waktu, promosi, fasilitas layanan antar, keramahan karyawan, pengaruh

teman, dan sebagainya.

53

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil tanggapan responden terhadap variabel kepuasan konsumen

adalah setuju. Artinya Mega Jaya Embroidery dapat

menyelesaikan pesanan tepat waktu, kecepatannya memuaskan,

harga dan kualitas bordir baik, fasilitas layanan antar mendukung,

desain bordir atraktif, keluhan ditanggapi dengan cepat, dan puas

akan keramahan karyawannya.

2. Hasil tanggapan responden terhadap variabel loyalitas pelanggan

adalah netral. Artinya selama ini tingkat loyalitas pelanggan pada

Mega Jaya Embroidery biasa saja. Dari hasil wawancara diketahui

bahwa konsumen akan berpindah jika ada yang menawarkan

harga yang lebih murah dengan kualitas sama, dan tidak

mendorong orang lain untuk berbisnis dengan Mega Jaya karena

berarti menambah saingan bisnis mereka (sebab mereka adalah

grosir).

54

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan

konsumen terhadap loyalitas pelanggan dengan studi kasus pada

Mega Jaya Embroidery. Hal ini dapat dilihat pada nilai sig. t

sebesar 0,003 yang nilainya lebih kecil daripada 0,05. Berarti Ho

ditolak dan hipotesis penelitian ini diterima.

5.2. Saran

Maka saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini adalah:

1. Sebaiknya pihak Mega Jaya Embroidery dapat lebih

meningkatkan kepuasan konsumennya sehingga mereka

semakin loyal dan menggunakan jasa Mega Jaya

Embroidery kembali di masa mendatang. Misalnya dengan

meningkatkan keramahan karyawan kepada pelanggan

melalui training karyawan.

2. Selain itu juga dapat mempertimbangkan untuk tidak

memberlakukan harga yang mahal karena berdasarkan

pada tanggapan responden akan loyalitas pelanggan nilai

terendahnya adalah pada pertanyaan konsumen mungkin

akan berpindah jika ada jasa bordir lain yang harganya

lebih murah. Tetapi tentunya dalam hal ini kualitasnya

harus tetap dipertahankan.

55

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A, 1991, Managing Brand Equity, The Free Press, New York. Gerson, F Richard, 2001, Mengukur Kepuasan Pelanggan, PPM, Jakarta. Jones, Thomas O and W. Earl Sasser, Jr, 1995, “Why Satisfied Customer Defect”,

Jurnal Harvard Business Review, Vol. 73, No. 6, November-Desember 1995.

Julander, et.al., 1997, Marketing Management, New Jersey: Prentice Hall. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Kontrol. Jakarta : PT. Prenhallindo. Sabrina, Oktaria. 2002. Pergeseran Konsep dan Paradigma Pemasaran.

http://www.stie-stikubank.ac.id Setiawan, E. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. edisi pertama. Yayasan Widya

Manggala Indonesia : Semarang. Sugandini, Dyah. 2003. Anteseden Loyalitas Konsumen Pada Industri Perhotelan

Studi Pada Hotel Berbintang di Daerah Istimewa Yogyakarta. WAHANA, Volume 6, No. 2, Agustus 2003.

Suara Merdeka, 27 September 2004. Sugiyono, 2004, Metodologi Penelitian, Erlangga, Jakarta.

KUESIONER PENELITIAN

Sehubungan dengan penelitian saya tentang “ANALISIS PENGARUH

KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus

Pada Mega Jaya Embroidery)”, saya memohon kesediaan Anda sekalian untuk

mengisi kuesioner di bawah ini. Terima kasih atas perhatiannya.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Pemilik :

Nama Perusahaan :

Alamat :

Jabatan :

Umur :

a. < 30 tahun

b. 30-40 tahun

c. > 40 tahun

Jenis Kelamin :

a. Laki-laki

b. Perempuan

Isilah daftar pertanyaan yang terlampir ini dengan cara memilih salah satu

jawaban yang saudara anggap benar dengan memberikan tanda (V) pada jawaban

yang telah tersedia.

Keterangan pilihan jawaban kuesioner ini adalah sebagai berikut:

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Tidak Setuju (TS) = 2

Netral (N) = 3

Setuju (S) = 4

Sangat Setuju (SS) = 5

1. KEPUASAN KONSUMEN

No. Pertanyaan Jawaban

SS S N TS STS

1. Mega Jaya Embroidery selalu menyelesaikan

pesanan tepat pada waktunya

2. Mega Jaya Embroidery cepat dalam melayani

konsumennya

3. Mega Jaya Embroidery menetapkan harga yang

bersaing dan terjangkau

4. Hasil atau kualitas bordir pada Mega Jaya

Embroidery baik

5. Fasilitas layanan antar yang disediakan pada

Mega Jaya Embroidery lengkap

6. Desain bordir yang telah disediakan bervariasi

7. Pihak Mega Jaya Embroidery menanggapi

keluhan konsumen dengan cepat

8. Karyawan Mega Jaya Embroidery selalu ramah

terhadap pelanggan

2. LOYALITAS PELANGGAN

No. Pertanyaan Jawaban

SS S N TS STS

1. Saya tidak akan mudah berpindah pada jasa

bordir lain meskipun harganya lebih murah

2. Saya melakukan promosi dari mulut ke mulut

tentang Mega Jaya Embroidery kepada teman,

keluarga maupun kerabat

3. Saya mendorong orang lain untuk berbisnis

dengan Mega Jaya Embroidery

4. Saya akan kembali menggunakan jasa bordir

Mega Jaya Embroidery