10
Aura dan Kesehatan AURA Manusia sebagai makhluk yang sempurna telah dibekali Tuhan dengan kelengkapan dalam sistem tubuhnya. Salah satunya adalah adanya sistem medan bioenergi pada tubuh, yang menyelubungi tubuh seperti sebuah telur dan biasa disebut Aura. Dukungan ilmiah tentang aura : Rupert Sheldrake; Semua sistem diatur juga oleh medan tak nampak yang mengorganisir. Medan ini bersifat kausatif karena merupakan blue print dari bentuk dan perilaku.

aura dan kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

Aura dan Kesehatan

AURA

Manusia sebagai makhluk yang sempurna telah dibekali

Tuhan dengan kelengkapan dalam sistem tubuhnya. Salah

satunya adalah adanya sistem medan bioenergi pada tubuh,

yang menyelubungi tubuh seperti sebuah telur dan biasa

disebut Aura.

Dukungan ilmiah tentang aura :

Rupert Sheldrake;

• Semua sistem diatur juga oleh medan tak nampak yang

mengorganisir.

• Medan ini bersifat kausatif karena merupakan blue print

dari bentuk dan perilaku.

• Efeknya bekerja melampaui ruang waktu

Barbara Ann Brennan;

• Aura berada di dalam dan di luar ruang waktu linier saat

yang sama.

• Bisa dianggap terpisah dari diri, berarti dualistik.

• Dari realita holografis, setiap bagian aura mengandung

keseluruhan.

Dr. Schafica Karagulla;

badan etherik menggambarkan badan vital energi atau

medan yang membentuk matriks yang berinterpenetrasi

dengan tubuh fisik seperti jaringan cahaya yang

berkilauan.

Dr. Dora Kunz;

• ketika medan vital sehat, maka ritme otonomis yang

alamiah.

• Setiap organ dalam tubuh memiliki korespondensi dengan

ritme energi dalam medan aura.

• Ilmuwan Soviet dari Lembaga Bioinformasi A.S. Popow

mengumumkan organisme hidup memancarkan energi dengan

frekuensi antara 300-2.000 nanometer, mereka menyebutnya

medan bio (biofield) atau bioplasma.

Dr. Valorie Hunt dengan para ilmuwan UCLA

• warna aura berkorelasi dengan frekuensi tertentu, dengan

frekuensi yang terbalik terhadap spektrum pelangi

(kecuali untuk biru dan violet). Mereka mengumumkan pada

Februari 1988:

Biru 250-275 Hz plus 1200 Hz

Hijau 250-475 Hz

Kuning 500-700 Hz

Jingga 950-1050 Hz

Merah 1000-1200 Hz

Violet 1000-2000, plus 300-400; 600-800 Hz

Putih 1100-2000 Hz

Aura pada tubuh manusia terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :

1. Aura Dalam

Aura Dalam ini tebalnya kira-kira 2 inchi dari permukaan

tubuh dan sering disebut sebagai Aura Kesehatan. Aura ini

lebih berhubungan dengan kesehatan fisik.

2. Aura Luar

Aura luar bervariasi untuk setiap orang, tergantung dari

tingkat kesadaran yang dimiliki orang tersebut. Aura ini

maksimum sampai 7 (tujuh) lapisan. Aura ini lebih

berhubungan dengan kesehatan mental/psikologis dan

kesehatan spirit.

(Gambar 2 : Aura).

Energi yang disebut Aura ini telah dibuktikan dari penelitian

para ahli dengan menggunakan Kirlian photography. Hasil foto

Kirlian juga membuktikan bahwa bioenergi pada orang yang sehat

berbeda dengan pada orang yang sakit. Dari hasil-hasil

penelitian ini timbul suatu teknik alternatif yang

dikembangkan untuk pengobatan dengan menggunakan sistem

bioenergi. Metode-metode meditasi untuk kesehatan dan

penyembuhan penyakitpun mulai dipelajari dan dikembangkan.

(Gambar 3 : Foto aura/Kirlian)

(Gambar 4 : Foto aura pada jari/Kirlian)

KESEHATAN

Setiap orang, setiap hari selalu menjalani rutinitas.

Rutinitas dalam pekerjaan, keluarga, rutinitas dalam hidup.

Rutinitas ini berlangsung sedemikian lama dengan pikiran yang

selalu tertuju pada hal-hal yang sama. Keadaan seperti ini

dapat mengakibatkan pengaruh negatif terhadap tubuh.

Banyak ungkapan yang menyatakan bahwa manusia adalah makhluk

yang sempurna, tetapi ada juga ungkapan bahwa manusia bisa

melebihi sifat rendahnya binatang. Hal ini berarti perlunya

suatu proses dalam menuju pernyataan ‘makhluk yang sempurna’.

Karena itu Tuhan memberi ‘bekal’ yang berupa keinginan untuk

berkembang dalam segala hal dan selalu meningkatkan kualitas

maupun kuantitasnya. Adanya jenjang-jenjang pendidikan,

karier, dll, dapat dijadikan contoh dalam suatu proses

pengembangan diri manusia.

Jika pola pengembangan diri seperti tersebut di atas terganggu

akibat rutinitas, kemonotonan, maka tubuhpun akan mengalami

kelelahan, kebosanan, stress bahkan sampai depresi. Ini

berarti mental dan psikologisnya mengalami gangguan atau

dengan kata lain sakit. Sampai akhirnya dari gangguan

psikologis atau stress tersebut merembet dan mempengaruhi

kesehatan fisiknya.

Dalam masalah kesehatan, orang lebih mengkhawatirkan dan hanya

terfokus kepada kesehatan fisik saja. Hal ini wajar karena

penyakit organ-organ fisik lebih mudah terdeteksi dan lebih

terasa.

Jika ditinjau dari kata sehat, yang dalam Bahasa Inggrisnya

health, Health mempunyai akar kata HALE (Anglosaxon), dan hale

dari HOLE yang mempunyai arti yang sama dengan WHOLE. Jadi

yang disebut sehat dalam konteks ini adalah memiliki wawasan

the wholeness (holistik), menyeluruh, keseluruhan, jadi adanya

saling keterkaitan. Keterkaitan ini dalam konteks dinamika

energi sebagai satu kesatuan.

Jadi definisi sehat secara menyeluruh adalah sehat yang secara

terintegrasi antara fisik, mental dan spiritual, atau dengan

kata lain tubuh dan pikirannya (body & mind) sehat.

Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna yang diciptakan

Tuhan, secara garis besar tubuhnya mempunyai 3 (tiga) bagian,

yaitu :

1. Tubuh Fisik

Tubuh Fisik ini terdiri dari bermacam-macam organ-organ tubuh,

baik organ luar maupun organ dalam. seperti tulang, kulit,

jantung, otak, pembuluh darah, paru-paru, dsb.

2. Tubuh Mental/Psikologis

Tubuh Mental dan Psikologis ini menyangkut segala hal yang

berhubungan dengan aspek-aspek mental/psikologis yang dimiliki

oleh setiap manusia. Tubuh ini berupa aspek-aspek psikologis

atau sifat-sifat mental, seperti ketahanan terhadap stress,

keterbukaan, keseimbangan, emosi, ego, fantasi, ketakutan,

kekhawatiran, dsb.

3. Tubuh Spirit.

Perasaan nyaman, tentram, damai dan pola pikir yang selalu

mengacu pada keyakinan terhadap Tuhan.

Jika orang menyatakan dirinya sehat (secara medical) tetapi

secara mental tidak sehat, maka orang tersebut tidak sehat,

karena tidak terintegrasinya antara sehat fisik, mental dan

spirit. Begitu juga sebaliknya.

Tabel di bawah ini dapat memberikan gambaran tentang hubungan

aspek psikologis dengan penyakit yang diderita.

NO POSISI

PENYAKIT

KELENJAR

(GLANDS)

GANGGUAN ASPEK-ASPEK

PSIKOLOGIS

1 Daerah

pinggul ke

bawah

Gonads Eksistensi, Aktualisasi,

Dorongan hidup (will to live),

Stamina, Vitalitas, Rasa

aman (secure), Ketakutan,

Pertahanan

2 Daerah perut Adrenals Fantasi, Hasrat, Rasa

kekeluargaan, Gairah

3 Daerah ulu

hati

Pancreas Ego, Emosi, Pandangan, Rasa

Memiliki

4 Daerah dada Thymus Keterbukaan, Adaptasi,

Asosiasi, Estetika, Respon

seni, Kasih sayang

5 Daerah

Tenggorokan

Thyroid Logika, Pengetahuan,

Interpretasi, Kemurnian,

Objektivitas

6 Daerah kepala Pituitary

Pineal

Otoritas, Intuisi,

Kreativitas, Kebijaksanaan,

Alat kontrol, Penyempurnaan

ilmu, Integrasi

Pengobatan penyakit secara menyeluruh dalam kerangka kesehatan

fisik, mental/psikologis dan spirit dapat diterapkan dengan

cara terapi bioenergi serta meditasi. Terapi dengan bioenergi

bertujuan untuk membersihkan bioenergi negatif akibat penyakit

tersebut, sedangkan meditasinya untuk memperbaiki aspek-aspek

psikologis yang menjadi sumber penyakit tersebut, juga untuk

keseimbangan aspek psikologis secara keseluruhan. Kombinasi

dari pola pengobatan seperti ini lebih menjangkau defenisi

sehat secara keseluruhan seperti yang diterangkan di atas.

(Gambar 1 : Orang dengan ketiga tubuh tersebut)

Dari uraian di atas, jelas bahwa ada keterkaitan yang erat antara

sistem bioenergi tubuh dengan kondisi ketiga jenis tubuh (fisik,

mental/psikologis dan spirit). Ketiga tubuh ini juga saling

berkaitan satu sama lain dan merupakan suatu interaksi dari sistem

bioenergi yang dimiliki tubuh. Itulah kenapa kondisi bioenergi tubuh

yang dimiliki seseorang dapat mendeteksi penyakit orang tersebut,

baik penyakit tubuh fisik, penyakit tubuh mental/psikologisnya

maupun penyakit tubuh spiritnya.

Jika pernah mengamati orang-orang yang sakit, ada beberapa yang bisa

memperjelas hubungan aspek psikologis dengan jenis penyakitnya.

Kenapa penderita sakit maag kebanyakan orang yang mempunyai

kestabilan emosi kurang bagus, penderita penyakit jantung kebanyakan

orang yang mempunyai ketidakstabilan aspek psikologis dalam

keterbukaan, atau adaptasi.