Upload
unnes
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROSES TERJADINYA AWAN BERMUATAN LISTRIK
لاله ن� خ�� م� خ�رج� ودق� ي�� ت�رى ال� ا ف� ام� عله رك� ج' م ي�� ه ث�+ ن� ي0 ف� ب�3 ل� و7 م ي�� ا ث�+ اب�' ح ي� س� ج' ز< ي�� ن� اهلل ز ا7 م ي�� ل� ا7ن� ن� م� ه ع� رف� ص �Eاء وي ش+ ن� ي�� ه م� ب' ب�' ي� ص ي� زد ف�� ن� ي�' هاS م� ي� ال ف�� ب' ن� ج�' ماء م� ن� ال�س ل م� ت�ر� ب[� و
ار ص ي�' الا7 ب' ب�' ه� ذ< ه ب�� زف� ا ي�' ن� اد س� ك اء ي�� ش+ ي��Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian
mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihathujan keluar dari celah-celahnya, dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari
langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, makaditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan
dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampirmenghilangkan penglihatan.
Para ahli cuaca telah menemukan bahwa awan cumulonimbus yang
menghasilkan hujan es ini dapat mencapai ketinggian hingga 7
sampai 9 kilometer. Dapat kita bayangkan bahwa awan ini memang
ukurannya benar-benar seperti gunung sebagaimana yang disebutkan
di dalam ayat Al Qur'an di atas: "... dan Allah (juga) menurunkan
(butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan
awan seperti) gunung-gunung,...".
KAPITA SELEKTA FISIKA 1
Proses Pembentukan Awan
Banyaknya uap air yang terkandung dalam sejumlah massa
udara dikenal dengan kelembapan, Jika tingkat kelembapan relatif
telah mencapai 100%, massa udara akan mencapai titik jenuh
sehingga dapat terjadi proses kondensasi (pengembunan), di mana
uap air akan berubah kembali menjadi titik-titik air di
atmosfer. Ada kalanya pada saat kelembaban udara mencapai titik
jenuh (100%), suhu udara sudah sangat rendah sampai berada di
bawah titik beku sehingga uap air tidak lagi mengalami proses
kondensasi. Uap air mengalami terjadi sublimasi di mana uap air
berubah menjadi bentuk kristal-kristal es. Kumpulan titik-titik
air atau dalam bentuk kristal-kristal es tersebut di atmosfer
disebut awan.
Proses pembentukan awan bermuatan diawali dengan adanya
aliran udara naik ke lapisan atmosfer, aliran udara naik karena
perbedaan tekanan yang diakibatkan oleh panas dari sinar matahari
dan juga pengaruh angin yang membawa uap air dengan kandungan
KAPITA SELEKTA FISIKA 2
partikel-partikel bebas. Karena semakin tinggi dari permukaan
tanah temperatur udara semakin dingin, maka uap air dan partikel
bebas tersebut berubah menjadi kristal es. Karena adanya angin
kristal-kristal es tersebut saling bergesekan dan bertabrakkan.
Ketika tabrakkan dan gesekan tersebut berlangsung, akan ada
proses perpindahan muatan-muatan listrik yang ada didalan
kristal-kristal es tersebut, sehingga muatan kristal-kristal es
tersebut tidak netral lagi, bisa bermuatan positif atau bermuatan
negatif. Kristal es tersebut memiliki massa atau berat yang
berbeda-beda, ada yang lebih ringan ada yang berat. Kristal es
yang lebih berat kemudian akan bermuatan negatif dan kristal es
yang lebih ringan akan bermuatan positif.
Pada bagian bawah awan akan lebih bermuatan negatif
dibandingkan dengan bagian atas awan, karena kristal es yang
lebih berat akan berkumpul dibagian bawah awan dan yang lebih
ringan berkumpul diatas awan, karena perbedaan gaya gravitasi
padanya. Karena muatan negatif awan berada dibawah, sehingga
permukaan bumi bermuatan lebih positif, karena muatan negatif
bumi ditolak oleh muatan negatif awan.
Fenomena Terjadinya Petir
Kondisi atmosfir bumi tertentu seperti suhu, tekanan
udara dan kelembaban yang tinggi akan menyebabkan awan badai
terbentuk. Hal ini akan memperbesar massa/ bobot awan yang
terbentuk, pada bagian bawah awan biasanya merupakan jenis awan
KAPITA SELEKTA FISIKA 3
hujan, bagian bawah ini terdiri dari tetesan air sedangkan pada
level yang lebih tinggi terdapat kandungan kristal-kristal es.
Gerakan yang disebabkan oleh angin dalam awan jenis ini
akan menimbulkan muatan listrik (charging) dalam awan. Dengan
pengaruh beban massa tetesan uap air tersebut akan memisahkan
muatan listrik yang terbentuk. Pada bagian atas awan akan
berkumpul muatan-muatan positif, sedangkan muatan negatif akan
berkelompok pada bagian bawah awan.
Dalam keadaan tertentu terbentuk muatan listrik positif
yang terdapat pada bagian bawah awan, walaupun dengan jumlah yang
kecil. Awan bermuatan ini kemudian menciptakan beda potensial
yang semakin tinggi dengan permukaan bumi. Dikarenakan kenaikan
muatan pada awan negatif tersebut, maka medan listrik di atmosfer
juga akan mempengaruhi keadaan mutan listrik yang ada di
permukaan tanah. Kenaikan tegangan tanah ini berkisar antara 10
hingga15 kV/ meter. Pada situasi seperti ini potensi pelepasan
muatan listri dari awan petir ke lingkungan sekitar akan
meningkat.
KAPITA SELEKTA FISIKA 4
(Gambar 1 : distribusi muatan listrik di awan, dan perubahan nilai medan listrik di
tanah.)
Tahap Pembentukan Sambaran Petir
Tahap yang permulaan dari peristiwa sambaran petir
dimulai dengan gerakan muatan listrik dengan intensitas rendah
yang menuju ke tanah (downward leader) (Fig.2a). Pada saat yangbersamaan, muatan listrik yang terdapat pada permukaan tanah meningkat
menjadi lebih tinggi.
Setiap titik yang berada di permukaan tanah seperti
tiang listrik, atap rumah, pepohonan atau penangkal petir di
sekitarnya secara alamiah/ natural akan berlangsung serangkaian
proses ionisasi berupa terjadinya pengisian debit muatan listrik
pada sekitar benda tersebut. Ini adalah yang dimaksud dengan efek
korona (corona effect) seperti yang tampak selama badai petir seperti
warna biru yang berwarna menyelubungi permukaan tanah bila
dilihat dari kejauhan, atau kadang-kadang fenomena ini terdengar
menyerupai dengung lebah sesaat sebelum badai petir terjadi. Pada
KAPITA SELEKTA FISIKA 5
saat downward leader sudah cukup dekat menyentuh dengan tanah,
ionisasi karena pengaruh efek korona tersebut meningkat, dan
akhirnya berubah menjadi sebuah aliran arus listrik menuju ke
atas: gerak keatas dari aliran arus listrik ini dinamakan upward
leader (Fig.2b)
Ketika terjadi kontak antara uppward leader dan downward
leader maka akan terbentuk jalur konduktif yang memungkinkan arus
listrik yang lebih besar mengikuti masuk dalam jalur kondutif
itu. Fenomena petir ini ditandai oleh flashing/ kilatan yang terang
dan bunyi guntur yang keras bergemuruh. (Fig.2c) Sambaran petir
ini dapat terdiri dari sejumlah jalur arus listrik yang berturut-
turut, yang terpisah dalam jeda yang singkat.
Gbr.2: Karakteristik perkembangan proses petir yang terjadi
Berbagai Macam Tipe Petir
1. Petir dari awan ke tanah (CG)
KAPITA SELEKTA FISIKA 6
Petir ini tergolong berbahaya dan paling merusak, berasal dari
muatan yang lebih rendah lalu mengalirkan muatan negatif
ketanah. Terkadang petir jenis ini mengandung muatan positif
(+) terutama pada musim dingin
2. Petir dalam awan (IC)
Merupakan tipe yang paling sering terjadi antara pusat muatan
yang berlawanan pada awan yang sama.
3. Petir antar awan (CC)
KAPITA SELEKTA FISIKA 7
Petir ini terjadi antara pusat muatan dari dua awan yang
berbeda. Pelepasan muatannya sendiri terjadi saat uadara cerah
antara awan tersebut.
4. Petir awan ke udara (CA )
Petir ini terjadi jika udara di sekitaran awan yang bermuatan
positif (+) berinteraksi dengan udara yang bermuatan negatif
(-). Jika ini terjadi pada awan bagian bawah maka merupakan
kombinasi dengan petir tipe CG.
Di daerah dengan iklim tropis, sebagian besar (sekitar
90%) dari petir adalah jenis negatif dimana debit ke bawah adalah
berasal dari awan bermuatan negatif yang menuju ke tanah.
(Fig.3a). Kadang-kadang juga terdapat downward leader dapat
menghasilkan arus bermuatan positif di dasar awan dan menyambar
turun menuju ke tanah. Jenis petir ini disebut sambaran petir
positif (Fig.3b). Dalam kondisi atmosfer tertentu , upward
KAPITA SELEKTA FISIKA 8
leader dari petir dapat melonjak secara spontan dari suatu titik
(misalnya puncak gunung, menara telekomunikasi atau bangunan
tinggi). Petir yang dihasilkan dikenal sebagai sambaran
petir upward leader positif (Fig.3c), atau, upward leader negatif
yang menuju ke atas (Fig.3d)
Petir merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada
musim hujan dimana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang
menyilaukan dan beberapa saat kemudian disusul oleh suara yang
menggelegar. Terdapat beberapa definisi dari petir, antara lain:
1. Fenomena alam yang merupakan pelepasan muatan elektrostatis
yang berasal dari badai guntur
2. Pelepasan muatan ini disertai dengan pancaran cahaya dan
radiasi elektromagnetik lainnya
3. Arus listrik yang melewati saluran pelepasan muatan tadi
dengan cepat memanaskan udara dan berkembang sebagai plasma
yang menimbulkan gelombang bunyi yang bergetar ( guntur ) di
atmosfir.
KAPITA SELEKTA FISIKA 9
Bunyi dari getaran gelombang yang disebabkan oleh petir
yang memanaskan udara sampai 30.000 oC. Udara yang sangat panas
itu mengembang dengan cepat dan mengerut ketika dingin. Proses
ini menimbulkan gelombang bunyi.
Petir terjadi karena adanya perbedaan potensial antara
awan dan bumi. Proses terjadinya muatan pada awan karena
pergerakannya yang terus menerus secara teratur, dan selama
pergerakan itu dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga
muatan negative akan berkumpul pada salah satu sisi, dan muatan
positif pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara
awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan
negatif (electron) untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses ini,
media yang dilalui electron adalah udara, dan pada saat electron
mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah akan terjadi
ledakan suara yang menggelegar. Petir lebih sering terjadi pada
musim hujan karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar
air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus
lebih mudah mengalir. Karena adanya awan yang bermuatan positif
dan negatif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda
muatan. Petir jenis ini dapat mengganggu aktifitas penerbangan.
Awan, pada umumnya kurang lebih mengandung listrik.
Secara mekanik, thermodinamika, energi kimia diubah menjadi
energi listrik dengan kutub yang terpisah. Kebanyakan petir
memiliki fase waktu, antara lain:
1. Fase Waktu Pertumbuhan, sekitar 10 - 20 menit
2. Fase Waktu Puncak, sekitar 15 - 30 menit
KAPITA SELEKTA FISIKA 10
3. Fase Waktu Menghilang, sekitar 30 menit
Dalam kondisi cuaca yang normal, perbedaan potensial
antara permukaan bumi dengan ionosphere adalah sekitar 200.000
sampai 500.000 Volts, dengan arus sekitar 2×10-12 Amperes/m2 .
Perbedaan potensial ini diyakini memberikan kontribusi dalam
distribusi badai petir (Thunderstorm) di seluruh dunia. Pada
lapisan atmosphere bertebaran gumpalan-gumpalan awan yang
diantaranya terdapat awan yang bermuatan listrik. Awan bermuatan
listrik tersebut terbentuk pada suatu daerah dengan persyaratan:
1. Kondisi udara yang lembab (konsentrasi air yang banyak)
2. Gerakan angin ke atas
3. Terdapat inti Higroskopis
Kelembaban terjadi karena adanya pengaruh sinar matahari
yang menyebabkan terjadinya penguapan air di atas permukaan tanah
(daerah laut, danau). Sedangkan pergerakan udara ke atas
disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan akibat daerah yang
terkena panas matahari bertekanan lebih tinggi atau karena
pengaruh angin. Di samping itu terdapat Inti Higroskopis sebagai
inti butir-butir air di awan akibat proses kondensasi. Ketiga
unsur inilah yang diperlukan untuk menghasilkan awan guruh/awan
Commulonimbus yang bermuatan negatif yang karakteristiknya
berbeda-beda sesuai dengan kondisi tempatnya. Muatan awan bawah
yang negatif akan menginduksi permukaan tanah menjadi positif
maka terbentuklah medan listrik antara awan dan tanah (permukaan
bumi). Semakin besar muatan yang terdapat di awan, semakin besar
pula medan listrik yang terjadi dan bila kuat medan tersebut
KAPITA SELEKTA FISIKA 11
telah melebihi kuat medan tembus udara ke tanah, maka akan
terjadi pelepasan muatan listrik sesuai dengan hokum kelistrikan,
peristiwa inilah yang disebut petir.
Dengan letak geografis yang dilalui garis khatulistiwa,
Indonesia beriklim tropis. Hal ini mengakibatkan Indonesia
memiliki hari guruh rata-rata per tahun yang sangat tinggi. Oleh
karena itu, dianggap perlu untuk membuat analisa jumlah rata-rata
petir tahunan yang dilakukan secara berkesinambungan (Iso Kreaunik
Level) yang kemudian pada gilirannya dapat digunakan sebagai acuan
untuk pembuatan Hazard Map yang akan dihubungkan dengan skala
resiko (Lightning Strike Intensity Based On Risk Scale).
Manfaat Petir
Petir dianggap berbahaya karena memiliki daya hancur
yang luar biasa, tetapi ternyata selain membuat kerusakan di
permukaan bumi, juga mempunyai manfaat yang sangat besar.
Diantara manfaat petir adalah :
1. Manfaat Petir untuk Memproduksi Ozon (O3)
Hubunganya petir dengan lapisan ozon adalah bahwa lapisan
ozon berperan membentuk lapisan ozon. Lapisan ozon merupakan
senyawa O3. Petir berperan memicu terjadinya reaksi kimia dari
O2 atau oksigen menjadi O3. Sederhanya tiga senyawa O2 akan
pecah menjadi enam senyawa O dan akhirnya terbentuk 2 senyawa
O3. Proses tersebut tidak akan terjadi tanpa bantuan dari
petir.
2. Manfaat Petir untuk Kesuburan Tanah
KAPITA SELEKTA FISIKA 12
Manfaat lain petir adalah bagi kesuburan tanah. Saat petir
menyambar tidak hanya terjadi pembentukan lapisan ozon saja,
tapi banyak terjadi reaksi-reaksi kimia lain antara udara
dengan air hujan yang sedang turun. Misalnya nitrogen dengan
air sehingga saat air sampai di bumi menjadikan tanah lebih
subur karena mendapat pasokan nitrogen lebih banyak berupa
unsur Hara. Proses yang terjadi di alam raya ini ibarat sebuah
pabrik pupuk urea yang menghasilkan pupuk urea berkadar
Nitrogen tinggi. Sebagaimana diketahui, bahwa para petani
menggunakan pupuk urea untuk membantu proses penyuburan tanah.
3. Petir bermanfaat untuk membunuh kuman dan bakteri
Pada kondisi akan turun hujan, dimana awan melingkupi
permukaan bumi, maka di permukaan akan terasa panas. Kondisi
ini cenderung menjadi semakin lembab, dengan meningkatnya
kandungan uap air di udara. Kondisi seperti ini sangat
potensial untuk tumbuh berkembangnya bakteri-bakteri juga
kuman-kuman yang beterbangan di udara. Maka ketika terjadi
Kilat dan sambaran petir di udara, akan membunuh kuman-kuman
dan bakteri ini. Hal ini karena kilat dan sambaran petir
merupakan aliran muatan listrik. Pada saat muatan listrik ini
mengalir melesat di udara akan memanaskan udara disekitarnya.
Oleh karena itu, saat terjadi hujan disertai dengan kilat dan
petir yang menggelegar, juga sedang terjadi proses pembersihan
udara dari kandungan kuman dan bakteri yang melayang,
KAPITA SELEKTA FISIKA 13
disebabkan oleh plasma petir yang sangat tinggi. Setelah hujan
reda, petir sudah selesai, maka udara akan terasa nyaman.
Sistem Deteksi Petir
Sistem deteksi petir yang digunakan adalah Sistem
deteksi dan analisa petir secara real-time menggunakan software
Lightning/2000 yang dirangkai dengan Boltek Lightning Detection System.
Storm Tracker ini dapat mendeteksi strokes petir secara optimal
sekitar 300 mil yang kemudian akan diplot secara otomatis dan
real-time ke sistem, dimana semakin banyak strokes maka semaikin
maksimal penentuan posisi dari sistem. Storm Tracker bekerja dengan
mendeteksi sinyal radio yang dihasilkan oleh petir, dengan kata
lain, antena Storm Tracker dapat memberikan informasi arah dan
jarak thunderstorm yang dikalkulasikan dengan kekuatan sinyal yang
diterima.
Thunderstorm, biasa juga disebut Electrical storm/
Lightning storm, adalah sebuah bentuk cuaca yang dicirikan oleh
adanya kehadiran petir. Dari petir tersebut maka dapat dibuat
klasifikasi dan sistem peringatan terhadap aktifitas thunderstorm.
Ada dua macam alarm yang ada dalam system deteksi thunderstorm,
antara lain:
1. Close Storm Alarm, yang akan aktif jika terdapat
sebuah Thunderstorm yang bergerak mendekat dari jarak
sebelumnya.
KAPITA SELEKTA FISIKA 14
2. Severe Storm Alarm, yang akan aktif jika jumlah sambaran petir
(Lightning Strikes) per menit melampaui jumlah sambaran petir
sebelumnya.
Untuk mempermudah analisa, maka dibuat beberapa pengelompokan,
yaitu:
1. Berdasarkan Kekuatan Storm
Pengelompokan berdasarkan Indeks kekuatan (Severity Index),
yaitu Thundershower (0-22), thunderstorm (23-43), strong
thunderstorm (44-75) dan Severe Thunderstorm (>76)
2. Berdasarkan Jarak Storm
Pengelompokan jarak storm dibagi menjadi 3, antara lain nearby
(0-20 Km), regional (21-60 Km), dan distance (>60 Km).
Tinjauan Sudut Pandang Al-Qur’an
Selama hujan, guntur dan kilat yang tersusun dari
pembentukan cahaya-cahaya terang akibat pelepasan energi listrik
di ruang atmosfir, sesungguhnya merupakan sumber energi yang
menghasilkan listrik lebih besar dari pada ribuan pembangkit
KAPITA SELEKTA FISIKA 15
listrik di samping sebagai fenomena iklim. Berikut ini keajaiban
kilat dan petir, antara lain :
energi yang dilepas oleh sekali kilatan petir lebih besar dari
pada energi yang dihasilkan seluruh pembangkit listrik di
Amerika.
Satu kilatan petir dapat menyalakan 100 watt bola lampu selama
lebih dari tiga bulan.
Pada titik sentuh petir ke bumi, cuaca memanas hingga 25.000oC. kecepatan kilatan petir 150.000 km/detik dan rata-rata
ketebalannya 2,5-5 cm.
Petir menghasilkan molekul nitrogen yang dibutuhkan bagi
tumbuh-tumbuhan di Bumi utuk menunjang kehidupanya.
Setiap petir rata-rata memiliki 20.000 ampere daya listrik.
Seorang tukang las hanya menggunakan 250-400 ampere untuk
mengelas baja.
Petir bergerak pada kecepatan 150.000 km/detik, hampir
setengah kecepatan cahaya dan 100.000 kali lebih cepat dari
kecepatan suara.
Suara yang dilepaskan oleh satu kilatan lebih besar dari
pada cahaya 10 juta bola lampu berdaya 100 watt. Ini menerangkan;
apabila setiap rumah di Istanbul menyalakan satu bola lampu,
pancaran cahaya dari satu kilatan petir akan lebih besar. Allah
menyatakan fenomena kilat yang menakjubkan ini seperti
ار ص ي�' الا7 ب' ب�' ه� ذ< ه ب�� زف� ا ي�' ن� اد س� ك ي��“Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan”. (QS. al-Nuur : 43)
KAPITA SELEKTA FISIKA 16
Udara–yang dipanaskan oleh cahaya matahari–naik membawa
molekul-molekul air yang menguap di dalamnya. Ketika udara yang
naik ini mencapai ketinggian 2-3 km, udara tesebut bersentuhan
dengan lapisan udara dingin. Saat kenaikan udara, kristal-kristal
es yang terbentuk di dalam awan melepaskan energi listrik statis
yang terbentuk karena pergesekan. Energi listrik ini mengandung
unsur positif (+) pada lapisan atas awan dan unsur negatif (-)
pada lapisan bawahnya. Ketika awan cukup terisi untuk
mengionisasi udara; maka petir terbentuk.
Petir memanaskan udara di sekitarnya hingga 30.000 oC
dalam sepersejuta detik. Udara yang dipanskan meluas, dan
menyebarkan gelombang suara yang lebih cepat dari kecepatan
suara; dengan tekanan 100 kali lebih besar dari tekanan atmosfir
normal. Sama halnya dengan pesawat yang melintas dengan kecepatan
suara, ini menyebabkan ledakan suara (gemuruh) di udara, sehingga
dinamakan gemuruh/guntur.
Mengapa cahaya dan suara guntur tidak bersamaan mencapai bumi?
Ini dikarenakan suara guntur mencapai pendengaran kita dengan
kecepatan suara (340 m/detik di udara); sedangkan petir mencapai
visual (penglihatan ) kita dengan kecepatan cahaya (99, 793
km/detik). Ini menyebabkan perbedaan waktu antara dua peristiwa,
dan dengan demikian membuat kilatan (petir) mencapai bumi lebih
sebelum guntur.
Ketika perbedaan muatan listrik menjadi lebih besar
antara bumi dan awan, udara menjadi lebih mudah ditembus dari
bumi ke awan; pelepasan energi listrik dimulai melalui saluran
KAPITA SELEKTA FISIKA 17
penghantar yang dibentuk oleh udara yang ditembus itu. Pelepasan
energi listrik dari awan disebut dengan kilat, dan pelepasan
energi listrik dari bumi disebut petir atau sambaran balik.
Kebenaran kilat yang dinyatakan dalam Qur’ân Surat Al-Ra’d–
yang artinya “Guruh” atau “Guntur”–merupakan salah satu surat
dalam Qur’ân. Allah memberitahukan bahwa guntur dibentuk oleh
kilat yang bertasbih memujiNya :
ب' ي� ص ي� واعق� ف�� ل ال�ص زس� �Eي ه و ن� ف� ي� ن� ج�� ه� م� ك ملاب�7 مذه وال� ح ذ ي�' ع� ح ال�ر سب' وي��ال ح م ذ ال� �Eب ذ و س�+ ي� اهلل وه� ون� ف� ادل� ح' م ي�� اء وه� ش+ ن� ي�� ها م� ب�'
“Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena
takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa
yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah
Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.” (QS. al-Ra’d 13 : 13)
Sambaran kilat yang mengingatkan kita pada kematian
Pengalaman mereka yang selamat dari sambaran kilat yang dapat
menyebabkan kematian ratusan orang setiap tahunnya, mengingatkan
kita pada kematian dan juga pengungkapan ketakberdayaan seseorang
di hadapan Allah. Kemungkinan seseorang tesambar petir adalah
1:700.000; akan tetapi tidak seharusnya seseorang meremehkan
kemungkinan tersebut dan juga dampak yang dihasilkan. Menurut
KAPITA SELEKTA FISIKA 18
pengakuan mereka yang pernah tersambar petir, aliran listriknya–
bahkan–dapat meledakkan kancing dan sleting baju dan seseorang
dapat jatuh pingsan. Karena kerusakan otak yang dialaminya,
seseorang yang dirawat secara intensif di rumah sakit harus
belajar kembali bagaimana caranya berjalan, menelan
makanan/minuman, atau dengan kata lain bagaimana caranya hidup
kembali.
Mereka relah menggambarkan bagaimana yang dirsakannya,
dan ketika itu seola-olah mereka “hidup merana dan kemudian
dihidupkan kembali.” Dalam Qur’ân, peristiwa yang sangat serupa
terjadi ketika Allah tunjukkan pda kaum Nabi Musa as. Dengan
keberanian yang keliru dan memalukan, Bani Israel menuntut pada
Nabi Musa as. agar mereka dapat melihat Allah dengan mata mereka,
dan sementara menuntut, mereka ditunjukkan dampak kilat yang
serupa.
Pernyataan dalam ayat berikut “maka kilat menyambarmu hingga
kamu mati” dan “kemudian kami membawamu kembali ke kehidupan setelah kamu
mati,” menjadi petunjuk dari kenyataan bahwa mereka –ketika itu –
merasa hidup kembali setelah jantungnya terhenti, akibat kejutan
dan juga hilangnya kesadaran dan ingatan yang mereka alami.
(Allah mengetahui yang terbaik) Berikut ini adalah ayat-ayat yang
berhubungan dalam Qur’ân:
KAPITA SELEKTA FISIKA 19
م ت� �Eن ه� وا7 ق� اع� مS ال�ص ك �Eب ذ� خ�� ا7 هره� ف�� ج�' ي ي��زى اهلل ت� ك� ج� ن� ل� م� و7 وسي لن� ي�� ا م� م ب�� لت� د� ف�� وا�
زون� ك ش+ م ي�� ك عل مS ل� ك وب�� عذ م� ن� ب�' م م� اك� ب� عث+ م ب�' . ث�+ رون� ظ� ي� ن��“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu
sebelum kami melihat Allah dengan terang , karena itu kamu disambar halilintar,
sedang kamu menyaksikannya “. Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu
mati , supaya kamu bersyukur.” (QS. al-Baqarah 2 : 55-56)
Referensi
Anderson, R.B. and Eriksson, A.J., A Summary of Lightning
Parameters foe Engineering Aplications, Study Committee No. 33
(CIGRE), Electra No. 69, 1980.
Bustanam Beni, 1999.Penentuan Efektivitas Perlindungan Sistem
Proteksi Petir Eksternal pada Bangunan dengan Metode Volume
Attraktif. Tugas Akhir, Teknik Elektro Fakultas Teknologi
Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
DN, Taufik, Abdul Syakur, Yuningtyastuti, 2005.Analisa Kebutuhan
Pemakaian Sistem Proteksi Penangkal Petir pada Gedung
Bertingkat, Tugas Akhir, Teknik Elektro Fakultas Teknik UNDIP,
Semarang.
Hutauruk, T.S., 1983. Pengetanahan Netral Sistem Tenaga
Pengetanahan Peralatan, Penerbit Erlangga.
Tim, Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir untuk Bangunan di
Indonesia, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Jakarta.
KAPITA SELEKTA FISIKA 20
Zoro Reynaldo, 2002.Dr., Sistem Proteksi terhadap sambaran petir
pada struktur tinggi dengan bangunan disekitarnya, Lab. Teknik
Tegangan Tinggi dan arus Tinggi, ITB.
......., 2006.Analisa Biaya Manfaat Sistematik Atas Proteksi
Sambaran Petir,
http://www.elektro_indonesia.co.id/analisenergi.html.
......, 1987.MIL-HDBK-419A Grounding, Bonding and Shielding for
Electronics Equipments and Facilities, Department of Defense,
Washington D.C, USA.
KAPITA SELEKTA FISIKA 21