Upload
independent
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1Gambaran Umum Perusahan
a. Sejarah Singkat Perusahaan
CV. Mayomi Sejahtera Mandiri adalah sebuah perusahaan
yang memproduksi serta memasarkan produknya antara lain
beragam macam tas wanita atau ladies bag. Mengawali kegiatan
usahanya dari kerajinan kulit pada sektor rumah tangga dan
pada tahun 1990 usaha ini diberikan kesempatan oleh Pemda DKI
Jakarta untuk tampil pada pameran dan promosi di wilayahnya,
karena mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat pada
waktu itu, perusahaan ini meresponnya dengan membenahi diri
dengan mendaftarkannya sebagai perseroan comanditer atau CV
pada Notaris Jonoes E. Maogiman. SH tanggal 3 Maret tahun
1992. CV. Mayomi Sejahtera Mandiri beralamatkan di Jl.
Serdang Cempaka V No. 22 Kecamatan Kemayoran jakarta Pusat.
Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan beberapa
faktor yaitu:
1. Dekat dengan kediaman pribadi pemilik perusahaan.
2. Lokasi pabrik dekat dengan pasar Sumur Batu.
3. Fasilitas memadai ( listrik, air dan telepon ).
4. Kawasannya bebas dari banjir.
5. Keamanan lingkungan terhitung baik.
6. Letaknya strategis mudah dijangkau bagi pekerja.
28
Pada tahun 1996 CV. Mayomi Sejahtera Mandiri memproduksi
aneka tas dari bahan-bahan sintetis imitasilir dan mengalami
pertumbuhan yang terus membaik dan meningkat sehingga
perusahaan ini membuka outlet atau toko pada pasar atau jalur-
jalur distribusi yang dianggap potensial seperti, pusat
grosir pasar regional Tanah Abang dan pasar Senen Jaya.
Melalui kedua tempat ini didistribusikan produk-produk
CV. Mayomi Sejahtera Mandiri sehingga diharapkan akan lebih
cepat dikenal oleh dan mudah diperoleh oleh masyarakat
sebagai calon konsumen sekaligus untuk mengukur kekuatan-
kekuatan serta kelemahan-kelemahan produknya lebih baik harga
ataupun kualitas dibandingan dengan pesaing-pesaing lainnya.
Penerapan mekanisme kerja yang sinergis antara produksi
dan pemasaran khususnya pada jalur distribusi seperti ini
merupakan kekuatan dari CV. Mayomi Sejahtera Mandiri dalam
menganalisa dan mengembangkan pasar potensialnya, sehingga
setiap perubahan yang terjadi akan dapat segera direspon
dengan tanggap dan cepat oleh setiap manajer.
b. Struktur OrganisasiStruktur organisasi merupakan susunan ataupun hubungan
antara bagian-bagian dan posisi dalam perusahaan yang dapat
memperinci pembagian aktivitas kerja dan tingkat
29
spesialisasinya serta menunjukan hierarki organisasi,
struktur, wewenang, dan hubungan pelaporannya.
Organisasi yang tersusun baik akan mampu menghilangkan
kesimpang-siuran dalam pekerjaan dan akan memberikan
kejelasan bagi setiap pihak, tentang tugas dan tanggung jawab
yang diemban untuk dapat berfungsi dengan baik dan optimal.
Struktur organisasi merupakan suatu mekanisme kerja yang
mengkoordinasikan tugas-tugas untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Sedangkan untuk struktur organisasi yang
digunakan CV. Mayomi Sejahtera Mandiri adalah struktur
organisasi lini.
Gambar 4. I Struktur Organisasi
30
Direktur
Koordinator
ProduksiStaff Keuangan Koordinator
Pemasaran
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Visi Mayomi Tas
Menjadi perusahaan yang handal dalam mutu dan pelayanan
Misi Mayomi Tas
Meningkatkan mutu SDM yang handal
Meningkatkan mutu produk
Melakukan inovasi produk
Kebijakan Mutu
Manajeman CV. Mayomi Sejahtera Mandiri berkomitmen
menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan selalu
berusaha memuaskan pelanggan dengan desain tas wanita yang
mutakhir dan memikat konsumen dengan mutu terbaik.
Sasaran Mutu
Memperoleh sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:2000
pada awal tahun 2006
Meningkatkan keuntungan minimal sebesar 20% dibandingkan
tahun 2005
31
Staff Produksi Staff Pemasaran
PROFIL USAHA
Nama IKM : CV. Mayomi Sejahtera Mandiri
Nama Pemilik IKM : H. Musa M Hakim, SE
Tempat Tanggal Lahir : : Riau, 10 Oktober 1956
Status : Menikah
Pendidikan : S1
Jabatan : Pimpinan
Jenis Produk : Tas Wanita
Alamat Usaha :Jl. Serdang Cempaka V
No. 22, Kelurahan Cempaka Baru,
Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat
Mulai Berdiri : Tahun 1990
Jumlah Tenaga Kerja : 15 karyawan
Modal awal : Rp. 10.000.000
NPWP : 18.025.806.3-027.000
No. SIUP : 6997./09-01/PK/87.
No. TDP : 09.05.5.52.05504
32
4.1.2 Aspek Produksi
CV. Mayomi Sejahtera Mandiri menekuni usaha pada bidang
memproduksi aneka tas wanita yang terbuat dari berbagai macam
bahan sintetis imitalisir. Tas Wanita CV. Mayomi Sejahtera
Mandiri memproduksi tas wanita, dimana pangsa pasar ini
sangat menjanjikan bila dilihat dari sifat konsumtif yang
dimiliki oleh wanita Indonesia. Contoh merk tas wanita yang
diproduksi oleh CV. Mayomi Sejahtera Mandiri adalah tas
wanita merek Dellfani.
a. Bahan, Peralatan dan Mesin yang digunakan
Bahan yang digunakan pada proses produksi antara lain :
1. Bahan sintetis imitasilir kulit
2. Busa
3. Kain/bahan pelapis ( untuk melapisi bagian dalam tas )
4. Retsleting kecil
5. Retsleting besar
6. Aksesoris ( Ring O, Ring Kotak, Kunci Tas )
7. Lem Aibon
8. Lem Latex
33
9. Lem P.C
10. Benang nilon
11. Plastik pengemasan
12. Pembersih pola pada bahan ( sejenis thinner khusus )
13. Karton ( untuk membuat pola )
Peralatan yang digunakan pada proses produksi antara lain :
1. Gunting
2. Pensil Jahit
3. Kuplik ( alat pembolong bahan untuk aksesoris )
4. Palu
5. Meteran jahit
6. Penggaris
7. Cutter
8. Kuas lukis
Mesin yang digunakan pada proses produksi antara lain :
1. Mesin Potong
34
Berfungsi memotong bahan yang telah dipola.Pemotongan
dengan mesin ini di khususkan pada pemotongan dengan
ukuran potongan besar yang tidak efektif jika dilakukan
dengan gunting.
2. Mesin Jahit BesarMesin ini berfungsi menyambung/menyatukan bahan yang
telah selesai dipotong baik dengan menggunakan gunting
maupun mesin potong.
3. Mesin SesetMesin ini berfungsi menipiskan pinggiran busa yang
telah direkatkan pada bahan agar mudah dijahit dengan
menggunakan mesin jahit.
4. Mesin Jahit TunggulMesin ini berfungsi menyambung dengan cara menjahit
badan tas yang bagian pinggirnya tanpa menggunakan
aksesoris.
5. Mesin Jahit CangklongHampir sama dengan mesin jahit tunggul, namun mesin
ini berfungsi menjahit bagian pinggiran badan tas yang
modelnya khusus menggunakan aksesoris sehingga tidak
bisa dilakukan dengan menggunakan mesin jahit biasa
ataupun mesin jahit tunggul.
b. Proses Produksi
35
Secara garis besar berikut alur proses produksi tas
wanita pada CV. Mayomi Sejahtera Mandiri :
Gambar 4.2 Proses Produksi
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Berikut alur proses produksi tas wanita pada CV. Mayomi
Sejahtera Mandiri secara rinci :
1. Buat pola dari bahan karton menggunakan bantuan pensil
dan penggaris untuk tiap bagian tas yang akan dibuat.
Mulai dari pola bagian luaran yaitu : bagian samping
(kiri dan kanan), bawahan, handle, tempat handphone dan
bantalan retsleting besar. Hingga pola bagian dalaman
yaitu : kantong retsleting kecil, bawahan dan bagian
samping tas ( kiri dan kanan).
2. Buat bantalan retsleting kecil dari bahan karton sesuai
panjang retsleting.
36
3. Lalu gunting karton sesuai pola-pola yang dibuat ( pada
proses no. 1 dan 2 )
4. Cetak pola luaran pada bahan sintetis imitasilir
( bagian luar tas ).
5. Cetak pada busa, khusus untuk bagian bawahan, samping (
kiri dan kanan ) dan bantalan retsleting besar sesuai
pola luaran.
6. Cetak poladalaman pada kain pelapis ( bagian dalam
tas )
7. Gunting bahan sintetis imitasilirsesuai pola ( pada
proses no. 4 )
8. Gunting busa sesuai pola ( pada proses no. 5 )
9. Gunting bahan kain pelapis sesuai pola ( pada proses
no. 6 )
10. Pasang aksesoris pada bahan luaran samping ( kiri dan
kanan ) dengan cara diketok menggunakan kuplik dan palu.
11. Bentuk handle dengan cara dioleskan lem latex, lalu
dilipat dengan arah lipatan pertama memanjang dan
lipatan kedua membagi dua panjang handle.
12. Jahit mengikuti panjang handle dengan tujuan memperkuat
handle.
13. Tempelkan menggunakan lem PC kedua ujung handle pada
bahan luaran sisi kiri, lalu handle lainnya untuk sisi
kanan.
14. Tempelkan menggunakan lem latex busa yang telah
digunting ( pada proses no. 8 ) ke bahan luaran
37
( sintetis imitasilir ) bagian bawahan dan samping
( kiri dan kanan ).
15. Tipiskan sekeliling pinggiran bahan busa yang telah
ditempel ke bahan luaran ( pada proses no. 14 )
menggunakan mesin seset. Dengan tujuan agar mudah
dibentuk dan dijahit.
16. Jahit ujung handle yang sebelumnya telah ditempel
( pada proses no. 13 ) menggunakan mesin jahit biasa.
17. Jahit bahan luaran sisi kiri dan kanan menggunakan
mesin jahit biasa.
18. Jahit bahan luaran bawahan ke bahan luaran sisi kiri
dan kanan menggunakan mesin jahit tunggul.
19. Jahit bahan kantong retsleting kecil menjadi kantong
jadi menggunakan mesin jahit biasa.
20. Jahitbahan tempat hand phone menjadi tempat hand phone
jadi menggunakan mesin jahit biasa.
21. Jahit tempat hand phone yang sudah jadi ke bahan
dalaman sebelah kiri.
22. Lubangi bahan dalaman sebelah kanan sesuai dengan
bantalan retsleting kecil yang selesai dibuat. ( pada
proses no. 2 ) menggunakan cutter.
23. Tempel bahan dalaman sebelah kanan ke bantalan
retsleting kecilmenggunakan lem aibon.
24. Jahit retsleting ke kantong yang telah jadi. ( pada
proses no. 19 )
25. Jahit hasil proses no. 24 dan hasil proses no. 23
38
26. Jahit bahan dalaman bagian sisi kiri kanan dan bawahan
menggunakan mesin jahit biasa.
27. Masukkan bahan dalaman yang telah selesai dijahit ke
bahan luaran yang juga telah selesai dijahit.
28. Jahit bantalan retsleting besar ke retsleting besar.
29. Jahit hasil proses no. 28 ke mulut tas.
30. Cat bagian pinggiran mulut tas menggunakan kuas lukis.
31. Bersihkan menggunakan thinner khusus jika ada sisa noda
pola atau cat.
c. Layout Produksi
Gambar 4.3 Layout Produksi
Sumber :Data diolahdari hasil wawancara
39
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Layout produksi pada CV. Mayomi Sejahtera Mandiri belum
mendukung sepenuhnya kegiatan produksi. Yang berakibat pada
turunnya efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam kinerjanya
sehari-hari. Hal ini diakibatkan bangunan tempat produksi/pabrik
yang digunakan pada saat ini merupakan bangunan rumah tempat
tinggal. Jadi salah satu permasalahan yang dihadapi adalah
keterbatasan lahan dan konstruksi asli bangunan yang sudah
berbentuk rumah tinggal.
40
4.1.3 Aspek Pemasaran
a. Gambaran Umum Pemasaran
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu
yang bertujuan untuk
memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah tas wanita
yang berbahan dasar sintetis imitasilir/suede sintetis. Suede
sintetis merupakan makro suede, tetapi bukan bahan dari
produk hewan melainkan dari micro fiber (bahan
polister).Alasan dipilihnya bahan ini adalah harganya yang
terjangkau, cukup awet, dan mudah dalam perawatan
Produk pada CV. Mayomi Sejahtera Mandiri sendiri
dikerjakan oleh tenaga kerja yang berpengalaman.Rata-rata
pengalamannya sudah lebih dari 5 tahun, bahkan sudah ada yang
mencapai 10 tahun. Selain itu produk tas wanita CV. Mayomi
Sejahtera Mandiri sudah pernah mengikuti ajang pameran di
41
Helsinki, Finlandia. Sehingga diberikan sertifikat
penghargaan oleh duta besar RI di Finlandia.
b. Saluran Distribusi
Untuk mendukung tersedianya produk dan memudahkan
konsumen untuk memperolehnya CV. Mayomi Sejahtera Mandiri
membuka outlet atau toko sebagai cabang pemasarannya dengan
tujuan:
1. Memudahkan pelanggan dan pembeli untuk memperolehnya.
2. Tercapainya target pasar yang direncanakan.
3. Agar cepat dikenal oleh masyarakat pelanggan.
Gambar 4.4 Distribusi Pemasaran Produk
42
Pusat Grosir Pasar
Regional Tanah
Abang
CV. Mayomi
Sejahtera
Mandiri
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
CV. Mayomi Sejahtera Mandiri memusatkan tempat
produksinya di rumah khusus produksi yang dimiliki oleh CV.
Mayomi Sejahtera Mandiri di Jl. Serdang Cempaka V No. 22
Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat dan mendistribusikannya
kedua lokasi seperti yang terlihat pada gambar di atas.
Sebuah perusahaan dalam memasuki pasarnya, akan mengacu dan
memprioritaskan kepada pelanggan yang potensial, yang
mempunyai prospek untuk volume transaksi yang besar dan
pembelian yang berulang kali. Pasar-pasar potensial dipilih
di tempat mana sering terjadi transaksi dalam jumlah yang
besar atau pembeli grosir, seperti pasar Tanah Abang dan
Pasar Senen.
43
Pasar Proyek Senen
Jakarta Pusat
c. Fungsi Pemasaran
1. Penjualan
CV. Mayomi Sejahtera Mandiri dalam melakukan
penjualannnya dengan membuka dua cabang toko yaitu di Pasar
Senen Jaya dan Pusat Grosir Tanah Abang.Namun jika jika ada
pembeli yang mau langsung membeli di pabrik juga
diperbolehkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan memberikan
harga yang lebih kompetitif di pasar karena tidak harus
mengeluarkan biaya pengiriman sekaligus mempermudah konsumen
untuk mendapatkan tas buatan CV. Mayomi Sejahtera Mandiri.
Sebelumnya CV. Mayomi Sejahtera Mandiri mempunyai tiga cabang
toko yaitu salah satunya di ITC Mangga Dua, namun rendahnya
pemintaan akibat munculnya pesaing-pesaing baru yang sejenis,
membuat pemilik memutuskan untuk menjual tokonya yang
terletak di ITC Mangga Dua tersebut.
2. Periklanan
Promosi/periklanan merupakan proses komunikasi antara
penjual dan pembeli yang merupakan usaha untuk mempengaruhi
agar pembeli mau membeli barang dan jasa yang ditawarkan
serta memberi dan menyampaikan informasi tentang barang dan
jasa dengan jalan mengadakan komunikasi yang bersifat
44
membujuk. Kegiatan periklanan juga merupakan salah satu unsur
yang penting bagi perusahaan.
Periklanan yang digunakan dalam CV. Mayomi Sejahtera
Mandiri sejauh ini hanya dengan menggunakan kartu nama
pemilik dan anak dari pemilik perusahaan. Selain itu pemilik
juga bekerja sama dengan pedagang besar yang mengiklankan
produk CV. Mayomi Sejahtera Mandiri di tokonya melalui
katalog dengan biaya yang dikeluarkan sendiri oleh pedagang
besar tersebut.Teknik penjualan perseorangan sampai saat ini
masih diandalkan, yaitu teknik penjualan dengan cara
berinteraksi langsung dengan calon pembeli di toko yang
dimiliki oleh bapak H. Musa yang berada di Pusat Grosir Pasar
Regional Tanah Abang dan Pasar Proyek Senen.
Gambar 4.5 Periklanan
Sumber : CV. Mayomi Sejahtera Mandiri
45
3. Pengiriman Produk
Produk yang telah selesai dikemas selanjutnya akan
dikirim menggunakan mobil pribadi pemilik. Alasan pemilik
tidak menggunakan mobil box adalah selain menghemat biaya ini
menurut pemilik sendiri merupakan suatu strategi yang
dilakukan dalam upaya menghindari pungutan liar yang banyak
dijumpai selama perjalanan. Tiap kali mengirim barang, satu
buah mobil minibus dapat mengangkut sekitar 5 lusin tas
wanita. Pengiriman hanya dilakukan apabila stock barang di
toko ataupun agen dirasa kurang.
4. Pembungkusan
Pembungkusan mempunyai peranan penting dalam pemasaran
yang dilakukan suatu perusahaan. Karena dengan pembungkusan
yang menarik dan berkualitas, maka permintaan produk oleh
konsumen akan meningkat. Pembungkusan yang dilakukan CV.
Mayomi Sejahtera Mandiri sangat sederhana yaitu hanya dengan
menggunakan plastic bening untuk membungkus tas yang telah
selesai dibuat.
Plastik bening dan isolasi digunakan untuk merekatkan
tiap ujung plastic pembungkus. Pembungkusan ini dilakukan
dengan tujuan melindungi badan tas dari noda ataupun goresan
selama proses pengiriman ataupun selama barang dalam gudang
penyimpanan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada barang
yang telah selesai diproduksi.
46
5. Penyimpanan
Penyimpanan mempunyai peranan penting dalam suatu
produksi. Karena dengan adanya penyimpanan, perusahaan akan
mempunyai suatu stock produk sehingga jika permintaan akan
suatu produk meningkat dan produksi yang dihasilkan kurang
mencukupi, maka kekurangan tersebut mampu ditutupi oleh
stock yang tersedia.
Stock yang tersedia dalam setiap perusahaan berkualitas
baik apabila dalam proses/tahap penyimpanan (penyusunan
maupun penempatan) produk dilakukan sesuai dengan standar
operasional perusahaan dan dengan tingkat kehati – hatian
yang tinggi (pengawasan yang ketat).Pada CV. Mayomi
Sejahtera Mandiri sendiri, penyimpanan produk yang telah
selesai dikerjakan ditempatkan pada gudang khusus
penyimpanan. Gudang penyimpanan terletak di bagian depan
pabrik sehingga memudahkan pengengkutan barang dari gudang
penyimpanan ke mobil pengangkut sehingga lebih cepat dan
efisien. Selain itu aspek keamanan juga diperhatikan,
banyaknya susunan atau tumpukan barang pada gudang
penyimpanan tidak boleh terlalu tinggi karena dapat merusak
bentuk atau kontur tasyang terletak di bagian bawah
tumpukan.
4.1.4 Aspek Personalia
47
a. Gambaran Umum Personalia
Manajemen personalia adalah manajemen yang
mengkhususkan diri dalam bidang pengelolaan sumber daya
manusia.Dalam pelaksanaannya hal ini CV. Mayomi Sejahtera
Mandiri dilakukan langsung oleh pemilik perusahaan mulai
dari proses analisis jabatan, perekrutan karyawan,
penempatan posisi, pemberian kompensasi, memotivasi
karyawan, hingga pemutusan hubungan kerja.
Untuk dapat mengembangkan manajemen personalia maka
kita harus sadar bahwa manusia bukanlah benda mati sebab
manusia mempunyai perasaan, mereka dapat gembira dan sakit
hati, mereka dapat senang dan susah, mereka bukan hanya
memerlukan kebutuhan materi tetapi juga mereka juga sering
mengharapkan penghargaan dan pengakuan.
Oleh karena demikian banyak factor yang merupakan aspek
dalam kehidupan manusia dalam hubungannya antara satu dengan
yang lain, maka untuk mengembangkannya perlu pemgetahuan
tentang dasar tentang psikologi, adat istiadat dan
sebagainya. Memang harus kita akui bahwa makin kecil suatu
perusahaan maka makin kecillah peranan manajemen personalia,
sebaliknya dengan makin besarnya suatu perusahaan maka makin
besarlah peranan manajemen personalia disini. Di CV. Mayomi
Sejahtera Mandiri sendiri kita tidak dapat sepenuhnya
mengadopsi hal ini. Meskipun perusahaaan ini masih dalam
48
skala IKM (Industri Kecil dan Menengah) peranan manajemen
personalia bisa dibilang besar dikarenakan system
kekeluargaan yang mengutamakan kepercayaan diterapkan oleh
pemilik perusahaan. Sehingga mengahruskan pemilik yang dalam
hal ini merangkap sebagai manajer personalia harus sering
berhubungan dengan tiap karyawannya.
b. Fungsi Manajemen Personalia1. Perekrutan Karyawan
Dalam proses perekrutan, CV. Mayomi Sejahtera Mandiri
merekrut calon karyawan baik tetap maupun borongan melalui
referensi dari karyawan yang sudah ada, kerabat atau
kenalan. Biasanya melalui cara ini CV. Mayomi Sejahtera
Mandiri hanya merekrut karyawan borongan saja, namun tidak
menutup kemungkinan untuk perekrutan untuk calon karyawan
tetap. Namun di samping itu ada hal lain yang menjadi
pertimbangan pemilik. Antara lain strategi ini masih dirasa
kurang karena tidak ada jaminan dari si pemberi rekomendasi
kalau pekerja yang dibawanya sesuai standar kinerja yang
ditetapkan oleh pemilik perusahaan.
Selain itu CV. Mayomi Sejahtera Mandiri juga
mempekerjakan anggota keluarga dan beberapa anggota
masyarakat di lingkungan sekitar dengan tentunya melalui
ujian atau tes terlebih dahulu.idealnya seorang pegawai di
tempat usaha aneka tas harus menguasai prinsip kerja cara
pembuatan tas. Misanya, pekerja harus mengetahui bagaimana
membuat dan memotong pola, bagaimana menjahit bahan-bahan49
pembuatan tas, bagaimana cara memeriksa tas / menyortir tas
yang telah diselesaikan dan lain-lain. Tujuanutama dari
proses perekrutan ini adalah untuk mendapatkan orang yang
tepat di bidangnya agar mereka mampu bekerja secara optimal.
Berikut beberapa alasan CV. Mayomi Sejahtera Mandiri
menerapkan system ini dalam perekrutan karyawannya:
Lebih mudah, efisien dan terpercaya karena pemilik tidak
harus mengeluarkan biaya untuk beriklan.
Dengan mempekerjakan mereka, maka secara tidak langsung
mereka juga akan mempunyai rasa ikut memiliki dalam usaha
ini.
Meminimalisir upahtenaga kerja dengan tidak adanya ongkos
transportasi bagi karyawannya
Namun hal ini masih dirasa kurang karena tidak ada
jaminan dari si pemberi rekomendasi kalau pekerja yang
dibawanya sesuai standar kinerja yang ditetapkan oleh
pemilik perusahaan.CV. Mayomi Sejahtera Mandiri tidak
melakukan pelatihan, karena akan menambah ongkos
pengeluaran. Oleh sebab itu sebelum merekrut seseorang, CV.
Mayomi Sejahtera Mandiri melakukan uji tes untuk mengetahui
seberapa besar tingkat kinerja calon karyawannya.
2. Penggajian Karyawan
Penggajian karyawan dilakukan atas dasar kesepakatan
dengan memperhatikan aspek pemenuhan standar kebutuhan
50
sehari – hari.Perbedaan antara gaji dengan kompensasi adalah
kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan kepada para karyawannya yang dapat dinilai dengan
uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap.
Kompensasi ini adalah merupakan masalah yang penting
karena justru adanya kompensasi seseorang mau menjadi
karyawan dari suatu perusahaan tertentu.Kompensasi lebih ke
arah insentif dari manajer personalia bagi pekerja dalam
upaya meningkatkan kinerjanya maupun produktivitasnya.
Namun di tubuh CV. Mayomi Sejahtera Mandiri sendiricara
ini tidak diberlakukan.Hal ini memang menjadi permasalahan
karena tidak memacu produktivitas karyawan tetap
perusahaan.Kesadaran mengenai produktivitas karyawan sudah
disadari sendiri oleh diri tiap karyawan masing – masing.
Lain halnya dengan karyawan borongan yang memakai system
upah yang besarannya tergantung dari unit tas yang
diselesaikan oleh tiap individu.
Penggajian karyawan pada CV. Mayomi Sejahtera Mandiri. Ada
dua tipe pekerja yang dimiliki oleh CV. Mayomi Sejahtera
Mandiri :
Karyawan Tetap.
51
System gaji yang diberlakukan adalah system gaji tetap
perbulan dan sama untuk setiap lini namun berbeda untuk
setiap tingkatan jabatan dalam perusahaan. Misalkan untuk
manajer produksi, manajer keuangan, dan manajer
pemasaran, pemilik menyamaratakan jumlah gaji yang akan
diterima. Besaran gaji yang diterima oleh karyawan tetap
pada CV. Mayomi Sejahtera Mandiri adalah sebesar Rp.
1.500.000,00 per bulan.
Karyawan Borongan.
Sama dengan karyawan tetap, karyawan borongan juga
menerima upah dengan sistem yang sama dengan karyawan
tetap produksi namun dengan nominal yang lebih kecil
karena karyawan borongan hanya bertugas memproduksi
barang saja sedangkan karyawan tetap juga bertugas
mengawasi sekaligus memproduksi barang jika tenaga yang
diperlukan kurang.
3. Semangat dan Kegairahan Kerja
Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih
giat.Sedang kegairahan kerja adalah kesenangan kerja yang
mendalam terhadap pekerjaan. Bahkan turunnya/rendahnya
semangat dan kegairahan kerja sebenarnya dapat diketahui
dengan jalan melihat indikasi-indikasi yang mungkin yang
mungkin timbul yaitu antara lain turun/rendahnya
produktivitas kerja, tingkat absensi yang naik/tinggi dan
sebagainya.
52
Pada umumnya turunnya semangat dan kegairahan kerja
karena ketidakpuasan pegawai/karyawan yang bersangkutan baik
secara materi maupun non materi. Untuk dapat meningkatkan
semangat dan kegairahan kerja maka dapat dilakukan antara
lain dengan dengan jalan: memberikan gaji cukup,
memperhatikan kebutuhan rohani, memberikan kesempatan pada
mereka untuk maju, sekali perlu menciptakan suasana santai,
harga diri perlu mendapatkan perhatian, tempatkan para
karyawan pada posisi yang tepat, berikan kesempatan kepada
mereka untuk maju, perasaan aman untuk menghadapi masa
depan, usahakan para karyawan memiliki loyalitas, pemberian
insentif yang terarah, fasilitas yang menyenangkan dan
sebagainya.
4. Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja pada prinsipnya dapat terjadi
karena salah satu atau kedua belah pihak merasa rugi
bilamana hubungan kerja tersebut dilanjutkan.Pemutusan
hubungan kerja membawa akibat beban kewajiban pada
perusahaan yang bersangkutan. Meskipun demikian tidak semua
pemutusn hubungan kerja memberikan beban kewajiban kepada
perusahaan.Kalau kita meneliti secara lebih lanjut, maka
pemutusan hubungan kerja bagaimanapun akibatnya akan tetap
merugikan perusahaan atau instansi tersebut. Untuk
53
memperkecil resiko akibat pemutusan hubungan kerja, maka
perusahaan tersebut dapat melakukan masa percobaan pada
karyawan yang telah diterimanya.
Sebenarnya alasan pemutusan hubungan kerja bukan hanya
karena ketidakjujuran dari para karyawannya, tetapi juga
alasan-alasan lain yang dianggap merugikan misalnya:
ketidakmampuan bekerja, malas, pemabuk, tidak patuh, sering
absen dan sebagainya. Pemutusan hubungan kerja ini menurut
pandangan dari perusahaan akan menimbulkan kerugian yang
lebih kecil dari pada meneruskan hubungan kerja.
4.1.4 Aspek Keuangan
Tabel 4.1 Biaya Investasi
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRIBiaya Investasi
Per 1 Januari 2009
Jenis InvestasiJumlah
Satuan Subtotal Total
Aktiva Berwujud
1. Tanah 360Meter
Rp 180,000,000
54
2. Bangunan pabrik 120Meter
Rp 120,000,000
3. Mobil 1 Unit Rp 190,000,000
4. Bangunan toko Senen 1 Unit Rp 170,000,000
5. Bangunan toko Tanah Abang 1 Unit
Rp 125,000,000
6. Mesin
a. Mesin jahit besar 6 Unit Rp 9,600,000
b. Mesin potong 1 Unit Rp 35,000,000
c. Mesin seset 1 Unit Rp 3,000,000
d. Mesin jahit cangklong 1 Unit
Rp 10,000,000
e. Mesin jahit tunggul 1 Unit Rp 45,000,000
Subtotal Rp 102,600,000
7. Peralatan
a.Gunting 6 Unit Rp 150,000
b. Kuplik 2 Unit Rp 60,000
c. Palu 4 Unit Rp 80,000
d. Meteran jahit kayu 1 Unit Rp 25,000
e. Meteran jahit kain 1 Unit Rp 5,000
f. cutter 9 Unit Rp 180,000
g. Kuas lukis 7 Unit Rp 14,000
h. Kursi 15 Unit Rp 525,000
i. Jarum 6 Pack Rp 750,000
i. Kipas 1 Unit Rp 300,000
55
Subtotal Rp 2,089,000
8. Inventaris kantor
a. Kursi 1 Unit Rp 200,000
b. Meja 1 Unit Rp 400,000
c. Rak/Etalase 1 Unit Rp 4,000,000
Subtotal Rp 4,600,000
Total aktiva berwujud Rp 894,289,000
Aktiva Tidak Berwujud1. Surat perizinan
a. SIUP 1 Unit Rp 1,500,000
b. TDP 1 Unit Rp 1,000,000
c. NPWP 1 Unit Rp -
Total aktiva tidak berwujud
Rp 2,500,000
Total aktiva Rp 896,789,000
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Tabel 4.2 Biaya Penyusutan per Tahun
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRIBiaya Penyusutan per Tahun
AktivaNilai
Investasi Penyusutan Jumlah (Rp)
1. Bangunan pabrik Rp 120,000,000 5%
Rp6,000,000
2. Bangunan toko Senen Rp 170,000,000 5%
Rp8,500,000
3. Bangunan toko TanahAbang
Rp 125,000,000 5%
Rp6,250,000
4. Mesin dan peralatan Rp 10% Rp
56
104,689,000 10,468,900
5. Inventaris kantor Rp 4,600,000 5%
Rp230,000
6. Perizinan Rp 2,500,000
Rp 500,000
Rp500,000
7. Mobil Rp 190,000,000 10%
Rp19,000,000
Total penyusutan Rp 50,948,900
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Tabel 4.3 Biaya Bahan Tahun 2009
CV. Mayomi Sejahtera MandiriBiaya Pembelian Bahan
Tahun 2009
Jenis Biaya Jumlah Satuan Nilai Rp)
NilaiPertahun(Rp)
Bahan Baku Dalam 1
57
tahunBahan jeruk talang air 2900 Meter
Rp 12,500
Rp 36,250,000
Bahan jeruk leci 1200 Meter Rp 12,500
Rp 15,000,000
Bahan Ferrari 2350 Meter Rp 22,000
Rp 51,700,000
Total (a)
Rp 102,950,000
Bahan PenolongDalam 1tahun
Daun Retsleting Kecil 6336 Unit Rp250 Rp 1,584,000
Daun Retsleting Besar 6336 Unit Rp 2,000
Rp 12,672,000
Kepala Retsleting 6336 Unit Rp 800
Rp 5,068,800
Ring O (Talang Air) 11520 Unit Rp 500
Rp 5,760,000
Ring D (Jeruk Leci) 4608 Unit Rp 500
Rp 2,304,000
Ring Kotak (Ferrari) 9216 Unit Rp 500
Rp 4,608,000
Kunci Tas (Talang Air) 2880 Unit
Rp 16,500
Rp 47,520,000
Magnet (Jeruk Leci) 1152 Unit Rp 1,700
Rp 1,958,400
Rantai Hias (Ferrari) 2304 Unit Rp 2,500
Rp 5,760,000
Benang Nilon 2200 Roll Rp 3,800
Rp 8,360,000
Kain Pelapis Dalam 6336 Meter Rp 14,500
Rp 91,872,000
Selang Handle 6336 Unit Rp 1,000
Rp 6,336,000
Busa Mati 6336 Unit Rp 4,500
Rp 28,512,000
Rotan Plastik 6336 Unit Rp 200
Rp 1,267,200
Pensil jahit 120 Unit Rp 900
Rp 108,000
Lem aibon 180 Kaleng Rp Rp
58
65,000 11,700,000
Lem latex 220 Kaleng Rp 120,000
Rp 26,400,000
Lem PC 180 Kaleng Rp 45,000
Rp 8,100,000
Thinner pembersih 40 Kaleng Rp 11,000
Rp 440,000
Plastik pembungkus 112 Kilogram Rp 20,000
Rp 2,240,000
Isolasi 132 Unit Rp 5,000
Rp 660,000
Stiker merk 6336 Unit Rp 500
Rp 3,168,000
Total (b)
Rp 276,398,400
Total (a+b) Rp 379,348,400
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Tabel 4.4 Biaya Bahan 2010
CV. Mayomi Sejahtera MandiriBiaya Pembelian Bahan
Tahun 2010
Jenis Biaya Jumlah Satuan Nilai (Rp)
NilaiPertahun(Rp)
Bahan BakuDalam 1 tahun
Bahan jeruk talang air 3500 Meter
Rp 14,000
Rp 49,000,000
Bahan jeruk leci 2400 Meter Rp 13,500
Rp 32,400,000
Bahan Ferrari 1750 Meter Rp 22,000
Rp 38,500,000
Total (a)
Rp 119,900,000
Bahan Penolong
59
Daun Retsleting Kecil 7488 Unit
Rp 250
Rp 1,872,000
Daun Retsleting Besar 7488 Unit
Rp 3,500
Rp 26,208,000
Kepala Retsleting 7488 Unit Rp 900
Rp 6,739,200
Ring O (Talang Air) 13824 Unit Rp 600
Rp 8,294,400
Ring D (Jeruk Leci) 9216 Unit Rp 600
Rp 5,529,600
Ring Kotak (Ferrari) 1728 Unit Rp 600
Rp 1,036,800
Kunci Tas (Talang Air) 3456 Unit
Rp 17,000
Rp 58,752,000
Magnet (Jeruk Leci) 2304 Unit Rp 2,000
Rp 4,608,000
Rantai Hias (Ferrari) 1728 Unit
Rp 2,500
Rp 4,320,000
Benang Nilon 2600 Roll Rp 3,800
Rp 9,880,000
Kain Pelapis Dalam 7488 Meter Rp 15,000
Rp 112,320,000
Selang Handle 7488 Unit Rp 1,200
Rp 8,985,600
Busa Mati 7488 Unit Rp 4,500
Rp 33,696,000
Rotan Plastik 7488 Unit Rp 250
Rp 1,872,000
Pensil jahit 125 Unit Rp 1,000
Rp 125,000
Lem aibon 200 Kaleng Rp 67,500
Rp 13,500,000
Lem latex 230 Kaleng Rp 120,000
Rp 27,600,000
Lem PC 200 Kaleng Rp 47,500
Rp 9,500,000
Thinner pembersih 40 Kaleng Rp 12,000
Rp 480,000
Plastik pembungkus 125 Kilogram Rp 20,000
Rp 2,500,000
Isolasi 156 Unit Rp 6,000
Rp 936,000
60
Stiker merk 7488 Unit Rp 500
Rp 3,744,000
Total (b)
Rp 342,498,600
Total (a+b) Rp 462,398,600
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Tabel 4.5 Biaya Bahan 2011
CV. Mayomi Sejahtera MandiriBiaya Pembelian Bahan
Tahun 2011
Jenis Biaya Jumlah Satuan Nilai (Rp)
NilaiPertahun(Rp)
Bahan BakuDalam 1 tahun
Bahan jeruk talang air 3500 Meter
Rp 14,000
Rp 49,000,000
Bahan jeruk leci 2950 Meter Rp 14,500
Rp 42,775,000
Bahan Ferrari 1800 Meter Rp 23,000
Rp 41,400,000
Total (a)
Rp 133,175,000
Bahan Penolong Daun Retsleting Kecil 8064 Unit
Rp 350
Rp 2,822,400
Daun Retsleting Besar 8064 Unit
Rp 4,250
Rp 34,272,000
Kepala Retsleting 8064 Unit Rp 1,100
Rp 8,870,400
Ring O (Talang Air) 13824 Unit Rp 600
Rp 8,294,400
Ring D (Jeruk Leci) 11520 Unit Rp 600
Rp 6,912,000
Ring Kotak (Ferrari) 6912 Unit Rp Rp
61
600 4,147,200 Kunci Tas (Talang Air) 3456 Unit
Rp 17,000
Rp 58,752,000
Magnet (Jeruk Leci) 2880 Unit Rp 2,300
Rp 6,624,000
Rantai Hias (Ferrari) 1728 Unit
Rp 2,700
Rp 4,665,600
Benang Nilon 2750 Roll Rp 4,100
Rp 11,275,000
Kain Pelapis Dalam 8064 Meter Rp 15,000
Rp 120,960,000
Selang Handle 8064 Unit Rp 1,200
Rp 9,676,800
Busa Mati 8064 Unit Rp 4,500
Rp 36,288,000
Rotan Plastik 8064 Unit Rp 300
Rp 2,419,200
Pensil jahit 130 Unit Rp 1,000
Rp 130,000
Lem aibon 220 Kaleng Rp 67,500
Rp 14,850,000
Lem latex 240 Kaleng Rp 125,000
Rp 30,000,000
Lem PC 205 Kaleng Rp 50,000
Rp 10,250,000
Thinner pembersih 40 Kaleng Rp 12,000
Rp 480,000
Plastik pembungkus 135 Kilogram Rp 21,000
Rp 2,835,000
Isolasi 168 Unit Rp 7,000
Rp 1,176,000
Stiker merk 8064 Unit Rp 750
Rp 6,048,000
Total (b) Rp 381,748,000
Total (a+b) Rp 514,923,000
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
62
Tabel 4.6 Biaya Gaji Karyawan
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRIBiaya Gaji Karyawan
2009 2010 20111. Koordinator produksi
1 Orang
Rp 16,800,000
Rp 16,800,000
Rp 16,800,000
2. Staff produksi9 Orang
Rp 86,400,000
Rp 86,400,000
Rp 108,000,000
Subtotal Produksi
Rp 103,200,000
Rp 103,200,000
Rp 124,800,000
3. Staff administrasi
1 Orang
Rp 1,680,000
Rp 1,680,000
Rp 16,800,000
4. Koordinator pemasaran
1 Orang
Rp 18,000,000
Rp 18,000,000
Rp 20,400,000
5. Staff pemasaran3 Orang
Rp 36,000,000
Rp 36,000,000
Rp 39,600,000
Subtotal Pemasaran
Rp 54,000,000
Rp 54,000,000
Rp 60,000,000
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Tabel 4.7 Biaya Listrik, Air dan Telepon
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRIBiaya Listrik, Air dan Telepon
2009 2010 2011
1. Biaya listrik pabrik Rp 18,000,000
Rp 19,500,000
Rp 21,000,000
2. Biaya telepon dan air pabrik
Rp 4,500,000
Rp 4,500,000
Rp 5,160,000
3. Biaya pemeliharaan pabrik Rp 7,500,000
Rp 7,650,000
Rp 7,650,000
4. Biaya listrik dan telepon toko senen
Rp 900,000
Rp 920,000
Rp 920,000
5. Biaya listrik dan telepon toko Tanah Abang
Rp 1,050,000
Rp 1,175,000
Rp 1,000,000
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Tabel 4.8 Biaya Pemasaran
63
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRIBiaya Pemasaran tahun2009-2011
2009 2010 20111. Biaya Promosi
Rp 720,000
Rp 540,000
Rp 840,000
2. Biaya Distribusi
Rp 7,200,000
Rp 8,400,000
Rp 9,000,000
Total Rp 7,920,000
Rp 8,940,000
Rp 9,840,000
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
64
Tabel 4.9 Total Biaya Pemakaian Bahan Baku
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRITotal Biaya Pemakaian bahan Baku
Per 31 Desember
Periode jenis TasPemakaian(Meter)
Biaya PerMeter Total Biaya
31 Desember 2009
Talang Air 2880 Rp 12,500
Rp 36,000,000
Jeruk Leci 1152 Rp 12,500
Rp 14,400,000
Ferrari 2304 Rp 22,000 Rp 50,688,000
31 Desember 2010
Talang Air 3456 Rp 14,000
Rp 48,384,000
Jeruk Leci 2304 Rp 13,500
Rp 31,104,000
Ferrari 1728 Rp 22,000 Rp 38,016,000
31 Desember 2011
Talang Air 3456 Rp 14,000
Rp 48,384,000
Jeruk Leci 2880 Rp 14,500
Rp 41,760,000
Ferrari 1728 Rp 23,000 Rp 39,744,000
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Tabel 4.10 Total Biaya Barang Jadi Yang Terjual
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRITotal Biaya Barang Jadi Yang Terjual
Per 31 Desember
PeriodeJenisTas
Penjualan (Unit)
Biaya ProduksiPer Unit Total Biaya
31 Desember2009
Talang Air 2805
Rp 79,544
Rp 223,120,920
Jeruk Leci 1100
Rp 97,673
Rp 107,440,300
65
Ferrari 2279 Rp 80,769
Rp 184,072,551
31 Desember2010
Talang Air 3410
Rp 81,040
Rp 276,346,400
Jeruk Leci 2205
Rp 46,578
Rp 102,704,490
Ferrari 1720 Rp 49,776
Rp 85,614,720
31 Desember2011
Talang Air 3406
Rp 84,744
Rp 288,638,064
Jeruk Leci 2847
Rp 76,119
Rp 216,710,793
Ferrari 1688 Rp 104,180
Rp 175,855,840
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Tabel 4.11 Total Biaya Barang Jadi Yang Diproduksi
66
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
67
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRITotal Biaya Barang Jadi Yang Diproduksi
Per 31 Desember
PeriodeJenisTas
Produksi
(Unit)
BiayaProduksiPer Unit Total Biaya
31 Desember2009
TalangAir 2880 Rp 79,544
Rp 229,086,720
Jeruk Leci 1152 Rp 97,673
Rp 112,519,296
Ferrari 2304 Rp 80,769
Rp 186,091,776
31 Desember2010
TalangAir 3456 Rp 81,040
Rp 280,074,240
Jeruk Leci 2304 Rp 46,578
Rp 107,315,712
Ferrari 1728 Rp 49,776
Rp 86,012,928
31 Desember2011
TalangAir 3456 Rp 84,744
Rp 292,875,264
Jeruk Leci 2880 Rp 76,119
Rp 219,222,720
Ferrari 1728 Rp 104,180
Rp 180,023,040
Tabel 4.12 Persediaan Bahan Baku
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRIDATA PERSEDIAAN BAHAN BAKU
per 31 Desember
Periode Jenis TasPersediaan Awal Pembelian Pemakaian
PersediaanAkhir Jumlah
31 Desember2009
Talang Air
Rp 300,000
Rp 36,250,000
Rp 36,000,000
Rp 550,000
Rp3,012,000
Jeruk Leci
Rp 450,000
Rp 15,000,000
Rp 14,400,000
Rp 1,050,000
FerrariRp 400,000
Rp 51,700,000
Rp 50,688,000
Rp 1,412,000
31 Desember2010
Talang Air
Rp 550,000
Rp 49,000,000
Rp 48,384,000
Rp 1,166,000
Rp5,408,000
Jeruk Leci
Rp 1,050,000
Rp 32,400,000
Rp 31,104,000
Rp 2,346,000
FerrariRp 1,412,000
Rp 38,500,000
Rp 38,016,000
Rp 1,896,000
31 Desember2011
Talang Air
Rp 1,166,000
Rp 49,000,000
Rp 48,384,000
Rp 616,000
Rp3,287,000
Jeruk Leci
Rp 2,346,000
Rp 42,775,000
Rp 41,760,000
Rp 1,015,000
FerrariRp 1,896,000
Rp 41,400,000
Rp 39,744,000
Rp 1,656,000
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
68
Tabel 4.13 Persediaan Barang Jadi
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRIDATA PERSEDIAAN BARANG JADI
per 31 Desember
PeriodeJenisTas
PersediaanAwal Produksi Terjual
PersediaanAkhir Jumlah
31 Desember2009
Talang Air
Rp 8,250,000
Rp 229,086,720
Rp 223,120,920
Rp 14,215,800
Rp30,009,021
Jeruk Leci
Rp 4,320,000
Rp 112,519,296
Rp 107,440,300
Rp 9,398,996
Ferrari Rp 4,375,000
Rp 186,091,776
Rp 184,072,551
Rp 6,394,225
31 Desember2010
Talang Air
Rp 14,215,800
Rp 280,074,240
Rp 276,346,400
Rp 17,943,640
Rp38,746,291
69
Jeruk Leci
Rp 9,398,996
Rp 107,315,712
Rp 102,704,490
Rp 14,010,218
Ferrari Rp 6,394,225
Rp 86,012,928
Rp 85,614,720
Rp 6,792,433
31 Desember2011
Talang Air
Rp 17,943,640
Rp 292,875,264
Rp 288,638,064
Rp 22,180,840
Rp49,662,618
Jeruk Leci
Rp 14,010,218
Rp 219,222,720
Rp 216,710,793
Rp 16,522,145
Ferrari Rp 6,792,433
Rp 180,023,040
Rp 175,855,840
Rp 10,959,633
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
70
Tabel 4.14 Total Data Persediaan.
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRITOTAL DATA PERSEDIAAN
per 31 desember 2009-20112009
Jenis Tas Bahan baku Barang Jadi JumlahTalang Air
Rp 250,000
Rp 5,973,579
Rp 6,223,579
Jeruk Leci
Rp 600,000
Rp 5,099,284
Rp 5,699,284
Ferrari Rp 1,012,000
Rp 2,023,558
Rp 3,035,558
Jumlah Rp 14,958,422
2010Jenis Tas Bahan baku Barang Jadi JumlahTalang Air
Rp 616,000
Rp 3,731,173
Rp 4,347,173
Jeruk Leci
Rp 1,296,000
Rp 4,611,176
Rp 5,907,176
Ferrari Rp 484,000
Rp 398,205
Rp 882,205
Jumlah Rp 11,136,553
2011Jenis Tas Bahan baku Barang Jadi JumlahTalang Air
Rp 616,000
Rp 4,229,260
Rp 4,845,260
Jeruk Leci
Rp 1,015,000
Rp 2,499,897
Rp 3,514,897
Ferrari Rp 1,656,000
Rp 4,134,529
Rp 5,790,529
Jumlah Rp 14,150,685
Sumber : Data diolah dari hasil wawancar
71
Tabel 4.15 Harga Pokok Penjualan Tahun 2009
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRILAPORAN HARGA POKOK PENJUALANPERIODE JANUARI-DESEMBER 2009
Talang Air Jeruk Leci FerrariPemakaian bahan baku : 1. Persediaan bahan baku 1 januari 2009
Rp 300,000
Rp 450,000
Rp 400,000
2. Pembelian bahan baku Rp 36,250,000
Rp 15,000,000
Rp 51,700,000
3. Persediaan bahan baku tersedia untuk produksi
Rp 36,550,000
Rp 15,450,000
Rp 52,100,000
4. Persediaan bahan baku 31 desember 2009
Rp 550,000
Rp 1,050,000
Rp 1,412,000
Total pemakaian bahan baku (a) Rp 36,000,000
Rp 14,400,000
Rp 50,688,000
Biaya buruh langsung (b) Rp 34,400,000
Rp 34,400,000
Rp 34,400,000
Biaya overhead pabrik :
1. Biaya bahan penolong Rp 141,014,000
Rp 50,956,400
Rp 84,968,000
2. Biaya penyusutan pabrik
a. Biaya penyusutan bangunan Rp 2,000,000
Rp 2,000,000
Rp 2,000,000
b. Biaya penyusutan mesin dan peralatan
Rp 3,489,633
Rp 3,489,633
Rp 3,489,633
3. Biaya pemeliharaan pabrik Rp Rp Rp
72
2,500,000 2,500,000 2,500,000
4. Biaya listrik pabrik Rp 8,181,818
Rp 3,272,727
Rp 6,545,454
5. Biaya telepon dan air pabrik Rp 1,500,000
Rp 1,500,000
Rp 1,500,000
Total biaya overhead pabrik © Rp 158,685,451
Rp 63,718,760
Rp 101,003,087
Harga pokok produksi (a+b+c) Rp 229,085,451
Rp 112,518,760
Rp 186,091,087
Persediaan barang jadi, 1 januari 2009
Rp 8,250,000
Rp 4,320,000
Rp 4,375,000
Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual
Rp 237,335,451
Rp 116,838,760
Rp 190,466,087
Dikurangi persediaan barang jadi 31desember 2009
Rp 14,215,800
Rp 9,398,996
Rp 6,394,225
Harga Pokok Penjualan Rp 223,119,651
Rp 107,439,764
Rp 184,071,862
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
73
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRILAPORAN HARGA POKOK PENJUALANPERIODE JANUARI-DESEMBER 2010
Talang Air Jeruk Leci FerrariPemakaian bahan baku : 1. Persediaan bahan baku 1 januari 2010
Rp 550,000
Rp 1,050,000
Rp 1,412,000
2. Pembelian bahan baku Rp 49,000,000
Rp 32,400,000
Rp 38,500,000
3. Persediaan bahan baku tersedia untuk produksi
Rp 49,550,000
Rp 33,450,000
Rp 39,912,000
4. Persediaan bahan baku 31 desember2010
Rp 1,166,000
Rp 2,346,000
Rp 1,896,000
Total pemakaian bahan baku (a) Rp 48,384,000
Rp 31,104,000
Rp 38,016,000
Biaya buruh langsung (b) Rp 34,400,000
Rp 34,400,000
Rp 34,400,000
Biaya overhead pabrik :
1. Biaya bahan penolong Rp 178,751,000
Rp 91,775,000
Rp 71,972,600
2. Biaya penyusutan pabrik
a. Biaya penyusutan bangunan Rp 2,000,000
Rp 2,000,000
Rp 2,000,000
b. Biaya penyusutan mesin Rp 3,489,633
Rp 3,489,633
Rp 3,489,633
3. Biaya pemeliharaan pabrik Rp 2,550,000
Rp 2,550,000
Rp 2,550,000
4. Biaya listrik pabrik Rp Rp Rp 74
9,000,000 6,000,000 4,500,000
5. Biaya telepon dan air pabrik Rp 1,500,000
Rp 1,500,000
Rp 1,500,000
Total biaya overhead pabrik © Rp 197,290,633
Rp 107,314,633
Rp 86,012,233
Harga pokok produksi (a+b+c) Rp 280,074,633
Rp 172,818,633
Rp 158,428,233
Persediaan barang jadi, 1 januari 2010
Rp 14,215,800
Rp 9,398,996
Rp 6,394,225
Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual
Rp 294,290,433
Rp 182,217,629
Rp 164,822,458
Dikurangi persediaan barang jadi 31 desember 2010
Rp 17,943,640
Rp 14,010,218
Rp 6,792,433
Harga Pokok Penjualan Rp 276,346,793
Rp 168,207,411
Rp 158,030,025
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
75
Tabel 4.17 Harga Pokok Penjualan Tahun 2011
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRILAPORAN HARGA POKOK PENJUALANPERIODE JANUARI-DESEMBER 2011
Talang Air Jeruk Leci FerrariPemakaian bahan baku : 1. Persediaan bahan baku 1 januari 2010
Rp 1,166,000
Rp 2,346,000
Rp 1,896,000
2. Pembelian bahan baku Rp 49,000,000
Rp 42,775,000
Rp 41,400,000
3. Persediaan bahan baku tersedia untuk produksi
Rp 50,166,000
Rp 45,121,000
Rp 43,296,000
4. Persediaan bahan baku 31 desember 2010
Rp 616,000
Rp 1,015,000
Rp 1,656,000
Total pemakaian bahan baku (a) Rp 49,550,000
Rp 44,106,000
Rp 41,640,000
Biaya buruh langsung (b) Rp 41,600,000
Rp 41,600,000
Rp 41,600,000
Biaya overhead pabrik :
1. Biaya bahan penolong Rp 182,966,800
Rp 116,257,200
Rp 82,524,000
2. Biaya penyusutan pabrik
a. Biaya penyusutan bangunan Rp 2,000,000
Rp 2,000,000
Rp 2,000,000
b. Biaya penyusutan mesin Rp 3,489,633
Rp 3,489,633
Rp 3,489,633
3. Biaya pemeliharaan pabrik Rp Rp Rp
76
2,550,000 2,550,000 2,550,000
4. Biaya listrik pabrik Rp 9,000,000
Rp 7,500,000
Rp 4,500,000
5. Biaya telepon dan air pabrik Rp 1,720,000
Rp 1,720,000
Rp 1,720,000
Total biaya overhead pabrik © Rp 201,726,433
Rp 133,516,833
Rp 96,783,633
Harga pokok produksi (a+b+c) Rp 292,876,433
Rp 219,222,833
Rp 180,023,633
Persediaan barang jadi, 1 januari 2010
Rp 17,943,640
Rp 14,010,218
Rp 6,792,433
Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual
Rp 310,820,073
Rp 233,233,051
Rp 186,816,066
Dikurangi persediaan barang jadi 31desember 2010
Rp 22,180,840
Rp 16,522,145
Rp 10,959,633
Harga Pokok Penjualan Rp 288,639,233
Rp 216,710,906
Rp 175,856,433
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
77
Tabel 4.18 Biaya Produksi Per Unit Tahun 2009
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRI BIAYA PRODUKSI PER UNIT
PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009 Talang Air Jeruk Leci FerrariHarga Pokok Produksi
Rp 229,085,451
Rp 112,518,760
Rp 186,091,087
Total produksi (Unit) 2880 1152 2304Biaya Produksi per unit
Rp 79,544
Rp 97,673
Rp 80,769
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Tabel 4.19 Biaya Produksi Per Unit Tahun 2010
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRIBIAYA PRODUKSI PER UNIT
PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010 Talang Air Jeruk Leci FerrariHarga Pokok Produksi
Rp 280,074,633
Rp 107,314,633
Rp 86,012,233
Total produksi (Unit) 3456 2304 1728Biaya Produksi per unit
Rp 81,040
Rp 46,578
Rp 49,776
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Tabel 4.20 Biaya Produksi Per Unit Tahun 2011
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRIBIAYA PRODUKSI PER UNIT
PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011 Talang Air Jeruk Leci FerrariHarga Pokok Produksi
Rp 292,876,433
Rp 219,222,833
Rp 180,023,633
78
Total produksi (Unit) 3456 2880 1728Biaya Produksi per unit
Rp 84,744
Rp 76,119
Rp 104,180
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
Tabel 4.21 Penjualan
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRIPenjualan
Per 31 Desember 2009-2011Tahun 2009
Jenis Tas Unit Harga Total
Talang Air 2805 Rp 150,000
Rp 420,750,000
Jeruk Leci 1100 Rp 160,000
Rp 176,000,000
Ferrari 2279 Rp 175,000
Rp 398,825,000
Rp 995,575,000
Tahun 2010Jenis Tas Unit Harga Total
Talang Air 3410 Rp 160,000
Rp 545,600,000
Jeruk Leci 2205 Rp 165,000
Rp 363,825,000
Ferrari 1720 Rp 175,000
Rp 301,000,000
Rp 1,210,425,000
Tahun 2011Jenis Tas Unit Harga Total
Talang Air 3406 Rp Rp
79
165,000 561,990,000
Jeruk Leci 2847 Rp 165,000
Rp 469,755,000
Ferrari 1688 Rp 180,000
Rp 303,840,000
Rp 1,335,585,000
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
80
Tabel 4.22 Laporan Laba Rugi
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRILAPORAN LABA RUGI
PERIODE TAHUN 2009-2011 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
A. Penjualan
1. Tas Talang Air Rp 420,750,000
Rp 545,600,000
Rp 561,990,000
2. Tas Jeruk Leci Rp 176,000,000
Rp 363,825,000
Rp 469,755,000
3. Tas Ferrari Rp 398,825,000
Rp 301,000,000
Rp 303,840,000
Total Penjualan Rp 995,575,000
Rp 1,210,425,000
Rp 1,335,585,000
B. Harga Pokok Penjualan
1. Tas Talang Air Rp 223,119,651
Rp 276,346,793
Rp 288,639,233
2. Tas Jeruk Leci Rp 107,439,764
Rp 168,207,411
Rp 216,710,906
3. Tas Ferrari Rp 184,071,862
Rp 158,030,025
Rp 175,856,433
Total Harga Pokok Penjualan Rp 514,631,278
Rp 602,584,230
Rp 681,206,573
C. Laba Kotor (A-B) Rp 480,943,722
Rp 607,840,770
Rp 654,378,427
D. Beban Pemasaran dan Administrasi
1. Biaya promosi Rp 720,000
Rp 540,000
Rp 840,000
2. Biaya distribusi Rp 7,200,000
Rp 8,400,000
Rp 9,000,000
3. Biaya listrik & telepontoko Senen
Rp 900,000
Rp 920,000
Rp 920,000
4. Biaya listrik & telepontoko Tanah Abang
Rp 1,050,000
Rp 1,175,000
Rp 1,000,000
5. Biaya penyusutan inventaris kantor
Rp 230,000
Rp 230,000
Rp 230,000
6. Biaya penyusutan bangunan toko Senen
Rp 8,500,000
Rp 8,500,000
Rp 8,500,000
7. Biaya penyusutan Rp Rp Rp
81
bangunan toko T. Abang 6,250,000 6,250,000 6,250,000 8. Biaya penyusutan kendaraan
Rp 19,000,000
Rp 19,000,000
Rp 19,000,000
9. Biaya penyusutan perizinan
Rp 500,000
Rp 500,000
Rp 500,000
10. Biaya Gaji a. Koordinator pemasaran
Rp 18,000,000
Rp 18,000,000
Rp 20,400,000
b. Staff pemasaran Rp 36,000,000
Rp 36,000,000
Rp 39,600,000
c. Staff administrasi Rp 16,800,000
Rp 16,800,000
Rp 16,800,000
Total Beban Pemasaran dan Administrasi
Rp 115,150,000
Rp 116,315,000
Rp 123,040,000
E. Laba Operasi/EBIT (C-D) Rp 365,793,722
Rp 491,525,770
Rp 531,338,427
F. Beban Bunga Pinjaman Rp 54,000,000
Rp 45,500,804
Rp 35,981,705
G. Laba Sebelum Pajak/EBT (E-F) Rp 311,793,722
Rp 446,024,966
Rp 495,356,722
H. Pajak Rp 38,974,215
Rp 55,753,121
Rp 61,919,590
I. Laba Setelah Pajak/EAT (G-H) Rp 272,819,507
Rp 390,271,845
Rp 433,437,131
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
82
Tabel 4.23 Laporan Perubahan Ekuitas
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRILAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PER 31 DESEMBERKeterangan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
1. Ekuitas Per 1 januari
Rp 896,789,000
Rp 1,144,608,507
Rp 1,500,380,352
2. Laba bersih tahun berjalan
Rp 272,819,507
Rp 390,271,845
Rp 433,437,131
3. Prive Rp 25,000,000
Rp 34,500,000
Rp 55,000,000
4. kenaikan ekuitas pemilik (2-3)
Rp 247,819,507
Rp 355,771,845
Rp 378,437,131
5. Ekuitas Per 31 Desember (1+4)
Rp 1,144,608,507
Rp 1,878,817,483
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
83
Tabel 4.24 Neraca
CV. MAYOMI SEJAHTERA MANDIRINERACA
Per 31 Desember 2009 – 2011
KeteranganTahun
2009 2010 2011Aktiva
1. Aktiva lancar
a. Kas Rp 644,983,756
Rp 959,177,406
Rp 1,288,843,186
b. Persediaan Rp 33,021,021
Rp 44,154,291
Rp 52,949,618
Total aktiva lancar
Rp 678,004,777
Rp 1,003,331,697
Rp 1,341,792,804
2. Aktiva tetap
a. Tanah Rp 180,000,000
Rp 180,000,000
Rp 180,000,000
AkumulasiPenyusutan
Rp -
Rp -
Rp -
Nilai Buku
Rp 180,000,000
Rp 180,000,000
Rp 180,000,000
b. Bangunan pabrik
Rp 120,000,000
Rp 120,000,000
Rp 120,000,000
AkumulasiPenyusutan
Rp 3,750,000
Rp 7,500,000
Rp 11,250,000
Nilai Buku
Rp 116,250,000
Rp 112,500,000
Rp 108,750,000
c. Bangunan toko Senen
Rp 170,000,000
Rp 170,000,000
Rp 170,000,000
Akumulasi Rp Rp Rp
84
Penyusutan 8,500,000 17,000,000 25,500,000 Nilai Buku
Rp 161,500,000
Rp 153,000,000
Rp 144,500,000
d. Bangunan toko T. Abang
Rp 125,000,000
Rp 125,000,000
Rp 125,000,000
AkumulasiPenyusutan
Rp 6,250,000
Rp 12,500,000
Rp 18,750,000
Nilai Buku
Rp 118,750,000
Rp 112,500,000
Rp 106,250,000
e. Mesin dan peralatan
Rp 104,689,000
Rp 104,689,000
Rp 104,689,000
AkumulasiPenyusutan
Rp 10,468,900
Rp 20,973,800
Rp 31,460,700
Nilai Buku
Rp 94,220,100
Rp 83,751,200
Rp 73,282,300
f. Surat perizinan
Rp 2,500,000
Rp 2,500,000
Rp 2,500,000
AkumulasiPenyusutan
Rp 500,000
Rp 1,000,000
Rp 1,500,000
Nilai Buku
Rp 2,000,000
Rp 1,500,000
Rp 1,000,000
g. Kendaraan Rp 190,000,000
Rp 190,000,000
Rp 190,000,000
AkumulasiPenyusutan
Rp 19,000,000
Rp 38,000,000
Rp 57,000,000
Nilai Buku
Rp 171,000,000
Rp 152,000,000
Rp 133,000,000
h. Inventaris kantor
Rp 4,600,000
Rp 4,600,000
Rp 4,600,000
AkumulasiPenyusutan
Rp 230,000
Rp 460,000
Rp 690,000
Nilai Buku
Rp 4,370,000
Rp 4,140,000
Rp 3,910,000
Total aktiva tetap
Rp 848,090,100
Rp 799,391,200
Rp 750,692,300
Total aktiva (1+2)
Rp 1,526,094,877
Rp 1,802,722,897
Rp 2,092,485,104
85
Pasiva 1. Kewajiban a. Kewajiban jangkapendek Total hutang listrik, telp dan air
Rp 2,313,000
Rp 2,495,000
Rp 2,665,000
b. Kewajiban jangkapanjang
Hutang bankRp 379,173,370
Rp 299,847,545
Rp 211,002,621
Total HutangRp 381,486,370
Rp 302,342,545
Rp 213,667,621
2. Ekuitas
Rp 1,144,608,507
Rp 1,500,380,352
Rp 1,878,817,483
Total pasiva (1+2)
Rp 1,526,094,877
Rp 1,802,722,897
Rp 2,092,485,104
Sumber : Data diolah dari hasil wawancara
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Penghitungan Rasio Tahun 2011
1. Rasio Likuiditas
a. Rasio Lancar = Aktiva Lancar
Hutang Lancar
= Rp 1,341,792,804
Rp 2,665,000
= 503,49 kali
b. Rasio Cepat = Aktiva Lancar – Persediaan
Hutang Lancar
86
= Rp 1,341,792,804 - Rp
52,949,618
Rp 2,665,000
= 483,62 kali
c. Rasio Perputaran Kas =
Penjualan
Modal Kerja Bersih
= Penjualan
Aktiva Lancar – Hutang Lancar
= Rp 1,335,585,000
Rp 1,341,792,804 - Rp 2,665,000
= Rp 1,335,585,000
Rp 1,339,127,804
= 0,99 kali
2. Rasio Aktivitas
a. Rasio Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan
Persediaan
= Rp 681,206,573
Rp 52,949,618
= 12,87 kali
b. Fix Asset Turnover = Penjualan
87
( Perputaran Aktiva Tetap ) Aktiva Tetap
Bersih
= Rp 1,335,585,000
Rp 750,692,300
= 1,78 kali
c. Total Asset Turnover = Penjualan
( Perputaran Total Aktiva) Total
Aktiva
= Rp 1,335,585,000
Rp 2,092,485,104
= 0,64 kali
3. Rasio Hutanga. Debt To Asset Ratio = Total Utang
Total Aktiva
= Rp 213,667,621
Rp 2,092,485,104
= 0,10 kali atau 10%
b. Debt To Equity Ratio = Total Utang
Ekuitas
= Rp 213,667,621
Rp
1,878,817,483
88
= 0,11 kali atau 11%
4. Rasio Profitabilitas
a. Profit Margin
Gross Profit Margin = Laba Kotor
Penjualan
= Rp 654,378,427
Rp 1,335,585,000
= 0,49 atau 49%
Operating Profit Margin = Laba
Operasi
Penjualan
= Rp 531,338,427
Rp 1,335,585,000
= 0,40 atau 40%
Net Profit Margin = Laba
Setelah Pajak
Penjualan
= Rp 433,437,131
Rp 1,335,585,000
= 0,32 atau 32%
89
b. Return On Asset ( ROA ) = Laba Setelah Pajak
Total Aktiva
= Rp 433,437,131
Rp 2,092,485,104
= 0,21 atau 21%
c. Return On Equity ( ROE ) = Laba Setelah Pajak
Ekuitas
= Rp 433,437,131
Rp 1,878,817,483
= 0,23 atau 23%
Untuk penghitungan rasio tahun 2009 dan 2010 dapat digunakan
dengan cara yang sama seperti diatas.
Tabel 4.25 Penghitungan Rasio Periode 2009 - 2011
RasioTahun2009
Tahun2010
Tahun2011
1. Rasio likuiditas a. Rasio lancer 293.13 402.14 503.49 b. Rasio cepat 278.85 384.44 483.62 c. Rasio perputaran kas 1.47 1.21 12. Rasio aktivitas a. Rasio perputaran persediaan 15.58 13.65 12.87 b. perputaran aktiva tetap 1.17 1.51 1.78 c. perputaran total aktiva 0.65 0.67 0.643. Rasio hutang a. debt to asset ratio 0.25 0.17 0.1
90
b. debt equity ratio 0.33 0.2 0.114. Rasio profitabilitas a. profit margin gross profit margin 0.48 0.5 0.49 operating profit margin 0.37 0.41 0.4 net profit margin 0.27 0.32 0.32 b. ROA 0.18 0.22 0.21 c. ROE 0.24 0.26 0.23
91
BAB V
PEMBAHASAN5.1. Analisis Rasio
Dari data laporan keuangan diatas dapat dibuat suatu
analisis laporan keuangan menggunakan teknik analisis rasio
keuangan. Macam-macam analisis laporan keuangan antara lain
analisis rasio, analisis common size, analisis Du Pont,
analisis cross section, dan analisis time series serta
forecasting data keuangan.
Dalam hal ini penuliss menggunakan analisis rasio untuk
mengetahui kinerja keuangan pada CV. Mayomi Sejahtera
Mandiri. Analisis rasio keuangan terbagai atas lima rasio
yaitu rasio likuiditas yang gunanya untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek
yang berupa hutang – hutang jangka pendek (short time debt),
rasio hutang untuk mengukur perbandingan dana yang
disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari
kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk
mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai
oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan
dari para pemberi pinjaman (Bank), rasio profitabilitas
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan
perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang
menghasilkan laba tersebut dan rasio aktivitas untuk
mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva
92
yang dimilikinya atau dapat pula dikatakan rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektifitas)
pemanfaatan sumber daya perusahaan. Berikut hasil analisis
rasio untuk tahun 2009-2011 dapat dilihat pada tabel 4.22
93
Tabel 4.26 Analisis Rasio Keuangan
Jenis Rasio Tahun Rata-Rata
Industri Kesimpulan
2009 2010 2011 Time Series Cross Section Overall 1. Rasio Likuiditas a. Rasio Lancar 293.13 402.14 503.49 1.16 kali Good Good Good b. Rasio Cepat 278.85 384.44 483.62 0.63 kali Good Good Good c. Rasio Perputaran Kas 1.47 1.21 1 15.02 kali Bad Bad Bad2. Rasio Aktivitas a. Rasio Perputaran Persediaan 15.58 13.65 12.87 3.5 kali Bad Good Average b. Fix Asset Turnover 1.17 1.51 1.78 1.3 kali Good Good Good c. Total Asset Turnover 0.65 0.67 0.64 0.68 kali Average Bad Bad3. Rasio Hutang a. Debt To Asset Rasio 25% 17% 10% 45% Good Good Good b. Debt To EquityRasio 33% 20% 11% 198% Good Good Good4. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin ● gross profit margin 48% 50% 49% 11% Average Good Good ● operating profit margin 37% 41% 40% 6% Average Good Good ● net profitmargin 27% 32% 32% 5% Average Good Good
94
5.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis rasio diatas, maka didapat hasil bahwa
:
1. Rasio Likuiditas
a. Rasio Lancar
Untuk tahun 2011 nilai rasio lancar perusahaan adalah
503,49 kali. Ini dapat diartikan bahwa pada tahun 2011
setiap Rp.1 hutang lancar yang dimiliki perusahaan akan
dijamin oleh Rp. 503,49 aktiva lancar, tahun 2010 yaitu
sebesar 402,14dan untuk tahun 2009 nilai rasio lancar
sebesar 293,13 bila dibandingkan dengan tahun - tahun
sebelumnya rasio ini mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Ini dikarenakan jumlah kas tahun 2011 yang lebih tinggi dari
tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu
membayar hutang lancarnya tepat pada waktunya.
Dan bila dibandingkan dengan analisis time series,
rasio perusahaan dapat dikatakan baik karena mengalami
kenaikan tiap tahunnya.Untuk analisis cross section kinerja
rasio lancar perusahaan ini termasuk baik karena setelah
dibandingkan dengan angka standar industry sejenis yaitu
sebesar 1.16 perusahaan ini memiliki kinerja yang sangat
baik karena perusahaan ini memiliki angka rasio jauh diatas
angka standar industri yang berlaku pada tahun 2011.Untuk
analisis overall dinilai baik karena hasil dari time series
baik dan cross section baik.
96
b. Rasio Cepat
Untuk tahun 2011 nilai rasio cepat perusahaan adalah
483,62 kali, ini dapat diartikan bahwa setiap Rp.1 hutang
lancar yang dimiliki perusahaan dapat dijamin oleh Rp.483,62
harta lancar perusahaan yang lebih likuid tanpa persediaan.
Untuk tahun 2010 sebesar 384,44 dan tahun 2009 sebesar
278,85. Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
rasio ini mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.Hal ini
dikarenakan karena kas pada tahun 2011 lebih besar dibanding
tahun – tahun sebelumnya.Angka ini membuktikan bahwa
perusahaan mampu membayar hutang yang harus segera dilunasi.
Dan bila dibandingkan dengan analisis time series,
rasio perusahaan dapat dikatakan baik karena mengalami
kenaikan tiap tahunnya. Untuk analisis cross section Bila
dibandingkan dengan angka standar rasio industri pada tahun
2011 yaitu sebesar 0.63 kinerja perusahaan ini dinyatakan
baik karena angka rasio yang dimiliki perusahaan diatas
angka standar industri yang berarti kinerja perusahaan ini
ditinjau dari rasio cepatnya baik.
Dan bila dibandingkan dengan perbandingan time series
dan cross section rasio cepat pada perusahaan ini mempunyai
kinerja keseluruhan/overall baik.Karena pada pembanding time
97
series perusahaan ini mempunyai kinerja baik dan pada cross
section juga mempunyai kinerja yang baik.
c. Rasio Perputaran Kas
Untuk tahun 2011 nilai rasio perusahaan sebesar 1 kali.
Nilai ini dapat diartikan bahwa pada pada tahun 2011 setiap
Rp.1 biaya penjualan yang dibutuhkan perusahaan akan
dijamin oleh Rp. 1 modal kerja bersih.Untuk tahun 2010 yaitu
sebesar 1.12 dan untuktahun 2009 sebesar 1,47.Bila
dibandingkan dengan tahun - tahun sebelumnya rasio ini
mengalami penurunan.Ini dikarenakan jumlah aktiva tahun 2011
yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya dan jumlah hutang
yang semakin menurun.
Untuk analisis cross section, bila dibandingkan dengan
angka standar industri, yaitu sebesar 15.02 perusahaan ini
memiliki kinerja yang buruk karena perusahaan ini memiliki
angka rasio dibawah angka standar industri sejenis yang ada.
Dan bila dibandingkan dengan analisis time series dan
cross section kinerja rasio lancar perusahaan ini termasuk
buruk , karena hasil dari time series buruk dan cross
section buruk.
98
2. Rasio Aktivitas
a. Rasio Perputaran Persediaan
Untuk tahun 2011 nilai rasio perputaran persediaan
perusahan sebesar 12,87 yang artinya perputaran persediaan
yang terjadi pada perusahaan ini adalah sebanyak 12,87 kali
dalam setahun terjadi perputaran dari persediaan hingga
menjadi modal kerja. Sedangkan untuk tahun 2010 sebesar
13,65 dan tahun 2009 sebesar 15,58. Bila di bandingkan dari
ketiga tahun tersebut hal ini dapat dinilai buruk karena
nilai rasio ini mengalami penurunan tiap tahunnya. Ini
dikarenakan jumlah persediaan pada tiap tahunnya mengalami
kenaikan.
Bila dibandingkan angka standar industri tahun 2011
kinerja perusahaan ini terbilang baik, karena rasio
perusahaan lebih tinggi dari angka standar industri yang ada
yaitu sebesar 3.5.Bila dibandingkan dengan time series dan
cross section kinerja rasio perputaran persediaan ini dapat
dikatakan average atau rata-rata. Karena pada time series
bernilai rata-rata atau buruk namun pada analisis cross
section bernilai baik.
b. Fix Asset Turnover
Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh rasio fix
asset turnover pada tahun 2011 sebesar 1.78 kali, ini
99
berarti bahwa setiap Rp.1 aktiva tetap yang dimiliki maka
dapat menghasilkan penjualan sebanyak Rp. 1.78. Bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya rasio ini mengalami
peningkatan pada tahun-tahun sebelumnya yaitu pada tahun
2010 sebesar 1.51 dan pada tahun 2009 sebesar 1.17. Hal ini
menunjukkan makin meningkatnya kinerja perusahaan dalam
melakukan efisiensi pengelolaan aktiva tetap tiap tahunnya
dalam menghasilkan penjualan.
Bila dibandingkan dengan standar industri yang ada
yaitu 1.3 maka perusahaan ini terbilang buruk karena
perusahaan ini memiliki rasio dibawah standar industry.
Dan bila dibandingkan dengan analisis time series dan
cross section rasio ini memiliki kinerja yang baik.
c. Total Asset Turnover
Pada tahun 2011 nilai rasio perusahaan sebesar 0.64
kali.Ini berarti bahwa setiap Rp.1 aktiva yang dimiliki
maka dapat menghasilkan penjualan sebanyak Rp. 0.64. Bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya rasio ini mengalami
penurunan yaitu pada tahun 2010 sebesar 0.67 dan pada tahun
2009 sebesar 0.65. Hal ini menunjukkan tidak
stabilnyakinerja perusahaan dalam melakukan efisiensi
100
pengelolaan aktiva tiap tahunnya dalam menghasilkan
penjualan.
Bila dibandingkan dengan standar industri yang ada
yaitu 0.68 maka perusahaan ini terbilang buruk karena rasio
perusahaan 2011 memiliki nilai rasio dibawah standar
industry sejenis.
Dan bila dibandingkan menggunakan analisis time series
dan cross section rasio ini memiliki kinerja yang buruk
karena pada analisis time series kinerja perusahaan
bernilai buruk dan pada analisis cross section kinerja
perusahaan bernilai buruk.
3. Rasio Hutang
a. Debt To Asset Ratio
Pada tahun 2011 rasio perusahaan sebesar 10% yang
berarti bahwa setiap Rp. 1 aktiva dibiayai oleh Rp. 0.10
hutang. Nilai ini lebih kecil dibanding tahun 2009 yaitu
25% dan pada tahun 2010 sebesar 17% dimana hal ini berarti
selisih nilai antara hutang dengan total aset semakin besar
dari tahun ke tahun, ini dikarenakan total aktiva yang
dimiliki lebih besar dari hutang yang ada.
Apabila dibandingkan dengan standar industry yang ada
yaitu sebesar 45%, perusahaan ini terbilang baik karena
perusahaan ini memiliki nilai rasio dibawah standar
industry.Dan bila dibandingkan dengan analisis gabungan
101
time series dan cross section rasio ini memiliki kinerja
yang baik.
b. Debt To Equity
Angka rasio hutang terhadap modal untuk tahun 2011
sebesar 11% yang berarti bahwa setiap Rp. 1 modal dapat
menjamin Rp. 0.11 hutang. Bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yaitu 2009 yang sebesar 33% dan tahun 2010
sebesar 20% maka rasio tahun 2011 terbilang baik karena
angka rasio 2011 lebih kecil dibanding dengan tahun
sebelumnya yang berarti kinerja perusahaan pada tahun 2011
lebih baik dari tahun 2009 dan 2010. Hal ini dikarenakan
modal yang dimiliki oleh perusahaan lebih besar dari hutang
yang ada.
4. Rasio Profitabilitas
a. Profit Margin
Gross profit margin
Pada tahun 2011 rasio laba kotor perusahaan sebesar
0.49 yang berarti setiap penjualan yang dilakukan oleh
perusahaan memperoleh laba kotor sebesar 49%. Dibandingkan
102
tahun 2009 sebesar 48% dan pada tahun 2010 sebesar 50% hal
ini berarti perusahaan memiliki peningkatan kinerja pada
tahun 2010 namunpada tahun selanjutnya tidak mengalami
peningkatan.
Bila dianalisis menggunakan analisis cross section
dengan cara membandingkan rasio industry pada tahun
terakhir dengan standar industry sebesar 11%, maka
perusahaan ini terbilang baik karena memiliki nilai rasio
diatas rata-rata industry sejenis. Dan bila dibandingkan
dengan analisis gabungan time series dan cross section
perusahaan ini memiliki kinerja yang baik.
Operating Profit Margin
Berdasarkan hasil analisis diperoleh rasio laba operasi
untuk tahun 2011 adalah 40% yang berarti setiap penjualan
yang dilakukan oleh perusahaan memperoleh laba operasi
sebesar 40%. Rasio ini mengalami kenaikan pada tahun 2010
namun pada tahun 2011 mengalami penurunan yang berarti
perusahaan memiliki peningkatan kinerja hanya pada tahun
2010. Bila dianalisis berdasarkan analisis time series
dapat dikatakan bahwa perusahan ini memiliki kinerja rata-
rata/average.
Bila dibandingkan dengan analisis standar industry
sebesar 6% perusahaan ini terbilang baik karena memiliki
nilai rasio diatas rata-rata industry. Dan berdasarkan
103
dengan analisis keseluruhan atau gabungan time series dan
cross section perusahaan ini memiliki kinerja yang baik.
Net Profit Margin
Untuk tahun 2011 rasio laba bersih perusahaan sebesar
32% yang berarti setiap produk yang terjual memperoleh laba
bersih sebesar 32%. Bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yaitu pada tahun 2010 sebesar 32% dan pada tahun
2009 sebesar 27%. Berdasarkan analisis time series rasio
ini terbilang rata-rata.
Bila dibandingkan dengan angka standar industry yang
ada yaitu 5% berarti perusahaan memiliki kinerja lebih baik
dari standar industry yang ada, berarti kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba bersih lebih baik dari
perusahaan lainnya yang sejenis.
Dan bila dibandingkan dengan analisis overall atau
gabungan time series dan cross section perusahaan ini
terbilang baik karena pada analisis time series bernilai
rata-rata dan pada analisis cross section juga bernilai
baik.
b. Return On Asset (ROA)
Berdasarkan hasil analisis rasio diperoleh ROA
perusahaan untuk tahun 2011 adalah sebesar 21% yang berarti
bahwa setiap aktiva yang dimiliki perusahaan dapat
menghasilkan laba sebesar 21%. Bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya ROA 2010 terbilang buruk karena terjadi
104
penurunan dari tahun sebelumnyasebesar 22% dan pada tahun
2009 sebesar 18%. Ini menunjukkan bahwa kurang efisiennya
pengelolaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba.
Berdasarkan analisis time series perusahaan ini mempunyai
kinerja average/rata-rata
Bila dibandingkan dengan standar industry yang ada
yaitu 4% maka ROA pada perusahaan ini terbilang baik
karena diatas rata-rata standar industry sejenis yang ada.
Dan bila dibandingkan dengan analisis overall atau
gabungan time series dengan cross section nilai rasio pada
perusahaan ini termasuk cukup baik karena pada analisis
time series bernilai rata-rata dan pada anilisis cross
section bernilai baik.
c. Return On Equity (ROE)
Berdasarkan hasil analisis diperoleh Return On Equity
perusahaan untuk tahun 2011 adalah 0.23 atau 23% yang
berarti bahwa setiap modal yang dimiliki oleh perusahaan
dapat menghasilkan laba sebesar 23%. Bila dibandingkan
dengan tahun – tahun sebelumnya ROE tahun 2011 ini
terbilang average/rata-rata karena mengalami penurunan pada
tahun 2011. Namun pada tahun 2010 mengalami kenaikan dari
tahun sebelumnya menjadi sebesar 26%. Penurunan angka ini
menunjukkan bahwa kemampuan modal perusahaan yang kurang
stabil dalam menghasilkan laba perusahaan.
105
Bila dibandingkan dengan angka standar industry yaitu
18% maka perusahaan ini terbilang baik karena memiliki
rasio diatas standar yang ada. Yang artinya walaupun setiap
tahunnya terjadi ketidakstabilan kemampuan modal dalam
menghasilkan laba namun tetap lebih baik dari standar
industry sejenis yang telah ada.
Dan bila dibandingkan dengan analisis gabungan time
series dan cross section nilai rasio perusahaan ini
terbilang baik karena nilai rasio yang ada pada analisis
time series bernilai rata-rata sedangkan analisis rasio
cross section bernilai baik
106