Upload
independent
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PROGRAM PENJAMINANKREDIT DAERAH
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Penjaminan Kredit
Hotel Marina Anyer, 30 November 2011
• Latar Belakang
• Prinsip Dasar Penjaminan Kredit
• Implementasi Program Penjaminan Kredit di Indonesia
2
Sistematika Pembahasan
Struktur Permodalam Usaha UMKM
Struktur permodalan bagi UMKM sebagian besar dari modal sendiri dan baru 8% yang bersumber dari bank
3
• UMKM mengeluh sulit mengakses kredit• UMKM tidak mengerti cara memperoleh kredit
UMKM
Mengapa pembiayaan Bank ?
4
5
Kendala Kredit bagi UMKM dan Perbankan
KENDALA KREDIT BAGI KUMKM
KENDALA KREDITBAGI
PERBANKAN
1. Bunga Tinggi2. Agunan3. Proses Kredit Lama4. Prosedur Kredit5. Keterbatasan Petugas Bank6. Lain-lain
1. Agunan2. Legalitas Usaha3. Kebijakan Formal4. Sikap Pengusaha5. Administrasi6. SDM bank7. Informasi yang akurat8. Pembiayaan
Gap dalam Aspek Pembiayaan ?
• Produk dan Persyaratan Pengajuan kredit• Informasi yang diterima UMKM
Information Gap
6
CREDIT RISK DATABASE
UMKM LEMBAGA KEUANGAN
PPKD
Eligibility Gap
LEMBAGA PEMERINGKAT KREDIT UMKM
Gap UMKM dan Perbankan di bidang Agunan
7
8
Program Penjaminan Kredit
• PROGRAM PENJAMINAN KREDIT UMKM, yakni kegiatan pemberian penjaminan kepada usaha mikro, kecil, menengah yang tidak memiliki agunan/agunan yang cukup agar dapat memperoleh kredit dari perbankan.
• Pihak yang terlibat berjumlah 3 (tiga) yaitu bank/kreditur sebagai penerima jaminan, debitur sebagai terjamin dan perusahaan penjaminan sebagai penjamin (Perusahaan Penjamin Kredit Daerah = PPKD).
• Pemda dapat berperan sebagai salah satu penjamin.
Perusahaan Penjaminan Kredit
PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT Memfasilitasi akses UMKM
yang dinilai feasible (memiliki prospek usaha yg baik sesuai penilaian bank) namun dinilai tidak bankable (tidak memiliki agunan atau agunan yang dimiliki belum mencukupi)
10
Disebabkan oleh :1. Keterbatasan Legalitas2. Kesulitan memenuhi persyaratan
bank3. Tingginya suku bunga kredit4. Keterbatasan agunan, antara lain:
Tidak mempunyai agunan Mempunyai agunan tetapi
tidak mencukupi Memiliki agunan tetapi tidak
memenuhi legalitas (misalnya: tanah tidak bersertifikat (Letter C, Pethok D, Girik, dll.)
Diatasi dengan
Penjaminan oleh PPKD
A. UMKM Not Bankable but Feasible
B. BANKUntuk Mitigasi Risiko dan meningkatkan
kemampuan penyaluran kredit
C. Regulator dan Pemerintah
Untuk mendukung peningkatan fungsi intermediasi dan peningkatan kegiatan perekonomian
Mengapa PPKD ?
Prinsip Penjaminan Kredit
11
Prinsip Penjaminan Kredit• Supplementary System/Pelengkap Agunan
Penjaminan kredit merupakan pelengkap suatu kredit. Penjaminan kredit diberikan atas permintaan dari kreditur atau debitur, apabila debitur kekurangan agunan
• Kelayakan UsahaPenjaminan kredit hanya diberikan bila menurut penilaian, proposal/proyek usaha layak dijamin.
• Pembayaran IJPBank/nasabah membayar Imbal Jasa Penjaminan (IJP) kepada Perusahaan Penjamin.
Prinsip Penjaminan Kredit
12
Pengendalian/Pengawasan KreditSelama kredit berjalan, Penjamin bekerjasama dengan Kreditur melaksanakan pengawasan dan pengendalian kredit.
Pembayaran Klaim Apabila terjadi kredit macet, Penjamin akan membayar
klaim kepada Kreditur apabila telah sesuai dengan kesepakatan
Pembayaran Subrograsi Pembayaran kewajiban debitur yang tertunggak atas
kredit yang klaimnya telah dibayar oleh perusahaan penjamin. Pembayaran diberikan kepada Bank dan Perusahaan Penjaminan secara proporsional.
DASAR HUKUM PENJAMINAN KREDIT
13
Dasar Hukum • Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2008 tentang
Lembaga Penjaminan• PMK 222/2008 tentang Perusahaan
Penjaminan Kredit dan Perusahaan penjaminan Ulang Kredit.
DASAR HUKUM PENJAMINAN KREDIT
14
Kerangka Peraturan Perusahaan Penjaminan Kredit :a.Bentuk Badan Hukum : Perusahaan Umum,
Persero, PD, PT atau Koperasi
b.Gearing Ratio : Kedit Produktif 5-10 kali; Kredit Non Produktif 50 kali
c.Coverage Penjaminan (maksimal 75%)
d.Risiko Kreditur 25%
15
Keunggulan Penjaminan Kredit vs Dana Bergulir
NoHal yang diperbandingkan Dana Bergulir Penjaminan Kredit
1Resiko Kredit Bermasalah 100%resikokreditditanggungolehPemerintah
Resikokreditditanggung3Pihak(BankPemprov., Askrindo
2Jumlah Kredit yang disalurkanMaksimalhanyasebesardanayangdialokasikan
Maksimal 5 kali dari dana yangdialokasikan
3 Peluang kredit disalurkankepada yang tidak berhak
Lebihbesar,karenasumberdanakredit100% uangpemerintah&banktidakikutmenanggungresikokreditsertaadapeluangintervensi
dlm keputusan kredit dr pemilik dana
Resikodapatdiminimalisir,karenasumberdanakredit100%uangbankdanbankikutmenanggungresikosebesar30%
apabila kredit menjadi bermasalah
4 BalasJasaterhadapdanayangalokasikan
Pemprov.Tidakmendapat"imbaljasa" dr dana yang dialokasikan
Pemprov.Mendapatjasagirodaridanayangdialokasikan,sesuaisukubunga
yang berlaku5 Image Masyarakat KredityangditerimaadalahDana
Hibah-->adasebagianmasyarakatyangcenderungengganmemenuhi
kewajiban (melunasi hutang)
Kreditadalahdana bank,sehinggamasyarakatakanmempertimbangkankonsekwensihukum apabila tidak
memenuhi kewajibannya
Jamkrindo
PPKD
Tingkat Nasional
Tingkat Provinsi
Askrindo
Perusahaan Penjaminan Kredit di Indonesia
Modal Minimum : Rp100 miliar
Modal Minimum : Rp50 miliar
16
Diusulkan agar lembaga yang sudah berdiri (mis : Askrindo/Jamkrindo)
Re-Guarantee
17
POLA PENJAMINAN KREDIT
ASUMSI : PEMDA YG TDK MEMILIKI LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DAERAH
DPRD
NASABAH UMKM
BANK INDONESIASebagai fasilitator
BPD/Bank Umum
DINAS TERKAIT, KKMB
PEMDA MOU-PENJAMINAN
PEMBINAAN
ASKRINDOMOU-RISKSHARING
PENJAMINAN KREDIT
PERSETUJUANDANA
18
DPRD
NASABAH UMKM
BANK INDONESIASebagai fasilitator
LEMBAGA PENJAMINAN
KREDIT DAERAH
BPD/Bank UmumKKMB/
DINAS TERKAIT
PEMDA MOU-PENJAMINAN
PEMBINAAN
ASKRINDOMOU *)
PENJAMINAN KREDIT
PERSETUJUANDANA
*) 1. BIAYA OPERASIONAL, KANTOR, DAN TENAGA KERJA atau 2. RISK SHARING
POLA PENJAMINAN KREDIT
ASUMSI : PEMDA YG MEMILIKI LEMBAGA PENJAMINAN KREDIT DAERAH
Peranan Lembaga dan Instansi Terkait
19
1. Bapepam – LK : sebagai regulator terkait dengan pendirian dan pengawasan PPKD2. Bank Indonesia :
a. Sebagai bank sentral, BI selalu berupaya dalam mendorong penyaluran kredit kepada UMKM melalui upaya peningkatan LDR Perbankan. PPKD mendorong perbankan untuk penyaluran kredit kepada UMKM
b. Bank Indonesia berperan sebagai fasilitator antara Pemda, DPRD dan Perbankan dalam upaya percepatan pendirian PPKD.
c. Tempat konsultasi Pemda dalam penerapan fit and proper test untuk pengurus Jamkrida dan penerapan prinsip-prinsip prudensial dalam pelaksanaan praktek penjaminan tersebut.
d. Sebagai pengawas BPR dan BU yang berkantor pusat di luar di Jakarta sehingga mempunyai peran besar mendorong perbankan daerah memanfaatkan penjaminan.3. Kementerian Koperasi dan UKM : memfasilitasi percepatan pendirian PPKD melalui tim sosialisasi dan konsultansi untuk menyiapkan dan membina UMKM agar lebih mudah berhubungan dengan PPKD. 19
20
1.Kendala umum : besarnya persyaratan modal minimum yakni Rp50 miliar (Kepmenkeu No.222/PMK.010/2008 ttg Perusahaan Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit). peyesuaikan oleh Bapepam LK Modal disetor Perusahaan Penjaminan dengan lingkup provinsi diturunkan dari Rp50 miliar menjadi Rp25 miliar
2.Asumsi bahwa perusahaan penjaminan kredit adalah usaha yang merugi
3.Masih kurangnya sosialisasi kepada Pemda/perusahaan besar di daerah mengenai rencana pendirian PPKD, dimana hal ini dipandang perlu dalam rangka keikutsertaan mereka sebagai investor PPKD.
4.Daerah tidak memiliki cukup SDM yang kompeten dalam bidang perbankan dan penjaminan/asuransi, sehingga perlu adanya pendampingan dari Askrindo/Jamkrindo maupun Bank Indonesia.
5.Masing-masing daerah mempunyai UMKM dengan problem yang berbeda-beda, sehingga perlu dicermati apakah pendirian PPKD merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan UMKM tersebut.
6.Belum adanya lembaga re-guarantee sehingga kapasitas penanganan risiko terbatas.
Kendala Pendirian PPKD
Rencana Tindak Lanjut1. Pembentukan perusahaan re-guarantee/asuransi kredit
(Penanggung jawab : Bapepam-LK)
2. Persamaan persepsi mengenai kemungkinan kerugian yang dialami PPKD (Penanggung jawab : Kemenko Ekuin dan Kemendagri).
21
RENCANA TINDAK LANJUT BANK INDONESIA :
1. Mengintensifkan koordinasi dengan instansi Pemerintah terkait di tingkat pusat, yakni Bappepam-LK, Kemenkop UKM, Kemendagri dan Kemenko Perekonomian.
2. Komunikasi intensif dengan propinsi yang saat ini sudah menunjukkan intensi yang kuat untuk pendirian PPKD (antara lain propinsi Bali, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, NTB, Riau, Sumbar, Sulsel, Maluku).
Rencana Tindak Lanjut
22
RENCANA TINDAK LANJUT BANK INDONESIA (cont.):
3. Bersama instansi terkait mempersiapkan program sosialisasi untuk meyakinkan Pemerintah Daerah, DPRD dan perbankan daerah.
4. Mengupayakan agar BPD menjadi pemegang saham di PPKD dan relaksasi ketentuan untuk kredit dengan penjaminan dari PPKD
5. Bersama JICA menyusun program pelatihan mengenai penjaminan kredit bagi SKPD - BPD dari propinsi yang sudah berencana mendirikan PPKD.
6. Mengkaji lebih lanjut kemungkinan pembentukan lembaga pendukung PPKD, semacam Credit Risk Database, yang dapat dikembangkan dari Sistem Informasi Debitur (SID) yang saat ini sudah ada di BI, serta dapat pula berfungsi untuk lembaga lainnya, misalnya Credit Rating untuk UMKM