13
Riski Andarini Dosen Pembimbing drg. Abu Bakar, M.Med.Ed Case Report "Stomatitis Aftosa Recurent Minor"

Case Report SAR

Embed Size (px)

Citation preview

Riski Andarini

Dosen Pembimbingdrg. Abu Bakar, M.Med.Ed

Case Report"Stomatitis Aftosa Recurent

Minor"

Pendahuluan

SAR

Ciri Klinis- Bercak Putih kekuningan- permukaan agak cekung- tunggal atau kelompok

Lokasi tersering - selaput lendir pipi bagian dalam- bibir bagian dalam-Lidah-palatum

Tahap Pembentukan SAR- Premonitori- Pre-Ulseratif- Ulseratif-Penyembuhan

Tahap terbentuknya SAR

PremonitoriTerjadi pada 24 jam pertama perkembangan lesi SAR. Saat ini pasien merasakan sensasi

mulut terbakar pd lesi

Pre- Ulseratif

Penyembuhan

Ulseratif

Terjadi pada 18-72 jam, pada tahap ini makula n papula berkembang dengan tepi

eritemaTahap ini berlangsung selama

beberapa hari, pd tahap ini papula akan berulserasi dan

ulser dilapisi oleh fibromembranous dan

intensitas nyeri berkurangTahap penyembuhan terjadi

pada hari ke 4 hingga 5. Penyembuhan luka tidak

meninggalkan jaringan parut.

Laporan KasusPasien perempuan berusia 20 tahun datang ke RSGMP Universitas Baiturrahmah

dengan keluhan bibir atas bagian dalam terdapat luka yang semakin lama ukuran semakin besar sejak beberapa hari lalu. Pasien mengatakan kadaan tersebut menimbulkan rasa sakit, sakit semakin diperparah saat berbicara, memakan makanan pedas dan asam. Pasien mengalami ini sejak pasien menggunakan piranti orthodonti cekat. Pasien tidak ada alergi obat-obat tertentu.

Pemeriksaan ekstra oral wajah simetris dan limpnode submandibularis tidak teraba dan tidak sakit. Pasien tidak memiliki kelainan TMJ. Hasil pemeriksaan intra oral terdapat ulser berukuran 2mm pada bibir atas bagian dalam berbentuk bulat berwarna ke abu-abuan dikelilingi daerah eritem dan dangkal.

Beradasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan didapatkan diagnosis untuk pasien tersebut adalah Stomatitis Aftosa Recurent Minor (SAR Minor). perawatan yang dilakukan yaitu DHE dan pemberan resep obat. Operator menjelaskan bahwa keadaan tersebut dikarenakan trauma akibat penggunaan piranti orthodonti, maka dari itu sebaiknya pasien meningkatkan daya tahan tubu dengan mengkonsumsi makanan yang benyak mengandung serat dan mengkonsumsi vitamin untuk membantu proses penyembuhan. Pasien juga diberikan resep obat kenalog yang dioleskan pada daerah mukosa yang terkena SAR 3 kali sehari terutama sebelum tidur dan vitamin becom c sekali sehari.

Diskusi Stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan manifestasi yang

timbul dalam rongga mulut yang dipicu oleh faktor predisposisi. SAR dapat terjadi pada berbagai kalangan usia dengan prevalensi sangat tinggi pada negara maju. Etiologi SAR tidak sepenuhnya jelas dan sangat bervariasi tergantung faktor predisposisi (Junhar, 2015).

Ciri Klinis

Bundar atau oval

Diameter <1Permukaan abu-

abu sampai kuning

dangkalJumlah 2-

6Lokasi biasa pada mukosa bukal

labial, dasar mulut, lidah

Diagnosis BandingKETERANGAN

ULKUS

TRAUMATIKUSSAR MINOR

Ukuran lesi Tergantung trauma < 5 mmJumlah Biasanya tunggal 2-8 Masa penyembuhan 2 minggu 7-10 hari

Usia yang bisa terkena

Semua usia Remaja / usia 20 tahun

Etiologi Trauma Belum diketahuiFaktor predisposisi Trauma dari bahan-bahan:

Kimia Panas Listrik Gaya mekanik

Genetik Hematologik Gastrointestinal Hormonal Trauma Stress Kebiasaan merokok Kondisi medik Pengobatan Infeksi

Ciri-ciri Ulser tunggal yang tidak teratur

Lesi cekung dan oval Bagian tengah lesi biasanya

kuning kelabu. Batasnya tidak jelas dan

mengandung kulit permukaan yang terkoagulasi dan mengelupas

Permukaan lesi halus Bewarna merah atau putih

kekuningan dengan eritema tipis

Palpasi lunak

Lesi dangkal Rasa sakit dan terbakar Warna abu-abu sampai

kuning Tepi lesi dikelilingi

jaringan eritema yang mengembung

Tidak meninggalkan jaringan parut

Lokasi Mukosa pipi Palatum Gingiva Lateral lidah

Lidah Mukosa

labial Mukosa

bukal Dasar mulut

Bentuk Bulat Oval

Lesi berbentuk bulat atau oval

Perawatan Umunya sembuh dalam waktu ± 2 minggu.

Untuk mencegah infeksi dapat diberikan obat kumur antiseptik

Obat yang dapat digunakan antara lain: anestetikum (benzocaine 4% dalam borax glycerine)

Obat kumur antibiotika (chlorhexidine gluconate 0,2%, larutan tetrasiklin 2%)

Anti inflamasi dan anti udema (sodium hyaluronat)

Obat muko-adhesive dan anti inflamasi (bentuk kumur atau gel)

Vitamin C

Gambaran Pasien

kesimpulanPada kasus didiagnosis pasien mengalami Stomatitis

Aftosa Recurent Minor (SAR Minor) karena ditemukan ulser berwarna keabu-abuan, bentuk tuk bulat berukuran 2mm dikelilingi daerah eritem dan lesi dangkal. Pasien merasakan sakit saat berbicara, makan makanan pedas dan asam. Etiologi dari SAR Minor pada pasien ini adalah trauma akibat penggunaan piranti orthodonti cekat. Terapi yang diberikan pada pasien adalah mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung serat dan vitamin, selain itiu pasien juga diberikan resep kenalog yang dioleskan pada ulser dan becom c yang dikonsumsi sekali sehari agar dapat mempercepat proses penyembuhan pada lesi.

TERIMAKASIH