22
Cerita kan kondisi Alam disekitar ? Permasalahan sosial yang sedang terjadi di masyarakat atau negara kita ? Jelaskan perkembangan budaya dan masyarakat indonesia (tradisional dan modern)? Masyarakat dan Kebudayaan 1 Votes oleh: Almr. Prof. Parsudi Suparlan Dari Buku: Hubungan Antar Suku Bangsa, YPKIK, 2004 A.Masyarakat Masyarakat adalah sekelompok individu yang secara langsung atau tidak langsung saling berhubungan sehingga merupakan sebuah satuan kehidupan yang berkaitan antara sesamanya dalam sebuah satuan kehidupan yang dimana mempunyai kebudayaan tersendiri, berbeda dari kebudayaan yang dipunyai oleh masyarakat lain. Sebagai satuan kehidupan, sebuah masyarakat biasanya menempati sebuah wilayah yang menjadi tempatnya hidup dan lestarinya masyarakat tersebut, karena warga masyarakat tersebut hidup dan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dalam wilayah tempat mereka itu hidup untk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup mereka sebagai manusia. Maka terdapat semacam keterkaitan hubungan antara sebuah masyarakat dengan wilayah tempat masyarakat itu hidup. sebuah masyarakat merupakan sebuah struktur yang terdiri atas saling berhubungan peranan-peranan dan para warga, peranan-peranan tersebut dijalankan sesuai norma-norma yang berlaku. Saling berhubungan diantara peranan-peranan ini mewujudkan struktur-

Cerita kan kondisi Alam disekitar ? Masyarakat dan Kebudayaan

Embed Size (px)

Citation preview

Cerita kan kondisi Alam disekitar ?

Permasalahan sosial yang sedang terjadi di masyarakat atau negara kita ?

Jelaskan perkembangan budaya dan masyarakat indonesia (tradisional dan modern)?

Masyarakat dan Kebudayaan      1 Votes

oleh: Almr. Prof. Parsudi Suparlan

Dari Buku: Hubungan Antar Suku Bangsa, YPKIK, 2004

A.Masyarakat  

Masyarakat adalah sekelompok individu yang secara langsung atau tidak langsung saling berhubungan  sehingga merupakan sebuah satuan kehidupan yang berkaitan antara sesamanya dalam sebuah satuan kehidupan yang dimana mempunyai kebudayaan tersendiri, berbeda dari kebudayaan yang dipunyai  oleh masyarakat lain.  Sebagai satuan kehidupan, sebuah  masyarakatbiasanya menempati sebuah wilayah yang  menjadi tempatnya  hidup dan lestarinya masyarakat tersebut, karena warga masyarakat tersebut hidup dan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dalam wilayah tempat mereka itu hidup untk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup mereka sebagai manusia. Maka terdapat semacam keterkaitan hubungan antara sebuah masyarakat dengan wilayah tempat masyarakat itu hidup. sebuah masyarakat merupakan sebuah struktur yang terdiri atas saling berhubungan peranan-peranan dan para warga, peranan-peranan tersebut dijalankan sesuai norma-norma yang berlaku. Saling berhubungan diantara peranan-peranan ini mewujudkan struktur-

struktur peranan yang biasanya terwujud sebagai pranata-pranata. untuk mewujudkan peranata-peranata itu dalam kehidupan manusia bermasyarakat untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup sebagai manusia, yang dianggap penting oleh masyarakat yang bersangkutan. Melalui pranata-pranata yang ada, sebuah masyarakat dapat tetap lestari dan berkembang. Pranata-pranata yang ada dalam masyarakat, antara lain, adalahpranata keluarga, pranata ekonomi, pranata politik, pranata keagamaan, dsb.

Norma-norma yaitu norma yang mengatur hubungan antara peranan-peranan, yang berisikan patokan-patokan etika dan moral yang harus ditaati dan dilakukan oleh para pemegang peranan dalam hubungan antara satu dengan lainnya dalam kegiatan-kegiatan pemenuhan kebutuhan. Norma-norma yang berlaku dalam sebuah masyarakat mengacu pada kebudayaan yang dipunyai oleh masyarakat tersebut.

B. Kebudayaan

Profesor Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai wujud yang mencakup antara gagasan atau ide, kelakuan, dan hasil kelakuan. kebudayaan yang dikemukakan oleh Profesor Koenjaraningrat, lebih lanjut, dilihatnya dalam persepektifTaksonomik yaitu kebudayaan dilihat dari unsur-unsur universaladalah masing-masing terdiri atas unsur yang lebih kecil dan yang lebih kecil  lagi, yang dinamakan sebagai trais dan items. Dalam hal ini kebudayaan dilihat sebagai sebuah satuan yang berdiri terlepas dari keberadaan pelakunya ataupun terealisasidari fungsi dalam struktur kehidupan manusia. Dalam upaya memahami hubungan antara individu, masyarakat, dan kebudayaan.dan dalam upaya memahami fungsi kebudayaan dalam struktur kehidupan manusia, definisi profesor koenjaraningrat sebetulnya tidak relevan.

Dengan mangacu pada karya-karya Malinowski (1961, 1944) mengenai kebutuhan-kebutuhan manusia dan pemenuhannya melalui fungsi dan pola-pola kebudayaan, dan dengan mengacu pada karyaKluckhohn (1994) yang melihat kebudayaan sebagai blueprint bagi kehidupan manusia, serta dari Geerts (1973) yang melihat kebudayaan sebagai sistem-sistem makna, saya melihat kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan manusia yang secara bersama dimilik oleh para warga sebuah masyarakat.’ Atau

dengan kata lain kebudayaan adalah sebuah pedoman menyeluruh bagi kehidupan sebuah masyarakat ydan para warganya.

Dalam perspektif ini kebudayaan dilihat sebagai terdiri atas konsep-konsep, teori-teori, dan metode-metode yang diyakini kebenarannya oleh warga masyarakat yang menjadi pemiliknya. Kebudayaan dengan demikian merupakan sistem-sistem acuan yang ada pada berbagai tingkat pengetahuan dan kesadaran, dan bukanpada tingkat gejala yaitu pada tingkat kelakuan atau hasil kelakuan sebagaimana didefinisikan oleh Profesor koenjaraningrat. sebagai sistem-sistem acuan, konsep-konsep, teori-teori, dan metode-metode digunakan secara selektif sebagai acuan oleh para pemilik kebudayaan dalam menghadapi lingkungannya , yaitu digunakan untuk menginterpretasikan dan manfaatka lingkungan bserta isinya bagi pemenuhan-pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidupnya sebagai manusia. Pemilhan secara selektif dilakukan secara pertimbangan oleh pelaku mengenai konsep atau metode atau teori yang mana yang paling cocok atauyang tebaik yang dapat digunakan sebagai interpretasi sebagai acuan interpretasi mewujudkan tindakan-tindakan. Tindakan-tindakan tersebut dapat dilihat sebagai dorongan-dorongan ataumotivasi dari dalam diri pelaku  bagi pemenuhan kebtuhan maupun sebagai tanggapan-tanggapan (responses) pelaku atas rangsangan-rangsangan (stimulasi) yang berasal dari lingkungannya.

Keberadaan kebudayaan dalam kehidupan manusia adalah fungsional dalam struktur-struktur kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup sebagai manusia. Yaitu sebagai kategori-kategori atau golongan-golongan yang ada di dalam lingkungannya. Yaitu kategori yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya sebagai manusia. Kebutuhan-kebutuhan hidup yang harus dipenuhi manusia agar dapat hidup sebagai manusia mencakup tiga kategori. Ketiga kategori kebutuhan tersebut harus dipenuhi secara bersama-samadan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut di integrasi oleh kebutuhan adab, yang menjadikan pemenuhan kebutuhan hidup tersebut sebagai tindakan-tindakan yang penuh adab, etika, danmoral. Adapun kebutuhan-kebutuhan hidup manusia adalah sebagaiberikut:

1. Kebutuhan biologi atau primer (makan, minum, menghirup oksigen, buang air besar/kecil, istirahat, tidur seksual,dan sebagainya).

2. Kebutuhan sosial atau sekunder (berkomunikasi dengan sesama, pendidikan, kontrol sosial, pamer, dan sebagainya).

3. Kebutuhan adab atau kemanusiaan, yaitu kebutuhan-kebutuhan yang mengintegrasikan berbagai kebutuhan yang tercakup dalam kebutuhan biologi dan sosial. Kebutuhan adab atau kemanusiaan ini muncul dan terpancar dari hakekat manusia sebagai mahluk tuhan yang tertinggi derajatnya, yang mmpunyai kemampuan berfikir, bermoral, sehingga pemenuhan-pemenuhan kebutuhan hidup manusia itu bercorak manusiawi bukan hewani.

kebutuhan-kebutuhan adab mencakup:

1. Kebutuhan untuk dapat membedakan yang benar dari yang salah, yang adil dari yang tidak adil, yang suci dari yang kotor, yang berpahala dari yang berdosa.

2. Kebutuhan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan dan sentimen-sentimen perorangan atau kolektif atau kebersamaan.

3. Kebutuhan untuk menunjukkan jati diri dan keberadaan serta asal muasalnya, dan kebutuhan untuk mempunyai keyakinan serta kehormatan diri.

4. Kebutuhan untuk dapat menyampaikan ungkapan-ungkapan estetika, etika, dan moral.

5. Kebutuhan rekreasi dan hiburan6. Kebutuhan akan rasa aman, tentram, dan adanya keteraturan

dalam kehidupan.

Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia selalu dilakukan melalui pranata-pranata (Suparlan 1998, 1986). Setiap pranata yaitu sebuah sistem antar hubungan norma-norma dan peranan-peranan untuk pemenuhan kebutuhan yang dianggap penting oleh masyarakat yang bersangkutan, menyajikan seperangkat pedoman untuk bertindak sesuai dengan corak pranatanya. Kegiatan-kegiatan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan melalui pranata-pranatabiasanya terpola dan berlangsung secara berulang dari waktu kewaktu. Dalam proses-proses tersebut maka tradisi-tradisi berkenaan dengan sesuatu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan untuk hidup itu menjadi baku.

Kepustakaan

Geertz, C (1973), The Interpretation of Cultures, Newyork: Basic Book.

Kluckhom, C. (1994). “ Cermin Bagi Manusia” Dalam, Parsudi Suparlan, Editor, Manusia, kebudayaan, dan lingkungannya (Disadur oleh Parsudi Suparlan, dari Mirroro for Man Oleh Clyde Kluchon, New York: MacGraw Hill, 1948). Jakarta: Grafindo Persada, Cetakan-2.

Malinowski, B. (1961), Argonauts of the Western Pacific. New York: Dutton. Paperback.

Malinowski, B. (1994), A Scientific Theory of Culture. Chappel Hill: Univ Of North Caroline Press.

Suparlan, P. (1998), ‘ Model Sosial Budaya bagi penyelenggaraan Transmigrasi  di Irian Jaya’, Majalah Antropologi Indonesia, 57, 1998, hal. 23-47.

Suparlan, P. (1986), ‘ Kebudayaan dan Pembangunan’, Media IKA, Vol. 14, no.11, hal. 106-135. Jurusan Antropologi, U.I.

Buat 3 kelompok dalam pembahasaan tentan IAD, ISD, dan IBD

Menurut Abu Ahmadi (1991 : 1) Ilmu pengetahuan dapat dibagi dalam tiga lapangan pengetahuan yakni pengetahuan alamiah, sosial dan budaya yang masing-masing terbagi dalam sejumlah bidang keahlian atau disiplin ilmu.

IAD,ISD, dan IBD adalah satuan pengetahuan yang didasarkan atas pembagian yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. IAD, ISD dan IBD bukanlah satu cabang/disiplin ilmu tertentu

Ilmu Alamiah Dasar, Memusatkan perhatian dan konsep umum, asas-asas dan pendekatan dalam menanggapi kanyataan-kenyataan yang diwujudkan oleh lingkungan alam, dengan memanfaatkan

pengetahuan keahlian dalam ilmu-ilmu alamiah seperti astronomi, biologi, kimia, fisika dan geologi.

Ruang lingkup dari IAD adalah:1. Konsep-konsep dasar tentang Ilmu Pengetahuan Alam dan Perkembangan Teknologi.2. Dampak perkembangan IPA dan Teknologi.Pendahuluan

Tujuan/Kegunaan Ilmu Alamiah Dasar:1. Mempekenalkan konsep-konsep dasar dalam IPA.2. Memberikan wawasan pengetahuan, pengertian dan apresiasi terhadap obyek dan cara-cara pendekatan dalam IPA dan teknologi.3. Memberikan bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara pemikiran, pendekatan dan hasil-hasil dalam IPA dan teknologi.4. Mengembangkan interaksi yang selaras antara disiplin-displin ilmu eksakta dan non eksakta.

Ilmu Sosial Dasar, Memusatkan perhatian pada kenyataan sosial terutama yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengetahuan pada ilmu-ilmu sosial seperti geografi sosial, sosiologi, antropologi sosial, ilmu politik, psikologi sosial dan sejarah.

Ruang lingkup dari ISD adalah:1. Adanya berbagai aspek pada kenyataan bersama yang merupakansuatu masalah sosial.2. Adanya beraneka ragam golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang mempunyai kepentingan dan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan tingkah laku tersendiri dan yang menyebabkan pertentangan maupun setia kawan dan kerjasama.

Tujuan/Kegunaan Ilmu Sosial Dasar: Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran dan kepribadian yang lebih luas, dan ciri-ciri kepribadian sebagai golongan terpelajar Indonesia, khususnya yang berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusiadalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia lainnya terhadap dirinya.

Ilmu Budaya Dasar, Memusatkan perhatian pada usaha memperoleh pengertian mengenai hakikat dan harkat manusia serta nilai-nilai budaya yang telah dikembangkannya.

Ruang lingkup IBD adalah: Berbagai aspek kehidupan yang merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan pengetahuan budaya, baik dari segi keahlian (disiplin) masing-masing maupun antar bidang disiplin.

Hakekat manusia yang universal (satu) tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat dalam melihat dan menanggapi lingkungan dengan adanya kesamaandan perbedaan yang diekspresikan dalam bentuk & corak ungkapanpikiran, perasaan, dan tingkah laku serta hasil kelakuannya.

Tujuan dan kegunaan Ilmu Budaya DasarUntuk pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasanwawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagaigejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala yang berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran yang berkenaan dengan lingkungan budaya yang dapat diperluas dan menjadi lebih halus.

BAB II

PEMBAHASAN

1.    Pengertian IAD, ISD, dan IBD

1.1     Pengertian IAD

Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang

konsep-konsep dasar dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi.

Didalam Ilmu Alamiah Dasar dipelajari tentang Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA).

  Pengertian IPA

H.W Fowler mengatakan bahwa IPA adalah ilmu yang sistematis

dan dirumuskan,yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan

dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi.Sedangkan

Nokes dalam bukunya “ Science in Educaton” menyatakan bahwa

IPA adalah pengetahuan Teoris yang diperoleh dengan metode

khusus.1

Kedua pendapat diatas memiliki persamaan yang tidak jauh.

Memang benar bahwa IPA merupakan suatu ilmu teoritis tetapi

teori tersebut didasarkan pada metode ilmiah yang meliputi :

Penemuan Masalah, Penyusunan kerangka masalah, Hipotesis,

Eksperimen dan Teori.

Berikut penjabaran singkat tentang metode ilmiah tersebut :

1.   Penemuan Masalah

Adanya suatu masalah yang kita temukan secara empiris

membuat kita mulai

1.Drs.Abu ahmadi dan Ir.Supatmo,rineka cipta, Ilmu lamiah Dasar (Jakarta,Rineka cipta, 1991) Hlm 01

memikirkan secara radikal. Untuk menemukan bagaimana

memecahkan

masalah tersebut dengan menetapkan ruang lingkup serta batasan

yang jelas dengan begitu akan dapat memudahkan kita mencari

pemecahan atas permasalahan-permasalahan dalam merumuskan

kerangka permasalahanya.

2.    Perumusan kerangka permasalahan

Dalam hal ini bertujuan untuk memberikan

(mendeskripsikan) masalah menjadi hal yang lebih jelas dari

sebelumnya. Adapun penekanan penting pada langkah kedua ini

kita akan mengidentifikasikan faktor-faktor yang terlibat

dalam masalah tersebut sehingga akan terwujud (Nampak) gejala-

gelaja yang sedang kita tela’ah.

3.      Hipotesis

Usaha ini memberikan penjelasan (jawaban) sementara yang

mengenai hubungan sebab akibat mengikat faktor-faktor

pembentuk kerangka masalah diatas. Dan pada hakikatnya

hipotesis ini merupakan hasil sebuah penalaran induktif –

deduktif dengan menggunakan pengetahuan lampau yang kita akui

kebenarannya.

4.      Eksperimen (Pengujian Hipotesis)

Pada bagian ini usaha untuk mengumpulkan fakta-fakta

telah didapat. Jika Fakta-fakta dalam dunia empiris maka telah

teruji kebenaran dari hipotesis tersebut, karena hal tersebut

didasarkan pada fakta-fakta nyata. Dan bila tidak terbukti,

maka ipotesis akan ditolak sehingga akan dikemukakan hipotesis

lain sampai kita menemukan hipotesis tertentu yang didukung

oleh fakta-fakta. Karena dalam proses pembuktian hipotesis itu

tidaklah sangat mudah dan cepat.

5.      Teori

Berbagai langkah metode ilmiah telah dilakukan guna

menemukan sebuah teori. Secara luas teori ini dapat diartikan

sebagai suatu penjelasan teoritas mengenai suatu gejala

tertentu. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk penelaah

permasahan tertentu selanjutnya yaitu dapat dipakai sebagai

premis dalam usaha kita untuk menjelaskan berbagai gejala

lain.

Dalam hal ini dapat kita lihat dalam peta konsep sebagai berikut.1

1.2.         Pengertian ISD

Ilmu Sosial Dasar ( ISD ) adalah ilmu-ilmu sosial

dipergunakan dalam pendekatan, sekaligus sebagai sarana jalan

keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah sosial yang

berkembang dalam kehidupan masyarakat.2

ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan

memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang

konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala

sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan

penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat

ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan

sosialnya menjadi lebih besar.

Sebagai salah satu mata kuliah umum, ISD bertujuan

membantu kepekaan pemikiran yang lebih luas, dan ciri-cri

kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan

terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan

tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya,

serta sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia

lain terhadap manusia yang bersangkutan.

Ilmu Sosial Dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang

menela’ah masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya

yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan

pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari

berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu

sosial. pengetahuan yg menelaah masalah-masalah sosial,

2.Drs.abu ahmadi, Ilmu social dasar,(Jakarta,Rineka Cipta, 1991) Hlm 01

Khususnya masalah - masalah yang diwujudkan oleh

masyarakat Indonesia, dengan menggunakan teori – teori yg

berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam

lapangan ilmu – ilmu sosial seperti (Geografi Sosial,

Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi,

Psikologi, Sosial, dan Sejarah).3

Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.

Adapun persamaan antara keduanya adalah :

Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan

program pendidikan/pengajaran.

Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.

Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan

sosial dan masalah sosial.

Adapun perbedaan antara keduanya adalah :

Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang

Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan

Sekolah Lanjutan.

Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal,

sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari

sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).

Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan

kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan

kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan

intelektual.

3http://wisnuardiansyah.wordpress.com

1.3 Pengertian IBD

Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah ilmu yang mempelajari

budaya atau akal budi yang mendasar dari manusia dan sangat

Humaniter, Empiris, belum mencakup sebagian besar aplikasi

kehidupan secara spesifik dan mendalam seperti seni, sistem

ekonomi ataupun filsafat lain yang sifatnya komplementer.

Sangat berdekatan dengan hasil pemikiran seperti cipta rasa

karsa. Ilmu budaya dasar memiliki kecendrungan dengan basic

humanities. Humanities berasal dari kata latin humanus yang

artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Atau bisa juga

digunakan untuk meminimalisir tindakan-tindakan manusia yang

juga memiliki kecendrungan berlawanan dengan sifat-sifat

kemanusiaan seperti konflik.4

Materi ilmu budaya dasar yang mudah merangsang perasaan

atau emosi dan pikiran seseorang sering tanpa disadari

menyeret peserta proses belajar-mengajar terbawa arus. Adapun

tujuan ilmu budaya dasar adalah mangembangkan kepribadiaan,

kepekaan, dan wawasan pemikiran yang berkenaan dengan

kebudayaan agar daya tangkap, presepsi, dan penalaran mangenai

lingkungan budaya mahasiswa agar dapat lebih manusiawi atau

halus. Tujuan ilmu budaya dasar tersebut diharapkan dapat

mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa tehadap lingkungan

budaya sehingga mereka akan lebih mudah menyesuaikan diri

dengan lingkungan yang baru terutama untuk kepentingan profesi

mereka, Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk

dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan

dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap

persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut,

Mengusahakan agar para mahasiswa, sebagai calon pemimpin

bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-

masing tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan

pengotakan disiplin yang ketat.

4.M. Habib Musthopo, ilmu budaya dasar, (Surabaya: usaha nasional, 1983), Hlm 17

Usaha ini harus dilakukan karena ruang lingkup pendidikan

nasional di Indonesia sangat sempit dan berpotensi membuat

manusia spesialis yang berfikir terbatas hanya pada bidangnya

saja. Juga berusaha memperluas kemampuan mahasiswa untuk

menanggapi masalah dan nilai-nilai dalam lingkungan masyarakat

umum secara luas, Menjembatani para akademisi kita agar mereka

lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu

bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar

dalam bekomunikasi. Jika komunikasi ini baik selanjutnya

pelaksanaan pembangunan akan lancar dalam banyak bidang

keahlian tanpa menyepelekan spesialisasi. Spesialisasi membuat

pikiran seorang sarjana menjadi sempit. Masyarakat yang

menjalani modernisasi harus menyingkirkan sarjana yang

demikian karena modernisasi membutuhkan pandangan luas.

            Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lainmerupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuandasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yangdikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dankebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkanuntuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yangtermasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akantetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untukmengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluaswawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alamsekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

2. RUANG LINGKUP IAD, ISD, IBD

2.1       Ruang lingkup dari IAD adalah:

1)      Konsep-konsep dasar tentang Ilmu Pengetahuan Alam

Konsep-konsep dasar tetang IPA meliputi

         Fisika

         Biologi

         Kimia

2)      IPA dan Perkembangan Teknologi.

Setelah teknologi menempuh pertentangan amat pesat masa

lalu hingga menyilaukan mata manusia, kini benar-benar orang

mulai mempersoalkan akibat-akibat yang dibawa teknologi pada

peradaban.manusia secara keseluruhan. Pada hakikatnya, hal

tersebut tidak lain daripada menempatkan teknologi dalam

fungsi sosial yang wajar. Apabila hal ini bisa dilakukan,

teknologi dapat memberikan harapan yang cerah, oleh karena itu

teknologi harus dapat merintis jalan ke arah pengadaan pangan,

sandang dan penyediaan pemukiman manusia tanpa merusak tatanan

masyarakat.

A.       Usaha pengadaan pangan

IPA dan teknologi telah demikian maju sehingga merupakan

bagian dari hidup kita, termasuk dalam usaha pengadaan pangan

dalam kaitannya maka sumbangan IPA dan teknologi dapat dibagi

menjadi dua yaitu :

1. Mengembangkan tanah-tanah produktif

2. Penyediaan pangan baru

B.       Sereal berprotein tinggi

Menurut John Axtell dan Rameshwar Singh dari Universitas

Purdue pada tahun 1973 telah mengemumkan penemuan dua jenis

sorgum berlisin tinggi. Setelah memeriksa 9.000 jenis sorgum

dari seluruh dunia, para peneliti menemukan dua keturunan yang

tak begitu dikenal dari ethopia (ethiopia adalah tanah leluhur

sorgum) yang mengandung protein sepertiga lebih banyak dan

lisin dua kali lebih banyak daripada jenis sorgum yang biasa

ditanam orang.

C.   Membuat pangan baru

Berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang

sudah ada produk yang dijual di pasaran bebas yaitu sejenis

minuman yang dipelopori pembuatannya oleh vitasoy yang dibuat

di Hongking sejak 30 tahun yang lalu.

D.    Protein sel tunggal

Dewasa ini kemungkinan yang paling banyak dibicarakan untuk

menambah persediaan pangan penyangkut penggunaan organisme

mikro sel tunggal, terutama jenis ragi tertentu untuk mengubah

turunan minyak bumi atau sampah organik menjadi bentuk-bentuk

protein yang dapat dimakan.

E.    Pembuatan produk daging tiruan

Cara lain untuk mengganti protein hewani dengan protein nabati

adalah dengan produk peternakan imitasi, yang sesungguhnya

berasal dari tumbuh-tumbuhan. Perkembangan teknik untuk

memintal protein soya menjadi serabut yang prosesnya hampir

sama dengan pemintalan benang tekstik sintetis.

F.    Penyediaan papan (pemukiman) tanpa merusak lingkungan

Berkat kemajuan IPA dan teknologi eksplorasi daratan untukpemukiman sudah sangat lazim. Dibidang pemukiman telahdikembangkan teknik-teknik pemukiman untuk menggunakan tempatseefisien mungkin. Untuk kepentingan tersebut dikembangkansistem rumah susun sampai dengan rumah-rumah berkontruksitahan gempa dan sebagainya.

3)     Dampak perkembangan IPA dan Teknologi.

Dampak IPA dan teknologi terhadap kehidupan manusia seperti

banyaknya penemuan seperti penemuan energi cahaya, pengobatan

dengan alat canggih sehingga dapat mempermudah dan bermanfaat

banyak bagi kehidupan manusia

2.2      Ruang lingkup dari ISD adalah:

1)   Adanya berbagai aspek pada kenyataan bersama yang merupakan

suatu masalah sosial.

2)     Adanya beraneka ragam golongan dan kesatuan sosial

dalam masyarakat yang mempunyai kepentingan dan kebutuhan

serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku

tersendiri dan juga banyaknya persamaan kepentingan dan

kebutuhan serta persamaan yang menyebabkan pertentangan maupun

hubungan-hubungan setia kawan dan kerjasama.

2.3       Ruang lingkup dari IBD adalah:

1)    Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan

masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan

menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi keahlian

(disiplin) masing-masing maupun antar bidang disiplin.

2)    Hakekat manusia yang universal (satu) tetapi beraneka ragam

perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat

dalam melihat dan menanggapi lingkungan alam, sosial, dan

budaya dengan adanya kesamaan dan perbedaan yang diekspresikan

dalam bentuk dan corak ungkapan pikiran, perasaan, dan tingkah

laku serta hasil kelakuannya.5

Pokok - pokok bahasan dalam Ilmu Pengetahuan Budaya Dasar

meliputi :

1.Manusia dan Cinta kasih

2.Manusia dan Keindahan

3.Manusia dan Penderitaan

4.Manusia dan Keadilan

5.Manusia dan Pandangan hidup

6.Manusia dan Tanggung jawab serta pengabdian

7.Manusia dan Kegelisahan

8.Manusia dan Harapan

5Drs. H. Ahmad Musthofa, ilmu budaya dasar,(Bandung: CV. pustaka setia, 1999),Hlm 23 

BAB III

PENUTUP

1.     KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IAD adalah

kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam ilmu

pengetahuan alam dan teknologi. Sedangkan ISD adalah

pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya

yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan

pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari

berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu

sosial, dan IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat

memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang

konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-

masalah manusia dan kebudayaan.

2.     SARAN

Dengan adanya makalah ini, diharapkan pada mahasiswa agar

lebih muda memahami secara mendalam tentang hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang dikaji kedalam IAD, ISD, dan IBD.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat

kekurangan dan kekhilafan oleh karena itu, kepada para pembaca

dan para pakar utama penulis mengharapkan saran dan kritik

ataupun tegur sapa yang sifatnya membangun akan diterima

dengan senang hati demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

    Kepada semua pihak khususnya kepada Dosen Pembimbing yang

telah memberikan saran dan kritik konstruktif demi

kesempurnaan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Abu Ahmadi dan Ir. Supatmo, (1991) Ilmu Alamiah Dasar, Rineka

Cipta: Jakarta

Drs. Abu Ahmadi, (1991) Ilmu social dasar, Rineka Cipta: Jakarta

M. Habib Musthopo, (1983) ilmu budaya dasar, Usaha Nasional:

Surabaya

Drs. H. Ahmad Musthofa, (1999) ilmu budaya dasar, CV. Pustaka

Setia: Bandung