86
Cuplikan Tulisan Mar Saddhu Sundar Singh dari India NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015 (Kompilasi Tulisan) Oleh, Uskup Mar Nicholas H Toruan, CKC Gereja Nasrani Indonesia (GNI) Keuskupan Nasrani Katolik Ortodoks Rasuli Kudus dan Satu

CUPLIKAN TULISAN SADDHU SUNDAR SINGH

Embed Size (px)

Citation preview

Cuplikan Tulisan Mar Saddhu SundarSingh dari IndiaNO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015(Kompilasi Tulisan)Oleh, Uskup Mar Nicholas H Toruan, CKC

Gereja Nasrani Indonesia (GNI)

Keuskupan Nasrani Katolik Ortodoks Rasuli Kudus dan Satu

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 2- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Biografi Singkat Mar Sadhu Sundar SinghSundar Singh dilahirkan pada tahun 1889 dalam keluarga Sikh pemilik lahan luas yangberpengaruh di negara bagian Patiala, India Utara. Orang-orang Sikh, menolakpolitheisme Hindu dan Muslim yang tak bertoleransi pada abad ke-16 M, telah menjadibangsa yang bersemangat dengan suatu agama mereka sendiri (Agama Sikh). IbundaSundar Singh membawa ia setiap minggu untuk duduk di kaki seorang Sadhu, seorangpetapa suci, yang tinggal di hutan beberapa mil jauhnya dari rumah mereka, tapi ibunyamengirim dia ke sekolah misi Kristen di mana ia bisa belajar bahasa Inggris.Ibunya wafat saat ia berusia empat belas tahun yang berimbas pada dirinya kedalamkekerasaan fisik dan rasa putus asa. Dia mengalihkan perhatiannya kepada kegiatanmisionaris, menganiaya para petobat Kristen mereka, dan mengolok-olok iman mereka.Dan akhirnya menantang agama mereka, ia membeli Alkitab dan membakarnyahalaman demi halaman di ruang halaman rumah tertutup rumahnya yang besar itudisaksikan teman-temannya. Pada malam harinya ia masuk ke kamarnya memutuskanuntuk melakukan bunuh diri di rel kereta api.Setelah mempelajari bait demi bait semua agama-agama yang ia ketahui, sudahmendengar dari banyak mulut para guru agama yang mereka harus ceritakan, danmeskipun begitu semuanya masih belum bisa mendapatkan pengalaman lebihmendalam dan semakin hatinya kacau balau merindukan shanty (damai sejahtera ataushalom) yang ia yakini bisa didapatkan, Sundar dituntun oleh Alaha untuk melihatbahwa tak ada satupun pada agama-agama ini bisa ia dapatkan apa yang ia cari. Dalamrelung batinnya sendiri muncul pemikiran pada akhirnya, itu barangkali disebabkankitab-kitab murahan itu sehingga ia begitu marah menghancurkannya denganberanggapan bisa melegakan suasana hatinya, dan ia perbuat juga demikian terhadapKitab-kitab Suci. Merobeknya dengan perasaan goncang dan putus asa, mendadakmatanya tertuju kepada satu baris kata-kata, ia membaca kalimat itu, “Datanglah pada-Ku … dan Aku akan memberimu kelegaan.” Kata-kata itu menawan hatinya, dan ketikaia terus membaca kisah Salib, keajaiban muncul.Penglihatan MsheekhaRagi Injil telah masuk kedalam hatinya dan ketika ia membaca “Alaha telah begitumengasihi dunia dan Ia telah memberikan Anak-Nya yang diperanakkan satu-satunya(Mazmur 2:7), agar barangsiapa percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkanmemperoleh hidup kekal”, ada suara lirih sayup-sayup menghibur masuk kedalamhatinya. Namun beban merana mencegah dia mendapatkan kelegaan. Pada akhirnya, iamerasa ia harus mengakhiri pergumulan ini. Maka satu malam ia membuat keputusannekad untuk mengakhiri persoalan hatinya agar ia mendapatkan damai sebelum fajarmenyingsing – entahkah itu di dunia ini atau alam akan datang. Dia tahu bahwa jam lima

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 3- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

tepat tiap pagi, kereta api Ludhiana Express melewati di kebun ayahnya, danmengakhiri kekusutan hatinya ini tampaknya tidaklah berdosa bagi seorang anak laki-laki.Dalam tata cara berpakaian Hindu, ia mandi dan dengan Kitab Suci di tangan, ia istirahatdi kamarnya untuk menghabiskan waktu membaca, meditasi dan doa. Tepat sebelumfajar, Sundar disadarkan dengan munculnya awan bercahaya memenuhi ruangan, dandalam awam ini, ia melihat sosok bercahaya dan wajah Msheekha. Ketika ia menatapkemunculan sosok bercahaya ini ia mendengar Yeshua berkata dengan ucapan,“Mengapa engkau melawan Aku? Aku adalah Juruselamatmu. Aku telah mati di Salibuntukmu.” Tekadnya memusuhi hancur berkeping-keping selama-lamanya ketika iamemandang Wajah itu begitu penuh welas asih dan kasih sayang Ilahi.Akan tetapi, sebelum fajar, ia membangunkan ayahnya untuk memberitahukan bahwaia telah melihat Yeshua dalam suatu penglihatan dan mengenar suara-Nya. Mulaisekarang, ia akan mengikuti Msheekha selama-lamanya, ia nyatakan. Ia pada waktu itumasih berusia 15 tahun, ia bertekad bulat mengabdi kepada Msheekha dan dalam 25tahun sisa baginya akan bersaksi dengan gagah berani bagi Tuhannya. Pemuridanremaja ini segera diuji ketika ayahnya menyarankan dan menuntut agar iamembatalkan niatnya terhadap “percakapan” yang tak masuk akal ini. Saat ia menolak,Sher Singh memberikan pesta perpisahan bagi putranya, kemudian mencela danmengusir ia dari keluarga. Beberapa jam kemudian, Sundar menyadari bahwamakanannya telah diracuni, dan hanya pertolongan komunitas Kristen terdekat yangmenyelamatkan hidupnya.Terpanggil Melayani - Sadhu dengan PerbedaanPada ulang tahunnya ke-16, ia menyatakan dirinya di depan umum untuk dimikveh diparoki gereja di Simla, suatu kota di ketinggian kaki bukit pegunungan Himalaya. Untuksuatu waktu sebelumnya, ia tinggal di Rumah Pelayanan Penyakit Kusta Kristen diSabathu, tak jauh dari Simla, melayani pasien-pasien kusta di sana. Ini tetap menjadisatu tempat kesukaannya dan ia kembali ke sana setelah mikvehnya. Kemudian, padabulan Oktober 1906, ia berkarya dari tempat itu dalam cara yang baru. Dia berjalan dijalanan, berperawakan tinggi, wajah yang cakap, remaja bertubuh kekar, memakaijubah kuning dan turban. Setiap orang menatapnya saat ia lewat. Jubah kuning adalah"jubah seragam" seorang Sadhu Hindu, seorang petapa tradisional yang mengabdikandirinya kepada berbagai macam ilah- ilah dengan meminta – minta makanan sepanjangjalan atau duduk, diam, menyendiri, dan seringkali dekil, bermeditasi di hutan atautempat-tempat yang tenang. Sundar Singh muda juga memilih jalan hidup seorangSadhu, tapi ia menjadi seorang Sadhu yang berbeda.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 4- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

"Aku tak layak mengikuti langkah-langkah jalan Tuhanku," ia berkata, "tapi, seperti Dia,aku tak menginginkan rumah, tak memiliki harta benda. Seperti Dia aku akan menjadimilik jalanan, berbagi dengan masyarakatku yang menderita, makan dengan merekayang memberiku tempat bernaung, dan menceritakan kepada siapapun akan kasihAlaha."Penganiayaan terhadap ImannyaPada suatu kali ia mendapatkan pekerjaan untuk menguji dengan kembali ke kampunghalamannya, Rampur, di mana ia diperlihatkan suatu sambutan hangat yang tak diaharapkan. Ini adalah persiapan yang tak cukup baik selama berbulan-bulan yang harusdiikuti. Meskipun cukup jarang dan sulit menemukan secara fisik, Sadhu yang berusia16 tahun pergi ke arah bagian utara Punjab, melewati jalan Bannihal ke Kashmir, dankemudian kembali melalui Muslim Afghanistan fanatik dan kedalam wilayahgerombolan perampok Perbatasan Barat Laut dan Baluchistan. Jubah kuning tipisnyamemberikan dia setitik perlindungan melawan salju, dan kakinya menjadi terlukaakibat menginjak jalanan berbatu tajam. Tak lama kemudian setelah beberapa bulanberlalu komunitas-komunitas kecil Kristen sebelumnya dari utara mendaulat diasebagai "Rasul dengan kaki berdarah." Penerimaan ini menunjukkan padanya apa yangia harapkan pada masa dikemuudian hari. Dia dirajam batu, ditangkap, dikunjungi olehseorang gembala anehnya intim membicarakan tentang Yeshua dan kemudian ia lenyapbegitu saja, dan meninggalkan dirinya tertidur di pinggir jalan menuju pondok denganditemani seekor ular kobra yang tidak diharapkan untuk menemani.Pertemuan-pertemuan mistis dan penolakan kebendaan, penganiayaan dan sambutanhangat, semuanya akan menandai pengalamannya pada tahun-tahun berikutnya. Daridesa-desa di perbukitan Simla, garis panjang bongkahan salju Himalaya dan puncakNanga Parbat yang ditumbuhi aneka macam bunga, bungan ros di kejauhan. Di seberangsana jauh terbentang wilayah Tibet, negeri Buddhis yang tertutup yang para misionarissudah lama gagal menembus dengan Injil. Sampai sejak masa mikvehnya, Tibetmemberi isyarat kepada Sundar, dan pada tahun 1908, pada usia 19 tahun, ia melintasiperbatasan-perbatasannya untuk pertama kali. Jika ada orang asing memasuki ke dalamwilayah tertutup yang fanatik ini, didoninasi oleh Buddhisme, beresiko rasa ngeri dankematian. Singh mengambil resiko dengan matanya, dan hatinya terbuka lebar.Masyarakat negeri ini menjadi gempar dengan kedatangannya. Rumah-rumah merekatertutup rapat, seperti diri mereka sendiri, kelihatan dekil. Dia sendiri dilempari batuketika ia membasuh dirinya di tempat kolam genangan air dingin sebab mereka percayabahwa "orang-orang suci tidak pernah berbasuh." Makanan hampir tak bisa didapatkandan ia ada dalam keadaan kelaparan, hanya berbekal roti yang terbuat dari gandumyang dipanggang. Di mana-mana ada rasa permusuhan. Dan ini hanya masih "Tibet

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 5- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

bagian bawah" baru saja melintasi perbatasan. Sundar kembali ke Sabathu memutuskanuntuk kembali tahun berikutnya.Kunjungan ke TibetPada kunjungannya yang pertama tahun 1908, ketika ia berusia 19tahun, ia memulai sendirian dan tanpa mengetahui bahasa yangdiucapkan di Tibet. Ia meminta pertolongan dua misionarisMoravian yang tinggal di Tibet. Di Tibet, ia segera mendapati bahwaorang Tibet m arah terhadap ajarannya; dan di setiap negeridimanapun ia pergi ia berhadapan dengan perlawanan sengit dankebencian, khususnya dari para Lama. Meskipun begini, ia sampai kekota penting Tashigang dengan selamat dan dan takjub dan senangmenerima perlakuan di tangan kepala istana Lama. Orang ini adalahseorang yang penting dan dibawah ia melayani beberapa ratus Para Lama yang lebihrendah.Lama tidak hanya menerima Sadhu dengan murah hati tapi juga menyediakan baginyamakanan dan tempat tinggal, dan ketika cuaca sangat dingin, keramahtamahan inisangat bisa diterima. Lagi pula, Lama memanggil orang-orang dibawah kendalinyauntuk berkumpul agar mendengarkan pesan Sadhu, dan begitulah ia mewartakan Injil(Aramaik: Beshora, artinya Kabar Baik) dengan ucapan rasa syukur sekali dalam hati.Perjalanan pada dan dari tempat ini, ia cukup beruntung tiba di suatu kota dibawahkekuasaan Lama lainnya yang merupakan teman dari Lama di Tashigang, dan di sini lagiia disambut hangat dan dengan baik didengarkan pewartaannya. Dari tempat ini iamengunjungi beberapa kota-kota lain dan desa-desa, tapi di sini ia bertemu denganperlawanan lebih sengit lagi dari pada tempat karya pelayanannya yang lebih awal. Diaterus menerus diancam dan diperingatkan untuk keluar dari negeri mereka jika tidaknasib buruk akan menimpa dirinya. Akan tetapi, ia tidak bergeming sama sekaliterhadap kengerian yang disebarkan, dan ia terus menjalankan karyanya ditengah-tengah banyak kesukaran.Di kota yang disebut Rasar ia ditangkap dan dituduh di hadapan kepala Lama karenapelanggaran memasuki negeri dan mewartakan Beshora d’Msheekha. Dia dinyatakanbersalah, dan di tengah-tengah kerumunan orang-orang jahat yang mengamuk, iadigiring ke tempat pembantaian. Dua bentuk yang disukai untuk menghukum pelanggarberat dengan mengupas kulit dan diletakkan di bawah matahari hingga tewas matitersiksa, atau dilemparkan ke dalam sumur kering yang dalam sekali, bagian atas diikatkuat dekat kepala terdakwa. Bentuk hukuman terakhir inilah dipilih bagi Sadhu.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 6- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Tiba di tempat itu ia ditelanjangi, dan dilemparkan ke dalam sumur dalam yang gelapgulita yang mengerikan ini sehingga lengan kananya terluka. Banyak orang lain yangmengalami hukuman yang sama dalam sumur ini sebelum dia tidak pernah bisa kembalihidup-hidup, dan ia terjerembab jatuh di atas tumpukan tulang belulang yangberserakan berbau daging busuk manusia. Kematian tampaknya lebih baik untuk ini.Kemana saja ia meletakkan tangannya, tangan itu menyentuh daging busuk meleleh,sementara itu bau busuk menyengat hampir meracuni dia.Siang berganti malam, tidak ada perbedaannya dalam kegelapan sumur tempat yangmengerikan ini dan tidurpun tidak bisa. Tanpa makanan dan minuman, jam bergantihari demi hari, dan Sundar merasa akhirnya tak kuat bertahan hidup lebih lama lagi.Pada malam ketiga, persis ketika ia sedang berseru kepada Alaha dalam doa, iamendengar bunyi berderit tinggi di atas kepalanya. Seseorang sedang membukapenutup yang tergembok dari penjara sumur gelap yang mengerikan ini. Dia mendengarkunci berputar dan derik besi penutup ketika ditarik. Kemudian suara berkata sesuatukepadanya dari atas sumur, menjelaskan padanya untuk meraih tali yang sedang diulurturun untuk menyelamatkan dia. Saat tali mencapai dia ia menangkapnya dengansepenuh tenaga sisa yang ada padanya, dan mengikatkan dirinya dengan kuat dandengan perlahan ditarik ke atas dari tempat menyeramkan ini dan berhasil keluar dariudara pengab menghirup udara segar di bagian atas.Saat ia tiba di puncak atas sumur, penutup besi tertarikkembali dan terkunci dengan sendirinya. Ketika ia melihatsekelilingnya, pembebasnya tidak terlihat di manapun, danrasa sakit di lengannya hilang, dan udara bersih masukkedalam paru-parunya dengan hidup baru. Untuk semua ituSadhu merasa mampu hanya bisa memuji Alaha karenapembebasan ajaib-Nya, dan saat pagi hari menyongsong, iaberusaha keras kembali ke kota, di mana ia beristirahat diSerai (yang artinya suatu tempat peristirahatan) hingga iamampu untuk memulai pewartaan kembali. Kembali ke dalamkota untuk pekerjaan lamanya lagi yang menyebabkan huru-hara besar. Berita cepattersiar sampai kepada Lama.Sadhu ditangkap kembali dan diseret ke pengadilan, dan ditanyai tentang apa yang telahterjadi sebagaimana ia ceritakan kisah kebebasan ajaibnya. Lama marah besar,menyatakan pastilah ada orang yang punya kunci dan pergi menyelamatkan dirinya,tapi ketika berusaha membicarakan masalah kunci dan kunci itu ada terikatmenggantung pada korsetnya sendiri, ia diam tak bisa berkata apapun dengankeheranan dan rasa takut. Kemudian ia memerintahkan Sundar untuk meninggalkankota dan pergi sejauh mungkin, agar daya kuasa Alahanya tidak akan menimpakanmalapetaka yang tak terkatakan atas dirinya dan masyarakatnya.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 7- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Ketekunan dalam PelayananDia memiliki keinginan besar mengunjungi Israel dan mengenangkan beberapaperistiwa dalam hidup Yeshua. Pada tahun 1908, ia pergi ke Bombay, berharap menaikikapal yang cocok. Namun, untuk niatnya ini mengecewakan, pemerintah menolak diamemberi ijin, dan ia harus kembali ke Utara. Pada perjalanan ini ia tiba-tiba iamengenali pilihan pokok misi Kristen ke India. Seorang Brahmin pingsan dalam udarayang panas, kereta – kereta yang ditarik kuda yang ramai, pada stasiun berikutnya,kepala stasiun kereta api Anglo-Indian datang terburu-buru dengan secangkir air dariruangan restoran. Brahmin – kasta tertinggi Hindu – mempercayai minuman itu dalamkondisi ketakutan. Dia membutuhkan air, tapi hanya bisa menerima air itu dalam bejanaminum miliknya sendiri. Ketika air itu dibawa ia meminum, dan ia pulih. Dalam carayang sama, Sundar Singh menyadari bahwa India tidak akan menerima luas Injil Yeshuayang disajikan dalam kedok masyarakat Barat (Eropa). Bahwa, ia menyadari, mengapabanyak pendengar merespons dirinya di India dalam jubah Sadhu.Masih ada kekecewaan tajam yang akan datang. Pada tahun 1909, ia terpengaruh untukmemulai pelatihan bagi pelayanan Kristen pada perguruan tinggi Gereja Anglikan diLahore. Dari awal belajar, ia mendapati dirinya tersiksa oleh rekan-rekan siswa karenakeberadaan "berbeda" dan tidak ragu terhadap keyakinan diri sendiri. Fase ini berhentiketika pemimpin utama mereka mendengar Singh berdoa dengan lembut bagi dirinya,dengan kasih dalam nada dan kata-katanya. Namun, ketegangan lainnya tetap sajaterjadi. Banyak sekali dalam pelajaran perguruan ini tampaknya tidak cocok bagi Injilsebagaimana India butuh dengarkan itu, dan kemudian, saat pelajaran berakhir, kepalasekolah tinggi itu meminta ia harus membuang jubah Sadhu dan memakai pakaianrohaniawan "terhormat" Eropa; menggunakan jubah ibadat resmi Anglikan;menyanyikan kidungan berbahasa Inggris; dan tidak boleh berkotbah di luar parokinyatanpa ijin khusus. Tidak boleh lagi mengunjungi Tibet, ia meminta? Itu akan menjadipetunjuk baginya suatu penolakan panggilan yang tak terpikirkan. Dengan kesedihanmendalam ia meninggalkan perguruan teologi itu, masih mengenakan pakaian jubahkuning, dan pada tahun 1912 mulai melakukan perjalanan tahunannya ke dalamwilayah Tibet ketika salju mulai meleleh di jalur perjalanan dan lintasan pegununganHimalaya.Kailash MaharishiSurat Kabar India Utara mempublikasikan sebagai berikut:

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 8- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Bukan dunia kita, tak mementingkan diri sendiri dan saudara Sadhu Sundar Singh yangsaleh telah menemukan petapa pengikut YeshuaMsheekha, sang Maharishi di Kailash, yang sudahada bertahun-tahun di Himalaya bersalju berdoadan menjadi perantara bagi dunia … Engkau telahmenyi ngkapkan bagi dunia rahasia satu darianggota-anggota misi kami Maharishi di Kailash.Pada puncak tertinggi dari satu gunung – gunungKawasan Kailash ada kuil Buddhis yangditinggalkan, dan kemudian langka dikunjungi oleh manusia. Beberapa mil dari kuil initinggallah orang kudus besar dikenal sebagai Kailash Luas, dalam suatu gua 13,000 kakidi atas permukaan laut. Semua wilayah ini adalah Olimpus India, pusat mitos suciHindu, dan gua ini dikaitkan dalam kitab-kitab suci Hindu dengan nama-nama besar danjiwa-jiwa saleh sepanjang zaman. Pada satu gua, Sadhu menemukan beberapa orangkudus tak bernama yang mati saat bermeditasi di situ.Pada musim panas tahun 1912, ia melakukanperjalanan melalui wilayah-wilayah inisendirian dan jalan kaki, seringkali disegarkanoleh pemandangan yang indah, yang ia lewati,tapi lebih sering melelahkan pada tingkat akhirdalam kesulitannya dan tanpah membuahkanhasil pencarian bagi orang-orang kudus yang iaharapkan bertemu di sana. Dia tidak akanpernah melupakan hari ketika dihantam salju yang membutakan dan hampirmenguburnya hidup-hidup, ia berjalan sempoyongan dengan rasa jemu di atas saljudan batuan karang yang terjal, tidak tahu ke mana ia pergi. Tiba-tiba ia kehilangankeseimbangannya dan jatuh. Pulih dari jatuh, ia bangun berada tepat pada satu daripengalaman terbesar hidupnya, ketika ia membuka matanya dan mendapati dirinyatergeletak di luar gua besar, dalam tempat tinggal yang mana Maharishi Kailash sedangdalam meditasi yang mendalam.Pemandangan yang bertemu matanya begitu mengerikan sehingga Sundar menutupmata dan hampir saja pingsan. Sedikit demi sedikit, ia berusaha menyelidiki benda dihadapannya, dan kemudian mendapati bahwa ia sedang memandangi pada manusiahidup, tapi begitu tua dan terbungkus dengan rambut panjang sebagaimana munculpada pandangan pertama sekilar seperti seekor binatang. Sundar menyadari hal itudemikianlah, tak diharapkan ia berhasil dalam pengamatannya terhadap orang suci ini,dan segera setelah ia bisa mengeluarkan suaranya, ia berbicara kepada orang kudus tuaini. Mengusik meditasinya, orang kudus itu membuka matanya, dan menatap tajamsekilas terhadap Sadhu, mempesona dia dengan ucapan, ‘Mari kita berlutut dan berdoa.’Kemudian mengikuti berdoa dengan sangat khidmat diakhiri dalam Nama Msheekha.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 9- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Setelah ini, Maharishi membuka gulungan salinan kitab-kitab Injil dengan perlahan danmembaca beberapa ayat dari pasal lima Injil Mar Mattai.Sundar mendengar dari mulutnya sendiri kisah hidupnya yang menakjubkan. Iamengaku sudah berusia tua sekali. Kitab Gulungan yang ia baru saja bacakan, iajelaskan, jatuh ke tangannya dari Francis Xavier, dan Sadhu mengamati bahwa kitab itusemuanya dituliskan dalam bahasa Yunani, dan oleh karena itu menjadi bukti bernilaitinggi bagi para sarjana jika itu jatuh ke tangan mereka. Orang kudus itu berkata ia lahirdi Alexandria dari suatu keluarga pengikut Muhammad, dan dibesarkan menjadiseorang pengikut Nabi yang rajin. Pada usia tiga puluh tahun, ia menyangkali dunia danmeemasuki suatu pesantren agar bisa menyerahkan hidup sepenuhnya kepada agama.Namun, semakin ia membaca Al-Qur’an dan Sholat, semakin tidak bahagia ia rasakan.Selama masa hari – hari kerohanian yang sukar ini, ia mendengar dari seorang Kristenyang datang dari India untuk mewartakan Injil di Alexandria (Mesir), dan dari dia iamendengar kata-kata hidup yang mengisi jiwanya yang tak berpengharapan dengansukacita. Demikianlah ia meninggalkan pesantren untuk menemani gurunya dalam misiperjalanannya. Setelah beberapa lama waktunya menghabiskan waktu bersama, iameminta ijin untuk pergi mewartakan Injil sendiri kemanapun Alaha mengutus dia, dangurunya mengijinkan. Kemudian ia mulai syiar Injil yang berakhir sangat lama.Sadhu mengadakan percakapan yang cukup lama bersama dia tentang perkara-perkarayang kudus, dan mendengar banyak perkara aneh dari mulutnya. Ketakjubanpenampakan-penampakannya sebagaimana berkaitan kepada Sadhu, jika dituliskan,membaca seperti Kitab Wahyu lainnya, begitu aneh dan tak dapat dipahami semuaperkara itu, dan Sadhu sendiri memperingatkan para pembaca dan para pendengarterhadap penampakan-penampakan ini bahwa tafsir umum tidak pernah bisamengungkapkan artinya dengan tepat, karena Orang Kudus harus membungkusgagasan-gagasannya dalam bahasa yang tak bisa diterjemahkan secara literal. Sadhumengunjungi Maharishi tiga kali.Sadhu dalam Dunia KristenBagi orang Tibet negeri ini adalah Buddhisme atau tidak adayang lain. Mengakui Yeshua adalah minta kematian. Tapikeberanian pewartaan Sadhu sendiri bukan tanpa akibat.Banyak orang di Tibet bertobat kepada Iman Msheekhasehubungan dengan usaha Sundar Singh.Sebagaimana ia bergerak melalui dua puluh tahunan usiapelayanan berkembang luas sekali, dan lama sebelum ia berusiatiga puluh tahun nama dan gambarnya akrab di seluruh dunia.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 10- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Dia menggambarkan dalam istilah – istilah dari visi pergumulan terhadap si jahat yangberusaha men cekal kerendahan hatinya tapi ia, faktanya, selalu manusiawi, bisadidekati dan sederhana, dengan suatu pengertian yang menyenangkan dan sifat kasih.Ini, dengan “uraian-uraiannya” dari hidup biasa, memberikan dampaknya besar. Banyakorang berkata: "Dia tidak hanya kelihatan seperti Msheekha, ia berbicara seperti Diaharus katakan." Namun, semua pembicaraannya dan perbincangan pribadinya bersemidari meditasi awal pagi sekali, khususnya pada kitab-kitab Injil.Pada tahun 1918, ia melakukan perjalanan keliling yang lama dari India Selatan danSrilangka, dan tahun berikutnya ia diundang ke Burma, Malaya, Cina, dan Jepang.Beberapa dari cerita-cerita perjalanan keliling ini seaneh petualangannya di Tibet. Diamemiliki daya kuasa terhadap perkara – perkara liar, seperti binatang ganas macantutul, yang mengendap-endap ke arahnya saat ia berdiri berdoa dan menunduk ketikamengelus kepalanya. Dia memiliki daya kuasa atas si jahat, merupakan mimpi burukbagi penyihir yang mencoba menghipnotisnya di rel kereta dan menyalahkan Alkitabdalam kantong Sadhu karena kegagalannya. Dia memiliki daya kuasa atas penyakit dankesakitan, meskipun ia tak pernah mengijinkan karunia kesembuhannyadisebarluaskan.Untuk waktu yang cukup lama Sundar Singh ingin mengunjungiInggris, dan kesempatan itu tiba saat ayahnya sudah tua, Sher Singh,datang menceritakan kepadanya bahwa ia juga telah menjadiseorang Percaya dan ingin memberikan dia uang bagi ongkosnya keInggris. Dia mengunjungi negara Barat dua kali, mengelilingiInggris, Amerika Serikat, dan Australia pada tahun 1920 dan keEropa lagi pada tahun 1922. Dia disambut oleh orang-orang Kristendari banyak tradisi, dan kata-katanya menyelidiki hati orang-orangyang sekarang menghadapi akibat buruk Perang Dunia Pertama danyang tampak membuktikan suatu sikap hidup yang dangkal.Sundar dikejutkan oleh materialisme, kekosongan, dan sikap tak beragama yang iatemukan di mana-mana, berbeda jauh keadaan itu dengan kesadaran Asia akan Alaha,tak jadi soal betapa terbatasnya hal itu. Segera kembali ke India ia melanjutkanpelayanannya, meskipun itu jelas bahwa ia semakin lebih lemah fisiknya.Sadhu dan Gereja-gereja IndiaKarunia-karunia-Nya, pribadi-Nya yang mempesona, relevansi Msheekha sebagaimanaia sajikan Dia kepada masyarakat Indianya memberikan posisi kepemimpinan unikSundar Singh dalam gereja India. Namun, hingga akhir hidupnya ia tetap seorang priayang tidak mencari apapun bagi dirinya sendiri, tapi hanya kesempatan untukmempersembahkan pesan Msheekha kepada setiap orang. Dia bukan anggota suatu

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 11- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

denominasi jemaat manapun, dan tidak mencoba membentuk satu jemaat bagi dirinya,kendatipun ia berbagi persekutuan dengan Orang-orang Percaya dalam Msheekhadengan berbagai macam denominasi. Dia hidup untuk memperkenalkan kepadamasyarakatnya tentang "Msheekha dengan jalan hidup India." Dia menyatakan:"Sejumlah orang Muslim menunjuk kepadaku sebagai seorang "Nasrani". Suatu istilahyang mengherankan juga saya dengar diantara Orang-orang Percaya di Burma. Jikamelalui hal itu mereka maksudkan orang yang mengikuti ajaran-ajaran YeshuaMsheekha dan orang mempraktekkan Jalan-Nya, maka saya katakan ya, saya harusdisebut seorang Nasrani. Jika melalui istilah itu dimaksudkan suatu bentuk“Kekristenan” Barat, maka, saya katakan TIDAK! Saya menanyakan, Apa yang JemaatMsheekha harus perbuat dengan Gereja Barat? Apakah keduanya tidak dipisahkan olehintelektualisme, materialisme dan filsafat? Mereka dipisahkan dan tak mampu melihatKehendak Alaha yang disampaikan dengan dunia mereka sendiri."Pada tahun 1923, Sundar Singh mengadakan kunjungan – kunjungan kebiasaannyapada musim panas yang terakhir ke Tibet dan pulang dengan keletihan. Hari-harisyiarnya sungguh berlalu dan, pada tahun berikutnya, di rumahnya sendiri atau merekapara sahabatnya di bukit Simla ia memusatkan dirinya dalam meditasi, persekutuan,dan menulis perkara-perkara yang ia jalani untuk wartakan.Pada tahun 1929, kembali semua sahabat-sahabatnya menasehatkan, agar Sundarmemutuskan melakukan perjalanan terakhir ke Tibet. Pada bulan April, ia mencapaiKalka, kota kecil di bawah Simla, sosok usia yang belum waktunya dalam jubahkuningnya diantara para peziara dan orang – orang suci yang sedang memulaiperjalanan mereka sendiri ke salah satu tempat suci Hinduisme beberapa mil jauhnya.Di mana ia pergi setelah itu tak ada lagi catatan mengenai dirinya. Sundar Singh terlihatuntuk terakhir kalinya dalam wujud tubuh jasmaniah. Tapi lebih dari itu kenangan-kenangan akan dirinya tetap abadi, dan ia terus menjadi satu dari harta karun palingberharga dan sosok yang berhubungan dengan pertumbuhan dalam perkembangan dankisah umat Msheekha di India.Sadhu dan IndiaSadhu Sundar Singh menghilang di kaki bukit Himalaya pada tahun 1929. Sebagaimanakesaksian Injil Msheekha, ia ditolak dan juga disambut dengan baik, dianiaya, danbahkan ditinggalkan karena mati. Melalui banyak para misionaris dan bahkan parapemimpin Kristen India ia dipandang sebagai petobat mulia yang paling berpendirianteguh, sepenuhnya tampil beda dengan “Kekristenan zaman ini” (contoh, “KekeristenanBarat”) sebagaimana ia berjalan – jalan di jalanan dengan mengenakan turban danjubah kuning. Sadhu telah berbuat banyak lebih dari pada orang abad pertama ketigaselama dua puluh abad yang didirikan "Yeshua milik India."

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 12- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Dia membuat jelas bahwa agama Yeshua bukan suatu agama impor, asing, agama asingtapi agama asli bagi kebutuhan India, aspirasi, dan iman. Dia tetap satu dari sosok -sosok paling berarti yang tetap bagi Kekristenan India.Tahun Penting Sundar Singh1889 – Lahir di Rampur, Punjab1903 - Bertobat1904 – Diusir dari rumah1905 – Dimikveh di Simla; memulai hidup sebagai Sadhu1907 – Bekerja di rumah sakit kusta di Sabathu1908 – Kunjungan pertama ke Tibet1909 – Masuk sekolah tinggi teologia, Lahore, pelatihan bagi rohaniawan1911– Menyerahkan surat ijinnya sebagai penginjil; kembali menjalani hidup Sadhu1912– Perjalanan keliling melalui India utara dan wilayah-wilayah Buddhis Himalaya1918 hingga 1922 – Perjalanan ke luar negeri1923 – Kembali dari Tibet1925 to 1927 – Masa tenang dengan menghabiskan waktu menulis1927 – Melakukan perjalanan ke Tibet tapi kembali dengan sakit1929 – Mencoba menjangkau Tibet dan menghilang selama-lamanya

Kisah Hidup Sadhu Sundar Singh (dari majalah)Lebih seratus tahun yang lalu pada bulan September 1889,Sundar Singh lahir di Rampur, di wilayah Patiala Indiabagian utara. Dia dibesarkan dalam keluarganya yang kayaraya. Sebagai seorang Sikh, Sundar diajar tentangHinduisme dan ikut kegiatan peribadatan dengan orang

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 13- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

tuanya ke kuil – kuil Hindu. Sejak usia tujuh tahun ia sudah mampu menghapal kitabBagawadgita, kidung-kidungan bahagia umat, yang merupakan bait-bait ayat panjangdan berisi pelajaran-pelajaran tentang hidup. Pada usia enam belas tahun, tidak hanyaahli kitab Veda, kitab-kitab suci kuno Hinduisme, tapi ia juga membaca Al-Quran, kitabsuci Islam. Kemudian ia diperkenalkan dengan para Sadhu yang mengajari ia Yoga.Sadhu adalah seorang Hindu yang mengabdikan sepanjang hidupnya bagi agamanyadan melepaskan semua kemelekatan kenikmatan duniawi. Sundar tetap tak menikahdan tanpa pekerjaan duniawi. Dia mengelilingi semua wilayah India mengenakan jubahkuning tanpa makanan dan tidak memiliki tempat tinggal menetap. Dia hidup hanyaberdasarkan derma orang lain.Ibunya yang pertama mendorong ia untuk menjadi seorang Sadhu. Suatu kali ibunyabercerita padanya, "Jangan mementingkan diri sendiri dan materialistis sepertisaudara-saudaramu, tapi carilah bagimu damai pikiran dan berpegang teguh padaimanmu. Jadilah seorang Sadhu." Namun, ia tak pernah mencapai kedamaian seutuhnyadalam meditasi-meditasinya. Berkat hubungan ibundanya dengan beberapa wanita darimisi Inggris di Rajpur, Sundar bisa masuk sekolah yang dikelola oleh para misionaris. Disitulah pertama kali Sundar diperkenalkan Alkitab. Dia tak berminat pada Alkitab padawaktu itu. Sebaliknya, ia rajin mengubur dirinya dalam ilmu kebatinan Hinduisme.Ibunya wafat ketika ia berusia 14 tahun. Sejak saat itu hidupnya berubah drastis. Yakinbahwa apa yang Yeshua ajarkan sepenuhnya salah, ia menyobek Alkitab sebagian danmembakarnya. Ia bahkan melempari dengan batu kepada para pengkotbah danmendorong orang lain untuk melakukan seperti yang dia perbuat. Namun, masih terusmencoba, ia tak bisa mendapatkan damai sejahtera yang ia sedang cari dalam agamanyasendiri. Dia mencapai titik jalan buntu dalam hidupnya di mana ia ingin bunuh diriuntuk menenteramkan pikirannya. Tiga hari setelah ia membakar Alkitab di depanayahnya, ia bangun jam 3 pagi dan berkata pada dirinya sendiri, "Oh Devata (Alaha), jikaEngkau ada, perlihatkanlah padaku jalan benar, atau aku akan membunuh dirikusendiri." Dia sedang berpikir untuk melemparkan dirinya sendiri di depan kereta apiyang biasanya lewat jam 5 pagi setiap pagi di belakang rumah mereka dengan harapania akan memperoleh damai sejahtera pada masa depan reinkarnasinya. Dia mengulangidoanya sekali lagi. Semuanya tiba-tiba ia melihat sinar cahaya terang. Pertama kali iaketakutan di mana ia menyangka ruangan kebakaran. Tapi tak terjadi apapun.Kemudian ia berpikir barangkali inilah jawaban atas doanya. Sementara memandangiterang, ia tiba-tiba melihat sosok Yeshua dalam cahaya terang. Kemudian ia mendengarsuara dalam bahasa Hindi berkata, "berapa lama lagi engkau mencari Aku? Aku datangmenyelamatkanmu. Engkau berdoa untuk jalan benar. Mengapa engkau tidakmengikutinya?" Pada waktu itu, Sundar menyadari bahwa Yeshua tidak mati dan Iahidup. Sundar berlutut di hadapan-Nya dan mengalami suatu damai sejahtera yangmenakjubkan yang mana ia tak pernah rasakan sebelumnya. Penglihatan itupun lenyap,tapi damai sejahtera (shanti) dan sukacita tetap berada dalam dia.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 14- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Setelah itu hidupnya berubah. Dia ingin dimikveh (dibaptis). Meskipun keluarganyamencegah ia agar membatalkan niatnya, ia telah bertekad bulat. Pada tahun 1905, padahari kelahirannya, ia dimikveh dalam Gereja Inggris (Anglikan) di Simla. Pada waktu itu,ia memutuskan untuk menjadi seorang Sadhu Kristen, sehingga ia bisa mengabdikandirinya sendiri bagi Tuhan. Sebagai seorang Sadhu, ia mengenakan jubah kuning, hidupberdasarkan derma dari orang lain, melepaskan semua harta benda dan terusmembujang tak menikah. Dia yakin bahwa inilah jalan terbaik untuk memperkenalkanInjil kepada masyarakatnya karena itulah jalan satu-satunya yang masyarakatnyaterbiasa. Tambahan, ia juga ingin bebas mendevosikan dirinya kepada Tuhan.Setelah menjadi Kristen (Aramaik: Mshikhani), ia ditolak oleh ayahnya dan disingkirkanoleh keluarganya. Pada tanggal 16 Oktober 1905, Sundar mengenakan jubah kuning,bertelanjang kaki dan tanpa perbekalan, memulai dengan hidupnya yang berpindah-pindah dari desa ke desa, tapi waktu sekarang ini ia mengikuti jejak-jejak kaki Yeshua.Pada tahun 1906, ia pergi ke Tibet untuk pertama kali. Negeri itu menarik baginya,utamanya sebab tantangan besar menyiarkan penginjilan yang dilarang di sana. "Akanada perlawanan kuat dan aniaya di situ. Tinggi di atas bongkahan es yang tenangpuncak Himalaya, akan ada banyak waktu dan kesempatan bertemu Alaha danmembaca Alkitab," ia berpikir.Pada saat perjalanannya ke Tibet, ia bertemu Stoker, seorang misionaris Amerika yangjuga memakai jubah kuning. Kadang-kadang mereka menghabiskan malam bersama dibawah sebatang pohon atau dalam gua di gunung yang berada 5000 meter di ataspermukaan laut, tanpa makanan cukup. Dengan gembira mereka bertahan dari semuakesukaran demi penyebarluasan Injil. Ketika Sundar jatuh sakit, Stoker membawamereka ke suatu tempat untuk tinggal dalam suatu rumah milik orang Eropa. Diilhamioleh iman Sundar kepada Alaha dan kasih lemah lembut kepada orang lain, tuan rumahbertobat atas dosa-dosanya dan memberikan hidupnya untuk melayani Tuhan.Mengikuti saran dari sahabat-sahabatnya, Sadhu mendaftarkan diri pada Sekolah TinggiTeologi Santo Yohanes di Lahore. Setelah kuliah dua tahun di sana, ia mulai lagiperjalanannya. Saksi mata melaporkan pengalamannya bersama dengan Sundar, "Sayabertemu Sundar Singh ketika ia sedang jalan menuruni gunung untuk mewartakan Injilkepada kami. Kemudian ia duduk di cabang pohon, menyeka keringat di wajahnya danmenyanyikan kidungan tentang kasih Yeshua bagi kami. Para pendengar tidak tertarikdengan kidungan itu. Seorang pria datang mendekat dari antara pendengar, menarikturun Sundar dari pohon dan memukulnya hingga jatuh ke tanah. Semua bungkam,Sundar berdiri dan mulai berdoa bagi perbuatan kekerasaan orang ini. Kemudian iabercerita kepada kami tentang kasih Yeshua yang telah mati untuk menebus semuaorang berdosa. Oleh karena itu saya bertobat dan begitu juga diperbuat si pemukulnya."Bukan itu saja saatnya ketika Sundar memenangkan jiwa – jiwa bagi Tuhan denganmelekatkan perintah Yeshua yang bersabda, "Jangan membalas dendam terhadap orang

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 15- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

yang berbuat salah padamu. Jika ada orang menamparmu pada pipi kanan, biarlah iamenampar pipi kirimu juga." (Mattai 5:39).Pada suatu hari di Nepal, Sundar dijebak oleh empat perampok ditengah jalan di hutan. Salah satu dari mereka mengayunkan pedang.Dengan lembut seperti seekor domba, Sundar menundukkankepalanya berpikir bahwa hidupnya akan berakhir. Sikap inimengejutkan para pelaku jahat ini. Karena ia tak punya uang samasekali, mereka mengambil selimutnya dan membiarkan ia pergi. Tapikemudian, satu dari para perampok itu memanggilnya kembali dandengan penasaran ia bertanya siapa namanya. Sundarmemperkenalkan dirinya, membuka Alkitabnya dan mulai berceritapadanya kisah Orang Kaya dan Lazarus yang miskin.1 Perampok itu berkata bahwaakhir hidup orang kaya itu tak bahagia dan bertanya apa yang akan terjadi kepadadirinya sendiri. Sundar kemudian mengatakan kepadanya tentang Injil danpengampunan Alaha. Perampok itu mengajak Sundar ke rumahnya dan bertobat.Pada tahun 1912 Sundar memutuskan untuk meneladani pertapaan Yeshua danberpuasa selama 40 hari meskipun sahabat-sahabatnya menasehati dia agarmembatalkan niatnya. Dia gagal berpuasa selama 40 hari sebab ia menjadi lemah.Namun, pengalaman itu memperkuat rohnya. Dia bisa mengatasi semua keraguan,amarah dan ketidaksabaran.Pada tahun – tahun berikutnya, ia seringkali dianiaya tapi ia juga secara ajaibdilepaskan oleh Tuhan. Pada tahun 1914, Sundar menginjil di Nepal, negeri dengan akarBuddhisme yang sangat kuat. Di kota Rasa, ia dihukum mati oleh seorang Lamasetempat atas dasar menyebarluaskan agama asing. Dia dilemparkan ke dalam sumurkering yang bagian atas disegel dan dikunci dari luar. Dia tanpa makanan dan minuman,telanjang di dalam sumur bersama mayat-mayat yang dihukum mati. Dia berada di situselama 2 hari hingga orang asing datang dan menolong ia keluar dari sumur itu. Setelahmengunci kembali sumur itu, orang asing pergi tanpa berkata apapun. Tidak lamasetelah itu, Sundar ditangkap kembali dan dibawa ke hadapan sang Lama. Lama sangatterkejut karena ia selalu menjaga kunci sumur itu satu-satunya pada dirinya. Menyadaribahwa Sundar ada di bawah perlindungan Alaha yang sangat berkuasa, mereka menjaditakut terhadapnya dan meminta ia meninggalkan mereka.Pada tahun 1918, Sundar mengunjungi Madras di mana ribuan orang berkumpul untukmendengarkan ia berkotbah. Sundar memusatkan kotbahnya tentang Yeshua Msheekhasang Penebus. Dia bersaksi, "Kehadiran Yeshua selalu membawa keajaiban damaisejahtera bagi saya tak jadi soal betapa buruknya situasi saya sedang alami. Ketika sayaada dalam penjara, Dia selalu ada di sana untukku. Dia mengubah penjara menjadi sorga1 Lukas 16:19-31)

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 16- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

dan beban berat menjadi berkat-berkat. Ada banyak orang Kristen yang tidakmerasakan kehadiran mulia-Nya sebagai sesuatu yang nyata. Sebab bagi mereka Yeshuahanya terjadi dalam pikiran mereka dan bukan dalam hati mereka. Hanya ketika orangmenyerahkan hatinya kepada Yeshua ia menemukan Dia."Sundar sering menggunakan perumpamaan dalam kotbah-kotbahnya. Dia suatu kaliberkata, "Satu hari setelah perjalanan jauh, saya beristirahat di depan suatu rumah. Tiba– tiba seekor burung pipit hinggap di depanku dengan lunglai karena dihantam anginkuat. Dari arah berlawanan, seekor elang menukik turun hendak menangkap burungpipit yang panik. Terancam dari arah yang berbeda, burung pipit terbang kepangkuanku. Melalui pilihan, itu adalah normal melakukan hal itu. Namun, burung kecilsedang mencari tempat pengungsian dari bahaya besar. Demikian juga, angin kencangmenerpa kita sehingga membuat kita terlempar dan kesusahan hinggap ke dalamtangan perlindungan Tuhan."Sadhu Sundar Singh banyak melakukan perjalanan. Dia mengelilingi seluruh India danSrilangka. Antara tahun 1918-1919, ia mengunjungi Malaysia, Jepang dan Cina. Antaratahun 1920-1922 ia pergi ke Eropa bagian Barat, Australia dan Israel. Dia berkotbahdibanyak kota-kota; Yerusalem, Lima, Berlin dan Amsterdam diantara lainnya. Sundartetap rendah hati meskipun ia terkenal. Sikapnya membuat ayahnya bertobat. Sundartidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Dia hanya ingin mengikuti teladan Yeshua:membalaskan yang jahat dengan kebaikan hati dan memenangkan musuh-musuhnyadengan kasih. Sikap ini seringkali menyebabkan musuh-musuhnya merasa malu padadiri mereka sendiri. Satu kali, ia sedang berkotbah di pasar umum saat itu seorang yangfanatik dari agama yang berbeda tiba-tiba meninju pipi kanannya. Dengan tenang,Sundar memberikan pipi kirinya kepada si penyerangnya. Si penyerang itu pergi. Tapipada malam harinya Sundar menerima suatu pesan dari si penyerang memintapengampunan. Pada kejadian lainnya, Sundar bercerita kepada para penuai tentangperumpamaan rerumputan diantara gandum. Mereka menjadi terusik hatinya danmengutuki dia. Satu orang dari mereka melemparkan batu ke kepala Sundar. Tiba-tiba,si pelempar batu tersebut diserang oleh perasaan sakit sekali di kepala sehingga iaharus berbaring di tanah. Tanpa ragu, Sundar mengambil alih tugas pria itu danmenolong mereka memanen tanaman itu. Mereka segera menjadi berteman kepadanyadan mengundang dia ke rumah. Hati mereka kemudian terbuka bagi Injil. Hariberikutnya Sundar pergi, mereka mengamati panen mereka menjadi tambah berlimpahbanyaknya.Sundar mengunjungi Tibet setiap musim panas. Pada tahun 1929, ia mengunjunginegeri itu lagi dan tidak pernah terlihat lagi sejak saat itu. Sundar mewujudkan dalamhidupnya ayat tertulis dalam Injil Marqos 8:35 yang berkata, "Sebab barang siapa inginmenyelamatkan nyawanya sendiri akan kehilangan nyawa itu; tapi barang siapa sajamelepaskan nyawanya bagi-Ku dan karena Injil akan menyelamatkan nyawanya."

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 17- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

*Sumber asli: Majalah Het Zoeklicht. Diterjemahkan kedalam bahasa Inggris oleh SVDB.December 2, 1993.

Singa dan Macan TutulMr. Shoran Singha, sekretaris YMCA di Inggris untukbeberapa tahun, menuliskan tentang kejadian mengesankanmengenai Sadhu Sundar Singh:"Satu malam baru saja sebelum kami pergi tidur, kamimengamati cahaya yang bergerak-gerak di lembah, danSadhu menjelaskan kepadaku bahwa barangkali ada orangyang sedang memburu seekor macam tutul... Lama setelah tengah malam sayaterbangun oleh suara gerakan dalam kamar. Sadhu bangun dari tidurnya dan sedangmenuju ke arah pintu, buka pintu dan menuruni anak tangga kayu rumah di luar. Bunyiderit kayu menandakan jelas bahwa ia sedang pergi turun ke bawah. Tahu bahwa Sadhumenghabiskan berjam-jam dalam doa pada malam hari, saya tidaklah terkejut akan halini. Tapi ketika satu setengah jam atau sudah agak lama berlalu dan ia belum kembali,saya menjadi gelisah: berpikir macam tutul di lembah itu membuat saya merasa cemas.Maka saya turun dari tempat tidur, melewati tempat pakaiannya, dan melihat keluarjendela ke arah hutan. Beberapa yard dari rumah saya melihat Sadhu sedang duduk,melihat ke bawah lembah yang dalam.Pada saat itu adalah malam yang indah. Bintang-bintang bercahaya terang; cahaya danangin menerpa dedaunan pohon. Untuk beberapa saat saya memandangi sosok diamSadhu. Kemudian mata saya dikejutkan oleh sesuatu yang bergerak di sebelahkanannya. Seekor binatang sedang mendekatinya. Ketika binatang itu sudah semakindekat saya melihat bahwa binatang itu adalah macan tutul. Kaget dengan ketakutan,saya berdiri mematung tak bergerak dekat jendela, bahkan tak mampu berkata apapun.Kemudian Sadhu memalingkan wajahnya ke arah binatang itu dan mengulurkantangannya. Seolah-olah binatang itu adalah seekor anjing, macan tutul berbaring danmenjulurkan kepalanya untuk dibelai.Ini adalah hal aneh, pemandangan yang tak bisa dipercayai, dan saya tidak bisa pernahmelupakan hal itu. Tidak lama kemudian Sadhu kembali dan segera tidur, tapi sayakeheranan apa yang membuat orang ini begitu berkuasa terhadap binatang buastersebut." (More Yarns about India, pp. 164-5).

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 18- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Ketulusannya, Kebenaran dan Kerendahati hatiIni selalu merupakan suatu keajaiban bagi Sundar Singh mengapa Alaha memberikandia panggilan mulia bersaksi di hadapan raja-raja dan bangsa-bangsa, dan mengirimkanke seluruh dunia pesan-pesan tertulis-Nya, diterjemahkan kedalam bahasa – bahasabanyak bangsa.Lebih dari semua itu ia dengan rendah hati bersyukur kepada Alaha bagi penglihatan-penglihatan itu dari dunia tak kelihatan, yang mana jejak tak terhapuskan akankenangannya yang ia pernah mampu tuturkan dalam kata-kata yang jelas akan perkara-perkara yang ia telah lihat dan pesan-pesan yang ia dengar. (The United Church Review,March 1946)Kandang Burung - Sundar Singh di SeminariBuku Sundar Singh, oleh A.J. Appasamy, tulisan tersebut menyatakan: "Pada tahun 1909,ketika Sundar berusia dua puluh tahun, Dr. Lefroy (Uskup Anglikan dari Lahore)mengatur bagi dirinya untuk mengikuti pelajaran teologi di Sekolah Teologi SantoYohanes di Lahore dengan tujuan bagi pentahbisan. Dengan hormat terhadap uskup,yang ia kasihi, ia setuju untuk mengikuti pelatihan dan bergabung masuk sekolah padabulan Desember 1909. Dibawah bimbingan Canon Wigram dan Canon Wood ia belajarAlkitab, Kitab Doa Umum, Sejarah Gereja, Apologetika dan Sejarah Agama-agama. Diatidak cocok dalam kehidupan Sekolah Teologi. Devosi-devosi pribadinya mewajibkanperiode panjang waktu doa dan meditasi dan hal ini tak mungkin dalamsekolah.Pelayanan tertingginya yang ideal bagi Msheekha pada korban pribadi yangnyata tidak menarik simpati rekan-rekannya sesama siswa dan mereka sangatmengkritik dia."C.F. Andrews menceritakan kisah hidup Sundar Singh di Sekolah Teologi Santo Yohanes:"Satu hari, seorang murid, yang merupakan pemimpin utama memperlakukan dengantak menyenangkan, melihat Sundar agak jauh di bawah sebatang pohon, duduksendirian, dan mendekati sangat dekat kepadanya tanpa mengganggunya. Alangkahterkejutnya ia, ia menemukan Sundar mengucurkan air mata, menuangkan isi hatinyakepada Alaha dalam doa permohonan yang mendesak demi temannya ini yang sedangdatang mendekat. Dia sedang berdoa agar sesuatu yang ia sendiri bisa perbuat salahbisa dimaafkan, dan kasih yang benar bisa dibangun diantara mereka. Siswa itu, ketikaia mendengar doa ini, begitu terenyuh dengan doa yang disampaikan Sundar bagidirinya sendiri dan akhirnya ia meminta maaf, dan mereka menjadi teman dekat. Teman

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 19- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

setia Sundar ini di Sekolah Teologi masih hidup dan bekerja di Punjab. Pelayanannyadalam Gereja menghutangkan kedalamannya dan kuasa bagi perubahannya di Lahore."Andrews menceritakan bagaimana ia mengunjungi Sundar Singh di Lahore. "Iatampaknya bagi saya seperti burung hutan, memukul-mukulkan sayapnya dengan sia-sia untuk mematahkan jeruji kandang, bagi sukacita, membuka kebebasan di Kotgarh,dengan langit terbuka jelas di atas kepala dan bukit doa yang tenang, ada terbentang dibelakang.Sayangnya, uskup sendiri, dan juga Sadhu, segera menemukan kesalahan yang anehtelah dibuat; dan perihal itu diperbaiki sebelum hal itu menjadi terlambat. Untuk suatupertanyaan muncul apakah, jika ia ditahbiskan, ia akan bisa berkotbah bebas dihadapan kumpulan Kristen dan juga menerima sakramen bersama mereka. Uskupmerasa pastilah itu jika ia ditahbiskan untuk bekerja pada keuskupannya sendiri, iniakan dengan keras membatasi pelayanannya bagi Persekutuan Anglikan.Semacam berpikir sempit, tak melihat bagi keputusan dari uskup, yang ia kasihi,mendadak mengagetkan Sundar. Dia tak pernah berpikir semacam pembatasan sepertiitu sebelumnya. Sekarang ia diperhadapkan dengan alternatif ini, ia segera menyadaripembatasan semacam itu tidak bisa mempertahankan dia menjadi Sadhu Kristensebagaimana ia dipanggil. Ini juga muncul baginya tidak menjadi selaras dengankarakter universalitas ajaran Msheekha.Maka pada akhirnya, setelah banyak bergumul dalam doa dan bersekutu dengan Alaha,ia memutuskan untuk tetap tak terkekang oleh ikatan gerejawi, dan ia menjalankanprinsip kebebasan rohaniah hingga akhir hayatnya. Selama waktu itu ketika ia tinggaldalam masa belajar di Sekolah Teologi di Lahore, orang-orang muda, Kristen dan non-Kristen, biasanya datang kepadanya bagi pertolongan dan nasihat rohaniah; danmeskipun pada waktu itu ia sungguh segan dan tidak sungguh gembira mengenaipelajaran yang ia telah pilih, teladannya mempengaruhi diam-diam menjadikan kesanmendalam tersendiri." (C.F. Andrews, Sadhu Sundar Singh, pp.93-121).Sundar Singh menghabiskan waktu tidak kurang dari pada delapan bulan di sekolahtinggi teologi, keluar bulan Juli 1910.Dia Menghidupi SalibPada 1934 M, Andrews menulis buku Sadhu Sundar Singh:Kenangan Pribadi. Dalam buku Andrews menggambarkandengan jelas pertemuan pertamanya dengan Sundar Singh pada

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 20- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

tahun 1907 dan gambaran dirinya hanya sebagai orang muda yang kami miliki."Satu hari kami bertemu Sadhu Sundar Singh. Dia masih cukup muda dalam usia danjuga tampilan yang muda. Awalnya ia agak malu-malu yang harus diatasi sebelum iabisa bersama dengan kami. Sebab kami sungguh asing baginya dan ia hanya baru sajamenjadi seorang Kristen. Selama masa transisi dari hidup lamanya kepada hal yangbaru yang ia dapatkan dengan banyak kesulitan dan penolakan yang tak diharapkan.Oleh karena itu ia malu-malu dan sebagai teman-temannya. Kemudian seluruh jatidirinya tumbuh kembang dalam selaras dengan kematangannya dan ia merebut hatikami dengan kelemahlembutannya yang baik.Wajahnya kelihatan ceria seperti wajah kanak-kanak, meskipun tanda guratanpenderitaan ada juga. Namun, pada pandangan pertama, bukanlah wajahnya pertamayang menarik perhatian saya kecuali matanya yang menakjubkan. Mata itu berbinarbercahaya, seperti bias berkas cahaya di air kolam yang gelap di hutan yang sinarcahaya matahari menerpa permukaan air. Sementara ada cahaya dan bayangan duka didalam, tapi ada juga sinar sukacita dan damai sejahtera.Selama waktu kami tinggal bersama, ia tampak hampir sepenuhnya terserab ke dalampikiran-pikirannya sendiri. Tapi tiba-tiba ada masuk kedalam matanya suatu kilatancahaya kecerdasan ketika ia memandang dan mengatakan beberapa kata – kata bagipertanyaan. Sikap disiplin diri batiniah sangatlah nyata, dan ketika ia meluncurkansuatu ucapan dampaknya semua mengenai sebab keheningan dia sebelumnya.Pada tahun-tahun berikutnya, martabat kehadirannya terkesan mendalam bagi saya;tapi itu pada kesempatan pertama. Saya tampaknya tak melihat apapun tapi mata itumenembus kedalam mataku dan menawarkan padaku pertemanan. Mata itu tampaknyabercerita padaku, tanpa ucapan-ucapan resmi, betapa besarnya harta karun jiwanyadidapatkan dalam Msheekha, dan bagaimana ia menyadari pandangan pertama kaliyang pendengaranku satu dengan miliknya sendiri dalam devosi kepada Tuhan yangsama ...Ketika suatu kali ia ada di Delhi dengan Mr. Rudra, Sundar Singh biasanyamenghabiskan bagian lebih besar waktu luangnya dengan siswa-siswa Kristen dalamasrma. Mereka duduk dengan dia berjam-jam hingga larut malam, dan mendadakmuncul keinginan pergi ke Kotgarh dan tinggal bersama dia di sana, agar mereka bisamendapatkan suatu semangat seperti dirinya. Dia melakukan apa yang orang berumurtua tua tak bisa lakukan; sebab ia adalah orang muda seperti diri mereka sendiri.Perubahan yang muncul dalam cara ini adalah keajaiban untuk disaksikan. Satu daripara siswa, pemain kriket dan atlit, yang ingin mendapatkan pekerjaan nagi pelayananPemerintah melalui karya Kristen. Lainnya bercita-cita masuk pelayanan Gereja untukhidup mempersembahkan diri dan devosi. Pada saat seorang tukang sapu Seminariyang adalah 'orang yang tak diperhatikan' sakit, satu dari mereka yang datang

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 21- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

kebanyakan dari semua dibawah pengaruh Sadhu masuk ke tempat tinggal tukang sapudan tinggal dengan dia dan mengurusi dia karena sakitnya. Hal semacam itu tidakpernah terjadi dalam sejarah Seminari sebelumnya.Apa, ini menjadi tanda tanya, daya tarik apa yang membuat semacam itu terjadiperubahan menakjubkan? Tidak ada dan biasa saja, namun ini terjadi efek dari perilakuitu. Bukan mode hidup, setengah nyaman, setengah penyangkalan diri, yang bisaterjadinya mujizat. Tapi hidup Sundar Singh bisa bertahan terhadap ujian. Inilahkeberanian dalam menyediakan dirinya sendiri. Dia memperhitungkan ongkos biaya.Salib tidak hanya untuk diwartakan, tetapi dihidupi dalam praktek nyata – dan itulahyang membuat berbeda."Saat Sundar Singh menjadi pengikut Gurujagat kasih lemah lembutnya secara ajaibtidak berkurang. Karakter luar biasa pertobatan dirinya sendiri menuntun dia langsungkepada Kerajaan batiniah jiwa di mana mujizat-mujizat terjadi setiap harinya, dan garisyang memisahkan bagian luar dari bagian dalam hampir tak terlihat.Dia melangkah tahap demi tahap dalam pemuridannya, berusaha dengan rendah hatimengikuti Msheekha, ia melintasi kedalam suatu dunia pengalaman-pengalaman baru,yang mana cocok dalam tingkatan dengan dunia keajaiban dari imajinasi yang ia tinggalsebelumnya.2 Satu-satunya obyek penyembahannya adalah Yeshua d’Msheekha barAlaha: Karakter adikodrati dari peristiwa – peristiwa yang tetap sama.Penganiayaan bagi Karyanya"Terberkatilah mereka yang dianiaya karena kebenaran, sebab merekalah yangempunya Kerajaan Sorga. Terberkatilah engkau apabila mereka mengutuki engkau, danmanakala mereka menganiaya engkau, dan mereka mengatakan segala perkataan yangjahat tentang engkau, sebab Aku. Bersukacitalah, dan bergembiralah sebaga upahmubesar di sorga. Sebab demikian juga mereka menganiaya nabi-nabi yang sebelumengkau." (Mattai 5:10-12)Menurut satu buku Sundar Singh oleh A J Appasamy: "Setelah Sundar Singh kembali dariperjalanannya kedua ke Eropa tahun 1922 kontroversi besar merebakmempertanyakan kejujurannya. Gereja Roma Katolik tidak bisa memahami bagaimanaorang memiliki kemampuan spiritual yang begitu tinggi bisa muncul di luar gerejamereka sendiri.3 Kaum Modernis tercengang-cengang oleh banyaknya peristiwa mujizat2

3 Gereja Roma Katolik selalu dengan mengangkat dirinya sendiri (self-appointed) sebagai pemilik Tuhan,dan Tuhan wajib lapor kepada kepada Gereja Roma apa saja yang Dia akan lakukan. Bagi merekaorang-orang suci itu hanyalah terjadi dalam lingkup Roma saja. Pada hal santo-santa mereka hanyalah

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 22- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

yang ia narasikan sebagaimana itu terjadi dalam hidupnya. Baik itu kaum Roma Katolikdan Modernis bergandengan tangan dan setiap peristiwa dari hidupnya diuji denganperhatian notulis. Sundar Singh bukanlah seorang pakar sejarah. Dia tidak punyacatatan hidup. Dia menggambarkan lagi dan lagi dari setiap ingatan banyak insidendalam hidupnya sebagai ilustrasi dari keselamatan daya kuasa Alaha. Ini banyak versidipelajari sangat kritis."4Laporan-laporan buku yang sama bahwa Romo Hosten, SJ dari Gereja Roma Katolik,"menulis artikel-artikel berseri yang pedas dan culas dalam Majalah Bentara KatolikIndia menyebarkan fitnah bahwa Sundar Singh sebagai seorang penipu. Dr. Pfister,seorang pendeta Protestant di Switzerland, menulis dalam bahasa Jerman dengan bukuberjudul Die Legende Sundar Singhs yang mana ia menjabarkan bahwa pengalaman-pengalaman mujizat yang Sundar Singh klaim tidak lebih dari pada khayalan-khayalansubyektifnya sendiri."5Ketika beberapa individu mengekpresikan keraguan mereka pada suatu peristiwa yangSundar Singh tulis mengenai kejadian dalam pengalaman hidupnya, ia menulis:"Setiap orang punya idenya sendiri menurut kapasitasnya, maka biarlah itu menjadisebagaimana ia berpikir hal itu begitu. Jika orang berpikir bahwa itu adalah benar dan

keputusan kanon manusia dalam aturan lembaga gerejawi saja, belum tentu santo-santa yang diangkatgereja adalah orang suci yang sesungguhnya. Hanya Alaha yang tahu. Karya Alaha tidak bisa dibatasioleh Gereja, Dia bisa bekerja di luar Gereja sebab Gereja-gereja Mapan telah murtad dari Iman semula.4 Sebenarnya orang-orang Modernis dan kaum Roma menganggap dirinya sendiri (self-considering)sebagai paling benar sendiri dan di luar dirinya sendiri tidak ada kebenaran. Sebab Tuhan tundukdibawah Gereja dan akal budinya kaum modernis. Justru mereka inilah berhala-berhala modern yangharus disingkirkan.5 Politik Gerejawi bukan suatu hal baru! Politik antar - gereja adalah sama seperti permainan Catur, Poker,

dan /atau Main Pedang Anggar. Pemanfaatan tehnik-tehnik politik duniawi dan aneka permainan culas tidakasing bagi gereja-gereja sakramental bersejarah dan para pemimpinnya (contoh. Paus, Patriak, MetropolitanMandiri atau Para Uskup Agung, Kardinal, dan Para Uskup).

Beberapa permainan culas ini termasuk tapi tidak dibatasi kepada: memanfaatkan setengah kebenaran,pernyataan-pernyataan kabur, intimidasi, dipersalahkan oleh serikat, menimbulkan rasa bersalah dengan carasindirian, sepenuhnya dusta dan penipuan. Seperti dijelaskan oleh Fr.Augustin Cardinal Bea, S.J. kenanganterberkati, bekas Prefek bagi Konggregasi Kesatuan Kristiani, dibawah Paus Yohanes XXIII di Vatikansuatu kali menyatakan: “Jika seorang negarawan gereja pernah berbicara kebenaran, itu adalah kesilapanlidah atau suatu kecelakaan.” Yang terhormat, Kardinal Cardinal Bea, SJ., juga menginformasikan kepadakita dasar politik Ordo Jesuit: “Jarang menegaskan, Jangan sangkal, Selalu membedakan.” Seringkali inimenjadi validitas permainan-permainan, digunakan oleh para politisi gereja yang suka tak mengindahkanmoralitas dan dimanfaatkan untuk menyindir atau menyangkali dengan menebarkan isu kebohongan yangdisengaja melawan fakta-fakta benar terhadap gereja-gereja jurisdiksi kecil Suksesi Rasuli. (Sumber:http://www.easterncatholicchurch.org/proclamations.html)

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 23- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

mempercayai hal itu, keselamatan kita tidak bergantung pada hal itu, dan jika merekatidak mempercayai hal itu, tidak ada yang kehilangan, sebab keselamatan kita adalahberasal dari Alaha yang setiap waktu dan di mana saja ada bersama kita. Saya tidakseperti membenturkan kepala bersama seperti kambing jantan. Katakan saja apa yanganda suka. Hamba anda akan mendengar hal itu dengan diam dan akan terus berdoabagi kesejahteraan anda...6Orang tidak akan menerima ini ataupun itu. Dalam hal ini kritik lebih tinggi mencobamembuktikan bahwa Yakub, Abraham, Yunus dan pribadi-pribadi berbeda dari Alkitabadalah mahluk-mahluk fiktif. Seorang laki-laki terpelajar pergi begitu jauh untukmemanggil Msheekha juga merupakan suatu keberadaan khayal. Baiklah, saat orangsiap untuk mengatakan semacam tak ditemukan dan perkara-perkara palsu tentangMaran, daya kuasa apa yang dipunyai orang sepele seperti saya?Saya beritahu anda apa saja yang saya telah lihat. Ini adalah kebanggaan bagi kamidiantara para pengikut dari iman kami ada orang-orang semacam itu dan mereka yangmengasihi Alaha yang menolong kita dengan bergabung pelayanan kami melalui doa."Apakah Sundar Singh Mempraktekkan "Spiritualisme"?Spiritualisme adalah gerakan okult (rahasia) yang tenar dari pertengahan tahun 1800-an hingga 1920-an, pada dasarnya berada di negeri-negeri Barat. Gerakan membedakanfitur adalah keyakinan bahwa roh-roh orang mati bisa dikontak melalui okult atausemacam mantra perdukunan. Ini sudah jamak mereka mencari individu-individu yangmempraktekkan hal semacam ini sehingga mereka tertarik terhadap karya-karya SadhuSundar Singh atau Emanuel Swedenborg. Mereka seringkali berusaha membaca tulisan-tulisan para penulis ini atau menelikung tulisan-tulisan ini kedalam rancangan merekasendiri.Sundar Singh membedakan visi – visi penglihatannya dari "Spiritualisme" ketika iaberkata:"Orang boleh saja beranggapan bahwa visi – visi penglihatan ini adalah hanya bentukspiritualisme, tapi saya menekankan bahwa ada satu hal yang sangat dasariah berbeda.Spiritualisme tidak berani memproduksi Pesan-pesan dan tanda – tanda dari roh-roh6 Para kritikus modern selalu ingin membenarkan pendapatnya saja yang benar; apakah kita bebasmenolak orang semacam ini. Tentu! Kita depak jauh orang-orang semacam ini dengan tidak membacatulisan-tulisan (higher critics) mereka sebagai sama dengan penyembahan berhala modern. Tulisanpara penulis modernis tak pantas kita, justru mereka adalah pengkhayal sejati lewat intelektual merekaduduk di depan computer menuangkan tulisan-tulisannya. Tapi saat pedang menempel di leher merekalangsung mereka murtad dengan filsafat pragmatismenya (yang menguntungkan). Para kritikusmodernis umumnya adalah pengkhianat iman dan pengolok-olok Maran Y’shua dengan berpredikatsebagai sarjana Kristen ataupun ulama Kristen sendiri yang menyandang gelar sarjana teologi.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 24- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

yang keluar dari kegelapan, tapi mereka biasanya begitu tidak utuh dan tak dapatdipahami, sebenarnya merupakan penipuan, sehingga mereka menggiring parapengikut mereka menyimpang jauh dari, dari pada KEBENARAN.Dalam visi – visi penglihatan ini, sebaliknya, saya melihat dengan jelas dan sangat jelassetiap rincian kemuliaan dari dunia rohaniah, dan saya mengangkap pengalaman darisetiap persekutuan yang sangat nyata dengan para orang suci, di tengah-tengah terangyang tak dapat dibayangkan dan indahnya sekeliling dari dunia rohaniah yang bisadilihat.Ini adalah para malaikat dan orang-orang suci yang saya telah terima, tidak samar,pesan-pesan yang tak terpecah dan kepura-puraan dari yang tak terlihat, tapi jelas danurasian yang rasional dari banyak masalah yang menerpaku."7

Apakah Sadhu Sundar Singh Mempromosikan Sinkretisme?Mulut-mulut orang bebal adalah kehancuran mereka,dan bibir mereka menjerat mereka sendiri.- Amsal 18:7Baru-baru ini menarik perhatian saya terhadap rancangan Website yang dungu dikenalsebagai "datarat" mencantumkan pernyataan palsu pada situs mereka dalam referensiperihal Mar Sundar Singh. Pada dasarnya, situs itu mencoba untuk menjadi semacamkamus "teologis". Situs menyatakan bahwa Mar Sundar Singh adalah seorang "PetobatMistik di India yang langsung mempromosikan bentuk Kekristenan sinkretismedidasarkan pada agama berhala Hinduisme."Komentar-komentar tipikal aslinya ini berasal dari individu-individu yang biasmenentang orang-orang India (atau orang yang bukan "orang Kulit Putih"),fundamentalis ekstrim (seperti Gereja Baptis Westboro anti-gay), supremasi kulit putih,dan mereka yang mempromosikan Weternisasi dari Gereja Alaha (the Church of God -CoG).Tapi bagaimana jalan ceritanya sehingga Sadhu Sundar Singh disebut seorang"sinkretis"? Tidak ada dalam tulisan-tulisan Mar Sadhu Sundar Singh yangmengindikasikan ia mempromosikan suatu tipe inter-iman palsu ataumempersekutukan berbagai macam agama-agama dengan "Kekristenan." Sebenarnya,7Bagi mereka yang hidup hanya berdasarkan “intelektual” saja paling mudah melakukan kritik danberkhayal, sebaliknya bagi mereka yang mengasihi Maran Y’shua sepenuh hati dan jiwa dan tenggelamdalam DOA akan merasakan sentuhan ilahiah dan membenarkan pengalaman-pengalaman mistis SadhuSundar Singh. Kita beragam bukan secara intelektual tapi dengan hati. Kasus beragama intelektualis inidijelaskan dalam tulisan Mar Saddhu Sundar tentang seorang Filsuf Jerman yang masuk Neraka.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 25- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Sundar Singh adalah seorang yang kokoh pendiriannya melawan semua bentukKekristenan Barat. Kelompok-kelompok Sinkretis seringkali mengabaikan Kitab Sucimengacu kepada keilahian Msheekha. Mereka umumnya tidak mau merujuk kepadaMaran Yeshua sebagai sosok "Alaha." Seringkali mereka mengatakan bahwa "Y’shuaadalah orang mulia saja." Dalam Islam, mereka biasa hanya merujuk Maran Y’shuasebagai "Nabi" saja sama seperti bida’ah Ebionitisme abad ke-2 M. Dan Saksi-saksiJehovah menyatakan Y’shua hanyalah "Anak Alaha Adopsi bukan Tuhan dan Alaha,tetapi Ia mahluk ciptaan" seperti ajaran dari Presbiter Arius (324 M) dari Gereja KoptikOrtodoks – Mesir, dan begitu pula Yudaisme Rabbinik mengajarkan Y’shua adalah"Rabbi Pengajar Torah" saja. Mereka ini semua menolak seperti pengakuan ImanShliakh Mar Thoma: Mari w’Alahi (Tuhanku dan Alahaku). Yokhanan 20:28. Tapi padaakhirnya kelak setelah terjadi kedashyatan mulia dengan restorasi semesta alam dalamkengerian teramat sangat semua jiwa-jiwa tercekam di hadapan-Nya segala lidahmengaku "Y’shua Msheekha adalah Maran, bagi kemuliaan Alaha, sang Bapa"! (Filipi2:11). Di bumi ini manusia masih bisa berkilah dengan berbagai argumentasi, tetapi saatia telah mati dan masuk dalam alam kematian di mana jiwa-jiwa dihadapkan hanya satupilihan dan tidak ada pengaruh dari luar saat itu penghakiman langsung terjadi (Ibrani9:27). Penghakiman menentukan nasibnya dalam tiga dimensi pilihan: NerakaTerdalam Tiada Dasar (Ibrani: Gehenna), Bumi (Am ha'aretz - עם (הארץ untuk menjalaniGilgul Neshamoth (reinkarnasi) secara lingkaran spiral, dan Masuk Firdaus (Jagat AlamRoh).Sadhu Sundar Singh menyatakan: "Msheekha tidk hanya seorang besar yang mati dantelah pergi; Dia adalah inkarnasi dari Alaha, sang Juruselamat dunia."Kutipan – kutipan lainnya tentang Agama Msheekha"Agama dari Yeshua d’Msheekha satu-satunya agama yang adalah universal - sejagat.""...Ini adalah tak mungkin bagi mereka yang tidak mengenal Alaha untuk datang kepada-Nya kecuali melalui Msheekha. Dia adalah satu-satunya sang Juruselamat. Ini hanyalahY’shua yang menyingkapkan sang Bapa."Mar Sadhu Sundar merujuk kepada agama sinkretis dikenal seperti Teosofi sebagai"Hinduisme Diinggriskan/Dibaratkan" dan bertentangan kepada filosofinya."Saya ditanyai, 'Apakah Kekristenan gagal di Eropa? Saya melihat beberapa hambabenar dari Msheekha di Eropa.' Msheekha tidaklah gagal, tapi orang gagal untukmemahami Dia. Mereka yang lapar dan haus kebenaran mengenali Dia. Diamenyingkapkan diri-Nya sendiri kepada orang-orang semacam ini – mereka yangmenghabiskan waktu dalam DOA. Kita melihat wajah kita terkadang tidak dalam suatucermin tapi dalam suatu sungai, tapi ketika ada riak gelombang di sungai kita tak bisa

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 26- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

melihat diri kita sendiri. Ketika hidup kita penuh dengan kesibukan dan terburu-burukita gagal melihat diri kita sendiri, tapi dalam tempat sepi kita melihat diri kita sendiridan kita akan sepenuhnya berubah – hidup baru. Kemudian kita tidak akandipermalukan. Kita akan mengenali Dia melalui hidup bersama Dia – dan kita harushidup dalam Dia melalui hidup Doa.""Seorang professor besar di Amerika suatu kali menanyai saya, 'Mengapa kita perlupergi kepada Bapa melalui Msheekha?' Saya menjawab, 'Apakah Yeshua berdusta ketikaIa berkata, "Tidak seorangpun datang kepada sang Bapa jika tidak melalui Aku?"'...'Tapi,' kata dia, 'tidak ada perantara dalam Perumpamaan Anak yang Hilang'... Sayamenjawab, 'Bukankah anda begitu cerdas dan mengapa tidak bisa memahami bahwatidak perlu seorang perantara di situ. Anak hidup bersama sang bapa sebelummeninggalkan dia. Dia menikmati persekutuannya. Ia mengenal bapanya dan mengenalijalan pulang kepada dia. Tapi ini adalah tidak mungkin bagi mereka yang tidakmengenal Alaha untuk datang kepada Dia kecuali melalui Msheekha. Dia adalah sangJuruselamat satu-satunya. Hanya Yeshua yang menyingkapkan sang Bapa.'""Jika kita percaya bahwa Msheekha hanyalah seorang manusia mulia kemudian kita takpunya pesan bagi dunia. Kita akan harus melompat kedalam neraka untukmenyembunyikan diri kita sendiri untuk setiap yang memalukan.""Ada banyak orang di India dan seluruh dunia mau mendengar tentang sang Gurujagad.Orang-orang ini membutuhkan saksi-saksi bagi kebenaran tapi bukan budaya Barat.88 Kekeristenan yang datang ke Indonesia sebenarnya telah diformulasi dan dikonstruk menurut budayaHellenisme-Latinisme (Weternisasi) melalui agen budaya Barat seperti Gereja Roma Katolik danGereja-gereja Reformasi Protestan. Injil pertama kali lahir dalam rahim budaya Ibrani dalam linguafranca Ibrani-Aramaik di Palestina. Awalnya bukan disebut Kristen dalam bahasa Yunani, tetapiMazhab Nasrani karena merupakan cabang keagamaan Yudaisme yang dilandaskan dalam Yeshua ha-Mashiakh orang Nasrani (Mattai 2:23).Ini adalah Agama Israel Perjanjian Baru bagi kaum Yahudi sendiri (Mattai 15:24), tetapi setelah kaummayoritas Yahudi menolak Y’shua Orang Nasrani (Aramaik: Eashoa d’Nasraya dan Ibrani: Yeshua ha-Notzri / Yeshua ha-Nasrani) maka Pesan-pesan Perjanjian Baru ini diperluas jangkauannya kepadasegala bangsa di bumi ini (Mattai 27:25; 28:20; Kisah 1:8; 10:35). Dalam perkembangannya, seperti diAntiokia mereka yang berbahasa Yunani menyebut diri sebagai "Orang-orang Kristen" (Kisah 11;26),tetapi yang berbahasa Aramaik menyebut diri sebagai "Mshikhayee" atau "Mshikhanim" (pengikutMsheekha). Mulai sejak zaman Para Rasul masih hidup telah terjadi pergeseran budaya dan kekuasaanseperti yang dilakukan Diotrefes di Efesus (3 Yokhanan 1:9-11), dan puncaknya pada tahun 318 M.,oleh Uskup Sylvester I, dari Gereja Roma mengatakan: "Pesan-pesan Injil dinukilkan dalam budaya Barat

(Yunani-Latin) dan menurut pola kekaisaran Romawi"!Pesan-pesan Injil dalam akar budaya Ibrani-Aramaik (Semitik) ditelanjangi dan dipakaikan denganbudaya Hellenisme – Latinisme dan segala pemahaman teologis dan karakter serta budaya dikonstruksidalam pola kebudayaan Hellenisme dan Latinisme. Pada akhirnya Kekristenan yang dibungkus denganbudaya dan pola serta karakter Westernisasi inilah yang datang ke Indonesia. Ini mnejadi penjajahanbudaya yang secara halus tidak disadari orang-orang percaya Y’shua di Indonesia. Kita di Indonesiatelah mendapatkan Kekeristenan tangan kedua yang telah didistorsi selama berabad-abad dalam

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 27- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Orang-orang India sungguh membutuhkan Air Hidup, tapi mereka tak menginginkanbejana-bejana orang Eropa! Gurujagad Y’shua memilih para nelayan sederhana sebagaipara pengikut-Nya sebab ia punya pesan sederhana, bukan filsafat. Dunia sudah cukuppunya pengajaran dan filsafat.""Saya tidak kaget bahwa banyak orang di Barat tidak memahami apa itu sesungguhnyaKekeristenan.""Meskipun Amerika adalah bangsa "Kristen" dan ada banyak orang-orang Kristen yangtulus hatinya di Amerika, mayoritas orang tidak punya iman. Di sana, di mana begitumudah memeluk agama, di mana agama ditawarkan di setiap sudut jalan dan tidak adaorang yang menganiaya karena keyakinan mereka, hidup harus damai. Sebaliknya, adakegilaan yang berpacu dan kesibukan mengejar uang dan kenyamanan dan kenikmatan.Di India, banyak para pengikut Msheekha menderita kepahitan akibat aniaya tapi terusmenemukan kebahagiaan dalam iman baru mereka. Sebab begitu mudah punya iman diAmerika, orang tidak menghargai apa itu kenyamanan dalam iman.""Saya tidak mengutuk para ahli teologi lintas - batas, tapi sayangnya penonjolanpemikiran Barat meragukan dan menyangkal segala sesuatu. Saya protes tendensi ini.Saya pernah menasihati seseorang yang ingin berkonsultasi kepada pakar-pakarteologi, sebab semua mereka ini juga seringkali mereka seutuhnya kehilanganpengertian kenyataan rohaniah. Mereka bisa menjelaskan kata-kata bahasa Yunanidengan fasih dan cekatan dan semua yang terkait, tetapi mereka terlalu banyakmenghabiskan waktu diantara tumpukan buku-buku mereka dan tidak ada cukupwaktu dengan sang Gurujagad Y’shua dalam doa. Ini bukan berarti saya menentangdengan adanya semua pendidikan, tapi pendidikan tanpa hidup pastilah berbahaya.Anda harus berhenti memeriksa kebenaran-kebenaran rohaniah seperti tulang-tulangkering! Anda harus memecahkan terbuka tulang-tulang dan mengambil sari patimemberi hidup sumsum tulang.""Saya adalah orang India yang diilhami oleh Yeshua d’Msheekha; sebab aku sungguhmenegakkan dalam Iman-Nya, saya bisa berbicara tanpa kesukaran, menyakinkan andabahwa saya tidak sedang melakukan lainnya kecuali mengekspresikan Kehendak Alaha.Pengetahuan ibadat benar, yang akan dipersembahkan sebagai contoh kepada seluruhdunia, akan dimaterialiasikan melalui kesatuan usaha dari mereka yang adalah terpilihdan murni. Orang yang sederhana dan adil dalam hati mereka, diisi dengan kasih Alaha,akan menjadi mempercepat kerohanian jika mereka akan mempunyai hidup rohaniahyang intens, sedikit sekali keterikatan dengan perkara harta bendawi."

sejarah budaya Westernisasi dan Hellenisme. Kita mutlak mendepak supremasi budaya Barat karenakita sendiri punya jati diri sebagai etnis dan suku-suku di Indonesia punya kepribadian dan budayasendiri. Injil harus dalam bentuk tangan pertama dari Ibrani-Aramaik sebagaimana Para Rasulwartakan ke seluruh dunia. Itulah cita-cita Mar Sadhu Sundar Singh di mana Kekeristenan dipahamidalam konteks budaya India – Ibrani – Aramaik.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 28- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

"Dalam Msheekha saya temukan apa yang Hinduisme dan Buddhisme tak bisa berikankepadaku, damai dan sukacita dalam dunia ini. Orang tidak percaya, sebab merekaadalah orang-orang asing bagi pengalaman.""Msheekha menjadi Manusia dan Keilahian-Nya adalah tersembunyi dalamKemanusiaan-Nya. Orang melihat Dia keletihan – lapar dan haus, dan mereka berkata:'Jika Dia adalah Alaha, mengapa Ia keletihan, lapar dan haus, dan mengapa Ia berdoakepada Alaha?' Mereka melihat hanya sisi manusiawi-Nya saja, dan tidak bisa percayabahwa Dia adalah sungguh Ilahi. Tapi bagi mereka yang mengikuti Dia dan hidupbersama Dia mengenal bahwa Dia adalah lebih dari pada manusia dan Dia adalahAlaha.""Terang paling gemilang datang dari Msheekha dan penuh kepuasan hanya ditemukandalam Msheekha.""Hinduisme dan Buddhisme telah menggali kana-kanal, tapi mereka tak punya airmengalir untuk mengisinya.""D’Msheekha sendiri adalah Alaha dalam bentuk kemanusiaan dan ini hanya dalamIman Yeshua d’ msheekha dan praktek dari Jalan Hidup-Nya bisa membawa jiwa kepadakeselamatan.""Orang tak bisa menemukan hidup dalam halaman-halaman buku saja; orang harusdatang kepada Yeshua d’Msheekha agar belajar apa yang Ia butuhkan – orang harusmau menyerahkan hidup materialistisnya dan kecenderungan intelektualnya danduduk bersimpuh di depan kaki sang Gurujagad Y’shua siang dan malam. Ini adalahagama yang saya bicarakan dan tidak ada agama lain mengajarkan hal ini"Apakah Sundar Singh seorang Murid dari Swedenborg?Sejumlah orang mengklaim bahwa Sadhu Sundar Singh adalah seorang murid dariEmmanuel Swedenborg. Seorang murid adalah orang yang mengikuti ajaran-ajaran dariorang lain Sundar Singh selalu berkata, "Aku bukan murid siapapun, kecuali murid dariMsheekha!" Mar Sadhu Sundar adalah sangat jelas dalam tulisan-tulisannyasebagaimana kepada siapa ia mengabdi dan sembah bakti. Ia bukan milik satudenominasi manapun dan tak punya gelar gerejawi selama mas hidupnya di bumi.Dia sebenarnya menulis mengenai Swedenborg dan refrensi du dari buku-bukunya. Diaberbicara fakta bahwa ia mengenal dia kebanyakan dari dunia rohaniah. Dia jugamenyatakan bahwa ia telah membaca dua buku-bukunya dan bahwa Swedenborg,dalam dunia rohaniah, adalah benar banyak hal terhadap apa yang ia dahulu ajarkan.Orang harus berpikir bahwa apa yang dituliskan mengenai Swedenborg oleh mereka

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 29- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

yang adalah para pendukung dari "Gereja Baru " tidak selalu akurat, menurut Wahyu.Yang disebut "Gereja Baru "adalah denominasi yang ditemukan "mengangkat ajaran-ajaran dari Swedenborg", sejak Swedenborg tidak pernah ditemukan semacamorganisasi tersebut. Terjemahan-terjemahan dari karya-karya tulisnya, menurut SundarSingh, tidak selalu setiap terhadap tulisan-tulisan asli.Dalam hal ini Sadhu Sundar Singh menulis: "Swedenborg adalah orang besar, filsuf,pakar sains dan, di atas semua, pelihat dari visi-vis yang jelas. Saya seringkali berbicaradengan dia dalam visi-visi saya. Dia menempati tempat tinggi dalam dunia rohaniah. Diaadalah orang mulia, tapi sederhana dan selalu siap melayani. Saya, juga melihatperkara-perkara menakjubkan dalam dunia rohaniah, tapi saya tidakmendeskripsikannya dengan akurat seperi kemampuan yang dipunyai Swedenborg. Iaadalah orang yang berbakat tinggi dan jiwa yang terlatih. Telah membaca buku-bukunya dan mendapatkan kontak pribadi dengan dia dalam dunia rohaniah, saya bisasepenuhnya merekomendasikan dia sebagai orang besar."9Mar Sundar menulis: "Saya begitu gembira melihat bahwa banyak perkara yang sayatelah lihat dalam dunia rohaniah dan lapisan-lapisan langit persis sama sepertiSwedenborg gambarkan dan tuliskan dalam karya-karyanya. Tapi ada juga perkara lainyang saya belum lihat dan yang mana saya temukan penggambarannya hanya dalambuku-bukunya saja. Ini barangkali ia diberkati dengan karunia-karunia khusus dan9 Bertindih tepat apa yang dalami oleh Uskup Agung Metroplitan Mar John Sebastian Marlow Ward(1920) dan Suster Ds. Mthr Seraph dalam dunia rohaniah berkontak dengan orang-orang kudus, paramalaikat, dan Maran sendiri. Ini adalah pengalaman mistis yang biasa dialami para nabi Israel danPara Rasul. Tetapi pada Gereja-gereja Rasuli yang mapan yang sudah dipenuhi dengan timbunansampah teologi formulasi manusia, tradisi dan kanon-kanon buatan manusia, pengalaman rohaniah initidak mereka alami lagi. Mereka hanya bisa menganalisa, mengkritisi, mengolok-olok, dan menyatakansesat dan mereka saja yang benar pada hal mengalami satu kali saja dalam hidup tidak pernah.Sekalipun ia seorang Patriak atau Uskup Agung atau Kardinal, dalam otak mereka hanya sampah tafsirsaja yang ada. Karena gereja mereka pimpin banyak anggota dan berkuasa maka dengan mudahnyamereka menyatakan sesat suatu pengalaman rohaniah karena tidak terjadi dalam jurisdiksinya, tapijika terjadi dalam jurisdiksi gerejawinya langsung ketuk palu kanonisasi sebagai yang sah tanpapertimbangan matang seperti halnya dongeng anak kecil, “Paus Pius IX bertemua Miriam di guaLourdes yang mengatakan bahwa pribadi Paus Pius tidak bisa salah dalam menyatakan suatu ajarandan moral gereja.” Ini adalah dongeng sejati tapi diyakini kebohongan ini sebagai kebenaran sebabmereka telah mendogmakannya, artinya telah menjadi fakta historis pada hal cerita itu hanya isapanjempol.Mar Sadhu Sundar Singh tidak didukung Gereja-gereja Ortodoks Timur, gereja Roma Katolik, Anglikan,dan Gereja-gereja Oriental lainnya karena dia tidak mendukung satupun dari gereja-gereja inisehingga gereja-gereja ini tidak mendapatkan nama baik di mata dunia. Oleh karena itu, Sadhu SundarSingh dinyatakan sebagai bidat. Tapi kita pun sebaliknya bersikap tidak perduli kepada Gereja-gerejabesar ini sebab Kebenaran adalah Kebenaran. Kita tidak butuh Gereja-gereja Besar dan mapan ini, kitamembutuhkan tokoh-tokoh seperti Sadhu Sundar Singh untuk memberikan Pesan-pesan-Nya bagiumat sebab Gereja-gereja sudah menjadi “sarang penyamun” di mata Maran. (Lukas 19:46).

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 30- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

dilantik oleh Maran bagi karya khusus, sehingga ia diijinkan melihat jauh dan luaskedalam lingkup tak terhitung dan langit-langit dan kemudian menggambarkannyasangat banyak sekali berbagai hal, yang saya belum mampu, atau belum diijinkan untukmelihat. Saya berpikir saya belum layak untuk itu, atau belum mencapai tataran itu dimana Maran bisa mengijinkanku untuk melihat lebih jauh perkara-perkara tersebutyang kebanyakan tetua saudara kita yang terhormat dalam Maran, Swedenborg,melihat...Ya, say melihat yang terhormat Swedenborg dalam visi-visi penglihatankubeberapa kali. Dia adalah pribadui yang sangat mengasihi dan mendapatkan posisisangat tinggi di Sorga dan selalu bersukacita dengan sibuknya menolong orang lain tapiia tidak dipanggil dengan nama bumiahnya di sana. Ini sangat berbeda tapi hanyamenurut kenyataan dirinya sendiri, yang saya tidak bisa tuliskan."10Mar Sundar juga menulis:"Saya telah berbicara dengan yang terhormat Swedenborg dan beberapa orang kuduslainnya dan para malaikat tentang neraka – neraka, meskipun saya tak mampumenjelaskan secara tepat semua yang mereka beritahukan kepadaku. Tapi ini agaknyaseperti ini: tidak ada roh bisa ada selamanya, jika berpisah dari Alaha oleh karenadosa atau hal yang jahat. Hal itu berhenti untuk ada atau kembali kepada Alahayang adalah Sumber Hidup. Tidak ada roh yang akan pernah berhenti untuk ada;oleh karena itu setiap roh pada akhirnya harus kembali kepada Alaha, meskipunroh itu mengalami pertobatan setelah berabad-abad alamanya ... "11Ini bukti yang jelas bahwa Mar Sundar bukan murid dari Swedenborg, dan bukan jugaanggota dari yang disebut "Gereja Baru." Mereka yang mengklaim sebaliknya adalahtipikal yang menemukan diantara berbagai macam yang tan membuat mereka merasanyaman dengan pokok ulasan "Hidup setelah Mati." Ini adalah sangat takmenguntungkan bagi mereka sebab Msheekha sendiri telah mengucapkan banyak kalimengenai Sadhu Sundar Singh.10 Banyak orang berpikir bahwa bahasa di sorga adalah bahasa Ibrani atau bahasa manusia lainnya. Disorga kita tidak lagi menggunakan kemampuan bahasa seperti di bumi semuanya mutlak berbeda.Wujud komunikasipun berbeda tetapi semuanya saling memahami sangat baik dan sempurna.Kehidupan kita berbeda dengan bentuk bumi dan di sana tidak ada seperti di bumi.11 Semua pakar Mistikisme (suara kenabian) akan mengatakan hal yang sama bahwa “semua jiwa ataumahluk ciptaan Alaha, pada akhirnya akan bertobat semua meskipun waktu memerlukan waktuselama berabad-abad ataupun ribuan tahun. Pada satu titik nanti ada pemulihan bagi semuanya. SebabAlaha itu kasih adanya. Secara takdir sudah ditetapkan sejak semula penciptaan itu kudus dan takbercacat cela. Untuk mencapai ini dibutuhkan perjuangan yang panjang sekali (Efesus 1:4). Inilah yangdisebut Gilgul Neshamoth (Reinkarnasi) bentuk SPIRAL (ada awal dan ada titik akhir menujukeabadian yang tiada akhir). Model Reinkarnasi Nasrani tidak berbentuk “Siklus Roda” yang tidak adaawal dan akhir seperti dalam agama Hindu-Bunddha. Semua mahluk ciptaan akan berjalan dalam SatuJalan, Satu Kebenaran, Satu Hidup dalam Y’shua menuju kepada sang Bapa.(Yokhanan 14:6).

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 31- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Mengetahui versus Mengenal Msheekha"Ada perbedaan besar antara mengetahui tentang Yeshua dan mengenal Dia... Tidak adaperbedaan antara orang-orang Kristen nominal (sekedar nama saja) dan non-Kristen.Ketika kita mengenal Dia segalanya menjadi berbeda dan kita hidup dalam dunia baru –atmosfir (suasana batiniah) baru. Sorga mulai di bumi bagi kita. Mereka yang mengenalDia bahwa Yeshua adalah segalanya bagi mereka. Mereka bisa bersaksi sebab merekasudah hidup bersama Dia …Jika kita hanya mengetahui Yeshua sebagai orang baik, teladan agung, ini tak menolongkita. Mereka yang mengenal Dia mengetahui Siapa Dia adalah. Jika kita tinggal dalamDia Dia akan menyingkapkan Diri-Nya sendiri kepada kita dan kita akan mengusungkesaksian – tidak untuk satu hari atau hanya semalam saja...""Ketika saya dahulu mengetahui Yeshua d’Msheekah saya biasanya dahulu membenciDia sebab saya tidak memahami Dia; tapi sejak saya mengenal Dia saya mengusungkesaksian dan saya tidak malu menderita.Seorang temanku yang disiksa dan dibantai hingga tewas sebab ia bersaksi tentangMeshikha dengan menjelaskan kepada penganiayanya, 'Ketika seorang wanita Hindumau membakar dirinya sendiri bersama dengan jasad suaminya yang mati, haruskahsaya malu ketika Dia hidup?... Saya ingin memperlihatkan padamu hatiku – Akumemiliki semacam damai sejahtera (shalom) dalam hatiku. Say hanya bisa memberikankesaksianku.' "... "Orang-orang salahpaham tentang Dia ketika mereka tak mengenalDia, tapi mereka yang mengenal Dia mereka mengasihi Dia. Ketika saya tahu tentang Diasaya biasanya membenci Dia. Sekarang aku memiliki sorga di bumi. Sorga ada dalamhatiku...""Meshikha tidak hanya orang besar yang mati dan lenyap; Dia adalah titisan dari Alaha,sang Juruselamat dunia. Kita harus tinggal dalam Dia – maka kita akan memiliki pesanbagi dunia dan kita akan melihat Dia lagi dalam kemuliaan. Kita akan dimahkotai dalamdunia ini. Ini semacam sukacita untuk tinggal bagi Dia dan memberikan orang-oranglain bagiNya. " "Saya mau bunuh diri. Hinduisme tidak memberikan pertolonganrohaniah. Doa adalah perkara paling pokok. Tanpa doa kita tak bisa memahami Yeshua.Kita sedang hidup dalam neraka. Banyak orang mengetahui tentang Dia tapi merekatidak tinggal dalam Dia."Agama-agama DuniaHinduisme, Buddhisme, Islam, Yudaisme, Kekristenan Palsu "saya ceritakan padamukebenaran, tidak ada satu orangpun bisa masuk kerajaan Alaha jika tidak ia dilahirkandari air dan sang Roh. Daging memberikan kelahiran daging, tapi sang Roh memberikan

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 32- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

kelahiran roh. Kamu jangan kaget pada perkataan-Ku, 'Kamu harus dilahirkan kembali.'Angin berhembus kemanapun angin sukai. Kamu mendengar suaranya, tapi tidak bisamenceritakan dari mana angin itu datang atau ke mana angin itu pergi. Begitulahadanya dengan setiap orang dilahirkan dari sang Roh." (Yokhanan 3:5-8)"Agama Yeshua Msheekha adalah satu-satunya agama yang adalah sejagat raya."Hinduisme:Sadhu ditanyai perihal pikiran-pikirannya tentang Hinduisme. Dia merujuk bahwaArjuna lebih welas asih dari pada Sri Krishna. "Sri Krishna memerintahkan Arjunauntuk membunuh, tapi Msheekha menyembuhkan telinga Malkhus" (Lukas 22:51;Yokhanan 18:10)."Dengan rasa hormat terhadap doktrin Karma, ini adalah benar bahwa manusiamenerima dampak dari perbuatan-perbuatannya; tapi perbedaan antara pengajaranMsheekha dan ajaran Hindu yakni -- bahwa Orang percaya sejati melaksanakanperbuatan-perbuatan sebab ia memiliki iman dalam keselamatan yang ia telahdijanjikan dan seorang Hindu agar diselamatkan."Dengan rasa hormat terhadap Perpindahan (transmigrasi)12 ia berkata, "Hindumengajarkan bahwa roh Alaha dan roh manusia keduanya ada bersamaan darikekekalan. Tapi karena dalam begitu banyak lingkaran kelahiran saya tak bisadimampukan mencapai moksha, apa kepastian atau jaminan bahwa saya bisa mampumerengkuh masa depan? Saya tidak mengingat sesuatu sama sekali keberadaankusebelumnya, lalu apa untungnya bagiku jika aku sekarang menuai upah dan hukumandari perbuatan dalam keberadaan itu? Jika Perpindahan (jiwa) menjadi benar kitadipaksa percaya bahwa dosa adalah sang pencipta jagat raya!"Dia berbicara tentang yoga Hindu. Ketika ia kecil ayahnya memiliki Sastri dan Sannyasidi rumah, dahulu mengajarkan anak laki-laki kitab suci dan kemudian latihan yoga."Perkara aneh yakni, " kata Sadhu, "bahwa manusia menurut ajaran yoga tidak melihatAlaha tapi pada ujung hidungnya. Lagi pula, pikiran-pikiran adalah pokok perenunganseorang yogi sebelum memasuki keadaan tak sadarkan diri, menghadirkan diri merekasendiri dalam perihal bersemangat sekali selama tak sadarkan diri. Maka kita bisamemahami ketidakcocokan ajaran diantara kaum yogis. Satu orang berkata, 'Tidak ada12 Transmigrasi jiwa itu berbeda dengan Reinkarnasi: Transmigrasi adalah perpindahan jiwa-jiwa kebumi dan semua jiwa yang pindah ke bumi masih ingat kenangan masa lalunya, sebaliknya Reinkarnasi(Gigul Neshamoth) jiwa-jiwa pada umumnya tidak ingat masa lalunya saat di bumi, tapi saat di alamroh (Sheol) ia ingat semua apa yang di bumi (Lukas 16:28).

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 33- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Alaha,' lainnya berkata, 'Hanya ada satu Alaha,' lainnya lagi, 'Ada banyak Ilah-ilah,'lainnya lagi berkata, 'Semua adalah Alaha.'""...Tidaklah mungkin bagi mereka yang tak mengenal Alaha untuk datang kepada-Nyakecuali MELALUI Msheekha. Dia adalah satu-satunya sang Juruselamat. Ini adalah hanyaYeshua yang menyingkapkan sang Bapa. Gyana/Jnana Marga13 dari kaum Hinduhanyalah untuk segelintir orang; tapi jika itu adalah benar maka itu adalah harus bagisemua orang."Dia ditanyai, "Apakah engkau pernah mengemis makanan di suatu tempat?" Diamenjawab, "Para Sadhu Hindu melakukan hal itu, tapi saya tidak pernag berbuat haldemikian. Ketika Bapa Sorgawiku melihat bahwa aku membutuhkan makanan, Diamengatur bagaimana caranya makanan ada padaku."BuddhismeMengenai Buddha, ia berkata bahwa ia menghormatinya bagi kemampuan akal budinyadan kemurnian hidupnya; tapi dalam pendapat Sadhu ia kurang dalam kerendahan hatidan untuk alasan itu tidak meraih pengetahuan Alaha. Telahkah ia sungguh merindukanAlaha, ia seharusnya pergi ke Sannyasi14 yang ia pertama telah ketemu. Sebab hanyamelalui kerendahan hatilah kita bisa mengenal Alaha."Seorang Buddhis berkata kepadaku, 'Pelenyapan hasrat adalah keselamatan'...'Tidak,'kataku, 'pelenyapan hasrat jahat – Aku setuju denganmu dititik itu. Tapi itu tak mungkintak punya hasrat/keinginan. Keinginan untuk membunuh keinginan/hasrat dan hasratuntuk membunuh hasrat itu juga keinginan atau hasrat. Hasrat diberikan kepada kitaagar hasrat itu memuaskan kita. Ada air diberikan untuk memuaskan rasa dahagaku13 Gyana/Jnana Marga Hinduisme: Metode pendekatan Hindu bagi keselamatan melalui jalanpengetahuan yang dikembangkan dalam Upanishad dan sistem filsafat (seperti Sankhya, Vedanta, Yoga)dan melibatkan mental dan pertarakan disiplin diri sendiri seringkali dalam paguyuban dari seorangguru — bandingkan karma-marga. Asal usul kata dari bahasa Sanskerta; “jñānamārga,” fr. jñāna +mārga jalan, jalan kecil. Kata “Marga” sejajar dengan “Halakha” dalam bahasa Ibrani, yakni Syariat-syariat Torah atau juga Nasrani, atau Limudah/Didake.Jñāna or gñāna (/dʒəˈnɑːnə/, Sanskrit; Pali: ñāṇa) adalah kata Sanskrit yang berarti pengetahuan(Yunani, “gnosis”). Ide jnana berpusatkan sekitar peristiwa kognitif (akal budi) yang diakui saatmengalami. Ini adalah pengetahuan tak terpisahkan dari pengalaman keseluruhan realitas, ataukeberadaan adikodrati dalam Mahesha-dhama (dan /atau dunia kebendaaan) seperti Siva-Sakti.14 Sannyasa (Devanagari: , saṁnyāsa) adalah tahap hidup dari orang yang meninggalkankeduniawian dalam Hindu dengan masuk bergabung dalam āśramas. Ini dipandang paling tinggi danakhir tahap sistem asram dan secara tradisional dihuni oleh lebih dari 50 pria atau wanita atau olehrahib muda yang mau meninggalkan kehidupan duniawi. Orang dalam tahap hidup ini mengembangkanvairāgya, atau keadaan tanpa keinginan dan melepaskan kemelekatan keinginan daging dari hidupketergantungan bendawi, menyangkali pikiran-pikiran duniawi dan hasrat agar bisa menghabiskanhidup mereka dalam perenungan rohaniah. Seorang anggota dari tarekat sannyasa (biara) dikenalsebagai sannyasin (pria) atau sannyasini (wanita).

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 34- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

dan saya dipuaskan melalui doa'...Saya mulai hidup dalam sorga sekarang dalam YeshuaMeshikha. Melalui doa aku mengenal Dia dan ini adalah kewajiban mereka yangmengenal Dia untuk mengusung kesaksian."Islam"Seorang pengkotbah pengikut Muhammad pergi berdakwah di Skandinavia. Di sanaorang menanyai dia apa yang mereka harus lakukan setelah mereka menjadi Muslim.Diantara lima kewajiban yang dipersyaratkan, ia menyebutkan bulan puasa saat itumereka harus berpuasa dari subuh hingga matahari tenggelam tapi berpesta poraselama malam hari. Mereka tertawa dan berkata kepadanya bahwa Muhammadismejelas tidak dimaksudkan untuk bagian dunia itu di mana satu waktu dari tahun tidak adamalam hari!"YudaismeSeorang Rabbi yang sedang memandang Kotel (Tembok Barat) di Yerusalem sungguhsangat jengkel saat Sadhu menceritakan kepadanya bahwa ia harus berdukacita sebabkekerasaan batu hatinya sendiri dan jangan pada batu tembok Bait Suci.Katolikisme RomaSeorang teman mengatur pertemuan bagi dirinya untuk mewawancarai Paus GerejaRoma Katolik, tapi ketika ia menemukan bahwa banyak formalitas yang harusdilaksanakan, ia membatalkan keinginannya. Sebab ia meyakini tak ada satupun baik ituPaus Tidak Bisa Salah (infallible) maupun Roma.15Penyalahgunaan patung-patung, Gambar-gambar, dan perlengkapan keagamaanlainnya, "Mereka yang menyalahgunakan gambar-gambar kerohanian akandipermalukan pada akhirnya. Saya tidak meyakini Salib saja bisa menolong tapimenggunakannya sebagai alat kemajuan rohaniah."TeosofiDia ditanyai tentang Teosofi. Dia menyebutnya 'Hinduisme yang di-Westernisasikan'. DiAmerika ia menemukan banyak orang yang bertobat dengan menyesal sekali setelahmereka pernah menerimanya16.15 Ini aneh ada manusia di bumi Tak Bisa Salah (Infallible). Shliakh Mar Simon Keipha (Petrus) saja bisasalah (Galatia 2:11); apakah Paus lebih hebat dari Rasul Petrus?16 Lihat, http://www.apakabardunia.com/2012/11/teosofi-freemason-dan-perannya.html

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 35- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Rasionalisme, Skeptikisme dan FilsafatPengalaman harus mendahului rasio. Pada salju-salju Himalaya ia memperlihatkanrekan seperjalanan mata air panas. Orang itu mulai membantah dan berpikir denganakalnya hal itu tidak mungkin, ketika Mar Sadhu Sundar Singh mengajak dia untukmemasukkan tangannya ke dalam air. Setelah melakukan dengan mencoba sendiri airitu memang panas seperti yang Sadhu katakan, lalu orang itu mulai menjabarkanberbagai macam alasan mengapa air itu panas. Tanyailah apa yang ia pikir tentangKritikisme Tinggi (Higher Criticism) dan Modernisme, ia menjawab bahwa itu semuaadalah "influenza rohaniah" – itu akan berlalu, tetapi tidak sebelum membunuh orangbanyak yang baik.Mar Sadhu Sundar Singh mengucap syukur kepada Alaha dia dimampukan pergi keBarat. Sebelum dia pergi, dia berpikir bahwa pastilah ada sesuatu dalam teori – teoriModernis, sebaliknya begitu banyak orang tidak menuliskan buku-buku. Di samping itu,Kekristenan telah ada menjadi kekuatan selama berabad-abad di Barat. Tetapi ketikadia mendapati betapa sibuknya para sarjana ini dan betapa banyaknya pengetahuanmereka adalah barang bekas (second-hand) dan bukan buah dari pengalaman merekabersama dengan Msheekha, dia menyatakan bahwa semua spekulasi-spekulasi merekatidak menggerakkan dia satu inci pun dari imannya."Bukan melalui pendidikan atau filsafat kita mengenal Alaha. Ketika saya berada diAustralia, saya ditanyai, 'Apakah yang anda pikirkan tentang peradaban kami?' – Sayaberkata, 'Apakah anda bertanya tentang pendidikan anda atau perilaku masyarakat?Dalam hal itu saya berkata, anda dilatih binatang-binatang, berlatihlah melakukan halyang pasti dalam satu cara.' "Hai manusia, kenalilah dirimu sendiri – dan dia yangmengenal Alaha mengenal dirinya sendiri. Dia itulah sesungguhnya manusia yangberadab dalam gambar Alaha yang Dia telah ciptakan ... ""Mencoba untuk memahami kebenaran rohaniah melalui intelektual berarti menambahego diri sendiri. Manusia mencari Alaha dan menemukan Dia tak dapat dikenal... Tetapi:Dia dikenal melalui hati (batiniah), bukan melalui filsafat (atau ilmu teologia). Jalansatu-satunya bagi kita untuk memahami Alaha yang tak terbatas dengan menjadi takterbatas dan itu adalah tak mungkin. Dia harus menjadi terbatas dan Dia itu adalahdalam Y’shua Msheekha.""Bagaimana kita berhubungan dengan orang – orang yang nyatanya acuh – tak – acuhterhadap agama?" Beliau menjawab, "Alaha sendiri tidak bisa berbuat apa-apa denganorang yang seperti itu, lalu apa yang anda bisa perbuat ataupun saya?Penganut Agama Hindu Ortodoks dan yang taat dan kaum pengikut Muhammad(Muslim) lebih baik dari pada kebanyakan pengikut Keristen Liberal Reformis.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 36- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Orang–orang Kristen adalah batu–batu dalam komunitas mereka sendiri dan jikamereka ini masuk bertobat kedalam Gereja Kristen maka mereka akan menjadi batu–batu mati juga di situ. Jauh lebih baik orang itu lebih bersungguh-sungguh hatimenjalankan ibadat agamanya sendiri ketimbang menjadi orang Kristen."Peringatan kepada kaum KristenSorang pria suatu kali sedang melakukan perjalanan. Dia membawa sejumlah gandum.Setelah melakukan perjalanan beberapa hari dia membuka karung – karungnya danmenemukan sejumlah semut-semut dalam kantong gandum itu. Dia duduk danmerenungkan betapa malangnya nasib mereka. Diliputi rasa kasihan terhadap mahluk-mahluk kecil yang tersesat itu, dia menelusuri ulang jejak-jejak kakinya danmengembalikan mahluk-mahluk itu dengan aman ke tempat tinggal mereka semula.Ini luar biasa mengesankan bagaimana kita manusia bisa menunjukkan begitusimpatinya kita terhadap mahluk-mahluk sekecil itu. Sebaliknya, mengapa begitukurang simpatinya kita dan tidak merasakan perasaan yang sama terhadap sesama kitadalam berurusan satu sama lain? Banyak orang sangat jauh tersesat dan tidak tahu jalanpulang. Sesungguhnya itu adalah kewajiban kita untuk membimbing yang tersesatkembali ke jalan benar dan menolong mereka menemukan tempat tinggal kekal mereka.Ada banyak orang di India dan seantero dunia yang ingin mendengar tentang sangGurujagad (Ibrani: Rabbeinu Yeshua ha-Mashiakh). Orang – orang ini perlu memberikesaksian akan kebenaran TETAPI bukan BUDAYA BARAT. Orang – orang Indiasungguh membutuhkan Air Kehidupan, tetapi mereka tidak ingin kebenaran itu dalambentuk bejana-bejana orang Eropa! Maran Rabbeinu Y’shua memilih nelayan sederhanasebagai para pengikut-Nya sebab Dia mengajarkan pesan sederhana, bukan filsafat.Dunia punya cukup banyak pengajaran dan filsafat. Betapa mualnya perut saya dalamkonsep budaya Eropa! Saya merasa seperti burung dalam sangkar. Seluruh suasanamenyesakkan dada saya. Banyak orang berpikir saya menderita akibat iklim dingin,tetapi bukanlah demikian adanya. Saya sudah mengalami pengalaman yang jauh lebihdingin di pegunungan Himalaya. Ini bukan masalah suasana (atmosfir) fisik yangmendera saya, tetapi atmosfir rohaniah.Di India, orang merasakan di manapun – bahkan melalui banyak berbagai berhala danberbagai mezbah pemujaan, tempat ziarah dan tempat samadhi, kuil dan asrama pusatolah kerohanian – semua ini menggambarkan kerinduan akan perkara yang lebih tinggi.Sebaliknya, di Barat, segala sesuatu dipusatkan kepada kekuatan angkatan bersenjata,pengaruh kekuasaan, harta bendawi. Ini adalah kekuatan daya kuasa si jahat yangmembuat saya begitu sedih.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 37- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

India sangat dan sangat mencari kebenaran dari sang Maran. Barat berada dalambahaya menjadi semakin dan semakin tidak perduli. Dan masyarakat Barat berhutangbudi yang banyak atas berkat-berkat bagi Kekristenan. Pada suatu ketika dahulu burungunta bisa terbang, tetapi dikarenakan burung unta berhenti menggunakan sayap-sayapnya, burung itu tidak bisa lagi terbang. Lihatlah orang – orang Eropa dan Amerika– mereka tidak menghargai iman dari para leluhur mereka lagi dan sudah kehilanganiman.Barat itu seperti Yudas Iskariot si Pengkhianat, yang makan bersama Y’shua, sesaatkemudian mengkhianati-Nya. Barat itu seharusnya merasa takut bernasib malangseperti si Yudas, Barat itu menggantung dirinya sendiri pada pohon pembelajaran. Andapunya begitu banyak hak privasi. Kami di Timur harus menyerahkan banyak hal ketikakami menjadi Para Pengikut Msheekha. Bagi anda, tidaklah demikian. Oleh karena ituwaspadalah agar engkau jangan kehilangan kesempatan bagi kebahagiaan abadi. Sayadiingatkan tentang seorang pemburu yang dikejar oleh seekor harimau. Si pemburu initidak merasa takut sama sekali sebab rumahnya dekat sekali dan dia yakin kunci rumahada dalam kantongnya. Sementara harimau sudah semakin dekat, tetapi, sialnya kunciitu tidak ada di kantongnya, dan meskipun hanya tinggal satu kali lompatan saja bisamasuk rumah untuk menyelamatkan diri, namun, sayang kunci sudah hilang. Makatamatlah riwayat si pemburu yang merasa percaya diri itu.Suatu kali ketika saya berada di Himalaya, saya sedang duduk di pinggir sungai; sayamengambil sebongkah batu dari dalam air sungai jernih ini, batu itu keras, bagus, bulatdan saya pecahkan batu itu. Bagian dalam batu itu sangat kering. Pada hal batu itusudah berada dalam air sungai itu dalam kurun waktu cukup lama, barangkali sudahberabad-abad, tetapi air itu tidak menembus atau merembes sampai kedalam batu itu.Ini seperti orang “Kristen” dari peradaban Barat. Mereka selama berabad-abaddikelilingi oleh Kekristenan, seluruhnya terendam dalam air hangat berkat-berkat-Nya,tetapi kebenaran sang Maran (sang Gurujagad) tidak pernah menembus masuk kedalamjiwa mereka.Kekristenan tidak bersalah; alasannya terletak pada kedegilan hati mereka yangmembatu. Materialisme dan intelektualisme menjadikan hati mereka seperti batu.Itulah sebabnya saya tidak kaget kalau banyak orang di Barat tidak memahami apasesungguhnya Kekristenan itu.Banyak para pemikir modern di Barat tidak percaya mujizat-mujizat dari sangGurujagad kita. Bagi pemikiran saya, ini adalah mujizat jika masih ada orang – orangyang rohaniah di Barat. Di Amerika, contohnya, orang melihat Kekristenan itu contohyang baik, tetapi itu tidak dimaksudkan untuk kebutuhan rohaniah umat. Sama sepertiasinnya air garam di laut tidak bisa menghilangkan rasa haus, banyak orang Amerikayang beragama tidak bisa memuaskan rasa dahaga orang yang kehausan rohaniah

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 38- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

sebab mereka semua dipenuhi dengan materialisme. Sabda-sabda sang Gurujagad,"Datanglah kepada-Ku wahai semua kamu yang berbeban berat dan Aku akanmemberikan kamu kelegaan," adalah benar sebagaimana dilihat di Timur, tetapi sayapikir untuk orang Amerika, Dia akan berkata, "Datanglah kepada-Ku wahai semua kamuyang berbeban emas berat dan Aku akan memberikan kamu kelegaan."Lihatlah motto "Pada Alaha Kita Percaya" (In God We Trust) pada mata uang DollarAmerika orang berpikir orang – orang Amerika sangat beragama, tetapi motto itu harusdibaca, "Pada Dollar Kita Percaya” (In the dollar we trust). Orang – orang Amerikamencari daya kuasa mata uang dollar, bukan Alaha Mahakuasa.Meskipun Amerika adalah bangsa "Kristen" dan banyak orang – orang Kristen Amerikayang lembut hatinya, mayoritas orang – orangnya tidak punya iman. Memang, adalahperkara mudah punya agama, di mana agama diobral di setiap sisi jalan dan tidak adaorang dianiaya karena keyakinan agamanya, hidup harus damai. Sebagai gantinya, adakegilaan serba terburu-buru dan semangat kerja yang berlebihan sibuk mengumpulkanuang sebanyak-banyaknya dan rasa nyaman dan kesenangan. Di India, banyak parapengikut Msheekha sang Gurujagad Agung menderita dan tersiksa karena aniaya tetapimereka tetap bertahan terus untuk mendapatkan kebahagiaan dalam iman barumereka. Sebab begitu mudah punya iman di Amerika, orang – orang tidak menghargaibetapa nyamannya berada dalam iman.Ilmuan punya seekor burung di tangannya. Dia ingin tahu pada bagian yang mana daritubuh burung itu sumber hidupnya. Lalu mulailah dia membedah tubuh burung itu.Alhasil sumber inti hidup yang dia ingin selidiki yang misterius itu lenyap tiba-tiba.Mereka yang mencoba untuk memahami batiniah terdalam kehidupan yang hanyaberdasarkan intelektual akan mengalami kegagalan yang sama persis. Hidup yangmereka sedang cari itu akan menjadi lenyap."Saya boleh jadi salah, tetapi saya semakin dan semakin yakin bahwa orang – orangyang sederhana ... punya intuisi murni dan menangkap dengan mudah dan denganmudahnya siap sedia menerima kebenaran-kebenaran rohaniah mendalam dari sangGurujagad. Orang – orang yang berpendidikan, khususnya mereka yang saya temui diBarat, membelenggu intuisi dasariah mereka dan mensubsitusikan pada tempat ituaneka macam rasionalisme yang artifisial. Itulah sebabnya sang Gurujagad memanggilnelayan sederhana sebagai murid-muridnya.Saya belajar teologi di Seminari Teologia Anglikan. Saya belajar banyak hal yangberguna dan hal-hal menarik tentunya, TETAPI pelajaran itu semua tidak banyakmanfaat rohaniah. Ada berbagai diskusi tentang Sekte – sekte, tentang Y’shua Msheekhabar Alaha dan banyak hal lain lagi yang menarik, tetapi saya temukan kenyataan, rohdari semua ini, hanya tersimpuh di kaki sang Gurujagd. Saat saya menghabiskan waktubersimpuh di kaki-Nya dalam doa slootha (sembahyang), kemudian, saya dapatkan

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 39- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

pencerahan, dan Alaha mengajari aku banyak hal yang saya tidak bisa ungkapkan semuaitu dalam bahasa manusia saya sendiri.Duduk bersimpuh dalam doa slootha (sembahyang) di kaki sang Gurujagad; ini adalahsekolah tinggi teologia tertinggi di dunia ini. Kita tahu tentang teologi, tetapi Dia adalahsang sumber teologia itu sendiri. Dia menjelaskan hanya dengan sekejap perihalkebenaran yang harus dipelajari bertahun-tahun untuk bisa memahaminya, itupunbelum tentu benar. Apa yang saya pelajari dipelajari hanya pada kaki-Nya saja. Tidakhanya pembelajaran, tetapi hidup, saya temukan di kaki-Nya dalam doa slootha.Saya tidak mengutuki semua para pakar teologia, tetapi hal itu tak ada manfaatnya yangdiperlihatkan dalam pemikiran Barat yang meragukan dan menyangkali segala sesuatu.Saya protes tendensi ini. Saya tidak pernah menganjurkan orang untuk berkonsultasikepada ahli teologi, sebab semuanya sangat sering mereka semua kehilangan realitas“Rasa Spiritualitas.” Mereka bisa menjelaskan kata – kata bahasa Yunani dan semua yangterkait secara ilmu linguistik, tetapi mereka terlalu banyak menghabiskan waktudiantara tumpukan buku-buku mereka dan “tidak cukup waktu bersama dengan sangGurujagat dalam Doa.” Ini tidak berarti saya menentang semua pendidikan, tetapipendidikan tanpa kehidupan pastilah berbahaya. Anda harus menghentikan mengamat-amati kebenaran-kebenaran spiritual yang seperti tulang kering itu! Dan anda harusmembelah tulang itu dan mengambil sumsum yang memberi hidup.Sundar Singh berbicara mengenai Suksesi Shliakh Mar Shimon Keipha (Petrus):"Sejauh Para Paus – Patriak diamati saya hormati mereka sebagai individu-individu,TETAPI saya tidak percaya pada Paus – Patriak sebagai 'Wakil Msheekha' dan'pengganti dari Shimon Keipha.' Saya sama sekali tidak menemukan inspirasi dan rohMsheekha ataupun dari Shimon Keipha ada pada diri Paus – Patriak. Msheekha sendiriselalu ada dalam kepunyaan-Nya..."17 - Mar Sundar Singh.

Sundar Singh & Pengemis"Pada suatu kali, diwaktu malam gelap saya berada sendirian di hutan untuk berdoa danduduk di atas batu, saya bersimpuh di hadapan Alaha dengan menaikkan17 Rasul Shimon Keipha (Mar Petrus) menghidupkan orang mati, Dorkas (Kisah 9:37-42), orang lumpuhberjalan (Kisah 3:1-10), Keipha berdoa Roh Kudus turun (Kisah 8:17), dll. Bukankah Keipha telahmenerima Roh Kudus (Rukha d’Kudsha) sejak Perayaan Savu’oth (Pentakosta, Kisah 2) di Yerusalem.Kemudian ia telah mentransmisikan daya kuasa roh Kuus itu kepada Para Uskup, lalu apa yangkenyataan kita lihat dalam sejarah mereka yang mengkau mewarisi suksesi rasuli dari Simon Keipha?Mereka tidak bisa menghadirkan daya kuasa Roh Kudus, kecuali politik gerejawi dan perebutan tahta

kekuasaan jurisdiksional baik itu Paus Roma Katolik dan Patriak Gereja Ortodoks Syria.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 40- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

permohonanku yang sangat membutuhkan bantuan, dan mengharapkan uluran tangan-Nya. Sesaat kemudian, saya melihat ada seorang pria miskin datang menghampirikusaya pikir ia datang padaku untuk meminta belas kasihan sebab ia lapar dankedinginan.Saya berkata kepadanya "aku pria miskin malang, dan kecuali selimut ini aku tidakpunya apa-apa lagi. Sebaiknya engkau pergilah ke desa dekat sini dan mintalah belaskasihan di sana."Dan astaga! Saat saya mengucapkan kata-kata ini ia lenyap bagaikan kilat cahayasekejap, dan, menghujani berkat berlimpah, dan ia segera lenyap.Wah! Sekarang barulah saya sadar bahwa orang itu adalah sang Prabhu Gurujagadterkasihku yang datang bukan untuk mengemis dari mahluk miskin seperti aku ini, tapimemberkati dan memperkaya diriku dan aku ditinggalkan meratap dan menyesalikebodohanku dan kurang awasku melihat."- Di kaki sang Guru, Sundar Singh

Visi Kedua Sundar Singh“Di hari yang lain, pekerjaanku sedang selesai, saya kembali lagi masuk ke dalam hutanuntuk berdoa, dan duduk di atas batu yang sama mulai memikirkan berkat-berkat apasaja lagi saya harus panjatkan dalam doa permohonan. Sesaat kemudian tampaklaholehku ada yang datang dan berdiri di dekatku, yang dikenali melalui sikapnya, danpakaian dan cara berbicara, tampak terhormat dan hamba setia Alaha; tapi matanyaberbinar dengan kelicikan dan tipu daya, dan ketika dia berbicara dia tampakbernafaskan bau busuk Neraka.Kemudian dia mengusikku dengan berkata, “Tuan yang terhormat dan kudus, maafkansaya mengganggu doa-doamu dan mengusik kesendirianmu; tapi ini adalah kewajibanorang berusaha untuk memperkenalkan diri agar bermanfaat untuk orang lain, olehkarena itu saya datang untuk menyampaikan pesan penting di hadapanmu. Kehidupananda yang murni dan tidak mementingkan diri sendiri telah membuat kesan mendalamtidak hanya saya saja, tapi atas sejumlah besar orang-orang taat. Tapi walaupun dalamNama Alaha engkau sudah mengorbankan tubuh dan jiwamu sendiri bagi orang lain,engkau tidak pernah dengan sungguh-sungguh dihargai. Maksud saya menjadi Kristenhanya beberapa ribu orang Kristen yang berada dibawah pengaruh anda, dan bahkansejumlah orang dari mereka ini tidak percaya padamu. Alangkah lebih baiknya hal itujika anda menjadi seorang Hindu atau Muslim, dan dengan demikian menjadi pemimpinbesar yang sesungguhnya? Mereka sedang mencari pemimpin rohaniah. Jika engkaumenerima usulan saya ini, kemudian 310 juta kaum Hindu dan Muslim akan menjadipengikutmu, dan engkau dihormati.”

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 41- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Setelah saya mendengar ini segera meluncur dari bibirku kata-kata ini, “Setan! Enyahkau dari sini. Saya sudah segera tahu engkau adalah serigala berbulu domba! Satukeinginanmu adalah agar aku menyerahkan Salib dan Jalan Sempit yang menuntunkepada kehidupan, dan memilih jalan lebar kematian. Maranku sendiri adalah nasibkudan porsi bagianku, yang Dia sendiri memberikan hidup-Nya bagiku, dan itulahsebabnya betapa layaknya aku mempersembahkan hidupku dan semua yang aku milikipada-Nya yang Dia ada dalam segalanya dalam semua bagiku. Oleh karena itu, enyahlahkau, sebab aku tidak ada kaitannya denganmu.”Mendengar perkataan ini dia pergi dengan amarah dan geramnya. Dan saya, dalamtangis, kemudian mencurahkan jiwaku kepada Alaha dalam doa, “Maran Alahaku,Engkau segalanya bagiku dalam semua, hidup dari kehidupanku, roh dari rohku,kasihanilah aku dan penuhilah aku dengan Roh Kudus-Mu (Aramaik: Rukha d’Kudsha)agar hatiku tidak ada ruang mengasihi yang lain kecuali Engkau saja. Hamba mencaridari-Mu tidak ada karunia lain tetapi Engkau saja, yang adalah Pemberi hidup dansemua berkat-berkat. Dari-Mu hamba meminta bukan untuk perkara dunia ini atauharta bendanya, ataupun bahkan demi sorga saya tidak minta, tapi Engkau saja hambaingin dan rindukan, dan di mana Engkau ada di situ ada Sorga. Rasa lapar dan haus hatiini bisa dipuaskan hanya dengan Engkau yang telah memberikan kelahiran. OhPenciptaku!Engkau telah menciptakan hatiku bagi diri-Mu sendiri saja, dan bukan untuk yang lain,oleh karena itu, inilah hatiku tidak bisa menemukan damai atau ketenangan dankeselamatan kecuali dalam Engkau, Engkau yang telah menciptakannya danmenempatkan itu sangat rindu bagi ketenangan. Kemudian ambillah segala hal yangbertentangan dengan-Mu dari hatiku, dan biarlah Engkau masuk dan tinggal danmemerintah selama-lamanya. Amin.”Ketika saya bangkit dari doa ini saya melihat sesosok Keberadaan berkilauan,memancarkan terang dan indah, berdiri di depanku. Meskipun Dia tak mengucapkansepatah katapun, dan disebabkan mataku dipenuhi air mata saya melihat Dia tidakbegitu jelas, dari sinar kemilau cahaya terang yang meliputi-Nya mencurahkan kasihmemberi hidup dengan semacam daya kuasa yang masuk kedalam dan memandikanjiwaku. Segera aku kenali bahwa Juruselamatku yang terkasih berdiri di depanku. Sayasegera bangkit berdiri dari batu itu di mana saya duduk dan langsung saya tersungkurdi depan Kaki-Nya. Dia merentangkan tangan-Nya kepadaku masuk kedalam hatiku.Membuka ruang batiniah hatiku dengan kunci kasih-Nya, Dia mengisinya dengankehadiran-Nya, dan kemanapun saya melihat, di dalam atau di luar, saya melihat Dia.Kemudian saya kenal hati Laki-laki itu adalah tahta dan benteng Alaha, dan ketika Diamasuk ke sana untuk tinggal, sorga mulai. Dalam beberapa detik ini Dia mengisi hatiku,dan berbicara semacam kata-kata yang ajaib, dan bahkan jikalaupun saya tuliskandalam banyak buku-buku saya tidak bisa menceritakan semuanya itu. Sebab ini adalah

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 42- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

perkara-perkara sorgawi hanya bisa dijelaskan dalam bahasa sorgawi, dan lidahbumiah tidak cukup untuk bisa mengungkapkan hal itu...”

Perlukah Pengakuan Dosa?Kita semua sudah mendengar frasa kata "Pengakuan Dosa adalah baik bagi jiwa" tapiharuskah? Dan jika begitu, mengapa?Dari sejak awal umat manusia punya kapasitas untuk menyadari suatau Daya Kuasayang lebih besar dari diri mereka sendiri, mereka mencari untuk berada dalamanugerah-anugerah yang baik dari Daya Kuasa ini. Sebab kita semua sesat secarameluas, kemudian hal itu, selalu ada kerinduan terbebas dari pikiran-pikiran ternodaini, emosi-emosi atau aksi-aksi yang memelihara kita berada dalam anugerah-anugerahAlaha sekali lagi.Dalam iman Ibrani, budaya dan tradisi, bertujuan untuk meraih kembali kebaikandengan Alaha sekali lagi melalui proses persembahan korban. Salah satu daripersembahan korban-korban ini disebut korban persembahan untuk dosa. Tapimayoritas kaum Ibrani, setelah kehancuran Bait Suci ke-2 sekitar tahun 135 M., saranamengadakan persembahan korban-korban telah berakhir.Pada saat Kotbah di Bukit Sri Y’shua Msheekha menjelaskan kepada orang-orang janganmengadakan korban persembahan sampai mereka berdamai dahulu dengan saudaraatau saudari yang mereka bertengkar. Tapi setelah masalah ini didamaikan, kemudiankorban persembahan dihantarkan kepada imam dan korban persembahandilaksanakan.Begitulah, Sri Y’shua Msheekha mensahkan suatu sarana dan cara pengampunan dosa.Dalam Doa Tuhan (Tefila d’Maran), Sri Yeshua Mshekha bar Alaha mengatakan"….Danampunilah Pelanggaran kami seperti kami mengampuni kesalahan-kesalahan orang lainyang bersalah kepada kami."Kita diajarkan di sini bahwa kita boleh saja menaikkan permohonan kepada Alaha danmencari pengampunan dari dosa tapi apa yang sering diabaikan pada perkataan doa inimengatakan sebaliknya ada timbal balik "Memperpanjang rentang bahwa aku sedangmengampuni dosa-dosa orang lain, Tuhan, mohon ampunilah dosaku." Ada petisi untukpenyucian dan pengampunan tapi juga suatu janji untuk mempraktekkan Karma Baikdalam dunia, sebab apa yang kamu hapuskan dalam dunia akan dibalas dengan upahtujuh kali lipat.Jika anda berdoa kepada Alaha untuk menghapuskan Karma Buruk anda dan diubahkanmenjadi Karma Baik, kemudian anda murni di mata Alaha.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 43- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Apakah perlu mengakui dosa? Ya, tapi hanya jika kita berniat untuk membuangnya dantidak berbuat dosa lagi, kita tidak berusaha untuk hidup dalam korupsi tapi membuattekad menjadi lebih baik lagi dan lebih baik lagi terus menerus semakin meningkat.Kemurnian itu adalah proses: baik dari sisi internal (batiniah) dan eksternal (aksiperbuatan fisik).Disebakan jema’ah Nasrani tidak punya Imam-imam (kaheinim), tapi Paqid –Mebaqqer – Abouna (Uskup), Qashisha (Penatua) dan Sahamasha (Diakon),kemudian kita tidak perlu merujuk pada Imam-imam (Kohenim Harun) untukmelaksanakan ritus Pengakuan Dosa. Hal itu bisa dilaksanakan oleh seorang Uskup,Penatua dan Diakon di hadapan orang-orang percaya lainnya.Shlikhim memberikan instruksi ini berkaitan pada Pengakuan Dosa: "Setiap Hari Tuhanberkumpullah kamu bersama, dan pecah-pecahkanlah roti, dan berikanlah ucapansyukur setelah mengakui dosa-dosamu, sehingga korban persembahanmu bisa menjadimurni. (Didakhe 14:1), jadi lakukanlah Pengakuan Dosa sebelum berkomuni dalamQurbana.Pada ayat berikutnya dari Limudah sehubungan dengan ritus tersebut disebutkan"Tahbiskanlah bagimu Uskup dan Penatua atau Diakon, mereka yang layak bagi Marantapi jangan berikan referensi untuk mentahbiskan Imam-imam (kaheinim) karenagagasan orang yang akan mempersembahkan korban pengakuan dosa kepada imam-imam adalah rekayasa zaman kemudian dan bukan sesuatu yang Sri Y’shua Msheekhabar Alaha atau Rasul-rasul tetapkan.Pengakuan Dosa bukan pengakuan pribadi (di kamar khusus seperti yang Gereja RomaKatolik lakukan) atau proses sembunyi-sembunyi tapi orang harus melakukannyadalam kehadiran jema’ah. Semua kita telah berdosa maka tidak ada seorangpun yangmenjadi hakim tapi Maran saja yang adalah Hakim, namun semua kita membutuhkanuntuk jadi bersih di mata Alaha maka pengakuan dosa adalah baik bagi jiwa. Dalam halini perlulah mengaku dosa.Sri Y’shua Mshekkha berkata 'Dimana ada dua orang atau lebih berkumpul dalamNama-Ku, Aku ada hadir " (Mattityahu 18:20)."Bagi Alaha – kesadaran guru rohaniah atau guru anda bisa menceritakan kesalahan-kesalahanmu, tapi bukan kepada orang yang tidak bisa menolong anda, dan orang yangbarangkali sebaliknya bisa menyakiti hati anda dengan menyebarluaskan noda cacatanda kepada orang lain. -- Paramahansa Yogananda, Man's Eternal Quest, P.189.Kita setuju dengan Yogananda dalam hal ini tapi keyakinan bahwa dimana ada 2 atau 3orang percaya berkumpul bersama dalam Nama Prabhu Sri Y’shua Msheekha, Dia ada disana. Oleh karena ini, Alaha-kesadaran guru rohaniah atau Gurujagad ada hadir dan bisasangat menolong anda. Tapi sebagaimana Yogananda nyatakan dengan benar, andatidak boleh menyebarluaskan noda kecacatan mereka kepada mereka yang tidak bisa

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 44- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

menolong anda. Pastikanlah hal itu dilaksanakan dalam tempat aman di jema’ah(Aramaik: kanasha), di mana, sebagaimana kitab Limudah ceritakan kepada kita, kitaberkumpul bersama, memecah roti dan mengucap syukur kepada Prabhu Sri Y’shuaMsheekha bar Alaha.Di sini ada contoh dari hidup Sadhu Sundar Singh, meskipun seorang anak kecilsekalipun mendapatkan daya kuasa penyucian dari pengakuan dosa:"Suatu hari Sundar berlari ke pasar untuk membeli manisan dengan uang jajan yangayahnya berikan kepadanya. Di jalan dia melihat seorang perempuan tua, menderitakelaparan dan kedinginan, sementara itu dia punya segala hal yang nyaman.Ketikaperempuan itu meminta pertolongan dari Sundar dia berikan seluruh uangnya itukepada perempuan ini, tapi memikirkan nasib malang perempuan ini dalam kedinginanyang parah dia merasa dihantui terus menerus ketika dia kembali pulang ke rumahnya.Oleh karena itu, ketika ia tiba di rumah, ia lari kepada ayahnya dan menceritakanpadanya semua tentang kejadian itu, berkata dengan nuansa memaksa bahwa jikaperempuan tua malang ini tidak diberi selimut ia akan mati kedinginan. Ayahnyamenyuruh dia diam, berkata bahwa dia sering menolong perempuan itu sebelumnya,dan sekarang giliran orang lain untuk menolong dia dalam kebutuhan perempuan itu.Tapi hal ini tidak memuaskan hati si anak laki-laki yang bersemangat ini palingsedikitnya, dan ketika semua usahanya sia-sia, ia mencuri 5 rupee milik ayahnya danburu-buru menemui pengemis tua itu bermaksud untuk memberikan uang padanyauntuk membeli selimut. Tapi hati nuraninya terusik di jalan, dan tanpa memberikanperempuan itu uang dia kembali ke rumah, hatinya sungguh gelisah, danmenyembunyikan 5 rupee itu. Segera ayahnya merasa kehilangan uang dan menanyaiSundar apakah dia mengambilnya. Anak mudah kecil ini menyangkal, langsung berkatabohong. Ayahnya segera percaya padanya; sebab Sundar selalu anak laki-laki jujur. Tapimeskipun dia bisa melepaskan dirinya dari hukuman oleh karena mengatakan dusta,hati nuraninya sangat menyiksa dia sepanjang malam dia tidak bisa tidur. Pagi-pagisekali, dia pergi menemui ayahnya dan mengakui bahwa dia mencuri uang itu dan telahberbohong dalam pengakuannya akan perihal itu kemudian dia mengembalikan uang 5rupee itu.Dia menceritakan kepada kita bagaimana, melalui aksi pengakuan dosa ini, beban rasadikejar-kejar dosa sirna.* Kelegaan ini begitu besar bahwa dia siap dengan sukacitauntuk menanggung apa saja hukuman yang akan ditimpakan ayahnya atas perbuatansalah itu. Tapi sebagai ganti hukuman itu padanya, ayahnya memeluk anak laki-laki itudan berkata, dengan air mata: "Saya selalu percaya padamu, anakku, dan sekarang sayapunya bukti yang bagus bahwa saya tidak salah!" – Kenangan dari Sundar SinghOrang-orang kudus mendapati pengakuan dosa itu membebaskan tapi bagi kebanyakanorang pengakuan dosa adalah masalah besar yang tak menyenangkan! Mereka ragu-ragu mempersembahkan pengakuan dosa, atau menantang untuk tidak

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 45- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

mempersembahkan pengakuan dosa, tidak melihat mengapa mereka memerlukanpengakuan dosa-dosa. Pertimbangkanlah bahwa meskipun orang-orang kudus merasapenting sekali dan berusaha keras mempersembahkan pengakuan dosa, kemudian bagikita lainnya, kita sungguh tidak punya alasan kuat, tidak didukung oleh Bukti Ilahiahsehingga kita tidak mempersembahkan pengakuan dosa.Lagi pula, ini merupakan sikap naif. Alaha ada bersama kita ketika kita berpikir tentangdosa, ketika pikiran ini menjadi hasrat dan ketika kita bertindak melakukan dosa. Diasepenuhnya mengetahui apa yang kita telah lakukan, Dia hanya menunggu (dan agaksabar, saya pikir begitu) kita mengakui perbuatan-perbuatan salah kita sehingga kitabisa satu Pikiran dengan Prabhu Sri Y’shua Msheekha. Alaha tidak mengaburkanKehendak-Nya dari kita, tapi kita, melalui dosa-dosa kita, kesombongan kita danketidakperdulian kita menempatkan hambatan-hambatan di jalan sehingga kita sedikitmengetahui Kehendak-Nya bagi kita.Sri Yeshu mengatakan "Sadarilah apa yang benar di depanmu, dan yang tersembunyidarimu akan disingkapkan kepadamu; sebab tidak ada yang tersembunyi tidak akandiungkapkan."-- Injil Thomas 1:6Apakah yang tersembunyi dari anda bahwa Dia ada bersama dengan anda sekarang dansepanjang waktu: baik atau buruk dan ketika anda berada dalam keadaan yang terbaikataupun terburuk. Anda puji Dia ketika anda pada keadaan terbaik sebab orang benartahu memberikan Alaha semua kemuliaan, tapi anda perlu terus terang dengan Alahaketika saat anda berada dalam keadaan terburuk dan jadilah benar dengan Alahasecepat mungkin. Jangan biarkan dosa-dosamu membusuk dan menginfeksi jiwamu,tapi singkirkanlah dosa-dosa itu.Dia sudah memberikan anda sarana untuk tombol penghancur "bersihkan" dalam hidupanda. Akuilah dosa-dosa anda dan larilah dan jangan berdosa lagi. Anda lepaskanlahbeban dosa-dosa yang anda usung selama ini dan waspadalah jangan sampai jatuhmelakukan salah langkah lainnya dan luruskanlah yang bengkok satu kali anda lakukan,anda sedang menjalani jalan sempit.Pengakuan dosa adalah perlu sebab penyucian dari dosa adalah perlu. Pengakuan dosaadalah perlu sebab menjadi Satu Pikiran dengan Gurujagad adalah perlu. Sorga tidakbisa menerima orang berdosa meskipun satu titik noda kecil sekalipun, sebab Alahamengatakan: “Sebab Aku adalah Mar-Yah Alahamu. Oleh karena itu, kuduskanlah dirimusendiri, dan jadilah kudus; sebab Aku adalah kudus: janganlah kamu mencemarkandirimu sendiri dengan setiap jenis mahluk yang mengeriap yang bergerak di atas bumi.” --Vayikra 11:44 Peshitta).Dunia ini tidak Memberikan Damai Sejati

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 46- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Ketika saya tiba di Prancis, keindahan Tamannya menyebabkan saya kagum, tapiperkara indah dan pesona negeri-negeri tidak bisa memuaskan hati kita; mereka bisamemuaskan mata pada satu hal, tapi tidak hati kita. Tak diragukan, ini adalah ciptaanAlaha, dan melalui ciptaan, kita bisa melihat sesuatu dari Pencipta, tapi manusia danhati manusia tidak bisa dipuaskan kecuali oleh Pencipta sendiri.Manusia mencari aneka macam sarana untuk mendapatkan kelegaan dan damai bagihati mereka, tapi pengalaman membuktikan bahwa perkara-perkara dunia ini tidak bisamemberi mereka apa yang mereka sedang cari. Kelaparan dan kehausan kita bisadikurangi, tapi tidak hati kita.Saya melihat jutaan manusia dan menanyai mereka: “Tak diragukan, anda senangdengan nasib anda; apakah kemakmuran yang anda miliki memuaskan hati anda?”Mereka menjawab: “Tidak, tentu saja tidak!” Saya telah bertemu orang-orang paratokoh ranking atas, rajahs dan raja-raja, dan saya menanyai mereka: “Apakah andapuas?” Mereka menjawab: “Tidak”. Mereka membuat pengakuan ini kepada saya: “Kamipunya benda-benda yang kami butuhkan, tapi kami tidak menemukan sesuatu yangmemuaskan hati kami.” Banyak orang berusaha untuk menggapai ketenangan hatimereka, tapi mereka dilelahkan sedikit demi sedikit dari pencarian ini dan mereka jatuhdalam keputus-asaan.Itu adalah pengalaman pribadiku dalam rumah ayah bumiahku, saya mencobamemuaskan hatiku dengan kesenangan mewah dan nyaman. Tidak ada yang bisamemuaskan hatiku. Kemudian saya mencoba mencari kelegaan melalui cara-cara yangmana agama-agama India tawarkan: Hinduisme, Buddhisme, dan Islam. Saya tidakmenemukan sesuatu dalam Agama-agama ini. Ada praktek kebiasaan menghabiskanberjam-jam dalam doa dan meditasi, tapi tak satupun berguna bagiku. Tidak adapertolongan dalam Agama-agama ini. Kemudian, saya membaca dalam Injil: “Maridatanglah, dan Aku akan memberi kamu kelegaan bagi hatimu”. Saya tidakmempercayai itu; saya berkilah: “Bagaimana agama kami, Hinduisme, yang mana adalahagama terindah dunia, tidak memberiku damai sejahtera! Dan agama lain bisamemberikan hal itu kepadaku!” Namun, hanya Sri Yeshua Msheekha yang bisamengatakan kata-kata ini; tidak ada yang lain bisa mengatakan: “Datanglah kepada-Ku,dan Aku akan memberimu kelegaan.”Pada waktu itu, saya benci terhadap orang-orang Kristen dan Nasrani. Ketika saya lihatAlkitab, saya berkata pada diriku sendiri: “Barangkali ada hal yang baik dalam kitab ini;tapi ini menentang agama kami”. Inilah sebabnya saya menghancurkan Alkitab itu.Ketika saya melihat misionaris-misionaris datang mewartakan Injil, saya berkatakepada diriku sendiri: “Orang-orang ini membuat manusia jadi jahat.” Dan ketikamereka lewat di desaku, saya ambil batu melempari mereka dan menyuruh hamba-hamba kami melempari mereka juga. Saya katakan: “Tidak bisakah Sri YeshuaMsheekha menyelamatkan mereka? ”Saya dibutakan. Saya tidak bisa melihatkemuliaan-Nya.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 47- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Saya ingat pada tanggal 16 Desember 1904 – ketika saya melemparkan Alkitab yangterkoyak-koyak yang disiram minyak kedalam api. Saya pikir saya melakukankewajibanku saat mematuhi agama Hindu-ku, tapi perbuatan itu tidaklah membuathatiku bahagia. Akhirnya, saya menjadi begitu tertekan batin dan tersiksa yang sayamengambil keputusan untuk mengakhiri hidupku; namun, sebelum mengambilkeputusan bunuh diri, saya ingin menghabiskan waktu sesaat dalam doa.Setelah satu dan setengah jam berdoa, tiba-tiba sesuatu keajaiban muncul di depanku.Pada waktu itu tanggal 18 Desember; kejadian itu terjadi dua hari sejak saya membakarAlkitab. Apa yang muncul kepadaku adalah wajah mulia Sri Yeshua Msheekha yanghidup. Dia berkata kepadaku: “Mengapa engkau terus saja menganiaya Aku? Aku telahmati demi engkau, Aku adalah Juruselamat dunia.”Saya terkesima. Saya biasa berpikir bahwa Dia telah mati, dan di sini, Dia ada dihadapanku, itu adalah suara-Nya, dan saya merasakan Dia menembus lurusmenghunjamku seperti aliran ilahi.Dan saya mengabdikan hidupku kepada Dia. Itulah damai sejahtera, sukacita hidup.Ketika saya mendatangi ayahku, saat itu masih malam dan saya menyatakan kepadanyabahwa aku adalah pengikut Sri Yeshua Msheekha. Dia berkata kepadaku: “Ini tidakmungkin, sehari sebelum kemarin kamu membakar Alkitab.” Saya menjawab dia: “Sayamelihat Sri Yeshua Msheekha; Dia hidup. Dia memberiku damai ini yang tidakseorangpun bisa memberikan kepadaku.” Orang tuaku dan sahabat-sahabatkumenanyaiku pertanyaan yang sama. “Aku menganiaya Sri Yeshua Msheekha”, sayaberkata, “sebab aku tidak mengenal Dia. Sekarang aku kenal Dia; saya tidak mewartakankepadamu orang yang adalah asing bagiku.” Saya masih mengatakan kepada mereka:“Dahulu saya tahu tentang Dia, tapi saya tidak mengenal Dia, Dia sendiri”.Mendapatkan Damai Sejahtera Perlu Mengenal Msheekha secara PribadiBanyak Orang-orang Kristen berada pada situasi yang sama. Mereka sungguh tidakMENGENAL Dia Tuhan terkasih. Dan inilah bedanya antara “mengetahui sesuatutentang Yeshua Msheekha” dan “untuk sungguh MEN GENAL Dia, Dia sendiri”: Ketikasaya hanya TAHU sesuatu tentang Dia, saya membenci Dia, tapi sekarang, sayaMENGENAL Dia, dan saya mengasihi Dia.Banyak orang mengaku menjadi Kristen dan menjalani hidup Kristen, tapi mereka tidakmemiliki damai sejahtera dan kelegaan, dan mereka mencari damai di mana-mana,bahkan melalui dosa. Ini disebabkan mereka tidak mengenal Sri Yeshua Msheekha.Untuk mengenal perkara yang berkaitan pada Msheekha, tidak melayankan sesuatu,orang harus datang untuk sungguh mengenal Dia. Kita bisa memahami apa orangkatakan tentang Dia saat membaca buku-buku, tapi kita bisa mengenal Dia hanyamelalui doa. Ketika saya mengenal perkara yang berkaitan pada Msheekha, itu dulu tak

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 48- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

berguna bagiku; tapi ketika saya mulai bermohon dalam doa, kemudian Dia munculkepadaku, dan alhasil saya bisa berkata kepada orang lain: “Kenalilah Dia, dan Dia akantinggal dalam dirimu, dan kelegaan sejati untuk hatimu Dia akan berikan padamu”.Damai Sejahtera Msheekha tetap Ada Meskipun dalam Waktu yang Buruk Terjadi“Shanti ini (Shalom), kita tidak hanya memiliki itusaat semua berjalan dengan baik, tapi shanti itujuga harus terjadi selama masa penganiayaanbahkan selama penderitaan damai itu disediakanbagi kita.Di Tibet, saya dilemparkan ke dalam lubangpenyimpanan air di bawah tanah di mana saya tetapberada di situ selama tiga hari tanpa makanan danminuman. Pintu dikunci dan tempat itu gelap gulita; ada di sampingku tulang belulangorang mati. Saya pikir diriku pastilah ada dalam Neraka.Kemudian dalam hatiku muncul pencobaan. "Di manakah Msheekha-mu sekarang?Sadarlah bahwa Dia itu tidak berguna sama sekali bagimu. Dia tidak bisa menolongkamu. Dia tidak datang membantumu."Tapi seperti saya ingat, selama tiga hari menghabiskan waktu di dalam sumur ini dalamkesakitan dengan lenganku yang patah dan bau busuk menyengat dari tulang belulangmayat busuk, ananda (sukacita) muncul dalam hatiku tidak seperti saya yang pernahrasakan sebelumnya.Dan saya membuat perbandingan "dalam rumah bapaku bumiah, saya tidak merasakankelegaan, tidak juga tenang dan sekarang, dalam Neraka ini, aku mendapatkan rasashanti (damai sejahtera). Neraka ini menjadi Sorga!"hal ini terjadi saat saya menyadari janji Sri Yeshua Msheekha selalu ada bersama kita.Tidak pernah rasa damai itu terjadi padaku sebelumnya bahwa Shanti dari Prabhu (SriYeshua) bisa membanjiri hatiku dibawah keadaan yang sulit; sungguh, faktanya, shantimenembus semua pemahaman."Kemudian saya mendapatkan pengalaman menakjubkan lainnya. Pada waktu sayaberpikir bahwa saya sedang pergi menuju kedalam dunia lain, saya melihat pintu (kearah sumur) terbuka, tangan terjulur dan melemparkan tali kepadaku, tapi ketika sayatiba di atas di udara segar, tidak ada orang di sana! Kemudian saya mengerti bahwa Diaselalu ada di sana menarik kita yang dalam kesusahan.Saya bisa mewartakan sang Msheekha, bukan disebabkan hal itu diceritakan dalam KitabSuci, tapi disebabkan saya mengenal bahwa Dia adalah Yeshua Msheekha yang hidup. JikaDia bukan sang Msheekha yang hidup, saya tidak akan mewartakan Injil yang saya

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 49- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

bakar beberapa tahun lalu. Saya tidak akan mau menderita bagi Dia, namun Diamenderita bagiku.Damai Sorga Mulai di BumiAda Orang-orang Kristen yang tak bahagia ingin masuk sorga setelah kematian mereka,tapi mereka tidak menyadari bahwa sorga-sorga itu harus mulai di tanah di bumi ini.Saya tidak percaya pada agama yang menjanjikan sorga dikemudian waktu. Jika kitadiberikan kepada sang Msheekha, kita akan mengakui bahwa sorga itu mulai di sini.Banyak orang bangga terhadap rumah-rumah indah mereka, hisan-hiasan indah merekaatau negeri indah mereka. Tapi anda tidak akan selalu berada di rumah ini, di negeri ini;dalam 10 tahun, 20 tahun, mereka akan harus meninggalkan semua itu. Rumah andabukan di sini, rumah sejati anda ada di atas sana. Dan sebelum naik ke atas sana, orangperlu memahami bahwa anda mulai hidup di sana melalui hidup di sini pada bagianbawah pertama sekali. Jika orang-orang percaya berharap diperbolehkan masukkedalam sorga-sorga setelah kematian mereka, dan siapa yang tidak punya pengalamansorga pertamanya di bumi, tapi sungguh akan menerima suatu tempat lainnya yang takdiharapkan, mereka akan berada di tempat paling buruk yang sungguh mengecewakandan itu tidak akan ada kelegaan. Mereka akan menderita berada di mana mereka tidakterbiasa hidup.

Carilah sang Msheekha yang Memberi Damai dan Engkau akan MendapatkanKebahagiaan Bukan saya saja yang memilikipengalaman hidup dengan Msheekhadalam diriku. Saya telah bertemu denganorang lain yang menuturkan kepadakukisah ajaibnya. Dia juga mencarikedamian dalam Buddhisme danHinduisme, tanpa menemukannya. Suatuhari, ia menutup pintunya, mengambil pisau tajam untuk melakukan bunuh diri. Diaberkata: “Tidak ada Alaha. Saya sudah melakukan semua yang saya bisa lakukan untukmenemukan Dia, dan Dia tidak menjawab aku”. Sewaktu saat dia menekan pisau untukmenggorok lehernya, ia melihat seorang pria yang berdiri dekat pintu, dan ini kehadiranyang aneh. Orang ini berkata kepada dia: “Aku tahu bahwa kamu sudah melakukansemua yang kamu bisa lakukan untuk melegakan hatimu. Datanglah kepada-Ku.” Diamenuntun orang yang putus asa ini ke batas wilayah Tibet; ada sungai dan Diamemintanya untuk menunggu dekat sungai ini. Dalam jarak 10 km dari sana ada OrangPercaya sederhana tinggal, Orang ini datang mendekati. Dan Orang Percaya berpikir

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 50- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

pada dirinya sendiri: “Orang ini pastilah teman pencari kebenaran itu, sesungguhnya iaingin berbicara dengan saya, dan ingin menemuiku.” Orang Buddhis ini berpikir padadirinya sendiri: “Orang yang menuntun aku ke sini adalah seorang teman dari orangNasrani ini.” Tapi tak ada orang yang tahu siapa orang penengah misterius ini.Kemudian Orang Percaya mulai bicara tentang Injil kepada orang Buddhis. Tiba-tiba,muncul gejolak emosi menerpanya; itu adalah Roh Kudus yang sedang bekerja dalamhatinya. Suatu damai sejahtera baru masuk kedalam dirinya, dan ia tidak bisa menahandirinya mengakui hal itu. Dan ketika ia terus melangkah lebih maju lagi dalampengetahuan Injil, Orang Percaya berkata kepada dia “sekarang ini perlu bagi andauntuk dimikveh; marilah turun ke sungai; tapi sebelum kamu melakukan ini marilahkita carilah dahulu orang yang membawa saya kepadamu.” Mereka mencari untukmenemukan Dia, tapi Orang itu sudah lenyap. Kemudian mereka mengakui realitaskeajaiban dari janji-janji Tuhan: sungguhlah, orang ini mencari kebenaran, dan Tuhanmenuntun dia ke sana.Mereka yang bersungguh hati mencari akan dituntun untuk mendapatkan! Tapi betapabanyaknya orang-orang ini semua menyebut diri mereka “Kristen” dan tidak punyahubungan pengalaman dari Juruselamat mereka!

Kemalangan Orang Kristen yang Tidak Punya Damai dan tidak MengenalMsheekhaDahulu saya biasa berpikir: “Saya tidak bahagiakarena saya dilahirkan dalam negeri penyembahberhala, tapi mereka yang tahu tentang Msheekhaadalah bahagia!” Tapi setelah mengunjungi negeri-negeri lain, saya dipaksa untuk mengubah sudutpandangku akan hal ini, dan saya memberkati Alahayang telah menempatkan aku dilahirkan di wilayah penyembah berhala, kemudiandisebabkan hal itu, saya tidak dipuaskan, sementara itu para penduduk negeri-negeriKristen berpikir mereka punya segalanya, dan mereka berpikir tidak perlu mencariapapun. Banyak orang akan lebih suka menjalani hidup kehidupan dramatis sepertidalam panggung sandiwara, ketimbang dari pada hidup damai sejahtera dengan Jemaat;banyak orang yang merusakkan hidup mereka dengan alkohol sebagai ganti mencarijalan lain.Banyak orang hanya berpuas diri untuk mengetahui tentang Msheekha, tapi, pada hariakhir, Msheekha akan berkata kepada mereka: “Aku tidak kenal engkau! Kamu tahuperkara-perkara tentang Aku, kamu tahu bahwa Aku dilahirkan di Israel, di situlah Akutelah mati, Aku tahu di mana kamu dilahirkan dan tinggal, tapi Aku tidak mengenal

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 51- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

kamu, sebab kamu tidak mengenal Aku”. Dan kemudian mereka akan tetap dirundungmalang dan kacau, dan akan menyadari bahwa itu tak ada gunanya bagi mereka hanyamengetahui tentang siapa Msheekha itu, dari pada sungguh mengenal Dia; maka bagimereka yang sungguh mengenal Dia, Dia akan berkata: “Ya, Aku mengenal kamu, Akutinggal bersamamu, dan kita akan tinggal bersama dalam Sorga”.Y’shua berkata: “Banyak yang akan datang dari Utara dan dari Selatan, Timur danBarat...tapi anak-anak Kerajaan akan dicampakkan keluar”.18 Siapakah “anak-anakKerajaan” ini? Mereka hanya nama Kristen saja. Mereka percaya mereka “telah selamat”,tetapi mereka tidak. Dan inilah kesempatan bagi kita berpikir: Apakah kita Orang-orangKristen hanya nama atau apakah kita mengenal Msheekha secara pribadi?Ketika kita mengenal Dia secara pribadi, kemudian kita akan menerima damai sejahteraini begitu menakjubkan yang mana saya tidak punya kata-kata untuk bisamenggambarkannya. Dalam artian, anda punya kebahagiaan lebih dari pada saya, sebabanda tidak seperti saya telah menyobek dan melemparkan Kitab Suci kedalam api, dantidak pernah membenci Msheekha sebagaimana saya membenciDia di masa lalu. Tapi jika seorang pendosa sejahat saya bisamendapatkan damai dalam sang Msheekha, betapa lagi orang-orang lain bisa mendapatkan Dia?Lagi pula, ada banyak orang di negeri-negeri Kristen yang akandianiaya, sebab, sebelumnya mereka merupakan perwakilannegeri-negeri penyembah berhala yang akan bangkit dan berkata kepada mereka:“Kamu kehilangan kebenaran itu yang kamu kenal sejak masih usia kanak-kanak”. Bagikami, di India, yang menerima Sri Yeshua Msheekha, kami berterima kasih kepadaOrang-orang Kristen Barat, sebab mereka mengutus misionaris-misionaris, anak-anakmereka sendiri kepada kami, dan menghabiskan uang mereka bagi kami. Saya biasanyaberpikir: “Mereka pastilah Orang-orang Kristen yang baik dan orang-orang yang luarbiasa, mereka ini telah berkorban untuk mengirimkan Injil untuk kami!” Tetapi setelahmengunjungi beberapa negeri, kaum Kristen, saya sungguh kecewa sekali terhadapfakta bahwa kebanyakan mereka BUKAN pengikut sang Msheekha. Saya harus mencatatbahwa ketika suatu negeri disebut “Kristen” biasanya ada banyak orang-orang Kristenpalsu.Saya datang ke sini bukan untuk berkotbah, tapi singkatnya untuk membagikankesaksianku. Apa yang Yeshua sang Msheekha telah perbuat untukku, Dia bisamelakukan hal itu juga bagi orang lain. Semakin banyak kita tahu tentang Dia, semakinbaik kita mempersiapkan diri untuk mengenal Dia dengan sungguh-sungguh. Namun,untuk mengenal Dia secara pribadi, perlulah mendevosikan diri paling sedikitnyabeberapa menit setiap hari untuk membaca Sabda-Nya dan berdoa. Pada titik ini, saatitu, Dia akan muncul pada kita seperti Juruselamat hidup, dan kemudian kita akan18 Beshora Mattai 8:12

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 52- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

mampu, sebaliknya, untuk membagikan kesaksian kita dan berkata bahwa kitamenemukan damai sejahtera seperti yang saya telah ceritakan: “Datanglah kepada-Ku,semua kamu yang letih lesu dan berbeban berat, dan Aku akan memberikanmukelegaan.”Saya sungguh bersukacita sekali bertemu saudara-saudara di sini! Kita berkumpulbersama pada saat ini, namun, ada waktunya tiba, dan hari itu akan segera datang, saatsemua tempat mereka dari Utara dan Selatan, mereka yang dari Timur dan Barat, akanbertemu untuk tidak pernah terpisah lagi satu sama lain. Kemudian kita akan tidakpernah lagi berkata: “Negeri leluhurku Switzerland, Inggris, India”, tapi: “Negerileluhurku adalah Sorga.”19Alaha menolong kita untuk mendapatkan damai sejati dan sukacita dalam Dia, agar kitabisa siap sedia bersama Dia selama-lamanya.Mar Sadhu Sundar Singh dan Assyria NasraniDalam buku perjalanan berbahasa Urdu, Sundar Singhberbicara beberapa peristiwa yang terjadi padaperjalanannya. Pada suatu kisah kejadian dia berbicaratentang Mahirishi yang dia bertemu dalam sebuah guasecara kebetulan:"...Saya berangkat dari Tehri melalui jalan Gangotri keGunung Kailash... Saat saya sedang berjalan menuju arah Danau Mansarovar, di jalansaya melihat seonggok batu Salib yang ditancapkan pada sebuah batu. Setelah itu sayamemahami dari hikayat yang mulia bahwa ketika Orang-orang Nasrani Assyria datanguntuk mewartakan Injil di Tibet, mereka mendirikan Salib itu di sini. Ketika sayamelihat panji kemenangan ini di tempat sunyi senyap, hatiku menari-nari denganmelonjak kegirangan..."Penghukuman di NerakaAlaha, Tuhan dan Pencipta dari segala sesuatu, yang membuat segala sesuatu, danmenetapkan semua itu dengan beberapa tugas mereka, membuktikan Diri-Nya sendiritidak hanya teman dari umat manusia, tapi juga menderita–sengsara [karena mengurusimereka]. Ya, Dia selalu semacam karakter itu, dan masih, dan akan terus demikian, baikhati dan menolong, dan bebas dari murka, dan benar, dan hanya orang yang [tentu saja]19 Filipi 3:20

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 53- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

baik; dan Dia membentuk dalam pikiran-Nya konsepsi yang besar dan tak bisadiucapkan, yang mana Dia komunikasikan kepada Anak tunggal-Nya saja.Kemudian, sepanjang, Dia merengkuh dan melestarikan nasihat hikmat-Nya sendiridalam ketersembunyian, Dia akan muncul tak perdulikan kita, dan tidak adamemperhatikan kita. Tapi setelah Dia menyingkapkan dan membuka tudungketersembunyian-Nya, melalui Anak yang dikasihi-Nya, perkara-perkara yang telahdipersiapkan dari sejak mula, Dia curahkan berkat kepada kita semua langsung, agarkita berbagi kasih-rahmat-Nya, dan melihat dan menjadi aktif [dalam melayani Dia].Siapakah dari kita pernah mengharapkan perkara-perkara ini? Dia perduli, kemudian,segala sesuatu dalam pikiran-Nya sendiri, bersama dengan Anak-Nya, menurut relasitimbal balik diantara Mereka (Alaha Ehad) ... kemudian haruslah engkau mengasihi danmengagumi mereka yang menderita penghukuman dikarenakan mereka tidakmenyangkali Alaha; kemudian seharusnyalah kamu menghukum orang sesat danpenipu dari dunia ini ketika tahu apa itu hidup dalam sorga sesungguhnya, haruslahkamu menghukum mereka yang layak mati ada di sini, haruslah kamu takut apa artinyakematian itu sesungguhnya, yang disediakan bagi mereka yang dihukum bagi api kekal(le olam), yang akan membuat menderita mereka hingga akhir mereka melakukankejahatan. Kemudian kamu haruslah mengagumi mereka yang demi kebenaran reladibakar api tapi itu hanya sementara waktu, dan mereka akan menerima upahkebahagiaan ketika kamu mengenal [hakikat dari ] api itu. (Surat Kiriman dari Matheteskepada Diognetus, Pasal X)

Dyva Vileenam(Alaha Ehad)

Pencari: Sadhu-ji, pengajaran anda menjanjikan kelepasan dari kemelekatan dunia ini.Tolong jelaskan pada saya lagi tentang kebebasan rohaniah ini.Sadhu: Begitu banyak orang dipesonakan oleh kepintaran akal manusia dankemampuan kita memanfaatkan sumber daya petir, angin, terang, dan semua sumberdaya alam melimpah lainnya. Namun, menangani masalah hawa nafsu dan daya pikatmenyesatkan dari dunia ini dan menguasai diri sendiri adalah sungguh merupakanucaha pencapaian perkara lebih besar. Melalui jalan hidup doa, kita menerima dariAlaha kasih karunia dalam alam roh bahkan ketika kita tetap dalam dunia bendawi ini.Jika kita hidup dalam doa, tidak ada daya kuasa jahat atau pencobaan bisa menaklukkankita; kita tetap aman bersekutu bersama dengan Alaha tanpa rasa takut. Jika kitamembuang kasih karunia doa, kita menjadi seperti binatang-binatang yang terlatih baikdan tidak lagi mengakui ketidaksempurnaan kita sendiri, hubungan kita dengan Alaha,atau tanggungjawab kita terhadap tetangga kita.Suatu kali sang Gurujagad membawa tiga para pengikut-Nya bersama Dia ke atasgunung. Di sana mereka mengalami realitas pengalaman rohaniah begitu kuat, itu untukwaktu singkat mereka melihat kemuliaan ilahiah dari sang Gurujagad. Mereka begitu

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 54- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

terperangah oleh gemilang Ilahiah itu, mereka ingin menyucikan tempat itu dan tetaptinggal di sana. Betapa mulianya lagi jika hal itu saat kita masuk sepenuhnya kedalamalam rohaniah dan melihat kemuliaan Alaha yang tak pudar.Pencari: Tapi tidakkah Alaha ada di mana-mana? Tidak bisakah kita mengalami Alahamelalui persekutuan dengan alam dan dunia sekeliling kita?Sadhu: Air dan minyak berasal dari bumi. Dan meskipun semua itu adalah sama dalambanyak hal, mereka berlawanan dalam sifatnya dan tujuan kegunaannya. Satu untukmemadamkan api, yang lainnya memberikan nyala api. Sama persis, dunia dan sumber-sumber dayanya adalah ciptaan dari Alaha bersama dengan jiwa dan kehausannya bagikebenaran rohaniah. Tapi jika kita mencoba untuk memuaskan kehausan dari jiwa kitadengan kemakmuran dan kebanggaan dan kehormatan dari dunia ini, kemudian iniseperti usaha memadamkan api dengan minyak. Jiwa itu hanya menemukan damaisejahtera dan kesenangan dalam Dia Alaha Ehad yang menciptakan dunia bersamadengan semua isinya. Kemudian jika kita kembali kepada sang Gurujagad yang hidup,kita menerima air yang memuaskan jiwa kita. Air ini adalah sumur hidup rohaniah yangmengalir dalam diri kita.Tidak ada artinya mencari damai sejahtera dalam perkara-perkara dunia ini. Damaisejahtera dan kepuasan tidak diketemukan di sana. Ini seperti anak laki-laki yangmenemukan sesiung bawang merah dan menguliti lapis demi lapis, berharap mendapatisesuatu didalam. Ketika dia sudah selesai mengupasi kulit bagian paling dalam, dia tidakmenemukan apa-apa lagi. Begitulah eksistensi fisik ini dan semua isinya kosong danhampa hingga kita menemukan sumber damai sejahtera sejati. Air hidup tidak bisadiisikan kedalam wadah-wadah bumiah ini, tapi mereka yang datang mendekati DiaTelah Bangkit dengan hati tulus dan murni akan mendapati jawaban.Pencari: Apakah anda sedang berkata bahwa dunia bendawi ini sungguh jahat?Sadhu: Kita harus hidup di dunia ini, dan kita bisa melakukannya tanpa kita kehilangankodrat rohaniah kita. Perkara-perkara dunia ini tidak perlu menghalangi kita.Sesungguhnya, sarana duniawi ini bisa menolong kita untuk mengembangkankerohanian. Tapi ini hanya mungkin jika kita terus menerus mengarahkan hati kitakepada Matahari Kebenaran.20Terkadang kita datang pada yang kotor, tempat tercemar dan mendapati bunga-bungamekar dan mengeluarkan bau harum semerbak yang mengusir bau busuk disekelilignya. Tanam-tanaman mengarah kepada matahari dan menerima cahaya sinarmemberi hidupnya. Tidak mencelakai mereka, tapi sesungguhnya justru menyalurkandaya hayati hidup dan membusukkan jerami di sekeliling agar tanaman ini bertumbuhsemua lebih subur. Ini sama ketika kita berdoa dan mengarahkan hati kita kepadamatahari kebenaran sepenuhnya. Kita menerima cahaya terang memberi hidup dan20 Injil (Beshora) Yokhanan 8:12

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 55- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

menghangatkan agar hidup rohaniah kita tumbuh mekar memberi semerbak wangiyang lembut. Di luar kelemah lembutan tanaman mekar ini berkembang tak berhentiberbuah.Ketika kita mengabaikan hidup rohaniah kita, bersamaan kemudian benda-bendaduniawi yang disedikan itu untuk mendukung hidup kita menjadi kutuk beracun.Matahari menyediakan cahaya dan kehangatan agar tanam-tanaman bisa tumbuh danmekar, tapi bersamaan matahari melayukan dan menghancurkan tanaman jika akarnyatidak lagi menyerap air. Hal yang sama, udara adalah sumber hidup dan kekuatan, tapiini juga sarana bagi pembusukan dan menghancurkan. Maka berjaga-jagalah dan berdoaagar anda berakar dalam hidup dan bukan dalam kematian.Kita semua tahu bahwa kita tidak bisa hidup tanpa air. Tapi sementara kita perlu danmenggunakan air, kita harus juga berjaga-jaga agar kita jangan tergelincir dibawahpermukaan. Dalam hal yang sama, kita perlu perkara-perkara bendawi dunia ini, tapikita harus berlatih dengan teliti. Alaha menciptakan perkara-perkara bumiah bagi kitauntuk digunakan. Tapi kita jangan menenggelamkan diri kita sendiri dalam perkarabendawi atau kita harus menghanyutkan diri dalam nafas doa atau mati.Seeker: Saya tidak bisa menangkap apa artinya ini, hidup di dunia tanpamenenggelamkan diri kita sendiri dalam perkara duniawi. Bisakah anda lebihmemperjelas hal ini?Sadhu: Pikirkan tentang kapal laut; kapal itu sebagian dalam air, tapi air jangan sampaimasuk ke dalam kapal – jika itu terjadi maka malapetaka menimpa kapal itu. Samapersis, benar dan tepat bahwa kita tinggal di dunia ini, dan jika kita tinggal di ataspermukaan, kemudian kita bisa mencapai pelabuhan hidup yang aman – dan menolongorang-orang lain untuk melakukan hal itu. Tapi ini akan menyebabkan kematian kitajika dunia menembus masuk kedalam hati kita. Orang rohaniah memegang teguh hatisudah terbebas, bagi Dia Alaha Ehad yang menciptakannya.Unggas air berenang di air, terus menerus berkontak dengan air, tapi ketika burung-burung itu terbang, bulu-bulunya bebas dari air. Itu sama juga dengan mereka yangberdoa: Kita tinggal terus menerus berkontak dengan bendawi dunia ini, tapi ketikanaik dalam doa, roh kita naik kedalam kebahagiaan tanpa noda atau kekotoran.Mahluk-mahluk laut menghidupi hidup mereka seluruhnya hidup dalam air asin. Akantetapi, ketika kita mencicipi daging mereka, kita dapati bahwa daging ikan itu tidak asin.Ini sama dengan kita. Jika kita mempertahankan diri aktif dalam kehidupan doa, jikakita mengarahkan hati kita terus menerus kepada Sumber Hidup, kita tetap bebas daripengaruh korupsi dunia ini.Sama seperti lebah mengumpulkan sari manis bunga-bunga dan mengubahnya menjadimadu tanpa merusakkan warna atau keharuman bunga, begitulah kita berkumpuldalam doa sukacita dan keindahan seluruh alam ciptaan. Seperti lebah mengumpulkan

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 56- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

madu dari berbagai bunga dan tempat kedalam sarang madu, begitulah kitamengumpulkan pikiran-pikiran berharga dan pengalaman-pengalaman dari bagianalam tercipta ini, dalam persekutuan dengan Alaha, menyimpannya sebagai madukebenaran dalam hati kita. Kemudian dengan roh damai sejahtera tak ada batas, kitamencicipi madu dimanapun kita berada.Pencari: Sepanjang jiwa kita terkurung dalam bentuk-bentuk bendawi, bagaimana kitabisa pernah sungguh lepas dari pengaruh korupsi bendawi dunia ini?Sadhu: Air asin laut menguap pada saat terik matahari dan naik ke angkasa. Di sana uapair itu berkumpul kedalam awan dan pada waktu jatuh kembali ke bumi, sekarang airitu manis, hujan yang menyegarkan. Pada saat menguap naik dari laut, air melepaskansemua ikatan garam dan kekotoran yang melekat. Begitulah pikiran-pikiran dankeinginan-hasrat kita dalam doa slootha. Matahari kebenaran menerangi jiwa kita danmemampukan pikiran-pikiran dan keinginan-hasrat kita naik keatas kedalam alamrohaniah bebas dari kekotoran. Kemudian hal itu kembali kepada kita membawakesegaran dan berkat bagi banyak orang.Sejumlah tanaman daun-daunnya mendekat ke batang dan bunga-bunga menguncupcondong turun mengikuti arah matahari yang sedang tenggelam, terbuka mekar lagidengan lembut di pagi hari saat matahari bersinar. Tanam-tanaman menggunakanwaktu sepanjang siang hari untuk memanfaatkan kehangatan dan sinar cahaya, dan inimempertahankan tanam-tanaman melalui dingin dan gelapnya malam. Dalam hal yangsama, jika kita membuka hati kepada matahari kebenaran, kita dijauhkan bahkanterhindar dari berbagai bahaya dan masa sukar dalam kegelapan, dan kita bertumbuhkedalam kepenuhan dan masuk dalam haribaan dari sang Gurujagad.Beberapa mahluk-mahluk laut memiliki semacam strukturlembut bahkan hempasangelombang bisa merobek tubuh mereka berkeping-keping. Mahluk-mahluk ini begitusensitif terhadap atmosfir sekelilingnya, jika ada gejala perubahan cuaca, mahluk-mahluk ini langsung cepat menyelam kedalam lautan yang lebih dalam jauh darijangkauan badai dan gelombang. Kita, juga harus menjadi sensitif pada atmosfirsekeliling kita. Ketika badai jahat dan kesukaran menerpa untuk merobek kita agarterbelah, kita harus segera menyelam kedalam lautan kasih Alaha di mana adaketenangan kekal.Pencari: Kemudian apakah benar, Sadhu yang terkasih, bahwa orang bisa mengalamiproteksi ajaib melalui doa?Sadhu: Saya sudah mengalami banyak bahaya dalam perjalanan-perjalananku, seringdisebabkan orang-orang yang tidak ada rasa toleransi ingin melihat saya celaka. Sekalidekat Gunung Kailas, saya meminta petunjuk jalan arah menuju ke desa terdekat. Diluardugaan, orang-orang desa langsung menggiring saya turun ke jalan setapak menujuhutan yang berbahaya. Pada saat malam tiba, saya pergi ke sungai yang menghalangijalanku dan masih tidak ada desa terlihat. Saat itu menjelang gelap, saya bisa

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 57- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

mendengar suara-suara binatang buas mendekat. Tidak ada jalan melintasi sungai, sayaduduk dan berdoa, berpikir bahwa inilah akhir dari hidupku sudah mendekati ajal.Ketika saya menatap ke atas, saya melihat seorang pria di seberang sisi pinggir lainsungai itu di samping api unggun. Dia berseru padaku: "Jangan takut! Aku datang untukmenolong kamu." Saya tercengang menyaksikan Dia berniat menyeberangi sungaidengan cepat. Datang mendekatiku, dia berkata, "Duduklah di bahuku dan jangantakut." Seperti semudah sebelumnya, Dia berjalan lurus menyeberangi arus sungaibersamaku di pundak-Nya. Dia menurunkan aku jauh dari pinggir sungai, dan ketikasaya berjalan di samping-Nya, Dia dan api unggun itu sudah lenyap.Keesokan petangnya, saya diusir keluar dari desa oleh segerombolan orang yang marah,membawa pentungan kayu di tangan. Mereka mendesak saya ke dalam hutan hinggasaya terpojok pada dinding batu dan tidak bisa melangkah kemanapun lagi. Di sana sayamerapatkan badan diantara bebatuan menunggu mereka menyerang saya danmemukuli saya hingga tewas. Tapi tidak ada yang terjadi. Hening sesaat, saya melihatsekeliling dan tidak ada tanda-tanda adanya para penyiksaku. Saya membuat apiunggun, membersihkan luka-lukaku dan tertidur pada tempat yang sama. Pada pagihari, saya bangun tidur melihat beberapa pria yang menatapku dengan rasa ketakutandari kejauhan. Dengan perlahan dan rasa cemas, mereka datang mendekatiku danmenawarkan makanan dan minuman, sambil bertanya, "Sadhu-ji, siapakah orang-orangyang memakai jubah berkilauan yang berdiri di sekelilingmu malam kemarin?"Suatu kali, di kota yang bernama Rasar di Tibet, saya ditangkap dan dibawa ke hadapanLama (pemimpin Agama Buddha Tibet) dan didakwa mengajarkan ajaran bida’ah sebabsaya mewartakan tentang karya Gurujagad yang membebaskan kita dari dosa.Segerombolan orang yang marah menyeretku ke pinggir kota, menyobek semuapakaianku dan menjatuhkanku ke dalam sumur kering dan kemudian menyegel denganpenutup. Lenganku terluka saat jatuh, tapi lebih buruk dari rasa sakit adalah bau busuk.Banyak orang lain telah menderita dengan nasib yang sama dan kemanapun sayamenggerakkan tanganku saya bisa merasakan tulang belulang berserakan dan baubusuk daging mayat. Bau itu sangat menyengat sekali. Tempat itu seperti Neraka. Disana saya dicobai dengan keraguan: "Dimanakah sang Gurujagad sekarang? MengapaDia mengijinkan ini terjadi?" Tapi saya juga mengingat rasa damai, tentu saja sangGurujagad ada dengan saya.Saya tidak tahu berapa lama saya ada di dalam sumur, barangkali dua atau tiga hari,saya mendengar suara derikan jeruji besi di atas mulut sumur. Seseorang sedangmembuka gembok dan menarik penutup. Seutas tali diturunkan dan ada suaramemerintahkanku untuk memegang tali itu. Saya menangkap tali itu dengan segenapkekuatan tenagaku yang masih sisa dan ditarik naik ke atas hingga terseret keluar darimulut sumur dan merasakan kembali udara segar di malam hari. Saya berbaring ditanah, menghirup udara segar, saya mendengar sumur ditutup dan digembok lagi. Saatsaya mengamati sekeliling sumur, saya tidak bisa melihat ada orang di situ. Saya tidak

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 58- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

tahu siapa yang menyelamatkanku, tapi dalam hatiku, saya kenal bahwa itu adalah sangGurujagad (Sri Prabhu Yeshua Msheekha bar Alaha).Hari berikutnya, saya pergi lagi ke desa itu dan mulai mengajari mereka yang maumendengarkan. Sejumlah orang menyeretku kembali ke hadapan Lama, dan sayaceritakan semua kisah penyelamatanku. Dia sangat marah dan memerintahkan untukmencari orang yang mengambil kunci gembok untuk penutup sumur itu. Tapi ketika diamengetahui bahwa kunci itu masih tergantung pada ikat pinggangnya, dia terdiamseribu bahasa. Dia menyuruhku untuk meninggalkan desa segera, biarlah sangGurujagad-ku menghukum dia dan desa itu.Pencari: Saya sulit untuk mempercayai hal semacam itu mungkin terjadi. Bisakah kitasungguh menggerakkan Alaha melalui doa untuk mengubah peristiwa-peristiwa alam?Sadhu: Pikiran ilmiah tidak bisa mengerti bagaimana Pencipta hidup ini mengendalikandalam tangan-Nya hukum-hukum kodrat alam tercipta. Ini adalah Alaha yangmenetapkan hukum-hukum alam. Demikianlah, ini sungguh bodoh beranggapan mujizatmerusak hukum-hukum alam. Sesungguhnya ada hukum-hukum lebih tinggi yang kitatahu sedikit atau tidak sama sekali. Dalam doa, kita bisa menelusuri bertahap untukmengetahui hukum-hukum lebih tinggi ini. Kemudian, kita mengerti bahwa mujizat-mujizat tidak hanya mungkin tapi bahkan alamiah.Di tempat-tempat yang sangat dingin, sudah umum di permukaan sungai membekusementara itu air di bagian bawah mengalir. Saya sudah menyeberangai banyak sungai-sungai itu dengan aman dan mudah. Tapi jika saya berjalan di daerah-daerah tropis danbercerita kepada orang-orang di sana bahwa ada jembatan-jembatan air yang mengerasmelintasi sungai-sungai yang mengalir dan saya sendiri berjalan melintas semacamjembatan-jembatan air itu, lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala denganheran dan berkata hal itu tidak mungkin terjadi sebab mereka tidak ada pengalamansemacam yang saya alami belum pernah melihat sungai semacam itu. Seperti itulah,mereka yang hanya hidup oleh panca indra dan akal saja sungguh tidak tahu hiduprohaniah dan perkara-perkara yang mungkin terjadi melalui doa.Alaha adalah Roh dan jalan-jalan Alaha adalah rohaniah. Perkara-perkara rohaniahtidak bisa dipahami oleh akal manusia; perkara-perkara itu hanya bisa dilihat denganmata rohaniah. Mujizat terbesar adalah dilahirkan dalam roh, mengalami damaisejahtera sejati. Sekali kita mengalami sang Gurujagad secara pribadi dan bagaimanaDia menghancurleburkan siklus dosa yang mematikan dan maut dan melepaskan kitadari kodrat berdosa kita sendiri, kita tahu bahwa segala perkara adalah mungkinbersama dengan Alaha. Sekali kita mengalami mujizat-mujizat terbesar ini, semuamujizat-mujizat lain tampaknya kecil melalui perbandingan. Mereka yang malang, tidakada kelegaan, najis, jiwa jatuh bisa menerima pengampunan-Nya dan mencicipi damaisejahtera sang Gurujagad – inilah mujizat diatas mujizat-mujizat. Barang siapa saja yangpercaya dalam mujizat ini percaya dalam semua mujizat-mujizat.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 59- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Dalam rasa takut atau kemarahan atau kegilaan, orang bisa melakukan perkara yangdiluar kemampuan biasa yang tampaknya jauh dari kekuatan manusia – sepertimematahkan rantai besi. Jelasnya, kekuatan ini ada dalam tubuh manusia dan hanyamuncul ketika seluruh energi dan pikiran yang terpusat dan seluruh tubuh diarahkan kearah sasaran tunggal. Dalam meditasi, kekuatan rohaniah kita adalah sama terfokus.Daya kuasa ilahiah mengalir melalui kita, mematahkan rantai dosa dan menerjang kitadengan hantaman rohaniah yang menakjubkan. Tapi awaslah! Pertimbangkanlah dayaledak senjata dan bom menghancurleburkan dan merusak. Daya kuasa rohaniah bisajuga digunakan bagi tujuan akhir yang jahat.

Pencari: Akankah Alaha sungguh mengabulkan apa saja yang kita minta dalam doa?Sadhu: Sejumlah orang berpikir bahwa kita mengubah kehendak dan rencana Alahamelalui doa, tapi hal itu sesungguhnya hati kita yang diubahkan. Potensi tidak dipenuhikeinginan dari jiwa kita bila kita sedang bergumul untuk menggapai sesuatu yangberada di seberang batas-batas hidup tak sempurna ini. Ketika seekor burungmeletakkan telur pertamanya dan mulai mengerami dan menghangati telur-telur, hanyaada cairan tak berbentuk di dalam telur. Tapi ketika induk burung ini terus mengeramitelur-telur tersebut dengan tubuhnya sendiri, cairan di dalam ditransformasi. Cairan itumenjadi keras dan menjadi berbentuk seperti induk burung. Hal yang sama, doa-doakita tidak mengubah Alaha. Dalam hal ini kita yang ditransformasi kedalam kemuliaandan gambar Alaha.Kita tidak berdoa untuk menginformasikan Alaha tentang kebutuhan-kebutuhan kita.Kita berdoa supaya hati kita terbuka kepada sang Pemberi semua berkat-berkat. Saatsang Gurujagad meninggalkan murid-murid-Nya Dia tidak langsung mencurahkan Roh-Nya pada mereka di hari yang sama.Mereka membutuhkan periode persiapan batiniahkhusus sebelum mereka siap menerima karunia ini. Jika kita menerima berkat Alahatanpa mengharapkan hal itu dan tanpa mempersiapkan batiniah kita untukmenerimanya, kita tidak akan menghargai karunia itu ataupun tidak akanmemegangnya untuk waktu yang lama. Hal itu sama dengan Saul, raja pertama Israel.Dia tidak berusaha melayani Alaha, Dia hanya sibuk memikirkan tentang keledai-keledainya yang hilang. Maka ketika dia menerima roh dari Alaha dan diurapi sebagairaja, dia tidak ada persiapan batiniah. Oleh karena ini, dia segera kehilangan keduanya.Pencari: Kemudian, apakah doa yang benar itu?Sadhu: Saat kita melihat seekor burung bangau dan burung ruak-ruak sawah berdiritanpa bergerak di tepi danau atau kolam, kita barangkali berpikir burung itu sedangmenikmati keindahan air. Tapi ini tidaklah demikian! Burung itu berdiri di sana selamaberjam-jam tanpa bergerak, tapi segera burung itu melihat seekor katak atau ikan kecil,burung itu tiba-tiba bergerak cepat kilat dan menangkap mangsa dengan rakusnya.Banyak orang memiliki pendekatan doa dan meditasi yang sama. Duduk di tepian lautanluas yang tak berujung kasih Alaha, mereka sesungguhnya tidak memikirkankeagungan-Nya atau anugerah ilahiah yang membersihkan kita dari dosa dan

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 60- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

mengenyangkan jiwa lapar. Sebaliknya, mereka dimakan oleh pikiran menerimasesuatu untuk diri mereka sendiri, yakni butiran untuk memuaskan rasa lapar merekasendiri. Mengunjungi sumber sejati damai sejahtera benar dan berkat, gagalmenghargainya maka akan berbalik hanya memberi makan rasa puas diri sendiri saja.Hakikat doa tidak terdiri dari meminta untuk sesuatu, tapi membuka hati kepada Alaha.Doa adalah melemparkan diri kita sendiri kepada Alaha. Ini adanya kerinduan akanAlaha bagi dirinya sendiri, sang Pemberi hidup. Doa adalah persekutuan dengan Alaha,menerima Dia yang adalah Pemberi dari semua karunia-karunia yang baik, menjalanikehidupan persekutuan dengan-Nya. Ini adalah bernafas dan hidup dalam Alaha.Seorang anak kecil akan lari ke ibunya berseru: "Mama! Mama!" Anak tidak tertarikdengan benda-benda khusus lainnya. Dia hanya ingin dekat dengan ibunya, duduk dipangkuannya, atau mengikuti ibunya dan tinggal di rumah. Anak rindu untukmerasakan betapa senangnya dekat ibunya saja, berbicara dengannya, mendengarsuaranya. Inilah apa yang membuat dia bahagia. Ini sama persis dengan mereka yangsungguh-sungguh menjadi anak-anak Alaha. Mereka tidak menyusahkan diri merekasendiri dengan aneka macam permintaan bagi berkat rohaniah. Mereka hanya inginduduk di kaki sang Gurujagad, sentuhan nyata bersama Dia; kemudian mereka sungguhmerasakan betapa senangnya.Iklim membuat bentuk, warna, dan pola-pola pertumbuhan tanaman dan bunga. Dihutan kita sering melihat serangga yang mengambil bentuk dan warna rumput dandedaunan hijau yang mereka makan. Pada musim salju di Utara, bulu beruang kutubpunya warna yang sama dengan putihnya salju. Harimau Benggala memiliki garisbelang-belang pada kulitnya seperti alang-alang di mana harimau itu tinggal.Lingkungan rohaniah kita sama persis pengaruhnya bagi kita. Jika kita tetap dalampersekutuan dengan Alaha, kelakuan dan watak kita – bahkan penampilan kita –semuanya diubahkan. Berdoa artinya sedang berbincang-bincang tentang hubungandengan Alaha, menjadi bersekutu dengan Dia dan diubahkan kedalam keserupaan-Nya.Kita mulai mengenakan kemuliaan dan kodrat rohaniah yang tidak bisa korup.Pencari: Apakah tujuan akhir doa untuk menghilangkan individualitas kita dan leburkedalam kesatuan dengan Alaha?Sadhu: Kita diciptakan dalam gambar Alaha. Takdir kita dipelihara dalam gambar itu.Alaha datang kepada kita dalam sang Gurujagad un tuk memulihkan kita kepada sifatilahiah Alaha. Dalam hal ini, sang Gurujagad mengubahkan kita kedalam nyala apirohaniah. Menjadi api rohaniah berarti menjadi seperti Alaha. Meskipun itu nyala apikecil tetaplah api dan memiliki semua sifat-sifat api. Ini tidak berarti roh kita adalahRoh Alaha, seperti sejumlah para penyembah banyak ilah (pantheis) dan filsuf-filsufanggap. Kita bukan penggalan-penggalan Roh Alaha.Kita bukan Alaha. Alaha berbedadari kita, tapi jiwa kita hanya bisa mendapatkan damai dalam kesatuan dengan Alaha.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 61- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Sepon berada dalam air dan air mengisi sepon, tapi air bukanlah sepon. Ini sama ketikasaya menenggelamkan diri saya sendiri dalam Alaha. Alaha mengisi hatiku dan akusungguh bersatu sepenuhnya dengan Alaha, tapi aku bukan Alaha dan Alaha bukan aku.Kita jelas berbeda meskipun tak berpisah.Manusia itu sangat berbeda satu dari yang lain – dalam karakter, temperamen, dankemampuan-kemampuan – meskipun kita semua diciptakan dalam gambar Alaha.Sesunguhnya, jika semua bunga-bunga di dunia warna dan wanginya sama, makakeindahan wajah permukaan bumi akan kehilangan pesonanya. Ketika sinar cahayamatahari menembus warna kaca, warna tidak berubah, tapi sinar matahari menyinaridan menerangi aneka keindahan warnanya, pesona sejatinya. Begitulah mataharikebenaran menyinari melalui berbagai macam karakter rohaniah pria dan wanita,menyingkapkan kasih dan kemuliaan Alaha.Doa Mar Sadhu Sundar SinghYa Baginda, rahmat dan kasih karunia-Mu yang berlimpah itu telah mengisi relunghatiku mengalir berkelimpahan dengan rasa bersyukur dan pujian. Namun hati danlidah yang memuji-Mu tidaklah cukup bagiku hingga aku membuktikannya dalamtindak perbuatanku yang mengabdikan hidup melayani Engkau.Syukur dan terpujilah Engkau telah menebusku, meskipun aku tidak pantas, Engkauhidupkan aku dari kematian kepada hidup dan membuat aku bersukacita dalampersekutuan dan kasihMu. Aku tidak tahu sebagaimana aku harus pada diriku sendiriatau rasa sakitku yang butuh pengobatan, tetapi Engkau, ya Bapa, maha mengetahuisepenuhnya mahluk-mahluk-Mu dan kebutuhan mereka. Tidak juga aku mengasihidiriku sendiri sebagaimana halnya Engkau mengasihiku. Mengasihi diriku sendirisepenuhnya adalah mengasihi dengan sepenuh hati dan jiwa tiada batas yang memberiaku keberadaan, dan kasih yang semacam itulah Engkau. Oleh karena Engkau telahmemberikanku tetapi satu hati, yang hati itu tetaplah satu saja, yakni kepada-Mu, yangmenciptakannya.Ya Baginda Raja, duduk di depan kaki-Mu jauh lebih baik dari pada duduk di hadapantahta raja-raja bumi, sebab tahta-Mu bertahta abadi di Kerajaan kekal. Dan kini, didepan mezbah kaki suci ini aku mempersembahkan diriku sendiri sebagai korbanbakaran. Melalui rahmat-Mu terimalah aku, dan di manapun dan bagaimanapun Engkaumenghendaki, pakailah aku untuk melayani-Mu. Sebab Engkau adalah milikku, dan akumilik-Mu, yang mengambil seonggok debu ini dan menjadikanku dalam gambar-Musendiri dan menganugerahkanku hak untuk menjadi anak-Mu.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 62- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Mengenai WanitaSundar Singh ditanyai tentang posisi wanita. Dia berbicara tentang kerja hebat dan baikyang para wanita selesaikan di masa lampau dalam dunia, terus berlangsungpembicaraan banyak wanita masa kini melalui mereka dunia mendapatkan manfaatbesar dalam setiap aspek hidup, khususnya keagamaan. Kemudian ia menambahkan halpokok, "Roh tak memiliki jenis kelamin."Dia sering membicarakan tentang ibunya dan apa saja yang ia berhutang budi banyakkepada ibu. "Pangkuan ibuku adalah universitas terbaik di dunia bagiku." Seseorangmenanyai dia memikirkan sebaiknya para wanita Hindu yang percaya kepada Msheekhasebagai sang Juruselamat mereka, dimikveh di rumah mereka sendiri dengan diam-diam. Dia menjawab ia tak percaya mikveh rahasia; tidak ada artinya menerimaMsheekha jika tidak Dia diakui di depan umum. Penganiayaan dan penderitaan yangterjadi dampaknya, apakah itu terjadi pada pria atau wanita, adalah perkara yangterbaik untuk ujian dan penguatan iman dan kasih orang percaya baru kepada Maran.Sadhu terus – menerus menekankan pentingnya mengakui Tuhan kita (Aramaik;“Mari”) di hadapan manusia dan menjadi saksi bagi-Nya; sementara itu pada waktubersamaan mengakui kesulitan besar bagi para wanita khususnya harus hadapi di Indiaagar mengakui Msheekha, sebab keadaan kemasyarakatan dan adat istiadatmasyarakat, menunjuk dalam hubungan ini kepada sejumlah kerabat-kerabatnyasendiri.Sadhu memiliki seorang saudara perempuan. Dia bercerita kepadanya kadangkala,"Engkau adalah saudariku perempuan secara daging tapi tahukah kamu bahwa akupunya banyak saudari-saudari dalam dunia yang merupakan saudari-saudariku yangsebenarnya dan kami tinggal bersama di Sorga? Dalam pengertian rohaniah ini kamubelum saudariku."Perumpamaan Kebenaran"Ketika seorang pria ada dalam keadaan berdosa, ia tak memiliki rasa tentang dosa.Seorang pria menyelam ke dalam air. Di kepalanya ada sejumlah besar banyaknya airtapi ia tak merasakan beratnya sama sekali. Tapi saat keluar dari air jika ia mengangkatsegentong penuh air ia sepenuhnya menyadari betapa beratnya air itu.Dalam hal cara yang sama, ketika orang tenggelam dalam dosa dia tak memiliki rasadosa, tapi satu kali ia dilepaskan ia sadar paling sedikitnya tentang dosa.""Ini bisa jadi cukup lama mengetahui tentang suatu bunga, sebaliknya tidak lamamencium bau harumnya. Tidaklah lama menikmati bersama Dia. Saya mengenal Dia –itu cukup bagi saya. Orang melepaskan rasa dahaga dengan air, tidak mengenal bahwa

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 63- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

air itu adalah hidrogen dan oksigen. Maka begitulah dengan Air Hidup. Jika keselamatanhanyalah untuk segelintir orang maka keselamatan itu tidak berlaku sejagat raya(universal), dan jika keselamatan tidak sejagat raya maka keselamatan adalah tidakbenar.""'Bagaimana bisa saya percaya ada hidup setelah kematian? – sorga dan neraka?' Sayaditanyai oleh seorang professor. 'Tapi,' kataku, 'kami mendapatkan bukti dalam dirikami sendiri.' 'Bisakah anda memberikan bukti tentang hidup masa depan?' Ia bertanya.'Tentu saja. Telur-telur pertama kali hanya berisi benda cair, kemudian bertahap seekorburung muda terbentuk. Barangkali saja induk – burung itu bercerita kepada burungmuda, "Kamu akan keluar dari cangkang ini. Kamu akan melihat gunung, bukit, awan,ladang dan juga ibumu juga." Apa jadinya jika ayam itu berkata, "Tidak, engkau sedangberbohong. Apa bukti yang aku punya?""Mengapa, sayap-sayap mereka, mata mereka diberikan kepadamu. Engkau tak bisamenggunakannya dalam cangkang telur. Engkau tak bisa melihat sesuatu tapi dirimusendiri. Matamu dan sayapmu adalah bukti bahwa engkau sedang dipersiapkan bagidunia yang akan datang." Ketika ayam keluar dari cangkanya ia melihat segala sesuatudan induknya dan ia bisa menikmati segalanya.'Begitulah kita akan keluar (keluar dari cangkang tubuh) dan melihat Bapa dan Bundakita. Mengapa keinginan-keinginan ini? Merindukan damai sejahtera? Tidak ada ruangbagi memuaskan semua keinginan dalam hidup ini. Tapi kita akan melihat sangJuruselamat kita dan orang-orang kudus di Sorga. Dalam tubuh ini kita tidak bisamelihat mereka. Tapi tidak semua telur menetas. Mereka membutuhkan kehangatanBunda. Begitulah juga bagi kita membutuhkan mikveh Roh Kudus untuk membuat kitahangat. Kita harus menerima kehangatan dan panas dari Dia dalam doa.""Ketika saya ada di Amerika seorang pria kaya bercerita padaku tentangpengalamannya. 'Apa menurut anda barang paling berharga dalam ruangan gambarini?' ia bertanya, 'Beberapa orang berkata lukisan indah itu atau batu-batu mahal ini.Tapi barang sangat berharga dalam rumahku adalah kulit harimau. Satu hari saat sayasedang berburu dengan saudaraku seekor harimau tertembak. Tapi binatang ini tidakterbunuh – hanya terluka dan masih bernafas. Saudaraku menembak dan harimaumenerkam dia dan lalu saudaraku tewas tapi harimau itu terbunuh mati juga. Bekasluka-luka ini adalah darah saudaraku. Saudaraku telah memberikan hidupnya bagiku.Sehingga inilah benda paling berharga di rumahku.'Lalu ketika kit abaca Sabda Alaha kita belajar bahwa Saudara kita telah memberikanhidup-Nya bagi kita. Tidak ada barang berharga dalam dunia selain ini. Ini milik tandadarah saudara kita." "Saya punya sebongkah batu di tanganku. Saya lempar batu itukepada seseorang – kepala orang itu pecah dan ia mati. Selama batu itu ada di tangankumaka batu itu adalah kekuatanku, tapi satu kali batu lepas dari tanganku aku kehilangankekuatan. Dan ini terlalu terlambat, pria itu telah tewas. Jika saya bertobat – itu artinyasaya tidak akan melemparkan batu – batu lagi di masa depan. Namun orang itu sudah

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 64- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

terbunuh! Pada masa depan, kita akan menerima kekuatan, tapi kita harus berpegangteguh bagi masa kini sebaliknya kita dalam bahaya kehilangan apa yang kita punya.Ada bahaya kehilangan karunia-karunia atau berkat-berkat yang kita punya telahterima dari Bapa Sorgawi kita. Jika tidak ada bahaya kehilangan mahkota kita, Marankita tidak akan memberikan peringatan. Maka, 'Lihatlah dan berdoalah.' Karunia-karunia, berkat-berkat, mahkota dan hidup rohaniah, ada perbedaan antara memilikiperihal ini dan menerimanya kembali. Mereka yang bertobat bisa mendapatkanpengampunan jika mereka datang kepada Bapa Sorgawi kita, tapi mereka yangmenunda bisa jadi mendapatkannya begitu terlambat.""Ini merupakan rencana bagus untuk menghibur pikiran unggul dan mulia dalampikiran sepanjang waktu; sebab melalui Asosiasi Hukum (the Law of Association)pikiran baik dan mulia menarik orang lain.""Pohon bertumbuh dan berkembang dalam cahaya dan panas matahari. Ada ruang takterbatas di atas pohon, namun ketika pohon mencapai ketinggian tertentu pohon takbisa lagi bertambah tinggi. Mengapa pohon tidak bisa lagi bertambah tinggi? Daya tarikmenarik bumi menarik pohon itu ke bawah. Kita adalah mahluk-mahluk rohaniah danbertumbuh ke atas dan tidak ke bawah meskipun perkara – perkara dunia ini menarikkita turun.Panas matahari menjadikan pohon bertumbuh, tapi melalui panas matahari yang samaitu pohon lainnya mengering. Ketika cacing atau serangga masuk ke sebatang pohon,hidup pohon sedang menjadi rusak bertahap; kemudian panas matahari sebaliknyapanas matahari itu membantu proses pembusukan. Kita memiliki hidup dalam diri kitadan bertumbuh melalui cahaya dari Matahari Kebenaran (Yokhanan 8:12). Kepadatingkat apa hidup kita berkembang? Yakni kepada tingkatan ini, 'Engkau, oleh karenaitu, menjadi sempurna sebagaimana Bapamu yang ada di Sorga adalah sempurna.'""Ketika pemerintah mulai mencetak uang, manusia mulai memalsukan uang juga.Begitulah dalam hidup Rohaniah, si Jahat juga memalsukan setiap kebajikan-kebajikan.”“Dalam kehidupan rohaniah kita bisa melakukan banyak hal yang merugikan ketika kitasepenuhnya bermaksud berbuat baik; sama seperti pria di Burma yang terburu-burumenuangkan berember-ember air (yang dia pikir air, pada hal minyak tanah) ke dalamrumahnya yang tiba-tiba disambar api dan mendapati bahwa pada tempat minyak yangbanyak itu ia sedang menuangkan minyak tanah sebagai gantinya.”

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 65- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Tentang Doa"Mereka yang berpikir bahwa doa hanyalah meminta adalah para pengemis. Saya tidakmelihat seorang pengemis memahami kebenaran Mshikhanuth.21" "Setiap hari ketikakita meluangkan waktu dalam doa dan menyadari kehadiran-Nya (shekinah-Nya), kitaharus berpegang teguh perihal ini dalam hati kita. Tanpa doa adalah tidak mungkin. Doabukan meminta untuk perkara ini dan itu, tapi bagi Dia sendiri si Pemberi berkat-berkatitu – agar Dia boleh tinggal dalam kita. Lihatlah betapa ajaibnya Juruselamat kita!""Sejumlah orang sangat berterima kasih saat doa mereka terjawab. Tapi orang yangberpikir bahwa doa hanyalah meminta merupakan kesalahan besar. Alaha memberikandiri-Nya sendiri. Bahkan orang jahat menerima semua jenis rahmat dari Alaha. Jika RohKudus diberikan tanpa doa, kita tidak bisa menghargai sang Roh. Sebab orangyang menerima sang Roh tidak bisa hidup tanpa doa. Mereka bisa saja jatuh, merekabisa saja berbuat kesalahan, namun mereka mengenal nilai doa; dan mereka yangmengenal nilai hidup persekutuan tidak akan pernah berhenti.""Mereka yang haus dan lapar akan kesalehan mengenal Dia. Dia mewahyukan diri-Nyasendiri kepada orang semacam ini – mereka yang meluangkan waktu dalam doa. Kitamelihat muka kita terkadang tidak pada cermin tapi di permukaan sungai, tapi ketikaada riak gelombang di sungai kita tak bisa melihat diri kita sendiri. Ketika hidup kitapenuh dengan terburu-buru dan sibuk terus kita gagal melihat diri kita sendiri, tapidalam tempat yang tenang kita melihat diri kita sendiri dan kita akan menjadi berubahkeseluruhan – hidup baru. Kemudian kita tidak akan menjadi malu. Kita harus mengenalDia melalui tinggal bersama Dia – dan kita harus tinggal dalam Dia melalui kehidupandoa.""Doa adalah untuk hidup dalam Dia bagi lainnya. Kita tak bisa berhenti bernafas dalamudara Roh Kudus, dan melalui Roh Kudus kita sedang dipersiapkan bagi dunia akandatang (olam ha Bah) – bagi Kerajaan Alaha di mana kita sedang datang meluangkanwaktu kekekalan. Kita tidak diciptakan untuk tinggal dalam dunia ini selamanya tapiuntuk bersiap-siap berangkat menuju Rumah Sorgawi kita.""Anak yang berusia dua atau tiga hari tidak tahu apapun tentang dunia ini – tentangibunya dan tentang susu, tapi ia tahu menyedot susu dari ibunya. Dia tidak tahu Khasiatau Hindi, tapi ia tahu bagaimana menghisap susu. Alaha menyediakan susu bagi bayidalam payudara ibunya, tapi susu itu tidak mengalir ke mulut si bayi. Ia harusmenghisap dan ia bertumbuh kuat dan lebih kuat hari demi hari. Alaha adalah Iburohaniah kita dan kita mengalami hal itu ketika kita mengarahkan hidup doa. Kitamemiliki hasrat.Jika hasrat ini dipuaskan, dan hanya Dia yang bisa memenuhi kebutuhan hati manusia.Setiap orang tahu sesuatu tentang doa. Anak bisa menangis." "Mar Shaul adalah hamba21 Mshikhanuth = Kekristenan

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 66- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Alaha yang praktis yang ia tidak bercerita kepada orang lain untuk melakukan apa yangia coba lakukan bagi dirinya sendiri. Dia menjalani hidup doa, ia tidak pernah berhentiberdoa. Ketika pada perjalanan panjang, ia berdoa. Ia tahu nilai doa dari pengalaman. Iatahu bagaimana pentingnya dan utamanya itu. Sama seperti nafas dan sirkulasi darahadalah fungsi-fungsi dari tubuh, sehingga doa adalah suatu fungsi dari jiwa. Sirkulasidarah tidak akan terus berlanjut selamanya, detakan jantung akan berhenti, tapi doaakan terus berlanjut. Doa adalah bernafas dalam Alaha – bernafas dalam udara darisang Roh Kudus. Mereka yang tak bisa bernafas adalah mati. Kita bernafas dalamtidur kita, maka, 'Doa tanpa henti.' Tinggal dalam Dia kita bernafas dalam DiaYang adalah hidup kita." "Seorang penyelidik alam mengamati burung-burung yangcantik terbang menuju negeri panas pada awal musim dingin, memiliki hasrat besaryang burung-burung harus tinggal, tapi tak bisa tetap tinggal di tempat-tempat itu.Maka ia berpikir rencana lainnya. Dia menetaskan beberapa telur burung dari negeripanas. Ia berpikir bahwa jika bayi-bayi burung ini dilahirkan di negeri dingin merekaakan berpikir bahwa mereka tetap tinggal di negeri dingin. Tapi ketika musim dingintiba mereka pergi. Tidak ada yang menceritakan kepada mereka, tapi mereka kembalilagi ke negeri dari mana mereka berasal awalnya. Mereka memiliki naluri, rasa itumenggerakkan mereka. Demikianlah juga kita akan terbang pergi dari bumi ini.""Jika telur-telur tidak tepat menetas maka telur-telur akan membusuk. Demikian jugakita dalam bahaya kebinasaan akibat dari dosa. Tapi kita sedang dipersiapkan dan kitaakan terbang keluar dari cangkang ragawi kita kedalam rumah sorgawi kita. Bahkanhewan-hewan mengenal tuan mereka tapi kita tak mengenal Pencipta kita. Kita tak bisamengubah kehendak-Nya tapi melalui doa kita bisa memahami kehendak-Nya. Apa yangperlu bagi kehendak-Nya, akan diberikan kepada kita untuk melaksanakan rencana-rencana-Nya. Kita sedang dirombak. Ketika telur sedang ditetaskan telur itu berubah;kemudian, dalam waktu, anak burung akan menjadi seperti induknya. Benda cairdirubah menjadi seekor anak burung yang menjadi seperti induknya. Dalam doa kitasedang ditetaskan dan dirubah dan dipersiapkan menjadi seperti Dia (Msheekha)....semua telur-telur tidak menetas. Telur-telur membutuhkan kehangatan Induk. Begitujugalah kita membutuhkan mikveh dari Roh Kudus untuk membuat kita hangat. Kitaharus menerima kehangatan dan panas dari Dia dalam doa.""Mengapa Alaha tidak memberikan berkat-berkat rohaniah tanpa doa? Ada orangbernama Saul. Raja Saul menerima satu kerajaan dan Roh Kudus, tapi ia tidak berdoabagi Roh Kudus dan tidak cemas. Akhirnya ia kehilangan keduanya. Melalui doa kitasedang dipersiapkan. Kita sedang menerima suatu berkat melalui doa persiapan.Menggantikan keledai raja Saul menemukan kerajaan. Jika kita menerima Roh Kudussebelum kita siap kita akan kehilangan Dia. Tapi jika kita bersiap kemudian hidup kitaakan menjadi sepenuhnya dirubah. Tapi jika kita kehilangan Dia adalah lebih burukdari pada sebelumnya. Orang – orang semacam ini adalah penjelmaan dari siJahat – kondisi mereka setelah lebih buruk."

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 67- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

"Ini adalah suatu peringatan dari Maran sendiri. 'Berpeganglah teguh pada mahkota-Mu.' Semua akan menjadi jelas jika kita menghidupi kehidupan doa. Kita harusmeluangkan waktu dalam doa – kemudian kita akan mengetahui siapakah Juruselamatkita. Kita menerima berkat-berkat bahkan melalui kesalahan-kesalahan kita. TapiAlaha kita bekerja dengan diam-diam. Dia tidak pernah melakukannya dalamkebisingan... Alaha memberikan saya kekuatan dan daya kekuatan yang saya tidakkehilangan berkat ini. Doaku terus berlanjut. Kemudian Sorga akan mulai di bumi bagisemua orang yang memiliki pengalaman ini. Lalu kita akan melihat orang-orang lainmasuk kedalam kerajaan Alaha. Kita akan melihat dengan mata rohaniah kita danterbang keluar dan menjadi bersama dengan Juruselamat kita dan berada dalamKerajaan-Nya selama-lamanya.Semoga Alaha menolong kita agar kita bisa tinggal dalam Dia dalam hidup ini – daninilah kemungkinan satu-satunya, yakni melalui doa yang adalah nafas vital kehidupan –sebelum kita masuk kedalam Kerajaan Sorgawi di mana kita sedang tinggal bersamadengan Dia selama-lamanya. Kita harus mulai dalam rumah kita di bumi, sebaliknya kitaakan merasa berada dalam Sorga. Jika kita tinggal dalam Dia sekarang, kita harusdipersiapkan untuk tinggal bersama dengan Dia selama-lamanya...""Semoga Alaha menolong kita untuk berdoa tanpa henti."Tentang Penganiayaan, Penderitaan dan Pemuridan"... Anak perempuan kecil usia tiga belas tahun sedang pergi dari desanya ke desa lainketika ia ditemui oleh seorang Lama (kepala rahib Buddhisme Tibetan) yang berkatakepadanya, "Ayahmu telah menjadi seorang Nasrani (Mshikhani - Kristen) dan itulah,saya beranggapan, mengapa engkau adalah seorang Mshikhani juga."Ia menjawab, "Seorang Sadhu Mshikhani datang ke desa kami menceritakan tentangMsehekha. Keluargaku telah menjadi Mshikhanim (Pengikut Msheekha) – Aku adalahseorang Mshikhani sebab aku mengenal dari pengalamanku sendiri bahwa Msheekhaadalah Juruselamatku." Si Lama menangkap dia dan mengurungnya dalam ruangangelap dengan pintu dikunci selama dua puluh empat jam tanpa makanan atau air.Di penghujung dua puluh empat jam si Lama berpikir ia akan memohon dibebaskan.Untuk keterkejutannya si Lama menemukan anak perempuan ini sedang menyanyi. Diamengunci anak perempuan ini lagi selama tiga hari tanpa makanan atau minuman.Ketika ia membuka pintu kali ini ia tak mendapati anak perempuan ini bernyanyi tapi iamelihat anak perempuan itu sedang berlutut di pojok ruangan kamar sedang berbicarakepada seseorang. Dia bisa melihat bibirnya bergerak-gerak tapi matanya dipejamkan.Si Lama mulai mendengarkan apa yang ia sedang katakan. "Maran, aku bersyukur pada-Mu bagi kehormatan penderitaan ini demi Engkau." Msheekha sedang tinggal dalam

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 68- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

dirinya, sebaliknya hal itu akan menjadi tak mungkin bagi anak perempuan ini. "Maran,ampunilah Lama. Bukalah mata rohaniahnya agar ia bisa melihat kemuliaan-Mu."Si Lama terenyuh dan mengalir air matanya, dan melepaskan turban penutup kepalanyaia letakkan itu di samping kaki anak perempuan cilik ini dan berkata, "aku sepertikakekmu dalam usia, tapi hari ini engkau telah menjadi guruku."Kepada Mar Sadhu yang ia bertemu setelah itu, ia berkata, "saya tidak belajar banyakdarimu sebagaimana aku belajar dari gadis cilik." "Saya sungguh bersyukur. Bisakahkita tak memiliki pengalaman itu? Gadis cilik itu sedang dalam perjalananya menujukesempurnaan dan memberikan hidupnya untuk bekerja bagi Juruselamatnya.""Ketika saya sedang menginjil diantara wilayah Nepal dan Tibet, saya diminta di satutempat bukan mewartakan ajaran Mshikhanuth (Kekristenan). Tapi saya berkata, 'Sayaharus memberikan kesaksianku terhadap apa yang Juruselamatku telah perbuatbagiku.' Saya ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara selama enam bulan. Suatukesempatan bagus mewartakan Injil! Saya berdakwah kepada para kriminal tapidilarang. Sipir penjara berkata, 'Engkau dijebloskan ke dalam penjara sebabpewartaanmu dan di sini engkau berdakwah lagi!' Saya menyahut, 'Saya tidak bisa diam,Saya harus menceritakan tentang Juruselamatku.' Kemudian ia berkata kepada paratahanan jangan mendengarkan.Mereka berkata, 'Engkau gagal membuat kami lebih baik. Jika mendengarkan tentangDia buatlah kami lebih baik engkau barangkali menjadi senang.' Sipir penjara ketakutankalau semua para kriminal menjadi Mshikhanim dan ia membawaku pergi.Kali ini saya dijebloskan ke dalam kandang sapi sipir penjara karena di situ tidak adaruang terpisah lainnya. Tempat itu penuh dengan nyamuk. Pakaianku ditanggalkan dankaki dan lenganku diceburkan ke dalam kotoran sapi. Kemudian sebaskom lintahdibalurkan ke tubuhku. Ada lintah – lintah sekeliling mataku menutup kedua belahmataku, dan lintah-lintah itu menghisap semua darahku. Kejadian itu sungguhmenyakitkan. Saya mengakui kelemahanku. Alaha ingin menunjukkan diriku sendiri.Saya hampir ingin menangis. 'Sampai besok hari,' Saya pikir, 'saya akan mati akibatkehilangan darah.' Namun, ketika saya sedang berdoa, saya merasakan sesuatu sepertialiran listrik mengalir di seluruh tubuhku dan penjaraku diubah menjadi Sorga.'Akankah sorga lebih baik dari pada ini?'Saya melupakan lintah-lintah, dan meskipun aku bukan seorang penyanyi aku mulaimenyanyikan kidungan dalam bahasa Hindi. Sungguh merupakan sukacita besar! Ditengah-tengah penderitaan saya tak memiliki penghibur dari luar diriku tapi akumengalami semacam damai yang ajaib dari Juruselamat hidupku.Saya memberikan Injil Mar Marqos kepada pria yang melaporkan aku, yang segeralangsung ia mengoyak kitab Injil itu. Dia datang menjenguk saya dalam keheranan

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 69- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

bersama dengan sipir penjara. 'Apa yang engkau pikirkan tentang dia?' ia menanyai sisipir itu.'Saya pikir ia gila,' sahut si sipir. 'jika melalui menjadi gila orang bisa menjadi begitugembira, maka saya harus seperti menjadi gila juga,' jawab pria itu.""Delapan belas tahun Dia adalah segalanya bagiku – hidup dari kehidupanku dan akutak pernah menyesalinya. Kerabat-kerabatku bertanya, 'Apakah engkau tidak menyesalsekarang sehingga engkau harus menderita?''Saya hanya menyesal karena saya tidak mengikuti Dia sebelum delapan belas tahunyang lalu.'""Ini merupakan kasihan besar bagi orang diantara kita yang sedang hidup tanpaJuruselamat yang ajaib ini. Kita harus mengikuti Dia. Kita harus ada bersama dengan Diadan kemudian kita akan berjalan di jalan kita menuju kesempurnaan. Jika kita tidakmengikuti Juruselamat kita tak bisa diselamatkan. Ada ikan ajaib yang bisa mengubahwarnanya, tapi ikan buta tidak bisa mengubah warnanya.""Tak satupun akan diijinkan memasuki Sorga yang tak memiliki wajah seperti Yeshuad’Msheekha. Itulah tiket satu-satunya, sebaliknya kita harus menemukan diri kitasendiri keluar dari tempat untuk berada di sana. Hanya mereka yang mengikuti Diaakan merasakan ada di rumah sendiri. Apakah engkau mau mengikuti Dia? Tidak akanada tempat tersembunyi di Sorga – hanya ada dalam Neraka. Saya yang biasa dahulumenganiaya Dia, saya yang biasa dahulu mengoyak Kitab Suci, saya harus mengikutiDia.""Memastikan tujuan kita adalah selalu pada Msheekha dan Jalan-Nya adalah perihalpaling terpenting yang kita bisa lakukan untuk menjamin mental dan fisik kita kondisisehat, tapi paling terpenting, keberadaan rohaniah yang sehat."Pemanunggalan dengan AlahaBegitu banyak orang dikesankan oleh kepintaran manusia dan kemampuan kita untukmenangkap kekuatan halilintar, angin, terang, dan semua daya alam yang begitu banyaksekali. Namun, untuk mengendalikan hawa nafsu dan godaan-godaan dari dunia ini danuntuk kemampuan menguasai diri sendiri merupakan pencapaian yang lebih hebat.Melalui perilaku hidup doa, kita menerima dari Alaha karunia untuk berdiam dalamalam rohaniah bahkan saat kita tetap dalam tubuh bendawi dunia ini. Jika kitamenjalani kehidupan dalam doa, tidak ada daya kuasa jahat atau pencobaan bisamenguasai kita; kita tetap dalam persekutuan yang aman bersama dengan Alaha tanpaada rasa takut. Jika kita mencampakkan karunia doa, kita menjadi seperti binatang-binatang yang terlatih baik dan tidak lagi mengenali ketidaksempurnaan kita sendiri,hubungan kita dengan Alaha, atau tanggungjawab kita bagi sesama kita.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 70- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Satu kali sang Gurujagad membawa tiga dari para pengikut-Nya bersama Dia ke atasgunung. Di sana mereka mengalami kenyataan rohaniah yang begitu mempesona, ituhanya untuk sesaat saja mereka melihat sesuatu dari kemuliaan ilahiah sang Gurujagad.Mereka begitu terpukau oleh kegemilangan ilahi, mereka ingin mengkhususkan tempatitu dan tetap berada di sana. Betapa ajaibnya lagi hal itu jadinya ketika kita masukseutuhnya kedalam alam rohaniah dan melihat kemuliaan Alaha tak pudar. (Lihat,Mattai 17:1-13)Tapi bukankah Alaha ada di mana-mana? Tidak bisakah kita mengalami Alaha melaluipersekutuan (pemanunggalan) dengan alam dan dunia di sekeliling kita? Baik itu airdan minyak berasal dari bumi. Dan meskipun keduanya adalah sama dalam banyak hal,keduanya berlawanan dalam kodratnya dan tujuannya masing-masing. Airmemadamkan api, minyak memberikan nyala api. Persamaannya, dunia dan segalaisinya adalah ciptaan Alaha termasuk juga jiwa dan rasa hausnya bagi kebenaranrohaniah. Tapi jika kita mencoba menghilangkan rasa haus dari jiwa kita dengankemakmuran dan keangkuhan dan kehormatan dunia ini, maka ini sepertisedang mencoba memadamkan api dengan minyak. Jiwa akan hanya mendapatkanrasa damai dan kepuasan hati dalam Dia yang telah menciptakannya bersamaan dengankerinduannya. Ketika kita berbalik kepada sang Gurujagad yang hidup, kita menerimaair yang memuaskan jiwa kita. Air ini adalah mata air hidup rohaniah yang memancardalam diri kita.Adalah suatu perkara yang tanpa ujung mencari damai dalam harta bendawi dunia ini.Damai sejahtera dan kepuasan tidak diketemukan di situ. Ini seperti anak laki-laki yangmenemukan sesiung bawang merah dan mengulitinya lapisan demi lapisan, berharapmenemukan sesuatu di dalam. Ketika ia menguliti bagian lapisan kulit paling dalam, iatak menemukan apapun lagi.Begitulah keberadaan fisik dan semua itu berisi kosong dan berlubang hingga kitamenemukan sumber damai sejahtera yang benar. Air hidup tidak bisa diisikan dalambejana-bejana bumiah, tapi mereka yang datang mendekat kepada Dia Yang Bangkitdengan hati murni akan menemukan jawaban.Kita harus hidup dalam dunia ini, dan kita melakukan begitu tanpa kehilangan kodratrohaniah benar kita. Perkara dunia ini tidak perlu menyengsarakan kita. Sungguh,mereka bisa menolong kita bertumbuh rohaniah. Tapi ini hanya kemungkinan jika kitaterus membalikkan hati kita kepada matahari kebenaran.Ada kalanya kita datang ke tempat kotor, tempat yang tercemar dan mendapatkanbunga yang sedang mekar dan memberikan aroma semerbak harum yang menghalaubau busuk di sekelilingnya. Tanam-tanaman menghadap matahari dan menerimacahaya kelangsungan hidupnya. Kotoran tidak merusak tanaman bunga ini, tapisesungguhnya memberi makan dan memupuknya agar tanaman itu bertumbuh semualebih subur lagi. Ini sama halnya saat kita berdoa dan mengarahkan hati kitamenghadap matahari seutuhnya. Kita menerima cahaya yang memberi hidup dan

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 71- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

kehangatan agar hidup kerohanian kita mekar menghasilkan wewangian yang lembutharum. Di samping tumbuh - mekar harum ini juga menghasilkan buah-buah.Ketika kita mengabaikan hidup rohaniah kita, kemudian sama halnya bahwa hartabendawi yang disediakan bagi jiwa kita mendorong menjadi racun terkutuk bagi kita.Matahari menyediakan cahaya dan menghangatkan agar tanam-tanaman bisa tumbuhdan mekar, tapi sama halnya matahari melayukan dan membinasakan tanam-tanamanjika akarnya tidak lagi menyedot air. Sama halnya, air adalah sumber hidup dankekuatan, tapi itu juga malapetaka untuk membusukkan dan melapukkan. Oleh karenaitu perhatikanlah dan berdoalah agar anda berakar dalam hidup dan bukan dalamkematian.Kita semua tak bisa hidup tanpa air. Tapi saat kita membutuhkan dan menggunakan air,kita harus juga memperhatikan bahwa kita tidak tergelincir ke bawah permukaan. Samahalnya, kita memerlukan perkara-perkara bendawi dunia ini, tapi kita harusmenggunakannya dengan cermat. Alaha menciptakan benda-benda bumiah bagimanusia untuk digunakan. Tapi kita jangan menenggelamkan diri atau kita akanmenenggelamkan nafas doa dan mati.Bagaimana mungkin hidup di dunia ini tanpa menenggelamkan diri kita sendiri dalambendawi? Pikirkanlah tentang kapal laut; kapal itu berada dalam air, tapi air tidakmasuk ke dalam kapal – jika itu terjadi maka akan terjadi musibah. Sama halnya,benarlah dan pantas bahwa kita hidup di dunia ini, dan jika tetap berada di ataspermukaan, maka kita bisa tiba sampai ke pelabuhan hidup dengan selamat– danmenolong orang lain untuk berbuat hal yang sama. Namun hal itu akan menjadikematian kita jika dunia tembus kedalam hati kita. Orang rohaniah menjaga hati merekabebas untuk sang Dia yang menciptakan hati itu.Burung air berenang di air, tetap berkontak dengan air, tapi ketika mereka terbang,bulu-bulu mereka bebas dari air. Sama halnya dengan mereka yang berdoa: kita terustinggal berhubungan dengan dunia kebendaan ini, tapi ketika kita bangkit dalam doa,roh-roh kita naik kedalam kebahagiaan tanpa salah atau cacat.Mahluk-mahluk laut tinggal sepanjang hidupnya dalam air asin. Namun, ketika kitamencicipi dagingnya, kita mendapati bahwa daging itu rasa tawar. Ini sama dengan kita.Jika kita terus mempertahankan kehidupan doa yang aktif, jika kita terus mengarahkanhidup kepada sumber hidup, kita tetap bebas dari pengaruh kecemaran dunia.Sama seperti lebah mengumpulkan sari manis bunga-bunga dan mengubahnya menjadimadu tanpa merusak warnanya atau semerbak wangi, begitulah kita mengumpulkandalam doa sukacita dan manfaat dari semua ciptaan. Sebagaimana lebahmengumpulkan madu dari aneka macam bunga dan di berbagai tempat ke dalam sarangmadu lebah, begitulah kita mengumpulkan pikiran-pikiran berharga dan berbagaipengalaman dari setiap bagian ciptaan dan, dalam persekutuan dengan Alaha,menyimpannya sebagai madu kebenaran dalam hati kita. Kemudian dengan roh damai

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 72- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

sejahtera tak terbatas, kita menikmati madu di mana pun kita berada. Sepanjang jiwa-jiwa kita ada dalam tubuh ragawi kebendaan ini, bagaimana kita bisa pernah lepas daripengaruh dunia kebendaan yang cemar ini?Air asin lautan menguap di bawah panas matahari menyengat dan naik ke angkasa. Adamasa mengumpulkan ke dalam awan dan waktu musim gugur mereka tidak akanmuncul di bumi, tapi sekarang sebagaimana manisnya, hujan yang menyegarkan. Dalamnaiknya dari laut, air meninggalkan di belakang semua garam dan tidakmurnian.Begitulah dengan pikiran kita dan hasrat dalam doa. Matahari kebenaran menerangijiwa-jiwa kita dan memampukan pikiran kita dan hasrat untuk naik masuk kedalamalam rohaniah bebas dari kekotoran. Kemudian ini kembali kepada kita membawakesegaran dan berkat bagi banyak orang.Beberapa tanam-tanaman dekat kepada daun-daunnya dan bunga mengarah kepadasinar matahari, mekar kembali di pagi hari dengan cahaya yang lembut. Tanaman-tanaman memanfaatkan masa waktu siang hari untuk menyerap kehangatan dan sinar,dan ini mempertahankan tanam-tanaman selama masa dingin dan malam hari. Samahalnya, jika kita membuka hati kita kepada matahari kebenaran, kita terlindungimeskipun bahaya dan kegelapan yang mengancam, dan kita terus bertumbuh kedalamkepenuhan dan semakin tinggi menggapai sang Gurujagad.Beberapa mahluk laut memiliki semacam bagan lembut bahkan hanya denganhempasan gelombang akan mencabik-cabik tubuhnya berkeping-keping. Mahluk-mahluk ini begitu sensitif terhadap keadaan lingkungannya, jika ada gejala perubahancuaca, mereka segera menyelam kedalam dasar lautan yang dalam lepas dari jangkauanbadai dan gelombang. Kita, juga, haruslah sensitif dengan keadaan lingkungan kita.Ketika badai jahat dan penderitaan mengancam yang akan mencabik-cabik, kita harusmenyelam segera kedalam lautan samudera kasih Alaha di mana ada ketenangan abadi.Penyembahan Benar dan Umat PilihanSaya adalah orang India yang mendapatkan pencerahan melalui Yeshua Msheekha;sebab saya bersungguh-sungguh hati tertanam dalam Iman-Nya, saya bisa berbicaratanpa kesulitan, meyakinkan anda bahwa saya hanya hendak melakukan KehendakAlaha saja tidak ada yang lainnya.Pengetahuan penyembahan yang benar, yang akan disajikan sebagai suatu contoh bagiseluruh dunia, akan dimaterilisasikan melalui kesatuan usaha dari mereka yang terpilihdan murni. Orang yang sederhana dan adil dalam hatinya, diisi dengan kasih bagi Alaha,akan menjadi lebih cepat jika mereka memiliki kehidupan rohaniah yang kuat, sedikitperhatian kepada perkara bendawi.Semua mereka yang tidak dirasuki perkara bendawi akan mendapatkan kepuasanrohaniah. Sukacita akan terjadi bagi mereka yang hidup dalam Kesalehan, hidup

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 73- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

rohaniah. Khususnya mereka akan melihat kesederhanaan dan kemurnian hidup tidakmengotori kebersihan batin, tapi tepatnya berlawanan, suatu harta karun rohaniahyang tak terduga.Mereka yang hidup sederhana dan baik memiliki keunggulan rohaniah yang takterduga. Banyak teka - teki dari jiwa manusia dan ini sulit diuraikan bagi orang yangtidak bercermin pada pengetahuan diri sendiri. Umat manusia tidak bisamenyingkapkan Penciptanya dan tidak bisa memahami, meskipun sedikit perbuatan-perbuatan-Nya, jika tidak ia menyingkapkan dirinya sendiri dalam kedalamantersembunyi keberadaannya. Untuk meraih kesempurnaan ilahiah, setiap manusiaharus mencari pengetahuan tentang dirinya sendiri sebaik mungkin bisa diusahakan.Semua penumpukan harta bendawi lenyap pada diri orang yang mati fisik, tapikeistimewaan rohaniah dan pengalaman bertambah dalam roh, bagi kekekalan.Yeshua berkata: "Jika kamu memiliki iman hanya sebesar biji sesawi, engkau akanmelakukan segala sesuatu dan engkau akan berkata kepada gunung ini pindahlahdirimu ke dalam laut dan gunung itu akan memindahkan dirinya." Dalam kata-kata iniini menyingkapkan pada kita misteri kuasa iman.Sebenarnya waktu ini dimaksudkan adalah untuk waktu yang akan datang,semua yangada di bumi, hanya sedikit yang akan punya iman, dan mereka yang tak memiliki imanakan mati sebelumnya, meskipun mereka terus hidup secara fisik, sebab mereka akanberhenti memiliki relasi kesadaran dengan Alaha.Orang yang terus bertahan dalam imannya, bahkan dalam hidup fisik, tersingkapnyasemua keajaiban adalah mungkin bagi dirinya, dan begitulah ia bisa menjadi bebas darikebendaan dan mementingkan diri sendiri, ini semua menjadi daya kemampuan hiduprohaniahnya, akan tersingkap kepadanya tentang Alaha.Terkait pada ketabahan imannya, para malaikat dan para orang kudus di sorga selalumenolong dia dan dari titik hidup manusia itu menjadi lebih gembira. Melalui perantaraUmat Pilihan, Alaha berbicara kepada umat manusia seluruh dunia, mengutus merekayang terpilih diantara umat-Nya kepada orang-orang ini untuk menolong orang lainnya,menolong mereka untuk bertumbuh bagi suatu hidup rohaniah dan kesalehan yangsempurna. Bagi, untuk Bapa Sorgawi, setiap jiwa manusia adalah sangat berharga,sebab dalam jiwa itu, diberikan oleh sang Roh, ada suatu "suatu pancaran api" tentangAlaha.Jika manusia berjuang untuk keyakinan yang kuat bahwa semua karunia danpertolongan adalah datang kepadanya dari Alaha, maka ia akan menundukkan dirinyasendiri kepada Alaha. Maka hanya hidup rohaniah manusia menyingkapkan sumber-sumber tak terhitung banyaknya akan kegembiraan dan kasih dan banyak nilaikebaikan seperti ketaatan, kerendahan hati, kesungguhan hati, kerajinan, penyangkalandiri, terima kasih, hormat, dan harapan. Semua ini dan banyak lainnya tumbuh mekardikarenakan iman.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 74- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Namun, bagaimana engkau mengasihi sesuatu yang tidak ada dan bagaimana engkaujadi taat, jika engkau tidak terus – menerus meyakini keberadaan Alaha kepada Diayang engkau menundukkan dirimu sendiri, atau kepada siapa engkau ingin wujudkanrasa terima kasihmu?Dunia ini tidak Memberikan Damai SejatiKetika saya tiba di Prancis, keindahan pertamanannya menyebabkan saya kagum, tapiperkara indah dan pesona negeri-negeri tidak bisa memuaskan hati kita; itu bisamemuaskan mata pada satu hal, tapi tidak hati kita. Tak diragukan, ini adalah ciptaanAlaha, dan melalui ciptaan, kita bisa melihat sesuatu dari Pencipta, tapi manusia danhati manusia tidak bisa dipuaskan kecuali oleh Pencipta sendiri.Manusia mencari aneka macam sarana untuk mendapatkan kelegaan dan damai bagihati mereka, tapi pengalaman membuktikan bahwa perkara-perkara dunia ini tidak bisamemberi mereka apa yang mereka sedang cari. Kelaparan dan kehausan kita bisadikurangi, tapi tidak hati kita.Saya melihat jutaan manusia dan menanyai mereka: “Tak diragukan, engkau senangdengan nasibmu; apakah kemakmuran yang engkau miliki memuaskan hatimu?”Mereka menjawab: “Tidak, tentu saja tidak!” Saya telah bertemu orang-orang paratokoh jajaran atas, rajahs dan raja-raja, dan saya menanyai mereka: “Apakah engkaupuas?” Mereka menjawab: “Tidak”. Mereka membuat pengakuan ini kepada saya: “Kamipunya benda-benda yang kami butuhkan, tapi kami tidak menemukan sesuatu yangmemuaskan hati kami”. Banyak orang berusaha untuk menggapai ketenangan hatimereka, tapi mereka dilelahkan sedikit demi sedikit dari pencarian ini dan mereka jatuhdalam keputus-asaan.Itu adalah pengalaman pribadiku dalam rumah ayah bumiahku, saya mencobamemuaskan hatiku dengan kesenangan mewah dan nyaman. Tidak ada yang bisamemuaskan hatiku. Kemudian saya mencoba mencari kelegaan melalui cara-cara yangmana agama-agama India tawarkan: Hinduisme, Buddhisme, dan Islam. Saya tidakmenemukan sesuatu dalam Agama-agama ini. Ada praktek kebiasaan menghabiskanberjam-jam dalam doa dan meditasi, tapi tak satupun berguna bagiku. Tidak adapertolongan dalam Agama-agama ini. Kemudian, saya membaca dalam Injil: “Marilahdatang, dan Aku akan memberi kamu kelegaan bagi hatimu”. Saya tidak mempercayaiitu; saya berkilah: “Bagaimana agama kami, Hinduisme, yang mana adalah agamaterindah di dunia, tidak memberiku damai sejahtera! Dan agama lain bisa memberikanhal itu kepadaku!” Namun, hanya Sri Yeshua Msheekha yang bisa mengatakan kata-kataini; tidak ada yang lain bisa mengatakan: “Datanglah kepada-Ku, dan Aku akanmemberimu kelegaan.”

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 75- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Pada waktu itu, saya membenci orang-orang Kristen. Ketika saya lihat Alkitab, sayaberkata pada diriku sendiri: “Barangkali ada hal yang baik dalam kitab ini; tapi inimenentang agama kami”. Inilah sebabnya saya menghancurkan Alkitab itu. Ketika sayamelihat misionaris-misionaris datang mewartakan Injil, saya berkata kepada dirikusendiri: “Orang-orang ini membuat manusia jadi jahat”. Dan ketika mereka lewat didesaku, saya ambil batu melempari mereka dan menyuruh hamba-hamba kamimelempari mereka juga. Saya katakan: “Tidak bisakah Sri Yeshua Msheekhamenyelamatkan mereka? ”Saya dibutakan. Saya tidak bisa melihat kemuliaan-Nya.Saya ingat pada tanggal 16 Desember 1904 – ketika saya melemparkan Alkitab yangterkoyak-koyak yang disiram minyak ke dalam api. Saya pikir saya melakukankewajibanku saat mematuhi agama Hindu-ku, tapi perbuatan itu tidaklah membuathatiku bahagia. Akhirnya, saya menjadi begitu tertekan batin dan tersiksa sayamengambil keputusan untuk mengakhiri hidupku; namun, sebelum mengambilkeputusan bunuh diri, saya ingin menghabiskan waktu sesaat dalam doa.Setelah satu dan setengah jam berdoa, tiba-tiba sesuatu keajaiban muncul di depanku.Pada waktu itu tanggal 18 Desember; kejadian itu terjadi dua hari sejak saya membakarAlkitab. Apa yang muncul kepadaku adalah wajah mulia Sri Yeshua Msheekha yanghidup. Dia berkata kepadaku: “Mengapa engkau terus saja menganiaya Aku? Aku telahmati demi engkau, Aku adalah Juruselamat dunia”.Saya tetap terkesima. Saya biasa berpikir bahwa Dia telah mati, dan di sini, Dia ada dihadapanku, itu adalah suara-Nya, dan saya merasakan Dia menembus lurusmenghunjamku seperti aliran ilahi.Dan saya mengabdikan hidupku kepada Dia. Itulah damai sejahtera, sukacita hidup.Ketika saya mendatangi ayahku, saat itu masih malam dan saya menyatakan kepadanyabahwa aku adalah pengikut Sri Yeshua Msheekha. Dia berkata kepadaku: “Ini tidakmungkin, sehari sebelum kemarin kamu membakar Alkitab”. Saya menjawab dia: “Sayamelihat Sri Yeshua Msheekha; Dia hidup. Dia memberiku damai ini yang tidakseorangpun bisa memberikan kepadaku”. Orang tuaku dan sahabat-sahabatkumenanyaiku pertanyaan yang sama. “Aku menganiaya Sri Yeshua Msheekha”, sayaberkata, “sebab aku tidak mengenal Dia. Sekarang aku kenal Dia; saya tidak mewartakankepadamu orang yang adalah asing bagiku.” Saya masih mengatakan kepada mereka:“Dulu saya tahu tentang Dia, tapi saya tidak mengenal Dia, Dia sendiri”.Mendapatkan Damai Sejahtera Perlu Mengenal Msheekha secara PribadiBanyak Orang-orang Kristen berada pada situasi yang sama. Mereka sungguh tidakmengenal Dia Tuhan terkasih. Dan inilah bedanya antara “mengetahui sesuatu tentangYeshua Msheekha” dan “untuk sungguh mengenal Dia, Dia sendiri”: Ketika saya hanya

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 76- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

tahu sesuatu tentang Dia, saya membenci Dia, tapi sekarang, saya mengenal Dia, dansaya mengasihi Dia.Banyak orang mengaku menjadi Kristen dan menjalani hidup Kristen, tapi mereka tidakmemiliki damai sejahtera dan kelegaan, dan mereka mencari damai di mana-mana,bahkan melalui dosa. Ini disebabkan mereka tidak mengenal Yeshua Msheekha. Untukmengenal perkara yang berkaitan pada Msheekha, tidak melayankan sesuatu, orangharus datang untuk sungguh mengenal Dia. Kita bisa memahami apa orang katakantentang Dia saat membaca buku-buku, tapi kita bisa mengenal Dia hanya melalui doa.Ketika saya mengenal perkara yang berkaitan pada Msheekha, itu dulu tak bergunabagiku; tapi ketika saya mulai bermohon dalam doa, kemudian Dia muncul kepadaku,dan alhasil saya bisa berkata kepada orang lain: “Kenalilah Dia, dan Dia akan tinggaldalam dirimu, dan kelegaan sejati untuk hatimu Dia akan berikan padamu”.Damai Sejahtera Masih Tetap Tinggal Meskipun dalam Waktu yang Buruk Terjadi“Shanti ini (Shalom), kita tidak hanya memiliki itu saat semua berjalan dengan baik, tapishanti itu juga harus terjadi selama masa penganiayaan bahkan selama penderitaandamai itu disediakan bagi kita.Di Tibet, saya dilemparkan ke dalam lubang penyimpanan air dibawah tanah di manasaya tetap berada di situ selama tiga hari tanpa makanan dan minuman. Pintu dikuncidan tempat itu gelap gulita; ada di sampingku tulang belulang orang mati. Saya pikirdiriku pastilah ada dalam neraka.Kemudian dalam hatiku muncul pencobaan. "Di manakah Msheekha-mu sekarang?Sadarlah bahwa Dia itu tidak berguna sama sekali bagimu. Dia tidak bisa menolongkamu. Dia tidak datang untuk membantumu."Tapi seperti saya ingat, selama tiga hari menghabiskan waktu didalam sumur ini dalamkesakitan dengan lenganku yang patah dan bau busuk menyengat dari tulang belulangmayat busuk, ananda (sukacita) muncul dalam hatiku tidak seperti saya yang pernahrasakan sebelumnya.Dan saya membuat perbandingan "dalam rumah bapaku bumiah, saya tidak merasakankelegaan, tidak juga tenang dan sekarang, dalam neraka ini, aku mendapatkan rasashanti. Neraka ini menjadi Sorga!"hal ini terjadi saat saya menyadari janji Sri Yeshua selalu ada bersama kita. Tidakpernah rasa damai itu terjadi padaku sebelumnya bahwa Shanti dari Prabhu (SriYeshua) bisa membanjiri hatiku dibawah keadaan yang sulit; sungguh, faktanya, shantimenembus semua pemahaman."Kemudian saya mendapatkan pengalaman menakjubkan lainnya. Pada waktu sayaberpikir bahwa saya sedang pergi menuju kedalam dunia lain, saya melihat pintu (ke

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 77- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

arah sumur) terbuka, tangan terjulur dan melemparkan tali kepadaku, tapi ketika sayatiba di atas di udara segar, tidak ada orang di sana! Kemudian saya mengerti bahwa Diaselalu ada di sana menarik kita yang dalam kesusahan.Saya bisa mewartakan Msheekha, bukan disebabkan hal itu diceritakan dalam KitabSuci, tapi disebabkan saya mengenal bahwa Dia adalah Yeshua Msheekha yang hidup.Jika Dia bukan Msheekha yang hidup, saya tidak akan mewartakan Injil yang saya bakarhanya beberapa tahun lalu. Saya tidak akan mau menderita bagi Dia, namun Diamenderita bagiku.Damai Sorga Mulai di BumiAda Orang-orang Kristen yang tak bahagia ingin masuk sorga setelah kematian mereka,tapi mereka tidak menyadari bahwa sorga-sorga itu harus mulai di tanah di bumi ini.Saya tidak percaya pada agama yang menjanjikan sorga dikemudian waktu. Jika kitadiberikan kepada Msheekha, kita akan mengakui bahwa sorga itu mulai di sini.Banyak orang bangga terhadap rumah-rumah indah mereka, hisan-hiasan indah merekaatau negeri indah mereka. Tapi anda tidak akan selalu berada di rumah ini, di negeri ini;dalam 10 tahun, 20 tahun, mereka akan harus meninggalkan semua itu. Rumah andabukan di sini, rumah sejati anda ada di atas sana. Dan sebelum naik ke atas sana, orangperlu memahami bahwa anda mulai hidup di sana melalui hidup di sini pada bagianbawah pertama sekali. Jika orang-orang percaya berharap diperbolehkan masukkedalam sorga-sorga setelah kematian mereka, dan siapa yang tidak punya pengalamansorga pertamanya di bumi, tapi sungguh akan menerima suatu tempat lainnya yang takdiharapkan, mereka akan berada di tempat paling buruk yang sungguh mengecewakandan itu tidak akan ada kelegaan. Mereka akan menderita berada di mana mereka tidakterbiasa hidup.Carilah Msheekha yang Memberi Damai dan Engkau akan MendapatkanKebahagiaanBukan saya saja yang memiliki pengalaman hidup dengan Msheekha dalam diriku. Sayatelah bertemu dengan orang lain yang menuturkan kepadaku kisah ajaibnya. Dia jugamencari kedamian dalam Buddhisme dan Hinduisme, tanpa menemukannya. Suatu hari,ia menutup pintunya, mengambil pisau tajam untuk melakukan bunuh diri. Dia berkata:“Tidak ada Alaha. Saya sudah melakukan semua yang saya bisa lakukan untukmenemukan Dia, dan Dia tidak menjawab aku”. Sewaktu saat dia menekan pisau untukmenggorok lehernya, ia melihat seorang pria yang berdiri dekat pintu, dan ini kehadiranyang aneh. Orang ini berkata kepada dia: “Aku tahu bahwa kamu sudah melakukansemua yang kamu bisa lakukan untuk melegakan hatimu. Datanglah kepada-Ku”. Diamenuntun orang yang putus asa ini ke batas wilayah Tibet; ada sungai dan Diamemintanya untuk menunggu dekat sungai ini. Dalam jarak 10 km dari sana ada orang

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 78- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

percaya sederhana tinggal, orang ini datang mendekati. Dan orang percaya berpikirpada dirinya sendiri: “Orang ini pastilah teman pencari kebenaran itu, sesungguhnya iaingin berbicara dengan saya, dan ingin menemuiku.” Orang Buddhis ini berpikir padadirinya sendiri: “Orang yang menuntun aku ke sini adalah seorang teman dari orangKristen ini.” Tapi tak ada orang yang tahu siapa orang penengah misterius ini.Kemudian orang percaya mulai bicara tentang Injil kepada orang Buddhis. Tiba-tiba,muncul gejolak emosi menerpanya; itu adalah Roh Kudus yang sedang bekerja dalamhatinya. Suatu damai sejahtera baru masuk kedalam dirinya, dan ia tidak bisa menahandirinya mengakui hal itu. Dan ketika ia terus melangkah lebih maju lagi dalampengetahuan Injil, orang percaya berkata kepada dia “sekarang ini perlu bagi andauntuk dimikveh; marilah turun ke sungai; tapi sebelum kamu melakukan ini marilahkita carilah dahulu orang yang membawa saya kepadamu”. Mereka mencari untukmenemukan Dia, tapi orang itu sudah lenyap. Kemudian mereka mengakui realitaskeajaiban dari janji-janji Tuhan: sungguhlah, orang ini mencari kebenaran, dan Tuhanmenuntun dia ke sana.Mereka yang bersungguh hati mencari akan dituntun untuk mendapatkan! Tapi betapabanyaknya orang-orang ini semua menyebut diri mereka “Kristen” dan tidak punyahubungan pengalaman dari Juruselamat mereka!Kemalangan Orang Kristen yang Tidak Punya Damai dan tidak MengenalMsheekhaDahulu saya biasa berpikir: “Saya tidak bahagia karena saya dilahirkan dalam negeripenyembah berhala, tapi mereka yang tahu tentang Msheekha adalah bahagia!” Tapisetelah mengunjungi negeri-negeri lain, saya dipaksa untuk mengubah sudutpandangku akan hal ini, dan saya memberkati Alaha yang telah menempatkan akudilahirkan di wilayah penyembah berhala, kemudian disebabkan hal itu, saya tidakdipuaskan, sementara itu para penduduk negeri-negeri Kristen berpikir mereka punyasegalanya, dan mereka berpikir tidak perlu mencari apapun. Banyak orang akan lebihsuka menjalani hidup kehidupan dramatis seperti dalam panggung sandiwara,ketimbang dari pada hidup damai sejahtera dengan Jemaat; banyak orang yangmerusakkan hidup mereka dengan alkohol sebagai ganti mencari jalan lain.Banyak orang hanya berpuas diri untuk mengetahui tentang Msheekha, tapi, pada hariakhir, Msheekha akan berkata kepada mereka: “Aku tidak kenal engkau! Kamu tahuperkara-perkara tentang Aku, kamu tahu bahwa Aku dilahirkan di Israel, di situlah Akutelah mati, Aku tahu di mana kamu dilahirkan dan tinggal, tapi Aku tidak mengenalkamu, sebab kamu tidak mengenal Aku”. Dan kemudian mereka akan tetap dirundungmalang dan kacau, dan akan menyadari bahwa itu tak ada gunanya bagi mereka hanyamengetahui tentang siapa Msheekha itu, dari pada sungguh mengenal Dia; maka bagi

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 79- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

mereka yang sungguh mengenal Dia, Dia akan berkata: “Ya, Aku mengenal kamu, Akutinggal bersamamu, dan kita akan tinggal bersama dalam Sorga”.Yeshua berkata: “Banyak yang akan datang dari Utara dan dari Selatan, Timur danBarat...tapi anak-anak Kerajaan akan dicampakkan keluar”. Siapakah “anak-anakKerajaan” ini? Mereka hanya nama Kristen saja. Mereka percaya mereka “telah selamat”,tetapi mereka tidak. Dan inilah kesempatan bagi kita berpikir: Apakah kita Orang-orangKristen hanya nama atau apakah kita mengenal Msheekha secara pribadi?Ketika kita mengenal Dia secara pribadi, kemudian kita akan menerima damai sejahteraini begitu menakjubkan yang mana saya tidak punya kata-kata untuk bisamenggambarkannya. Dalam artian, anda punya kebahagiaan lebih dari pada saya, sebabanda tidak seperti saya telah menyobek dan melemparkan Kitab Suci kedalam api, dantidak pernah membenci Msheekha sebagaimana saya membenci Dia di masa lalu. Tapijika seorang pendosa sejahat saya bisa mendapatkan damai Msheekha, betapa lagiorang-orang lain bisa mendapatkan Dia?Lagi pula, ada banyak orang di negeri-negeri Kristen yang akan dianiaya, sebab,sebelumnya mereka merupakan perwakilan negeri-negeri penyembah berhala yangakan bangkit dan berkata kepada mereka: “Kamu kehilangan kebenaran itu yang kamukenal sejak masih usia kanak-kanak”. Bagi kami, di India, yang menerima Msheekha,kami berterima kasih kepada Orang-orang Kristen Barat, sebab mereka mengutusmisionaris-misionaris, anak-anak mereka sendiri kepada kami, dan menghabiskan uangmereka bagi kami. Saya biasanya berpikir: “Mereka pastilah Orang-orang Kristen yangbaik dan orang-orang yang luar biasa, mereka ini telah berkorban untuk mengirimkanInjil untuk kami!” Tetapi setelah mengunjungi beberapa negeri, kaum Kristen, sayasungguh kecewa sekali terhadap fakta bahwa kebanyakan mereka BUKAN pengikutMsheekha. Saya harus mencatat bahwa ketika suatu negeri disebut “Kristen” biasanyaada banyak orang-orang Kristen palsu.Saya datang ke sini bukan untuk berkotbah, tapi singkatnya untuk membagikankesaksianku. Apa yang Yeshua sang Msheekha telah perbuat untukku, Dia bisamelakukan hal itu juga bagi orang lain. Semakin banyak kita tahu tentang Dia, semakinbaik kita mempersiapkan diri untuk mengenal Dia dengan sungguh-sungguh. Namun,untuk mengenal Dia secara pribadi, perlulah mendevosikan diri paling sedikitnyabeberapa menit setiap hari untuk membaca Sabda-Nya dan berdoa. Pada titik ini, saatitu, Dia akan muncul pada kita seperti Juruselamat hidup, dan kemudian kita akanmampu, sebaliknya, untuk membagikan kesaksian kita dan berkata bahwa kitamenemukan damai sejahtera seperti yang saya telah ceritakan: “Datanglah kepada-Ku,semua kamu yang letih lesu dan berbeban berat, dan Aku akan memberikanmukelegaan.”Saya sungguh bersukacita sekali bertemu saudara-saudara di sini! Kita berkumpulbersama pada saat ini, namun, ada waktunya tiba, dan hari itu akan segera datang, saatsemua tempat mereka dari Utara dan Selatan, mereka yang dari Timur dan Barat, akan

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 80- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

bertemu untuk tidak pernah terpisah lagi satu sama lain. Kemudian kita akan tidakpernah lagi berkata: “Negeri leluhurku Switzerland, Inggris, India”, tapi: “Negerileluhurku adalah Sorga-sorga”.Alaha menolong kita untuk mendapatkan damai sejati dan sukacita dalam Dia, agar kitabisa siap sedia bersama Dia selama-lamanya.Keluar dari KegelapanKetika kita dalam kegelapan kita tahu melalui sentuhan indrawi kita jenis obyek apayang kita sedang pegang di tangan kita, entahkah itu tongkat atau ular. Keduanya bisadirasakan dalam kegelapan, tapi kita bisa melihat mereka hanya dalam cahaya terang.Sepanjang kita tidak dalam cahaya terang kita meraba-raba dan tersandung, dan kitatak bisa melihat realitas nyata.Orang yang tak percaya dalam Terang Ilahi masih berada dalam kegelapan. Kemudian,apa yang akan kita lakukan untuk datang kepada sang Terang? Kita harus melangkahkeluar dari kegelapan dan mendekati sang Terang; yakni, kita harus berlutut di hadapanJuruselamat kita dan berdoa kepadaNya dengan sungguh-sungguh. Lalu kitadimandikan dalam Cahaya Terang-Nya, dan kita akan melihat segalanya dengan jelas.Doa adalah kunci yang membuka pintu Alam Ilahi.Doa menggiring kita keluar dari kegelapan, meskipun kita memiliki semua kecerdasandan daya kemampuan melihat (power of vision), jika kita tak memiliki kuasa doa kitatak bisa menerima Kebenaran Terang. Doa menggiring kita kedalam dunia cahayaterang rohaniah dunia.Kekuatan dan Sukacita dan DamaiMelalui doa, dengan metode doa sederhana, kita menjadi sadar akan KehadiranMsehekha dan belajar untuk mengenal Dia. Engkau harus masuk kedalam keheningandan berdoa kepada Msheekha dalam ketenangan yang sepi; di situ engkau akanmendengar Suara-Nya yang Dia saja bisa menolongmu. Jika engkau membaca Sabda-Nya dan berdoa kepada-Nya meskipun itu hanya setengah jam setiap hari, engkau akanmengalami pengalaman yang sama. Dia akan menyingkapkan Diri-Nya sendiri kepadajiwamu. Saya yakin bahwa Ia akan mewahyukan diri-Nya sendiri padamu dalam doa;kemudian engkau akan mengenal Dia sebagaimana Ia adanya. Dan Ia tidak akan hanyamewahyukan diri-Nya sendiri kepadamu, tapi Dia akan datang dan memberikan engkaukekuatan dan sukacita dan damai.Terus – menerus Pasrah kepada Alaha

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 81- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Hakikat doa tidaklah terdiri dari perkara meminta Alaha untuk melakukan sesuatu tapimembuka hati kita kepada Alaha, berbicara denganNya, dan tinggal bersama Dia dalampersekutuan selamanya. Doa adalah pasrah diri terus - menerus kepada Alaha.Doa tidak dimaksudkan meminta Alaha bagi semua jenis perkara yang kita inginkan; iniagaknya lebih bersandar pada keinginan Alaha sendiri, Pemberi Hidup satu-satunya.Doa bukan meminta, tapi pemanunggalan dengan Alaha melalui Sabda Alaha.Doa bukan suatu efek menyakitkan untuk meraih pertolongan Alaha dalam berbagaimacam kebutuhan hidup kita. Doa adalah keinginan untuk memiliki Alaha sendiri,Sumber semua Kehidupan. Roh doa yang benar tidak terdiri dari meminta bagi berkat-berkat, tapi menerima Dia yang adalah pemberi dari semua berkat-berkat, danmenjalani hidup persekutuan dengan Dia.Doa bukan semacam mengemis bagi kebutuhan-kebutuhan; ini lebih mengarah kepadabernafas dan hidup dalam Alaha.Anak-anak Sejati AlahaAnak kecil seringkali berlari kepada ibunya dan berseru: “Mama! Mama!” Sangatseringkali anak tidak menginginkan sesuatu secara khusus, ia hanya ingin menjadidekat dengan mamanya, duduk di pangkuannya, atau mengikutinya seputar rumah,untuk kesenangan belaka menjadi dekat dengannya, berbicara kepadanya, mendengarsuaranya. Kemudian anak bahagia.Kegembiraannya tidak terdiri dari perihal meminta dan menerima semua aneka macamperkara dari ibunya. Jika itu apa yang ia inginkan, ia akan jadi tak sabar dan keraskepala dan oleh sebab itu tak bahagia. Tidak, kebahagiaannya terletak pada perasaankasih dan keperdulian mamanya, dan mengenal sukacita kasih ibunya.Ini sama seperti dengan anak-anak sejati Alaha; mereka tidak menyusahkan diri merekasendiri begitu banyak tentang berkat-berkat rohaniah. Mereka hanya ingin duduk dikaki Tuhan, tinggal bersentuhan dengan Dia, dan saat mereka melakukan itu merekaamat akrab.Doa bagi Perkara BendawiDalam perumpamaan lain Mar Sadhu Sundar Singh menunjukkan betapa tercela danburuk meminta kebutuhan jasmaniah dalam segala hal setiap hari pada halo rang ituberada di Hadirat Alaha yang agung dan menakjubkan:Pernahkah engkau melihat seekor burung bangau jangkung berdiri tak bergerak di tepidanau? Dari sikapnya engkau barangkali berpikir ia sedang berdiri memandangi

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 82- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Kemuliaan dan Daya Kuasa Alaha, mengagumi betapa luasnya air, dan kemampuannyamembersihkan dan melegakan rasa haus mahluk-mahluk hidup. Tapi burung bangaujangkung tidaklah berpikir hal semacam itu dalam benak otaknya sama sekali; ia berdiridi situ berjam-jam, singkatnya agar bisa melihat apa ia bisa menangkap seekor katakatau ikan kecil.Banyak orang bertingkah laku seperti itu dalam doa dan meditasi. Mereka duduk di tepisamudera Alaha; tapi mereka tidak memikirkan Kasih dan Daya Kuasa-Nya, merekatidak memusatkan pikirannya terhadap Roh-Nya yang bisa membersihkan mereka daridosa-dosa mereka; tidak juga mereka merenungkan Keberadaan-Nya yang bisamemuaskan rasa haus dahaga rohaniah mereka; mereka memusatkan diri merekasendiri sepenuhnya kepada pikiran bagaimana mereka bisa memperoleh sesuatu yangakan menyenangkan mereka, sesuatu yang akan menolong mereka untuk menikmatikesenangan – kesenangan fana dunia ini, dan maka mereka membalikkan muka merekadari air jernih damai sejahtera rohaniah. Mereka menyerahkan diri mereka sendirikepada perkara-perkara dunia ini yang akan segera berlalu, dan mereka binasa bersamadengan segala kenikmatan duniawi itu.Suatu ketika orang menanyai saya pertanyaan ini: “Jika Alaha tidak menginginkan kitauntuk meminta perkara-perkara jasmaniah, tapi kepada Diri-Nya sendiri, Pemberisemua yang baik, mengapa Kitab Suci tidak pernah berkata: Jangan berdoa untuk iniatau itu, berdoalah untuk Roh Kudus? Mengapa hal ini tidak pernah jelas diungkapkan?”Saya menjawab, Sebab Dia telah tahu bahwa orang tidak akan pernah memulai berdoajika mereka tidak bisa mengharapkan perkara-perkara duniawi seperti kekayaan dankemakmuran dan kehormatan; Dia berkata kepada Diri-Nya sendiri: Jika merekameminta untuk perkara – perkara semacam itu menginginkan sesuatu lebih baik akanbangkit dalam mereka, dan akhirnya mereka akan hanya perduli tentang p[erkara-perkara lebih tinggi saja.Perumpamaan dan Wawasan Sadhu Sundar Singh

Para NelayanTuhan kita memanggil kita untuk menjadi penjala manusia. Pada saat seorang nelayansedang bekerja ia tidak berisik; ia duduk dengan tenang di situ hingga jalanya penuhberisi ikan tangkapan; sebab jika ia sedikit saja berisik ikan-ikan akan lari. Itulahsebabnya mengapa kita bekerja dengan keheningan; ketika jala sudah penuh seluruhdunia akan melihat apa yang kita telah sedang lakukan.Datanglah pada-Ku

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 83- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Satu kali ketika Sadhu sedang melewati Pegunungan Kailas di Himalaya, ia datang kegua pertapaan kuno, di tengah-tengah pemandangan yang luar biasa, tak jauh dariDanau Manessarowar. Dia biasanya bertemu para Sannyasi orang India dan parabiarawan orang Tibet di wilayah pegunungan ini, tapi sekarang, ia sangat kaget, iamenemukan seorang petapa yang percaya kepada Msheekha yang mengajak dia untukberlutut dan berdoa bersamanya, yang doanya sama menyebut nama Yeshua, dankemudian membacakan dengan suara keras kepadanya beberapa ayat-ayat kitab sucidari Kotbah di Bukit dari naskah kuno. Kemudian bertutur kepadanya suatu kisahmengagumkan. Dia berkata bahwa ia dilahirkan di Alexandria, yang orang tuanyaberagama Islam. Pada usia tiga puluh tahun ia masuk Tarekat Derwis, tapi tak satupunapakah itu doa maupun belajar Al Quran membuat dia damai sejahtera.Dalam keadaan batinnya yang gundah itu ia pergi menemui seorang percaya yangdatang dari India menuju Alexandria untuk mewartakan Injil. Orang ini membacakandengan keras dari perkataan-perkataan yang berasal dari buku saku kecil: "Datanglahpada-Ku, wahai kamu semua yang letih lesu bekerja dan berbeban berat, dan Aku akanmelegakan engkau." "Alaha begitu mengasihi dunia, Ia memberikan Anak Tunggal-Nya."Kata-kata ini berasal dari Kitab Suci yang menggiring dia kepada Msheekha. Diameninggalkan pesantren dan dimikveh, kemudian ia pergi ke dunia menjadi pewartayang menakjubkan, pertama sekali ia bersama gurunya, dan setelah itu sendirian.Setelah bertahun-tahun lamanya menghabiskan waktu syiar melanglangbuana iaakhirnya beristirahat di gunung kudus Kailas menyerahkan dirinya sendiri bagiperenungan, doa, dan doa bersyafaat. Dalam hidup doa hening yang menakjubkan iniberbagai wahyu dan penglihatan tersingkap dianugerahkan padanya.Kerjakan Kewajiban kita tanpa Harus Digembar-gemborkanSatu kali ada seorang pria yang memiliki taman yang indah. Tanam-tanaman danpepohonan sangat ia rawat baik, dan semua orang yang lalu lalang sungguh senangmenyaksikan keindahannya. Suatu hari pria itu harus berpergian untuk suatu waktu.'Tapi,' ia berpikir pada dirinya sendiri, 'anakku ada di sini, dan ia akan merawat tamanini dengan baik sampai saya kembali.' Tapi anak laki-lakinya itu tidak memperdulikantaman itu sama sekali, dan tidak ada orang memelihara taman tersebut. Pintu gerbangdibiarkan terbuka, dan sapi-sapi tetangga masuk dan memakan tanaman yang muda.Tak ada yang menyirami tanam-tanaman yang mulai kering dan layu, dan semuatanaman; segera mulai layu. Orang biasa berdiri dan memandangi dengan keherananterhadap kerusakan yang sedang berlangsung. Tapi anak laki-laki itu bermalas-malasanmemandang dari jendela. Kemudian orang yang lewat bertanya mengapa ia tidakperduli taman itu dan membiarkan seperti keadaan ini. 'Oh,' ia menjawab, 'ayahku pergitanpa memberitahukan padaku apa yang harus dilakukan.' Anda orang-orang percayaIndia adalah mirip seperti taman ini; para pewarta Injil telah pergi, dan barangkali tidakkembali lagi untuk waktu jangka lama, dan anda memandangi saja dan tidak berbuat

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 84- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

apapun. Tapi jika engkau ingin menjadi anak-anak yang benar, maka lakukanlahkewajibanmu tanpa perintah khusus dari ayahmu.Materialisme dan IntelektualismePada satu hari ketika saya ada di pegunungan Himalaya, saya sedang duduk di pinggirsungai; saya ambil batu bundar keras padat yang bagus coraknya dari dalam air danmemecahkannya. Bagian dalam batu itu cukup kering. Batu itu sudah begitu lamatergeletak dalam air, tapi air tidak bisa, menembus batu. Seperti itulah orang Eropa;selama berabad-abad mereka dikelilingi oleh Kekristenan, mereka penuh kebenciandalam berkat-berkatnya; mereka tinggal dalam Kekristenan; namun agama Msheekha(Mshikhanuth) tidak menembus mereka, dan agama itu tidak hidup dalam diri mereka.Meshikha tidak bersalah; agaknya alasannya terletak pada membatunya hati mereka.Materialisme dan intelektualisme telah membuat hati mereka beku. Begitulah saya takterkejut jika banyak orang di sini tidak memahami apa sesungguhnya ajaran Yeshua."Kerendahan HatiPada saat Yeshua memasuki kota Yerusalem orang-orang membentangkan kain merekadi jalan dan menebarkan dedaunan di hadapan-Nya dengan tujuan menghormati Dia.Yeshua menunggangi keledai, menurut nubuatan nabi. Kaki-Nya tidak menyentuh jalanyang dihiasi untuk menghormati Dia. Keledai menginjak-injak kain dan dedaunan. Tapikeledai sangat bodoh diangkat dalam kisah itu; sebab jalan didandani bagikehormatannya! Ini akan jadi kebodohan jika mereka yang bersaksi tentang Msheekhadi mana orang berpikir sesuatu tentang diri mereka sendiri sebab apa yang manusialakukan bagi mereka demi Yeshua."Kebergantungan kepada AlahaKebenarannya adalah bahwa kita tak bisa hidup satu hari pun, maupun sesungguhnyasatu jam saja, tanpa Alaha. Dalm Dia kita hidup dan bergerak dan memiliki keberadaankita. Tapi kebanyakan kita adalah seperti orang yang tidur lelap, yang bernafas tanpamenyadari hal itu. Jika tidak ada udara sekeliling mereka, dan mereka berhentibernafas, mereka tidak tertidur maupun bangun; mereka akan mati berhenti bernafas.Namun, sebagaimana suatu aturan, manusia tidak pernah berpikir tentang karunia yangmutlak sangat diperlukan tentang udara yang kita hirup. Tapi jika kita merenungkanakan hal itu kita diisi dengan rasa bersyukur dan sukacita.

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 85- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Kebergantungan rohaniah kita pada Alaha adalah sesuatu yang sangat seperti itu. Diamemilihara kita; kita tinggal dalam Dia akan tetapi berapa banyak kita pernah berpikirperihal itu? Berapa banyak jiwa-jiwa di sana yang sungguh terbangun darikebungkaman dan mulai bernafas dalam udara Ilahi, tanpa jiwa sekarat kekurangannafas! Nafas yang bagaimana ini? Nafas jiwa adalah doa, melalui yang mana alirankesegaran udara menyapu kedalam keberadaan kita, membawa persediaan yangmenyegarkan daya yang sangat dibutuhkan dari kasih Alaha, kepada Dia seluruh hidupkita bergantung.Semua hidup datang dari Alaha, tapi kebanyakan orang tak pernah berpikir tentang inisemua; mereka tak sadar akan hidup rohaniah mereka. Ini hanya ketika manusia mulaiberdoa sehingga ia menjadi sadar hubungan ini. Kemudian ia mulai berpikir, danmenyadari betapa ajaibnya ini untuk hidup dalam Alaha.Kesegaran Hidup melalui DoaSatu kali saya sedang duduk di tepi danau. Sewaktu saya duduk di situ saya amati ikan-ikan yang muncul ke permukaan air dan membuka mulutnya. Pertama saya pikir ikan-ikan itu lapar dan mereka mencari makanan sejenis serangga, tapi seorang nelayanmenuturkan kepadaku setelah itu bahwa meskipun ikan-ikan bisa cukup baik bernafasdalam air mereka tetap harus muncul ke permukaaan terus menerus untuk menghirupudara segar yang sudah kosong dalam kantong udaranya, atau mereka akan mati.Ini sama dengan kita. Dunia adalah seperti suatu samudera; kita bisa hidup di dalamnya,melaksanakan pekerjaan kita dan semua berbagai macam kegiatan kita, tapi dari waktuke waktu kita perlu menerima hidup segar melalui doa. Mereka orang-orang percayayang tidak menyisihkan waktu sedikitpun untuk berdoa tidak akan mendapatkan hidupsejati mereka dalam Meshikha.Perlunya DoaAlaha menciptakan susu ibu dan hasrat anak minum susu itu. Tapi susu itu tidaklangsung mengalir begitu saja ke mulut si anak. Tidak, anak harus berbaring dalampangkuan ibunya dan menghisap susu dengan lembut.Alaha menciptakan makanan rohaniah yang kita perlukan. Dia mengisi jiwa manusiadengan hasrat untuk makanan ini, dengan dorongan untuk menangisi bagi susu danmeminumnya. Susu rohaniah, makanan – minuman jiwa kita, kita menerima melaluidoa. Dengan cara doa yang bersungguh-sungguh kita harus menerima makanan-minuman kedalam jiwa kita. Saat kita perbuat ini kita menjadi lebih kuat hari demi harisama seperti bayi di depan payudara ibu."

NO:45/GNI/A/Pel.Umum/III/2015

Page 86- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Doa adalah udara yang kita hirup dan susu ibu bagi jiwa. Tanpa doa tidak mungkinmenerima karunia-karunia adikodrati dari Alaha.Doa adalah persiapan yang diperlukan bagi penerimaan karunia-karunia rohaniah dariAlaha. Hanya kerinduan dan doa memberikan ruangan bagi Alaha dalam hati kita. Alahatidak bisa memberikan kita karunia-karunia rohaniah terkecuali melalui doa. Ini hanyasedalam apa kita menyelam dalam dunia rohaniah yang kita bisa pahami akan perkara-perkara rohaniah.Ada burung-burung yang cantik terbang di udara, dan kerlap-kerlip bintang-bintang dilangit, tapi jika engkau menginginkan mutiara engkau harus nekat menyelam ke tempatterdalam samudera untuk mendapatkannya.Ada banyak perkara-perkara yang indah di dunia sekeliling kita, tapi mutiara-mutiarahanya bisa ditemukan dalam dasar kedalaman laut; jika kita ingin memiliki mutiara-mutiara rohaniah kita harus nekat terjun masuk ke dasar lautan dalam, yakni, kita harusberdoa, kita harus menenggelamkan diri kedalam dasar kedalaman tersembunyiperenungan dan doa. Kemudian kita akan menerima mutiara-mutiara berharga.

UNTUK KALANGAN SENDIRI!!!

Untuk memperbanyak MATERI

PENGAJARAN GNI ini dipersilahkan

untuk meminta izin tertulis:

[email protected]

0813.19190730

021.70403378

www.nasraniindonesia.org

UNTUK KALANGAN SENDIRI!!!

Untuk memperbanyak MATERI

PENGAJARAN GNI ini dipersilahkan

untuk meminta izin tertulis:

[email protected]

0813.19190730

021.70403378

www.nasraniindonesia.org